6 Tahun+

Product Name
Dancow FortiGro

Cara Efektif dan Aman Saat Memberi Kebebasan pada Anak

Published date

Bagi sebagian orang tua, membebaskan Si Buah Hati untuk melakukan berbagai hal adalah hal yang cukup mengkhawatirkan, sehingga kebebasan anak berada sepenuhnya di tangan kedua orang tua. Sementara ada juga tipe orang tua yang justru sebaliknya. Mereka menerapkan pola asuh dengan memberikan kebebasan pada anak sesuai dalam batas kewajaran. 

Pola pengasuhan yang bebas mengacu pada kesediaan orang tua untuk mundur dan membiarkan Si Buah Hati menjelajahi dunia tanpa harus selalu berada di bawah naungannya. Umumnya, kebanyakan orang tua yang menerapkan pola asuh bebas melakukannya karena mengenang masa kecil mereka sendiri. 

Saat Si Buah Hati diizinkan untuk bersepeda di lingkungan sekitar bersama teman selama berjam-jam, rasanya sangatlah menyenangkan, sehingga mereka pun kembali menerapkan pola ini pada Si Buah Hati agar mereka mengalami kesenangan yang sama.

Cara memberi kebebasan pada anak

Kunci utama untuk dapat menerapkan pola asuh tanpa harus mengorbankan kebebasan Si Buah Hati adalah dengan membangun rasa percaya yang baik, menjadi orang tua yang menyenangkan bagi anaknya. Cara pengasuhan yang lembut dapat diwujudkan dengan beberapa hal berikut ini.

  1. Memahami keinginan dan kebutuhan Si Buah Hati dengan baik.
  2. Berempati dengan perasaan Si Buah Hati.
  3. Menunjukkan rasa hormat kepada Si Buah Hati. Penting diingat bahwa mereka juga memiliki perasaan dan kesukaannya sendiri. Menghormati berarti memperlakukan mereka sebagaimana kita ingin diperlakukan. Alih-alih menyuruh Si Buah Hati untuk "diam" saat menyela obrolan Bunda dengan teman, Bunda bisa menggantinya dengan “Sebentar ya, Nak. Setelah Bunda selesai ngobrol dengan tante, kamu bisa bercerita dan Bunda akan menjadi pendengar yang baik.”.
  4. Membuat batasan yang jelas, seperti peraturan di rumah yang dapat mengajarkan Si Buah Hati memiliki cara yang baik dalam melakukan sesuatu. Misalnya: daripada menonton film sampai larut, mereka harus tidur lebih awal agar dapat bangun tepat waktu dan bersiap-siap ke sekolah tanpa terburu-buru.
  5. Berikan pujian dan konsekuensi yang harus diterima oleh Si Buah Hati saat mereka berperilaku buruk.

Tidak asal dalam menerapkan pola asuh yang bebas pada Si Buah Hati, berikut ini beberapa cara memberikan kebebasan pada anak yang bisa Bunda praktikkan tanpa membahayakan kehidupannya.

  1. Rasa percaya dapat menghilangkan rasa takut dan pemikiran buruk yang mungkin hanya ada di otak kita saja. Misalnya saat melarang Si Buah Hati untuk berangkat sekolah sendiri karena takut tertabrak kendaraan, diculik orang, dan pemikiran buruk lainnya. Saat Si Buah Hati ingin dan mampu pergi sekolah sendiri, maka percayakan hal itu dan biarkan mereka untuk melakukannya.
  2. Ajarkan mereka untuk melakukan sesuatu secara mandiri, seperti mengikat tali sepatu, membuat susu sendiri, memasak nasi, atau melakukan pekerjaan rumah lainnya. Setelah mereka menguasainya, Bunda bisa berhenti untuk membantunya. Memang perlu waktu dan kesabaran untuk mewujudkannya. Namun percayalah seiring dengan berjalannya waktu mereka akan terbiasa dengan beberapa hal tersebut. 
  3. Berhenti untuk menjadwalkan rutinitas Si Buah Hati secara berlebihan, terutama di hari libur. Hari tanpa rencana bukanlah kegagalan dalam pengasuhan, sebab kebebasan anak yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kreativitasnya.
  4. Biarkan Si Buah Hati untuk membuat kesalahan dan mengalami kegagalan. Sebab dari pengalaman ini mereka dapat belajar untuk lebih baik lagi dan bersenang-senang dengan hidupnya. 
  5. Ajarkan Si Buah Hati tentang keselamatan saat berada di jalan raya, mulai dari sisi yang benar untuk berjalan, kapan mereka harus menyeberang, dan peraturan saat di jalan raya lainnya. 
  6. Biarkan Si Buah Hati mengamil risiko dalam hidupnya. Misalnya saja saat mereka dapat memanjat pohon. Tips kelola kebebasan anak dalam hal ini adalah dengan membiarkan mereka untuk melakukannya, namun tetap dengan memberikan pemahaman mengenai risiko yang mungkin mereka alami saat memanjat pohon.
  7. Komunikasikan juga mengenai bahaya orang asing baik saat berada di rumah, di jalan, maupun saat bertemu secara online. Tujuannya adalah untuk membekali Si Buah Hati dengan pengetahuan dan pengalaman agar dapat mengambil keputusan yang masuk akal.

Baca Juga: Manfaat Minum Susu di Pagi Hari agar Mood Anak Senang

Manfaat memberikan kebebasan pada Si Buah Hati

Selain membangun rasa percaya antara orang tua dan Si Buah Hati, dari penjelasan mengenai cara memberikan kebebasan pada anak di atas maka dapat disimpulkan bahwa manfaat yang bisa dirasakan oleh Si Buah Hati adalah sebagai berikut.

  1. Menjadi lebih percaya diri, berani, dan mandiri.
  2. Memiliki pengetahuan yang lebih luas.
  3. Mengerti bahwa akan ada konsekuensi yang harus mereka terima saat berbuat kesalahan.
  4. Tidak takut mengalami kegagalan, karena hal ini justru memotivasinya untuk berusaha lebih baik lagi kedepannya.
  5. Memiliki kesempatan dan kemampuan untuk memutuskan hal besar saat dewasa nanti.
  6. Mendorong Si Buah Hati untuk lebih banyak bermain di luar.

Manfaat luar biasa lainnya dari pengasuhan anak secara bebas adalah meningkatkan kemampuan Si Buah Hati dalam bersosialisasi. Tanpa kedua orang tuanya, mereka belajar bagaimana cara mengatasi berbagai situasinya sendiri. Hal ini tentunya akan sangat berguna saat mereka dewasa nanti.

Memberikan kebebasan pada Si Buah Hati bukan berarti mengabaikan pemenuhan gizi hariannya dengan baik ya, Bunda. Untuk mendukung proses tumbuh kembang dan proses Si Buah Hati belajar melihat dunia, berikan makanan bergizi dan juga susu sebagai pelengkapnya. Sebagai rekomendasinya Bunda bisa memberikan DANCOW FortiGro. 

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya.

DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium. 

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.

Selain itu, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan pun dan di mana pun. Yuk, lengkapi persediaannya di rumah sekarang juga!

Nah, setelah membaca cara memberikan kebebasan pada anak di atas, apakah Bunda sudah siap untuk menerapkannya pada Si Buah Hati?

Image Article
Cara Efektif dan Aman saat Memberi Kebebasan pada Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bagaimana Cara Membangun Kreativitas Anak dengan Permainan Seru? Ini Tipsnya

Published date

Pada dasarnya, anak-anak adalah makhluk dengan rasa penasaran yang sangat tinggi. Berdasarkan halaman resmi Mayo Clinic Health System, rasa ingin tahu yang cukup tinggi pada Si Buah Hati membuat mereka ingin mengetahui segala sesuatu tentang dunia di sekitar mereka. Hal ini jugalah yang pada akhirnya mampu mendorongnya untuk menjadi anak yang kreatif dan memiliki semangat untuk selalu belajar hal baru dalam hidupnya. 

Bagaimana cara membangun kreativitas pada Si Buah Hati melalui permainan?

Cara meningkatkan kreativitas anak yang paling mudah adalah melalui permainan seru. Harvard Graduate School of Education menyatakan, bermain adalah segalanya bagi anak-anak. Tak hanya berupa satu jenis aktivitas saja, bermain juga bisa datang dalam berbagai bentuk, seperti:

  1. Social play atau permainan sosial, yaitu kondisi di mana Si Buah Hati bermain dengan satu sama lain atau dengan orang dewasa, seperti melempar bola, bermain balok susun, bermain peran, dan masih banyak lagi permainan seru lainnya.
  2. Independent play atau permainan mandiri, yaitu kondisi di mana Si Buah Hati bermain sendiri, seperti bercerita dengan action figure atau boneka binatang, menyusun teka-teki, menyusun balok susun dan puzzle, atau permainan seru lainnya.
  3. In guided play atau permainan yang dipandu, di mana Si Buah Hati bermain dalam konteks yang telah diatur atau dipandu oleh orang dewasa. Misalnya saat berada di sekolah atau playground di mana sang pemandu akan bertanya, "Kita akan bermain drama dengan menggunakan alat peraga ini. Menurut kamu, apa tema drama yang akan dimainkan dan bagaimana sebaiknya kita memulainya?".   

