6 Tahun+

Product Name
Dancow FortiGro

Persiapan Puasa Ramadan, Ini yang Perlu Diperhatikan Agar Si Buah Hati Selalu Sehat dan Bugar

Published date

Selain orang dewasa, anak-anak selalu merasa antusias saat menyambut bulan Ramadan. Sebab, di momen ini mereka dapat bisa mulai belajar menjalankan salah satu kewajiban dalam agamanya, yaitu berpuasa. Mengingat bahwa kegiatan menahan lapar dan haus selama kurang lebih 13 jam merupakan hal yang cukup berat bagi anak-anak, maka persiapan puasa Ramadhan harus dilakukan dengan optimal. Salah satunya dalam mempersiapkan kondisi fisik anak agar tetap sehat dan bugar , sehingga mereka dapat berpuasa dengan lancar.

Apa Saja Persiapan Puasa Ramadhan yang Harus Dilakukan?

Agar Si Buah Hati dapat beribadah dengan optimal, berikut ini cara mengajak anak mempersiapkan diri di bulan Ramadan yang bisa Bunda praktikkan di rumah.

1. Menjelaskan arti Ramadan

Sebelum menjalankan ibadah puasa dengan menahan lapar dan haus selama belasan jam, anak perlu mengetahui lebih jelas mengenai arti berpuasa. Bunda bisa mulai menjelaskan alasan mengapa umat muslim berpuasa. Hal ini karena pada dasarnya anak-anak merupakan makhluk yang selalu penasaran dan memiliki banyak pertanyaan di kepalanya. Jelaskan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh anak, dengan begini mereka bisa lebih termotivasi untuk menjalankan ibadah puasa dengan lebih bersemangat.

2. Memenuhi kebutuhan gizinya dengan baik

Langkah berikutnya untuk persiapan menghadapi Ramadan bersama Si Buah Hati, Bunda sebaiknya selalu menjaga kesehatan mereka tetap prima dan mastikan bahwa kebutuhan gizinya sudah tercukupi dengan baik. Berikan makanan dengan gizi seimbang, mulai dari makanan yang mengandung karbohidrat kompleks dan serat, protein, zat besi, kalsium, magnesium, kalium, dan lemak sehat. Saat gizinya terpenuhi dengan baik, maka anak-anak bisa menjadi lebih siap untuk belajar berpuasa di bulan Ramadan.

Baca Juga: 4 Tips Persiapan Ramadan Mental dan Fisik Anak

3. Mengajaknya untuk melakukan aktivitas fisik bersama

Selain memenuhi kebutuhan gizinya dengan baik, cara mengajak anak mempersiapkan diri di bulan Ramadan selanjutnya adalah dengan mengajaknya untuk melakukan aktivitas fisik bersama. Tujuannya adalah untuk mengaja kesehatan tubuh anak, mencegah obesitas, dan juga mendukung tumbuh kembangnya agar verjalan berjalan dengan optimal. Aktivitas fisik yang bisa dilakukan antara lain bersepeda keliling komplek, jalan pagi bersama, berenang, atau bermain bulu tangkis di halaman rumah.

4. Memastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup

Saat seorang anak mendapatkan istirahat yang cukup dan berkualitas, maka hal ini dapat meningkatkan kondisi fisiknya agar lebih siap untuk berpuasa. Idealnya, waktu tidur yang disarankan untuk anak usia sekolah adalah selama 10-11 jam setiap malamnya.

5. Tidak memaksa anak untuk langsung berpuasa seharian penuh

Sebagai orang tua, Bunda tentunya memahami kemampuan fisik anaknya dengan lebih baik. Selain dengan memberikan contoh berpuasa yang baik pada anak, Bunda bisa mulai mengajarkan anak untuk berpuasa secara bertahap tanpa harus memaksanya. Misalnya puasa berselang, puasa seperempat hari, setengah hari, baru kemudian puasa penuh sampai maghrib. 

Selain beberapa hal di atas, persiapan puasa Ramadan yang juga bisa dilakukan agar anak sehat dan bugar adalah dengan memberikan makanan sehat, bergizi, dan dapat menjadi penambah energi saat sahur dan buka puasa. Sempurnakan juga dengan pemberian susu yang dapat melengkapi kebutuhan gizi dan mendukung proses tumbuh kembang dan belajar berpuasa, seperti DANCOW FortiGro.

Berikut ini beberapa kandungan gizi yang terdapat dalam DANCOW FortiGro yang cocok untuk mendukung kesehatan fisik anak selama bulan Ramadan:

  1. Zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D, untuk membantu meningkatkan imunitas tubuh.
  2. Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks) untuk mendukung proses belajar anak.
  3. Protein dan kalsium untuk mendukung proses tumbuh kembang anak agar berjalan optimal.

Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi sebagai salah satu menu takjil saat berbuka puasa.

Yuk, matangkan persiapan puasa Ramadhan dengan melengkapi persediaan DANCOW FortiGro untuk Si Buah Hati di rumah sekarang juga, Bunda!

Fortigro Ramadan

Image Article
Persiapan Puasa Ramadhan Agar Buah Hati Selalu Sehat dan Bugar
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off
image_article_potrait
Persiapan Puasa Ramadhan Agar Buah Hati Selalu Sehat dan Bugar

Makanan yang Cocok untuk Sahur Agar Kuat Puasa, Kenali Juga yang Mesti Dihindari

Published date

Jika ada yang bertanya mengenai apa saja makanan yang cocok untuk sahur agar kuat puasa, maka jawabannya tentu makanan yang sehat dan bergizi. Sebab, jenis makanan inilah yang akan memengaruhi tingkat energi dan membuat seseorang dapat berpuasa tanpa rasa lemas meski harus sambil menjalankan rutinitas hariannya. Untuk menemukan apa saja pilihan makanan sahur agar kuat puasa, simak penjelasannya berikut ini Bunda.

Jenis Makanan yang Cocok untuk Sahur Agar Kuat Puasa

Tak hanya mengenyangkan, sebaiknya perhatikan juga kandungan gizi yang terdapat pada menu makanan yang dikonsumsi saat sahur. Berikut ini kriteria makanan yang baik dikonsumsi saat sahur:

  • Kaya karbohidrat kompleks dan serat tinggi agar Si Buah Hati dan keluarga bisa kenyang lebih lama dan tidak lemas. Contoh menu sahur penambah energi bisa didapat dari sajian nasi merah dan roti gandum.
  • Makanan dengan kandungan protein tinggi yang berguna untuk metabolisme dan energi tubuh supaya badan tidak cepat lesu saat puasa. Makanan tinggi protein bisa diperoleh dari daging, telur, ikan, dan kacang-kacangan.
  • Makanan yang mengandung cukup vitamin, mineral, dan zat gizi seperti yang terdapat pada nasi, sayuran hijau, daging, dan buah-buahan sebagai pelengkap.
  • Minum air putih cukup dan buah-buahan yang tinggi kadar airnya, seperti jeruk, melon, dan semangka.
  • Menu dengan kandungan zat besi, antara lain hati ayam, sayur bayam, dan sayur daun singkong. Zat besi diperlukan Si Buah Hati untuk mencegah anemia dan tubuh lemas saat puasa.
  • Menu yang tinggi kalsium, contohnya adalah susu sebagai menu pelengkap yang berperan untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi serta membuat perut kenyang dalam waktu yang lama.

Baca Juga: Tips Sahur agar Anak Puasa Tidak Lapar dan Semangat

Makanan yang harus dihindari saat bulan puasa

Bunda sebaiknya menghindari menhidangkan makanan dari karbohidrat olahan (makanan yang mengandung gula dan tepung) seperti mie instan dan roti yang tidak tidak mengandung serat tinggi, karena akan bikin orang cepat merasa lapar dan juga kurang energi.

Selain itu, kurangi juga mengonsumsi makanan berminyak dan makanan pedas karena bisa memacu asam lambung  dan menyebabkan perut terasa penuh, hingga gangguan pencernaan.

Bunda juga perlu mengurangi menyajikan makanan asin atau yang tinggi natrium (garam) baik saat sahur dan berbuka. Jenis makanan tersebut membuat orang jadi lebih cepat haus, hingga menimbulkan sakit kepala yang mengganggu saat berpuasa.

Setelah memahami penjelasan di atas, maka tidak alasan lagi untuk tidak mengonsumsi makanan sehat yang bisa dijadikan sebagai menu sahur penambah energi, bukan? Pastikan untuk selalu memasukkan makanan yang kaya akan karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral serta susu sebagai pelengkap kebutuhan gizi saat sahur dan berbuka.

Bagi anak-anak yang baru saja belajar berpuasa, momen menahan lapar dan haus selama bulan Ramadan mungkin akan terasa berat. Oleh karena itu, penting juga untuk memerhatian setiap makanan yang baik dikonsumsi saat sahur, salah satunya dalam memilih susu. Berhubung sebagian besar anak yang belajar berpuasa masih berada dalam usia sekolah, maka pilihan susu yang dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia 6-12 tahun adalah DANCOW FortiGro.

Saat ini, DANCOW FortiGro tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. DANCOW FortiGro mengandung gizi yang dapat mendukung kesehatan fisik anak agar dapat berpuasa dengan lancar, seperti:

  1. Zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D, untuk membantu meningkatkan imunitas tubuh.
  2. Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks) untuk mendukung proses belajar anak.
  3. Protein dan kalsium untuk mendukung proses tumbuh kembang anak agar berjalan optimal.

