Memahami Kebutuhan Gizi Anak Usia 6-12 Tahun

Published date

Memberikan asupan makanan pada anak usia sekolah tak hanya sebatas membuat perutnya terasa kenyang melainkan juga perlu mencukupi gizi hariannya secara seimbang. Untuk itu sangat penting bagi orang tua untuk memerhatikan kebutuhan gizi anak usia 6-12 tahun dari makanan yang masuk ke dalam tubuhnya agar proses tumbuh-kembangnya berjalan optimal.

 

Mengenal Kebutuhan Gizi Anak 6-12 Tahun

Semakin bertambahnya usia dan banyaknya kegiatan yang dilakukan oleh anak-anak, maka semakin besar pula jumlah kalori yang mereka butuhkan. Tabel kebutuhan gizi anak usia sekolah atau pedoman Angka Kecukupan Gizi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menjelaskan bahwa kebutuhan kalori anak usia sekolah atau anak-anak yang berada dalam rentang usia 6-12 tahun yang harus dicukupi adalah sebesar 1400-2000 kkal setiap hari.

Berikut ini adalah daftar kebutuhan gizi anak usia sekolah yang perlu dipenuhi dengan baik agar anak-anak dapat tumbuh sebagai generasi yang sehat dan cerdas.

 

  1. Karbohidrat. Tubuh membutuhkan karbohidrat yang merupakan sumber gizi utama penghasil energi atau tenaga bagi tubuh. Beberapa makanan sumber karbohidrat antara lain, nasi, ubi, ketela, kentang, dan jagung.

  2. Protein Zat protein dibutuhkan untuk merangsang pertumbuhan sel, meningkatkan kekuatan otot, dan menjaga fungsi organ dalam tubuh, membentuk sel- sel baru, memelihara, dan mengganti sel-sel yang rusak. Sumber protein ada terbagi menjadi protein hewani, seperti daging ayam, daging sapi, susu, dan ikan. Sementara protein nabati, contohnya tahu, tempe, kedelai, kacang hijau, dan kacang polong.

  3. Lemak. Lemak juga merupakan sumber energi selain karbohidrat dan protein. Beberapa manfaat lemak adalah meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitamin khususnya vitamin larut lemak (A, D, E, K), menjaga struktur dan fungsi, membran sel, alat transportasi dalam darah, dan menambah lezatnya hidangan. Namun Bunda sebaiknya memilih jenis lemak tak jenuh atau lemak sehat seperti dari minyak zaitun, wijen, minyak kedelai, alpukat, kacang-kacangan, dan juga ikan. Selain itu, batasi konsumsi lemak jenuh seperti margarin, nugget, dan goreng-gorengan.

  4. Vitamin. Tubuh membutuhkan asupan sejumlah vitamin yang berfungsi sebagai antioksidan untuk menangkal dampak radikal bebas, meningkatkan imun, mendukung fungsi saraf dan kognitif, membantu penyerapan zat besi, dan kalsium, juga untuk membantu tubuh dalam memproses karbohidrat dan protein. Sejumlah vitamin penting yang dibutuhkan anak diantaranya,vitamin A, C, D, E, B1, B2, B3, B6, B12, dan vitamin K.

  5. Mineral. Sebagai mikronutrien bagi tubuh, mineral diperlukan sebagai pengatur dalam proses oksidasi (pengikatan senyawa dengan oksigen), menjaga fungsi normal saraf dan otot, berfungsi sebagai antioksidan untuk meningkatkan daya tahan tubuh, serta banyak proses lain yang terjadi di dalam tubuh. Beberapa jenis mineral yang dibutuhkan anak diantaranya adalah kalsium, zat besi, zink, selenium, fosfor, magnesium, dan kalium.
     

Baca Juga : Cara agar Anak Jadi Pintar di Sekolah

 

Tips Pemenuhan Gizi Anak Usia 6-12 Tahun

Pemenuhan kebutuhan gizi anak usia 6-12 tahun bukanlah hal yang bisa dilakukan secara sembarangan. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia juga menganjurkan masyarakat untuk menerapkan Pedoman Gizi Seimbang yang terdiri dari empat pilar utama, yaitu mengonsumsi aneka ragam pangan untuk memenuhi kebutuhan gizi, membiasakan hidup bersih, melakukan aktivitas fisik, dan memantau berat badan secara teratur. Oleh karena itu, sebagai orang tua penting untuk memerhatikan beberapa hal seperti:

  1. Memerhatikan asupan makronutrien dan mikronutrien dengan baik. Makronutrien yang dimaksud adalah karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan mikronutriennya adalah vitamin dan mineral yang baik untuk mendukung proses tumbuh kembang anak hingga mereka mengalami percepatan pertumbuhan saat pubertas.

  2. Memerhatikan bahan pangan dan memberikan ragam menu makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak sekaligus mengenalkan lebih banyak rasa pada anak-anak untuk mencegah mereka tumbuh sebagai picky eater.

  3. Mengajak anak-anak untuk melakukan aktivitas fisik setidaknya 60 menit sehari, misalnya dengan bersepeda, bermain lompat tali, jalan-jalan keliling komplek, bermain sepak bola, dan masih banyak lagi. Tujuannya adalah untuk mencegah obesitas dan meningkatkan metabolisme tubuhnya.

  4. Menerapkan pola makan yang baik, yaitu dengan menghindari kebiasaan makan sambil nonton televisi atau gadget yang bisa membuat anak-anak makan terus-menerus sehingga memicu obesitas.

  5. Menjaga kebersihan, terutama soal makanan. Sebab anak-anak usia sekolah sudah terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya, di mana mereka bisa dengan mudah membeli jajanan atau makanan yang belum tentu terjamin kesehatan dan higienitasnya. Oleh karena itu, sebaiknya berikan pemahaman pada anak-anak untuk menghindari jajan sembarangan.
     

Tips Mengatasi Anak yang Susah Makan Sayur dan Buah

Bagi Bunda yang punya masalah Si Buah Hati sering memilih-milih makanan, simak beberapa tips untuk mengatasinya :

  1. Hindari memaksa anak-anak untuk makan sayur dan buah-buahan tertentu

    Memaksa anak untuk menghabiskan makanan yang tidak disukainya hanya dapat membuatnya merasa tertekan karena tidak memiliki momen makan yang menyenangkan. 

  2. Memperluas pilihan menu makanan di rumah

    Bunda bisa membuat daftar makanan baru yang perlu dicoba oleh keluarga dan ajak Si Buah Hati untuk ikut memilihnya. Dengan cara seperti itu ia akan merasa penasaran hingga akhirnya mau untuk mencoba pilihan makanan bergizi lainnya. 

  3. Mencoba makanan yang tidak disukai untuk kedua kalinya

    Bunda juga bisa mendorong Si Buah Hati untuk mencoba kembali makanan yang mungkin tidak disukai mereka saat pertama kali mencobanya. Terkadang dibutuhkan rasa kedua atau resep baru untuk membuat suatu makanan menjadi lebih lezat.

  4. Melibatkan anak-anak saat membuat makanan bersama

    Cara mencukupi gizi anak 6–12 tahun selanjutnya adalah dengan melibatkan Si Buah Hati saat menyiapkan makanan untuk keluarga di rumah. Coba ajak mereka untuk belanja bersama di pasar atau supermarket. Biarkan mereka memilih sayuran atau bahan masakan yang mungkin akan disukainya. Setelah itu, libatkan mereka saat memasak di dapur dengan mencoba beberapa resep yang cocok.

Selain memberikan asupan makanan sehat, Bunda juga bisa melengkapi konsumsi harian Si Buah Hati dengan susu yang juga mengandung zat gizi yang dibutuhkan bagi tumbuh kembang anak-anak usia sekolah. Sebagai rekomendasi, Bunda bisa memberikan DANCOW FortiGro dua kali sehari, yakni pada pagi dan malam hari.
 

