Sarapan Bantu Tingkatkan Konsentrasi dan Daya Ingat Si Kecil

Published date

Sedang buru-buru, sudah terlambat, atau belum lapar sering kali menjadi alasan untuk melewatkan waktu sarapan. Padahal makan pagi memberikan banyak manfaat, mulai dari membantu meningkatkan prestasi Si Buah Hati di sekolah dan menunjang tumbuh kembangnya. 

Seperti yang dipaparkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada artikel berjudul Sarapan? Gak Ah..., bahwa dengan mengonsumsi sarapan yang cukup dapat meningkatkan kemampuan daya ingat, konsentrasi, serta kemampuan memecahkan masalah, dan menganalisis sesuatu. Bunda mungkin bingung bagaimana sarapan dapat memengaruhi kecerdasan anak? 

Menurut IDAI, sarapan memengaruhi kerja otak lewat dua mekanisme. Pertama, nutrisi dari makan pagi dapat meningkatkan efisiensi proses berpikir. Kedua, sarapan menyediakan zat gizi yang esensial bagi sistem saraf pusat.

Berdasarkan artikel berjudul Pekan Sarapan Nasional pada situs Himpunan Mahasiswa Ilmu Gizi IPB, sarapan memberikan asupan karbohidrat bagi tubuh untuk meningkatkan kadar gula darah. 

Sedangkan kadar gula darah yang cukup dapat meningkatkan konsentrasi belajar Si Buah Hati, yang kemudian tentu dapat memberikan dampak positif bagi prestasi akademiknya.

Tidak hanya penting untuk memaksimalkan performa Si Buah Hati di kelas, tapi sarapan juga mengoptimalkan tumbuh kembang balita. Menurut IDAI, rutin sarapan terbukti sanggup memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh anak. 

Selain itu, rutin sarapan juga efektif mengurangi risiko anak mengalami kegemukan dan menjaga kesehatan jantung anak. Mengingat banyaknya manfaat sarapan untuk Si Buah Hati, maka akan lebih sempurna jika Bunda selalu memberikan menu makan pagi yang bernutrisi. 

"Hidangan saat sarapan pagi sebaiknya terdiri dari makanan sumber zat tenaga, sumber zat pembangun, dan sumber zat pengatur dalam jumlah yang seimbang,” demikian pernyataan Kementerian Kesehatan yang dikutip Himpunan Mahasiswa Ilmu Gizi IPB.

Senada dengan Kementerian Kesehatan, IDAI menyatakan bahwa karbohidrat adalah zat gizi penting yang harus terkandung dalam sarapan. Sebab, karbohidrat merupakan sumber energi sebagai penunjang aktivitas anak selama sehari. 

Tidak heran kalau sereal dan susu pertumbuhan seringkali menjadi menu favorit untuk makan pagi. Jadi, Si Buah Hati sudah mendapat nutrisi yang cukup dari menu makan paginya.

Agar menu sarapan anak lebih praktis, menarik, dan tetap kaya nutrisi, Bunda bisa mencoba one-dish-meal atau makanan sepinggan. Menu jenis ini tidak hanya mudah dibuat tapi juga sudah mencakup semua zat gizi: karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan anak. 

Beberapa contoh resep makanan anak sepinggan dalam buku Makanan Anak Usia Sekolah karya Diana Damayanti, misalnya sup susu isi sayuran dan ayam, telur dadar isi jamur, tomat, keju, atau mie goreng sayuran dan seafood. Selamat mencoba!

Bunda bisa dukung konsentrasi dan daya ingat Si Buah Hati dengan memberikan pelengkap nutrisi, seperti DANCOW 5+ Nutritods. Ini merupakan susu pertumbuhan yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Sarapan Bantu Tingkatkan Konsentrasi dan Daya Ingat Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

5 Tahun, Usia Si Buah Hati Rawan Akan Kekurangan Gizi

Published date

Usia 5 tahun adalah momen bagi Bunda untuk selalu memperhatikan asupan gizi Si Buah Hati. Sebab menurut situs Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Si Buah Hati yang berumur 5 tahun masuk ke kelompok rawan gizi, bersamaan dengan bayi, anak usia sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan orang lanjut usia.

Si Buah Hati masuk kelompok rawan gizi karena aktivitasnya sudah lebih pesat ketimbang usia sebelumnya. Ia pun lebih aktif mengeksplorasi lingkungan sekitar. Aktivitas fisik yang semakin tinggi itu didorong rasa ingin tahunya yang terus bertambah. Di sisi lain, nafsu makan Si Buah Hati bisa jadi menurun karena mungkin lebih tertarik bermain atau bosan dengan menu makanan.

Bila saja Si Buah Hati kekurangan gizi, tumbuh kembangnya pun akan terganggu. Sebab di masa itu daya tahan tubuh Si Buah Hati masih rentan terhadap penyakit.