Baca Juga: 5 Tips Mengajar Anak SD Kelas 1 agar Cepat Tanggap

Tips meningkatkan kreativitas anak SD

Melalui permainan, Si Buah Hati belajar mengarahkan lingkungan fisik dan sosial mereka sambil berimajinasi dan membangun realitas baru. Mereka berlatih memecahkan masalah dan mengasah kreativitas ketika berhadapan dengan dunia yang baru mereka jumpai. Berikut ini beberapa cara tingkatkan kreativitas anak-anak yang bisa Bunda lakukan.

  1. Tunjukkan ‘dunia’ yang belum pernah dijumpai oleh Si Buah Hati. Misalnya dengan mengajaknya bepergian ke tempat baru, berkemah, pergi ke museum, atau menunjukkan berbagai macam budaya yang berbeda satu sama lain.
  2. Menghabiskan waktu bersama sebagai keluarga. Misalnya dengan melakukan aktivitas seru seperti jalan-jalan pagi, membuat kue, pergi ke taman, atau berkunjung ke kebun binatang.
  3. Ajak Si Buah Hati untuk bermain dan melakukan hal seperti:
    • Mencetak pasir menjadi cupcake, donat, atau kue.
    • Membuat rumah-rumahan atau benteng mini dengan pasir.
    • Membuat rumah-rumahan atau benteng mini dengan pasir.
    • Membuat bangunan atau istana dari pasir.
    • Melukis dan menulis dengan cat air menggunakan kuas besar di atas kain bekas.

Selain membuatnya terhubung dan berinteraksi dengan alam sekitar, kegiatan ini juga merupakan alat pengajaran yang dapat membantu Si Buah Hati meningkatkan kreativitas, imajinasi, pembelajaran mandiri, dan kerja sama tim. 

  1. Selalu mendukung minat alami Si Buah Hati. Jika mereka tertarik pada suatu kegiatan, berikan mereka kesempatan untuk melakukan kegiatan tersebut dengan leluasa.
  2. Alih-alih langsung menjawab, sebaiknya selalu tanyakan pendapat Si Buah Hati terlebih dahulu saat mereka melontarkan sebuah pertanyaan. Misalnya saat bermain balok susun dan mereka bertanya, “Dengan balok susun sebanyak ini, aku bisa bikin apa ya, Bunda?”, maka Bunda bisa menjawabnya dengan, “Hmm, kira-kira dengan warna lego yang ada, cocoknya bikin apa ya, Nak?”. Hal ini nantinya dapat membuatnya terbiasa untuk berpikir kreatif.
  3. Biarkan Si Buah Hati tetap menjadi anak-anak. Bebaskan mereka untuk bereksplorasi dan mempelajari dunia di sekitarnya. Rasa ingin tahu yang besar dapat menuntun mereka ke berbagai hal baru dan menarik yang penuh dengan petualangan dan pembelajaran dalam hidupnya.

Nah, agar tips meningkatkan kreativitas anak SD di atas dapat berjalan dengan optimal, pastikan untuk memenuhi kebutuhan gizi Si Buah Hati dengan baik ya, Bunda. Selain memberikan makanan bergizi, lengkapi juga dengan pemberian susu untuk mendukung proses belajar dan tumbuh kembangnya setiap hari. Sebagai rekomendasinya, Bunda bisa memberikan DANCOW FortiGro. 

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya.

DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium. 

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.

Selain itu, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan pun dan di mana pun. Selamat mencoba ya, Bunda!

Image Article
Bagaimana Cara Membangun Kreativitas Anak dengan Permainan Seru? Ini Tipsnya
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Apa Peran Ibu Terhadap Anak-anaknya Dalam Membentuk Karakter?

Published date

Menjalani peran sebagai seorang ibu tentu menjadi hal yang sangat penting dan luar biasa bagi seorang wanita. Sebab, mereka akan memainkan peran yang sangat banyak untuk mendukung proses tumbuh kembang anaknya agar berjalan dengan baik. Peran ibu untuk anak dimulai dari sisi sosial emosional, fisik, kognitif, dan kemandirian. Tak heran jika orang tua khususnya ibu disebut sebagai guru utama bagi anak, terutama dalam membentuk karakternya.

Apa peran ibu terhadap anak-anaknya?

Berdasarkan halaman resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kunci utama perkembangan anak berasal dari orang tuanya, terutama sang ibu yang umumnya memiliki hubungan lebih dekat dengan sang anak. Kebutuhan dasar seorang agar dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal meliputi Asuh, Asih, dan Asah yaitu:

1. Kebutuhan Fisik-Biologis (ASUH)

Orang tua harus memenuhi kebutuhan sBundang, pangan, dan papan seperti:

  • Imunisasi dasar lengkap agar terlindung dari berbagai penyakit. 

  • Kebersihan yang meliputi kebersihan makanan, minuman, udara, pakaian, rumah, sekolah, tempat bermain, dan transportasi.

  • Bermain, aktivitas fisik, dan istirahat untuk merangsang hormon pertumbuhan, nafsu makan, merangsang metabolisme (karbohidrat, lemak, dan  protein), hingga merangsang pertumbuhan dan perkembangan otot serta tulangnya.

  • Pelayanan kesehatan untuk memantau kesehatan anak secara teratur agar dapat mendeteksi dan menanggulangi penyakit serta gangguan tumbuh kembang sejak dini.

2. Kebutuhan kasih sayang dan emosi (ASIH)

Kebutuhan kasih sayang dan emosi dapat dipenuhi dengan cara berikut ini:

  • Menciptakan rasa aman dan nyaman, sehingga anak merasa dilindungi.

  • Memerhatikan minat, keinginan, dan pendapat Si Buah Hati.

  • Memberikan contoh, bukan memaksa anak untuk melakukan sesuatu.

  • Memberikan bantuan, dukungan, dan menghargai Si Buah Hati.

  • Mendidik anak dengan penuh cinta dan kegembiraan.

  • Menghindari untuk memberikan hukuman atau ancaman ketika Si Buah Hati berbuat salah.

3. Kebutuhan stimulasi (ASAH):

Menstimulasi dan mengembangkan kemampuan sensorik, motorik, emosi-sosial, bicara, kognitif, kemandirian, kreativitas, kepemimpinan, moral dan spiritual anak sejak dini. 

Cara mendidik anak agar percaya diri

Hubungan antara seorang ibu yang hangat, terbuka, dan komunikatif dapat menciptakan seorang anak dengan rasa percaya diri yang tinggi, prestasi yang lebih baik di sekolah, dan terhindar dari risiko depresi. Berdasarkan situs resmi Mayo Clinic, berikut ini beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk mewujudkannya.

1. Tunjukkan bahwa Bunda bangga menjadi orang tuanya 

Salah satu caranya adalah dengan menghabiskan waktu bersama anak. Coba luangkan waktu berdua dengan Si Buah Hati untuk melakukan hal yang mereka sukai dan biarkan mereka memimpin. Sesekali sampaikan juga secara lisan bahwa Bunda bangga menjadi orang tuanya. Tujuannya adalah untuk menikmati kebersamaan dengan penuh kasih sayang. 

2. Berikan pujian pada Si Buah Hati 

Pujilah Si Buah Hati Bunda atas sifat-sifat karakternya, bukan atas bakat atau prestasinya. Tunjukkan apa yang benar-benar baik dan menyenangkan dari diri mereka. Saat mereka melakukan kesalahan atau berperilaku buruk, hindari untuk memberikan hukuman berat, ancaman, atau melabelinya. Sebaliknya, coba fokus pada masalah dan ajak mereka untuk memperbaikinya.

3. Validasi emosi Si Buah Hati 

Saat mereka merasa kesal, terluka, atau sedih, coba validasi emosi yang mereka miliki. Berikan pemahaman bahwa perasaan tersebut boleh dan sah-sah saja untuk dirasakan. Setelah Si Buah Hati merasa tenang, ajak mereka untuk menceritakan apa yang terjadi dan bantu mereka untuk mengatasinya. 

4. Menjadi pendengar yang baik

Saat Si Buah Hati sedang mengalami masalah atau kesulitan dalam hidupnya, cobalah menjadi seorang pendengar yang baik, bukan seseorang yang akan menggurui atau menghakimi. Lalu, coba lihat segala sesuatu dari sudut pandangnya dan biarkan mereka tahu bahwa Bunda memahami apa yang mereka rasakan.