DANCOW Fortigro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi yang baik untuk mendukung proses tumbuh kembangnya, seperti:

  1. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box)

  2. Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.
     

Manfaat DANCOW FortiGro Instant ini tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. DANCOW Dancow Fortigro tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.

 

DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan pilihan rasa yang disukai anak, seperti Cokelat, Stroberi, dan Vanila. DANCOW UHT praktis dikonsumsi kapan saja dan di mana saja, termasuk untuk bekal sekolah sehingga mereka tidak perlu jajan sembarangan lagi. Selamat mencoba ya, Bunda!

Image Article
kebutuhan gizi anak usia 6-12 tahun
Highlight Artikel
On
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Berapa Lama Susu Bubuk yang Sudah Dibuka Aman Dikonsumsi? Yuk, Cek!

Published date

Memberikan asupan susu pada anak merupakan salah satu cara untuk melengkapi kebutuhan gizi harian agar tumbuh kembangnya optimal yang juga disertai dengan diet atau konsumsi makanan sehat lainya secara seimbang.

 

Terkait penyimpanan, banyak yang mempertanyakan susu bubuk yang sudah dibuka tahan berapa lama? Terkait hal tersebut Bunda perlu memperhatikan beberapa hal agar kualitas susu tetap terjaga dan tidak terpapar kuman, virus, dan bakteri yang dapat merusak kandungan gizinya. Nah, apa saja yang perlu diperhatikan terkait cara penyimpanan dan penjelasan mengenai berapa lama susu bubuk bertahan setelah dibuka, simak bahasan berikut ini!

 

Masa Kedaluwarsa Susu Bubuk

Pada dasarnya, produk susu bubuk memiliki masa kedaluwarsa yang berbeda-beda. Mengenai pertanyaan berapa lama susu bubuk boleh disimpan, sumber BPOM menyebutkan agar konsumen selalu memperhatikan batas masa konsumsi atau kedaluwarsa yang tertera pada masing-masing kemasan produk. Selain itu, pastikan kondisi kemasan tidak rusak saat akan dibeli. Lantas, berapa lama susu boleh dikonsumsi setelah dibuka? Beberapa sumber menyebut susu bubuk untuk segera dikonsumsi dalam waktu 3-6 bulan setelah dibuka kemasannya.

Namun selain memperhatikan tanggal kedaluwarsa, Bunda juga perlu menyimpan susu dengan baik dengan cara menutup rapat kemasan dan menempatkannya di tempat yang tidak kena cahaya matahari langsung dan juga untuk menghindari paparan kuman, bakteri dan kelembapan udara yang bisa mempengaruhi kualitasnya.

 

Tips Cara Penyimpanan Susu Bubuk

Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa cara penyimpanan susu bubuk agar kualitasnya terjaga dan aman dikonsumsi adalah sebagai berikut:

  1. Tetap disimpan dalam kemasan susu bubuk dan tutup rapat untuk mencegah paparan kuman, bakteri, air, dan udara luar.

  2. Jika ingin memindahkan susu bubuk dan menyimpannya di tempat lain, pastikan untuk memilih wadah kedap udara dengan penutup yang rapat, bersih, dan kering untuk mencegah susu bubuk menggumpal.

  3. Menyimpan susu dalam kemasan aluminium foil dan menutupnya dengan rapat.

  4. Hindari menyimpan susu bubuk di dalam kulkas atau di tempat yang terkena paparan sinar matahari langsung. Sebaliknya, simpan di ruangan yang sejuk dan bersih.

Baca Juga : Manfaat Minum Susu Cokelat Sebelum Tidur 

 

Waktu yang Tepat untuk Konsumsi Susu

Waktu yang tepat untuk mengonsumsi susu adalah di pagi hari sebelum beraktivitas dan malam hari sebelum tidur untuk mendukung proses pertumbuhannya.

Minum susu di pagi hari dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi harian, seperti protein, kalsium, zat besi, vitamin, dan mineral penting lainnya yang dibutuhkan anak untuk membantunya tetap aktif sepanjang hari. Selain itu, minum susu dua jam sebelum waktu tidur juga sangat disarankan, selain dapat meningkatkan kualitas tidur, hal tersebut juga membantu menyimpan energi dan meningkatkan penyerapan kalsium.

Untuk melengkapi kebutuhan gizi Si Buah Hati, Bunda dapat memberikan DANCOW FortiGro yang merupakan susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi yang baik untuk mendukung proses tumbuh kembangnya, seperti :

  1. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box)

  2. Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.
     

Manfaat DANCOW FortiGro Instant ini tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. DANCOW FortiGro tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.
 

Dancow Fortigro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan pilihan rasa yang disukai Si Buah Hati, yaitu Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan saja dan di mana saja, termasuk untuk bekal sekolah untuk mendukung Si Buah Hati dalam kegiatan belajarnya.

Image Article
susu bubuk yang sudah dibuka tahan berapa lama
Highlight Artikel
On
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Minum Susu Saat Sahur: Tips Memastikan Gizi Cukup Bulan Ramadan

Published date

Belajar berpuasa menahan lapar dan haus hampir seharian penuh selama bulan Ramadan tentu menjadi tantangan sendiri bagi anak-anak usia sekolah. Sebagai orang tua, tugas kita adalah memberikan dukungan secara penuh, terutama dalam memenuhi kebutuhan gizinya agar dapat belajar berpuasa dengan lancar.

Selain memberikan makanan bergizi, banyak orang tua juga menganjurkan anak-anaknya untuk minum susu saat sahur agar dapat membantu Si Buah Hati menjalankan aktivitas selama berpuasa. Apakah Bunda salah satunya?

 

Pentingnya Asupan Gizi Seimbang selama Ramadan

Informasi dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang menyebutkan bahwa penurunan asupan makanan selama berpuasa harus diimbangi dengan asupan makanan berkualitas agar kebutuhan gizi tetap terpenuhi dengan baik, yaitu saat sahur dan berbuka puasa. Kebutuhan gizi yang dibutuhkan untuk mendukung anak-anak berpuasa antara lain:

  1. Karbohidrat

    Karbohidrat merupakan sumber energi utama dalam tubuh. Selama berpuasa, sebaiknya pilih karbohidrat kompleks seperti nasi merah, kentang, jagung, ubi, atau nasi putih secukupnya ditambah dengan sayuran sebagai menu saat sahur dan buka puasa. Beberapa manfaat yang bisa didapatkan dengan mengonsumsi karbohidrat kompleks antara lain untuk meningkatkan energi, menjaga berat badan, meningkatkan massa otot, mengatur gula darah, dan mencegah kesehatan otak serta organ pencernaan.

  2. Protein

    Mengonsumsi makanan yang tinggi protein dapat membuat anak-anak merasa kenyang lebih lama. Kebutuhan protein anak-anak usia sekolah adalah 25-55 gram setiap harinya. Ada dua jenis protein yang bisa dikonsumsi, yaitu protein nabati dan hewani. Sumber protein nabati bisa diperoleh dari makanan seperti tahu, tempe, kedelai, kacang merah, atau kacang hijau, sedangkan protein hewani berasal dari ikan, ayam, telur, daging, dan susu. Selain protein, kandungan nutrisi susu saat anak puasa lainnya juga mampu membantu sistem imun tubuh dan mendukung proses tumbuh kembangnya berjalan optimal, seperti kalium, fosfor, zat besi, zink, vitamin A, vitamin B, dan vitamin D.

  3. Lemak

    Lemak menyimpan energi terbesar dalam tubuh dan berperan dalam meningkatkan produksi sel imun tubuh dan sel darah merah, serta membantu mendistribusikan vitamin serta mineral ke seluruh tubuh. Kebutuhan lemak anak usia sekolah adalah 50-65 gram setiap harinya yang bisa diperoleh dari minyak nabati, buah alpukat, ikan, dan kacang-kacangan. Meski begitu, pastikan untuk membatasi asupan lemak, terutama makanan yang mengandung lemak jenuh seperti goreng-gorengan.

