Optimalkan Porsi Makan Sahur! Ini Cara Menahan Lapar Saat Puasa

Published date

Memerhatikan asupan saat sahur dan berbuka puasa merupakan cara menahan lapar saat puasa yang paling efektif selama bulan Ramadan, termasuk untuk anak-anak yang sedang belajar berpuasa. Alih-alih makan dalam porsi berlebihan, pastikan bahwa setiap makanan yang dikonsumsi baik saat sahur maupun berbuka puasa mengandung gizi seimbang yang diperlukan oleh Si Buah Hati setiap harinya.

Nah, agar anak-anak dapat berpuasa dengan lancar dan nyaman, yuk simak cara menahan haus dan lapar saat puasa yang bisa diterapkan berikut ini.

Pentingnya Pemilihan Menu Sahur Bergizi Tinggi untuk Menahan Lapar selama Puasa

Sahur atau makan sebelum waktu subuh sangat penting dilakukan sebagai cara agar menahan lapar saat puasa dan mempersiapkan tubuh agar dapat berpuasa dengan nyaman. Oleh karena itu, makanan yang dikonsumsi haruslah mengandung gizi yang seimbang, dimana memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, air, dan juga serat.

Selama berpuasa, asupan kalori harus tetap dijaga, terutama konsumsi gula, garam, dan lemak baik pada orang dewasa dan anak-anak. Tujuannya adalah untuk mencegah kolesterol meningkat selama bulan Ramadan dan hari raya lebaran. Batas konsumsi gula, garam, dan lemak pada anak-anak hingga dewasa yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah sebagai berikut.

  • Gula per orang per hari 50 gram atau setara dengan empat sendok makan.

  • Garam per orang per hari sebanyak 5 gram atau setara dengan satu sendok teh.

  • Lemak per orang per hari 67 gram atau sekitar lima sendok makan.

Tujuan dari batas konsumsi gula, garam, dan lemak di atas adalah untuk menjaga kesehatan jantung dan fungsi organ tubuh lainnya agar tetap berfungsi dengan baik.

Baca Juga: Tips Puasa untuk Anak dan Cara Jaga Kesehatannya

Tips Tubuh tetap sehat dan Kenyang Lebih Lama saat Puasa

Pada dasarnya, rasa lapar merupakan respon alami tubuh yang menandakan bahwa tubuh membutuhkan lebih banyak asupan makanan. Beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang lebih cepat merasa lapar antara lain kurangnya asupan protein, tidak memiliki tidur yang cukup, dan kurangnya aktivitas fisik, termasuk saat berpuasa. Lantas, bagaimana cara menahan lapar saat puasa? Simak penjelasannya berikut ini.

  1. Mengonsumsi makanan yang kaya akan protein, baik saat sahur maupun berbuka puasa. Sebab protein memiliki peran penting dalam mengendalikan nafsu makan dengan cara meningkatkan produksi hormon yang dapat mengatur rasa kenyang dan mengurangi kadar hormon yang merangsang rasa lapar. Beberapa makanan kaya protein yang bisa dikonsumsi saat sahur antara lain daging, unggas, ikan, telur, tahu, dan tempe. Protein tinggi juga bisa ditemukan dalam beberapa produk susu, yoghurt, kacang, dan biji-bijian.
  2. Memastikan Si Buah Hati mencukupi waktu tidurnya dengan baik, terutama saat berpuasa di mana mereka harus bangun untuk sahur saat dini hari. Ajak anak-anak untuk memanfaatkan waktu untuk tidur saat siang hari dan atur jam tidur malam dengan baik selama bulan Ramadan. Tidur yang cukup dapat membantu meningkatkan produksi leptin atau hormon yang mendorong rasa kenyang dan mengurangi produksi ghrelin, yaitu hormon yang merangsang nafsu makan. 
  3. Mengonsumsi makanan sumber karbohidrat yang lambat dicerna (karbohidrat kompleks) seperti gandum, nasi merah atau nasi cokelat, dan roti gandum. Khusus untuk Si Buah Hati, mereka masih boleh mengonsumsi nasi putih namun dalam porsi kecil dan dilengkapi dengan lauk serta sayuran.
  4. Cara menahan haus dan lapar saat puasa selanjutnya adalah dengan mengonsumsi sayur dan buah-buahan segar saat sahur dan berbuka puasa. Makanan inilah yang kaya akan vitamin, mineral, serat, dan membuat tubuh terhidrasi dengan baik.
  5. Kacang-kacangan atau menambahkan selai kacang pada roti panggang juga bisa membuat perut terasa kenyang lebih langka. Sebab makanan ini mengandung lemak sehat yang berperan dalam memperlambat pencernaan dan meningkatkan produksi hormon yang mendorong rasa kenyang.
  6. Menghidrasi tubuh dengan baik, yaitu saat sahur, setelah makan sahur sebelum imsak, saat berbuka puasa, setelah makan malam, dan sebelum tidur di malam hari. Memenuhi kebutuhan cairan tubuh dapat memberikan berbagai manfata kesehatan, termasuk meningkatkan kesehatan otak dan jantung, menjaga kesehatan kulit, meningkatkan sistem pencernaan, dan berpotensi mengurangi nafsu makan jika dikonsumsi sebelum makan.

Selain makanan bergizi, Bunda juga bisa melengkapi kebutuhan gizi Si Buah Hati dengan memberikan susu. Bunda bisa memberikan DANCOW FortiGro yang siap mendukung Si Buah Hati lebih siap belajar jalani Ramadan dengan kombinasi unik DHA dan zat besi. Berikan DANCOW FortiGro 2 kali sehari, yaitu saat malam sebelum tidur dan ketika sahur.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun karena mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung: 

  • Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box).

  • Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D.

  • Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi terhadap susu sapi. Tersedia dalam varian Instant, Cokelat, dan Full Cream.

Selain itu, DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang disukai Si Buah Hati. DANCOW UHT praktis dikonsumsi anak saat berbuka puasa di jalan.

Yuk, lengkapi persediaan DANCOW FortiGro di rumah untuk mendukung Si Buah Hati lebih siap belajar menjalani Ramadan dengan lancar, nyaman, serta tetap semangat beraktivitas.

Image Article
Optimalkan Porsi Makan Ketika Sahur! Ini Cara Menahan Lapar Saat Puasa
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Apakah Puasa Mempengaruhi ASI? Ini Penjelasannya!

Published date

Meski termasuk ke dalam kategori orang yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa, namun banyak Bunda yang sedang menyusui ingin tetap menjalankan ibadah puasa. Dalam hal ini, yang kerap dikhawatirkan bukan soal rasa lapar dan haus, namun lebih pada adalah kuantitas dan kualitas produksi ASI bagi Si Buah Hati. Lantas, apakah puasa mempengaruhi ASI? Simak penjelasannya berikut ini.

Faktor yang Mempengaruhi Penurunan Produksi ASI dalam Tubuh

Jika ada yang bertanya, ‘apakah puasa mempengaruhi produksi ASI?’, maka jawabannya adalah tidak. Sebab saat berpuasa tubuh ibu menyusui akan tetap memproduksi ASI sama seperti biasanya.

Lantas, apakah puasa memengaruhi kualitas ASI? Dari segi kualitas nutrisi, ASI yang diproduksi oleh ibu yang sedang berpuasa tentu mengalami penurunan kadar vitamin dan mineral seperti seng, magnesium, dan kalium dalam ASI. Namun tak perlu khawatir, sebab hal ini tidak akan memberikan dampak yang signifikan pada bayi, sehingga Bunda masih diperbolehkan untuk menyusui secara langsung saat berpuasa.

