5 Cara Persiapan Si Buah Hati Berani Berbicara di Depan Kelas

Published date

Pada masa sekarang, pelajaran di sekolah lebih beragam dan atraktif ketimbang di masa lalu. Bila dulu guru cenderung mendikte materi pelajaran kepada murid, kini sejumlah sekolah menerapkan pola presentasi di depan kelas yang dilakukan oleh para siswa. Bahkan cara ini sudah mulai diterapkan di beberapa pre-school.

Sesungguhnya, perlu keberanian bagi seseorang untuk bicara di depan umum, tak terkecuali Si Buah Hati yang mulai memasuki usia sekolah. Menumbuhkan rasa percaya diri pada anak untuk berbicara di depan umum sejak dini sangatlah penting. 

Terlebih lagi pada zaman dengan kemajuan pesat seperti ini, di mana kemampuan bicara adalah salah satu poin penting untuk masa depannya.

Nah, bagaimana cara Bunda mempersiapkan Si Buah Hati agar mampu merangkai kalimat dan berani berbicara di depan kelas? Sehingga dia siap menerima tantangan untuk mempresentasikan setiap hasil karyanya. Berikut beberapa cara yang bisa Bunda praktikan:

1. Memberi Contoh dengan Basa-Basi

Bagi orang dewasa, berbasa-basi mungkin dianggap sebagai hal yang tidak penting. Namun, buat Si Buah Hati, latihan bercakap dengan basa-basi berguna untuk mengajarkannya cara berbicara yang baik. 

Tentu saja, basa-basi tersebut disesuaikan dengan kebutuhan anak. Misalnya, saat ia baru terbangun dari tidur siangnya, Bunda bisa mengatakan, "Wah, jagoan Bunda sudah bangun, ayo bereskan tempat tidur dan mandi yang bersih supaya sehat dan wangi ya." Untaian kalimat yang diucapkan Bunda dapat meningkatkan kemampuannya dalam bertutur dengan kosakata yang baru dan baik.

2. Menjawab Pertanyaan Anak dengan Penjelasan

Ada baiknya, Bunda tak sekedar menjawab pertanyaan anak sambil lalu, tetapi juga memberikan penjelasan yang menarik. Misalnya, saat Bunda dan Si Buah Hati bermain di kebun binatang, lalu ia bertanya, "Ma, itu binatang apa?" 

Bunda dapat menjawabnya dengan berkata, "Itu namanya gajah. Gajah makannya tumbuhan, dia juga punya gading yang kokoh dan indah. Tubuhnya besar dan kuat."

3. Menjadi Pendengar yang Baik

Saat Si Buah Hati bercerita, cobalah mendengarkannya dengan seksama. Simak setiap detail yang ia ucapkan. Lalu, Bunda bisa memberikan tanggapan dengan balik bertanya atau memintanya menjelaskan beberapa hal lebih detail. Respon yang Bunda berikan dapat membantunya dalam mengekspresikan diri.

Misalnya, saat anak melaporkan pengalaman baru yang didapat di sekolah dengan mengatakan,"Bunda, tadi aku belajar menggambar." Bunda bisa menanggapi dengan balik bertanya,"Oh ya? Tadi gambar apa? binatang atau bunga?"

4. Mendongeng dan Bernyanyi

Aktivitas mendongeng bisa membantu anak menemukan kosakata baru. Begitu juga dengan menyanyi. Ada baiknya, Bunda melakukannya secara bergantian. Setelah Bunda mendongeng, mintalah Si Buah Hati untuk menceritakan kembali kisah yang dibacakan sebelumnya. 

Tak perlu menjadi pengkritik, Bunda cukup mendengarkan, agar ia terbiasa dalam mendeskripsikan sesuatu.

5. Menyertakan Si Buah Hati dalam Beragam Aktivitas Sosial

Kegiatan sosial dan lomba-lomba dapat membantu anak mengenal 'dunia luar'. Semakin banyak aktivitas yang diikutinya, semakin banyak pengetahuan yang didapat. Selain itu, Si Buah Hati juga bisa bertemu dengan kawan dan lingkungan baru yang bisa membantunya dalam meningkatkan rasa percaya dirinya.

Bunda juga bisa mendukung kemampuan bicara Si Buah Hati dengan memberikan kebutuhan nutrisi hariannya. Caranya dengan memberikan pelengkap nutrisi, seperti Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Persiapkan Si Kecil Berani Berbicara di Depan Kelas
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

5 Tips Stimulasi Si Buah Hati Berbicara

Published date

Keterampilan Si Buah Hati tidaklah datang dengan sendirinya, termasuk kemampuannya berbicara. Sama seperti kemampuan yang lain, Si Buah Hati memerlukan dukungan berupa stimulasi untuk memicunya lancar berbicara.

Memasuki usia toddler, Si Buah Hati mengalami berbagai perkembangan termasuk kemampuan berbicara. Mungkin ia hanya mengucapkan beberapa patah kata hingga di usia 12 bulan. Tetapi menjelang usia 2 tahun, biasanya Si Buah Hati mampu mengucapkan sampai dengan 50 kata. Hingga akhirnya dapat mengungkapkan keinginannya dalam kata-kata maupun kalimat utuh.

Untuk membantu kemampuan bicara Si Buah Hati, Bunda bisa memberikannya stimulasi dalam kegiatan sehari-hari. Di antaranya:

1. Aktif Mengajak Si Buah Hati Berbicara

Pada usia toddler, Si Buah Hati merupakan peniru ulung. Setelah melihat dan membaca gerak bibir Bunda ketika tengah membuat suara-suara, Si Buah Hati akan menirunya. 

Karena itu, pastikan Si Buah Hati dapat menatap wajah Bunda ketika sedang mengobrol. Lakukanlah kegiatan ini dengan perlahan dan kalimat sederhana, sehingga Si Buah Hati dapat mudah mencobanya.

2. Bernyanyi Bersama

Kenalkan Si Buah Hati dengan lagu-lagu dan irama musik. Keindahan musik yang menyatukan kata-kata dengan nada menimbulkan keinginan yang kuat pada Si Buah Hati untuk berdendang dengan kata-katanya sendiri atau menggerakkan anggota tubuh mengikuti irama. 

