Ajak Si Buah Hati Eksplorasi Alam untuk Tumbuhkan Kepercayaan

Published date

Di usia 1 tahun, Si Buah Hati tengah berada pada masa membangun kepercayaan (trust) dengan Bunda sebagai figur utama, kemudian Ayah, dan lingkungan sekitar. Untuk Si Buah Hati, proses penumbuhan trust itu sangat berpengaruh pada pembentukkan kepercayaan diri.

Membangun kepercayaan Si Buah Hati bisa Bunda lakukan melalui beberapa tahapan. Diawali dari stimulasi dalam rumah, eksplorasi di lingkungan luar namun masih sekitar rumah, kemudian eksplorasi di tempat-tempat baru yang lebih jauh atau asing bagi Si Buah Hati. 

Menurut psikolog anak, Ratih Ibrahim, tahapan ini bisa Bunda lakukan seiring dengan meningkatnya rasa percaya diri Si Buah Hati. Di dalam rumah, Ratih mengatakan, Bunda bisa membangun kepercayaan Si Buah Hati dengan cara bermain yang menyenangkan. Seperti bermain "ciluk ba". 

Dalam permainan itu, Bunda mengajarkan Si Buah Hati bahwa sesuatu atau seseorang yang pergi akan kembali lagi. Hal ini melatih Si Buah Hati agar tidak cemas saat Bunda harus meninggalkannya, sebab tahu bila Bunda akan kembali lagi.

"Eksplorasi di lingkungan sekitar rumah sangat dianjurkan untuk dilakukan setiap hari," kata Ratih. "Saat usia Si Buah Hati masih 1 atau 2 tahun, ajak saja keluar rumah belajar menginjak rumput atau main hujan."

Kalau Si Buah Hati sudah lebih berani dan percaya diri, Bunda bisa mengajaknya berjalan-jalan ke tempat yang lebih jauh seperti ke kebun raya atau kebun binatang. Dapat pula bereksplorasi ke pantai, dan ajari Si Buah Hati menginjak pasir pantai atau menyentuh biota laut.

Lalu, bagaimana bila Bunda sibuk bekerja di kantor dan tidak bisa selalu menemani Si Buah Hati bermain di rumah? 

Menurut Ratih, Bunda dapat meluangkan waktu sepulang kerja dengan bercengkrama dengan Si Buah Hati. Sesingkat apapun kesempatan Bunda untuk berinteraksi dengan Si Buah Hati, berusahalah agar kesempatan tersebut tidak terbuang sia-sia. "Sehingga Bunda tidak kehilangan momen attachment dengan Si Buah Hati," ujar Ratih.

Yang bisa Bunda lakukan adalah menyapa Si Buah Hati dengan hangat saat tiba di rumah, menanyakan kejadian atau pengalaman yang dialaminya selama ditinggal, atau menjadi pendengar yang baik. 

Bunda dapat pula memberikan afeksi atau perilaku kasih sayang pada Si Buah Hati seperti memeluk, mencium, menggelitik, mengelus, mengobrol, kelonan, juga main bersama.

Pada malam hari, Bunda bisa mengantarkan Si Buah Hati tidur sambil membacakan cerita dongeng. Akhiri dengan kecup kening dan katakan bahwa Bunda sangat mencintainya. 

"Di saat-saat tertentu, upayakan Bunda bisa kembali ke rumah lebih cepat sehingga memaksimalkan waktu yang tersisa dengan Si Buah Hati sebelum beristirahat," kata dia.

Dukung eksplorasi Si Buah Hati dengan memberikan pelengkap nutrisi, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Eksplorasi Alam Tumbuhkan Kepercayaan Si Kecil Pada Bunda
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Kualitas Tidur Bantu Tingkatkan Konsentrasi dan Daya Ingat Si Buah Hati

Published date

Waktu tidur Si Buah Hati cenderung lebih banyak dibandingkan usia yang lebih dewasa. Melihat itu, mungkin sang kakak pernah berkomentar polos. “Adek kok tidur melulu, kapan bisa diajak main?”

Tidur memang kebutuhan dasar setiap manusia, dari lahir hingga lansia. Bagi Si Buah Hati, tidur sangat penting untuk menunjang masa pertumbuhannya. Mengapa begitu? Sebab otak mengalami puncak aktivitas pertumbuhan di waktu tidur. Jika kala terjaga fungsi otak mengalami interaksi dengan lingkungan, maka seluruh pengalaman tersebut dapat mempengaruhi kualitas tidur Si Buah Hati.

Kualitas tidur Si Buah Hati juga sangat berkaitan dengan kemampuan mengingatnya yang lebih baik. Situs Ikatan Dokter Anak Indonesia menuliskan, Si Buah Hati yang tidur nyenyak lebih lama mempunyai kemampuan ingatan yang baik, ketimbang mereka yang tidak tidur.

