5 plus

Product Name
Dancow 5 plus

Bunda, Kenali 6 Manfaat Emas Brokoli untuk Si Buah Hati

Published date

Siapa, sih, yang tidak kenal brokoli? Sayuran berbentuk unik ini termasuk yang wajib dikonsumsi oleh Si Buah Hati. Sayangnya, banyak anak yang tidak menyukainya. Padahal, brokoli memiliki banyak manfaat. Berikut 6 manfaatnya yang bisa Bunda dapatkan dari sayuran hijau unik ini:

 

1. Mencegah Sembelit

Si Buah Hati sering kali mengalami sembelit atau kurang lancarnya pembuangan, hingga ia kerap rewel atau sakit kala akan buang air besar. Sembelit sendiri terjadi karena metabolisme tubuhnya tidak berlangsung lancar. 

 

Nah, brokoli merupakan solusi untuknya. Sebab sayuran ini kaya serat. Mengonsumsi brokoli secara teratur pun akan membantu dia terhindar dari masalah sembelit dan gangguan pencernaan lainnya.

 

2. Menjaga Kesehatan Mata

Salah satu vitamin yang terkandung di brokoli adalah vitamin A. Sebagaimana Bunda sudah tahu, vitamin ini sangat dibutuhkannya agar terhindari dari penyakit mata. Hanya dengan memberikan Si Buah Hati brokoli, Bunda sudah melindunginya dari penyakit yang bisa membahayakan ketika dewasa.

 

3. Meningkatkan Kekebalan Tubuh

 

Brokoli memiliki kandungan vitamin C yang sangat tinggi dan bisa menambah kekebalan tubuh Si Buah Hati. Bahkan kandungan vitamin C dalam brokoli lebih tinggi dari jeruk. 

 

Bukan itu saja, brokoli juga mengandung zat fitonutrien dan fitokimia yang akan membantu mengeluarkan racun dalam tubuh. Jadi, Bunda tidak perlu khawatir Si Buah Hati akan gampang terkena penyakit karena brokoli sudah melindunginya.

 

4. Mengandung Antioksidan

Brokoli juga mengandung antioksidan yang tinggi, karena bisa menangkal unsur radikal bebas yang berbahaya bagi tubuh Si Buah Hati. Dalam brokoli, Bunda akan memperoleh beragam zat perlindungan. 

 

Misalnya, flavonoid, karotenoid lutein, beta-karoten, dan zeaxanthin. Semua itu merupakan zat antioksidan yang sangat baik untuk menetralisir zat buruk pada tubuh.

 

5. Meningkatkan Kecerdasan

Hal yang tak kalah penting bagi perkembangan Si Buah Hati adalah asam lemak omega 3 yang terkandung pada brokoli. Zat yang satu ini sangat akan membantu Bunda mengoptimalkan kecerdasan otak Si Buah Hati. 

 

Agar ia mau menyantap brokoli, Bunda perlu kreatif dalam menyajikannya. Misalnya, dengan memanggangnya atau memberikan topping keju di atas brokoli tersebut. Sehingga ia tergoda untuk mencicipi rasa sayuran ini.

 

6. Memelihara Kesehatan Tulang dan Gigi

Saat Si Buah Hati mulai tumbuh, kesehatan tulang merupakan hal yang paling penting karena menunjang pertumbuhannya. Satu cara untuk menjaga kesehatan tulang dan mencegah penyakit osteoporosis adalah dengan sajian brokoli. 

 

Satu mangkuk brokoli rebus, sama dengan memberikannya kalsium dalam segelas susu. Bukan saja bisa menjaga pertumbuhan tulang yang sehat, brokoli juga akan memastikan gigi susu tumbuh dengan kuat.

 

Ada baiknya susu yang digunakan dalam menu ini adalah DANCOW 3+ Nutritods. Produk DANCOW ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun. Susu ini  mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus

Image Article
Bunda, Kenali Enam Manfaat Emas Brokoli untuk Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Meski Tidak Lebat, Rambut Si Buah Hati Perlu Dirawat Lho!

Published date

Ketika lahir, Si Buah Hati biasanya tidak memiliki banyak rambut di kepalanya. Selain itu, rambutnya juga lebih lembut daripada rambut orang dewasa sehingga memerlukan perawatan ekstra.

Agar memiliki rambut yang sehat dan terbebas dari masalah, simak tips-tips berikut ini ya.

Mencuci Rambut

Pada tahapan usia 1+, Si Buah Hati sudah mulai disibukkan dengan bermain dan bereksplorasi guna menunjang proses belajar dan perkembangan kemampuan kognitifnya. Seringnya melakukan aktivitas, terutama di luar rumah, menyebabkan rambutnya mudah kotor dan bau.

Dr. Yamini Durani, ahli kesehatan anak dari Kids Health Organization, menyarankan untuk rutin mencuci rambutnya 2-3 kali seminggu menggunakan sampo yang dikhususkan untuk rambutnya, mengandung bahan alami yang lembut, dan memberikan nutrisi bagi rambut indahnya.

Apabila menemui gangguan seperti kerak yang menempel pada kulit kepala, Bunda dapat mengikisnya menggunakan minyak zaitun dengan lembut dan perlahan, kemudian dilanjutkan dengan mencuci rambutnya secara teratur. Namun, jika masalah tetap berlanjut maka konsultasikanlah ke dokter ya, Bunda.

