5 plus

Product Name
Dancow 5 plus

8 Kriteria Susu Anak 3-5 Tahun, Bunda Sudah Tahu?

Published date

Bunda, susu bisa menjadi minuman pilihan karena kandungan gizinya yang tinggi sehingga membantu menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak. Simak artikel berikut ini untuk mengetahui kriteria susu yang tepat untuk Si Buah Hati!

Kriteria Susu Anak 3 Tahun yang Tepat

Memilih susu untuk si Buah Hati memang tidak bisa sembarangan. Bunda harus memastikan kandungan susu tersebut aman dikonsumsi dan memiliki gizi yang lengkap. Lalu, seperti apa susu anak 3 tahun yang tepat? Pastikan memenuhi kriteria ini, ya Bunda!

1. Menjadi Sumber Protein Hewani Berkualitas

Dalam Pedoman Gizi Seimbang yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan RI, susu dimasukkan dalam kelompok sumber protein hewani. Sebagai perbandingan, 20 gram susu bubuk memiliki kandungan protein yang setara dengan seekor ikan segar.

Protein di dalam susu merupakan protein lengkap karena mengandung sembilan asam amino esensial. Semua sel di tubuh memiliki kandungan protein, karena itu, asupan protein berkualitas dalam jumlah yang adekuat penting agar tubuhnya berfungsi dengan optimal serta agar ia dapat menjalani tumbuh-kembang dengan optimal.

2. Mendukung Pertumbuhan

Pertumbuhan Si Buah Hati ditandai dengan perubahan fisiknya. Pada anak umur tiga tahun ke atas, pertumbuhan dipantau dengan mengukur tinggi badan, berat badan, dan indeks massa tubuh, semuanya dengan mempertimbangkan umur dan jenis kelamin.

Inilah mengapa seringkali orang tua banyak mencari susu peninggi badan anak 3 tahun. Susu secara alami mengandung gizi yang dapat membantu pertumbuhan Si Buah Hati, yaitu kalsium dalam jumlah yang tinggi, potasium, fosfor, zink, dan Vitamin A. 

Jika difortifikasi dengan Vitamin D, maka susu tinggi kalsium untuk anak dapat memberi manfaat optimal bagi pertumbuhan tulang dan gigi serta membantu menjaga kesehatan jantung. 

3. Mendukung Perkembangan

Perkembangan ditandai dengan meningkatnya kemampuan anak dalam melakukan keterampilan, yang terbagi menjadi perkembangan sosial-emosional, komunikasi-bahasa, kognitif, serta motorik.

Perkembangan Si Buah Hati juga berlangsung dengan pesat pada usia 0-5 tahun. Jika Bunda mencari susu untuk dukung daya ingat anak, yang berkaitan dengan perkembangan kognitifnya, maka pilih susu dengan kandungan gizi berupa asam lemak, asam folat, Vitamin B12, biotin, zat besi, kolin, dan iodium.  Vitamin B12 memiliki manfaat dalam perkembangan kognitif dan otak anak. Kandungan vitamin tersebut memiliki manfaat pada susu anak 3 tahun untuk kecerdasan otak lho, Bunda.

4. Mendukung Fungsi Sistem Imun

Sistem imun tubuh Si Buah Hati yang masih terus berkembang sampai ia dewasa butuh dukungan berupa asupan gizi yang seimbang. Dengan demikian, sistem imunnya dapat optimal dalam melindungi tubuh dari serangan kuman dan parasit dari lingkungan, sekaligus terus belajar dan beradaptasi terhadap munculnya kuman dan parasit baru. Kandungan gizi berupa zink yang terkandung alami di susu sapi, Vitamin A, C, dan D, dan tambahan bakteri probiotik sangat membantu sistem imun tubuh berfungsi optimal. 

5. Membantu Menjaga Berat Badan

Susu dikenal dapat membantu berat badan tetap stabil karena memiliki kandungan protein, asam lemak, dan kalsium yang berperan melakukannya. Sebisa mungkin Bunda pilih susu dengan kandungan gula tambahan dalam jumlah sangat kecil, bahkan yang tanpa gula tambahan.

Asupan gula yang berlebih pada anak-anak berpotensi membuatnya memiliki berat badan berlebih yang tak baik dampaknya bagi kesehatan. Sukrosa berlebih juga berpotensi untuk merusak gigi. Selain memilih merk susu yang tepat, Bunda juga perlu memperhatikan jadwal minum susu anak 3 tahun.    

Baca Juga: Susu Anak 4 Tahun untuk Kecerdasannya

6. Tinggi Protein

Susu untuk si Buah Hati juga mengandung protein yang dapat dicerna oleh tubuh si Buah Hati. Protein merupakan makronutrien penting yang dibutuhkan tubuh. Bagi anak-anak, protein bersama dengan kalsium penting untuk pertumbuhan. Kurangnya asupan protein bisa memicu stunting pada balita. Bahkan, asupan protein yang kurang bisa meningkatkan risiko gangguan kognitif, memperlambat motorik, hingga risiko mortalitas. Maka dari itu, pastikan susu yang Bunda pilih memiliki kandungan protein yang tinggi.

7. Rasa yang disukai Si Buah Hati

Anak-anak biasanya lebih menyukai susu dengan rasa tertentu dibandingkan susu tawar atau tanpa rasa. Bahkan penelitian menemukan bahwa anak-anak yang mengonsumsi susu dengan rasa favoritnya mendapatkan asupan susu yang lebih tinggi. Nah, agar si buah hati gemar minum susu, Bunda bisa berikan dia susu dengan rasa yang mereka sukai, seperti susu coklat untuk anak 3 tahun. 

Sayangnya, banyak orangtua khawatir bahwa susu anak 5 tahun dengan varian rasa mengandung zat berbahaya untuk si buah hati. Padahal, kandungan gizi pada susu dengan varian rasa sama halnya dengan susu biasa. Sejumlah ahli juga membuktikan bahwa susu yang ditambah dengan varian rasa tidak akan berpengaruh pada berat badan Si Buah Hati jika dikonsumsi sesuai takaran. Bahkan, susu dengan varian rasa yang disukai si buah hati bisa membantu mereka untuk memenuhi kebutuhan kalsium. 

8. Perhatikan kadar gula tambahan

Jika Bunda memilih susu coklat untuk anak 3 tahun atau varian rasa lainnya, usahakan tidak mengandung gula tambahan. Asupan gula berlebih pada anak bisa memicu obesitas. Asupan gula berlebih pada anak juga bisa memicu kerusakan gigi, meningkatkan risiko diabetes tipe 2, kardiometabolik dan penyakit ginjal. Oleh karena itu, sebaiknya Bunda memperhatikan tabel komposisi yang tertera pada kemasan susu anak 5 tahun sebelum membelinya.

Image Article
5 Kriteria Susu Anak 5 Tahun, Bunda Sudah Tahu?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Pentingnya Nutrisi Seimbang untuk Daya Tahan Tubuh Si Buah Hati

Published date

Penyebaran virus Corona (SARS-CoV-2) menyebabkan kekhawatiran yang besar bagi para orang tua. Apalagi sampai saat ini, vaksin dari virus tersebut untuk anak balita belum juga rampung.

 

Tak hanya virus Corona saja, ada berbagai virus, bakteri, dan mikroba lain yang dapat menyerang Si Buah Hati. Tubuh Si Buah Hati butuh dukungan agar sistem imunnya dapat berfungsi dengan optimal walaupun perkembangannya belum sempurna.

 

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan pemberian asupan nutrisi seimbang. Untuk membahas lebih lanjut mengenai hal ini, simak informasi berikut!

 

  1. Kondisi Sistem Imun Si Buah Hati

Bunda mungkin sering mendengar bahwa sistem imun anak-anak masih akan terus berkembang sampai ia mencapai usia dewasa. Namun, bukan berarti bahwa tubuh Si Buah Hati sama sekali tak punya perlawanan terhadap serangan kuman dari lingkungan.

 

Ada dua jenis sistem imun yang dimiliki Si Buah Hati, yaitu sistem imun bawaan dan sistem imun adaptif.

 

Sistem imun bawaan adalah kekebalan atau pertahanan tubuh yang terbentuk saat ia masih di dalam kandungan sehingga sudah ada di tubuhnya saat ia lahir; kulit adalah salah satu bentuknya. Sedangkan sistem imun adaptif adalah kekebalan atau pertahanan tubuh yang terbentuk dari hasil adaptasi dan belajar saat kuman, parasit, dan mikroba lain dari lingkungan masuk ke tubuh Si Buah Hati.

