Memahami Kebutuhan Gizi Anak Usia 6-12 Tahun
21-12-2023
Memberikan asupan makanan pada anak usia sekolah tak hanya sebatas membuat perutnya terasa kenyang melainkan juga perlu mencukupi gizi hariannya secara seimbang. Untuk itu sangat penting bagi orang tua untuk memerhatikan kebutuhan gizi anak usia 6-12 tahun dari makanan yang masuk ke dalam tubuhnya agar proses tumbuh-kembangnya berjalan optimal.
Mengenal Kebutuhan Gizi Anak 6-12 Tahun
Semakin bertambahnya usia dan banyaknya kegiatan yang dilakukan oleh anak-anak, maka semakin besar pula jumlah kalori yang mereka butuhkan. Tabel kebutuhan gizi anak usia sekolah atau pedoman Angka Kecukupan Gizi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menjelaskan bahwa kebutuhan kalori anak usia sekolah atau anak-anak yang berada dalam rentang usia 6-12 tahun yang harus dicukupi adalah sebesar 1400-2000 kkal setiap hari.
Berikut ini adalah daftar kebutuhan gizi anak usia sekolah yang perlu dipenuhi dengan baik agar anak-anak dapat tumbuh sebagai generasi yang sehat dan cerdas.
Karbohidrat. Tubuh membutuhkan karbohidrat yang merupakan sumber gizi utama penghasil energi atau tenaga bagi tubuh. Beberapa makanan sumber karbohidrat antara lain, nasi, ubi, ketela, kentang, dan jagung.
Protein Zat protein dibutuhkan untuk merangsang pertumbuhan sel, meningkatkan kekuatan otot, dan menjaga fungsi organ dalam tubuh, membentuk sel- sel baru, memelihara, dan mengganti sel-sel yang rusak. Sumber protein ada terbagi menjadi protein hewani, seperti daging ayam, daging sapi, susu, dan ikan. Sementara protein nabati, contohnya tahu, tempe, kedelai, kacang hijau, dan kacang polong.
Lemak. Lemak juga merupakan sumber energi selain karbohidrat dan protein. Beberapa manfaat lemak adalah meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitamin khususnya vitamin larut lemak (A, D, E, K), menjaga struktur dan fungsi, membran sel, alat transportasi dalam darah, dan menambah lezatnya hidangan. Namun Bunda sebaiknya memilih jenis lemak tak jenuh atau lemak sehat seperti dari minyak zaitun, wijen, minyak kedelai, alpukat, kacang-kacangan, dan juga ikan. Selain itu, batasi konsumsi lemak jenuh seperti margarin, nugget, dan goreng-gorengan.
Vitamin. Tubuh membutuhkan asupan sejumlah vitamin yang berfungsi sebagai antioksidan untuk menangkal dampak radikal bebas, meningkatkan imun, mendukung fungsi saraf dan kognitif, membantu penyerapan zat besi, dan kalsium, juga untuk membantu tubuh dalam memproses karbohidrat dan protein. Sejumlah vitamin penting yang dibutuhkan anak diantaranya,vitamin A, C, D, E, B1, B2, B3, B6, B12, dan vitamin K.
Mineral. Sebagai mikronutrien bagi tubuh, mineral diperlukan sebagai pengatur dalam proses oksidasi (pengikatan senyawa dengan oksigen), menjaga fungsi normal saraf dan otot, berfungsi sebagai antioksidan untuk meningkatkan daya tahan tubuh, serta banyak proses lain yang terjadi di dalam tubuh. Beberapa jenis mineral yang dibutuhkan anak diantaranya adalah kalsium, zat besi, zink, selenium, fosfor, magnesium, dan kalium.
Baca Juga : Cara agar Anak Jadi Pintar di Sekolah
Tips Pemenuhan Gizi Anak Usia 6-12 Tahun
Pemenuhan kebutuhan gizi anak usia 6-12 tahun bukanlah hal yang bisa dilakukan secara sembarangan. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia juga menganjurkan masyarakat untuk menerapkan Pedoman Gizi Seimbang yang terdiri dari empat pilar utama, yaitu mengonsumsi aneka ragam pangan untuk memenuhi kebutuhan gizi, membiasakan hidup bersih, melakukan aktivitas fisik, dan memantau berat badan secara teratur. Oleh karena itu, sebagai orang tua penting untuk memerhatikan beberapa hal seperti:
Memerhatikan asupan makronutrien dan mikronutrien dengan baik. Makronutrien yang dimaksud adalah karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan mikronutriennya adalah vitamin dan mineral yang baik untuk mendukung proses tumbuh kembang anak hingga mereka mengalami percepatan pertumbuhan saat pubertas.