Menyisir Rambut

Setelah mencuci rambut Si Buah Hati, biasakan untuk menyisir rambutnya agar tidak mudah kusut. Hal ini sesuai dengan laporan American Academy of Pediatrics. Gunakan sisir bergigi jarang agar rambut tidak mudah rontok. Tunjukkan cinta Bunda dengan melakukannya dengan lembut dan perlahan sehingga tidak menyakitinya.  

Apabila menemukan rambut yang menggumpal dan kusut, aplikasikan losion rambut khusus untuk melembutkan rambut dan menguraikan jalinan rambut, sehingga dapat disisir dengan mudah.

Memotong Rambut

Setelah Si Buah Hati berusia 1 tahun atau lebih, Bunda dapat mulai memangkas rambutnya untuk menghilangkan ujung-ujungnya yang kasar. Para ahli kesehatan dari Healthy Children Organization Amerika menyebutkan hal ini bisa menjadi pengalaman baru yang menakutkan.

Berikan stimulasi dengan mengajaknya ke salon saat Bunda sedang melakukan perawatan rambut. Jadwalkan pemotongan rambut saat ia terjaga dan santai, misalnya setelah bangun tidur. Pilih potongan rambut yang tidak mudah membuatnya kegerahan dan mempermudah perawatannya.

Lindungi dari Sinar Matahari

Berjalan-jalan di luar rumah merupakan kegiatan yang ditunggu-tunggu Si Buah Hati. Dr. Yamini menyarankan untuk memberikan perlindungan pada rambut dan kulit kepalanya dari sengatan sinar matahari dengan menggunakan topi atau hindari waktu-waktu sinar matahari sedang terik-teriknya. Terlalu sering berada di bawah paparan sinar UV dapat membuat rambutnya menjadi kering, kasar, dan kemerahan.

Semoga tips-tips yang telah diberikan dapat menjadi panduan Bunda dalam merawat rambut indah Si Buah Hati ya.

Image Article
Meski Tidak Lebat, Rambut Si Kecil Perlu Dirawat Lho!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Jus Buah Sebagai Alternatif Asupan Buah untuk Si Buah Hati

Published date

Memberikan cinta yang tulus memang diperlukan buat Si Buah Hati. Namun, perlu batasan agar cinta yang diterimanya tak sampai menyebabkannya bersikap manja. Dalam arti yang berbeda, cinta terkadang tidaklah mudah, namun cinta berarti mengajarkan anak-anak untuk berani menghadapi dunia. 

 

Misalnya saja, membiarkan Si Buah Hati bebas bermain di luar untuk mengeksplorasi setiap hal baru yang dia temukan. Bunda memang perlu memberikan pengawasan, karena usia Si Buah Hati masih belia. Namun, ada hal lebih penting yang perlu Bunda berikan, yaitu perlindungan dari dalam. 

 

Cara ini akan membantu mengoptimalkan setiap proses belajar Si Buah Hati lewat beragam asupan nutrisi yang lengkap dan seimbang. Salah satunya lewat beragam asupan buah-buahan. Bunda dapat mengkreasikannya menjadi jus buah yang segar dan menyehatkan. Simak ulasan lengkapnya di bawah ini, ya.

 

Manfaat Minum Jus

Kurang mengonsumsi buah-buahan dapat menyebabkan rendahnya asupan serat pangan inulin, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan untuk mendukung stimulasinya. Terutama pada tahapan usia toddler, yang butuh nutrisi tinggi untuk stimulasi kemampuan kognitifnya. 

 

Menurut Pedoman Gizi Seimbang (PGS), selain serat pangan, buah-buahan merupakan sumber terbaik vitamin dan mineral yang dapat berperan sebagai antioksidan. Dengan cara membuatkan jus buah sendiri di rumah, Si Buah Hati bisa memperoleh manfaat berupa asupan nutrisi dari buah-buahan.

 

Manfaatkan Beragam Buah-Buahan

Menurut PGS, anak-anak usia toddler perlu dikenalkan dengan beragam makanan. Tidak terkecuali buah-buahan. Tujuannya, agar pilihan buah-buahan yang dikenali Si Buah Hati lebih beragam. Selain mengenalkannya langsung, Bunda juga bisa menyajikannya dalam bentuk jus buah.

 

Ganti setiap hari buah-buahan yang digunakan untuk di jus. Misalnya, hari ini jus mangga, besok jus apel, lusa jus melon dan seterusnya. Kenalkan pula jus buah kombinasi, seperti buah pir dan jeruk. Dengan cara ini, Si Buah Hati tidak akan mudah bosan mengonsumsi buah-buahan secara rutin.

 

Perhatikan Cara Membuat Jus Buah

Setiap buah-buahan selalu memiliki rasa yang berbeda. Bahkan, PGS menjelaskan bila di dalam buah sebenarnya sudah terkandung fruktosa atau yang disebut sebagai gula buah. Fruktosa inilah yang membuat cita rasa manis alami dalam buah-buahan. 

 

Supaya manfaat buah tetap terjaga, buatlah jus buah tanpa memberikan gula tambahan. Selain itu, daripada menggunakan juicer, serat pangan pada buah bisa tetap dikonsumsi dengan di-blender. Serat pangan yang terkandung dalam buah-buahan bermanfaat untuk melancarkan proses pencernaan.

 

Agar lebih nikmat, campur jus buah dengan susu pertumbuhan DANCOW 1+ Nutritods. Produk DANCOW yang satu ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

 

Bahagiakan selalu buah hati Bunda dengan hidangan bergizi seperti kombinasi jus buah dan susu pertumbuhan. Lewat asupan gizi seimbang, Si Buah Hati bisa bebas bermain di luar ruangan dan Bunda pun menjadi tenang. 

