Berantakan Sih, Tapi Itu Bagian dari Proses Eksplorasi Si Buah Hati

Published date

Di usia 2 tahun, Si Buah Hati Dimas tampak tidak bisa diam dan selalu mondar-mandir. Ada saja yang dilakukan oleh anak kedua dari tiga bersaudara ini. Misalnya saat Bunda Ana akan menggoreng telur dadar, Dimas pasti selalu ingin ikut serta. Tanpa diminta, ia akan membantu sang Bunda mengocok telur di dalam mangkuk.

Di satu ketika, kala Ayah Wawan hendak mencuci motor, dengan langkah kecil, Dimas sibuk mengisi ember kecil dengan air dari keran dan membasuh motor sang ayah menggunakan sabun. Ia juga tidak ketinggalan sibuk waktu Ayah Wawan memandikan dan memberi makan burung peliharaan di rumah. Bahkan saat Bunda Ana akan pergi bekerja, Dimas akan membantunya memilih pakaian yang akan dikenakan ke kantor.

Berantakan, sudah pasti. Apalagi ketika Dimas membantu mencuci motor dan memandikan burung. Air berceceran di mana-mana, begitu juga busa sabun. Tapi Ayah Wawan dan Bunda Ana tidak marah. Mereka tetap mendampingi Dimas dalam bereksplorasi sambil terus mengawasi dan tidak lelah memberikan contoh yang baik dan benar. "Kalau lihat Dimas bereksplorasi, kadang muncul rasa khawatir dia sakit karena kuman atau terlalu lelah," kata Bunda Ana. "Untuk menepisnya, saya selalu dampingi dan dukung aktivitasnya dengan asupan nutrisi bergizi."

Dalam materi presentasi dokter spesialis anak, Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi, menyatakan jika Si Buah Hati yang berusia 2 tahun memang gemar bereksplorasi. Meski yang dilakukan masih berantakan, namun itu adalah bagian dari proses belajar dan berarti positif bagi tumbuh kembang anak. Bahkan ketika Si Buah Hati berusaha membantu Bunda memilih pakaian. "Bunda bisa juga membiarkan anak berdandan dengan memakai baju-baju dewasa. Berikan beberapa topi anak-anak, rok, sepatu dan lain-lain, dan biarkan ia memilih sendiri mana yang akan dipakainya," kata dokter Soedjatmiko.

Sementara menurut situs Child Development Center, Si Buah Hati yang menginjak usia 2 tahun akan bersikap meniru orang lain, terutama orang dewasa dan teman sebayanya. Ketika Ayah atau Bunda tengah beraktivitas dan ia mengikutinya, itu tanda bila anak tumbuh kembang sesuai dengan tahapan usianya.

Agar Si Buah Hati tetap aktif bereksplorasi, Bunda perlu juga memastikan asupan nutrisinya. Menurut pakar gizi Dr. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc., Si Buah Hati yang aktif memerlukan nutrisi spesifik seperti protein dan kalsium. Ini penting bagi pertumbuhan otot dan tulang Si Buah Hati, sementara zat besi untuk mendukung fungsi kognitif dan konsentrasinya. "Sehingga Bunda bisa selalu mendukung aktivitasnya untuk bereksplorasi," kata dokter Tati, sapaan akrab Saptawati dalam live chat DANCOW.

Selain itu, ia juga membutuhkan vitamin A, C, E, selenium dan zink. Zat gizi ini penting untuk meningkatkan fungsi kekebalan tubuh anak, agar selalu terlindungi dari berbagai penyakit infeksi. Tentunya Si Buah Hati juga membutuhkan asam lemak omega-3 & omega 6 agar selalu dapat berkonsentrasi dan kreatif dalam bereksplorasi.

Di samping makanan sebagai sumber energi dan zat gizi lengkap, Bunda perlu pula memastikan kekebalan tubuhnya optimal. Menurut dokter Tati, saluran cerna merupakan organ kekebalan tubuh terbesar. Agar pencernaan tetap terjaga, sebaiknya Si Buah Hati kerap mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik atau bakteri baik.

Bakteri baik ini berfungsi menyeimbangkan ekosistem dalam saluran cerna manusia dengan menekan pertumbuhan bakteri jahat. Karena itu, Si Buah Hati perlu memperoleh bakteri baik dari makanannya seperti susu pertumbuhan atau makanan lain yang mengandung bakteri baik. "Salah satunya adalah bakteri baik Lactobacillus rhamnosus yang manfaatnya terbukti menjaga kekebalan tubuh Si Buah Hati," kata beliau.

Image Article
Berantakan Sih, Tapi Itu Bagian dari Proses Eksplorasi Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Yuk, Ajak Si Buah Hati Merangkak di "Terowongan"

Published date

Saat memasuki usia 1 tahun, Si Buah Hati mengalami perkembangan fisik dan motorik yang amat pesat. Dokter Anak Catharine M. Sambo pada artikel berjudul Aktivitas Fisik pada Anak di situs Ikatan Dokter Anak Indonesia menyarankan beberapa aktivitas yang bisa dilakukan anak untuk merangsang kemampuan gerak. Beberapa kegiatan itu antara lain berguling, duduk, dan merangkak.

Merangkak adalah salah satu tahapan yang dilalui anak saat sedang belajar berjalan. Biasanya, setelah melalui proses ini, dia perlahan mulai berdiri. Pada usia satu tahun, kakinya sudah kuat menopang tubuh. Di momen ini, beberapa anak mulai berjalan dengan bantuan, sementara sebagian anak lain sudah mampu berjalan sendiri.

