5 plus

Product Name
Dancow 5 plus

Ini Dia, 4 Makanan Yang Harus Dihindari Si Buah Hati

Published date

Masa balita adalah periode emas di mana tumbuh kembang Si Buah Hati meningkat pesat, terutama perkembangan otak. Bunda perlu memperhatikan periode ini agar dapat memberikan stimulasi dan nutrisi yang tepat buat Si Buah Hati.

Salah satu cara yang bisa Bunda berikan untuk mendukung otak Si Buah Hati adalah makanan bernutrisi lengkap. Hindari salah memberikan menu yang malah berdampak buruk terhadap perkembangan otak Si Buah Hati, seperti junk food. Junk food sendiri bukan berarti menu cepat saji, lho. Junk food merujuk pada jenis makanan yang tidak jelas asalnya dan kandungan nutrisinya meragukan atau tidak seimbang.

Selain itu, Bunda harus cermat memilih bahan makanan. Janganlah memberikan Si Buah Hati menu yang rawan tercemar merkuri, timbal, formalin, dan berbagai zat kimia berbahaya. Kalau ingin memberi menu makanan laut, Bunda harus mengetahui jenis seafood yang tinggi kadar pencemaran merkurinya. Jajanan yang tidak jelas seringkali juga mengandung pewarna dan pengawet yang membahayakan tubuh. Berikut jenis makanan yang dapat berpengaruh negatif terhadap perkembangan otak anak:

Jenis makanan yang tidak jelas bahan dan kandungan nutrisinya  

Yang masuk kategori makanan ini adalah junk food. Biasanya, makanan berjenis ini memiliki sedikit kandungan nutrisi namun jumlah lemak sangat besar. Misalnya saja kentang goreng, hamburger, atau minuman bersoda.

Kudapan dan bahan pangan yang rawan tercemar zat kimia berbahaya

Makanan ini kerap mengandung zat pewarna tekstil, pengawet formalin atau boraks. Menurut penelitian yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan, jajanan sekolah paling rawan mengandung zat-zat berbahaya. Karena itu Ayah dan Bunda harus mendidik Si Buah Hati untuk tidak jajan sembarangan.

Seafood yang tercemar merkuri dan alga beracun

Makanan yang mengandung protein dalam jumlah yang sangat banyak umumnya berasal dari laut. Namun Bunda dan Ayah harus cermat memilahnya. Karena sejumlah hewan laut mengandung alga beracun atau merkuri. Menurut Kepala Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2 Oseanografi LIPI), Zainal Arifin, sejumlah makanan dari laut tercemar bahan berbahaya karena ulah manusia yang membuang limbah berbahaya ke lautan.

Makanan yang mengandung gula, garam, dan lemak yang terlalu tinggi

Minuman atau makanan manis memang terasa enak di mulut. Namun bila jumlahnya berlebihan juga tidak baik untuk perkembangan otak Si Buah Hati. Karena itu, sebaiknya Bunda membatasi kudapan berkadar nutrisi rendah dan menggantinya dengan buah-buahan.

Lalu jenis makanan apa yang membantu pertumbuhan otak Si Buah Hati agar maksimal dan mendorong kecerdasannya? Menurut pakar gizi Saptawati Bardosono, menu yang baik untuk perkembangan otak memiliki kandungan nutrisi seimbang antara karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Agar anak berminat menyantapnya, usahakan agar sajian di piring tampak berwarna-warni dari berbagai sayuran, buah, kacang-kacangan, dan sumber protein hewani.

Image Article
Ini Dia, 4 Makanan Yang Harus Dihindari si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Ingin Berbuka Puasa? Sebaiknya Hindari 4 Jenis Sajian Ini

Published date

Pembatasan asupan makanan dan minuman, yang merupakan sumber energi di waktu beraktivitas, tentu akan memengaruhi kinerja tubuh Bunda sekeluarga. Sehingga, Bunda perlu lebih cermat dalam mengatur makanan dan minuman yang akan dikonsumsi Ayah, Bunda, atau bahkan Si Buah Hati, saat bersantap sahur dan berbuka puasa.

 

Tak hanya itu, Bunda juga harus memilah sajian selama bulan puasa, agar tidak menimbulkan penyakit. Nah, berikut jenis makanan dan minuman yang harus dihindari saat sahur dan berbuka puasa:

 

1. Asam dan Pedas

Kedua rasa ini, dalam kadar tepat, bisa membuat makanan dan minuman terasa lebih nikmat. Namun di bulan puasa, Bunda sekeluarga disarankan untuk dikurangi asupan jenis ini. 

