Bunda, Tambah Kosakata si Kecil Sambil Bereksplorasi

Published date

Di usia setahun hingga dua tahun memang sulit menentukan apakah si Kecil mengalami keterlambatan bicara atau tidak. Terkadang Bunda mungkin khawatir melihat anak lain sudah memiliki kosakata lebih banyak daripada si Kecil. Keterlambatan bicara bisa segera diatasi kalau Bunda menstimulasi si Kecil dengan tepat sesuai perkembangan otaknya.

Tanda-tanda keterlambatan kemampuan bicara biasanya bisa terlihat ketika si Kecil tidak mampu membuat frase bermakna setelah 24 bulan, orangtua tidak mengerti perkataannya di usia 30 bulan, atau sering mengulang ucapan orang lain setelah usia 30 bulan. Kurangnya perhatian atau tidak tertarik dengan orang lain di usia 20 bulan juga salah satu tanda anak terlambat bicara.

Kemampuan bahasa si Kecil perlu diperhatikan karena bahasa merupakan alat berpikir, berkomunikasi, dan berekspresi. Karena itu, Bunda harus membuat proses penambahan kosakata si Kecil menjadi sesuatu yang menyenangkan dan bukan sekedar belajar.

Seperti mengajari si Kecil berbicara sambil mendongeng atau membacakan buku. Tunjuk benda-benda atau binatang sambil menanyakan apa namanya. Atau pakai boneka kesukaan sebagai media pencerita supaya si Kecil mau mau mendengarkan dan menjawab pertanyaan Bunda.

Bunda bisa pula mengajari si Kecil sambil bereksplorasi dengan lingkungan. Ajak si Kecil bermain di taman sambil menanyakan apa warna daun, tanah, atau batu. Membantu Bunda dengan kegiatan rumah tangga pun bisa menjadi cara menambah kosakata si Kecil dengan sederhana. “Ambilkan Bunda sapu, Nak,” adalah salah satu contoh kalimat supaya si Kecil tahu apa itu sapu.

Baca juga: Kemampuan Bahasa Si Kecil yang Buat Bunda Bangga

Si Kecil juga perlu bersosialiasi untuk menambah kosakatanya. Cobalah membawanya ke taman bermain supaya bisa berinteraksi dengan teman-teman sebayanya. Walaupun belum bisa merespon omongan temannya, tapi si Kecil bisa menyerap kosakata, ekspresi bicara, dan nada suara yang diterima.

Lagu atau nyanyian kesukaan si Kecil juga bisa menambah kosakatanya. Bunda bisa menyanyi bersama atau memasangkan lagu tersebut berulang-ulang ketika sedang bermain. Stimulasi untuk mendorong si Kecil berbicara juga bisa dengan permainan, seperti memperlihatkan kartu bergambar dengan nama-nama benda. Ajak si Kecil menyebut benda yang ada dalam kartu tersebut.

Apapun yang Bunda lakukan untuk menambah kosakatanya, lakukanlah dengan senang supaya si Kecil pun belajar dengan bahagia.

DANCOW Lindungi Si Kecil dan Dukung Cinta Bunda agar Ia Berani Bereksplorasi #DANCOWLindungi

Baca juga: Bicara, Ekspresi Cinta Bunda untuk Si Kecil

Image Article
Bunda, Tambah Kosakata si Kecil Sambil Bereksplorasi
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

5 Alasan Mengapa Imunisasi Penting Bagi Kesehatan Si Buah Hati

Published date

Sebagai orang tua, Bunda tentu ingin melakukan yang terbaik untuk Si Buah Hati. Termasuk melindungi dan menjaga agar tetap aman dan sehat. Memberikan imunisasi secara lengkap merupakan salah satu langkah penting untuk mewujudkannya.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan bahwa semua negara di dunia sampai saat ini melakukan imunisasi rutin pada bayi dan anaknya. Hal ini tidak terlepas karena adanya bukti yang tidak terbantahkan bahwa imunisasi bisa menekan risiko terjadinya wabah penyakit, sakit berat, cacat, dan kematian.

Manfaat imunisasi sudah dibuktikan oleh beragam kajian ilmu berbagai profesi dan sudah dipublikasikan baik nasional ataupun internasional.

Pemberian imunisasi idealnya diberikan sesuai jadwal untuk memastikan bahwa Si Buah Hati mendapat perlindungan secara maksimal. Namun jika memang terlewat maka Bunda perlu segera melakukan konsultasi dengan dokter anak sehingga imunisasi bisa dilengkapi.

Di Indonesia, penyelenggaraan imunisasi telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42 tahun 2013. Majelis Ulama Indonesia pada tanggal 31 Juli 2017 juga telah mengeluarkan rekomendasi No. U-13/MUI/KF/VII/2017 yang isinya memberikan dukungan pelaksanaan program imunisasi termasuk imunisasi Measles dan Rubella (MR).

Setidaknya ada 5 alasan mengapa imunisasi penting dilakukan sebagai investasi kesehatan bagi Si Buah Hati:

1. Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Bayi dan anak yang mendapat imunisasi dasar lengkap akan terlindung dari beberapa penyakit berbahaya. Imunisasi akan meningkatkan kekebalan tubuh bayi dan anak sehingga mampu melawan penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin tersebut.

2. Mencegah Penularan Penyakit

Dengan melakukan imunisasi, tidak hanya akan melindungi dan mencegah Si Buah Hati dari berbagai macam penyakit. Anak yang telah mendapatkan imunisasi secara lengkap maka tidak akan menularkan penyakit ke lingkungan sekitarnya.

Artinya, imunisasi tidak hanya bermanfaat untuk diri sendiri namun juga bermanfaat untuk mencegah penyebaran penyakit pada orang lain.

3. Mengurangi Munculnya Risiko Penyakit

Anak yang sudah diberikan imunisasi bukan berarti menjadi kebal atas penyakit. Artinya, Si Buah Hati masih berisiko terkena atau terinfeksi kuman penyakit. Namun kemungkinannya kecil hanya (5-15 %). 

4. Sebagai Investasi Kesehatan

Dengan imunisasi kondisi penyakit tersebut akan jauh lebih ringan dan tidak berbahaya dibandingkan dengan anak-anak yang tidak atau belum diimunisasi. Pada dasarnya perlindungan imunisasi memang sekitar 80 - 95 %.

Tidak bisa dipungkiri bahwa saat Si Buah Hati jatuh sakit otomatis akan membutuhkan dana atau biaya yang tidak sedikit untuk penyembuhan. Dengan memberikan imunisasi yang lengkap untuk Si Buah Hati sebenarnya merupakan investasi kesehatan masa depan.

Pencegahan penyakit melalui imunisasi merupakan cara perlindungan terhadap infeksi yang paling efektif dan jauh lebih murah dibanding mengobati seseorang apabila telah jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit.