5. Biarkan Si Buah Hati mengambil risiko atas keputusan yang dipilihnya

Biarkan mereka memutuskan hal yang disukainya, meskipun nantinya mungkin akan terluka. Memberikan pilihan sederhana sejak dini dapat membantu mereka untuk menjadi seorang yang percaya diri dalam memutuskan hal besar saat dewasa nanti.

Baca Juga: Strict Parents: Ciri-ciri dan Efeknya pada Anak

Peran ibu dalam pertumbuhan anak

Agar anak menjadi seseorang dengan rasa percaya diri yang tinggi, maka penting untuk memerhatikan proses pertumbuhannya dengan baik. Menurut penjelasan dr. Anung selaku Dirjen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Dirjen P2P) dalam situs Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pertumbuhan anak yang baik ditBundai dengan adanya perubahan ukuran dan bentuk tubuh atau anggota tubuh, seperti bertambahnya berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala. 

Agar pertumbuhan anak berjalan dengan optimal, maka peran ibu dalam pertumbuhan anak adalah memastikan kebutuhan gizi Buah Hatinya terpenuhi dengan baik. Menurut Harvard School of Public Health, berikut ini beberapa kebutuhan nutrisi pada anak untuk meningkatkan pertumbuhannya.

  1. Protein merupakan kebutuhan nutrisi anak yang dapat ditemukan dalam daging, unggas, makanan laut, kacang-kacangan dan kacang polong, telur, produk kedelai, kacang-kacangan dan biji-bijian, serta susu.
  2. Zat besi yang dapat ditemukan pada daging, kacang-kacangan dan lentil, sereal dan roti yang diperkaya, sayuran berdaun gelap, dan kentang panggang.
  3. Vitamin A yang dapat ditemukan pada hati ayam, wortel, ubi jalar, dan bayam. Serta vitamin D atau "vitamin sinar matahari" yang juga bisa ditemukan pada daging ikan berlemak seperti salmon, minyak hati ikan, dan produk yang diperkaya dengan vitamin D, seperti susu.
  4. Vitamin B6 dan B12 yang dapat ditemukan pada hati, daging, ikan, kentang, dan sayuran, dan produk susu.
  5. Asam lemak omega 3 dan 6 sebagai nutrisi anak yang dapat ditemukan pada telur, kacang-kacangan, dan susu.

Untuk mendukung tumbuh kembang anak, Bunda bisa memberikan susu sebagai menu pelengkap dalam asupan harian di rumah. Sebagai rekomendasinya, berikan susu DANCOW FortiGro. 

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya.

DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium. 

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.

Selain itu, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan pun dan di mana pun. Yuk, lengkapi persediaannya di rumah sekarang juga!

Image Article
Apa Peran Ibu Terhadap Anak-anaknya Dalam Membentuk Karakter?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

8 Cara Mengajarkan Bahasa Inggris pada Anak SD

Published date

Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, saat ini bahasa Inggris menjadi salah satu bahasa asing yang sudah sangat dekat dengan orang-orang Indonesia, mulai dari anak kecil hingga dewasa. Ditambah lagi dengan fakta bahwa bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang digunakan sebagai cara berkomunikasi di seluruh dunia. Bahkan, ada beberapa negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utamanya.

Nah, agar nantinya Buah Hati mampu bersaing dengan anak seusianya, maka tak ada alasan lagi untuk menunda mengajarkannya sejak dini ya, Bunda. Tak melulu belajar di sekolah maupun tempat les, saat ini sudah banyak cara mengajarkan bahasa Inggris pada anak SD dengan efektif yang bisa Bunda praktikkan di rumah, mulai dari film, lagu, dan berbagai metode lainnya. Tertarik untuk mencobanya? Yuk, simak penjelasannya di sini!

Kendala yang perlu diantisipasi Bunda saat anak belajar bahasa Inggris

Mengajarkan berbagai hal baru pada anak SD tentu bukanlah hal yang mudah, termasuk saat belajar bahasa Inggris. Menurut Cambrigde English, berikut ini beberapa kendala dan tantangan yang mungkin dialami saat mengajarkan anak belajar hal yang baru dalam hidupnya.

  1. Anak cenderung lebih mudah merasa bosan saat belajar.
  2. Perhatiannya mudah teralihkan oleh hal lain, sehingga konsentrasinya saat belajar juga terganggu.
  3. Anak tidak tertarik untuk belajar bahasa Inggris sejak awal.
  4. Rasa lelah setelah sekolah dan beraktivitas hampir seharian penuh.

Cara mengajarkan bahasa Inggris pada anak SD yang efektif

Tak perlu berkecil hati jika kemampuan berbahasa Inggris Bunda belum sempurna saat mengajarkan bahasa Inggris pada anak. Sebab antusiasme Bunda jauh lebih penting untuk memotivasi Buah Hati agar lebih bersemangat untuk belajar. Nah, untuk mendukung usaha Bunda dalam mengajarkan bahasa Inggris pada Si Buah Hati, yuk simak tips belajar bahasa Inggris pada anak SD seperti yang dilansir dari situs British Council Foundation berikut ini!

1. Ciptakan rutinitas

Misalnya dengan membuat jadwal belajar bahasa Inggris selama 30 menit sampai satu jam setiap harinya, baik sepulang sekolah maupun sebelum tidur. Jadwal belajar ini bisa Bunda isi dengan berbagai pilihan kegiatan, mulai dari membaca buku cerita dan menonton film atau tayangan berbahasa Inggris. 

2. Hari khusus berbahasa Inggris

Bunda juga bisa mendedikasikan satu hari khusus di mana semua anggota keluarga di rumah harus berkomunikasi dalam bahasa Inggris semampunya. Lakukan hal ini secara berulang untuk membuat mereka semakin siap dan percaya diri untuk mengucapkannya sendiri. 

3. Bermain sambil belajar

Cara belajar bahasa inggris yang tepat dan menyenangkan selanjutnya adalah dengan mengajak Buah Hati bermain sambil belajar. Salah satu kegiatan yang bisa Bunda lakukan adalah bermain flashcards untuk melatih dan memperkaya kosakata dalam bahasa Inggris tanpa membuat Buah Hati merasa bosan.

4. Belajar melalui lagu 

Agar Buah Hati semakin percaya diri untuk mengucapkan berbagai kata dalam bahasa Inggris, Bunda juga bisa mengajarkannya melalui lagu. Pilih lagu berbahasa Inggris favorit Buah Hati, lalu ajak mereka untuk menyanyikannya bersama. Tak boleh sembarangan, sebaiknya pelajari dulu lirik lagunya untuk memastikan apakah kosakatanya sesuai untuk anak seusianya.

Baca Juga: Tinggi dan Berat Badan Ideal Sesuai Umur 6-12 Tahun

5. Belajar melalui film

Selain lagu, Bunda juga bisa mengajak anak belajar bahasa Inggris melalui film. Pilih film anak-anak berbahasa Inggris yang dilengkapi dengan teks terjemahan di dalamnya. Dengan begini, proses belajarnya bisa menjadi lebih menyenangkan.

6. Ajak berkomunikasi dengan bahasa Inggris di rumah

Langkah-langkah belajar bahasa Inggris tentunya bisa memberikan hasil yang lebih optimal jika Bunda rutin mengajak anak berbicara dalam bahasa Inggris di rumah. Cara ini juga dapat membantu mereka mengenal kosakata lebih banyak dan menjadikannya terbiasa untuk ikut berbicara dalam bahasa Inggris dengan lebih lancar.

7. Pastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup 

Istirahat yang cukup dapat membuat anak menjadi lebih bersemangat dan fokus untuk belajar. Oleh karena itu, sebaiknya berikan jeda untuk beristirahat di rumah setelah pulang sekolah, misalnya dengan tidur siang atau santai sejenak. Setelah itu, Bunda bisa mengajaknya untuk belajar bahasa Inggris dengan cara yang menyenangkan.

8. Penuhi kebutuhan gizinya dengan baik

Berikan makanan bergizi, mulai dari makanan yang mengandung protein, zat besi, vitamin, dan mineral penting lainnya yang dapat mendukung proses belajarnya setiap hari. Pastikan anak belajar dalam kondisi perut yang sudah terisi. Bunda juga bisa menyediakan camilan sehat untuk menemani anak belajar, seperti buah-buahan atau susu dengan rasa favoritnya. 

Nah, untuk mendukung proses belajar bahasa Inggris anak agar berjalan lancar tanpa kendala, pastikan untuk selalu memenuhi kebutuhan gizinya dengan baik ya, Bunda. Salah satunya adalah dengan memberikan susu DANCOW FortiGro. 

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya.

DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium. Manfaat DANCOW FortiGro Instant ini tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga. 

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.

Selain itu, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi ketika di sekolah atau dalam perjalanan. Selamat mencoba, ya!