Secara umum, penurunan produksi ASI dalam tubuh disebabkan oleh kurangnya rangsangan pada payudara, kemampuan bayi dalam menghisap puting yang belum memadai, dan kurangnya frekuensi menyusui secara langsung pada bayi atau rutinitas pumping untuk mengosongkan payudara yang jarang dilakukan oleh ibu menyusui.

Lebih lanjut lagi, penurunan produksi ASI juga dapat dipengaruhi baik oleh kondisi ibu maupun sang bayi. Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

1. Faktor Ibu

  • Stres atau rasa cemas berlebih yang akan berpengaruh langsung pada produksi ASI.
  • Ibu dan bayi berpisah dalam waktu yang cukup lama, misalnya saat ibu harus kembali bekerja ke kantor.
  • Hormon yang tidak seimbang.
  • Kehamilan baru.
  • Jaringan payudara yang tidak mencukupi (payudara berbentuk tabung).
  • Pembedahan pada payudara atau puting susu.
  • Kondisi ibu yang tidak sadar akibat penggunaan narkoba, konsumsi alkohol, atau sedang menjalani pengobatan.
  • Cedera payudara atau posisi menyusui yang kurang tepat.
  • Penggunaan dot yang salah.
  • Pemenuhan gizi yang buruk pada ibu (kurang dari 1500 kalori per hari).

2. Faktor Bayi

  • Mengonsumsi susu formula dan menggunakan botol bayi.
  • Bayi menolak disusui secara langsung (direct breastfeeding) karena beberapa kondisi seperti aliran susu yang cukup deras, puting yang datar, atau ukuran puting yang terlalu besar.
  • Bayi tidur dalam waktu yang lama akibat kondisi tertentu seperti sakit kuning, kelahiran prematur, atau sedang menjalani pengobatan tertentu.
  • Jarak waktu menyusui yang terlalu lama, biasanya akibat bayi tidak bangun di malam hari.
  • Hisapan yang lemah akibat bayi prematur, sedang sakit.
  • Frenulum (lipatan yang berfungsi mengatur pergerakan) lidah yang pendek.

Dampak Jika Produksi ASI Menurun

Selain rasa cemas dan stres berlebihan pada sang ibu, produksi ASI yang menurun dapat memberikan dampak yang kurang baik bagi kesehatan dan pertumbuhan bayi, seperti:

  1. Berat badan bayi mengalami penurunan. Pada umumnya, bayi yang baru lahir akan mengalami pertambahan berat badan sebesar 1,5 hingga dua kilogram setiap bulannya. 
  2. Bayi menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, seperti jarang buang air kecil, menangis tanpa air mata, urin berwarna gelap, kulit kering, dan napas yang cepat.
  3. Bayi lebih mudah rewel atau lesu dan tetap terjaga saat sedang menyusui. 

Baca Juga: Kenapa Anak Susah Disapih? Yuk, Simak di Sini!

Cara Mengatasi Dampak Negatif dari Produksi ASI yang Menurun karena Puasa

Untuk mencegah penurunan produksi ASI saat berpuasa, berikut ini beberapa cara yang bisa Bunda lakukan.

  1. Hindari aktivitas yang terlalu berat dan melelahkan. Sebaliknya, usahakan untuk beristirahat dengan cukup selama berpuasa di bulan Ramadan.
  2. Jangan lewatkan makan sahur, sebab makanan yang dikonsumsi saat sahur akan menjadi cadangan gizi dan kalori selama berpuasa seharian penuh. Oleh karena itu, pastikan untuk mengonsumsi jenis makanan bergizi seimbang dengan memerhatikan kandungan karbohidrat kompleks, serat, protein, lemak, vitamin, dan mineral yang penting untuk tubuh agar tetap berenergi sepanjang hari.
  3. Mengonsumsi makanan bergizi saat berbuka puasa dan menghindari makanan yang mengandung gula tambahan. Beberapa jenis makanan yang bisa dikonsumsi untuk meningkatkan energi dan produksi ASI selama puasa antara lain daging ayam, ikan, dan daging tanpa lemak, sayur brokoli, daun katuk.
  4. Mencukupi kebutuhan air minum dengan baik, yaitu dua sampai tiga gelas air mineral baik saat sahur dan berbuka puasa.
  5. Menyediakan camilan di malam hari, seperti kacang-kacangan, telur rebus, susu, dan kurma.
  6. Tetap menyusui seperti biasa untuk merangsang produksi ASI.

Dari penjelasan di atas, maka bisa disimpulkan bahwa penurunan ASI tentunya dapat memberikan dampak yang sangat besar bagi bayi, terutama yang baru lahir. Bayi tidak mendapatkan gizi yang cukup untuk tumbuh dan berkembang dengan normal sesuai dengan perkembangan bayi seusianya, sehingga mereka juga tampak lebih rewel serta mudah terserang penyakit.

Oleh karena itu, Bunda sebaiknya selalu memperhatikan konsumsi makanan bergizi seimbang dan menjaga tubuh terhidrasi terutama pada waktu buka puasa, sahur, dan di malam hari. Hal tersebut untuk memastikan produksi ASI tetap lancar selama berpuasa ya, Bunda. Selamat berpuasa!

Image Article
Apakah Puasa Mempengaruhi ASI? Ini Penjelasannya!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Tips Menyiapkan Menu Sahur Pertama untuk Anak

Published date

Mengajarkan arti puasa Ramadan pada anak usia prasekolah merupakan kewajiban bagi setiap orang tua. Alih-alih memaksa mereka untuk langsung puasa penuh hingga magrib, Bunda bisa memulainya dengan mengajak mereka untuk puasa setengah hari dan mengenalkan beberapa rutinitas yang dilakukan selama bulan Ramadan pada Si Buah Hati, salah satunya adalah dengan mengajaknya untuk ikut sahur bersama keluarga.

Agar Si Buah Hati makin bersemangat belajar berpuasa, berikut ini beberapa rekomendasi menu sahur pertama untuk anak yang bisa Bunda siapkan di rumah.

Manfaat Memenuhi Kebutuhan Gizi Anak selama Puasa

Meski anak prasekolah pada umumnya hanya mampu berpuasa setengah hari, namun penting bagi orang tua untuk memerhatikan kebutuhan gizi anak dengan baik, termasuk dalam menyiapkan menu sahur untuk anak usia dini.

Pasalnya, selama menjalankan puasa, asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh berkurang sebanyak 20-30 persen setiap harinya. Dengan begini, anak-anak tetap dapat melakukan berbagai akitivitas harian dengan lancar, tidak mudah lelah, dan tidak merasa lapar meski sedang berpuasa.

Tak hanya itu saja, pemenuhan kebutuhan gizi anak selama berpuasa juga dapat mendukung proses tumbuh kembang anak prasekolah berjalan dengan optimal, sehingga mereka bisa mendapatkan beberapa manfaat seperti:

  1. Energi yang stabil.
  2. Tulang dan gigi yang kuat.
  3. Kesehatan mental yang lebih baik.
  4. Mempertahankan berat badan yang sehat.
  5. Mencegah penyakit kronis.

