Yuk, Belajar Berhitung Sambil Bermain dengan Si Buah Hati

Published date

Mengajarkan Si Buah Hati untuk menghitung angka pada tahapan usia 1+ akan mempersiapkannya untuk lebih sukses di bidang matematika saat mulai bersekolah, demikian yang ditunjukkan penelitian dari University of Missouri. Kemampuan kognitif yang dimiliki sejak TK akan memengaruhi keberhasilannya saat melalui tingkat sekolah yang lebih tinggi.

Berikut tips-tips untuk membantu Bunda memahami kesiapan Si Buah Hati dan cara belajar berhitung sambil bermain.

Melihat Tanda-Tanda Kesiapan Si Buah Hati

Memaksakan suatu keterampilan saat anak kurang siap tidak akan memberikan hasil yang diinginkan, dan malah membuatnya merasa tertekan dan stres. Menurut penulis spesialis kesehatan dan parenting, Kristin Stanberry, lewat situs Get Ready to Read, ada beberapa tanda yang ditunjukkan untuk mengetahui apakah anak telah mengembangkan kemampuan memori dan atensi untuk mulai belajar berhitung. Seperti keingintahuan untuk menghitung angka, dapat menghitung setidaknya 5 obyek, menambah dan mengurangi sejumlah benda kecil, menempatkan angka 1-5 dalam urutan yang benar, melafalkan angka 1-10 dengan tepat, dan memahami konsep lebih atau kurang.

Sisipkan Berhitung Saat Bermain

Louis mengingatkan orang tua bahwa mengajarkan anak-anak berhitung dapat dilakukan dengan bermain. Saat membacakan buku, ajak Si Buah Hati untuk menghitung benda atau hewan yang ada dalam gambar.

Bernyanyi bersama seperti lagu Balonku dan Satu Satu Aku Sayang Ibu juga bisa jadi kegiatan yang menyenangkan. Bunda juga bisa menggunakan balok-balok permainan berbahan kayu atau barang bekas seperti botol plastik atau tutup botol untuk mengajarkannya berhitung.

Pergunakan Kesempatan Saat di Dapur

Mengajak Si Buah Hati turun ke dapur tidak hanya meningkatkan nafsu makannya tapi juga dapat mengasah kemampuannya berhitung. Bunda dapat memberikan sayuran atau buah untuk dihitung, mengetahui jumlah wortel yang ada di supnya, atau melatihnya melakukan pengurangan dan penambahan sederhana menggunakan bahan-bahan dapur. Kegiatan ini juga dapat melatih kemampuan bahasanya, lho.

Bereksplorasi di Luar Rumah

Bereksplorasi tidak harus dilakukan di dalam rumah, begitu pula belajar berhitung sambil bermain. Sesekali ajak Si Buah Hati untuk pergi ke taman dan menghitung daun yang jatuh ke tanah atau bunga yang tumbuh. Bunda dan Ayah juga bisa mengajaknya pergi ke supermarket dan mengajaknya menghitung kotak susu yang dapat membuatnya sibuk dan tidak rewel.

Hindari memaksakan kemampuan belajar berhitung sambil bermain agar tidak memberikan tekanan berat, sekaligus mengasah proses belajar yang baik bagi tumbuh kembangnya.

Image Article
Mari Belajar Berhitung Sambil Bermain
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bentuk Imajinasi Si Buah Hati Lewat Permainan Lego

Published date

Bermain seharusnya menjadi aktivitas utama yang dilakukan anak-anak. Sayangnya, jumlah waktu yang dihabiskan untuk bermain turun drastis dalam beberapa tahun terakhir, karena banyak yang beralih ke kegiatan pasif seperti menonton TV atau bermain dengan gadget. Akibatnya, si Kecil terancam kehilangan kesempatan penting untuk mengembangkan kemampuan kognitif yang penting bagi proses belajar dan tumbuh kembangnya.

Yuk, dukung stimulasi dan imajinasi si Kecil lewat permainan Lego!

Membangun Cerita

Gunakan Lego sebagai perlengkapan untuk membangun cerita. Bisa diambil dari aktivitasnya sehari-hari atau mencontek dari buku favoritnya. Asah kemampuan psikomotoriknya untuk menyusun bentuk bangunan rumah, sekolah, orang, atau mobil yang mendukung jalan ceritanya. Biarkan si Kecil mengarang dan menentukan jalan ceritanya sendiri untuk mengembangkan daya imajinasinya. Selain itu, menyusun Lego akan mengasah kemampuan atensi dan memorinya.

Membuat Bentuk Favoritnya

Menggunakan Lego, si Kecil dapat mengasah imajinasinya membangun berbagai bentuk yang diinginkan. Mulai dari gedung tinggi, kendaraan, hewan, dan tumbuhan. Asah juga kemampuan bahasanya dengan sesekali mengajukan pertanyaan tentang apa yang sekarang dia bangun, warna yang digunakan, atau pemberian nama yang cocok.

Baca Juga: Permainan Edukatif untuk Anak Usia 1 Tahun

Menggunakan Tema

Si Kecil dapat menggunakan tema-tema tertentu saat bermain dengan Lego, misalnya tema peternakan dengan kandang dan hewan ternak, istana dengan kuda dan benteng tinggi besar, atau kebun binatang dengan penjaga dan hewan-hewan liar di dalamnya.
Dukung stimulasinya dengan menjelaskan cara kerja dan aktivitas yang dilakukan di peternakan, atau hewan apa saja yang biasa ada di dalam kebun binatang. Jawab pertanyaannya dengan bijak dan jelaskan dengan kata-kata sederhana, agar mudah dipahami anak-anak yang berada pada tahapan usia 3+.

