Bunda Perlu Tahu Tanda-tanda Kurang Zat Besi Pada Anak
21-12-2023
Bunda, saat Si Buah Hati seringkali terlihat lemas, pucat, tidak nafsu makan, berat badan susah naik, ada baiknya segera periksakan kondisi kesehatannya ke dokter, ya. Sebab ada kemungkinan bahwa apa yang dialami oleh Si Buah Hati merupakan tanda-tanda kurang zat besi. Jika tidak segera ditangani dengan baik, maka kondisi ini dapat menyebabkan anemia defisiensi besi yang pada akhirnya akan menghambat proses tumbuh kembang anak-anak. Agar lebih waspada, yuk simak penjelasan mengenai anemia defisiensi besi dan cara mengatasi anemia pada anak usia sekolah berikut ini!
Mengenal Anemia Defisiensi Besi pada Anak
Pada dasarnya, masalah anemia pada anak-anak merupakan kasus yang wajar terjadi, tak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menjelaskan bahwa kelompok usia yang paling tinggi mengalami anemia defisiensi besi adalah mulai dari usia balita dan kekurangan zat besi menjadi penyebab utamanya. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk memenuhi kebutuhan zat besi pada anak dan mengawasi proses tumbuh kembang anak dengan baik sebagai salah satu tindakan pencegahannya.
Menurut informasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, anemia adalah kondisi saat tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah atau hemoglobin, sehingga distribusi oksigen ke sel dalam tubuh menjadi terhambat. Beberapa penyebab anemia pada anak usia sekolah antara lain:
Kurang asupan makanan yang mengandung zat besi. Asupan zat besi bisa didapatkan oleh seorang anak melalui makanan yang dikonsumsinya, namun hanya sedikit jumlah zat besi yang bisa diserap oleh tubuh dengan sempurna.
Terjadi kerusakan sel darah merah yang disebabkan masalah imun sehingga membutuhkan lebih banyak zat besi agar produksi sel darah merah atau hemoglobin juga meningkat untuk mencukupi kebutuhan oksigen dalam tubuh.
Adanya masalah atau kelainan pada saluran pencernaan yang membuat penyerapan zat besi pada seorang anak menjadi kurang memadai.
Kehilangan darah (perdarahan) yang menyebabkan penurunan zat besi dalam tubuh, misalnya akibat adanya perdarahan di saluran cerna, mimisan yang parah, dan cedera berat.
Anemia pada anak usia sekolah juga bisa terjadi karena pada saat bayi mereka lahir lebih awal (prematur), lahir dari ibu yang menderita anemia atau masalah kesehatan lainnya yang menyebabkan mereka tidak memiliki simpanan zat besi yang cukup, atau tidak diberikan makanan pendamping ASI yang mengandung zat besi saat usia enam bulan.
Tanda-tanda Kekurangan Zat Besi pada Anak
Pada dasarnya, tanda tubuh anak kurang zat besi tidak akan terlihat jelas sampai akhirnya mereka didiagnosa mengalami anemia defisiensi besi. Nah, agar Bunda lebih waspada terhadap kesehatan Si Buah Hati, berikut ini beberapa ciri anak kurang zat besi seperti disebutkan dalam laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia:
Kulit Pucat
Anak-anak cenderung lebih mudah merasa lelah atau kekurangan energi.
Sering mengalami sesak napas atau nyeri dada, terutama saat beraktivitas.
Sering mengalami sakit kepala.
Detak jantung yang tidak normal (terlalu cepat).
Kuku rapuh dan rambut lebih mudah rontok.
Ciri anemia pada anak di atas terjadi sebagai dampak kurangnya pasokan oksigen dalam tubuh karena kurangnya produksi sel darah merah atau hemoglobin yang sehat pada seorang anak yang bisa dimulai sejak mereka dalam kandungan, sejak lahir, kurangnya asupan makanan yang mengandung zat gizi, maupun kondisi lainnya.
Baca Juga : Cara agar Anak Jadi Pintar di Sekolah
Cara Penuhi Kebutuhan Zat Besi Anak
Cara efektif untuk memenuhi kebutuhan zat besi anak-anak usia sekolah dengan memberikan asupan yang kaya akan zat besi seperti daging merah, unggas, hati sapi dan hati ayam, makanan laut, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau gelap (bayam), serta makanan dan minuman yang diperkaya zat besi (sereal, roti, pasta) dan juga susu.
Selain asupan makanan, Bunda juga bisa bantu pemenuhan kebutuhan zat besi Si Buah Hati dengan memberikan susu DANCOW FortiGro. DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. DANCOW FortiGro mengandung tinggi zat besi dimana mengonsumsi 2 gelas sehari (pagi dan malam sebelum tidur) dapat membantu memenuhi kebutuhan asupan zat besi harian. Selain itu juga DANCOW FortiGro mengandung berbagai vitamin dan mineral yang dapat mendukung proses belajar Si Buah Hati.
Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi yang baik untuk mendukung proses tumbuh kembangnya, seperti :
Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box)
Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D
Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.
Manfaat DANCOW FortiGro ini tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini DANCOW FortiGro tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.
DANCOW Fortigro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan rasa yang disukai Si Buah Hati, yaitu Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan saja dan di mana saja, termasuk untuk bekal sekolah agar Si Buah Hati siap belajar!