 

Baca Juga: Manfaat Vitamin C untuk Daya Tahan Tubuh Anak

 

Saat ada virus yang masuk ke tubuh, sel-sel dari sistem imun bawaan akan langsung bekerja melindungi tubuh dan membunuh virus tersebut dengan berbagai cara. Sedangkan sistem imun adaptif akan memproduksi antibodi agar saat virus itu kembali menyerang, sistem imun bawaan sudah tahu cara spesifik untuk membasminya.

 

Proses ini akan berlangsung terus-menerus dan membuat sistem imun mengalami perkembangan selama masa kanak-kanak.

 

  1. Mendukung Fungsi Sistem Imun Si Buah Hati

Ada berbagai cara yang dapat Bunda lakukan untuk mendukung fungsi sistem imun tubuh Si Buah Hati untuk bekerja dengan optimal, yaitu dengan pemberian asupan nutrisi seimbang dan sehat, memastikan ia cukup tidur (untuk anak usia lima tahun ke atas sekitar 10 jam per hari), mendorongnya untuk aktif bergerak dan berolahraga, mengurangi kadar stresnya, serta memastikan ia mendapatkan vaksinasi sesuai dengan umurnya.

 

Nutrisi gizi seimbang menjadi sesuatu yang sangat penting untuk memastikan sistem imun Si Buah Hati bekerja dengan baik. Banyak yang salah paham bahwa asupan nutrisi makanan untuk meningkatkan imun tubuh, padahal sebenarnya cara kerjanya tidak seperti itu.

 

Pola makan yang sehat dan seimbang akan memastikan fungsi sistem imunnya akan bekerja dengan optimal sehingga tidak terjadi defisiensi imun yang menyebabkan berbagai penyakit.

 

  1. Nutrisi Seimbang dan Adekuat

Pola makan yang seimbang dan kaya gizi bisa diterapkan sesuai dengan Pedoman Gizi Seimbang serta panduan Isi Piringku dalam sekali makan dari Kementrian Kesehatan, antara lain:

  • 2/3 dari setengah piring diisi dengan makanan pokok

  • 1/3 dari setengah piring diisi dengan lauk-pauk

  • 2/3 dari setengah piring diisi dengan sayuran

  • 1/3 dari setengah piring diisi dengan buah-buahan

 

Bunda juga bisa lebih fokus memberikan nutrisi untuk daya tahan tubuh Si Buah Hati, yaitu:

  • Vitamin A: Mencegah infeksi dengan memastikan kulit serta jaringan di sistem pencernaan dan sistem pernapasan tetap sehat

  • Vitamin C: Menstimulasi terbentuknya antibodi serta terbentuknya dan kerja sel darah putih

  • Vitamin D: Mengatur protein antimikroba yang dapat membunuh patogen secara langsung

  • Vitamin E: Merupakan antioksidan yang mencegah kerusakan sel-sel akibat radikal bebas

  • Zink: Membantu menyembuhkan luka dan mendukung reaksi sistem imun

  • Zat besi: Memiliki komponen enzim yang penting bagi fungsi sel-sel imun

  • Probiotik: Sekitar 70 persen sistem imun terdapat di pencernaan dan probiotik membantu sistem pencernaan tetap sehat

 

Lengkapi pemenuhan kebutuhan nutrisi seimbang Si Buah Hati dengan pemberian Dancow 5+ Nutritods.

 

Susu bubuk ini mengandung 0 gram sukrosa serta gizi esensial berupa Vitamin B6, B12, dan Biotin, minyak ikan (DHA) serta omega-3 dan 6, juga tinggi Vitamin C dan zink ditambah Lactobacillus rhamnosus.

 

Pemenuhan nutrisi untuk mendukung daya tahan tubuh dalam jumlah yang cukup akan memastikan sistem imun Si Buah Hati agar berfungsi dengan baik sehingga dapat melindungi tubuhnya dengan optimal.

 

Referensi:

 

 

 

 

Image Article
Pentingnya Nutrisi Seimbang untuk Daya Tahan Tubuh Si Buah Hati
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

7 Masalah Kesehatan Anak dan Cara Mengatasinya

Published date

Buah Hati yang sehat, aktif, dan ceria merupakan kondisi yang diharapkan oleh para orang tua, termasuk Bunda. Saat ia sakit, Bunda mungkin akan merasa bersalah karena merasa kurang dapat menjaga dan merawatnya dengan baik.

Padahal, masalah kesehatan anak muncul karena dipengaruhi oleh berbagai faktor, dan kadang hal tersebut tidak terhindari untuk terjadi.

Hal yang perlu Bunda pahami adalah sistem imun tubuh si Buah Hati belum terbentuk sempurna seperti orang dewasa. Ada banyak kuman di luar sana dan tubuhnya terus belajar untuk mengenali dan membentuk pertahanan terhadap kuman-kuman tersebut.

Tubuh si Buah Hati membutuhkan waktu untuk melakukan ini semua, sehingga ia cenderung menjadi sering sakit. Dalam setahun, ia bisa saja mengalami sakit ringan berkali-kali dan hal ini relatif normal.

Untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi dan menanganinya, tak ada salahnya Bunda mengetahui masalah kesehatan anak yang paling umum terjadi. Berikut ini tujuh di antaranya:

  • Asma

Asma muncul saat saluran udara di pernapasan si Buah Hati meradang. Penyebabnya bisa karena paparan alergen atau karena infeksi oleh virus dan bakteri. Gejalanya berupa napas yang berbunyi, batuk kering, dada terasa sesak atau nyeri, dan sulit bernapas.

Cara mengatasi asma adalah dengan menggunakan inhaler sesuai dengan petunjuk dokter anak. Jika kondisinya tidak mereda dalam beberapa jam, maka Bunda harus memeriksakan si Buah Hati ke dokter. 

  • Batuk-pilek

Batuk-pilek menjadi masalah kesehatan umum yang dialami anak, bahkan pada anak  prasekolah dan toddler (Usia 12 hingga 36 bulan) bisa mengalaminya 6-8 kali dalam setahun. Gejalanya adalah hidung tersumbat atau meler, mata berair, bersin-bersin, batuk ringan, dan demam ringan.

Cara mengatasi batuk-pilek adalah dengan memberi si Buah Hati cukup cairan dan memastikan ia mendapat istirahat yang cukup. Batuk-pilek tidak memerlukan antibiotik. Jika setelah 10 hari penyakit tidak mereda, Bunda bisa memeriksakannya ke dokter anak.

  • Cacar air

masalah kesehatan anak ini ditandai dengan demam dan munculnya bintik-bintik merah di tubuh yang terasa gatal. Setelah beberapa hari, bintik-bintik ini berubah menjadi benjolan berisi air dan akan pecah jika digaruk.

Saat si Buah Hati menderita cacar air, Bunda bisa memeriksakannya ke dokter anak. Jika cacar airnya tergolong ringan, maka Bunda bisa membantu meredakan rasa gatal dengan mandi menggunakan air dingin atau mengoleskan obat gatal.

  • Cacingan

Saat si Buah Hati merasa area anusnya gatal, maka bisa jadi ia menderita cacingan. Penyakit ini disebabkan oleh telur cacing yang masuk ke tubuh si Buah Hati, berkembang biak di saluran pencernaannya, lalu keluar lewat anus.

Cacingan dapat diatasi dengan mudah lewat konsumsi obat cacing sesuai dosis yang dianjurkan. Seluruh keluarga disarankan untuk juga mengonsumsi obat cacing untuk mencegah penularan.

  • Flu perut

Penyakit ini disebabkan oleh infeksi di usus akibat konsumsi makanan yang tidak matang atau sudah rusak, sehingga terpapar bakteri. Gejalanya berupa diare, mual, muntah, kram perut, dan kadang terjadi demam.

Kebanyakan flu perut tidak serius dan akan sembuh dengan cepat. Pastikan si Buah Hati mendapat cukup cairan untuk mencegah dehidrasi akibat diare.

Baca Juga: Ide Menu Harian Anak yang Sudah Disapih

  • Infeksi saluran kencing (ISK)

Saat bakteri masuk ke saluran kencing dan berkembang biak di sana, maka si Buah Hati kemungkinan besar saluran kencing akan meradang akibat infeksi.

Kondisi ini membuatnya merasa nyeri atau seperti terbakar saat buang air kecil, frekuensi buang air kecil meningkat, bahkan ia bisa mengompol karena tidak sempat ke kamar mandi.

Untuk mengatasinya, Bunda perlu memeriksakan si Buah Hati ke dokter anak untuk mendapatkan obat yang sesuai dengan jenis bakteri yang menginfeksi.

