Apakah Puasa Mempengaruhi ASI? Ini Penjelasannya!
30-01-2024

Meski termasuk ke dalam kategori orang yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa, namun banyak Bunda yang sedang menyusui ingin tetap menjalankan ibadah puasa. Dalam hal ini, yang kerap dikhawatirkan bukan soal rasa lapar dan haus, namun lebih pada adalah kuantitas dan kualitas produksi ASI bagi Si Buah Hati. Lantas, apakah puasa mempengaruhi ASI? Simak penjelasannya berikut ini.
Faktor yang Mempengaruhi Penurunan Produksi ASI dalam Tubuh
Jika ada yang bertanya, ‘apakah puasa mempengaruhi produksi ASI?’, maka jawabannya adalah tidak. Sebab saat berpuasa tubuh ibu menyusui akan tetap memproduksi ASI sama seperti biasanya.
Lebih lanjut lagi, penurunan produksi ASI juga dapat dipengaruhi baik oleh kondisi ibu maupun sang bayi. Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
1. Faktor Ibu
- Stres atau rasa cemas berlebih yang akan berpengaruh langsung pada produksi ASI.
- Ibu dan bayi berpisah dalam waktu yang cukup lama, misalnya saat ibu harus kembali bekerja ke kantor.
- Hormon yang tidak seimbang.
- Kehamilan baru.
- Jaringan payudara yang tidak mencukupi (payudara berbentuk tabung).
- Pembedahan pada payudara atau puting susu.
- Kondisi ibu yang tidak sadar akibat penggunaan narkoba, konsumsi alkohol, atau sedang menjalani pengobatan.
- Cedera payudara atau posisi menyusui yang kurang tepat.
- Penggunaan dot yang salah.
- Pemenuhan gizi yang buruk pada ibu (kurang dari 1500 kalori per hari).
2. Faktor Bayi
- Mengonsumsi susu formula dan menggunakan botol bayi.
- Bayi menolak disusui secara langsung (direct breastfeeding) karena beberapa kondisi seperti aliran susu yang cukup deras, puting yang datar, atau ukuran puting yang terlalu besar.
- Bayi tidur dalam waktu yang lama akibat kondisi tertentu seperti sakit kuning, kelahiran prematur, atau sedang menjalani pengobatan tertentu.
- Jarak waktu menyusui yang terlalu lama, biasanya akibat bayi tidak bangun di malam hari.
- Hisapan yang lemah akibat bayi prematur, sedang sakit.
- Frenulum (lipatan yang berfungsi mengatur pergerakan) lidah yang pendek.
Dampak Jika Produksi ASI Menurun
Selain rasa cemas dan stres berlebihan pada sang ibu, produksi ASI yang menurun dapat memberikan dampak yang kurang baik bagi kesehatan dan pertumbuhan bayi, seperti:
- Berat badan bayi mengalami penurunan. Pada umumnya, bayi yang baru lahir akan mengalami pertambahan berat badan sebesar 1,5 hingga dua kilogram setiap bulannya.
- Bayi menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, seperti jarang buang air kecil, menangis tanpa air mata, urin berwarna gelap, kulit kering, dan napas yang cepat.
- Bayi lebih mudah rewel atau lesu dan tetap terjaga saat sedang menyusui.
Baca Juga: Kenapa Anak Susah Disapih? Yuk, Simak di Sini!
Cara Mengatasi Dampak Negatif dari Produksi ASI yang Menurun karena Puasa
- Hindari aktivitas yang terlalu berat dan melelahkan. Sebaliknya, usahakan untuk beristirahat dengan cukup selama berpuasa di bulan Ramadan.
- Jangan lewatkan makan sahur, sebab makanan yang dikonsumsi saat sahur akan menjadi cadangan gizi dan kalori selama berpuasa seharian penuh. Oleh karena itu, pastikan untuk mengonsumsi jenis makanan bergizi seimbang dengan memerhatikan kandungan karbohidrat kompleks, serat, protein, lemak, vitamin, dan mineral yang penting untuk tubuh agar tetap berenergi sepanjang hari.
- Mengonsumsi makanan bergizi saat berbuka puasa dan menghindari makanan yang mengandung gula tambahan. Beberapa jenis makanan yang bisa dikonsumsi untuk meningkatkan energi dan produksi ASI selama puasa antara lain daging ayam, ikan, dan daging tanpa lemak, sayur brokoli, daun katuk.
- Mencukupi kebutuhan air minum dengan baik, yaitu dua sampai tiga gelas air mineral baik saat sahur dan berbuka puasa.
- Menyediakan camilan di malam hari, seperti kacang-kacangan, telur rebus, susu, dan kurma.
- Tetap menyusui seperti biasa untuk merangsang produksi ASI.
Dari penjelasan di atas, maka bisa disimpulkan bahwa penurunan ASI tentunya dapat memberikan dampak yang sangat besar bagi bayi, terutama yang baru lahir. Bayi tidak mendapatkan gizi yang cukup untuk tumbuh dan berkembang dengan normal sesuai dengan perkembangan bayi seusianya, sehingga mereka juga tampak lebih rewel serta mudah terserang penyakit.
Oleh karena itu, Bunda sebaiknya selalu memperhatikan konsumsi makanan bergizi seimbang dan menjaga tubuh terhidrasi terutama pada waktu buka puasa, sahur, dan di malam hari. Hal tersebut untuk memastikan produksi ASI tetap lancar selama berpuasa ya, Bunda. Selamat berpuasa!