Pertahankan Jumlah Bakteri Baik Agar Dominan di Saluran Cerna Si Buah Hati
13-11-2020
Kecukupan bakteri baik di saluran cerna Si Buah Hati sangatlah penting. Jumlah yang cukup akan membuat saluran cernanya sehat, sehingga membantu tubuh terlindungi dari berbagai penyakit.
Secara alami Si Buah Hati sudah mendapatkan bakteri baik atau probiotik sejak lahir. Meski begitu, berbagai proses dalam kehidupan berperan meningkatkan atau menurunkan kadar probiotik di dalam tubuhnya. “Persalinan normal, misalnya, dapat meningkatkan jumlah koloni mikroorganisme baik di saluran cerna. Sebaliknya, penggunaan antibiotik dapat menurunkan kolonisasi bakteri, termasuk bakteri baik,” ungkap Rita Ramayulis DCN, M.Kes, ahli gizi dari Poltekkes 2 Jakarta.
Pertanyaannya, bagaimana cara agar jumlah bakteri baik di saluran cerna tetap mencukupi? Berikut cara yang dapat dilakukan:
1. Konsumsi cukup sayur dan buah
Sayur dan buah-buahan adalah sumber utama prebiotik. Prebiotik adalah istilah bagi makanan utama probiotik. Dengan asupan probiotik yang cukup, probiotik dapat berkembang biak dengan optimal di saluran pencernaan. “Dengan kata lain, anak yang senang sayur dan buah, jumlah bakteri baik di saluran cernanya akan optimal,”ujar Rita.
Sayuran yang sarat dengan kandungan prebiotik di antaranya brokoli, kangkung, sawi, bayam, dan daun katuk. Bawang merah dan putih juga merupakan prebiotik yang baik dalam membantu pertumbuhan bakteri baik di usus. Untuk buah-buahan, apel dan pisang terbukti merupakan makanan yang disukai bakteri baik. Pastikan anak mengonsumsi buah dan sayur setiap hari.
2. Konsumsi makanan dan minuman kaya probiotik
Probiotik adalah sebutan bagi mikroorganisme hidup yang dapat memberikan efek baik atau kesehatan pada organisme lain. Sejatinya, tubuh manusia berusaha menjaga agar jumlah bakteri baik di saluran cerna terus mencukupi. Meski begitu, ada berbagai faktor yang sulit dihindari, yang dapat menurunkan atau mengganggu jumlah bakteri baik di saluran cerna. Salah satunya antibiotik yang membasmi bakteri jahat dan baik tanpa pandang bulu. Begitu pula makanan “sampah” yang tidak bersahabat dengan bakteri baik atau Si Buah Hati tidak suka sayur dan buah. Semua itu dapat menyebabkan kadar bakteri baik di dalam usus berkurang. Agar jumlah bakteri baiknya tetap dominan, Si Buah Hati bisa diberi asupan yang mengandung probiotik, seperti susu pertumbuhan dengan kandungan Lactobacillus rhamnosus, yoghurt, serta minuman dan makanan yang mengandung probiotik lainnya.
3. Terapkan pola makan sehat
Dengan menerapkan pola makan sehat setiap hari, yaitu mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, serat, dan air dalam jumlah cukup sesuai kebutuhhan Si Buah Hati, maka semua kebutuhan gizi termasuk sumber prebiotik dapat tercukupi. Ini karena pola makan gizi cukup dan seimbang menekankan pentingnya variasi makanan. Hindari membeli jajanan yang berpotensi mengandung kuman atau tidak menguntungkan bagi bakteri baik.
4. Jaga kebersihan
Biasakan Si Buah Hati mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, juga setelah buang air, atau sehabis beraktivitas di luar rumah. Untuk Bunda, jaga kebersihan makanan sejak disiapkan, diproses, hingga dihidangkan. Lengkapi dengan penutup agar tak dihinggapi lalat yang dapat membawa kuman pada tubuh dan kaki-kakinya.
5. Biarkan anak bermain aktif
Tanpa harus dikondisikan secara khusus, Si Buah Hati umumnya menyukai kegiatan bermain aktif. Tentu saja ini baik dan menyehatkan baginya. “Dalam kondisi tubuh sehat, bakteri baik dapat berkembang dengan optimal. Sebaliknya, kondisi tubuh yang lemah atau sakit menyebabkan anak harus mengonsumsi obat-obatan tertentu yang dapat membunuh bakteri baik di saluran cerna,” kata Rita. Jadi, alih-alih takut Si Buah Hati sakit karena banyak bermain, Bunda justru harus mendorongnya untuk bermain. Jika anak sudah bisa diajak melakukan permainan atau berolahraga bersama, sempatkan waktu untuk melakukannya. Sepakat ya, Bunda!
Bunda, yuk baca juga artikel tentang bakteri baik lainnya di artikel “Pentingnya Bakteri Baik untuk Pencernaan Si Buah Hati”