Memahami Tahapan Perkembangan Emosi Anak dan Cara Memotivasinya

Published date

Setiap anak merupakan individu yang terlahir dengan keunikannya masing-masing, termasuk dalam hal perkembangan emosinya. Pada informasi Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi, dan Intervesi Dini Tumbuh Kembang Anak dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, menyebutkan bahwa perkembangan emosi anak pada dasarnya sudah terbentuk saat mereka lahir ke dunia dan akan terus berkembang seiring dengan pertambahan usia.

Untuk memahami apa saja tahapan dan peran orang tua dalam mendorong perkembangan sosial dan emosional anak, simak penjelasannya berikut ini.

 

Tahapan Perkembangan Emosi pada Anak

Berikut ini tiga tahapan perkembangan emosi pada anak yang dimulai sejak lahir yang bisa Bunda simak seperti yang disampaikan

  1. Memperhatikan emosi (bayi usia 1-2 tahun)

    Tahapan perkembangan emosi pada anak usia 1-2 tahun melibatkan beberapa perubahan signifikan dalam respons emosi mereka. Pada usia 1 tahun, Si Buah Hati akan mulai merespons emosi dasar seperti suka, tidak suka, senang, dan kecewa. Mereka juga mulai mengembangkan pemahaman tentang emosi orang lain dan dapat merespons dengan tawa atau tangisan tergantung pada situasi dan ekspresi wajah orang yang ada di sekitarnya.

    Sedangkan, ketika Si Buah Hati mencapai usia 2 tahun, anak-anak mengalami perkembangan lebih lanjut dalam pengungkapan emosi mereka. Mereka mulai menunjukkan emosi yang lebih kompleks seperti malu, rasa bersalah, dan cemburu. Pada tahap ini, anak-anak juga mulai memiliki kemampuan untuk mengatur emosi mereka yang lebih baik dan menggunakan kata-kata atau ungkapan verbal sederhana untuk mengekspresikan perasaan mereka.

  2. Mengeskpresikan emosi (usia 2-3 tahun)

    Dalam tahapan usia ini, kosakata dan kemandirian anak-anak mulai berkembang, sehingga mereka akan bereksperimen dengan mengekspresikan emosinya dengan cara yang berbeda. Ada yang mengekspresikan emosinya melalui gambar atau cerita, namun tak sedikit juga yang lebih memilih untuk mengamuk (tantrum) saat keinginannya tidak dipenuhi. Bisa dibilang bahwa tahapan ini cukup sulit bagi orang tua karena anak-anaknya mengalami emosi yang kompleks tetapi belum mampu bagaimana mengekspresikan emosinya secara sehat.

    Alih-alih memarahi anak saat tantrum, sebaiknya hadapi dengan tenang dan berikan waktu bagi mereka untuk mengekspresikan emosinya. Namun usahakan agar Bunda tetap menemaninya. Saat hatinya mulai tenang, berikan rasa nyaman melalui pelukan, validasi perasaannya, dan ajak berdiskusi mengenai hal-hal yang membuatnya merasa sedih dan marah. Setelah itu, berikan afirmasi positif bahwa menyalurkan emosi adalah hal yang diperbolehkan, hanya saja harus dilakukan dengan cara yang sehat, bukan mengamuk, menendang, melukai diri sendiri atau orang lain.

  3. Mengelola emosi (usia 3-5 tahun)

    Anak-anak sudah mulai siap untuk sekolah dan menghadapi lingkungan sosial yang baru dan lebih besar. Dalam tahapan ini anak-anak akan belajar untuk berbagi, mendengarkan, bermain bersama, dan mulai mengembangkan kemampuan mengatasi masalah baru. Oleh karena itu, sebaiknya hindari untuk menaruh harapan yang terlalu tinggi pada anak-anak, sebab jika mereka tidak dapat memenuhinya dapat membuatnya tumbuh sebagai orang yang pemalu, tidak percaya diri, dan mudah cemas.

    Selain itu, penting juga untuk memvalidasi atau mengakui emosinya, terutama saat mereka merasa frustasi. Namun jelaskan juga bahwa alih-alih berlarut-larut dalam emosinya, berikan motivasi pada anak-anak bahwa mereka harus bangkit dan berusaha lebih baik lagi.

  4. Mengungkapkan simpati (usia 5-6 tahun)

    Pada usia ini anak yang mulai aktif bersosialisasi sudah tampak bisa mengikuti aturan permainan kelompok. Selain itu, mereka juga bisa menunjukkan atau mengungkapkan simpati pada lawan bicara atau orang sekitar, serta memahami dan menjawab beberapa pertanyaan seputar benda dan fungsinya.
     

Baca Juga : Cara Belajar Membaca dan Menulis Huruf dengan Cepat 

 

Setelah tahu perkembangan emosi anak di usia 1-6 tahun, Bunda juga perlu memahami beberapa perkembangan emosi anak SD, seperti misalnya:

  1. Mulai memiliki kesadaran diri, mampu mengenali emosi, mendeskripsikan minat dan nilai-nilai mereka, memiliki rasa percaya diri yang kuat dan harapan untuk masa depan.

  2. Anak-anak mulai mampu mengatur dan mengekspresikan emosi dengan tepat dalam berbagai situasi, mengelola stres, mengendalikan impuls, dan tekun dalam mengatasi rintangan dalam hidupnya.

  3. Memiliki kesadaran sosial yang membuat mereka dapat memahami perasaan orang lain, mengenali dan menghargai berbagai persamaan maupun perbedaan setiap individu.

  4. Memiliki keterampilan dalam menjalin hubungan pertemanan yang baik dan memiliki beberapa teman dekat, mulai dapat menyelesaikan konflik antarpribadi, dan mampu memberikan bantuan.

  5. Perkembangan sosial dan emosional anak selanjutnya adalah mereka mampu mengambil keputusan dengan memerhatikan standar etika baik di rumah, sekolah, dan lingkungan masyarakat.
     

Peran Orang Tua dalam Mendorong Perkembangan Emosi Anak

Tumbuh kembang emosi anak SD merupakan proses yang akan terus berlanjut dan membutuhkan arahan dan dukungan dari orang tuanya. Hal yang bisa dilakukan orang tua sebagai bentuk dukungan adalah dengan selalu ada saat anak membutuhkan, memberikan rasa aman dan nyaman, memvalidasi setiap emosi yang diekspresikannya, dan selalu memberikan motivasi pada anak-anak untuk dapat tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Selain memperhatikan perkembangan emosi anak, faktor lain yang perlu diperhatikan untuk tumbuh kembang adalah memenuhi kebutuhan gizi anak-anak dengan baik, terutama di usia sekolah yang menjadi waktu terbaik untuk memperbaiki pemenuhan gizi dari usia sebelumnya. Pastikan untuk memenuhi asupan makronutrien dan mikronutrien melalui makanan bergizi dan melengkapinya dengan memberikan susu dua kali sehari.

 

Sebagai rekomendasi, Bunda bisa memberikan DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro gizi untuk mendukung proses tumbuh kembangnya, seperti:

  1. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box)

  2. Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

DANCOW FortiGrotersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga, serta aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi.
 

DANCOW Fortigro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan rasa yang disukai Si Buah Hati, yaitu Cokelat, Stroberi, dan Vanila, yang praktis dikonsumsi kapan saja dan di mana saja, termasuk untuk bekal sekolah untuk mendukungnya siap belajar.
 

Saat gizi anak terpenuhi dengan baik, maka dapat membantu mendukung dalam perkembangan emosi anak terutama saat usia sekolah secara optimal.

Image Article
Tahapan Perkembangan Emosi Anak
Highlight Artikel
On
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Memahami Kebutuhan Gizi Anak Usia 6-12 Tahun

Published date

Memberikan asupan makanan pada anak usia sekolah tak hanya sebatas membuat perutnya terasa kenyang melainkan juga perlu mencukupi gizi hariannya secara seimbang. Untuk itu sangat penting bagi orang tua untuk memerhatikan kebutuhan gizi anak usia 6-12 tahun dari makanan yang masuk ke dalam tubuhnya agar proses tumbuh-kembangnya berjalan optimal.