Image Article
Jus Buah Sebagai Alternatif Asupan Buah untuk Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Gizi Anak yang Tepat Memberikan Perlindungan Optimal

Published date

Tidak ada cara yang lebih baik bagi anak untuk memelajari segala sesuatu di sekitarnya, kecuali dengan mengalaminya sendiri. Melalui eksplorasi, anak bisa melihat bagaimana karya Tuhan dan benda-benda ciptaan manusia bekerja. Ia juga akan menemukan bagaimana hal-hal dibuat dan dikerjakan. Tidak mengherankan bila kita sebut anak-anak sebagai penjelajah alami, dan bagaimana belajar melalui pengalaman adalah bagian penting dari perkembangan anak.

Eksplorasi juga akan membantu anak mengembangkan instingnya. Ketika anak dibebaskan untuk bereksplorasi, ia akan mampu  menemukan keterbatasan fisiknya. Ia juga belajar kebiasaan mengatur dirinya seperti membuat keputusan-keputusan dan pilihan sendiri. Misalnya, mainan apa yang ingin dimainkan, ke mana harus pergi, dan lain sebagainya. Membuat keputusan adalah salah satu hal paling fundamental yang dibutuhkan anak untuk belajar.

Namun, untuk bereksplorasi, tentunya anak membutuhkan kesehatan dan daya tahan tubuh yang baik. Jika daya tahan tubuhnya kuat, anak tidak mudah terkena serangan penyakit seperti batuk pilek dan flu. Sebaliknya jika anak gampang sakit, Bunda perlu berupaya memperkuat sistem kekebalan tubuhnya. Daya tahan tubuh optimal merupakan bentuk perlindungan yang sangat dibutuhkan Si Buah Hati agar ia dapat bebas bereksplorasi.

Peran Gizi Sebagai Perlindungan

Apa yang dapat Bunda lakukan untuk memberikan perlindungan kesehatan yang optimal bagi Si Buah Hati? Penuhi kebutuhan gizi hariannya! Dengan demikian, ia jadi tidak gampang sakit. Pola makan dengan nutrisi seimbang juga membuat Si Buah Hati memiliki energi untuk memenuhi hasrat bereksplorasinya. Selain itu, cukupi porsi istirahatnya dan jagalah kebersihan lingkungan.

Gizi anak berperan dalam menstimulasi pertumbuhan fisik. Proses pertumbuhan tulang panjang dan jaringan massa otot membutuhkan pasokan karbohidrat sebagai sumber energi utama, protein hewani yang berkualitas, dan kalsium yang cukup.

Selain itu, gizi juga  penting untuk perkembangan otak Si Buah Hati sebagai fondasi bagi proses belajarnya. Otak mulai terbentuk sejak minggu ketiga kehamilan. Perkembangan ini terus berjalan sampai akhirnya otak akan mencapai 80% berat otak dewasanya pada usia 2 tahun.  Dr. Sri Adiningsih, dr, MS, MCN, pengajar di Departemen Gizi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya mengatakan, untuk mendukung hal ini dibutuhkan zat gizi utama bagi otak yaitu  lemak esensial  DHA, omega-3 (Asam α-Linoleat), omega-6 (Asam Linolenat), protein, dan vitamin B1, B2, B3.  “Vitamin B kompleks ini harus dikonsumsi setiap hari dari sumber protein hewani, seperti daging merah, unggas, ikan, telur, dan susu,” papar Dr. Sri Adiningsih yang juga konsultan gizi di Pacific Slimming dan KONI Jawa Timur.

Bertambahnya usia Si Buah Hati akan diikuti oleh pertumbuhan dan kemampuan mengeksplorasi lingkungan. Untuk itu, Si Buah Hati membutuhkan pemenuhan zat gizi sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Agar tubuh bisa aktif bergerak, Si Buah Hati membutuhkan tulang dan otot yang kuat. Untuk itu menurut Dr. Sri Adiningsih dibutuhkan kalsium, vitamin D, fosfor, dan protein. Susu adalah sumber kalsium dan protein yang baik, sehingga amat baik dikonsumsi Si Buah Hati sebagai pelengkap makanan yang diberikan setiap hari seperti nasi, lauk, sayur, dan buah.

Bila Kebutuhan Gizi Tidak Terpenuhi

Bunda harus selalu memastikan kebutuhan gizi Si Buah Hati terpenuhi, karena jika tidak akan terjadi gangguan gizi yang berdampak pada gangguan pertumbuhan tulang. Tubuh Si Buah Hati akan terlihat  kurus akibat massa otot yang kurang.  Anak yang tidak mendapat asupan gizi yang baik biasanya sulit makan atau nafsu makannya rendah.

Apabila gangguan gizi terus terjadi, kemungkinan Si Buah Hati akan mengalami gangguan pertumbuhan tinggi badan, dan gangguan sel otak akibat kekurangan glukosa darah. Si Buah Hati juga cepat lelah baik secara fisik ataupun mental, sulit berkonsentrasi, dan mudah sakit. Akibatnya, ia banyak kehilangan kesempatan untuk mempelajari hal-hal baru. Pada akhirnya perkembangan kognitif dan perilakunya pun tertinggal.

“Gejala yang tampak adalah berat badan yang tidak meningkat pada bulan berikutnya, tinggi badan yang tetap, serta tubuh lemah dan kurang aktif,” kata aktivis Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jatim yang biasa dipanggil Ibu Dien ini.