  4. Vitamin dan Mineral

    Sejumlah vitamin dan mineral yang umumnya dari asupan sayuran, buah-buahan bermanfaat sebagai antioksidan, menjaga fungsi saraf, menjaga metabolisme tubuh, dan juga mendukung kepadatan tulang.

    Selain zat gizi di atas, pastikan juga anak mendapatkan asupan makanan kaya serat dan cukup mengonsumsi air putih untuk menjaga fungsi tubuhnya berjalan dengan normal, terlebih saat masa belajar berpuasa.

     

Nilai Gizi dalam Susu

Jika ada yang bertanya, bolehkah anak minum susu saat sahur? Maka jawabannya adalah boleh. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, susu menjadi salah satu sumber protein hewani yang baik untuk membuat anak-anak merasa kenyang lebih lama selama bulan Ramadan.

Disebutkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, berbagai kandungan gizi dalam segelas susu adalah protein, lemak, karbohidrat, kalsium, vitamin A, vitamin D, vitamin B12, ribavlafin, kalium, selenium, zink, kolin, dan magnesium. Selain itu, beberapa produk susu lain juga ada yang difortifikasi dengan zat gizi tertentu seperti zat besi, DHA, selenium, dan omega 3 dan 6.

Berikut beberapa manfaat kandungan gizi dalam susu untuk mendukung tumbuh kembang dan menjaga kesehatan anak saat puasa.

  1. Kalsium sebagai mineral yang berperan dalam menjaga kesehatan tulang dan gigi, meningkatkan fungsi saraf, dan membantu otot berkontraksi.

  2. Ribovlafin atau vitamin B2 yang berperan dalam meningkatkan pertumbuhan sel, produksi energi, dan pemecahan lemak.

  3. Vitamin B12 yang berperan untuk meningkatkan fungsi kognitif dan mencegah penyakit kardiovaskular.

  4. Kalium yang berperan dalam meningkatkan kinerja fungsi saraf tubuh.

  5. Fosfor yang berperan dalam menjaga kesehatan dan kepadatan tulang, meningkatkan massa otot, dan sumber energi bagi tubuh.

  6. Vitamin A yang membantu merangsang produksi dan aktivitas sel darah putih serta menjaga kesehatan mata.

  7. Vitamin D yang berperan dalam meningkatkan sistem imun tubuh, menjaga kesehatan tulang dan otot tubuh, dan meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfor dalam tubuh.

  8. DHA yang mengandung antiinflamasi dan dapat meningkatkan respon sistem kekebalan tubuh. Hal ini penting untuk menjaga kesehatan Si Buah Hati saat berpuasa. Selain itu, DHA juga merupakan komponen penting dalam pembentukan dan perkembangan otak. Konsumsi DHA yang adekuat dapat membantu meningkatkan daya ingat, konsentrasi, dan kemampuan belajar Si Buah Hati.

  9. Zat Besi yang bertugas mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh. Dengan asupan zat besi yang mencukupi, Si Buah Hati akan memiliki pasokan oksigen yang cukup untuk menjaga energi dan stamina selama puasa.

Baca Juga : Cara Mengajarkan Anak Puasa Ramadan

 

Manfaat Minum Susu saat Sahur

Selain mengandung protein hewani berkualitas tinggi yang sangat baik untuk mendukung proses tumbuh kembangnya, minum susu saat sahur juga sangat baik untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh selama berpuasa dan menambah energi sekaligus membuat anak-anak merasa kenyang lebih lama.

Dengan begini, mereka tidak mudah merasa lelah dan lapar saat harus beraktivitas meski sedang berpuasa. Namun agar anak-anak bisa merasakan manfaatnya dengan optimal selama berpuasa, berikut ini tips minum susu di bulan puasa yang bisa dilakukan:

  1. Tidak menambahkan gula berlebih saat menyajikan susu untuk Si Buah Hati baik pada saat sahur, berbuka, maupun di malam hari sebelum tidur.

  2. Memberikan satu gelas susu saat sahur dan setelah berbuka puasa atau 30 menit sebelum tidur di malam hari.

  3. Menyediakan susu dengan varian rasa favorit Si Buah Hati dan menyajikannya dalam keadaan hangat atau dingin.

Sebagai rekomendasinya, Bunda bisa memberikan susu DANCOW FortiGro pada anak-anak dan keluarga yang dapat diminum 2 kali sehari, yaitu saat sahur dan sebelum tidur. DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun.

 

DANCOW FortiGro mengandung kombinasi unik DHA dan zat besi yang mendukung Si Buah Hati untuk lebih siap belajar jalani Ramadan. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi yang baik untuk mendukung proses tumbuh kembangnya, seperti:

  1. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box)

  2. Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.
     

Manfaat DANCOW FortiGro juga dapat dinikmati oleh seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. DANCOW FortiGro tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream, serta dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan saja dan di mana saja, termasuk saat berbuka puasa.

Selain bisa minum susu saat sahur maupun berbuka secara langsung, Bunda juga bisa menjadikan DANCOW FortiGro sebagai salah satu bahan tambahan untuk membuat takjil favorit keluarga.

Image Article
minum susu saat sahur
Highlight Artikel
On
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Manfaat Susu Bubuk untuk Pertumbuhan Anak di Usia Sekolah

Published date

Memenuhi kebutuhan gizi anak dengan baik merupakan salah cara yang perlu dilakukan agar proses tumbuh kembang Si Buah Hati berjalan optimal. Selain asupan makanan bergizi, pemenuhan gizi anak-usia sekolah juga bisa dilengkapi dengan pemberian susu secara rutin, baik susu cair maupun susu bubuk.

Untuk mengetahui lebih lanjut apa saja manfaat susu bubuk untuk pertumbuhan dan konsentrasi anak usia sekolah, yuk simak penjelasannya berikut ini.

 

Peran Susu Bubuk dalam Mendukung Pertumbuhan dan Konsentrasi anak

Dari informasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), definisi susu bubuk adalah produk yang diperoleh dengan penghilangan air dari susu dan krim melalui metode pasteuriasi dan pengeringan sehingga hasil akhir yang didapatkan adalah bentuk bubuk. Adapun jenis susu bubuk ada yang susu bubuk instan dan juga full cream

Produk susu bubuk memiliki kandungan dan difortifikasi dengan zat gizi yang dibutuhkan anak usia sekolah. Oleh karena itu, penting sekali bagi orang tua untuk mencukupi kebutuhan gizi anak usia sekolah dengan memberikan makanan bergizi dan melengkapinya dengan pemberian susu bubuk untuk gizi anak SD. Hal ini karena susu mengandung nutrisi penting untuk menjaga kesehatan dan kepadatan tulang, seperti kalsium, protein, fosfor, dan vitamin D.

 

Kandungan Gizi dalam Susu Bubuk

Pada dasarnya, kandungan dalam susu bubuk untuk gizi anak sama dengan susu cair dan sudah disesuaikan dengan kebutuhan anak di usia tertentu. Selain itu, susu bubuk juga difortifikasi atau ditambahkan beberapa zat gizi tertentu yang dibutuhkan dalam tumbuh kembang anak. Berikut ini beberapa kandungan vitamin dan mineral yang terdapat dalam pada susu.

  1. Kalsium, yaitu mineral penting yang bertugas untuk membangun tulang dan gigi yang kuat, meningkatkan kinerja otot, dan membantu mengatur tekanan darah. Pada masa pertumbuhan anak-anak, kalsium tidak bisa bekerja sendiri, sebab tubuh anak-anak juga membutuhkan mineral lain seperti fosfor, magnesium, dan vitamin D agar kinerjanya semakin optimal.

  2. Kalium yang merupakan mineral penting yang dibutuhkan oleh semua jaringan dalam tubuh dan berperan mengaktifkan berbagai fungsi sel serta saraf.

