1-3 Tahun

Product Name
Dancow 1+ Imunutri

Manfaat Membaca Cerita & Tips Mengenalkannya Pada Si Buah Hati

Published date

Tidak pernah ada waktu yang terlalu awal untuk membacakan buku cerita kepada si Buah Hati. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa membaca cerita setiap hari kepada balita membuatnya terekspos 78 ribu kata setiap tahunnya, sehingga saat berumur lima tahun, ia sudah terekspos 1,4 juta kata.

Manfaat membaca cerita ini hanya satu dari sederet manfaat yang bisa didapatkan oleh si Buah Hati. Ada lagi berbagai manfaat membaca cerita yang perlu Bunda pahami. Yuk, cari tahu di sini!

Manfaat Membaca Cerita bagi Toddler

Karena belum bisa membaca sendiri, si Buah Hati membutuhkan Bunda untuk membacakan cerita untuknya. Fungsi membaca buku cerita bukan hanya berupa aktivitas bermain dan hiburan, tapi juga belajar, misalnya saja belajar mendengarkan dan berkonsentrasi.

Beberapa manfaat membaca cerita yang didapatkan oleh si Buah Hati, yakni di antaranya:

  • Mengasah keterampilan mendengarkan

Manfaat membaca buku cerita untuk anak lainnya adalah melakukan stimulasi terhadap si Buah Hati belajar untuk fokus mendengarkan dan memahami apa yang Bunda katakan. Menurut para ahli perkembangan anak, keterampilan ini perlu dipelajari sebelum ia belajar membaca.

  • Mendorong perkembangan kognitif

Mendengarkan ucapan dapat membantu perkembangan otak si Buah Hati. Dari sebuah hasil penelitian terlihat bahwa anak-anak usia prasekolah yang sering dibacakan cerita di rumah memiliki aktivitas yang lebih tinggi di bagian otak yang berkaitan dengan pemahaman narasi dan berimajinasi.

  • Mendorong perkembangan komunikasi-bahasa

Saat dibacakan cerita, si Buah Hati akan terekspos banyak sekali kata, mencapai 78 ribu kata setiap tahunnya. Di antaranya termasuk kata-kata yang tidak sering digunakan oleh orang tua untuk percakapan sehari-hari. Mendengarkan kata-kata baru akan menambah perbendaharaan kosa katanya.

  • Meningkatkan minat baca

Jika si Buah Hati rutin dibacakan cerita, ia akan terbiasa dengan ucapan, kata-kata, bahasa, dan buku cetak, sehingga ia akan menghargai buku dan minat bacanya meningkat. Manfaat membaca buku cerita saat kecil akan membuat ia memiliki kemampuan membaca dan minat baca yang sangat baik pada saat dewasa nanti.   

  • Menguatkan hubungan ana dan orang tua

Membaca bersama terbukti dapat membuat hubungan antara orang tua dan anak lebih kuat dan berkualitas. Si Buah Hati merasa nyaman dan aman saat Ayah atau Bunda membacakan cerita untuknya. Sementara bagi orang tua, membacakan cerita menjadi aktivitas yang menyenangkan untuk melepas penat setelah sibuk seharian.

Baca Juga: Stimulasi Tepat Akan Optimalkan Kecerdasan Si Buah Hati

Tips Memilih Buku Cerita dan Cara Membacanya

Anak-anak usia 19-30 bulan (toddler) menyukai cerita yang menampilkan karakter yang sudah familiar. Akan lebih baik jika karakter utama di cerita tersebut memiliki umur yang setara, sehingga ia merasa ada keterikatan dan kesamaan dengan si karakter utama tersebut.

Mendengarkan cerita tentang anak-anak lain seumurnya, walaupun merupakan karakter fiktif, dapat membantu si Buah Hati untuk lebih memahami apa yang ia alami dan rasakan dalam hidup.

Toddler juga sangat menyukai buku cerita yang memiliki banyak gambar, tapi ia bisa saja lebih memilih cerita tentang berbagai aktivitas yang dilakukan oleh karakter utama serta kata-kata yang jumlahnya lebih banyak. Ia juga senang dibacakan cerita yang banyak pengulangan di dalamnya atau dibacakan buku yang sama berulang-ulang karena ia sudah mengingat ceritanya dan hal ini membuatnya merasa nyaman.

Adapun cara membacakan buku cerita untuk toddler yang disarankan adalah sebagai berikut:

  • Selain membaca buku sebelum tidur, Bunda bisa membacakan buku di tempat khusus yang membaca yang nyaman dan minim gangguan.

  • Bunda bisa memangku si Buah Hati atau mendudukkannya di dekat kaki agar ia dapat melihat buku dan wajah Bunda.

  • Buat cerita menjadi lebih hidup. Bunda bisa menggunakan suara dan nada berbeda untuk karakter-karakternya, menyanyi bersama, berekspresi lewat wajah dan tangan, dan hal-hal dramatis lainnya. Cara ini akan membuat si Buah Hati lebih paham cerita yang disampaikan.

  • Pastikan Bunda memberikan asupan gizi yang lengkap dan seimbang yang memberi energi dan membantu proses belajarnya saat membaca bersama.

Untuk melengkapi asupan gizi yang didapatkan si Buah hati dari makanan, Bunda bisa memberikan susu DANCOW 1+ Nutritods.

Susu bubuk ini memiliki kandungan 0 gram sukrosa serta tinggi kalsium dan protein yang membantu pertumbuhannya, kandungan DHA dari minyak ikan juga Omega-3 dan Omega-6, serta zink dan Vitamin C yang mendukung fungsi sistem imun tubuh. Dilengkapi pula dengan Lactobacillus rhamnosus dan serat pangan inulin.

Manfaat membaca cerita tak hanya terlihat saat si Buah Hati masih berusia kanak-kanan, tapi juga berlanjut saat ia dewasa nanti. Yuk Bunda, mulai sekarang rutin bacakan cerita untuk Si Buah Hati!

Image Article
Manfaat Membaca Cerita & Tips Mengenalkannya Pada Si Buah Hati
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Pentingnya Konsumsi Susu untuk Daya Tahan Tubuh Si Buah Hati

Published date

Si Buah Hati yang berusia 1-3 tahun sedang dalam masa eksploratif. Di usia ini, anak akan lebih sering ‘bersentuhan’ dengan berbagai mikroorganisme yang dapat membuatnya sakit.

Itu sebabnya, penting bagi Bunda untuk memastikan daya tahan tubuh Si Buah Hati tetap kuat sehingga dapat menjaga dari risiko terserang penyakit.

Salah satu caranya yakni dengan memberikan asupan makanan dan minuman bergizi lengkap dan seimbang, termasuk susu untuk daya tahan tubuh.

Lalu, jenis gizi seperti apa yang dibutuhkan anak untuk daya tahan tubuhnya dan bagaimana cara mendapatkannya?

Cari tahu juga pentingnya konsumsi susu untuk daya tahan tubuh anak dan bagaimana tips memilih susu untuk Si Buah Hati dalam artikel ini, Bunda.

Pentingnya Sistem Imun untuk Dukung Tumbuh Kembang Si Buah Hati

Status gizi Si Buah Hati yang kurang baik menjadi faktor risiko dan dapat membuatnya rentan terinfeksi. Imunitas tubuh erat kaitannya dengan cukup atau tidaknya asupan nutrisi anak yang berpengaruh langsung terhadap status gizi dan daya tahan tubuhnya.

Jika asupan nutrisinya tidak cukup dan tidak seimbang, maka sistem imun tubuh tidak berfungsi dengan baik. Si Buah Hati menjadi sering sakit atau mudah terkena infeksi yang dapat mengganggu tumbuh kembangnya.

Ini pentingnya ia mendapatkan nutrisi untuk meningkatkan kekebalan tubuh dari asupan makanannya sehari-hari.

Nutrisi Makanan untuk Meningkatkan Imun Tubuh

Guna memperbaiki status gizi Si Buah Hati, berikan asupan makanan dengan komposisi gizi yang tepat dari segi jumlah, jenis, maupun frekuensinya.

Pemberian gizi perlu mencakup asupan zat gizi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan mikro (vitamin dan mineral). Berikut zat gizi yang untuk mendukung fungsi sistem imun Si Buah Hati:

● Zink. Meningkatkan imunitas tubuh dan membantu melawan penyakit infeksi seperti diare, pneumonia, dan malaria.
● Zat besi. Selain memiliki tugas untuk mendukung sistem tubuh, zat besi juga sangat penting dalam perkembangan motorik dan kognitifnya. Anak-anak dan ibu hamil umumnya rentan mengalami kekurangan zat besi.
● Vitamin A. Berfungsi untuk menjaga kesehatan mata serta mendukung fungsi sistem imun. Anak dengan defisiensi vitamin A mempunyai resiko lebih besar akan terjadinya kebutaan dan ancaman meninggal akibat penyakit menular berbahaya seperti campak atau diare.
● Vitamin C. Berperan melawan infeksi dan sangat penting dalam pembentukan sel-sel saraf di otak,
● Vitamin D. Meningkatkan fungsi sistem imun serta membantu penyerapan kalsium dan pertumbuhan tulang.