Tidur juga penting karena merupakan waktu beristirahat tubuh. Pada saat tidur, tenaga yang terkuras selama Si Buah Hati bermain akan kembali dipulihkan. Capek menjadi hilang, sehingga badan terasa lebih segar ketika ia terbangun.

Tidur cukup dan berkualitas berpengaruh pula dengan konsentrasi Si Buah Hati. Sehingga ia akan menjalani proses belajar dengan lebih efisien ketimbang dengan anak-anak yang belajar dalam keadaan lelah. Karena kondisi badan yang capek akan membuat Si Buah Hati susah berkonsentrasi, fokus mudah terpecah, dan mood gampang berubah alias rewel.

"Tidur yang dapat meningkatkan daya konsentrasinya terutama adalah tidur yang nyenyak," tulis situs IDAI. "Pada fase ini, otot tubuh sangat rileks sedangkan aktivitas otak meningkat."

Ketika sudah masuk fase ini, Si Buah Hati akan menjadi sangat nyenyak, rileks, napas teratur, dan biasanya mengalami mimpi. Dalam satu kali tidur, terutama tidur malam, fase ini bisa terjadi beberapa kali. Karena itu, Bunda perlu menjaga tidur Si Buah Hati agar tetap nyenyak di fase ini dan terhindar dari berbagai gangguan. Dengan tidur berkualitas, Si Buah Hati akan memperoleh pengaruh positif terhadap kecerdasan, pertumbuhan otak, daya ingat, serta konsentrasinya.

Image Article
Kualitas Tidur Bantu Tingkatkan Konsentrasi dan Daya Ingat Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Tumbuhkan Kepercayaan Diri pada Anak Pemalu

Published date

Suatu hari Bunda mendapat kesempatan mengajak anak playdate bersama teman-teman Bunda di kafe. Bunda sengaja memilihkan tempat berkumpul yang dilengkapi dengan playground untuk eksplorasi balita. 

Namun, ternyata Si Buah Hati tidak mau melebur bersama teman sebaya. Dia tidak mau lepas dari gendongan Bunda dan menolak untuk ikut bermain.

Dalam beberapa acara pertemuan lainnya, Bunda terus mengamati perilaku Si Buah Hati. Dia selalu menunjukkan sikap yang sama. Lalu, Bunda menyimpulkan bahwa ada sifat pemalu di dalam dirinya. Sehingga Bunda jadi khawatir dia akan mengalami kesulitan dalam pergaulannya kelak.

Bunda, setiap anak adalah unik dan mempunyai karakter yang berbeda satu sama lain. Mungkin Si Buah Hati kesayangan Bunda memang anak yang pemalu. Ia perlu waktu beradaptasi dengan lingkungan baru. 

Dia selalu berhati-hati dengan orang yang belum dikenal, enggan bertemu orang baru serta lebih nyaman berada dekat Ayah Bunda. Selain itu, dia lebih suka mengamati terlebih dulu daripada langsung mengeksplorasi tempat baru.

Bila Si Buah Hati memang pemalu, Bunda tidak perlu memaksanya berubah menjadi seperti anak-anak lain. Cobalah melihat dari sisi yang positif. Biasanya anak dengan karakter seperti ini merupakan pengamat yang baik. Dia belajar dengan melihat orang lain terlebih dahulu alih-alih langsung terjun melakukan tugasnya.

Bunda dan Ayah harus mengarahkan agar dia untuk mendukung perkembangan sosial anak sehingga bisa menumbuhkan kepercayaan diri. Bunda bisa mencoba memberi bimbingan agar dia bisa lebih mudah bergaul dengan orang lain. Berikut tips untuk meningkatkan kepercayaan diri untuk anak pemalu.

1. Ajak Eksplorasi di Tempat Baru

Ajak Si Buah Hati pergi bereksplorasi berbagai tempat dan situasi baru. Biarkan ia mengasah bakat observasinya, ajak anak mengobrol tentang apa saja yang ia amati di tempat baru tersebut. 

Bunda bisa meminta Si Buah Hati mendeskripsikan hasil pengamatan. Dengan demikian ia tidak sekadar sebagai penonton, tetapi observer aktif.

2. Bertemu dengan Orang Baru

Ajak Si Buah Hati bertemu orang baru sesering mungkin. Beri ia contoh bagaimana mengobrol dan bersosialisasi dengan orang baru dari berbagai kalangan. Dengan kemampuan observasinya, dia akan belajar dan akan meniru bagaimana cara bergaul.

3. Jangan Melabeli Si Buah Hati

Jangan menyematkan label seperti “pemalu” atau “penakut” pada anak. Memanggil Si Buah Hati dengan label seperti menutup potensinya. Lebih baik Bunda memberinya apresiasi dengan mengatakan, “Bunda tahu Dio belum ingin bermain dengan teman barumu. Tidak apa-apa, lihat dulu bagaimana Anya bermain ya. Nanti kalau Anya butuh bantuan, Dio bantu Anya ya.”