Sebaliknya, anak yang sehat akan mampu melakukan eksplorasi lingkungan dengan maksimal. Ia  dapat menerima stimulasi dengan cepat, dan mampu menirukan kembali sesuai daya tangkap otaknya. Meskipun begitu, anak yang mengalami gangguan gizi dapat distimulasi dengan permainan edukatif seperti, menyusun balok, ular tangga, main tali, panjatan, dan lain sebagainya.

“Respons bermain merupakan tanda bahwa anak sehat. Ketika anak pulih dari gangguan gizi kurang, akan pulih juga kemampuannya mengeksplorasi lingkungan,” ujarnya.

Menambal Kekurangan Gizi

Ketika Si Buah Hati mengalami kekurangan gizi, butuh perhatian ekstra untuk mengejar kekurangan tersebut.

“Anak yang kekurangan gizi biasanya rewel dan sulit makan. Alhasil, untuk mengejar kekurangannya ia memerlukan porsi dobel untuk pemenuhan gizinya,” papar Ibu Dien.

Untuk memenuhi besarnya kebutuhan gizi tersebut Si Buah Hati membutuhkan penanganan tersendiri. Bunda perlu membuatkan makanan padat gizi dengan frekuensi sering walaupun porsinya kecil.

“Indikator gizi pulih adalah anak mulai melakukan aktivitas eksplorasi pulih, tidak rewel, dan secara objektif  berat badannya meningkat,” tandas Ibu Dien.

Bunda, yuk baca juga artikel tentang gizi Si Buah Hati di artikel "Gizi Seimbang, Dukung Pertumbuhan Optimal"

 

 

Image Article
Gizi Anak yang Tepat Memberikan Perlindungan Optimal
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bunda, Ini 5 Cara Mengendalikan Emosi pada Si Kecil

Published date

Jadi orangtua perlu sumbu sabar yang panjang.

Kalimat ini tentu sudah sering Bunda dengar bukan?

Saat resmi jadi orangtua, Bunda memang perlu belajar pola asuh anak dan bagaimana cara kontrol emosi pada anak yang efektif. Apalagi jika mengingat bahwa memarahi anak, berteriak, mengeluarkan kata kasar, terlebih jika Bunda menggunakan kekerasan fisik. Cara-cara ini  tidak akan pernah bisa berdampak positif pada anak.

Tentu Bunda tidak ingin Si Kecil hanya patuh sesaat saja bukan? Karena memberikan respon yang salah pada Si Kecil justru berisiko membuatnya meniru apa yang Bunda lakukan. Mengetahui bagaimana cara mengontrol emosi pada anak, justru menjadi hal penting yang perlu Bunda pelajari.

Setidaknya ada 5 cara pola asuh anak serta kontrol emosi pada anak yang efektif yang bisa Bunda coba terapkan. Apa saja?

1. Tanya pada diri sendiri, apakah memang perlu Bunda marah pada Si Kecil ?

Marah merupakan luapan emosi yang yang sangat wajar dan manusiawi. Namun, ketika perilaku Si Kecil yang memancing emosi, coba perhatikan lebih dahulu apakah memang menghadapi perilakunya harus dengan marah?

Salah satu hal yang perlu Bunda ingat, anak-anak usia balita memang sedang masanya sedang ingin bereksplorasi sehingga Si Kecil ingin mengetahui segala macam. Untuk itu, jangan sampai memberikan respon yang salah karena bisa saja keinginannya untuk belajar jadi terhambat lantaran ia takut Bunda marah.

2. Cari tahu apa yang membuat Si Kecil kesal atau marah

Sebelum membentak, coba perhatikan apa yang sebabkan Si Kecil berperilaku menjengkelkan. Penting bagi Bunda untuk bisa belajar memahami apa yang dirasakan anak untuk menerapkan pola asuh anak yang tepat. Cobalah memikirkan dari sudut pandang Si Kecil. Tidak jarang perilakunya terlihat menyebalkan sebenarnya merupakan wujud protes kepada Bunda.

Sayangnya mereka memang belum memiliki kemampuan dalam berkomunikasi dengan baik. Dengan mencoba memahami keinginan Si Kecil, harapannya bisa membantu Bunda untuk menentukan langkah selanjutnya dan mendapatkan solusi terbaik

3. Time out!

Masih emosi yang ingin marah? Jika, ya, tidak ada salahnya jika Bunda memilih untuk time out. Salah satu cara efektif yang bisa Bunda lakukan untuk meredam emosi adalah memiliki waktu untuk menenangkan diri sebentar saja. Saat emosi 'meledak' jangan memaksakan diri untuk menghadapi Si Kecil.

Terlebih jika sebelumnya Bunda sudah mencoba menenangkan diri dengan menarik napas panjang, dan mengembuskan perlahan-lahan namun tetap tidak berhasil. Jika perlu minta bantuan pasangan atau anggota keluarga untuk mengawasi Si Kecil lebih dahulu, sementara Bunda menenangkan diri.

4. Negosiasi

Jika Si Kecil sudah bisa diajak diskusi, tidak ada salahnya jika Bunda mengajaknya negosiasi lebih dulu. Sebagai contoh, jika ia masih ingin bermain, sementara sudah waktunya tidur, Bunda juga bisa bertanya lebih dulu, "Kakak mau main berapa lama lagi? 5 menit lagi cukup, ya? Setelah itu kakak tidur".