Baca Juga: Cara Ajarkan Makna Puasa untuk Si Buah Hati

Tips Menyusun Menu Sahur Pertama untuk Anak 

Makan sahur merupakan salah satu bagian penting dari puasa Ramadan, terutama bagi anak-anak yang sedang mulai belajar untuk berpuasa. Agar kebutuhan gizi anak prasekolah tetap terpenuhi dengan baik guna mendukung puasanya, simak tips menyiapkan menu sahur bergizi untuk anak berikut ini.

  1. Menu sahur pertama untuk anak harus mengandung karbohidrat yang berperan sebagai sumber energi utama saat berpuasa. Jenis karbohidrat yang baik dikonsumsi sebagai menu sahur maupun berbuka adalah karbohidrat kompleks, seperti nasi merah, kentang, jagung, dan ubi Si Buah Hati masih bisa mengonsumsi nasi putih, namun dalam porsi secukupnya ditambah dengan sayuran hijau. 
  2. Menyiapkan makanan yang kaya akan serat. Serat berperan untuk memperlambat proses perubahan karbohidrat menjadi gula, sehingga anak-anak bisa merasa kenyang lebih lama. Sumber serat yang paling baik untuk dikonsumsi adalah sayuran hijau.
  3. Siapkan lauk tinggi protein yang bisa dijadikan sebagai sumber tenaga. Ada dua jenis protein yang bisa dikonsumsi, yaitu protein hewani dan nabati. Protein hewani contohnya adalah daging, telur, ikan, ayam, dan susu. Sedangkan protein nabati bisa didapatkan dari makanan seperti tahu, tempe, kedelai, kacang merah, dan kacang hijau.
  4. Memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral dalam tubuh dengan memberikan buah-buahan saat sahur. Berikan buah-buahan favorit anak-anak, seperti semangka, pisang, alpukat, dan masih banyak lagi. 
  5. Hindari konsumsi makanan tinggi gula pada saat sahur karena dapat meningkatkan rasa lapar dan hanya mengandung gizi yang rendah.
  6. Menghindari makanan yang terlalu asin agar anak-anak tidak mudah merasa haus dan mengalami dehidrasi.
  7. Memberikan porsi makan yang tidak terlalu berlebihan untuk Si Buah Hati, namun pastikan kebutuhan gizinya seimbang.
  8. Mengajak Si Buah Hati untuk ikut menyiapkan menu sahur pilihannya. Untuk yang satu ini, Bunda bisa menanyakan pada mereka satu hari sebelumnya mengenai menu apa yang ingin disantap saat sahur. Dengan begini, mereka akan lebih bersemangat saat sahur.
  9. Pastikan Si Buah Hati cukup mengonsumsi air putih selama puasasi sehingga tubuhnya tetap terhidrasi dengan baik untuk melancarkan proses metabolisme. 
  10. Lengkapi asupan makanan saat sahur dengan susu. Kandungan protein, vitamin, mineral, dan mikronutrien lain pada susu akan membantu memenuhi kebutuhan kalsium pada anak, mendukung kinerja otot, dan juga menjaga metabolisme tubuh selama berpuasa. 

Untuk bantu penuhi kebutuhan gizi Si Buah Hati saat berpuasa, Bunda bisa memberikan DANCOW 3+ Imunutri dengan varian rasa favorit anak 2 kali sehari, saat sebelum tidur dan sahur. DANCOW 3+ Imunutri mengandung 0 gram sukrosa, tinggi vitamin A, C, E, Zink, tinggi Kalsium & Vitamin D, Omega 3 & 6 serta kombinasi DHA dan Zat Besi, untuk mendukung pertumbuhan Si Buah Hati. 

Image Article
Tips Menyiapkan Menu Sahur Pertama untuk Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

7 Jajanan Buka Puasa yang Disukai Anak-anak

Published date

Momen berbuka puasa menjadi saat yang menyenangkan dan paling ditunggu saat bulan Ramadan, termasuk bagi anak prasekolah yang sedang belajar berpuasa. Pasalnya, mereka bisa menikmati aneka jajanan untuk buka puasa favoritnya. 

Click here to enter text.Tak hanya memiliki rasa yang enak, Bunda juga harus memastikan bahwa jajanan takjil buka puasa di rumah mengandung gizi yang baik untuk mendukung kesehatan tubuhnya, ya. Misalnya dengan menyediakan buah-buahan manis (tidak asam) seperti kurma saat berbuka puasa. Buah kurma inilah yang mengandung karbohidrat untuk menggantikan energi yang hilang saat berpuasa.

Tips Memilih Jajanan Buka Puasa yang Enak dan Menyehatkan

Meskipun kandungan gizi dalam jajanan untuk buka puasa tidak setinggi makanan utama, namun jajanan yang sehat dapat mendukung proses pertumbuhan Si Buah Hati. Agar tidak salah pilih, simak beberapa tipsnya berikut ini. 

  • Manfaatkan momen berbuka puasa untuk memberikan buah-buahan segar pada Si Buah Hati. 

  • Sediakan makanan sehat di rumah. Bila perlu, Bunda bisa membuatnya beberapa camilan sehat seperti jus buah, salad buah, smoothie, dan masih banyak lagi.

  • Hindari makanan ringan atau snack kemasan yang mengandung gula tambahan.

  • Ajarkan Si Buah Hati untuk makan makanan yang berwarna-warni, seperti buah-buahan dan sayuran aneka warna. 

Jajanan Takjil Buka Puasa untuk Anak

Selain kurma, berikut ini beberapa jajanan buka puasa yang disukai anak-anak yang bisa Bunda berikan agar kebutuhan gizi harian Si Buah Hati terpenuhi dengan baik selama bulan Ramadan.

1. Yoghurt 

Kandungan protein dan kalsium di dalam yogurt sangat baik untuk mendukung pertumbuhan tulang yang optimal pada anak prasekolah. Bahkan, yogurt juga mengandung bakteri hidup yang bermanfaat bagi sistem pencernaan. Untuk menghindari konsumsi gula yang berlebihan pada anak prasekolah, Bunda bisa memilih yogurt tawar tanpa lemak dan menambahkan sedikit madu, potongan buah kurma, atau buah mangga manis agar rasanya lebih lezat dan disukai Si Buah Hati.

2. Es krim buah

Jajanan buka puasa kekinian untuk anak yang bisa Bunda buat sendiri di rumah adalah popsicle atau es krim stik. Agar lebih sehat, pilih buah favorit Si Buah Hati lalu dihaluskan menggunakan blender dan diberi campuran susu. Setelah itu, tuangkan ke dalam cetakan popsicle dan simpan dalam freezer hingga membeku dan sajikan saat berbuka puasa.

3. Salad buah aneka warna

Bunda juga bisa menyajikan salad buah aneka warna untuk Si Buah Hati. Potong atau cetak buah dengan bentuk yang lucu, lalu sajikan dengan tambahan yogurt tawar dan sedikit madu. Anak-anak pasti suka!

4. Milkshake atau smoothie

Menu jajanan yang satu ini juga bisa membantu melengkapi kebutuhan vitamin dan mencukupi kebutuhan cairan tubuh pada anak prasekolah yang sedang belajar puasa. Libatkan Si Buah Hati dalam proses pembuatannya. Misalnya dengan meminta mereka untuk menentukan buah apa yang harus dipilih untuk dijadikan smoothie atau milkshake dan ajak mereka untuk membuatnya. Pasti menyenangkan, deh.

Baca Juga: Yuk, Buka Puasa dengan yang Sehat dan Menyegarkan!