5. Aman untuk Kesehatan Anak

Tidak sedikit orang tua yang masih khawatir dengan efek samping yang ditimbulkan lewat pemberian imunisasi. Namun, perlu digaris bawahi bahwa imunisasi atau vaksin terbukti aman, bahkan efektif digunakan oleh lebih dari 100 negara. 

Badan Internasional WHO sudah mengawasi dan menyatakan bahwa kualitas vaksin yang digunakan di Indonesia aman serta efektif digunakan di seluruh dunia. Bahkan, vaksin yang digunakan di Indonesia, produksi PT Bio Farma, juga digunakan oleh UNICEF untuk lebih dari 100 negara di dunia, antara lain diekspor ke negara Malaysia, Pakistan, Bangladesh, Mesir, Iran, Jordania, Lebanon, Afganistan, Turki, Libya, Kuwait, Syria, Nigeria, India, Filipina, Vietnam, Kambodja, Korea, China dll.

Jadi, sudahkah Si Buah Hati mendapatkan imunisasi lengkap? Nah, untuk mendukung kesehatan Si Buah Hati, Bunda juga bisa memberikan Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Ketahui pentingnya imunisasi bagi kesehatan Si Kecil.
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Ya, saya merasa imunisasi penting demi kekebalan tubuh Si Kecil.
Quiz Answer 1 B
Tidak, saya merasa asupan yang saya berikan sudah cukup
Quiz Answer 1 C
Biasa saja
Quiz Answer 1 D
Semua benar
Quiz Answer 2 A
Menjaga sistem kekebalan tubuh.
Quiz Answer 2 B
Mencegah penyakit-penyakit berbahaya.
Quiz Answer 2 C
Mencegah risiko infeksi berbahaya
Quiz Answer 2 D
Semua benar
Quiz Answer 3 A
Tidak sama sekali
Quiz Answer 3 B
Tidak, karena bayi sudah kebal atas penyakit
Quiz Answer 3 C
Ya, namun kemungkinannya kecil
Quiz Answer 3 D
Ya, tentu saja
Quiz 1
Apakah Bunda merasa imunisasi merupakan hal penting bagi Si Kecil?
Quiz 3
Apakah bayi yang telah melakukan imunisasi masih berisiko terinfeksi atau terserang penyakit?
Quiz 2
Dengan memberikan imunisasi bagi Si Kecil maka manfaat yang dapat dirasakan adalah?
Kunci Quiz 1
A
Kunci Quiz 2
D
Kunci Quiz 3
C

Bicara, Ekspresi Cinta Bunda untuk Si Buah Hati

Published date

Mengobrol dengan Si Buah Hati, inilah yang dilakukan Dina Diandra, saat pertama kali mengajar anaknya berbicara. Putrinya, Saschita, 2 tahun, selalu diajak bicara sejak berumur enam bulan. 

Ketika Dina menggerakkan bibirnya, Saschita selalu mengikuti dengan mimik yang lucu. Semakin Dina menekankan beberapa bunyi vokal, Saschi selalu tertawa senang. Sejak saat itu Dina selalu lebih sering mengajak Saschi berbicara.

"Hingga Saschi berusia satu tahun, saya selalu mengajak berbicara Saschi dengan kalimat lengkap dan lebih dari satu kata," kata Dina. 

Sebab di umur satu tahun, Dina percaya Saschi sudah bisa mengerti arti sebuah kalimat dan mulai bisa mengekspresikan dirinya secara lebih fokus. Melihat perkembangan bicara Saschi, Dina semakin sering mengajaknya ngobrol

Menurut Nadia Indivara, penulis buku 200 Tips Ibu Smart Anak Sehat, Bunda harus sering mengajak Si Buah Hati berbicara sejak usia sangat dini.

"Meski dia belum bisa bicara, obrolan dari Bunda bisa membangun kepercayaan dirinya," tulis Nadia dalam bukunya. "Terutama jika Bunda berbicara tentang hal-hal yang positif."

Saat memasuki usia 1 tahun, Si Buah Hati mulai bisa mengindentifikasi secara tepat maksud dari sebuah kata. Misalnya, Bunda dapat menerapkan cara mengajari anak bicara sambil menyebutkan bagian-bagian tubuh.

Tantangan dalam bermain dan bereksplorasi sebaiknya juga mulai diberikan untuk perkembangan rasa ingin tahu. Seperti menyembunyikan mainan yang sedang dimainkan dan meminta Si Buah Hati mencarinya.

Ketika mencapai usia antara 12-18 bulan, Si Buah Hati akan mulai mengeja kata dengan bunyi yang lebih jelas. Pun menggunakan kata–kata berima untuk mengidentifikasi sebuah objek. 

Pada umumnya, di tahap ini, Si Buah Hati mulai memiliki koleksi kata baku sebanyak 2 atau 3 buah dan mengerti sekitar 25 kata lain. Bahkan, mereka mulai bereaksi secara tepat atas pertanyaan yang Bunda lontarkan.

Untuk mendorong kemampuan bicara Si Buah Hati, sebaiknya Bunda berkomunikasi menggunakan kata baku. Sehingga Si Buah Hati dapat mengikuti dengan baik di tahap selanjutnya. 

Bunda pun harus mulai memberikan waktu yang lebih intensif, karena Si Buah Hati mulai mengeksplorasi benda dan menamakannya sesuai dengan pikiran mereka. Kemampuan bicara pada Si Buah Hati biasanya akan mencapai puncak kala berumur 2 tahun. 

Setelah masa ini, Si Buah Hati akan memiliki banyak koleksi kata dan mampu menerjemahkan kata ke dalam ekspresi diri.

Sementara di usia 2-3 tahun, Si Buah Hati mulai mengidentifikasi kalimat secara sempurna, dengan bahasa tubuh yang lengkap. 

Di tahap ini, Bunda harus lebih sering mengajak Si Buah Hati berbicara untuk membentuk kepribadiannya. Juga mesti lebih dekat dengannya dan mulai mensosialisasikan Si Buah Hati tentang lingkungan untuk membuka wawasan berkomunikasi.

Dukung kemampuan komunikasi Si Buah Hati dengan memberikan pelengkap nutrisi Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Bicara, Ekspresi Cinta Bunda untuk Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Menari, Cara Asyik Tingkatkan Kecerdasan Kinestetik Si Kecil

Published date

Ketika berumur 1 tahun, Kuina baru belajar berdiri. Kakinya belum mantap menopang tubuh. Dia masih sering berpegangan pada kursi atau meja dan merambat menelusurinya. Kuina belum berani melangkah sendiri menjauhi sandaran.

Tapi begitu mendengar alunan musik, hasratnya untuk bergerak mengikuti irama seperti tak terbendung lagi. Kuina berjoget sambil bersandar di tembok. Kakinya menekuk-nekuk, sehingga badannya bergerak naik turun. Sementara pergelangan tangannya diputar-putar seperti mengikuti tarian tradisional. Ketika terjatuh, dia tak lantas kapok. Malah duduk sambil menggoyangkan badannya ke kiri, kanan, depan, dan belakang.