Lagu yang ia dengar pun mendorongnya untuk berlatih terus-menerus dalam menciptakan kembali suara-suara dalam lagu. Bonusnya, syair dalam lagu-lagu yang sering dinyanyikan Si Buah Hati bersama Bunda dapat meningkatkan kemampuan memori otak. Sehingga ia mampu mengingat dan menyuarakannya kembali.

3. Mendongeng untuk Si Buah Hati

Bacakanlah buku cerita untuk Si Buah Hati di waktu bermainnya, sesering mungkin. Ketika membacakan buku atau cerita, Bunda akan menambah perbendaharaan kosakata. 

Ini juga akan menimbulkan rasa penasarannya untuk kembali mengucapkan kata-kata, seperti yang sering diucapkan Bunda. Bisa juga menambahkan jenis suara tertentu atau bantuan boneka agar Si Buah Hati lebih tertarik.

4. Main Tebak Gambar

Bunda, ajaklah Si Buah Hati untuk bermain tebak gambar, baik itu buah-buahan, hewan, maupun tumbuh-tumbuhan. Awali dengan Bunda menunjukkan benda yang dimaksud, kemudian ajak Si Buah Hati untuk menebak namanya. 

Ini akan melatih kemampuan memori otak Si Buah Hati, yang kemudian diteruskan untuk mengucapkan kosakata dalam versinya ketika melihat gambar yang ditunjuk Bunda.

5. Belajar dengan Bermain

Keterampilan berbicara Si Buah Hati dapat terus ditingkatkan melalui permainan yang meniru percakapan dua arah. Misalnya saja menggelindingkan bola di antara Si Buah Hati dan Bunda. Lalu Bunda mengucapkan sebuah instruksi ketika menangkap bola.

Perlahan, tercipta percakapan antara Bunda dan Si Buah Hati. Kondisi ini akan mendorong Si Buah Hati untuk terus berlatih berbicara agar bisa menarik perhatian dan mendapat respon dari Bunda.

Untuk lebih mengefektifkan manfaat seluruh stimulasi, sebaiknya Bunda fokus menggunakan gerak tubuh, terutama bibir dan ekspresi wajah saat berkomunikasi dengan Si Buah Hati.

Tidak perlu khawatir jika Si Buah Hati tidak langsung memberi respon di awal stimulasi. Berilah waktu, karena ia membutuhkan proses dalam meniru ucapan Bunda maupun dalam menemukan kata-kata yang tepat saat mengobrol.

Bunda juga perlu menatap mata Si Buah Hati untuk menambah rasa percaya dirinya dalam berbicara. Rasa percaya diri membuat Si Buah Hati merasa berkesempatan untuk mengekspresikan dirinya.

Terlebih penting, matikan radio atau televisi untuk menjaga konsentrasi Si Buah Hati ketika berbincang dengan Bunda. Pastikan Bunda selalu menyelipkan pertanyaan di dalam setiap percakapan dengan Si Buah Hati, ya.

Bila Si Buah Hati salah mengungkapkan suatu kata, Bunda tidak perlu buru-buru mengoreksi ucapannya. Sebaiknya koreksi dilakukan secara perlahan untuk mempermudahnya berbicara lebih sering dan lancar. Jangan lupa juga berikan pujian bila Si Buah Hati berhasil mengungkapkan sesuatu.

Untuk mendukung perkembangan, Bunda bisa memberikan pelengkap nutrisi seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Tips Stimulasi Si Kecil Berbicara
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

5 Manfaat Si Buah Hati Terbiasa Main dengan Hewan

Published date

Tahukah Bunda, membiarkan Si Buah Hati bermain dan memelihara hewan membawa dampak positif bagi perkembangan sosial dan emosional anak? Berinteraksi dengan hewan akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak.

Tidak sedikit orang tua yang merasa khawatir jika melihat Si Buah Hati bermain dengan hewan. Apakah Bunda salah satu di antaranya? Jika ya, ada baiknya Bunda lebih dulu mempertimbangkan hal positif yang bisa dipelajari Si Buah Hati jika dirinya bermain dengan hewan peliharaan di rumah, agar Bunda tidak ragu untuk berkata “iya boleh”.

Bermain dengan hewan melatih anak lebih bertanggung jawab

Membiarkan Si Buah Hati bermain dengan hewan peliharaan akan membuat anak belajar bahwa hewan membutuhkan makan setiap hari. Layaknya manusia, hewan pun butuh kandang yang nyaman dan bersih sebagai tempat tinggalnya.

Dari sini, maka Si Buah Hati bisa belajar mengenal akan pentingnya tanggung jawab, dengan memberi makan dan ikut membantu membersihkan kandang hewan ataupun membersihkan hewan peliharaannya. Menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap hewan peliharaan akan mengasah kepekaannya juga dalam perjalanan tumbuh kembang anak. Tapi, Bunda tentu saja perlu mendampingi saat Si Buah Hati melakukannya, ya.

Bermain dengan hewan, melatih anak mengetahui bagaimana belajar untuk tulus.

Saat Si Buah Hati bermain dengan hewan, salah satu hal yang bisa adalah melatihnya untuk memberikan respon yang baik terhadap hewan. Contohnya, bagaimana tangan mungilnya menyentuh dan membelai hewan peliharaannya. Dari kebiasaan ini Si Buah Hati akan belajar tentang menjaga ikatan antar sesama makhluk hidup.

Terlebih lagi jika mengingat saat bermain dengan hewan, Si Buah Hati lebih mengandalkan insting bukan pikiran. Sehingga membuatnya bermain dengan penuh ketulusan.

Si Buah Hati bisa lebih percaya diri

Tahukah Bunda bahwa manfaat lain saat membiarkan Si Buah Hati bermain dengan hewan akan membuatnya lebih percaya diri. Hal ini dikarenakan saat bermain dengan hewan, Si Buah Hati akan merasakan bahwa dirinya bisa berteman dengan siapa saja. Terlebih jika Si Buah Hati melihat bahwa hewan peliharaannya bisa tumbuh sehat karena keterlibatannya merawat hewan.