5. Ubi manis panggang

Selain memiliki rasa yang manis, kandungan vitamin A dalam ubi juga sangat baik untuk menjaga kesehatan mata dan kulit. Untuk yang satu ini, Bunda bisa membeli ubi manis panggang di supermarket atau membuatnya sendiri di rumah sebagai alternatif jajanan untuk buka puasa pengganti kentang goreng.

6. Kacang-kacangan

Pilih kacang-kacangan yang disukai oleh anak-anak, misalnya kacang almond yang dipanggang. Selain renyah dan rasanya yang khas, kacang-kacangan juga merupakan makanan tinggi lemak sehat, mengandung serat, dan juga antioksidan yang penting untuk mendukung proses pertumbuhannya.

7. Takjil dengan tambahan susu

Jajanan takjil buka puasa juga bisa diolah dari bahan susu. Bunda juga bisa menkreasikan susu sebagai bahan tambahan untuk membuat jajanan atau takjil kesukaan Si Buah Hati sehingga menjadi lebih bergizi, seperti milkshake, es krim, es buah, puding dan masih banyak lagi. 

Untuk bantu penuhi kebutuhan gizi Si Buah Hati selama puasa, Bunda bisa berikan DANCOW 3+ Imunutri saat malam hari sebelum tidur dan ketika sahur. DANCOW 3+ Imunutri mengandung 0 gram Sukrosa, tinggi vitamin A, C, E, Zink, tinggi kalsium & vitamin D, serta mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi untuk mendukung pertumbuhan Si Buah Hati.

Image Article
7 Jajanan Buka Puasa yang Disukai Anak-anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Apakah Ibu Hamil Boleh Puasa? Simak Penjelasannya Berikut Ini!

Published date

Bagi umat muslim, menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan tentu menjadi salah satu momen indah yang paling ditunggu setiap tahunnya, termasuk bagi para Bunda yang sedang hamil. Namun, pertanyaan seperti ‘apakah ibu hamil boleh puasa Ramadan’ juga masih sering muncul, terutama pada calon ibu baru yang masih ragu untuk berpuasa karena takut akan memengaruhi perkembangan janinnya.

Berpuasa saat hamil bisa menjadi tantangan yang cukup berat bagi beberapa wanita. Sebab, mereka membutuhkan asupan gizi yang cukup untuk kesehatan diri dan juga janin yang dikandungnya melalui makanan yang dikonsumsi setiap harinya. Ditambah lagi dengan kemungkinan terjadinya dehidrasi karena harus menahan rasa haus selama kurang lebih 13 jam lamanya.

Apakah Ibu Hamil Boleh Puasa Ramadan?

Pada dasarnya, seorang wanita yang sedang hamil atau menyusui selama bulan Ramadan tidak diwajibkan untuk berpuasa. Meski begitu, jika ada pertanyaan ‘Ibu hamil apakah boleh puasa?’, ‘apakah ibu hamil boleh puasa setengah hari?’, atau ‘apakah ibu hamil boleh tidak puasa jika merasa lemas, mual, dan muntah?’, maka jawabannya adalah boleh. Namun, sebelum memutuskan untuk berpuasa, pastikan untuk mengonsultasikannya terlebih dahulu dengan dokter kandungan dan memastikan bahwa Bunda dalam kondisi yang sehat, ya.

Umumnya, dokter hanya menyarankan ibu hamil untuk berpuasa saat usia kehamilannya masih berada di trimester pertama. Syaratnya adalah dengan beristirahat dengan cukup sepanjang hari, memastikan bahwa kebutuhan gizi dan kalorinya terpenuhi dengan baik, mencukupi kebutuhan cairan dengan minum tiga liter air yang diperoleh saat sahur dan berbuka puasa, dan membatasi makanan tinggi gula yang biasanya dikonsumsi saat berbuka puasa.

Apakah ibu hamil tidak boleh puasa jika dokter tidak mengizinkan? Tentu saja tidak boleh. Bukan tanpa sebab, dokter tidak menyarankan ibu hamil untuk berpuasa pasti karena ada alasannya, terutama terkait dengan kesehatan sang ibu dan janin dalam kandungan. 

Pada analisa dari sebuah observasi menyebutkan bahwa belum ditemukan korelasi yang signifikan antara puasa Ramadan dengan kesehatan ibu dan janin, serta berat lahir bayi. Selanjutnya dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dampak puasa pada ibu hamil.

Ada beberapa kondisi yang menyebabkan ibu hamil tidak boleh berpuasa, seperti usia kehamilan di trimester kedua dan ketiga, serta adanya riwayat penyakit atau komplikasi selama kehamilan seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan anemia.

Baca Juga: Nutrisi agar Berat Badan Ideal saat Hamil

Selain rutin berkonsultasi terkait kondisi kesehatan sebelum berpuasa, penting juga bagi para Bunda yang hamil untuk memeriksakan kandungannya jika selama berpuasa mengalami beberapa hal seperti berikut ini.

  1. Berat badan yang semakin berkurang selama menjalankan puasa Ramadan.
  2. Merasa sangat haus dan lebih jarang buang air kecil. 
  3. Saat buang air kecil, air seni berwarna gelap dan berbau menyengat yang bisa menjadi tanda dehidrasi, sehingga membuat mereka lebih rentan mengalami infeksi saluran kemih atau komplikasi lainnya.
  4. Lebih sering mengalami sakit kepala, demam, mual, dan muntah.
  5. Terjadi perubahan pada gerakan bayi di dalam perut, misalnya saat bayi tidak banyak bergerak atau menendang.
  6. Sering mengalami nyeri seperti kontraksi. Kondisi ini dapat menjadi tanda persalinan prematur.
  7. Merasa lemah dan mudah lelah meski sudah beristirahat dengan cukup.

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Jika Ibu Hamil Berpuasa

Agar tetap dapat menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadan dengan nyaman tanpa membahayakan kesehatan diri dan janin dalam kandungan, berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil.

  1. Rencanakan puasa dari jauh hari, salah satunya adalah dengan mengonsultasikannya pada dokter dan mencukupi kebutuhan makanan bergizi selama bulan Ramadan.
  2. Mencukupi kebutuhan gizi dengan baik saat sahur. Pilih makanan yang dapat membuat Bunda merasa kenyang lebih lama, seperti karbohidrat kompleks dan makanan berserat tinggi (ubi, nasi merah, sayuran hijau), makanan tinggi protein (daging dan telur), dan makanan yang mengandung lemak sehat.
  3. Mengonsumsi kurma, buah-buahan, dan yoghurt saat berbuka puasa.
  4. Minum tiga liter air yang terbagi saat sahur, menjelang imsak, berbuka puasa, setelah makan malam, sebelum tidur, dan setelah bangun tidur sebelum sahur.
  5. Minum susu untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi tubuh dan janin.
  6. Minum vitamin kehamilan yang sudah diberikan oleh dokter secara rutin.

Selain beberapa hal di atas, pastikan bahwa Bunda juga beristirahat dengan baik selama berpuasa. Saat mulai merasakan lemas, mual, atau muntah, sebaiknya segera batalkan puasa dan konsumsi makanan bergizi agar tidak membahayakan kesehatan diri dan janin. Bila perlu, berikan jeda beberapa hari untuk memastikan bahwa kondisi tubuh sudah cukup sehat untuk kembali berpuasa. 

Image Article
Apakah Ibu Hamil Boleh Puasa? Simak Penjelasannya Berikut Ini!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Pemenuhan Gizi untuk Anak Puasa. Apa yang Perlu Disiapkan?

