Co-parenting Kompak bersama Nenek dan Kakek
14-02-2022
“Anak jangan dibiarin pakai tangan kiri dong, nggak sopan, nanti jadi kidal!” Pernahkah Bunda mendengar mitos-mitos seperti itu? Ada banyak sekali kepercayaan akan cara pengasuhan tertentu yang diajarkan turun temurun dalam keluarga. Nah, kerap kali hal ini jadi salah satu sumber konflik nih dalam co-parenting bersama nenek dan kakek. Karena berbagai alasan, kerap kali Bunda perlu menitipkan Si Buah Hati pada nenek dan kakeknya. Apalagi di masa pandemi ini, banyak orangtua yang memilih meminta bantuan nenek dan kakek dalam mengasuh anak, daripada menggunakan jasa pengasuh.
Sebuah studi di Indonesia pada tahun 2018 menunjukkan bahwa 43,18% nenek dan kakek tinggal bersama keluarga inti. Fenomena ini sering juga disebut sebagai keluarga multigenerasi, yaitu saat tiga atau lebih generasi tinggal dalam satu rumah. Ketika dua generasi bersama-sama mengurus anak maka akan muncul peran ganda di dalam keluarga, misalnya di saat yang bersamaan Bunda menjadi orangtua bagi Si Buah Hati sekaligus menjadi anak dari nenek dan kakek. Peran ganda ini seringkali membuat batasan menjadi ambigu dan berpotensi memunculkan konflik, apalagi ketika terdapat ketidakseimbangan kewenangan atau otoritas di dalam rumah (power imbalance) (Antawati, 2020).
Meskipun berpotensi menimbulkan konflik, namun Bunda perlu tahu bahwa ada banyak manfaat juga lho dari keterlibatan nenek dan kakek dalam pengasuhan Si Buah Hati! Bila Bunda dan Ayah dapat menjalin relasi yang harmonis dengan nenek dan kakek, ini menjadi contoh bagi anak dalam berinteraksi, mengelola konflik dan menyelesaikan masalah dengan orang lain. Beberapa manfaat co-parenting lainnya adalah orangtua memiliki kesempatan untuk beristirahat, memiliki teladan dan penguatan dari pengalaman pengasuhan nenek dan kakek sebelumnya, serta anak menjalin relasi yang lebih kuat dengan nenek dan kakeknya (Abdullah, 2020; Antawati, 2020).
Simak tips berikut untuk membangun co-parenting kompak bersama nenek dan kakek! (Wright, 2020)
Pastikan kesediaan nenek dan kakek sebelum melibatkan mereka dalam pengasuhan Si Buah Hati. Hal ini penting untuk memastikan bahwa mengasuh cucu tidak justru menjadi beban bagi mereka. Selain itu, nenek dan kakek juga perlu memiliki kondisi kesehatan yang baik agar mereka mampu menjaga anak serta tidak mencelakakan diri sendiri.
Pastikan Bunda dengan nenek dan kakek memiliki relasi dan kepercayaan yang baik, satu sama lain. Jika Bunda masih memiliki perasaan yang mengganjal atau trauma terhadap orang tua, komunikasikan dan selesaikan terlebih dahulu. Bangun kepercayaan dengan terlebih dahulu melihat bagaimana nenek dan kakek merawat anak saat ada Bunda di sampingnya.
Komunikasikan aturan agar nilai-nilai pengasuhan serta kebiasaan Si Buah Hati yang sudah Bunda bangun dapat berjalan selaras serta konsisten dengan nenek dan kakek. Hal ini penting untuk mengantisipasi anak diasuh dengan terlalu keras atau malah terlalu dimanjakan oleh nenek dan kakek.
Buat jadwal pengasuhan harian misalnya kapan anak harus tidur siang, jam makan, dan waktu camilan. Beri tahu kondisi anak, apakah memiliki alergi atau ceritakan kebiasaan anak dan cara kita mengatasi kondisi tertentu.
Minta nenek dan kakek untuk mengkomunikasikan pada Bunda mengenai segala pertimbangan sebelum melakukan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan anak.
Lantas, bagaimana menghadapi konflik akibat perbedaan pandangan seputar mitos pengasuhan? Pertama, Bunda dan Ayah perlu sepakat terlebih dahulu mengenai cara pengasuhan yang diinginkan bersama, agar memiliki pandangan yang sejalan sebelum nenek dan kakek terlibat. Kedua, ingat untuk selalu menghargai pendapat dan usaha nenek dan kakek untuk membantu Bunda. Ketiga, beri pemahaman kepada mereka, bisa dilakukan dengan menunjukkan artikel ilmiah atau video yang membahas mitos-mitos tersebut. Bunda juga perlu tetap tenang, bukalah ruang diskusi dan respon saran pengasuhan dari nenek dan kakek dengan nada bicara yang santai, kata-kata yang netral atau tidak menjatuhkan mereka.
Mengasuh anak bersama dengan nenek dan kakek memang menjadi tantangan tersendiri. Namun bila co-parenting dengan nenek dan kakek dapat berjalan kompak, maka ada banyak manfaat bagi Si Buah Hati! Lingkungan keluarga yang hangat dan aman akan tercipta dan mendukung anak agar kelak memiliki kemampuan beradaptasi yang matang di lingkungan sosial.
Nah, selain memiliki kemampuan beradaptasi yang baik di lingkungan sosial, Si Buah Hati juga perlu tercukupi kebutuhan nutrisinya agar tumbuh kembangnya optimal. Untuk melengkapi asupan nutrisi hariannya, berikan segelas DANCOW Nutritods sesuai tahapan usianya.
DANCOW 1+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. Sementara DANCOW 3+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. Nah, bila Si Buah Hati telah berusia 5 tahun ke atas, Bunda bisa memberikan DANCOW 5+ Nutritods. DANCOW 5+ Nutritods mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.
Referensi
Abdulah, M. (2020). What Happens When Grandparents Help Raise Children. Retrieved 23 November 2021 from https://greatergood.berkeley.edu/article/item/what_happens_when_grandparents_help_r aise_children
Antawati, D. I. (2020). Mother–Grandmother Co-Parenting in a Multigenerational Urban Family in Indonesia. 1st Borobudur International Symposium on Humanities, Economics and Social Sciences (BIS-HESS 2019) (pp. 1163-1169). Atlantis Press.
Debrito, J. (2017). When Mothers and Grandmothers Parent Children Together. Retrieved 23 November 2021 from
https://www.focusonthefamily.com/parenting/when-mothers-and-grandmothers-parent-c hildren-together/
Mathebula, M. (2021). Grandparents, Aunts and Cousins – The Dynamics of Co-parenting with Extended Family Members. Retrieved 23 November 2021 from https://www.artofsuperwoman.com/2021/05/10/grandparents-aunts-and-cousins-the-dyna mics-of-co-parenting-with-extended-family-members/
Wright, J. J. (2020). 4 Ways to Have Less Conflict When Co-Parenting with Grandparents. Retrieved 23 November 2021 from https://www.crosswalk.com/family/parenting/grandparenting/4-ways-to-have-less-conflict-when-co-parenting-with-grandparents.html
Disclaimer
Madu penting untuk perkembangan indra perasa Si Buah Hati. Namun, sebaiknya madu tidak diberikan kepada Si Buah Hati yang berusia di bawah 12 bulan, kecuali telah diproses dengan tekanan dan suhu tinggi untuk membunuh kandungan bakteri penyebab botulisme di dalamnya.
Penggunaan madu pada setiap produk DANCOW telah diproses dan diuji agar aman dikonsumsi oleh Si Buah Hati.