5 plus

Product Name
Dancow 5 plus

Penyebab Batuk Pilek Berkepanjangan dan Gangguan Pernapasan Anak

Published date

Gangguan pernapasan pada anak yang disebabkan oleh infeksi virus seperti batuk dan pilek, biasanya rentan dialami Si Buah Hati. Apalagi, buat Si Buah Hati yang berusia Prasekolah, karena ia makin aktif untuk bereksplorasi di lingkungan yang belum tentu aman dari kuman penyebab penyakit infeksi saluran pernapasan.

 

Bunda tentu ingin selalu menjaga kesehatan anak agar ia jauh dari risiko terkena gangguan pernapasan. Wajar jika  Bunda mungkin pernah mendengar beberapa informasi terkait penanganan ataupun info seputar penyebab batuk pilek, kemudian menerapkannya pada Si Buah Hati. Namun apakah langkah yang diambil atau info yang Bunda dengar sudah benar? Yuk, cek lagi kebenarannya dengan menyimak beberapa fakta seputar batuk pilek pada anak berikut ini.

 

  1. Apa benar kalau anak batuk/pilek, harus minum antibiotik?

Mitos. Batuk sebenarnya merupakan respons normal tubuh dan tidak semua batuk pilek membutuhkan antibiotik. Jika penyebab batuk pilek pada anak adalah infeksi virus, maka tidak perlu antibiotik karena antibiotik digunakan untuk melawan infeksi bakteri dan tak dapat dipakai melawan infeksi virus.

 

  1. Apa benar Si Buah Hati tidak boleh makan es saat batuk dan pilek?

Mitos. Beberapa orang tua meyakini bahwa makan es atau minum air dingin saat anak batuk dan pilek akan memperparah sakit atau menyebabkan radang tenggorokan. Padahal kenyataannya tidak selalu begitu. Es krim atau air dingin bukanlah penyebab batuk dan pilek, kecuali jika Si Buah Hati memang memiliki alergi terhadap makanan dan minuman dingin.
 

  1. Apa benar Si Buah Hati tidak boleh konsumsi makanan yang digoreng saat batuk?

Mitos. Secara medis, sebenarnya pernyataan ini kurang tepat karena gorengan bukanlah penyebab langsung dari batuk. Namun, jika gorengan dibuat dengan cara digoreng menggunakan minyak yang dipakai berkali-kali, maka saat dikonsumsi gorengan akan memperparah kondisi radang tenggorokan. Jadi sebenarnya minyak jelantahlah yang memicu batuk dan radang.

 

  1. Apa benar Si Buah Hati yang sering pilek itu berarti alergi?

Mitos. Pilek dan alergi memang terkadang menunjukkan gejala yang sama, namun pilek dan alergi adalah dua hal yang sebenarnya berbeda. Penyebab pilek disebabkan oleh virus, sedangkan alergi merupakan respon sistem daya tahan tubuh terhadap alergen (misalnya makanan, debu, bulu hewan, dll). Membedakannya memang tidak mudah jadi bila Bunda ragu, sebaiknya konsulatasikan ke dokter anak Si Buah Hati, ya.

 

Untuk membantu mencegah Si Buah Hati terkena gangguan pernapasan pada anak, lindungi daya tahan tubuhnya dengan selalu memberikan asupan nutrisi yang lengkap dan seimbang. Dengan asupan nutrisi yang lengkap dan seimbang, daya tahan tubuh anak terlindungi dan ia dapat terus aktif bereksplorasi.

 

DANCOW 5+ Nutritods  dengan kandungan 0 gram sukrosa, Jebih banyak laktosa, tinggi zink, vitamin C, Vitamin B6, B12, Biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya serta Lactobacillus rhamnosus. Bantu dukung eskplorasi masa Prasekolah Si Buah Hati di usia di atas 5 tahun #Preschool Expert

 

Saat mendengar  informasi seputar gangguan pernapasan pada anak, sebaiknya Bunda mengecek kembali informasi tersebut dan tidak langsung mempercayainya mentah-mentah agar bisa memberikan dukungan terbaik dalam menjaga kesehatan Si Buah Hati. Jika Bunda memiliki pertanyaan atau informasi yang ingin dipastikan kebenarannya, Bunda juga bisa bertanya langsung atau berkonsultasi dengan para ahli seputar kesehatan Si Buah Hati di sini, ya.

Image Article
Ternyata Tak Semua Mitos Gangguan Pernapasan pada Anak Tepat
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Karena anak aktif beraktivitas di lingkungan yang belum tentu aman dari kuman dan virus penyakit
Quiz Answer 1 B
Karena anak-anak mudah tertular dari teman atau keluarga
Quiz Answer 1 C
Karena anak yang aktif bergerak lebih mudah sakit
Quiz Answer 1 D
Karena anak belum bisa menerapkan gaya hidup sehat
Quiz Answer 2 A
Karena beberapa penyebab batuk adalah infeksi virus yang tak bisa ditangani antibiotik
Quiz Answer 2 B
Karena tidak ada antibiotik untuk menangani batuk
Quiz Answer 2 C
Karena antibiotik mahal
Quiz Answer 2 D
Karena anak usia Prasekolah tidak boleh minum antibiotik
Quiz Answer 3 A
Gorengan yang mengandung banyak garam
Quiz Answer 3 B
Gorengan yang mengandung tepung
Quiz Answer 3 C
Gorengan yang dibuat sendiri di rumah
Quiz Answer 3 D
Gorengan yang dibuat menggunakan minyak jelant
Quiz 1
Apa salah satu alasan Si Buah Hati di usia Prasekolah rentan terkena penyakit infeksi saluran pernapasan?
Quiz 3
Gorengan seperti apakah yang dapat memperburuk kondisi batuk dan radang tenggorokan yang diderita Si Buah Hati?
Quiz 2
Mengapa tidak semua batuk dan pilek perlu minum antibiotik?
Kunci Quiz 1
A
Kunci Quiz 2
A
Kunci Quiz 3
D