 

Dalam buku 1001 Makanan Sehat (2015) dituliskan bila makanan atau minuman asam dan pedas bisa merusak dinding lambung. Makanan dengan kandungan asam, seperti buah-buahan sitrus; atau pedas, misalnya sambal ulek, juga bisa memicu kenaikan asam lambung, pencetus maag.

 

Untuk minuman, sebaiknya Bunda juga menghindari cairan yang merangsang pengeluaran asam lambung. Di antaranya kopi, minuman dengan alkohol 5%-20%, anggur putih, atau sari buah sitrus. Tentu Bunda tak ingin anggota keluarga mengalami masalah dengan pencernaan, kan?

 

2. Makanan Mengandung Gas Berlebih

Dalam tulisan berjudul Antisipasi Batalnya Puasa pada Minggu Pertama Puasa (2014), Staf Divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSUPN Cipto Mangunkusumo, Dr Ari Fahrial Syam menyarankan setiap orang yang bermasalah dengan maag untuk menghindari makanan yang mengandung banyak gas saat berpuasa. 

 

Makanan itu di antaranya sawi, kol, nangka, pisang ambon, kedondong, buah yang dikeringkan, lemak dalam jumlah berlebih, ubi, dan cokelat. Ia juga menyarankan untuk menghindari minuman yang bisa menimbulkan gas pada pencernaan, seperti minuman bersoda.

 

3. Es Batu

Dalam buku Sehat dan Bugar Selama Puasa Ramadhan dan Lebaran (2016) tercantum saran agar Bunda mengurangi bahkan menghindari es batu pada minuman atau asupan dingin lain saat berbuka puasa. 

 

Alasannya sederhana, Bunda. Sensasi dingin bisa mengurangi nafsu makan. Bila itu terus terjadi secara berulang, dikhawatirkan nutrisi serta gizi yang dibutuhkan tubuh saat puasa tidak terpenuhi.

 

4. Karbohidrat tertentu 

Masih menurut Dr Ari, beberapa sumber karbohidrat harus dihindarkan bagi penderita sakit mag. Misalnya beras ketan, mi, bihun, bulgur, jagung, ubi singkong, talas, dan dodol. Sebab makanan berkarbohidrat semacam ini bisa meningkatkan produksi asam lambung dan membuat mual. Selain itu, lambung perlu waktu beberapa hari untuk mencerna mi instan, sehingga berpotensi memicu masalah di kemudian hari.

 

Dr Ari juga menyarankan beberapa hal terkait makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi saat berbuka puasa. Misalnya, makanan berlemak, kue tar, cokelat, dan keju. Jenis makanan ini sulit dicerna dan dapat memperlambat pengosongan lambung. Bila ini terjadi, dikhawatirkan bisa meningkatkan asam lambung.

Selain itu, Bunda perlu pula menjauhkan makanan tinggi lemak, gorengan, atau cokelat dari menu berbuka puasa. Sebab jenis makanan ini bisa melemahkan klep kerongkongan bawah sehingga menyebabkan cairan lambung dapat naik ke kerongkongan.

 

Lalu, apa menu berbuka yang sehat untuk keluarga Bunda? Menurut Dr Ari , berbuka puasa cukup dengan minuman hangat yang manis dan 3 buah kurma. Berikan waktu untuk lambung mencerna dan tubuh mengembalikan kadar gula dalam darah secara perlahan, sembari salat Magrib. 

 

Setelah itu, konsumsi makanan utama dengan tetap memerhatikan jumlah dan macam asupan. Jangan berlebih atau balas dendam, Bunda.

 

Pastikan pula menu makanan besar memenuhi nutrisi lengkap. Misalnya, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Sementara beberapa lauk makan besar yang disarankan, seperti ayam panggang, semur, bistik, atau gado-gado.

 

Untuk menambah nutrisi anak, Ibu bisa memberikan Susu DANCOW 5+ Nutritods mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Ingin Berbuka Puasa? Sebaiknya Hindari 4 Jenis Sajian Ini
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bantu Tingkatkan Kekebalan Tubuh Si Buah Hati, Bunda Bisa Pilih 8 Asupan Ini

Published date

Bunda, apakah Si Buah Hati sering mengalami gejala sakit atau mudah lelah? Bila iya, bisa jadi Si Buah Hati kekurangan asupan gizi. Apalagi di masa kini semakin marak jajanan dengan variasi bentuk, rasa, dan warna yang belum tentu baik untuk kesehatan Si Buah Hati.

Nah, untuk menyiasati serbuan jajanan itu, ada baiknya Bunda menyiapkan makanan ala rumahan untuk Si Buah Hati. Sehingga kebersihan dan kualitas gizi makanannya tetap terjaga.

Agar hasilnya optimal dan kekebalan tubuh Si Buah Hati terus terjaga, Bunda bisa menyajikan beragam menu yang dapat memenuhi kebutuhan gizi untuk memelihara kesehatannya dan mendukung aktivitas sehari-hari. 