Pada tahapan usia 1-3 tahun, si Kecil mulai mematangkan kemampuan psikis dan fisik yang siap merespon rangsangan dari lingkungan. Lagu bisa menjadi media untuk mendukung stimulasi agar si Kecil mau bergerak mengikuti irama. Bunda bisa mengajak si Kecil menari dengan menonton video musik anak di televisi, CD, atau DVD.

Baca juga: Rangsang Kemampuan Mendengar Si Kecil Lewat Kotak Musik

Saat si Kecil sudah mantap berdiri dan berjalan, Bunda bisa mengajaknya melakukan berbagai variasi gerakan yang lebih rumit. Pada satu kegiatan menari, si Kecil bisa melakukan melompat, berputar, menggerakkan lengan ke atas, ke samping, mengayunkan kaki, bertolak pinggang, dan berjalan maju mundur.

Kemudian si Kecil bisa mengekspresikan gerakan berdasarkan musik yang dimainkan. Ayunan tangan yang halus saat si Kecil mendengarkan lagu nan lembut, atau gerakan tegas ketika mendengarkan musik bertempo cepat. Dengan begitu, kecerdasan kinestetik si Kecil sudah mengalami peningkatan. Sebab dia bisa mengekspresikan ide, pemikiran, dan perasaan menggunakan gerak tubuhnya.

Mahasiswa pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Nana Widhianawati menjelaskan bagaimana pengaruh pembelajaran gerak dan lagu dalam meningkatkan kecerdasan musikal dan kinestetik pada anak usia dini. Dalam jurnalnya, Nana menyarankan Bunda memberikan perangsangan pada si Kecil melalui gerak dan lagu. Selain akan menyenangkan si Kecil, gerak dan lagu dapat menyentuh perkembangan bahasa, kepekaan akan irama musik, perkembangan motorik, rasa percaya diri, serta keberanian mengambil risiko.

DANCOW Lindungi Si Kecil dan Dukung Cinta Bunda agar Ia Berani Bereksplorasi #DANCOWLindungi

Baca juga: Pok Ame Ame, Sudahkah Mengajak Si Kecil Bernyanyi

Image Article
Menari, Cara Asyik Tingkatkan Kecerdasan Kinestetik Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Mengajarkan Anak Menulis Rapi dan Mudah Dibaca

Published date

Memasuki usia prasekolah, Si Buah Hati bisa mulai mengasah kemampuan motorik halusnya. Kemampuan ini akan dibutuhkan ketika ia mulai belajar menulis (pre-writing skills). Keterampilan ini adalah keterampilan dasar yang perlu dikembangkan sebagai cara mengajarkan anak menulis.

Cara mengajarkan anak menulis, permulaan ini berkontribusi pada kemampuan anak dalam memegang dan menggunakan pensil, serta kemampuan menggambar, menulis, menyalin, dan mewarnai. Kemampuan menulis yang baik penting dimiliki anak karena menawarkan berbagai manfaat untuk mereka. Misalnya, anak yang dapat menulis dengan lancar dan jelas akan lebih mudah menuangkan pikiran dan ide mereka.

Ketika menulis menjadi kegiatan yang otomatis, maka aliran ide pun menjadi lebih lancar. Kemampuan menulis tangan yang baik juga menjadi bekal penting untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah.1 Lalu bagaimana cara mengajarkan anak menulis rapi dan mudah dibaca? Mari kita bahas melalui artikel ini:

Tips Cara Mengajarkan Anak Menulis

Jika Bunda ingin Si Buah Hati bisa menulis dengan rapi dan mudah dibaca, sebenarnya ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Panduan dan cara mengajarkan anak menulis berikut ini bisa membantu Bunda untuk menstimulasi kemampuan menulis anak: 

1. Siapkan Alat yang Tepat

Sediakan material atau perlengkapan menulis yang bervariasi. Alat tulis aneka warna dan kertas bergambar yang disukai Si Buah Hati akan memotivasinya untuk berlatih. Setelah memilih alat tulis yang tepat, pastikan Si Buah Hati memegang alat tulis dengan tepat. Untuk membantu anak memegang alat tulis dengan benar, Bunda bisa meminta Si Buah Hati memegang pensil atau pena di dekat ujung yang digunakan untuk menulis, dengan ibu jari dan telunjuk menjepit. Kemudian, ajak anak membalikkan pensil atau pena tersebut sehingga bertumpu di pinggir telapak tangannya.

Namun, jika Si Buah Hati masih kesulitan memegang alat tulis dengan nyaman, ada banyak alat bantu genggaman yang tersedia di toko perlengkapan sekolah, toko alat pendidikan, atau secara online.2 Kemudian, Bunda bisa mengajaknya belajar menarik garis, menggambar lingkaran,dan menghubungkan titik-titik. Mewarnai juga menunjang perkembangan keterampilan ini.

2. Sediakan Suasana yang Mendukung

Membuat sebuah tempat di rumah yang khusus untuk Si Buah Hati belajar menulis bisa jadi cara mengatasi anak yang tidak mau menulis. Bunda bisa menyiapkan tempat yang nyaman serta aman dari gangguan agar Si Buah Hati bisa belajar dengan fokus. Tempat yang penuh dengan distraksi bisa membuat Si Buah Hati malas menulis.3

Bunda juga bisa menciptakan suasana suasana bermain dan menyenangkan sebagai cara mengatasi anak malas menulis. Bermain berkontribusi terhadap perkembangan kognitif, sosial, emosional dan fisik serta dapat mendorong kepercayaan diri anak.4

3. Pastikan Ada Tujuan

Ajak Si Buah Hati untuk menulis dengan berbagai tujuan, misalnya menuliskan daftar belanja, menuliskan kebutuhannya sehari-hari, atau menuliskan pesan harian untuk semua anggota keluarga.

4. Jadikan Hadiah

Menjadikan tulisan sebagai hadiah. Ajak Si Buah Hati untuk menuliskan sebuah cerita yang akan dijadikan sebagai hadiah ulang tahun atau perayaan lainnya.

Baca Juga: 5 Perkembangan Anak 1 Tahun yang Bikin #BundaBangga

5. Membuat Jurnal

Membuat jurnal untuk Si Buah Hati. Bunda bisa memberikan hadiah ulang tahun untuk Si Buah Hati berupa catatan jurnal hariannya untuk dibaca bersama. Cara mengajari anak menulis ini akan membuatnya ingin melakukan hal yang sama.

6. Lebih Kreatif

Mengasah kemampuan menulis Si Buah Hati juga bisa dilakukan dengan berbagai cara, tak hanya mengandalkan alat tulis. Misalnya, Bunda bisa mengajaknya bermain di halaman, kemudian ambil sebuah ranting pohon. 