Dancow FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila. yang dikonsumsi kapan saja dan di mana saja, termasuk untuk takjil saat buka puasa.

Yuk, Bunda dukung kesehatan fisik anak agar dapat berpuasa dengan selalu menyiapkan makanan yang cocok untuk sahur agar kuat puasa untuk Si Buah Hati dan juga DANCOW FortiGro untuk membuatnya selalu semangat dan sehat.

Fortigro Ramadan

Image Article
Makanan untuk Sahur agar Kuat Puasa, Ada Juga yang Mesti Dihindari
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off
image_article_potrait
Makanan untuk Sahur agar Kuat Puasa, Ada Juga yang Mesti Dihindari

Kenali Minuman Berbuka Puasa yang Sehat, Tambah Energi dan Anti-Lemas

Published date

Salah satu kunci sukses agar dapat berpuasa dengan lancar tanpa lemas adalah dengan memenuhi kebutuhan tubuh secara optimal. Tak hanya berlaku bagi orang dewasa, menghidrasi tubuh melalui konsumsi berbagai jenis minuman berbuka puasa yang sehat juga sangat baik untuk diberikan pada Si Buah Hati yang sedang belajar berpuasa.

Selain mencegah dehidrasi, minuman sehat dan segar untuk buka puasa juga berperan besar dalam mengembalikan energi agar dapat kembali berpuasa dan beraktivitas tanpa rasa lemas keesokan harinya. Demi kesehatan tubuh, pastikan memilih jenis minuman yang tepat saat berbuka dan tak perlu langsung tergoda untuk mencari minuman es atau minuman dingin.

Apakah Boleh Buka Puasa Minum Es?

Jangankan anak-anak, hampir sebagian besar orang dewasa juga seringkali merasa tergiur untuk langsung berbuka puasa dengan minuman dingin yang menggoda. Sayangnya, hal ini justru merupakan hal yang tidak disarankan untuk dilakukan.

Jadi, apakah boleh buka puasa minum es? Pakar nutrisi dan kesehatan mengungkap langsung mengonsumsi minuman dingin saat berbuka puasa hanya akan membuat lambung bekerja dengan lebih lambat dan merasa ‘kaget’ karena harus beradaptasi dengan suhu dingin dari minuman yang dikonsumsi. Kondisi inilah yang seringkali membuat perut lebih mudah kembung atau terasa sangat penuh.

Selain itu, minuman yang tidak sesuai dengan suhu tubuh biasanya akan membuat tubuh bekerja lebih berat dalam mencernanya. Sebab tubuh harus menyesuaikan suhu makanan atau minuman dengan suhu tubuh terlebih dahulu sebelum dapat mencernanya dengan baik.

Baca Juga: Yuk, Buka Puasa dengan Hidangan Segar dan Menyehatkan!

Pilihan Minuman Berbuka Puasa yang  Sehat

Berikut ini rekomendasi minuman sehat dan segar untuk buka puasa yang bisa dikonsumsi oleh keluarga selama bulan Ramadan.

1. Air mineral

Alih-alih langsung minum air es, sebaiknya batalkan puasa dengan minum air mineral hangat atau air dengan suhu ruangan untuk membantu proses metabolisme tubuh dan mendapatkan beberapa manfaat lain seperti:

  • Mencegah dehidrasi.
  • Meningkatkan kesehatan ginjal.
  • Memelihara kesehatan kulit.
  • Mengatasi sembelit.
  • Memelihara kesehatan kulit.

Waktu terbaik untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh melalui konsumsi air mineral selama bulan Ramadan antara lain saat bangun sahur, setelah sahur, saat berbuka puasa, setelah sholat maghrib, setelah makan malam, setelah sholat isya, setelah tarawih, dan sebelum tidur.

2. Air kelapa sebagai Pilihan Minuman Berbuka Puasa yang Sehat

Penelitian menyebut dalam 240 ml air kelapa murni mengandung 46 kalori dan gizi lainnya seperti karbohidrat, serat, protein, vitamin C, mineral (magnesium, kalsium, kalium), serta antioksidan. Hal inilah yang membuat air kelapa cocok dikonsumsi sebagai minuman berbuka puasa yang sehat, membantu mengatasi dehidrasi, meningkatkan stamina tubuh, dan menurunkan risiko penyakit serius selama berpuasa seperti jantung, batu ginjal, dan tekanan darah tinggi. Manfaat ini hanya bisa didapatkan dari air kelapa murni, oleh karena itu usahakan untuk tidak menambahkan pemanis tambahan ke dalam air kelapanya, ya!

3. Jus Buah

Kandungan vitamin dan mineral seperti kalium di dalam jus buah sangat bermanfaat untuk menyeimbangkan elektrolit tubuh yang hilang selama berpuasa. Beberapa buah yang bisa dijadikan sebagai jus yang menyegarkan dan bergizi antara lain semangka, melon, dan alpukat.

4. Smoothies Kurma

Selain jus buah, kita juga bisa membuat minuman berbuka puasa yang sehat seperti smoothies kurma yang terbuat dari campuran susu dan kurma tanpa pemanis tambahan lainnya. Bunda bisa menggunakan susu full cream yang kaya akan kandungan protein dan kalsium untuk mendukung kesehatan tulang dan gigi. Selain berperan sebagai pemanis alami, kurma juga memiliki beberapa manfaat lain bagi kesehatan, diantaranya adalah sebagai berikut.

  • Mencukupi kebutuhan gizi dan kalori tubuh berkat kandungan karbohidrat dan protein yang dibutuhkan oleh tubuh.
  • Melancarkan sistem pencernaan dan mencegah konstipasi.
  • Menstabilkan gula darah.
  • Menggantikan elektriolit tubuh yang hilang selama berpuasa.
  • Melindungi tubuh dari peradangan.

5. Susu tanpa gula tambahan

Selain menyehatkan dan membuat perut terasa kenyang dalam waktu yang lama, susu juga merupakan minuman buka puasa penambah energi untuk anak. hal ini karena kandungan protein dan kalsium di dalamnya. Untuk mendapatkan manfaat tersebut, sebaiknya minum susu tanpa pemanis tambahan baik saat sahur dan berbuka puasa.

Jika Si Buah Hati di rumah sedang belajar untuk berpuasa, pastikan untuk memberikan susu yang sesuai dengan usia dan kebutuhan tubuhnya, seperti DANCOW FortiGro untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia 6-12 tahun, terutama saat berpuasa.

Saat ini, DANCOW FortiGro tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Berikut ini beberapa kandungan gizi yang terdapat pada DANCOW FortiGro:

  1. Zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D, untuk membantu meningkatkan imunitas tubuh.
  2. Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks) untuk mendukung proses belajar anak.
  3. Protein dan kalsium untuk mendukung proses tumbuh kembang anak agar berjalan optimal.

Selain itu DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila. Sangat praktis, aman dikonsumsi kapan saja dan di mana saja, termasuk saat buka puasa.

Oleh karena itu, yuk sediakan selalu DANCOW FortiGro sebagai minuman berbuka puasa yang sehat dan dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi anak setiap harinya!

Fortigro Ramadan

Image Article
Kenali Minuman Berbuka Puasa yang Sehat, Tambah Energi dan Anti-Lemas
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off
image_article_potrait
Kenali Minuman Berbuka Puasa yang Sehat, Tambah Energi dan Anti-Lemas

5 Ide Menu Buka Puasa untuk Anak Kecil yang Gampang Dibuat dan Bergizi Tinggi

Published date

Mengingat bahwa bulan Ramadan akan datang dalam hitungan hari, apakah Bunda sudah siap untuk melatih Si Buah Hati ikut berpuasa? Nah, salah satu hal yang perlu Bunda persiapkan dengan matang adalah kreasi menu buka puasa untuk anak kecil yang membuat Si Buah Hati semangat.

Sama halnya seperti orang dewasa, mencukupi kebutuhan gizi anak melalui asupan makanan sangat penting untuk mendukung kondisi fisik dan psikisnya sehingga mereka dapat berpuasa dengan lebih nyaman dan lancar.

Manfaat Menu Buka Puasa yang Baik untuk Anak Saat Ramadan

Melansir dari Nationwidechildrens.org, pemberian makanan bergizi pada anak adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan, terutama pada masa pertumbuhan dan perkembangannya. Pasalnya, anak-anak membutuhkan gizi untuk dapat tumbuh menjadi kuat dan sehat. Lebih dalam lagi, berikut ini beberapa manfaat dari makanan sehat dan bergizi yang bisa dirasakan oleh anak-anak.

  1. Menciptakan energi yang stabil pada anak.
  2. Mendukung kesehatan dan kekuatan tulang dan gigi.
  3. Menjaga kesehatan mental pada anak.
  4. Mendukung anak agar mereka dapat berpikir jernih dan lebih waspada.
  5. Mempertahankan berat badan yang sehat dan mencegah obesitas.
  6. Mencegah penyakit kronis.

Jika dikaitkan dengan kegiatan berpuasa yang dilkakukan anak di bulan Ramadan, maka bisa disimpulkan bahwa pemberian makanan bergizi melalui menu buka puasa yang baik untuk anak tentu dapat membantu mereka untuk dapat berpuasa sambil melakukan aktivitas lainnya tanpa merasa lemas dan tetap terpenuhi kebutuhan gizinya. Lantas, apa saja kandungan gizi yang dibutuhkan oleh anak?

Baca Juga: Yuk, Buka Puasa dengan Hidangan yang Segar dan Menyehatkan!