 

Mengenal Kebutuhan Gizi Anak 6-12 Tahun

Semakin bertambahnya usia dan banyaknya kegiatan yang dilakukan oleh anak-anak, maka semakin besar pula jumlah kalori yang mereka butuhkan. Tabel kebutuhan gizi anak usia sekolah atau pedoman Angka Kecukupan Gizi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menjelaskan bahwa kebutuhan kalori anak usia sekolah atau anak-anak yang berada dalam rentang usia 6-12 tahun yang harus dicukupi adalah sebesar 1400-2000 kkal setiap hari.

Berikut ini adalah daftar kebutuhan gizi anak usia sekolah yang perlu dipenuhi dengan baik agar anak-anak dapat tumbuh sebagai generasi yang sehat dan cerdas.

 

  1. Karbohidrat. Tubuh membutuhkan karbohidrat yang merupakan sumber gizi utama penghasil energi atau tenaga bagi tubuh. Beberapa makanan sumber karbohidrat antara lain, nasi, ubi, ketela, kentang, dan jagung.

  2. Protein Zat protein dibutuhkan untuk merangsang pertumbuhan sel, meningkatkan kekuatan otot, dan menjaga fungsi organ dalam tubuh, membentuk sel- sel baru, memelihara, dan mengganti sel-sel yang rusak. Sumber protein ada terbagi menjadi protein hewani, seperti daging ayam, daging sapi, susu, dan ikan. Sementara protein nabati, contohnya tahu, tempe, kedelai, kacang hijau, dan kacang polong.

  3. Lemak. Lemak juga merupakan sumber energi selain karbohidrat dan protein. Beberapa manfaat lemak adalah meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitamin khususnya vitamin larut lemak (A, D, E, K), menjaga struktur dan fungsi, membran sel, alat transportasi dalam darah, dan menambah lezatnya hidangan. Namun Bunda sebaiknya memilih jenis lemak tak jenuh atau lemak sehat seperti dari minyak zaitun, wijen, minyak kedelai, alpukat, kacang-kacangan, dan juga ikan. Selain itu, batasi konsumsi lemak jenuh seperti margarin, nugget, dan goreng-gorengan.

  4. Vitamin. Tubuh membutuhkan asupan sejumlah vitamin yang berfungsi sebagai antioksidan untuk menangkal dampak radikal bebas, meningkatkan imun, mendukung fungsi saraf dan kognitif, membantu penyerapan zat besi, dan kalsium, juga untuk membantu tubuh dalam memproses karbohidrat dan protein. Sejumlah vitamin penting yang dibutuhkan anak diantaranya,vitamin A, C, D, E, B1, B2, B3, B6, B12, dan vitamin K.

  5. Mineral. Sebagai mikronutrien bagi tubuh, mineral diperlukan sebagai pengatur dalam proses oksidasi (pengikatan senyawa dengan oksigen), menjaga fungsi normal saraf dan otot, berfungsi sebagai antioksidan untuk meningkatkan daya tahan tubuh, serta banyak proses lain yang terjadi di dalam tubuh. Beberapa jenis mineral yang dibutuhkan anak diantaranya adalah kalsium, zat besi, zink, selenium, fosfor, magnesium, dan kalium.
     

Baca Juga : Cara agar Anak Jadi Pintar di Sekolah

 

Tips Pemenuhan Gizi Anak Usia 6-12 Tahun

Pemenuhan kebutuhan gizi anak usia 6-12 tahun bukanlah hal yang bisa dilakukan secara sembarangan. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia juga menganjurkan masyarakat untuk menerapkan Pedoman Gizi Seimbang yang terdiri dari empat pilar utama, yaitu mengonsumsi aneka ragam pangan untuk memenuhi kebutuhan gizi, membiasakan hidup bersih, melakukan aktivitas fisik, dan memantau berat badan secara teratur. Oleh karena itu, sebagai orang tua penting untuk memerhatikan beberapa hal seperti:

  1. Memerhatikan asupan makronutrien dan mikronutrien dengan baik. Makronutrien yang dimaksud adalah karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan mikronutriennya adalah vitamin dan mineral yang baik untuk mendukung proses tumbuh kembang anak hingga mereka mengalami percepatan pertumbuhan saat pubertas.

  2. Memerhatikan bahan pangan dan memberikan ragam menu makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak sekaligus mengenalkan lebih banyak rasa pada anak-anak untuk mencegah mereka tumbuh sebagai picky eater.

  3. Mengajak anak-anak untuk melakukan aktivitas fisik setidaknya 60 menit sehari, misalnya dengan bersepeda, bermain lompat tali, jalan-jalan keliling komplek, bermain sepak bola, dan masih banyak lagi. Tujuannya adalah untuk mencegah obesitas dan meningkatkan metabolisme tubuhnya.

  4. Menerapkan pola makan yang baik, yaitu dengan menghindari kebiasaan makan sambil nonton televisi atau gadget yang bisa membuat anak-anak makan terus-menerus sehingga memicu obesitas.

  5. Menjaga kebersihan, terutama soal makanan. Sebab anak-anak usia sekolah sudah terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya, di mana mereka bisa dengan mudah membeli jajanan atau makanan yang belum tentu terjamin kesehatan dan higienitasnya. Oleh karena itu, sebaiknya berikan pemahaman pada anak-anak untuk menghindari jajan sembarangan.
     

Tips Mengatasi Anak yang Susah Makan Sayur dan Buah

Bagi Bunda yang punya masalah Si Buah Hati sering memilih-milih makanan, simak beberapa tips untuk mengatasinya :

  1. Hindari memaksa anak-anak untuk makan sayur dan buah-buahan tertentu

    Memaksa anak untuk menghabiskan makanan yang tidak disukainya hanya dapat membuatnya merasa tertekan karena tidak memiliki momen makan yang menyenangkan. 

  2. Memperluas pilihan menu makanan di rumah

    Bunda bisa membuat daftar makanan baru yang perlu dicoba oleh keluarga dan ajak Si Buah Hati untuk ikut memilihnya. Dengan cara seperti itu ia akan merasa penasaran hingga akhirnya mau untuk mencoba pilihan makanan bergizi lainnya. 

  3. Mencoba makanan yang tidak disukai untuk kedua kalinya

    Bunda juga bisa mendorong Si Buah Hati untuk mencoba kembali makanan yang mungkin tidak disukai mereka saat pertama kali mencobanya. Terkadang dibutuhkan rasa kedua atau resep baru untuk membuat suatu makanan menjadi lebih lezat.

  4. Melibatkan anak-anak saat membuat makanan bersama

    Cara mencukupi gizi anak 6–12 tahun selanjutnya adalah dengan melibatkan Si Buah Hati saat menyiapkan makanan untuk keluarga di rumah. Coba ajak mereka untuk belanja bersama di pasar atau supermarket. Biarkan mereka memilih sayuran atau bahan masakan yang mungkin akan disukainya. Setelah itu, libatkan mereka saat memasak di dapur dengan mencoba beberapa resep yang cocok.

Selain memberikan asupan makanan sehat, Bunda juga bisa melengkapi konsumsi harian Si Buah Hati dengan susu yang juga mengandung zat gizi yang dibutuhkan bagi tumbuh kembang anak-anak usia sekolah. Sebagai rekomendasi, Bunda bisa memberikan DANCOW FortiGro dua kali sehari, yakni pada pagi dan malam hari.
 

DANCOW Fortigro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi yang baik untuk mendukung proses tumbuh kembangnya, seperti:

  1. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box)

  2. Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.
     

Manfaat DANCOW FortiGro Instant ini tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. DANCOW Dancow Fortigro tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.

 

DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan pilihan rasa yang disukai anak, seperti Cokelat, Stroberi, dan Vanila. DANCOW UHT praktis dikonsumsi kapan saja dan di mana saja, termasuk untuk bekal sekolah sehingga mereka tidak perlu jajan sembarangan lagi. Selamat mencoba ya, Bunda!

Image Article
kebutuhan gizi anak usia 6-12 tahun
Highlight Artikel
On
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Tips Mengajarkan Anak Puasa Setengah Hari

Published date

Bulan Ramadan merupakan waktu yang tepat untuk mengajarkan anak berpuasa dan melakukan berbagai amalan yang dapat membuat ibadah di bulan puasa semakin sempurna. Tak perlu langsung memaksanya untuk puasa sampai magrib, Bunda bisa memulainya dengan mengenalkan puasa setengah hari untuk anak dengan cara yang menyenangkan.

