Cara Mengatasi Anak Demam Tinggi di Rumah

Published date

Di usia toddler, daya tahan tubuh Si Buah Hati belum sesempurna orang dewasa. Hingga memasuki usia sekolah, Si Buah Hati pun mudah terserang demam. Kondisi badan yang tidak fit dan cuaca yang tak menentu juga meningkatkan risiko terkena demam.

 

Tahukah Bunda, demam sebenarnya bukanlah sebuah penyakit? Namun, demam merupakan tanda akan datangnya suatu penyakit. Demam bisa diakibatkan oleh pelbagai hal, seperti infeksi virus atau suhu terlalu panas di lingkungan sekitar.

 

Bila terserang demam, biasanya Si Buha Hati akan rewel, susah makan, dan tidur tidak nyenyak. Untuk itu, sebaiknya Bunda segera mengatasi demam anak sebelum semakin parah. Berikut tips yang bisa Bunda lakukan saat Si Buah Hati terserang demam.

 

1. Kompres dengan Air Hangat

Dalam istilah klinis, mengompres dengan air hangat disebut tepid. Untuk melakukannya, Bunda haruslah sediakan sebuah spons atau handuk kecil dan air hangat. 

 

Lalu, letakkan kain atau spons, yang telah dibasahi air hangat, ke lipatan ketiak dan selangkangan Si Buah Hati selama 10-15 menit. Cara ini akan membantu panas suhu keluar lewat pori-pori kulit melalui proses penguapan. Hal ini mampu menurunkan panas Si Buah Hati.

 

2. Pijat dengan Ramuan Tradisional

Menurut penelitian Nursiyah di Universitas Negeri Semarang, Bunda dapat menurunkan demam Si Buah Hati dengan parutan bawang merah yang dicampur dengan minyak kelapa atau minyak telon. 

Kemudian, menempelkannya pada ubun-ubun Si Buah Hati dan balur ke dada, punggung, dan perutnya. Bawang putih sendiri mengandung minyak atsiri atau essential oil alami yang berguna sebagai antiinfeksi dan pembunuh bakteri; serta zat sikloaliin yang ampuh untuk menurunkan suhu tubuh.

 

3. Minum Banyak Cairan

Salah satu efek dari demam adalah dehidrasi atau kurangnya cairan tubuh. Karena itu, Bunda harus memberikan minuman air putih yang cukup pada Si Buah Hatil. Sehingga kondisi cairan tubuhnya tetap terjaga dan kondisinya tidak semakin semakin lemas. 

 

Selain air putih, Bunda bisa pula memberikannya makanan dan minuman, seperti sup hangat. Selain berfungsi untuk mengeluarkan keringat dari dalam tubuh, sop juga bisa memberikan nutrisi bagi si Kecil. Sehingga tubuhnya akan segera kuat kembali.

 

Bunda  juga bisa menambahkan DANCOW 5+ Nutritods agar anak mendapatkan nutrisi dan juga tidak dehidrasi. Produk DANCOW ini mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

 

4. Jaga Sirkulasi Udara

Ketika Si Buah Hati demam, ada baiknya Bunda selalu menjaga sirkulasi udara pada ruangan. Jangan sampai ruangan pengap dan tidak ada aliran udara. Namun, juga jangan pula terlalu banyak angin masuk dalam ruangan. Sebab sirkulasi udara yang kurang memadai menghambat pengeluaran panas tubuh sehingga mempercepat kenaikan suhu tubuh Si Buah Hati.

 

Begitu juga dengan pakaian yang dikenakannya. Sebaiknya Bunda menghindari selimut tebal yang menutupi tubuh Si Buah Hati. Jangan lupa menggantikannya dengan pakaian berbahan katun yang nyaman dan dapat menyerap keringat.

 

Bunda ingat cara-cara meredakan demam tersebut. Ini karena beberapa cara itu hanya bisa dilakukan bila suhu tubuh Si Buah Hati  tidak melonjak di atas 38 derajat Celcius dan terjadi lebih dari tiga hari. Bila itu yang terjadi, segeralah memeriksakan si Kecil ke dokter. Semoga Si Buah Hati sehat selalu!

Image Article
Atasi Demam pada si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Yuk, Bangun Ikatan Emosional Si Buah Hati dengan Lingkungan Keluarga

Published date

Ketika sudah menginjak umur setahun, Si Buah Hati mulai mengenali orang-orang terdekat di lingkungannya. Misalnya, kakak, adik, pengasuh, atau para tetangga. Bila sudah bisa berbicara, ia pun mampu menyebutkan nama orang yang dikenalnya, juga memasuki fase takut pada orang asing. 

Di fase inilah, penting bagi Bunda dan Ayah untuk membuat Si Buah Hati mengingat siapa saja anggota di lingkungan keluarga dan lingkungan sekitarnya. Sehingga akan menumbuhkan rasa aman padanya, juga waspada terhadap orang yang belum dikenal. Misalnya dengan cara:

1. Perkenalan pada Saat Acara Kumpul Keluarga

Ketika acara kumpul keluarga, seperti arisan, ajaklah Si Buah Hati berkeliling, bersalaman, dan mengenal nama anggota keluarga yang ditemuinya. Misalnya, “Dek, ini Tante Ani.” 

Selain membuatnya mengenal anggota keluarga, cara ini juga akan merangsang kemampuan bersosialisasinya dengan orang baru.