Wujudkan Cita-cita

Lego juga bisa digunakan si Kecil untuk mewujudkan cita-citanya selama ini. Misalnya, ingin menjadi koki handal, Lego dapat digunakan untuk membangun restoran impiannya yang bergaya modern dan dilengkapi aneka fasilitas canggih untuk membuat makanan. Atau ingin menjadi pilot yang menerbangkan pesawat super canggih, wujudkan alat transportasi udara dengan komponen-komponen Lego yang dibangun sesuai dengan kreativitas anak.

Asah imajinasinya dengan menyediakan dan memberikan kesempatan untuk bermain Lego ya, Bunda.

"DANCOW Dukung Cinta Bunda untuk Si Kecil"

Image Article
Bentuk Imajinasi Si Kecil Lewat Permainan Lego
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Asah Ingatan Si Buah Hati Lewat Belajar Mengingat Daftar Belanja

Published date

Mengajak Si Buah Hati yang baru saja menginjak tahapan usia 3+ berbelanja, dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan, sekaligus menjadi tempat tepat untuk dijadikan proses belajar. Tidak hanya mengajarkan disiplin dan tanggung jawab, tapi juga melatih kemampuan bahasa, kemampuan memori dan atensi.

Bunda dapat mengajarkan cara berbelanja dengan memberikan daftar belanja bergambar, untuk memudahkan Si Buah Hati. Simak tips-tips membuatnya berikut ini.

Membuat Daftar Belanja Bergambar

Terkadang pergi ke supermarket dapat membuat Si Buah Hati rewel. Berikan daftar belanja bergambar untuk membuatnya tetap sibuk. Foto produk yang ingin dibeli, disertai keterangan seperti harga, berat, dan jumlah yang dibeli. Berikan kesempatan padanya untuk mencari barang-barang yang dibutuhkan sesuai dengan yang ada dalam daftar.

Jika sudah mendapatkannya, berikan stiker atau gunakan spidol warna-warni untuk menandai yang sudah dibeli, agar tidak terjadi belanja barang-barang yang sama. Barang-barang yang bisa dimasukkan ke dalam daftar biasanya berupa frozen food, alat-alat kebersihan rumah tangga, dan makanan bernutrisi seperti oat maupun roti.

Berikan Pujian

Berikan pujian secara tulus untuk memotivasi Si Buah Hati, walau barang yang diambil mungkin belum sesuai dengan daftar belanjaan yang dipegang. Gunakan kalimat yang positif dan jangan menunjukkan letak kesalahannya di depan orang lain, karena dapat membuat Ia menjadi malu dan rendah diri.

Apresiasi aksi cerdasnya ketika ia memutuskan tidak meminta atau merengek dibelikan barang yang tidak ada dalam daftar.

Membuat Daftar dengan Foto

Cara lainnya dengan daftar belanja. Bunda bisa memotret barang-barang yang perlu dibeli untuk kebutuhan bulan ini. Susun foto-foto tersebut secara berjajar horizontal, kemudian cetak atau print-out di kertas. Tunjukkan pada Si Buah Hati dan mintalah dia untuk mengingatnya. Saat di supermarket, silakan memintanya untuk mengambilkan barang sesuai dengan yang ada di gambar. Selain bisa mengasah akal cerdasnya, juga bisa merangsang kemampuan kognitifnya khususnya dalam mencocokkan gambar dengan benda aslinya.

Ajarkan Si Buah Hati cara yang baik dan tepat untuk berbelanja, tentunya dengan cara yang menyenangkan ya Bunda.

Image Article
Trik Mudah Ajari Si Kecil Mengingat Daftar Belanja
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Yuk, Ajak Si Buah Hati Olahraga Usia Dini

Published date

Untuk mencapai kondisi kesehatan yang prima, selain pentingnya memerhatikan asupan gizi Si Buah Hati, juga tak kalah penting adalah mendorongnya melakukan olahraga usia dini.

 

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), seorang anak membutuhkan sekitar 60 menit berolahraga fisik setiap harinya. Total 60 menit ini tidak harus didapatkan dalam satu waktu yang sama, tetapi dapat dijumlahkan dalam sehari menjadi 60 menit.

 

Mengapa olahraga usia dini itu penting? Menurut dr. Bernie Endyarni Medise, SpA(K), MPH, inilah beberapa keuntungan bila Si Buah Hati selalu didorong untuk melakukan aktivitas fisik.

 

1. Baik untuk Kesehatan Fisik Si Buah Hati

Olahraga usia dini atau aktivitas fisik tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan tubuh Si Buah Hati, seperti meningkatkan lean body mass, meningkatkan kepadatan tulang, kekuatan otot dan tulang, meningkatkan kesehatan jantung, peredaran darah, serta kesehatan paru-paru.  

 

Sebuah penelitian di Iowa, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa anak-anak yang secara aktif bermain memperlihatkan pertumbuhan dan perkembangan tulang yang optimal. Banyak penelitian lain yang membuktikan bahwa bermain aktif mencegah anak dari kelebihan berat badan dan obesitas.

 

2. Meningkatkan Kemampuan Motorik

Membantu mengembangkan koordinasi dan gerakan motorik Si Buah Hati.

 

3. Baik untuk Kesehatan Mental    

Meningkatkan kepercayaan diri, kemampuan belajar dan berlatih, serta meningkatkan kesehatan mental psikologis. Saat olahraga usia dini, Si Buah Hati akan merasa gembira. Hal ini akan membantu anak mengurangi stres dan membantu kemampuan sosial anak serta mengasah perkembangan otak.