 

Manfaat Mengenalkan Puasa pada Anak Sejak Dini

Pada ajaran Islam, puasa adalah ibadah wajib bagi mereka yang sudah baligh atau dewasa. Namun anak-anak usia sekolah yang belum memiliki kewajiban untuk puasa bisa mulai latihan mengenalkan puasa pada anak sejak dini juga bukan hal yang dilarang.

Sebab, dengan mengenalkan puasa setengah hari untuk anak bisa membuat anak akan terlatih sejak dini sehingga akan terbiasa untuk berpuasa di saat usia dan kemampuan fisiknya sudah cukup untuk puasa secara penuh.

 

Persiapan Sebelum Mengajarkan Anak Puasa

Sebelum menjelaskan aturan puasa setengah hari untuk anak, berikut ini beberapa persiapan yang bisa Bunda lakukan untuk mengajarkan anak berpuasa dengan penuh semangat dan juga kondisi mental dan fisiknya tetap dalam kondisi baik.

  1. Memastikan anak-anak sudah siap secara fisik dan psikis untuk belajar berpuasa. Hindari untuk memaksanya karena dapat membuat Si Buah Hati menjadi tidak nyaman dan cenderung tidak menyukai ibadah puasa.

  2. Menjelaskan maksud dan manfaat daripada puasa Ramadan. Pastikan penjelasannya menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan tanpa menakut-nakuti mereka.

  3. Berikan pemahaman bahwa meski nantinya Si Buah baru mampu untuk berpuasa setengah hari, namun mereka tetap bisa mendapatkan pahala karena sudah berniat untuk puasa. Sehingga anak pun tetap bersemangat untuk melanjutkan puasa keesokan harinya.

  4. Memerhatikan asupan makanan saat sahur dan berbuka. Berikan makanan bergizi seimbang untuk mencukupi kebutuhan gizi anak.
     

Baca Juga : Cara Baik Mendidik Anak agar Percaya Diri

 

Tips Mengajarkan Anak Puasa Setengah Hari untuk Anak

Agar puasa setengah hari anak berjalan dengan lancar, perhatikan beberapa tips yang bisa Bunda terapkan berikut ini.

  1. Memperkenalkan konsep berpuasa dengan bahasa yang sederhana, yaitu menahan hawa nafsu, rasa lapar, dan haus mulai dari terbit matahari hingga terbenam (magrib). Namun, bagi anak-anak diperbolehkan untuk berpuasa setengah hari atau zuhur.

  2. Memberikan contoh yang baik, yaitu dengan berpuasa dan melakukan amalan baik selama bulan Ramadan, seperti mengaji, sedekah, tarawih, solat wajib, atau membagikan makanan untuk berbuka puasa.

  3. Membangunkan Si Buah Hati saat sahur dengan lembut dan tanpa paksaan.

  4. Menyiapkan hidangan favorit anak-anak untuk sahur dan saat berbuka. Bila perlu, ajak Si Buah Hati untuk ikut menyiapkan aneka hidangannya, dengan begini mereka akan lebih semangat untuk berpuasa.

  5. Menerapkan aturan puasa setengah hari untuk anak, yaitu sahur bersama di jam tiga dini hari dan diperbolehkan untuk berbuka puasa di jam 10 atau 12 siang tergantung pada kemampuan tubuhnya.

  6. Memberikan asupan makanan dan minuman dengan gizi seimbang, yang mengandung karbohidrat, protein, sayur dan buah sebagai sumber vitamin, mineral, dan serat, serta cukup minum air putih. Selain asupan tersebut, Bunda juga bisa melengkapi gizi anak dengan memberikan susu karena mengandung sejumlah zat gizi yang diperlukan pada tumbuh kembang anak.

     

Bunda dapat memberikan DANCOW FortiGro dua kali sehari, baik saat buka puasa dan sahur untuk membantu mencukupi kebutuhan gizi anak. DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12. DANCOW FortiGro juga mengandung kombinasi unik DHA dan zat besi untuk membantu Si Buah Hati lebih siap belajar jalani Ramadan. Berikan DANCOW FortiGro dua kali sehari, yakni saat sahur dan sebelum tidur agar ia tetap semangat belajar berpuasa.
 

Di dalam segelas susu DANCOW Fortigro mengandung gizi untuk mendukung proses tumbuh kembangnya, seperti:

  1. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box)

  2. Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Manfaat DANCOW FortiGro tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. DANCOW FortiGro tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.
 

DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan pilihan rasa yang disukai anak, seperti Cokelat, Stroberi, dan Vanila. DANCOW UHT praktis dikonsumsi kapan saja dan di mana saja, termasuk untuk berbuka puasa di perjalanan.
 

Semoga tips mengajarkan puasa setengah hari untuk anak dapat membuat anak-anak lebih semangat untuk memulai latihan puasa dan menyambut Ramadan.

Image Article
puasa setengah hari untuk anak
Highlight Artikel
On
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Berapa Lama Susu Bubuk yang Sudah Dibuka Aman Dikonsumsi? Yuk, Cek!

Published date

Memberikan asupan susu pada anak merupakan salah satu cara untuk melengkapi kebutuhan gizi harian agar tumbuh kembangnya optimal yang juga disertai dengan diet atau konsumsi makanan sehat lainya secara seimbang.

 

Terkait penyimpanan, banyak yang mempertanyakan susu bubuk yang sudah dibuka tahan berapa lama? Terkait hal tersebut Bunda perlu memperhatikan beberapa hal agar kualitas susu tetap terjaga dan tidak terpapar kuman, virus, dan bakteri yang dapat merusak kandungan gizinya. Nah, apa saja yang perlu diperhatikan terkait cara penyimpanan dan penjelasan mengenai berapa lama susu bubuk bertahan setelah dibuka, simak bahasan berikut ini!

 

Masa Kedaluwarsa Susu Bubuk

Pada dasarnya, produk susu bubuk memiliki masa kedaluwarsa yang berbeda-beda. Mengenai pertanyaan berapa lama susu bubuk boleh disimpan, sumber BPOM menyebutkan agar konsumen selalu memperhatikan batas masa konsumsi atau kedaluwarsa yang tertera pada masing-masing kemasan produk. Selain itu, pastikan kondisi kemasan tidak rusak saat akan dibeli. Lantas, berapa lama susu boleh dikonsumsi setelah dibuka? Beberapa sumber menyebut susu bubuk untuk segera dikonsumsi dalam waktu 3-6 bulan setelah dibuka kemasannya.

Namun selain memperhatikan tanggal kedaluwarsa, Bunda juga perlu menyimpan susu dengan baik dengan cara menutup rapat kemasan dan menempatkannya di tempat yang tidak kena cahaya matahari langsung dan juga untuk menghindari paparan kuman, bakteri dan kelembapan udara yang bisa mempengaruhi kualitasnya.

 

Tips Cara Penyimpanan Susu Bubuk

Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa cara penyimpanan susu bubuk agar kualitasnya terjaga dan aman dikonsumsi adalah sebagai berikut:

  1. Tetap disimpan dalam kemasan susu bubuk dan tutup rapat untuk mencegah paparan kuman, bakteri, air, dan udara luar.

  2. Jika ingin memindahkan susu bubuk dan menyimpannya di tempat lain, pastikan untuk memilih wadah kedap udara dengan penutup yang rapat, bersih, dan kering untuk mencegah susu bubuk menggumpal.

  3. Menyimpan susu dalam kemasan aluminium foil dan menutupnya dengan rapat.

  4. Hindari menyimpan susu bubuk di dalam kulkas atau di tempat yang terkena paparan sinar matahari langsung. Sebaliknya, simpan di ruangan yang sejuk dan bersih.

Baca Juga : Manfaat Minum Susu Cokelat Sebelum Tidur 

 

Waktu yang Tepat untuk Konsumsi Susu

Waktu yang tepat untuk mengonsumsi susu adalah di pagi hari sebelum beraktivitas dan malam hari sebelum tidur untuk mendukung proses pertumbuhannya.

Minum susu di pagi hari dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi harian, seperti protein, kalsium, zat besi, vitamin, dan mineral penting lainnya yang dibutuhkan anak untuk membantunya tetap aktif sepanjang hari. Selain itu, minum susu dua jam sebelum waktu tidur juga sangat disarankan, selain dapat meningkatkan kualitas tidur, hal tersebut juga membantu menyimpan energi dan meningkatkan penyerapan kalsium.