Baca Juga: Tahap Perkembangan dan Stimulasi Tepat Bayi

Sumber Makanan yang Dapat Menambah Daya Tahan Tubuh Anak

Di usia 1-3 tahun, Si Buah Hati umumnya mengalami masa sulit makan atau melakukan GTM (gerakan tutup mulut). Untuk mengatasinya, Bunda perlu memberikan menu makanan bervariasi, baik dari segi tampilan maupun rasa, tapi tetap memperhatikan aturan makan yang benar.

Berikut adalah beberapa sumber makanan dengan nutrisi untuk daya tahan tubuh Si Buah Hati:

● Zink: tiram, kepiting, kacang polong.
● Zat Besi: tiram, telur, ikan, bayam.
● Vitamin A: hati, susu, ikan, sayuran kaya akan karotenoid seperti wortel, ketela, dan bayam.
● Vitamin C: buah-buahan sitrus, paprika, sayuran hijau.
● Vitamin D: selain pada sinar matahari, vitamin ini dapat ditemukan pada minyak ikan dan susu (fortifikasi).

Di antara berbagai sumber makanan yang mengandung nutrisi untuk daya tahan tubuh, susu bisa menjadi pilihan Bunda untuk Si Buah Hati. Karena di dalam susu pertumbuhan, biasanya telah diperkaya aneka gizi penting yang diperlukan anak.

Manfaat Nutrisi Susu untuk Tumbuh Kembang Anak

Berkat kandungan nutrisinya yang lengkap, susu telah dikenal sebagai asupan bergizi yang baik bagi tubuh, terutama untuk anak yang masih dalam masa tumbuh kembang.1

Ada banyak manfaat susu untuk anak, di antaranya:

● Membantu memenuhi kebutuhan gizi anak yang sulit dipenuhi hanya dari asupan makanan dan minuman sehari-hari.
● Protein susu penting untuk fungsi tubuh, mendorong tumbuh kembang anak, memperbaiki sel yang rusak, hingga membantu daya tahan tubuh.2
● Kalsium dan vitamin D dalam susu membantu pertumbuhan dan memperkuat tulang dan gigi anak.3

Untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian Si Buah Hati, Bunda bisa memberikan susu pertumbuhan atau susu sapi setelah berusia 1 tahun. Disarankan anak usia 1-2 tahun mendapatkan 2 gelas susu atau sekitar 500 ml per hari.4

Tips Memilih Susu untuk Daya Tahan Tubuh Anak

Meskipun bergizi dan memiliki banyak manfaat, namun Bunda tidak boleh asal memberikan susu kepada Si Buah Hati. Pastikan Bunda memilih susu terbaik bagi anak.

Maka dari itu, Bunda perlu tahu beberapa tips cara memilih susu untuk daya tahan tubuh anak berikut ini:

1. Pilih jenis susu yang sesuai untuk anak

Tips pertama dalam memilih susu anak adalah pilih jenis susu yang sesuai untuk Si Buah Hati, terutama bila anak memiliki kondisi khusus seperti intoleransi terhadap laktosa atau alergi. Pastikan terlebih dahulu apakah Si Buah Hati memiliki intoleransi laktosa atau alergi bahan tertentu, jika Bunda ragu konsultasikanlah dengan tenaga kesehatan.

Perhatikan kandungan nutrisinya

Sebelum memilih susu untuk daya tahan tubuh anak, terlebih dahulu perhatikan kandungan nutrisi yang tertera pada label informasi nilai gizi. Pastikan susu yang Bunda pilih memiliki semua zat gizi penting yang dibutuhkan untuk mendukung imunitas tubuh Si Buah Hati, seperti zat besi, zink, serta vitamin A, C, dan D.

2. Perhatikan kemasan susu

Perhatikan informasi yang tertera pada kemasan susu dan pastikan sudah ada logo halal dan nomor Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Lihat tanggal kedaluwarsa untuk memastikan produk susu masih layak dikonsumsi. Pastikan juga kemasan dalam kondisi baik dan tidak penyok.

3. Pilih rasa yang disukai anak

Produk susu untuk anak biasanya memiliki beberapa pilihan rasa, seperti vanila atau madu. Memilih susu dengan rasa yang disukai anak tentu akan membuat Si Buah Hati lebih bersemangat meminumnya dan mendapat manfaat dari susu untuk menjaga daya tahan tubuhnya. Selain itu susu tanpa kandungan  sukrosa (gula tambahan) akan membuat susu pilihan bunda menjadi lebih sehat.

Saat memberikan susu pertumbuhan untuk Si Buah Hati, Bunda tentu ingin memilih merk susu yang bagus untuk daya tahan tubuh anak, seperti susu Dancow 1+ Imunutri.

Susu Dancow 1+ Imunutri diformulasikan khusus untuk anak usia 1-3 tahun dengan kandungan nutrisi untuk daya tahan tubuh, selain itu dengan DHA, zat besi, Omega 3 & 6, juga 0 gram sukrosa. Dukung Si Buah Hati agar terjaga daya tahan tubuhnya dan ia tumbuh cerdas.

 

 

Sumber:

  1. How much milk does a toddler need? Recommendations and benefits - Medical News Today. Retrieved May 27 2024 from https://www.medicalnewstoday.com/articles/how-much-milk-for-a-toddler
  2. 5 Ways That Drinking Milk Can Improve Your Health - Healthline. Retrieved May 27 2024 from https://www.healthline.com/nutrition/milk-benefits
  3. Why Dairy Is an Important Part of Your Child’s Healthy Diet - Cleveland Clinic. Retrieved May 27 2024 from https://health.clevelandclinic.org/dont-forget-dairy-part-childs-healthy-diet
  4. Does Milk Help Kids Grow? - Healthline. Retrieved May 27 2024 from https://www.healthline.com/nutrition/does-milk-help-you-grow
Image Article
Ragam Nutrisi untuk Daya Tahan Tubuh Si Buah Hati
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Tanda Anak Pintar dan Cerdas yang Bunda Jarang Sadari

Published date

Apakah Bunda sedang mencari cara agar anak pintar dan cerdas? Merupakan hal yang wajar jika Bunda dan Ayah menginginkan Si Buah Hati tumbuh menjadi anak pintar dan cerdas. Mungkin sudah mendengarkan berbagai saran dari keluarga atau sesama orang tua mengenai cara membuat anak cerdas.

Namun, perlu Bunda pertimbangkan bahwa setiap anak itu unik dengan kecepatan tumbuh-kembang dan tipe kecerdasannya masing-masing. Makanya, jika ingin Si Buah Hati tumbuh menjadi anak cerdas dan pintar, maka lakukan dengan cara yang sesuai dengan kecerdasan yang ia miliki.

Kenali Terlebih Dahulu Jenis Kecerdasan Si Buah Hati

Sebelum mencari tips supaya anak pintar dan cerdas, maka Bunda harus terlebih dahulu mengenali kecerdasannya. Menurut teori kecerdasan majemuk yang diperkenalkan oleh Howard Gardner, ada delapan jenis kecerdasan yang dimiliki manusia, dan salah satunya mungkin dimiliki oleh Si Buah Hati. Delapan kecerdasan itu adalah:

  • Kecerdasan verbal-linguistik yang berhubungan dengan bahasa dan komunikasi.

  • Kecerdasan logika-matematika yang berhubungan dengan pemikiran secara logis dan pemahaman angka-angka.

  • Kecerdasan musikal yang berhubungan dengan musik.

  • Kecerdasan gerak tubuh yang berhubungan dengan kontrol dan koordinasi tubuh.

  • Kecerdasan visual-spasial yang berhubungan dengan penggunaan nalar untuk visualisasi dan ruang.

  • Kecerdasan interpersonal yang berhubungan dengan memahami orang lain.

  • Kecerdasan intrapersonal yang berhubungan dengan memahami diri-sendiri.

  • Kecerdasan naturalis yang berhubungan dengan alam.

Bagaimana cara menemukan kecerdasan yang dimiliki Si Buah Hati?

Cara menemukan kecerdasan yang dimiliki Si Buah hati bisa dengan pengamatan sehari-hari, lalu Bunda berkonsultasi dengan ahli perkembangan anak untuk memastikan hasil pengamatan tersebut. 