 

4. Meningkatkan Bonding Time

Bila dilakukan bersama keluarga, olahraga usia dini dapat memberikan quality time pada Si Buah Hati dan meningkatkan bonding dengan orang tua.

 

5. Punya Gaya Hidup Aktif

Bila dibiasakan melakukan aktivitas fisik sejak dini kelak Si Buah Hati tumbuh menjadi seorang dewasa dengan gaya hidup aktif.

Baca Juga: Manfaat Nutrisi yang Bisa Ditemukan dalam Susu Pertumbuhan

Ragam Aktivitas

Ada pun panduan aktivitas fisik atau berolahraga bagi anak-anak yang direkomendasikan oleh dokter Bernie adalah sebagai berikut:

 

  • Usia Batita

Saat memasuki prasekolah, Si Buah Hati diharapkan sudah dapat berjalan, berlari, dan melompat. Pada masa ini, olahraga diperlukan untuk memperkuat kemampuan dasar motorik kasar dan kemudian melatih fungsi dan kemampuan motorik, serta perkembangan lainnya seperti kemampuan koordinasi mata-tangan (motorik halus), keseimbangan, dan ritme gerak fisik.

 

Bentuk paling sering dari olahraga usia dini pada masa ini adalah bermain secara aktif seperti berjalan, berlari, memanjat, dan lainnya. Bentuk lain adalah yang disebut interactive guided play atau bermain interaktif dengan arahan seperti berlatih menari, yang juga melatih anak untuk mengikuti instruksi.

Sesekali selipkan aktivitas yang memerlukan banyak tenaga dalam waktu singkat, seperti melompat-lompat, memanjat, berlari. Mainkan musik dan ajak Si Buah Hati bergerak sesuai irama. 

 

Belajarlah bermain bola dengan cara lempar tangkap dan menendang. Permainan yang didorong dan ditarik seperti kereta-keretaan meningkatkan pemahaman anak tentang kesadaran ruang

 

  • Usia Prasekolah  

Anak yang berusia prasekolah dianjurkan melakukan minimal 180 menit atau 3 jam aktivitas fisik dengan intensitas ringan hingga tinggi per harinya. Aktivitas fisik tersebut dapat berupa sejumlah aktivitas di lingkungan luar rumah atau aktivitas bermain ataupun rekreasi. 

 

Pada usia ini, anak diharapkan dapat mengembangkan kemampuan melempar, melompat dan berlari. Si Buah Hati di usia prasekolah memiliki banyak sekali pilihan permainan yang dapat dijadikan aktivitas fisik. Selipkan latihan yang membuat anak bernafas lebih cepat dan dalam. Misalnya, ajak anak berlomba jarak pendek saat bersepeda.

 

Selain rekomendasi olahraga usia dini, anak-anak juga dianjurkan membatasi kegiatan yang sedentary atau tidak aktif dalam kesehariannya. Hal ini dapat dicapai misalnya Bunda, Ayah atau pengasuh meminimalisasi waktu yang dihabiskan oleh Si Buah Hati untuk duduk, menggunakan stroller atau menonton TV. Waktu yang dianjurkan adalah kurang dari 1 jam sehari, bahkan apabila dapat lebih pendek akan lebih baik.

 

Pada saat melakukan aktivitas fisik, umumnya Si Buah Hati akan berkeringat. Tak apa, hal ini sangat sehat dampaknya bagi Si Buah Hati. Namun demikian, jangan sampai Si Buah Hati mengalami dehidrasi.

 

Oleh sebab itu, sodorkan minuman, jangan tunggu sampai Si Buah Hati mengeluh haus. Karena jika Si Buah Hati bilang haus, berarti telah terjadi dehidrasi ringan. Sebaiknya. minum cairan yang sejuk (bukan dingin), sebelum, selama dan setelah olahraga. Jumlah sekitar 200-250 cc (1 gelas) setiap 20 menit berolahraga. Minuman yang dianjurkan berupa air putih atau jus buah segar (bukan kemasan).

 

Untuk mendukung aktivitas fisiknya, pastikan Si Buah Hati mendapatkan nutrisi sesuai usianya. Memberikan nutrisi yang tepat dan sempurna bisa membantu mendukung kesehatan serta kebutuhan gerak Si Buah Hati. Ibu bisa memberikan pelengkap nutrisi, seperti Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini merupakan produk susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus

 

Image Article
Yuk, Ajak Si Kecil Beraktivitas Fisik!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Latih Kekuatan Otot Si Buah Hati dengan Menari

Published date

Setelah menginjak usia toddler, Si Buah Hati sudah mulai aktif bergerak. Pada momen ini juga, Bunda haruslah rajin memberikannya beragam stimulasi yang dapat mendukung perkembangan Si Buah Hati, agar optimal. Satu kegiatan yang dapat Bunda berikan untuk Si Buah Hati adalah menari.

Mengapa menari? Karena dalam menari, Si Buah Hati akan belajar melakukan pelbagai gerakan yang menstimulasi motorik kasarnya. Sementara menurut Mella Kumala Dewi, peneliti dari Universitas Bengkulu, menari dapat mengembangkan kelenturan otot tubuh.

"Si Buah Hati yang sering berlatih menari dengan meliukkan badan ke kanan dan ke kiri dapat meningkatkan kelenturan pinggang dan lengan," tulis Mella.

Karena usianya yang masih kecil, tentu saja Bunda tidak perlu mengajarkan gerakan yang sulit. Cukup gerakan sederhana yang bisa membantu menstimulasi motorik Si Buah Hati, seperti mengangkat tangan, menggoyangkan pinggul ke kiri dan ke kanan, atau bertepuk tangan sambil melompat. 

