1-3 Tahun

Product Name
Dancow 1+ Imunutri

Berapa Berat Badan Ideal Anak 2 Tahun Ini Penjelasannya

Published date

Salah satu tanda anak bertumbuh adalah bertambahnya berat badan. Tapi tidak sekadar bertambah, yang terbaik adalah bila berat badan anak ideal sesuai dengan kurva pertumbuhan.

Lalu, bagaimana cara mengetahui berat badan ideal anak 2 tahun? Adakah cara untuk mencapai berat badan ideal anak?

Mencari Tahu Berat Badan Anak Ideal

Berat badan seringkali digunakan sebagai indikator tumbuh kembang anak. Karenanya penting bagi Bunda untuk tahu apakah berat badan Si Buah Hati sudah ideal.

Bunda dapat memeriksa berat badan ideal anak dengan memeriksa tabel standar berat badan menurut umur (BB/U) sesuai jenis kelamin seperti dalam Permenkes RI Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak. Pengukuran berat badan sebaiknya dilakukan secara teratur dan dapat digunakan untuk mendeteksi  lebih awal jika ada penurunan berat badan.


Berikut tabel berat badan ideal menurut WHO yang digunakan di Indone

Usia

BB Ideal Anak Perempuan

BB Ideal Anak Laki-laki

1 tahun

7-11,5 kg

7,7 - 12 kg

2 tahun

9-14,8 kg

9,7-15,3 kg

3 tahun

10,8-18,1 kg

11,3 – 18,3 kg

4 tahun

12,3-21,5 kg

12,7-21,2 kg

5 tahun

13,7-24,9 kg

14,1-24,2 kg

Selain dari tabel berat badan anak 5 tahun pertama kehidupannya tersebut, Bunda juga bisa menghitung perkiraan berat badan ideal anak sesuai usia dengan menggunakan rumus di bawah ini :

  • Usia 1-6 tahun, rumusnya adalah
    (umur Si Buah Hati dalam tahun x 2) + 8 = berat badan ideal (dalam kg)
  • Usia 7-12 tahun, rumusnya adalah
    (umur Si Buah Hati dalam tahun x 7 - 5) : 2 = berat badan ideal (dalam kg)

Jika berdasarkan rumus di atas, maka berat badan anak ideal di usia 2 tahun adalah sekitar 12 kg.

Selain berat badan, untuk memastikan tumbuh kembang anak ideal menurut WHO juga perlu dicek dengan melakukan pengukuran secara rutin untuk tinggi badan dan lingkar kepala anak. WHO juga mengeluarkan tabel tinggi badan anak dan lingkar kepala yang ideal sesuai dengan usianya.

Baca Juga: Milestones Perkembangan Bayi

Cara Menaikkan Berat Badan Anak Sesuai Usia

Bunda tentu menginginkan seiring bertambahnya usia maka berat badan anak juga akan meningkat. Namun, jika Si Buah Hati belum mencapai berat badan idealnya, Bunda tidak perlu terburu-buru merasa khawatir.

Bunda bisa berusaha menaikkan berat badan Si Buah Hati dengan beberapa cara berikut ini1:

1. Penuhi kebutuhan gizinya

Memberi asupan makanan sehari-hari saja tidak cukup untuk mencapai berat badan ideal anak umur 2 tahun. Bunda juga perlu mempertimbangkan kandungan gizi di dalam makanan. Gizi penting untuk tumbuh kembang anak di antaranya, protein, karbohidrat, kalsium, zat besi, vitamin, dan mineral.

Asupan makanan anak dengan komposisi gizi yang tepat dari segi jumlah, jenis, dan frekuensinya akan memperbaiki status gizi. Status gizi yang baik tidak hanya membantu mencapai berat badan ideal, melainkan memperkuat imunitas tubuh sehingga anak mampu menangkal infeksi.2

2. Membangun kebiasaan dan pola makan yang sehat

Mengajarkan Si Buah Hati tentang kebiasaan dan pola makan yang baik dan sehat akan membuat mereka memiliki hubungan baik dengan makanan hingga dewasa. Dengan begitu, anak jadi tahu jenis makanan yang baik untuk tubuh, bagaimana cara menyiapkan makanan yang baik, hingga mengenali rasa lapar dan cara mengatasinya dengan baik.3

Karena itu, pemberian makan kepada anak tidak hanya urusan kualitas dan kuantitas nutrisinya, tapi menjadi kegiatan interaktif antara anak dan pemberi makan. Bunda bisa memperhatikan suasana dan lingkungan, sikap responsif terhadap bahasa tubuh anak, pengaturan jadwal makan, dan lainnya.4 Selain itu, dampingi anak selama proses makan berlangsung. Ajak anak makan bersama anggota keluarga yang lain, sehingga bisa belajar dengan mencontoh orang disekitarnya.