  • Radang tenggorokan

masalah kesehatan anak ini dapat disebabkan oleh virus, bakteri, alergi, dan paparan asap rokok. Tenggorokan yang meradang umumnya terasa nyeri, gatal, dan membuat si Buah Hati merasa sakit untuk menelan.

Jika radang disebabkan oleh bakteri, maka ia perlu mengonsumsi antibiotik secara penuh. Namun jika penyebabnya bukan bakteri, maka cara mengatasinya mirip dengan batuk-pilek.

 

Agar si Buah Hati terlindungi dari masalah kesehatan anak, Bunda bisa memberinya susu pertumbuhan yang mengandung bakteri probiotik untuk menjaga kesehatan saluran cerna.  Dengan saluran cerna yang sehat, maka kondisi sistem imunnya juga menjadi lebih baik.

Bunda bisa juga memberikan Dancow 5+ Nutritods kepada si Buah Hati.  Susu pertumbuhan ini mengandung 0 gram sukrosa, tinggi kandungan zink, Vitamin C, minyak ikan, omega-3 dan 6, serta serat pangan.

Dilengkapi pula dengan Lactobacillus rhamnosus, mulai sekarang, yuk ambil langkah-langkah yang tepat untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan anak!

Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan susu DANCOW. Bunda juga bisa tukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi? Tukar poin sekarang!

Referensi:

  • Should I Be Worried If My Child Gets Sick Too Often? (2021) – University of Utah Health. Retrieved January 31, 2022, from https://healthcare.utah.edu/the-scope/shows.php?shows=0_5nzgsffm
     
  • 10 Common Childhood Illnesses and Their Treatments (2019) – American Academy of Pediatrics. Retrieved January 31, 2022, from https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/treatments/Pages/10-Common-Childhood-Illnesses-and-Their-Treatments.aspx
     
  • Childhood Illnesses: 10 Most Common Conditions in Children (2021) – Ministry of Health Singapore. Retrieved January 31, 2022, from https://www.healthhub.sg/a-z/diseases-and-conditions/640/top-10-common-childhood-conditions-ehb
     
  • Young children’s health: what to expect (2021) – Raising Children. Retrieved January 31, 2022, from https://raisingchildren.net.au/toddlers/health-daily-care/health-concerns/young-children-s-health
     
  • If You Want To Boost Immunity, Look The Gut. Retrieved January 31, 2022, from https://connect.uclahealth.org/2021/03/19/want-to-boost-immunity-look-to-the-gut/
     
  • Probiotics: What You Need To Know, Retrieved January 31, 2022, from https://www.nccih.nih.gov/health/probiotics-what-you-need-to-know
Image Article
Masalah kesehatan anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Mengenal Speech Delay dan Dampak Psikologisnya pada Anak

Published date

Akhir-akhir ini, banyak orang  yang  dengan  mudahnya  berkata  anak  mengalami  speech delay saat  melihatnya  tidak  banyak  bicara.  Padahal, anak yang tidak banyak bicara pun belum tentu mengalami speech delay. Lagipula, speech delay bukan merupakan diagnosis yang dapat langsung diberikan  pada  anak  dalam  waktu  singkat.  Speech delay adalah kondisi saat Si Buah Hati tidak menunjukkan kemampuan bahasa dan bicara yang sesuai dengan level usianya. Maka dari itu, sebelum menyatakan Si Buah Hati mengalami speech delay, Bunda perlu mengetahui perkembangan bahasa anak usia dini (toddler dan prasekolah).

 

Perkembangan bahasa anak usia dini (toddler dan prasekolah) meliputi tiga tahap berikut:

  • Usia diatas 12 bulan hingga 24 bulan. Setelah melalui satu tahun  pertamanya,  Si Buah Hati sudah mengenali dan  mulai  mampu  menyebutkan  nama  benda  yang ada di  sekitarnya.  Mereka  juga  sudah dapat mengenali diri dan orang-orang yang sering berinteraksi dengannya. Si Buah Hati pun idealnya sudah mampu mengkombinasikan dua kata saat berbicara.

  • Usia 2 hingga 3 tahun. Di usia ini, Si Buah Hati sudah mampu bertanya menggunakan kata tanya “siapa”, “apa”, “di mana”. Mereka juga sudah memahami instruksi dan menjawab pertanyaan sederhana. Biasanya, Si Buah Hati mampu menyusun kalimat sederhana dengan tiga hingga empat kata.

  • Usia 3 hingga 5 tahun. Saat berada di rentang usia ini, kosakata yang dimiliki Si Buah Hati akan semakin banyak. Si Buah Hati juga mulai dapat bercerita dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Idealnya, mereka mampu berbicara dengan menggunakan lima hingga tujuh kata.

 

Dari penjelasan singkat di atas, Bunda dapat mulai mengidentifikasi apakah Si Buah Hati mengalami speech delay.  Ada  baiknya  Bunda  berkonsultasi  dengan  psikolog  maupun dokter anak sebelum menyatakan Si Buah Hati mengalami speech delay. Dengan berkonsultasi, Bunda juga dapat mengetahui tindakan  yang  perlu  dilakukan  untuk mendampingi Si Buah Hati, karena kondisi speech delay akan berpengaruh pada perkembangan Si Buah Hati.

 

Kondisi speech delay sangat memengaruhi perkembangan Si Buah Hati, terutama perkembangan sosial-emosionalnya. Dari sisi emosi, anak yang mengalami speech delay cenderung mengalami masalah emosi, contohnya mudah marah. Hal ini  dikarenakan terbatasnya kemampuan Si Buah  Hati  untuk  mengekspresikan  pikiran  dan  perasaannya dalam bentuk  kata-kata.  Orang-orang  yang  ada  di  sekitar  Si  Buah  Hati  menjadi  tidak paham  dan  tidak  dapat  memenuhi  apa  yang  dibutuhkan  anak.  Karena   merasa keinginannya tidak terpenuhi, Si Buah Hati pun dapat menampilkan perilaku marah.

 

Lebih lanjut, dari sisi sosial, anak yang mengalami speech delay cenderung kurang percaya diri dan menarik diri dari pergaulan. Si Buah Hati dapat menilai dirinya lebih buruk daripada teman-temannya sehingga sering menolak saat diminta melakukan sesuatu.  Lebih  lanjut, kondisi ini juga membuat Si Buah Hati merasa tidak nyaman saat berinteraksi dengan teman-temannya sehingga cenderung memilih untuk menyendiri.

 

Setelah mengenali tanda dan mengetahui dampak speech delay,  yang  menjadi pertanyaan berikutnya adalah “Apa yang dapat Bunda lakukan sebagai orangtua?” Bunda tentu berharap Si Buah Hati tidak mengalami speech delay. Maka dari itu, stimulasi adalah hal yang sangat perlu dilakukan. Bunda dapat memperkenalkan Si Buah Hati dengan berbagai objek di sekitarnya sedini mungkin, mengajak Si Buah Hati berinteraksi tentang hal yang dibaca dan dilihatnya, membacakan cerita  sebelum  tidur,  serta  melakukan permainan yang dapat meningkatkan kosakata Si Buah Hati.

 

Selain memberikan stimulasi yang tepat, penuhi juga kebutuhan nutrisi harian Si Buah Hati agar tumbuh kembang berlangsung optimal. Nah, Bunda dapat melengkapi kebutuhan nutrisinya dengan memberikan segelas DANCOW Nutritods sesuai tahapan usianya.

 

DANCOW 1+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. Sementara DANCOW 3+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. Nah, bila Si Buah Hati telah berusia 5 tahun ke atas, Bunda bisa memberikan DANCOW 5+ Nutritods. DANCOW 5+ Nutritods mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

 

 

Referensi:

Agustian, R. (2021). Problematika Speech Delay dari Sisi Psikologis: Peran Ayah Krusial dalam Perkembangan Bicara Anak. Retrieved December 22, 2021 from https://herstory.co.id/read33587/problematika-speech-delay-dari-sisi-psikologis-peran-ayah-k rusial-dalam-perkembangan-bicara-anak

Marotz, L. R., & Allen, K. E. (2013). Developmental profiles: Pre-birth through twelve. Wadsworth: Cengage Learning.

Van den Heuvel, M., Ma, J., Borkhoff, C. M., Koroshegyi, C., Dai, D., Parkin, P. C., Maguire, J. L., Birken, C. S., & TARGet Kids! Collaboration (2019). Mobile Media Device Use is Associated with Expressive Language Delay in 18-Month-Old Children. Journal of developmental and behavioral pediatrics, 40(2), 99–104.

Image Article
Mengenal Speech Delay dan Dampak Psikologisnya pada Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Speech Delay Karena Gadget? Ini Tips Mencegahnya!

