5 plus

Product Name
Dancow 5 plus

Ini Dia Tips Membentuk Karakter Anak yang Disiplin

Published date

Dalam membesarkan anak, tentunya banyak hal yang dapat menentukan perkembangan karakter anak itu sendiri. Supaya Si Buah Hati dapat tumbuh sesuai potensinya, karakter yang positif pastinya jadi bekal penting yang perlu dimilikinya. 

Untuk membentuk karakter tersebut, salah satu hal yang perlu diperkenalkan pada Si Buah Hati adalah kedisiplinan.

Kenapa Penting Ajarkan Kedisiplinan pada Si Buah Hati?

Menurut Amy Morin, psikolog dari Northeastern University di Boston, Massachusetts, anak-anak yang memiliki disiplin diri dapat mengatasi perasaan emosi yang tidak nyaman pada dirinya dengan cara yang sehat. 

Mereka dapat belajar mengontrol rasa marah dan mampu mengendalikan perilaku yang impulsif. “Kedisiplinan ini dapat membantu anak dalam menanggapi kritik atau koreksi dari orang dewasa dengan penuh respek. Mereka juga biasanya lebih memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi,” jelasnya.

Tak hanya itu saja, mengajarkan kedisiplinan pada Si Buah Hati juga dapat memberikan berbagai manfaat bagi masa depannya, seperti:

1. Hidup Teratur

Dengan kedisiplinan yang diajarkan, Si Buah Hati memiliki kemampuan untuk mengatur dirinya sendiri serta mengelola waktunya untuk berbagai kegiatan dengan baik. Ini penting untuk membentuk karakter anak  yang memiliki pola hidup teratur.

2. Tumbuh Menjadi Pribadi yang Tenang

Si Buah Hati menjadi mudah mengontrol perilakunya dan mudah pula untuk bersikap tenang jika diperlukan, karena ia sudah terbiasa untuk bersikap sesuai tempat dan waktunya.

3. Makin Percaya Diri

Disiplin berarti melakukan segala sesuatunya sendiri juga, misalnya untuk makan, mandi, menyikat gigi, atau membereskan mainan. 

Dengan cara terbiasa melakukan banyak hal sendiri, Si Buah Hati terlatih untuk percaya kepada kemampuannya sendiri.

Kiat Mengajarkan Kedisiplinan pada Si Buah Hati

Mengajarkan Si Buah Hati tentang kedisiplinan memang bukan hal yang mudah. Diperlukan pola pengasuhan yang tepat dan konsisten agar ia dapat memahami arti disiplin yang sebenarnya.  

Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat Bunda terapkan dalam mengajarkan kedisiplinan pada Si Buah Hati:

- Tentukan Aturan

Mulai dengan 4-5 aturan keluarga yang sederhana. Misalnya, saling berbicara yang baik, saling membantu, menabung dalam nominal tertentu dalam sehari, dan juga menjaga mainannya.

- Berikan Pujian

Setiap Si Buah Hati berhasil melakukan apa yang telah diajarkan, berikan ia pujian atau hadiah, misalnya dalam bentuk stiker bintang yang ditempel di tembok kamarnya setiap ia berbuat baik . Cara ini dapat memotivasi Si Buah Hati untuk terus berperilaku seperti yang telah diajarkan.

- Berikan Contoh

Si Buah Hati belajar dengan memperhatikan apa yang Bunda lakukan, jadi berilah contoh yang baik. 

Misalnya saja jika Bunda ingin makan, lakukan dengan duduk bersama anggota keluarga yang lain, cuci kaki dan gosok gigi sebelum tidur, tidur sesuai batasan waktu di malam hari, serta memberi contoh bagaimana cara menjadi anak saleh.

- Berikan Konsekuensi

Tentukan konsekuensi saat Si Buah Hati melanggar aturan yang sudah Bunda berikan. Misalnya, jika Si Buah Hati tak mau membereskan mainannya setelah digunakan, Bunda bisa coba tidak membelikan kudapan favoritnya saat berbelanja bulanan. 

Menurut Journal of Applied Developmental Psychology, anak akan memperlihatkan perubahan ketika orang tuanya juga menerapkan strategi konsekuensi dalam mendidik anak. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa teknik konsekuensi ini dinilai cukup efektif untuk menerapkan disiplin pada Si Buah Hati.

Itulah beberapa tips seputar mengajarkan kedisiplinan pada buah hati. Untuk terus mendukung perkembangan Si Buah Hati, tentu Bunda juga perlu memenuhi kebutuhan nutrisinya setiap hari. 

Biasakan Si Buah Hati disiplin mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang. 

Tambahkan Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Bagaimana Bunda, sudah siap membentuk karakter anak  menjadi pribadi yang disiplin?

Image Article
Ini Dia Tips Membentuk Karakter Anak yang Disiplin
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Kedisiplinan
Quiz Answer 1 B
Menu sehat
Quiz Answer 1 C
Tidur cukup
Quiz Answer 1 D
kebersihan
Quiz Answer 2 A
Hidup teratur
Quiz Answer 2 B
Percaya diri
Quiz Answer 2 C
Semua benar
Quiz Answer 2 D
Bersikap tenang
Quiz Answer 3 A
Pujian
Quiz Answer 3 B
Penghargaan
Quiz Answer 3 C
Semua benar
Quiz Answer 3 D
Berikan contoh
Quiz 1
Salah satu hal penentu perkembangan karakter anak
Quiz 3
Dukungan yang perlu Bunda berikan untuk mengajarkan kedisiplinan
Quiz 2
Manfaat Si Kecil belajar disiplin
Kunci Quiz 1
A
Kunci Quiz 2
C
Kunci Quiz 3
C

Ingin Si Buah Hati Jadi Anak Disiplin? Ikuti Tips Berikut Ini

Published date

Membentuk karakter anak disiplin tidak cukup dengan peraturan saja, Bunda. Terlalu keras namun tanpa memberikan penghargaan kepada anak, memang dapat membuat mereka berperilaku baik. Namun, biasanya anak melakukannya hanya karena takut. Cara tersebut dapat menyebabkan anak bermasalah dalam hal harga diri dan timbulnya kecemasan di kemudian hari. Oleh sebab itu, Bunda disarankan untuk lebih berhati-hati, sebab pola asuh anak juga turut membentuk karakternya dan mendukung tahap perkembangannya.