2. Berkenalan Lewat Album Foto

Bunda juga bisa memperkenalkan anggota keluarga kepada Si Buah Hati melalui album foto. Tujuannya, agar ia terbiasa mengenali wajah anggota keluarganya. Tunjukkan foto kepadanya dan sebut nama serta sapaan anggota keluarga yang ada di dalam foto tersebut.

3. Berbincang dengan Saudara Lewat video call

Dengan perkembangan teknologi, Bunda juga bisa mengenalkan anggota keluarga yang tinggal di luar kota atau luar negeri melalui video call. Ajak Si Buah Hati turut berbincang dan kenalkan siapa anggota keluarga yang tengah berbicara melalui layar video.

4. Menggunakan Buku Cerita Bergambar Mengenai Keluarga

Sambil membacakan ceritanya, Bunda bisa menyebutkan siapa nama anggota keluarga yang memiliki hubungan yang sama dengan tokoh dalam cerita tersebut. Dengan cara ini, Si Buah Hati akan mengenal lebih jauh hubungan setiap anggota keluarga yang ada di sekelilingnya.

5. Membaur dengan Tetangga

Untuk mengenalkan Si Buah Hati kepada para tetangga, sesekali Bunda bisa mengajaknya keliling kompleks. Cara ini juga akan membuat tetangga menjadi seperti keluarga, sehingga mereka juga akan peduli jika suatu saat melihat hal yang tak biasa padanya. 

Seperti waspada kala ada orang asing yang datang ke rumah atau terlihat menggendong Si Buah Hati. Dengan begitu akan tercipta keamanan sosial bagi keluarga.

Ketika memperkenalkan anggota keluarga besar, itu artinya Bunda tengah memupuk kedekatan secara emosional. Bagaimana pun, lingkungan keluarga akan menjadi lingkungan pertama yang sangat berperan bagi perkembangan Si Buah Hati. 

Melalui keluarga, ia akan belajar menanggapi orang lain, mengenal dirinya, dan sekaligus belajar mengelola emosinya. Pola komunikasi yang dibangun dalam sosialisasi di lingkungan keluarga juga akan menentukan perkembangan kepribadian Si Buah Hati. 

Nilai-nilai dan hubungan sosial yang terbangun di keluarga akan dibawanya saat berinteraksi dalam lingkungan sosial yang lebih besar. Selain itu, rasa aman akan terbangun ketika ia mengenal dan menyadari bahwa di sekelilingnya banyak anggota keluarga yang menyayangi. 

Jika Bunda sedang tak berada di sekitarnya, atau harus menitipkannya kepada anggota keluarga lainnya karena ada suatu kepentingan, ia juga tak akan sulit untuk beradaptasi.

Bantu anak bersosialisasi dan eksplorasi dengan memberikan pelengkap nutrisi, seperti Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Yuk, Bangun Ikatan Emosional Si Kecil dengan Lingkungan Keluarga
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

4 Cara Mengatasi Anak Hiperaktif

Published date

Usia Lofhana sudah menginjak 2 tahun dan sungguh aktif. Di rumah, ia bisa menaiki segala perabot, bahkan berani memanjat teralis jendela. Bila Ayah Wawan lengah sedikit, Lofhana sudah asyik bermain di jalanan depan rumah. 

Ketika jalan-jalan dengan Ayah dan Bunda, ia pun doyan menjelajah sendiri. Di toko buku atau supermarket, ia suka bertualang di antara rak-rak dan sibuk memegang semua benda yang menarik perhatian. Seakan baterainya tidak pernah habis.

Sebagian besar anak sering merasa tidak nyaman bila terlalu dikekang atau dibawa ke tempat baru. Terutama saat tahap perkembangan anak belajar berjalan atau usia bermain. Bila Bunda melakukan terlalu banyak larangan, mereka malah akan menjadi gelisah dan menjadi lebih aktif dari biasanya. 

Namun Bunda, jangan terburu buru untuk mencap Si Buah Hati sebagai anak hiperaktif. Keadaan yang tidak nyaman, wajar membuat mereka gelisah. Reaksinya bermacam macam, mulai dari bergerak terus, tak berhenti merengek, hingga menangis keras.

Psikolog Anak June Thompson, dalam bukunya Toddler Care, Pedoman Merawat Balita mengatakan seorang anak yang sangat gaduh atau menangis keras, tidak sama dengan anak hiperaktif. 

"Ini sama dengan anak yang baru bangun tidur di pagi hari dan memiliki energi yang sangat besar," ujar June, dalam bukunya "Toddler Care" yang dialihbahasakan oleh Dokter Novita Jonathan.

Tidak cuma keadaan yang tidak nyaman, sifat anak aktif juga muncul ketika terlalu bahagia atau senang. Menurut Thompson, di saat seperti itu ada semacam perasaan tertantang atau eforia yang membuat anak bergerak ke sana ke mari. Karena itu, Bunda tak perlu khawatir bila melihatnya menjadi sangat aktif. Bunda hanya perlu melakukan beberapa cara mengatasi anak hiperaktif seperti di bawah ini :

1. Tunjukkan Sikap Tegas Tak Perlu Marah

Panggil nama Si Buah Hati. Lalu pandang mata dan wajahnya sampai perhatiannya tertuju pada Bunda. Kemudian berikan sugesti dengan mengatakan bahwa tindakannya sudah berlebihan. 

Bilang juga bahwa rasa senang yang diekspresikannya dengan perilaku tidak baik sudah mengganggu lingkungan sekitar. Misalnya dengan mengatakan "Mainannya kan sudah dapat, nah disayang dong jangan dibanting-banting ya."