Untuk mengantisipasinya, Bunda harus memastikan menu santapan Si Buah Hati telah mencukupi Angka Kecukupan Gizi (AKG). Berdasarkan standar Kementerian Kesehatan, AKG per hari bagi Si Buah Hati di usia 5 tahun adalah 1550 kilokalori (Kkal). AKG tersebut mencakup kebutuhan karbohidrat sebesar 1300 Kkal, protein 35 gram, mineral, serta vitamin yang mendukung pertumbuhan otak Si Buah Hati. Seperti yodium, kalsium, zink, asam folat, zat besi, vitamin A, B, C, D, E, dan vitamin K.

Semua kebutuhan Si Buah Hati itu bisa Bunda penuhi dengan memberikannya menu harian seimbang dan mengandung karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin, dan mineral. Selain dari makanan, Bunda bisa memenuhi kebutuhan gizi Si Buah Hati dengan DANCOW 5+ Nutritods, inovasi terbaru dari Nestlé Research Centre. Diperuntukkan khusus bagi Si Buah Hati yang berumur 5-12 tahun, DANCOW 5+ Nutritods mengandung nutrisi untuk mendukung pertumbuhan Si Buah Hati.

Jika kebutuhan gizi terpenuhi, Bunda tidak perlu khawatir lagi bila Si Buah Hati mengeksplorasi keingintahuannya dengan berbagai permainan yang membutuhkan energi besar, aktivitas fisik, atau permainan yang melibatkan tanah.

Image Article
5 Tahun, Usia Si Kecil Rawan Akan Kekurangan Gizi
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Probiotik, Bakteri Baik untuk Tumbuh Kembang Si Buah Hati

Published date

Pernahkah Bunda mendengar perihal keberadaan probiotik dalam susu pertumbuhan? Bila pernah, apakah Bunda mengerti apa yang dimaksud dengan probiotik. 

Dalam pengertian sederhana, probiotik adalah mikroorganisme hidup yang ditemukan secara alami dalam usus manusia. Bagi usus, keberadaan probiotik sangat menguntungkan. Yakni membantu proses pencernaan makanan. Karena memberi keuntungan bagi usus, probiotik pun disebut sebagai bakteri baik.

Satu jenis bakteri baik adalah Lactobacillus rhamnosus. Dalam proses pencernaan makanan, Lactobacillus rhamnosus akan mengubah laktosa dan gula lainnya menjadi asam laktat. 

Dengan begitu, akan menekan pertumbuhan bakteri merugikan. Sedangkan keberadaan bakteri menguntungkan tetap terjaga dan kesehatan saluran pencernaan menjadi lebih optimal.

Ada pula bakteri baik bernama Bifidobacterium longum. Hidup di dalam saluran pencernaan sejak Si Buah Hati lahir, Bifidobacterium longum bertanggung jawab memfermentasi gula menjadi asam laktat. Sehingga melindungi Si Buah Hati dari risiko diare, gejala alergi, sembelit, serta meningkatkan kekebalan tubuh.

Selanjutnya, Bunda mungkin akan bertanya, bila secara alami bakteri baik sudah terdapat di saluran pencernaan, mengapa Si Buah Hati harus minum susu pertumbuhan? 

Jawabannya, karena jumlah bakteri menguntungan di saluran cerna sangat bervariasi dan tidak selalu stabil. Apalagi dalam kondisi kesehatan tertentu, keberadaan bakteri jahat dalam usus Si Buah Hati bisa berkembang dan menekan jumlah bakteri baik.

Satu susu pertumbuhan yang mengandung probiotik adalah DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Probiotik, Bakteri Baik untuk Tumbuh Kembang Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Pola Makan vs Ngemil Si Buah Hati, Bagaimana Bunda Mengaturnya?

Published date

Bunda, apakah Si Buah Hati suka ngemil? Bila ya, maka hal itu wajar. Karena pada umumnya, Si Buah Hati memang gemar menyantap makanan selingan di luar jam makan. Apalagi setelah berusia 1 tahun, Si Buah Hati akan memasuki masa Early Life Nutrition (ELN). Kala itu, ia akan mengenal beragam finger food atau makanan berukuran mini, yang mudah dipungut dan tidak mudah hancur. Seperti buah cincang, kentang rebus, ayam suwir, atau biskuit.

Di momen inilah Bunda perlu mengatur pola makan dan menu ngemil Si Buah Hati. Ini penting untuk menghindari kegemaran Si Buah Hati terhadap menu camilan ketimbang makanan pokok. Menurut dokter spesialis anak, Soedjatmiko, ada tiga waktu yang Bunda perlu perhatikan dalam memberikan asupan ke Si Buah Hati. Yakni waktu antara makan besar, ngemil, dan minum susu.