Bermain dengan hewan, membuat Si Buah Hati memiliki rasa empati

Saat Si Buah Hati terbiasa bermain dan berinteraksi dengan hewan, maka akan berpengaruh untuk mengembangkan sisi empati. Sisi empati adalah hal yang penting di asah selama masa tumbuh kembang anak. Mengapa? Karena meskipun saat berinteraksi dengan hewan yang tidak bisa berkomunikasi, maka akan membuatnya belajar untuk lebih peka dan menumbuhkan rasa empati pada dirinya.

Bermain dengan hewan, mampu mempererat hubungan antar anggota keluarga

Manfaat memelihara hewan bagi Si Buah Hati yang tidak kalah penting adalah mampu mempererat hubungan antara anggota keluarga. Sebab, seluruh anggota keluarga bisa memiliki sebuah ritual bermain bersama dengan hewan peliharaan tersebut. Peran seluruh anggota keluarga dalam berinteraksi dengan hewan sangat penting bagi tumbuh kembang anak.

Lagi pula, bukankah Bunda juga perlu terus mengawasi dan mendampingi Si Buah Hati saat bermain dengan hewan untuk menghindari sesuatu hal yang tidak diinginkan. Artinya, Bunda dan Si Buah Hati memiliki waktu berkualitas untuk bermain bersama.

Namun penting untuk diingat, agar Bunda lebih percaya diri mengatakan ‘iya boleh’ pada Si Buah Hati untuk bermain dan memelihara hewan.

Ikuti beberapa tips di bawah ini, ya.

  1. Belai punggung hewan, jangan kepalanya.
  2. Temani dan awasi Si Buah Hati saat sedang bermain dengan hewan
  3. Latih Si Buah Hati untuk terbiasa mencuci tangan dengan sabun setelah  bermain.
  4. Pastikan nutrisi Si Buah Hati tercukupi dengan sajian bergizi seimbang setiap hari.

Sajian bergizi tersebut bisa berupa buah, susu maupun sayuran. Bunda bisa memberikan DANCOW 1+ Nutritods untuk Si Buah Hati. Susu ini mengandung 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Pantau tumbuh kembang anak saat bermain bersama hewan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Ikan Hiu
Quiz Answer 1 B
Ular
Quiz Answer 1 C
Gajah
Quiz Answer 1 D
Kucing
Quiz Answer 2 A
Membiarkan si kecil memberikan makan sendiri
Quiz Answer 2 B
Mengelus punggung
Quiz Answer 2 C
Memberikan biskuit si Kecil kepada hewan
Quiz Answer 2 D
Langsung menggendong hewan
Quiz Answer 3 A
Membuat si Kecil sibuk
Quiz Answer 3 B
Bonding dengan menjadi waktu bermain bersama anak dan keluarga
Quiz Answer 3 C
Banyak koleksi hewan
Quiz Answer 3 D
Ibu dan anak bisa bermain masing-masing
Quiz 1
Hewan apakah yang biasanya dimiliki di rumah?
Quiz 3
Apakah manfaat memiliki hewan peliharan di rumah?
Quiz 2
Bagaimana kah awal memperkenalkan hewan kepada si Kecil?
Kunci Quiz 1
D
Kunci Quiz 2
B
Kunci Quiz 3
B

3 Cara Ajarkan Si Buah Hati Sayang Binatang

Published date

Alisha suka mendengarkan dongeng tentang binatang yang selalu dibacakan Shinta, sang Bunda. Salah satu tokoh utama pada kisah-kisah itu adalah kelinci. Alisha selalu membayangkan bagaimana kelinci bermain, melompat, hingga menggerogoti wortel yang segar.

Suatu hari, Shinta membeli seekor kelinci untuk Alisha yang masih berusia 1 tahun. Shinta sudah mempersiapkan diri kalau awal perkenalan Alisha dengan seekor kelinci betulan dimulai dengan buruk. “Saya kira Alisha akan takut, ternyata dia malah langsung menggendongnya,” kata Shinta ketika dihubungi akhir Juli 2015 lalu.

Sekarang Alisha sudah berusia 3 tahun. Shinta merasa Alisha sudah cukup umur dan memintanya agar juga ikut merawat kelinci, bukan hanya bermain saja. “Agar dia bisa lebih bertanggung jawab,” kata Shinta. Maka, setiap hari Alisha ikut memberi makan kelincinya.

Shinta tidak khawatir Alisha akan terpapar penyakit yang bisa dibawa kelinci. Sebab dia selalu memastikan kelinci Alisha dalam keadaan bersih. Selain itu, beberapa hal lain yang harus diperhatikan saat memelihara binatang adalah tempat makanan hewan dari jangkauan Si Buah Hati. Bila tiba waktunya memberi makan peliharaan, pastikan kegiatan itu dilakukan bersama dengan Ayah atau Bunda.

Terlebih lagi, Alisha mendapatkan perlindungan dari dalam karena mengonsumsi DANCOW 1+ Nutritods. Susu ini diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. Sehingga Shinta bisa merasa tenang dan membiarkan Alisha bereksplorasi bersama peliharaannya.

Kini Alisha ingin punya peliharaan selain kelinci. Dia ingin merawat seekor bebek seperti yang ada dalam buku ceritanya yang baru.

Si Buah Hati perlu didorong untuk berteman dengan binatang sejak dini. Berdasarkan jurnal berjudul Sarana Bantu Terapi Kognitif Perilaku untuk Anak Penderita Zoophobia, interaksi dengan binatang dapat memicu hormon oxytocin. Hormon kasih sayang ini dapat memberikan efek nyaman dan mengurangi stres.

Memelihara binatang akan menumbuhkan rasa empati Si Buah Hati kepada sesama makhluk hidup. Selanjutnya akan menumbuhkan rasa kemanusiaan sehingga dia bisa berempati kepada orang lain. Menurut Shinta, setelah Alisha memelihara kelinci, dia jadi tahu bagaimana memperlakukan makhluk yang sakit dan mati. “Kini dia paham kalau makhluk yang mati harus dikubur,” ujarnya.