5. Turunkan ekspektasi

Sadarkah Bunda bahwa Si Kecil masih memiliki banyak keterbatasan? Untuk itu, tidak ada salahnya jika Bunda menurunkan ekspektasi lebih dulu. Artinya, Bunda tidak perlu terlalu banyak berharap.

Sebagai contoh, jika usia Si Kecil masih 3 tahun, ada baiknya Bunda tidak berharap ia mampu membereskan mainannya seorang diri. Dengan memiliki harapan yang wajar, akan membantu Bunda untuk menekan emosi yang berlebih.

Percayalah, bahwa saat Bunda tidak bisa mengendalikan emosi akan memengaruhi pola asuh anak dan perkembangan Si Kecil di kemudian hari. Bukan tidak mungkin, jika Bunda tidak bisa mengontrol emosi, akan membuatnya tidak nyaman, timbul rasa takut, hingga akhirnya Si Kecil akan menjaga jarak pada Bunda.

Biarkan Si Kecil bereksplorasi, tetapi dengan terus mendukung aktivitas dan selalu mendampingi di berbagai situasi. Untuk memastikan Si Kecil tetap terlindungi, penuhi nutrisinya dengan DANCOW Advanced Excelnutri+ 1+ merupakan susu pertumbuhan untuk anak usia 1 tahun ke atas, yang mengandung protein, kalsium, vitamin (A, D, E, K, C), selenium, zink, omega 3 (ALA), omega 6 (LA), Lactobacillus rhamnosus, serta serat pangan inulin, untuk membantu mencukupi kebutuhan gizi Si Kecil.

 

Pertanyaannya, apakah Bunda ingin hal ini terjadi?

Image Article
Pola asuh anak yang sesuai mempengaruhi kecerdasan anak balita
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Membentak setiap orang
Quiz Answer 1 B
Menangis teriak berlebihan
Quiz Answer 1 C
Memukul orang lain dengan mudah
Quiz Answer 1 D
Pernyataan a, b, c, benar semua
Quiz Answer 2 A
Melihat dari jauh
Quiz Answer 2 B
Menanyakan sebab dan mencari jalan keluar bersama
Quiz Answer 2 C
Memberikan ke pada ayah
Quiz Answer 2 D
Mendiamkan hingga si Kecil diam sendiri
Quiz Answer 3 A
Melatih kesabaran
Quiz Answer 3 B
Menurunkan ego
Quiz Answer 3 C
Mencari tahu penyebab datangnya emosi
Quiz Answer 3 D
Pernyataan a, b, c, benar semua
Quiz 1
Bagaimanakah ciri si Kecil emosional yang pemarah?
Quiz 3
Cara apa yang dapat dilakukan oleh Bunda agar dapat mengendalikan emosi kepada Si Kecil?
Quiz 2
Bagaimanakah cara terbaik untuk memantau emosi anak ?
Kunci Quiz 1
D
Kunci Quiz 2
B
Kunci Quiz 3
D

Susu Nomor 1 di Indonesia: Memilih Susu Pertumbuhan untuk Anak

Published date

Melihat Si Buah Hati tumbuh sehat dan pintar adalah dambaan setiap Bunda. Untuk mewujudkannya, Si Buah Hati butuh nutrisi bergizi seimbang. Memasuki usia toddler, Si Buah Hati mulai mengonsumsi makanan padat seperti anggota keluarga yang lain.

Hal ini didukung faktor pertumbuhan fisik Si Buah Hati yang pesat, ditandai gigi susu yang mulai bermunculan dan organ pencernaan yang berfungsi makin sempurna.

Selain mendapatkan pasokan nutrisi dari makanan padat, Si Buah Hati juga membutuhkan sumber gizi lain. Untuk Si Buah Hati yang memasuki usia toddler, Bunda bisa memberikan susu formula dengan nutrisi lengkap untuk mendukung kebutuhan tumbuh kembangnya.

Dalam penelitian yang dilakukan Nura Veriyal dari Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Jakarta, terlihat bahwa Si Buah Hati mengalami peningkatan status gizi yang signifikan ketika Bunda memberikan makanan padat plus asupan susu pertumbuhan secara rutin.

Bunda harus cermat dalam memilih susu pertumbuhan yang sesuai untuk Si Buah Hati sesuai tahap tumbuh kembangnya. Pertanyaannya, dengan keberagaman pilihan susu pertumbuhan di pasaran, produk seperti apa yang cocok bagi Si Buah Hati yang sudah toddler?

Ini tiga tips agar Bunda cermat memilih susu pertumbuhan yang sesuai bagi Si Buah Hati.

1. Pastikan Jenis Susu Pertumbuhan Pilihan

Bunda yang bijak akan memilihkan susu pertumbuhan sebagai pendamping nutrisi harian Si Buah Hati yang berusia toddler. Pada dasarnya, jenis susu ini mengandung kadar protein dan mineral tinggi untuk menunjang kebutuhan Si Buah Hati. Jadi sebelum memilih, Bunda perlu memastikan dahulu bahwa susu tersebut sesuai dengan tahap pertumbuhan Si Buah Hati.

2. Kandungan Nutrisi

Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) telah menyusun kriteria tentang susunan zat gizi yang harus terkandung dalam susu pertumbuhan lewat Peraturan Kepala BPOM RI nomor 31 tahun 2013.

Menurut standar ini, susu pertumbuhan harus mengandung energi, protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral dan zat tambahan lain yang dibutuhkan oleh Si Buah Hati dengan kadar sesuai usianya.