"Bunda sebaiknya jangan memberikan ketiga asupan itu dalam waktu terlalu dekat dan jangan pula terlalu jauh. Memberikan susu dan air putih juga sebaiknya diberi jeda waktu," kata Soedjatmiko. "Dengan pengaturan waktu ini, Si Buah Hati tidak akan merasa sangat kekenyangan hingga menolak makan besar atau minum susu."

Dalam pengaturan waktu ini, penting pula bagi Bunda untuk membuat jadwal makan dan ngemil Si Buah Hati. Tujuannya adalah membentuk jam biologis makan Si Buah Hati. Jika Si Buah Hati terbiasa dengan pola makan yang teratur, maka secara otomatis tubuhnya akan menentukan kapan waktunya makan dan tidak. Sebagai contoh, jika setiap pukul 07.00 Si Buah Hati terbiasa menyantap sarapan, maka di setiap jam yang sama, tubuhnya mengeluarkan “alarm” rasa lapar. Pola makan yang sehat juga akan mendukung kecukupan gizi Si Buah Hati.

Lalu, berapa frekuensi makan Si Buah Hati dalam satu hari? Pola makan sehat Si Buah Hati dianjurkan lima kali sehari, yaitu tiga kali makan utama dan dua kali selingan. Baik juga jika ditambah dua kali minum susu bagi Si Buah Hati yaitu pada pagi dan malam hari.

Jarak jam makan utama kira-kira empat jam. Karena setelah empat jam, lambung Si Buah Hati akan kembali kosong. Misalnya, jadwal sarapan Si Buah Hati pukul 07.00-08.00, maka makan siangnya antara pukul 12.00-13.00, dan makan malam pukul 18.00-19.00.

Sementara, jadwal makan selingan alias ngemil bisa disisipkan di antara tiga kali makan utama. Misalnya, di antara waktu setelah sarapan hingga makan siang dan usai waktu makan siang hingga makan malam. Atur jamnya agar tidak berdekatan dengan waktu makan berikutnya, sehingga Si Buah Hati tak kekenyangan. Kemudian, pada malam hari, kira-kira satu jam menjelang tidur, berikan segelas susu.

Dengan segelas susu pertumbuhan DANCOW1+ Nutritods sebelum tidur malam, Bunda dapat memenuhi kebutuhan nutrisi kepada Si Buah Hati. Susu hangat pun akan membuatnya merasa nyaman dan dapat tidur dengan tenang. DANCOW bisa melindungi Si Buah Hati dan dukung cinta Bunda agar ia berani bereksplorasi.

Image Article
Pola Makan vs Ngemil Si Kecil, Bagaimana Bunda Mengaturnya?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Camilan Tepat, Kalsium Padat

Published date

Sehat, kaya nutrisi, dan aman dikonsumsi tentu menjadi kriteria utama saat memilih camilan untuk Si Buah Hati. Tapi sayangnya, anak cenderung memilih makanan ringan yang sekadar enak saja tanpa memperdulikan gizinya. Untuk itu, orang tua perlu lebih cermat dan kreatif dalam memberikan kudapan selingan yang tidak sekadar lezat, tapi juga memenuhi kebutuhan nutrisi anak. Salah satu zat gizi yang bisa Bunda ‘kejar’ lewat camilan adalah kalsium.

“Sesuai dengan anjuran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, anak usia 3 tahun ke atas membutuhkan setidaknya 1.000 miligram kalsium per hari. Maka konsumsi susu dan produk turunan susu tentu tepat untuk memenuhi kebutuhan kalsium anak,” ujar ahli nutrisi DR. Dr. Saptawati Bardosono, M.Sc.

Menurut sekretaris Perhimpunan Nutrisi Indonesia itu, kalsium tidak hanya penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi anak, tapi juga penting untuk membantu pembekuan darah dan kontraksi otot Si Buah Hati. Jadi, optimalkan waktu ngemil atau snacking time ini dengan menu-menu kaya kalsium, ya Bunda.

Tapi sebaiknya Bunda menyajikan kudapan dengan menu bergizi dan disukai anak. Contohnya puding susu atau sandwich keju mini dengan tampilan yang menggiurkan. “Selain susu, sayuran hijau dan ikan teri juga kaya akan kalsium,” tambah Dokter Tati, sapaan akrab Saptawati. Untuk menu sayuran, Bunda dapat mengkreasikan kroket kentang isi keju dan bayam.

Jika anak menyukai hidangan yang segar, yoghurt tawar dengan potongan buah segar bisa menjadi pilihan seru. Untuk camilan sore yang menyegarkan, Si Buah Hati pasti menyukai segelas smoothies pisang mangga. Cara buatnya juga mudah. Bunda cukup mencampurkan susu, yoghurt, pisang, mangga, es batu, dan sedikit palm sugar ke dalam blender. Jangan lupa sajikan di gelas yang menarik, ya Bunda.