Tentu saja, semua itu akan lebih mengasyikkan bila diiringi oleh musik. Sesuaikan dengan kemampuan Si Buah Hati ya, Bunda. Jangan dipaksakan. Selain melatih kekuatan otot Si Buah Hati, menari juga memberikan banyak manfaat. Misalnya berikut ini.

1. Menyalurkan Energi Dengan Cara Tepat

Si Buah Hati selalu punya banyak energi untuk bergerak ke sana-sini. Dengan bantuan tarian yang teratur, ia bisa menyalurkan energi dengan cara yang tepat dan menyenangkan. 

Apalagi perkembangan teknologi seperti smartphone atau tablet cenderung membuat Si Buah Hati betah berdiam diri di depan layar. Namun, smartphone bisa juga menjadi 'sarana' mencari gerakan menari dan menari bersama Bunda dan Ayah.

2. Menunjang Kesehatan Fisik

Latihan tari yang teratur dapat meningkatkan fleksibilitas tubuh Si Buah Hati. Kekuatan fisik dan staminanya juga akan lebih baik. Selain itu, Si Buah Hati juga akan memiliki postur tubuh yang tegak. Bahkan jantung dan paru-parunya akan lebih sehat, karena menari merupakan bagian dari olah tubuh.

3. Melatih Kontrol Diri

Ketika menari bersama-sama, Si Buah Hati akan mengikuti gerakan Bunda, guru, atau temannya. Dengan begitu, ia akan belajar bekerja sama dan melatih kontrol diri yang baik.

4. Ekspresikan Diri dan Melatih Daya Ingat

Menari bukanlah sekedar menggerakkan badan melainkan upaya untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran Si Buah Hati. Kala menari berkelompok, Si Buah Hati harus belajar menghafal gerakan tarian itu. Dengan begitu, secara tidak langsung, menari akan membantu Si Buah Hati mengembangkan daya ingatannya.

Bunda bisa memberikan pelengkap nutrisi untuk melatih kemampuan Si Buah Hati, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus

Jadi tunggu apa lagi Bunda? Setel musiknya sekarang dan mulailah bergoyang bersama Si Buah Hati. Seru, ya?

Image Article
Latih Kekuatan Otot Si Kecil dengan Menari
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Mengenal Garis, Dasar Belajar Seni Lukis

Published date

Salah satu hadiah yang bisa membuat Si Buah Hati merasa bahagia adalah pensil dan buku gambar. Sebab sejak usia toddler, ia memang tengah senang mencorat-coret. Mulai dari mencoret dengan bentuk sembarangan, waktu ia baru mengenal pensil dan mengetahui kegunaannya. Hingga coretan beragam bentuk dasar, seperti lingkaran atau garis panjang, kala sudah terbiasa memegang alat tulis. 

Di tahap ini, Si Buah Hati sesungguhnya sudah bisa mengendalikan aktivitas motoriknya. Hingga kemampuan mencoretnya meningkat menjadi lebih terkendali. Pada masa ini pula Bunda dapat memperkenalkannya dengan seni lukis. Yakni dengan cara:

1. Memperkenalkan Garis Lurus

Garis adalah barisan titik yang memiliki dimensi memanjang dan arah tertentu dengan kedua ujung terpisah. Si Buah Hati yang sudah masuk tahap mencoret terkendali mampu menorehkan ujung pensil dari atas ke bawah atau dari kiri ke kanan dan sebaliknya. 

Meski garis yang diciptakannya tidak benar-benar lurus. Karena itu, pelan-pelan Bunda bisa mencontohkan cara membuat garis lurus pada Si Buah Hati. Bimbinglah tangan mungilnya untuk menarik garis yang lurus.

Setelah gambar garis jelas, barulah Bunda bisa menjelaskan apakah itu bentuk garis lurus yang tegak atau datar. Pada penjelasan lanjutan, Bunda bisa menceritakan gambar apa saja yang bisa dibuat dari garis lurus tersebut. 

Setelah kemampuan motorik Si Buah Hati berkembang, Bunda juga bisa mengajarkan dan mengenalkan variasi garis lainnya. Misalnya garis lengkung, bergelombang, atau diagonal.

2. Lingkaran

Dalam pelajaran seni rupa, bidang dua dimensi yang dibuat dari pertautan garis akan membentuk satu bentuk. Si Buah Hati, yang sudah bisa mengendalikan pensil, mampu menggambar lingkaran dengan mempertemukan titik akhir perjalanan pensilnya ke titik awal. Bentuk lingkaran yang dibuatnya mungkin belum bulat sempurna. 

Bahkan, terkadang ketika dia sudah membuat satu lingkaran, tangannya akan terus memutar sehingga akan terlihat bentuk lingkaran di dalam lingkaran.

Di sini, Bunda bisa mulai menjelaskan kepada Si Buah Hati untuk menghentikan gerakan pensil setelah berhasil membentuk satu lingkaran. Berilah dia pujian karena telah berhasil membuat salah satu bentuk geometri sederhana, lalu ceritakan gambar apa saja yang bisa dihasilkan dari lingkaran tersebut. 

Tahap selanjutnya, ketika tangan Si Buah Hati sudah mulai kokoh memegang pensil, Bunda bisa mengajarkannya membuat lingkaran dengan benar. Misalnya mengajarkan Si Buah Hati mencetak bentuk lingkaran dari gelas yang ditempelkan pada kertas.