Banyak cara yang bisa dilakukan agar anak menyayangi binatang. Salah satunya dengan mendongeng seperti yang selalu dilakukan Shinta untuk Alisha. Tapi, ada beberapa trik lain agar Si Buah Hati sayang binatang.

Orang tua yang Memelihara Binatang

Cara paling mudah yang bisa dilakukan untuk mendekatkan Si Buah Hati dengan hewan tentu saja dari contoh yang diperlihatkan oleh Ayah dan Bunda. Setiap hari Si Buah Hati melihat orangtuanya memberi makan, memandikan, dan membelai bulu binatang peliharaannya. Lama-kelamaan dia juga akan menjadi sayang pada binatang.

Perkenalkan lewat suara

Saat ini banyak mainan anak yang bisa memproduksi bunyi berupa suara binatang. Bunda bisa memperkenalkan Si Buah Hati kepada berbagai jenis hewan melalui suara-suara yang lucu. Kemudian, Bunda bisa mengajak Si Buah Hati ke luar rumah untuk menunjukkan sosok hewan yang selama ini dikenalnya lewat suara.

Bertamasya ke Taman atau Kebun Binatang

Bunda bisa ajak Si Buah Hati bermain di taman. Di sana, Bunda bisa bercerita tentang berbagai macam hewan yang ada di sekitar area bermain seperti kucing, anjing, atau burung merpati. Sesekali Bunda bisa membawa Si Buah Hati ke kebun binatang. Koleksi hewan di kebun binatang lebih kaya. Sehingga Si Buah Hati juga bisa melihat harimau, gajah, beruang, dan binatang lain yang tidak bisa ditemui di sekitar rumah.

Yuk Bunda, dekatkan Si Buah Hati pada binatang, agar dia menjadi anak yang penyayang.

Image Article
Agar si Kecil Sayang Binatang
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Ini Dia Aktivitas Seru untuk Latih Kemampuan Problem Solving Si Buah Hati

Published date

Memasuki usia toddler, Si Buah Hati telah mengalami perkembangan yang pesat, termasuk cara berpikir dalam menyelesaikan masalah (problem solving)

Supaya perkembangan kognitif Si Buah Hati berjalan dengan optimal, tentu Bunda perlu menerapkan cara mendidik anak yang benar, yaitu dengan memberikan stimulasi yang sesuai dengan usianya.

Bantu Optimalkan Proses Belajar Si Buah Hati

Pastikan kebutuhan nutrisinya tercukupi untuk mendukung kemampuan problem solving Si Buah Hati. Berikan ia makanan sehat bergizi seimbang setiap hari dan lengkapi dengan Susu DANCOW 1+ Nutritods

Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Beberapa permainan di atas bisa menjadi cara mendidik anak yang baik untuk mengasah kognitif Si Buah Hati. 

Nah, tetap semangat ya Bunda, untuk menerapkan cara mendidik anak yang benar! Dengan begitu Bunda dapat membantu proses belajar Si Buah Hati dan mendukungnya tumbuh sesuai dengan potensinya.

Image Article
Ini Dia Aktvitas Seru untuk Latih Kemampuan Problem Solving Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Ingin Si Buah Hati Jadi Anak Disiplin? Ikuti Tips Berikut Ini

Published date

Membentuk karakter anak disiplin tidak cukup dengan peraturan saja, Bunda. Terlalu keras namun tanpa memberikan penghargaan kepada anak, memang dapat membuat mereka berperilaku baik. Namun, biasanya anak melakukannya hanya karena takut. Cara tersebut dapat menyebabkan anak bermasalah dalam hal harga diri dan timbulnya kecemasan di kemudian hari. Oleh sebab itu, Bunda disarankan untuk lebih berhati-hati, sebab pola asuh anak juga turut membentuk karakternya dan mendukung tahap perkembangannya.

Manfaat Disiplin untuk Masa Depan Si Buah Hati

Dengan mengajarkan Si Buah Hati untuk disiplin sejak usia dini, maka Bunda dapat membentuk karakter Si Buah Hati yang positif di masa depan. Nah, berikut ini adalah beberapa manfaat jangka panjang dari penerapan sikap disiplin:

1. Tidak Mudah Stres


Menurut Amy Morin, psikolog dari Northeastern University di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat, anak yang disiplin akan memiliki pengendalian diri yang baik pula, sehingga ia mampu menghadapi berbagai permasalahan, serta bebas dari kecemasan dan depresi.

 

2. Tumbuh Menjadi Anak Cerdas


Anak yang disiplin dapat lebih fokus untuk belajar, dan membantunya membuat pilihan yang lebih baik dalam bidang akademik.

 

3. Mendukungnya Meraih Tujuan


Disiplin memungkinkan Si Buah Hati untuk menetapkan diri dan mencapai tujuan. Menurut US National Library of Medicine, sifat kontrol diri berhubungan positif dengan bagaimana ia mengelola konflik. Jadi, ketika ada masalah dan hambatan muncul, Si Buah Hati dapat melewatinya agar tujuannya tercapai.

 

4. Terbiasa Berpikir Positif


Penelitian menunjukkan bahwa pengendalian diri dapat membantu Si Buah Hati menghadapi sebuah masalah. Ia lebih memikirkan pendekatan apa yang akan digunakan untuk menyelesaikannya, daripada bagaimana cara untuk menghindarinya.

 

5. Tumbuh Sehat & Rajin Menabung


Kebiasaan disiplin hidup sehat, dapat membantu anak untuk menerapkan gaya hidup yang lebih sehat, termasuk menghindarinya dari aktivitas yang kurang bermanfaat. Hal ini sekaligus membantu Bunda mengajarkan Si Buah Hati tentang cara menjadi anak soleh. Selain itu, kebiasaan untuk disiplin menyisihkan sebagian uangnya juga dapat melatih Si Buah Hati mengendalikan diri dalam membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan saat dewasa nanti.

