Berapa Tinggi dan Berat Badan Ideal Anak Sesuai Umurnya?
08-11-2022
Walaupun Si Buah Hati sudah memasuki usia sekolah, tapi memantau tinggi dan berat Si Buah Hati agar sesuai dengan kondisi normal anak seusianya tetap harus Bunda lakukan. Bertambahnya tinggi dan berat badan ideal sesuai umur menandakan bahwa Si Buah Hati mengalami tumbuh-kembang yang normal dan tidak ada masalah kesehatan yang menghambat prosesnya. Rutin memantau tinggi dan berat badan akan membantu deteksi lebih awal jika ada masalah kesehatan dan bisa segera ditemukan solusinya.
Tabel Tinggi dan Berat Badan Anak Usia 6-12 Tahun
Jika untuk memantau tinggi dan berat badan Si Buah Hati saat ia berusia dini bisa dilakukan berdasarkan buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), maka saat ia masuk usia sekolah, Bunda harus proaktif meminta tabelnya kepada dokter anak. Bunda kemungkinan akan diberikan tabel data referensi pertumbuhan anak dari WHO, yang berlaku untuk anak-anak sampai remaja usia 5-19 tahun.
Data referensi pertumbuhan anak dari WHO ini mencakup tinggi badan sesuai umur, berat badan sesuai umur, dan indeks massa tubuh (IMT) sesuai umur. Khusus untuk data referensi berat badan sesuai umur, WHO hanya menyediakan sampai usia 10 tahun karena percepatan pertumbuhan (growth spurt) yang dialami anak pada awal masa pubertas membuat rancu antara berat badan dan tinggi badan, sehingga terkesan anak-anak ini memiliki berat badan berlebih padahal pertambahan berat badan disebabkan mereka bertambah tinggi.
Berikut rekomendasi tabel tinggi dan berat badan anak usia 6–12 tahun, baik untuk anak perempuan maupun anak laki-laki:
Tabel Tinggi Badan Anak Usia 6-12 Tahun
Umur (tahun) | Tinggi Badan Normal Anak Laki-Laki (cm) | Tinggi Badan Normal Anak Perempuan (cm) |
6 | 106,1–130,7 | 104,9–130,5 |
7 | 111,2–137,6 | 109,9–137,2 |
8 | 116–144,2 | 115–143,9 |
9 | 120,5–150,6 | 120,3–150,8 |
10 | 125–156,9 | 125,8–157,8 |
11 | 129,7–163,3 | 131,7–164,9 |
12 | 135,4–171 | 137,6–171,8 |
Tabel Berat Badan Anak Usia 6-12 Tahun
Umur (tahun) | Berat Badan Normal Anak Laki-Laki (kg) | Berat Badan Normal Anak Perempuan (kg) |
6 | 15,9–23,5 | 15,3–23,5 |
7 | 17,7–26,4 | 16,8–26,3 |
8 | 19,5–29,5 | 18,6–29,7 |
9 | 21,3–33 | 20,8–33,6 |
10 | 23,2–37 | 23,3–38,2 |
Selain rekomendasi data berat badan dan tinggi badan ideal anak, WHO juga memberi rekomendasi data indeks massa tubuh-nya (IMT) menurut umur. Skor IMT menunjukkan status gizi dari Si Buah Hati yang diperoleh dengan menghitung berat badan (kg)/tinggi badan (m)². Jika skor IMT berada di rentang yang normal, maka tinggi badan dan berat badan Si Buah Hati juga berada di rentang yang normal dan status gizinya pun ideal.
Umur (tahun) | Skor IMT Normal Anak Laki-Laki | Skor IMT Normal Anak Perempuan |
6 | 13–16,8 | 12,7–17 |
7 | 13,1–17 | 12,7–17,3 |
8 | 13,3–17,4 | 12,9–17,7 |
9 | 13,5–17,9 | 13,1–18,3 |
10 | 13,7–18,5 | 13,5–19 |
11 | 14,1–19,2 | 13,9–19,9 |
12 | 14,5–19,9 | 14,4–20,8 |
Memastikan Tumbuh-Kembang Si Buah Hati Berlangsung Optimal
Rasanya lega sekali jika tinggi anak dan berat badan Si Buah Hati, berikut skor IMT-nya, masuk dalam rentang normal sesuai umur. Walau demikian, Bunda harus menjaga agar semua indikator pertumbuhan Si Buah Hati tetap berada di rentang normal dan ideal. Cinta Bunda kepada Si Buah Hati akan mendorong Bunda bersemangat untuk menjaga tinggi dan berat badan ideal sesuai umur, karena Cinta Bunda Sempurna untuk Si Buah Hati.