Namun, ternyata tidak semua anak melalui proses merangkak sebelum mampu berdiri sendiri. Padahal merangkak adalah salah satu tahapan yang dibutuhkan sebagai cara melatih anak berjalan. Selain itu, merangkak juga akan memperkuat leher, tangan, sendi, dan ototnya. Aktivitas ini juga bisa melatih otak kanan dan otak kiri anak. Sebab gerakan yang dilakukan dapat merangsangnya untuk mengintegrasikan kedua area yang berbeda pada otak.

Nah, Bunda bisa mengajak Si Buah Hati untuk merangkak. Salah satu stimulasi perkembangan motorik yang bisa dilakukan bersamanya adalah merangkak melewati terowongan. Permainan ini akan mengasah kemampuan motorik kasar anak yang mulai belajar berdiri. Tapi, Bunda juga bisa mengajak anak yang sudah lancar berjalan untuk melakukan kegiatan ini. Berikut bahan dan cara bermain “Melewati Terowongan”, dari buku 100 Permainan yang Mencerdaskan Bayi dan Balita:

Bahan yang perlu disiapkan:

Empat buah kardus besar, atau mainan terowongan berbentuk silinder, bila ada.

Cara bermain:

1. Susun kardus-kardus berderet membentuk terowongan.
2. Bunda bisa memberikan contoh kepada Si Buah Hati melintasi terowongan kardus dan memintanya untuk mengikuti.
3. Sembari merangkak melewati terowongan, Bunda juga bisa mengajak dia menyanyikan lagu kesukaannya. Sehingga suasana bermain lebih menarik, riang, dan menyenangkan.
4. Bunda bisa juga meletakkan mainan favorit anak di ujung terowongan. Sehingga ia semakin bersemangat melintasi terowongan karena ingin meraih mainan. Selain itu, Bunda juga bisa seolah-olah merangkak mengejarnya, sehingga ia akan bergerak lebih cepat.

Permainan "merangkak melewati terowongan" ini akan memperkuat ikatan antara Bunda dan Si Buah Hati. Juga melatih keseimbangan serta keterampilan spasialnya. Selain itu, ia akan belajar mengkoordinasikan mata-tubuh sehingga mampu mengatur gerakannya secara simultan. Yang penting, biarkan ia bebas bereksplorasi. Bunda perlu memastikan bahwa ruang bermain anak aman dan selalu dalam pantauan.

Image Article
Yuk, Ajak Si Kecil Merangkak di "Terowongan"!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bunda, Ini Cara Optimalkan Kecerdasan Bahasa Si Buah Hati

Published date

Salah satu dari sembilan Kecerdasan Majemuk bisa jadi dimiliki oleh Si Buah Hati adalah kecerdasan linguistik atau kecerdasan bahasa. Kecerdasan ini digambarkan sebagai kemampuan Si Buah Hati untuk menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dan mengekspresikan pikirannya, serta memahami dunia lewat bahasa. Kecerdasan bahasa pada anak akan membantunya dalam memecahkan masalah dan juga dalam bersosialisasi.

Jika Si Buah Hati memiliki kecerdasan linguistik, maka ia akan mahir menjelaskan, mengajar, mengingat, dan meyakinkan orang lain. Kecerdasan ini membuat pemiliknya berpotensi berkarir menjadi penulis, pengacara, penyair, guru, komedian, dan pembicara yang andal.

Perdebatan tentang Kecerdasan Bahasa

Ada ahli yang berpendapat bahwa kecerdasan linguistik atau bahasa ini sebenarnya sudah terbentuk sejak Si Buah Hati masih di dalam kandungan, karena sebenarnya ia sudah dapat mendengar suara Bunda walaupun tidak paham dengan apa yang dikatakan. Teori ini serupa dengan yang diungkapkan oleh Noam Chomsky, seorang ahli bahasa terkemuka. Ia menyatakan bahwa seorang anak sebenarnya terlahir dengan pengetahuan bawaan tentang aturan dan bentuk bahasa, sehingga perkembangan kecerdasan ini hanya sedikit dipengaruhi oleh lingkungan.

Hal ini bertentangan dengan teori Kecerdasan Majemuk yang menyatakan bahwa penentu kecerdasan seorang anak tak hanya dari genetik tapi juga dari pengaruh lingkungan. Kecerdasan bahasa adalah salah satu jenis kecerdasan yang berkembang dan terasah dengan pengaruh lingkungan. Jadi, kalau Si Buah Hati memiliki kecerdasan ini, untuk mengembangkannya tak hanya dengan banyak membaca buku dan menulis, tapi juga dengan rutin berkomunikasi dengan orang lain secara lisan. Semakin banyak dilakukan, maka kecerdasannya akan semakin meningkat.

Baca Juga: Cara Meningkatkan Kecerdasan Otak Si Kecil dengan Nutrisi Tepat

Karakteristik Si Buah Hati yang Memiliki Kecerdasan Bahasa

Beberapa poin di bawah ini bisa Bunda jadikan patokan untuk memastikan kecerdasan linguistik pada anak yang berada di usia prasekolah. Untuk bisa mengetahuinya, Bunda bisa menghabiskan waktu lebih banyak dengan Si Buah Hati:

  • Ia sudah pandai mengungkapkan keinginan atau apa yang dipikirkannya dengan tata bahasa yang benar.
  • Ia memiliki kosakata yang sangat banyak. Sehingga mampu merangkai kalimat lengkap.
  • Bunda bisa mengajaknya berbincang mengenai beragam topik.
  • Ia mudah memahami informasi yang disampaikan sesuai usianya.
  • Ia senang mendengarkan ketika Bunda bercerita. Bunda pun juga senang mendengarkan Si Buah Hati bercerita, karena susunan dan pemilihan katanya sangat menghibur.
  • Ia menunjukkan ketertarikan pada buku, baik ketika Bunda bacakan cerita atau kala ia melihat-lihat gambar di buku sambil pura-pura membaca.
  • Ia sudah mulai tertarik untuk belajar membaca dan menulis.
  • Ia senang bermain dengan kata-kata, misalnya teka-teki persamaan dan lawan kata.
  • Ia lebih mudah mempelajari bahasa, baik bahasa Indonesia, bahasa daerah, ataupun bahasa asing.