Bunda juga perlu menghindari pemberian kudapan atau makanan tertentu sebagai hadiah atau hukuman. Cara ini membuat Si Buah Hati menjadi punya trauma terhadap makanan. 
Melarang Si Buah Hati mengonsumsi makanan atau minuman tertentu  sebaiknya dilakukan dengan cara yang benar yang disertai penjelasan kenapa makanan tersebut dilarang.

Selain itu, hindari memaksa anak menghabiskan atau mengonsumsi makanan tertentu. Jika Si Buah Hati menolak makan atau menghabiskan makanan tertentu, coba contohkan di depannya bahwa Bunda menikmati makanan tersebut atau makan secara bersama-sama.

3. Ajak anak aktif bergerak

Setelah kebutuhan gizinya terpenuhi, selanjutnya Bunda harus mengajak Si Buah Hati untuk aktif bergerak. Rutin bergerak setiap hari penting untuk tumbuh kembang anak. Lakukan aktivitas fisik bersama anak usia 2 tahun setidaknya 3 jam sehari.

4. Pastikan waktu tidur anak cukup

Untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, Si Buah Hati juga memerlukan istirahat yang cukup. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), anak balita usia 1-2 tahun memerlukan waktu untuk tidur dan beristirahat antara 11-14 jam per hari.

5. Beri asupan susu pertumbuhan

Memberi asupan susu pertumbuhan juga dapat membantu untuk mencapai berat badan ideal anak usia 2 tahun. Terlebih setelah usia 2 tahun, ia tidak lagi mendapat asupan ASI atau sudah disapih. Minum susu pertumbuhan secara rutin akan dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian baik gizi makro dan gizi mikronya.

Bunda bisa memberi Si Buah Hati asupan susu yang tinggi protein dan nutrisi penting lainnya, seperti susu DANCOW 1+ Imunutri.

Diformulasikan untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia 1-3 tahun, susu DANCOW 1+ Imunutri yang mengandung protein, Omega 3 & 6, DHA, zat besi, kalsium dan vitamin D dapat bantu tumbuh kembang Si Buah Hati agar tumbuh cerdas. Selain itu, DANCOW 1+ Imunutri tanpa gula pasir (0 gram sukrosa).

Demikian Bunda, cara mengetahui berat badan anak ideal ketika berusia 2 tahun dan tips menambah berat badan Si Buah Hati agar ideal. Semoga informasinya bisa bermanfaat, ya.

 

 

Sumber:

  1. Kurva Pertumbuhan WHO. IDAI. https://www.idai.or.id/professional-resources/kurva-pertumbuhan/kurva-pertumbuhan-who
  2. Nutrisi pada Bayi dan Batita di Era New Normal Pandemi Covid 19 - IDAI. Retrieved May 29 2024, from https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/nutrisi-pada-bayi-dan-batita-di-era-new-normal-pandemi-covid-19 
  3. Membangun kebiasaan makan yang sehat pada anak - UNICEF Indonesia. Retrieved May 29 2024, from https://www.unicef.org/indonesia/id/nutrisi/cerita/membangun-kebiasaan-makan-yang-sehat-pada-anak
  4. Pentingnya Mengatur Jadwal Makan Anak - IDAI. Retrieved May 29 2024, from https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pentingnya-mengatur-jadwal-makan-anak
Image Article
Berapa Berat Badan Ideal Anak 2 Tahun Ini Penjelasannya
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Yuk, Intip Cara Mengasah Otak Anak Agar Cerdas Berikut Ini!

Published date

Bunda tentu ingin Si Buah Hati tumbuh menjadi anak yang cerdas. Karena memiliki otak yang cerdas akan memudahkan anak dalam belajar dan menjalani kehidupan di sekolah dengan lancar.

Lantas, adakah cara mengasah otak anak agar cerdas sejak usia dini? Yuk, kita simak penjelasannya!

Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Anak

Ketika berbicara tentang kecerdasan anak, kebanyakan orang akan mengaitkannya dengan faktor keturunan atau genetik. Kecerdasan anak disebut karena salah satu atau kedua orang tuanya juga pintar. Namun apakah kecerdasan anak hanya dipengaruhi gen?

Penelitian tentang faktor yang mempengaruhi kecerdasan seorang anak telah banyak dilakukan. Kebanyakan menyimpulkan bahwa genetik bukan menjadi satu-satunya faktor penentu kecerdasan.