Dari sinilah, Bunda bisa berkonsultasi tentang stimulasi dan cara membuat anak pintar dan cerdas. Karena jika tidak distimulasi, maka kecerdasan Si Buah Hati tidak ada artinya. Bunda juga bisa mengajak Si Kecil melakukan tes IQ, dimana tes IQ (Intelligence Quotientdigunakan untuk mengukur kemampuan belajar dan kemampuan anak dalam memecahkan masalah. Skor IQ normal adalah sekitar 100. Skor tes IQ digunakan para ahli untuk menentukan apakah anak mengalami disabilitas intelektual atau kesulitan belajar.

Jika anak yang mengalami kesulitan belajar tidak segara didiagnosis dengan benar dan dirawat secara efektif, dapat menghasilkan beberapa masalah. Misalnya saja anak mungkin mengalami rasa sedih, frustrasi, dan kekecewaan terhadap dirinya.

Ciri Anak Pintar dan Cerdas yang Jarang Disadari

Ada beberapa ciri-ciri anak yang pintar dan cerdas yang jarang Bunda sadari. Padahal, dengan menyadari tanda tersebut Bunda bisa mengarahkan Si Kecil sesuai bakat dan kecerdasannya. Berikut tanda anak cerdas dan pintar yang jarang disadari:

1. Punya rasa ingin tahu yang tinggi

Anak-anak biasanya memiliki rasa ingin tahu terhadap berbagai hal. Maka tak heran jika Si kecil akan sering melontarkan berbagai pertanyaan, seperti “Apa itu?” atau “Mengapa bisa seperti itu?”.

Jika pertanyaan yang dilontarkan SI Kecil sangat detail, hal itu bisa mengindikasikan rasa ingin tahunya yang sangat tinggi. Rasa ingin tahu yang tinggi adalah tanda utama kecerdasan seorang anak. Saat anak tumbuh lebih besar, ia akan mencari tahu sendiri jawaban dari pertanyaan yang ia miliki.

2. Punya daya ingat yang kuat

Anak yang cerdas juga memiliki daya ingat yang kuat. Dengan daya ingat yang kuat, proses kognitif yang kompleks di dalam otak anak bisa bekerja maksimal. Daya ingat yang kuat juga memungkinkan si kecil menyerap informasi yang lebih kompleks. Bahkan, penelitian menemukan bahwa daya ingat memainkan peran penting dalam pencapaian akademik anak.

3. Mudah bergaul

Anak yang mudah bergaul atau bersosialisasi menunjukan bahwa mereka memiliki kecerdasan interpersonal atau kemampuan berkomunikasi dua arah yang baik dengan orang lain. Selain mudah bergaul, anak juga mudah beradaptasi, punya banyak teman, suka bermain secara berkelompok, dan punya bakat kepemimpinan.

Baca Juga: Cara Mendidik Anak Usia 2 Tahun agar Cerdas

Lima Kebiasaan dalam Cara Membuat Anak Cerdas

Cara membuat anak cerdas dan pintar membutuhkan keterlibatan orang tua. Bunda bisa membuat berbagai kebiasaan untuk membuat Si Buah Hati tumbuh menjadi anak yang cerdas, terutama jika Bunda sudah mengetahui jenis kecerdasan yang dimilikinya. Berikut ini lima kebiasaan yang bisa Bunda terapkan:

1. Memberikan makan dengan gizi seimbang

Asupan yang bergizi pada tiga waktu makan besar dan dua waktu ngemil dapat membantu Si Buah Hati tumbuh sehat dan cerdas. Menurut penelitian, dari satu juta anak sekolah yang diberi sarapan dan makan siang penuh gizi di sekolah, performa akademisnya meningkat sebanyak 16 persen, dan sejumlah 76 ribu anak tidak lagi dianggap tidak mampu belajar. 

2. Membaca bersama

Kegiatan satu ini disarankan untuk dilakukan sejak Si Buah Hati masih bayi, dan terus dilakukan sampai usianya lebih besar. Membaca dapat melatih Si Buah Hati menjadi lebih cerdas bahasa, menambah wawasannya karena ia terekspos dengan banyak pengetahuan, dan meningkatkan bonding antara Bunda dan Buah Hati. Bunda bisa membuat kebiasaan membaca bersama sebelum ia tidur. 

3. Membiasakan tidur yang cukup dan berkualitas

Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting bagi anak karena saat tidur, hormon-hormon pertumbuhan diproduksi. Saat tidur pula, sel-sel di tubuhnya disegarkan dan diperbaiki. Menurut penelitian, tidur yang cukup juga berpengaruh kepada pembelajaran dan daya ingat.

4. Berkomunikasi dengan baik

Cara mendidik anak usia 2 tahun agar cerdas lainnya adalah dengan membiasakannya untuk berkomunikasi timbal balik dengan berbicara dan mendengarkan. Menurut para ahli perkembangan anak, anak yang sudah dibiasakan berkomunikasi dengan baik saat usia dini, cenderung memiliki IQ lebih tinggi dan lebih sukses di sekolah. 

5. Bermain dan beraktivitas bersama

Orang tua disarankan untuk lebih banyak menghabiskan waktu bersama Si Buah Hati terutama saat usia toddler. Ajak ia belajar aktif menggunakan permainan yang mengasah kecerdasan yang ia miliki, baik di dalam maupun di luar ruangan. Bunda bisa mengajaknya berolahraga, bermain musik, atau yang lainnya, tapi jangan paksakan minat orang tua kepadanya.

Untuk melengkapi pemberian makanan bergizi untuk si Si Buah Hati yang dalam usia 1-3 tahun, Bunda bisa memberikan Si Buah Hati DANCOW 1+ Imunutri. DANCOW 1+ Imunutri mengandung Vitamin A, C, E, selenium, zink, tembaga, serta kalsium, vitamin D, protein, dan DHA, omega 3 & 6, dan zat besi. 

Cara mendidik anak usia 2 tahun agar cerdas dan pintar memang penting Bunda ketahui sejak dini agar Bunda bisa mendukung tumbuh kembang si Kecil karena cara mendidik anak tak bisa lepas dari keterlibatan dan dukungan orang tua. Lakukan sejak dini agar kecerdasannya dapat terstimulasi dan terasah sejak awal, ya Bunda!

Image Article
Tanda Anak Pintar dan Cerdas yang Bunda Jarang Sadari
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off
image_article_potrait
Ingin Tahu Cara Membuat Anak Cerdas Coba Terapkan 5 Kebiasaan Ini-2

Perlu Diketahui! Inilah Cara Mengatasi Diare Pada Anak

Published date

Jika tiba-tiba saja frekuensi buang air besar Si Buah Hati meningkat disertai dengan perubahan konsistensi fesesnya menjadi lebih cair dan sulit untuk ditahan, maka bisa jadi ia mengalami diare.

 

Anak balita memang lebih sering mengalami diare dibandingkan yang anak usia di atasnya. Cara mengatasi diare pada anak tergantung dari tingkat keseriusannya. Jika diare termasuk yang kronis, maka Bunda perlu memeriksakan Si Buah Hati ke dokter anak untuk menemukan penyebabnya.

 

Untuk tahu mengenai penyebab dan cara mengatasi diare pada anak, yuk cek informasi berikut ini!

 

Penyebab Diare pada Toddler

Diare terjadi saat ada gangguan di sistem pencernaan yang membuat feses menyerap lebih banyak air daripada biasanya. Salah satu fungsi usus besar adalah menyerap cairan agar feses yang terbentuk menjadi padat, tapi gangguan di sistem pencernaan membuat usus besar tidak bisa bekerja sebagaimana biasanya dan berdampak ke kondisi feses.

 

Infeksi virus dan bakteri sering menjadi tertuduh utama penyebab gangguan di sistem pencernaan saat Si Buah Hati mengalami diare, biasanya berwujud Rotavirus (60-70 persen kejadian) dan bakteri (10-20 persen kejadian).

 

Padahal sebenarnya ada berbagai kondisi yang dapat memicu gangguan ini selain infeksi virus dan bakteri, yakni antara lain:

  • Masuknya parasit ke dalam sistem pencernaan lewat makanan dan minuman.

  • Intoleransi, yaitu gangguan di sistem pencernaan akibat zat-zat tertentu dalam makanan dan minuman.

  • Alergi, yang merupakan bentuk respon sistem imun terhadap zat-zat tertentu dalam makanan dan minuman.

  • Reaksi terhadap konsumsi obat-obatan.

  • Adanya penyakit di saluran pencernaan, misalnya radang usus dan penyakit Crohn.

  • Adanya gangguan pada cara kerja lambung dan usus, misalnya dalam bentuk sindrom iritasi usus besar.