Bunda, apakah Si Buah Hati memiliki ciri-ciri di atas? Jika belum, Bunda dan Ayah tidak perlu terlalu khawatir. Kecerdasan linguistik Si Buah Hati pasti berbeda dengan anak lainnya, tergantung pada potensi dan stimulasi yang diberikan oleh lingkungan sejak lahir. Karena itu penting bagi Bunda untuk memberikan stimulasi pada Si Buah Hati, sedini mungkin.

Cara Mengasah Kecerdasan Bahasa Anak

Jika Bunda mendeteksi kemungkinan Si Buah Hati memiliki kecerdasan linguistik, ada beberapa cara yang dapat Bunda lakukan untuk membantu mengembangkan dan meningkatkan kecerdasan tersebut. Cara-cara ini berfokus kepada edukasi, stimulasi, dan pengayaan.

Satu hal yang perlu Bunda pahami adalah semakin bertambah usia Si Buah Hati, semakin berkembang pula kecerdasannya. Karena itu, Bunda bisa memaparkan Si Buah Hati pada bentuk-bentuk kegiatan yang berbeda untuk memperkaya pengalamannya dan membuat ia dapat belajar banyak hal. Jika ia kemungkinan memiliki kecerdasan linguistik, maka cara mengasahnya dapat divariasikan dengan beragam metode. Metode seperti belajar kata-kata baru, membaca bersama, belajar menulis, bermain permainan kata-kata seperti scrabble atau teka-teki silang, atau mengarang cerita bisa jadi sebagian dari berbagai cara yang ada.

Beberapa cara yang dapat membantu mengasah kecerdasan bahasa Si Buah Hati di antaranya adalah:

  • Sering mengajak Si Buah Hati mengobrol. Bunda bisa banyak berbicara untuk menambah kosakata Si Buah Hati, lalu bergantian mendengarkannya ketika berusaha mengutarakan keinginan dan pikirannya.
  • Bacakan cerita dari buku dan berikanlah pertanyaan sederhana kepada Si Buah Hati seputar kisah dalam buku itu. Untuk menarik minatnya, pilihlah buku sesuai tingkatan usianya atau meminta dia memilih buku favorit.
  • Jika ia kurang tertarik ketika dibacakan buku, cobalah dengan mendongeng. Bunda bisa menggunakan beberapa properti agar lebih menarik, seperti boneka tangan, diorama sesuai cerita yang akan dibawakan, kostum, dan lain-lain.
  • Mintalah Si Buah Hati untuk menceritakan kembali cerita atau dongeng yang Bunda bacakan.
  • Menceritakan kembali juga dapat diterapkan sewaktu Si Buah Hati selesai melakukan sebuah aktivitas tanpa Bunda bersamanya.
  • Ajaklah ia bermain tebak kata seperti persamaan atau lawan kata. Berikan hadiah atau poin ketika Si Buah Hati berhasil menjawabnya dengan benar.

Yuk, Bunda, dukung Si Buah Hati agar tetap bersemangat, berenergi, dan berkonsentrasi saat melakukan kegiatan-kegiatan ini. Sebagai salah satu pilihan, Bunda bisa memberinya susu Dancow 3+ Nutritods yang merupakan susu bubuk yang diformulasikan untuk anak dan keluarga Indonesia.

Dancow 3+ Nutritods memiliki kandungan 0 gr sukrosa, tinggi zat besi dan zink, minyak ikan, Omega-3 dan Omega- 6, dan tinggi Vitamin A dan C serta Lactobacillus rhamnosus. Dancow 3+ Nutritods tersedia dalam tiga varian rasa yang disukai anak-anak, yaitu Madu, Vanilla, dan Cokelat.

Sebagai orang tua, Bunda lah yang lebih mengerti dan memahami karakteristik Si Buah Hati. Dengan demikian, Bunda pula yang lebih tahu cara mana yang tepat untuk membantunya mengembangkan kecerdasan linguistik.

Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan susu DANCOW. Bunda juga bisa tukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi? Tukar poin sekarang!

Image Article
kecerdasan bahasa anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Tidak Cuma Seru, Bermain Lego Cerdaskan Si Buah Hati

Published date

Kegiatan bermain selalu menjadi hal menyenangkan bagi Si Buah Hati. Berbagai jenis permainan dengan mudah menarik perhatian Si Buah Hati. Lalu, bagaimana caranya agar kegiatan bermain ini juga menjadi ajang untuk menunjang proses tumbuh kembang Si Buah Hati hingga bisa menjadi anak yang cerdas sekaligus kreatif?

Kecerdasan Si Buah Hati bisa berlipat ganda (multiple) bila Bunda memberikannya stimulasi melalui kegiatan bermain. DR. Dr. Soedjatmiko Sp.A(K), MSi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menuliskan, semakin sering dan bervariasinya stimulasi yang diterima oleh Si Buah Hati, akan bertambah kompleks pula hubungan antar sel-sel otak. Kondisi ini membawa Si Buah Hati pada kecerdasan multiple.