  3. Zat Besi yaitu mineral yang berperan penting untuk pembentukan sel darah merah, metabolisme tubuh, menjaga fungsi saraf dan fungsi kognitif, dan meningkatkan sistem imun.

  4. Protein, merupakan nutrisi penting untuk mendukung proses tumbuh kembang anak, perbaikan sel, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Ada dua jenis protein utama yang ditemukan dalam susu, yaitu kasein dan protein whey. Keduanya dianggap sebagai protein berkualitas tinggi.

  5. Vitamin B12, yaitu vitamin yang baik untuk meningkatkan fungsi tubuh, mulai dari otak, saraf, dan sel darah.

  6. Riboflavin (vitamin B2), merupakan vitamin yang baik untuk meningkatkan kesehatan pencernaan, otak dan sistem saraf, dan diperlukan untuk pembentukan sel darah. Sangat cocok untuk membantu meningkatkan konsentrasi anak-anak di sekolah.

  7. Vitamin D yang baik untuk menjaga kesehatan tulang dan mencegah adanya gangguan pertumbuhan pada anak usia sekolah.

     

Baca Juga : Cara Mendidik Anak agar Berani dan Percaya Diri 

 

Manfaat Susu bubuk untuk Pertumbuhan Anak Usia Sekolah

Salah satu manfaat minum susu bubuk bagi anak-anak usia sekolah yang sedang dalam masa pertumbuhan adalah sebagai sumber energi yang kaya akan protein, kalsium, zat besi, dan vitamin A berkualitas tinggi. Kandungan inilah yang dapat memberikan manfaat seperti:

  1. Sebagai sumber energi karena susu juga mengandung karbohidrat, lemak, dan protein yang merupakan sumber kalori utama pada tubuh. Kalori inilah yang dijadikan sebagai 'bahan bakar' yang digunakan oleh anak usia sekolah untuk bergerak dan berpikir.

  2. Mendukung proses pertumbuhan anak berkat kandungan protein dan kalsium yang dapat membantu mendukung imun, kekuatan otot, dan kepadatan tulang anak-anak.

  3. Meningkatkan daya tahan tubuh atau imunitas karena pada sejumlah produk susu juga difortifikasi dengan sejumlah vitamin dan mineral, seperti vitamin A, C, D, juga za besi dan zink.

  4. Membantu menjaga kesehatan jantung, karena biasanya susu pertumbuhan anak dilengkapi dengan kandungan DHA di dalamnya.

  5. Membantu meningkatkan konsentrasi dan mendukung proses belajar anak-anak usia sekolah, sebab susu memiliki kandungan vitamin B kompleks, DHA, dan juga omega 6 di dalamnya.
     

Tips Memilih Susu Bubuk untuk Gizi Anak SD

Setelah memahami kandungan dan manfaat susu bubuk untuk anak SD di atas, berikut ini beberapa tips memilih susu bubuk:

  1. Pastikan untuk memilih produk susu bubuk yang telah resmi terdaftar di BPOM. Selain itu, cek masa kedaluwarsa produk susu dengan melihat keterangan yang tertera di kemasan.

  2. Memilih susu bubuk dengan kandungan protein berkualitas tinggi dan disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak usia sekolah. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menjelaskan bahwa kebutuhan protein anak usia 6-12 tahun adalah sebesar 25-55 gram setiap harinya.

  3. Diperkaya dengan mineral penting seperti kalsium, kalium, zink, dan zat besi yang berperan besar terhadap tumbuh kembang serta fungsi tubuh anak-anak sekaligus menjaga sistem imunitas tubuhnya dengan baik.

  4. Diperkaya dengan kandungan vitamin A, vitamin B kompleks, vitamin C, dan vitamin D yang dapat mendukung imunitas tubuh.

  5. Memilih susu bubuk dengan rasa yang disukai oleh anak-anak, misalnya rasa cokelat. Selain lezat dan menyehatkan, manfaat susu bubuk cokelat untuk anak adalah untuk meningkatkan moodnya, sehingga mereka dapat beraktivitas dengan lebih bersemangat.

  6. Memilih susu bubuk dengan kemasan yang tidak rusak dan masih tertutup rapat untuk menghindari paparan kuman, bakteri, dan virus yang dapat merusak susu.
     

Tak perlu bingung memilih susu bubuk untuk gizi anak SD, sebab anak-anak usia sekolah bisa merasakan manfaat susu bubuk di atas dengan mengonsumsi DANCOW FortiGro sebanyak dua kali sehari, yakni pagi dan malam hari sebelum tidur.

 

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi yang lengkap, seperti

  1. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box)

  2. Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.
     

DANCOW FortiGro tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga, serta aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi.

 

DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan rasa yang disukai Si Buah Hati, yaitu Cokelat, Stroberi, dan Vanila, yang praktis dikonsumsi kapan saja dan di mana saja, termasuk untuk bekal sekolah untuk mendukungnya siap belajar.

Image Article
manfaat susu bubuk
Highlight Artikel
On
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

7 Makanan Tinggi Zat Besi untuk Anak Usia Sekolah yang Aktif

Published date

Memenuhi kebutuhan gizi anak merupakan kewajiban bagi setiap orang tua. Tak hanya mengenyangkan, penting juga untuk memastikan asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh anak-anak mengandung zat gizi yang diperlukan untuk mendukung proses tumbuh kembangnya, salah satunya adalah zat besi. Untuk mengetahui apa saja makanan sumber zat besi untuk anak, simak penjelasannya berikut ini.

 

Zat Besi dan Perannya dalam Pertumbuhan Anak

World Health Organization (WHO) atau badan kesehatan dunia menjelaskan bahwa zat besi merupakan nutrisi penting dalam pembentukan hemoglobin. Hemoglobin merupakan protein yang bertugas sebagai pengangkut oksigen dalam darah, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, saraf, sistem pencernaan, kinerja otak, mengatur suhu tubuh, dan berperan dalam mengatur metabolisme energi manusia, termasuk anak-anak usia sekolah yang aktif. Menurut Angka Kecukupan Gizi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kebutuhan harian zat besi anak usia SD adalah 8–10 miligram.

Saat anak kekurangan zat besi akibat baik dari asupan makanan maupun kemampuan tubuh dalam menyerap zat besi dapat mengakibatkan anemia (kekurangan sel darah merah) yang dapat menghambat tumbuh kembangnya. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyebutkan, beberapa gejala anemia pada anak diantaranya sebagai berikut:

  • Tubuh cepat lelah dan kulit tampak pucat.

  • Gampang pusing.

  • Detak jantung jadi lebih cepat.

  • Mudah cemas atau suasana hati berubah.

  • Kesulitan berkonsentrasi.

Selain mencegah anemia, beberapa manfaat mencukupi kebutuhan zat besi anak lainnya adalah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh, meningkatkan metabolisme otot, memelihara jaringan ikat, meningkatakan pertumbuhan fisik dan perkembangan saraf, meningkatkan fungsi sel, dan memproduksi beberapa hormon yang berperan penting dalam tumbuh kembang anak usia sekolah.

 

Baca Juga : Cara agar Anak Jadi Pintar di Sekolah

 

Pilihan Makanan Sumber Zat Besi untuk Anak

Kebutuhan nutrisi zat besi untuk anak usia sekolah dapat diperoleh dari makanan yang mereka konsumsi setiap harinya. Zat besi juga ada jenis, yakni heme, yaitu zat besi yang biasanya didapatkan dari makanan yang berasal dari hewan seperti daging, ikan, kerang, dan unggas. Selain itu, ada jenis non-heme, yaitu zat besi yang berasal dari tanaman seperti sayuran berdaun hijau, kedelai, dan buah-buahan kering.

Pada dasarnya, zat besi jenis heme (berasal dari hewan) lebih mudah diserap oleh tubuh jika dibandingkan dengan zat besi non-heme.