2. Konsisten Terhadap Janji dan Ucapan 

Seringkali anak berusia 18 bulan-3 tahun menjadi lebih aktif karena merasa gusar. Rasa marah timbul sebab ada rasa frustrasi dari dalam diri Si Buah Hati. Salah satu penyebabnya adalah mereka menemukan fakta atau keadaan yang tidak sesuai dengan gambaran yang diucapkan orang tua. 

Jadi Bunda, jangan memberikan janji berlebihan, ya. Apalagi kalau ucapan Bunda hanya sekedar janji palsu untuk menenangkan saat ia merajuk.

3. Cobalah Cari Tahu Penyebab Perilaku Aktif Si Buah Hati

Bunda bisa mencoba mengingat kembali saat Si Buah Hati menunjukkan perilaku sangat aktif. Sehingga dapat mencari dan menemukan penyebab yang memengaruhi tingkah laku anak. 

Dengan demikian, Bunda bisa menemukan solusi untuk mengatasi masalah saat anak menunjukkan perilaku aktif.

4. Jika Harus Berkata Tidak, Berikan Penjelasannya

Rasa ingin tahu dan tidak terima dalam diri Si Buah Hati akan memicu tindakan merengek terus menerus. Biasanya ini akan berlanjut menjadi kegaduhan yang lebih besar. 

Bunda, wajar saja bila anak terpusat pada dunianya sendiri, semua keingintahuannya sebisa mungkin harus dipenuhi oleh orang tua. Berikanlah penjelasan dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti sebagai salah satu cara berbicara yang baik dengan anak. 

Jangan menggunakan kata kiasan atau analogi. Ikuti terus pertanyaannya sampai ia puas. Setelah itu mereka akan tenang dengan sendirinya.

Supaya perkembangan emosional Si Buah Hati Lancar, coba berikan susu pertumbuhan yang mengandung probiotik, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan susu DANCOW. Bunda juga bisa tukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi? Tukar poin sekarang!

Image Article
Cara Mengatasi Anak Hiperaktif
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Yuk, Ajak Si Buah Hati Mencoret di Kaca

Published date

Pada usia 1 tahun, Si Buah Hati sudah mulai tertarik untuk menggunakan pensil. Dia akan mencoba membuat coretan di atas kertas dan merasa takjub sendiri akan karya yang dibuatnya. Sehingga dia terus bereksperimen dengan mencoba menorehkan pensil di mana saja. Hingga suatu kali Bunda akan mendapati Si Buah Hati sedang asyik mencorat-coret bajunya, lantai, atau dinding rumah. Di momen ini, sebaiknya Bunda jangan melarangnya. Tapi memberikan dukungan dan arahan agar Si Buah Hati bisa menyalurkan hobi mencoretnya, di media yang benar. Berikut beberapa media yang bisa Bunda siapkan agar Si Buah Hati bisa mencoret sepuasnya.

1. Papan Tulis Putih

Jika Si Buah Hati memang senang menulis di tembok dalam posisi berdiri dan vertikal, mengapa tak sediakan “dinding” yang bisa dicorat-coretnya? Bunda bisa memasang papan tulis putih yang warnanya mirip dengan dinding rumah. Tapi Bunda juga harus tetap mengawasi agar alat tulisnya tidak melewati batas papan.

Untuk mencoret di media papan tulis putih, Bunda bisa mengenalkan Si Buah Hati dengan spidol. Alat ini cocok buat Si Buah Hati yang baru belajar memegang alat tulis. Sebab tubuh spidol yang “gendut” mudah dipegang oleh Si Buah Hati.

2. Meja Belajar

Beberapa tahun belakangan ini, produsen alat tulis telah menemukan inovasi meja belajar yang bisa dicorat-coret. Bahan meja ini dibuat mirip dengan papan tulis putih. Sehingga Si Buah Hati dapat mencorat-coret langsung di meja belajar tanpa merusaknya. Yang lebih menarik, ada pula papan tulis berbubuk besi yang bisa dicoret dengan alat tulis berujung magnet. Dengan ini, Si Buah Hati bisa membentuk gambar apapun tanpa mengotori benda lain.

3. Kaca

Ayah dan Bunda juga bisa menyediakan kaca agar Si Buah Hati agar bisa mencoret. Kaca yang digunakan seperti yang ada pada ruang rapat di berbagai kantor. Seperti halnya papan tulis putih atau whiteboard, Bunda bisa memberikan Si Buah Hati alat tulis berupa spidol non-permanen. Selain bentuknya yang mudah dipegang, tinta spidol ini bisa dihapus dengan mudah.

4. Pasir

Pada tahap awal pelajaran menulis, Bunda tidak perlu selalu memberikan pensil atau pena kepada Si Buah Hati. Tapi bisa pula menstimulasi motorik halus Si Buah Hati dengan mengajaknya menulis di atas pasir dengan jari. Untuk cara mudah, siapkanlah sebidang lahan kecil di sudut halaman atau tuang pasir di atas baskom, bila halaman rumah kecil. Sebelum belajar menulis berlangsung, sebaiknya Bunda ratakan dulu permukaan pasir, sehingga hasil tulisan dapat terlihat jelas. Untuk awalan, Bunda bisa mencontohkan cara menulis di atas pasir dengan membuat bentuk sederhana seperti lingkaran. Selanjutnya, biarkan Si Buah Hati bereksperimen sendiri.