Salah satu stimulasi bermain yang bisa Bunda berikan untuk Si Buah Hati setelah memasuki usia prasekolah adalah bermain Lego. Si Buah Hati yang biasanya tidak bisa berdiam diri lebih dari lima menit, dengan permainan Lego kemampuan konsentrasi Si Buah Hati bisa terus dilatih. Konsentrasi adalah kemampuan untuk memperhatikan atau fokus pada suatu hal.

Si Buah Hati akan berkonsentrasi mengamati balok per balok Lego. Berdasarkan gambar utuh, ia akan memperhatikan susunan Lego yang dapat dibangunnya. Secara perlahan ia mulai menyusun Lego sesuai dengan hasil pengamatannya.

Proses ini diyakini dapat mengembangkan kecerdasan visual-spasial Si Buah Hati. Kecerdasan visual-spasial adalah kecerdasan gambar dan visualisasi, yang mana Si Buah Hati dilatih untuk mencitrakan gambar yang ada di kepala ke dalam bentuk dua atau tiga dimensi. 

Tak ayal, Si Buah Hati bisa beberapa kali membongkar dan merakit kembali Lego agar sesuai dengan imajinasinya. Kemampuan konsentrasi yang tinggi juga mengajarkan Si Buah Hati mengasah kemampuan emosionalnya, yaitu bersabar. Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, Si Buah Hati membutuhkan waktu dalam menyusun Lego agar sesuai dengan bentuknya. 

Proses konsentrasi saat bermain Lego pun dapat mengasah kecerdasan analisis Si Buah Hati. Dari imajinasi dan kreativitasnya, Si Buah Hati akan menganalisa bentuk ruang yang telah dibangun dari bongkahan Lego. 

Misalkan saja, bentuk roda truk yang bulat, Si Buah Hati akan menganalisa bentuk bulat yang dapat mempresentasikan sebuah roda truk. Tidak perlu khawatir, Bunda dapat memberikan permainan Lego sesuai dengan usia Si Buah Hati. Permainan Lego memiliki tingkatan yaitu basic, intermediate, dan advance. 

Selain tingkatan kesulitan, permainan Lego juga memiliki berbagai bentuk. Ajak Si Buah Hati untuk memilih permainan Lego yang disukainya, seperti bentuk truk, rumah, mobil, kereta api, hewan, aksesoris, dan sebagainya.

Saat bermain Lego di rumah, tugas Bunda adalah memperlihatkan gambar asli dan membacakan instruksi merangkainya. Kemudian biarkan Si Buah Hati bermain Lego sesuai kreativitasnya. 

Proses stimulasi ini semakin berhasil jika Bunda maupun Ayah bersikap demokratis saat Si Buah Hati bermain. Dengarkan dan hargai pendapat serta kreativitas Si Buah Hati. Bunda dapat menyemangati dan memberikan apresiasi berupa pujian ketika Si Buah Hati rampung merangkai Lego.

Akhir pekan bisa menjadi waktu yang tepat untuk puas bermain Lego bagi Si Buah Hati. Dan tidak ada salahnya Bunda mengadakan kegiatan bermain Lego bersama untuk Si Buah Hati dan teman-teman sebayanya. 

Kegiatan bermain Lego semakin seru dengan Bunda menghadirkan susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Tidak Cuma Seru, Bermain Lego Cerdaskan Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Stimulasi Menulis untuk Si Buah Hati, Ada Tahapannya, Lho, Bunda!

Published date

Bunda pasti senang sekali melihat Si Buah Hati mulai bisa mencoret-coret kertas dengan spidol atau crayon. Pegangan tangannya memang belum betul. Namun, mengeksplorasi alat tulis merupakan tahap awal untuk mulai menulis. 

 

Proses ini masih panjang. Biasanya, memasuki usia prasekolah, Si Buah Hati baru bisa menulis abjad sederhana, seperti A, O, atau C, belum berbentuk kata. Kemampuan menulis memang merupakan bekal utama bagi anak untuk dapat memahami mata pelajaran yang diberikan di sekolah nanti. 

 

Meski begitu, Bunda tidak perlu buru-buru ingin Si Buah Hati cepat menulis dan membaca. Ada tahapan dan stimulasi sesuai dengan usianya. Hal yang terpenting adalah terus menstimulasi perkembangan motoriknya. 

 

Latih Genggamannya

Memasuki usia toddler, Bunda bisa melatih motoriknya dengan membuat prakarya sederhana. Misalnya, patung tiga dimensi dari lilin, menempel kertas warna-warni, atau bermain cat. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat melatih kemampuan menggenggam Si Buah Hati. 

 

Mulai Gunakan Alat Sederhana

Kalau sudah terbiasa merasakan tekstur kasar, halus, keras, lunak, Si Buah Hati bisa mulai memakai alat sederhana untuk membuat prakarya. Krayon, spidol, atau kuas mulai bisa digenggam meskipun belum mantap. 

 

Pakai Alat Tulis

Nah, baru di usia prasekolah Si Buah Hati mulai bisa memegang alat tulis dengan benar. Ia akan mulai senang mencorat-coret dan mewarnai kertas apa pun yang ada di sekitarnya.

 

Pilih Pola Belajar yang Disukai Si Buah Hati

Proses menulis ini sangat terkait dengan kemampuan berkomunikasi Bunda dan Si Buah Hati. Pastikan Bunda bisa menjelaskan dengan baik soal bentuk yang Si Buah Hati tiru.  Misalnya, lingkaran, kotak, dan abjad. 