Manfaat Disiplin untuk Masa Depan Si Buah Hati

Dengan mengajarkan Si Buah Hati untuk disiplin sejak usia dini, maka Bunda dapat membentuk karakter Si Buah Hati yang positif di masa depan. Nah, berikut ini adalah beberapa manfaat jangka panjang dari penerapan sikap disiplin:

1. Tidak Mudah Stres


Menurut Amy Morin, psikolog dari Northeastern University di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat, anak yang disiplin akan memiliki pengendalian diri yang baik pula, sehingga ia mampu menghadapi berbagai permasalahan, serta bebas dari kecemasan dan depresi.

 

2. Tumbuh Menjadi Anak Cerdas


Anak yang disiplin dapat lebih fokus untuk belajar, dan membantunya membuat pilihan yang lebih baik dalam bidang akademik.

 

3. Mendukungnya Meraih Tujuan


Disiplin memungkinkan Si Buah Hati untuk menetapkan diri dan mencapai tujuan. Menurut US National Library of Medicine, sifat kontrol diri berhubungan positif dengan bagaimana ia mengelola konflik. Jadi, ketika ada masalah dan hambatan muncul, Si Buah Hati dapat melewatinya agar tujuannya tercapai.

 

4. Terbiasa Berpikir Positif


Penelitian menunjukkan bahwa pengendalian diri dapat membantu Si Buah Hati menghadapi sebuah masalah. Ia lebih memikirkan pendekatan apa yang akan digunakan untuk menyelesaikannya, daripada bagaimana cara untuk menghindarinya.

 

5. Tumbuh Sehat & Rajin Menabung


Kebiasaan disiplin hidup sehat, dapat membantu anak untuk menerapkan gaya hidup yang lebih sehat, termasuk menghindarinya dari aktivitas yang kurang bermanfaat. Hal ini sekaligus membantu Bunda mengajarkan Si Buah Hati tentang cara menjadi anak soleh. Selain itu, kebiasaan untuk disiplin menyisihkan sebagian uangnya juga dapat melatih Si Buah Hati mengendalikan diri dalam membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan saat dewasa nanti.

Cara Mengajarkan Kedisiplinan pada Anak

Untuk membuat Si Buah Hati tumbuh menjadi anak yang disiplin, Bunda perlu cara tertentu agar ia mau menuruti aturan yang telah dibuat. Berikut ini adalah beberapa caranya:

1. Tentukan Aturan Bersama


Mulai dengan 4-5 aturan sederhana dalam keluarga, seperti tentang cara bertutur kata yang baik kepada orang tua, Kakek, atau Nenek, serta bagaimana cara untuk menjaga lingkungan di sekitarnya. Libatkan Si Buah Hati dalam membantu memutuskan beberapa aturan agar ia pun tak keberatan untuk menjalankannya.

 

2. Siapkan Waktu untuk Saling Bercerita


Ayah dan Bunda sebisa mungkin perlu meluangkan waktu setiap harinya untuk mendengarkan cerita Si Buah Hati tentang aktivitasnya, misalnya di saat sebelum tidur atau saat hari libur. Cara ini dapat mendekatkan Si Buah Hati dengan orang tua. Komunikasi yang baik adalah hal yang harus Bunda perhatikan juga dalam mengajarkan kedisiplinan. 

 

3. Ajarkan Perilaku Hemat


Ajak Si Buah Hati berbelanja bersama. Lalu, ketika membelikan Si Buah Hati sebuah mainan, ajarkan juga bagaimana ia harus merawatnya dan menggunakannya sesuai kebutuhan.

 

4. Berikan Pujian


Saat Si Buah Hati mendapat pujian karena telah berperilaku baik, ia akan cenderung tetap berperilaku baik. Hal ini cukup efektif dalam mendorong anak untuk melakukan seperti apa yang Bunda minta. Jadi, jangan lupa berterima kasih ya Bunda atas sikap baik Si Buah Hati.

 

5. Tetapkan Batas & Konsekuensi yang Jelas


Tentukan konsekuensi dari melanggar aturan yang telah dibuat bersama. Jadi, tak ada salahnya bila Bunda menyimpan mainannya, ketika Si Buah Hati tidak mau merapikan mainan. Untuk keseharian, Bunda juga bisa menetapkan batas waktu bermain dan waktu untuk tidur bagi Si Buah Hati.

Sambil menerapkan cara-cara di atas, Bunda juga perlu memberikan Si Buah Hati asupan nutrisi yang cukup untuk mendukung proses belajarnya. Jadi, berikan Si Buah Hati makanan bergizi yang dapat menunjang pertumbuhannya. Susu DANCOW 5+ Nutritods mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. Yakinlah cita-cita Bunda untuk membentuk karakter anak yang disiplin perlahan dapat diwujudkan. Tetap semangat, Bunda!

Image Article
Mau Anak Belajar Disiplin? Ikuti Tipsnya di Sini!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Makanan bergizi
Quiz Answer 1 B
Tidur cukup
Quiz Answer 1 C
Pola asuh anak
Quiz Answer 1 D
Asupan vitamin
Quiz Answer 2 A
Membebaskan anak pilih-pilih makanan
Quiz Answer 2 B
Ajarkan berhemat
Quiz Answer 2 C
Membatasi anak bereksplorasi
Quiz Answer 2 D
Melarang Si Kecil bermain
Quiz Answer 3 A
Karbohidrat
Quiz Answer 3 B
Minyak ikan, serta LA dan ALA
Quiz Answer 3 C
Gula
Quiz Answer 3 D
Lemak
Quiz 1
Hal yang turut membentuk karakter anak adalah
Quiz 3
Nutrisi penting untuk mendukung proses belajar Si Kecil adalah
Quiz 2
Salah satu cara mengajarkan anak disiplin
Kunci Quiz 1
C
Kunci Quiz 2
B
Kunci Quiz 3
B

Berapa Banyak Garam dan Kandungan Gula pada Susu DANCOW?