4. Ada Waktu Adaptasi

Beri Si Buah Hati waktu beradaptasi, jangan diburu-buru. Jika Si Buah Hati sampai tertekan bisa membuatnya stress dan tidak bahagia. hal itu justru akan membuatnya semakin menutup diri terhadap situasi baru.

Untuk mendukung kepercayaan diri Si Buah Hati, Bunda bisa memberikan penyemangat sekaligus pelengkap nutrisi, seperti Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Tumbuhkan Kepercayaan Diri pada Anak Pemalu
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Latih Memori Si Buah Hati dengan Permainan Berburu Gambar

Published date

Salah satu kemampuan kognitif yang harus dikuasai balita adalah mengenal simbol. Contoh permainan tentang lambang yang bisa dilakukan di rumah adalah Perburuan Gambar seperti yang diajarkan Barbara Sher dalam bukunya Kiat Melatih Konsentrasi Pikiran Anak

Aktivitas ini akan merangsang kemampuan Si Buah Hati mengingat nama-nama benda yang ada di sekitarnya. Barbara menyebutkan, permainan berburu gambar seperti mencari harta karun yang menyenangkan. 

Si Buah Hati akan belajar bahwa gambar adalah simbol benda nyata. Permainan ini bisa mengembangkan dan melatih konsentrasi anak.

Langkah Bermain Berburu Gambar

Bunda hanya perlu melakukan beberapa langkah sederhana sebelum memulai permainan. Pertama, persiapkan aneka gambar yang diperoleh dari guntingan surat kabar dan majalah, atau membuat ilustrasi sendiri pada kertas atau karton. 

Objek gambar bisa berupa alat rumah tangga, atau simbol umum yang kerap dijumpai dan bermanfaat untuk diingat Si Buah Hati. Setelah semua kartu bergambar siap, Bunda harus menyembunyikannya di sejumlah sudut atau bagian rumah.

Sekarang saatnya mengajak anak bermain. Berikan kartu sebagai petunjuk awal buat Si Buah Hati. Mintalah dia menemukan benda seperti pada gambar yang dipegangnya, contohnya, kartu dengan ilustrasi lampu. 

Ketika berhasil menjumpai lampu yang sesuai, maka ia akan mendapatkan kartu petunjuk kedua bergambar objek lain, misalnya meja makan. Selanjutnya, anak harus menemukan meja makan dan kartu bergambar benda lainnya. Begitu seterusnya. Di akhir permainan, dia akan mendapat makanan kecil atau buku baru yang merupakan harta karun yang tersembunyi.

Dari permainan ini, Si Buah Hati akan belajar mengenai simbol dan mencocokkan dengan benda aslinya. Dia pun bisa memahami tentang urutan dalam melakukan berbagai hal. "Berburu Gambar" juga melatih ketekunan anak untuk mengerjakan tugas hingga selesai.

Modifikasi Permainan Berburu Gambar

Bunda boleh memodifikasi permainan. Ketika Si Buah Hati sudah mulai belajar membaca, Bunda bisa mengganti gambar dengan kata. Tri Lestari Waraningsih dalam karya ilmiah berjudul Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf Menggunakan Media Kartu Kata di TK Sulthoni Ngaglik Sleman, mengungkapkan penggunaan kartu sebagai simbol dapat meningkatkan kemampuan anak mengenal kata. 

Awalnya, Tri hanya mendapati sekitar 29 %dari subjek penelitian yang mengenal kata melalui simbol. Setelah dilakukan permainan, pada observasi terakhir, kemampuan anak mengenal lambang meningkat hingga sekitar 87%. Proses belajar yang kreatif dan menyenangkan akan lebih efektif untuk meningkatkan dan merangsang kemampuan memorinya.

Setelah permainan selesai, Bunda dapat melakukan tes kecil dengan menanyakan kembali gambar dan benda yang ditemukan. Bunda juga bisa mengembangkannya dengan penjelasan fungsi benda. Kegiatan ini akan semakin meningkatkan kemampuan Si Buah Hati mengenal simbol. Dia juga dapat memperoleh kosakata baru.

Image Article
Latih Memori Anak dengan Permainan "Berburu Gambar"
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Supaya Si Buah Hati Bersikap Manis Ketika Bertamu

Published date

Setelah memiliki anak, Bunda pasti sangat senang ketika mendapat kesempatan mengajak sang buah hati berkunjung ke rumah saudara atau kerabat. Bunda dan Ayah dengan bangga memperkenalkan Si Buah Hati pada tuan rumah. Tingkah lakunya yang lucu tapi cerdas membuat suasana silaturahmi menjadi lebih menyenangkan.

Orang tua selalu berharap Si Buah Hati dapat bersikap manis dan anteng saat berkunjung ke rumah saudara atau kerabat. Namun, bagaimana bila tiba-tiba ia rewel, minta segera pulang, atau bahkan mengacak-acak rumah yang sedang dikunjungi? 