Gizi yang Diperhatikan untuk Menu Buka Puasa untuk Anak Kecil

Agar dapat tumbuh menjadi kuat, sehat, dan dapat menjalankan puasa tanpa rasa lemas,  pastikan menu-menu saat buka dan sahur cukup kandungan gizinya. Berikut yang perlu disiapkan untuk sajian Si Buah Hati.

  1. Protein, seperti makanan laut, daging tanpa lemak dan unggas, telur, kacang-kacangan, kacang polong, produk kedelai, dan biji-bijian tawar.
  2. Buah-buahan, terutama yang tinggi kandungan airnya untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh anak selama berpuasa.
  3. Sayuran rendah natrium, seperti tomat, wortel, bayam, brokoli, seledri, dan selada.
  4. Biji-bijian seperti oatmeal, popcorn, quinoa, dan beras merah.
  5. Susu yang kaya akan kandungan kalsium untuk mendukung kesehatan tulang dan giginya.
  6. Batasi penggunaan garam, gula tambahan, dan minyak pada saat menyiapkan hidangan berbuka puasa.

Kreasi Menu Buka Puasa untuk Anak Kecil

Sebagai rekomendasinya, berikut ini beberapa contoh ide menu buka puasa untuk anak yang bergizi dan mudah dibuat di rumah. Bunda bisa langsung coba agar Si Buah Hati tetap semangat latihan puasa.

1. Puding mangga dengan vla

Memiliki rasa yang manis dan menyegarkan serta teksturnya yang lembut, puding mangga bisa menjadi salah satu menu buka puasa yang disukai oleh anak-anak. Agar lebih lezat dan bergizi, Bunda juga bisa menambahkan potongan buah mangga manis ke dalam adonan puding mangganya. Sajikan dengan menuangkan vla vanilla yang terbuat dari susu cair rasa vanilla, kental manis, dan tepung maizena di atas puding saat berbuka. Sangat mudah, bergizi, dan Si Buah Hati pasti suka!

2. Makaroni schotel panggang

Kreasi menu buka puasa untuk anak kecil selanjutnya adalah macaroni schotel panggang. Bunda bisa membuatnya dengan cara menambahkan berbagai jenis bahan seperti daging cincang, keju, susu, dan telur pada adonan macaroni yang sudah direbus dan siap dipanggang. Memiliki rasa yang gurih, creamy, dan lezat, macaroni schotel termasuk sebagai salah satu makanan kaya nutrisi, sebab di dalamnya terkandung protein, karbohidrat, dan lemak. Tak hanya cocok disantap saat berbuka, Bunda juga bisa menjadikannya menu saat sahur, sehingga anak tetap dapat beraktivitas tanpa rasa lemas saat berpuasa.

3. Makaroni keju susu

Menu buka puasa yang satu ini juga sangat mudah untuk Bunda buat di rumah, apalagi jika kebetulan tidak punya banyak waktu untuk mempersiapkan hidangan berbuka puasa. Bunda cukup panaskan mentega dalam teflon, lalu masukkan sedikit tepung terigu dan aduk hingga tidak lengket. Setelah itu tuangkan susu dan bumbui dengan garam, kaldu bubuk, dan lada putih. Jika rasanya sudah sesuai, masukkan makaroni yang sudah direbus ke dalam adonan susu. Aduk rata, lalu sajikan dengan taburan parsley di atasnya. Nikmat dan bergizi!

4. Ayam goreng susu

Bisa dibilang bahwa ayam goreng merupakan comfort food bagi anak-anak. Namun jika bosan dengan menu ayam goreng biasa, Bunda bisa mencoba untuk memasak menu ayam goreng susu. Dalam hal ini, susu digunakan sebagai rendaman ayam dan dicampur serta dibumbui dengan bahan lainnyam, seperti tepung tapioka, telur, garam, lada putih, dan kaldu jamur. Setelah direndam selama 30 menit, Bunda bisa melapisinya lagi dengan tepung yang dibumbui garam, kaldu jamur, dan bawang putih bubuk secukupnya sebelum digoreng. Tertarik untuk mencobanya?

5. Scrambled egg

Menu yang satu ini juga dikenal sangat mudah dibuat namun tetap mengandung banyak gizi di dalamnya. Cukup dengan mencampurkan telur, keju, susu full cream UHT, garam, kaldu jamur, dan lada putih lalu menggorengnya dengan menggunakan butter, scrambled egg siap disantap saat berbuka puasa baik dengan atau tanpa nasi putih.

Jangan lupa ajak Si Buah Hati untuk mempersiapkan hidangan berbuka dan gunakan DANCOW FortiGro varian full cream sebagai salah satu bahan campurannya, ya!

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Pada saat berpuasa, manusia membutuhkan zat gizi yang cukup untuk dapat beraktivitas tanpa terganggu karena lemas maupun tidak bersemangat. DANCOW FortiGro yang mengandung vitamin dan mineral dapat mendukung proses berpuasa Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.

Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi sebagai salah satu menu takjil saat berbuka puasa.

Dari beberapa ide menu buka puasa untuk anak kecil di atas, Bunda bisa langsung coba sesuai favorit Si Buah Hati agar ia semangat dan tetap sehat saat ikut latihan puasa Ramadan.

Yuk, lengkapi persediaan DANCOW FortiGro di rumah agar puasa Si Buah Hati jadi lebih menyenangkan dan terbebas dari rasa lemas dengan cara membelinya di toko, supermarket, atau marketplace favorit Bunda sekarang juga!

test

Image Article
5 Ide Menu Buka Puasa Mudah dan Bergizi Tinggi untuk Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off
image_article_potrait
5 Ide Menu Buka Puasa Mudah dan Bergizi Tinggi untuk Anak

8 Cara Agar Tidak Dehidrasi saat Puasa, Ada Tips Khusus untuk Anak-Anak

Published date

Bunda, tahukah bahwa rasa haus yang berlebihan saat berpuasa merupakan pertanda tubuh kita mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh dan elektrolit. Namun tenang, kondisi ini merupakan hal yang wajar terjadi, sebab orang yang berpuasa tidak mendapatkan suplai air selama 13 jam.

Untuk itu Bunda perlu tahu beberapa cara agar tidak dehidrasi saat puasa, terutama jika Si Buah Hati mulai ikut berlatih puasa di Ramadan ini.

Cara Agar Tidak Dehidrasi saat Puasa

Menurut pakar kesehatan, tubuh kita membutuhkan rata-rata enam sampai delapan gelas air (setara dengan dua liter air) setiap harinya. Oleh karena itu, cara agar tidak dehidrasi saat puasa yang bisa kita lakukan adalah sebagai berikut.

  1. Minumlah delapan hingga 12 gelas air antara waktu berbuka dan sahur. Saat memenuhi kebutuhan cairan tubuh melalui air mineral, sebaiknya utamakan untuk minum air hangat daripada air dingin, sebab air hangat lebih cepat diserap oleh tubuh.
  2. Selain air mineral, cara agar tidak dehidrasi saat puasa adalah dengan mengonsumsi sup baik saat sahur maupun berbuka. Hal ini karena sup merupakan jenis makanan yang tak hanya tinggi kadar airnya, tetapi mengandung vitamin dan mineral lain yang berasal dari sayuran dan daging yang terdapat di dalamnya.
  3. Batasi penggunaan bumbu yang berasal dari rempah-rempah saat menyiapkan menu berbuka puasa karena dapat meningkatkan kebutuhan tubuh akan air.
  4. Membatasi penggunaan garam saat memasak hidangan sahur dan berbuka puasa, sebab konsumsi garam dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan seseorang lebih mudah merasa haus.
  5. Menghindari untuk mengonsumsi minuman yang mengandung kafein, seperti teh, kopi, dan soda selama bulan Ramadan. Pasalnya, kafein merupakan diuretik alami, sehingga dapat membuat tubuh kehilangan cairan lebih cepat dan memicu rasa haus.
  6. Membatasi kegiatan di luar rumah juga bisa jadi cara mengatasi dehidrasi pada anak. Hal ini dimaksudkan agar Si Buah Hati tidak terpapar sinar matahari berlebihan yang juga dapat membuat tubuh mengeluarkan cairan lebih banyak melalui keringat dan memicu dehidrasi.
  7. Buah Hati sering mengeluh lemas dan haus saat berpuasa? Kondisi ini juga bisa menjadi tanda anak dehidrasi saat puasa yang biasanya disebabkan oleh konsumsi makanan atau minuman manis dalam jumlah berlebihan. Kandungan gula yang tinggi inilah yang dapat meningkatkan rasa hausnya. Sebagai gantinya, Bunda bisa mengajak anak untuk mengonsumsi buah-buahan yang tinggi kadar airnya, seperti semangka, tomat, mentimun, dan anggur untuk membantu mengurangi rasa haus di siang hari.
  8. Selain mencukupi kebutuhuan cairan tubuh melalui air mineral, buah-buahan, dan menu yang tinggi kadar airnya, tips mencegah dehidrasi anak saat puasa adalah dengan memberikan segelas susu dengan rasa favoritnya pada saat sahur dan buka puasa.

Baca Juga: Sumber Nutrisi Dukung Pertumbuhan Anak saat Puasa

Oleh karena itu, jika Bunda mulai melihat beberapa tanda anak dehidrasi saat puasa seperti mata sayu, keluhan rasa lemas dan haus, lidah dan bibir kering, serta tidak buang air kecil dalam delapan jam, maka sebaiknya perhatikan lagi asupan anak saat sahur dan berbuka, salah satunya adalah pemberian susu yang dapat melengkapi kebutuhan protein tubuh.

