Ini Dia, 4 Makanan Yang Harus Dihindari Si Buah Hati
05-11-2020
Masa balita adalah periode emas di mana tumbuh kembang Si Buah Hati meningkat pesat, terutama perkembangan otak. Bunda perlu memperhatikan periode ini agar dapat memberikan stimulasi dan nutrisi yang tepat buat Si Buah Hati.
Salah satu cara yang bisa Bunda berikan untuk mendukung otak Si Buah Hati adalah makanan bernutrisi lengkap. Hindari salah memberikan menu yang malah berdampak buruk terhadap perkembangan otak Si Buah Hati, seperti junk food. Junk food sendiri bukan berarti menu cepat saji, lho. Junk food merujuk pada jenis makanan yang tidak jelas asalnya dan kandungan nutrisinya meragukan atau tidak seimbang.
Selain itu, Bunda harus cermat memilih bahan makanan. Janganlah memberikan Si Buah Hati menu yang rawan tercemar merkuri, timbal, formalin, dan berbagai zat kimia berbahaya. Kalau ingin memberi menu makanan laut, Bunda harus mengetahui jenis seafood yang tinggi kadar pencemaran merkurinya. Jajanan yang tidak jelas seringkali juga mengandung pewarna dan pengawet yang membahayakan tubuh. Berikut jenis makanan yang dapat berpengaruh negatif terhadap perkembangan otak anak:
Jenis makanan yang tidak jelas bahan dan kandungan nutrisinya
Yang masuk kategori makanan ini adalah junk food. Biasanya, makanan berjenis ini memiliki sedikit kandungan nutrisi namun jumlah lemak sangat besar. Misalnya saja kentang goreng, hamburger, atau minuman bersoda.
Kudapan dan bahan pangan yang rawan tercemar zat kimia berbahaya
Makanan ini kerap mengandung zat pewarna tekstil, pengawet formalin atau boraks. Menurut penelitian yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan, jajanan sekolah paling rawan mengandung zat-zat berbahaya. Karena itu Ayah dan Bunda harus mendidik Si Buah Hati untuk tidak jajan sembarangan.
Seafood yang tercemar merkuri dan alga beracun
Makanan yang mengandung protein dalam jumlah yang sangat banyak umumnya berasal dari laut. Namun Bunda dan Ayah harus cermat memilahnya. Karena sejumlah hewan laut mengandung alga beracun atau merkuri. Menurut Kepala Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2 Oseanografi LIPI), Zainal Arifin, sejumlah makanan dari laut tercemar bahan berbahaya karena ulah manusia yang membuang limbah berbahaya ke lautan.
Makanan yang mengandung gula, garam, dan lemak yang terlalu tinggi
Minuman atau makanan manis memang terasa enak di mulut. Namun bila jumlahnya berlebihan juga tidak baik untuk perkembangan otak Si Buah Hati. Karena itu, sebaiknya Bunda membatasi kudapan berkadar nutrisi rendah dan menggantinya dengan buah-buahan.
Lalu jenis makanan apa yang membantu pertumbuhan otak Si Buah Hati agar maksimal dan mendorong kecerdasannya? Menurut pakar gizi Saptawati Bardosono, menu yang baik untuk perkembangan otak memiliki kandungan nutrisi seimbang antara karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Agar anak berminat menyantapnya, usahakan agar sajian di piring tampak berwarna-warni dari berbagai sayuran, buah, kacang-kacangan, dan sumber protein hewani.