Nah, sekarang Bunda sudah paham pentingnya camilan kaya kalsium untuk anak. Lalu, apakah Bunda sudah tahu kapan waktu yang tepat untuk menikmati camilan? Berdasarkan artikel berjudul Pentingnya Mengatur Jadwal Makan Anak yang dimuat di situs Ikatan Dokter Anak Indonesia, Si Buah Hati perlu makan 3 kali sehari, 1-2 kali makanan selingan atau camilan, dan susu 2-3 kali.

“Camilan itu bisa diberikan di antara 2 waktu makan besar. Jadi misalnya sarapan jam 8.00 pagi, makan siang jam 12.00, maka jam 10.00 anak boleh diberi camilan,” saran Dokter Tati. Sementara waktu ngemil sore, bisa dilakukan jam 15.00 atau 16.00, atau setidaknya 1 jam sebelum waktu makan malam.

Satu hal yang perlu Bunda ingat, memberikan camilan adalah kesempatan untuk memenuhi nutrisi harian anak. Sehingga dapat mendukung tumbuh kembangnya. Jadi sebaiknya hindari pemberian makanan yang tidak sehat, seperti permen, keripik asin, atau gorengan.

Image Article
Camilan Tepat, Kalsium Padat
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Pertahankan Jumlah Bakteri Baik Agar Dominan di Saluran Cerna Si Buah Hati

Published date

Kecukupan bakteri baik di saluran cerna Si Buah Hati sangatlah penting. Jumlah yang cukup akan membuat saluran cernanya sehat, sehingga membantu tubuh terlindungi dari berbagai penyakit.

Secara alami Si Buah Hati sudah mendapatkan bakteri baik atau probiotik sejak lahir. Meski begitu, berbagai proses dalam kehidupan berperan meningkatkan atau menurunkan kadar probiotik di dalam tubuhnya. “Persalinan normal, misalnya, dapat meningkatkan jumlah koloni mikroorganisme baik di saluran cerna. Sebaliknya, penggunaan antibiotik dapat menurunkan kolonisasi bakteri, termasuk bakteri baik,” ungkap Rita Ramayulis DCN, M.Kes, ahli gizi dari Poltekkes 2 Jakarta.

Pertanyaannya, bagaimana cara agar jumlah bakteri baik di saluran cerna tetap mencukupi? Berikut cara yang dapat dilakukan:

1. Konsumsi cukup sayur dan buah

Sayur dan buah-buahan adalah sumber utama prebiotik. Prebiotik adalah istilah bagi makanan utama probiotik. Dengan asupan probiotik yang cukup, probiotik dapat berkembang biak dengan optimal di saluran pencernaan. “Dengan kata lain, anak yang senang sayur dan buah, jumlah bakteri baik di saluran cernanya akan optimal,”ujar Rita.

Sayuran yang sarat dengan kandungan prebiotik di antaranya brokoli, kangkung, sawi, bayam, dan daun katuk. Bawang merah dan putih juga merupakan prebiotik yang baik dalam membantu pertumbuhan bakteri baik di usus. Untuk buah-buahan, apel dan pisang terbukti merupakan makanan yang disukai bakteri baik. Pastikan anak mengonsumsi buah dan sayur setiap hari.

2. Konsumsi makanan dan minuman kaya probiotik

Probiotik adalah sebutan bagi mikroorganisme hidup yang dapat memberikan efek baik atau kesehatan pada organisme lain. Sejatinya, tubuh manusia berusaha menjaga agar jumlah bakteri baik di saluran cerna terus mencukupi. Meski begitu, ada berbagai faktor yang sulit dihindari, yang dapat menurunkan atau mengganggu jumlah bakteri baik di saluran cerna. Salah satunya antibiotik yang membasmi bakteri jahat dan baik tanpa pandang bulu. Begitu pula makanan “sampah” yang tidak bersahabat dengan bakteri baik atau Si Buah Hati tidak suka sayur dan buah. Semua itu dapat menyebabkan kadar bakteri baik di dalam usus berkurang. Agar jumlah bakteri baiknya tetap dominan, Si Buah Hati bisa diberi asupan yang mengandung probiotik, seperti susu pertumbuhan dengan kandungan Lactobacillus rhamnosus, yoghurt, serta minuman dan makanan yang mengandung probiotik lainnya.