Published date

“Duh anaknya nonton gadget terus, makanya belum lancar bicara sampai sekarang!” “Jangan sampai kecanduan gadget, nanti bisa jadi speech delay!” Bunda  sering mendengar kalimat itu? Atau mungkin Bunda sendiri pernah menyatakan hal yang serupa? Penelitian terkait dampak gadget terhadap perkembangan bahasa anak memang telah banyak dilakukan, dan hampir seluruhnya menyatakan anak yang terpapar  gadget cenderung mengalami speech delay. Speech delay adalah kondisi saat Si Buah Hati tidak menunjukkan kemampuan bahasa dan bicara yang sesuai dengan usianya  (Van  den Heuvel et al., 2019).

Penelitian yang disampaikan Dr. Catherine Birken dalam Pediatric Academic Societies Meeting tahun 2017 menyatakan bahwa 20% anak usia sekitar 18 bulan menghabiskan rata-rata waktu 30 menit untuk menggunakan gadget, dan hal ini meningkatkan  risiko speech delay sebanyak 49% (Birken, 2017). Menariknya, penelitian ini tidak menyimpulkan penggunaan gadget sebagai faktor penyebab speech delay. Hal  ini  dikarenakan  ada banyak faktor yang dapat menyebabkan  speech  delay,  misalnya  gangguan perkembangan, masalah pendengaran, gangguan struktur di area mulut, interaksi sehari-hari, serta stimulasi yang diberikan (Birken 2017).

Baca Juga: 3 Stimulasi Sederhana untuk Membantu Si Buah Hati Belajar Menjaga Kesehatan

Ada anak yang terpapar gadget, namun tidak mengalami  speech  delay  kok,  Bunda! Artinya, gadget bukan penyebab utama speech delay. Bahkan, gadget bisa menjadi salah satu media belajar meningkatkan kemampuan bahasa dan bicara  (Dalton  &  Grisham, 2011). Fakta ini tentunya melegakan, karena menghindari gadget cukup sulit dilakukan di situasi sekarang. Lantas, sebenarnya, apa yang membuat gadget dapat menstimulasi perkembangan bahasa Si Buah Hati?

  1. Tampilan visual. Salah satu kelebihan gadget adalah adanya tampilan visual. Melalui gadget, Si Buah Hati  akan  melihat gambar dengan warna yang menarik. Tampilan ini akan membuat Si Buah Hati lebih memahami arti dari suatu kata. Misalnya, ketika Si Buah Hati mendengar kata “apel”, kemudian melihat gambar apel di gadget, Si Buah Hati akan paham bahwa apel berbentuk bulat,  berwarna  merah.  Ia  tidak hanya sekedar mengingat apel sebagai buah. Tahukah Bunda,  bahwa perkembangan kosakata Si Buah Hati bergantung pada keterkaitan antara kata dengan ciri dari kata tersebut? Ketika Si Buah Hati dapat membuat keterkaitan, ia akan lebih mudah untuk mengingat dan memahami kata  tersebut  (Dalton  & Grisham, 2011).
     

  2. Pilihan aktivitas. Ada banyak aktivitas seru yang dapat dilakukan melalui gadget, contohnya menonton video dan bermain games. Secara tidak langsung, aktivitas ini membantu Si Buah Hati untuk belajar. Ketika Si Buah Hati belajar dengan cara yang menyenangkan, ia akan dengan mudah menerima informasi yang disampaikan (Dalton & Grisham, 2011). Saat ini, banyak tayangan video yang fokus untuk mengenalkan Si Buah Hati pada lingkungan sekitar. Tayangan ini dikemas secara menarik, misalnya melalui lagu, sehingga lebih mudah diingat Si Buah Hati. Lalu, permainan yang  tersedia  di  gadget  dapat  membantu  Si  Buah  Hati  mengingat kembali kosakata yang sudah dipelajarinya (Van den Heuvel et al., 2019).
     

  3. Kesempatan mengekspresikan kata-kata. Gadget dianggap berbahaya karena tidak melibatkan interaksi dua arah. Padahal, faktanya tidak selalu demikian. Beberapa tayangan video memberikan kesempatan kepada Si Buah Hati untuk mengulang kembali kata-kata yang disebutkan.  Ada  pula  yang meminta Si Buah Hati untuk menyebutkan kata-kata yang ada di sekitarnya. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan gadget sebenarnya dapat berlangsung dua arah (Dalton & Grisham, 2011). Meski demikian, Si Buah Hati belum benar-benar paham instruksi yang diberikan. Maka dari itu, orang tua perlu membantu Si Buah Hati dengan cara memberikan panduan apa yang harus dilakukan Si Buah Hati.

Nah, Bunda sudah tahu kan bahwa gadget tidak selalu menyebabkan Si Buah Hati mengalami speech delay? Bahkan, gadget sebenarnya dapat membantu Bunda mengoptimalkan kemampuan bahasa dan bicara Si Buah Hati. Namun, Bunda perlu ingat untuk tetap mendampingi Si Buah Hati agar penggunaan gadget benar-benar bermanfaat untuk perkembangannya. Berikut merupakan tips yang dapat Bunda lakukan saat mendampingi Si Buah Hati menggunakan gadget:

  1. Batasi durasi penggunaan gadget. Bunda perlu memberikan batasan durasi penggunaan gadget bagi Si Buah Hati. Apabila Si Buah Hati berusia di bawah usia 2 tahun, Bunda tidak direkomendasikan untuk  memaparkan  gadget.  Apabila  Si  Buah Hati ada di rentang usia 2 hingga 5 tahun, rekomendasi durasi penggunaan gadget adalah maksimal 1 jam setiap harinya. Setelah berusia 5  tahun,  Bunda  dapat membatasi durasi penggunaan  gadget  maksimal  2  jam  per  hari.  Batasan  ini membuat Si Buah Hati dapat mengalokasikan waktu untuk kegiatan lain, misalnya berinteraksi dengan orang tua serta bermain dengan teman seusianya (Australian Institute of Family Studies, 2021).
     

  2. Perhatikan tayangan yang ditonton Si Buah Hati. Apabila Bunda memperbolehkan Si Buah Hati menonton melalui gadget, Bunda dapat memilihkan tayangan edukatif, yaitu tayangan yang mengandung unsur pendidikan. Selain itu, Bunda juga perlu memperhatikan rating tayangan yang biasa tertera di bagian kanan atau kiri atas layar. Bunda dapat memberikan tayangan berdasarkan usia Si Buah Hati. Tayangan dengan tanda SU (Indonesia) atau G (internasional) dapat ditonton oleh anak di segala usia. Sementara itu, tayangan dengan tanda P boleh disaksikan anak usia prasekolah (2-6 tahun).
     

  3. Bangun interaksi dengan Si Buah Hati. Bunda mungkin membiarkan Si Buah Hati bermain gadget agar Bunda dapat melakukan aktivitas lain. Hal ini sebaiknya tidak dilakukan. Bunda tetap perlu mendampingi Si Buah  Hati  karena  pendampingan yang dilakukan Bunda dapat memberikan stimulasi yang lebih optimal bagi Si Buah Hati (Dalton & Grisham, 2011). Interaksi yang dilakukan dipercaya menjadi faktor preventif speech delay pada anak yang terpapar gadget (Birken, 2017). Ada banyak hal yang dapat Bunda lakukan saat mendampingi Si  Buah  Hati menggunakan gadget, misalnya mengajak Si Buah Hati menyebutkan warna-warna yang ada di layar, mengajak Si Buah Hati ikut berhitung ketika menonton tayangan berhitung, hingga mendorong Si Buah Hati berimajinasi untuk  menciptakan kelanjutan cerita.

Penggunaan gadget di usia dini memang berpotensi menyebabkan Si Buah Hati mengalami speech  delay.  Namun, sebenarnya gadget juga bisa menjadi salah satu sarana belajar untuk Si Buah Hati. Untuk itu, Bunda harus mendampingi penggunaan gadget agar Si Buah Hati memperoleh manfaat optimal dari penggunaan gadget. Ingat, interaksi yang Bunda lakukan bersama Si Buah Hati dapat meminimalisir potensi Si Buah Hati mengalami kecanduan gadget.

Selain memastikan stimulasinya berlangsung optimal, Bunda juga perlu memastikan Si Buah Hati nutrisi hariannya terpenuhi. Nah, untuk melengkapi kebutuhan nutrisinya, Bunda dapat memberikan segelas DANCOW Nutritods sesuai tahapan usianya.