Nutrisi untuk Daya Tahan Tubuh Si Buah Hati yang Perlu Diketahui

Published date

Bisa tertawa lepas dan beraktivitas di luar ruangan dengan bebas, orang tua mana yang tidak senang melihat buah hatinya tumbuh sehat. Apalagi dengan daya tahan tubuhnya yang kuat, Si Buah Hati bisa menjalani proses belajar secara optimal setiap saat. 

Tidak hanya itu, berkat tubuh yang sehat, dia juga bisa bermain dengan gembira serta bereksplorasi dengan hal-hal baru yang ditemuinya.

Namun begitu, tubuh yang sehat tentunya tidak bisa diperoleh secara instan. Sebagai orang tua, Bunda juga perlu memberikan nutrisi untuk daya tahan tubuh anak sebagai perlindungan dari dalam.

Salah satu bagian tubuh Si Buah Hati yang perlu dilindungi adalah saluran cerna. Dalam perkembangannya, saluran cerna Si Buah Hati sangat berpengaruh dalam menentukan kualitas imun tubuhnya. Hal ini dikarenakan 80% sistem daya tahan tubuh berada di saluran cerna.

Bunda dan Ayah perlu memperhatikan kebutuhan dan macam nutrisi yang baik untuk daya tahan tubuh demi mendukung perkembangan Si Buah Hati di setiap tahapan usianya. 

Nutrisi untuk Daya Tahan Tubuh

Selain memberikan variasi makanan dalam jumlah yang seimbang untuk menyokong pertumbuhan dan perkembangan SBuah Hati, berbagai nutrisi seperti vitamin C, vitamin D, zink, selenium, dan protein terbukti sangat penting untuk membangun sistem daya tahan tubuh Berikut ulasan mengenai jenis nutrisi untuk daya tahan tubuh anak.

1. Vitamin D

Vitamin D adalah salah satu nutrisi yang dibutuhkan untuk mendukung daya tahan tubuh Si Buah Hati. Vitamin D membantu sistem imunitas tubuh dalam melawan virus dan bakteri. Asupan vitamin D bisa diperoleh dari makanan atau dapat diproduksi langsung dari kulit saat terpapar dengan sinar matahari. Bunda juga bisa memenuhi kebutuhan vitamin D si Buah Hati dari makanan seperti ikan berlemak (salmon, dan sarden), daging merah, hati ayam, kuning telur, dan makanan terfortifikasi.

2. Vitamin C

Vitamin C merupakan nutrisi untuk daya tahan tubuh dengan merangsang aktivitas sel darah putih. Nutrisi ini juga berperan penting dalam mengontrol infeksi dan penyembuhan luka. Bunda bisa memenuhi kebutuhan Vitamin C si Buah Hati dengan memberinya asupan buah dan sayur seperti jeruk, tomat, stroberi, jambu biji, brokoli, paprika, dan bayam.

3. Zink

Zink dapat meningkatkan fungsi daya tahan tubuh dan membantu melawan penyakit menular seperti diare, dan pneumonia. Zink juga diperlukan tubuh untuk mengurangi peradangan, penyembuhan luka, juga perkembangan si Buah Hati lho, Bunda. Bunda bisa memberikan Si Buah Hati makanan, seperti kacang-kacangan, daging sapi, kerang, tiram, dan biji-bijian utuh untuk memenuhi kebutuhan zink si Buah Hati.

Baca Juga: 6 Nutrisi Penting Bantu Lindungi Langkah Si Buah Hati

4. Folat

Selain vitamin C, D dan zink, anak juga perlu asupan folat yang merupakan bentuk alami dari vitamin B9. Folat adalah salah satu nutrisi penting untuk fungsi normal sistem kekebalan tubuh folat juga berperan membantu pembentukan DNA dan RNA serta berperan dalam proses metabolisme protein. 

Makanan sumber folat yang bisa Bunda berikan untuk si Buah Hati, diantaranya sayuran berdaun hijau gelap, telur, dan hati.

5. Selenium

Selenium adalah mikronutrien esensial yang mempengaruhi berbagai aspek kesehatan manusia, termasuk mengoptimalkan respons imun. Kurangnya asupan selenium dapat menyebabkan respon kekebalan tubuh kurang optimal. Beberapa jenis makanan mengandung selenium, di antaranya daging sapi, ayam, ikan. 

Selain nutrisi yang telah dijelaskan di atas, nutrisi lain yang turut membantu menjaga daya tahan tubuh anak adalah vitamin A, B6, B12, zat besi dan tembaga.

Banyaknya nutrisi yang dibutuhkan untuk mendukung daya tahan tubuh Si Buah Hati membuat Bunda harus memberikan variasi makanan yang cukup untuk memenuhinya dan mendukung tumbuh kembangnya.

Selain dari makanan, Bunda bisa melengkapi kebutuhan nutrisi Si Buah Hati dengan susu pertumbuhan seperti DANCOW 1+ Imunutri, susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak usia 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium, vitamin D & protein, DHA, omega 3 & 6, zat besi dan mikronutrien lainnya.