 

Lalu, ajari membuat kata yang sesuai minat Si Buah Hati. Misalnya, benda yang ia sukai atau namanya. Sebaiknya Bunda mengajarkan huruf kecil lebih dahulu kepada Si Buah Hati karena lebih mudah dipahami dan sering digunakan.

 

Bunda perlu ingat, proses belajar menulis ini sebaiknya tidak dengan paksaan. Banyak teknik yang bisa dipakai. Mungkin Si Buah Hati lebih suka menulis dengan mengikuti garis putus-putus atau bisa jadi ia lebih suka kalau belajar abjad terlebih dulu. 

 

Apa pun tekniknya, Bunda tidak perlu terburu-buru. Lakukanlah kegiatan ini dengan senang dan nikmati kebersamaan Si Buah Hati belajar bersama Bunda.

 

Supaya anak semakin bersemangat belajar menulis, Bunda bisa menyediakan makanan dan minuman bergizi. Salah satunya adalah pelengkap nutrisi  DANCOW 3+ Nutritods. Produk DANCOW ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun. Susu ini  mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Stimulasi Menulis untuk Si Kecil, Ada Tahapannya Lho Bunda!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Belajar Mengenal Warna Warna agar Buah Hati Jadi Cerdas Memilih

Published date

Anak-anak usia toddler secara alami akan tertarik pada benda-benda yang memiliki warna yang cerah yang kuat. Namun bagi mereka, proses mengenal warna-warna dan mempelajarinya butuh waktu yang cukup panjang. Jadi, jangan dipaksakan untuk bisa lebih cepat ya, Bunda!

Pada saat usianya memasuki prasekolah, umumnya si Buah Hati sudah lebih mahir dalam mengenal warna. Ini penting sebagai bekal ia belajar di sekolah dasar nanti. Nah, untuk informasi lebih lanjut mengenai perkenalan kepada warna-warna, berikut informasi yang wajib Bunda pahami!

Proses dari Melihat Sampai Belajar Mengenal Warna-Warna

Penglihatan bagi si Buah Hati adalah jendela kehidupan yang membawa kestabilan hidup dan emosinya kelak. Sejak lahir, sebetulnya si Buah Hati telah memiliki kemampuan melihat, hanya saja belum sempurna.

Perkembangan indera penglihatan tersebut baru mencapai masa puncak saat ia berumur 6-8 bulan, dan dapat melihat secara sempurna layaknya orang dewasa.

Ia baru bisa membedakan warna ketika usianya mencapai 13 bulan. Di saat inilah penting bagi Bunda untuk memperkenalkan warna pada si Buah Hati. Menurut Risma Nugrahani dalam Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya, si Buah Hati memiliki sembilan kemampuan berpikir atau kognitif.

Salah satunya adalah kecerdasan visual-spasial atau kemampuan berpikir yang berhubungan dengan penglihatan dan pemahaman spasial serta menangkap dunia ruang-visual secara akurat. Kemampuan ini mencakup kepekaan si Buah Hati terhadap warna.

Saat usianya mencapai 18 bulan, si Buah Hati akan mulai belajar mengenal warna-warni. Proses belajarnya cukup panjang, Bunda, karena bisa berlangsung sampai ia masuk ke usia prasekolah. Saat usianya tiga tahun, si Buah Hati sudah dapat mengenali paling tidak satu sampai beberapa warna.

Baca Juga: Apa Saja Tahap Perkembangan Intelektual Anak? Simak di Sini!

Proses belajarnya mengenal warna-warna masih akan berlanjut terus untuk memperkaya perbendaharaan warna yang ia ketahui.  

Saat belajar mengenal warna, ada beberapa tahapan yang dilalui oleh si Buah Hati sampai akhirnya ia bisa mengenali warna dan menyebut namanya dengan tepat, yaitu:

  • Mengelompokkan warna. Pada tahap ini, si Buah Hati mempelajari bahwa ada warna-warna yang berbeda tapi masuk dalam kelompok warna yang sama. Misalnya saja kelompok warna biru, ada biru laut, biru langit, biru muda, dan lainnya.

  • Menunjuk warna. Pada tahap ini, si Buah Hati akan menunjuk benda yang memiliki warna yang Bunda sebutkan. Misalnya saja Bunda menyebutkan bola merah, maka ia harus menunjuk benda yang dimasud tersebut.

  • Menamai warna. Pada tahap ini, si Buah Hati belajar untuk memberi nama pada warna yang ia lihat. Bunda bisa membantunya belajar menggunakan buku bergambar, flashcard, mainan, dan lainnya. Tahapan ini umumnya baru dikuasai si Buah Hati saat ia di usia prasekolah.

Manfaat Mengenal Warna-Warna

Beberapa ahli pendidikan pun berpendapat bila pengenalan warna dapat menjadikan si Buah Hati lebih cerdas dalam memilih berbagai hal yang diinginkannya. Sementara dalam buku Pengembangan Pembelajaran Sains Pada Anak Usia Dini, Ali Nugraha menyatakan jika pengenalan warna merupakan pintu pertama proses pembelajaran si Buah Hati untuk memasuki berbagai pembelajaran di tahap selanjutnya. Misalnya kemampuan berbahasa, berbahasa asing, membaca mapun matematika.

