Stimulasi Anak Usia 5 Tahun yang Makin Giat Beraktivitas
13-11-2020
Anak usia 5 tahun memiliki kemampuan gerak dan koordinasi yang semakin baik. Anak seusia ini sudah mahir untuk berdiri dengan satu kaki, melompat bergantian dengan satu kaki, berayun dan memanjat, demikian menurut Rebecca J. Scharf, Graham J. Scharf, dan Annemarie Stroustrup dalam artikel Developmental Milestones yang dimuat di jurnal Pediatrics in Review (2016:24-38), seperti dikutip dokter spesialis anak dr. Eva Devita, SpA(K).
Kemampuan motorik halusnya juga semakin bertambah. Anak sudah dapat menggambar bentuk-bentuk geometri, menggambar orang dengan kepala, badan, kaki dan tangannya. Anak juga sudah mampu melakukan aktivitas mandi dan berpakaian sendiri, serta makan menggunakan sendok dan garpu dengan lebih baik.
Sedangkan paparan mengenai “Child Developmental Milestone” dari www.cdc.gov/milestones, mengungkapkan bahwa perkembangan otak di usia 5 tahun juga dapat dilihat dari kemampuan kognitif dan bahasanya. Pada usia 5 tahun anak sudah mengetahui alamat rumah dan nomor telepon, hafal sebagian huruf, dapat menghitung 10 atau lebih objek, dan mengetahui minimal 4 warna. Sebagian besar anak juga sudah mengerti konsep dasar waktu (pagi, siang, malam, kemarin, besok), dan mengetahui kegunaan beberapa alat rumah tangga (pisau untuk memotong, kompor untuk memasak).
“Kemampuan bahasanya pun sudah semakin baik dan dapat berkomunikasi dengan orang lain atau bercerita singkat,” tutur dokter dengan Subspesialis Pediatrik SOS ini. Mereka mulai mengerti hubungan antar objek, menggunakan keterangan waktu dalam berbicara, misalnya, “Ayo pergi ke taman besok”, dan sering kali memanggil orang sesuai hubungannya dengan orang lain, seperti “Mamanya Bobi”.
Anak usia 5 tahun sudah bisa mengikuti pendidikan formal, apabila perkembangan bahasa, motorik kasar, halus, dan sosialnya tidak bermasalah. Kemampuan yang harus dimiliki anak usia 5 tahun di antaranya bermain dan berkomunikasi dengan teman sebayanya, mengerti aturan atau instruksi, dan menunjukkan kemandirian (dapat bermain tanpa ditemani oleh orangtua, makan sendiri).
Anak usia 5 tahun seharusnya juga sudah menguasai kecakapan hidup (life skills) seperti makan menggunakan sendok dan garpu, minum dengan gelas, memakai serta melepas baju kaos dan celana, juga buang air besar dan kecil sendiri di toilet. “Anak juga harus sudah memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikan keinginannya secara verbal pada orang lain dengan jelas atau dapat dimengerti,” kata dr. Eva.
Stimulasi untuk anak usia 5 tahun
Agar kemampuan anak usia 5 tahun semakin terasah dan mampu mengatasi sendiri masalah yang dihadapi, Bunda perlu melakukan berbagai stimulasi untuk Si Buah Hati. Bentuk stimulasi anak yang dapat diberikan seperti dijabarkan dalam “Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak” dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia 2015 antara lain:
- Untuk menstimulasi kemampuan motorik kasar: beri anak kesempatan untuk bermain bola dengan teman, berlari, melompat dengan satu kaki, lompat jauh dan melakukan permainan yang membutuhkan keseimbangan tubuh. Ajari anak naik sepeda atau bermain sepatu roda dan ajari anak untuk menjaga keselamatannya.
- Untuk menstimulasi kemampuan motorik halus: beri kesempatan kepada anak untuk mengasah terus kemampuannya menggambar, menggunting, bermain puzzle dan mengelompokkan barang. Libatkan anak dalam kegiatan memasak atau membentuk sesuatu (dari tanah liat atau lainnya) agar anak mengerti tentang urutan suatu kegiatan dan mendapat kesempatan berkreasi. Dorong anak untuk melakukan kegiatan atau permainan imajinatif seperti berjualan dan ajarkan cara menghitung benda-benda yang dijualnya.
- Untuk menstimulasi bicara dan bahasa: ajak anak untuk membaca buku bersama, tanyakan pertanyaan “mengapa?” dan latih anak mengingat dengan menceritakan kembali dongeng yang telah dibaca. Ajak anak bermain tebak-tebakan dan mengenal benda yang serupa dan berbeda, misalnya radio-televisi, mobil-motor, dll. Kenalkan anak dengan rambu/tanda lalu lintas dan maknanya.
- Untuk kemampuan sosialisasi dan kemandirian: beri kesempatan anak untuk berpakaian sendiri dan membantu kegiatan di rumah seperti merapikan tempat tidur, merapikan mainan, dan lain sebagainya. Luangkan waktu setiap hari untuk berbicara dengan anak tentang pengalamannya di hari itu. Beri anak kesempatan untuk bermain dengan teman-teman seusianya, dan ajarkan bagaimana berbicara dengan kata-kata yang baik, meminta izin, berterima kasih, meminta maaf, dan lain-lain. Kenalkan anak dengan peraturan di keluarga seperti waktu untuk mandi, beribadah, bermain, tidur dan menonton TV.
Dengan stimulasi, anak jadi tergerak untuk mengeksplorasi lingkungan. Sebaiknya, Bunda juga membebaskan anak untuk bereksplorasi, sejauh kegiatan yang dilakukan aman. Dalam beberapa kegiatan mungkin masih diperlukan pengawasan orangtua, misalnya ketika anak membantu memasak, berkebun, atau bermain dengan benda yang tajam seperti menggunting kertas untuk membuat prakarya.
Bunda, yuk baca juga artikel tentang stimulasi di artikel "Stimulasi Motorik di Usia 1 - 5 Tahun"