Selama kegiatan menulis di pasir, Bunda dapat melakukan variasi dengan mengubah pasir kering menjadi pasir basah, cukup menambahkan sedikit air. Di tahap ini, Si Buah Hati akan merasakan perbedaan saat menulis di atas pasir kering dan basah. Biarkan ia mencari perbedaan tersebut dan menceritakan pengalamannya.Bunda juga bisa mengajak Si Buah Hati ke pantai atau taman yang dilengkapi kolam pasir. Bunda dapat mencontohkan padanya menulis di atas pasir menggunakan jari atau ranting. Selain belajar, ia bisa bermain dengan gembira.

Yuk stimulasi terus kemampuan motorik halus Si Buah Hati dengan variasi media tulis. Dengan demikian, Si Buah Hati bebas membuat coretan, tapi rumah tidak jadi berantakan.

Image Article
Yuk, Ajak Si Kecil Mencoret di Kaca
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

4 Permainan yang Asah Logika Si Buah Hati

Published date

Meskipun terlihat santai, bermain merupakan sarana tumbuh kembang bagi Si Buah Hati. Bahkan dari permainan pula ia bisa belajar dan mengembangkan kemampuannya secara kognitif, motorik, emosi, maupun sosial. 

Kala berusia 3 tahun, Bunda bisa mengajaknya bermain tebak gambar untuk mengembangkan kemampuan kognitifnya, terutama logika. Karena ketika menebak gambar yang ada di hadapannya, sesungguhnya ia tengah membiasakan otaknya bekerja. 

Lalu, apa saja permainan tebak gambar yang bisa Bunda berikan padanya?

1. Puzzle

Bunda tentu tidak asing dengan permainan tebak gambar yang satu ini. Untuk usianya yang masih 3 tahun, Bunda bisa memberikan puzzle dengan potongan gambar yang cukup besar. 

Contohkanlah padanya cara memainkan dan menyusun potongan gambar itu. Kemudian, mintalah ia untuk menata sendiri kepingan gambar tersebut.

2. Buku Aktivitas

Ketika ke toko buku, Bunda pasti akan menemukan beragam buku yang berisi gambar beragam benda. Biasanya, pengarang buku itu akan menginstruksikan Si Buah Hati untuk membuat garis yang menghubungkan satu gambar dengan gambar lainnya. 

Ajaklah ia menebak dan membuat garis penghubung. Untuk memacu logikanya, jelaskan pula pada dia mengenai ciri gambar-gambar tersebut. Misalnya, "Kelinci suka makan sayuran berwarna oranye. Ayo, apa nama sayurannya?"

3. Membuat Gambar Berpasangan

Dalam aktivitas ini, Bunda cukup membuat sejumlah gambar dengan pasangannya. Misalnya, kera dengan pisang, harimau dengan sesuatu yang belang-belang, burung dengan sayap, dan lain-lain. 

Dengan gambar-gambar itu, logika Si Buah Hati akan lebih berkembang dengan mengetahui bahwa burung selalu terbang karena memiliki sayap. Kera suka makan pisang karena makanan pokoknya adalah buah tersebut.

4. Mencocokkan Gambar dengan Benda Asli

Untuk permainan ini, Bunda memerlukan potongan gambar yang mewakili perabotan atau benda di sekitar rumah. Misalnya dengan menggunting gambar bangku, meja, kasur, atau lainnya dari majalah bekas. Kemudian, mintalah Si Buah Hati untuk menaruh gambar-gambar itu pada benda aslinya.

Image Article
Yuk Bunda, Kembangkan Logika Anak dengan Permainan Tebak Gambar
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Ingin Dukung Kemampuan Bahasa Si Buah Hati? Ini Caranya...

Published date

Ayah dan Bunda pasti berharap Si Buah Hati tumbuh sehat, cerdas, dan mandiri. Sehingga dia bisa sukses menjalani masa depannya. Untuk mewujudkan cita-cita itu, Bunda bisa mendampinginya saat sedang belajar. Seperti ketika ia tengah mengembangkan kemampuan bahasanya.

Menurut Siti Nurhidayah pada jurnal berjudul Pengaruh Ibu Bekerja dan Peran Ayah dalam Coparenting Terhadap Prestasi Belajar Anak, kualitas hubungan orang tua-anak yang baik membentuk sikap mandiri dan kepintaran beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Untuk itu, ada dua model pendekatan yang bisa Ayah dan Bunda lakukan untuk mendukung pendidikan Si Buah Hati. Pertama, memberikan akses dan fasilitas belajar seperti buku atau gadget. Kedua, memberikan pendampingan untuk anak, seperti membacakan cerita atau stimulasi lainnya. Selain itu, ada berbagai cara yang bisa Bunda lakukan untuk mendukung anak mengembangkan kemampuan bahasanya:

Mendongeng

Astri Ditya Kusumastuti dalam penelitian berjudul Minat Membaca Anak Ditinjau Dari Intensitas Orang Tua Membacakan Dongeng menyatakan, minat baca dalam diri Si Buah Hati bisa dipupuk sebelum usia tiga tahun. Karena itu, Ayah dan Bunda bisa mulai membacakan buku untuk anak, di sela waktu senggang. Misalnya saja menceritakan dongeng kala anak hendak tidur.

Menurut Astri, Bunda tidak perlu menunggu sampai anak cukup usia untuk bisa membaca. Jika rasa cinta pada buku sudah tumbuh sejak dini, maka keinginan untuk belajar membaca akan muncul dari dirinya sendiri. Selain itu, jangan khawatir jika suasana berubah menjadi "garing" ketika Bunda kehabisan cerita atau saat semua buku telah habis dibaca. Di momen itu, Bunda bisa meminta anak untuk berperan sebagai pencerita. Sehingga bisa menumbuhkan keberanian dalam dirinya untuk bercerita.