Psikolog anak Nabilah Shahab dari Layanan Psikologi Bileva Jakarta, mengungkapkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perilaku anak ketika bertamu, yaitu:

  • Pembiasaan yang diberikan oleh orang tua.
  • Pengaruh lingkungan yang membentuk watak Si Buah Hati.
  • Kepribadian Si Buah Hati. Ada anak yang memang memiliki sifat dasar ramah, penurut dan pendiam. Bila anak Bunda memiliki sifat pemalu, maka ia tidak bisa untuk langsung berinteraksi dengan manis pada orang yang baru dikenalnya. Namun ada pula anak yang memiliki sikap aktif, tidak bisa tenang, memiliki rasa ingin tahu yang besar sehingga ingin memegang berbagai hal di tempat yang baru baginya.
  • Kondisi fisik atau perasaan Si Buah Hati. Sebagai orang tua, sebaiknya Bunda memahami perasaan anak. Apakah ia mengantuk, lapar, atau ada sesuatu yang membuatnya tidak nyaman? Karena kondisi inilah yang akan mempengaruhi perilakunya ketika diajak bertamu.
  • Situasi tempat yang dikunjungi. Jika tempat yang dikunjungi membuat tidak nyaman, maka Si Buah Hati cenderung akan bersikap yang tidak baik, misalnya temper tantrum atau menjadi sulit diatur.

Lalu, bagaimana cara mendidik anak agar bersikap manis ketika bertamu? Nabilah menganjurkan untuk mengajarkan sopan santun pada Si Buah Hati sejak dini. Hal itu bisa dilakukan bahkan sejak ia masih di dalam kandungan. 

“Janin sudah bisa menangkap suara-suara di luar. Orang tua dapat membiasakan cara berbicara yang baik dan sopan," ujar Nabilah. Setelah anak lahir, Ayah dan Bunda tetap perlu menjaga cara berbahasa. Anak akan merekam stimulus-stimulus yang diperoleh dari lingkungan meskipun belum bisa merespon secara aktif. Maka, hindari berbicara keras, kasar, atau berdebat di depan anak.

Pada usia 3 tahun, Si Buah Hati sudah dapat diajak berbicara dan merespon dengan baik, walaupun kemampuan mengendalikan emosinya masih kurang. Oleh karena itu, ketika akan mengajak anak bertamu, Bunda dan Ayah perlu menyampaikan batasan yang jelas mengenai perilaku yang diharapkan dari anak. 

Jangan hanya memintanya untuk berlaku sopan dan tidak nakal, karena itu adalah sesuatu yang abstrak sehingga sulit dipahami oleh anak. Bunda dan Ayah dapat menjelaskannya dengan lebih konkret, misalnya:

  • Ucapkanlah salam sebelum memasuki rumah.
  • Melepaskan alas kaki sebelum masuk ke dalam rumah.
  • Mengucapkan kata-kata etika seperti terima kasih, maaf, tolong, permisi.
  • Berbicara dengan tutur kata yang baik yang disesuaikan dengan lawan bicara.
  • Tidak boleh berlari-larian di dalam rumah.
  • Meminta izin ketika ingin meminjam barang.
  • Membereskan kembali mainan yang dipinjam saat akan pulang.

Selain memberikan contoh, Bunda juga bisa menanamkan nilai-nilai positif tentang kesopanan pada anak dengan mengajaknya bermain peran tentang keterampilan bersosialisasi. Sementara Ayah dapat menceritakan kisah-kisah mengenai anak yang berperilaku baik. 

"Apabila sikap sopan santun diterapkan pada anak sejak dini, maka ia akan lebih mudah untuk menjalin relasi dan akan lebih mudah diterima oleh lingkungannya," tutup Nabilah.

Dukung perkembangan emosional Si Buah Hati dengan memberikan pelengkap nutrisi, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Agar si Kecil Bersikap Manis Ketika Bertamu
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Manfaat Minyak Ikan untuk Mendukung Proses Belajar Si Buah Hati

Published date

Si Buah Hati yang sudah memasuki usia toddler kini mulai belajar melakukan gerakan yang lebih rumit dari sebelumnya. Misalnya saja, setelah kaki mahir berjalan, dia akan mencoba berjingkat, melompat, berlari, bahkan memanjat berbagai benda yang ada di sekitarnya. 

 

Sementara tangannya yang sudah bisa menggenggam dan mengambil barang, menjadi terampil melakukan berbagai gerakan. Misalnya, menjimpit atau menepuk-nepuk mainan drum. Bunda pasti senang melihat anak semakin aktif.

 

Peran Otak dalam Kelincahan Si Buah Hati

Semua gerakan lincah Si Buah Hati itu tentu saja diatur oleh otak. Dini Kasdu dalam buku Anak Cerdas menjabarkan bagaimana otak berperan pada gerak motorik tubuh. Berikut ini pemaparannya.

 

  • Otak besar bertanggung jawab menanggapi informasi yang dirasakan dari organ penginderaan. Saat Si Buah Hati terjepit saat menutup kotak mainannya, otak akan mendapat pesan rasa sakit pada tangan anak.
     