Memerhatikan bahan pangan dan memberikan ragam menu makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak sekaligus mengenalkan lebih banyak rasa pada anak-anak untuk mencegah mereka tumbuh sebagai picky eater.
Mengajak anak-anak untuk melakukan aktivitas fisik setidaknya 60 menit sehari, misalnya dengan bersepeda, bermain lompat tali, jalan-jalan keliling komplek, bermain sepak bola, dan masih banyak lagi. Tujuannya adalah untuk mencegah obesitas dan meningkatkan metabolisme tubuhnya.
Menerapkan pola makan yang baik, yaitu dengan menghindari kebiasaan makan sambil nonton televisi atau gadget yang bisa membuat anak-anak makan terus-menerus sehingga memicu obesitas.
Menjaga kebersihan, terutama soal makanan. Sebab anak-anak usia sekolah sudah terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya, di mana mereka bisa dengan mudah membeli jajanan atau makanan yang belum tentu terjamin kesehatan dan higienitasnya. Oleh karena itu, sebaiknya berikan pemahaman pada anak-anak untuk menghindari jajan sembarangan.
Tips Mengatasi Anak yang Susah Makan Sayur dan Buah
Bagi Bunda yang punya masalah Si Buah Hati sering memilih-milih makanan, simak beberapa tips untuk mengatasinya :
Hindari memaksa anak-anak untuk makan sayur dan buah-buahan tertentu
Memaksa anak untuk menghabiskan makanan yang tidak disukainya hanya dapat membuatnya merasa tertekan karena tidak memiliki momen makan yang menyenangkan.
Memperluas pilihan menu makanan di rumah
Bunda bisa membuat daftar makanan baru yang perlu dicoba oleh keluarga dan ajak Si Buah Hati untuk ikut memilihnya. Dengan cara seperti itu ia akan merasa penasaran hingga akhirnya mau untuk mencoba pilihan makanan bergizi lainnya.
Mencoba makanan yang tidak disukai untuk kedua kalinya
Bunda juga bisa mendorong Si Buah Hati untuk mencoba kembali makanan yang mungkin tidak disukai mereka saat pertama kali mencobanya. Terkadang dibutuhkan rasa kedua atau resep baru untuk membuat suatu makanan menjadi lebih lezat.
Melibatkan anak-anak saat membuat makanan bersama
Cara mencukupi gizi anak 6–12 tahun selanjutnya adalah dengan melibatkan Si Buah Hati saat menyiapkan makanan untuk keluarga di rumah. Coba ajak mereka untuk belanja bersama di pasar atau supermarket. Biarkan mereka memilih sayuran atau bahan masakan yang mungkin akan disukainya. Setelah itu, libatkan mereka saat memasak di dapur dengan mencoba beberapa resep yang cocok.
Selain memberikan asupan makanan sehat, Bunda juga bisa melengkapi konsumsi harian Si Buah Hati dengan susu yang juga mengandung zat gizi yang dibutuhkan bagi tumbuh kembang anak-anak usia sekolah. Sebagai rekomendasi, Bunda bisa memberikan DANCOW FortiGro dua kali sehari, yakni pada pagi dan malam hari.
DANCOW Fortigro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi yang baik untuk mendukung proses tumbuh kembangnya, seperti:
Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box)
Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D
Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.
Manfaat DANCOW FortiGro Instant ini tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. DANCOW Dancow Fortigro tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.
DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan pilihan rasa yang disukai anak, seperti Cokelat, Stroberi, dan Vanila. DANCOW UHT praktis dikonsumsi kapan saja dan di mana saja, termasuk untuk bekal sekolah sehingga mereka tidak perlu jajan sembarangan lagi. Selamat mencoba ya, Bunda!