Selain DANCOW 1+, DANCOW juga punya susu bubuk DANCOW 3+ Imunutri & DANCOW 5+ Imunutri. 

Semoga ulasannya bermanfaat, Bunda!

Image Article
Nutrisi untuk Daya Tahan Tubuh Si Buah Hati yang Perlu Diketahui
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Lindungi Perjalanan Si Kecil dengan Disiplin dalam Mobil

Published date

Keselamatan si Kecil tidak hanya ketika bermain, tapi juga di dalam perjalanan dengan mobil. Erika Mariana Tambunan, paham betul soal ini. Sebelum buah hatinya lahir, Leah Kimberly Joan Butarbutar, 3 tahun, Erika sudah menyiapkan car seat atau tempat duduk khusus untuk anak di mobil. “Selain untuk safety (keselamatan),car seat juga penting dalam mobilitas kalau saya hanya pergi berdua dengan Leah,” kata perempuan berusia 30 tahun ini.

Menurut dia, disiplin di dalam mobil sangat penting. Kalau membiarkan anak terbiasa berdiri atau dipangku di dalam mobil justru berbahaya. Ketika terjadi kecelakaan, justru anaklah yang biasa menjadi korban. Memang, Erika mengakui, proses membiasakan anak duduk di car seat tidak gampang. Orang tua harus konsisten dan sabar supaya si Kecil mengerti mengapa harus duduk sendiri dan mengenakan sabuk pengaman.

Awalnya pun Leah sering menangis dan minta duduk bersama orangtuanya. Erika sendiri mulai mengajari duduk di car seat sejak Leah berusia sebulan. Beberapa kali Erika terpaksa mengalah, terutama ketika Leah perlu diganti popoknya atau ingin minum air susu ibu. Lalu, pernah pula ketika Erika, suami, serta Leah berlibur ke Australia dan harus berkendara selama enam jam. Leah menangis karena tidak tahan duduk berlama-lama. “Saya dan suami awalnya tutup kuping, tapi lama-lama kami mengalah juga dan berhenti sebentar supaya ia bisa lepas dari car seat-nya,” kata Erika.

Tapi seiring berjalannya waktu dan usia, Leah mulai sadar pentingnya duduk di car seat untuk perlindungannya. Pernah suatu kali, ketika Leah sudah berusia 2 tahun, car seat-nya harus dicuci dan ia terpaksa duduk di kursi depan memakai sabuk pengaman orang dewasa. “Dia pegangan terus di pintu, katanya takut jatuh,” ujar Erika. Sekarang, berkat konsistensi dan disiplin sejak dini, ketika masuk mobil Leah langsung duduk di kursinya dan menunggu Ayah dan Bunda-nya memakaikan sabuk pengaman.

Menurut dia, di negara maju kebijakan memakaikan car seat untuk balita sudah lama diterapkan. Bahkan aturan ini sangat mengikat dan dendanya bisa sangat tinggi bagi yang melanggar. Ia semakin menyadari pentingnya memakaikan car seat untuk si Kecil ketika berlibur ke Australia bersama suami dan anak setahun yang lalu.

Selain konsistensi dan kesabaran, orang tua juga harus mempersiapkan hal-hal yang membuat Si Kecil betah duduk berlama-lama di dalam mobil. Berikut ini aktivitas menarik yang bisa dilakukan:
1. Ajarkan Si Kecil mengenal warna dengan mengajaknya mencari objek dengan warna tertentu selama perjalanan.
2. Ajak Si Kecil menghitung jumlah pohon atau objek lain yang ditemui di perjalanan.
3. Ajak Si Kecil bermain tebak benda. Pilih satu buah benda yang ada di dalam mobil, berikan beberapa kata sebagai petunjuk yang mendeskripsikan benda tersebut, lalu minta Si Kecil menebaknya.
4. Ajak Si Kecil bernyanyi lagu2 favoritnya atau main tebak lagu
5. Bawa boneka dan mainan kesayangan Si Kecil agar ia bisa bermain-main dengannya

DANCOW Lindungi Si Kecil dan Dukung Cinta Bunda agar Ia Berani Bereksplorasi #DANCOWLindungi.

Image Article
Lindungi Perjalanan Si Kecil dengan Disiplin dalam Mobil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Stimulasi Kecerdasan Anak Sesuai Usia dan Perkembangannya

Published date

Ternyata permainan yang dilakukan Si Buah Hati tidak hanya sekedar permainan belaka saja, Bunda! Saat bermain, Si Buah Hati menerima berbagai rangsangan yang dapat mendukung tahap tumbuh kembangnya. Sejak lahir, permainan penuh kasih sayang setiap hari merupakan stimulasi dini yang dapat Bunda lakukan untuk Si Buah Hati. 

Melalui permainan ini semua sistem indera (pendengaran, penglihatan, perabaan, pembauan, pengecapan) Si Buah Hati dirangsang agar semakin berkembang. Selain sistem indra, kemampuan motorik kasar dan halus, komunikasi, serta perasaan dan pikiran Si Buah Hati pun perlu dirangsang melalui berbagai bentuk permainan.

Nah, apa saja sih manfaat dari stimulasi melalui permainan tersebut untuk Si Buah Hati? Ketika rangsangan diberikan dengan penuh kasih sayang secara terus menerus dan bervariasi, maka pembentukan sel-sel otak Si Buah Hati akan terjadi dengan cepat, begitu juga dengan pembentukan hubungan antarsel otaknya. Hal inilah yang kemudian membuat kecerdasan Si Buah Hati menjadi semakin tinggi dan beragam.