Ajak Si Buah Hati menuliskan namanya atau nama saudaranya di atas tanah dengan menggunakan ranting tersebut. 

7. Kenali Kesukaan Si Buah Hati

Kenali apa yang menarik bagi Si Buah Hati, lalu jadikan sebagai materi menulis. Misalnya, Si Buah Hati suka dengan alat-alat transportasi, maka Bunda bisa mengajaknya untuk menggambarkan sebuah mobil dan menuliskan nama benda itu di bawahnya.

8. Biarkan Anak Bereksplorasi

Bunda perlu memberi kebebasan dan membiarkan anak berkesplorasi saat mereka belajar menulis. Jangan terlalu memaksa anak untuk segera mahir menulis, padahal usianya baru sekitar 1-3 tahun. Ciptakan suasana bermain agar Si Buah Hati merasa nyaman untuk belajar menulis. Sebagai contoh, Bunda bisa membantu Si Buah Hati mengeksplorasi beragam warna dalam proses belajar menulisnya. Gunakan media krayon, spidol, kapur berdiameter besar, lalu ganti dengan kapas bulat, spons, atau alat untuk membersihkan telinga (cotton bud) yang dicelupkan ke dalam cat.

9. Latihan Keterampilan Motorik Halus

Anak usia 2-4 tahun dapat mulai mempelajari keterampilan motorik halus dasar yang diperlukan untuk belajar menulis. Contoh latihan ini misalnya,  belajar menarik garis, menggambar lingkaran, dan menghubungkan titik-titik. Mewarnai juga menunjang perkembangan keterampilan ini. Bunda sebaiknya menyiapkan alat tulis dengan pegangan gemuk agar lebih mudah dipegang oleh anak. 

10. Berikan Pujian

Jangan lupa berikan pujian dan penghargaan atas hasil karya anak. Tunjukkan ketertarikan Bunda pada tulisan dan cerita mereka. Ajukan pertanyaan tentang tulisannya, rayakan dengan antusias saat mereka membawa pulang tugas menulis yang bagus dari sekolah, dan terus dorong mereka untuk terus semangat menulis. Dengan apresiasi yang tulus, anak akan merasa senang dan termotivasi untuk terus berkarya melalui tulisan.5

Hal penting yang juga harus diingat adalah tidak memaksa Si Buah Hati untuk belajar menulis. Bunda hanya perlu menerapkan cara mengajarkan anak menulis secara perlahan. Terlalu memaksa anak belajar bisa menguras potensi Si Buah Hati sekaligus berdampak negatif pada kondisi fisik dan mentalnya.6 Ciptakan suasana menyenangkan, maka dengan sendirinya akan membuat Si Buah Hati melakukannya dengan gembira.

Itu tadi cara mengajarkan anak menulis dan tips stimulasi yang ampuh dan menyenangkan. Untuk mendukung perkembangan kemampuannya, Bunda juga bisa menyediakan pelengkap nutrisi seperti SUSU DANCOW 3+ Imunutri untuk si Buah Hati yang sudah berusia 3 tahun. Nutrisi yang seimbang juga penting berdampak signifikan pada perkembangan otak meningkatkan pembelajaran dan daya ingat pada anak.7 DANCOW 3+ Imunutri mengandung nutrisi seperti DHA, Zat Besi, Omega 3 dan Omega 6 untuk bantu proses belajar Si Buah Hati.

 

 

Sumber:

  1. Handwriting skills for children - Raising Children. Retrieved May 27 2024, from https://raisingchildren.net.au/toddlers/play-learning/learning-ideas/handwriting
  2. How to Help Your Child Improve Their Handwriting - Verywell Family. Retrieved May 27 2024, from https://www.verywellfamily.com/how-to-improve-kids-handwriting-4108552
  3. 10 Reasons Your Child Can’t Focus In School - Oxford Learning. Retrieved May 27 2024, from https://www.oxfordlearning.com/why-cant-my-child-focus/
  4. Create a learning environment for children at home - The Spoke. Retrieved May 27 2024, from https://thespoke.earlychildhoodaustralia.org.au/create-learning-environment/
  5. How To Improve Writing Skills For Kids: 14 Easy Tips - Oxford Learning. Retrieved May 27 2024, from https://www.oxfordlearning.com/improve-kids-writing-skills/
  6. Shuang-yi, CUI. (2018). Forced Learning: Manifestations, Hazards, and Coping Strategies. US-China Education Review B. 8. 10.17265/2161-6248/2018.09.004.
  7. The Importance of Nutrition for Children - Catholic Charities Terre Haute. Retrieved May 27 2024, from https://ccthin.org/news/the-importance-of-nutrition-for-children
Image Article
8 Langkah Sukses Cara Mengajari Anak Belajar Menulis
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Daya Ingat Kuat Membuat Si Buah Hati Lebih Cepat Belajar

Published date

Sejak anak lahir, kemampuan mengingatnya akan terus berkembang dan menjadi bagian penting dalam perkembangan kognitifnya. Perkembangan memori anak berjalan beriringan dengan tumbuhnya kesadaran. Anak akan mengingat bagaimana rupa orang-orang di sekitarnya, suara, kata-kata, warna, hingga nama-nama teman di sekitar rumahnya.

Ketika memasuki usia sekolah, kemampuan daya ingatnya diperlukan untuk menghafal huruf dan angka. Anak juga akan belajar untuk mengingat kapan harus makan, membuat PR, menyampaikan pesan dari gurunya, lagu-lagu kesukaannya, dan sebagainya. Kelak, anak juga akan mengingat pengalaman-pengalaman berkesan, baik atau pun buruk, yang akan membentuk dirinya sampai akhir hidupnya.

“Ketika seluruh metode mengingat yang berbeda ini digabungkan, bagaimana daya ingat akan berperan dalam hidup kita akan makin jelas. Kita adalah kita sekarang ini, karena apa yang dapat kita ingat,” kata dokter spesialis anak dr. Eva Devita, SpA(K).

Karena kemampuan mengingat  adalah sebuah proses yang dilakukan individu dalam jangka panjang, orang tua harus terus mengasah kemampuan anak dalam hal ini. Dengan melatih daya ingat anak, Bunda juga akan melatih konsentrasi anak, pemahaman, kemampuan berbahasa, menumbuhkan kepercayaan diri, dan meningkatkan memorinya.

Anak usia 5 tahun memiliki lama konsentrasi atau perhatian sekitar 5-10 menit. Daya konsentrasinya belum terlalu lama karena rasa ingin tahunya terhadap banyak hal dan keinginannya untuk mengeksplorasi sekelilingnya masih sangat besar. Anak pun cenderung bosan bila terlalu lama melakukan atau memperhatikan sesuatu.