DANCOW 1+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. Sementara DANCOW 3+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. Nah, bila Si Buah Hati telah berusia 5 tahun ke atas, Bunda bisa memberikan DANCOW 5+ Nutritods. DANCOW 5+ Nutritods mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Referensi:

  • Australian Government: Australian Institute of Family Studies. (2021). Too much time on screens? Screen time effects and guidelines for children and young people. Retrieved 11 November 2021 from https://aifs.gov.au/cfca/2021/08/05/too-much-time-screens-screen-time-effects-and-guidelin es-children-and-young-people
     

  • Birken, C.S. (2017, May 6-9). Handled screen time linked with speech delays in young children. [Presentation]. Pediatric Academic Societies Meeting, San Francisco, California.
     
  • Dalton, B., & Grisham, D.L. (2021). Ways to Use Technology to Build Vocabulary. Retrieved from https://www.readingrockets.org/article/10-ways-use-technology-build-vocabulary
     
  • Van den Heuvel, M., Ma, J., Borkhoff, C. M., Koroshegyi, C., Dai, D., Parkin, P. C., Maguire, J. L., Birken, C. S., & TARGet Kids! Collaboration (2019). Mobile Media Device Use is Associated with Expressive Language Delay in 18-Month-Old Children. Journal of developmental and behavioral pediatrics, 40(2), 99–104.
Image Article
Gadget Membuat Anak Speech Delay! Benar Gak Ya?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Co-parenting Kompak bersama Nenek dan Kakek

Published date

“Anak jangan dibiarin pakai tangan kiri dong, nggak sopan, nanti jadi kidal!” Pernahkah Bunda mendengar mitos-mitos seperti itu? Ada banyak sekali  kepercayaan  akan  cara  pengasuhan tertentu yang diajarkan turun temurun dalam keluarga. Nah, kerap kali hal ini  jadi  salah  satu sumber konflik nih dalam co-parenting  bersama  nenek  dan  kakek.  Karena  berbagai  alasan, kerap kali Bunda perlu menitipkan Si Buah Hati pada nenek dan kakeknya. Apalagi  di  masa pandemi ini, banyak orangtua yang memilih  meminta  bantuan  nenek  dan  kakek  dalam mengasuh anak, daripada menggunakan jasa pengasuh.

 

Sebuah studi di Indonesia pada tahun 2018 menunjukkan bahwa 43,18%  nenek  dan  kakek tinggal bersama keluarga inti. Fenomena ini sering juga disebut sebagai keluarga multigenerasi, yaitu saat tiga atau  lebih  generasi  tinggal  dalam  satu  rumah.  Ketika  dua  generasi bersama-sama  mengurus  anak  maka  akan  muncul  peran  ganda  di  dalam  keluarga,  misalnya di saat yang bersamaan Bunda menjadi orangtua bagi Si Buah Hati sekaligus menjadi anak dari nenek  dan  kakek.  Peran  ganda  ini  seringkali  membuat  batasan  menjadi  ambigu  dan berpotensi  memunculkan  konflik,  apalagi   ketika   terdapat   ketidakseimbangan   kewenangan atau otoritas di dalam rumah (power imbalance) (Antawati, 2020).

 

Meskipun berpotensi menimbulkan konflik, namun Bunda perlu tahu bahwa  ada  banyak manfaat juga lho dari  keterlibatan  nenek dan kakek dalam pengasuhan Si Buah Hati! Bila Bunda dan Ayah dapat menjalin relasi yang harmonis dengan nenek dan kakek, ini menjadi contoh bagi anak dalam berinteraksi, mengelola konflik dan menyelesaikan masalah dengan orang lain. Beberapa manfaat co-parenting lainnya adalah  orangtua  memiliki  kesempatan untuk beristirahat, memiliki teladan dan penguatan dari pengalaman pengasuhan nenek dan kakek sebelumnya, serta anak menjalin relasi yang lebih kuat dengan nenek dan kakeknya (Abdullah, 2020; Antawati, 2020).

 

Simak tips berikut untuk membangun co-parenting kompak bersama nenek dan kakek! (Wright, 2020)

  1. Pastikan kesediaan nenek dan kakek sebelum melibatkan mereka dalam pengasuhan Si Buah Hati. Hal ini penting untuk memastikan bahwa mengasuh cucu tidak justru menjadi beban bagi mereka. Selain itu, nenek dan kakek juga perlu memiliki kondisi kesehatan yang baik agar mereka mampu menjaga anak serta tidak mencelakakan diri sendiri.

  2. Pastikan Bunda dengan nenek dan kakek memiliki relasi dan kepercayaan yang baik, satu sama lain. Jika Bunda masih memiliki perasaan yang mengganjal atau trauma terhadap orang tua, komunikasikan dan selesaikan terlebih dahulu.  Bangun kepercayaan dengan terlebih dahulu melihat bagaimana nenek dan  kakek  merawat anak saat ada Bunda di sampingnya.

  3. Komunikasikan aturan agar nilai-nilai pengasuhan serta kebiasaan Si Buah Hati yang sudah Bunda bangun dapat  berjalan  selaras  serta konsisten dengan nenek dan kakek. Hal ini penting untuk mengantisipasi anak diasuh dengan terlalu keras atau malah terlalu dimanjakan oleh nenek dan kakek.

  4. Buat jadwal pengasuhan harian misalnya kapan anak harus tidur siang, jam makan, dan waktu camilan. Beri tahu kondisi anak, apakah memiliki alergi atau ceritakan kebiasaan anak dan cara kita mengatasi kondisi tertentu.

  5. Minta nenek dan kakek untuk mengkomunikasikan pada Bunda mengenai segala pertimbangan sebelum melakukan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan anak.

 

Lantas, bagaimana menghadapi konflik akibat perbedaan pandangan seputar mitos pengasuhan? Pertama, Bunda dan Ayah perlu sepakat terlebih dahulu mengenai cara pengasuhan yang diinginkan bersama, agar memiliki pandangan yang sejalan sebelum nenek dan kakek terlibat. Kedua, ingat untuk selalu menghargai pendapat dan  usaha  nenek dan kakek untuk membantu Bunda. Ketiga, beri pemahaman kepada mereka,  bisa  dilakukan dengan menunjukkan artikel ilmiah atau video  yang membahas mitos-mitos tersebut. Bunda juga perlu tetap tenang, bukalah ruang diskusi dan respon saran pengasuhan dari nenek dan kakek dengan nada bicara yang santai, kata-kata yang netral atau tidak menjatuhkan mereka.

 

Mengasuh anak bersama dengan nenek dan kakek memang menjadi tantangan tersendiri. Namun bila co-parenting dengan nenek dan kakek dapat berjalan kompak, maka ada banyak manfaat bagi Si Buah Hati! Lingkungan keluarga yang hangat dan aman akan tercipta dan mendukung anak agar kelak memiliki kemampuan beradaptasi yang matang di lingkungan sosial.

 

Nah, selain memiliki kemampuan beradaptasi yang baik di lingkungan sosial, Si Buah Hati juga perlu tercukupi kebutuhan nutrisinya agar tumbuh kembangnya optimal. Untuk melengkapi asupan nutrisi hariannya, berikan segelas DANCOW Nutritods sesuai tahapan usianya.

 

DANCOW 1+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. Sementara DANCOW 3+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. Nah, bila Si Buah Hati telah berusia 5 tahun ke atas, Bunda bisa memberikan DANCOW 5+ Nutritods. DANCOW 5+ Nutritods mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

 

 

Referensi

Abdulah, M. (2020). What Happens When Grandparents Help Raise Children. Retrieved 23 November 2021 from https://greatergood.berkeley.edu/article/item/what_happens_when_grandparents_help_r aise_children

Antawati, D. I. (2020). Mother–Grandmother Co-Parenting in a Multigenerational Urban Family in Indonesia. 1st Borobudur International Symposium on Humanities, Economics and Social Sciences (BIS-HESS 2019) (pp. 1163-1169). Atlantis Press.

Debrito, J. (2017). When Mothers and Grandmothers Parent Children Together. Retrieved 23 November 2021 from

https://www.focusonthefamily.com/parenting/when-mothers-and-grandmothers-parent-c hildren-together/

Mathebula, M. (2021). Grandparents, Aunts and Cousins – The Dynamics of Co-parenting with Extended Family Members. Retrieved 23 November 2021 from https://www.artofsuperwoman.com/2021/05/10/grandparents-aunts-and-cousins-the-dyna mics-of-co-parenting-with-extended-family-members/

Wright, J. J. (2020). 4 Ways to Have Less Conflict When Co-Parenting with Grandparents. Retrieved 23 November 2021 from https://www.crosswalk.com/family/parenting/grandparenting/4-ways-to-have-less-conflict-when-co-parenting-with-grandparents.html

Image Article
Co-parenting Kompak bersama Nenek dan Kakek
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

A Bond of Trust: Bagaimana Membangun Kelekatan Emosional dengan Si Buah Hati?