Baca Juga: Minuman Apa yang Wajib Dikonsumsi saat Anak Diare?

 

Bentuk diare sendiri ada dua, yaitu:

  • Diare akut yang merupakan diare ringan yang berlangsung selama beberapa hari saja dan hilang dengan sendirinya. Mengatasi anak diare akut cukup dengan perawatan di rumah saja tapi Bunda sebaiknya tetap berkonsultasi dengan dokter anak.

  • Diare kronis yang merupakan diare yang tak kunjung sembuh setelah lebih dari 10 hari. Jika diare yang dialami Si Buah Hati termasuk kategori kronis, maka kemungkinan diare merupakan gejala dari penyakit lain. Makanya, harus dilakukan pemeriksaan oleh dokter anak terlebih dahulu untuk mengatasi diare pada anak.

 

Cara Mengatasi Diare pada Anak Usia Toddler

Sekitar 10 persen kejadian diare membuat anak mengalami dehidrasi. Karena itu, yang harus Bunda waspadai saat Si Buah Hati diare adalah dehidrasi, apalagi toddler cenderung lebih mudah dehidrasi dibanding anak yang usianya lebih besar.

 

WHO sangat peduli dengan penyakit diare pada anak. Walaupun penyakit ini dapat dicegah dan diobati, tapi diare menjadi penyebab kedua tertinggi kematian anak balita di seluruh dunia. Diare juga berpotensi menyebabkan anak balita mengalami malnutrisi.

 

Olehnya itu, WHO membagikan langkah-langkah kunci sebagai cara mengatasi diare pada anak, yang oleh Kementerian Kesehatan RI diadaptasi menjadi Lintas Diare. Langkah-langkah tersebut adalah:

  1. Memberikan cairan rehidrasi oral atau oralit.

  2. Memberikan suplemen zink selama 10 hari berturut-turut. Zink terbukti dapat membantu mengurangi durasi diare sebanyak 25 persen dan volume feses juga berkurang 30 persen.

  3. Tetap berikan makanan dengan gizi yang seimbang dan cairan dalam jumlah banyak. Sebagai bagian dari cara mengatasi diare pada anak 1 tahun, Bunda bisa tetap memberikannya ASI. Jika diare disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri, maka ia boleh diberikan susu sebagai asupan cairan bergizi. Hentikan pemberian susu jika diare bertambah parah, karena bisa jadi Si Buah Hati mengalami diare akibat intoleransi laktosa.

  4. Selektif memberikan obat. Antibiotik tidak perlu diberikan kepada Si Buah Hati yang menderita diare walaupun penyebabnya adalah bakteri. Pemberian obat-obatan yang tidak tepat dikhawatirkan malah akan mengganggu kondisi usus.

  5. Memberi edukasi kepada orang tua dan keluarga tentang penyakit diare serta cara mengatasi diare pada anak.

 

Untuk melengkapi pemberian makanan bergizi Si Buah Hati, Bunda bisa memberikannya susu Dancow 1+ Nutritods. Susu bubuk ini mengandung zink, Lactobacillus rhamnosus dan serat pangan inulin. Selain itu, Dancow 1+ Nutritods juga memiliki kandungan 0 gram sukrosa serta tinggi kalsium dan protein, plus kandungan minyak ikan (DHA) serta omega 3 dan omega 6.

 

Terapkan cara mengatasi diare pada anak yang dianjurkan WHO dan Kementerian Kesehatan RI di atas agar si Buah bisa sembuh dari diare dengan tuntas, ya Bunda!

 

Referensi:

Image Article
Perlu Diketahui! Inilah Cara Mengatasi Diare pada Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Pertumbuhan Gigi Susu Pada Anak: Bagaimana Cara Merawatnya?

Published date

Tahukah Bunda bahwa dalam hidupnya manusia mengalami dua kali pertumbuhan gigi?

 

Kelompok gigi pertama, disebut dengan gigi susu atau gigi sulung, tumbuh dan tanggal pada usia kanak-kanak, mulai dari bayi sampai usia prasekolah-sekolah. Kelompok gigi susu ini kemudian digantikan oleh kelompok gigi permanen atau gigi dewasa yang pertumbuhannya berlangsung terus sampai usia dewasa.

 

Walaupun sifatnya tidak permanen, tapi gigi susu memiliki fungsi penting bagi si Buah Hati, yaitu membantunya belajar makan dan berbicara dengan benar. Makanya, gigi susu harus dirawat dengan baik untuk mencegahnya rusak dan tanggal sebelum waktunya.

 

Urutan Pertumbuhan Gigi Susu

Tidak ada standar yang baku mengenai usia pertumbuhan gigi anak. Gigi susu pertama biasanya muncul pada usia enam bulan, tapi bisa juga baru muncul pada usia 8-10 bulan. Umumnya, pertumbuhan gigi susu akan lengkap sebanyak 20 gigi saat si Buah Hati mencapai usia tiga tahun.

 

Gigi susu yang tumbuh pertama kali umumnya adalah gigi seri depan bawah. Urutan tahap pertumbuhan gigi anak adalah sebagai berikut:

 

  • Usia 6-10 bulan: gigi seri depan bawah.

  • Usia 8-12 bulan: gigi seri depan atas.

  • Usia 9-13 bulan: gigi seri atas.

  • Usia 10-16 bulan: gigi seri bawah.

  • Usia 16-23 bulan: gigi taring atas dan bawah.

  • Usia 13-19 bulan: gigi geraham atas dan bawah.

  • Usia 23-33 bulan: gigi geraham kedua atas dan bawah.

 

Kelompok gigi susu mulai tanggal saat si Buah Hati mulai memasuki usia enam tahun dan berlanjut sampai usianya 12 tahun. Sebelum gigi susu tanggal, bentuk rahang dan tengkoraknya akan berubah untuk memberi ruang bagi gigi permanen untuk tumbuh. Hal ini normal terjadi karena gigi permanen memiliki ukuran lebih besar dibanding gigi susu.

 

Membuat Buah Hati Nyaman saat Tumbuh Gigi

Tumbuh gigi menjadi fase yang tidak nyaman bagi si Buah Hati karena terasa nyeri. Saat tumbuh gigi, ia biasanya akan cenderung gelisah, rewel, mengeluarkan air liur yang banyak, dan suhu tubuhnya sedikit naik.

 

Bunda dapat membantu membuat pertumbuhan gigi lebih nyaman dengan cara sebagai berikut:

 

  • Memberi makanan renyah untuk dikunyah, misalnya apel, wortel, atau mentimun.

  • Mengompres gusi dengan kasa atau kain bersih yang sudah dibasahi air es.

  • Mengusap gusi yang meradang dengan sendok dingin.

  • Memijat lembut gusi dengan jari Bunda yang bersih.

  • Memberi obat penghilang rasa sakit sesuai petunjuk dokter anak.

 

Jika si Buah Hati mengalami demam, diare, dan ruam kulit, maka sebaiknya Bunda memeriksakannya ke dokter anak. Pasalnya, kondisi tersebut bukan disebabkan oleh tumbuh gigi, tapi oleh penyebab lainnya.

 

Merawat Gigi Susu

Kerusakan gigi dapat terjadi begitu gigi keluar dari gusi. Oleh karena itu, perawatan gigi susu sebaiknya dilakukan sedini mungkin dengan rutin membersihkannya sehabis makan. Saat si Buah Hati sudah berusia satu tahun, Bunda sudah bisa mengajaknya ke dokter gigi untuk melakukan pemeriksaan gigi pertama kali.

 

Pada usia toddler, gigi susu si Buah Hati sudah bisa dibersihkan menggunakan sikat gigi. Gunakan sikat gigi khusus untuk toddler lalu tambahkan pasta gigi anak yang mengandung fluoride cukup seukuran sebutir beras.

 

Sementara untuk anak usia prasekolah, pasta gigi yang digunakan hanya seukuran kacang polong. Sikat giginya dua kali sehari pada pagi dan malam hari.

 

Paparan makanan dan minuman bergula sering menjadi penyebab gigi susu menjadi rusak. Karena itu, sebaiknya Bunda menghindari si Buah Hati berlama-lama minum susu atau jus buah menggunakan botol.

 

Selain itu, biasakan ia untuk berkumur setelah makan agar tidak ada sisa-sisa makanan yang terselip di gigi.

 

Jangan lupakan asupan nutrisi untuk pertumbuhan gigi si Buah Hati ya, Bunda. Salah satu nutrisi yang penting untuk menjaga kesehatan gigi dan gusi adalah kalsium, yang bisa ditemukan dalam jumlah besar di dalam susu.

 

Untuk si Buah Hati, Bunda bisa memberikan Dancow 3+ Nutritods.