  • Otak kecil mengontrol koordinasi dan keseimbangan. Sehingga sangat berperan saat Si Buah Hati berjalan, menendang bola, atau belajar naik sepeda.
     
  • Setiap belahan otak mengontrol gerakan sisi tubuh yang berlawanan. Otak kiri mengatur bagian badan kanan, sedangkan otak kanan akan mengontrol bagian kiri tubuh anak.

 

Stimulasi Otak dengan Permainan

Untuk mengasah keterampilan gerak dan respon otak Si Buah Hati, Bunda bisa memberikan stimulasi yang dikemas dalam suasana bermain. Misalnya, mengajaknya melakukan tos. Tujuannya latihan sederhana ini untuk mengetahui apakah ia bisa menepuk sasaran yang tepat, yaitu tangan Bunda. 

 

Selain itu, Bunda juga boleh menantangnya untuk menendang bola. Letakkan bola di hadapannya, lalu lihatlah seberapa mahir dia mengoordinasikan gerak sehingga kakinya bisa mendorong bola tersebut.

 

Otak Juga Perlu Nutrisi

Selain stimulasi, Si Buah Hati juga memerlukan nutrisi untuk mendukung perkembangan otaknya. Salah satu zat gizi yang baik untuk otak anak adalah DHA. Menurut Fifi Melva Diana dalam jurnal berjudul Omega 3 dan Kecerdasan Anak, DHA berguna dalam pembentukan sel otak dan sel saraf.

 

Nah, saraf pada otak inilah yang berperan sebagai penyampai pesan dari otak ke organ penginderaan. Saat perintah dari otak sampai dengan cepat, kemampuan motorik anak berkembang dengan baik. Agar hal tersebut berjalan optimal, Bunda harus memperhatikan nutrisi yang terkandung dalam menu harian anak. 

 

Berikan makanan dengan DHA dalam hidangan yang tersaji di piring Si Buah Hati. Misalnya saja, ikan laut, telur, kacang-kacangan yang mengandung DHA.

 

Selain itu, Bunda juga bisa memberikan DANCOW 1+ Nutritods. Produk DANCOW yang satu ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Manfaat Minyak Ikan untuk Mendukung Proses Belajar Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

4 Cara Mengatasi Anak Susah Makan lewat Kreasi Makanan Sehat Bergizi

Published date

Si Buah Hati membutuhkan asupan gizi yang cukup untuk mendukung tumbuh kembangnya. Namun tak jarang, Bunda harus berjuang keras agar dia bersedia untuk menghabiskan makanan yang sudah siapkan dengan susah payah.

Nah, untuk mengatasi anak susah makan, cobalah mulai melibatkan anak untuk membuat kreasi makanan anak yang bergizi. Yuk, simak langkah-langkah menyiapkan kreasi makanan seru tapi tetap bernutrisi untuk anak sebagai cara mengatasi anak susah makan.

1. Pilih Menu Praktis

Libatkan Si Buah Hati untuk merencanakan kreasi makanan bernutrisi sejak awal. Biarkan dia mencoba resep masakan kesukaannya. Bunda hanya perlu membimbingnya saat menentukan keputusan.

Arahkan pilihan tersebut pada menu makanan yang praktis, tidak rumit dalam proses pembuatannya. Pastikan hidangan yang akan dibuat mengandung nutrisi seimbang, yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan serat. Setelah itu, ajaklah dia berbelanja.

2. Gunakan Bahan Berkualitas Baik

Saat berbelanja, Bunda bisa mengajarkan Si Buah Hati cara memilih bahan makanan yang baik. Bahan pangan berkualitas prima harus segar, bersih dan tidak ada bagian yang rusak atau kedaluwarsa. Berikan contoh pada anak, dengan memperlihatkan dua jenis bahan pangan yang segar dan layu atau busuk.

Seusai berbelanja, jangan lupa untuk mencuci bersih bahan-bahan seperti sayuran dan buah. Mencuci bahan seperti sayuran akan membersihkan dari kotoran, telur cacing dan bakteri. Tunjukkan pada Si Buah Hati cara membersihkan bahan pangan yang benar, misalnya mencuci sayuran dengan air mengalir.

3. Memasak dengan Seru

Ajak Si Buah Hati pada proses pengolahan makanan. Bunda bisa mulai dengan membagi tugas memasak. Minta dia menyiangi bahan pangan yang mudah. Sementara Bunda bisa mengambil alih pekerjaan rumit yang harus menggunakan pisau dan kompor.

Saat proses memasak inilah, Bunda bisa mengenalkan kandungan nutrisi makanan pada anak. Misalnya, sambil mengupas, memotong dan mencacah sayur, Bunda bisa menceritakan kandungan nutrisi yang terdapat pada bahan pangan tersebut. Beri tahu dia tentang vitamin apa yang ada di dalam sayuran itu. Lalu jelaskan alasan mengapa sayuran itu baik untuk tubuh.