Cara Mengajarkan Kedisiplinan pada Anak

Untuk membuat Si Buah Hati tumbuh menjadi anak yang disiplin, Bunda perlu cara tertentu agar ia mau menuruti aturan yang telah dibuat. Berikut ini adalah beberapa caranya:

1. Tentukan Aturan Bersama


Mulai dengan 4-5 aturan sederhana dalam keluarga, seperti tentang cara bertutur kata yang baik kepada orang tua, Kakek, atau Nenek, serta bagaimana cara untuk menjaga lingkungan di sekitarnya. Libatkan Si Buah Hati dalam membantu memutuskan beberapa aturan agar ia pun tak keberatan untuk menjalankannya.

 

2. Siapkan Waktu untuk Saling Bercerita


Ayah dan Bunda sebisa mungkin perlu meluangkan waktu setiap harinya untuk mendengarkan cerita Si Buah Hati tentang aktivitasnya, misalnya di saat sebelum tidur atau saat hari libur. Cara ini dapat mendekatkan Si Buah Hati dengan orang tua. Komunikasi yang baik adalah hal yang harus Bunda perhatikan juga dalam mengajarkan kedisiplinan. 

 

3. Ajarkan Perilaku Hemat


Ajak Si Buah Hati berbelanja bersama. Lalu, ketika membelikan Si Buah Hati sebuah mainan, ajarkan juga bagaimana ia harus merawatnya dan menggunakannya sesuai kebutuhan.

 

4. Berikan Pujian


Saat Si Buah Hati mendapat pujian karena telah berperilaku baik, ia akan cenderung tetap berperilaku baik. Hal ini cukup efektif dalam mendorong anak untuk melakukan seperti apa yang Bunda minta. Jadi, jangan lupa berterima kasih ya Bunda atas sikap baik Si Buah Hati.

 

5. Tetapkan Batas & Konsekuensi yang Jelas


Tentukan konsekuensi dari melanggar aturan yang telah dibuat bersama. Jadi, tak ada salahnya bila Bunda menyimpan mainannya, ketika Si Buah Hati tidak mau merapikan mainan. Untuk keseharian, Bunda juga bisa menetapkan batas waktu bermain dan waktu untuk tidur bagi Si Buah Hati.

Sambil menerapkan cara-cara di atas, Bunda juga perlu memberikan Si Buah Hati asupan nutrisi yang cukup untuk mendukung proses belajarnya. Jadi, berikan Si Buah Hati makanan bergizi yang dapat menunjang pertumbuhannya. Susu DANCOW 5+ Nutritods mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. Yakinlah cita-cita Bunda untuk membentuk karakter anak yang disiplin perlahan dapat diwujudkan. Tetap semangat, Bunda!

Image Article
Mau Anak Belajar Disiplin? Ikuti Tipsnya di Sini!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Makanan bergizi
Quiz Answer 1 B
Tidur cukup
Quiz Answer 1 C
Pola asuh anak
Quiz Answer 1 D
Asupan vitamin
Quiz Answer 2 A
Membebaskan anak pilih-pilih makanan
Quiz Answer 2 B
Ajarkan berhemat
Quiz Answer 2 C
Membatasi anak bereksplorasi
Quiz Answer 2 D
Melarang Si Kecil bermain
Quiz Answer 3 A
Karbohidrat
Quiz Answer 3 B
Minyak ikan, serta LA dan ALA
Quiz Answer 3 C
Gula
Quiz Answer 3 D
Lemak
Quiz 1
Hal yang turut membentuk karakter anak adalah
Quiz 3
Nutrisi penting untuk mendukung proses belajar Si Kecil adalah
Quiz 2
Salah satu cara mengajarkan anak disiplin
Kunci Quiz 1
C
Kunci Quiz 2
B
Kunci Quiz 3
B

Stimulasi Kemandirian Si Buah Hati dengan Kue Ulang Tahun

Published date

Selamat ulang tahun! Senangnya jika Si Buah Hati dapat merayakan hari kelahirannya dengan meniup lilin di atas kue ulang tahun. Tidak terasa Bunda sudah menyaksikan sendiri setiap tahap pertumbuhan Si Buah Hati yang sangat mengagumkan. Pertumbuhan balita memang semakin pesat, maka dari itu Bunda harus menstimulasi setiap tumbuh kembang Si Buah Hati. 

Kue ulang tahun dapat dijadikan sarana edukasi untuk mendukung stimulasi pertumbuhan anak menjadi pribadi yang semakin mandiri. Simak tips-tips lainnya untuk mendidik pertumbuhan anak agar menjadi orang yang tidak manja.

Biarkan Membuat Keputusan Sendiri

Pada tahapan usia 3+, Si Buah Hati seharusnya sudah bisa memikirkan hal-hal yang berhubungan dengan pembuatan keputusan, untuk menstimulasi kemampuannya dalam menyelesaikan masalah. Biarkan ia memiliki pendapat dan membuat pilihannya sendiri. Mulailah dari hal yang sederhana, misalnya mengenakan pakaian sendiri dari beberapa pilihan yang disediakan Bunda atau beri kebebasan untuk mendapatkan kue tar ulang tahun yang sesuai dengan keinginannya.

Libatkan dalam Rutinitas Sehari-Hari

Melibatkan Si Buah Hati dalam aktivitas yang Bunda lakukan sehari-hari dapat membangun rasa tanggung jawab sejak dini. Kebiasaan memberikan tugas sederhana padanya menjadi dasar kemandirian di masa yang akan datang. Mulailah dari hal-hal sederhana misalnya menyimpan sepatunya sendiri di rak sepatu dan mintalah untuk membantu mengatur meja makan untuk merayakan ulang tahunnya.