Proses belajar Si Buah Hati dapat dilakukan melalui proses mendengar, melihat, merasakan, mengingat, mencoba, mengulang, membandingkan, menggabungkan, dan membiasakan. Oleh karena itu, saat bermain Bunda harus memberikan contoh yang baik dan benar berupa ucapan, perkataan, maupun perilaku agar dapat diingat dan ditiru oleh Si Buah Hati.

Stimulasi sebaiknya dilakukan setiap kali ada kesempatan berinteraksi dengan Si Buah Hati agar hasilnya optimal. Rutinitas harian ketika Bunda memandikan, menyusui, menyuapi makanan, menggendong, mengajak jalan-jalan, bermain, atau ketika Si Buah Hati menjelang tidur adalah waktu yang tepat untuk menstimulasi Si Buah Hati.

1. Usia 12-18 Bulan 

Bunda dapat menambah stimulasi bagi Si Buah Hati dengan latihan mencoret-coret menggunakan pensil warna, menyusun kubus, balok, potongan gambar sederhana (puzzle) memasukkan dan mengeluarkan benda-benda kecil dari wadahnya, dan bermain dengan boneka. 

Selain itu, Bunda jangan lupa untuk mulai melatih Si Buah Hati berjalan tanpa berpegangan, berjalan mundur, memanjat tangga, menendang bola, melepas celana, mengerti dan melakukan perintah-perintah sederhana yang Bunda berikan, dan juga menyebutkan nama benda-benda.

2. Usia 18-24 Bulan

Stimulasi yang Bunda berikan dapat ditambah kembali dengan menyebutkan dan menunjukkan anggota tubuh, menanyakan gambar binatang & benda-benda di sekitar rumah, mencuci tangan, memakai celana atau baju, bermain melempar bola, melompat.

Nah, pada tahapan ini Bunda bisa menggunakan berbagai lagu anak sebagai bantuan seperti lagu “Kepala Pundak Lutut Kaki” untuk bantu menghafalkan anggota tubuh.

Baca Juga: Perkembangan Motorik Kasar dan Halus

3. Usia 2-3 Tahun 

Stimulasi Si Buah Hati kembali ditambah dengan mengenal dan menyebutkan warna, menggunakan kata sifat, menyebutkan nama teman, menghitung benda, menyikat gigi, bermain kartu, boneka, masak-masakan, menggambar garis, lingkaran, manusia, latihan berdiri di satu kaki, buang air kecil atau  besar di toilet.

4. Usia Setelah 3 Tahun

Setelah umur 3 tahun, selain mengembangkan kemampuan-kemampuan dari tahapan umur sebelumnya, Bunda juga dapat memberikan stimulasi yang diarahkan untuk kesiapan Si Buah Hati untuk masuk sekolah seperti memegang pensil, menulis, mengenal huruf dan angka, berhitung sederhana,  kemandirian (ditinggalkan di sekolah), berbagi dengan teman, dll. 

Stimulasi ini dapat mulai Bunda lakukan di rumah bersama pengasuh dan keluarga atau di Kelompok Bermain, Playgroup, atau sejenisnya.

Kunci utama untuk megoptimalkan pemberian stimulasi kepada Si Buah Hati adalah cinta Bunda. Stimulasi harus dilakukan dalam suasana yang menyenangkan dan penuh kegembiraan antara Bunda dan Si Buah Hati. Sebaiknya Bunda tidak memberikan stimulasi kepada Si Buah Hati dengan terburu-terburu, memaksakan kehendak, tidak memperhatikan minat atau keinginan Si Buah Hati, atau di saat sedang dalam keadaan mengantuk, bosan atau ingin bermain yang lain. 

Apalagi saat Bunda dalam keadaan bad mood yang justru tanpa disadari dapat memberikan rangsangan emosional yang negatif pada Si Buah Hati. Ingat Bunda, semua ucapan, sikap dan perbuatan Bunda merupakan stimulasi yang direkam, diingat, dan akan ditiru Si Buah Hati!

Berangkat dari cinta Bunda sebagai kunci utama dalam memberikan stimulasi Si Buah Hati, maka pola asuh Bunda juga ikut mempengaruhi. Interaksi antara Bunda dan Si Buah Hati harus dilakukan dalam suasana pola asuh yang demokratik (non otoritatif). 

Artinya, Bunda harus peka terhadap isyarat-isyarat Si Buah Hati dengan memperhatikan minat, keinginan, atau pendapat Si Buah Hati. Hindari untuk memaksakan kehendak Bunda, dan lewati hari-hari dengan penuh kasih sayang dan kegembiraan. 

Selain itu, sebaiknya Bunda juga harus menciptakan rasa aman dan nyaman bagi Si Buah Hati dengan cara memberi contoh tanpa paksaan, mendorong keberanian untuk mencoba berkreasi, memberikan penghargaan atau pujian atas keberhasilan atau perilaku yang baik, serta memberikan koreksi bukan ancaman atau hukuman bila Si Buah Hati melakukan kesalahan. 

Bunda sebaiknya jangan banyak melarang atau membatasi ide-ide Si Buah Hati, kecuali dapat membahayakan dirinya sendiri ataupun orang lain. Untuk mendukung stimulasi kecerdasan Si Buah Hati, Bunda bisa memberikan susu pertumbuhan yang mengandung probiotik, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

 

Artikel ini ditulis oleh: Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi.

