Cara Supaya Si Buah Hati Bersikap Manis Ketika Bertamu
14-11-2020
Setelah memiliki anak, Bunda pasti sangat senang ketika mendapat kesempatan mengajak sang buah hati berkunjung ke rumah saudara atau kerabat. Bunda dan Ayah dengan bangga memperkenalkan Si Buah Hati pada tuan rumah. Tingkah lakunya yang lucu tapi cerdas membuat suasana silaturahmi menjadi lebih menyenangkan.
Orang tua selalu berharap Si Buah Hati dapat bersikap manis dan anteng saat berkunjung ke rumah saudara atau kerabat. Namun, bagaimana bila tiba-tiba ia rewel, minta segera pulang, atau bahkan mengacak-acak rumah yang sedang dikunjungi?
Psikolog anak Nabilah Shahab dari Layanan Psikologi Bileva Jakarta, mengungkapkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perilaku anak ketika bertamu, yaitu:
- Pembiasaan yang diberikan oleh orang tua.
- Pengaruh lingkungan yang membentuk watak Si Buah Hati.
- Kepribadian Si Buah Hati. Ada anak yang memang memiliki sifat dasar ramah, penurut dan pendiam. Bila anak Bunda memiliki sifat pemalu, maka ia tidak bisa untuk langsung berinteraksi dengan manis pada orang yang baru dikenalnya. Namun ada pula anak yang memiliki sikap aktif, tidak bisa tenang, memiliki rasa ingin tahu yang besar sehingga ingin memegang berbagai hal di tempat yang baru baginya.
- Kondisi fisik atau perasaan Si Buah Hati. Sebagai orang tua, sebaiknya Bunda memahami perasaan anak. Apakah ia mengantuk, lapar, atau ada sesuatu yang membuatnya tidak nyaman? Karena kondisi inilah yang akan mempengaruhi perilakunya ketika diajak bertamu.
- Situasi tempat yang dikunjungi. Jika tempat yang dikunjungi membuat tidak nyaman, maka Si Buah Hati cenderung akan bersikap yang tidak baik, misalnya temper tantrum atau menjadi sulit diatur.
Lalu, bagaimana cara mendidik anak agar bersikap manis ketika bertamu? Nabilah menganjurkan untuk mengajarkan sopan santun pada Si Buah Hati sejak dini. Hal itu bisa dilakukan bahkan sejak ia masih di dalam kandungan.
“Janin sudah bisa menangkap suara-suara di luar. Orang tua dapat membiasakan cara berbicara yang baik dan sopan," ujar Nabilah. Setelah anak lahir, Ayah dan Bunda tetap perlu menjaga cara berbahasa. Anak akan merekam stimulus-stimulus yang diperoleh dari lingkungan meskipun belum bisa merespon secara aktif. Maka, hindari berbicara keras, kasar, atau berdebat di depan anak.
Pada usia 3 tahun, Si Buah Hati sudah dapat diajak berbicara dan merespon dengan baik, walaupun kemampuan mengendalikan emosinya masih kurang. Oleh karena itu, ketika akan mengajak anak bertamu, Bunda dan Ayah perlu menyampaikan batasan yang jelas mengenai perilaku yang diharapkan dari anak.
Jangan hanya memintanya untuk berlaku sopan dan tidak nakal, karena itu adalah sesuatu yang abstrak sehingga sulit dipahami oleh anak. Bunda dan Ayah dapat menjelaskannya dengan lebih konkret, misalnya:
- Ucapkanlah salam sebelum memasuki rumah.
- Melepaskan alas kaki sebelum masuk ke dalam rumah.
- Mengucapkan kata-kata etika seperti terima kasih, maaf, tolong, permisi.
- Berbicara dengan tutur kata yang baik yang disesuaikan dengan lawan bicara.
- Tidak boleh berlari-larian di dalam rumah.
- Meminta izin ketika ingin meminjam barang.
- Membereskan kembali mainan yang dipinjam saat akan pulang.
Selain memberikan contoh, Bunda juga bisa menanamkan nilai-nilai positif tentang kesopanan pada anak dengan mengajaknya bermain peran tentang keterampilan bersosialisasi. Sementara Ayah dapat menceritakan kisah-kisah mengenai anak yang berperilaku baik.
"Apabila sikap sopan santun diterapkan pada anak sejak dini, maka ia akan lebih mudah untuk menjalin relasi dan akan lebih mudah diterima oleh lingkungannya," tutup Nabilah.
Dukung perkembangan emosional Si Buah Hati dengan memberikan pelengkap nutrisi, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.
Disclaimer
Madu penting untuk perkembangan indra perasa Si Buah Hati. Namun, sebaiknya madu tidak diberikan kepada Si Buah Hati yang berusia di bawah 12 bulan, kecuali telah diproses dengan tekanan dan suhu tinggi untuk membunuh kandungan bakteri penyebab botulisme di dalamnya.
Penggunaan madu pada setiap produk DANCOW telah diproses dan diuji agar aman dikonsumsi oleh Si Buah Hati.