 

DANCOW 3+ Nutritods yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega-3  dan 6, serat pangan, Vitamin A dan C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. Kandungan kalsium di dalam susu bisa membantu pertumbuhan gigi si Buah Hati.

 

Pemberian nutrisi yang tepat dan sesuai akan membantu si Buah Hati mengalami pertumbuhan yang optimal, termasuk gigi susunya.

 

Referensi:

 

 

 

 

2-Year Molars: Symptoms, Remedies, and Everything Else (2018) – Healthline. Retrieved January 31, 2022, from https://www.healthline.com/health/parenting/2-year-molars

Image Article
Pertumbuhan gigi
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Susu untuk Capai TInggi dan Berat Badan Ideal Sesuai Umur

Published date

Ada parameter penting yang menjadi acuan dalam menilai pertumbuhan anak, yaitu berat badan menurut umur serta tinggi badan menurut umur.

 

Sama seperti berat badan, tinggi badan anak pun dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik eksternal maupun internal; salah satunya adalah nutrisi. Tinggi ideal anak lebih berpotensi untuk tercapai jika ia mendapatkan asupan nutrisi yang adekuat, terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan.

Tinggi Ideal Anak Usia Toddler dan Prasekolah

Jika merujuk ke Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak, maka indeks yang dapat digunakan untuk mengukur Tinggi ideal anak adalah panjang/tinggi badan menurut umur serta Indeks Massa Tubuh (IMT) menurut umur.

Cara mengukur skor IMT adalah: berat badan (kg)/tinggi badan (m)². Jadi jika skor IMT berada di rentang yang normal, maka berat badan dan tinggi badan si Buah Hati juga berada di rentang yang normal.

Berikut ini adalah daftar tinggi ideal anak laki laki dan tinggi ideal anak perempuan menurut umurnya:

Umur

(bulan)

Tinggi Badan Normal

Anak Laki-Laki

(cm)

Tinggi Badan Normal

Anak Perempuan

(cm)

13

72,1-84,2

70-83,1

18

76,9-90,4

74,9-89,4

24

81-96,3

79,3-95,4

30

85,1-102,1

83,6-101,3

36

88,7-107,2

87,4-106,5

42

91,9-111,7

90,9-111,2

48

94,9-115,9

94,1-115,7

54

97,8-119,9

97,1-119,8

60

100,7-123,9

99,9-123,7

Baca Juga: Susu yang Membuat Otak Cerdas dan Pintar DANCOW Anak 4 Tahun

Sedangkan untuk skor IMT yang ideal menurut umur adalah sebagai berikut:

Umur

(bulan)

IMT Normal

Anak Laki-Laki

IMT Normal

Anak Perempuan

13

14,3-18,1

13,7-17,7

18

13,9-17,5

13,3-17,2

24

13,8-17,3

13,3-17,1

30

13,6-17,1

13,2-16,9

36

13,4-16,9

13,1-16,8

42

13,2-16,8

12,9-16,8

48

13,1-16,7

12,8-16,8

54

13-16,6

12,7-16,8

60

12,9-16,6

12,7-16,9

Pengaruh Faktor External kepada Tinggi Badan Anak

Walau 80 persen dari tinggi badan seseorang dipengaruhi oleh faktor genetis, tapi faktor eksternal seperti nutrisi juga ikut mempengaruhi. Bunda harus benar-benar memperhatikan asupan nutrisi si Buah Hati pada periode emas 1000 HPK.

Kekurangan nutrisi dapat membuat ia mengalami penyimpangan pertumbuhan berupa tubuh yang pendek (stunted) atau sangat pendek (severly stunted) untuk usianya. Penyimpangan ini juga bisa terjadi akibat ia mengalami sakit dalam waktu lama.

Nutrisi paling dibutuhkan untuk pertumbuhan si Buah Hati adalah protein, disusul dengan mikronutrien yang di antaranya adalah kalsium, Vitamin D, dan Vitamin A.

Susu menjadi salah satu sumber nutrisi yang disebut dapat mendukung pertumbuhan si Buah Hati, termasuk membantunya mendapatkan tinggi ideal anak. Susu merupakan salah satu sumber protein hewani yang juga tinggi kandungan kalsium, Vitamin A, dan Vitamin D (lewat fortifikasi).

Selain nutrisi, faktor eksternal lainnya yang berpengaruh kepada tinggi ideal anak adalah:

  • Tidur yang cukup. Kualitas dan kuantitas tidurnya haruslah mencukupi karena hormon pertumbuhan diproduksi tubuh saat ia tidur. Toddler disarankan untuk tidur sebanyak 11-14 jam sehari, sementara anak prasekolah tidur sebanyak 10-13 jam. 

  • Aktif bergerak. Bergerak secara teratur setiap hari dapat membantu menguatkan tulang dan otot, serta memicu produksi hormon pertumbuhan. Ajak si Buah Hati berjalan kaki, bermain, naik sepeda, atau berolahraga ringan.

Jadi perlukah untuk mengomsumsi susu pertumbuhan untuk mendapatkan tinggi ideal bagi anak? Tentu saja jawabannya adalah “Ya!”.

Bunda dapat memberikan DANCOW 3+ Nutritods. Susu bubuk ini mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega-3 dan 6, serat pangan, tinggi Vitamin A dan C, dan mikronutrien lainnya, serta actobacillus rhamnosus.

Bunda juga bisa mendapatkan inspirasi pola makan yang sehat dan kaya nutrisi untuk si Buah Hati melalui Piring Nutrisi Dancow. Bunda tak perlu lagi kebingungan untuk mencari menu makanan yang mendukung pertumbuhan anak. Selamat mencoba!

Image Article
Tinggi ideal anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Kecerdasan Anak Banyak Jenisnya, lho! Bunda Sudah Tahu?

Published date

Seiring berlangsungnya tumbuh-kembang si Buah Hati, Bunda mungkin mulai berpikir, kecerdasan apa yang dimilikinya, ya?

 

Mengetahui kecerdasan anak sejak awal akan membantu Bunda memberikan stimulasi yang tepat kepada si Buah Hati, sehingga dapat mengembangkan kompetensi dan potensi yang ia miliki dengan optimal.

 

Jika menggunakan pemikiran tradisional, maka kecerdasan anak hanya dinilai berdasarkan hasil tes IQ (intelligence quotient) saja, Bunda. Menilai kecerdasan berdasarkan IQ seperti menyatakan bahwa kecerdasan manusia hanya memiliki satu bentuk saja yang sifatnya umum.

 

Selain itu, kecerdasan ini bersifat tetap sejak seseorang lahir dan sulit untuk berubah.

 

Namun dalam tiga dekade terakhir, berkembang pemikiran baru mengenai kecerdasan yang sangat berbeda, yaitu multiple intelligence atau kecerdasan majemuk. Teori ini dikemukakan oleh Howard Gardner, seorang psikolog perkembangan dan profesor di Harvard Graduate School of Education, pada 1983.

 

Dalam aspek kecerdasan anak ini, Gardner menyatakan bahwa kecerdasan tidak terbatas dalam satu bentuk saja melainkan majemuk. Menurutnya, ada delapan jenis kecerdasan yang dimiliki manusia, yang masing-masing mewakili cara manusia dalam memproses informasi. Berbeda dengan IQ, kecerdasan ini dipengaruhi oleh faktor genetik dan budaya.

 

Kedelapan jenis kecerdasan ini, antara lain:

 

  • Kecerdasan verbal-linguistik

Merupakan kecerdasan dalam menganalisa informasi dan penggunaan kata-kata secara efektif. jenis kecerdasan anak ini membuat si Buah Hati nantinya memiliki kemampuan lebih dalam membaca, menulis, berbicara, bercerita, dan penggunaan bahasa untuk berkomunikasi.

 

  • Kecerdasan logika-matematika

Merupakan kecerdasan untuk menganalisa masalah secara logis, memahami pola angka-angka dalam matematika, dan menyelesaikan masalah secara ilmiah. Si Buah Hati dengan kecerdasan ini nantinya akan ahli dalam menghitung, membuat rumus, dan memecahkan masalah.

 

  • Kecerdasan musikal

Merupakan kecerdasan anak yang membuatnya mampu mengenali nada, titinada, dan irama dalam musik, kemudian mengekspresikan diri lewat musik. Ia akan dengan mudah memahami musik secara mendalam dan menikmati bermain alat musik atau menyanyikan lagu.

 

  • Kecerdasan gerak tubuh

Merupakan kecerdasan dalam mengontrol tubuh dan menggunakan fisiknya untuk memecahkan masalah atau berkreasi. Buah hati Bunda yang memiliki kecerdasan gerak tubuh biasanya memiliki koordinasi dan keseimbangan tubuh yang baik dan senang beraktivitas fisik.