Kemampuan untuk berkonsentrasi yang tidak terlalu lama ini menyebabkan anak belum dapat menyimpan informasi terlalu banyak dalam memorinya, kecuali informasi itu diberikan berulang-ulang atau sangat menarik perhatiannya. Mereka dapat menceritakan pengalaman di sekolah atau bermainnya secara sederhana dan berurutan namun kurang detail.

Maka kemampuan berkonsentrasi akan mempengaruhi daya ingat anak. Konsentrasi atau fokus yang baik akan memudahkan informasi terserap ke dalam otak anak dan menjadi memori jangka pendek, apabila diulang-ulang informasi tersebut maka akan tersimpan makin kuat dan menjadi memori jangka panjang. 

Hal ini dapat terlihat dari kemampuan anak mengingat lirik lagu, gerakan tari, atau kisah-kisah yang diceritakan guru di sekolah. Memori atau daya ingat adalah kemampuan untuk mendapatkan, menyimpan, dan mengingat kembali informasi atau pengalaman. 

Baca Juga: Tips Bantu Si Kecil Jadi Anak Unggul di Indonesia

Menurut Michelle Anthony, MA, PhD, dalam artikelnya, Cognitive Development in 3-5 Year Olds di Scholastic.com, kemampuan ini baru berkembang setelah anak berusia 3 tahun, walaupun mereka lebih mampu untuk mengenal sesuatu daripada mengingatnya. Kemampuan untuk membuat strategi mengingat sesuatu secara spontan  juga belum berkembang sampai beberapa tahun kemudian. 

Anak-anak prasekolah lebih mudah mengingat sesuatu apabila mereka berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, atau kegiatan yang dilakukan berkesan, atau diajak bercerita tentang apa yang telah dilakukannya.

Daya ingat akan sangat memengaruhi anak apabila sudah mulai masuk usia sekolah (7-12 tahun). Pada masa itu anak akan mendapatkan banyak pengetahuan baru yang harus diingat dan dipahaminya, sehingga membutuhkan daya konsentrasi yang baik agar dapat mengingat dengan baik.

Pada usia 5 tahun, anak masih dalam fase prasekolah, sehingga tuntutan untuk menghafal sesuatu tidak seperti anak usia sekolah. Namun, pada fase prasekolah anak harus dilatih untuk dapat berkonsentrasi cukup lama sehingga dapat mendengar guru bicara di kelas atau menyelesaikan tugas seperti mewarnai atau menggambar.\

“Anak dengan daya konsentrasi yang baik maka daya ingatnya pun akan terasah baik sehingga mampu mengingat keterampilan yang dipelajarinya dengan lebih baik,” kata dokter yang berpraktik di RSAB Harapan Kita, Jakarta, ini.

Anak dengan daya konsentrasi yang rendah maka daya ingatnya pun akan kurang. Pada usia prasekolah seringkali anak yang tidak dapat berkonsentrasi dengan baik tidak dapat duduk tenang ketika di kelas, mendengarkan guru, atau menyelesaikan tugas yang diberikan. Akibatnya penyerapan informasi yang disampaikan tidak optimal.

Apabila tidak diatasi tentunya akan mempengaruhi prestasi akademiknya kelak. Dalam aktivitas sehari-hari, kemampuan konsentrasi dan daya ingat seorang anak diperlukan terutama agar anak mengingat data penting tentang dirinya dan pelajaran yang didapat di sekolah (warna, alfabet, angka). 

Data yang harus diingat anak di antaranya nama lengkap, usia, nama orang tua, dan alamat rumah. Anak juga harus dapat mengingat di mana lokasi kamar mandi, tempat sampah, ruang makan, tempat menyimpan mainannya, dan lain sebagainya.

Untuk anak usia prasekolah, konsentrasi dan daya ingat dapat dilatih melalui kegiatannya sehari-hari seperti membaca buku cerita atau permainan edukatif secara berulang, mengerjakan permainan puzzle, menjaga rutinitas, membuat lagu untuk hal-hal yang harus diingatnya, dan secara rutin berkomunikasi dengan anak untuk menanyakan tentang aktivitasnya.

Menurut Carolyn Hoyt dalam Developing Your Child’s Memory, yang terpenting adalah pengulangan untuk menguatkan informasi yang didapat anak dari pengalaman pertamanya. Untuk melatih konsentrasi anak, Bunda dapat mencoba beberapa teknik di antaranya:

  • Ciptakan satu kegiatan atau permainan di tempat yang tenang sehingga anak tidak mudah teralihkan perhatiannya.
  • Atur kegiatan Si Buah Hati dengan memakai “timer”, yaitu aktivitas dilakukan bersama anak dalam kurun waktu tertentu. Misalnya, minta anak menyelesaikan tugas (mewarnai/menyusun puzzle) dalam kurun waktu tertentu. Apabila “timer” berbunyi, maka anak diperbolehkan melakukan aktivitas yang lain.

Apabila aktivitas untuk melatih konsentrasi dan daya ingat di atas dilakukan secara rutin sambil bermain dan tidak memaksa anak, maka anak akan menikmatinya sebagai bermain seperti biasanya. 

Namun, apabila orang tua melakukannya dengan membuat target anak harus dapat menguasai sesuatu dalam jangka waktu tertentu atau memaksa anak melakukan aktivitas yang tidak disukainya, maka anak akan merasa tertekan dan tidak dapat menikmati kebebasannya untuk bereksplorasi.

Jika anak tertekan atau bosan dengan stimulasi yang berlebihan, maka orang tua dapat memberikan anak kesempatan untuk beristirahat dan membiarkannya melakukan aktivitas apa pun yang diinginkannya dengan pengawasan. Ajak anak berkomunikasi dan mengungkapkan perasaan dan keinginannya. 

Selanjutnya orang tua dapat membuat kesepakatan dengan anak tentang aktivitas apa yang disenanginya untuk dapat dilakukan bersama. orang tua kemudian dapat memodifikasi aktivitas tersebut untuk membantu daya konsentrasi dan daya ingat anak.

Sebagai contoh, anak mungkin lebih senang dengan aktivitas fisik dibandingkan duduk diam mengerjakan tugas. Maka orang tua dapat membuat permainan mencocokkan benda atau mengelompokkan benda (alat transportasi/warna/binatang, dan lain sebagainya) sambil menyebarnya di sudut atau sisi ruangan yang berbeda. Sehingga anak terpenuhi kebutuhannya untuk bergerak, pengetahuannya bertambah, konsentrasi, dan daya ingatnya pun terasah.

Dukung daya ingat Si Buah Hati dengan memberikan Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan susu DANCOW. Bunda juga bisa tukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi? Tukar poin sekarang!