Image Article
8 Cara Mengajarkan Bahasa Inggris pada Anak SD
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

7 Tips agar Anak Percaya Diri di Sekolah

Published date

Berdasarkan buku ‘Seri Pendidikan Orang Tua: Membantu Anak Percaya Diri’ yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, percaya diri merupakan salah satu faktor penting dalam hidup Si Buah Hati yang tak hanya berpengaruh pada pencapaian prestasi, tetapi berperan besar terhadap kemampuan mereka melihat dirinya sendiri. 

Sebagai orang tua, Ayah dan Bunda memiliki peranan penting dalam menumbuhkan sikap percaya diri pada Si Buah Hati. Salah satu tips meningkatkan rasa percaya diri anak adalah dengan percaya pada proses belajar dan kemampuan yang dimiliki oleh Si Buah Hati. 

Manfaat percaya diri bagi Si Buah Hati

Selanjutnya dijelaskan pula mengenai manfaat percaya diri bagi Si Buah Hati baik saat berada di sekolah maupun di lingkungan sosialnya. Seseorang yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi dapat mengalami beberapa hal berikut ini.

  1. Si Buah Hati dapat bersosialisasi dan menjalin hubungan pertemanan dengan baik. Misalnya saat berada di sekolah baru maupun di tempat lain.
  2. Dapat melihat diri sendiri dengan positif dan mengenali kekurangan dalam dirinya.
  3. Siap menghadapi tantangan dalam hidupnya. Misalnya saat menghadapi ujian sekolah maupun pemilihan ketua kelas di sekolah.

Cara agar anak percaya diri di sekolah

Berikut ini beberapa cara agar anak percaya diri menurut Mayo Clinic yang bisa Ayah dan Bunda terapkan setiap harinya.

1. Berikan motivasi pada Si Buah Hati

Alih-alih menjanjikannya hadiah, sebaiknya berikan motivasi dalam bentuk lain yang bisa dijadikan oleh mereka sebagai usaha untuk untuk memenuhi kebutuhan, keinginan, dan kemauannya. Misalnya dengan motivasi seperti, “Kalau saat dewasa nanti kamu ingin menjadi seorang dokter, maka kamu harus rajin belajar dan berdoa mulai sekarang.” bukan dengan kata-kata seperti “Jika kamu menjadi dokter, nanti Bunda belikan mobil, deh!”.

2. Tunjukkan bahwa Bunda bangga menjadi orang tuanya 

Coba luangkan waktu berdua dengan Buah Hati untuk melakukan hal yang mereka sukai dan biarkan mereka memimpin. Sesekali sampaikan juga secara lisan bahwa Bunda bangga menjadi orang tuanya. Tujuannya adalah untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi Si Buah Hati, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi anak yang percaya diri.

3. Berikan pujian pada Si Buah Hati 

Pujilah Buah Hati atas sifat-sifat karakternya, bukan atas bakat atau prestasinya. Tunjukkan apa yang benar-benar baik dan menyenangkan dari diri mereka. Saat mereka melakukan kesalahan atau berperilaku buruk, hindari untuk memberikan hukuman berat, ancaman, atau melabelinya. Sebaliknya, coba fokus pada masalah dan ajak mereka untuk memperbaikinya.

4. Validasi emosi Si Buah Hati

Saat Si Buah Hati merasa kesal, terluka, atau sedih, coba validasi emosi yang mereka miliki. Berikan pemahaman bahwa perasaan tersebut boleh dan sah-sah saja untuk dirasakan. Setelah merasa tenang, ajak mereka untuk menceritakan apa yang terjadi dan bantu mereka untuk mengatasinya. 

Baca Juga: 8 Cara Belajar Efektif untuk Anak Usia 6 Tahun

5. Menjadi pendengar yang baik

Saat Si Buah Hati sedang mengalami masalah atau kesulitan dalam hidupnya, cobalah menjadi seorang pendengar yang baik, bukan seseorang yang akan menggurui atau menghakimi. Lalu, coba lihat segala sesuatu dari sudut pBundangnya dan biarkan mereka tahu bahwa Bunda memahami apa yang mereka rasakan.

6. Biarkan Si Buah Hati mengambil risiko atas keputusan yang dipilihnya

Biarkan mereka memutuskan hal yang disukainya, meskipun nantinya mungkin akan terluka. Memberikan pilihan sederhana sejak dini dapat membantu mereka untuk menjadi seorang yang percaya diri dalam memutuskan hal besar saat dewasa nanti.

7. Mendukung kemampuan Si Buah Hati

Berikan kesempatan pada Si Buah Hati untuk mencoba berbagai macam kegiatan baru sesuai dengan minatnya. Jika mereka sudah menemukan minatnya, berikan fasilitas agar mereka dapat menyalurkan kemampuannya dengan baik. Cara ini dilakukan agar anak percaya diri di sekolah dan lingkungan sosialnya karena mereka merasa dihargai atas kemampuan yang dimiliki.

Cara agar anak percaya diri selanjutnya adalah memastikan bahwa kondisi tubuhnya selalu dalam kondisi yang sehat dan bertenaga. Apalagi mengingat bahwa mereka memiliki segudang aktivitas, baik di sekolah, rumah, maupun lingkungan bermainnya. Oleh karena itu penting bagi orang tua untuk memberikan makanan bergizi dan susu sebagai menu pelengkap sekaligus pendukung proses belajarnya. 

Untuk mendukung tumbuh kembang Si Buah Hati, berikan susu DANCOW FortiGro baik saat sarapan, camilan siang hari, maupun sebelum tidur setiap harinya.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya.

DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium. Manfaat DANCOW FortiGro Instant ini tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga. 

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.

Selain itu, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi ketika di sekolah atau dalam perjalanan. Yuk, lengkapi persediaannya di rumah sekarang juga!

Image Article
7 Tips agar Anak Percaya Diri di Sekolah
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

8 Manfaat Mendengarkan Musik saat Belajar pada Anak

Published date

Mendengarkan musik adalah hal yang sangat menyenangkan dan disukai oleh banyak orang, termasuk anak-anak. Berdasarkan halaman resmi Healthline.com, selain bisa meningkatkan mood dan memperbaiki kualitas tidur, mendengarkan musik juga dapat membantu proses belajar anak.

Biasanya, manfaat mendengarkan musik saat belajar ini bisa dirasakan oleh Si Buah Hati dengan lebih optimal jika mereka memilih jenis musik klasik atau musik favorit lainnya. Apakah Buah Hati Bunda salah satunya?

Manfaat Mendengarkan Musik Saat Belajar

Musik berkaitan erat dengan aktifitas otak manusia. Saat mendengarkan musik, sistem saraf di otak akan bekerja aktif. Sinyal listrik dari musik akan merangsang hubungan antara otak kiri dan kanan secara bersamaan, sehingga mengaktifkan area otak yang berhubungan dengan memori, kognitif, dan emosional. Lantas, apa saja manfaat dan fungsi mendengarkan musik saat belajar? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.

1. Meningkatkan memori otak Si Buah Hati

Dalam hal ini adalah kemampuan anak dalam mengingat dan menghafal materi pembelajaran. Bahkan, manfaat mendengarkan musik klasik saat belajar juga memungkinkan anak-anak untuk mengingat lebih banyak kata dan mampu menyelesaikan tugas lebih cepat dibanding mereka yang belajar dalam kondisi hening.

2. Memotivasi Si Buah Hati untuk belajar lebih giat

Rasa lelah dan bosan seringkali membuat anak-anak merasa malas untuk belajar.  Jika sudah begini, coba putarkan musik klasik atau musik favorit dari Si Buah Hati saat ia istirahat belajar. Setelah mendengarkan lagu favoritnya selama beristirahat, perlahan semangat belajar Si Buah Hati akan datang lagi.

3. Mengurangi stres dan meningkatkan mood Si Buah Hati

Kegiatan belajar bisa membuat Si Buah Hati merasa stres, terutama jika mereka tidak sepenuhnya memahami materi pelajaran atau saat menghadapi mata pelajaran yang tidak disukainya. Jika Bunda melihat Si Buah Hati mulai memperlihatkan gelagatnya, suruh ia untuk beristirahat dan putar musik favoritnya. Cara ini dilakukan untuk membantu anak kembali rileks dan mau belajar lebih giat lagi.

4. Meningkatkan kemampuan otak untuk menerima informasi baru

Sistem saraf otak yang bekerja aktif dan mood yang meningkat saat mendengarkan musik favorit memungkinkan Si Buah Hati untuk menerima informasi baru dengan lebih mudah. Dengan begini, wawasannya semakin bertambah dan ia pun siap untuk bersaing dengan anak-anak seusianya.

Baca Juga: 5 Cara Belajar Menyenangkan untuk Anak

5. Meningkatkan fokus Si Buah Hati

Manfaat mendengarkan musik klasik saat belajar selanjutnya adalah untuk meningkatkan fokus dan konsentrasi. Hal ini karena musik klasik memiliki alunan melodi yang santai dan tak terlalu keras, sehingga bisa membuat Si Buah Hati lebih fokus karena tubuh dan otaknya dalam keadaan rileks.