Untuk melengkapi kebutuhan gizi Si Buah Hati, Bunda dapat memberikan DANCOW FortiGro yang merupakan susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi yang baik untuk mendukung proses tumbuh kembangnya, seperti :

  1. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box)

  2. Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.
     

Manfaat DANCOW FortiGro Instant ini tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. DANCOW FortiGro tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.
 

Dancow Fortigro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan pilihan rasa yang disukai Si Buah Hati, yaitu Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan saja dan di mana saja, termasuk untuk bekal sekolah untuk mendukung Si Buah Hati dalam kegiatan belajarnya.

Image Article
susu bubuk yang sudah dibuka tahan berapa lama
Highlight Artikel
On
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Minum Susu Saat Sahur: Tips Memastikan Gizi Cukup Bulan Ramadan

Published date

Belajar berpuasa menahan lapar dan haus hampir seharian penuh selama bulan Ramadan tentu menjadi tantangan sendiri bagi anak-anak usia sekolah. Sebagai orang tua, tugas kita adalah memberikan dukungan secara penuh, terutama dalam memenuhi kebutuhan gizinya agar dapat belajar berpuasa dengan lancar.

Selain memberikan makanan bergizi, banyak orang tua juga menganjurkan anak-anaknya untuk minum susu saat sahur agar dapat membantu Si Buah Hati menjalankan aktivitas selama berpuasa. Apakah Bunda salah satunya?

 

Pentingnya Asupan Gizi Seimbang selama Ramadan

Informasi dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang menyebutkan bahwa penurunan asupan makanan selama berpuasa harus diimbangi dengan asupan makanan berkualitas agar kebutuhan gizi tetap terpenuhi dengan baik, yaitu saat sahur dan berbuka puasa. Kebutuhan gizi yang dibutuhkan untuk mendukung anak-anak berpuasa antara lain:

  1. Karbohidrat

    Karbohidrat merupakan sumber energi utama dalam tubuh. Selama berpuasa, sebaiknya pilih karbohidrat kompleks seperti nasi merah, kentang, jagung, ubi, atau nasi putih secukupnya ditambah dengan sayuran sebagai menu saat sahur dan buka puasa. Beberapa manfaat yang bisa didapatkan dengan mengonsumsi karbohidrat kompleks antara lain untuk meningkatkan energi, menjaga berat badan, meningkatkan massa otot, mengatur gula darah, dan mencegah kesehatan otak serta organ pencernaan.

  2. Protein

    Mengonsumsi makanan yang tinggi protein dapat membuat anak-anak merasa kenyang lebih lama. Kebutuhan protein anak-anak usia sekolah adalah 25-55 gram setiap harinya. Ada dua jenis protein yang bisa dikonsumsi, yaitu protein nabati dan hewani. Sumber protein nabati bisa diperoleh dari makanan seperti tahu, tempe, kedelai, kacang merah, atau kacang hijau, sedangkan protein hewani berasal dari ikan, ayam, telur, daging, dan susu. Selain protein, kandungan nutrisi susu saat anak puasa lainnya juga mampu membantu sistem imun tubuh dan mendukung proses tumbuh kembangnya berjalan optimal, seperti kalium, fosfor, zat besi, zink, vitamin A, vitamin B, dan vitamin D.

  3. Lemak

    Lemak menyimpan energi terbesar dalam tubuh dan berperan dalam meningkatkan produksi sel imun tubuh dan sel darah merah, serta membantu mendistribusikan vitamin serta mineral ke seluruh tubuh. Kebutuhan lemak anak usia sekolah adalah 50-65 gram setiap harinya yang bisa diperoleh dari minyak nabati, buah alpukat, ikan, dan kacang-kacangan. Meski begitu, pastikan untuk membatasi asupan lemak, terutama makanan yang mengandung lemak jenuh seperti goreng-gorengan.

  4. Vitamin dan Mineral

    Sejumlah vitamin dan mineral yang umumnya dari asupan sayuran, buah-buahan bermanfaat sebagai antioksidan, menjaga fungsi saraf, menjaga metabolisme tubuh, dan juga mendukung kepadatan tulang.

    Selain zat gizi di atas, pastikan juga anak mendapatkan asupan makanan kaya serat dan cukup mengonsumsi air putih untuk menjaga fungsi tubuhnya berjalan dengan normal, terlebih saat masa belajar berpuasa.

     

Nilai Gizi dalam Susu

Jika ada yang bertanya, bolehkah anak minum susu saat sahur? Maka jawabannya adalah boleh. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, susu menjadi salah satu sumber protein hewani yang baik untuk membuat anak-anak merasa kenyang lebih lama selama bulan Ramadan.

Disebutkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, berbagai kandungan gizi dalam segelas susu adalah protein, lemak, karbohidrat, kalsium, vitamin A, vitamin D, vitamin B12, ribavlafin, kalium, selenium, zink, kolin, dan magnesium. Selain itu, beberapa produk susu lain juga ada yang difortifikasi dengan zat gizi tertentu seperti zat besi, DHA, selenium, dan omega 3 dan 6.

Berikut beberapa manfaat kandungan gizi dalam susu untuk mendukung tumbuh kembang dan menjaga kesehatan anak saat puasa.

  1. Kalsium sebagai mineral yang berperan dalam menjaga kesehatan tulang dan gigi, meningkatkan fungsi saraf, dan membantu otot berkontraksi.

  2. Ribovlafin atau vitamin B2 yang berperan dalam meningkatkan pertumbuhan sel, produksi energi, dan pemecahan lemak.

  3. Vitamin B12 yang berperan untuk meningkatkan fungsi kognitif dan mencegah penyakit kardiovaskular.

  4. Kalium yang berperan dalam meningkatkan kinerja fungsi saraf tubuh.

  5. Fosfor yang berperan dalam menjaga kesehatan dan kepadatan tulang, meningkatkan massa otot, dan sumber energi bagi tubuh.

  6. Vitamin A yang membantu merangsang produksi dan aktivitas sel darah putih serta menjaga kesehatan mata.

  7. Vitamin D yang berperan dalam meningkatkan sistem imun tubuh, menjaga kesehatan tulang dan otot tubuh, dan meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfor dalam tubuh.

  8. DHA yang mengandung antiinflamasi dan dapat meningkatkan respon sistem kekebalan tubuh. Hal ini penting untuk menjaga kesehatan Si Buah Hati saat berpuasa. Selain itu, DHA juga merupakan komponen penting dalam pembentukan dan perkembangan otak. Konsumsi DHA yang adekuat dapat membantu meningkatkan daya ingat, konsentrasi, dan kemampuan belajar Si Buah Hati.

  9. Zat Besi yang bertugas mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh. Dengan asupan zat besi yang mencukupi, Si Buah Hati akan memiliki pasokan oksigen yang cukup untuk menjaga energi dan stamina selama puasa.

Baca Juga : Cara Mengajarkan Anak Puasa Ramadan

 

Manfaat Minum Susu saat Sahur

Selain mengandung protein hewani berkualitas tinggi yang sangat baik untuk mendukung proses tumbuh kembangnya, minum susu saat sahur juga sangat baik untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh selama berpuasa dan menambah energi sekaligus membuat anak-anak merasa kenyang lebih lama.

Dengan begini, mereka tidak mudah merasa lelah dan lapar saat harus beraktivitas meski sedang berpuasa. Namun agar anak-anak bisa merasakan manfaatnya dengan optimal selama berpuasa, berikut ini tips minum susu di bulan puasa yang bisa dilakukan:

  1. Tidak menambahkan gula berlebih saat menyajikan susu untuk Si Buah Hati baik pada saat sahur, berbuka, maupun di malam hari sebelum tidur.

  2. Memberikan satu gelas susu saat sahur dan setelah berbuka puasa atau 30 menit sebelum tidur di malam hari.

  3. Menyediakan susu dengan varian rasa favorit Si Buah Hati dan menyajikannya dalam keadaan hangat atau dingin.

Sebagai rekomendasinya, Bunda bisa memberikan susu DANCOW FortiGro pada anak-anak dan keluarga yang dapat diminum 2 kali sehari, yaitu saat sahur dan sebelum tidur. DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun.

 

DANCOW FortiGro mengandung kombinasi unik DHA dan zat besi yang mendukung Si Buah Hati untuk lebih siap belajar jalani Ramadan. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi yang baik untuk mendukung proses tumbuh kembangnya, seperti:

  1. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box)

  2. Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.
     