Sebagai rekomendasinya, Bunda bisa memberikan DANCOW FortiGro untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 saat berpuasa.

Dancow FortiGro tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Beberapa kandungan kandungan gizi yang terdapat pada DANCOW FortiGro antara lain:

  1. Zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D, untuk membantu meningkatkan imunitas tubuh.
  2. Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks) untuk mendukung proses belajar anak.
  3. Protein dan kalsium untuk mendukung proses tumbuh kembang anak agar berjalan optimal.

DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis, DANCOW FortiGro aman dikonsumsi kapan saja dan di mana saja, termasuk sebagai takjil saat buka puasa.

Dari beberapa varian rasa DANCOW FortiGro, mana yang menjadi favorit Si Buah Hati? Yuk, sediakan DANCOW FortiGro di rumah untuk mendukung kegiatan berpuasa anak agar lebih lancar dan optimal selama bulan Ramadan!

Setelah Bunda memahami cara agar tidak dehidrasi saat puasa dari bahasan di atas, diharapkan bisa jadi pedoman sehat agar Si Buah Hati dan semua anggota keluarga bisa melaksanakan puasa dengan tetap semangat dan kondisi kesehatannya selalu terjaga.

Fortigro Ramadan

Image Article
8 Cara Agar Tidak Dehidrasi saat Puasa, Ada Tips Khusus untuk Anak-Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off
image_article_potrait
8 Cara Agar Tidak Dehidrasi saat Puasa, Ada Tips Khusus untuk Anak-Anak

5 Resep Sahur Praktis Bergizi, Bikin Puasa Bebas Lemas

Published date

Demi menyajikan hidangan yang terbaik saat Ramadan, pilihan resep sahur praktis bergizi selalu jadi panduan Bunda agar ritual sahur selalu menyenangkan sekaligus bisa mencukupi gizi dari menu-menu yang dihidangkan.

Menu sahur yang enak bagi keluarga adalah menu makanan yang tidak hanya mengandalkann rasa, namun juga kaya akan kandungan gizi di dalamnya. Makanan sehat dan bergizi merupakan hal yang sangat penting untuk menjaga tubuh tetap sehat selama berpuasa. Tanpa asupan makanan dan pemenuhan kebutuhan cairan yang tepat, tubuh akan mudah merasa lelah dan lemas, sehingga kita menjadi kurang produktif selama berpuasa.

Oleh karena itu, sebaiknya konsumsi makanan saat sahur yang banyak mengandung protein, zat besi, kalsium, dan karbohidrat kompleks untuk membuat perut kenyang dalam waktu yang lama, sehingga dapat berpuasa dengan lebih lancar.

Lantas, apa saja menu sahur praktis yang sebaiknya dikonsumsi dan apa saja hal yang harus dihindari agar bebas lemas saat berpuasa? Simak penjelasannya berikut ini.

5 Ide Menu dan Resep Sahur Praktis Bergizi di Rumah

Sebagai rekomendasinya, berikut ini beberapa resep sahur sederhana dan mudah dibuat untuk keluarga di rumah.

1. Ayam goreng bawang putih

Menu pertama adalah ayam goreng bawang yang bisa Bunda marinasi (bumbui) sehari sebelumnya. Seperti yang kita tahu, ayam goreng menjadi menu favorit banyak orang, terutama anak-anak dan merupakan sumber protein hewani yang baik untuk tubuh. Agar dapat merasakan kenikmatan ayam goreng dengan cara yang berbeda, simak resep ayam goreng bawang berikut ini.

Bahan:

  • 1 ekor ayam, potong menjadi 8 atau 12 bagian. Cuci bersih.
  • 10-15 siung bawang putih utuh, cuci bersih tanpa perlu dipotong, lalu geprek.
  • 2 sdm tepung maizena.
  • 2 cm jahe, geprek.
  • 1 sdt bubuk ketumbar.
  • Garam, kaldu jamur, lada putih secukupnya.
  • Minyak untuk menggoreng.

Cara memasak:

  • Bumbui ayam potong dengan bawang putih, tepung maizena, jahe, ketumbar, garam, kaldu jamur, dan lada putih. Aduk rata hingga semua bahan tercampur dengan sempurna.
  • Biarkan dan simpan dalam lemari es agar bumbunya meresap.
  • Saat sahur, Bunda cukup panaskan minyak, kemudian goreng ayam beserta bawang putih utuhnya hingga berwarna cokelat keemasan.
  • Ayam goreng bawang putih siap disantap.

2. Sop ayam

Terdiri dari campuran daging ayam sebagai sumber protein dan berbagai macam sayuran seperti wortel, kembang kol, kentang, daun bawang dan seledri, buncis, dan tomat yang kaya akan vitamin dan mineral, sop ayam bisa menjadi salah satu menu sahur yang enak dan bergizi bagi keluarga.

Bahan:

  • ½ ekor ayam, cuci bersih dan potong menjadi 8 bagian.
  • 2 buah wortel, kupas dan potong bulat.
  • 2 buah kentang, kupas dan potong dadu.
  • Kembang dan daun kol secukupnya, bersihkan dan potong kecil-kecil.
  • 2 batang daun bawang, iris kasar sepanjang 2 cm.
  • 1 batang daun seledri, iris sepanjang 2 cm.
  • 1 buah bawang bombay, potong sesuai selera.
  • Buncis secukupnya, bersihkan ujungnya dan potong sepanjang 2 cm.
  • 1 buah tomat, potong menjadi 4 bagian.
  • 5 siung bawang putih, cincang halus atau bisa juga digeprek.
  • Garam, kaldu jamur, lada putih secukupnya.

Cara memasak:

  • Rebus potongan ayam dalam panci hingga airnya mendidih dan ayam tampak matang. Singkirkan kotoran (busa berwarna kecoklatan) yang keluar dari rebusan ayam.
  • Setelah mendidih, masukkan potongan kentang dan wortel. Lalu rebus lagi hingga lunak.
  • Masukkan bawang bombay, bawang putih cincang dan bumbui dengan garam, kaldu jamur, lada putih secukupnya.
  • Masukkan kembang dan daun kol, buncis, daun bawang, dan seledri. Masak hingga sayuran sedikit layu.
  • Koreksi rasa. Jika sudah sesuai selera, matikan kompor dan masukkan potongan tomat ke dalam sayur sop. Bunda juga bisa menambahkan taburan bawang goreng untuk membuat aroma dan rasanya semakin lezat.

Baca Juga: Sumber Nutrisi untuk Dukung Daya Tahan Tubuh Anak saat Puasa

3. Capcay sederhana

Hampir sama dengan sop ayam, capcay juga merupakan sajian sahur yang praktis, enak, dan bergizi untuk keluarga. Capcay dalam bahasa Hokkian berarti sayur campur dan biasanya terdiri dari 10 jenis sayur di dalamnya. Namun, Bunda juga tetap dapat membuatnya dengan memanfaatkan sayuran yang ada di kulkas saja dengan tambahan daging ayam, udang, atau cumi-cumi.

Bahan:

  • 250 gram dada ayam fillet, bersihkan dan potong dadu.
  • Siapkan beberapa jenis sayuran seperti daun dan kembang kol, sawi hijau, wortel, jagung bayi, dan sawi putih. Cuci bersih, kemudian potong sedang.
  • Jamur merang secukupnya, potong jadi dua bagian.
  • 2 batang daun bawang, iris kasar sepanjang 2 cm.
  • 1 buah bawang bombay, potong sesuai selera.
  • 5 siung bawang putih, cincang halus atau bisa juga digeprek.
  • Garam, kaldu jamur, lada putih secukupnya.
  • 1 sdm saus tiram.
  • 1 sdm tepung maizena yang dilarutkan dalam 3 sdm air matang.
  • 1 sdm minyak goreng atau margarin untuk menumis.
  • Air mineral secukupnya.

Cara memasak:

  • Panaskan minyak atau margarin dalam teflon, lalu tumis bawang putih cincang hingga harum.
  • Masukkan irisan bawang bombay, jamur, dan potongan dada ayam. Aduk rata hingga ayam setengah matang.
  • Setelah itu, masukkan sedikit air mineral dan bumbui dengan garam, kaldu jamur, lada putih, dan saus tiram. Aduk hingga rata dan koreksi rasa.
  • Jika sudah sesuai selera, masukkan irisan sayur dan daun bawang, lalu aduk hingga bumbu merata.
  • Tuangkan air yang sudah dicampur tepung maizena. Aduk hingga mengental.
  • Capcay sederhana siap disajikan.

4. Tumis buncis daging cincang

Menu sahur praktis selanjutnya adalah tumis buncis daging cincang yang kaya akan vitamin, protein, zat besi, asam folat dan gizi penting lainnya.

Bahan:

  • Baby buncis (bisa juga dengan buncis biasa) secukupnya. Bersihkan bagian ujungnya dan cuci bersih tanpa perlu dipotong.
  • 250 gram daging sapi atau ayam cincang.
  • 4 siung bawang putih, cincang halus.
  • 1/2 bawang bombay, cincang halus.
  • Garam, kaldu jamur, lada putih secukupnya.
  • 1 sdm saus tiram.
  • 1 sdm olive oil atau margarin untuk menumis.

