Yuk, Ajak Si Buah Hati Olahraga Usia Dini
05-11-2020
Untuk mencapai kondisi kesehatan yang prima, selain pentingnya memerhatikan asupan gizi Si Buah Hati, juga tak kalah penting adalah mendorongnya melakukan olahraga usia dini.
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), seorang anak membutuhkan sekitar 60 menit berolahraga fisik setiap harinya. Total 60 menit ini tidak harus didapatkan dalam satu waktu yang sama, tetapi dapat dijumlahkan dalam sehari menjadi 60 menit.
Mengapa olahraga usia dini itu penting? Menurut dr. Bernie Endyarni Medise, SpA(K), MPH, inilah beberapa keuntungan bila Si Buah Hati selalu didorong untuk melakukan aktivitas fisik.
1. Baik untuk Kesehatan Fisik Si Buah Hati
Olahraga usia dini atau aktivitas fisik tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan tubuh Si Buah Hati, seperti meningkatkan lean body mass, meningkatkan kepadatan tulang, kekuatan otot dan tulang, meningkatkan kesehatan jantung, peredaran darah, serta kesehatan paru-paru.
Sebuah penelitian di Iowa, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa anak-anak yang secara aktif bermain memperlihatkan pertumbuhan dan perkembangan tulang yang optimal. Banyak penelitian lain yang membuktikan bahwa bermain aktif mencegah anak dari kelebihan berat badan dan obesitas.
2. Meningkatkan Kemampuan Motorik
Membantu mengembangkan koordinasi dan gerakan motorik Si Buah Hati.
3. Baik untuk Kesehatan Mental
Meningkatkan kepercayaan diri, kemampuan belajar dan berlatih, serta meningkatkan kesehatan mental psikologis. Saat olahraga usia dini, Si Buah Hati akan merasa gembira. Hal ini akan membantu anak mengurangi stres dan membantu kemampuan sosial anak serta mengasah perkembangan otak.
4. Meningkatkan Bonding Time
Bila dilakukan bersama keluarga, olahraga usia dini dapat memberikan quality time pada Si Buah Hati dan meningkatkan bonding dengan orang tua.
5. Punya Gaya Hidup Aktif
Bila dibiasakan melakukan aktivitas fisik sejak dini kelak Si Buah Hati tumbuh menjadi seorang dewasa dengan gaya hidup aktif.
Baca Juga: Manfaat Nutrisi yang Bisa Ditemukan dalam Susu Pertumbuhan
Ragam Aktivitas
Ada pun panduan aktivitas fisik atau berolahraga bagi anak-anak yang direkomendasikan oleh dokter Bernie adalah sebagai berikut:
Usia Batita
Saat memasuki prasekolah, Si Buah Hati diharapkan sudah dapat berjalan, berlari, dan melompat. Pada masa ini, olahraga diperlukan untuk memperkuat kemampuan dasar motorik kasar dan kemudian melatih fungsi dan kemampuan motorik, serta perkembangan lainnya seperti kemampuan koordinasi mata-tangan (motorik halus), keseimbangan, dan ritme gerak fisik.
Bentuk paling sering dari olahraga usia dini pada masa ini adalah bermain secara aktif seperti berjalan, berlari, memanjat, dan lainnya. Bentuk lain adalah yang disebut interactive guided play atau bermain interaktif dengan arahan seperti berlatih menari, yang juga melatih anak untuk mengikuti instruksi.
Sesekali selipkan aktivitas yang memerlukan banyak tenaga dalam waktu singkat, seperti melompat-lompat, memanjat, berlari. Mainkan musik dan ajak Si Buah Hati bergerak sesuai irama.
Belajarlah bermain bola dengan cara lempar tangkap dan menendang. Permainan yang didorong dan ditarik seperti kereta-keretaan meningkatkan pemahaman anak tentang kesadaran ruang
- Usia Prasekolah
Anak yang berusia prasekolah dianjurkan melakukan minimal 180 menit atau 3 jam aktivitas fisik dengan intensitas ringan hingga tinggi per harinya. Aktivitas fisik tersebut dapat berupa sejumlah aktivitas di lingkungan luar rumah atau aktivitas bermain ataupun rekreasi.
Pada usia ini, anak diharapkan dapat mengembangkan kemampuan melempar, melompat dan berlari. Si Buah Hati di usia prasekolah memiliki banyak sekali pilihan permainan yang dapat dijadikan aktivitas fisik. Selipkan latihan yang membuat anak bernafas lebih cepat dan dalam. Misalnya, ajak anak berlomba jarak pendek saat bersepeda.
Selain rekomendasi olahraga usia dini, anak-anak juga dianjurkan membatasi kegiatan yang sedentary atau tidak aktif dalam kesehariannya. Hal ini dapat dicapai misalnya Bunda, Ayah atau pengasuh meminimalisasi waktu yang dihabiskan oleh Si Buah Hati untuk duduk, menggunakan stroller atau menonton TV. Waktu yang dianjurkan adalah kurang dari 1 jam sehari, bahkan apabila dapat lebih pendek akan lebih baik.
Pada saat melakukan aktivitas fisik, umumnya Si Buah Hati akan berkeringat. Tak apa, hal ini sangat sehat dampaknya bagi Si Buah Hati. Namun demikian, jangan sampai Si Buah Hati mengalami dehidrasi.
Oleh sebab itu, sodorkan minuman, jangan tunggu sampai Si Buah Hati mengeluh haus. Karena jika Si Buah Hati bilang haus, berarti telah terjadi dehidrasi ringan. Sebaiknya. minum cairan yang sejuk (bukan dingin), sebelum, selama dan setelah olahraga. Jumlah sekitar 200-250 cc (1 gelas) setiap 20 menit berolahraga. Minuman yang dianjurkan berupa air putih atau jus buah segar (bukan kemasan).
Untuk mendukung aktivitas fisiknya, pastikan Si Buah Hati mendapatkan nutrisi sesuai usianya. Memberikan nutrisi yang tepat dan sempurna bisa membantu mendukung kesehatan serta kebutuhan gerak Si Buah Hati. Ibu bisa memberikan pelengkap nutrisi, seperti Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini merupakan produk susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.
Disclaimer
Madu penting untuk perkembangan indra perasa Si Buah Hati. Namun, sebaiknya madu tidak diberikan kepada Si Buah Hati yang berusia di bawah 12 bulan, kecuali telah diproses dengan tekanan dan suhu tinggi untuk membunuh kandungan bakteri penyebab botulisme di dalamnya.
Penggunaan madu pada setiap produk DANCOW telah diproses dan diuji agar aman dikonsumsi oleh Si Buah Hati.