Mengobrol

Beberapa anak di usia 3 tahun mungkin belum terlalu lancar bicara. Tapi Bunda bisa tetap mengajaknya mengobrol dan mencoba memahami setiap ucapannya. Ketika berbincang dengannya, jangan lupa untuk selalu menuturkan setiap kata yang benar ya Bunda. Hindari juga penggunaan lafal cadel. Selama mengobrol, Bunda bisa mengajaknya mengenal bentuk. Seperti menunjukkan beberapa gambar padanya. Lalu perkenalkan nama dari buah, bunga, hewan, atau benda yang ada pada ilustrasi tersebut dan minta ia mengulang perkataan Bunda.

Dampingi anak saat menonton TV

Hampir semua anak suka nonton TV. Cerita menarik yang dikisahkan dalam bentuk gambar bergerak membuatnya betah berlama-lama duduk di depan TV. Apalagi kalau serial favoritnya berupa ilustrasi yang penuh warna.

Saat menonton TV, Si Buah Hati akan mengenal berbagai kata baru yang diucapkan tokoh dan narator dalam cerita. Biarkan dia merekam di dalam kepala dan menyebutkan kembali. Namun selama itu, Bunda harus mendampingi anak selama menonton. Sehingga Bunda bisa ikut menjelaskan dan menambah wawasannya tentang arti kata yang diucapkannya. Pendampingan juga berguna untuk mengantisipasi jika ada kata kasar yang belum pantas ia dengar.

Dampingi anak saat bermain gadget

Gadget tidak selamanya buruk buat Si Buah Hati. Asalkan Bunda bisa membimbingnya, perangkat elektronik ini bisa digunakan dengan baik dan benar. Misalnya saja dengan mengunduh aplikasi khusus untuk mengedukasi anak. Salah satunya aplikasi StimuLearn dari DANCOW. Di sana, Bunda bisa membuka menu Story House, buku cerita multimedia yang dapat mendukung kecerdasan bahasa anak.

Yang terpenting, buatlah waktu belajar bersama anak dengan suasana menyenangkan. Ayah dan Bunda bisa mencoba bergaya lucu saat membacakan cerita fabel dan menirukan salah satu gaya bicara binatang. Saat merasa senang, dia akan lebih mudah menangkap pelajaran.

Image Article
Ingin Dukung Kemampuan Bahasa Si Kecil? Ini Caranya...
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

6 Cara Mengajarkan Anak Berjalan

Published date

Pada akhir-akhir tahun pertamanya, Si Buah Hati mulai menunjukkan kemampuannya untuk berdiri dan berjalan. Awalnya Si Buah Hati masih tidak seimbang dan akan sering terjatuh. Dalam proses ini, Bunda tidak perlu menuntutnya untuk cepat bisa berjalan, karena setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda. Apa saja hal yang perlu Bunda perhatikan pada persiapan belajar berjalan ini?

Setelah Si Buah Hati mulai bisa duduk, Bunda dapat memberikan beberapa mainan di depannya dan menggerakkan ke beberapa arah. Sehingga Si Buah Hati akan berusaha meraih mainan tersebut. Seperti maju dan mulai merangkak sehingga kekuatan leher, punggung, kaki, pinggul, serta tangannya akan berkembang. Dengan demikian ia akan mulai mengangkat tubuh ke posisi berdiri yang aman.

Setelah Si Buah Hati bisa berdiri, Bunda dapat mulai menitah atau memegangi kedua tangannya untuk belajar berjalan. Ketika ia sudah bisa melangkah sendiri, meski satu-dua langkah saja, Bunda dapat berdiri beberapa meter di depannya. Biarkanlah ia mencoba berjalan sendiri, ke arah Bunda.

Setelah Si Buah Hati bisa berjalan, ia akan mulai mengeksplorasi seluruh ruang di rumah. Walaupun sudah bisa berjalan, mungkin sesekali Si Buah Hati masih tidak seimbang dan tersandung. Nah, berikut hal yang bisa Bunda lakukan agar ia lancar berjalan:

1. Berikanlah ruang yang luas dan aman

Ruangan yang terlalu banyak benda akan menghambat cara mengajarkan anak berjalan. Karena barang-barang di sekitar menjadi hambatan baginya dalam menentukan arah jalan. Selain itu, ruangan padat juga berbahaya bagi dia yang belum lancar berjalan. Sebab ada kemungkinan tubuhnya tidak seimbang hingga terjatuh. Keberadaan benda di dekatnya bisa membuat ia terkantuk.

2. Letakkanlah beberapa perabot yang kokoh

Furniture yang kokoh bisa membantu Si Buah Hati sesekali berpegangan kala melintasi ruangan. Namun agar tidak berbahaya, singkirkan meja bersudut tajam yang mungkin akan melukainya. Simpan pula benda-benda yang mudah terjatuh, pecah, dan berpotensi membahayakan Si Buah Hati atau membuatnya tersandung.

3. Berikan pagar pada ujung tangga

Bunda, Si Buah Hati memang sudah bisa berjalan. Tapi di masa belajar, terkadang ia belum dapat menjaga keseimbangan tubuhnya. Karena itu, penting bagi Bunda untuk menjaganya agar tidak menaiki tangga seorang diri. Yang bisa Bunda lakukan adalah memasang pagar pada ujung tangga. Bisa juga melakukan pendampingan ekstra ketat, sehingga Bunda tidak kecolongan saat ia mencoba menaiki tangga sendiri.