 

Image Article
Stimulasi Kecerdasan si Kecil Harus Sesuai Umur
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Pesan Tersembunyi Ketika Si Buah Hati Pilih-pilih Makanan

Published date

Ketika memasuki usia sekolah, Si Buah Hati sudah bisa melakukan banyak aktivitas secara mandiri tanpa bantuan orang lain. Ia juga sudah mampu mengekspresikan perasaan dan melakukan tindakan sesuai keinginannya. 

Dalam periode ini, mungkin Bunda sering menghadapi Si Buah Hati yang sering pilih-pilih makanan. Karena sudah besar, kadang Si Buah Hati mampu melakukan pemberontakan dengan mengunci mulut rapat-rapat atau kabur saat waktunya makan dengan menu yang tidak sesuai keinginan.

Melihat gejala seperti ini, sebenarnya Si Buah Hati sedang menyampaikan pesan tersembunyi kepada Bunda. Bisa jadi, Si Buah Hati enggan makan makanan tertentu bukanlah karena tidak menghargai usaha besar Bunda untuk memasak, melainkan ada kondisi lain yang menyebabkan itu.

Si Buah Hati Ada Masalah di Mulut

Menurut dr Widodo Judarwanto SpA, yang mengelola klinik kesulitan makan di Jakarta, sebanyak 30% pasiennya yang datang dengan keluhan pemilih menu santapan ternyata mengalami gangguan proses makan di mulut. 

Tampilan klinis yang terjadi adalah mengalami kesulitan dalam makan bahan makanan yang berserat atau bertekstur kasar seperti sayur maupun empal daging sapi. Bagi Si Buah Hati, gangguan serupa bisa mengakibatkan kendala mengunyah dan menelan. 

"Analisis kejadian ini berkembang bahwa apakah anak memang 'tidak mau' makan sayur atau memang 'tidak bisa' makan sayur," tulisnya seperti dikutip dari laman Kementerian Kesehatan RI.

Karena itu, Bunda perlu mencermati kondisi fisik Si Buah Hati yang mungkin menyebabkannya pilih-pilih makanan. Sebab bila penolakan makan ini berlangsung lama, Si Buah Hati bisa mengalami kekurangan nutrisi yang diperlukan dalam proses tumbuh kembangnya. Hingga menyebabkan pertumbuhan yang tidak maksimal.

Pilih Makanan yang Mudah Dicerna

Bila Si Buah Hati sulit makan, ahli gizi Dr. Laila Hayati, M. Gizi, SpGK menyarankan agar Bunda memberikan makanan yang mudah dicerna tubuh, seperti susu pertumbuhan. "Makanan padat butuh enzim banyak. Kalau susu nggak lama diserap. Sekitar dua jam sudah terserap," kata Laila.

Bunda bisa memberikan susu pertumbuhan di sela-sela waktu makan utama, asalkan sesuai dengan kebutuhan Si Buah Hati. Untuk menuju berat badan anak yang seimbang, Laila menyarankan agar Bunda memberikan 2 gelas susu setiap hari.

Coba susu DANCOW 5+ Nutritods yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. Ini supaya nutrisi harian Si Buah Hati terpenuhi dan pertumbuhan lancar.

Image Article
Pesan Tersembunyi Ketika si Kecil Pilih-pilih Makanan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Melindungi Si Buah Hati Sejak Dalam Kandungan, 1000 Hari Pertama yang Krusial

Published date

Setiap Bunda tentu ingin memiliki Si Buah Hati yang senantiasa sehat terlindungi. Namun tahukah Bunda, memberikan perlindungan tepat untuk Si Buah Hati sudah harus dimulai dari 1000 Hari Pertama Kehidupannya. 

1000 hari pertama ini dihitung sejak Si Buah Hati berada di dalam kandungan atau selama kehamilan Bunda. Perlindungan yang tepat bersumber dari asupan nutrisi yang tepat. Lalu, nutrisi apa saja yang penting?

Nutrisi Diperlukan Saat Kehamilan

Selama kehamilan, nutrisi yang diperlukan bergantung pada proses perkembangan janin. Pada 3 bulan pertama, di mana terjadi pembentukan organ (organogenesis), dibutuhkan asupan utama berupa zat besi untuk suplai darah ke janin, serta asam folat untuk pembentukan saraf dan sintesis DNA. 

Pada 3 bulan kedua, diperlukan kalori tambahan sebesar 300 kalori/hari serta asupan protein, zat besi, dan kalsium. Sementara pada 3 bulan ketiga, maksimalkan asupan kalsium untuk perkembangan janin yang pesat. Jika terjadi defisiensi (kekurangan) nutrisi, maka dapat menyebabkan kelainan dalam proses perkembangan janin. Contohnya anencephalus dan spina bifida akibat defisiensi asam folat.

Kebutuhan nutrisi selama kehamilan yang mencakup zat besi;  kalsium; kromium; zink; asam folat; serta vitamin A,C,B6, dan B12, bisa diperoleh dengan mengkonsumsi semua jenis makanan secara bervariasi, seperti daging, ikan, hati, telur, susu, keju, kacang-kacangan, gandum, buah segar, dan sayuran hijau. 

Hindari Beberapa Hal Ini

Tidak disarankan untuk melakukan diet atau memantang makanan selama hamil, sebab janin butuh semua jenis nutrisi untuk dapat berkembang secara optimal.

Selain itu Bunda, kebiasaan buruk yang berisiko terhadap perkembangan janin juga harus dihentikan seperti konsumsi rokok dan alkohol. Bagaimana dengan konsumsi kopi? 

Kopi masih boleh Bunda, namun dibatasi satu cangkir saja dalam sehari. Hindari pula obat-obatan herbal maupun obat-obatan yang dijual bebas, sebab dosis obat-obatan jenis ini tidak tentu, sehingga tidak bisa diprediksi efeknya terhadap janin akan seperti apa.