3. Terapkan pola makan sehat

Dengan menerapkan pola makan sehat setiap hari, yaitu mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, serat, dan air dalam jumlah cukup sesuai kebutuhhan Si Buah Hati, maka semua kebutuhan gizi termasuk sumber prebiotik dapat tercukupi. Ini karena pola makan gizi cukup dan seimbang menekankan pentingnya variasi makanan. Hindari membeli jajanan yang berpotensi mengandung kuman atau tidak menguntungkan bagi bakteri baik.

4. Jaga kebersihan

Biasakan Si Buah Hati mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, juga setelah buang air, atau sehabis beraktivitas di luar rumah. Untuk Bunda, jaga kebersihan makanan sejak disiapkan, diproses, hingga dihidangkan. Lengkapi dengan penutup agar tak dihinggapi lalat yang dapat membawa kuman pada tubuh dan kaki-kakinya.

5. Biarkan anak bermain aktif

Tanpa harus dikondisikan secara khusus, Si Buah Hati umumnya menyukai kegiatan bermain aktif. Tentu saja ini baik dan menyehatkan baginya.  “Dalam kondisi tubuh sehat, bakteri baik dapat berkembang dengan optimal. Sebaliknya, kondisi tubuh yang lemah atau sakit menyebabkan anak harus mengonsumsi obat-obatan tertentu yang dapat membunuh bakteri baik di saluran cerna,” kata Rita. Jadi, alih-alih takut Si Buah Hati sakit karena banyak bermain, Bunda justru harus mendorongnya untuk bermain. Jika anak sudah bisa diajak melakukan permainan atau berolahraga  bersama, sempatkan waktu untuk melakukannya. Sepakat ya, Bunda!

Bunda, yuk baca juga artikel tentang bakteri baik lainnya di artikel “Pentingnya Bakteri Baik untuk Pencernaan Si Buah Hati”

 

Image Article
Pertahankan Jumlah Bakteri Baik Agar Dominan di Saluran Cerna Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

4 Resep Kue Lebaran Sehat untuk Si Buah Hati

Published date

Hari Lebaran akan tiba! Bunda pun sibuk menyiapkan sajian makanan yang dapat disantap oleh seluruh keluarga di rumah. Mulai dari ketupat, sayur, opor, hingga kue lebaran. 

Nah, untuk yang terakhir, Si Buah Hati pasti senang menyantapnya. Kastengel, nastar, putri salju, hingga semprit adalah kue lebaran yang biasa dijadikan ketika Lebaran.

Menjelang Lebaran, kue-kue kering khas hari raya ini memang banyak dijual di berbagai toko kue, pusat perbelanjaan, hingga bisnis kue rumahan. Namun, belum tentu kue yang dijual secara bebas baik dikonsumsi oleh Si Buah Hati yang masih berusia 3 tahun. 

Agar ia tetap bisa berlebaran dengan kue yang lezat dan menyehatkan, yuk, mencoba resep berikut:

1. Kue Semprit dari Tepung Beras Merah

Kue semprit biasanya terbuat dari tepung terigu. Namun Bunda bisa pula meracik kue semprit dengan tepung beras merah. Dengan bahan dasar tersebut, kue semprit lebih kaya gizi karena mengandung karbohidrat dan serat. 

Sudah pasti kue semprit cocok menjadi kue Lebaran Si Buah Hati. Bila Bunda ingin mencoba membuat kue semprit, berikut resepnya:

Bahan:

  • 150 gram tepung beras merah

  • 20 gram tepung maizena

  • 60 gram gula halus

  • 120 gram margarin

  • 20 gram kuning telur

Cara Membuat:

  • Untuk tepung beras merah, Bunda bisa membuatnya sendiri dengan beberapa tahapan. Yakni, beras merah dicuci, direndam, dikeringkan, digiling, dan terakhir diayak hingga menghasilkan tepung yang halus. Bila merasa terlalu repot, Bunda dapat membeli tepung beras merah yang sudah jadi di pasaran.
  • Campur margarin, gula halus, kemudian kuning telur hingga rata.
  • Lalu, masukkan tepung beras merah dan tepung maizena sambil diaduk menggunakan sendok kayu atau spatula hingga rata.
  • Adonan yang telah diaduk rata dimasukkan ke dalam kantong plastik segitiga yang telah diberi cetakan berbentuk bunga mawar di dalamnya. Semprotkan adonan ke loyang.
  • Panggang selama 20 menit dengan suhu 150 derajat celcius. Angkat setelah kue berwarna kuning kecoklatan.
  • Nah, kue semprit dari tepung beras merah sudah siap dilahap Si Buah Hati.

2. Oatmeal Cookies dengan Pemanis Madu

Rasa manis oatmeal cookies tentunya disukai oleh Si Buah Hati. Tapi bagaimana jika gula pasir, yang juga menjadi bahan utama kue tersebut, diganti dengan madu? Tentu akan lebih lezat dan menyehatkan, ya Bunda. 