Published date

Bagi Bunda yang memiliki Si Buah Hati usia 6–12 tahun dan dalam tahap belajar berpuasa, pastikan untuk memperhatikan asupan gizi untuk menjaga kesehatan dan stamina saat Ramadan. Mengingat bahwa asupan makanan akan berkurang sebanyak 20–30 persen saat berpuasa, maka penurunan ini harus diimbangi dengan pemberian makanan bergizi dan juga asupan vitamin serta mineral yang baik saat berbuka, malam hari, dan sahur. Untuk memahami manfaat vitamin anak saat puasa, simak penjelasannya berikut ini.

Kebutuhan Gizi yang Perlu Dipenuhi selama Bulan Puasa

Tak jauh beda dengan hari biasanya, berikut ini beberapa kebutuhan gizi dan vitamin anak saat puasa yang harus Bunda penuhi agar puasanya dapat berjalan dengan lancar dan tetap bertenaga dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

1. Karbohidrat 

Karbohidrat berperan sebagai sumber energi utama dalam tubuh, termasuk saat berpuasa. Jenis karbohidrat yang baik dikonsumsi sebagai menu sahur maupun berbuka adalah karbohidrat kompleks, seperti nasi merah, kentang, jagung, dan ubi. Anak-anak masih bisa mengonsumsi nasi putih, namun dalam porsi secukupnya ditambah dengan sayuran hijau. 

2. Protein

Selain memiliki peran untuk mempercepat pembentukan jaringan otot tubuh, protein juga berperan sebagai glikogen yang akan dipecah agar tubuh tetap berenergi selama berpuasa. Ada dua jenis protein yang bisa dikonsumsi, yaitu protein hewani dan nabati. Protein hewani contohnya adalah daging, telur, ikan, ayam, dan susu. Sedangkan protein nabati bisa didapatkan dari makanan seperti tahu, tempe, kedelai, kacang merah, dan kacang hijau.

3. Serat

Berperan untuk memperlambat proses perubahan karbohidrat menjadi gula, sehingga anak-anak bisa merasa kenyang lebih lama. Sumber serat yang paling baik untuk dikonsumsi adalah sayuran hijau.

4. Lemak

Meskipun kebutuhannya tidak sebanyak protein dan karbohidrat, namun lemak juga menjadi salah satu nutrisi yang diperlukan tubuh saat berpuasa. Namun, pastikan jenis lemak yang dikonsumsi adalah lemak sehat, terutama yang mengandung asam lemak omega 3 & 6 yang berasal dari beberapa makanan seperti ikan, alpukat, dan minyak zaitun. Sebaiknya, kurangi makanan dengan lemak tak sehat seperti gorengan dan juga makanan.

Baca Juga: Optimalkan Kebutuhan Gizi Anak saat Puasa

Vitamin dan mineral 

Tubuh juga membutuhkan vitamin dan mineral selama berpuasa yang bisa didapatkan dari konsumsi buah-buahan tinggi air dan vitamin serta sayuran favorit anak-anak. Jenis vitamin anak saat puasa yang harus dipenuhi antara lain vitamin yang dapat mendukung proses pertumbuhan, perkembangan, dan menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh, seperti vitamin A, B (B2, B6, B12), C, D, E, dan K.

Sedangkan mineral yang dibutuhkan adalah kalsium, yodium, zat besi, dan zink. Cara terbaik yang bisa dilakukan untuk mendapatkan vitamin dan mineral yang cukup adalah dengan mengonsumsi berbagai macam makanan dengan asupan gizi seimbang, seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, buah-buahan, sereal dan biji-bijian, daging merah tanpa lemak, ikan, dan susu.

Tips Memenuhi Kebutuhan Gizi Si Buah Hati Selama Puasa

Agar kebutuhan nutrisi Si Buah Hati terpenuhi dengan baik selama puasa, simak beberapa tips berikut ini ya, Bunda.

  1. Untuk memenuhi kebutuhan gizi dan vitamin anak saat puasa, usahakan agar anak-anak tidak melewatkan waktu sahur. Sebab sahur merupakan bagian penting dari puasa Ramadan di mana mereka bisa mengonsumsi makanan bergizi yang berperan sebagai sumber tenaga untuk dapat beraktivitas dengan lancar dan tidak mudah merasa lapar.
  2. Sediakan makanan yang kaya akan serat, seperti roti gandum, buah-buahan, dan sayuran, sehingga dapat membuat perutnya merasa kenyang lebih lama.
  3. Selain nasi putih, sediakan juga pilihan lauk yang tinggi protein seperti telur, daging tanpa lemak, dan ikan.
  4. Hindari konsumsi makanan bergula tinggi, seperti donat dan kue saat sahur dan berbuka puasa.
  5. Menghindari makanan yang terlalu asin untuk mencegah terjadinya dehidrasi pada anak-anak usia sekolah yang sedang belajar berpuasa.
  6. Saat berbuka puasa, hindari memaksa anak-anak untuk makan secara berlebihan untuk mengimbangi penurunan kalori harian. Makan secara berlebihan hanya akan memicu gangguan pencernaan dan rasa tidak nyaman pada perut (begah). 
  7. Hindari konsumsi minuman bersoda, makanan pedas, dan juga makanan berminyak seperti gorengan.
  8. Mencukupi kebutuhan cairan tubuh. Pastikan anak-anak cukup minum air mineral saat sahur, berbuka puasa, setelah makan malam, dan sebelum tidur.

Selain memberikan makanan bergizi, Bunda juga bisa melengkapi asupan gizi dan vitamin untuk anak puasa dengan memberikan susu DANCOW FortiGro yang siap mendukung Si Buah Hati lebih siap belajar jalani Ramadan dengan kombinasi unik DHA dan zat besi. Berikan DANCOW FortiGro 2 kali sehari, yaitu saat malam sebelum tidur dan ketika sahur.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun karena mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung:

  • Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box).

  • Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D.

  • Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium. 

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi terhadap susu sapi. Tersedia dalam varian Instant, Cokelat, dan Full Cream. 

Selain itu, DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanilla yang disukai Si Buah Hati. DANCOW UHT praktis dikonsumsi anak saat berbuka puasa di jalan.

Image Article
Vitamin Anak Saat Puasa: Apa Saja yang Harus Dipenuhi?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Simak 5 Ide Kue Lebaran yang Enak dan Sehat Ini Yuk, Bunda!

Published date

Selain opor ayam dan ketupat, momen Hari Raya Idul Fitri juga identik dengan berbagai sajian kue kering favorit keluarga. Jika selama ini Bunda lebih sering membeli atau memesannya dari toko atau lewat online, kali ini tidak ada salahnya mencoba untuk membuatnya di rumah bersama Si Buah Hati. Nah, agar Lebaran kali ini berbeda dengan sebelumnya, yuk simak ide kue Lebaran yang bisa menjadi inspirasi Bunda dalam berkreasi berikut ini!

Kue Lebaran yang populer

Ada begitu banyak jenis kue Lebaran yang populer dan menjadi favorit anggota keluarga. Diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Kue nastar

Ide kue Lebaran simpel yang pertama adalah kue nastar. Nama nastar sendiri berasal dari bahasa Belanda, yaitu ‘ananas’ yang berarti nanas dan juga ‘taartjes’ yang berarti tart. Terbuat dari tepung terigu, gula halus, margarin, dan kuning telur, nastar menjadi salah satu kue kering favorit keluarga karena rasanya yang nikmat, tekstur yang lembut, dan juga dilengkapi isian selai nanas yang manis dan gurih. 