Bunda, baca juga ini: Cermat Memilih Susu Pertumbuhan untuk Si Buah Hati

Tumbuhkan Rasa Tanggung Jawab Sejak Dini

Selain merangsang Si Buah Hati mengembangkan kemampuan psikomotoriknya, Bunda dapat mendorongnya menjadi lebih mandiri dengan menguasai kemampuan dasar, yang tenar disebut life-skill. Untuk mendukung pertumbuhan anak yang berusia di atas 3 tahun, dukung eksplorasinya dengan membiarkannya berpakaian secara mandiri, merapikan tempat tidur, dan menyikat gigi. Setelah menguasainya, pada titik tertentu perkenalkan pengelolaan uang yang tepat.

Dukung aksi cerdasnya dengan memberikan bimbingan terhadap apa yang harus dilakukan dengan uang yang dimilikinya. Hal ini dapat mengasah kemandirian, terutama dalam hal keuangan, yang akan dibawa hingga ia dewasa nanti.

Selain menjadi ajang merayakan pertambahan usianya, kue ulang tahun pun bisa dijadikan sarana proses belajar Si Buah Hati dalam menumbuhkan sikap kemandirian yang sesuai dengan kemampuan kognitif seusianya. Dukung terus pertumbuhan anak dan dampingi selalu proses belajarnya, karena DANCOW melindungi Si Buah Hati dan mendukung cinta Bunda agar ia berani bereksplorasi.

Image Article
Stimulasi Kemandirian Si Kecil dengan Kue Ulang Tahun
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Stimulasi Anak dari Segi Motorik Pada Usia 1-5 Tahun

Published date

Bunda, di tahapan usia 1-5 tahun, Si Buah Hati membutuhkan lebih banyak perhatian karena tahapan usia itu adalah masa tumbuh kembang yang pesat. Selain itu, tahapan usia 1-5 tahun adalah masa emas pertumbuhan otak.

Karenanya, masa emas ini harus diisi dengan berbagai stimulasi yang tepat sesuai usianya agar tumbuh kembang Si Buah Hati berlangsung optimal. Lalu stimulasi anak apa yang perlu diberikan pada Si Buah Hati di setiap tahapan usia? Yuk, kita simak.

Manfaat Stimulasi Motorik Pada Anak

Kemampuan motorik berkaitan dengan penggunaan otot untuk bergerak. Kemampuan motorik pada Si Buah Hati dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

  • Motorik halus, yakni kemampuan anak dalam melakukan gerakan-gerakan kecil dan halus yang terkadang memerlukan koordinasi tangan dengan mata, seperti saat menggerakkan jari dan pergelangan tangan untuk mengambil barang atau menyikat gigi.

  • Motorik kasar, yakni kemampuan dalam melakukan gerakan-gerakan yang menggunakan otot dengan ukuran yang lebih besar, misalnya merangkak, berjalan, berlari, dan melompat.

Stimulasi merupakan bentuk rangsangan yang datang dari luar tubuh. Memberikan stimulasi pada Si Buah Hati berarti memberi rangsangan secara lebih terarah agar mendorong perkembangan yang lebih cepat.

Perkembangan kemampuan motorik sangat penting bagi Si Buah Hati karena beberapa alasan, di antaranya:

  • Membantu Si Buah Hati dalam bergerak dan melakukan sesuatu secara mandiri.

  • Membantu menjelajahi dunia di sekitar mereka, yang akan mendorong perkembangan kemampuan kognitif, bahasa, juga sensorik (pancaindera).

  • Membangun rasa percaya diri dan kemandirian Si Buah Hati.

  • Membantu mencapai tumbuh kembang sesuai usia.

  • Membantu mencegah keterlambatan motorik dini yang dapat mengganggu tumbuh kembangnya.

Kemampuan motorik Si Buah Hati akan berkembang secara bertahap seiring bertambahnya usia. Namun perkembangan ini mungkin berbeda antara satu anak dengan lainnya. Itulah mengapa pemberian stimulasi tumbuh kembang anak penting untuk tumbuh kembang Si Buah Hati.

Stimulasi Anak Usia 1-2 Tahun

Pada usia 1-2 tahun, Bunda perlu memberikan area yang luas dan aman untuk melatih motorik anak, terutama motorik kasar. "Sebisa mungkin berikan waktu sebanyak-banyaknya bagi anak untuk bergerak," ujar psikolog perkembangan anak Gisella Tani Pratiwi, Mpsi, Psi.

Banyak bergerak dan bereksplorasi akan membuat Si Buah Hati mengenal banyak hal baru di sekitarnya. Namun, membiarkan anak banyak bergerak berarti ada konsekuensi yakni butuh pengawasan.

Misalnya, Bunda perlu membiarkan Si Buah Hati untuk bergerak dan menjangkau area tertentu di dalam rumah, seperti tangga. Pengawasan perlu ditingkatkan untuk menghindari risiko cedera.

Untuk motorik halus, Bunda perlu memberikan kesempatan Si Buah Hati untuk memegang berbagai jenis benda. Hal ini akan membuat ia mengenal berbagai tekstur, rasa dan warna. Misalnya, mengenal kain yang bertekstur lembut atau pasir yang punya tekstur kasar. Stimulasi anak 1 tahun ini akan membantu Si Buah Hati mengembangkan seluruh inderanya.

Stimulasi Untuk Anak Usia 3-4 Tahun

Memasuki usia 3-4 tahun, motorik kasar Si Buah Hati bisa dilatih dengan berbagai alat bantu seperti sepeda roda tiga, jungkat-jungkit, dan perosotan. Bermain di luar ruangan menjadi stimulus yang tepat untuk tumbuh kembang anak usia ini. Ajak anak bermain dengan olahraga sederhana seperti tangkap lempar bola, bermain air, lompat di trampolin, menendang bola, dan aktivitas fisik lainnya.

Kemandirian Si Buah Hati sudah mulai terlihat karena tumbuh kembangnya semakin sempurna. Jadi, biarkan ia mencoba makan sendiri dan membereskan mainannya. Jangan lupa berikan stimulasi anak berupa contoh dan perintah sederhana agar Si Buah Hati tahu bagaimana cara yang tepat serta alasan mengapa ia harus melakukannya sendiri.