Setelahnnya, Biarkan Si Buah Hati bereksplorasi dengan bentuk yang dia bisa. Berilah kesempatan pada Si Buah Hati membuat garis dan lingkaran sebanyak-banyaknya. Bunda bisa mempersiapkan pensil warna atau krayon pada Si Buah Hati, agar proses belajarnya lebih menarik.

Bunda juga bisa mendukung kreativitas Si Buah Hati dengan memberikannya pelengkap nutrisi, seperti DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. Dengan nutrisi seimbang serta stimulasi tepat, Bunda mendukung perkembangan Si Buah Hati usia toddler sejak dini yang lebih optimal.

Image Article
Mengenal Garis, Dasar Belajar Seni Lukis
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Melatih Keberanian Si Buah Hati Sejak Dini

Published date

Keberanian sangat diperlukan untuk mengembangkan diri seseorang. Karena itu, melatih keberanian Si Buah Hati sejak dini penting sebagai bekal kehidupannya kelak.

Kesuksesan kita sebagai orangtua bukan hanya dilihat dari seberapa banyak prestasi yang diraih Si Buah Hati, tetapi seberapa baik kita menyiapkan anak-anak kita untuk mengembangkan kepribadiannya dalam menghadapi kehidupannya kelak. Untuk mewujudkan semua itu, kita sebagai orangtua perlu memberi dukungan dan melatih mereka dalam hal pengembangan karakter terutama ketika Si Buah Hati cenderung pemalu, nah bagaimana cara mendidik anak yang pemalu?

Salah satu karakter yang harus dikembangkan dalam menghadapi kehidupan adalah keberanian. Karakter ini sangat dibutuhkan untuk mengembangkan dirinya sendiri kelak. Untuk melatih keberanian Si Buah Hati sejak dini, Bunda bisa mencoba beberapa cara berikut: 

Dukung Si Buah Hati bereksplorasi

Menurut Susan Davis, Ph.D., dalam bukunya yang berjudul Raising Children Who Soar, rasa keberanian seorang anak bisa berubah tergantung pada situasinya. Beberapa anak mungkin memang cenderung pemalu ketika bertemu dengan orang asing, tetapi mereka tidak takut ketika mencoba sepeda barunya. Kabar baiknya, semua anak-anak memiliki keinginan untuk mengeksplorasi dunia mereka. Itulah mengapa sangat penting untuk mendorong minat dan jiwa   petualang, serta kepercayaan diri Si Buah Hati, ini yang menjadi kunci cara mendidik anak yang pemalu. Jangan terlalu banyak membatasi eksplorasi mereka ya, Bunda!

Agar Si Buah Hati tetap terlindungi saat bereksplorasi, penuhi nutrisinya dengan sajian bergizi seimbang setiap hari. DANCOW 1+ Nutritods yang telah diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun. Susu ini memiliki kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Beri Si Buah Hati Waktu

Beberapa anak suka mencoba hal baru dengan penuh semangat, sementara yang lain lebih memilih menahan diri karena malu atau tidak ingin mencoba apa pun sampai mereka 100 persen yakin bisa melakukannya dengan benar. Jika Si Buah Hati pemalu, turunkan sedikit ekspektasi Bunda. Berikut cara mendidik anak yang pemalu, tidak perlu merasa terganggu karena Si Buah Hati terus menempel dengan Bunda, beri ia sedikit waktu untuk ‘pemanasan’ sampai ia terbiasa di dalam lingkungan tersebut dan mulai percaya diri. Saat ia merasa nyaman, itulah waktunya Bunda untuk mulai mendorongnya.

Pujilah keberaniannya

Dalam usianya, Si Buah Hati mulai belajar tentang perbedaan benar dan salah, untuk mulai  memahami bagaimana orang lain bisa terluka. Tetapi, butuh keberanian untuk membela apa yang ia tahu itu benar. Anda bisa membantunya dengan memuji Si Buah Hati jika ia berani membela seorang anak yang diejek atau ia berani mengembalikan mainan kepada pemiliknya, serta pujian lainnya ketika ia melakukan tindakan yang berani secara positif adalah poin penting cara mendidik anak yang pemalu.

Suasana yang familiar

Jangan terburu-buru memaksakan Si Buah Hati untuk terjun dalam situasi baru, biarkan ia mencobanya sendiri. Jika Bunda ingin ia bergaul dengan teman baru, buatlah playdate yang menggabungkan teman-teman lama dengan beberapa teman baru, sehingga ia tidak terlalu merasa asing. Dengan begitu, ia akan lebih mudah berbaur dengan teman barunya.

Beri ia ‘ruang’

Wajar jika Bunda ingin Si Buah Hati cukup aman saat meninggalkan rumah. Namun, tidak ada salahnya jika Bunda lebih berani untuk membiarkan Si Buah Hati bermain dengan teman-temannya di luar rumah, mengeksplorasi dunia mereka yang menyenangkan. Beri mereka ruang dengan tetap mengawasinya dan berhati-hati. Menurut Dr. Reznick, penulis The Power of Your Child's Imagination: Transform Stress and Anxiety Into Joy and Success, dengan memberi Si Buah Hati sedikit ruang akan meningkatkan kepercayaan dirinya sehingga ia dapat menaklukan rasa takut yang krusial dari cara mendidik anak yang pemalu.

Latih keberanian lewat permainan

Untuk Si Buah Hati yang berusia lebih muda, ajak ia bermain permainan yang melatih keberaniannya. Permainan yang paling sederhana adalah permainan petak umpet (hide and seek). Permainan ini sebagai pelajaran paling awal yang melatihnya untuk menghadapi perpisahan, dimana Bunda akan bersembunyi, dan biarkan ia mencari keberadaan Bunda, hingga akhirnya Bunda dan Si Buah Hati bertemu kembali. Dengan begitu, ini akan menjadi pelajaran awal untuk melatih keberanian dengan cara yang menyenangkan.