4. Pilihlah sepatu yang nyaman di kaki

Ketika Bunda mengajak Si Buah Hati berjalan-jalan di halaman rumah atau berkeliling kompleks, jangan lupa pakaikan alas kaki padanya. Tapi sebaiknya hindari penggunaan sandal jepit. Sebab jemari kakinya yang masih mungil belum bisa mencengkram sandal dengan baik. Hingga ia akan mudah tersandung. Ada baiknya Bunda memberikannya sepatu yang nyaman dengan lapisan sol nan lembut dan elastis. Ini berguna agar ia tidak merasa risih dan berat kala melangkah.

5. Pemilihan alat bantu belajar jalan

Dulu, banyak Bunda yang menggunakan baby walker untuk mengajarkan Si Buah Hati berjalan. Namun sejumlah penelitian menyatakan bila baby walker tidak aman baginya. Bahkan situs Ikatan Dokter Anak Indonesia menuliskan dalam artikel Penggunaan Baby Walker bila setiap tahunnya banyak balita yang cedera akibat alat bantu jalan itu. Karena itu, Bunda sebaiknya pintar memilih alat bantu jalan untuk Si Buah Hati. Jika terlanjur membelinya, awasilah pemakaiannya dengan ketat.

6. Beri semangat agar tidak selalu minta gendong

Agar lankah Si Buah Hati bertambah stabil dan lancar, ada baiknya Bunda tidak selalu memenuhi keinginannya untuk digendong. Di tahap ini, Bunda dapat memberikannya pujian dan apresiasi ketika berhasil berjalan sendiri. Sehingga ia akan lebih percaya diri dan semangat melakukannya. Selain itu jangan lupa perhatikan asupan makanan dengan gizi seimbang agar tumbuh kembangnya optimal.

Image Article
6 Trik Agar Si Kecil Lancar Berjalan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

8 Cara Ngabuburit Sambil Bereksplorasi Bersama Si Buah Hati

Published date

Dalam hitungan hari, bulan Ramadan akan tiba. Inilah saatnya untuk mengenalkan Si Buah Hati pada kegiatan puasa yang datang setahun sekali. Mungkin usia Si Buah Hati masih 5 tahun, namun tidak ada salahnya bila ia belajar berpuasa sejak dini. Misalnya dimulai dengan puasa setengah hari dan terus meningkat sesuai kemampuannya.

Walaupun ia sedang berlatih untuk menahan lapar dan haus, tidak ada salahnya bila Bunda juga mengajaknya bereksplorasi di bulan puasa. Selain agar tubuhnya tetap bergerak aktif, juga untuk mengalihkan pikirannya dari rasa lapar dan haus. 

Namun, Bunda harus ingat, kegiatan eksplorasi itu janganlah yang terlalu berat dan dilakukan menjelang berbuka puasa atau kala ngabuburit. Sehingga puasanya tidak batal terlalu dini.

Lalu, apa saja kegiatan yang bisa dilakukan Bunda dan Si Buah Hati di bulan puasa? Menurut buku Ensiklopedia Anak Muslim 3, berikut eksplorasi yang bisa ia lakukan selama menunggu waktu berbuka:

1. Jalan-Jalan Sore

Tidak ada salahnya bila Bunda mengajak Si Buah Hati jalan-jalan sore sambil bersantai di taman kompleks tempat tinggal. Selain akan membantunya dalam proses bersosialisasi dan berteman, ia pun bisa merasakan langsung suasana bulan puasa yang menyenangkan. Belilah beberapa kudapan khas berbuka puasa, yang kerap dijajakan saat bulan puasa.

2. Olahraga Santai

Walaupun puasa bukan berarti Bunda dan Si Buah Hati tidak bisa berolahraga. Ada jenis olahraga yang bisa dilakukan saat menunggu waktu berbuka, seperti: bersepeda, berlari kecil atau jogging, senam sederhana, yoga, dan lain-lain. 

Tidak perlu serius melakukan olahraga itu, cukup dengan santai dan menyenangkan. Yang terpenting Bunda serta Si Buah Hati tetap sehat di bulan puasa, dan ia bisa bereksplorasi dalam melakukan gerakan olahraganya.

4. Memasak dan Menyiapkan Hidangan Berbuka

Bila sedang bosan ngabuburit, Bunda tetap bisa mengajak anak melakukan aktivitas yang menyenangkan di rumah, seperti memasak. Ajaklah ia untuk membantu menyiapkan hidangan untuk berbuka. 

Untuk menu, Bunda bisa memilih yang sederhana dan mudah dibuat oleh Si Buah Hati, misalnya es buah atau puding cokelat. Bunda dapat pula meminta bantuan mereka untuk merapikan meja makan dan menata makanan berbuka.

5. Tadarus Al-Qur’an

Mengaji adalah salah satu kegiatan ngabuburit yang lazim dilakukan saat bulan Ramadan. Di saat ini, Bunda bisa mengajarkan huruf hijaiya kepada Si Buah Hati dan membacakan ayat suci Al-Quran. Tamankan kebiasaan beribadah kepada sang Pencipta kepada Si Buah Hati sejak dini juga penting baginya saat dewasa.

6. Menonton Film

Selama menunggu waktu berbuka, Bunda juga bisa mengajak Si Buah Hati menonton film favoritnya. Bisa menonton di bioskop atau sekedar menonton televisi di rumah.