2. Kue kastengel

Selanjutnya adalah kastengel yang berasal dari bahasa Belanda ‘kaas’ atau keju, dan ‘stengels’ yang berarti batangan. Sama seperti namanya, kue kastengels memiliki bentuk seperti balok atau batang dengan rasa keju yang khas. Teksturnya yang padat dan renyah serta rasa keju yang gurih membuat kastengels menjadi salah satu favorit keluarga. 

3. Kue lidah kucing

Kue lidah kucing berasal dari Belanda. Kue ini masuk ke Indonesia bersamaan dengan kedatangan kaum kolonial di masa penjajahan. Dalam bahasa Belanda, kue ini dikenal dengan nama Katte Tong yang berarti lidah kucing karena bentuknya yang tipis dan putih.

Selain bahannya sangat mudah dan sederhana, kue lidah kucing menjadi salah satu ide kue Lebaran tanpa oven yang bisa Bunda coba di rumah. Memiliki tekstur yang renyah, lembut, rasa yang manis membuat kue lidah kucing menjadi salah satu kue kering favorit orang di setiap kesempatan, terutama saat Lebaran.

4. Putri salju

Selanjutnya ada putri salju, yaitu sejenis kue kering yang umumnya dibentuk seperti bulan sabit dan diselimuti gula halus seperti salju. Kue putri salju terbuat dari adonan tepung terigu, maizena, mentega, dan kuning telur dengan tambahan isian kacang almond yang sudah dicincang halus di dalamnya. Berbeda dengan kastengels, putri salju memiliki rasa yang lebih manis dan teksturnya yang lembut.

5. Kue bawang

Memiliki rasa yang gurih dan tekstur yang renyah, kue bawang juga bisa menjadi salah satu ide jualan kue Lebaran yang patut dicoba. Cara pembuatannya pun cukup mudah, hanya dengan mencampurkan beberapa bahan seperti tepung terigu, tepung tapioka, dan tambahan bumbu pelengkap lainnya. Setelah itu potong adonan seukuran dadu dan goreng hingga matang. 

Baca Juga: 4 Aktivitas Seru saat Liburan

Resep Membuat Kue Nastar

Salah satu resep kue Lebaran yang bisa Bunda coba praktikkan di rumah adalah resep membuat kue nastar berikut ini. 

Bahan yang dibutuhkan

  • 350 gram tepung terigu, ayak halus.

  • 2 butir kuning telur.

  • 75 gram DANCOW FortiGro Full Cream. 

  • 50 gram gula halus.

  • 250 gram mentega.

  • 2 sdm maizena.

  • Selai nanas secukupnya untuk isian.

Bahan olesan

  • 1 butir kuning telur.

  • 1 sdt minyak goreng.

  • 1 sdt kental manis.

Cara membuat

  • Kocok mentega dan gula halus hingga lembut. Masukkan kuning telur satu per satu, lalu kocok lagi hingga rata.

  • Masukkan tepung terigu, DANCOW FortiGro Full Cream, dan maizena. Aduk rata.

  • Bentuk adonan bulat-bulat, lalu pipihkan dan isi dengan selsai nanas secukupnya. Setelah itu bulatkan kembali hingga halus (tidak ada permukaan yang retak). Lakukan hingga adonan habis dan susun di atas loyang yang sudah dioles margarin.

  • Panggang nastar hingga setengah matang (kurang lebih 15 menit), angkat. 

  • Sementara itu, campurkan semua bahan olesan. 

  • Olesi nastar dengan bahan olesan hingga rata.

  • Panggang kembali hingga matang atau berwarna kuning kecokelatan.

  • Angkat dan biarkan dingin.

Tips Membuat Kue Lebaran yang Lebih Sehat dan Nikmat

Meski memiliki rasa yang lezat, namun sebagian besar kue Lebaran mengandung kalori yang cukup besar. Hal ini karena penggunaan tepung sebagai bahan utama dalam pembuatannya. Agar lebih sehat dan tetap nikmat, berikut ini beberapa tips yang bisa Bunda terapkan. 

  1. Mengganti tepung terigu tinggi karbohidrat dengan tepung almond yang lebih rendah kalori.
  2. Mengganti penggunaan gula putih dengan gula kelapa.
  3. Memilih bahan-bahan kue kering dengan kandungan gizi penting, seperti susu, sehingga menjadikan  kue Lebaran tidak hanya enak, tapi juga menyehatkan. 

Bunda bisa memakai DANCOW FortiGro Full Cream sebagai salah satu bahan tambahan dalam pembuatan kue kering. 

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun. Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi terhadap susu sapi. Tersedia dalam varian Instant, Cokelat, dan Full Cream. 

Dukung Si Buah Hati siap jalani Ramadan dengan kombinasi unik DHA dan zat besi. Berikan DANCOW FortiGro dua kali sehari saat malam sebelum tidur dan sahur.

Selain itu, DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanilla yang disukai Si Buah Hati. DANCOW UHT praktis dikonsumsi anak untuk buka puasa di perjalanan atau sajian snack sehat saat Lebaran. Selamat mencoba!

Image Article
ide kue Lebaran
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Kunci Gizi Seimbang untuk Anak Sekolah yang Aktif

Published date

Pada anak-anak usia sekolah yang semakin aktif, pemenuhan gizi seimbang yang baik merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan bagi setiap orang tua untuk mendukung proses tumbuh kembangnya. Sebab, semakin bertambahnya usia seorang anak, maka semakin besar juga kebutuhan gizi yang mereka perlukan. Lantas apa saja gizi seimbang anak sekolah yang harus dipenuhi? Simak penjelasannya di sini.

 

Kebutuhan Nutrisi untuk Anak Usia Sekolah

Dalam melakukan aktivitas sehari-hari, kebutuhan kalori pada anak-anak usia sekolah menurut Angka Kecukupan Gizi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah sebesar 1400–2050 kkal. Gizi seimbang untuk anak sekolah ini bisa didapatkan dari asupan makanan dan minuman bergizi dengan kandungan nutrisi seperti :

  1. Protein sebagai sumber energi dan juga mendukung kesehatan tulang, pertumbuhan sel, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Sumber protein yang dapat dikonsumsi antara lain daging, unggas, makanan laut, kacang-kacangan dan kacang polong, telur, produk kedelai, kacang-kacangan dan biji-bijian, serta susu.

  2. Zat besi untuk membantu meningkatkan kemampuan otak dan produksi sel darah merah. Makanan yang kaya akan zat besi diantaranya adalah daging, kacang-kacangan dan lentil, sereal dan roti yang diperkaya zat besi, sayuran berdaun gelap, dan kentang panggang.

  3. Vitamin A untuk menjaga kesehatan mata. Sumber vitamin A yang baik dikonsumsi anak-anak usia sekolah antara lain hati ayam, wortel, ubi jalar, dan bayam.

  4. Vitamin D untuk meningkatkan sistem imun tubuh dan menjaga kesehatan tulang. Selain sinar matahari, sumber vitamin D juga bisa ditemukan pada daging ikan berlemak seperti salmon, minyak hati ikan, dan produk yang diperkaya dengan vitamin D, seperti susu.

  5. Vitamin B6 dan B12 yang dapat ditemukan pada hati, daging, ikan, kentang, dan sayuran, dan produk susu. Nutrisi inilah yang dapat membantu menjaga kesehatan dan fungsi organ tubuh, menjaga sistem pencernaan, dan meningkatkan perkembangan sel.