Itulah beberapa hal yang bisa Bunda lakukan untuk melatih keberanian Si Buah Hati sejak dini. Kuncinya, beri Si Buah Hati waktu dan ruang untuk bereksplorasi, serta mengembangkan keberaniannya. Biarkan ia melakukannya dengan nyaman dan tanpa paksaan.

Image Article
temukan cara mendidik anak yang pemalu
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
a. Sejak bayi sudah mulai meraih barang di sekelilingnya
Quiz Answer 1 B
b. Sejak dibawa ke luar ruang
Quiz Answer 1 C
c. Sejak mulai mengenal kata
Quiz Answer 1 D
d. Sejak usia sekolah
Quiz Answer 2 A
a. Memberi ruang kepada Si Kecil
Quiz Answer 2 B
b. Memberi pujian terhadap keberanian Si Kecil.
Quiz Answer 2 C
c. Melatih keberanian Si Kecil melalui permainan.
Quiz Answer 2 D
d. Pernyataan a, b, c, benar semua
Quiz Answer 3 A
a. Si Kecil merasa berani di tempat umum
Quiz Answer 3 B
b. Memberikan tanggung jawab sekaligus memberikan pandangan tentang lingkungan
Quiz Answer 3 C
c. Si Kecil jadi merasa tidak perlu lagi berinteraksi kepada orang tua
Quiz Answer 3 D
d. Memberikan pandangan bahwa si Kecil bisa lepas dengan orang tua
Quiz 1
1. Kapankah si Kecil baiknya siap Bunda berikan keleluasaan eksplorasi?
Quiz 3
3. Apakah manfaat dari memberikan keleluasaan eksplorasi dan mengajarkan keberanian?
Quiz 2
2. Dalam rangka melatih keberanian Si Kecil sejak dini, hal apa yang dapat bunda lakukan?
Kunci Quiz 1
A
Kunci Quiz 2
D
Kunci Quiz 3
B

Main Boneka Bisa Tingkatkan Panca Indera Si Buah Hati

Published date

Organ gerak dan panca indera Si Buah Hati berkembang pesat ketika usianya menginjak 2 tahun. Di masa ini, ia akan aktif bergerak, doyan berlari, melompat, juga memegang segala benda yang ditemuinya. Menurut A. Aziz Alimul Hidayat dalam buku Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan, inilah tahapan penting bagi Bunda untuk memberikan stimulasi kepadanya. Agar stimulasi menyenangkan dan ia menikmatinya, berilah rangsangan yang dikemas dalam bentuk permainan.

Sementara menurut Pusat Pendidikan Anak Berbasis Sensorimotor di Yogyakarta, Bunda bisa mencoba berbagai metode permainan di rumah untuk mengasah kemampuan sensorimotor Si Buah Hati. Sehingga ia mampu mengekspresikan pikiran dan perasaannya. Empat permainan berbasis sensorimotor adalah:

Mengelompokkan  benda berdasarkan warna 

Mengelompokan benda yang berwarna sama dan memisahkan yang berona beda akan merangsang persepsi visual Si Buah Hati. Permainan ini pun meningkatkan pemahamannya akan benda yang dilihat. Untuk permainan ini, Bunda tidak perlu membelikannya mainan yang mahal. Bisa pula menggunakan benda-benda yang ada di rumah. Misalnya mengajak Si Buah Hati menumpuk bantal dengan warna sarung yang serupa, atau memisahkan potongan sayur berdasarkan warna yang berbeda.

Bermain bola

Bunda dapat pula mengembangkan kemampuan motorik Si Buah Hati untuk mengontrol gerakan tubuhnya. Seperti mengajaknya bermain bola. Bisa permainan lempar-tangkap bola, mengoper bola dengan tendangan, atau menendang bola ke arah gawang buatan. Agar permainan lebih seru, Bunda bisa mengajak anggota keluarga lain atau teman sebayanya.

Bermain peran dan tebak ekspresi wajah

Bermain peran sesungguhnya bisa mendorong Si Buah Hati untuk berimajinasi dan mengembangkan pikiran. Dengan berpura-pura menjadi orang lain, ia juga belajar untuk merangkai kata menjadi kalimat lengkap. Kalaupun belum lancar berbicara, ia bisa menyerap kalimat dalam peran yang Bunda mainkan. Sementara permainan ekspresi wajah dapat membuat ia mengerti perasaannya sendiri maupun orang lain.

Bermain boneka

Mungkin banyak orang yang menganggap boneka merupakan mainan untuk anak perempuan saja. Namun sebenarnya anak lelaki bisa pula memainkannya. Bermain boneka sesungguhnya akan mengajarkan Si Buah Hati untuk bersikap mandiri dan mampu bersosialisasi dengan tepat. Misalnya ia memperlakukan boneka dan mainan seperti sahabatnya sendiri dan menyayangi mereka. Menggantikan pakaian boneka atau berpura-pura memberikannya makanan akan mendorong Si Buah Hati untuk mandiri.