7. Memancing

Tidak ada salahnya mengajak Si Buah Hati memancing, misalnya di pemancingan umum. Di sana ia akan lebih banyak bereksplorasi dan belajar selama bulan puasa. Sebab dengan memancing, Bunda bisa melatih dan mengasah kesabarannya.

8. Berkunjung ke Rumah Kerabat

Bermain ke rumah kerabat juga merupakan aktivitas ngabuburit yang menyenangkan. Ajarkan Si Buah Hati untuk menjaga tali silaturahmi kepada saudara dan kerabat dekat lainnya. Biarkan ia bermain dengan para sepupunya dan mungkin bisa dilanjutkan dengan buka puasa bersama.

Lengkapi kebutuhan nutrisi Si Buah Hati selama berpuasa dengan DANCOW 5+ Nutritods yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. Selamat puasa dan ngabuburit Bunda!

Image Article
Ngabuburit Sambil Bereksplorasi dengan Si Kecil, Yuk!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Mendidik Si Buah Hati Bermain Sambil Belajar Mengenal Fauna

Published date

Bunda, akhir pekan adalah saat yang paling tepat untuk mengajak Si Buah Hati jalan-jalan. Waktu liburan anak bisa diisi dengan mengenal lingkungan termasuk makhluk hidup lain seperti hewan dan tumbuhan yang menjadi bagian dari alam. Aktivitas rekreasi ini dapat menumbuhkan empati dalam diri anak. Si Buah Hati bisa bermain sambil belajar. 

Yuk, simak beberapa lokasi wisata yang bisa Bunda pilih agar anak bisa bermain sambil belajar mengenal fauna.

1. Seaworld, Ancol

Si Buah Hati pasti senang melihat berbagai macam hewan air di Sea World, Ancol. Di sini terdapat ribuan ikan laut dan air tawar mulai dari yang berukuran kecil hingga raksasa. Ada juga kolam sentuh yang memberi kesempatan pada anak untuk dapat meraba kura-kura, penyu, serta bayi hiu dan manta yang jinak. 

Pada jam-jam tertentu, Bunda dan buah hati bisa menyaksikan petugas yang berenang sambil memberikan makanan pada ikan-ikan di kolam utama. Atraksi ini tentunya akan menjadi atraksi yang menarik dan sangat berkesan bagi Si Buah Hati.

2. Kebun Binatang

Mungkin selama ini Si Buah Hati hanya mendengar nama gajah, zebra, dan jerapah melalui dongeng. Dia juga baru mengetahui bentuk hewan tersebut dari gambar yang Bunda tunjukkan. 

Nah, Bunda bisa menunjukkan langsung bentuk dan rupa fauna liar yang biasa hidup di hutan kepada anak di kebun binatang. Beberapa kebun binatang yang dapat Bunda kunjungi bersama anak yaitu Kebun Binatang Ragunan (Jakarta) dan Kebun Binatang Gembira Loka (Yogyakarta).

Saat Si Buah Hati bermain sambil belajar mengenal fauna, Bunda bisa sekaligus menyisipkan pesan moral bahwa hewan juga perlu hidup bebas dan diperlakukan penuh kasih sayang. Satu hal lagi, tekankan juga bahwa anak agar selalu berhati-hati bila berada di area hewan buas dan tidak berada terlalu dekat.

3. Taman Burung

Sesekali, Bunda bisa mengajak Si Buah Hati berkunjung ke taman burung, seperti yang ada di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Di tempat ini, dia bisa bisa mengenal keistimewaan hewan bersayap tersebut. Misalnya, burung kakaktua yang dapat berbicara, merak yang bisa memamerkan bulu-bulu indahnya, atau burung hantu yang memiliki mata super besar. 

Selain itu, Bunda dapat menantang nyalinya dengan cara mengajaknya bermain sambil belajar dengan mengambil gambar bersama burung. Jangan khawatir karena burung itu tidak mematuk karena aktivitas berfoto pasti didampingi seorang pawang.

Baca Juga: 5 Perkembangan Anak 1 Tahun yang Bikin Bunda Bangga

4. Taman Bermain

Jika lokasi kebun binatang, atau taman burung terlalu jauh dari rumah, maka Bunda bisa mengenalkan fauna pada Si Buah Hati di taman bermain di sekitar kompleks. Taman bermain adalah salah satu tepat eksplorasi anak yang menarik. 

Ajak anak ke taman pada pagi dan sore hari. Kemudian, kenalkan beberapa jenis fauna yang ditemui. Misalnya, kucing yang berlarian di jalanan perumahan, anjing yang sedang dibawa jalan-jalan oleh pemiliknya, atau bahkan kadal dan bunglon yang merayap di pohon.

Selain itu, Si Buah Hati punya banyak kesempatan untuk berinteraksi dengan teman sebaya di taman bermain. Dia juga bisa mencoba berbagai fasilitas permainan yang tersedia seperti ayunan atau jungkat-jungkit. Jadi, dengan sekali kunjungan ke taman bermain, kemampuan bersosialisasi anak akan terasah, rasa empati dalam dirinya akan tumbuh, dia juga dapat bereksplorasi sepuasnya di alam.

Jadi, sekarang Bunda bisa punya lebih banyak ide untuk menghabiskan akhir pekan bersama anak. Habiskan hari libur dengan kegiatan yang menyenangkan sekaligus mendidik. Sehingga Si Buah Hati tumbuh semakin cerdas dan selalu ceria.