  6. Asam lemak omega 3 dan 6 sebagai nutrisi anak yang dapat meningkatkan fungsi otak. Makanan yang mengandung asam lemak omega 3 dan 6 antara lain telur, kacang-kacangan, dan susu.

  7. Zink yang banyak ditemukan dalam bahan makanan seperti tiram, daging, ikan, produk susu, dan kacang-kacangan. Beberapa manfaat zinc sebagai salah satu gizi seimbang anak sekolah adalah untuk meningkatkan sistem imun tubuh, meningkatkan kinerja otak, dan mengoptimalkan pertumbuhan tinggi badan.

  8. Kolin yang berperan dalam meningkatkan kinerja fungsi otak dan menjaga kesehatan jantung. Nutrisi ini biasanya banyak terdapat pada sumber makanan seperti daging, produk susu, telur, dan sayuran.
     

Baca Juga : Cara Baik Mendidik Anak agar Percaya Diri

 

Tips Memilih Makanan dengan Nutrisi Seimbang untuk Anak Sekolah

Makan sehat dengan gizi seimbang untuk anak sekolah sangat penting bagi kesehatan, pertumbuhan, dan perkembangannya. Asupan makanan dengan gizi seimbang bertujuan untuk mengurangi risiko penyakit kronis seperti jantung, diabetes tipe 2, obesitas, dan beberapa jenis kanker.

Tak cukup hanya dengan mengonsumsi makanan bergizi saja, anak-anak juga harus aktif secara fisik dan makan dengan jumlah nutrisi yang tepat untuk menyeimbangkan energi yang mereka gunakan. Cara penuhi gizi anak sekolah bisa dilakukan dengan memberikan beberapa makanan seperti:

  1. Buah-buahan sebagai sumber vitamin.

  2. Sayuran hijau, polong-polongan, dan kacang-kacangan.

  3. Karbohidrat kompleks seperti nasi, roti, sereal, pasta, dan mie.

  4. Daging tanpa lemak, ikan, dan unggas sebagai sumber protein dan zat besi.

  5. Susu, yoghurt, dan keju.
     

Saat berada di sekolah, anak-anak cenderung dipengaruhi oleh lingkungannya, sehingga risiko jajan sembarangan pun cukup tinggi. Untuk meminimalisir potensi keracunan dan gangguan pencernaan anak, berikut ini beberapa tips memilih jajanan sekolah menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang bisa Bunda simak.

  1. Memilih makanan yang aman, bersih, dan dimasak sampai matang.

  2. Menghindari makanan dan minuman dengan warna yang mencolok.

  3. Membatasi konsumsi makanan cepat saji dan makanan dengan gula tambahan.

  4. Memperbanyak makanan tinggi serat dan protein.

  5. Mencukupi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air mineral setiap harinya.
     

DANCOW Fortigro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun karena mengandung vitamin dan mineral dapat mendukung proses belajar Si Buah Hati. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi yang baik untuk mendukung proses tumbuh kembangnya, seperti:

  1. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box)

  2. Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Manfaat DANCOW FortiGro ini tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini DANCOW FortiGro tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.

 

Selain menyampaikan beberapa hal di atas pada anak-anak, tips penuhi gizi anak sekolah agar seimbang juga bisa dilakukan dengan memberikan camilan sehat yang dibawa dari rumah untuk mencegah anak jajan sembarangan saat berada di sekolah, serta dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan saja dan di mana saja, termasuk untuk bekal sekolah.

Image Article
gizi seimbang anak sekolah
Highlight Artikel
On
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bunda, Yuk, Kenali Ciri-ciri Susu Kadaluarsa Berikut Ini!

Published date

Pada anak-anak usia sekolah, pemberian susu merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mendukung proses tumbuh kembang Si Buah Hati. Dua jenis susu yang biasa dikonsumsi adalah susu cair dan susu bubuk.

Meski keduanya memiliki kandungan gizi yang sama, penting sekali untuk memerhatikan tanggal kedaluwarsa dan memahami ciri-ciri susu basi dengan baik, khususnya pada susu cair yang memiliki masa penyimpanan lebih pendek dibanding susu bubuk.

 

Pentingnya Mengenali Ciri-ciri Susu Kadaluarsa

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, mengenali ciri-ciri susu yang sudah kedaluwarsa sangat penting dilakukan agar anak-anak dapat merasakan manfaat dari kandungan gizi dalam susu secara optimal. Selain itu, minum susu yang sudah kedaluwarsa dapat menyebabkan keracunan makanan dengan gejala pencernaan yang tidak nyaman seperti sakit perut, mual, muntah, dan diare. Untuk mencegah hal ini terjadi, hal pertama yang bisa dilakukan adalah dengan memeriksa tanggal kedaluwarsa yang tertera pada kemasan. Bila perlu, tulis kembali tanggal kedaluwarsanya dalam sebuah kertas, lalu tempelkan pada kemasan agar lebih jelas dan tidak hilang.

Ciri-ciri Susu Tak Layak Konsumsi dan Sudah Kedaluwarsa

Bunda perlu memperhatikan sejumlah ciri atau tanda susu sudah kedaluwarsa dan sebaiknya tidak dikonsumsi lagi:

  1. Ada perubahan warna, rasa, dan bau pada susu cair merupakan tanda-tanda susu kadaluarsa dan sebaiknya segera dibuang. Saat susu cair mulai membusuk, akan timbul bau tengik yang tidak sedap dan akan semakin kuat seiring dengan berjalannya waktu. Begitu juga dengan rasanya yang mulai berubah. Jika pada susu segar atau susu yang masih baru memiliki rasa manis yang lezat, maka lain halnya dengan susu basi yang memiliki rasa asam dan tidak enak.

  2. Ciri-ciri susu tak layak konsumsi selanjutnya adalah terdapat perubahan tekstur dan warna yang berubah, di mana susu menjadi berlendir, kental, dan warnanya kekuningan. Semua hal ini akibat pertumbuhan bakteri yang berlebihan pada susu cair yang sudah dibuka.

  3. Sementara pada susu bubuk, tanda-tanda susu kadaluarsa selain sudah lewat masa berlakunya juga bisa dilihat dari teksturnya yang mulai menggumpal, mengalami perubahan warna, dan juga baunya yang berbeda. Hal ini biasanya terjadi akibat paparan bakteri, kuman, udara, atau air akibat sering dibuka-tutup. Untuk memastikan apakah susu sudah basi, coba cek aromanya. Jika tidak berbau, coba seduh sedikit susu dengan air hangat lalu cicipi seteguk kecil. Sama seperti susu cair, susu bubuk yang sudah basi cenderung akan memiliki rasa yang asam.
     

Baca Juga : Kebutuhan Nutrisi Anak Usia Sekolah

 

Tips Menyimpan Susu agar Lebih Awet dan Tidak Cepat Kedaluwarsa

Selain memeriksa tanggal kedaluwarsa yang tertera pada kemasan, berikut ini beberapa tips menyimpan susu cair agar lebih awet yang bisa Bunda terapkan di rumah.

  1. Menyimpan susu cair di dalam lemari pendingin dengan suhu di bawah 5°C.

  2. Untuk susu cair kemasan sekali minum, usahakan langsung dihabiskan. Jika ingin menyimpannya, pastikan kemasan susu cair tertutup rapat setelah dibuka.