Jenis makanan itu haruslah memiliki kandungan energi, protein, dan mikronutrien yang dapat memenuhi kebutuhan makronutrien dan mikronutrien untuk kekebalan tubuh Si Buah Hati. 

Menurut Inti Krisnawati, dalam buku Healing Foods for Kids, ada delapan jenis makanan yang dapat membantu menjaga kekebalan tubuh anak:

1. Daging

Daging kaya akan zink. Zink berperan penting pada banyak fungsi metabolisme Si Buah Hati yang dapat memperbanyak sel darah putih, asupan daging bisa membantu Bunda untuk melindungi Si Buah Hati dari serangan penyakit.

2. Yoghurt

Produk olahan susu yang satu ini sangat baik untuk kesehatan, terutama menjaga sistem pencernaan usus Si Buah Hati. Sebab yogurt mengandung bakteri baik. Dengan campuran buah-buahan, yoghurt bisa menjadi camilan bergizi dan enak untuk Si Buah Hati.

3. Gandum

Gandum memiliki kandungan serat yang baik. Hal ini membantu menjaga kesehatan saluran cernanya yang penting untuk perlindungan Si Buah Hati. Karenanya Bunda bisa mulai mengajarkan kebiasaan mengkonsumsi roti gandum atau produk olahan gandum lain pada Si Buah Hati.

4. Ubi Kuning

Ubi jalar kaya akan vitamin A yang baik untuk mempertahankan keutuhan lapisan permukaan seperti kulit dan saluran cerna. Dalam penyajiannya, Bunda bisa mengolah ubi kuning dengan mengukusnya lalu dibuat menjadi bentuk yang lucu. Sehingga menarik perhatian dan membuat Si Buah Hati tertarik untuk menyantap camilan sehat itu.

5. Telur

Telur merupakan salah satu makanan yang baik untuk sistem imunitas tubuh. Karena telur mengandung beberapa vitamin, seperti vitamin A yang berfungsi untuk mendukung data tahan tubuh.

Pastikan mengolah telur dengan benar ya Bunda, telur harus benar-benar matang. Karena tubuh Si Buah Hati masih sangat rentan terhadap mikroba bila makanan belum matang sempurna.

6. Alpukat

Alpukat mengandung vitamin C dan A. Bunda bisa menyajikan alpukat dalam bentuk jus, es buah, maupun olahan lain yang sehat bagi Si Buah Hati.

7. Sayuran Hijau

Sayuran hijau kaya akan vitamin B1, A, C dan zink yang baik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh Si Buah Hati. Karena itu Bunda perlu mengajarkan Si Buah Hati untuk membiasakan mengkonsumsi sayuran. 

Bisa melalui pemahaman tentang pentingnya sayuran bagi tubuh atau melalui dongeng maupun cerita karangan Bunda sebelum Si Buah Hati makan.

8. Susu Pertumbuhan

Selama masa pertumbuhan, Bunda sebaiknya membiasakan Si Buah Hati untuk meminum dua gelas susu pertumbuhan sehari. Karena susu memiliki kandungan lengkap yang baik untuk mendukung sistem kekebalan tubuh Si Buah Hati. 

Untuk ini, Bunda bisa memilih Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Bantu Tingkatkan Kekebalan Tubuh si Kecil, Bunda Bisa Pilih 8 Asupan Ini
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Mencegah Si Buah Hati dari Obesitas

Published date

Si Buah Hati tumbuh dengan subur. Saking suburnya, Bunda terkadang merasa bila berat badan Si Buah Hati bertambah secara tidak wajar. Kalau sudah begitu, Bunda sebaiknya waspada. Jangan-jangan Si Buah Hati mengalami obesitas.

Apa itu obesitas? Menurut dokter spesialis anak Soedjatmiko, obesitas berbeda dengan gemuk. Dalam ilmu kedokteran, gemuk bisa terjadi karena faktor genetis. Bagi Si Buah Hati, kondisi badan gemuk tidak akan bermasalah selama berat badannya tidak berlebihan dan ia tetap aktif bereksplorasi.

Sementara ketika mengalami obesitas, bobot badan Si Buah Hati akan meningkat secara tidak normal, pipi yang terlalu tembem, dagu berlipat, dan leher yang terkesan terlalu pendek akibat terlalu banyak makan. Pada umumnya, obesitas terjadi karena Si Buah Hati mengonsumsi karbohidrat dan lemak yang tidak seimbang sesuai usia tumbuh kembangnya. Sehingga ia memiliki kelebihan lemak dalam tubuh. Lemak dalam tubuh ini menyebabkan Si Buah Hati mudah terserang penyakit seperti kelainan hormon dan jantung.