Untuk mendukung kegiatan bermain sambil belajar Si Buah Hati, Bunda bisa memberikan DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Mendidik Si Kecil Bermain Sambil Belajar Mengenal Fauna
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Cepat Belajar Membaca Si Buah Hati Saat Bunda Sibuk Bekerja

Published date

Menyediakan waktu untuk mengajarkan Si Buah Hati bagi sebagian orang tua bisa jadi tantangan tersendiri. Terutama bagi mereka yang keduanya bekerja dan tinggal di kota besar. Masalah utama mungkin bukan di faktor pekerjaan, tetapi kemacetan yang kian parah. Lalu, bagaimana cara cepat belajar membaca dan lainnya untuk Si buah Hati? 

 

Pertama-tama, kondisi yang sering terjadi adalah seperti berikut ini.  Bunda harus berangkat pagi-pagi sekali dan ketika pulang kantor terpaksa menghabiskan waktu berjam-jam di jalanan akibat macet. Sesampainya di rumah, Si Buah Hati sudah mengantuk atau sudah tidur. Itu tandanya Bunda hanya memiliki waktu di akhir pekan untuk mendampingi si Kecil dalam proses belajar dan tumbuh kembangnya.

 

Bunda tidak perlu merasa bersalah. Orang tua masih bisa membantu Buah Hatinya belajar baca dan kemampuan lainnya dengan menggunakan berbagai macam cara. Hal ini penting karena Si Buah Hati sudah memasuki usia prasekolah. Meski kemampuan membaca bukan sebagai milestones yang harus dicapai pada usia prasekolah, Bunda tetap harus memperkenalkannya. 

 

Cara cepat belajar membaca biasanya dimulai dengan memperkenalkan abjad pada Si Buah Hati. Bunda perlu pula mencari tahu gaya belajarnya sehingga bisa memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhannya.

 

Supaya Ayah dan Bunda tidak bingung harus memulai mengajari si Buah Hati, berikut cara cepat belajar membaca yang dapat diikuti. 

 

1. Membaca Papan yang Dilewati di Jalan

Manfaatkan waktu di jalan untuk mengajak Si Buah Hati memperhatikan situasi lalu lintas termasuk billboard dan spanduk di jalan. Saat itulah, Bunda bisa memperkenalkannya kepada beberapa huruf dari berbagai tulisan yang dilewati. Kebiasaan ini sebenarnya menjadi seperti permainan bagi Si Buah Hati. Pastinya, ia akan menikmati cara cepat belajar membaca yang pertama ini.

 

2. Mengobrol Tentang Suasana di Jalan

Bunda mau anak cepat belajar membaca? Salah satu caranya adalah dengan memperkaya kosakata Si Buah Hati. Bunda bisa memulainya dengan bercerita atau lebih sering mengobrol dengannya. 

 

Jika terjebak kemacetan di jalan, Bunda bisa mengajak mengobrol Si Buah Hati. Deskripsikan situasi sekitar dengan bahasa yang menarik sehingga tanpa disadari bisa mengembangkan kemampuan berbahasa serta menambah kosakatanya.

 

3. Sediakan Buku Bergambar di Kendaraan

Selain bercerita, buku juga bisa menjadi sarana atau alat mengajarkan Si Buah Hati membaca lebih cepat, lho. Jika Buah Hati mulai terlihat bosan saat menghadapi kemacetan, Bunda dapat membacakan cerita dari buku tersebut. 

 

Jangan lupa ajak dia untuk melihat-lihat gambarnya. Biarkan ia berkomentar soal gambar ataupun cerita yang disampaikan. Ini bisa melatih rasa penasarannya untuk membaca dan kemampuannya menyampaikan suatu pendapat.

 

4. Manfaatkan Gadget

Bunda jangan selalu memusuhi gadget. Tahukah penggunan untuk tujuan dan durasi yang tepat justru bisa membantu Si Buah Hati belajar. Coba Bunda mengunduh aplikasi edukatif yang bisa mengembangkan ketertarikan Si Buah Hati belajar membaca.  Misanya,l aplikasi tentang pengenalan abjad, mengeja kata sederhana, menghubungkan antara gambar dan huruf, dan sebagainya.

 

5. Lengkapi Nutrisi untuk Otak

Tak cuma perut yang membutuhkan makanan, otak Si Buah Hati pun memerlukannya untuk mendapatkan gizi seimbang. Tahukah Bunda kalau anak yang kurang nutrisi justru dapat berkurang kemampuannya secara akademis, bahkan sulit fokus dan tak bisa berpikir kritis? Untuk itu, Bunda memerlukan makanan atau minuman pelengkap nutrisi.

 

Salah satunya adalah DANCOW 3+ Nutritods. Produk DANCOW ini merupakan susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun. Kelebihannya adalah  mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3, omega 6, serat pangan, tinggi vitamin A, vitamin  C, Lactobacillus rhamnosus, serta mikronutrien lainnya. Semua kandungan yang disebutkan tadi dibutuhkan tubuh dan otak anak selama masa tumbuh kembang. 

 

Itu tadi beberapa cara cepat belajar membaca yang bisa diterapkan Bunda. Meskipun waktu yang Ayah dan Bunda untuk mengajari Si Buah Hati membaca tidak rutin setiap hari, pastikan untuk memberikannya quality time. Tinggal manfaatkan kondisi sekitar sekreatif mungkin, termasuk menjadikan gadget, buku, dan mainan sebagai alat bantu.

Image Article
Cara Ajarkan Si Kecil Belajar Membaca kala Bunda Sibuk Bekerja
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off