Apalagi madu merupakan bahan makanan alami, sehingga lebih mudah diserap oleh tubuh dibandingkan dengan gula pasir. Begini resep oatmeal cookies madu:

Bahan:

  • 125 gram mentega

  • 100 gram madu

  • 1 buah telur

  • 160 gram tepung terigu

  • 1/2 sendok teh soda kue

  • 100 gram kismis

  • 40 gram oatmeal

Cara Membuat:

  • Campurkan seluruh bahan, kemudian aduk hingga merata.
  • Setelah itu, adonan dicetak berbentuk sesuka hati dan dipanggang dalam oven.
  • Ketika berwarna kuning kecoklatan, keluarkan oatmeal cookies dari oven.
  • Oatmeal cookies dengan bahan pemanis madu sudah siap menemani Si Buah Hati ketika Lebaran nanti.

3. Kue Lidah Kucing dari Tepung Ampas Tahu

Bunda harus mencoba menu kue lebaran yang satu ini. Mengapa? Sebab tepung ampas tahu dapat membantu Bunda meningkatkan asupan gizi Si Buah Hati. Seperti yang dibahas dalam penelitian Pengaruh Penggunaan Tepung Ampas Tahu sebagai Bahan Komposit terhadap Kualitas Kue Kering Lidah Kucing (2013), tepung ampas tahu mengandung 66,24 persen karbohidrat dan 17,72 persen protein, jauh lebih tinggi dibandingkan tepung terigu. 

Bunda ingin mencoba membuat kue dari tepung ampas tahu? Begini caranya:

Bahan:

  • 225 gram tepung ampas tahu

  • 200 gram gula

  • 240 gram putih telur

  • 250 gram margarin

Cara Membuat:

  • Basahkan ampas tahu, lalu peras menggunakan kain dan keringkan. Setelah itu, haluskan ampas tahu menggunakan blender, lalu diayak. Jadilah tepung ampas tahu.
  • Campur seluruh bahan dengan ampas tahu hingga merata
  • Cetak adonan berbentuk lidah kucing dan dipanggang dalam oven dengan suhu 160-180 derajat celcius selama 30 menit
  • Setelah berwarna kuning kecoklatan, keluarkan kue dari oven. Kue lidah kucing yang sehat pun sudah bisa dinikmati.

4. Kue Nastar dari Tepung Gembili

Tahukah Bunda jika tepung terigu yang beredar di Indonesia masih banyak mengimpor dari luar negeri? Karena itu, menggunakan tepung lokal yang tidak kalah enaknya. Salah satunya tepung gembili yang berasal dari umbi-umbian.

Menurut penelitian Perbedaan Kualitas Kue Nastar Hasil Eksperimen dengan Bahan Dasar yang Disubstitusi Menggunakan Tepung Gembili (2015), tepung gembili ternyata lebih kaya gizi dibandingkan tepung terigu. Sebab kandungan karbohidratnya lebih tinggi yaitu 81,69 persen dan kandungan serat kasarnya mencapai 3,56 persen. Ini resep kue nastar dari tepung gembili untuk Si Buah Hati:

Bahan:

  • 250 gram tepung gembili

  • 50 gram gula halus

  • 165 gram margarin

  • 1 butir kuning telur

Isian:

  • 1 buah nanas

  • 50 gram gula pasir

Cara Membuat:

  • Gembili yang merupakan umbi-umbian dibersihkan dan dimasak. Kemudian dihaluskan, dikeringkan, dan diayak agar menjadi tepung halus.
  • Kocok margarin, gula halus, dan kuning telur dengan kecepatan tinggi. Lalu masukkan tepung gembili. Lalu simpan adonan ke dalam lemari es sekitar 30 menit.
  • Setelah itu, bentuk bulat adonan dengan memasukkan nanas yang telah dimasak bersama gula pasir dan tata di atas loyang dan dioles kuning telur. Panggang dengan suhu 160 derajat celcius selama 35 menit.
  • Jika sudah matang, angkat dan dinginkan. Nastar pun sudah siap dicaplok oleh Si Buah Hati.

Bagaimana Bunda, menarik bukan resep kue Lebarannya? Selain Si Buah Hati bisa menyantap kue nan lezat, kebutuhan nutrisinya pun akan tercukupi. Selamat mencoba Bunda!

Untuk anak usia prasekolah, Bunda bisa menggunakan susu yang aman konsumsi, seperti Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

 

Image Article
Resep Kue Lebaran Sehat untuk Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Mau Bantu Kurangi Risiko Diare Si Buah Hati? Ajarkan 3 Kebiasaan Ini!