Published date

Kelekatan emosional antara Bunda dan Si Buah Hati adalah aspek penting yang harus dibangun sedini mungkin. Kelekatan tersebut akan menjadi cermin baginya saat berhubungan dengan orang lain. Lantas, apa yang perlu Bunda lakukan?

 

“Hanya dua hal abadi yang kita berikan kepada anak-anak kita, yaitu akar dan sayap” - Johann Wolfgang

 

Bunda adalah sosok yang sangat signifikan bagi Si Buah Hati. Bahkan, sebelum Si Buah Hati melihat dunia dan bertemu dengan banyak orang, ia telah membangun interaksi dengan Bunda dari dalam kandungan. Hingga Si Buah Hati lahir dan tumbuh dewasa, pengalaman-pengalaman  bersama  Bunda  tidak  akan  tergantikan.  Pengalaman tersebut seperti akar yang kuat dan kokoh, menjadi pondasi Si Buah Hati untuk tumbuh menjadi anak yang sehat, cerdas, dan gembira.

 

Sebagai pengasuh utama, Bunda adalah tempat pertama bagi Si Buah Hati belajar tentang hubungan. John Bowlby (1958), seorang tokoh di dunia psikologi, menyatakan bahwa kelekatan hubungan antara Bunda dan Si Buah Hati di usia awal perkembangan, akan memprediksi pola hubungan Si Buah Hati dengan orang lain di masa mendatang. Hubungan yang erat dan harmonis antara Bunda dan Si Buah Hati, akan meningkatkan rasa aman dan percaya diri Si Buah Hati, sehingga Ia menjadi lebih kompeten dalam membangun relasi sosial. Sebaliknya, bila hubungan tidak terjalin baik, maka Si Buah Hati cenderung merasa cemas dan kurang kompeten dalam relasi sosial, sehingga Ia sulit untuk dekat dengan orang lain. Oleh karena itu, sangat penting bagi Bunda untuk membangun kelekatan hubungan yang kuat sedini mungkin (Frothingham & Legg, 2019).

 

Kelekatan tersebut tidak hanya terbentuk dari aktivitas apa yang Bunda lakukan bersama Si Buah Hati, tetapi juga dari ikatan emosional yang terjalin saat keduanya berinteraksi. Bunda perlu membangun kelekatan emosional yang melibatkan kenyamanan, kesenangan, dan perasaan aman.

 

Yuk simak tips membangun kelekatan emosional bersama Si Buah hati!

  1. Hadir 100%

Tips ini adalah yang paling penting dan dan mendasar. Saat berinteraksi dengan Si Buah Hati, buatlah interaksi tersebut menjadi sangat optimal. Investasikan waktu bersama Si Buah Hati, simpan dahulu gadget dan jauhkan diri dari distraksi. Bunda perlu sungguh-sungguh memberikan perhatian pada Si Buah Hati, sehingga Ia tidak merasa diabaikan. Ikatan emosional akan terjalin saat Bunda mampu bersikap sensitif  dan  responsif  terhadap  kebutuhan  Si  Buah  Hati  (Cassidy,  Jones,  &  Shaver, 2013).

 

  1. Kontak Mata

Saat Bunda bersama dengan Si Buah Hati, tatap matanya. Tunjukkan bahwa Bunda benar-benar hadir dan siap untuk memenuhi segala kebutuhan Si Buah Hati. Kontak mata akan membuat Si Buah Hati merasa lebih tenang, Ia tahu bahwa dirinya aman saat berada di dekat Bunda.

 

  1. Sentuhan

Sentuhan memiliki manfaat yang sangat ajaib. Ekspresikan rasa sayang Bunda melalui sentuhan fisik seperti memeluk, mengelus kepalanya dengan kasih, atau menggenggam tangannya dengan hangat. Sentuhan ini akan menciptakan bonding dan ikatan emosional antara Bunda dan Si Buah Hati.

 

  1. Ajak Bicara

Tanyakan pada Si Buah Hati, bagaimana perasaannya saat ini? Bantu Ia mengenali setiap dinamika yang terjadi dalam hidupnya. Ketika Si Buah Hati berhasil melakukan sesuatu, berikan apresiasi. Ketika Si Buah Hati gagal, berikan Ia ruang aman untuk berekspresi. Dengan begitu, Si Buah Hati akan menganggap Si Buah Hati sebagai rumah, yang penuh cinta dan kasih sayang.

 

Membangun kelekatan emosional dengan anak membutuhkan proses, semuanya tidak berlangsung secara instan. Untuk itu, Bunda perlu sabar, konsisten, dan secara terus menerus  menginvestasikan waktu bersama Si Buah Hati, ya!

 

Selain membangun hubungan emosional yang baik, pastikan juga kebutuhan nutrisi Si Buah Hati terpenuhi. Nah, Bunda dapat melengkapi kebutuhan nutrisi Si Buah Hati sesuai tahapan usianya dengan DANCOW Nutritods.

 

DANCOW 1+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. Sementara DANCOW 3+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. Nah, bila Si Buah Hati telah berusia 5 tahun ke atas, Bunda bisa memberikan DANCOW 5+ Nutritods. DANCOW 5+ Nutritods mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

 

 

 

Referensi

Bowlby, J. (1958). The nature of the child’s tie to his mother. International Journal of Psychoanalysis, 39, 350–373.

Cassidy, J., Jones, J., & Shaver, P. R. (2013). Contributions of attachment theory and research: A framework for future research, translation, and policy. Development and Psychopathology, 65, 1415–1434.

Frothingham, S., & Legg, T. J. (2019). What Is Secure Attachment and How Do You Develop One with Your Child?. Diakses dari https://www.healthline.com/health/secure-attachment-2.

Image Article
A Bond of Trust: Bagaimana Membangun Kelekatan Emosional dengan Si Buah Hati?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Memahami dan Mengatasi Masalah Atensi Si Buah Hati di Kelas

Published date

Penting bagi orang tua untuk memahami ciri ciri tumbuh kembang anak saat memasuki usia prasekolah. Salah satu aspek tumbuh kembang yang perlu untuk diperhatikan adalah bagaimana Si Buah Hati dapat memberikan perhatian atau atensi pada aktivitas yang diberikan di kelas. Saat mengamati anak di kelas, beberapa orang tua menemukan Si Buah Hati justru sibuk bermain sendiri atau tidak memperhatikan gurunya. Saat melihat perilaku tersebut, Bunda saja berpikir, “Jangan-jangan anakku punya masalah fokus nih”. Sebelum melangkah lebih lanjut, Bunda dan Ayah bisa mencoba untuk mengenali proses Si Buah Hati dalam memberikan atensi terlebih dahulu.

 

Perilaku yang secara umum perlu untuk Bunda dan Ayah perhatikan untuk melihat tingkat atensi anak adalah tingkat keaktifannya, seberapa mudah mereka teralihkan, dan kemampuan mengontrol dorongan atau keinginan. Kemampuan anak dalam memberikan atensinya berkaitan dengan profil kemampuan kognitifnya dan karakteristik emosionalnya (Ruff, Capozzoli, & Weissberg, 1998). Proses atensi Si Buah Hati bisa dipengaruhi oleh kesesuaiannya dengan gaya belajar tertentu (misalnya: lebih senang mengamati atau sambil beraktivitas) dan juga kemampuannya dalam mengendalikan dorongan atau keinginan. Setiap anak bisa memiliki proses atensi yang berbeda-beda, tergantung pada profil mereka masing-masing.

 

Karena setiap anak memiliki karakter sesuai dengan profil mereka masing-masing, berikut maka terdapat beberapa penyebab anak sulit memberikan atensi yang perlu diperhatikan dan cara mengatasinya (OxfordLearning, 2018):

  1. Kurang terlatih untuk memberikan atensi dalam rentang yang cukup lama. Beberapa anak membutuhkan waktu untuk terbiasa dengan kegiatan di kelas yang mulai lebih terstruktur  dari  kegiatan  sehari-harinya.  Agar  Bunda  dapat  mengatasi  hal  ini  maka Si Buah  Hati  dapat  dibiasakan  memiliki  kegiatan  semi-terstruktur  di  rumah,  misalnya memiliki jadwal harian di rumah yang bisa didiskusikan bersama anak lalu menggambarkan atau menuliskannya di sebuah papan agenda.

  2. Ketika anak kurang termotivasi, dorongan untuk memberikan perhatian terhadap kegiatan menjadi lemah sehingga semakin mudah untuk terdistraksi oleh hal lain dianggap lebih menarik perhatiannya. Selama di rumah Bunda bisa mencoba mengamati kegiatan-kegiatan yang lebih disukai anak, lalu ceritakan lah kepada guru di kelas. Misalnya Si Buah Hati lebih tertarik mengamati binatang, dibanding menggambar.