Cara memasak:

  • Rebus buncis hingga setengah matang. Setelah itu tiriskan dan taruh dalam piring saji.
  • Sementara itu, panaskan minyak atau margarin dalam teflon, lalu tumis bawang putih dan bawang bombay hingga harum.
  • Setelah harum, masukkan daging cincang dan bumbui dengan saus tiram, garam, kaldu jamur, dan lada putih. Koreksi rasa.
  • Jika sudah sesuai dengan selera, tuangkan tumisan daging cincang ke atas buncis yang sudah direbus.
  • Tumis buncis daging cincang siap disajikan.

5. Scrambled egg

Kesiangan bangun sahur? Tak perlu panik, karena resep sahur praktis bergizi seperti scrambled egg bisa jadi solusinya. Menu yang satu ini merupakan sumber protein agar dapat beraktivitas dengan lebih kuat selama berpuasa.

Bahan:

  • 8 butir telur ayam (untuk 4 porsi), kocok lepas.
  • Keju parut secukupnya.
  • 100 ml susu full cream.
  • Garam, kaldu jamur, lada putih secukupnya.
  • Olive oil atau margarin untuk menggoreng.

Cara memasak:

  • Campurkan susu full cream ke dalam adonan telur kocok, bumbui dengan garam, kaldu jamur, dan lada putih secukupnya, lalu aduk hingga rata. Sisihkan.
  • Sementara itu, panaskan margarin, lalu tuangkan adonan telur dan keju parut. Orak-arik telurnya menggunakan spatula secara perlahan, mulai dari atas ke bawah, sisi kanan ke kiri, dan lakukan cara ini hingga telur matang (atau setengah matang sesuai selera).
  • Scrambled egg siap disantap dengan sepiring nasi hangat.

Tips Sahur agar Tidak Lemas saat Beraktivitas selama Berpuasa

Tak cukup hanya dengan memenuhi asupan gizi dari menu sahur praktis di atas, simak beberapa tips agar Bunda dan anggota keluarga tidak mudah lemas saat berpuasa berikut ini.

  1. Pastikan menu yang dikonsumsi sudah mengandung gizi yang seimbang, mulai dari protein, zat besi, magnesium dan potasium seperti kacang-kacangan, sayuran hijau, dan juga konsumsi buah-buahan terutama yang tinggi kadar airnya seperti jeruk dan semangka.
  2. Mengonsumsi karbohidrat kompleks dan makanan berserat, seperti nasi merah. Makanan inilah yang merupakan sumber energi yang paling mudah dicerna oleh tubuh.
  3. Mencukupi kebutuhan cairan tubuh untuk membuat tubuh tetap berenergi, mempertahankan daya tahan hingga saat berbuka tiba, menjaga suhu tubuh stabil, tekanan darah normal dan fokus terjaga. Saat bangun, minumlah sebanyak 1 gelas air mineral. Kemudian minumlah satu gelas lagi di akhir waktu sahur. Selain air mineral, Bunda dan keluarga juga bisa minum susu sebagai sumber kalsium dan protein yang baik untuk mendukung kesehatan tulang dan gigi.

Jika kebetulan Si Buah Hati di rumah baru mulai belajar berpuasa, pastikan juga untuk selalu mencukupi kebutuhan gizinya dengan memberikan susu yang sesuai dengan usianya ya, Bunda. Sebagai rekomendasinya, Bunda bisa memberikan DANCOW FortiGro untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun saat berpuasa, sehingga mereka tetap dapat beraktivitas tanpa lemas maupun tidak bersemangat. Hal ini karena di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi yang bermanfaat untuk berbagai hal, seperti:

  1. Zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D untuk meningkatkan imunitas tubuh.
  2. Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks) untuk mendukung proses belajar anak.
  3. Protein dan kalsium yang dapat mendukung proses tumbuh dan kembang anak agar berjalan optimal.

Aman dikonsumsi, DANCOW FortiGro tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan saja, termasuk untuk buka puasa.

Yuk, lengkapi persediaan DANCOW FortiGro dengan rasa favorit anak dan keluarga di rumah dengan cara membelinya di supermarket atau marketplace kesayangan sekarang juga!

Dengan bahasan beberapa pilihan resep sahur praktis bergizi di atas, Bunda pun kini siap menghidangkan menu istimewa untuk Si Buah Hati dan anggota keluarga lainnya. Selamat mencoba!

Fortigro Ramadan

Image Article
5 Resep Sahur Praktis Bergizi, Bikin Puasa Bebas Lemas
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off
image_article_potrait
5 Resep Sahur Praktis Bergizi, Bikin Puasa Bebas Lemas

5 Langkah untuk Dukung Fase Perkembangan Anak Usia 6 Tahun

Published date

Si Buah Hati kini telah memasuki usia enam tahun, berarti ia memasuki kelompok usia baru yaitu anak usia sekolah dan sudah melewati usia balita. Begitu banyak perubahan yang ia alami pada usia ini, Pada usia ini, menjadi mandiri merupakan hal yang penting, tapi ia tetap ingin Bunda perhatikan agar ia merasa aman dan nyaman menjalani segala perubahan. Fase perkembangan anak usia 6 tahun sangat menarik. Bunda tentu ingin ada untuknya dan memberi segala dukungan dan kasih sayang karena #CintaBundaSempurna.

Fase Perkembangan Anak Usia 6 Tahun Dilihat dari Empat Aspek Perkembangan

Dalam perkembangan anak, para ahli biasanya biasanya mendasarkan pada empat aspek utama perkembangan, yaitu motorik-fisik, kognitif, komunikasi-bahasa, dan sosial-emosional. Sering kali, salah satu aspek mengalami perkembangan yang dominan sehingga seakan hanya aspek itulah yang mengalami perubahan. Padahal sebenarnya semua aspek terus berubah hanya saja tak terlalu terlihat.

Berikut fase perkembangan anak usia 6 tahun jika dilihat dari empat aspek utama ini.

Perkembangan motorik-fisik

Pada usia ini, Si Buah Hati sedang senang-senangnya mencoba melakukan berbagai gerakan yang menantang, mulai dari meloncat, berlari zig-zag, salto, dan lainnya. Perkembangan motorik halusnya sudah sangat baik, terbukti ia sudah bisa menyikat gigi dengan benar, menalikan sepatu, dan sudah bisa menuliskan namanya sendiri. Ia juga mulai memadukan kedua perkembangan motorik anak usia 6 tahun ini saat melakukan aktivitas, misalnya bermain tangkap bola atau bermain lompat tali.

Perkembangan sosial-emosional

Aspek perkembangan ini mengalami perubahan besar saat Si Buah Hati memasuki usia enam tahun, karena ia sudah masuk sekolah. Ia mulai belajar untuk mandiri dan menjadi bagian dari masyarakat, tapi merasa cemas karena mulai berpisah dari orang tuanya. Ia ingin diterima oleh kelompoknya, dalam hal ini teman-teman seumurnya di sekolah, karena itu ia belajar untuk berbagi dan bekerja sama. Ia tak lagi egois dan fokus pada dirinya sendiri tapi mulai memperhatikan orang lain dalam bentuk kepedulian dan empati.

Walaupun ingin mandiri, tapi Si Buah Hati masih kesulitan dalam mengatur emosinya. Ia mungkin tidak lagi mudah ngambek dan tantrum seperti sebelumnya, tapi akan ada saat-saat ia sedih dan kecewa, misalnya saat kalah dalam perlombaan. Ia juga menjadi sangat kritis terhadap dirinya sendiri dan mudah malu jika mendapat penilaian/pandangan dari orang lain tentang dirinya.

Perkembangan kognitif

Dalam fase perkembangan anak usia 6 tahun, ia akan banyak sekali berpikir karena mulai memahami ide-ide yang kompleks. Ia mulai paham konsep sebab-akibat, perbedaan imajinasi dan realita, serta masa lalu dan masa sekarang. Ia akan banyak sekali bertanya untuk memenuhi rasa ingin tahu. Bunda harus bersiap-siap mendapat pertanyaan yang unik dan kompleks karena hal ini merupakan cara ia memahami dunianya.

Daya ingat dan rentang perhatiannya semakin bertambah, begitu juga dengan keinginannya untuk bisa mengontrol sesuatu yang ia inginkan. Ia sudah memahami konsep dasar angka, matematika, dan bahasa.

Perkembangan komunikasi-bahasa

Mengobrol dengan Si Buah Hati menjadi kegiatan yang menarik karena pada tahap awal perkembangan bahasa anak usia 6-12 tahun ini, ia sedang belajar menyampaikan pemikiran, perasaan, dan pengalamannya lewat kata-kata. Pada usia ini, pengucapan kata-katanya sudah baik dan dimengerti oleh orang dewasa, strukturnya juga rapi, sehingga sudah bisa terlibat dalam obrolan. Perkembangan lainnya adalah ia sudah bisa membaca sendiri buku untuk anak seumurnya, dan menceritakan kembali sesuatu yang mereka baca atau tonton di televisi.

Baca Juga: Pentingnya Kandungan Susu FortiGro Full Cream untuk Anak

Lima Cara Mendukung Perkembangan Si Buah Hati

Dengan begitu banyak perubahan yang terjadi di hidup mereka, Si Buah Hati butuh dukungan dan panduan Bunda dalam segala aspek perkembangannya. Menjaga kesehatan dan kebugarannya dengan memastikan ia tidur yang cukup dalam sehari (10-12 jam), mendapat asupan makanan dengan gizi yang seimbang dan variatif, serta berolahraga secara rutin (60 menit per hari) merupakan hal mendasar yang Bunda lakukan karena #CintaBundaSempurna.