Asosiasi Keluarga Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia menjelaskan bahwa untuk mencukupi kebutuhan zat besi anak SD dapat dipenuhi dengan memberikan beberapa makanan seperti:

 

1. Hati Ayam 

Dalam 100 gram hati ayam mengandung 15,8 miligram zat besi. Selain zat besi, hati ayam juga kaya akan protein, vitamin A, vitamin B, tembaga, selenium, sekaligus sumber kolin terbaik untuk meningkatkan kesehatan otak dan hati anak-anak usia sekolah.

 

2. Buah bit 

Bunda juga bisa memberikan buah kaya zat besi, seperti bit untuk membantu meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah. Selain mengandung zat besi, buah bit juga kaya serat, asam folat dan kalium yang dibutuhkan dalam tumbuh kembang anak.

 

3. Kerang 

Makanan kaya zat besi untuk anak selanjutnya adalah kerang. Dalam 100 gram kerang terdapat sebanyak 15,6 miligram zat besi.

 

4. Tiram 

Selain kerang, jenis makanan laut yang kaya akan zat besi adalah tiram. Dalam 100 gram tiram mengandung sekitar 3,7 miligram zat besi dan juga zat gizi lain seperti seng, selenium, vitamin B12, dan vitamin D yang kaya antioksidan untuk membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

 

5. Bayam hijau 

Bayam menjadi sayuran hijau yang kaya akan zat besi, dimana dalam 100 gram bayam kukus mengandung 5,7 miligram zat besi. Meski bayam menjadi zat besi non-heme yang tidak dapat diserap dengan baik, namun bayam juga kaya akan vitamin C yang dapat meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh.

 

6. Tempe kedelai 

Dalam 100 gram tempe terdapat 4,9 miligram zat besi. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa zat besi akan lebih mudah diserap dalam bentuk ferritin. Ferritin inilah yang banyak ditemukan dalam kacang kedelai.

 

7. Daging sapi 

Daging sapi menjadi salah satu zat besi heme yang paling mudah diserap oleh tubuh. Selain zat besi, daging sapi juga kaya akan vitamin B, seng, selenium, dan protein berkualitas tinggi yang baik untuk menunjang proses tumbuh kembang anak usia sekolah.

 

Selain dengan makanan di atas, Bunda dapat memenuhi kebutuhan zat besi anak SD dengan memberikan susu untuk melengkapi gizinya. Sebagai rekomendasi, Bunda juga bisa memberikan susu DANCOW FortiGro yang merupakan susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun. DANCOW FortiGro mengandung tinggi zat besi dimana mengonsumsi 2 kali sehari, yakni tiap pagi dan malam sebelum tidur, dapat membantu memenuhi kebutuhan asupan zat besi harian.

 

Selain itu juga DANCOW FortiGro mengandung berbagai vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi yang lengkap, seperti:

  1. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box).

  2. Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D.

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

 

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi terhadap susu sapi. Tersedia dalam varian Instant, Cokelat, dan Full Cream.

 

Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanilla yang disukai Si Buah Hati. DANCOW UHT praktis dikonsumsi untuk bekal sekolah atau pun dalam perjalanan. Yuk, penuhi kebutuhan nutrisi zat besi untuk anak usia sekolah dengan selalu menyediakan DANCOW Fortigro di rumah mulai sekarang!

Image Article
sumber zat besi untuk anak
Highlight Artikel
On
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Seberapa Penting Kalsium untuk Ibu Hamil? Ini Penjelasannya!

Published date

Kalsium adalah salah satu zat gizi penting untuk menjaga kesehatan ibu hamil dan janin dalam kandungan. Inilah mengapa dokter kandungan selalu meresepkan kalsium untuk ibu hamil sebagai suplemen wajib untuk dikonsumsi.

Tapi, apakah Bunda sudah tahu, apa saja manfaat kalsium untuk ibu hamil, sehingga zat gizi ini sampai diwanti-wanti agar dicukupi sepanjang kehamilan?

Manfaat Kalisum untuk Ibu Hamil

Perlu Bunda ketahui, manfaat dari kalsium untuk ibu hamil utamanya untuk mencegah komplikasi kehamilan, khususnya menurunkan risiko hipertensi yang dapat membahayakan keselamatan ibu dan janin. Berikut penjelasannya:

Mencegah preeklampsia

Kalsium sangat terkait dengan hipertensi saat hamil, faktor penyebab preeklampsia atau kondisi ketika tekanan darah tinggi ibu hamil tidak terkontrol.  Pasalnya, kekurangan kalsium saat hamil dapat merangsang pengeluaran hormon paratiroid, yang membuat kalsium di sel-sel otot berlebihan dan otot menjadi lebih tegang.

Selain itu, kondisi di atas juga dapat membuat ginjal lebih aktif mengeluarkan renin. Hal itu bisa membuat cairan susah dikeluarkan dari tubuh, tekanan darah naik, dan bumil mengalami preeklampsia. Nah, komplikasi kehamilan preeklampsia bisa meningkatkan risiko kerusakan organ sampai kematian pada bumil. 

Menurunkan risiko bayi lahir prematur

Kekurangan kalsium saat hamil juga dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur pada bayi dalam kandungan. Kalsium dapat mengontrol pelepasan hormon paratiroid dan kalsium intraseluler, sehingga kontraksi otot polos rahim dapat dikendalikan. Dengan begitu, kelahiran prematur dapat dicegah.

Untuk Bunda ketahui, bayi lahir prematur berisiko meninggal atau hidup tapi mengalami disabilitas seperti gangguan belajar, punya kelainan penglihatan, atau pendengaran. Mengingat pentingnya manfaat dari kalsium untuk ibu hamil, Bunda sebaiknya mencukupi kebutuhan zat gizi ini setiap hari sepanjang mengandung buah hatinya. 

Kebutuhan Harian Kalsium untuk Ibu Hamil

Bunda, kalsium adalah mineral paling banyak di tubuh dan penting untuk berbagai proses tubuh, termasuk pembentukan tulang, kontraksi otot, sampai menunjang fungsi enzim dan hormon. 6Nah, kekurangan kalsium saat hamil dapat menyebabkan berbagai risiko kesehatan bumil, seperti tulang jadi rapuh, tangan dan kaki gemetaran, sensasi kesemutan di tubuh, kram otot, atau kejang.

Selain itu, Si Buah Hati di dalam kandungan bisa mengalami keterlambatan tumbuh kembang, bayi lahir dengan berat badan rendah, atau perkembangan mineral di dalam tubuhnya kurang baik. 6Di sisi lain, kelebihan kalsium saat hamil juga bisa berdampak buruk untuk kesehatan, seperti meningkatkan risiko kencing batu, infeksi saluran kencing, serta menghambat penyerapan mikronutrien penting lainnya.

Jadi, pastikan ibu hamil mencukupi kebutuhan zat gizi ini. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyebutkan, kebutuhan kalsium harian untuk ibu hamil sebanyak 1.200 miligram.

Senada dengan WHO, Kementerian Kesehatan di Indonesia juga menyarankan, ibu hamil perlu menambah asupan kalsiumnya menjadi 1.200 miligram per hari atau 200 miligram lebih banyak dibandingkan saat tidak hamil. 

Baca Juga: Kenapa Anak Susah Disapih? Yuk, Simak di Sini!

Jenis Makanan yang Mengandung Kalsium dan Baik untuk Ibu Hamil

Ada banyak cara memenuhi kebutuhan kalsium untuk ibu hamil yang bisa dilakukan sehari-hari. Salah satunya dengan mengonsumsi makanan kalsium untuk ibu hamil. Berikut ini beberapa makanan sumber kalsium untuk ibu hamil yang baik dikonsumsi:

  • Sawi

  • Brokoli

  • Kubis

  • Kedelai hijau

  • Bok choy

  • Jeruk

  • Susu

  • Keju

  • Yogurt

  • Es krim

  • Ikan sarden

  • Ikan salmon

  • Udang

  • Kacang polong

  • Kacang buncis

  • Kacang merah

  • Buncis

  • Wakame

Selain beberapa makanan di atas, sumber kalsium yang bagus untuk ibu hamil juga bisa berasal dari makanan yang difortifikasi kalsium, contohnya susu, jus, oatmeal, atau sereal. 