Dengan mengenali warna secara baik, si Buah Hati pun terlatih untuk memilih prioritas hidup di kemudian hari. Melalui warna, si Buah Hati juga memperoleh bantuan untuk mengekspresikan perasaannya kepada Bunda. Sehingga ia dapat menunjukkan segala hal yang disukai atau tidak disukainya dapat dengan cara baik, tanpa merugikan orang-orang yang ada di sekitarnya.

Cara Mengenalkan Warna kepada si Buah Hati

Ada banyak cara yang dapat Bunda lakukan untuk membantu si Buah Hati mengenal warna lengkap; salah satunya lewat aktivitas favoritnya, yaitu bermain. Dengan permainan, belajar mengenal warna jadi lebih menyenangkan baik bagi si Buah Hati maupun Bunda.

Agar si Buah Hati lebih mengenal dan mengingat warna, Bunda bisa memberikannya stimulasi melalui buku bergambar sensori. Buku-buku jenis ini biasanya memiliki warna-warna yang cerah untuk membantu ia belajar mengenal warna-warna. Bunda bisa mencarikan buku yang berisi bentuk-bentuk berwarna tunggal. Di situ Bunda dapat membacakan warna apa yang tengah dilihat si Buah Hati, misalnya "Merah, hijau, kuning."

Selain itu, Bunda bisa pula mengajak si Buah Hati bereksplorasi di halaman dan sekitar rumah. Sambil menjelajah, Bunda bisa menyebutkan pelbagai warna bunga, hewan, atau benda-benda yang ada di sekitar sana. Setelah itu, Bunda bisa memintanya untuk menunjuk benda yang Bunda sebutkan, misalnya kucing oranye.

Untuk mendukung langkah eksplorasinya, Bunda bisa memberikan si Buah Hati susu DANCOW 1+ Nutritods yang melengkapi pemenuhan kebutuhan gizinya sehari-hari.

Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan susu DANCOW. Bunda juga bisa tukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi? Tukar poin sekarang!

DANCOW 1+ Nutritods memiliki kandungan 0 gram sukrosa serta tinggi kalsium dan protein yang membantu pertumbuhannya, kandungan DHA dari minyak ikan juga Omega-3 dan Omega-6, serta zink dan Vitamin C yang mendukung fungsi sistem imun tubuh. Dilengkapi pula dengan Lactobacillus rhamnosus dan serat pangan inulin.

DANCOW Lindungi Si Buah Hati dan Dukung Cinta Bunda agar Ia Berani Bereksplorasi #DANCOWLindungi.

Image Article
Mengenal Warna, Si Kecil Jadi Cerdas Memilih
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Membangun Kemandirian Si Buah Hati, Begini 5 Tahapannya

Published date

Membentuk karakter Si Buah Hati yang mandiri bisa dilakukan sesuai tahapan usianya. Pada dasarnya, membangun kemandirian Si Buah Hati bisa dimulai sejak ia sudah bisa memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya, maka sudah bisa dilatih mandiri untuk menyantap makanan sendiri. 

Namun, ada beberapa hal yang harus Bunda perhatikan dalam tahapan membantu Si Buah Hati untuk mandiri. Dalam proses perkembangannya, Si Buah Hati juga punya keinginan melakukannya sendiri dan menolak jika ingin dibantu.

Hal yang harus diingat oleh Ayah dan Bunda adalah, tidak meremehkan kemampuan Si Buah Hati dan memahami proses sesuai usianya. Contohnya, melatih anak usia dua tahun untuk mandiri, pasti diperlukan kesabaran ekstra karena ia pasti masih melakukan dengan kemampuannya terbatas. 

Hal-hal yang sudah bisa mulai dilakukannya adalah membawa makanan dan minumannya sendiri. Ayah dan Bunda perlu memahami jika sesekali Si Buah Hati masih melakukan kesalahan seperti menumpahkan atau menjatuhkannya.

Ketika melatihnya untuk mandiri, Si Buah Hati juga belajar untuk meningkatkan kemampuan motoriknya. Pada usia prasekolah atau di atas 2 tahun, Bunda bisa melatih Si Buah Hati untuk melakukan berbagai hal sendiri untuk mengembangkan kemampuan motorik halusnya, seperti membuka pintu, memasang kancing sendiri, menggosok gigi, dan lain sebagainya. 

Seperti dikutip dari buku Gerakan Meningkatkan Kecerdasan Anak, ketika melakukan hal-hal ini, Si Buah Hati juga belajar mengombinasikan kemampuan koordinasi tangan dan matanya. Apa saja yang harus diperhatikan untuk membangun kemandirian Si Buah Hati?

  • Bunda harus menunjukkan kasih sayang dan cinta kepada Si Buah Hati. Rasa aman dan dicintai akan menjadi pondasi bagi Si Buah Hati untuk mandiri dan percaya diri. Si Buah Hati yang memiliki kepercayaan diri akan lebih punya keberanian untuk melakukan dan mencoba berbagai hal sendiri.
  • Pada usia satu tahun, Si Buah Hati dapat dilatih untuk memegang cangkir dan minum sendiri.
  • Pada usia dua tahun, Si Buah Hati sudah memiliki keseimbangan batang tubuh sehingga dia bisa membawa sendiri tas punggungnya, mengenakan celana sendiri, dan lain-lain.
  • Pada usia tiga tahun, kemampuan dan kekuatan otot lengan serta pergelangan tangannya akan semakin matang. Pada usia ini, ia juga bisa dilatih untuk mengenakan kaus kaki sendiri, mengancing baju sendiri, menyabuni tubuhnya saat mandi meski dengan kemampuan yang masih terbatas, dan lain-lain.
  • Biasakan Si Buah Hati bergaul agar dia terbiasa saat mulai masuk sekolah. Si Buah Hati akan mulai tidak takut orang asing saat usia 2 tahun. Ini akan membantu proses adaptasinya ketika sekolah dan banyak bertemu orang baru.