Spesifik untuk mendukung fase perkembangan anak usia 6 tahun, ini beberapa cara yang bisa Bunda lakukan:

  • Karena senang melakukan sesuatu yang menantang, maka yang perlu Bunda waspadai adalah keamanan dan keselamatannya. Ajak ia bermain dengan aman, tidak sembarang menyebrang jalan, dan tidak ikut-ikutan melakukan apa yang dilakukan teman-temannya jika berbahaya.
     
  • Dengan perkembangan sosialnya yang begitu pesat, maka Bunda dapat mengajarkan keterampilan-keterampilan yang berkaitan dengan hal tersebut. Misalnya, melatih kesabaran, menghargai orang lain, berlaku adil, dan batasan-batasan yang berlaku dalam pertemanan. Ajak ia melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain, misalnya, “Bayangkan kalau Adi berkata seperti itu ke kamu, kamu juga pasti akan marah.”
     
  • Anak umur 6 tahun yang cenderung canggung dan pemalu butuh dukungan Bunda agar ia memiliki penghargaan diri dan rasa percaya diri. Hargai kelebihan dan perilaku baiknya. Berikan pengertian bahwa ia tak perlu membandingkan dirinya dengan anak-anak lain, karena ia merupakan pribadi yang unik dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
     
  • Rutin mengajak Si Buah Hati mengobrol dan bercerita. Bunda bisa memulai dari hal-hal simpel seperti cerita pengalaman sekolahnya hari ini atau tentang teman-temannya, dan sesekali membahas topik yang lebih kompleks yang membuatnya terpancing untuk berpendapat.
     
  • Membaca bersama secara rutin. Jika sebelumnya Bunda yang banyak membacakan cerita, maka sekarang giliran Si Buah Hati yang membaca. Bantu penyebutan kata-kata yang sulit dan ajak ia berdiskusi tentang cerita yang ia baca.

Dengan begitu banyak hal yang harus dipelajari dan aktivitas yang harus dijalani Si Buah Hati, pemberian asupan makanan dengan gizi seimbang menjadi cara yang tepat untuk memastikan ia selalu punya energi. Untuk membantu mencukupi kebutuhan gizi Si Buah Hati sehari-hari, jangan lupa Bunda berikan susu DANCOW FortiGro sehari-hari.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan saja dan di mana saja. Bunda juga bisa berpartisipasi mengumpulkan poin dan dapatkan hadiah menarik di Parenting Rewards.

Jangan biarkan fase perkembangan anak usia 6 tahun yang penting ini terlewat begitu saja. Yuk Bunda, pelajari dan pahami cara mendukung perkembangan Si Buah Hati di fase ini.

Image Article
Dukung Fase Perkembangan Anak Usia 6 Tahun
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Berapa Tinggi dan Berat Badan Ideal Anak Sesuai Umurnya?

Published date

Walaupun Si Buah Hati sudah memasuki usia sekolah, tapi memantau tinggi dan berat Si Buah Hati agar sesuai dengan kondisi normal anak seusianya tetap harus Bunda lakukan. Bertambahnya tinggi dan berat badan ideal sesuai umur menandakan bahwa Si Buah Hati mengalami tumbuh-kembang yang normal dan tidak ada masalah kesehatan yang menghambat prosesnya. Rutin memantau tinggi dan berat badan akan membantu deteksi lebih awal jika ada masalah kesehatan dan bisa segera ditemukan solusinya.

Tabel Tinggi dan Berat Badan Anak Usia 6-12 Tahun

Jika untuk memantau  tinggi dan berat badan Si Buah Hati saat ia berusia dini bisa dilakukan berdasarkan buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), maka saat ia masuk usia sekolah, Bunda harus proaktif meminta tabelnya kepada dokter anak. Bunda kemungkinan akan diberikan tabel data referensi pertumbuhan anak dari WHO, yang berlaku untuk anak-anak sampai remaja usia 5-19 tahun.

Data referensi pertumbuhan anak dari WHO ini mencakup tinggi badan sesuai umur, berat badan sesuai umur, dan indeks massa tubuh (IMT) sesuai umur. Khusus untuk data referensi berat badan sesuai umur, WHO hanya menyediakan sampai usia 10 tahun karena percepatan pertumbuhan (growth spurt) yang dialami anak pada awal masa pubertas membuat rancu antara berat badan dan tinggi badan, sehingga terkesan anak-anak ini memiliki berat badan berlebih padahal pertambahan berat badan disebabkan mereka bertambah tinggi.

Berikut rekomendasi tabel tinggi dan berat badan anak usia 6–12 tahun, baik untuk anak perempuan maupun anak laki-laki:

Tabel Tinggi Badan Anak Usia 6-12 Tahun

Umur

(tahun)

Tinggi Badan Normal

Anak Laki-Laki

(cm)

Tinggi Badan Normal

Anak Perempuan

(cm)

6

106,1–130,7

104,9–130,5

7

111,2–137,6

109,9–137,2

8

116–144,2

115–143,9

9

120,5–150,6

120,3–150,8

10

125–156,9

125,8–157,8

11

129,7–163,3

131,7–164,9

12

135,4–171

137,6–171,8

Tabel Berat Badan Anak Usia 6-12 Tahun

Umur

(tahun)

Berat Badan Normal

Anak Laki-Laki

(kg)

Berat Badan Normal

Anak Perempuan

(kg)

6

15,9–23,5

15,3–23,5

7

17,7–26,4

16,8–26,3

8

19,5–29,5

18,6–29,7

9

21,3–33

20,8–33,6

10

23,2–37

23,3–38,2

Selain rekomendasi data berat badan dan tinggi badan ideal anak, WHO juga memberi rekomendasi data indeks massa tubuh-nya (IMT) menurut umur. Skor IMT menunjukkan status gizi dari Si Buah Hati yang diperoleh dengan menghitung berat badan (kg)/tinggi badan (m)². Jika skor IMT berada di rentang yang normal, maka tinggi badan dan berat badan Si Buah Hati juga berada di rentang yang normal dan status gizinya pun ideal.

Umur

(tahun)

Skor IMT Normal

Anak Laki-Laki

Skor IMT Normal

Anak Perempuan

6

13–16,8

12,7–17

7

13,1–17

12,7–17,3

8

13,3–17,4

12,9–17,7

9

13,5–17,9

13,1–18,3

10

13,7–18,5

13,5–19

11

14,1–19,2

13,9–19,9

12

14,5–19,9

14,4–20,8

 

Memastikan Tumbuh-Kembang Si Buah Hati Berlangsung Optimal

Rasanya lega sekali jika tinggi anak dan berat badan Si Buah Hati, berikut skor IMT-nya, masuk dalam rentang normal sesuai umur. Walau demikian, Bunda harus menjaga agar semua indikator pertumbuhan Si Buah Hati tetap berada di rentang normal dan ideal. Cinta Bunda kepada Si Buah Hati akan mendorong Bunda bersemangat untuk menjaga tinggi dan berat badan ideal sesuai umur, karena Cinta Bunda Sempurna untuk Si Buah Hati.

Baca Juga: Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak

Hal yang Harus Diwaspadai Ketika Tinggi dan Berat Badan di Bawah Rata-rata

Sayangnya, tidak semua anak memiliki tinggi dan berat badan ideal sesuai umur mereka. Ketika tinggi dan berat badan anak berada di bawah rata-rata, penting bagi Bunda untuk waspada terhadap beberapa hal yang bisa mempengaruhi kesehatan dan perkembangan mereka. Di saat berat badan dan tinggi anak tidak bertambah atau tidak sesuai dengan milestone usianya, maka Bunda disarankan membawa anaknya ke dokter untuk dievaluasi lebih lanjut.

Berikut adalah beberapa aspek yang perlu diperhatikan jika seorang anak memiliki tinggi dan berat badan di bawah rata-rata atau tidak sesuai dengan usianya.

  1. Jumlah kalori yang tidak memenuhi standar. Kondisi ini biasanya terjadi pada anak yang tidak tertarik makan karena banyak faktor. Anak usia sekolah yang aktif dan sehat juga mungkin mengalami kekurangan kalori jika mereka tidak tertarik untuk makan, sebab tidak ada asupan makanan yang masuk ke dalam tubuhnya.
  2. Asupan makanan yang dibatasi. Kondisi ini banyak terjadi pada anak yang diasuh oleh tenaga pengasuh karena beberapa alasan, misalnya karena kedua orang tuanya bekerja. Terkadang pengasuh juga mengalami masalah kesehatan mental dan tidak memiliki kesabaran yang cukup saat memberi makan, sehingga asupan yang masuk ke dalam tubuh tidak memadai.
  3. Masalah neurologis atau kemampuan menelan anak. Berat badan anak 6 tahun tidak sesuai dengan usia perkembangannya juga bisa disebabkan karena adanya masalah neurologis atau kemampuan untuk menelan.
  4. Muntah berlebihan karena beberapa alasan, seperti refluks asam, masalah neurologis yang memicu ketegangan otot, serta kemungkinan gangguan lainnya.
  5. Adanya masalah pankreas yang membuat anak kesulitan mencerna makanan dengan baik. Beberapa tanda yang mungkin muncul adalah ukuran feses yang besar, berbusa, berbau busuk, dan berminyak.
  6. Gangguan saluran pencernaan yang memengaruhi lapisan usus.
  7. Adanya kemungkinan beberapa penyakit seperti masalah tiroid dan metabolisme, masalah jantung yang cukup serius, dan gangguan ginjal.
  8. Gangguan genetik yang memerlukan tindakan dari dokter spesialis.