4. Bentuk Semenarik Mungkin

Bunda bisa memperluas peran Si Buah Hati saat menata dan menghias hidangan. Biarkan dia berimajinasi saat membentuk makanan sesuai dengan selera anak, misalnya bentuk kendaraan atau binatang. Tahap ini terbilang mudah, karena sekarang Bunda bisa memperoleh beragam cetakan nasi atau roti tawar. Alat-alat tersebut juga aman bila digunakan oleh anak-anak.

Dengan berlatih membuat kreasi makanan bergizi, anak susah makan akan belajar menghargai setiap hidangan yang tersaji di hadapannya. Sebab, dia merasakan sendiri bagaimana sulitnya memasak makanan. 

Nah, sekarang makanan dan minuman sehat karya Bunda dan Si Buah Hati sudah tersaji di meja makan. Bunda bisa mengajak anak makan bersama. Berikan anak semangat agar menghabiskan hidangan tersebut hingga suapan terakhir.

Selain dapat mengatasi anak susah makan, latihan membuat kreasi makanan juga mendatangkan dampak positif lainnya. Menurut penelitian yang dilakukan di TK Darul Ulum, Kudus, kegiatan berkreasi dengan makanan membuat anak mengenal gizi yang terkandung pada buah dan sayur, mengajarkan anak tentang makanan sehat, dan mengembangkan kreativitas.

Bunda juga bisa melengkapi nutrisi Si Buah Hati dengan Susu DANCOW 5+ Nutritods. Ini merupakan susu pertumbuhan yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Cara Mengatasi Anak Susah Makan lewat Kreasi Makanan Sehat Bergizi
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bak Pasir untuk Tempat Main Si Buah Hati di Rumah

Published date

Apa yang terbayang di benak Bunda ketika berbicara tentang pasir? Apakah hanya sekadar benda kotor dan berdebu? Apakah Bunda melarang Si Buah Hati untuk bermain pasir karena khawatir bahaya penyakit yang bisa ditimbulkan?

Jangan salah sangka dulu Bunda. Sebenarnya pasir bisa menjadi alat main yang hebat untuk anak lho. Para peneliti berpendapat bahwa kegiatan bermain pasir berguna untuk tumbuh kembang anak. Berikut manfaat main pasir seperti yang dijabarkan Suwartini dan Zainul Aminin dalam karya ilmiah berjudul Penerapan Kegiatan Bermain Pasir serta penulis buku Sumber Belajar dan Alat Permainan (untuk Pendidikan Anak Usia Dini).

  • Bermain pasir membantu anak melatih otot-otot kecil pada tangan. Gerakan motorik halus saat bermain pasir akan membantu melatih kecermatan dan ketelitian.
  • Bermain pasir bisa membantu mengembangkan keterampilan serta koordinasi mata-tangan. Saat bermain pasir, Si Buah Hati akan melakukan gerakan memegang, menggenggam, menuang, mencetak, menempatkan pasir, membuat terowongan, mengangkat, dan mendorong.
  • Anak dapat mengeksplorasi berbagai pemikiran, menggerakkan jari jemarinya, memainkan idenya, mencoba alternatif dengan memodifikasi pemikirannya untuk memperoleh hasil yang kreatif.
  • Bermain pasir bisa melatih pengembangan konsep matematika dan sains: keterampilan estimasi, bentuk bangunan, ukuran, klasifikasi atas dasar bentuk geometri, warna, tekstur, fungsi, berat, kuantitas, dan istilah ruang atau posisi.
  • Bermain pasir bersama teman, akan melatih keterampilan bersosialisasi, pemahaman pertemanan, kosakata baru, juga melatih mengungkapkan pikiran dan perasaannya.

Nah Bunda, tunggu apa lagi? Yuk, ajak Si Buah Hati bermain sambil belajar dengan pasir. Bunda tidak perlu repot mengajaknya ke pantai atau mencari taman bermain yang dilengkapi fasilitas bak pasir. Ayah dan Bunda bisa membuat sendiri wahana bermain pasir untuk anak. Berikut tips menyiapkan arena bermain pasir di rumah:

  • Tetapkan jumlah pasir yang Bunda dan Ayah perbolehkan. Apakah cukup untuk bermain dengan tangan saja atau ingin menyediakan bak pasir yang bisa dimasuki dan diinjak Si Buah Hati.
  • Bila area main di rumah tidak cukup besar, Bunda bisa gunakan kontainer plastik beroda yang tembus pandang. Masukkan pasir secukupnya di dalam kontainer tersebut.
  • Bila area bermain cukup besar, Bunda bisa siapkan bak pasir, bisa berupa bak renang dari bahan plastik, atau buat sendiri bak dari bahan kayu dan ada roda di bawahnya. Roda dibutuhkan untuk memudahkan penyimpanan. Sebab, pasir basah akan sulit dikeringkan, apalagi bila ada binatang yang membuang kotoran di dalamnya. Pastikan ada penutup untuk melindungi pasir saat tidak digunakan.
  • Tempatkan bak pasir di lokasi yang memudahkan pengawasan orang tua. Sebab, anak-anak kadang senang mengeksplorasi benda dengan cara dimakan atau dimasukkan ke hidung, telinga, atau mata.
  • Pasir untuk bermain saat ini sudah dijual bebas di toko-toko permainan anak maupun toko online.Sesuaikan kemampuan dan usia anak untuk bermain dengan pasir.
  • Sediakan alat bantu permainan yang cocok untuk pasir. Misalnya, alat keruk, centong, corong air, cetakan kue, sendok atau gelas plastik
  • Siapkan mainan tambahan untuk memicu imajinasi, seperti figur hewan, tumbuhan, orang atau mobil-mobilan.
  • Sediakan alat untuk menjaga kebersihan serta kerapihan, seperti sapu, celemek saat main, serbet lap tangan, pengki, atau ember berisi air.

Bunda, bermain dengan pasir bisa juga menjadi wahana menjalin kedekatan antara orang tua dan anak. Bunda bisa pula mengenali pola pikir anak. Jadi, cobalah untuk terlibat saat anak bermain pasir. Yang perlu Bunda ingat, janganlah membatasi aktivitas anak ketika bermain di pasir, selama kegiatan itu aman untuk dia dan orang di sekitarnya. Sehingga ia bisa mengembangkan imajinasi, bereksplorasi, dan berpikir kreatif. Selamat bermain, Bunda!

Image Article
Bak Pasir untuk Tempat Main Si Kecil di Rumah
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Kreasi Makanan yang Mengandung Protein untuk Si Buah Hati

Published date

Pada masa keemasannya atau golden age, Si Buah Hati membutuhkan asupan gizi yang lengkap. Untuk itu, penting bagi Bunda untuk selalu memastikan bila ia mengonsumsi makanan beragam seperti makanan pokok, lauk pauk, sayuran, buah-buahan, dan berbagai makanan bergizi. 

Apalagi anak yang memasuki usia prasekolah, telah mengenal bermacam rasa makanan, kerap menganggap rasa sayuran tidak enak, hingga mereka sering menolak menyantap sayur, atau bahkan sulit makan. Lalu, bagaimana cara agar anak mau makan menu bergizi, terutama makanan yang mengandung protein?

Untuk mengatasi anak susah makan, Bunda haruslah cerdik dan kreatif dalam membuat serta menyajikan makanan bergizi. Contoh kreasi santapan yang bisa mencukupi kebutuhan nutrisi Si Buah Hati adalah batagor telur puyuh. 

Hidangan yang cocok sebagai kudapan sore ini memiliki bahan dasar beragam makanan sehat. Seperti tahu putih yang kaya protein, telur puyuh yang mengandung asam folat, juga bayam yang memiliki kandungan kalsium.

Dalam artikel Anemia Defisiensi Besi pada Bayi dan Anak yang dipublikasikan situs Ikatan Dokter Anak Indonesia, asam folat penting untuk menjaga anak dari kemungkinan anemia. 

Sementara kalsium berfungsi untuk mengoptimalkan pertumbuhan jaringan otot dan tulang anak. Adapun makanan yang mengandung protein akan membantu proses pertumbuhan tinggi badan, otak, juga otot Si Buah Hati. Nah, berikut resep batagor telur puyuh yang bisa Bunda sajikan untuk camilan bergizi Si Buah Hati.

Bahan:

  • 1 satu putih ukuran 5 cm x 5 cm x 3 cm
  • 50 gram daging ayam giling
  • 2 sdm jamur kuping cincang
  • 10 lembar daun bayam, iris tipis
  • 25 gram keju cheddar, parut
  • 1 butir telur, kocok rata
  • 1 sdm daun bawang, iris tipis
  • 4 butir telur puyuh, rebus
  • Minyak goreng secukupnya
  • Bumbu halus
  • 2 butir bawang merah
  • 1 siung bawang putih
  • Sejumput gula pasir
  • 1/2 sdt garam

Baca Juga: Ide Menu Harian Anak untuk Si Buah Hati

Pelapis:

1 butir telur, kocok hingga rata

Cara membuat:

  1. Panaskan dandang berisi air, dengan api sedang. Siapkan empat mangkuk kecil, lalu oles tipis dengan 1/2 sdt minyak goreng.
  2. Remas tahu hingga lumat. Campurkan dengan daging ayam, jamur kuping, bayam, keju, telur, daun bawang, dan bumbu halus. Aduk hingga rata dan dibagi empat.
  3. Masukan adonan tahu ke mangkuk. Kemudian sisipkan telur puyuh, yang sudah dikupas, ke tengah adonan hingga setengah tenggelam.
  4. Kukus selama 20 menit dan lepaskan batagor dari cetakan ketika masih panas. Lalu, diamkan hingga dingin.
  5. Panaskan minyak goreng dalam wajan dengan api sedang.
  6. Celupkan batagor kukus ke telur kocok, goreng hingga kecokelatan. Kemudian angkat, tiriskan, dan Si Buah Hati siap menyantapnya.