Ada sejumlah faktor luar diri atau eksternal yang turut membentuk kecerdasan, di antaranya lingkungan tempat tinggal, pendidikan, pola asuh, ketersediaan sumber pembelajaran, hingga asupan gizi.

Salah satu penelitian bahkan menyebut ada kaitan antara kecerdasan anak, yang ditunjukkan oleh nilai IQ, dengan lingkungan tempat tinggal, tingkat pendidikan dan penghasilan orang tua, sampai profesi ayah dan ibunya.

Cara Mengasah Otak Anak Agar Cerdas Sejak Dini

Karena kecerdasan anak juga dipengaruhi dari eksternal, kecerdasan Si Buah Hati dapat diasah sejak usia dini.

Maka dari itu, Bunda perlu tahu cara mengasah otak anak agar cerdas sedari kecil. Berikut ini beberapa tips mengasah otak anak yang bisa Bunda:

1. Ajak Si Buah Hati Mendengarkan Musik

Banyak manfaat yang bisa didapatkan anak dari mendengarkan musik atau memainkan alat musik. Pada anak usia dini, musik diyakini memainkan peran penting dalam perkembangan berbahasa. Sebuah penelitian menunjukkan musik dapat memperkuat kemampuan anak untuk memahami suara dan kata.

Manfaat dari paparan musik pada anak di usia dini di antaranya:

  • Membangun suasana hati dan mengurangi stres

  • Meningkatkan kemampuan konsentrasi dan menjadi lebih produktif

  • Meningkatkan kemampuan pembelajaran

  • Meningkatkan kosa kata dan kreativitas.

2. Kenalkan Kebiasaan Membaca

Studi terbaru menunjukkan bahwa keterampilan membaca dapat menjadi pertanda tingkat kecerdasan yang lebih tinggi. Bunda bisa mengenalkan kebiasaan membaca pada Si Buah Hati sejak dini dimulai dari sering membacakan buku dongeng atau cerita bergambar.

Baca Juga: Susu yang Membuat Otak Cerdas dan Pintar

3. Ajak Si Buah Hati Melukis

Kegiatan melukis memiliki manfaat yang luas bagi anak di usia dini, di antaranya mengajarkan tentang warna, membantu meningkatkan kepercayaan diri, mendorong kemampuan komunikatif, meningkatkan keterampilan motorik, membangun konsentrasi, melatih kesabaran, mendorong perkembangan indera sensorik, dan membangkitkan kreativitas.

4. Rutin Berolahraga

Aktivitas fisik dan berolahraga tidak hanya baik untuk kesehatan anak, namun juga dapat meningkatkan kecerdasannya. Sejumlah penelitian menunjukkan manfaat berolahraga untuk meningkatkan konsentrasi, fokus, daya ingat, dan sejumlah aspek kecerdasan lainnya.

5. Cukup Tidur dan Istirahat

Salah satu cara mengasah otak anak usia dini adalah dengan memastikan Si Buah Hati memiliki cukup waktu untuk tidur dan beristirahat. Menurut studi, anak usia sekolah yang tidur kurang dari 9 jam per malam memiliki perbedaan yang signifikan di area otak tertentu yang bertanggung jawab atas ingatan dan kecerdasan dibandingkan anak yang mendapatkan waktu tidur 9-12 jam per malam.

Penuhi Asupan Nutrisi Si Buah Hati

Selain berbagai kegiatan stimulasi, memenuhi kebutuhan gizi anak tidak kalah penting, karena nutrisi memiliki peran penting dalam perkembangan otaknya. Salah satu nutrisi yang berperan dalam meningkatkan kecerdasan otak adalah omega 3. Nutrisi ini dapat membantu fungsi kognitif, meningkatkan fokus, dan memahami pelajaran.

Omega 3 banyak ditemukan dalam ikan laut yang berlemak seperti ikan salmon, tuna, atau ikan sarden, juga dalam sayur bayam dan brokoli, atau susu pertumbuhan yang telah difortifikasi.

Untuk bantu penuhi kebutuhan gizi dan dukung daya tahan anak usia 1-3 tahun, Bunda dapat memberi Si Buah Hati asupan susu pertumbuhan DANCOW 1+ Imunutri. DANCOW 1+ Imunutri memiliki kandungan tinggi vitamin C dan zink, tinggi kalsium, protein, vitamin D, serta DHA, zat besi, dan Omega 3 & 6. 

Selamat mencoba, Bunda.

Image Article
Yuk, Intip Cara Mengasah Otak Anak Agar Cerdas Berikut Ini!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Tahapan Usia Tumbuh Gigi Si Buah Hati

Published date

Periode tumbuh gigi menjadi salah satu tahap tumbuh kembang anak yang paling dinantikan. Karena, setelah memasuki usia tumbuh gigi, akan ada banyak hal baru yang menanti Si Buah Hati seperti menggigit dan tekstur makanan yang lebih beragam.