Manfaat DANCOW FortiGro juga dapat dinikmati oleh seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. DANCOW FortiGro tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream, serta dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan saja dan di mana saja, termasuk saat berbuka puasa.

Selain bisa minum susu saat sahur maupun berbuka secara langsung, Bunda juga bisa menjadikan DANCOW FortiGro sebagai salah satu bahan tambahan untuk membuat takjil favorit keluarga.

Image Article
minum susu saat sahur
Highlight Artikel
On
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bunda Perlu Tahu Tanda-tanda Kurang Zat Besi Pada Anak

Published date

Bunda, saat Si Buah Hati seringkali terlihat lemas, pucat, tidak nafsu makan, berat badan susah naik, ada baiknya segera periksakan kondisi kesehatannya ke dokter, ya. Sebab ada kemungkinan bahwa apa yang dialami oleh Si Buah Hati merupakan tanda-tanda kurang zat besi. Jika tidak segera ditangani dengan baik, maka kondisi ini dapat menyebabkan anemia defisiensi besi yang pada akhirnya akan menghambat proses tumbuh kembang anak-anak. Agar lebih waspada, yuk simak penjelasan mengenai anemia defisiensi besi dan cara mengatasi anemia pada anak usia sekolah berikut ini!

 

Mengenal Anemia Defisiensi Besi pada Anak

Pada dasarnya, masalah anemia pada anak-anak merupakan kasus yang wajar terjadi, tak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menjelaskan bahwa kelompok usia yang paling tinggi mengalami anemia defisiensi besi adalah mulai dari usia balita dan kekurangan zat besi menjadi penyebab utamanya. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk memenuhi kebutuhan zat besi pada anak dan mengawasi proses tumbuh kembang anak dengan baik sebagai salah satu tindakan pencegahannya.

Menurut informasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, anemia adalah kondisi saat tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah atau hemoglobin, sehingga distribusi oksigen ke sel dalam tubuh menjadi terhambat. Beberapa penyebab anemia pada anak usia sekolah antara lain:

  1. Kurang asupan makanan yang mengandung zat besi. Asupan zat besi bisa didapatkan oleh seorang anak melalui makanan yang dikonsumsinya, namun hanya sedikit jumlah zat besi yang bisa diserap oleh tubuh dengan sempurna.

  2. Terjadi kerusakan sel darah merah yang disebabkan masalah imun sehingga membutuhkan lebih banyak zat besi agar produksi sel darah merah atau hemoglobin juga meningkat untuk mencukupi kebutuhan oksigen dalam tubuh.

  3. Adanya masalah atau kelainan pada saluran pencernaan yang membuat penyerapan zat besi pada seorang anak menjadi kurang memadai.

  4. Kehilangan darah (perdarahan) yang menyebabkan penurunan zat besi dalam tubuh, misalnya akibat adanya perdarahan di saluran cerna, mimisan yang parah, dan cedera berat.

  5. Anemia pada anak usia sekolah juga bisa terjadi karena pada saat bayi mereka lahir lebih awal (prematur), lahir dari ibu yang menderita anemia atau masalah kesehatan lainnya yang menyebabkan mereka tidak memiliki simpanan zat besi yang cukup, atau tidak diberikan makanan pendamping ASI yang mengandung zat besi saat usia enam bulan.
     

Tanda-tanda Kekurangan Zat Besi pada Anak

Pada dasarnya, tanda tubuh anak kurang zat besi tidak akan terlihat jelas sampai akhirnya mereka didiagnosa mengalami anemia defisiensi besi. Nah, agar Bunda lebih waspada terhadap kesehatan Si Buah Hati, berikut ini beberapa ciri anak kurang zat besi seperti disebutkan dalam laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia:

  1. Kulit Pucat

  2. Anak-anak cenderung lebih mudah merasa lelah atau kekurangan energi.

  3. Sering mengalami sesak napas atau nyeri dada, terutama saat beraktivitas.

  4. Sering mengalami sakit kepala.

  5. Detak jantung yang tidak normal (terlalu cepat).

  6. Kuku rapuh dan rambut lebih mudah rontok.

Ciri anemia pada anak di atas terjadi sebagai dampak kurangnya pasokan oksigen dalam tubuh karena kurangnya produksi sel darah merah atau hemoglobin yang sehat pada seorang anak yang bisa dimulai sejak mereka dalam kandungan, sejak lahir, kurangnya asupan makanan yang mengandung zat gizi, maupun kondisi lainnya.
 

Baca Juga : Cara agar Anak Jadi Pintar di Sekolah
 

Cara Penuhi Kebutuhan Zat Besi Anak

Cara efektif untuk memenuhi kebutuhan zat besi anak-anak usia sekolah dengan memberikan asupan yang kaya akan zat besi seperti daging merah, unggas, hati sapi dan hati ayam, makanan laut, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau gelap (bayam), serta makanan dan minuman yang diperkaya zat besi (sereal, roti, pasta) dan juga susu.

Selain asupan makanan, Bunda juga bisa bantu pemenuhan kebutuhan zat besi Si Buah Hati dengan memberikan susu DANCOW FortiGro. DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. DANCOW FortiGro mengandung tinggi zat besi dimana mengonsumsi 2 gelas sehari (pagi dan malam sebelum tidur) dapat membantu memenuhi kebutuhan asupan zat besi harian. Selain itu juga DANCOW FortiGro mengandung berbagai vitamin dan mineral yang dapat mendukung proses belajar Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi yang baik untuk mendukung proses tumbuh kembangnya, seperti :

  1. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box)

  2. Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.
     

Manfaat DANCOW FortiGro ini tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini DANCOW FortiGro tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.

DANCOW Fortigro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan rasa yang disukai Si Buah Hati, yaitu Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan saja dan di mana saja, termasuk untuk bekal sekolah agar Si Buah Hati siap belajar!

Image Article
tanda tanda kurang zat besi
Highlight Artikel
On
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Manfaat Susu Bubuk untuk Pertumbuhan Anak di Usia Sekolah

Published date

Memenuhi kebutuhan gizi anak dengan baik merupakan salah cara yang perlu dilakukan agar proses tumbuh kembang Si Buah Hati berjalan optimal. Selain asupan makanan bergizi, pemenuhan gizi anak-usia sekolah juga bisa dilengkapi dengan pemberian susu secara rutin, baik susu cair maupun susu bubuk.

Untuk mengetahui lebih lanjut apa saja manfaat susu bubuk untuk pertumbuhan dan konsentrasi anak usia sekolah, yuk simak penjelasannya berikut ini.

 

Peran Susu Bubuk dalam Mendukung Pertumbuhan dan Konsentrasi anak

Dari informasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), definisi susu bubuk adalah produk yang diperoleh dengan penghilangan air dari susu dan krim melalui metode pasteuriasi dan pengeringan sehingga hasil akhir yang didapatkan adalah bentuk bubuk. Adapun jenis susu bubuk ada yang susu bubuk instan dan juga full cream

Produk susu bubuk memiliki kandungan dan difortifikasi dengan zat gizi yang dibutuhkan anak usia sekolah. Oleh karena itu, penting sekali bagi orang tua untuk mencukupi kebutuhan gizi anak usia sekolah dengan memberikan makanan bergizi dan melengkapinya dengan pemberian susu bubuk untuk gizi anak SD. Hal ini karena susu mengandung nutrisi penting untuk menjaga kesehatan dan kepadatan tulang, seperti kalsium, protein, fosfor, dan vitamin D.

 

Kandungan Gizi dalam Susu Bubuk

Pada dasarnya, kandungan dalam susu bubuk untuk gizi anak sama dengan susu cair dan sudah disesuaikan dengan kebutuhan anak di usia tertentu. Selain itu, susu bubuk juga difortifikasi atau ditambahkan beberapa zat gizi tertentu yang dibutuhkan dalam tumbuh kembang anak. Berikut ini beberapa kandungan vitamin dan mineral yang terdapat dalam pada susu.

  1. Kalsium, yaitu mineral penting yang bertugas untuk membangun tulang dan gigi yang kuat, meningkatkan kinerja otot, dan membantu mengatur tekanan darah. Pada masa pertumbuhan anak-anak, kalsium tidak bisa bekerja sendiri, sebab tubuh anak-anak juga membutuhkan mineral lain seperti fosfor, magnesium, dan vitamin D agar kinerjanya semakin optimal.