  3. Pada  masa  tumbuh  kembangnya  setiap  anak  memiliki  potensi  masing-masing yang berpengaruh pada gaya belajarnya. Misalnya ada anak yang cocok dengan kegiatan melibatkan banyak gambar dan yang lebih nyaman terlibat aktivitas langsung. Ketidaksesuaian gaya belajar bisa saja membuat Si Buah Hati kesulitan menyerap informasi sehingga terkesan enggan mengikuti instruksi dan berkonsentrasi. Dalam mengatasi hal ini Si Buah Hati bisa diajak mengembangkan potensi melalui gaya belajar yang sesuai dengan potensinya. Setelah pondasi kemampuannya terbentuk, baru secara perlahan bisa dikombinasikan dengan gaya lain secara bertahap

  4. Perkembangan sosial-emosi sebagai salah satu dari ciri-ciri tumbuh kembang anak juga memiliki peran terhadap kemampuan anak dalam memberikan atensi. Jika Si Buah Hati memiliki masalah kecemasan, kesulitan beradaptasi, dan masalah keluarga lainnya yang memengaruhi kondisi emosionalnya, maka hal tersebut bisa mendistraksi dirinya dari kegiatan di kelas. Setiap masalah emosional pada anak memiliki prosesnya masing-masing, sehingga akan lebih baik jika orang tua berkonsultasi dengan ahli dan bekerja sama dengan guru. Si Buah Hati bisa saja memerlukan penyesuaian di awal terlebih dahulu dengan pendekatan secara individual oleh guru, agar kemudian perlahan dapat beradaptasi dengan baik.

  5. Kesulitan belajar seperti masalah pemusatan perhatian, persepsi visual, perkembangan bahasa, dan perkembangan kognitif bisa juga terjadi. Kondisi ini membuat anak kesulitan untuk berkonsentrasi, mengikuti instruksi, dan mengikuti proses pembelajaran. Pada kasus seperti ini alangkah baiknya jika orang tua berkonsultasi dengan ahli sejak dini agar dapat memulai perencanaan penanganan.

 

Memahami proses atensi sebagai salah satu ciri-ciri tumbuh kembang anak menjadi sangat penting bagi orang tua. Bunda dan Ayah dapat mengamati dan mengenali bagaimana Si Buah Hati dalam memberikan atensi sejak dari rumah. Setiap amatan akan membantu orang tua dan guru untuk berkolaborasi dalam memberikan penanganan yang tepat sesuai dengan potensi dan kesulitan masing-masing anak. Jangan ragu untuk melibatkan profesional agar Si Buah Hati dapat bertumbuh secara optimal dengan aman. Selain itu, pastikan Si Buah Hati mendapatkan nutrisi harian secara optimal. Nah, untuk melengkapi kebutuhan nutrisinya, Bunda dapat memberikan DANCOW Nutritods sesuai tahapan usianya.

DANCOW 1+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. Sementara DANCOW 3+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. Nah, bila Si Buah Hati telah berusia 5 tahun ke atas, Bunda bisa memberikan DANCOW 5+ Nutritods. DANCOW 5+ Nutritods mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

 

 

 

Referensi

Ruff, H.A., Capozzoli, M., & Weissberg, R.P. (1998). Age, individuality, and context as factors in sustained visual attention during the preschool years. Developmental psychology, 34 3, 454-64 .

OxfordLearning. (2018). 10 Reasons Your Child Can’t Concentrate in School (That Aren’t ADD). Retrieve 23 December 2021 from https://www.oxfordlearning.com/why-cant-my-child-focus/

Image Article
Memahami dan Mengatasi Masalah Atensi Si Buah Hati di Kelas
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Belajar Membaca Cepat dan Menulis Tepat

Published date

Saat melihat Si Buah Hati semakin mendekati usia sekolah formal, biasanya mulai muncul pikiran dalam benak orang tua “Si kecil sudah mau sekolah, apa dulu yang harus disiapkan ya?atau bisa juga “Gimana ya biar si kecil bisa cepat baca-tulis?”. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, banyak orang tua bereksplorasi untuk menemukan  cara  yang tepat untuk membuat Buah Hatinya segera lancar membaca dan menulis. Belajar menulis dan membaca memang sebaiknya dikenalkan kepada Si Buah Hati sejak dini. Akan tetapi, penting sekali untuk menentukan persiapan dan langkah tepat agar Si Buah Hati dapat percaya diri mengeksplorasi kemampuannya dalam menulis dan membaca. Kesan pertama yang menyenangkan pada aktivitas menulis dan membaca menjadi penting terhadap motivasi Si Buah Hati agar siap bereksplorasi.

 

Sebagai awalan, Bunda perlu memahami terlebih dahulu  bahwa  di  dalam  proses  belajar membaca dan menulis menjadi cara yang penting bagi Si Buah Hati untuk dapat berekspresi (Saracho, 2017). Perkembangan Si Buah Hati diawali dengan cara mengekspresikan diri melalui coret-coretan dan gambar, sehingga wajar sekali jika Bunda dan Ayah melihat Si Buah  Hati membuat coretan yang terkesan asal di dinding, kertas, atau media lainnya. Hal tersebut menunjukkan  bahwa  mereka  sudah  berada  tahapan  awal  dalam  belajar  membaca   dan menulis  (Mackenzie,  2011).  Selanjutnya  yang  perlu  Bunda  pahami  adalah   bagaimana membuat  kegiatan  mengekspresikan  diri  tersebut  menjadi  semakin  menyenangkan  bagi  Si Buah Hati.

 

Terdapat unsur motivasi yang penting Bunda dan Ayah kenali agar Si Buah Hati semakin senang untuk menulis dan membaca. Motivasi yang dimiliki Si Buah Hati akan berpengaruh pada keinginannya untuk melanjutkan, bertahan, dan mengembangkan diri dalam sebuah aktivitas (Wentzel, 2009). Cara yang biasanya dilakukan oleh orang tua dalam membangun motivasi anak dalam belajar menulis adalah memberikan reward, seperti stiker, mainan, atau pujian yang dapat disebut sebagai sumber motivasi eksternal. Hal tersebut merupakan hal yang baik, namun pada usia dini unsur motivasi internal menjadi bagian yang perlu dikembangkan. Sejumlah peneliti menemukan bahwa terdapat beberapa pengalaman  yang  dapat meningkatkan motivasi seorang anak untuk mengembangkan kemampuan membaca dan menulisnya (Lepper, Corpus, & Iyengar, 2005). Pengalaman yang dimaksud dalam proses baca-tulis ini antara lain, membuat pilihan, mendapatkan tantangan, sesuai dengan kebutuhan, keterlibatan sosial, dan merasa berhasil.

 

Berikut tips yang bisa Bunda dan Ayah gunakan untuk meningkatkan motivasi internal Si Buah Hati agar semakin percaya diri dalam membaca dan menulis (Morrow, 2013):

  1. Ajak Si Buah Hati untuk membuat pilihan sendiri mengenai jenis kegiatan dan alat yang digunakan untuk membaca dan menulis. Hal ini membuat anak merasa bertanggung jawab, memiliki kontrol, dan memunculkan rasa percaya diri. Bunda bisa menawarkan pilihan yang sederhana, seperti menggunakan kertas, pensil, graphic art, dan sebagainya.

  2. Bunda dapat memberikan pilihan aktivitas baca-tulis yang menantang namun sesuai dengan kemampuan Si Buah Hati saat itu. Aktivitas yang terlalu  mudah terkadang kurang menarik untuk anak, namun yang terlalu sulit juga dapat membuat mereka frustasi. Oleh karena itu, Bunda dapat memastikan mengeksplorasi kemampuan Si Buah Hati terlebih dahulu, dan secara bertahap meningkatkan tantangannya agar semakin menarik.

  3. Aktivitas belajar membaca dan menulis juga akan semakin menarik dan efektif ketika dikaitkan dengan kebutuhan sehari-hari. Misalnya diajak menulis ucapan hari raya, mengenal dan membaca menu makanan, membuat rambu-rambu lalu lintas, dan sebagainya. Aktivitas ini dapat dimasukan di dalam permainan anak bersama dengan orang tua.

  4. Si Buah Hati juga dapat lebih  termotivasi  dengan  melakukan  aktivitas  baca-tulis bersama  dengan  teman-temannya.  Saat  melihat  teman-teman  seumurannya melakukan aktivitas yang serupa maka anak akan lebih terdorong untuk  terlibat  di dalamnya.