Urutan Pertumbuhan Gigi Anak

Proses tumbuh gigi anak berlangsung secara bertahap, biasanya diawali dengan gigi seri dan ditutup dengan gigi geraham.

Berikut ini urutan proses pertumbuhan gigi anak yang umum terjadi:

  • Gigi seri depan bawah, tumbuh antara usia 5-10 bulan

  • Gigi seri depan atas, tumbuh di usia 6-12 bulan

  • Gigi seri kedua, muncul pada usia 9-16 bulan

  • Gigi geraham pertama, tumbuh antara usia 12-16 bulan

  • Gigi taring, muncul di usia 17-20 bulan

  • Gigi geraham kedua, tumbuh antara usia 20-33 bulan.

Susunan gigi anak yang tumbuh pertama merupakan gigi susu yang pada waktunya akan tanggal kemudian digantikan gigi permanen.

Usia anak tumbuh gigi antara satu dengan lainnya bisa berbeda. Walau demikian, umumnya gigi seri pertama tumbuh saat Si Buah Hati berusia 5-10 bulan.

Lalu, periode tumbuh gigi sampai usia berapa? Jika sampai tumbuhnya gigi geraham terakhir, proses pertumbuhan gigi anak akan berlangsung hingga usia sekitar 33 bulan. Saat menginjak 3 tahun, Si Buah Hati sudah memiliki 20 gigi.

Tanda Anak Memasuki Usia Tumbuh Gigi

Saat memasuki usia tumbuh gigi, anak mungkin akan menjadi lebih rewel dan sering menangis. Hal ini dikarenakan saat masuk tahapan tumbuh gigi biasanya akan diikuti timbulnya rasa tidak nyaman pada gusi Si Buah Hati.

Selain itu, ada beberapa tanda anak tumbuh gigi yang perlu Bunda perhatikan, yaitu:

  • Gusi memerah di tempat gigi tumbuh.

  • Anak sering menggosok pipi dan telinga karena rasa nyeri yang menjalar hingga pipi dan telinga.

  • Anak lebih sering menggigit dan mengunyah mainan, jari, atau bajunya untuk mengurangi rasa tidak nyaman akibat tumbuh gigi.

  • Air liur keluar lebih banyak sehingga Si Buah Hati sering ngeces dan muncul ruam iritasi di dagu karena terlalu lembab akibat air liur.

  • Anak sulit tidur di malam hari karena rasa tak nyaman di gusi.

Baca Juga: Pertumbuhan Gigi Susu pada Anak: Ini Tips Merawatnya!

Cara Mengurangi Nyeri Tumbuh Gigi

Terkadang Bunda akan merasa kasihan karena Si Buah Hati yang terus menangis atau rewel karena tumbuh gigi.

Tetapi bukan berarti Bunda tidak bisa berbuat apa-apa. Beberapa cara mengurangi nyeri pada gusi anak:

  • Memberi pijatan lembut pada gusi tempat tumbuh gigi. Jangan lupa cuci tangan yang dipakai memijat.

  • Memberi bantalan kasa yang telah direndam air dingin dan diperas ke gusi tempat tumbuh gigi.

  • Memberi mainan gigit atau finger food yang sudah didinginkan.

  • Mengusap dan membersihkan air liur yang membasahi dagu agar tidak iritasi.

  • Memeluk anak lebih sering untuk membantunya merasa lebih nyaman.

  • Bila perlu berikan obat anti-nyeri dengan terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter anak.

Tips Merawat Gigi Susu

Merawat gigi susu penting demi menjaga kebersihan mulut dan membantu gigi permanen tumbuh lebih rapi.

Setelah gigi pertama anak tumbuh, Bunda bisa mulai rutin membersihkannya menggunakan sikat gigi kecil yang lembut. Bersihkan dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride. Cukup gunakan sedikit pasta gigi pada ujung sikat, kira-kira sebesar butiran beras.

Saat anak berusia 2 tahun dan bisa meludah sendiri, segera ajarkan ia cara menyikat gigi. Bunda juga bisa mulai menjadwalkan kunjungan ke dokter gigi untuk Si Buah Hati.

Setelah anak berusia 6 tahun, gigi susu akan mulai tanggal secara bergantian. Urutan tanggalnya biasanya sama seperti urutan tumbuh gigi susu. Dimulai saat usia 6-7 tahun dan batas usia gigi tumbuh kembali adalah saat usia 12-13 tahun dengan gigi permanen berjumlah 28 buah. Empat gigi geraham bungsu baru akan tumbuh menjelang akhir usia remaja hingga dewasa.