  2. Kalium yang merupakan mineral penting yang dibutuhkan oleh semua jaringan dalam tubuh dan berperan mengaktifkan berbagai fungsi sel serta saraf.

  3. Zat Besi yaitu mineral yang berperan penting untuk pembentukan sel darah merah, metabolisme tubuh, menjaga fungsi saraf dan fungsi kognitif, dan meningkatkan sistem imun.

  4. Protein, merupakan nutrisi penting untuk mendukung proses tumbuh kembang anak, perbaikan sel, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Ada dua jenis protein utama yang ditemukan dalam susu, yaitu kasein dan protein whey. Keduanya dianggap sebagai protein berkualitas tinggi.

  5. Vitamin B12, yaitu vitamin yang baik untuk meningkatkan fungsi tubuh, mulai dari otak, saraf, dan sel darah.

  6. Riboflavin (vitamin B2), merupakan vitamin yang baik untuk meningkatkan kesehatan pencernaan, otak dan sistem saraf, dan diperlukan untuk pembentukan sel darah. Sangat cocok untuk membantu meningkatkan konsentrasi anak-anak di sekolah.

  7. Vitamin D yang baik untuk menjaga kesehatan tulang dan mencegah adanya gangguan pertumbuhan pada anak usia sekolah.

     

Baca Juga : Cara Mendidik Anak agar Berani dan Percaya Diri 

 

Manfaat Susu bubuk untuk Pertumbuhan Anak Usia Sekolah

Salah satu manfaat minum susu bubuk bagi anak-anak usia sekolah yang sedang dalam masa pertumbuhan adalah sebagai sumber energi yang kaya akan protein, kalsium, zat besi, dan vitamin A berkualitas tinggi. Kandungan inilah yang dapat memberikan manfaat seperti:

  1. Sebagai sumber energi karena susu juga mengandung karbohidrat, lemak, dan protein yang merupakan sumber kalori utama pada tubuh. Kalori inilah yang dijadikan sebagai 'bahan bakar' yang digunakan oleh anak usia sekolah untuk bergerak dan berpikir.

  2. Mendukung proses pertumbuhan anak berkat kandungan protein dan kalsium yang dapat membantu mendukung imun, kekuatan otot, dan kepadatan tulang anak-anak.

  3. Meningkatkan daya tahan tubuh atau imunitas karena pada sejumlah produk susu juga difortifikasi dengan sejumlah vitamin dan mineral, seperti vitamin A, C, D, juga za besi dan zink.

  4. Membantu menjaga kesehatan jantung, karena biasanya susu pertumbuhan anak dilengkapi dengan kandungan DHA di dalamnya.

  5. Membantu meningkatkan konsentrasi dan mendukung proses belajar anak-anak usia sekolah, sebab susu memiliki kandungan vitamin B kompleks, DHA, dan juga omega 6 di dalamnya.
     

Tips Memilih Susu Bubuk untuk Gizi Anak SD

Setelah memahami kandungan dan manfaat susu bubuk untuk anak SD di atas, berikut ini beberapa tips memilih susu bubuk:

  1. Pastikan untuk memilih produk susu bubuk yang telah resmi terdaftar di BPOM. Selain itu, cek masa kedaluwarsa produk susu dengan melihat keterangan yang tertera di kemasan.

  2. Memilih susu bubuk dengan kandungan protein berkualitas tinggi dan disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak usia sekolah. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menjelaskan bahwa kebutuhan protein anak usia 6-12 tahun adalah sebesar 25-55 gram setiap harinya.

  3. Diperkaya dengan mineral penting seperti kalsium, kalium, zink, dan zat besi yang berperan besar terhadap tumbuh kembang serta fungsi tubuh anak-anak sekaligus menjaga sistem imunitas tubuhnya dengan baik.

  4. Diperkaya dengan kandungan vitamin A, vitamin B kompleks, vitamin C, dan vitamin D yang dapat mendukung imunitas tubuh.

  5. Memilih susu bubuk dengan rasa yang disukai oleh anak-anak, misalnya rasa cokelat. Selain lezat dan menyehatkan, manfaat susu bubuk cokelat untuk anak adalah untuk meningkatkan moodnya, sehingga mereka dapat beraktivitas dengan lebih bersemangat.

  6. Memilih susu bubuk dengan kemasan yang tidak rusak dan masih tertutup rapat untuk menghindari paparan kuman, bakteri, dan virus yang dapat merusak susu.
     

Tak perlu bingung memilih susu bubuk untuk gizi anak SD, sebab anak-anak usia sekolah bisa merasakan manfaat susu bubuk di atas dengan mengonsumsi DANCOW FortiGro sebanyak dua kali sehari, yakni pagi dan malam hari sebelum tidur.

 

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi yang lengkap, seperti

  1. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box)

  2. Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.
     

DANCOW FortiGro tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga, serta aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi.

 

DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan rasa yang disukai Si Buah Hati, yaitu Cokelat, Stroberi, dan Vanila, yang praktis dikonsumsi kapan saja dan di mana saja, termasuk untuk bekal sekolah untuk mendukungnya siap belajar.

Image Article
manfaat susu bubuk
Highlight Artikel
On
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

7 Makanan Tinggi Zat Besi untuk Anak Usia Sekolah yang Aktif

Published date

Memenuhi kebutuhan gizi anak merupakan kewajiban bagi setiap orang tua. Tak hanya mengenyangkan, penting juga untuk memastikan asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh anak-anak mengandung zat gizi yang diperlukan untuk mendukung proses tumbuh kembangnya, salah satunya adalah zat besi. Untuk mengetahui apa saja makanan sumber zat besi untuk anak, simak penjelasannya berikut ini.

 

Zat Besi dan Perannya dalam Pertumbuhan Anak

World Health Organization (WHO) atau badan kesehatan dunia menjelaskan bahwa zat besi merupakan nutrisi penting dalam pembentukan hemoglobin. Hemoglobin merupakan protein yang bertugas sebagai pengangkut oksigen dalam darah, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, saraf, sistem pencernaan, kinerja otak, mengatur suhu tubuh, dan berperan dalam mengatur metabolisme energi manusia, termasuk anak-anak usia sekolah yang aktif. Menurut Angka Kecukupan Gizi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kebutuhan harian zat besi anak usia SD adalah 8–10 miligram.

Saat anak kekurangan zat besi akibat baik dari asupan makanan maupun kemampuan tubuh dalam menyerap zat besi dapat mengakibatkan anemia (kekurangan sel darah merah) yang dapat menghambat tumbuh kembangnya. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyebutkan, beberapa gejala anemia pada anak diantaranya sebagai berikut:

  • Tubuh cepat lelah dan kulit tampak pucat.

  • Gampang pusing.

  • Detak jantung jadi lebih cepat.

  • Mudah cemas atau suasana hati berubah.

  • Kesulitan berkonsentrasi.

Selain mencegah anemia, beberapa manfaat mencukupi kebutuhan zat besi anak lainnya adalah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh, meningkatkan metabolisme otot, memelihara jaringan ikat, meningkatakan pertumbuhan fisik dan perkembangan saraf, meningkatkan fungsi sel, dan memproduksi beberapa hormon yang berperan penting dalam tumbuh kembang anak usia sekolah.

 

Baca Juga : Cara agar Anak Jadi Pintar di Sekolah

 

Pilihan Makanan Sumber Zat Besi untuk Anak

Kebutuhan nutrisi zat besi untuk anak usia sekolah dapat diperoleh dari makanan yang mereka konsumsi setiap harinya. Zat besi juga ada jenis, yakni heme, yaitu zat besi yang biasanya didapatkan dari makanan yang berasal dari hewan seperti daging, ikan, kerang, dan unggas. Selain itu, ada jenis non-heme, yaitu zat besi yang berasal dari tanaman seperti sayuran berdaun hijau, kedelai, dan buah-buahan kering.

Pada dasarnya, zat besi jenis heme (berasal dari hewan) lebih mudah diserap oleh tubuh jika dibandingkan dengan zat besi non-heme.