Berikut beberapa penyebab obesitas yang perlu Bunda ketahui:

1. Riwayat Keluarga

Dalam penelitian Victoria Henuhili, berjudul Gen-gen Penyebab Obesitas dan Hubungannya dengan Perilaku Makan, salah satu faktor penyebab Si Buah Hati obesitas adalah faktor keturunan. Dituliskan bila anak-anak yang berasal dari orang tua berbadan normal akan mempunyai peluang 10 persen menjadi gemuk.

Peluang itu akan bertambah menjadi 40-50% bila salah satu orang tua menderita obesitas. Dan akan meningkat menjadi 70-80% bila kedua orang tua menderita obesitas.

2. Kebanyakan Mengkonsumsi Garam

Minim asupan garam bisa membuat Si Buah Hati kekurangan yodium yang berguna untuk perkembangan otak Si Buah Hati. Namun terlalu banyak mengonsumsi garam bisa memicu penyebab obesitas pada Si Buah Hati. Kenapa? Karena zat yang terkandung di garam mampu mengikat lemak dalam tubuh.

3. Pola Makan yang Buruk

Seringnya Si Buah Hati menyantap menu junk food makan dengan porsi berlebihan akan menyebabkan obesitas. Variasi menu junk food seperti kentang goreng dan hamburger memang dianggap enak oleh anak-anak. Tetapi makanan itu tidak memiliki kandungan nutrisi dan gizi yang dibutuhkan tubuh Si Buah Hati.

4. Stres

Stres bisa menjadi penyebab obesitas pada Si Buah Hati. Penyebab stres pada anak sendiri terpicu kejadian atau perubahan fundamental yang dialami Si Buah Hati. Seperti berpisah dengan orang tua, perceraian orang tua, pindah ke lingkungan baru, dan lain-lain.

5. Kurangnya Aktivitas Fisik

Biasanya anak-anak suka bermain, baik kejar-kejaran, bermain bola, atau petak umpet. Tetapi zaman sekarang, Si Buah Hati cenderung memilih bermain game online dan betah duduk berjam-jam di depan layar komputer atau gadget. Kurangnya aktivitas fisik seperti ini menyebabkan Si Buah Hati bisa terkena obesitas.

Nah, agar Si Buah Hati tidak menderita obesitas, berikut sejumlah hal yang harus Bunda perhatikan:

Selalu Sediakan Sayur dan Buah

Mengonsumsi buah dan sayur sangat dianjurkan bagi Si Buah Hati. Namun banyak anak yang tidak doyan jenis makanan ini. Karenanya Bunda perlu menanamkan pemahaman sejak dini kalau buah sangat penting dan lebih baik ketimbang makanan manis atau junk food. Bunda bisa melindungi Si Buah Hati dari obesitas bila membiasakannya memakan buah kala merasa lapar.

Periksa Berat Badan Si Buah Hati Secara Rutin

Memeriksa berat badan secara berkala dapat membantu Bunda mengetahui apakah Si Buah Hati kelebihan berat badan atau tidak. Caranya mudah. Kali dua usia Si Buah Hati lalu ditambah delapan ((2xumur)+8), hasilnya adalah berat ideal.

Hindari Makanan Junk Food

Lebih baik mencegah daripada mengobati. Begitu juga dengan masalah obesitas ini. Lebih baik Bunda mulai mengurangi atau menghentikan kebiasaan Si Buah Hati makan menu junk food dan mulai menyajikan menu sehat di rumah.

Mungkin sesekali menyantap hidangan junk food boleh saja, tetapi jangan menjadi rutinitas. Terapkan peraturan kalau Si Buah Hati bisa ke restoran cepat saji hanya sekali setiap sebulan. Tidak lebih.

Perbanyak Aktivitas Fisik

Si Buah Hati malas keluar rumah karena sibuk bermain game atau duduk di depan komputer? Nah, ini saatnya Bunda membawa Si Buah Hati keluar rumah untuk olahraga, jalan-jalan, atau membersihkan kebun. Aktivitas ini bisa mengeluarkan keringat dan membuat Si Buah Hati lebih bugar sekaligus menghindari obesitas.

Jaga Pola Makan Si Buah Hati

Disarankan Bunda memperhatikan asupan dan pola makan Si Buah Hati seperti memperbanyak konsumsi buah dan susu. Berikan porsi makanan yang sesuai dan jangan terlalu berlebihan. Hindari minuman dan makanan manis dan selalu bekali Si Buah Hati dengan makanan dari rumah bila bepergian. Cara ini cukup efektif untuk mencegah Si Buah Hati jajan.