Hal lain yang perlu diingat dalam proses melatih kemandirian ini, bahwa Si Buah Hati mungkin akan mengalami kekesalan saat ia gagal melakukan suatu hal sendiri. Padahal, ia merasa telah mencoba dengan cara yang dicontohkan Ayah atau Bunda. Ketika Si Buah Hati mengalami ini, jangan berikan komentar negatif kepadanya. Berilah apresiasi atas usaha yang sudah dilakukannya.

Selain itu, berikan kesempatan kepada Si Buah Hati jika ia ingin melakukan sesuatu yang dilakukan Ayah dan Bunda, atau orang dewasa di sekitarnya. Pandulah Si Buah Hati tentang langkah-langkah yang harus dilakukannya ketika ia melakukan sesuatu yang keliru.

Untuk anak usia prasekolah, Bunda bisa memberikan Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Membangun Kemandirian Si Kecil, Begini Tahapannya
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

4 Cara Memperkenalkan Bau Pada Si Buah Hati

Published date

Pada tahapan usia prasekolah, kebanyakan anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang cukup tinggi terhadap lingkungan sekitarnya, dengan mengaktifkan panca indra. Memberikan stimulasi pada indra membantu tumbuh kembang kecerdasan secara optimal.

Mengajarkan anak-anak tentang panca indra adalah cara yang baik untuk membantu memahami tubuh. Salah satu yang bisa diajarkan adalah menggunakan indra penciuman, yaitu hidung, untuk mengidentifikasi suatu barang. 

Ada beragam bau-bauan yang bisa Bunda kenalkan pada Si Buah Hati di pasar tradisional dan supermarket. Simak cara-cara mudahnya berikut ini, ya.

1. Mengenalkan Bau Amis

Bau amis merupakan salah satu bau yang kurang menyenangkan untuk dicium. Ajaklah Si Buah Hati untuk pergi ke bagian penjualan ikan di pasar tradisional atau supermarket. 

Ajarkan bahwa bau amis tidak akan tercium jika ikan yang dijual masih segar. Berikan contoh ikan yang sudah berbau amis maupun bukan untuk menstimulasi saraf-saraf di hidungnya. 

Setelah mencium bau dan mengenalinya, minta ia memilihkan ikan yang masih segar untuk dimasak di rumah. selain mendukung stimulasi indra pencium, juga membuatnya merasa dipercaya dan meningkatkan kemampuan penyelesaian masalah.

2. Membedakan Bau Sedap

Bau sedap dapat timbul dari berbagai makanan. Lakukan sedikit eksperimen dengan menutup hidung saat mencoba beberapa makanan. Minta Si Buah Hati untuk membandingkan rasanya dengan hidung terbuka. Selain menjadi proses belajar yang baik, ia mempunyai pengetahuan baru tentang bagaimana hal semudah itu mempengaruhi penilaiannya.

3. Mencium Bau Wangi

Bau wangi dapat datang dari berbagai barang, seperti parfum, bunga, dan  rempah-rempah. Contek aksi cerdas yang satu ini ya, Bunda dapat memintanya menutup mata dan mencium aroma dari barang di depannya. 

Bisa juga dengan menyemprotkan wewangian di salah satu anggota tubuh dan minta Si Buah Hati mencari letak dimana parfum tersebut disemprotkan. Selain bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan, cara ini juga memicu kemampuan memori dan atensi.

4. Membedakan Bau Menyengat

Bau menyengat bisa menjadi tanda-tanda makanan tersebut mengandung bahan berbahaya atau sudah kadaluarsa. Produk fermentasi juga mengeluarkan bau menyengat, seperti cuka. 

Pinta Si Buah Hati untuk menggunakan daya penciumannya untuk mengetahui sumber bau menyengat tersebut. Berikan petunjuk sederhana yang mudah dipahami Si Buah Hati, yang juga berfungsi mengembangkan kemampuan bahasanya.

Perkenalkan aneka bau pada Si Buah Hati melalui permainan sederhana yang bisa Bunda lakukan di supermarket atau pasar tradisional. Dukung perkembangan anak usia prasekolah, dengan memberikan Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Ini Bau Apa, Bunda?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Homemade Finger Painting, Cara Dapatkan Manfaat Mewarnai

Published date

Sudah tahukah Bunda kalau Si Buah Hati memerlukan keterampilan motorik halus sebagai dasar untuk belajar menulis atau pre-writing skills? Nah, perkembangan motorik halus Si Buah Hati itu sangat bergantung pada faktor stimulasi yang Bunda berikan pada tahun-tahun pertama kehidupannya. Stimulasi ini bisa menjadi salah satu manfaat mewarnai, lho. 

Memasuki usia toddler, anak mulai menunjukkan ketertarikan untuk mencorat-coret di sebidang kertas. Agar lebih menyenangkan dan mengeksplorasi kemampuan Si Buah Hati, Bunda bisa mengajaknya melukis dengan aktivitas mewarnai atau finger painting.

Tentunya, manfaat mewarnai ini berhubungan dengan kemampuan motorik dan sensorik anak. 

Menurut situs Ikatan Dokter Anak Indonesia dalam artikel Perkembangan Literasi Anak, aktivitas finger painting atau mewarnai akan memperkuat otot—otot jari dan tangan Si Buah Hati sehingga mengembangkan keterampilan motorik halusnya. 