Sedangkan untuk Si Buah Hati yang memasuki usia sekolah bisa diberikan DANCOW 5+ Nutritods yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Daya Ingat Kuat, Anak Lebih Cepat Belajar
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Stimulasi Anak Usia 5 Tahun yang Makin Giat Beraktivitas

Published date

Anak usia 5 tahun memiliki kemampuan gerak dan koordinasi yang semakin baik. Anak seusia ini sudah mahir untuk berdiri dengan satu kaki, melompat bergantian dengan satu kaki, berayun dan memanjat, demikian menurut Rebecca J. Scharf, Graham J. Scharf, dan Annemarie Stroustrup dalam artikel Developmental Milestones yang dimuat di jurnal Pediatrics in Review (2016:24-38), seperti dikutip dokter spesialis anak dr. Eva Devita, SpA(K).  

Kemampuan motorik halusnya juga semakin bertambah. Anak sudah dapat menggambar bentuk-bentuk geometri, menggambar orang dengan kepala, badan, kaki dan tangannya. Anak juga sudah mampu melakukan aktivitas mandi dan berpakaian sendiri, serta makan menggunakan sendok dan garpu dengan lebih baik.

Sedangkan paparan mengenai “Child Developmental Milestone” dari www.cdc.gov/milestones, mengungkapkan bahwa perkembangan otak di usia 5 tahun juga dapat dilihat dari kemampuan kognitif dan bahasanya. Pada usia 5 tahun anak sudah mengetahui alamat rumah dan nomor telepon, hafal sebagian huruf, dapat menghitung 10 atau lebih objek, dan mengetahui minimal 4 warna. Sebagian besar anak juga sudah mengerti konsep dasar waktu (pagi, siang, malam, kemarin, besok), dan mengetahui kegunaan beberapa alat rumah tangga (pisau untuk memotong, kompor untuk memasak).

“Kemampuan bahasanya pun sudah semakin baik dan dapat berkomunikasi dengan orang lain atau bercerita singkat,” tutur dokter dengan Subspesialis Pediatrik SOS ini. Mereka mulai mengerti hubungan antar objek, menggunakan keterangan waktu dalam berbicara, misalnya, “Ayo pergi ke taman besok”, dan sering kali memanggil orang sesuai hubungannya dengan orang lain, seperti  “Mamanya Bobi”.

Anak usia 5 tahun sudah bisa mengikuti pendidikan formal, apabila perkembangan bahasa, motorik kasar, halus, dan sosialnya tidak bermasalah. Kemampuan yang harus dimiliki anak usia 5 tahun di antaranya bermain dan berkomunikasi dengan teman sebayanya, mengerti aturan atau instruksi, dan menunjukkan kemandirian (dapat bermain tanpa ditemani oleh orangtua, makan sendiri).

Anak usia 5 tahun seharusnya juga sudah menguasai kecakapan hidup (life skills) seperti makan menggunakan sendok dan garpu, minum dengan gelas, memakai  serta melepas baju kaos dan celana, juga buang air besar dan kecil sendiri di toilet. “Anak juga harus sudah memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikan keinginannya secara verbal pada orang lain dengan jelas atau dapat dimengerti,” kata dr. Eva.

Stimulasi untuk anak usia 5 tahun

Agar kemampuan anak usia 5 tahun semakin terasah dan mampu mengatasi sendiri masalah yang dihadapi, Bunda perlu melakukan berbagai stimulasi untuk Si Buah Hati. Bentuk stimulasi anak yang dapat diberikan seperti dijabarkan dalam “Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak” dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia 2015 antara lain:

  • Untuk menstimulasi kemampuan motorik kasar: beri anak kesempatan untuk bermain bola dengan teman, berlari, melompat dengan satu kaki, lompat jauh dan melakukan permainan yang membutuhkan keseimbangan tubuh. Ajari anak naik sepeda atau bermain sepatu roda dan ajari anak untuk menjaga keselamatannya.
  • Untuk menstimulasi kemampuan motorik halus: beri kesempatan kepada anak untuk mengasah terus kemampuannya menggambar, menggunting, bermain puzzle dan mengelompokkan barang. Libatkan anak dalam kegiatan memasak atau membentuk sesuatu (dari tanah liat atau lainnya) agar anak mengerti tentang urutan suatu kegiatan dan mendapat kesempatan berkreasi. Dorong anak untuk melakukan kegiatan atau permainan imajinatif seperti berjualan dan ajarkan cara menghitung benda-benda yang dijualnya.
  • Untuk menstimulasi bicara dan bahasa: ajak anak untuk membaca buku bersama, tanyakan pertanyaan “mengapa?” dan latih anak mengingat dengan menceritakan kembali dongeng yang telah dibaca. Ajak anak bermain tebak-tebakan dan mengenal benda yang serupa dan berbeda, misalnya radio-televisi, mobil-motor, dll. Kenalkan anak dengan rambu/tanda lalu lintas dan maknanya.
  • Untuk kemampuan sosialisasi dan kemandirian: beri kesempatan anak untuk berpakaian sendiri dan membantu kegiatan di rumah seperti merapikan tempat tidur, merapikan mainan, dan lain sebagainya. Luangkan waktu setiap hari untuk berbicara dengan anak tentang pengalamannya di hari itu. Beri anak kesempatan untuk bermain dengan teman-teman seusianya, dan ajarkan bagaimana berbicara dengan kata-kata yang baik, meminta izin, berterima kasih, meminta maaf, dan lain-lain. Kenalkan anak dengan peraturan di keluarga seperti waktu untuk mandi, beribadah, bermain, tidur dan menonton TV.

Dengan stimulasi, anak jadi tergerak untuk mengeksplorasi lingkungan. Sebaiknya, Bunda juga membebaskan anak untuk bereksplorasi, sejauh kegiatan yang dilakukan aman. Dalam beberapa kegiatan mungkin masih diperlukan pengawasan orangtua, misalnya ketika anak membantu memasak, berkebun, atau bermain dengan benda yang tajam seperti menggunting kertas untuk membuat prakarya.

Bunda, yuk baca juga artikel tentang stimulasi di artikel "Stimulasi Motorik di Usia 1 - 5 Tahun"

Image Article
Stimulasi Anak Usia 5 Tahun yang Makin Giat Beraktivitas
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Kemampuan Memori Si Buah Hati Tentukan Masa Depannya

Published date

“Wah, si Rania hebat ya. Langsung bisa niruin gerakan tarian yang baru diajarkan beberapa kali.” Mungkin Bunda sering mendengar pujian ini, namun bukan untuk Si Buah Hati. Apa ada yang salah ya dengan Si Buah Hati? 

Kenapa dia lebih lama untuk menghafal gerakan tariannya? Padahal selama ini selalu latihan bersama dan asupan nutrisinya juga cukup? Yuk, kita cari tahu!

Kemampuan memori mendukung aktivitas Si Buah Hati

Seperti yang kita tahu, memori merupakan bagian penting dalam pembelajaran. Pada perkembangan awal, fungsi ingatan menjadi semakin kompleks dan berkembang dari mengingat bentuk sederhana hingga pengalaman terperinci dan tindakan yang telah dilakukan.