6. Mampu meredam rasa cemas Si Buah Hati

Rasa cemas, terutama menjelang ujian sekolah tentu bisa mengganggu proses belajar anak. Mereka akan cenderung merasa tertekan dan takut, terutama untuk mata pelajaran yang cukup sulit dan tidak disukainya. Alih-alih memaksanya untuk belajar dalam waktu yang lama, Bunda bisa mengajaknya untuk bersantai sejenak sambil memutar musik favoritnya. Dengan begini, moodnya dapat kembali lagi.

7. Mengurangi distraksi eksternal

Mendengarkan musik saat belajar dapat mengurangi distraksi eksternal, sehingga siswa memiliki daya konsentrasi yang tinggi. Meski begitu, tidak semua jenis musik bisa dinikmati saat belajar. Melansir dari Healthline.com, jenis musik klasik merupakan musik yang paling cocok untuk membantu otak menyerap dan menginterpretasikan informasi dengan lebih mudah.

8. Membantu perbaiki ritme dan koordinasi tubuh

Media musik juga mampu meningkatkan koordinasi gerakan tubuh dan kemampuan motorik anak. Sebab saat anak memelajari alat musik tertentu memerlukan koordinasi antara gerak tubuh, mata, dan lainnya.

Agar Si Buah Hati dapat merasakan manfaat mendengarkan musik saat belajar dengan lebih maksimal, pastikan bahwa kebutuhan gizinya sudah terpenuhi dengan baik agar kesehatan tubuh dan kinerja otaknya tetap terjaga. Tak cukup hanya dengan makanan bergizi, lengkapi juga dengan pemberian susu secara rutin, seperti DANCOW FortiGro. 

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12  tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Segelas DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kombinasi unik DHA dan zat besi yang dapat membantu proses belajar Si Buah Hati. 

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung:

  • Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti tinggi vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant dan Cokelat kemasan box)
  • Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti tinggi  zat besi, zink, vitamin A, C, & D
  • Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi terhadap susu sapi. Tersedia dalam varian Instant, Cokelat, dan Full Cream.

Selain itu, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan pilihan rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang disukai Si Buah Hati. DANCOW UHT praktis dikonsumsi anak untuk bekal sekolah, di sela-sela aktivitasnya di sekolah maupun di rumah, atau pun dalam perjalanan.

Image Article
6 Manfaat Mendengarkan Musik saat Belajar pada Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

5 Manfaat Disiplin bagi Anak dan Cara Membiasakan Sejak Dini

Published date

Menurut penjelasan Dr. Rose Mini Agoes Salim selaku psikolog yang dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, disiplin adalah proses bimbingan yang bertujuan menanamkan pola perilaku, kebiasaan-kebiasaan atau membentuk manusia dengan ciri-ciri tertentu terutama yang meningkatkan kualitas mental dan moral. 

Bisa dikatakan juga bahwa inti dari disiplin adalah membiasakan anak untuk melakukan hal-hal yang sesuai dengan aturan yang ada di lingkungannya. 

5 Manfaat disiplin bagi anak

Disiplin meliputi pengajaran, bimbingan, dan dorongan yang dilakukan agar anak agar mereka belajar sebagai mahluk sosial. Tak hanya itu saja, alasan pentingnya mengajarkan anak disiplin juga untuk mendukung proses tumbuh kembangnya agar dapat berjalan dengan lebih optimal. 

Dari penjelasan Dr. Rose Mini Agoes Salim dari ‘Seri Bacaan Orang Tua: Disiplin Pada Anak’ yang terdapat pada situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, maka dapat disimpulkan bahwa manfaat disiplin adalah sebagai berikut.

  1. Menanamkan perilaku untuk meningkatkan kualitas mental dan moral anak agar anak tidak tumbuh sebagai pribadi yang kasar, agresif, dan suka melakukan kekerasan.
  2. Membiasakan anak untuk melakukan hal sesuai dengan aturan yang berlaku di lingkungannya. Dengan begini, Si Buah Hati bisa mulai belajar untuk memahami mana hal yang baik dan mana yang buruk.
  3. Melatih anak agar dapat menjadi makhluk sosial yang baik dan dapat menghargai orang lain sebagaimana mestinya.
  4. Mendukung proses tumbuh kembang yang optimal, sehingga ia bisa tumbuh sebagai anak yang berprestasi dan mampu bersaing secara sehat dengan anak seusianya.
  5. Menjaga kesehatan mental Si Buah Hati.

Baca Juga: Manfaat Minum Susu di Pagi Hari agar Mood Anak Baik

Tips agar anak disiplin

Berdasarkan Harvard Health Publishing, berikut ini beberapa cara agar anak disiplin dengan penuh kasih agar kesehatan mentalnya tetap terjaga.

1. Bersikap tenang dan realistis

Mau bagaimanapun juga, anak-anak tetaplah anak-anak. Umumnya, anak usia sekolah akan berbohong untuk menghindari masalah. Alih-alih mengabaikan atau memarahinya, penting untuk memahami tahapan yang sedang dilalui anak saat mendisiplinkannya. Tenangkan diri Bunda, dengan begini pesan yang disampaikan Ayah atau Bunda kepada Si Buah Hati pun menjadi lebih jelas dan dapat diterima dengan baik oleh mereka.

2. Tetapkan batasan yang jelas

Tidak boleh berarti tidak boleh. Sebaiknya buat aturan di dalam rumah yang harus diketahui, disetujui, dan dipatuhi oleh semua anggota keluarga. Setiap keluarga pastinya akan memiliki aturan yang sedikit berbeda, namun aturan tersebut harus dinyatakan dengan jelas dan diketahui oleh semua orang. 

3. Konsisten 

Jika sesuatu tidak diperbolehkan, maka sebaiknya tetap tidak diperbolehkan. Hindari untuk membuat aturan yang nantinya bisa Bunda sesali di rumah. Sebab, jika Bunda terkadang harus menyerah karena kelelahan atau karena tidak terlalu berkomitmen pada aturan tersebut, anak-anak akan segera mengetahuinya. 

4. Buatlah konsekuensi yang jelas bagi yang melanggar aturan

Saat anak sulit untuk ditenangkan, maka mereka harus menerima konsekuensi berupa hal-hal yang tidak mereka sukai. Misalnya saja saat bertengkar dengan kakak atau adik dan tidak ada yang mau mengalah, maka Bunda bisa memberikan peringatan seperti “Bunda akan menghitung sampai tiga, kalau masih tetap bertengkar dan nggak saling minta maaf, maka kalian nggak boleh main game saat weekend.”

5. Berikan pujian pada anak

Anak-anak menyukai pujian dan mungkin akan melanjutkan untuk berperilaku baik karena merasa dihargai oleh orang tuanya. Berikan pujian atas hal yang mereka lakukan, seperti “Bunda senang karena kamu sudah bantu Bunda beres-beres rumah hari ini.” Tetaplah berikan pujian terhadap perilaku yang memang pantas untuk mendapatkan pujian. 

6. Berikan contoh yang baik

Sebagai orang tua, Bunda juga harus memberikan contoh dan penjelasan agar mereka memahami manfaat disiplin bagi anak dan mengerti mengapa mereka harus bertingkah laku baik.

7. Perhatikan kebutuhan dan perasaan Bunda sendiri

Menjalani peran sebagai orang tua bukanlah hal yang mudah dan mendisiplinkan anak seringkali membuat kita merasa kesal. Jika hal ini terjadi, segera luangkan waktu untuk menenangkan diri dan pastikan bahwa Si Buah Hati berada di tempat yang berbeda. Dengan begini, anak tak perlu menjadi sasaran pelampiasan rasa kesal yang kita alami.

Selain mengajarkan akan kedisiplinan, penting bagi orang tua untuk memberikan makanan bergizi dan susu sebagai menu pelengkap sekaligus pendukung proses belajarnya. Bunda bisa memberikan susu DANCOW FortiGro baik saat sarapan, camilan siang hari, maupun sebelum tidur setiap harinya.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya.

DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium. 

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.

Selain itu, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan pun dan di mana pun. Yuk, lengkapi persediaannya di rumah sekarang juga!

Image Article
5 Manfaat Disiplin bagi Anak dan Cara Membiasakan Sejak Dini
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

5 Cara Agar Anak Jadi Pintar di Sekolah Sesuai dengan Bakatnya

Published date

Melihat Si Buah Hati bisa mengikuti proses pembelajaran di sekolah dengan baik tentu menjadi hal yang sangat membanggakan. Apalagi jika mereka bisa mencetak prestasi di sekolahnya. Namun, hal ini tentunya hanya bisa dicapai dengan usaha yang keras dari Si Buah Hati dan dukungan penuh dari orang tuanya. Lantas, bagaimana caranya agar anak jadi pintar di sekolah sesuai dengan minat dan bakatnya? Temukan jawabannya di sini!