Published date

Salah satu alasan mengapa anak tidak mau makan menu rumahan yang sehat, bisa jadi karena ia sering ngemil snack kemasan, gorengan, atau permen, yang rasanya lebih gurih dan manis. Kebiasaan ini sebaiknya dihindari, karena dapat memberikan asupan garam, gula, dan lemak tambahan dalam tubuh. Hal ini berisiko mempengaruhi kesehatan Si Buah Hati di masa depan, yang dapat memicu timbulnya obesitas, penyakit jantung, hingga tekanan darah tinggi. Oleh sebab itu, Bunda disarankan membatasi asupan garam, gula, dan lemak dalam menu harian Si Buah Hati.

Info Grafik

Agar asupan nutrisi harian Si Buah Hati tercukupi, Bunda harus memiliki berbagai kiat mengatasi anak susah makan. Misalnya, dengan memberikan variasi menu makanan sehat dan pastikan #PilihYangSesuai dengan kebutuhan nutrisi Si Buah Hati. Bantu lengkapi asupan nutrisi Si Buah Hati dengan memberikannya susu pertumbuhan.

Manfaat Pemberian Susu Rendah Gula Untuk Anak

Tak boleh sembarangan, memberikan susu pada anak-anak usia 2-5 tahun harus dilakukan dengan bijak dan sesuai dengan pedoman gizi yang dianjurkan. Pasalnya, kebutuhan gizi anak-anak usia 5 tahun sangat spesifik untuk mendukung tumbuh kembangnya. Selain itu, sistem pencernaannya juga masih dalam tahap perkembangan.

American Academy of Pediatrics menjelaskan bahwa dua minuman terbaik bagi anak-anak usia 5 tahun ke bawah adalah air putih dan susu sapi. Air putih membantu mencukupi kebutuhan cairan tubuh, sedangan susu sapi memiliki kandungan kalsium, vitamin D, protein, vitamin A, dan seng yang penting untuk mendukung proses tumbuh kembangnya.1

Namun, pastikan susu yang Bunda berikan merupakan susu yang tidak mengandung gula tambahan atau setidaknya memiliki kadar gula yang rendah. American Academy of Pediatrics (AAP) juga menjelaskan bahwa batas maksimal konsumsi gula tambahan pada anak usia 2 ke atas adalah sebesar 25 gram atau setara dengan 6 sendok teh setiap harinya. Jumlah ini termasuk asupan gula baik gula alami maupun tambahan yang dikonsumsi anak-anak dalam satu hari.2

Beberapa manfaat memberikan susu rendah gula (sukrosa) untuk anak-anak antara lain:

1. Menurunkan Risiko Obesitas pada Anak-anak

Menurut penelitian, gula berlebih yang dikonsumsi terusmenerus dapat memicu obesitas. WHO sendiri menyarankan bahwa konsumsi gula untuk anak-anak sebaiknya dibatasi hingga kurang dari 10% total energi yang dibutuhkan sehari-hari.

Sebagai contoh Si Buah Hati yang berusia 5 tahun, memerlukan total energi 1400 kkal tiap hari, berarti konsumsi gulanya tak boleh lebih dari 140 kkal per hari (2-3 sendok makan).

2. Menurunkan Risiko Karies Gigi

Salah satu yang menyebabkan munculnya karies gigi (gigi berlubang) pada Si Buah Hati adalah makanan yang bersifat kariogenik, yaitu makanan tinggi gula dan mudah menempel di gigi.

3.  Menjauhi Kebiasaan Konsumsi Makanan Manis

Seperti yang kita ketahhui, anak-anak cenderung lebih menyukai makanan atau minuman yang manis. Memberikan susu rendah gula sama saja dengan mengurangi konsumsi gula harian sekaligus memperkenalkan Si Buah Hati pada kebiasaan baru yang lebih sehat.3

Baca Juga: Apa Fungsi Laktosa pada Susu Pertumbuhan? Cek di Sini!

Kandungan sukrosa dalam susu DANCOW

Rekomendasi susu rendah gula untuk anak prasekolah yang bisa Bunda berikan adalah DANCOW 5+. Lantas, apakah susu DANCOW mengandung gula? Jawabannya adalah: Ya.

Namun, kandungan gula di susu DANCOW adalah laktosa yaitu gula yang terdapat alami dalam susu sapi dan bebas gula tambahan (sukrosa 0 gram). Kadar gula DANCOW yang rendah cocok untuk membantu melengkapi kebutuhan gizi Si Buah Hati setiap harinya. Tak hanya 0 gram sukrosa, DANCOW 5+ juga dilengkapi kandungan gizi yang dapat membantu tumbuh kembang anak, seperti DHA, zat besi, omega  & 6, zink, vitamin A, C, E, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan dan mikronutrien lainnya.

Selain gula, kandungan garam DANCOW 5+ juga sudah disesuaikan dengan kebutuhan anak seusianya. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019 Tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia dijelaskan bahwa kebutuhan garam atau natrium pada anak-anak usia 5 tahun adalah sebesar 950 mg setiap harinya yang berasal baik dari makanan maupun minuman. Sedangkan kandungan garam yang terdapat pada DANCOW 5+ adalah sebesar 95 mg dalam setiap sajian.4

Yuk Bunda, jangan sampai kebiasaan ngemil snack kemasan menjadi alasan mengapa anak tidak mau makan. Mulai sekarang, pastikan jaga kesehatan Si Buah Hati dengan memberikan makanan bergizi seimbang, dan batasi asupan garam, gula, dan lemak dalam menu hariannya!