Setelah Bunda menyimak beragam manfaat dari kalsium untuk ibu hamil, jangan lupa untuk memasukkan beberapa daftar makanan di atas ke dalam menu sehari-hari.

Image Article
Seberapa Penting Kalsium untuk Ibu Hamil? Ini Penjelasannya!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Gizi Makanan untuk Kecerdasan Otak Bayi: Apa yang Harus Diberikan?

Published date

Si Buah Hati sudah memasuki usia enam bulan? Wah, Bunda harus mulai menyiapkan sejumlah makanan pendamping ASI (MPASI) agar bayi mendapatkan asupan gizi sesuai kebutuhannya. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk memilih makanan untuk kecerdasan otak bayi.

Asupan makanan yang tepat memang tak hanya menunjang tumbuh kembang fisik, melainkan juga perkembangan kognitif bayi. Apa saja makanan bayi untuk kecerdasan otak yang direkomendasikan?

 

Pentingnya MPASI untuk Perkembangan Otak Bayi

Keunggulan ASI sebagai nutrisi untuk bayi sudah tak perlu diragukan lagi. ASI mengandung nutrisi lengkap dengan komponen mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin,mineral hingga komponen bioactive. Laktosa yang merupakan karbohidrat utama dalam ASI juga berfungsi sebagai salah satu sumber energi untuk otak.

Namun ketika Si Buah Hati sudah memasuki enam bulan, perlu pemberian makanan yang mengandung nutrisi tepat untuk kecerdasan otak bayi agar perkembangan mereka semakin optimal. Tak hanya nutrisi, MPASI yang tepat dapat sekaligus mencukupi kebutuhan gizi harian bayi.

Menyediakan semua zat gizi makro dan mikro dalam jumlah yang cukup atau adekuat pada 1.000 hari pertama kehidupan si Buah Hati penting untuk perkembangan otak dan neurokognitif yang normal. Ini artinya, tidak ada satu jenis zat gizi "ajaib" yang menjadi solusi tunggal terhadap perkembangan saraf anak.

Penelitian Landshears (2004) menyebutkan perkembangan kognitif pada remaja 17 tahun merupakan akumulasi perkembangan anak dari usia 0-4 tahun (50%), 4-8 tahun (30%) dan 9-17 tahun (20%). Oleh karena itu, perlu makanan yang cukup untuk mendukung perkembangan kecerdasan otak sejak dari usia bayi.

Para ahli saraf dan psikolog juga menyebut hari-hari pertama kehidupan anak merupakan periode kritis dan sensitif dalam perkembangan otak. Karenanya, ketika terjadi perubahan struktur atau fungsi otak karena faktor nutrisi dapat mengakibatkan konsekuensi jangka panjang yang tidak dapat diubah.

Faktor yang Memengaruhi Kecerdasan Otak Bayi

Faktor genetik atau keturunan menjadi salah satu faktor yang dapat menentukan kecerdasan Si Buah Hati. Hal ini karena sebagian besar perkembangan otak pada awal kehidupan sangat terprogram.

Namun, keturunan bukanlah satu-satunya faktor penentu kecerdasan otak anak. Selain faktor internal yakni bakat atau kecerdasan yang diturunkan langsung dari orangtua, perkembangan otak dapat didorong oleh stimulasi, aktivitas di lingkungan sekitar, pola asuh, pendidikan, kesehatan hingga asupan nutrisi. Faktor lingkungan dan nutrisi bahkan menjadi faktor paling besar yang mempengaruhi perkembangan otak anak.

 

Jenis Makanan untuk Kecerdasan Otak Bayi

Pertumbuhan otak bayi sudah dimulai ketika dia masih berada di dalam kandungan. Perkembangan itu bakal berlanjut, terutama selama fase 1.000 hari pertama kehidupannya. Kekurangan zat besi pada fase tersebut akan mengganggu proses perkembangan struktur otak, sistem neurotransmitter dan pembentukan membran saraf untuk menyempurnakan kerja otak.

Agar perkembangan otak lebih optimal, perlu makanan tinggi zat besi untuk bayi dan sejumlah nutrisi lain. Berikut makanan yang meningkatkan kecerdasan otak bayi.

 

1. Telur 

Telur adalah salah satu pilihan MPASI yang ideal. Selain bergizi dan murah, telur biasanya disukai oleh anak. Telur memiliki kandungan zat besi, kolin, vitamin B12 hingga protein. Kolin sendiri sangat penting untuk perkembangan otak dan meningkatkan fungsi kognitif.

 

2. Makanan Laut        

Makanan laut merupakan sumber zat besi dan protein hewani yang baik seperti tuna, salmon, udang, lobster hingga rumput laut punya kandungan nutrisi yang beragam mulai yodium hingga Omega-3. Asam lemak omega-3, khususnya DHA, diketahui sangat besar peranannya dalam perkembangan otak. Keberadaannya diperlukan sejak masa janin hingga usia dua tahun. Zat besi menunjang produksi sel darah merah yang membawa nutrisi dan oksigen ke seluruh sel dan jaringan tubuh, tak terkecuali otak.

Baca Juga : Stimulasi Bicara Anak Usia 1 Tahun

 

3. Sayuran 

Salah satu makanan yang mengandung zat besi untuk bayi adalah sayuran. Sayuran seperti bayam, wortel, kentang dan brokoli mengandung dapat meningkatkan kemampuan berpikir anak. walaupun mengandung zat besi, namun perlu diingat bahwa, penyerapan zat besi dari sayuran lebih sedikit dibandingkan dari protein hewani.

 

4. Kacang-kacangan

Kacang-kacangan seperti kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, dan kacang kedelai adalah sumber nutrisi yang bermanfaat untuk Si Buah Hati. Makanan ini mengandung sumber protein yang penting dalam pembentukan neurotransmitter. Selain itu kacang-kacangan mengandung zat besi, kalium, magnesium, Omega-3 dan asam folat untuk mendukung perkembangan kognitif anak.

Asupan yang tepat dan sesuai kebutuhan akan mendukung kecerdasan anak di masa depan. Yuk penuhi asupan nutrisi mereka sejak dini Bunda!

Image Article
Gizi Makanan untuk Kecerdasan Otak Bayi: Apa yang Harus Diberikan?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Buah Hati Siap Belajar dengan Makanan Mengandung Omega 3 dan 6

Published date

Bunda, salah satu cara agar buah hati siap belajar adalah dengan menyediakan makanan yang bernutrisi untuk perkembangan otaknya. Di antaranya, makanan yang mengandung Omega 3 dan 6. Untuk Bunda ketahui, omega 3 dan 6 memiliki peran penting untuk fungsi otak dan juga tumbuh kembang normal Si Buah Hati. 

Namun, sebelum membahas lebih jauh mengenai pentingnya konsumsi makanan yang mengandung omega 3 dan omega 6, kita cari tahu dulu yuk apa itu omega 3 dan 6.

Apa Itu Omega 3 dan 6?

Asam lemak omega-3 atau asam lemak tak jenuh ganda adalah jenis lemak yang tidak bisa dihasilkan oleh tubuh manusia. Asam lemak ini disebut juga dengan “lemak esensial”, yang harus didapat dari makanan. 

Berdasarkan bentuk dan ukuran kimianya, ada banyak jenis lemak Omega-3, di antaranya:

  • Eicosapentaenoic acid (EPA): Fungsi utama asam lemak 20-karbon ini menghasilkan eicosanoids, yang membantu mengurangi peradangan dan membantu mengurangi gejala depresi.

  • Docosahexaenoic acid (DHA): Asam lemak 22-karbon, DHA membentuk sekitar 8 persen dari berat otak dan sangat penting untuk perkembangan dan fungsi otak normal.