Morning Sickness Akibat Naiknya Hormon

Pada saat hamil, sebagian besar Bunda akan mengalami morning sickness: mual dan muntah di pagi hari setelah lambung kosong di malam harinya. Tahukah Bunda, ternyata hal ini dipicu oleh naiknya hormon progesteron dalam tubuh Bunda. 

Untuk mengatasinya, Bunda perlu mengatur pola makan menjadi lebih sering, namun porsinya lebih sedikit. Misalnya makan pagi pk. 7.00, kemudian pk. 10.00, 13.00, 16.00, 19.00, dan terakhir saat akan tidur. Jika Bunda masih merasa lapar di luar waktu tersebut, konsumsilah buah-buahan. 

Penambahan porsi makan yang dianjurkan adalah maksimal sepertiga atau sekitar 25 - 30% dari porsi makan harian Bunda. Kebutuhan cairan juga tidak kalah penting untuk diperhatikan. Saat hamil, asupan air yang ideal adalah 2400 ml atau setara dengan 12 gelas air setiap hari.

Berat Badan Ideal Saat Hamil

Hal lain yang akan dialami oleh sebagian besar Bunda pada saat hamil adalah bertambahnya berat badan. Namun tahukah Bunda, pertambahan berat badan ideal selama hamil itu hanya berkisar 9 - 16 kg, dihitung dari berat janin; cairan ketuban; plasenta; rahim; payudara; serta cadangan lemak. 

Dengan demikian, rata-rata setiap bulan berat badan Bunda akan naik 1 - 2 kg. Namun, sering kali kenaikan berat badan ini tidak terjadi pada 3 bulan pertama, sebab Bunda masih rentan mengalami morning sickness

Pada 3 bulan kedua dan ketiga, saat Bunda mulai merasa nyaman untuk makan, berat badan mulai ikut naik. Oleh karena itu, makanlah secukupnya agar kenaikan berat badan Bunda tetap ideal.

Setelah melahirkan, pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan Si Buah Hati merupakan bentuk perlindungan tepat baginya. Di samping itu, lengkapi juga vaksinasi atau imunisasi pada tahun pertama dan dilanjutkan dengan booster tahun berikutnya. 

Stimulasi dini pada tahun pertama dan kedua yang disertai bonding kuat dengan orang tua merupakan stimulus terbaik untuk perkembangan otak Si Buah Hati. Hal inilah yang melengkapi perkembangan optimal Si Buah Hati pada 1000 hari pertama kehidupannya.

 

Artikel ini ditulis oleh:

Dr.dr. Ali Sungkar, SpOG(K)

Divisi Fetomaternal, Departemen Obstetri & Gynecology,

Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Image Article
Melindungi Si Kecil Sejak Dalam Kandungan, 1000 Hari Pertama yang Krusial
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Mengenal Imunonutrien dan Manfaatnya bagi Kekebalan Tubuh

Published date

Tahukah Bunda, setiap orang memiliki kekebalan tubuh untuk melawan serangan penyakit. Kekebalan tubuh tersebut tersebar di seluruh tubuh. Akan tetapi, jumlah paling banyak dapat  ditemukan di saluran cerna. 

 

Lho, kok, begitu? Iya Bunda, karena dinding saluran cerna itu ternyata dipenuhi dengan sel penghasil zat kekebalan tubuh, yang presentase atau jumlahnya banyak dibandingkan dengan organ kekebalan tubuh lainnya.

 

Nah Bunda, ternyata banyak faktor yang mempengaruhi kekebalan tubuh seseorang. Secara umum, dapat dibagi menjadi dua, yaitu faktor makanan dan faktor non-makanan. Faktor non-makanan, antara lain faktor lingkungan, adanya peradangan (infeksi), dan lingkungan bakteri baik dalam usus (probiotik). 

 

Sementara faktor makanan antara lain adanya serat pangan (prebiotik) dan zat imunonutrien yang berfungsi sebagai anti-oksidan seperti vitamin A, C, E, serta mineral selenium dan zink.

 

Mengapa serat pangan dan at imunonutrien penting? Serat pangan tertentu yang disebut prebiotik berperan sebagai nutrisi khusus untuk probiotik sehingga probiotik dapat tetap hidup di saluran cerna dan bermanfaat untuk melindungi tubuh dari serangan bakteri jahat penyebab penyakit. 

 

Sementara itu, vitamin A, C, E serta mineral zink bantu meningkatkan fungsi pertahanan fisik tubuh, dan bersama dengan mineral selenium mendukung aktivitas perlindungan dari sel kekebalan tubuh. 

 

Selanjutnya, tanpa vitamin C, akan memproduksi zat antibodi esensial untuk menangkal bakteri, virus, maupun senyawa penyebab penyakit lainnya.

 

Meskipun sampai saat ini belum banyak penelitian yang dilakukan terkait manfaat langsung imunonutrien untuk mempertahankan kekebalan tubuh, sudah banyak penelitian tentang bagaimana imunonutrien tersebut dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh pada pasien sakit kronis dan kritis.

 

Agar Si Buah Hati, mendapat asupan zat imunonutrien yang cukup, makanan sehari-harinya harus selalu diperhatikan Bunda! Sebaiknya Si Buah Hati makan berbagai jenis bahan makanan yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk hewani dan nabati, sayur, buah, dan dilengkapi dengan susu yang telah diperkaya dengan kandungan zat imunonutrien.