Published date

Musim kemarau segera datang. Di musim ini udara cenderung lebih kering dan dapat memperbesar risiko penularan kuman penyebab penyakit. Salah satunya dapat memicu Si Buah Hati mengalami diare. Tentu, Bunda tidak ingin tumbuh kembang Si Buah Hati terganggu bila anak diare, kan? Untuk itu, mari bantu lindungi Si Buah Hati dari penyakit ini. Caranya, bisa dimulai dengan mengajarkan Si Buah Hati melakukan kebiasaan baik.

Berikut ini adalah beberapa kebiasaan yang perlu diajarkan kepada Si Buah Hati untuk membantu mencegahnya terjangkit diare.

Mencuci Tangan

Menurut dr. Alexander Rapisarda, spesialis gastroenterologi dan hepatologi di Robert Wood Johnson University Hospital, New Jersey, Amerika Serikat, kasus diare yang paling umum biasanya berkaitan dengan makanan. Contohnya, makanan yang terkontaminasi oleh kuman penyakit. Ini bisa disebabkan karena makanan kontak langsung dengan bakteri penyebab diare dari tangan Si Buah Hati. Salah satu cara agar makanan yang dikonsumsi Si Buah Hati tetap higienis, Bunda perlu membiasakannya mencuci tangan pakai sabun setiap sebelum makan, setelah buang air dan bermain di luar rumah. Kebiasaan ini juga dapat mendukung proses belajar Si Buah Hati, sebab bila anak diare, kesempatannya untuk bereksplorasi jadi terhambat.

Tidak Jajan Sembarangan

Makanan yang terpapar udara selama dua jam setelah dimasak, berisiko menjadi tempat bakteri penyebab penyakit hidup dan berkembang biak. Apalagi bila makanan itu dijajakan di pinggir jalan. Jadi, sebisa mungkin Bunda ajari Si Buah Hati menghindari jajan sembarangan. Ada baiknya, Si Buah Hati konsumsi snack buatan sendiri yang lebih terjamin dari sisi higienis dan kandungan gizinya.

Tidak Mengisap Jari

Memasuki usia satu tahun, kebiasaan satu ini bisa jadi masih berlanjut. Sayangnya, hal ini berisiko menularkan kuman penyakit ke dalam tubuh. Oleh sebab Itu, Bunda sebaiknya mengalihkan perhatian Si Buah Hati saat ia mengisap jari dan pelan-pelan membantunya menghentikan kebiasaan ini. 

Bagaimana Bunda, tidak begitu sulit kan mengajarkan Si Buah Hati tiga kebiasaan ini? Beberapa upaya pencegahan di atas dapat membantu menjaga Si Buah Hati agar senantiasa sehat. Bila anak diare dan demam, ia rentan mengalami dehidrasi yang dapat membahayakan kondisi kesehatannya.

Selain mengajari Si Buah Hati disiplin melakukan kebiasaan baik, Bunda juga dapat mendukung perlindungan kesehatan anak dengan mencukupi kebutuhan gizinya. Salah satunya makanan serta susu yang mengandung probiotik atau bakteri baik, agar kesehatan saluran cernanya terjaga dan daya tahan tubuhnya dapat berfungsi dengan optimal. Susu DANCOW 1+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Bunda bisa jadi merasa khawatir bila anak diare. Namun, dengan melakukan upaya ekstra, Bunda dapat membantu perlindungan kesehatannya. Tubuh yang sehat, dapat mendukung Si Buah Hati untuk bereksplorasi. Jadi, Bunda tidak perlu ragu untuk mengatakan “iya boleh” pada Si Buah Hati.

Image Article
Diare Bisa Dicegah Bila Anak Lakukan Kebiasaan Ini
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

4 Alasan Si Buah Hati Boleh Konsumsi Smoothie

Published date

Anak-anak yang berada pada tahapan usia prasekolah memiliki kadar cairan dalam tubuh lebih tinggi daripada orang dewasa. Oleh karena itu, tubuhnya lebih peka terhadap suhu tinggi dan rentan mengalami dehidrasi, terutama saat bermain dan bereksplorasi di tengah cuaca yang panas.

Salah satu jenis minuman yang dapat meringankan gejala dehidrasi adalah smoothie, baik yang terbuat dari buah, sayuran, atau kombinasi keduanya. Apalagi bila ditambahkan dengan susu, selain lebih nikmat juga lebih bergizi. Jika minuman ini sangat digemari orang dewasa, bolehkah Si Buah Hati mengonsumsinya?

1. Menjauhkan dari Dehidrasi

Dehidrasi dapat membuat badan lemas dan mengganggu kesehatan sehingga mempengaruhi proses belajar Si Buah Hati. Smoothie untuk sarapan dapat membantu Si Buah Hati membantu mencukupi kebutuhan cairan agar membantu terhindar dari dehidrasi. 

Disarankan memasukkan beberapa es batu ke blender untuk menambah kadar air, saat cuaca sedang panas.