3. Cek Kecocokan

Dalam artikel Cara Pemilihan Susu Terbaik Bagi Anak, Bukan yang Terkenal Termahal Disukai, dokter spesialis anak, Widodo Judarwanto menuliskan bisa pertimbangan utama dalam pemilihan susu pertumbuhan yang terbaik bagi  Si Buah Hati adalah produk yang sesuai dengan kondisi tubuhnya.

Juga tidak mengakibatkan reaksi yang mengganggu fungsi organ tubuhnya. Pertimbangan lain adalah masalah harga yang harus disesuaikan dengan ekonomi keluarga serta ketersediaannya di pasaran.

Dengan tiga tips tadi, tindakan yang tepat bila Bunda menjatuhkan pilihan ke DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Cermat Memilih Susu Pertumbuhan untuk Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Mengapa Probiotik Mampu Melindungi Tubuh?

Published date

Bunda, pernahkah mendengar nama Hipokrates? Hiprokrates adalah Bapak Kedokteran Dunia yang menyatakan bahwa semua penyakit berasal dari saluran cerna manusia. Mengapa demikian? 

 

Saluran cerna manusia yang berawal dari rongga mulut dan berakhir pada lubang anus, memungkinkan keluar-masuknya berbagai jenis bakteri. Nah, kalau Si Buah Hati pernah atau sempat mengalami penyakit seperti diare, sulit buang air besar, alergi, dan lainnya. Hal itu dapat dipengaruhi oleh interaksi antara bakteri jahat penyebab penyakit (patogen) dan bakteri baik pencegah penyakit (probiotik).

 

Lalu, apa sebenarnya probiotik itu? Probiotik adalah jasad renik hidup yang apabila dikonsumsi dalam jumlah memadai dapat memberi manfaat perlindungan bagi tubuh manusia. 

 

Salah satunya, agar probiotik dapat tetap hidup dan memberi manfaat di dalam tubuh, dibutuhkan nutrisi khusus seperti serat pangan atau yang dikenal dengan sebutan prebiotik. Oleh karena itu, kombinasi antara probiotik dan prebiotik sangat diperlukan untuk melindungi tubuh.

 

Terus bagaimana cara probiotik melindungi tubuh? Begini Bunda, probiotik akan menghasilkan lendir yang akan menutupi permukaan sel dinding usus sebagai upaya perlindungan pertama terhadap bakteri patogen. Selanjutnya, probiotik juga menyalurkan energi kepada sel dinding usus agar dapat mengeluarkan zat untuk mencegah bertambahnya jumlah bakteri patogen. 

 

Selain itu, probiotik akan mengeluarkan berbagai senyawa untuk mencegah masuknya bakteri patogen ke dalam dinding usus dan memicu sel dinding usus untuk memproduksi zat kekebalan tubuh IgA untuk menghalau masuknya bakteri patogen. Secara keseluruhan, probiotik bermanfaat untuk membantu meningkatkan pertahanan dinding usus terhadap masuknya bakteri patogen.

 

Dari mana ya bakteri patogen maupun probiotik berasal? Ada tiga sumber paparannya, yaitu:

 

  • Tahap Pra-natal (masa kehamilan)
    Si Buah Hati memperoleh paparan bakteri dari kebersihan diri, pola makan, dan kejadian infeksi pada Bunda selama masa kehamilan.

  • Tahap Peri-natal
    Si Buah Hati mendapatkan paparan bakteri dari proses kelahiran, lingkungan tempat lahir dan penggunaan antibiotik selama proses persalinan.

  • Tahap Post-natal
    Si Buah Hati menerima paparan dari kelekatan kulit Bunda dengan kulitnya, kebersihan diri orang yang mengasuhnya, status menyusu, kejadian infeksi, dll. 

 

Untuk mendukung pencernaan anak, Bunda juga bisa memberikan DANCOW 1+ Nutritods. Ini adalah produk susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

 

Artikel ini ditulis oleh: Dr. dr. Saptawati Bardosono, MSc.

 

Image Article
Mengapa Probiotik Mampu Melindungi Tubuh?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

8 Asupan Penunjang Pertumbuhan Perkembangan Si Buah Hati

Published date

Ketika Si Buah Hati baru lahir hingga usia prasekolah, merupakan kurun waktu terpenting dalam kehidupannya. Karena pembentukan kepribadian dan karakter Si Buah Hati dimulai pada masa ini.

Apalagi di usia prasekolah, Si Buah Hati tengah dalam masa persiapan menjelang memasuki usia sekolah. Agar bisa menyerap informasi dan pendidikan dengan baik, Si Buah Hati pun memerlukan tubuh yang kuat, sehat, juga otak yang terpenuhi nutrisinya.

Merujuk pada buku Psikolog Nurul Chomaria, Panduan Terlengkap Tumbuh Kembang Anak Usia 0-5 Tahun, berikut asupan yang bisa Bunda sajikan untuk menyokong kecerdasan Si Buah Hati.

1. Daging Sapi

Jenis makanan ini kaya protein, vitamin, dan mineral. Kandungan vitamin dan mineral yang ada di dalam daging sapi antara lain: vitamin B1, vitamin B2, zat besi, kalsium, serta fosfor.

Vitamin B1 sendiri berfungsi membantu metabolisme energi serta menjaga kesehatan otak, sel-sel saraf, juga fungsi jantung. Vitamin B2 membantu fungsi metabolisme energi, kalsium dan fosfor menunjang pertumbuhan tulang serta gigi.