Memiliki Si Buah Hati yang montok dan lucu memang menyenangkan. Namun Bunda pasti ingin Si Buah Hati tumbuh sehat, tumbuh kuat dengan berat badan yang normal bukan?

Image Article
Mencegah Si Kecil dari Obesitas
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Tips Agar Si Buah Hati Senang Makan

Published date

Ketika Si Buah Hati sudah menginjak usia satu tahun, Bunda harus lebih memperhatikan asupan gizinya. Sebab nutrisi yang baik dan lengkap sangat penting bagi Si Buah Hati dalam menjalani proses pertumbuhan fisiknya. Apalagi ketika sudah mulai bisa berjalan dan berlari, Si Buah Hati pasti banyak mengeluarkan tenaga dan membutuhkan asupan makanan bergizi.

Untuk itu, Bunda sebaiknya tidak hanya sekedar memberi makan Si Buah Hati dengan jam yang teratur. Tetapi juga melengkapi nutrisinya. Nah, asupan gizi dan nutrisi seimbang itu terkandung dalam makanan yang kaya unsur karbohidrat, protein, mineral, vitamin, namun sedikit lemak tidak jenuh, juga berserat tinggi.

Lalu bagaimana bila Si Buah Hati kerap menghambur-hamburkan makanannya? Sebelum Bunda khawatir Si Buah Hati kekurangan gizi, sebaiknya pelajari dulu beberapa tips berikut:

1. Sediakan menu favorit Si Buah Hati

Dalam satu pekan, Bunda bisa dua-tiga kali menyajikan menu santapan yang disukai Si Buah Hati. Selain agar selera makan Si Buah Hati meningkat, juga untuk mencegahnya bosan dengan menu sehari-hari.

2. Ajak Si Buah Hati menyiapkan makanannya

Tahap menyediakan makan bersama Si Buah Hati ini bertujuan untuk menggugah keingintahuannya akan rasa makanan yang telah diracik. Agar nafsu makan Si Buah Hati bertambah, sepanjang proses penyiapan makanan, Bunda bisa menceritakannya pelbagai nama dan rasa bahan makanan itu.

3. Berikan pilihan makanan untuk Si Buah Hati

Dengan bertambah usia, Si Buah Hati pun sudah memiliki pilihan akan apapun yang berkaitan dengan dirinya. Seperti pakaian, mainan, bahkan makanan. Biasanya, Si Buah Hati lebih menikmati menggunakan pelbagai benda pilihan sendiri. Begitu juga dengan menu makanan. Agar Si Buah Hati tergugah untuk makan, ada baiknya sesekali Bunda membiarkannya menentukan apa yang ingin dimakan.

4. Jangan memberi hukuman ketika Si Buah Hati tidak menghabiskan makanan

Menghukum Si Buah Hati karena enggan makan tidak akan membuatnya mau menghabiskan santapannya. Bisa jadi ia akan merasa terpaksa menghabiskan makanan itu, atau malah mogok makan. Dari pada menghukum, sebaiknya Bunda menciptakan suasana menyenangkan kala menemani Si Buah Hati makan. Seperti bercerita.

5. Berikan makanan secukupnya

Si Buah Hati mungkin belum bisa mengajukan pernyataan bahwa ia sudah kenyang. Alih-alih mengatakannya, ia kabur dari piring dan tidak menghabiskan makanannya. Bila itu terjadi, sebaiknya Bunda memberikan porsi makan secukupnya dan dalam rentang waktu yang tidak terlalu dekat.

6. Makan bersama Si Buah Hati

Kegiatan makan bersama bisa menjadi hal yang menyenangkan dan menghindari Si Buah Hati menghambur-hamburkan makanannya. Selain merasa ditemani, Si Buah Hati juga belajar bila orang-orang di sekitarnya tidak ada yang menyisakan makanan. Sehingga ia akan merasa terdorong untuk menghabiskan santapan yang tersaji.

7. Memberikan asupan susu pertumbuhan

Untuk menunjang nutrisi Si Buah Hati, Bunda bisa memberikannya susu pertumbuhan, dua gelas dalam sehari. Karena DANCOW 5+ Nutritods mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Tips Agar Si Kecil Senang Makan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Beragam Makanan untuk Perkembangan Otak Si Buah Hati

Published date

Sejak dalam kandungan Bunda, sel-sel otak Si Buah Hati sudah terbentuk. Setelah lahir, jumlah sel otak itu semakin berkembang hingga mencapai milyaran sel. Menurut situs Kementerian Kesehatan Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA, dalam artikel Nutrisi Pengungkit Otak, pertumbuhan kognitif anak akan berkembang pesat masa keemasan atau golden age.