 

Jangan lupa lengkapi kebutuhan tumbuh kembang Si Buah Hati dengan DANCOW 5+ Nutritods. Susu pertumbuhan ini diberikan agar Si Buah Hati mendapatkan nutrisi. Produk DANCOW ini mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

 

 

Artikel ini ditulis oleh: Dr. dr. Saptawati Bardosono, MSc.

 

Image Article
Mengenal Imunonutrien dan Manfaatnya bagi Kekebalan Tubuh
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Susu Pertumbuhan Lengkapi Nutrisi untuk Pertumbuhan Si Buah Hati

Published date

Semakin bertambahnya usia, Si Buah Hati akan semakin lincah bergerak. Apalagi kala ia memasuki usia 3 tahun. Kondisi ini mengikuti proses perkembangan kemampuan motoriknya. Sehingga Si Buah Hati cenderung melakukan kegiatan fisik dalam kehidupan sehari-hari. Rumah yang tadinya menjadi sarana bereksplorasi tentunya tidak lagi menarik bagi Si Buah Hati. Muncul keinginan untuk mengeksplorasi ruang di luar rumah.

Situs Ikatan Dokter Anak Indonesia menuliskan, anak usia prasekolah memiliki banyak sekali pilihan permainan yang dapat dijadikan aktivitas fisik. Dan selama aktivitas, selipkan latihan yang membuat anak bernafas lebih cepat dan dalam. Misalnya, ajak anak berlomba jarak pendek saat bersepeda.

Si Buah Hati sebaiknya melakukan kegiatan fisik setidaknya 60 menit dengan intensitas sedang yang menyenangkan. Bunda dapat melihat manfaat dari kegiatan fisik yang dilakukan Si Buah Hati, misalnya pertumbuhan tulang dan otot yang baik, anak terhindar dari obesitas, dan keterampilan gerak.

Kegiatan fisik di luar rumah pun diyakini bermanfaat bagi perkembangan emosi dan interaksi sosial Si Buah Hati. Karenanya, Bunda bisa mengajak Si Buah Hati berjalan-jalan untuk mengenal dan mengeksplorasi lingkungan di luar rumah. Sehingga Si Buah Hati akan mengenal makhluk lain seperti tumbuh-tumbuhan, hewan, hingga belajar bersosialisasi dengan tetangga. Bunda tidak perlu khawatir Si Buah Hati jadi cepat lelah dan jatuh sakit saat bereksplorasi di luar rumah. Tubuh Si Buah Hati akan tetap berenergi serta harus diimbangi dengan istirahat yang cukup. Sehingga imunitas tubuhnya akan melindunginya dari penyakit selama Si Buah Hati memenuhi gizi dan nutrisi sesuai tumbuh kembangnya.

Jumlah nutrisi yang dibutuhkan setiap anak berbeda, diukur dari berat dan tinggi badan. Namun pastinya Bunda sudah dapat menerapkan pola makan Pola Gizi Seimbang (PGS) pada Si Buah Hati. Dalam PGS, nutrisi yang diberikan untuk Si Buah Hati bersumber dari berbagai jenis asupan yang dibagi dalam tiga fungsi yaitu sumber energi, sumber zat pengatur, dan sumber zat pembangun.

Sumber energi (karbohidrat, lemak, protein) bisa diperoleh dari padi, umbi-umbian, tepung, sagu, dan lainnya. Untuk sumber zat pengatur (vitamin A, B, C, D, E, K dan mineral) diperoleh dari sayur dan buah-buahan. Sedangkan sumber zat pembangun (protein dan air) dapat dihasilkan dari susu, ikan, ayam, daging, telur dan kacang-kacangan.

Menu harian sederhana yang Bunda bisa berikan untuk Si Buah Hati seperti roti selai dan susu sebagai sarapan di pagi hari, cemilan Si Buah Hati bisa berupa buah, kemudian makan siang berupa nasi lengkap dengan lauk-pauk seperti sate hati ayam, sayur bayam, dan tahu. Sementara untuk kudapan sore hari, Si Buah Hati bisa menyantap bubur kacang hijau, dan menu makan malam mirip dengan makan siang dengan tambahan susu.

Susu pertumbuhan masih dibutuhkan untuk menyempurnakan tumbuh kembang Si Buah Hati saat usianya menginjak 3 tahun ke atas. Susu pertumbuhan melengkapi nutrisi untuk perlindungan, bakteri baik untuk imun tubuh Si Buah Hati. Seperti fosfor, zinc, vitamin A, vitamin D, vitamin B12, vitamin B2, asam amino, dan asam pantotenat.

Image Article
Susu Pertumbuhan Lengkapi Nutrisi untuk Pertumbuhan si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

8 Hal yang Perlu DIperhatikan Saat Si Buah Hati Ingin Mandiri

Published date

Bunda dan Ayah pasti bangga ketika memasuki usia prasekolah, Si Buah Hati mampu melakukan setiap aktivitasnya sendiri. Ini pertanda Si Buah Hati berkembang dengan baik. Mulai dari memakai baju dan celananya sendiri, menyendok makanannya, buang air sendiri, sampai bersikeras melakukan hal-hal sulit lainnya sendiri. 

Pada masa ini, Si Buah Hati pun menolak setiap bantuan yang Bunda tawarkan dan Bunda mungkin saja khawatir karena Si Buah Hati masih melakukannya dengan beberapa kesalahan dan ketidaksempurnaan. 