Selain membantunya mengurangi rasa nyeri akibat tumbuh gigi, jangan lupa untuk tetap memberinya asupan bergizi agar kebutuhan nutrisinya terpenuhi.

Selain makanan bergizi, Bunda bisa memberikan susu pertumbuhan tinggi kalsium, seperti DANCOW 1+ Imunutri yang juga mengandung vitamin C, E, & zink, selenium, tembaga, protein, vitamin D, DHA, zat besi, dan Omega 3 & 6. DANCOW 1+ Imunutri diformulasi khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi dan mendukung daya tahan anak usia 1-3 tahun agar bebas bereksplorasi dan tumbuh percaya diri.

Demikian ulasan tentang usia tumbuh gigi anak yang mungkin perlu Bunda ketahui agar perawatan gigi Si Buah Hati bisa lebih optimal

Image Article
Tahapan Usia Tumbuh Gigi Si Buah Hati
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Mengenal Teknik Menyapih WWL dan Tips Sukses Melakukannya

Published date

Dulu, orangtua bisa melakukan segala cara untuk menyapih sang anak, bahkan dengan berbohong dan menakut-nakuti, seperti mengoleskan jahe atau sesuatu yang pahit ke payudara dengan tujuan anak kapok menyusu. Cara tersebut mungkin bisa berhasil menyapih anak, namun dapat menimbulkan trauma pada anak.

Lalu bagaimana cara menyapih yang baik? Bunda bisa mempraktikkan teknik menyapih WWL atau weaning with love. 

Memahami Teknik Menyapih WWL

Bagi yang belum pernah mendengar, tentu akan asing dan akan bertanya-tanya apa itu WWL? Metode WWL atau Weaning With Love merupakan teknik menyapih atau berhenti menyusui dengan memberikan cinta dan kasih sayang. Teknik ini juga disebut dengan Gentle Weaning.

Teknik WWL bertujuan untuk membuat anak berhenti menyusu dengan penuh kesadaran dan atas keinginannya sendiri atau tanpa paksaan. Dengan metode ini, saat anak berhasil disapih ikatan emosional dengan Bunda akan terjaga bahkan bisa semakin dekat. 

Cara Menyapih dengan Metode WWL

Teknik menyapih WWL mengutamakan pemberian cinta dan kasih sayang kepada Si Buah Hati. Beberapa cara menyapih dengan metode ini di antaranya:

1. Tidak menolak dan tidak menawari menyusui

Selama proses menyapih, jangan menolak saat anak meminta menyusu tapi tidak perlu juga menawari ia menyusu saat jadwalnya menyusu. Tapi, cara ini kemungkinan akan membuat proses menyapih menjadi lebih lama karena harus menunggu Si Buah Hati berhenti menyusu dengan sendirinya.

2. Mengubah kebiasaan menyusui

Mulai proses menyapih dengan mencoba mengubah kebiasaan menyusui. Misalnya, jika sebelumnya Bunda menyusui di sofa kamar cobalah hindari duduk di tempat tersebut. Sebaliknya, jika sebelumnya menyusui bisa di mana saja, ubah dengan menentukan hanya di satu tempat.

3. Alihkan perhatian

Sesaat sebelum tiba waktu menyusu, coba alihkan perhatian anak dengan mengajaknya bermain atau berjalan-jalan.

4. Kurangi waktu menyusui

Mengurangi waktu menyusui anak baik dalam frekuensi maupun durasi. Lakukan secara bertahap sesuai tahap pembiasaan Si Buah Hati.

5. Minta bantuan pasangan

Dalam menyapih menggunakan metode WWL, peran pasangan sangat besar. Mintalah pasangan untuk mengalihkan perhatian saat anak ingin menyusu, bisa dengan menggendongnya, menggantikan Bunda menemani bermain atau tidur.

Baca Juga: Cara agar Anak Mau Minum Susu Setelah Disapih

Tips Sukses Menyapih dengan Metode WWL

Metode menyapih dengan cinta atau WWL memiliki tantangan tersendiri. Salah satunya, dengan teknik WWL menyapih butuh waktu yang lebih lama. Karenanya, perlu cara agar menyapih dengan metode WWL ini dapat berjalan sukses.

Berikut tips yang bisa Bunda praktikkan saat menyapih Si Buah Hati dengan metode WWL:

1. Lakukan komunikasi sedini mungkin

Kunci sukses dalam menjalankan metode WWL adalah komunikasi antara Bunda dan anak. Jangan bosan memberi pengertian kepadanya tentang perlunya ia disapih. Lakukan komunikasi tentang menyapih dengan Si Buah Hati sedini mungkin.