 

  • Kecerdasan visual-spasial

Merupakan kecerdasan dalam memvisualisasikan sesuatu dan memiliki nalar yang baik terhadap ruang dan arah. kecerdasan anak ini membuatnya dapat membaca grafik dan bagan dengan mudah, senang berkreasi melalui seni rupa, serta cepat menyelesaikan permainan puzzle.

 

  • Kecerdasan interpersonal

Merupakan kecerdasan dalam mengartikan dan memahami perasaan, mood, keinginan, dan niat orang lain. Anak yang memiliki kecerdasan ini dapat menjalin hubungan yang baik dengan orang lain, berkomunikasi dengan baik, dan bekerja dengan efektif bersama orang lain.

 

  • Kecerdasan intrapersonal

Merupakan kecerdasan untuk memahami diri, termasuk mengetahui emosi, keinginan, kelebihan dan kekurangan, potensi diri, dan lainnya. Karakteristik dari kecerdasan anak ini adalah memiliki kesadaran diri yang tinggi, kenal dengan dirinya sendiri, serta senang menganalisa teori dan ide.

 

  • Kecerdasan naturalis

Merupakan kecerdasan dalam mengenali dan mengklarifikasi  flora, fauna, dan segala sesuatu di alam, serta memiliki kepekaan terhadap bentuk-bentuk yang ada di alam. Anak dengan kecerdasan naturalis umumnya gemar mempelajari biologi, botani, zoologi, dan astronomi, serta hobi berpetualang di alam. 

 

Perlu Bunda pahami bahwa jenis kecerdasan anak ini tidak ada artinya tanpa stimulasi. Karena itu, untuk memastikan perkembangan kecerdasan anak, Bunda bisa menstimulasi si Buah Hati dengan kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan jenis kecerdasan yang ia miliki.

 

Misalnya, Buah Hati dengan kecerdasan visual-spasial yang biasanya senang menggambar diberikan peralatan menggambar. Bisa juga Buah Hati dengan kecerdasan logika-matematika diperkenalkan dengan berhitung lewat lagu-lagu sederhana.

 

Dukung pula perkembangan kecerdasan Buah Hati Bunda dengan pemberian nutrisi yang tepat, yaitu Dancow 3+ Nutritods.

 

Susu bubuk ini mengandung 0 gram sukrosa serta zat besi, zink, omega-3  dan omega-6, minyak Ikan, Vitamin A dan C, serta Lactobacillus rhamnosus.

 

Dengan stimulasi yang tepat ditambah dukungan nutrisi dari Dancow 3+ Nutritods, perkembangan pun dapat berlangsung dengan optimal.

 

Referensi:

 

 

 

The Theory of Multiple Intelligences and Critical Thinking (2015) – Glokalde. Retrieved January 30, 2022, from http://www.glokalde.com/pdf/issues/2/Article6.pdf

Image Article
kecerdasan anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Apa Saja Sih, Tahapan Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini?

Published date

Di usia dini seorang anak  akan mempelajari berbagai keterampilan untuk mendukung perkembangannya, salah satunya adalah keterampilan bahasa/komunikasi.

Proses untuk mempelajari berbagai keterampilan ini tidak berlangsung instan dan terbagi menjadi beberapa tahap. Namun, perkembangan bahasa anak usia dini misalnya, sudah dimulai sejak bayi lalu secara bertahap akan terus berkembang sampai ia kuasai dengan baik saat usianya lebih tua.

Keterampilan ini sangat penting untuk dikuasai si Buah Hati karena penggunaan bahasa merupakan cara ia untuk berkomunikasi. Selain itu, keterampilan bahasa juga akan  membantunya untuk mengekspresikan dan memahami perasaannya, membantunya berpikir, belajar, dan memecahkan masalah, serta membantunya membina hubungan dengan orang lain.

Keterampilan bahasa juga menjadi dasar si Buah Hati dalam belajar membaca dan menulis.

Untuk mengetahui apakah perkembangan bahasa anak usia dini sudah sesuai dengan kebanyakan anak seusianya, para ahli perkembangan anak membuat daftar tonggak perkembangan bahasa mulai dari usia 0-5 tahun.

Perlu Bunda pahami bahwa kecepatan tumbuh-kembang anak tidak selalu sama. Namun dengan adanya tonggak perkembangan ini, Bunda dan dokter anak akan mengetahui jika terjadi keterlambatan perkembangan bahasa si Buah Hati, sehingga bisa segera diambil tindakan untuk mencari penyebabnya.

Berikut ini adalah tahap perkembangan bahasa anak usia dini, serta tonggak perkembangannya, saat si Buah Hati sudah memasuki usia toddler (1-3 tahun). Yuk Bunda, disimak dan dipahami!

  • Usia 13 bulan

Si Buah Hati sudah dapat:

  • Menggunakan dan mengucapkan sekitar 10 kata yang sudah ia pahami artinya.
  • Memahami konteks kata tunggal dan mengucapkannya, kebanyakan berupa kata benda.
  • Merespon ucapan permintaan yang sederhana, misalnya “Duduk”, “Sini, nak”, atau “Kasih ke Bunda”.
  • Menggunakan gerakan-gerakan sederhana untuk menyampaikan maksudnya, misalnya melambaikan tangan dan menggelengkan kepala.
  • Membuat intonasi suara yang berbeda.
  • Mengucapkan “Mama”, “Papa”, “Bubu”, dan kata seruan seperti “O ow!”
  • Meniru kata-kata yang Bunda ucapkan.
     
  • Usia 18 bulan

Si Buah Hati sudah dapat:

  • Menggunakan dan mengucapkan 20 kata walaupun tidak jelas.
  • Merangkai dua buah kata sederhana.
  • Membuat gerakan sederhana ditambah kata yang tepat untuk menyampaikan maksudnya. Misalnya, “Nggak!” sambil menggelengkan kepala atau “Dadah!” sambil melambaikan tangan.
  • Menunjukkan jari ke sebuah benda sambil bertanya, “Apa?” dan meminta Bunda menyebutkan nama benda tersebut.
  • Mengacu kepada dirinya sendiri dengan menggunakan namanya.
     
  • Usia 24 bulan

Si Buah Hati sudah dapat:

  • Menggunakan dan mengucapkan 50 kata.
  • Memahami sebagian besar apa yang Bunda katakan.
  • Menunjuk benda atau gambar yang ada di buku saat Bunda sebutkan namanya.
  • Menyebutkan nama dari orang-orang yang dikenalnya.
  • Menyebutkan nama beberapa anggota tubuh.
  • Merangkai 2-3 kata sederhana menjadi kalimat, biasanya berupa kata benda dan kata kerja.
  • Mengerjakan apa yang diminta, misalnya, “Panggilkan Ayah, ya” atau “Taruh bukunya di meja”.
  • Mengulang kata-kata yang ia dengar saat diajak bicara.
     
  • Usia 36 bulan

Si Buah Hati sudah dapat:

  • Menggunakan dan mengucapkan 300 kata.
  • Sudah bisa mendengarkan saat diajak bicara tapi mudah terdistraksi.
  • Mengerjakan apa yang diminta sampai tiga langkah, misalnya, “Sendalnya dicopot ya, dan ditaruh di rak”.
  • Mengetahui nama benda-benda yang familiar.
  • Menyebutkan nama, umur, dan jenis kelamin.
  • Menyebutkan nama anak-anak lain yang ia anggap teman.
  • Mengucapkan aku, kamu, kita, serta kata-kata jamak.
  • Sudah bisa berbicara yang dipahami oleh orang yang tidak ia kenal.
  • Bisa mengobrol menggunakan 2-3 kalimat.

Baca Juga: Stimulasi untuk Membantu Si Buah Hati Belajar Kesehatan

Tonggak perkembangan bahasa anak usia dini sifatnya tidak pasti ya, Bun! Pasalnya, perkembangan ini bisa berlangsung lebih awal atau bisa berlangsung lebih lambat. Jika keterlambatannya berlangsung sampai berbulan-bulan, maka sebaiknya Bunda berkonsultasi dengan dokter anak agar dilakukan pemeriksaan.

Untuk mendukung perkembangan bahasa anak usia dini 0-6 tahun, pastikan kebutuhan nutrisinya tercukupi. Sebagai pelengkap pola makan sehat sehari-hari, Bunda bisa memberikan susu pertumbuhan sesuai dengan kelompok usianya.

Untuk Buah Hati usia toddler (1-3 tahun), Bunda bisa berikan Dancow 1+ Nutritods.

Susu pertumbuhan ini diformulasikan untuk anak usia 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium, protein, minyak ikan, omega-3 dan 6, serat pangan inulin, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Memahami berbagai aspek perkembangan bahasa anak usia dini akan membantu Bunda memberikan stimulasi dan nutrisi yang tepat untuk si Buah Hati.