 

Agar perkembangan kecerdasan otak Si Buah Hati tetap optimal, Bunda perlu memberikannya nutrisi yang lengkap. Lalu, apa saja nutrisi yang bisa merangsang sel-sel otak, memperbaiki fungsi dan meningkatkan daya ingat, serta konsentrasi berpikir anak? 

 

Berdasarkan artikel Daftar Makanan yang Bisa Menjaga Kesehatan Otak pada situs Dinas Kesehatan Kota Pariaman, ada empat nutrisi yang bisa Bunda berikan, yakni berikut ini.

 

1. Minyak Ikan

Sebagai sumber DHA, minyak ikan sangat baik perkembangan otak Si Buah Hati. Sebab minyak ikan berperan besar dalam pembentukan sel-sel saraf dan cabang sel saraf otak. 

 

Tidak hanya itu, nutrisi ini juga baik untuk indera penglihatan, kesehatan tulang, serta kulit. Agar kebutuhan akan minyak ikan terpenuhi, Bunda bisa memberikannya sajian berapa ikan tuna, salmon, makarel, sarden, daging, atau telur.

  

2. Asam lemak Omega-3 dan Omega-6

Omega 3 (Asam α-Linoleat), dan Omega 6 (Asam Linolenat) juga berperan penting untuk mendukung proses belajar Si Buah Hati agar lebih optimal. Selain dari ikan berlemak tinggi seperti salmon atau tuna, Bunda bisa memperoleh Omega-3 dari kacang walnut, biji kapok, sayuran berdaun hijau, telur, susu, kedelai, jus, yoghurt, roti, sereal, dan margarin. 

 

Sementara untuk Omega-6, terkandung dalam minyak jagung, minyak kedelai, minyak biji bunga matahari, atau minyak kanola.

  

3. Asam amino

Untuk Si Buah Hati, asupan asam amino sangat penting untuk mengoptimalkan daya ingatnya. Agar bisa memenuhi kebutuhan ini, Bunda bisa memberikannya asupan yang mengandung protein hewani. 

 

Misalnya, daging sapi, ayam, atau telur. Selain itu, dapat juga menyajikan kacang kedelai, alpukat, gandum, kacang hijau, kacang tanah, maupun cokelat.

  

4. Tyrosine

Tyrosine merupakan asam amino penting. Bagi otak, kecukupan tyrosine bisa membantu Si Buah Hati mengoptimalkan konsentrasi. Untuk itu, Bunda bisa memberikannya asupan berupa hati ayam, keju, alpukat, pisang, ragi, ikan, dan daging. 

 

Yang tak kalah penting, Bunda perlu memberikannya susu pertumbuhan. DANCOW 1+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Beragam Makanan untuk Perkembangan Otak Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Kendalikan Hobi Ngemil Pada si Kecil

Published date

Ngemil adalah salah satu aktivitas yang paling digemari oleh anak-anak. Bukan hanya menyenangkan, tapi aneka sajian yang gurih dan renyah kerap membuat si kecil ketagihan. Dampak dari konsumsi berlebihan dari ngemil tersebut tak lain risiko kegemukan dan gangguan kesehatan lainnya. Supaya lebih terkontrol, lakukan langkah-langkah sebagai berikut.

Berikan Camilan Pada Jam Ngemil

Pedoman Gizi Seimbang (PGS) menjelaskan selain tiga kali makan utama, tubuh juga perlu tambahan nutrisi dari camilan. Waktu ngemil diberikan sebanyak dua kali dalam sehari. Waktu ngemil pertama terletak di antara jam sarapan dan makan siang atau sekitar jam 10 pagi. Sementara waktu ngemil kedua, diberikan di antara makan siang dan makan malam, atau sekitar jam 3 sore.

Cukupi Dengan Air Putih

Agar tidak mudah mengalami dehidrasi saat bermain di luar ruangan, sediakan air putih yang cukup buat si Kecil. PGS menyarankan anak-anak yang berusia 4-6 tahun perlu meminum air putih sebanyak 1500-1900 mL per hari. Bunda bisa membuat infused water dengan menambahkan potongan buah-buahan segar. Manfaat infused water sangat baik bagi Si Kecil. Dengan begitu, air putih yang diminum lebih memiliki rasa dan digemari oleh si Kecil. Cukup minum air juga dapat menekan keinginan untuk ngemil secara terus-terusan, karena membuat lambung tetap terasa penuh namun tidak sampai menyebabkan kekenyangan.

Berikan Camilan Bergizi

Meski sebatas ngemil namun jangan asal memberikan makanan ringan. Sebagai penunjang nutrisi seimbang, camilan bergizi juga diperlukan oleh si Kecil. Menurut PGS, kriteria camilan bergizi di antaranya tidak mengandung rasa manis dan asin berlebihan. Bukan juga makanan yang banyak mengandung minyak, seperti gorengan. Hindari camilan bertepung karena bisa menyebabkan kenyang berlebihan dan membuat si Kecil jadi malas saat makan.