Nah, seiring waktu, Si Buah Hati juga belajar berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka dengan Si Buah Hati lain, yang merupakan hal penting dalam perkembangan sosial mereka. Jika Si Buah Hati memiliki kemampuan memori yang baik, sudah tentu kepercayaan dirinya pun ikut bertambah.

Dan lagi nih Bunda, orangtua mana sih yang tidak mau Si Buah Hatinya memiliki memori kuat? 

Tentunya dengan kelebihan ini, Si Buah Hati kelak bisa menerima, memahami, dan menangkap setiap pelajaran yang diajarkan guru di sekolah dengan mudah. Tapi, sebenarnya apa saja sih faktor yang bisa membuat kemampuan memori ini berbeda?

Selain faktor genetik dan nutrisi, ternyata kemampuan otak Si Buah Hati untuk mengingat ini juga dipengaruhi oleh stimulasi lho Bunda. Karena otak bisa berkembang lebih maksimal dengan latihan dan rangsangan yang diberikan sejak dini dan dilakukan secara rutin.

Salah satu caranya yaitu dengan membantu Si Buah Hati mendengarkan dan merespons ingatan mereka. Salah satu caranya yakni mengajak Si Buah Hati piknik bersama Bunda.

Bunda bisa mengajak Si Buah Hati untuk mengumpulkan benda-benda apa saja yang akan ia bawa ketika akan bepergian. Lalu, minta ia mengingatnya dengan baik. Di akhir perjalanan, ajak Si Buah Hati menyebutkan barang yang ia ingat sambil mengeluarkan semua barang yang ia sebutkan.

Hm, membayangkannya saja sudah begitu menyenangkan bukan? Jangan lelah mendukung Si Buah Hati mengasah kemampuan daya ingatnya ya Bunda! Semakin terbiasa dilatih, kemampuan tersebut akan makin terasah dengan baik!  

Image Article
Kemampuan Memori Si Kecil Tentukan Masa Depannya
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Ajak Si Buah Hati Senam Otak untuk Asah Memorinya

Published date

Bunda pernah mendengar istilah senam otak?  Senam otak adalah beberapa gerakan yang sederhana yang dimaksudkan untuk menyatukan tubuh dan pikiran. Senam ini juga termasuk ke dalam edukasi kinesiologi, yaitu ilmu mengenai gerak tubuh serta keterkaitan antara postur dan otot, termasuk pengaruhnya atas fungsi otak.

Nah, ternyata senam otak atau Brain Gym juga dibutuhkan oleh anak-anak lho Bunda. Tidak terkecuali Si Buah Hati yang masih berusia di bawah lima tahun. Menurut hasil riset dari Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Jember berjudul Pengaruh Senam Otak (Brain Gym) Terhadap Kemampuan Motorik Halus Anak Prasekolah di TK Kartika IV-8, melakukan senam jenis ini secara rutin pada anak-anak akan memberikan beberapa keuntungan berikut ini.

  1. Membantu agar otak kanan dan kiri bisa bekerja secara seimbang
  2. Membantu meningkatkan fungsi dan kerja otak
  3. Meningkatkan keseimbangan, koordinasi gerak otot, dan keterampilan motorik halus
  4. Membantu konsentrasi
  5. Memperkuat fungsi pendengaran
  6. Meningkatkan memori

Dengan senam ini, anak akan menjadi cerdas dan mampu mengkoordinasikan fungsi otak dan gerakan tubuhnya dengan baik sehingga gerakan motorik halus dan kasarnya bisa lebih seimbang. Bila mampu menggunakan otak dan tubuh dengan baik, maka ia pun akan sanggup menyelesaikan semua masalah yang dihadapinya.

Nah, berikut beberapa jenis gerakan yang perlu dilakukan. Bunda bisa mengajak Si Buah Hati melakukannya bersama-sama. Yuk, simak cara senam yang disarankan oleh Titi Sularyo dan Setyo Handryastuti dalam Jurnal Sari Pediatri berikut ini.

Menggambar dengan Dua Tangan (Double-Doodle)

Berikan Si Buah Hati dua alat tulis di tangan kanan dan kirinya. Kemudian minta dia mengambar sebelah menyebelah secara bersamaan. Cara ini bisa membangkitkan fokus dan kesadaran ruang karena berkaitan dengan diameter tubuh. Gerakan ini secara bersamaan membantu meningkatkan performa kedua belah mata dan mengembangkan keterampilan kerja sama tangan dalam menulis.

Abjad 8 (Alphabet 8’s)

Ajak Si Buah Hati membuat simbol 8 dalam posisi tidur. Bentuk angka 8 ini mewakili dasar pembuatan huruf-huruf yang ada dalam alfabet. Misalnya, untuk membuat huruf "a", "c", "d" dan "e", anak harus bisa lancar membuat bentuk lengkung ke kiri. Sedangkan saat menulis simbol huruf "b", "n", dan "p", dia akan lebih banyak menggores ke arah kanan.

Gerakan yang dilakukan saat membuat angka 8 dalam posisi tidur akan mengasah kemampuan Si Buah Hati dalam menulis. Aktivitas ini juga membantu mempercepat kinerja otaknya dalam berpikir kreatif.

Gerak Diagonal

Bunda bisa menggerakkan kaki kanan dan tangan kiri secara bersamaan. Gerakkan badan ke depan, ke samping, ke belakang dan arahkan mata ke semua jurusan. Ajak Si Buah Hati untuk menirukan Bunda. Mungkin awalnya dia akan kesulitan untuk mengikuti. Namun Bunda harus bersabar dan melakukan gerakan berulang kali. Gerakan diagonal ini mampu membantu pengembangan fungsi indera pendengaran dan penglihatan, serta kemampuan gerak. Dampak positifnya adalah daya ingat serta kemampuan membaca, mendengar,dan menulis Si Buah Hati juga akan meningkat.

Pernafasan Perut

Ajak Si Buah Hati untuk menaruh tangan di atas perut dan membuang nafas pendek-pendek. Kemudian, tarik nafas dalam-dalam secara perlahan. Pada saat menarik dan membuang nafas, tangan yang diletakkan di atas perut harus mengikuti gerakan perut. Kegiatan ini akan menambah stok oksigen ke seluruh tubuh, khususnya otak, serta mampu meningkatkan keterampilan berbicara dan membaca.

Baca Juga: Stimulasi Bantu Anak Jaga Kesehatannya

Putar Kepala (Neck Roll)

Tundukkan kepala ke arah depan lalu secara perlahan putar sisi demi sisi. Tengadahkan kepala ke arah belakang kemudian lakukan gerakan putaran ke kanan dan ke kiri. Ulangi gerakan dengan posisi bahu lebih rileks atau diturunkan. Aktivitas ini mudah dilakukan tetapi tetap harus hati-hati. Fungsi gerakan ini yakni untuk meningkatkan pernafasan, merelaksasikan otot leher, mengurangi stres, dan meningkatkan kemampuan berbicara.