  3. Susu yang sudah dituangkan ke dalam gelas harus segera dibuang, bukan dimasukkan kembali ke dalam kemasan susu cair.

Khusus untuk susu bubuk, sebaiknya tetap simpan dalam kemasan atau kemasan aluminium foil untuk mencegah kontaminasi bakteri. Jika ingin menyimpannya dalam wadah lain, pastikan untuk memilih tempat penyimpanan yang kering, bersih, dan dilengkapi dengan penutup yang rapat. Setelah itu, simpan dalam suhu ruangan (sejuk) dan tidak terpapar sinar matahari langsung.

 

Setelah memahami ciri-ciri susu kadaluarsa, semoga ke depannya Bunda bisa lebih cermat lagi dalam memilih dan menyimpan susu yang bermanfaat untuk melengkapi kebutuhan gizi anak. Sebagai rekomendasinya, Bunda bisa memberikan DANCOW FortiGro untuk diminum oleh anak-anak dua kali sehari, yakni pagi dan malam hari.

 

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi yang baik untuk mendukung proses tumbuh kembangnya, seperti: 

  1. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box)

  2. Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Manfaat DANCOW FortiGro tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini ;">DANCOW Fortigro tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream, serta dilengkapi dengan kemasan ;">UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan saja dan di mana saja, termasuk untuk bekal sekolah.

Image Article
ciri ciri susu kadaluarsa
Highlight Artikel
On
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Kandungan Penting Dalam Susu Nutrisi untuk Anak Usia Sekolah

Published date

Sebelum memberikan susu untuk melengkapi gizi anak, ada beberapa pertimbangan yang harus kita pikirkan. Hal ini dilakukan karena pemilihan susu untuk anak usia sekolah tidak boleh dilakukan secara asal-asalan, apalagi jika mengingat bahwa mereka sudah mulai memiliki banyak aktivitas tambahan selain sekolah. Oleh karena itu, pastikan pilih susu yang memiliki kandungan gizi yang sesuai dengan kebutuhan Si Buah Hati ya, Bunda.
 

Pentingnya Susu untuk Melengkapi Nutrisi Anak Usia Sekolah

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kebutuhan gizi anak usia sekolah (usia 6-12 tahun) yang harus dipenuhi adalah sekitar 1400-2000 kkal setiap harinya. Kebutuhan kalori ini tentunya akan semakin bertambah jika mereka memiliki aktivitas yang cukup padat. Maka tak heran jika anak usia sekolah membutuhkan makanan sehat dan diselingi dengan makanan ringan atau camilan bergizi yang cukup.

Bunda bisa menjadikan susu sebagai salah satu camilan yang menyehatkan bagi anak usia sekolah karena memiliki kandungan protein, kalsium, vitamin, zat besi, dan sejumlah mineral penting lain yang sangat baik untuk mendukung proses tumbuh kembangnya.
 

Gizi yang Terkandung pada Susu

Harvard School of Public Health menjelaskan bahwa susu anak tinggi nutrisi yang baik untuk anak sekolah sebaiknya terbuat dari susu sapi. Sebab susu sapi utuh mengandung sekitar 87% air, 13% sisanya merupakan protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral yang baik untuk meningkatkan kepadatan tulang serta mendukung proses tumbuh kembangnya. Secara umum, berikut ini kandungan gizi yang terdapat dalam susu.

  1. Protein yang berperan sebagai sumber energi, membentuk otot, memproduksi hormon dan sel, meningkatkan metabolisme, menjaga daya tahan tubuh, memperkuat tulang, serta mengantarkan gizi ke bagian-bagian dalam tubuh. Kebutuhan protein anak usia sekolah adalah 19-34 gram setiap harinya.

  2. Kalsium yang berperan untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi, membantu kontraksi otot, stimulasi saraf, dan menjaga tekanan darah. Kebutuhan kalsium harian anak sekolah sekitar 1.000-1.300 mg setiap harinya. Agar penyerapan kalsium berjalan optimal, biasanya produk susu juga dilengkapi dengan kandungan vitamin D untuk menjaga metabolisme kalsium sehingga berperan langsung terhadap kesehatan tulang.

  3. Kandungan vitamin A untuk menjaga kesehatan mata dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak usia sekolah.

  4. Vitamin C yang berperan sebagai antioksidan dan penting untuk ketahanan tubuh sekaligus membantu menyerap zat besi.

  5. Vitamin B kompleks, yaitu vitamin B1, B2, B6, serta B12 yang berperan untuk mendukung kemampuan memori dan meningkatkan mood belajar.

  6. Diperkaya zat besi dan zink. Zat besi berperan dalam menjaga metabolisme, termasuk penyimpanan oksigen dan mengantarkannya ke bagian tubuh yang membutuhkan, sedangkan zink penting untuk menjaga fungsi imunitas dan kesehatan saraf.

  7. Fosfor yang berperan meningkatkan kesehatan tulang dan gigi.
     

Tips Memilih Susu yang Tepat untuk Anak

Selain protein, susu juga merupakan salah satu sumber kalsium yang baik untuk mendukung pertumbuhan anak usia sekolah. Agar mendapatkan hasil yang optimal, simak tips memilih susu untuk melengkapi nutrisi anak usia 6-12 tahun berikut ini.

  1. Terbuat dari susu sapi yang mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral yang baik untuk mendukung tumbuh kembang anak.

  2. Mengandung kalsium sebagai sumber zat gizi pendukung pertumbuhan tulang.

  3. Dilengkapi kandungan zat gizi makro seperti karbohidrat dan lemak serta zat gizi mikro seperti seperti vitamin B, vitamin D, kalsium, zink, dan fosfor yang berperan dalam pertumbuhan normal anak.

  4. Memerhatikan tanggal kedaluwarsa di bagian kemasan susu.

  5. Berikan susu dengan rasa yang disukai oleh Si Buah Hati, sehingga momen minum susu menjadi kegiatan yang menyenangkan.

  6. Memilih susu yang sesuai dengan kebutuhan gizi anak usia sekolah.

Baca Juga : Cara agar Anak Percaya Diri di Sekolah

 

Waktu yang Tepat untuk Mengonsumsi Susu bagi Anak Usia Sekolah

Pada anak usia sekolah, ada dua waktu terbaik yang disarankan untuk minum susu. Pertama adalah pagi hari sebelum beraktivitas. Tujuannya adalah untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi harian, seperti protein, kalsium, fosfor, zat besi, dan vitamin sehingga anak-anak dapat lebih semangat beraktivitas dan tetap aktif sepanjang hari.

Waktu yang kedua adalah minum susu di malam hari, tepatnya dua jam sebelum tidur malam. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas tidur yang penting bagi perkembangan fisik anak sekaligus meningkatkan penyerapan kalsium yang lebih optimal.

 

Bunda bisa memberikan DANCOW FortiGro sebagai susu anak tinggi nutrisi untuk diminum dua kali sehari, tiap pagi dan malam hari sebelum tidur. DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi yang baik untuk mendukung proses tumbuh kembangnya, seperti:

  1. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box)

  2. Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.
     

Manfaat DANCOW FortiGro ini tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini DANCOW FortiGro tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.

 

Manfaat DANCOW FortiGro tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini ;">DANCOW Fortigro tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream, serta dilengkapi dengan kemasan ;">UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan saja dan di mana saja, termasuk untuk bekal sekolah.

Image Article
susu nutrisi untuk anak
Highlight Artikel
On
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off