Camilan bergizi ini bisa berupa buah-buahan. Menurut PGS, bersama-sama dengan sayuran, buah-buahan banyak mengandung vitamin dan mineral yang dapat berperan sebagai antioksidan. Antioksidan merupakan zat yang mampu memperlambat atau mencegah proses oksidasi (perubahan pada sel) serta melindungi sel dari efek berbahaya radikal bebas yang dapat menyebabkan penyakit. Selain itu, di dalam buah-buahan juga terdapat serat pangan yang baik untuk menjaga kesehatan saluran cerna. Bunda dapat menyajikannya dalam bentuuk potongan buah kecil maupun dikreasikan menjadi smoothie hingga dibikin es loli. Agar lebih bergizi bisa ditambahkan susu pertumbuhan DANCOW ExcelNutri+.

Selain dibuat sebagai campuran, susu pertumbuhan tersebut dapat diminum langsung sebagai pelengkap camilan bergizi. Selain memiliki rasa yang enak, DANCOW ExcelNutri+ mengandung Lactobacillus rhamnosus dan Bifidobacterium longum, vitamin A, C, E, selenium, dan Zink. Semua nutrisi tersebut dapat melengkapi kebutuhan gizi seimbang sepanjang hari, di samping dengan mengontrol camilannya agar tetap bergizi.

Image Article
Kendalikan Hobi Ngemil Pada si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

3 Asupan Sehat sebagai Nutrisi untuk Daya Tahan Tubuh Anak

Published date

Siapa yang tak ingin memiliki buah hati yang sehat dan bisa bereksplorasi di luar? Setiap orang tua tentu menginginkannya. Namun terkadang, ketika sedang berlarian di taman, Si Buah Hati dapat tersandung dan jatuh. Hmm, tidak mudah melihat mereka terjatuh. Namun demi proses kemandiriannya, cobalah untuk menahan diri, jadikan momen ini sebagai cara meningkatkan daya tahan tubuh anak. Biarkan dia belajar untuk bangun dan jalan lagi.

Lantas, apa yang perlu dilakukan Bunda? Selain memberikan pengawasan, Bunda lebih perlu memberinya perlindungan dari dalam. Berikan beragam asupan nutrisi untuk daya tahan tubuh anak. 

Sebab, dari asupan inilah daya tahan tubuh Si Buah Hati bisa tetap kuat, sehingga dia bisa terus belajar dan bereksplorasi dengan beragam hal baru yang ada di sekelilingnya. Berikut beberapa sumber nutrisi yang meningkatkan daya tahan tubuh anak.

1. Asupan Vitamin C

Pedoman Gizi Seimbang (PGS) menjelaskan bila di dalam buah-buahan dan sayuran terdapat vitamin dan mineral yang dapat berperan sebagai antioksidan. Salah satunya adalah vitamin C. 

Sebagai antioksidan, vitamin C memiliki manfaat yang baik untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh anak. Vitamin C termasuk vitamin yang larut dalam air. Berdasarkan data PGS, anak-anak usia toddler membutuhkan vitamin C sebanyak 40 mg setiap harinya. Menurut data Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM), Bunda dapat memperoleh sumber vitamin C dari buah-buahan seperti jeruk, alpukat, belimbing dan sayuran seperti bayam, lobak dan kacang panjang.

2. Konsumsi Makanan Kaya Vitamin E

Sumber antioksidan lain selain vitamin C adalah vitamin E. Menurut PGS, vitamin E bermanfaat untuk pembentukan sel-sel antibodi di dalam tubuh, yang bertujuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak agar tidak mudah terserang penyakit, khususnya yang disebabkan bakteri. 

Vitamin E banyak dijumpai dari kacang-kacangan seperti kacang merah. Bunda dapat mengolah kacang merah ini menjadi sup yang lezat dan bergizi buat Si Buah Hati. Jangan lupa memperhatikan tingkat kematangannya saat memasak, agar lebih mudah dimakan oleh Si Buah Hati.

Baca Juga: Penyebab Daya Tahan Tubuh Anak Lemah dan Cara Mengatasinya

3. Zinc

Selain vitamin, PGS juga menyebutkan bila mineral khususnya yang terdapat dalam sayuran dan buah-buahan dapat berperan sebagai antioksidan. Zat ini berperan penting dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Salah satu mineral yang dapat berfungsi sebagai antioksidan adalah zinc atau seng. 

Di dalam tubuh, mineral ini dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh anak, termasuk membantu memperbaiki jaringan kulit yang rusak akibat luka. Sumber makanan yang kaya akan zinc dapat diperoleh dari makanan laut seperti ikan dan kerang, daging sapi serta kacang-kacangan.