2. Menyediakan Kalsium

Smoothie dibuat dengan produk susu yang mengandung kalsium untuk mendukung kekuatan tulang. Campurkan buah, sayur, atau kombinasi keduanya dengan susu. Bunda dapat memberikan susu pertumbuhan DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

3. Sarapan Praktis dan Bergizi

Smoothie buatan sendiri dapat menjadi alternatif sarapan yang cocok saat tidak punya banyak waktu untuk turun ke dapur. Campurkan buah atau sayuran, susu, oatmeal, dan biji-bijian agar tubuh mendapat asupan nutrisi lengkap dan mengenyangkan, agar dapat mencegah makan berlebihan saat jam makan siang.

4. Atur Konsumsinya

Smoothie menyediakan air, nutrisi, dan serat yang berasal dari sayuran maupun buah-buahan. Dalam seporsi penyajian, Bunda harus menakar dengan baik komposisi air, juga buah-buahannya serta gula. 

Jangan sampai smoothie ini berisi lebih banyak gula dan asam dari buah karena dapat berpotensi membahayakan gigi jika terlalu sering meminumnya. Batasi pemberiannya hanya pada waktu makan ya, Bunda. Karena smoothie ini mengandung susu dan dapat membuat Si Buah Hati cepat kenyang.

Bunda dapat memberikan cinta Bunda lewat smoothie sehat dan lezat pada Si Buah Hati, tapi batasi konsumsinya untuk melindungi kesehatan giginya ya.

Image Article
Hmm, Si Kecil Ingin Minum Smoothie, Bunda!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Manfaat Tahu Penunjang Tumbuh Kembang Anak

Published date

Siapa sih yang tak kenal dengan tahu? Makanan yang terbuat dari hasil fermentasi kedelai ini merupakan salah satu sumber protein nabati. Meski mudah diperoleh dengan harga yang relatif terjangkau, tapi tahu mengandung nutrisi yang tidak kalah baik dengan sumber makanan lainnya bagi tumbuh kembang anak. Soal rasa, tahu memang memiliki rasa tawar dan kurang disukai Si Buah Hati. Namun, Bunda dapat membuat olahan tahu yang lezat dan sehat dengan kreasi memasak berikut ini.

Nugget Tahu Panggang

Nugget lezat kaya nutrisi berbahan tahu ini cocok dijadikan teman bermain dan bereksplorasi Si Buah Hati. Potong tahu sesuai selera dan keringkan menggunakan kain bersih atau kertas tisu. Masukkan ke dalam campuran wheat germ, tepung jagung, dan garam, aduk perlahan sampai semua potongan tahu terlapisi secara merata. Letakkan pada Loyang yang sudah dioles mentega tipis-tipis, panggang sampai berwarna kecoklatan dan renyah.

Vegan Macaroni and Cheese

Berbahan dasar saus tahu, vegan macaroni and cheese cocok buat pilihan sarapan Si Buah Hati agar lebih variatif. Masak makaroni hingga al dente kemudian sisihkan. Sementara itu, haluskan tahu sampai sangat halus, masukkan ke dalam panci dan tambahkan margarine, serta keju. Didihkan dengan api kecil, aduk sering agar tidak hangus sampai keju meleleh seluruhnya. Campurkan macaroni dan saus keju, lalu aduk rata. Bumbui dengan garam dan lada secukupnya.

Bunda, baca juga ini: Rahasia di Balik Kesehatan Saluran Cerna Si Buah Hati

Tofu Chocolate Pudding

Tidak akan ada yang menyangka dessert yang manis dan terlihat mewah ini terbuat dari tahu. Caranya mudah kok, Bunda. Haluskan tahu sutra lalu masukkan ke dalam panci beserta chocolate chip. Masak dengan api kecil dan aduk sampai cokelat meleleh. Tambahkan sirup maple dan vanili, biarkan hingga dingin. Sajikan dalam kondisi dingin dengan irisan pisang atau buah strawberry. Yummy!

Kudapan Tahu dan Yoghurt

Berikan cinta Bunda saat membuat kudapan berbahan tahu yang manis dan menyegarkan ini ya. Campur tahu sutra, yoghurt, gula, dan air perasan jeruk lemon di dalam food processor hingga halus. Masukkan dalam cetakan dan dinginkan semalaman. Sajikan dengan saus strawberry untuk menambah rasa manis alami.

Tidak sulit kan Bunda membuat aneka makanan berbahan tahu. Coba sekarang juga ya. Jangan lupa Bunda, selain asupannya, optimalkan tumbuh kembang anak dengan stimulasi tumbuh kembang anak yang sesuai dengan umurnya.

Image Article
Manfaat Tahu Penunjang Tumbuh Kembang Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off