Imajinasi Si Buah Hati yang semakin berkembang juga membuatnya semakin mahir menulis atau menggambar. Sediakan tempat atau area yang cukup sebagai cara untuk menstimulasi motorik halusnya. Bercerita dan mengobrol dengan Si Buah Hati juga bisa menjadi kegiatan sederhana untuk memperkaya kosakatanya.

Stimulasi Untuk Anak Usia 4-5 Tahun

Semakin berkembang Si Buah Hati, semakin besar Bunda membutuhkan ruang untuknya bergerak. Menginjak usia 4-5 tahun, Bunda perlu melatihnya melakukan kegiatan fisik yang lebih menantang, misalnya bermain bola atau olahraga dengan peraturan sederhana.

Stimulasi ini secara tidak langsung akan mengajarkan pada anak untuk memahami bahwa saat bersama orang lain ada aturan yang perlu dipahami.

Meskipun kemampuan motorik kasar Si Buah Hati sudah semakin berkembang, pengawasan dan memastikan area bermainnya aman masih dibutuhkan. Dengan begitu, Bunda dapat memberikan kesempatan kepada Si Buah Hati untuk bermain secara leluasa.

Bunda juga perlu membiarkan anak melakukan banyak hal secara mandiri misalnya membiarkan anak makan dengan peralatan makan dan menggunakan pakaiannya sendiri. “Menjadi contoh bagi anak adalah stimulasi penting. Biarkan anak mencoba dan bersabarlah dalam melatih,” tambah Gisella.

Pastikan pengasuh atau nenek dan kakek Si Buah Hati yang sehari-hari ikut mengasuhnya dapat memberikan stimulasi perkembangan anak sesuai usia agar lebih optimal.

Baca Juga: 5 Aktivitas Stimulasi Anak 2 Tahun

Contoh Aktivitas untuk Stimulasi Motorik Anak

Karena fungsi dan jenis kemampuan motorik yang berbeda, stimulasi yang dibutuhkan untuk mendorong perkembangan motorik halus dan kasar Si Buah Hati juga berbeda.

Beberapa contoh aktivitas untuk memberi stimulasi motorik halus pada Si Buah Hati, di antaranya:

  • Melukis dan menggambar.

  • Menggunting dan menempel.

  • Mengambil benda dengan pinset atau penjepit.

  • Membentuk dengan clay atau lilin permainan.

  • Bermain balok atau lego.

  • Bermain pasir menggunakan sekop dan ember.

  • Bermain susun cangkir atau gelas plastik.

  • Menyusun manik-manik dengan benang.

Sementara saat Si Buah Hati melatih kemampuan motorik kasarnya, Bunda mungkin akan melihatnya sesekali terjatuh, terguling, atau terbentur. Jangan mencegah atau menghalangi Si Buah Hati karena khawatir ia terluka, ya Bunda. Tetapi pastikan selalu keamanannya dan dampingi Si Buah Hati.

Ajak Si Buah Hati melakukan aktivitas untuk menstimulasi motorik kasarnya, seperti:

  • Bermain balon gelembung, Bunda bisa meniupkan balon dan Si Buah Hati akan mengejar balon gelembungnya.

  • Bermain lempar tangkap bola

  • Bermain kejar-kejaran

  • Menari dengan diiringi musik

  • Membantu Bunda melakukan tugas rumah, seperti merapikan kotak mainannya, berkebun, atau menjemur pakaian.

Pembatasan penggunaan gawai atau gadget juga perlu dilakukan agar Si Buah Hati bisa mendapatkan stimulasi yang optimal. Menurut Gisella, anak usia 1 hingga 3 tahun sebaiknya tidak diberi gawai.

Sedangkan, di usia 4-5 tahun anak biasanya sudah tidak bisa dicegah, sehingga yang dapat dilakukan adalah membatasi penggunaan gawai (maksimal 2 jam per hari termasuk menonton televisi dan video) dan dengan pendampingan. “Gadget bisa menjadi alat bantu untuk stimulasi anak tapi bukan pilihan utama,” ujarnya.

Selain memberi stimulasi, jangan lupa untuk memberi asupan makanan dan minuman bergizi agar kebutuhan nutrisi Si Buah Hati terpenuhi. Bila perlu, Bunda bisa memberikan susu DANCOW sebagai pelengkap.

DANCOW 1+ Imunutri adalah susu pertumbuhan yang diformulasi khusus untuk bantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia 1-3 tahun. DANCOW 1+  mengandung vitamin C dan E, tinggi zink, DHA, omega 3 & 6, sumber zat besi, tinggi kalsium, dan tinggi vitamin D.

DANCOW tersedia untuk berbagai usia, yakni DANCOW 1+ Imunutri untuk Si Buah Hati usia 1-3 tahun, DANCOW 3+ Imunutri  dan DANCOW 5+ Imunutri.

Demikian ulasan tentang stimulasi anak sesuai usia yang mungkin perlu Bunda ketahui

Image Article
Stimulasi Motorik Anak di Usia 1 - 5 Tahun
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Meningkatkan Kecerdasan Sosial Si Buah Hati, Cek Tipsnya Berikut Ini

Published date

Memasuki usia prasekolah, Si Buah Hati mulai menunjukkan keinginan untuk main bersama anak seusianya. Meski begitu, biasanya ia masih malu saat bertemu dengan anak atau orang yang belum dikenal. Untuk itu, Bunda harus mengetahui cara meningkatkan kecerdasan sosial Si Buah Hati,

Supaya bisa membantu mengatasi anak pemalu dan meningkatkan rasa percaya diri Si Buah Hati, Bunda perlu mengajaknya berinteraksi sesering mungkin dengan orang lain di berbagai situasi. Bagaimana cara meningkatkan kecerdasan sosial? 

Berikut ini adalah beberapa cara melatih mental agar anak berani bersosialisasi yang dapat Bunda terapkan:

1. Bemain di Taman

Taman bisa menjadi tempat seru untuk mengembangkan kemampuan sosial Si Buah Hati. Di sini, ia bisa bertemu dan bermain dengan anak-anak sebayanya. Ajari Si Buah Hati untuk memperkenalkan diri Bunda, lalu ajak ia main bersama anak lainnya. Kuncinya, selama bermain dampingi Si Buah Hati  untuk bersosialisasi dengan teman barunya itu.