Agar Si Buah Hati bisa menyerap stimulasi dengan optimal, Bunda bisa mendukungnya dengan asupan nutrisi dan gizi. Misalnya dengan memberikan susu pertumbuhan DANCOW 3+ Nutritods. Susu ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Main Boneka Bisa Tingkatkan Panca Indera Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Efektif Ini Bisa Bunda Lakukan untuk Tingkatkan Selera Makan Si Buah Hati

Published date

Anak susah makan sepertinya jadi salah satu tantangan yang sering dialami oleh semua orangtua. Hal ini tentu saja membuat was-was, khawatir jika asupan gizi Si Buah Hati tidak tercukupi. Akibatnya, tumbuh kembang Si Buah Hati pun bisa terhambat.

Sebenarnya ada banyak alasannya mengapa Si Buah Hati kehilangan selera makan. Bahkan hingga menolaknya. Namun, Bunda perlu memahami memang ada beberapa fase yang kerap membuat Si Buah Hati sulit makan. Salah satunya pada saat usia Si Buah Hati memasuki usia 3- 4 tahun.

Usia 3-4 tahun adalah fase di mana Si Buah Hati menunjukan ke-aku-annya yang menyebabkannya kehilangan nafsu makan. Penyebab lainnya juga dikarenakan Si Buah Hati sedang sakit, di mana Si Buah Hati terlihat lemas, demam, dan diare.

Jika Bunda tengah bingung melihat Si Buah Hati kehilangan selera makan, maka ini ada beberapa cara yang bisa Bunda terapkan. Berikut beberapa kiat dari Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes., Nutritionist yang bisa Bunda terapkan.

Berikan dalam porSi Buah Hati

Jika Si Buah Hati sudah mulai kehilangan selera makan, Bunda bisa menyajikan makanan dengan porsi yang kecil. Jika memang ia menolak, jangan dipaksakan karena hal ini justru bisa membuatnya kehilangan selera makan.

Lebih kreatif dalam memilih menu dan sajikan dengan menarik

Coba bayangkan, jika Bunda mengonsumsi makanan sama setiap hari, dengan penampilan tidak menarik, apa yang akan Bunda lakukan? Kehilangan selera makan, bukan? Hal ini pun bisa dirasakan Si Buah Hati. Jika menu yang disajikan tidak menarik, tentu tidak bisa mendongkrak selera makannya. Untuk itu, Bunda perlu variasikan hidangan setiap kali Si Buah Hati makan, baik dari pilihan menu makanannya maupun penyajiannya.

Jangan lupa libatkan Si Buah Hati

Salah satu langkah yang bisa dilakukan agar Si Buah Hati mau makan, jangan lupa ikut melibatkannya saat menyiapkan hidangan. Bunda bisa bertanya, menu apa yang ia inginkan. Jika perlu, libatkan Si Buah Hati dalam mengolahnya. Biarkan ia ikut membantu, seperti mencuci dan membersihkan sayuran. Harapannya, keinginan untuk mencicipi makanan yang telah ia buat dapat timbul.

Berikan camilan atau makanan dan minuman tambahan

Jangan berpikir negatif dulu mengenai kudapan atau snack, karena Si Buah Hati membutuhkan makanan selingan dan berperan dalam memenuhi kebutuhan nutrisi. Baiknya, snack diberikan sebanyak 2 sampai 3 kali sehari. Utamakan memberikan Si Buah Hati camilan yang sehat seperti buah-buahan, sereal dengan susu, biskuit, dan sebagainya.

Salah satu susu pertumbuhan yang bisa Bunda pilih adalah DANCOW 1+ Nutritods yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Salah satu yang tidak kalah penting dalam memilih susu pertumbuhan untuk Si Buah Hati, Bunda perlu memperhatikan dan baca labelnya terlebih dahulu. Karena dari label kemasan, Bunda bisa melihat waktu kedaluwarsa, cara menyiapkan susu dan menyimpannya, termasuk memperhatikan informasi gizi yang terdapat di dalamnya.

Image Article
Ketahui cara efektif untuk meningkatkan selera makan Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off
Quiz Answer 1 A
Ya, karena Si Kecil susah dalam urusan selera makan.
Quiz Answer 1 B
Tidak, Si Kecil sudah mampu meningkatkan selera makannya sendiri
Quiz Answer 1 C
Biasa saja
Quiz Answer 1 D
Tidak tahu
Quiz Answer 2 A
Menambah selera makan
Quiz Answer 2 B
Lebih percaya diri
Quiz Answer 2 C
Lebih Kreatif
Quiz Answer 2 D
Semua benar
Quiz Answer 3 A
Si Kecil sedang sakit
Quiz Answer 3 B
Si kecil merasa bosan dengan penampilan makanan yang tidak menarik
Quiz Answer 3 C
Porsi makan terlalu banyak
Quiz Answer 3 D
Semua benar
Quiz 1
Apakah Bunda membutuhkan cara efektif untuk meningkatkan selera makan Si Kecil?
Quiz 3
Menurut Bunda, apa penyebab Si Kecil kehilangan nafsu makannya?
Quiz 2
Dengan menggunakan cara-cara yang efektif, apa pengaruh positif untuk perkembangan Si Kecil?
Kunci Quiz 1
A
Kunci Quiz 2
D
Kunci Quiz 3
D

Cara Mengasah otak Anak Agar Cerdas Secara Emosional

Published date

Cara mengasah otak anak agar cerdas perlu Bunda pahami sejak anak masih usia dini. Di usia satu tahun, perkembangan anak semakin dinamis dan menarik karena sel-sel dalam otaknya mengalami peningkatan berkali lipat secara intens. Sehingga setiap stimulasi, berupa suara, penglihatan, sentuhan, perasaan, rasa, dan bau menjadi hal yang sangat penting dalam perkembangan otaknya.