 

Sumber:

  1. Recommended Drinks for Young Children Ages 0-5. Retrieved October 24 2024, from https://www.healthychildren.org/English/healthy-living/nutrition/Pages/recommended-drinks-for-young-children-ages-0-5.aspx
  2. How to Reduce Added Sugar in Your Child’s Diet: AAP Tips. Retrieved October 24 2024, from https://www.healthychildren.org/English/healthy-living/nutrition/Pages/How-to-Reduce-Added-Sugar-in-Your-Childs-Diet.aspx#:~:text=Aim%20for%20less%20than%2025,under%202%20years%20of%20age.
  3. Pentingnya Memilih Susu Rendah Gula untuk Si Kecil. Retrieved October 24 2024, from https://www.nestle.co.id/kisah/pentingnya-memilih-susu-rendah-gula#:~:text=Selain%20mencegah%20anak%20menderita%20obesitas,tinggi%20untuk%20mengalami%20serangan%20jantung
    https://www.nestle.co.id/kisah/pentingnya-memilih-susu-rendah-gula#:~:text=Selain%20mencegah%20anak%20menderita%20obesitas,tinggi%20untuk%20mengalami%20serangan%20jantung
  4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019 Tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia. Retrieved October 24 2024, from http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__28_Th_2019_ttg_Angka_Kecukupan_Gizi_Yang_Dianjurkan_Untuk_Masyarakat_Indonesia.pdf
Image Article
Mengapa Anak Tidak Mau Makan dan Pilih Konsumsi Snack
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Si Buah Hati Lebih Pilih Makan Fast Food? Lakukan Hal Ini!

Published date

Apakah Bunda pernah menyiapkan ramuan untuk anak yang susah makan supaya nafsu makannya bertambah? Si Buah Hati yang menutup mulutnya ketika disuapi Bunda, belum tentu pertanda bahwa nafsu makannya berkurang. Tapi bisa jadi Si Buah Hati bosan dengan menu rumahan. Makanan cepat saji, mungkin menjadi menu yang dipilih Si Buah Hati saat ini. Apalagi kalau Si Buah Hati sedang diajak jalan-jalan ke mal. Padahal, Bunda mungkin tahu bahwa makanan siap saji itu belum tentu sehat dan bergizi.

Efek Konsumsi Makanan Cepat Saji Terhadap Kesehatan Si Buah Hati

Sebuah studi yang dipimpin Department of Paediatrics: Child and Youth Health, The University of Auckland, Selandia Baru, mengungkapkan bahwa anak yang mengkonsumsi makanan cepat saji tiga kali seminggu atau lebih mengalami peningkatan risiko obesitas, asma, rhinitis, dan eksim. Temuan ini didapatkan dari survei terhadap 500.000 anak berusia 6-14 tahun dari 31 negara.

Studi lain tentang pengaruh konsumsi fast food terhadap kesehatan anak, juga dipublikasikan di dalam Jurnal Pediatrics di tahun 2004. Hasilnya menyebutkan bahwa anak yang mengonsumsi makanan cepat saji memiliki kadar kalori dan lemak lebih tinggi, serta kadar karbohidrat dan gula lebih banyak dalam tubuhnya. Pola makan seperti ini, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) berisiko meningkatkan obesitas, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, yang semuanya mengarah kepada penyakit jantung. 

Tips Agar Si Buah Hati Kurangi Konsumsi Makanan Cepat Saji

Terlalu sering konsumsi makanan cepat saji, bisa membuat Si Buah Hati sulit mengonsumsi makanan sehat. Untuk itu, sebaiknya Bunda tidak memberikan makanan ini di saat ia tidak berselera makan. Hal ini dikhawatirkan membiasakan Si Buah Hati untuk mengonsumsi fast food. Lebih baik Bunda memberikan ramuan untuk anak susah makan, supaya dapat membantu mengembalikan selera makannya.

Lalu bagaimana cara mengontrol agar konsumsi makanan cepat saji Si Buah Hati bisa dikurangi? Berikut ini adalah beberapa tipsnya:

Beri Contoh Pola Makan Sehat

Anak-anak harus melihat orang tua mereka mengonsumsi makanan yang sehat agar ia juga terdorong untuk mengonsumsi menu yang sama. Oleh sebab itu, Bunda  sebaiknya membatasi konsumsi makanan cepat saji dan menerapkan pola makan sehat serta bergizi seimbang tiap harinya.

Ajak Si Buah Hati Bantu di Dapur

Libatkan Si Buah Hati mulai dari menentukan menu keluarga, berbelanja, sampai memasak di dapur, Bunda. Dengan cara ini, Si Buah Hati akan berusaha menghargai usahanya dalam membuat makanan sehat dan mencoba untuk menikmatinya. Jadi, jangan ragu minta bantuan Si Buah Hati di dapur ya, Bunda. Kegiatan ini dapat membantu mengurangi dorongan Si Buah Hati untuk mengonsumsi makanan cepat saji.

Batasi Waktu Menonton Televisi

Saluran televisi biasanya juga menayangkan iklan makanan cepat saji. Menurut Linda Bartholomay, RD, manajer rawat jalan terapi nutrisi di Sanford Health, AS, ketika anak menyaksikan iklan, ia akan menangkapnya sebagai sesuatu yang diajarkan. Untuk itu, sebaiknya Bunda membatasi waktu menonton TV supaya keinginan Si Buah Hati makan fast food bisa dikurangi. 

Pilih Tidak Merayakan Ulang Tahun di Restoran Cepat Saji

Kebanyakan restoran cepat saji menawarkan paket ulang tahun yang menarik untuk Si Buah Hati. Namun, Bunda sebaiknya tidak mudah goyah dengan tawaran ini. Sebab, pengalaman pesta ulang tahun yang seru di restoran ini mudah terekam di memori Si Buah Hati, sehingga dikhawatirkan mempengaruhi Si Buah Hati menyukai makanan fast food. Lebih baik Bunda merayakan ulang tahunnya di rumah atau di tempat lain yang tidak menyediakan menu fast food.