  • Asam alfa-linolenat (ALA): Asam lemak 18-karbon ini dapat dikonversi menjadi EPA dan DHA. ALA digunakan oleh tubuh untuk energi. 

Sama seperti omega 3, omega 6 merupakan asam lemak tak jenuh ganda. Asam lemak ini juga merupakan lemak esensial yang dibutuhkan oleh tubuh agar berfungsi dengan baik. Fungsi utama dari omega 6 adalah menyediakan energi untuk tubuh. Salah satu jenis omega 6 yang paling umum adalah Arachidonic acid (AA), yang berguna menghasilkan bahan kimia eicosanoid, sama seperti EPA.

Namun, eicosanoid yang diproduksi AA lebih banyak berfungsi untuk membantu melawan peradangan tubuh. Ini membuat AA penting bagi sistem imun tubuh. 

Manfaat Konsumsi Makanan Mengandung Omega 3 dan 6

Konsumsi makanan yang mengandung omega 3 dan 6 berpengaruh pada tumbuh kembang anak, terutama pada perkembangan otaknya. 

Riset menunjukkan bahwa rendahnya asupan DHA pada ibu hamil dan menyusui menunjukkan peningkatan gangguan perkembangan saraf anak. Pada studi lain, suplementasi DHA menurunkan risiko gangguan perkembangan penglihatan dan saraf anak. Inilah mengapa suplementasi omega 3 sudah diberikan sejak masa kehamilan. 

Tapi, bukan hanya omega 3 saja yang penting bagi perkembangan otak anak. Suplementasi omega 3 dan 6 terbukti secara ilmiah dapat meningkatkan kemampuan membaca pada anak sekolah.  Tapi, manfaat omega 3 dan 6 bukan hanya sebatas itu. Lebih jelasnya, berikut beberapa manfaat omega 3 dan 6 untuk tubuh.

Baca Juga: Nutrisi Otak Anak 1 Tahun agar Cerdas

Manfaat omega 3

Mendukung perkembangan membran sel pada otak anak, sehingga anak mudah menangkap berbagai hal di sekitarnya

Menunjang daya ingat

Melancarkan peredaran darah dalam tubuh, sehingga menunjang kesehatan jantung anak

Mempertajam penglihatan dan meningkatkan kesehatan mata

Melancarkan mekanisme pencernaan

Anti inflamasi atau anti peradangan

Meningkatkan stamina tubuh

Baik untuk kesehatan kulit. 

Manfaat omega 6

  • Menekan kadar kolesterol dalam darah yang bermanfaat terhadap perkembangan jantung anak

  • Dapat mencegah terjadinya penyempitan pembuluh darah yang dapat menunjang kesehatan sistem peredaran darah dan sirkulasi oksigen dalam sistem pernapasan anak

  • Mengatur kadar gula dalam darah

  • Menunjang perkembangan sistem saraf.

Makanan yang Mengandung Omega 3 dan 6

Seperti yang disebutkan di atas, sejak dalam kandungan Si Buah Hati telah membutuhkan asupan omga 3 dan 6. Namun, kebutuhan omega 3 dan 6 tidak hanya berhenti sampai 1000 hari pertama kehidupannya tapi terus hingga dewasa.

Tentunya, asupan omega 3 dan 6 tidak boleh bergantung pada suplementasi. Untuk itu, yuk ketahui beberapa makanan yang memiliki kandungan omega 3 dan 6 berikut ini.

Bunda, kandungan omega 3 pada makanan bisa didapatkan melalui konsumsi seafood dan ikan yang mengandung lemak seperti salmon, mackerel, anchovies, sarden, dan trout. Selain itu, makanan seperti telur dan daging juga mengandung omega 3.

Sementara itu, asam lemak omega 6 bisa didapatkan melalui konsumsi biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran, daging, dan ayam. 

Kebutuhan Harian Omega 3 dan 6 Anak

Asupan omega-3 dan omega 6 yang perlu dicukupi dalam sehari berbeda-beda sesuai dengan usia.

  • Anak usia 1 tahun memiliki kebutuhan omega 3 sekitar 0,5 gram dan omega 6 4,4 gram setiap harinya.

  • Anak usia 1-3 tahun memiliki kebutuhan omega 3 sekitar 0,7 gram dan omega 6 7 gram setiap harinya.

  • Anak usia 4-9 tahun memiliki kebutuhan omega 3 sekitar 0,9 gram dan omega 6 10 gram setiap harinya.

  • Anak usia 10-12 tahun memiliki kebutuhan omega 3 sekitar 1,2 gram dan omega 6 12 gram setiap harinya. 

Bunda, untuk mendukung kemampuan belajarnya, bantu lengkapi nutrisi si buah hati dengan memberikan makanan yang bergizi, salah satunya dengan memberikan DANCOW 3+. DANCOW 3+ Imunutri tinggi vitamin A, C, E, dan zink, tinggi kalsium, protein, vitamin D, serta DHA, zat besi, dan Omega 3 & 6.   

Dengan asupan gizi yang tercukupi, Bunda dapat mendukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan optimal.

Image Article
Buah Hati Siap Belajar dengan Makanan Mengandung Omega 3 dan 6
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Ciri-ciri Anak Kekurangan Zat Besi dan Cara Mencegahnya

Published date

Untuk mendukung tumbuh kembang Si Buah Hati, Bunda perlu memastikan ia mengonsumsi zat besi yang cukup pada makanan dan minuman hariannya. Dari informasi di laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia disebutkan zat besi sebagai mineral yang berperan penting dalam pembentukan hemoglobin dalam sel darah merah. 

Hemoglobin sendiri merupakan jenis protein yang membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Tak hanya berguna bagi orang dewasa, zat besi juga menjadi salah satu nutrisi yang penting untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak. 

Kekurangan zat besi pada anak usia sekolah dapat menghambat kinerja otak anak dan memicu berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah anemia defisiensi besi.

Dampak Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi merupakan suatu keadaan di mana kadar zat besi di dalam tubuh tidak mencukupi untuk mempertahankan fungsi fisiologis yang normal. Tanpa zat besi yang cukup, tubuh tubuh tidak dapat memproduksi sel darah merah yang sehat, sehingga distribusi oksigen dalam tubuh tidak dapat berjalan dengan optimal. Mudah merasa lelah dan sering sesak napas bisa menjadi ciri anak kekurangan zat besi yang paling jelas terlihat.

Ciri-ciri Anak Kekurangan Zat Besi

Melansir dari situs Kemenkes, kurangnya kadar zat besi pada anak-anak juga dapat mengganggu kemampuan tubuhnya untuk berfungsi secara optimal. Selain mudah lelah dan sesak napas, tanda kekurangan zat besi pada anak usia sekolah biasanya baru terdeteksi saat terjadi anemia defisiensi besi. 

Beberapa ciri kekurangan zat besi pada anak yang harus Bunda waspadai antara lain sebagai berikut: 

  1. Kulit terlihat lebih pucat dari biasanya. Hal ini karena pada dasarnya hemoglobin dalam sel darah merah memberikan warna merah dalam darah. Saat kadarnya menurun, maka darah menjadi kurang merah. 

  2. Tangan dan kaki terasa dingin karena peredaran darah ke tangan dan kaki yang tidak lancar.

  3. Pertumbuhan dan perkembangan yang melambat.

  4. Nafsu makan menurun drastis sebab zat besi memengaruhi produksi hormone ghrelin, yaitu hormon yang mengatur rasa lapar.

  5. Pernapasan yang tidak normal dan cepat. Hal ini terjadi karena otot-otot dalam tubuh tidak mendapatkan asupan oksigen yang cukup untuk melakukan aktivitas harian. Akibatnya, laju pernapasan meningkat karena tubuh berusaha mendapatkan oksigen lebih banyak, sehingga menyebabkan sesak napas.