Asosiasi Keluarga Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia menjelaskan bahwa untuk mencukupi kebutuhan zat besi anak SD dapat dipenuhi dengan memberikan beberapa makanan seperti:

 

1. Hati Ayam 

Dalam 100 gram hati ayam mengandung 15,8 miligram zat besi. Selain zat besi, hati ayam juga kaya akan protein, vitamin A, vitamin B, tembaga, selenium, sekaligus sumber kolin terbaik untuk meningkatkan kesehatan otak dan hati anak-anak usia sekolah.

 

2. Buah bit 

Bunda juga bisa memberikan buah kaya zat besi, seperti bit untuk membantu meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah. Selain mengandung zat besi, buah bit juga kaya serat, asam folat dan kalium yang dibutuhkan dalam tumbuh kembang anak.

 

3. Kerang 

Makanan kaya zat besi untuk anak selanjutnya adalah kerang. Dalam 100 gram kerang terdapat sebanyak 15,6 miligram zat besi.

 

4. Tiram 

Selain kerang, jenis makanan laut yang kaya akan zat besi adalah tiram. Dalam 100 gram tiram mengandung sekitar 3,7 miligram zat besi dan juga zat gizi lain seperti seng, selenium, vitamin B12, dan vitamin D yang kaya antioksidan untuk membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

 

5. Bayam hijau 

Bayam menjadi sayuran hijau yang kaya akan zat besi, dimana dalam 100 gram bayam kukus mengandung 5,7 miligram zat besi. Meski bayam menjadi zat besi non-heme yang tidak dapat diserap dengan baik, namun bayam juga kaya akan vitamin C yang dapat meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh.

 

6. Tempe kedelai 

Dalam 100 gram tempe terdapat 4,9 miligram zat besi. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa zat besi akan lebih mudah diserap dalam bentuk ferritin. Ferritin inilah yang banyak ditemukan dalam kacang kedelai.

 

7. Daging sapi 

Daging sapi menjadi salah satu zat besi heme yang paling mudah diserap oleh tubuh. Selain zat besi, daging sapi juga kaya akan vitamin B, seng, selenium, dan protein berkualitas tinggi yang baik untuk menunjang proses tumbuh kembang anak usia sekolah.

 

Selain dengan makanan di atas, Bunda dapat memenuhi kebutuhan zat besi anak SD dengan memberikan susu untuk melengkapi gizinya. Sebagai rekomendasi, Bunda juga bisa memberikan susu DANCOW FortiGro yang merupakan susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun. DANCOW FortiGro mengandung tinggi zat besi dimana mengonsumsi 2 kali sehari, yakni tiap pagi dan malam sebelum tidur, dapat membantu memenuhi kebutuhan asupan zat besi harian.

 

Selain itu juga DANCOW FortiGro mengandung berbagai vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi yang lengkap, seperti:

  1. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box).

  2. Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D.

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

 

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi terhadap susu sapi. Tersedia dalam varian Instant, Cokelat, dan Full Cream.

 

Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanilla yang disukai Si Buah Hati. DANCOW UHT praktis dikonsumsi untuk bekal sekolah atau pun dalam perjalanan. Yuk, penuhi kebutuhan nutrisi zat besi untuk anak usia sekolah dengan selalu menyediakan DANCOW Fortigro di rumah mulai sekarang!

Image Article
sumber zat besi untuk anak
Highlight Artikel
On
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Agar Tidak Panik, Kenali Tanda-Tanda Melahirkan Berikut Ini!

Published date

Tanda-tanda melahirkan bisa bervariasi antara setiap wanita dan setiap kehamilan. Tanda-tanda mau melahirkan bisa Bunda rasakan sejak tiga minggu sebelum tanggal perkiraan melahirkan hingga dua minggu setelahnya. 

Meski Bunda bisa merasakan adanya tanda kontraksi mau melahirkan, Bunda tidak dapat memprediksi kapan persalinan akan berlangsung karena setiap persalinan berbeda-beda. Namun, mengenai tanda-tanda awal persalinan akan memberi Bunda gambaran kapan persalinan akan segera dimulai sehingga Bunda bisa melakukan persiapan.

Tahap Persalinan

Persalinan membutuhkan proses yang panjang dan rumit. Umumnya, proses persalinan terbagi dalam tiga tahap. Berikut tahap-tahap persalinan yang akan Bunda alami:

Tahap Pertama

Tahap pertama persalinan terdiri dari kontraksi yang semakin lama, semakin kuat, dan semakin sering. Kontraksi ini akan membantu mendorong bayi Anda ke bawah dan leher rahim Anda terbuka (melebar) sehingga bayi Anda dapat lahir ke dunia.

Jika kontraksi yang Bunda rasakan berlangsung minimal 60 detik dan terjadi setiap 5 menit, inilah saatnya menghubungi bidan atau rumah sakit. Selama kontraksi, otot akan semakin menegang dan nyeri bertambah. Seiring mendekati persalinan, kontraksi akan menjadi lebih lama, lebih kuat, dan lebih sering.

Tahap Kedua

Tahap kedua terjadi sejak serviks melebar sempurna hingga bayi lahir. Saat memasuki tahap kedua persalinan, Bunda akan merasakan kontraksi yang lebih lama dan kuat, dengan jeda satu hingga dua menit di antaranya. BUnda juga akan merasakan peningkatan tekanan di pantat, keinginan atau dorongan untuk mengejan, kram gemetar, mual dan muntah, serta perasaan meregang dan terbakar di vagina.

Tahap Ketiga

Ketiga tahap ketiga persalinan berlangsung, janin telah dilahirkan dan diakhiri dengan keluarnya plasenta. Terpisahnya plasenta dari antarmuka uterus ditandai dengan tiga tanda utama, termasuk keluarnya darah di vagina, pemanjangan tali pusat, dan fundus uterus berbentuk globular pada palpasi.

Baca Juga: Kenapa Anak Susah Disapih? Ini Penyebab dan Cara Atasinya

Tanda-tanda Melahirkan yang Perlu Diketahui

Tubuh akan memberikan sinyal alami saat kelahiran sang buah hati semakin mendekat. Meskipun setiap wanita mungkin mengalami pengalaman yang berbeda, ada beberapa gejala umum yang harus Bunda perhatikan sebagai pertanda bahwa Si Buah Hati akan segera muncul ke dunia.

Bagi Bunda yang pertama kali akan melakukan persalinan, berikut tanda-tanda mau melahirkan anak pertama:

1. Peningkatan Kram dan Nyeri Punggung

Banyak wanita menyatakan  mengalami nyeri punggung, terutama nyeri tumpul di punggung bawah yang datang dan pergi menjelang persalinan. Nyeri punggung bisa muncul bersama kontraksi  atau bisa terjadi dengan sendirinya. Nyeri punggung ini terjadi karena posisi kepala bayi yang menempel pada tulang belakang Bunda. Saat kepalanya bertemu dengan sakrum (tulang ekor), Bunda akan merasa sangat tidak nyaman.

2. Posisi Bayi Mulai Masuk Panggul dan Turun

Mendekati persalinan, posisi janin mulai turun. Idealnya, posisi kepala bayi menunduk, menghadap punggung ibu dengan dagu menempel di dada dan bagian belakang kepala siap masuk ke panggul. Posisi dikenal dengan istilah presentasi cephalic, yang biasanya terjadi pada minggu ke-32 hingga ke-36 kehamilan. Pada usia ini, beberapa Bunda mengalami tekanan pada area pelvis atau kemaluan. Tidak heran jika banyak Bunda yang bertanya tulang kemaluan sakit apakah tanda akan melahirkan. Jawabannya adalah bisa jadi, karena di usia kehamilan ini kepala bayi menekan panggul.

3. Sendi Terasa Lebih Mengendur

Sebelum persalinan dimulai, Bunda mungkin merasa bahwa persendian di tubuh unda terasa lebih rileks. Hal ini adalah cara alami untuk membuka panggul agar mempermudah persalinan. Mengendurnya persendian ini terjadi akibat efek hormon relaxing yang diproduksi sepanjang kehamilan.

4. Kontraksi yang Sering

Tanda-tanda umum melahirkan adalah terjadinya kontraksi. Kontraksi adalah pengencangan otot-otot rahim. Saat kontraksi, perut menjadi keras. Di sela-sela kontraksi, rahim berelaksasi dan perut menjadi lunak. Rasa kontraksi pada setiap orang berbeda-beda, dan mungkin terasa berbeda dari satu kehamilan ke kehamilan berikutnya.