Tentu ada banyak hal yang menyebabkan Si Buah Hati tidak nafsu makan. Untuk mengatasinya, tidak disarankan memberikan Si Buah Hati menu fast food. Sebaiknya Bunda mencari tahu penyebab anak susah makan dan solusi cara mengatasi dengan seksama, melalui konsultasi bersama tenaga kesehatan atau dokter.

Sebelum repot menyiapkan ramuan untuk anak yang susah makan, Bunda bisa mencoba membuat kreasi makanan yang lebih menarik dan pastinya lebih sehat dari menu restoran cepat saji. Pastikan menu harian Si Buah Hati mengandung nutrisi yang cukup. DANCOW 5+ Nutritods dapat membantu pertumbuhan Si Buah Hati. Susu ini mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. untuk mendukung tumbuh kembangnya dengan optimal.

Image Article
Berikut Ramuan untuk Anak yang Susah Makan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Kadar kalori dalam tubuh tinggi
Quiz Answer 1 B
Kadar gula dalam tubuh tinggi
Quiz Answer 1 C
Kadar lemak dalam tubuh tinggi
Quiz Answer 1 D
Semua benar
Quiz Answer 2 A
Obesitas, asma, rhinitis, dan eksim
Quiz Answer 2 B
Flu dan batuk
Quiz Answer 2 C
Diare
Quiz Answer 2 D
Demam
Quiz Answer 3 A
Membatasi waktu menonton TV
Quiz Answer 3 B
Mengajaknya bermain
Quiz Answer 3 C
Melarang Si Kecil main ke mal
Quiz Answer 3 D
Mengajaknya pergi jalan-jalan
Quiz 1
Dampak anak kebanyakan mengonsumsi makanan cepat saji
Quiz 3
Tips agar anak tidak menyaksikan iklan makanan cepat saji
Quiz 2
Risiko penyakit yang akan timbul akibat konsumsi makanan cepat saji
Kunci Quiz 1
D
Kunci Quiz 2
A
Kunci Quiz 3
A

Optimalkan Cara agar Membuat Anak Cerdas dengan Mengonsumsi 3 Jenis Ikan Ini

Published date

Ikan salmon, tuna, bandeng, lele adalah beberapa jenis ikan yang kaya nutrisi dan baik untuk mendukung perkembangan otak Si Buah Hati. Bahkan, menyantapnya menjadi salah satu cara membuat anak cerdas. 

Setiap hari, tubuh Si Buah Hati membutuhkan asupan nutrisi yang cukup untuk menunjang tumbuh kembang, proses belajar, dan kemampuan kognitifnya. Salah satu cara membuat anak cerdas adalah dengan mengonsumsi ikan sejak dini.

Yuk, dukung perkembangan Si Buah Hati agar menjadi anak cerdas dengan memasukkan ikan-ikan ini ke dalam menu makanan toddler

1. Salmon

Salmon dikenal sebagai ikan yang kaya kandungan asam lemak tak jenuh omega-3. Menurut William Sears, MD, ahli kesehatan dari Health System, University of Michigan, sekaligus penulis The Book NDD, untuk Si Buah Hati yang berada pada tahapan usia toddler, dianjurkan mengonsumsi 400 mg asam lemak omega-3 per hari agar anak cerdas. 

2. Tuna

Selain salmon, ikan yang juga banyak mengandung zat gizi penting agar anak cerdas adalah tuna. Menurut Lembaga Pangan Dunia (FAO) dan WHO, yang sama-sama di bawah PBB, ikan tuna mengandung asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan mata. 

Meski begitu, konsumsi tuna dan salmon perlu dibatasi karena merkuri yang terkandung di dalamnya. Menurut BPOM RI, ikan tuna dan salmon yang layak konsumsi mengandung kadar merkuri tidak lebih dari 1 mg/kg. Mengonsumsi jenis ikan ini bisa menjadi salah satu cara membuat anak cerdas, lho 

3. Bandeng

Makanan yang bergizi tinggi tidak selalu dibanderol dengan harga mahal. Bandeng adalah salah satu contohnya, ikan yang juga kaya omega-3 ini cukup terjangkau dan mudah didapatkan. Berdasarkan Balai pengembangan dan Pengujian Mutu Hasil perikanan pada tahun 1996, bandeng mengandung 14,2% omega-3, lebih besar dari salmon yang hanya 2,6%.

Selain dari ikan-ikan tersebut, kebutuhan omega-3 dan asam lemak esensial lain juga dapat dipenuhi dari DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Nah, menyantap beberapa jenis ikan ini bisa menjadi cara membuat anak cerdas. Namun, perhatikan kebersihannya juga, ya.  

Image Article
Optimalkan Cara agar Membuat Anak Cerdas dengan Mengonsumsi Ikan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Si Buah Hati Sehat Dengan Yoghurt

Published date

"Bunda, yoghurt itu terbuat dari apa, sih?." Pertanyaan ini mungkin bisa saja meluncur dari mulut Si Buah Hati yang sedang membiasakan lidahnya mengkonsumsi yoghurt. 

Siapa, sih, yang nggak kenal yoghurt? Sudah pasti produk olahan susu ini tidak asing ya, Bunda? Bukan hanya orang dewasa, Si Buah Hati kecil pun suka karena cita rasanya yang segar serta tampilannya yang bervariasi. 

Yuk, sebelum tahu manfaat yoghurt untuk Si Buah Hati, kita cari tahu dulu apa sebenarnya yoghurt itu

Apa Itu Yoghurt?

Yoghurt adalah produk yang dibuat dari fermentasi susu, bisa susu sapi bahkan susu kedelai. Yoghurt mengandung berbagai kandungan gizi untuk membantu memenuhi asupan gizi harian Si Buah Hati. Hmmm, selain rasanya enak, ternyata yoghurt juga kaya manfaat.