Pijat Kuping

Buka daun kuping keluar, lakukan sebanyak tiga kali dari atas ke bawah. Gerakan senam ini berfungsi untuk meningkatkan kinerja memori dan indera pendengaran. Aktivitas ini mampu meningkatkan kemampuan memori jangka pendek, berpikir, dan mendengar.

Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan susu DANCOW. Bunda juga bisa tukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi? Tukar poin sekarang!

Bunda bisa menanamkan kebiasaan ini secara rutin pada Si Buah Hati. Kegiatan ini dapat membuat anak menjadi lebih cerdas.

Image Article
senam otak untuk asah memori
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Asah Konsentrasi Si Buah Hati Sambil Lakukan 5 Permainan Ini

Published date

Saat Si Buah Hati sibuk dengan buku gambar, Bunda bisa melihat bagaimana ia sedang berusaha berkonsentrasi dan tidak mau diganggu. Ini hal yang bagus, karena menggambar adalah salah satu cara mudah untuk melatih konsentrasi Si Buah Hati.

Kemampuan konsentrasi memang harus diasah sejak dini karena itu adalah hal yang sangat penting. Konsentrasi bisa dibilang merupakan sumber kekuatan pada diri seseorang. Karena dengan konsentrasi penuh seseorang bisa menjalankan semua tugas dan kewajiban dengan baik. 

Kebiasaan untuk berkonsentrasi sejak dini dapat membuat Si Buah Hati lebih fokus saat mulai sekolah dan bisa menyelesaikan tugas akademiknya dengan baik. Tentu saja kebiasaan ini tidak datang secara dadakan, karena Bunda harus ikut terlibat dalam menumbuhkan kebiasaan tersebut. Ada proses panjang dan juga berhubungan dengan usia Si Buah Hati.

Misalnya saat Si Buah Hati berusia 1-2 tahun, dia hanya bisa berkonsentrasi selama 1-3 menit saja. Ini dikarenakan masih berkembangnya fungsi indera dan otak. Selain itu, rasa ingin tahu yang besar dan dorongan bereksplorasi menyebabkan Si Buah Hati sulit fokus.

Sementara di usia 2-3 tahun, Si Buah Hati sudah mulai bisa berkonsentrasi selama 3-5 menit. Dia lebih fokus tetapi bisa saja meninggalkan mainan yang sedang dimainkan karena ada mainan lain yang lebih menarik.

Pada usia 3-4 tahun, Si Buah Hati bisa berkonsentrasi selama 5-10 menit dan mulai bisa mengingat dengan baik. Pertumbuhan otak, indera dan kemampuan, baik sensorik maupun motorik, akan berkembang lebih baik lagi.

Baru setelah 6 tahun ke atas, Si Buah Hati mampu konsentrasi lebih dari 20 menit dan bisa lebih lama dengan usianya yang terus bertambah, apalagi dengan keharusan berkonsentrasi di sekolah.

Saat ini, banyak sekali aktivitas dan permainan yang bisa dilakukan Bunda yang dapat membiasakan Si Buah Hati berkonsentrasi. Latihan ini efektif dilakukan saat Si Buah Hati berusia 3-4 tahun. Beberapa contoh aktivitas untuk berkonsentrasi adalah:

1. Menggambar

Saat Si Buah Hati menggambar, sebenarnya dia sudah mendapatkan beberapa keuntungan yaitu belajar konsentrasi, mengenal warna dan detail objek yang sedang digambar atau diwarnai. Menggambar juga bisa melatih otot motorik Si Buah Hati yang memegang pensil warna.

Berikan Si Buah Hati kertas dan beri dia batas waktu untuk menggambar dan mewarnai. Cara ini akan melatih Si Buah Hati berkonsentrasi untuk menyelesaikan gambarnya dengan waktu yang sudah ditentukan.

2. Menempel

Meskipun terdengar sepele, tapi berlatih konsentrasi dengan menempel gambar sangat efektif lho Bunda. Si Buah Hati harus super hati-hati saat mencabut sebuah gambar supaya tidak sobek dan menempelkannya secara rapi pada tempat yang berbeda. 

Saat melakukan hal ini, Si Buah Hati akan konsentrasi penuh untuk memastikan pekerjaannya bisa berhasil.

3. Menebak Urutan Benda

Si Buah Hati diharuskan berkonsentrasi untuk mengingat urutan dan warna benda yang tepat. Bunda bisa menyiapkan tiga mainan kesayangan Si Buah Hati dengan warna berbeda dan mengingat urutan warna benda tadi. Kemudian ulangi dengan susunan warna berbeda.

Bila Si Buah Hati sudah mampu, Bunda bisa menambahkan jumlah warna untuk ditebak. Supaya Si Buah Hati lebih bersemangat, Bunda bisa mengajak anggota keluarga lain untuk menyaksikannya melakukan tebakan dan memberikan tepukan tangan dan pujian bila Si Buah Hati berhasil menebak dengan benar. Dijamin Si Buah Hati akan senang.

4. Bermain dengan Puzzle

Cara lain untuk menumbuhkan konsentrasi pada anak yaitu dengan bermain puzzle. Menyatukan keping demi keping puzzle untuk mendapatkan gambar utuh akan melatih Si Buah Hati menggunakan nalar dan juga berkonsentrasi penuh. 

Pilihlah puzzle yang gambarnya menarik dan disukai Si Buah Hati, sehingga dia akan lebih bersemangat.

5. Menceritakan Kembali

Ajak Si Buah Hati menceritakan kembali buku yang dia baca atau film yang dia tonton kepada Bunda. Cara ini selain melatih berkonsentrasi, juga bisa mengajarkan Si Buah Hati untuk mendapatkan kosa kata baru pengganti kata yang dipakai di buku atau film yang dia tonton.

Selain melakukan aktivitas dan permainan yang menarik, Bunda juga sebaiknya memberikan asupan gizi dan makanan untuk Si Buah Hati. Karena gizi yang cukup akan membantu Si Buah Hati tumbuh optimal. Bunda juga bisa memberikan susu pertumbuhan secara teratur untuk menambah asupan kalsium protein untuk mendukung pertumbuhan optimal.

Selain melakukan aktivitas dan permainan yang menarik, Bunda juga sebaiknya memberikan asupan gizi dan makanan untuk Si Buah Hati. Karena gizi yang cukup akan membantu Si Buah Hati tumbuh optimal. Bunda juga bisa memberikan susu pertumbuhan secara teratur untuk menambah asupan kalsium protein untuk mendukung pertumbuhan optimal.

Untuk memastikan asupan gizinya lengkap, Bunda bisa memberikan pelengkap nutrisi, seperti susu pertumbuhan yang mengandung probiotik, DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

 

Image Article
Asah Konsentrasi Si Kecil Sambil Bermain
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off