2. Daging Ayam

Daging ayam menjadi sumber protein hewani yang mengandung asam amino, lemak, vitamin, mineral, dan air.

3. Hati

Kaya dengan protein, hati mengandung zat gizi pembangun sel, pengatur proses metabolisme, dan daya tahan tubuh. Hati juga sumber fosfor, natrium, kalsium, serta zat besi.

Sebagai sumber vitamin A, hati berperan penting terhadap proses tumbuh kembang, memperbaiki penglihatan, membantu proses pembentukan dan pemeliharaan kesehatan kulit serta selaput lendir. Pun mengandung natrium yang berfungsi membantu keseimbangan cairan dalam tubuh, serta memelihara tekanan darah.

4. Telur

Mengandung protein, lemak, air, mineral, dan vitamin. Kadar vitamin A pada telur sangat tinggi, terutama pada telur ayam dan bebek. Dalam telur juga terkandung vitamin B1, B2, B3, dan B12. 

5. Ikan

Selain merupakan salah satu bahan makanan yang mengandung protein, ikan juga mengandung zat besi, yodium, kalsium, fosfor, selenium, dan seng. Selenium dalam ikan bertindak sebagai antioksidan yang mampu menurunkan kadar radikal bebas.

Di dalam ikan juga terkandung dua jenis asam lemak yang berperan dalam proses tumbuh kembang Si Buah Hati, yaitu Docosahexaenoic acid (DHA) yang merupakan turunan dari asam lemak omega 3. Beberapa ikan laut yang mengandung zat tersebut antara lain salmon, sardin, makarel, tenggiri, kembung, dan layang. 

6. Minyak Ikan

Minyak ikan mengandung berbagai jenis asam lemak yang terbagi menjadi 25% asam lemak jenuh dan 75% asam lemak tak jenuh. Minyak ikan umumnya mengandung asam lemak omega 3 yang cukup besar. 

7. Kedelai

Dalam setiap 100 gram kedelai terkandung 30-35 gram protein, juga mineral dan vitamin yang cukup tinggi. Antara lain: B1, B2, B3, B12, dan vitamin E. Terdapat pula kandungan kalsium, zat besi, dan fosfor.

Bagi Si Buah Hati, vitamin dan mineral dibutuhkan untuk metabolisme seluruh sistem di dalam tubuh, termasuk sistem saraf. Sementara vitamin B12 dan zat besi untuk pembentukan butir darah merah dan mencegah anemia. Vitamin E pun dibutuhkan untuk mencegah kerusakan sel.

8. Susu

Susu mengandung zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Kandungan protein dalam susu berfungsi sebagai penjaga dan perbaikan jaringan sel, membuat hemoglobin, membentuk antibodi, serta penghasil hormon yang mengatur berbagai proses tubuh. 

Sebagai susu pertumbuhan DANCOW 3+ Nutritods diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

 

 

Image Article
8 Asupan Penunjang Pertumbuhan Perkembangan Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Dari Mana Sih Sumber Kekebalan Tubuh Si Buah Hati?

Published date

Setiap Bunda pasti bahagia melihat Si Buah Hati yang berusia 1 tahun sudah bisa berjalan atau bahkan berlari. Bahkan dia akan lebih aktif saat bermain di taman bersama kawan-kawannya. Kegiatan yang hanya bisa dilakukan jika badan Si Buah Hati sehat. Maka, Bunda harus selalu memberi perlindungan dari dalam agar Si Buah Hati tahan terhadap serangan kuman dan bakteri yang membawa penyakit. Salah satunya caranya adalah dengan memberinya asupan nutrisi yang baik. Daya tahan tubuh didukung oleh asupan nutrisi dan istirahat yang cukup.

Dalam jurnal berjudul Child Immune Response and the Role of Nutrition, Ariyanto Harsono, MD, PhD, mengemukakan penelitiannya tentang tanggapan tubuh Si Buah Hati terhadap nutrisi yang diberikan kepadanya. Disebutkan bahwa vitamin A penting untuk kekebalan tubuh.

Ia juga menyebut mineral seng atau zink dapat mengurangi dampak dari berbagai penyakit. Sebab zink dapat mencegah pembongkaran sistem imun pada tubuh. Adapun pemberian susu dengan fortifikasi zat besi terbukti mengurangi angka kesakitan akibat penyakit pernapasan dan infeksi pada anak dengan anemia. Berikut beberapa makanan yang mengandung berbagai zat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh Si Buah Hati.

1. Ikan

Ikan, seperti baronang, mengandung banyak zink. Masih menurut Ariyanto, zink ini yang dapat memperkuat imunitas, meningkatkan perkembangan tubuh, menambah intelegensi, juga mencegah anemia. Kandungan selenium dapat membantu metabolisme tubuh, sebagai antioksidan, dan mencegah penyakit degeneratif.

2. Telur

Telur merupakan salah satu sumber makanan yang mengandung protein hewani yang paling mendekati sempurna. Menurut Winda Wahidar dalam penelitian berjudul Penetapan Kadar Magnesium pada Telur Ayam Kampung, Telur Ayam Ras dan Telur Bebek secara Spektofotometri Serapan Atom, telur mengandung berbagai vitamin. Antara lain vitamin A, riboflavin, asam folat, vitamin B6, B12, kolin dan vitamin E. Telur juga merupakan sumber mineral besi, fosfor, kalsium, kalium, natrium, magnesium, tembaga, yodium, mangan dan zink.