Di sinilah, proses belajarnya berkembang, bantuan Bunda pun tetap dibutuhkan terutama dalam hal proteksi tubuh Si Buah Hati. Ada beberapa hal yang dapat Bunda lakukan untuk tetap melindungi Si Buah Hati sekaligus mendukung kemandiriannya :

  1. Sediakanlah makanan yang mudah Si Buah Hati makan tanpa harus kesulitan memotongnya ya, Bunda.
  2. Bunda dapat membelikannya sepatu yang mudah dipakai sehingga Si Buah Hati tidak terlalu kesulitan memakainya sendiri.
  3. Ajaklah Si Buah Hati mencuci tangannya sendiri dengan sabun dan air yang mengalir. Bunda dapat mengajarinya ketika Si Buah Hati akan makan sendiri, setelah buang air kecil atau besar, setelah memakai sepatu, setelah bepergian, atau kapan pun ketika tangan Si Buah Hati kotor.
  4. Jagalah kebersihan barang-barang yang digunakan Si Buah Hati dan juga lingkungan tempat Si Buah Hati beraktivitas.
  5. Jagalah kesehatan saluran cerna Si Buah Hati karena sistem pencernaan berperan penting dalam mempertahankan kesehatan anak.
  6. Sediakan peralatan yang aman digunakan oleh Si Buah Hati, misalnya, gunting khusus untuk anak-anak.
  7. Letakkan barang-barang keperluan di tempat yang mudah dijangkaunya, sehingga ia tidak akan frustasi ketika kesulitan menemukannya.
  8. Ajaklah Si Buah Hati berlatih terus untuk hal-hal yang belum terampil dilakukannya.

Bunda pun bisa memberikan DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Yuk, Bunda kita dukung kemandirian Si Buah Hati dengan tetap menjaga kesehatannya. World Health Organization (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai "keadaan fisik lengkap, mental dan kesejahteraan sosial, dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan.” 

Kesehatan fungsional didefinisikan sebagai kemampuan individu untuk melakukan kegiatan normal sehari-hari, untuk memenuhi kebutuhan dasar, untuk menjalani peran pada umumnya, dan untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan.

Dengan dukungan Bunda kepada Si Buah Hati, maka Si Buah Hati akan tumbuh dengan optimal. Si Buah Hati pun akan menjadi generasi sehat dan mandiri yang memiliki kualitas hidup yang baik.

Image Article
Ketika si Kecil Ingin Melakukan Semua Sendiri
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

4 Hal Penting Lindungi Si Buah Hati dari Infeksi Virus

Published date

Orang tua mana yang tidak khawatir dan panik ketika Si Buah Hati sakit. Apalagi jika Si Buah Hati sudah memasuki usia prasekolah dan mulai masuk playgroup atau PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). 

Biasanya, gejala yang sering dialami oleh Si Buah Hati adalah demam. Meski sebagian besar demam pada balita bukanlah suatu kondisi yang serius atau berbahaya. Penyebab demam pada Si Buah Hati yang paling sering adalah infeksi virus. seperti common cold, batuk, pilek, diare, dan infeksi virus lainnya. 

Menurut dokter spesialis anak, dr. Herbowo Agung Soetomenggolo, SpA, jika Si Buah Hati terlalu sering terkena infeksi virus atau infeksi apapun maka dapat menyebabkan tumbuh kembangnya tidak optimal.

Bunda tentunya tidak menginginkan hal ini terjadi. Untuk itu, lakukanlah beberapa tips berikut ini agar Si Buah Hati bebas bereksplorasi di dalam dan luar ruangan, tanpa Bunda khawatir akan serangan berbagai infeksi virus :

1. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Si Buah Hati

Berikanlah asupan makanan dengan gizi seimbang. Perbanyak sayur, buah, serta makanan yang kaya akan zat besi. Selain itu, jagalah kesehatan saluran cerna Si Buah Hati karena sistem pencernaan berperan penting dalam mempertahankan kesehatan anak. 

Bunda pun bisa memberikan Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

2. Jagalah Kebersihan Si Buah Hati dan Lingkungannya

Biasakan mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir sebelum makan atau menyiapkan makanan, setelah buang air besar atau kecil, dan ketika tangan kotor. 

Selain itu, jauhkan Si Buah Hati dari paparan asap rokok, debu, dan polusi udara. Ajarkan Si Buah Hati untuk rutin menyikat giginya setelah sarapan dan sebelum tidur malam.

3. Istirahat yang Cukup dan Ajaklah Si Buah Hati Rutin Berolahraga

Si Buah Hati membutuhkan tidur lebih banyak daripada orang tua, dari tidur itulah Si Buah Hati membangun sistem kekebalan tubuhnya agar tetap baik dan menjadi sempurna.

4. Imunisasi

Imunisasi telah memberikan manfaat yang sangat besar, terbukti dengan beberapa kejadian ledakan wabah penyakit tertentu pada suatu daerah karena tidak adanya kesadaran untuk imunisasi.

Pencegahan penyakit melalui imunisasi merupakan cara perlindungan terhadap infeksi yang paling efektif dan jauh lebih murah dibanding mengobati Si Buah Hati apabila telah jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit.

Yuk, Bunda tunjukkan cinta dengan menjaga kesehatan Si Buah Hati. Dengan menerapkan empat poin di atas dalam keseharian, Si Buah Hati akan terhindar dari infeksi penyakit yang berbahaya sehingga memiliki kesempatan untuk bermain, belajar, bereksplorasi, dan tumbuh kembang secara optimal tanpa terganggu masalah kesehatan.

Image Article
Empat Hal Penting Lindungi Si Kecil dari Infeksi Virus
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off