2. Jujur kepada Si Buah Hati

Saat menyapih dengan metode WWL, pantang bagi Bunda untuk berbohong dan menakut-nakuti anak yang belum mau disapih. Karena hal itu dapat memberi trauma pada anak.

3. Gunakan kata-kata yang positif

Percayalah dengan kekuatan dari kata-kata. Selalu gunakan kata-kata positif dengan suara yang lembut dan tenang saat berkomunikasi dengan anak.

4. Berikan lebih banyak kasih sayang

Saat disapih, anak biasanya akan menjadi lebih rewel karena merasa akan kehilangan ikatan dengan Bunda. Adalah tugas Bunda untuk meyakinkan anak bahwa Bunda tetap ada untuknya. Berikan lebih banyak perhatian dengan pelukan, ciuman, dan habiskan waktu bersama Si Buah Hati.

5. Sabar dan jangan menyerah

Terakhir, tips sukses menyapih dengan metode WWL adalah bersabar dan jangan menyerah karena proses penyapihan bisa lebih lama dan melelahkan. Tetap konsisten dan jangan menyerah memberi pengertian kepada anak.

Selama proses menyapih, Bunda harus ingat untuk tetap menjaga asupan nutrisi Si Buah Hati. Berikan makanan dan minuman bergizi agar kebutuhan nutrisinya terpenuhi dan anak dapat tumbuh berkembang optimal. Bila perlu, berikan susu pertumbuhan untuknya.

Salah satu pilihan untuk Bunda adalah DANCOW 1+ Imunutri. DANCOW 1+ Imunutri diformulasi khusus untuk memenuhi gizi anak usia 1-3 tahun agar dapat bebas bereksplorasi dan tumbuh percaya diri.

Segelas susu DANCOW 1+ Nutritods Imunutri mengandung vitamin C dan D, zink, kalsium, protein, serta, DHA, zat besi, dan Omega 3 & 6 yang baik untuk Si Buah Hati.

Bagaimana Bunda, sudah paham kan dengan teknik menyapih WWL? Semoga bisa bermanfaat untuk membantu Bunda menyapih Si Buah Hati dengan penuh cinta, ya.

Image Article
Teknik Menyapih Weaning With Love dan Tips Sukses Melakukannya
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bunda, Cek Cara Menidurkan Anak Setelah Disapih yang Ampuh!

Published date

Seperti diketahui bersama, menyapih adalah salah satu tahapan penting dan proses yang harus dilalui setiap Bunda dan Si Buah Hati. 

Sayangnya, proses penyapihan bisa jadi tidak mudah untuk Bunda dan Si Buah Hati. Salah satu contohnya adalah bagaimana cara menidurkan anak setelah disapih. 

Karena memang menidurkan anak lebih mudah dilakukan dengan cara menyusuinya. Akan tetapi, bagaimana setelah disapih? Karenanya, yuk kita bahas beberapa tips menyapih anak saat tidur malam di sini.

Bagaimana Cara Menidurkan Anak Setelah Disapih?

Saat menyapih, Bunda mungkin mengalami kesulitan dalam menidurkan si Buah Hati, apalagi jika anak terbiasa menyusu hingga tertidur. 

Si Buah Hati bisa tertidur dengan nyenyak di malam hari meski tanpa disusui tidak bisa instan. Sebelum benar-bener berhenti menyusui, Bunda bisa mencoba beberapa cara berikut ini.

1. Pastikan Si Buah Hati Cukup Makan pada Siang Hari

Memastikan si Buah Hati cukup makan adalah cara mudah untuk mengurangi kebiasaan menyusunya. Jika perut anak kenyang, maka keinginan menyusunya akan berkurang.

2. Kurangi Waktu Menyusui Secara Perlahan

 Bunda bisa memberi tahu si Buah Hati bahwa ada durasi menyusu. Misalnya saja, Bunda mengijinkan anak menyusu selama 10 menit, 3 hari kemudian Bunda bisa mengurangi durasinya menjadi 5 menit. Begitu seterusnya hingga si Buah Hati tidak lagi menyusu.

3. Gantikan Cara Membuat Anak Nyaman Selain dengan Menyusui

Menyusu adalah salah satu cara si Buah Hati mendapat kenyamanan. Karenanya, saat tidak lagi boleh menyusu, Bunda perlu menggantikan cara si Buah Hati memperoleh kenyamanan. Misalnya saja, Bunda bisa memeluk, menimang, atau mengelus punggung.

Dengan melakukan 3 cara menidurkan anak setelah disapih di atas secara perlahan dan konsisten, Si Buah Hati tidak merasa kehilangan Bunda meski intensitas menyusui dikurangi.