Nah, dalam artikel ini akan diulas beberapa kegiatan sederhana yang bisa Bunda lakukan untuk membantu meningkatkan kecerdasan otak Si Buah Hati secara emosional.

Pengertian Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional adalah aspek penting dalam pertumbuhan Si Buah Hati. Ketika anak memiliki kecerdasan emosional, ia akan mampu untuk mengidentifikasi dan mengatur emosi sendiri, mengenali emosi orang lain, dan merasakan empati terhadap mereka.

Kecerdasan emosional juga dibutuhkan agar Si Buah Hati mampu untuk berkomunikasi secara efektif serta membangun hubungan yang sehat dan produktif dengan orang lain.

Sama halnya dengan kecerdasan intelektual (IQ), di mana IQ tinggi dapat memperoleh nilai ujian yang tinggi, maka kecerdasan emosional (EQ) yang tinggi juga dapat meraih kesuksesan dalam situasi sosial dan emosional. Dengan EQ yang baik anak akan dapat membangun hubungan yang kuat, membuat keputusan yang baik, dan menghadapi situasi sulit.

Bagaimana Cara Mengasah Otak Anak agar Cerdas secara Emosional?

Ada beberapa rutinitas untuk mengasah otak anak agar cerdas secara emosional. Berikut beberapa contoh kegiatan untuk mengasah otak anak agar cerdas secara emosional: 

1. Mendengarkan musik

Musik sangat baik untuk meningkatkan kecerdasan emosi anak. 

Hasil penelitian menunjukkan beberapa efek positif dari musik terhadap perkembangan anak, seperti kecerdasan emosional yang lebih baik, performa akademis, dan kemampuan sosial.

Mendengarkan musik juga membantu anak untuk merasa gembira dan meningkatkan rasa percaya diri.

2. Bermain boneka

Bermain boneka bisa menjadi cara mengasah otak anak agar cerdas secara emosional. Bermain boneka adalah cara yang bagus untuk masuk ke dalam imajinasi anak dan mempelajari apa yang mereka rasakan. Memainkan boneka yang berperan dalam sebuah cerita bisa membantu anak mengekspresikan emosi, belajar pengendalian diri, sekaligus relaksasi dan berimajinasi.

Dorong Si Buah Hati mencoba membuat permainan bonekanya sendiri. Setelah bermain, Bunda bisa mengajak Si Buah Hati mendiskusikan perasaan mereka.

3. Dorong anak bermain dengan teman

Bermain dengan orang lain akan membantu anak memperhatikan isyarat sosial, mendengarkan, dan mengambil perspektif orang lain. Hal ini bisa menjadi aspek kunci untuk mengembangkan empati. Bermain bersama teman juga menuntut Si Buah Hati untuk berbagi ide dan mengungkapkan perasaan sembari belajar bernegosiasi dan kompromi.

Anak-anak belajar mengatur diri sendiri saat mereka mengikuti norma dan memberikan perhatian ketika mereka mengalami perasaan seperti antisipasi atau frustrasi. Contoh permainan sosial seperti lempar tangkap bola atau bermain peran bersama anak lain.

Baca Juga: A Bond of Trust: Bangun Kelekatan Bersama Anak

4. Membacakan cerita

Para ahli setuju bahwa tidak ada istilah terlalu dini untuk membaca bersama Si Buah Hati. Membacakan cerita sejak dini bisa meningkatkan kecerdasan otak, termasuk menambah kosakata, meningkatkan kecerdasan emosional, dan membangun empati. Membaca bersama-sama juga merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan ikatan antara orang tua dan anak, mengurangi agresi dan kecemasan.

Bagaimana cara membaca yang efektif? Selama membaca, berilah nama pada setiap emosi yang terjadi pada setiap karakter. Hal ini membantu Si Buah Hati melihat berbagai emosi dari perspektif orang lain. Misalnya, bila hewan di buku cerita tampak senang, sebutkan nama perasaannya, kemudian tersenyumlah padanya. Setelah melakukan kegiatan-kegiatan dan permainan tersebut, sediakan waktu untuk beristirahat, seperti tidur. Ketika tidur, otak Si Buah Hati memproses segala hal yang telah dipelajari ke dalam memori jangka panjang.

Ciri Anak dengan Kecerdasan Emosional yang Baik

Selain berbagai tips cara mengasah otak anak agar cerdas dan kreatif di atas, Bunda juga perlu tahu tanda atau ciri seorang anak yang memiliki kecerdasan emosional yang baik, di antaranya:

  • Mudah diajak berbicara

  • Mudah memahami saat dijelaskan tentang perasaan orang di sekitarnya

  • Mudah beradaptasi dengan situasi atau orang baru

  • Mudah berteman

  • Memiliki kepercayaan diri

  • Tahu kapan dan bagaimana meminta bantuan orang lain

Selain memberikan stimulasi pada Si Buah Hati untuk cerdas secara emosional, Bunda juga perlu bantu penuhi kebutuhan gizinya. Bunda dapat memberi Si Buah Hati usia 1-3 tahun asupan susu pertumbuhan DANCOW 1+ Imunutri. DANCOW 1+ Imunutri memiliki kandungan tinggi vitamin A, C, E, Selenium, Zink dan Tembaga, tinggi kalsium, protein, vitamin D, serta DHA, zat besi, dan Omega 3 & 6.

Itulah beberapa cara mengasah otak anak agar cerdas serta tanda anak dengan kecerdasaan emosional yang baik. Bantu Si Buah Hati tumbuh menjadi anak percaya diri dengan kecerdasan emosional yang baik, ya Bunda.

Image Article
Cara Mengasah Otak Anak agar Cerdas secara Emosional
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off