Nah, untuk mendukung eksplorasi seru Si Buah Hati, tentunya diperlukan asupan nutrisi yang tepat dan seimbang untuk menjaganya tetap sehat terlindungi. Si Buah Hati yang sehat akan memiliki rasa percaya diri serta bersemangat dalam menjalani aktivitasnya. 

Bolehkah Si Buah Hati Mengonsumsi Yoghurt?

Mungkin banyak Bunda yang bertanya-tanya ya, boleh nggak sih Si Buah Hati mengkonsumsi yoghurt? Bukankah yoghurt ini rasanya cukup asam untuk ukuran Si Buah Hati? 

Apakah tidak berbahaya untuk pencernaannya? Jawabannya, boleh! Namun, Bunda perlu menyiasatinya dengan membiasakan si Si Buah Hati mengkonsumsi sejak kecil atau mencampurkan dengan buah saat menyajikannya.
Dengan sederet kandungan nutrisi yang kaya manfaat, yoghurt dianjurkan untuk dikonsumsi Si Buah Hati. Manfaat yoghurt untuk Si Buah Hati banyak, lho. Di antaranya sebagai sumber protein dan kalsium. 

Selain itu, yoghurt bermanfaat untuk membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan, karena di dalamnya mengandung probiotik yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab penyakit.

Bagaimana Bunda? Sekarang, nggak perlu ragu lagi menyajikan yoghurt sebagai makanan pendamping buat si Si Buah Hati. 

Untuk melengkapi nutrisi harian Si Buah Hati, Bunda bisa memberikan DANCOW 5+ Nutritods yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Si Kecil Sehat Dengan Yoghurt
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Nutrisi Otak yang Seimbang Optimalkan Perkembangan Si Buah Hati

Published date

“Bunda, hewan yang suka makan rumput itu disebut herbivora dan pemakan daging itu disebut karnivora”

Duh pintarnya, masih kecil sudah mengerti beragam hal. Setiap orang tua tentu mendambakan buah hatinya menjadi anak cerdas. Bisa belajar dengan cepat dengan setiap hal yang ada di sekitarnya. Dengan kepintarannya pula, dia bakal lebih semangat bereksplorasi di luar ruangan, guna menemukan wawasan dan pengalaman baru.

Kendati begitu, perkembangan otak anak tidak muncul begitu saja. Bunda perlu mendukung proses belajarnya agar bisa terus berkembang. Selain stimulasi yang tepat, Si Buah Hati juga membutuhkan asupan nutrisi otak dan perlindungan dari dalam untuk menjaganya tetap sehat selama bereksplorasi.

Dari sejak lahir hingga memasuki usia sekolah, Si Buah Hati terus mengalami perkembangan anak yang pesat. Ketika memasuki usia 3 minggu di dalam kandungan, otaknya mulai terbentuk dan terus mengalami perkembangan yang pesat. Memasuki usia 2 tahun, berat otaknya sudah mencapai 80%. Bila tidak ditunjang dengan nutrisi yang tepat dan sempurna, perkembangan otaknya dapat terhambat.

Sumber nutrisi otak dapat Bunda peroleh dari bahan makanan, seperti telur, ikan laut, daging, ayam, kacang-kacangan dan tentunya dilengkapi dengan susu pertumbuhan seperti DANCOW. Rangkaian susu pertumbuhan ini terbagi dalam DANCOW 1+/3+/5+ Nutritods. Pemberian susu pertumbuhan ini secara rutin, 2 gelas setiap hari, dapat membantu melengkapi kebutuhan nutrisi harian Si Buah Hati lho, Bunda.

Lantas, kenapa DANCOW? Dengan Nestle DANCOW 1+/3+/5+ Nutritods, Bunda dan Ayah sekarang tidak perlu khawatir lagi. Berkat asupan nutrisi yang terkandung di dalamnya, Si Buah Hati kini sudah terlindungi dengan sempurna. Dia pun dapat bereksplorasi serta siap berpetualang dengan penuh semangat setiap hari.

Image Article
Nutrisi Otak yang Seimbang Optimalkan Perkembangan Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Ketika Bunda Membiarkan Si Buah Hati Bereksplorasi

Published date

Saya termasuk ibu yang cukup paranoid kalau Si Buah Hati bermain di tempat yang kerap dianggap sebagai sarang virus, bakteri, atau kuman," kata Febri, Bunda dari anak usia prasekolah, dan sedang mengandung anak keduanya.

Misalnya, Si Buah Hati bermain pasir di pantai, tempat bermain umum, dan sebagainya. Febri langsung was-was semua itu akan berdampak terhadap kesehatan Si Buah Hati. Apalagi sebagai ibu bekerja, Febri terpaksa mengorbankan sejumlah hal dalam pekerjaannya jika Si Buah Hati sakit. "Tapi di sisi lain, saya paham, bermain dengan tekstur, seperti pasir atau tanah, penting untuk melatih motorik anak,” aku Febri.

Dilema yang dihadapi Febri bukan hal yang jarang ditemui. Kebanyakan Bunda di area perkotaan, terutama yang kerap mendapat informasi dari berbagai media, akan berusaha menjauhkan anak dari segala hal yang bisa menimbulkan risiko terhadap kesehatan. Padahal ada kondisi-kondisi tertentu, saat anak bermain di lokasi seperti area pasir di pantai, memiliki manfaat untuk perkembangan pengetahuan anak.

Apalagi anak-anak usia prasekolah umumnya mulai ingin mengeksplorasi banyak hal. Kala itu, rasa ingin tahunya sedang membuncah. Kebanyakan di antara mereka suka bermain bongkar-pasang, menjalin pertemanan, bereksplorasi di mana pun, dan mencoba banyak hal baru. 

Akan sangat disayangkan bila Si Buah Hati kehilangan kesempatan untuk belajar dan berteman karena terbatas rasa takut akan masalah kesehatan. Padahal kekhawatiran Bunda itu bisa diantisipasi dengan perlindungan atau pengawasan tepat terhadap Si Buah Hati.