Cara-cara yang bisa Bunda lakukan untuk mendukungnya adalah:

  1. Tidur yang cukup. Anak usia sekolah butuh tidur sebanyak 10-12 jam setiap harinya. Tak hanya membuat tubuh beristirahat, tidur yang cukup juga mendorong tubuh untuk memproduksi dan merilis human growth hormone yang penting untuk pertumbuhan Si Buah Hati dan menjaga tinggi dan berat badan ideal sesuai umur.
  2. Aktif bergerak dan berolahraga secara teratur. Aktif bergerak dan berolahraga membuat ia menjadi bugar, terhindar dari penyakit, dan berat badannya terjaga di rentang ideal. Tulang dan ototnya juga menjadi lebih kuat. WHO menyarankan agar anak usia sekolah berolahraga setiap hari selama 60 menit, bisa dipecah ke beberapa sesi dalam sehari.
  3. Asupan makanan dengan gizi dan seimbag dan berkualitas. Si Buah Hati butuh tenaga untuk sebagai bahan bakar selama menjalani aktivitasnya sehari-hari, dan ini bisa didapatkan lewat makanan dengan gizi seimbang. Asupan makanan yang kaya gizi tak hanya mendukung pertumbuhannya, tapi juga perkembangannya.

Lengkapi dengan Pemberian Susu DANCOW FortiGro

Susu merupakan minuman sehat dan kaya gizi yang dapat mendukung Si Buah Hati memiliki tinggi dan berat badan ideal sesuai umur. Tak hanya itu, susu juga membantu mencukupi kebutuhan gizi sehari-hari Si Buah Hati selain yang didapat dari makanan. Untuk itu, Bunda memberikannya susu DANCOW FortiGro 2 kali sehari, yaitu di pagi dan malam hari sebelum tidur.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung:

  • Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti tinggi vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant dan Cokelat kemasan box)
  • Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti tinggi  zat besi, zink, vitamin A, C, & D
  • Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan pilihan rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang disukai Si Buah Hati. DANCOW UHT praktis dikonsumsi anak sebagai bekal sekolah atau pun camilan sehat dalam perjalanan.

Memiliki tinggi dan berat badan ideal sesuai umur merupakan indikasi bahwa Si Buah Hati mengalami pertumbuhan yang optimal dan secara umum kondisinya juga sehat. Dengan Cinta Bunda Sempurna, selalu dukung agar Si Buah Hati dapat memilikinya.

Image Article
Tinggi dan Berat Badan Ideal Sesuai Umur
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Fakta Seputar Susu untuk Pertumbuhan Tinggi Badan Anak

Published date

Bunda tentu ingin Si Buah Hati memiliki tinggi badan yang berada di rentang normal menurut usianya, karena tinggi badan merupakan salah satu indikator ia mengalami pertumbuhan yang optimal. Tinggi badan memang sangat dipengaruhi oleh faktor genetik, tapi bagi Si Buah Hati yang berada dalam masa pertumbuhan, tinggi badan juga bisa dipengaruhi oleh asupan yang bergizi, salah satunya susu untuk pertumbuhan tinggi badan. Dengan kandungan gizinya, susu pertumbuhan ini dapat membantu Si Buah Hati mencapai tinggi optimal untuk usianya.

Zat Gizi Pendukung Pertumbuhan Tinggi Badan dalam Susu

Pencarian terhadap makanan dan minuman yang mendukung pertumbuhan anak telah dilakukan sejak dahulu, dan berbagai studi telah menunjukkan bahwa konsumsi susu secara teratur setiap hari pada masa kanak-kanak dan pubertas dapat membantu anak mencapai tinggi badan yang optimal.

Studi tentang hubungan antara konsumsi susu dengan pertambahan tinggi badan telah dilakukan pada tahun 1928 menyebutkan bahwa anak-anak yang rutin minum susu memiliki tubuh 20 persen lebih tinggi dibandingkan anak-anak yang tidak minum susu. Selain itu, sebuah studi di Jepang pada tahun 1984 menunjukkan bahwa konsumsi susu untuk pertumbuhan tinggi badan di negara tersebut sejak tahun 1950-an telah membantu masyarakat mengalami percepatan pertumbuhan tinggi badan.

Hubungan antara konsumsi susu secara teratur dan pertambahan tinggi badan tak lepas dari kandungan berbagai zat gizi yang terdapat di dalam susu. Susu sapi merupakan salah satu sumber kalsium utama, ditambah lagi susu juga mengandung protein yang berkualitas dalam jumlah besar.  Kedua zat gizi ini memiliki peranan penting dalam pertumbuhan manusia, baik untuk pertumbuhan tulang, otot, dan jaringan tubuh lainnya. Umumnya, susu untuk pertumbuhan tinggi badan yang dijual di pasaran juga difortifikasi vitamin D dalam jumlah besar untuk membantu penyerapan kalsium oleh tubuh.

Susu sapi juga disebut memiliki kandungan hormon berupa Insulin-like growth factor 1 (IGF 1) yang, bersama human growth hormone, ikut berperan dalam pertumbuhan tulang dan jaringan otot di tubuh manusia. Kandungan IGF 1 ditemukan dalam jumlah besar dalam susu sapi. Karena hormon ini cenderung stabil, maka bisa bertahan terhadap paparan suhu yang tinggi dan kondisi lingkungan yang asam sehingga tidak rusak saat susu sapi diproses menjadi susu bubuk dan susu UHT.

Selain kalsium, protein, dan Vitamin D, di dalam susu sapi juga terdapat zat gizi lainnya yang penting untuk mendukung tumbuh kembang anak, yaitu lemak, karbohidrat (dalam bentuk laktosa), vitamin berupa Vitamin A (fortifikasi), Vitamin C (fortifikasi), dan Vitamin B, serta mineral berupa zinc, fosfor, kalium, potasium, dan magnesium. Ini membuat susu sapi menjadi susu yang baik untuk pertumbuhan tinggi badan Si Buah Hati.

Kalsium, Zat Gizi Penting dalam Susu Anak untuk Pertumbuhan Tinggi Badan

Masa anak-anak dan remaja merupakan masa yang tepat untuk membentuk tulang yang sehat dan kuat, serta tidak mudah keropos saat usia tua. Ini dimungkinkan jika Si Buah Hati mendapat asupan kalsium yang cukup. Anak usia 4–8 tahun membutuhkan kalsium sebanyak 1.000 mg per hari, sedangkan anak dan remaja usia 9–18 tahun membutuhkan kalsium sebanyak 1.300 mg per hari.

Dalam satu cangkir (244 gram) susu sapi full cream terdapat kandungan kalsium sebesar 27 persen AKG, sedangkan dalam susu bubuk anak seperti DANCOW FortiGro Full Cream memiliki kandungan kalsium sebesar 25 persen AKG. Kalsium juga bisa didapatkan dari sumber selain susu sapi, yaitu produk turunan susu (dairy) seperti keju dan yogurt, sayuran berdaun hijau, ikan berlemak, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

Membahas kalsium, Bunda jangan melupakan Vitamin D yang membantu penyerapan kalsium dengan optimal oleh tubuh sehingga dapat digunakan untuk pembentukan dan pertumbuhan tulang. Pastikan susu untuk pertumbuhan tinggi badan Si Buah Hati difortifikasi Vitamin D sehingga menjadi paket yang komplet.

Baca Juga: Konsep Tumbuh Kembang Anak

Rekomendasi Asupan Susu untuk Si Buah Hati Berdasarkan Usia dan Kebutuhan Gizinya

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang menjelaskan bahwa kebutuhan gizi anak usia sekolah (6–12   tahun) dapat dipenuhi dengan pemberian makan utama sebanyak tiga kali sehari dan disertai makanan selingan sehat. Tujuannya adalah untuk menghindari konsumsi makanan tidak sehat yang dapat menghambat proses tumbuh kembangnya. Pemberian makanan utama, yaitu saat sarapan, makan siang, dan makan malam dilakukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian anak seperti energi, protein, vitamin, mineral, dan juga serat.

Perlu diketahui bahwa kebutuhan kalori anak-anak usia sekolah adalah sebesar 1850–2100 kkal, sesuai dengan usianya. Semakin bertambahnya usia dan aktivitas seorang anak, maka semakin besar pula kalori yang dibutuhkannya. Selain mengonsumsi makanan bergizi, kebutuhan kalori anak sekolah juga bisa dilengkapi dengan pemberian susu untuk pertumbuhan tinggi badan yang mengandung protein, kalsium, vitamin, dan mineral penting lainnya. Khusus untuk anak usia sekolah, asupan susu yang dianjurkan adalah minimal 1 porsi (200 ml=50 kkal) setiap harinya.