Baca Juga: Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak
Hal yang Harus Diwaspadai Ketika Tinggi dan Berat Badan di Bawah Rata-rata
Sayangnya, tidak semua anak memiliki tinggi dan berat badan ideal sesuai umur mereka. Ketika tinggi dan berat badan anak berada di bawah rata-rata, penting bagi Bunda untuk waspada terhadap beberapa hal yang bisa mempengaruhi kesehatan dan perkembangan mereka. Di saat berat badan dan tinggi anak tidak bertambah atau tidak sesuai dengan milestone usianya, maka Bunda disarankan membawa anaknya ke dokter untuk dievaluasi lebih lanjut.
Berikut adalah beberapa aspek yang perlu diperhatikan jika seorang anak memiliki tinggi dan berat badan di bawah rata-rata atau tidak sesuai dengan usianya.
- Jumlah kalori yang tidak memenuhi standar. Kondisi ini biasanya terjadi pada anak yang tidak tertarik makan karena banyak faktor. Anak usia sekolah yang aktif dan sehat juga mungkin mengalami kekurangan kalori jika mereka tidak tertarik untuk makan, sebab tidak ada asupan makanan yang masuk ke dalam tubuhnya.
- Asupan makanan yang dibatasi. Kondisi ini banyak terjadi pada anak yang diasuh oleh tenaga pengasuh karena beberapa alasan, misalnya karena kedua orang tuanya bekerja. Terkadang pengasuh juga mengalami masalah kesehatan mental dan tidak memiliki kesabaran yang cukup saat memberi makan, sehingga asupan yang masuk ke dalam tubuh tidak memadai.
- Masalah neurologis atau kemampuan menelan anak. Berat badan anak 6 tahun tidak sesuai dengan usia perkembangannya juga bisa disebabkan karena adanya masalah neurologis atau kemampuan untuk menelan.
- Muntah berlebihan karena beberapa alasan, seperti refluks asam, masalah neurologis yang memicu ketegangan otot, serta kemungkinan gangguan lainnya.
- Adanya masalah pankreas yang membuat anak kesulitan mencerna makanan dengan baik. Beberapa tanda yang mungkin muncul adalah ukuran feses yang besar, berbusa, berbau busuk, dan berminyak.
- Gangguan saluran pencernaan yang memengaruhi lapisan usus.
- Adanya kemungkinan beberapa penyakit seperti masalah tiroid dan metabolisme, masalah jantung yang cukup serius, dan gangguan ginjal.
- Gangguan genetik yang memerlukan tindakan dari dokter spesialis.
Cara-cara yang bisa Bunda lakukan untuk mendukungnya adalah:
- Tidur yang cukup. Anak usia sekolah butuh tidur sebanyak 10-12 jam setiap harinya. Tak hanya membuat tubuh beristirahat, tidur yang cukup juga mendorong tubuh untuk memproduksi dan merilis human growth hormone yang penting untuk pertumbuhan Si Buah Hati dan menjaga tinggi dan berat badan ideal sesuai umur.
- Aktif bergerak dan berolahraga secara teratur. Aktif bergerak dan berolahraga membuat ia menjadi bugar, terhindar dari penyakit, dan berat badannya terjaga di rentang ideal. Tulang dan ototnya juga menjadi lebih kuat. WHO menyarankan agar anak usia sekolah berolahraga setiap hari selama 60 menit, bisa dipecah ke beberapa sesi dalam sehari.
- Asupan makanan dengan gizi dan seimbag dan berkualitas. Si Buah Hati butuh tenaga untuk sebagai bahan bakar selama menjalani aktivitasnya sehari-hari, dan ini bisa didapatkan lewat makanan dengan gizi seimbang. Asupan makanan yang kaya gizi tak hanya mendukung pertumbuhannya, tapi juga perkembangannya.
Lengkapi dengan Pemberian Susu DANCOW FortiGro
Susu merupakan minuman sehat dan kaya gizi yang dapat mendukung Si Buah Hati memiliki tinggi dan berat badan ideal sesuai umur. Tak hanya itu, susu juga membantu mencukupi kebutuhan gizi sehari-hari Si Buah Hati selain yang didapat dari makanan. Untuk itu, Bunda memberikannya susu DANCOW FortiGro 2 kali sehari, yaitu di pagi dan malam hari sebelum tidur.
DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas Si Buah Hati.
Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung:
- Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti tinggi vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant dan Cokelat kemasan box)
- Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti tinggi zat besi, zink, vitamin A, C, & D
- Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.
Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan pilihan rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang disukai Si Buah Hati. DANCOW UHT praktis dikonsumsi anak sebagai bekal sekolah atau pun camilan sehat dalam perjalanan.
Memiliki tinggi dan berat badan ideal sesuai umur merupakan indikasi bahwa Si Buah Hati mengalami pertumbuhan yang optimal dan secara umum kondisinya juga sehat. Dengan Cinta Bunda Sempurna, selalu dukung agar Si Buah Hati dapat memilikinya.