Menurut Dr Soedjatmiko dalam artikel berjudul Pentingnya Stimulasi Bermain untuk Merangsang Kecerdasan Multipel yang dipublikasikan di situs Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sel-sel otak anak terbentuk sejak dalam kandungan, sekitar usia 3-4 bulan dalam kandungan hingga usia 3 tahun. Kualitas perkembangannya tergantung stimulasi yang dilakukan oleh lingkungan. Semakin bervariasi stimulasinya, makin baik untuk perkembangan otak anak.

Oleh karena itu, Bunda harus selalu merangsang semua sistem indera Si Buah Hati. Mulai dari pendengaran, penglihatan, perabaan, pembauan, dan pengecapan. Juga menstimulasi gerak kasar dan halus kaki, tangan serta jari-jari, mengajak berkomunikasi, merangsang perasaan dan pikiran Si Buah Hati dengan suasana bermain dan kasih sayang.

Salah satu dari delapan kecerdasan multipel adalah kecerdasan naturalis. Merangsang kecerdasan naturalis bisa Bunda lakukan dengan mengajak Si Buah Hati menanam biji-bijian hingga tumbuh, memelihara tanaman dalam pot, memelihara binatang, berkebun, wisata di hutan, gunung, sungai, pantai, mengamati langit, awan, bulan, bintang, dan sebagainya. Artinya, Si Buah Hati harus memperoleh kesempatan mengenal hal-hal terkait alam, yang mediumnya kebanyakan kerap dinilai tidak higienis.

Menurut Dr Soedjatmiko, kreativitas anak akan berkembang jika orang tua selalu bersikap otoritatif atau demokratik. Yaitu mendengarkan dan menghargai pendapat Si Buah Hati, serta mendorongnya berani mengungkapkan pikiran serta perasaannya. 

Keluarga, lanjut Dr Soedjatmiko, harus merangsang anak untuk tertarik mengamati dan mempertanyakan tentang berbagai benda atau kejadian di sekeliling, yang mereka dengar, lihat, rasakan atau mereka pikirkan dalam kehidupan sehari-hari.

Memahami pentingnya stimulasi kecerdasan, bereksplorasi, dan mengenali banyak hal, Febri sempat mencoba menguatkan diri dan mengambil jalan tengah terbaik yang bisa dipilih. Meski khawatir, ia berpendapat bila Si Buah Hati juga perlu mengeksplorasi dirinya dengan bermain di tempat yang edukatif dan membuatnya senang. "Saya lihat dia enjoy belajar dan mengeksplorasi hal baru, yang artinya merangsang keingintahuannya," kata Febri. "Saya rasa itu penting."

Febri sendiri mencoba melakukan antisipasi dengan memastikan Si Buah Hati sudah mendapat asupan cukup, seperti tidak melewati jam makan atau minum susu, memberlakukan pengawasan ekstra agar anak tidak melakukan hal yang berbahaya, mencuci tangan dan mandi dengan bersih, serta minum vitamin jika perlu. 

"Karena sebenarnya, di tempat-tempat yang tak terlalu higienis, seperti pasir di pantai, asal antisipatif dan diawasi, bisa jadi sarana belajar yang baik untuk Si Buah Hati,” ujarnya.

Untuk mendukung Si Buah Hati bereksplorasi, Bunda bisa memberikan Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Ketika Bunda Membiarkan Si Kecil Bereksplorasi
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Yuk, Latih Kemandirian Si Buah Hati dengan Manfaat Puzzle

Published date

Melatih kemandirian pada Si Buah Hati sebaiknya dilakukan sejak dini. Supaya anak tak merasa terintimidasi, tentu Bunda perlu cari cara lain yang lebih menyenangkan. Bermain merupakan cara yang cukup efektif untuk membantu mengembangkan keterampilan dan melatih perkembangan sosial Si Buah Hati di masa depan. 

Salah satu permainan yang bagus untuk stimulasi adalah puzzle. Manfaat puzzle tentunya salah satunya adalah menstimulasi kecerdasan Si Buah Hati. Apa saja kira-kira permainan anak mandiri itu? Bunda bisa mendapatkan infonya di sini. Yuk, disimak!

1. Bermain Boneka

Menurut Ajeng Raviando, psikolog anak dari klinik konseling bernama Teman Hati Konseling, bermain boneka ternyata memberikan banyak manfaat bagi Si Buah Hati. Salah satunya, bisa membantu melatih sikap mandiri. Sebab saat bermain boneka, biasanya ia meniru Bunda bagaimana cara menyuapi makanan atau memakai pakaian. 

Secara tidak langsung, hal ini bisa mendukung Si Buah Hati belajar makan dan mengenakan pakaiannya sendiri. Selain itu, ia juga belajar tidak tergantung dengan Bunda dalam menjaga dan menyimpan boneka agar tidak rusak.

2. Petak Umpet

Permainan ini mungkin terlihat sepele. Namun Dr. Susan Davis yang merupakan psikolog sekaligus penulis buku Raising Children, mengatakan bahwa petak umpet adalah permainan yang dapat membantu melatih kemandirian Si Buah Hati. 

Saat Bunda sembunyi, ia belajar tidak selalu tergantung dengan Bunda dan mendukungnya untuk percaya dengan kemampuannya. Selain itu, petak umpet juga merupakan salah satu dari permainan tradisional anak yang meningkatkan kemampuan bersosialisasi, bila dilakukan bersama anak seusianya.

3. Slime

Ini bisa jadi permainan alternatif untuk membantu melatih kemandirian Si Buah Hati. Apalagi, kalau Bunda juga melibatkannya untuk membuat slime di rumah. Yuk, ajak Si Buah Hati mempersiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan, lalu ajari cara membuatnya dengan perlahan-lahan. 

Mempelajari keterampilan yang baru, dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri Si Buah Hati untuk melakukan suatu hal sendiri.