Tidak hanya itu, masih banyak manfaat mewarnai yang akan Bunda dan Si Buah Hati dapatkan dari aktivitas ini, antara lain :

  • Waktu berkualitas dan menyenangkan selama kegiatan berlangsung.
  • Si Buah Hati belajar mengenal warna dan bisa mencampurnya menjadi warna baru.
  • Melatih kemampuan panca indera Si Buah Hati, seperti sentuhan, penglihatan, penciuman, dan rasa.
  • Mengembangkan koordinasi tangan dan mata Si Buah Hati.
  • Mengekspresikan perasaan Si Buah Hati melalui lukisan.
  • Mengembangkan kreativitas dan imajinasi Si Buah Hati.

Itu tadi, manfaat mewarnai yang bisa didapat Si Buah Hati. Untuk mengajak Si Buah Hati bermain finger painting, Bunda bisa menggunakan cat yang dijual di pasaran atau bisa membuat sendiri di rumah. 

Baca Juga: Ketika Si Kecil Belajar Bahasa Kedua Sejak Dini

Bla Bunda membuat adonan sendiri, bahan finger painting pun akan aman jika termakan oleh Si Buah Hati. Apalagi di usia toddler, Si Buah Hati kerap penasaran dan ingin memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya. Nah, berikut ada dua resep adonan finger painting yang dapat Bunda pilih, yaitu:

Resep I:

  • 1/2 cup tepung maizena
  • 1/2 sendok makan garam
  • 2 cup air dingin
  • 3 sendok makan gula pasir
  • Beberapa tetes pewarna makanan
  • Glitter (optional)
  • Essence (optional)

Resep II:

  • 1/2 cup tepung maizena
  • 3 cup air dingin
  • Beberapa tetes pewarna makanan
  • Glitter (optional)
  • Essence (optional)

Caranya sangat mudah, Bunda hanya mencampur semua bahan kecuali pewarna, glitter, dan essence, lalu memasaknya di atas api sedang. Aduklah terus sampai adonan mengental. Setelah itu, bagi adonan menjadi beberapa bagian dalam wadah kecil dan tambahkan tiap bagian dengan pewarna makanan, glitter, atau essence sesuai selera.

Sekarang, finger painting buatan Bunda siap dimainkan oleh Si Buah Hati. Dampingilah Si Buah Hati melukis di atas kertas dengan jari-jari mungilnya. Bunda pun bisa memberi contoh dengan melukis bentuk-bentuk sederhana di kertas. Si Buah Hati pasti sangat menikmati momen bersama Bunda kali ini.

Stimulasi ini yang menjadi manfaat mewarnai yang utama. Selain stimulasi dari Bunda, Si Buah Hati juga memerlukan nutrisi yang tepat agar tumbuh kembangnya optimal. Sebagai asupan nutrisi yang tepat bagi perkembangan otaknya, Bunda dapat memberikan susu pertumbuhan DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan susu DANCOW. Bunda juga bisa tukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi? Tukar poin sekarang!

Image Article
Homemade Finger Painting, Cara Seru Latih Motorik Halus Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bunda, Tumbuhkan Imajinasi Si Kecil dengan Membaca

Published date

"Siapa pun yang membaca banyak buku, punya mata di berbagai tempat yang unik," ujar penulis buku asal asal Norwegia, Jostein Gaarder. Bahkan masyarakat umum menganggap buku ibarat jendela dunia.

Pada usia 3 tahun atau usia keemasan (golden age), salah satu kemampuan kognitif Si Buah Hati adalah bahasa dan berimajinasi. Nah, agar imajinasi ke Kecil terus berkembang, Bunda perlu mengajaknya membaca bermacam buku bergambar. 

Sebab gambar yang lucu sertai menarik, akan semakin memberikan daya pikat kepada Si Buah Hati. Pada dasarnya, Si Buah Hati menyukai gambar-gambar yang menarik dan terlihat atraktif.

Selain memilih buku cerita bergambar, Bunda bisa melakukan beberapa cara agar Si Buah Hati tertarik membaca dan mengembangan imajinasinya. Seperti beberapa tips berikut:

  1. Bunda membaca cerita dengan suara atau intonasi yang berbeda. Seperti suara binatang, benda jatuh, dan sebagainya.
  2. Agar lebih menarik, Bunda bisa mengikutsertakan beberapa boneka kesayangan Si Buah Hati untuk berperan sesuai cerita dalam buku.
  3. Supaya Si Buah Hati nyaman membaca dan mendengarkan cerita dalam buku, Bunda bisa membuat pojok baca. Sehingga Si Buah Hati merasa memiliki tempat spesial.
  4. Untuk menambah rasa antusias, Bunda bisa mengajak Si Buah Hati memilih buku bacaannya sendiri. Dengan begitu, ia akan lebih semangat membaca.

Bunda dapat pula mengetahui perkembangan imajinasi Si Buah Hati dari caranya menceritakan kembali kisah yang telah didengar. Dengan versinya, Si Buah Hati akan menciptakan tokoh cerita atau jalan ceritanya sendiri.

Meski berbeda dari jalan cerita yang asli, biarkan saja Si Buah Hati mengeksplorasi imajinasinya. Karena Bunda tak akan pernah menduga apa yang akan ia ungkapkan. Dengan membiarkannya berimajinasi, Bunda pun menumbuhkan rasa percaya dan kecerdasan Si Buah Hati.

Dukung perkembangan imajinasi dan kreativitas Si Buah Hati, dengan memberikan  Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Bunda, Tumbuhkan Imajinasi Si Kecil dengan Membaca
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off