Agar anak jadi pintar di sekolah, setidaknya mereka harus memiliki lima keterampilan dasar seperti:

  1. Planning atau perencanaan, yaitu kemampuan untuk membuat dan melaksanakan tujuan dan rencana yang konkret
  2. Fokus, yaitu kemampuan untuk berkonsentrasi pada hal-hal yang penting pada suatu waktu tertentu.
  3. Pengendalian diri, yaitu bagaimana Si Buah Hati merespon tak hanya dengan emosi, tetapi juga situasi yang penuh tekanan.
  4. Kesadaran, yaitu bagaimana anak memperhatikan orang-orang dan situasi di sekitarnya, tetapi juga memahami bagaimana mereka menyesuaikan diri di lingkungannya dengan baik.
  5. Fleksibilitas, yaitu kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi yang selalu berubah-ubah.

Baca Juga: 5 Cara Mengajar Anak SD Kelas 1 agar Mudah Paham

Cara agar anak pintar di sekolah

Anak yang pintar di sekolah memungkinkan mereka untuk dapat bersaing dengan anak seusianya. Bahkan, dengan kemampuan akademis yang bagus dapat mengantarkan mereka untuk mencapai cita-citanya dengan lebih mudah. Harvard Health Publishing menyatakan, beberapa cara ini dapat dilakukan Bunda untuk mempersiapkan agar anak jadi pintar di sekolah dan sukses di kemudian hari.

1. Meningkatkan keterampilan fungsi eksekutif

Cara agar anak jadi pintar di sekolah di antaranya adalah mengasah kemampuan untuk memerhatikan, merencanakan, memecahkan masalah, melakukan banyak hal, mengendalikan emosi, bernegosiasi, dan menunda diri untuk merasa puas. Beberapa hal ini merupakan keterampilan yang dipelajari anak-anak saat mereka tumbuh. Sebagai orang tua, kita dapat membantu untuk memperkuatnya dengan melakukan beberapa aktivitas dan permainan yang melibatkan penggunaan imajinasi dan interaksi dengan orang lain.

2. Biarkan anak belajar mandiri dan merasakan kegagalan

Membatasi kemandirian anak justru bisa membuat mereka merasakan untuk tumbuh menjadi orang dewasa yang mandiri. Sebab mereka tidak pernah menjelajahi dunia di sekitarnya dan membuat pilihan untuk dirinya sendiri.

Meski mereka mungkin saja membuat setidaknya sesekali pilihan yang buruk, namun hal inilah yang akan membantu mereka belajar dari kesalahan yang pernah dilakukannya. Alih-alih menyalahkan keputusan yang telah dibuatnya, Bunda bisa mendukung dan membantu Si Buah Hati untuk mencari solusinya. 

3. Melatih ketahanan Si Buah Hati 

Tujuannya adalah agar nantinya Si Buah Hati dapat mengatasi kesulitan, menghadapi kemunduran dan kegagalan, dan kembali bangkit untuk berusaha lebih baik lagi. Pastinya dengan dukungan penuh dari kedua orang tuanya. Hal inilah yang merupakan cara agar anak pintar saat sekolah. 

4. Melatih keterampilan sosial dan empati 

Tak melulu soal akademis, anak-anak juga perlu belajar bagaimana menjalin dan mempertahankan hubungan pertemanan, bagaimana cara menjadi pendengar yang baik, serta peduli terhadap pikiran dan perasaan orang lain. 

Bunda bisa mulai mengajarkan tiga kata ‘ajaib’ seperti “maaf”, "tolong", dan "terima kasih" saat berinteraksi dengan orang lain. Dengan begini, mereka tak hanya bisa tumbuh sebagai anak yang pintar di sekolah, tetapi juga sebagai seorang yang memiliki empati tinggi dalam kehidupan sosialnya.

5. Dorong rasa ingin tahu dan kreativitas anak 

Coba ajak Si Buah Hati pergi ke berbagai tempat seperti taman, museum atau situs bersejarah, dan melakukan berbagai hal baru dan menyenangkan lainnya. Kegiatan ini dilakukan untuk membantu Si Buah Hati melihat dunia sebagai sesuatu yang penuh daya tarik dan berbagai kemungkinan di dalamnya. 

Dengan melakukan beberapa hal di atas, Bunda dapat mengetahui minat dan bakat yang dimiliki oleh Si Buah Hati. Sebagai orang tua, tugas kita adalah mendukungnya semaksimal mungkin. Misalnya dengan memberikan fasilitas yang layak dan juga memenuhi kebutuhan gizinya dengan melalui makanan bergizi dan susu sebagai menu pelengkap sekaligus membantu proses belajarnya. Untuk yang satu ini, Bunda bisa memberikan DANCOW FortiGro dua kali sehari, pada pagi hari dan sebelum tidur.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya.

DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium. 

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.

Selain itu, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi saat istirahat di sekolah. 

Semoga tips agar anak pintar di atas dapat memberikan inspirasi bagi Bunda untuk mendukung minat dan bakat Si Buah Hati secara maksimal, ya!

Semangat Siap Sekolah
Image Article
5 Cara Agar Anak Jadi Pintar di Sekolah sesuai dengan Bakatnya
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Ciri-ciri dan Efek Strict Parents yang Harus Bunda Tahu

Published date

Tanpa disadari, beberapa orang tua akan memosisikan dirinya sebagai strict parents yang menerapkan pola asuh super ketat dan tegas untuk membuat Si Buah Hati tumbuh menjadi manusia yang disiplin, mandiri, dan sukses. Meski terlihat sebagai pola asuh yang baik, berperan menjadi strict parents justru bisa memberikan dampak yang kurang baik bagi tumbuh kembang dan mental Si Buah Hati. Lantas, bagaimana cara agar tidak jadi strict parents? Simak penjelasannya berikut ini.

Apa itu strict parents?

Sebelum mengetahui cara agar kita tidak menjadi strict parents, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah dengan memahami artinya. Strict parents adalah orangtua yang menerapkan pola asuh yang ketat, tegas, memberikan banyak aturan dan pembatasan, serta cenderung kaku ketika menghadapi anak-anaknya. Bukan tanpa alasan, pada umumnya strict parents menerapkan pola asuh yang ketat dan tegas karena rasa cinta, kepedulian, dan harapan yang begitu besar pada Si Buah Hati.

Namun sayang, tak jarang juga beberapa orang menjadi strict parents dengan alasan karena mereka takut terlihat sebagai orang tua yang tidak kompeten jika anak-anaknya melakukan kesalahan. Mereka merupakan tipe orang tua yang lebih mementingkan perasaan dan rasa tidak aman mereka sendiri daripada kesejahteraan Si Buah Hati. 

Ciri-ciri strict parents

Pola asuh yang diterapkan oleh strict parents pada dasarnya merupakan gabungan antara pola asuh authoritative dan authoritarian. Authoritative parenting adalah pola pengasuhan anak yang ditandai dengan adanya ekspektasi yang tinggi dari sang orang tua terhadap Si Buah Hati. Lain halnya dengan authoritarian parenting yang lebih fokus pada kepatuhan, disiplin, dan kontrol terhadap Si Buah Hatinya. Dari kedua pola asuh inilah kita bisa mengetahui ciri-ciri orang tua strict parents sebagai berikut.

  1. Seringkali menetapkan aturan yang ketat, tegas, serta menciptakan batasan yang jelas dan konsisten yang harus diikuti oleh Si Buah Hati.
  2. Memberikan hukuman keras atas kesalahan yang dilakukan anak, baik secara verbal maupun non-verbal.
  3. Memiliki harapan yang tinggi dan berharap Si Buah Hati akan memenuhinya setiap waktu.
  4. Tidak memberikan kesempatan pada Si Buah Hati untuk menyampaikan pendapatnya (komunikasi yang terbuka).
  5. Sulit menoleransi kesalahan yang diperbuat oleh anak.
  6. Jarang melakukan aktivitas yang menyenangkan dengan Si Buah Hati di rumah, karena merasa bahwa wibawanya harus tetap terjaga.
  7. Susah menerima perbedaan nilai dan pendapat dari orang lain, terutama dari Si Buah Hati.
  8. Jarang bahkan tidak pernah memperbolehkan Si Buah Hati untuk mengambil keputusan, bahkan untuk hal yang sederhana sekalipun.