4. Perahu Kertas

Di lain waktu, Bunda juga bisa mengajak Si Buah Hati membuat perahu dari kertas origami. Dengan cara ini, Bunda bisa mengajarkan keterampilan melipat kertas kepada Si Buah Hati. Menguasai keterampilan melipat kertas, tentu membuat kemampuannya makin bertambah. 

Ini artinya Si Buah Hati makin percaya melakukan hal baru tanpa bantuan Bunda. Supaya ia makin merasa percaya diri, Bunda juga bisa mendukung Si Buah Hati mengajarkan cara membuat perahu kertas ke anak lainnya.

5. Puzzle

Permainan puzzle menurut Gwen Dewar, PhD, founder situs keluarga Parenting Science, dapat mendukung kemampuan Si Buah Hati dalam memecahkan masalahnya secara mandiri. Manfaat puzzle ini memang tak tampak, tetapi lama-kelamaan anak terbiasa memecahkan masalahnya sendiri. 

Selama bermain, Si Buah Hati akan berusaha agar potongan-potongan puzzle terbentuk menjadi sebuah gambar. Jangan lupa manfaat puzzle  yang paling utama adalah melatih fungsi kognitif dan kecerdasan anak. 

Setelah mengetahui  manfaat puzzle dan permainan lainnya, ayo Bunda mengajaknya bermain. Jangan lupa pastikan kebutuhan nutrisinya tercukupi dengan menyiapkan makanan sehat bergizi seimbang. Susu pertumbuhan DANCOW 5+ Nutritods yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Nah, ternyata melatih Si Buah Hati belajar mandiri bisa dilakukan dengan cara yang seru, ya. Yuk, ajak Si Buah Hati melakukan beberapa permainan anak mandiri di atas. Selamat mencoba!

 

Image Article
 Yuk, Latih Kemandirian Si Kecil dengan Permainan Seru Ini!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Puzzle
Quiz Answer 1 B
Slime
Quiz Answer 1 C
Semua benar
Quiz Answer 1 D
Perahu kertas
Quiz Answer 2 A
Bermain
Quiz Answer 2 B
Tidur
Quiz Answer 2 C
Mandi
Quiz Answer 2 D
Makan
Quiz Answer 3 A
Main puzzle
Quiz Answer 3 B
Main boneka
Quiz Answer 3 C
Main rumah-rumahan
Quiz Answer 3 D
Main mobil-mobilan
Quiz 1
Contoh permainan anak mandiri
Quiz 3
Permainan yang dapat melatih kemampuan memecahkan masalah secara mandiri adalah ...
Quiz 2
Cara asyik mengajarkan anak tentang kemandirian sejak dini adalah ...
Kunci Quiz 1
C
Kunci Quiz 2
A
Kunci Quiz 3
A

Main Petak Umpet Bantu Asah Kemandirian Si Kecil

Published date

Bunda, siapa yang tidak mengenal permainan petak umpet? Main petak umpet memang terkesan simpel. Tapi ternyata, permainan ini bisa melatih kemandirian si Kecil dalam melakukan suatu hal. Karena dengan petak umpet, mereka dapat bereksplorasi ke tempat-tempat tertentu yang diinginkan.

“Pada intinya anak ingin menikmati kemandirian mereka, menunjukkan bahwa mereka akan baik-baik saja jika berekplorasi sendiri mempelajari, dan merasakan sesuatu yang baru,” ujar Renni Maika. Berikut empat hal yang dapat diperoleh si Kecil kala bermain petak umpet:

1. Melatih keberanian

Kala bermain petak umpet, si Kecil tidak hanya belajar tentang kemandirian. Permainan ini juga dapat melatih keberanian si Kecil. Seperti melatihnya untuk berani mencari tempat baru sebagai markas persembunyian mereka. Untuk tempat persembunyian, si Kecil mungkin tidak akan mencari yang terlalu jauh dari ruangan sekitar rumah. Seperti di balik tirai, bawah meja, bawah kursi, atau bahkan bawah tempat tidur. Meski begitu, jangan lupa perhatikan keamanan tempat mereka bersembunyi, ya Bun.

2. Belajar mengatasi ketakutan

Bermain petak umpet juga mengajarkan si Kecil mengatasi ketakutan atau kekhawatiran atas dirinya, yang mungkin dirasakan saat sedang sendirian ketika bersembunyi. Pembelajaran ini terbentuk sebagai konsekuensi dari kemandirian yang ia miliki saat bermain petak umpet. Si Kecil pun akan menyadari akan sangat menyenangkan jika berhasil menguasai rasa takut. “Perasaan ini semacam sebuah reward yang bisa dirasakannya. Juga akan membuat anak menjadi semakin percaya diri,” ujar Renni.

3. Melatih syaraf motorik

Saat bermain petak umpet, si Kecil juga akan melakukan aktivitas berlari atau bersembunyi di tempat yang minim ruang. Dengan begitu, secara tidak langsung syaraf motorik dan kognitifnya terlatih dengan baik. Sebab mereka harus menyesuaikan posisi tubuh, secara cepat dan tepat agar bisa bersembunyi. Sering bergerak pun akan mengurangi kemungkinan si Kecil mengidap obesitas. Mereka juga dilatih untuk terampil dan mengambil keputusan secara cepat.

4. Mencapai kebutuhan rasa dipedulikan

Setelah puas bereksplorasi mencari tempat bersembunyi, si Kecil biasanya ingin dicari oleh Bunda atau Ayah. Karena ia memiliki kebutuhan dan rasa untuk dipedulikan. Juga memiliki rasa ingin tahu bagaimana reaksi orang-orang ketika mencari dirinya. “Ketika mengetahui orang lain berusaha menemukan keberadaannya, ia akan merasakan kesenangan karena menyadari dirinya diinginkan oleh orang-orang di sekitarnya,” kata Renni.

Nah Bunda, seru bukan bermain petak umpet dengan si Kecil?

DANCOW Bantu Lindungi Eksplorasi si Kecil

Image Article
Main Petak Umpet Bantu Asah Kemandirian Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off