Dengan begitu, ia makin percaya diri berinteraksi dengan mereka. Misalnya, mempersilakan anak lain main perosotan secara bergantian atau ikut main bola bersama.

Jangan lupa, ketika pulang ingatkan Si Buah Hati  ucapkan salam ke teman-temannya, ya. Cara meningkatkan kecerdasan sosial ini bisa membantu Si Buah Hati makin semangat untuk bermain kembali di taman.

2. Ajak ke Acara Silaturahmi Keluarga

Saat kumpul bersama keluarga, berikan Si Buah Hati  kesempatan untuk bersosialisasi, termasuk dengan orang yang lebih tua. Jadi, ajari Si Buah Hati  cara bicara dengan sopan di hadapan mereka. Sebagai orang tua, Bunda tentu perlu memberi contoh yang baik pada Si Buah Hati.

Menurut ahli komunikasi dari Department of Psychology, Interdisciplinary Center (IDC), Israel, Ruth Feldman, orang tua yang menunjukkan komunikasi aktif terhadap orang di sekitarnya akan memiliki anak yang kemampuan sosialisasinya semakin berkembang dan pandai bernegosiasi dari waktu ke waktu.

Libatkan juga Si Buah Hati  dalam obrolan bersama keluarga, agar ia dapat belajar bagaimana membuat kontak mata yang tepat serta menanggapi sesuatu.

3. Hadir di Acara Ulang Tahun

Cara meningkatkan kecerdasan sosial Si Buah Hati lainnya adalah dengan pergi ke acara ulang tahun temannya. Biasanya, acara seperti ini melibatkan keberanian anak-anak untuk tampil di hadapan banyak orang. 

Jadi, Bunda sebaiknya mengajari Si Buah Hati  berani tunjuk tangan untuk bernyanyi di depan teman-temannya atau ikut main games seru.

4. Seru-Seruan di Family Gathering Kantor

Jadikan contoh positif saat berkumpul dengan rekan-rekan Bunda atau Ayah di kantor. Sebab, anak sering menirukan cara orang tuanya berkomunikasi. Hindari berbicara kasar dan terlalu keras yang akan mempengaruhi gaya komunikasi anak.

Lebih baik berikan Si Buah Hati  kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya dalam berkomunikasi, dengan mengajaknya menceritakan sesuatu pada rekan kantor Bunda dan Ayah.

Mendukung anak menjadi percaya diri penting untuk mendukung masa depannya nanti. Jadi, berikan sebanyak mungkin kesempatan Si Buah Hati  untuk belajar bersosialisasi.

Dukung proses belajarnya dengan memberikan makanan yang sehat dan bergizi seimbang. Susu DANCOW 3+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Nah, semoga beberapa cara meningkatkan kecerdasan sosial Si Buah Hati. Dengan begitu, Si Buah Hati  makin percaya diri untuk bereksplorasi. 

Image Article
Bagaimana Cara Atasi Anak Pemalu di Berbagai Situasi?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Berkenalan dan bermain bersama di taman
Quiz Answer 1 B
Main sendiri di taman
Quiz Answer 1 C
Melarang temannya bermain di rumah
Quiz Answer 1 D
Melarang Si Kecil bermain di luar rumah
Quiz Answer 2 A
Acara family gathering kantor
Quiz Answer 2 B
Silaturahmi keluarga
Quiz Answer 2 C
Pesta ulang tahun
Quiz Answer 2 D
Semua benar
Quiz Answer 3 A
Berkomunikasi aktif dengan sekitar
Quiz Answer 3 B
Sering jalan-jalan
Quiz Answer 3 C
Diam selama acara pertemuan
Quiz Answer 3 D
Main ke taman
Quiz 1
Tips mengajarkan anak bersosialisasi dengan teman baru?
Quiz 3
Cara orang tua mengajarkan anak berkomunikasi?
Quiz 2
Momen yang bisa dimanfaatkan untuk melatih anak agar tidak pemalu?
Kunci Quiz 1
A
Kunci Quiz 2
D
Kunci Quiz 3
A

Corat-Coret Bantu Stimulasi Kemampuan Psikomotorik, Memori dan Perhatian

Published date

Bangga ya Bunda ketika melihat Si Buah Hati kini pandai menggambar. Tidak jarang dinding rumah kita pun diwarnai berbagai coretan tangannya. Gambar rumah, bunga matahari, figur ayah dan bunda, berbagai binatang kesayangan, beragam angka dan huruf, atau bahkan hanya sekedar coretan ramai menghiasi dinding atau karpet.

Krayon, pensil, spidol  atau alat tulis apa saja dapat menjadi media  Si Buah Hati untuk menggambar. Walaupun cara Si Buah Hati menggenggam krayon pasti sungguh lucu, atau hasil gambarnya belum sempurna, namun itulah proses perkembangan motorik halusnya. Lama-kelamaan ia akan semakin terbiasa menggenggam alat tulisnya.

Tidak hanya itu, tahukah bunda kalau menggambar tidak hanya melatih motorik halusnya, namun juga dapat merangsang imajinasi serta memorinya secara langsung. Si Buah Hati akan menuangkan beragam gambar  dari apa yang ia lihat di lingkungan, bahkan gambar-gambar lucu yang muncul dari imajinasinya.

Melalui menggambar pula, kemampuan Si Buah Hati memperhatikan atau fokus terhadap suatu hal, mulai terasah. Kemampuan memperhatikan sangat diperlukan agar nantinya ia dapat berkonsentrasi dalam memulai dan menyelesaikan tugas dengan benar.  

Dampingi mereka untuk lebih mengenal bentuk-bentuk baru dan berbagai macam warna. "Apel warnanya merah, dek", mintalah ia untuk menggambarnya untuk menstimulasi Kemampuan Psikomotorik, Memori, dan Perhatiannya ya, Bunda.

Image Article
Corat-Coret Bantu Stimulasi Kemampuan Psikomotorik, Memori, dan Perhatian
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off