Dilengkapi pula dengan Lactobacillus rhamnosus, mulai sekarang, yuk ambil langkah-langkah yang tepat untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan anak!

Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan susu DANCOW. Bunda juga bisa tukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi? Tukar poin sekarang!

Referensi:

  • CDC’s Developmental Milestones (2021) – CDC. Retrieved February 2, 2022, from https://www.cdc.gov/ncbddd/actearly/milestones/index.html
     
  • Language development in children: 0-8 years (2021) – Raising Children. Retrieved February 2, 2022, from  https://raisingchildren.net.au/babies/development/language-development/language-development-0-8
     
  • Stages of Speech and Language Development – NHS. Retrieved February 2, 2022, from https://www.hct.nhs.uk/media/2197/stages-of-speech-and-language-development.pdf
Image Article
Perkembangan bahasa anak usia dini
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Mengajarkan Anak Makan Sendiri agar Mandiri

Published date

Duh aku gak mau nyuruh anakku makan sendiri. Pasti bikin berantakan. Udah gitu, lama lagi makannya!” Apakah kata-kata ini sering terlintas di pikiran Bunda? Mendampingi anak yang sedang belajar makan sendiri memang merupakan salah satu masa yang melelahkan. Makanan yang dilempar, lantai yang jadi kotor, dan makanan yang tidak kunjung habis karena tidak dikunyah menjadi pemandangan sehari-hari  saat Bunda menemani Si Buah Hati makan. Mungkin seringkali Bunda mengambil jalan pintas dengan menyuapi Si Buah Hati agar segalanya bisa cepat selesai  dan rumah tidak kotor. Namun, Bunda tidak bisa terus menerus menyuapi Si Buah Hati, kan? Akan ada masanya dimana Si Buah Hati sudah harus bisa makan tanpa dibantu. Bagaimana ya cara mengajarkan anak makan sendiri? Yuk, simak artikel berikut ini.

 

Ajarkan Anak di Usia yang Tepat

Tahap awal yang perlu Bunda lakukan agar Si Buah Hati berani makan sendiri adalah mengajarkan Si Buah Hati di usia yang tepat. Terlalu awal mengajarkan Si Buah Hati akan membuatnya merasa  tertekan  sehingga  berisiko  membuat  Si  Buah  Hati  menghindari aktivitas makan. Nah, kapan ya usia yang tepat ini?  Salah satu cara mengajarkan anak makan makan sendiri saat ia sudah mampu duduk tanpa  dibantu. Hal ini terjadi saat Si Buah Hati berusia 8 hingga 12 bulan. Di rentang usia ini, Bunda dapat memberikan finger foods, yaitu makanan  yang  mudah  digenggam.  Hal  ini  berkaitan  dengan  perkembangan  motorik  halus Si Buah Hati,  dimana  idealnya  ia  sudah  mulai  menggunakan  ibu jari dan jari telunjuknya untuk mengambil makanan sendiri. Perkembangan motorik halus Si Buah Hati akan terus berkembang. Memasuki usia 1  tahun,  Si  Buah  Hati  sudah  lebih  kuat  menggenggam sehingga ia dapat mulai menggunakan  sendok  untuk  makan.  Nah,  di  usia  ini  lah  inilah Bunda dapat lebih sering mendorong Si Buah Hati  untuk  makan  sendiri  (Marotz  &  Allen, 2013). Selain sejalan dengan tahap perkembangan motorik  halus,  mendorong anak untuk makan sendiri di sekitar usia ini juga sesuai  dengan  tugas  perkembangan  sosio-emosional anak di usia yang sama.

 

Berikan Kesempatan pada Anak

Dari perspektif perkembangan sosio-emosional, di usia 18 bulan hingga 3 tahun, anak mulai merasa mampu melakukan berbagai hal secara mandiri. Kunci dari perkembangan anak di tahapan  usia  ini  adalah  kesempatan  untuk  mencoba  menjalani  rutinitas  sehari-hari, termasuk makan sendiri (Marotz & Allen, 2013). Saat memberikan anak kesempatan untuk makan sendiri, artinya Bunda membiarkan Si  Buah  Hati  makan  sendiri  tanpa  memberikan kritik berlebihan terkait perilaku makannya (Crystal Karges Nutrition,  2019).  Sebenarnya, dengan mengamati perilaku makan Bunda, anak sudah  memahami  perilaku  makan  yang benar. Akan tetapi, masih terbatasnya kemampuan motorik membuat  Si  Buah  Hati menampilkan perilaku makan yang kita nilai kurang baik (Marotz & Allen, 2013). Kesempatan yang Bunda berikan  kepada  Si Buah Hati untuk dapat makan sendiri akan membuat Si Buah Hati yakin akan kemampuannya. Dampak jangka panjang dari hal ini adalah Si Buah Hati tumbuh menjadi anak yang percaya diri. Sebaliknya, apabila Bunda cenderung melarang, Si Buah Hati akan tumbuh menjadi anak yang peragu (Marotz & Allen, 2013).

 

Percaya pada Anak

Pertanyaan yang berikutnya muncul adalah “Gimana ya biar berani kasih kesempatan buat anak? Takut deh kalau nanti tersedak. Atau jarinya luka kena garpu!” Jawaban dari pertanyaan ini merupakan poin terpenting dari apapun yang kita lakukan dalam mengasuh anak, yaitu rasa percaya (trust). Rasa percaya yang Bunda berikan secara tidak langsung akan dirasakan Si Buah Hati, dan memengaruhi tindakan mereka (Crystal Karges Nutrition, 2019). Saat Si Buah Hati merasa Bunda percaya kepadanya, ia akan terdorong untuk berani melakukan hal yang Bunda minta. Akan tetapi, saat Si Buah Hati merasakan keraguan Bunda, ia pun akan ikut menampilkan keraguan. Untuk mengurangi keraguan Bunda membiarkan Si Buah Hati makan sendiri, Bunda perlu percaya bahwa kemampuan untuk makan merupakan salah satu kemampuan bawaan pada anak. Artinya, anak pasti dapat menguasai kemampuan ini. Bunda juga perlu percaya bahwa kemampuan anak  untuk makan sendiri akan semakin baik seiring dengan kesempatan yang mereka peroleh (Crystal Karges Nutrition, 2019). Ingat, practice makes perfect!

 

Membiarkan anak makan sendiri mungkin membuat lantai kotor atau memperlambat waktu makan. Namun, membiasakan anak makan sendiri merupakan salah satu hal yang dapat membentuk anak menjadi pribadi yang percaya diri. Sebelum membiasakan anak untuk makan sendiri, Bunda perlu percaya bahwa Si Buah Hati pasti dapat makan dengan baik. Selain itu, Bunda juga dapat melengkapi kebutuhan nutrisinya dengan DANCOW 1+ Nutritods setiap hari.

 

DANCOW 1+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

 

Jadi, sudah siapkah Bunda memberikan cara mengajarkan anak makan sendiri?

 

 

Referensi:

Crystal Karges Nutrition (2019). Healthy Kids: How to Raise Confident and Competent Eaters. Retrieved December 21, 2021 from https://www.crystalkarges.com/blog/healthy-kids-how-to-raise-confident-and-competent-eaters

Marotz, L. R., & Allen, K. E. (2013). Developmental profiles: Pre-birth through twelve. Wadsworth: Cengage Learning.

Image Article
Minta Anak Makan Sendiri? Siapa Takut!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Apa Fungsi Sukrosa pada Susu untuk Si Buah Hati?

Published date

Apakah Bunda masih sering menemukan kandungan gula dalam susu untuk usia sekolah? Dalam segelas susu untuk Si Buah Hati, selain vitamin dan mineral, terkadang juga mengandung gula. Asupan gula harian Si Buah Hati sebaiknya dibatasi karena konsumsi gula yang terlalu banyak berdampak kurang baik bagi kesehatannya.

Apa Fungsi Sukrosa pada Susu? 

Ada beberapa jenis gula, salah satunya sukrosa. Sukrosa merupakan disakarida (salah satu jenis molekul gula) yang terbentuk dari glukosa dan fruktosa. Dalam kehidupan sehari-hari, bentuk sukrosa yang sering ditemui adalah gula pasir. Lalu, apa fungsi sukrosa pada susu dan apa efeknya?

Fungsi sukrosa pada susu adalah menambah rasa manis untuk meningkatkan rasa sehingga lebih disukai Si Buah Hati.