Tips Memberikan Susu pada Si Buah Hati

Susu sebagai pelengkap makanan utama berperan untuk mendukung proses tumbuh kembang anak usia sekolah. Hal ini karena kandungan nutrisi susu untuk menambah tumbuh tinggi badan anak seperti kalsium, protein, vitamin D, serta berbagai mineral penting lain di dalamnya berperan memperkuat tulang, gigi, dan sistem kekebalan tubuh anak. Tak boleh sembarangan, berikut ini beberapa tips pemberian asupan susu pada Si Buah Hati agar tumbuh kembangnya berjalan optimal:

  1. Memahami kebutuhan kalori harian anak, termasuk memerhatikan takaran atau jumlah asupan susu yang direkomendasikan sesuai dengan usia Si Buah Hati.
  2. Sajikan susu sesuai dengan keinginan anak, misal dalam keadaan dingin atau hangat. Bisa juga menjadikannya dalam bentuk yang lain, seperti smoothies agar anak-anak lebih tertarik untuk minum susu.
  3. Menggunakan gelas atau sedotan dengan desain yang menarik.
  4. Menambahkan susu ke dalam makanan favorit anak, misal pancake atau waffle. Bunda juga bisa menyajikan susu dengan satu keeping biskuit favorit Si Buah Hati.
  5. Tetapkan waktu khusus untuk minum susu setiap harinya, namun pastikan tidak mengganggu makanan utamanya. Misalnya saat sarapan atau malam hari sebelum tidur.
  6. Berikan susu dengan rasa yang disukai oleh anak-anak.
  7. Libatkan Si Buah Hati untuk menentukan pilihan susu untuk anak tumbuh tinggi yang mereka sukai dan biarkan mereka membantu dalam menyiapkan susu setiap harinya.
  8. Bunda juga bisa memberikan contoh yang baik pada Si Buah Hati, misalnya mengonsumsi susu bersama-sama agar mereka tertarik untuk melakukannya juga. 

A table with numbers and letters

Description automatically generated

DANCOW FortiGro Membantu Pertumbuhan Tinggi Badan Si Buah Hati

Memastikan Si Buah Hati bisa memiliki tinggi badan yang optimal dengan memberikan asupan makanan bergizi seimbang dan susu untuk pertumbuhan tinggi badan anak merupakan wujud Cinta Bunda Sempurna. DANCOW FortiGro dapat menjadi pilihan Bunda untuk melengkapi kebutuhan gizi Si Buah Hati yang ia butuhkan untuk pertumbuhannya, termasuk tinggi badan.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12  tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung:

  1. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant dan Cokelat kemasan boks)
  2. Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D
  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang disukai Si Buah Hati. DANCOW UHT praktis dikonsumsi anak sebagai bekal sekolah, di sela-sela aktivitasnya di sekolah maupun di rumah, atau pun dalam perjalanan.

Jadikan DANCOW FortiGro sebagai susu untuk pertumbuhan tinggi badan Si Buah Hati untuk dikonsumsi sehari-hari bersama makanan kaya gizi lainnya.

Image Article
susu untuk pertumbuhan tinggi badan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Manfaat Susu DANCOW FortiGro Full Cream: Susu Tinggi Protein dan Kalsium

Published date

Masa kanak-kanak dan remaja merupakan masa yang paling tepat untuk mengoptimalkan pemberian zat gizi, karena ada beberapa bentuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh yang berhenti begitu memasuki usia dewasa. Karena itu, yuk, Bunda, manfaatkan usia Si Buah Hati yang masih berada di kelompok kanak-kanak tengah dengan memberikannya asupan makanan dengan gizi seimbang dan variatif sesuai kebutuhannya, termasuk susu tinggi protein dan kalsium.

Manfaat Susu Tinggi Protein dan Kalsium bagi Tumbuh-Kembang Anak

Susu sapi memiliki kandungan zat gizi yang bervariatif dan penting bagi tumbuh-kembang, karena itulah  susu direkomendasikan untuk dikonsumsi secara rutin oleh anak-anak dan remaja. Berbagai studi dan penelitian ilmiah juga telah membuktikan bahwa zat gizi yang terkandung di dalam susu dapat mendukung pertumbuhan anak, terutama untuk mendapatkan tinggi badan yang berada di rentang normal sesuai dengan usia Si Buah Hati.

Susu sering disebut sebagai minuman sumber protein dan kalsium yang dapat membantu memenuhi kebutuhan Si Buah Hati akan kedua zat gizi ini sehari-hari. Dalam satu cangkir susu cair full cream, terdapat kandungan protein sebesar 16 persen AKG (Angka kecukupan gizi) dan kalsium sebesar 27 persen AKG. Apa saja manfaat protein dan kalsium bagi tumbuh-kembang Si Buah Hati? Berikut penjelasannya: 

Protein

Merupakan makronutrien yang mempunyai peranan sangat penting bagi tubuh manusia. Zat gizi ini bekerja di level sel dan dibutuhkan untuk mendukung struktur, fungsi, dan pengaturan jaringan serta organ-organ tubuh. Bisa dikatakan bahwa setiap sel di tubuh manusia mengandung protein, karena itulah asupan protein dibutuhkan untuk membuat sel-sel tubuh baru dan memperbaiki sel-sel yang rusak.

Fungsi lain dari protein adalah membentuk otot, mendukung fungsi sistem imun tubuh, dan menjadi “pembawa pesan” yang mengkoordinasikan sel-sel, jaringan, dan organ di seluruh tubuh. Protein juga dapat mengikat atom dan molekul-molekul kecil dan mengantarkan ke tempat yang dibutuhkan di tubuh.

Anak-anak, remaja, dan ibu hamil membutuhkan asupan protein yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Anak usia 4–9 tahun membutuhkan asupan protein sebesar 19 gram per harinya, sementara anak usia 9-13 tahun membutuhkan 34 gram protein. Karena itu, perlu susu tinggi protein untuk anak lengkapi asupannya.

Kalsium

Susu tinggi protein untuk anak umumnya memiliki banyak kandungan mineral, dan kalsium merupakan salah satunya. Kalsium dibutuhkan tubuh untuk membentuk dan menjaga kondisi tulang agar tetap sehat dan kuat. Sekitar 99 persen dari kalsium yang terdapat di dalam tubuh ada di tulang dan gigi. Kalsium yang tersisa digunakan untuk membantu pergerakan otot, membantu mengkomunikasikan pesan dari otak ke seluruh tubuh, dan mendukung fungsi sistem kardiovaskular. Kalsium juga disebut dapat membantu menurunkan tekanan darah.

Anak-anak usia 4–8 tahun membutuhkan kalsium sebanyak 1.000 mg per hari, sedangkan anak dan remaja usia 9–18 tahun membutuhkan kalsium sebanyak 1.300 mg per hari. Bersamaan dengan asupan kalsium, sertakan juga Vitamin D karena vitamin ini penting untuk membantu penyerapan kalsium oleh tubuh.

Baca Juga: Manfaat Susu DANCOW FortiGro Instant untuk Anak

DANCOW FortiGro Full Cream, Susu Anak yang Tinggi Kalsium dan Protein

Untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun, DANCOW menghadirkan DANCOW FortiGro. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizi Si Buah Hati berbeda dibandingkan kelompok usia sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung beragam zat gizi yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas Si Buah Hati.

Salah satu varian dari DANCOW FortiGro adalah DANCOW FortiGro Full Cream. Susu dengan kalsium dan protein tinggi ini juga memiliki persentase kandungan lemak yang besarnya sama seperti pada susu biasa, tidak dikurangi seperti susu low-fat dan susu skim. Ini membuat DANCOW FortiGro Full Cream memiliki kandungan karbohidrat yang lebih tinggi sehingga cocok untuk dijadikan susu pertumbuhan anak.

Jika Bunda sedang mempertimbangkan cara memilih susu tinggi protein dan kalsium untuk anak, dan  DANCOW FortiGro Full Cream menjadi salah satu pilihannya, maka penjelasan berbagai kelebihan susu bubuk ini dapat  membantu Bunda untuk membuat keputusan.

Susu tinggi protein dan tinggi kalsium

Kedua zat gizi ini sangat penting untuk mendukung pertumbuhan Si Buah Hati, terutama untuk pertumbuhan tinggi badannya. Di dalam satu sajian (27 gram) susu bubuk DANCOW FortiGro Full Cream terdapat kandungan protein dan kalsium yang tinggi, yaitu protein sebesar 10 persen AKG dan kalsium sebesar 25 persen AKG.

Gizi yang lengkap dan bervariasi

DANCOW FortiGro Full Cream mengandung zat gizi makro (karbohidrat, protein, dan lemak) dan mikro (vitamin dan mineral)  yang dibutuhkan untuk tumbuh-kembang Si Buah Hati. Kandungan zat gizi berupa zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D bermanfaat untuk mendukung fungsi sistem imun tubuh, sedangkan kandungan Vitamin B1, B2, B3, B6, dan Omega-6 dapat mendukung proses belajar Si Buah Hati.

Tanpa kandungan sukrosa

Banyak yang tidak menyadari bahwa di dalam susu sebenarnya sudah terkandung gula susu alami (laktosa) yang merupakan salah satu sumber karbohidrat dan kemudian diubah menjadi energi. Karena itu, susu tidak lagi membutuhkan gula tambahan (sukrosa). Si Buah Hati yang terlalu banyak mendapat asupan gula memiliki potensi untuk mengalami kegemukan dan obesitas, menderita diabetes, tekanan darah tinggi, serta mengalami penuaan dini.

Sumber gizi untuk seluruh keluarga

Dengan kandungan gizinya yang kaya dan variatif, DANCOW FortiGro Full Cream dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi seluruh anggota keluarga. Bunda dapat memberikan variasi dengan menyajikan susu DANCOW FortiGro varian lain, yaitu Instant dan Cokelat. DANCOW FortiGro juga hadir dalam kemasan UHT siap minum dengan rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan saja dan di mana saja. Bunda juga bisa berpartisipasi mengumpulkan poin dan dapatkan hadiah menarik di Parenting Rewards.

Dengan semangat #CintaBundaSempurna untuk Si Buah Hati dan keluarga, Bunda tidak akan salah memilih DANCOW FortiGro Full Cream sebagai susu tinggi protein untuk anak dan juga kaya kalsium.

Image Article
dancow fortigro full cream
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off