Sajikan nutrisi-nutrisi tersebut dalam menu harian Si Buah Hati. Bunda juga dapat melengkapinya dengan susu pertumbuhan DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Si Buah Hati bisa mendapatkan perlindungan dari dalam dengan cara memakan asupan bergizi dan seimbang serta dilengkapi dengan susu pertumbuhan, istirahat yang cukup dan olahraga yang teratur. Pastinya, ini bisa meningkatkan daya tahan tubuh anak.

Image Article
Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Anak Sejak Dini Lewat Asupan Sehat
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Berikut Ini Tips Mengolah Sayur Agar Nutrisinya Tetap Terjaga

Published date

Dalam masa pertumbuhannya, Si Buah Hati membutuhkan asupan nutrisi yang lengkap dan seimbang. Sayur merupakan salah satu sumber gizi yang perlu dikonsumsi Si Buah Hati setiap harinya. Tak diragukan lagi, beragam nutrisi di dalam sayur dapat mendukung tumbuh kembangnya, Bunda. Apa saja manfaat nutrisi dalam sayur untuk anak?

cara-mengolah-sayur

Lengkapi Asupan Nutrisi Si Buah Hati

Agar kebutuhan nutrisi Si Buah Hati tercukupi, disarankan Bunda memberikan aneka olahan sayur untuk anak. Selain itu, Bunda juga dapat melengkapi asupan nutrisinya dengan memberikan Si Buah Hati susu pertumbuhan. DANCOW 3+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Cara Mengolah Sayur yang Tepat untuk Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Penyajian Susu Pertumbuhan Anak yang Tepat Bikin Si Buah Hati Makin Sehat

Published date

Selama masa pertumbuhan, Si Buah Hati membutuhkan nutrisi lengkap. Untuk itu, Bunda bisa mendukungnya dengan memberikan makanan bergizi dan minuman sehat. Hidangan utama yang mengandung karbohidrat, lemak, dan protein akan memberikan energi untuk setiap aktivitasnya. 

Sementara vitamin dan mineral dari buah dan air membuat pencernaannya lancar. Adapun susu pertumbuhan anak akan mendukung dan membuat tubuh semakin sehat, menjadikan anak cerdas, dan daya tahan tubuh kuat. Sehingga ia bisa bermain dengan ceria, bereksplorasi sepuasnya, serta belajar banyak hal dari pengalamannya.

Cara Menyantap Asupan Nutrisi

Bagaimana cara Bunda agar Si Buah Hati bisa menyantap semua asupan itu? Menurut ahli nutrisi dokter Saptawati Bardosono, Bunda harus merancang menu harian agar dia mendapat manfaat optimal dari setiap santapan. Pola pemberian makanan utama dan susu juga harus dilakukan dengan benar.

Kata dokter Saptawati, penyajian susu pertumbuhan anak yang paling baik, yaitu berjarak 2 jam sebelum atau sesudah waktu makan utama. Bunda juga bisa memberikan susu kepadanya pada malam hari. 

"Ketika Si Buah Hati terlelap, tubuhnya akan tumbuh dengan pesat. Bila ia minum susu sebelum tidur, maka akan mendapatkan protein yang cukup untuk mendukung pertumbuhannya," ujar Saptawati, 23 September 2015.

Susu Bukan Makanan Utama

Lanjut Saptawati, susu tidak bisa menggantikan makanan utama. Meski Si Buah Hati susah makan, sebaiknya Bunda tidak mengandalkan asupan susu saja. Memang, ia akan suka rasa susu yang lezat, perutnya merasa kenyang, dan tubuhnya tampak sehat. 

"Tapi, sesungguhnya dia tidak mendapat gizi yang lengkap," ujar Saptawati. Buna juga harus memperhatikan cara menyajikan susu dengan benar. Jangan sampai menambahkan gula pada seduhan susu. 

“Kalau ditambah pemanis, Si Buah Hati malah akan minum manis, bukan susu,” kata Saptawati.

Susu yang Baik untuk Anak

Lebih lanjut Saptawati menjelaskan tentang jenis susu yang paling baik untuk Si Buah Hati. Menurut dia, susu pertumbuhan yang telah diformulasikan bisa memenuhi kebutuhan anak berdasarkan usianya. DANCOW 3+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Kandungan nutrisi di dalamnya akan membantu perkembangan otak sehingga ia siap belajar di dunia pra-sekolah. Untuk dia yang aktif bermain dan bereksplorasi, Bunda bisa memberi perlindungan dari dalam agar ia tidak mudah terserang penyakit. 

Image Article
Penyajian Susu Pertumbuhan Anak yang Tepat Bikin Si Kecil Makin Sehat
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off