Memahami Mastitis dan Nyeri Payudara
30-07-2024

Sebagai ibu baru yang sedang menyusui, Bunda sudah melakukan yang terbaik untuk Si Buah Hati. Bunda tahu bahwa menyusui akan memberikan bayi Bunda awal terbaik dalam hidupnya—serta memberikan manfaat kesehatan yang akan bertahan seumur hidup.
Bagi sebagian ibu, menyusui akan terjadi secara alami dan berlanjut tanpa masalah apa pun. Namun, bagi sebagian lainnya, hal ini mungkin menimbulkan tantangan. Dan, seperti halnya keterampilan baru lainnya, menyusui membutuhkan latihan dan ketekunan.
Kekhawatiran Terkait Menyusui
Beberapa kekhawatiran umum yang dialami ibu menyusui antara lain kekhawatiran mereka tidak memiliki cukup ASI (yang sebenarnya sangat jarang terjadi), puting sakit atau pecah-pecah, payudara terlalu penuh, atau nyeri payudara. Payudara yang nyeri bisa menjadi salah satu gejala kondisi peradangan yang disebut mastitis.
Apa itu mastitis pada payudara? Mastitis biasanya terjadi karena penumpukan atau 'stagnasi' ASI di dalam payudara ibu. Penyebab umum mastitis lainnya adalah infeksi pada saluran payudara, karena terlalu banyak bakteri berbahaya seperti Staphylococci.
Selain itu, ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya mastitis, antara lain:
- Puting susu yang pecah atau lecet karena teknik menyusui yang tidak tepat
- Saluran susu yang tersumbat akibat kelainan struktural atau akumulasi susu yang berlebih
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah
- Penurunan kualitas perawatan payudara dan kebersihan puting susu
Mastitis dan nyeri payudara mungkin menjadi alasan umum mengapa para ibu berhenti menyusui lebih awal dari yang direncanakan. Selain nyeri payudara, kemerahan, dan bengkak, penderita mastitis mungkin mengalami gejala mirip flu, antara lain demam, berkeringat, menggigil, dan pegal-pegal.
Baca Juga: Menyapih Anak Umur berapa? Simak Lengkapnya di Sini!
Bahaya Mastitis
Setelah mengetahui apa itu mastitis pada payudara, kini saatnya Bunda mengetahui bahaya yang bisa timbul akibat mastitis. Mastitis bukan hanya mengganggu kenyamanan ibu menyusui, tetapi juga dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan tepat. Berikut adalah beberapa bahaya terkait dengan mastitis:
Abses payudara
Jika infeksi tidak diatasi dengan cepat, bakteri dapat merembes lebih dalam ke dalam saluran susu dan membentuk kantong abses yang berisi nanah. Abses payudara dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat, demam tinggi, dan memerlukan prosedur medis seperti drainase abses.
Gangguan menyusui
Mastitis bisa membuat menyusui menjadi sangat menyakitkan dan mengganggu hubungan ibu dan bayi dalam memberi makan. Rasa sakit saat menyusui dapat membuat ibu enggan menyusui dan menurunkan keinginan bayi untuk menyusu dengan benar, yang pada gilirannya dapat mengganggu produksi ASI dan berisiko kegagalan menyusui.
Produksi ASI yang menurun
Mastitis dapat melambatkan produksi ASI atau membuat ASI terasa kurang. Infeksi dan peradangan pada payudara dapat mempengaruhi aliran susu dan mengurangi kemampuan payudara untuk memproduksi ASI yang cukup untuk bayi.
Bunda dapat membantu mencegah nyeri saat menyusui dan mastitis dengan mengikuti saran 8 cara untuk membantu mencegah mastitis. Jika Bunda merasa mengalami gejala mastitis, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan Bunda.
Sebagai kesimpulan, perawatan payudara yang baik diperlukan untuk mencegah terjadinya mastitis. Selain itu, beberapa cara untuk mengobati mastitis, dan penyedia layanan kesehatan Bunda mungkin akan meresepkan antibiotik jika ada infeksi. Namun, jika gejala mastitis tidak membaik dalam beberapa hari atau infeksi semakin parah, segera berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.