  5. Perasaan berhasil perlu untuk dimunculkan ketika melakukan sebuah mencoba membaca dan menulis. Setiap kemajuan perlu untuk diapresiasi, meski sebuah tugas belum diselesaikan secara tepat. Misalnya anak menulis bola menjadi bol, Bunda dapat menyampaikan kalau huruf  b-o-l sudah tepat. Lalu di saat yang bersamaan, Bunda dapat mengoreksi dengan memberitahu jawaban yang lebih lengkap.

 

Meningkatkan kepercayaan diri Si Buah Hati untuk belajar menulis maupun membaca perlu disesuaikan kemampuan Si Buah Hati saat itu. Bunda perlu mengenal cara yang mereka kuasai untuk mengekspresikan diri melalui tulisan maupun kata-kata, agar tahu harus memulai dari kemampuan dasar yang mana. Penting sekali untuk  memulai  dari  hal  yang  mereka  kuasai terlebih dahulu agar rasa kepercayaan diri dapat terbentuk sejak awal.

 

Nah, selain memberikan stimulasi yang tepat agar Si Buah Hati bisa belajar membaca dan menulis dengan baik, lengkapi juga kebutuhan nutrisinya dengan memberikan DANCOW 5+ Nutritods. DANCOW 5+ Nutritods diperuntukkan bagi anak Indonesia usia 5 tahun ke atas yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

 

Referensi

Lepper, M. R., Corpus, J. H., & Iyengar, S. S. (2005). Intrinsic and extrinsic motivational orientations in the classroom: Age differences and academic correlates. Journal of Educational Psychology, 97 (2), 184–196.

Mackenzie, N. (2011). From drawing to writing: What happens when you shift teaching priorities in the first six months of school?. The Australian Journal of Language and Literacy, 34(3), 322-240.

Morrow, L. (2013). Literacy Development in the Early Years:Helping Children Read and Write 7th Edition. London: Pearson.

Saracho,   O.   N.   (2017).   Parents’   shared   storybook   reading–learning   to   read.   Early   Child Development and Care, 187(3–4), 554–567.

Wentzel,  K.  R.  (2009).  Students’  relationships  with  teachers  as  motivational  contexts.  In  K.  R. Wentzel & Wigfield,  A.  (Eds.),  Handbook of motivation at school (pp. 301 – 322 ). New York: Routledge/Tayor & Francis Group.

Image Article
Tips Bantu Si Buah Hati Siap Membaca dan Menulis
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Jaga Daya Tahan Tubuh Anak dengan Menu Sarapan Bernutrisi

Published date

Saat daya tahan tubuh anak kuat, tentunya Si Buah Hati bisa tumbuh dan berkembang secara optimal, juga bebas bereksplorasi sesuka hatinya. Oleh karena itu, Bunda perlu memberikan asupan nutrisi tepat untuk bantu #LindungiLangkahnya dan bantu menjaga daya tahan tubuh anak. Hal ini bisa diawali dengan memberikan sarapan dengan nutrisi seimbang untuk kesehatan anak.

Kebutuhan nutrisi Si Buah Hati berbeda-beda tergantung dengan usianya. Sebagai gambaran kasar, berikut adalah beberapa kebutuhan nutrisi harian yang disesuaikan dengan usia Si Buah Hati menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dikeluarkan lewat Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 28 tahun 2019:

  • Anak usia 1-3 tahun membutuhkan: 215 g karbohidrat, 20 g protein, 40 mg vitamin C, dan 15 mcg vitamin D
  • Anak usia 3-5 tahun membutuhkan: 220 g karbohidrat, 25 g protein , 45 mg vitamin C, dan 15 mcg vitamin D
  • Anak usia  5-9 tahun membutuhkan: 220 g karbohidrat hingga usia 7 tahun dan setelahnya 250 g, 25 g protein hingga usia 7 tahun dan setelahnya 40 g, 45 mg vitamin C, dan 15 mcg vitamin D

Bunda tak perlu bingung mempersiapkan nutrisi seimbang untuk Si Buah Hati saat menyajikan sarapan Si Buah Hati, cukup terapkan beberapa tips berikut ini.

1. Pastikan Sarapannya Mengandung Protein

Menurut sebuah penelitian, kekurangan protein dapat menyebabkan gangguan kekebalan tubuh. Jadi, selalu sisipkan makanan berprotein untuk bantu meningkatkan daya tahan tubuh anak ya, Bunda. Beberapa ide sajian yang mengandung protein antara lain: tim hati ayam, telur ceplok, atau ayam goreng.

image

2. Sajikan Buah yang Mengandung Vitamin C

Untuk membantu melindungi daya tahan tubuh anak, makanan Si Buah Hati harus mengandung vitamin C. Berbagai penelitian sudah membuktikan adanya hubungan antara vitamin C dan manfaatnya bagi kekebalan tubuh seseorang. Salah satunya karena vitamin  C berperan meningkatkan produksi sitokin (protein yang dihasilkan sistem kekebalan tubuh). Berikan buah-buahan kaya vitamin C seperti pepaya, jeruk, hingga stroberi dalam menu sarapan Si Buah Hati.

image

Baca juga: Cara Optimalkan daya tahan tubuh anak

3. Selalu Tambahkan Sayuran ke Menu Sarapannya

Tubuh membutuhkan vitamin dan mineral dalam jumlah yang cukup untuk bantu menjaga daya tahan tubuh sehingga mampu melawan patogen (mikroorganisme penyebab penyakit). Sebagai salah satu sumber terbaik vitamin dan mineral, sajikan sayuran atau selipkan di menu sarapan Si Buah Hati, misalnya saja menyelipkan tomat dan selada di dalam roti lapis.

image

4. Lengkapi dengan Segelas Susu yang Mengandung Probiotik

Susu yang mengandung probiotik juga baik untuk bantu menjaga daya tahan tubuh anak. Ini karena saluran cerna membutuhkan probiotik (bakteri baik) untuk mengembangkan pertahanan kekebalan serta respons imun. 

Berikut ini adalah pilihan tepat untuk Bunda dalam memilih susu pertumbuhan yang baik untuk Si Buah Hati:

DANCOW 1+ Nutritods  adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. Untuk Si Buah Hati di usia 3-5 tahun berikan DANCOW 3+ Nutritods yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zinc, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. Sedangkan untuk Si Buah Hati berusia 5 tahun ke atas  berikan DANCOW 5+ Nutritods yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

 

image

Dapatkan inspirasi menu sarapan, makan siang, dan makan malam yang tak hanya mengandung nutrisi seimbang untuk kesehatan Si Buah Hati tapi juga disesuaikan dengan usia Si Buah Hati di laman Piring Nutrisi DANCOW.  Di Piring Nutrisi DANCOW, Bunda tak hanya bisa menemukan inspirasi menu makanan untuk bantu menjaga daya tahan tubuh anak tapi juga menu makanan yang disesuaikan dengan poin perkembangan Si Buah Hati yang ingin ditingkatkan.

Yuk, selalu berikan menu sarapan dengan nutrisi lengkap dan seimbang sesuai usia Si Buah Hati untuk bantu menjaga daya tahan tubuh anak. Dengan nutrisi yang tepat dan bergizi seimbang saat sarapan, Bunda dapat bantu #LindungiLangkahnya agar tumbuh kembangnya optimal, daya tahan tubuhnya terjaga, dan Si Buah Hati bebas bereksplorasi!

 

 
Image Article
Nutrisi sarapan untuk daya tahan tubuh anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
215g karbohidrat
Quiz Answer 1 B
20g protein
Quiz Answer 1 C
50g vitamin D
Quiz Answer 1 D
40mg vitamin C
Quiz Answer 2 A
Insulin
Quiz Answer 2 B
Sitokin
Quiz Answer 2 C
Hemoglobin
Quiz Answer 2 D
Albumin
Quiz Answer 3 A
Saluran cerna
Quiz Answer 3 B
Otak
Quiz Answer 3 C
Tulang
Quiz Answer 3 D
Saraf
Quiz 1
Berikut ini adalah kebutuhan nutrisi anak usia 1-3 tahun sesuai Angka Kecukupan Gizi 2019, kecuali?
Quiz 3
Untuk mengembangkan pertahanan kekebalan serta respon imun yang sesuai, probiotik (bakteri baik) dibutuhkan oleh bagian tubuh yang mana?
Quiz 2
Dalam menjaga daya tahan tubuh Si Buah Hati, peran vitamin C adalah meningkatkan produksi protein yang dihasilkan sistem kekebalan tubuh. Nama protein ini adalah?
Kunci Quiz 1
C
Kunci Quiz 2
B
Kunci Quiz 3
A