Baca Juga: Cara agar Anak Mau Minum Susu Setelah Disapih

Perhatikan Tanda Anak Siap Disapih

Hanya saja, ada pertimbangan lain yang perlu diperhatikan oleh Bunda. Selain cara di atas, Bunda juga perlu memperhatikan tanda kesiapan si Buah hati dalam proses penyapihan. Beberapa tanda Si Buah Hati siap disapih, seperti:

  • Mulai tidak tertarik menyusu
  • Jarang meminta ASI
  • Durasi menyusu semakin singkat
  • Sering mengulum mainan atau tangan
  • Berat badan sudah bertambah hingga 2 kali lipat berat lahir.

Walaupun tidak ada aturan pasti terkait waktu mulai menyapih anak, disarankan untuk tetap memberikan ASI secara eksklusif hingga Si Buah Hati berusia 6 bulan dan dilanjutkan selama mungkin. Hal ini agar Si Buah Hati mendapatkan nutrisi dari ASI secara optimal.

Ketika mempraktikkan cara menyapih anak 1 tahun di atas, Bunda juga perlu tetap memastikan kebutuhan nutrisi harian Si Buah Hati terpenuhi. 

Selain dari makanan dan minuman bergizi lengkap dan seimbang, bila perlu Bunda bisa memberi susu pertumbuhan sebagai asupan tambahan.

Bunda bisa memilih susu pertumbuhan DANCOW 1+ Imunutri yang diformulasi khusus untuk mememenuhi gizi  anak usia 1-3 tahun agar ia dapat bebas bereksplorasi dan tumbuh percaya diri.

Susu DANCOW 1+ Imunutri mengandung vitamin C dan D, zink, tinggi kalsium, protein, serta, DHA, zat besi, dan omega 3 & 6.

Itulah ulasan tentang cara menidurkan anak setelah disapih yang perlu Bunda ketahui. Semoga informasi yang disampaikan bisa bermanfaat bagi Bunda dan Si Buah Hati, ya!

Image Article
Cara Menyapih Anak 1 Tahun dengan Cepat dan Efektif
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Ketahui Cara Menyapih Asi Anak yang Tepat

Published date

Bunda pasti setuju kalau ASI merupakan asupan terbaik bagi Si Buah Hati, terutama dalam 6 bulan awal kehidupannya. Selain itu, menyusui juga menjadi momen bagi Bunda untuk membangun ikatan emosional dengan Si Buah Hati. 

Namun pada akhirnya, akan tiba saat di mana anak harus berhenti menyusu dan Bunda perlu memikirkan cara menyapih anak. Meski demikian, dianjurkan Bunda menyusui anak hingga lebih dari 2 tahun. Dengan proses menyusui tersebut, imunitas Si Buah Hati dapat meningkatkan dan lebih mempererat ikatan emosional dengan Bunda.

Bila tidak dilakukan dengan tepat, tak jarang justru akan membuat Si Buah Hati rewel dan menimbulkan perasaan campur aduk bagi Bunda.

Karena itulah, Bunda perlu mengetahui cara menyapih anak yang tepat. Bagaimana caranya? Yuk, simak penjelasannya di artikel ini, Bunda!

Kenapa Si Buah Hati Perlu Disapih?

Kebutuhan nutrisi anak akan terus bertambah seiring dengan pertumbuhannya. Anak memang cukup hanya mendapat ASI selama 6 bulan pertama, namun setelahnya nutrisi ASI tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan gizi Si Buah Hati sehingga perlu makanan pendamping ASI (MPASI).

Seiring bertambahnya usia Si Buah Hati, jumlah makanan padat ditambah sementara frekuensi menyusu ASI berkurang. Saat anak memasuki usia 6 bulan, sebenarnya proses penyapihan sudah dimulai, karena biasanya anak sudah mulai mengonsumsi pengganti atau makanan pendamping ASI, sehingga tidak sepenuhnya melakukan proses menyusu kepada ibunya. Kemudian dari proses penyapihan ini, diharapkan ketika usia 2 tahun anak sudah bisa lepas dari menyusu.

Kapan Sebaiknya Anak Mulai Disapih?

Sebenarnya, tidak ada batasan usia kapan anak harus mulai disapih. Namun biasanya, menyapih bisa dilakukan setelah anak menginjak usia 2 tahun.

Untuk mengetahui waktu yang tepat memulai proses penyapihan, Bunda dapat mengonsultasikan hal tersebut pada dokter atau tenaga kesehatan lainnya.

Baca Juga: Menyapih Anak Umur Berapa? Yuk, Simak Penjelasannya di Sini!