  6. Sering mengalami infeksi, sebab zat besi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Saat kadarnya menurun, maka anak-anak lebih mudah terpapar infeksi.

  7. Mempengaruhi perubahan mood dan konsentrasi menurun pada anak sehingga akan berpengaruh pada prestasinya di sekolah. 

Baca Juga: Manfaat Vitamin D dari Susu FortiGro

Cara Mencegah Kekurangan Zat Besi pada Anak

 Kekurangan zat besi pada anak usia sekolah bisa dicegah dengan memenuhi kebutuhan zat besi melalui asupan harian, yakni makanan dan minuman bergizi seimbang dan mengandung zat besi. 

Perlu diketahui bahwa kebutuhan zat besi pada anak usia sekolah (6–12 tahun) yang dianjurkan seperti yang disebutkan dalam Angka Kecukupan Gizi dan Kementerian Kesehatan adalah 8–10 mg/hari . 

Bunda dapat memenuhi kebutuhan gizi Si Buah Hati melalui asupan makanan dan minuman bergizi. Beberapa makanan bergizi yang bisa dikonsumsi anak-anak untuk memenuhi kebutuhan zat besinya antara lain daging merah, ayam, ikan, telur, cokelat hitam, kerang kacang-kacangan, bayam, brokoli, dan juga dilengkapi dengan memberikan susu. 

Untuk membantu mencukupi kebutuhan gizi anak, Bunda dapat memberikan DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan untuk anak usia 6–12 tahun dengan kandungan vitamin dan mineral dalam segelas susu DANCOW FortiGro yang dapat mendukung proses tumbuh kembangnya seperti:

  1. Kandungan vitamin dan mineral yang dapat mendukung proses belajar dan meningkatkan imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, dan D.

  2. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks).

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Manfaat DANCOW FortiGro ini tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluargandan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.

DANCOW FortiGro juga tersedia kemasan UHT siap minum dengan pilihan rasa yang disukai Si Buah Hati, yaitu Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi untuk bekal sekolah atau dalam perjalanan. 

Setelah memahami ciri-ciri anak kekurangan zat besi dan cara pencegahannya, pastikan untuk selalu memenuhi kebutuhan gizi anak dengan baik ya, Bunda!

Image Article
Ciri-ciri Anak Kekurangan Zat Besi dan Cara Mencegahnya
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Optimalkan Kebutuhan Gizi Anak saat Puasa

Published date

Meski anak-anak belum diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa Ramadan selama seharian penuh, namun tak sedikit dari mereka yang justru bersemangat untuk mencobanya. Sebagai orang tua, kita hanya bisa mendukungnya dengan baik. Salah satu caranya adalah dengan memastikan kebutuhan gizi anak terpenuhi dengan baik saat puasa. Agar puasa Si Buah Hati berjalan lancar, simak penjelasan mengenai tips penuhi gizi anak saat puasa berikut ini.

Pentingnya Memenuhi Kebutuhan Gizi Anak Saat Puasa

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang menyebutkan bahwa selama menjalankan puasa asupan makanan berkurang sebanyak 20–30 persen setiap harinya. Penurunan asupan makanan tentunya harus diimbangi dengan asupan makanan yang berkualitas baik saat sahur maupun berbuka puasa agar kebutuhan gizi anak saat puasa tetap terpenuhi. 

Memenuhi kebutuhan gizi anak usia 6–12 tahun saat puasa merupakan hal yang sangat penting untuk mendukung anak-anak tetap dapat melakukan proses belajar dan akitivitas harian dengan lancar dalam kondisi tidak mudah lelah dan gampang sakit ketika sedang berpuasa. 

Kebutuhan Gizi Anak saat Puasa 

Menurut penjelasan dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, berikut beberapa kebutuhan gizi anak usia 6–12 tahun saat puasa yang sebaiknya dikonsumsi Si Buah Hati.

Karbohidrat

Karbohidrat berperan sebagai sumber energi utama dalam tubuh, termasuk saat berpuasa. Jenis karbohidrat yang baik dikonsumsi sebagai menu sahur maupun berbuka adalah karbohidrat kompleks, seperti nasi merah, kentang, jagung, dan ubi. Anak-anak masih bisa mengonsumsi nasi putih, namun dalam porsi secukupnya ditambah dengan sayuran hijau. 

Protein

Selain memiliki peran untuk mempercepat pembentukan jaringan otot tubuh, protein juga berperan sebagai glikogen yang akan dipecah agar tubuh tetap berenergi selama berpuasa. Ada dua jenis protein yang bisa dikonsumsi, yaitu protein hewani dan nabati. Protein hewani contohnya adalah daging, telur, ikan, ayam, dan susu. Sedangkan protein nabati bisa didapatkan dari makanan seperti tahu, tempe, kedelai, kacang merah, dan kacang hijau.

Serat

Berperan untuk memperlambat proses perubahan karbohidrat menjadi gula, sehingga anak-anak bisa merasa kenyang lebih lama. Sumber serat yang paling baik untuk dikonsumsi adalah sayuran hijau.

Lemak

Meskipun kebutuhannya tidak sebanyak protein dan karbohidrat, namun lemak juga menjadi salah satu nutrisi yang diperlukan tubuh saat berpuasa. Namun, pastikan jenis lemak yang dikonsumsi adalah lemak sehat yang berasal dari beberapa makanan seperti ikan, alpukat, bayam, dan minyak zaitu, bukan aneka gorengan yang digoreng dengan minyak melimpah dan tidak memiliki nilai gizi di dalamnya.

Vitamin dan mineral 

Tubuh juga membutuhkan vitamin dan mineral selama berpuasa yang bisa didapatkan dari konsumsi buah-buahan tinggi air dan vitamin serta sayuran favorit anak-anak. Pastikan untuk memasukkan buah dan sayuran dalam menu sahur dan berbuka ya, Bunda!

Baca Juga: Cara Melatih Anak Puasa

Tips Memenuhi Kebutuhan Gizi Anak saat Puasa

Cara efektif yang bisa Bunda lakukan untuk mendukung anak agar dapat berpuasa dengan lancar adalah dengan memperhatikan hal berikut: 

  1. Cara penuhi kebutuhan gizi anak pada saat puasa yang utama adalah menyiapkan menu sahur dan buka puasa yang bergizi untuk anak, seperti sayur, daging, dan buah. Agar momen berpuasa di bulan Ramadan menjadi lebih menyenangkan, Bunda bisa mengajak anak untuk menyiapkan hidangan bersama.

  2. Berbuka dengan minum air mineral dan takjil sehat untuk anak berupa buah-buahan manis seperti kurma, susu, maupun makanan tradisional favoritnya.

  3. Memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan baik, melalui air mineral dan juga susu yang bisa dikonsumsi saat sahur dan berbuka. Susu dapat membantu memenuhi kebutuhan kalsium pada anak, mendukung kinerja otot, dan juga menjaga metabolisme tubuh selama berpuasa. 

Sebagai rekomendasinya, Bunda bisa memberikan DANCOW FortiGro yang sudah dilengkapi dengan vitamin serta mineral penting yang baik dikonsumsi saat sahur dan berbuka puasa untuk mendukung anak agar bisa tetap beraktivitas dan tidak lemas saat puasa. 

DANCOW FortiGro merupakan susu yang dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun dengan beberapa kandungan gizi sebagai berikut: 

  1. Kandungan vitamin dan mineral yang dapat mendukung proses belajar dan meningkatkan imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, dan D.

  2. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks).

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium

Selain hadir dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream, DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan pilihan rasa yang disukai Si Buah Hati, yaitu Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang pas jadi sajian untuk dikonsumsi saat berbuka puasa. 

Pastikan kebutuhan gizi anak terpenuhi dengan memberikan DANCOW FortiGro untuk membantu puasanya lancar dan dapat beraktivitas tanpa merasa lemas ya, Bunda!

Image Article
Optimalkan Kebutuhan Gizi Anak saat Puasa
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off