Bagaimana Bunda? Mudah bukan untuk membuat makanan untuk anak yang bergizi, sehat, dan lezat? Bunda bisa menambahkan pelengkap gizi, susu DANCOW 3+ Nutritods. Produk DANCOW ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun. Susu ini  mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus

Bunda bisa terus berkarya dengan bermacam bahan pangan yang bernutrisi tinggi. Lalu, ciptakan berbagai menu kreatif untuk kudapan Si Buah Hati yang aktif.

Image Article
Kreasi Makanan yang Mengandung Protein untuk Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Kebutuhan Nutrisi Awal untuk Masa Depan Cemerlang Si Buah Hati

Published date

Bunda, perkembangan otak Si Buah Hati tidak cukup optimal bila hanya menerima stimulasi lewat belajar. Untuk mendukung kebutuhan nutrisi dan perkembangan sel-sel otaknya, Bunda pun perlu memberikan asupan yang tepat. Apalagi perkembangan sel-sel otak di usia dini akan sangat menentukan masa depan Si Buah Hati. Sementara, kekurangan asupan bagi perkembangan sel otak akan berdampak pada pertumbuhannya baik secara fisik maupun mental.

Hingga menginjak umur 2 tahun, jumlah sel-sel otak Si Buah Hati berkembang dengan pesat hingga miliaran. Di usia ini pula Bunda sudah dapat memberikan makanan solid untuk Si Buah Hati. Di antaranya:

1. Asupan yang mengandung karbohidrat dan menjadi sumber energi untuk berbagai proses metabolisme otak serta proses pembentukan simpul-simpul saraf pada otak Si Buah Hati. Seperti beras, jagung, kentang, ubi, sagu dan lainnya.

2. Asupan yang mengandung asam lemak omega-3, terutama DHA (docosahexaenoic acid), EPA (asam eicosapentaenoic), dan AA (asam arakhidonat) yang dibutuhkan dalam pertumbuhan otak Si Buah Hati. Khususnya pada masa pacu tumbuh otak secara struktural maupun fungsional, sehingga membangun sel-sel neuron otak yang merupakan bekal kecerdasan Si Buah Hati. Misalnya ikan salmon, ikan tenggiri, ikan sarden, ikan tuna, ikan todak, maupun ikan patin.

3. Asupan yang kaya protein untuk mengembangkan sel-sel saraf yang mulai dibangun di otak. Sumber protein bisa diperoleh dari hewani maupun nabati seperti susu, telur, daging, tahu, tempe, serta kacang-kacangan.

4. Vitamin B kompleks juga penting bagi Si Buah Hati. Sebab vitamin B membantu kerja otak untuk berkembang, sehingga berbagai kemampuan Si Buah Hati meningkat. Vitamin B kompleks terdiri dari vitamin B1, vitamin B5, vitamin B6, vitamin B12, dan asam folat. Untuk asupan ini, Bunda bisa mengukus ketela sebagai pengganti nasi maupun kudapan sore hari.

5. Asupan yang kaya akan mineral juga mempengaruhi perkembangan sel-sel otak Si Buah Hati. Kandungan mineral mencakup kalsium, zat besi, zink, dan iodium berfungsi dalam pembentukan selubung saraf, menjaga stabilisasi membran otak, serta pertumbuhan tulang bayi. Yang melegakan, hampir semua jenis makanan sehari-hari kaya akan mineral. Mulai dari ikan, telur, tahu-tempe, jamur, susu, kubis, seledri, pakcoy, kale, buah delima, semangka, pir, atau anggur.

6. Berikan pula asupan yang mengandung vitamin C untuk meningkatkan imunitas tubuh Si Buah Hati. Sehingga Si Buah Hati dapat berkembang dengan optimal tanpa harus merasa cepat lelah dan mudah sakit. Semua asupan tersebut akan memberi manfaat optimal ketika dikonsumsi dalam keadaan segar tanpa bahan pengawet. Perhatikan pula porsi untuk Si Buah Hati agar sesuai dengan usia pertumbuhannya. Sehingga semua vitamin dan gizi akan mudah terserap oleh pencernaannya.

7. Agar perkembangan otak Si Buah Hati lebih optimal, Bunda bisa memberikan asupan berupa susu sebanyak dua kali sehari untuk Si Buah Hati. Bunda bisa berikan susu DANCOW 1+ Nutritods yang telah diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Menurut jurnal Sari Pediatri, Vol. 3, No. 3, Desember 2001: 147 - 151, susu pertumbuhan yang mengandung DH, AA, dan zat lainnya menunjang kebutuhan nutrisi dan perkembangan otak Si Buah Hati.

Image Article
Kebutuhan Nutrisi Awal untuk Masa Depan Cemerlang Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off