Selain menambah rasa manis pada susu, sukrosa juga dapat memberikan manfaat bagi tubuh. Melansir dari Healthline, sukrosa juga bisa menjadi sumber energi bagi tubuh untuk mendukung kinerja fungsi organ, sehingga kita dapat beraktivitas dengan nyaman. Sayangnya, penggunaan sukrosa secara berlebih dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan.1

Dampak Susu Mengandung Sukrosa pada Buah Hati

Bunda perlu mempertimbangkan fungsi sukrosa pada susu dan dampaknya pada tumbuh kembang anak, sebab, jumlah dan frekuensi konsumsi sukrosa yang berlebihan bisa berdampak buruk bagi kesehatan anak. Berikut contoh efek dari konsumsi sukrosa berlebihan:

1. Menyebabkan Karies 

Gigi Konsumsi terlalu banyak gula dari makanan ataupun minuman dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi Si Buah Hati lho, Bunda. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi sukrosa, laktosa, dan glukosa yang berlebihan meningkatkan kehilangan mineral pada email gigi. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan gigi. Untuk menjaga agar anak tidak mengalami sakit gigi, yang bisa menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan, Bunda perlu membatasi asupan gula Si Buah Hati.

2. Mengganggu Penyerapan Nutrisi

Kandungan gula yang tinggi dalam susu pertumbuhan termasuk sukrosa, laktosa, hingga fruktosa, dapat mengganggu penyerapan nutrisi tertentu. Gula tambahan tidak hanya menggantikan makanan bernutrisi tinggi dalam makanan, tetapi juga dapat mengurangi nutrisi dari makanan lain yang telah dikonsumsi, serta dari simpanan tubuh, untuk memungkinkan oksidasi yang tepat dan membebaskan kalori sebagai energi.

3. Menyebabkan Asupan Kalori Berlebih

Asupan gula yang tinggi, dalam hal ini termasuk sukrosa, berkaitan dengan asupan kalori berlebih. Ini juga berkaitan dengan peningkatan berat badan. Meski begitu, kalori dalam gula tidak direkomendasikan untuk peningkatan berat badan Si Buah Hati lho, Bunda. Ini karena gula minim nilai gizi sehingga sering disebut miskin zat gizi.

4. Mengganggu Pencernaan

Konsumsi gula yang berlebihan dapat mengubah keseimbangan bakteri menguntungkan dalam usus. Hal ini bisa menyebabkan masalah pencernaan dan membahayakan kesehatan usus.

5. Mempengaruhi Fungsi Kognitif Anak

Asupan gula yang berlebihan pada anak juga bisa mempengaruhi fungsi kognitif Si Buah Hati. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi berlebih gula (sukrosa dan fruktosa) pada masa anak-anak dapat berdampak buruk pada memori dan kemampuan pembelajaran Si Buah Hati.

Baca Juga: Apa Fungsi Laktosa pada Susu Pertumbuhan? Cek di Sini!

Manfaat Konsumsi Susu Bubuk Anak Rendah Gula

Untuk Si Buah Hati yang sudah memasuki usia satu tahun keatas, Bunda bisa memberikan susu pertumbuhan bebas sukrosa atau mengandung 0 gr sukrosa. Beberapa manfaat susu pertumbuhan rendah gula sebagai berikut ini:

1. Menghindarkan Anak dari Risiko Kegemukan Maupun Obesitas

Menurut penelitian, gula berlebih yang dikonsumsi terus-menerus dapat memicu obesitas. WHO sendiri menyarankan bahwa konsumsi gula untuk anak-anak sebaiknya dibatasi hingga kurang dari 10% total energi yang dibutuhkan sehari-hari.

Sebagai contoh Si Buah Hati yang berusia 5 tahun,  memerlukan total energi 1400 kkal tiap hari, berarti konsumsi gulanya tak boleh lebih dari 140 kkal per hari (2-3 sendok makan). Untuk menghindarkan Si Buah Hati dari risiko menjadi kegemukan atau obesitas, sebaiknya Bunda menghindari susu pertumbuhan dengan kandungan gula terlalu banyak, maupun dari makanan dan minuman manis lain yang dikonsumsi anak

2. Meminimalkan Risiko Karies Gigi

Salah satu yang menyebabkan munculnya karies gigi (gigi berlubang) pada Si Buah Hati adalah makanan yang bersifat kariogenik, yaitu makanan yang banyak mengandung gula dan mudah menempel di gigi. Dengan menghindari kandungan gula dalam susu pertumbuhan, berarti Bunda telah membantu meminimalisir risiko Si Buah Hati terkena karies gigi.

3. Menjauhi Kebiasaan Konsumsi Makanan Terlalu Manis

Secara alami, anak-anak memang menyukai makanan atau pun minuman yang manis-manis. Dengan mengurangi konsumsi gula, salah satunya dari susu yang tidak mengandung gula atau mengandung 0 gr sukrosa, Bunda telah memperkenalkan Si Buah Hati pada kebiasaan baik baru. Ia jadi mengetahui konsep membatasi konsumsi makanan manis secara berlebihan sejak dini.

Pada umumnya, konsumsi gula dalam kehidupan sehari-hari akan sulit untuk dihindari. Sebab anak-anak bisa mendapatkan gula dari berbagai jenis makanan dan minuman, termasuk susu.

American Academy of Pediatrics (AAP) menganjurkan batas maksimal konsumsi gula tambahan pada anak usia 2 ke atas adalah sebesar 25 gram atau setara dengan 6 sendok teh setiap harinya. Jumlah ini termasuk asupan gula baik gula alami maupun tambahan yang dikonsumsi anak-anak dalam satu hari.2
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memerhatikan kandungan gula dalam susu formula yang biasanya terdapat di bagian kemasan produknya.  

Rekomendasi susu bubuk anak rendah gula dan memiliki kandungan gizi yang lengkap adalah DANCOW 1+ Imunutri. Bukan baru, DANCOW 1+ Imunutri mengandung 0 gram sukrosa, juga vitamin A, C, E, Zink, Tembaga, Selenium, DHA, Omega-3, Omega-6, Zat Besi, Kalsium, Vitamin D, dan Protein di dalamnya. Rasa manisnya berasal dari kandungan laktosa atau gula alami dalam susu sapi, sehingga lebih sehat dan baik bagi tumbuh kembang Si Buah Hati.

Untuk menghindari konsumsi gula yang berlebihan, pastikan untuk mengikuti aturan penyajian seperti yang tertera dalam kemasan dan perhatikan asupan Si Buah Hati setiap harinya ya, Bunda. Kini, DANCOW hadir dengan harga yang lebih ekonomis, menjadikan pilihan Bunda semakin terjangkau. Bebaskan Si Buah Hati bereksplorasi dan tumbuh percaya diri bersama DANCOW!

Dengan informasi di atas, Bunda bisa memilih susu yang tidak mengandung gula atau dengan kandungan sukrosa dengan kadar lebih sedikit untuk menghindari dampak buruknya pada Si Buah Hati.

 

Sumber:

  1. Sucrose, Glucose, Fructose. What Are They?. Retrieved October 24 2024, rom https://www.healthline.com/nutrition/sucrose-glucose-fructose#what-are-they
  2. How to Reduce Added Sugar in Your Child’s Diet: AAP Tips. Retrieved October 23 2024, from https://www.healthychildren.org/English/healthy-living/nutrition/Pages/How-to-Reduce-Added-Sugar-in-Your-Childs-Diet.aspx#:~:text=Aim%20for%20less%20than%2025,under%202%20years%20of%20age.
Image Article
Apa Fungsi Sukrosa pada Susu dan Dampaknya pada Si Buah Hati?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Galaktosa
Quiz Answer 1 B
Laktosa
Quiz Answer 1 C
Sukrosa
Quiz Answer 1 D
Glukosa
Quiz Answer 2 A
5%
Quiz Answer 2 B
10%
Quiz Answer 2 C
15%
Quiz Answer 2 D
20%
Quiz Answer 3 A
Karena makanan kariogenik yang menyebabkan risiko karies banyak mengandung sukrosa
Quiz Answer 3 B
Karena sukrosa di dalam tubuh dipecah menjadi glukosa dan fruktosa yang tidak baik untuk gigi
Quiz Answer 3 C
Karena gigi anak-anak rentan terkikis oleh makanan yang mengandung sukrosa
Quiz Answer 3 D
Karena sukrosa disimpan dalam tubuh sebagai lemak sehingga berefek pada kesehatan gigi
Quiz 1
Gula pasir merupakan bentuk umum yang mudah ditemukan dari senyawa?
Quiz 3
Mengapa sukrosa dapat menyebabkan risiko karies gigi?
Quiz 2
Menurut WHO, asupan gula sebaiknya kurang dari berapa persen dari kebutuhan energi harian?
Kunci Quiz 1
C
Kunci Quiz 2
B
Kunci Quiz 3
A