Akibat Terlalu Mengekang Anak

Alih-alih membantu anak menjadi seseorang yang disiplin, pola asuh yang diterapkan oleh strict parents justru bisa membuat Si Buah Hati merasa terkekang dan mengganggu kesehatan mentalnya. Beberapa efek anak terlalu dikekang antara lain:

  1. Anak tumbuh menjadi pribadi yang susah disiplin dan tidak bertanggung jawab.
  2. Anak cenderung bertindak semaunya sendiri.
  3. Meningkatkan risiko stress dan depresi pada anak.
  4. Anak kesulitan untuk mengontrol emosinya, terutama saat marah.
  5. Anak tumbuh menjadi pribadi yang pemberontak dan sering berbohong.
  6. Merusak hubungan antara orang tua dan anak.
  7. Anak lebih tertarik untuk menghabiskan waktu di luar rumah.
  8. Anak kesulitan untuk fokus saat belajar di sekolah atau ketika mengerjakan pekerjaan rumah.
  9. Ledakan emosi dan kemarahan di sekolah dapat menyebabkan masalah dengan teman dan teman sekelas.

Bahaya Strict Parents

Anak-anak yang tumbuh dengan pola asuh strict parents cenderung akan tumbuh sebagai pribadi yang tidak melihat orang tuanya sebagai sosok yang akan mereka hormati saat dewasa nanti. Tak hanya itu saja, Si Buah Hati juga lebih cenderung terlibat dalam perilaku nakal, seperti merokok, bolos sekolah, dan memiliki kesulitan untuk membina hubungan baik dengan orang lain, termasuk kedua orang tuanya.

Orang tua yang mendidik anak-anaknya dengan keras juga dapat menimbulkan rasa takut dalam diri Buah Hatinya, apalagi jika dalam pola pengasuhannya penuh dengan pengekangan dan kurangnya memberikan kasih sayang. Kondisi ini bisa membuat anak berusaha menyelamatkan diri atau menghindari hukuman yang mungkin diberikan orang tuanya dengan berbohong. Sifat ini muncul karena anak-anak seringkali tidak diberikan kesempatan oleh orang tuanya untuk mengungkapkan kejujurannya.

Efek jangka panjang strict parents adalah risiko mengalami penyakit mental ketika anak-anak beranjak dewasa, sebab mereka tidak pernah merasa bahagia sejak kecil. Beberapa penyakit mental yang mungkin dialami diantaranya adalah depresi dan gangguan kecemasan. Perlakukan keras dari orang tua dan hukuman fisik yang sering dialami oleh anak-anak juga bisa membuat mereka tumbuh menjadi sosok yang keras dan pemaksa untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Anak-anak mungkin tumbuh sebagai pelaku perundungan (bully) karena mereka menganggap bahwa perlakuan kasar tersebut merupakan hal yang wajar.

Baca Juga: Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak

Cara Agar Tidak Jadi Strict Parents

Untuk mencegah kita menjadi strict parents sekaligus membantu agar Si Buah Hati dapat tumbuh sebagai pribadi yang disiplin, beberapa cara berikut ini bisa menjadi solusinya.

1. Miliki harapan yang realistis

Caranya adalah dengan memahami tahap apa yang sedang dilalui oleh Si Buah Hati. Selain memerhatikan tumbuh kembangnya dengan baik, Bunda juga bisa mengonsultasikannya pada tenaga professional seperti dokter atau psikolog.

2. Tetapkan batasan yang jelas

Ciptakan aturan di dalam keluarga. Pastikan bahwa batasan ini sudah disetujui dan diketahui semua orang, terutama anggota keluarga inti Bunda.

3. Konsisten

Jika ada hal yang tidak diperbolehkan, maka semua anggota keluarga di rumah harus mematuhinya. Jika ada yang melanggarnya, maka mereka harus menerima konsekuensi yang sudah disetujui bersama. Oleh karena itu, sebaiknya berhati-hatilah dalam membuat aturan dan batasan di rumah ya, Bunda.

4. Buatlah konsekuensi yang dapat diprediksi dan jelas bagi yang melanggar aturan

Hindari untuk memberikan hukuman yang keras seperti berteriak atau melakukan hukuman fisik. Sebaliknya, Bunda bisa melakukan hal yang tidak disukai oleh Si Buah Hati sebagai konsekuensinya. Misalnya dengan menempatkan anak di tempat yang membosankan selama satu menit, tidak berinteraksi dengan mereka sementara waktu, atau mencabut hak istimewa Si Buah Hati di rumah. Lakukan ini sampai Si Buah Hati menyadari kesalahannya dan meminta maaf atas perbuatannya.

5. Berikan afirmasi pada Si Buah Hati

Jangan malu untuk memberikan afirmasi atau pujian pada Si Buah Hati saat mereka berperilaku baik. Misalnya dengan hal-hal seperti "Bunda senang banget deh kalau kamu mau beresin kamar…" atau "Karena kamu jadi anak baik hari ini, kita makan es krim favorit kamu, yuk!" Dengan begini, Si Buah Hati pun akan merasa disayang dan berharga di mata orang tuanya.

6. Manfaatkan me time

Menjadi orang tua adalah pekerjaan yang menyenangkan, namun tetap menantang dan cukup melelahkan. Oleh karena itu, cara agar tidak strict parents adalah dengan mencoba meluangkan waktu untuk me time sesaat. Tujuannya adalah untuk menenangkan diri dan menyegarkan pikiran setelah menghadapi Si Buah Hati dengan segala tingkah lakunya.

Tips Merubah Cara Komunikasi Kepada Anak Ketika Sudah Terlanjur Menjadi Strict Parents

Setelah memahami dampak negatif strict parents terhadap perkembangan anak, ada baiknya bagi Bunda untuk segera mengubah pola pengasuhan agar Si Buah Hati dapat tumbuh menjadi orang yang disiplin, berperilaku baik, mandiri, bertanggung jawab, berprestasi dan memiliki kemampuan bersosialisasi yang baik terhadap lingkungannya.

United Nations Children's Fund, atau Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa menjelaskan bahwa membangun komunikasi yang sehat dan baik antara orang tua dan anak merupakan langkah yang baik untuk menciptakan ikatan diantara keduanya sekaligus mencegah dampak strict parents bagi tumbuh kembang Si Buah Hati. Melakukan komunikasi dua arah yang sehat juga memungkinkan bagi orang tua dan anak untuk dapat saling menyampaikan apa yang mereka rasakan dan inginkan, sehingga terciptalah keharmonisan dalam sebuah hubungan.

Komunikasi antara orang tua dan anak tak hanya soal kata-kata, tetapi juga melibatkan banyak hal seperti nada suara, tatapan mata, pelukan dan juga ciuman hangat yang orang tua berikan pada anaknya saat berusaha menyampaikan pesan dan membentuk perkembangan emosional Si Buah Hati.

Ada dua jenis komunikasi yang bisa terjalin, yaitu komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal adalah cara kita berkomunikasi dengan kata-kata dan mencakup nada suara, dialek, atau pelafalan. Sedangkan komunikasi nonverbal merupakan interaksi yang melibatkan bahasa tubuh, seperti ekspresi wajah, kontak mata, gerakan tangan, dan sentuhan fisik seperti pelukan. Berikut ini tips merubah komunikasi yang efektif antara orang tua dan anak yang bisa Bunda simak untuk menghindari efek samping strict parents terhadap anak.

1. Menjadi Pendengar Aktif

Mendengarkan Si Buah Hati secara aktif dapat membuat mereka merasa dihargai, didengar, dan dipahami. Saat menjadi pendengar, Bunda bisa menggunakan gerakan tubuh seperti senyuman yang membesarkan hati atau anggukan yang menegaskan. Hal inilah yang bisa membantu menunjukkan bahwa Bunda benar-benar peduli terhadap apa yang disampaikan oleh Si Buah Hati.

Pastikan juga untuk menatap mata saat berdiskusi untuk membuat Buah Hati merasa lebih aman dan terhubung dengan orang tuanya. Tunjukkan bahwa Bunda benar-benar mendengarkan dengan mengajukan pertanyaan seperti “apa?” “mengapa” dan “bagaimana”, sehingga kemampuan Si Buah Hati dalam berkomunikasi juga semakin meningkat.

2. Mendengarkan Secara Reflektif

Tunjukkan kepedulian pada apa yang disampaikan Si Buah Hati dengan mengulang kembali apa yang mereka katakana menggunakan kalimat yang berbeda. Misalnya saat mereka berkata “Aku nggak mau main di taman lagi,” maka Bunda bisa merespons dengan, “Kamu nggak mau main di taman sama temen-temen lagi?,”. Kondisi ini dapat memberikan ruang bagi Si Buah Hati untuk mengekspresikan emosinya tanpa harus merasa dihakimi.

3. Berbicara dengan Jelas
Gunakan bahasa dan kalimat yang mudah mereka pahami. Hindari kata-kata atau kalimat yang berpotensi melukai hatinya. Menggunakan bahasa yang baik tak hanya dapat memberikan contoh positif bagi Si Buah Hati, tetapi juga bisa membuat mereka merasa dihargai dan dicintai orang tuanya.