Di dalam satu butir telur terdapat zink yang berguna membantu memperkuat imunitas. Selain itu, telur juga mengandung vitamin A yang baik untuk kesehatan mata, tulang, dan gigi. Ada pula kolin yang penting untuk fungsi otak dan kesehatan jantung, serta selenium untuk fungsi tiroid. Bunda dapat memberikan 3 butir telur dalam sepekan untuk Si Buah Hati yang masih berusia 1 tahun. Kombinasi pemberian telur rebus dan sayuran berwarna merah membantu penyerapan vitamin A.

3. Sayur dan buah mengandung vitamin C

Berdasarkan artikel berjudul Dosis Vitamin C dan Manfaat pada situs Universitas Gadjah Mada, vitamin C bermanfaat untuk menyembuhkan flu, meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan penyembuhan luka. Sayur dan buah yang mengandung vitamin C antara lain bayam, jambu, pepaya, dan jeruk.

4. Susu pertumbuhan

DANCOW 1+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Dari Mana Sih Sumber Kekebalan Tubuh Si Kecil?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

5 Cara Agar Si Buah Hati Tidak Mudah Sakit

Published date

Kini Si Buah Hati semakin besar, sudah pintar dalam memilih sesuatu termasuk makanan yang mereka suka dan tidak suka. Ditambah maraknya jenis makanan yang beredar, semakin membuat Si Buah Hati pintar dalam meminta apa yang mereka anggap menarik. Padahal tidak semua makanan yang dijual itu baik untuk kesehatan Si Buah Hati. Hingga tidak pelak ia terjangkit penyakit.

Jenis penyakit yang ditimbulkan pun beragam, seperti infeksi saluran, batuk, alergi, demam, dan lain sebagainya. Tapi tidak perlu cemas, selama Bunda bisa memberikan asupan nutrisi yang baik, ia pun tidak mudah sakit. Berikut strategi yang bisa Bunda lakukan:

Nutrisi lengkap dan seimbang

Bunda pasti ingat dengan kalimat “mencegah lebih baik daripada mengobati”. Inilah yang menjadi kunci bagi Bunda untuk bisa tetap menjaga Si Buah Hati agar terhindar dari berbagai virus penyakit. Cara yang paling sederhana dan mudah adalah selalu memberikan asupan nutrisi yang baik bagi Si Buah Hati. Masaklah semua makanan sendiri agar terjaga kualitas nutrisi, juga kebersihannya.

Pastikanlah menu makanan yang Bunda berikan mencakup semua nutrisi yang dibutuhkan untuk perkembangan Si Buah Hati. Seperti sayuran dan buah kaya vitamin C dan A, dan juga protein yang bisa Bunda peroleh dari susu serta daging. Sementara karbohidrat kompleks dapat Bunda penuhi dari biji-bijian seperti beras merah dan gandum utuh.

Pastikan jam tidur yang cukup untuk Si Buah Hati

Tidur yang cukup merupakan salah satu cara untuk membuat sistem kekebalan tubuh Si Buah Hati lebih kuat sehingga mencegahnya dari penyakit. Ketika mengalami kesulitan tidur dan kualitas tidurnya terus menurun, ketahanan tubuh Si Buah Hati pun akan melemah. Sehingga kuman penyakit bisa lebih mudah menginfeksi tubuhnya.

Untuk itu, pastikan Si Buah Hati selalu tidur yang cukup setiap harinya. Secara kuantitas, Si Buah Hati memerlukan waktu tidur sekitar 10-11 jam sehari. Sementara dari segi kualitas, ia mesti tertidur lelap dalam kondisi ruangan yang tenteram dan tidak banyak sinar atau suara.

Tidak berlebihan dalam menjaga kebersihan Si Buah Hati

Tahukah Bunda, ada beberapa pola asuh yang bisa menurunkan daya tahan tubuh Si Buah Hati, sehingga tubuhnya tidak terlatih untuk melawan penyakit. Misalnya, Bunda over protective atau melarang Si Buah Hati untuk tidak bermain kotor-kotoran karena takut terkena bakteri jahat. Padahal sesungguhnya Si Buah Hati membutuhkan beberapa paparan bakteri baik dan virus untuk berlatih memerangi bakteri jahat, yang mana hal ini merupakan cara kerja antibodi. Perhatikan juga cara penggunaan produk antibakteria, seperti antiseptik atau sanitizer, pada Si Buah Hati. Karena hal tersebut bisa saja membunuh bakteri baik yang sebenarnya diperlukan oleh tubuh Si Buah Hati.

Jauhkan Si Buah Hati dari paparan asap rokok

Seperti Bunda ketahui, asap rokok banyak mengandung zat kimia yang bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh orang yang menghirupnya. Bayangkan jika Si Buah Hati yang terpapar asap rokok. Tubuh mereka yang belum memiliki imunitas sempurna pun akan lebih rentan terkena berbagai penyakit dan infeksi pernapasan.

Mengajak Si Buah Hati rutin berolahraga

Olahraga yang cukup bisa membuat Si Buah Hati semakin sehat dan kuat. Terlebih bila dilakukan bersama Bunda. Tidak perlu mengajaknya melakukan olahraga yang mahal. Bunda cukup mengajak Si Buah Hati untuk sekedar ber-jogging setiap pagi di sekitar kompleks rumah. Dengan berolahraga, Si Buah Hati akan mendapat manfaat Vitamin D yang baik untuk tulang. Sehat dan menyenangkan kan Bunda.

Image Article
5 Cara Agar si Kecil Tidak Mudah Sakit
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off