Tanda kontraksi mau melahirkan biasanya terjadi lebih intensif seiring mendekatnya hari persalinan. Hal ini membantu serviks melebar (terbuka) dan menipis (menipis) sehingga memungkinkan janin bergerak melalui jalan lahir.

5. Sering Buang Air Kecil

Seiring mendekatnya hari persalinan, Bunda akan merasa sering ingin buang air kecil. Hal ini disebabkan oleh kepala bayi yang menekan kandung kemih atau usus Bunda. Bunda juga bisa sulit mengontrol keinginan buang air kecil atau buang air besar.

6. Ketuban Pecah

Tanda-tanda melahirkan yang paling banyak dirasakan wanita adalah ketuban pecah. Ketuban adalah selaput berisi cairan yang menjadi bantalan bayi di dalam rahim.Saat ketuban pecah, Bunda akan merasa adanya tetesan kecil cairan yang keluar dari vagina secara tidak teratur atau terus menerus. Setelah kantong ketuban pecah, proses persalinan harus segera dilakukan. Jika tidak segera dilakukan, semakin besar risiko Bunda atau bayi Bunda terkena infeksi.

Sembari Bunda mempersiapkan diri untuk persalinan, ingatlah untuk menjaga kesehatan fisik dan mental Bunda. Mendengarkan tubuh, menjalani perawatan prenatal yang tepat, dan mencari dukungan dari dokter atau bidan adalah langkah penting dalam memastikan kelahiran yang aman dan nyaman.

Image Article
Agar Tidak Panik, Kenali Tanda-Tanda Melahirkan Berikut Ini!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Efektif Mendidik Anak Agar Pintar dan Cerdas

Published date

Bunda, sebagai orang tua tentu mengharapkan Si Buah Hati dapat tumbuh menjadi anak pintar dan cerdas. Bukan semata agar bisa membanggakan anak, namun demi kehidupan Si Buah Hati di masa mendatang.

Anak yang pintar dianggap dapat lebih berprestasi di sekolah dan meraih kesuksesan dalam kehidupan. Karenanya, tidak jarang orang tua bersedia melakukan apapun agar anak lebih pintar, seperti mendaftarkan anak di program les/kursus. Tapi sebenarnya apa saja faktor yang mempengaruhi kecerdasan anak dan adakah cara membuat anak menjadi cerdas dan pintar yang efektif?

Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Anak

Para peneliti telah lama mempelajari tentang kecerdasan dan faktor yang mempengaruhinya. Seperti kebanyakan aspek perilaku dan kognisi seseorang, kecerdasan adalah sifat kompleks yang dipengaruhi oleh faktor genetik dan juga lingkungan.

Dalam hal genetik, kecerdasan seorang anak juga tidak hanya dikendalikan oleh satu gen kecerdasan, melainkan hasil interaksi yang kompleks antara banyak gen. Faktor genetik tersebut juga masih dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang turut menentukan bagaimana gen kecerdasan yang dimiliki seorang anak diekspresikan.

Lalu, apa saja faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kecerdasan anak? Hasil sebuah studi menyebutkan, sejumlah faktor lingkungan seperti tempat tinggal, aktivitas fisik, pendapatan keluarga, hingga pendidikan dan pekerjaan orang tua dapat sangat memberi dampak pada tingkat kecerdasan anak.

Karenanya, anak harus mendapat lingkungan yang baik dan mendukung agar dapat mengembangkan potensi kecerdasannya secara optimal.

Tingkat kecerdasan anak juga terbukti selaras dengan pendidikan. Meski masih menjadi perdebatan karena kaitan keduanya dapat memiliki dua arti. Pertama, bahwa anak yang lebih cerdas cenderung mendapat pendidikan lebih lama, atau kedua justru sebaliknya, jangka waktu pendidikan lebih lama berperan meningkatkan kecerdasan anak.

Anak dengan tingkat kecerdasan di atas rata-rata biasanya memiliki perilaku yang berbeda dibandingkan anak seusianya. Bunda mungkin akan melihat ciri-ciri anak pintar dan cerdas pada Si Buah Hati, seperti:

  • Memiliki konsentrasi tinggi saat mengerjakan sesuatu

  • Memiliki rasa penasaran yang tinggi

  • Lebih cepat belajar

  • Memiliki ingatan yang kuat

  • Imajinatif, atau

  • Lebih cepat lancar berbicara.

Baca Juga: Resep Makanan Anak 1 Tahun agar Cerdas

Cara Mendidik Anak Pintar dan Cerdas

Terlepas dari faktor genetik atau ada tidaknya ciri-ciri anak cerdas pada diri Si Buah Hati, cara orang tua dalam merawat dan mendidiknya masih tetap berperan penting dalam membentuk anak pintar dan cerdas.

Banyak penelitian yang telah menunjukkan pentingnya tahun-tahun awal kehidupan anak dalam perkembangan otak dan membentuk kemampuan kognitifnya. Dalam hal ini, pola pengasuhan orang tua dapat menentukan bagaimana kecerdasan anak.

Berikut beberapa tips cara mendidik anak agar pintar dan cerdas yang dapat Bunda praktikkan bersama Si Buah Hati:

1. Kenali Gaya Belajar Anak

Gaya belajar anak bisa dibedakan menjadi tiga jenis, yakni auditori atau memahami lewat pendengaran, visual atau memahami melalui indera penglihatan, dan kinestetik atau belajar lewat gerakan tubuh.

Gaya belajar auditori misalnya lewat lagu atau verbal, sedangkan visual bisa melalui gambar atau tulisan. Sementara gaya belajar kinestetik contohnya dengan permainan atau praktik langsung. Memahami bagaimana Si Buah Hati belajar dapat membantu pembelajarannya dengan metode yang sesuai dan lebih cepat paham.

2. Ciptakan Lingkungan yang Nyaman

Kondisi di sekitar anak saat belajar juga bisa mempengaruhi daya tangkapnya akan materi pembelajaran yang diberikan Bunda. Buat suasana yang nyaman untuk anak belajar. Jauhkan segala hal yang mungkin bisa mendistraksi perhatian Si Buah Hati, seperti televisi atau gadget.

3. Tanamkan Rasa Disiplin

Mengajarkan disiplin pada anak tentang perilaku bertanggung jawab dan konsekuensi yang akan ditanggung dari tindakannya sendiri. Hal ini akan mendorong anak belajar mengelola perasaan dan perilakunya, serta dapat mengendalikan diri.

4. Hargai Proses Belajar

Saat hasil yang diperoleh Si Buah Hati belum sesuai dengan yang diharapkan Bunda, maka tetap berikan apresiasi atas usaha yang telah dilakukannya. Menghargai proses belajar dibandingkan hasil akan membuat anak lebih percaya diri, tidak mudah menyerah, dan memahami sukses adalah hasil kerja keras.

5. Biasakan Membaca sejak Dini

Membaca adalah sumber pengetahuan. Bunda dapat membiasakan Si Buah Hati kebiasaan membaca sejak dini dengan membaca buku bersama. Cara ini membantu kemampuan bahasa anak sekaligus dapat mempererat hubungan orang tua dengan anak.

6. Penuhi Asupan Nutrisi

Berikutnya, yang tidak kalah penting yakni memastikan kebutuhan gizi anak terpenuhi. Otak membutuhkan gizi dari makanan sehat untuk belajar dan agar dapat berkembang optimal. Sejumlah nutrisi seperti DHA dan zat besi berperan untuk membantu perkembangan kognitif dan mendukung proses belajar. 

Untuk Si Buah Hati yang sudah mulai berusia 1 tahun, Bunda bisa berikan DANCOW 1+, susu pertumbuhan yang diformulasikan untuk bantu memenuhi kebutuhan nutrisi anak usia 1-3 tahun, tinggi akan Vitamin A, C, E, Selenium, Zink, Tembaga, tinggi Kalsium, Vitamin D, Protein dan Omega 3 & 6. DANCOW 1+ juga mengandung DHA dan Zat Besi, nutrisi yang dapat membantu proses belajar dan perkembangan otak.

Demikian Bunda, pembahasan seputar cara mendidik anak pintar dan cerdas yang mungkin perlu diketahui. Selalu berikan perhatian kepada anak di masa pertumbuhannya dan penuhi kebutuhan gizi hariannya!

Image Article
Cara Efektif Mendidik Anak Agar Pintar dan Cerdas
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off