4. Hindari ‘menyuap’ Si Buah Hati

Menawarkan hadiah untuk membuat Si Buah Hati tidak rewel mungkin bisa membuat Bunda merasa memiliki control sepenuhnya atas anak, namun hal ini juga bisa menyebabkan ketidakpercayaan antara Bunda dan Si Buah Hati. Oleh karena itu, cobalah untuk menetapkan harapan yang jelas dan realistis atas apa yang Bunda ingin Si Buah Hati lakukan, berikan pujian atas perilaku baiknya, dan gunakan konsekuensi untuk mendorong perilaku yang lebih baik ketika diperlukan.

5. Bantu Si Buah Hati mengekspresikan perasaannya

Penting bagi anak-anak untuk belajar menyebutkan perasaannya agar kecerdasan emosionalnya dapat terlatih. Saat Si Buah Hati mengekspresikan perasaannya secara verbal, dengarkanlahh dengan penuh perhatian dan empati, cobalah untuk memandang dari sudut pandang mereka. Namun jika mereka menyampaikan perasaannya melalui amukan atau tertawa, bantu jelaskan berbagai macam perasaan seperti bahagia, sedih, santai, terluka, takut, lapar, mengantuk, marah, dan masih banyak lagi.

6. Bersenang-Senang Bersama

Cara memperkuat hubungan dan komunikasi antara orang tua dan anak selanjutnya adalah dengan bersenang-senang bersama dan menikmati percakapan ringan setiap harinya. Bunda bisa mengajak Si Buah Hati berdiskusi mengenai banyak hal, mulai dari minat, musik, buku favorit, atau sekedar bercanda bersama. Namun satu hal yang harus diingat adalah untuk tertawa bersama Si Buah Hati, bukan menertawakan mereka karena hal tersebut bisa melukai hatinya.

7. Memberikan Contoh yang Baik

Pertimbangkan contoh apa yang ingin Bunda dan Ayah berikan. Jika ingin Si Buah Hati tumbuh sebagai pribadi yang sopan, percaya diri, mandiri, dan kreatif, maka sebaiknya berikanlah contoh yang sesuai dalam kehidupan sehari-hari.

Mendukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan baik dan membantu mereka agar tumbuh menjadi pribadi yang disiplin tidak perlu menjadi orang tua yang terlalu strict. Sebaliknya, jadilah orang tua yang selalu memberikan ruang diskusi pada anak untuk membicarakan banyak hal, bersedia membantunya saat kesulitan, dan yang tidak kalah penting adalah dengan memastikan kebutuhan gizinya tercukupi dengan baik.

Hal ini bisa Bunda lakukan dengan memberikan makanan dengan gizi seimbang seperti protein, zat besi, vitamin, mineral, serat, dan karbohidrat kompleks, pastikan juga untuk memberikan susu untuk mendukung proses belajarnya.

Sebagai rekomendasinya, Bunda bisa memberikan susu DANCOW FortiGro. DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6—12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Segelas DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kombinasi unik DHA dan Zat Besi yang dapat membantu proses belajar Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung:

  1. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Tinggi Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant & Cokelat kemasan box)
  2. Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti Tinggi Zat besi, Zink, Vitamin A, C, & D
  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti Protein dan Kalsium.

Kandungan DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan saja dan di mana saja.

Image Article
ciri ciri strict parents
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

5 Cara Mengajarkan Anak SD Kelas 1 yang Menyenangkan

Published date

Bagi beberapa anak yang baru saja memasuki masa SD, aktivitas seperti belajar di rumah menjadi hal baru bagi mereka. Pasalnya, sebelumnya mereka lebih banyak menghabiskan waktu dengan bermain.

Oleh karena sebagai orang tua sangat penting untuk memahami metode mengajar anak SD yang paling sesuai untuk membuat Buah Hati cepat paham terhadap materi pembelajaran yang diberikan. Nah, jika kebetulan Bunda sedang kebingungan mengenai cara mengajar anak SD agar cepat mengerti, simak penjelasannya berikut ini.

Metode mengajar untuk anak SD

Selain meluangkan waktu untuk membacakan buku pada Buah Hati, berikut ini beberapa cara mengajar anak SD agar cepat mengerti seperti yang dilansir dari Healthline yang bisa Bunda terapkan di rumah.

1. Konsisten

Misalnya dengan membaca satu buku per hari, mengalokasikan hari tertentu khusus untuk belajar berhitung, dan belajar hal lainnya di hari yang berbeda lagi. Cobalah untuk menjadikan beberapa hal ini sebagai bagian dari rutinitas setiap harinya bersama Buah Hati di rumah. Tak perlu membaca buku yang berbeda setiap kali belajar bersama Buah Hati, Bunda bisa memberikan buku yang sama berulang kali, sebab anak-anak cenderung menyukainya. Bahkan, melalui metode pengulangan seperti ini juga dapat mempermudah mereka dalam menyerap materi belajar yang mereka terima.

2. Membuat catatan

Metode mengajar untuk anak SD selanjutnya adalah dengan membuat catatan mengenai materi pembelajaran yang baru saja disimak. Dengan begini, Si Buah Hati bisa kembali memelajarinya di kemudian hari. Catatan ini bisa Bunda tempel di ruang belajar, di lemari es, atau di kamar Si Buah Hati, agar mereka dapat terus mengingat dan memahaminya dengan lebih baik. 

3. Ciptakan metode mengajar anak SD yang menyenangkan

Misalnya saja membaca buku cerita, Bunda bisa menggunakan suara yang berbeda untuk menjelaskan karakter, lagu, atau dramatisasi lainnya untuk membuat cerita menjadi lebih hidup dan menarik. Membaca dengan penuh penghayatan akan membantu Si Buah Hati memahami cerita dengan lebih baik. Hal ini juga memungkinkan mereka untuk membaca dengan lebih ekspresif dan lancar bagi anak-anak yang sudah mulai belajar membaca sendiri.

Baca Juga: Pentingnya Dukung Gizi Si Buah Hati

4. Tunjukkan hubungan

Pasalnya anak-anak senang mengaplikasikan cerita ke dalam kehidupan mereka. Oleh karena itu, tunjukkanlah hubungan-hubungan itu kepada Si Buah Hati Anda. Misalnya saat membantu Bunda menata telur di dapur, cobalah minta Si Buah Hati untuk menghitung jumlah telur yang harus mereka tata. Bisa juga dengan menyebutkan nama-nama sayuran saat ikut Bunda belanja kebutuhan sehari-hari baik di pasar maupun supermarket. Pasti akan sangat menyenangkan karena Si Buah Hati dapat mengaplikasikan hasil belajarnya secara langsung.

5. Buat rencana belajar

Misalnya dengan membuat jadwal belajar sesuai dengan mata pelajaran yang mereka miliki dan membagi tugas yang harus diselesaikan setiap harinya. Memiliki rencana belajar yang baik dapat membantu Si Buah Hati belajar dengan lebih nyaman, teratur, dan tidak terlalu terbebani dengan berbagai macam tugas yang dapat membuatnya merasa bosan. Sesekali tanyakan juga pada Si Buah Hati Anda mengenai materi belajar mana yang masih sulit untuk dipahami, sehingga Bunda bisa membantu untuk menjelaskannya lagi hingga mereka memahaminya dengan baik.

Pada anak SD, di pertengahan maupun akhir semester biasanya mereka akan melaksanakan ujian sekolah. Oleh karena itu, pastikan untuk mengetahui kapan ujian dijadwalkan, sehingga Bunda dapat membantu Si Buah Hati belajar lebih awal, tidak hanya pada malam sebelumnya. Dengan begini, mereka menjadi lebih siap untuk menjalani ujian sekolah dengan lebih percaya diri. Tak hanya cocok dijadikan sebagai metode mengajar anak SD kelas 1, cara ini juga cocok diaplikasikan hingga mereka tumbuh dewasa nanti.

Tips mendukung proses belajar Si Buah Hati

Alih-alih memaksa Si Buah Hati untuk belajar dengan keras selama berjam-jam, sebaiknya tentukan waktu istirahat setelah belajar selama 45 menit ya, Bunda. Hal ini penting untuk membantu anak memproses dan mengingat informasi dengan lebih baik.

Agar dapat mengaplikasikan metode mengajar anak SD di atas dengan optimal, pastikan juga bahwa kondisi fisik Si Buah Hati dalam kondisi yang prima ya, Bunda. Cara terbaik yang bisa Bunda lakukan adalah dengan memenuhi kebutuhan gizi baik melalui makanan yang kaya akan protein, zat besi, vitamin dan mineral, serat, serta karbohidrat kompleks, lengkapi juga juga pemenuhan gizi Si Buah Hati dengan memberikan susu DANCOW FortiGro. DANCOW FortiGro merupakan susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun karena mengandung vitamin dan mineral dapat mendukung proses belajar Si Buah Hati. 

Dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium. 

Kandungan DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan saja dan di mana saja.

Semangat Siap Sekolah

Image Article
5 Tips Mengajar Anak SD agar Cepat Paham
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off