Tips Cara Menyapih Anak Tanpa Rewel

Proses menyapih anak bisa menjadi tantangan tersendiri bagi Bunda dan Si Buah Hati karena ini merupakan proses yang emosional, baik pada Bunda dan Si Buah Hati.

Karenanya, Bunda perlu mengetahui cara menyapih anak dari ASI agar tidak rewel:

  • Lakukan Secara Bertahap 

Bunda perlu melakukan persiapan matang dan tidak bisa dilakukan secara terburu-buru atau mendadak untuk menghindari Si Buah Hati jadi terlalu rewel. 

  • Pastikan Si Buah Hati Sudah Siap

Yang terpenting dalam proses menyapih adalah memastikan anak sudah siap, dalam artian sudah bisa diajak kompromi. Hal ini karena menyusu bagi anak bukan sekadar mendapatkan ASI, tapi juga mendapatkan ketenangan dan kedekatan dengan Bundanya.

  • Gunakan Teknik Menyapih dengan Cinta

Istilah weaning with love yang saat ini sedang gencar – gencarnya di sosialisasikan. Selain itu yang bisa dilakukan adalah dengan mengurangi frekuensi menyusu, mengalihkan perhatian anak dengan mengajaknya bermain, membaca buku dan aktivitas lain yang menyenangkan yang bisa dilakukan bersama – sama. Proses tersebut bisa menjadi salah satu cara menyapih anak agar tidak rewel.

  • Mulai Menyapih di Siang Hari

Menyapih di siang hari itu memang lebih mudah, karena pada waktu tersebut Bunda bisa mencoba mengalihkan perhatian Si Buah Hati seperti menagajak bermain , belajar bersama, dan makan bersama. Hal itu juga bisa dilanjutkan saat malam hari, dimana Bunda dengan sabar memberi pengertian pada Si Buah Hati dan tetap memperlakukan penuh cinta dalam bentuk memeluk atau mencium anak, dimana hal itu juga bisa jadi cara menyapih anak agar tidak rewel pada malam hari

  • Hindari Menyapih dengan Cara Menakuti Si Buah Hati

Ritual menyapih anak dengan memberi obat merah dan brotowali pada puting payudara dengan tujuan agar anak takut dapat menyebabkan Si Buah Hati menjadi trauma dan bahkan seringkali tidak berhasil. 

Untuk melengkapi keperluan gizi Si Buah Hati, Bunda dapat memberi Si Buah Hati susu Dancow 1+ Imunutri yang diformulasi untuk anak usia 1-3 tahun. DANCOW 1+ Imunutri mengandung DHA, zink, zat besi, vitamin D, vitamin C, omega 3 & 6, kalsium, dan protein.

DANCOW 1+ Imunutri dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia 1-3 tahun sehingga ia dapat tumbuh dan bebas bereksplorasi.

Demikian Bunda, penjelasan seputar cara menyapih anak yang perlu diketahui. Sekarang sudah tahu kan, kapan dan bagaimana cara menyapih Si Buah Hati. Selamat mencoba!

Image Article
Ketahui Cara Menyapih Anak yang Tepat Berikut Ini
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Hal-hal yang Harus Diperhatikan Dalam Memilih Susu Anak Terbaik

Published date

Anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan membutuhkan asupan nutrisi penting setiap harinya, dan terkadang, tidak cukup hanya dari makanan sehari-hari. Untuk itu, Bunda bisa memberi Si Buah Hati asupan tambahan berupa susu.

Dalam memilih susu anak terbaik untuk Si Buah Hati, tentu tidak bisa sembarangan. Bunda perlu memahami beberapa hal seperti kandungan nutrisi, jenis susu, serta manfaat susu bagi tumbuh kembang anak. 

Manfaat Anak Minum Susu

Susu adalah sumber nutrisi penting yang bermanfaat mendukung tumbuh kembang Si Buah Hati. Susu kaya akan kalsium, protein, zat besi, juga vitamin D yang sangat dibutuhkan Si Buah Hati di masa pertumbuhan.

Berikut ini manfaat anak minum susu yang perlu Bunda ketahui:

  • Membantu pembentukan tulang dan gigi kuat. Kandungan kalsium dan vitamin D dalam susu dibutuhkan dalam membentuk tulang dan gigi anak.

  • Mendukung kecerdasan otak. Susu formula untuk anak kini telah diperkaya nutrisi otak, seperti omega 3 dan omega 6, serta AA dan DHA.

  • Sebagai sumber energi anak. Susu mengandung protein dan karbohidrat yang berfungsi sebagai sumber energi untuk mendukung aktivitas Si Buah Hati.

  • Membantu menjaga kesehatan tubuh anak. Dalam susu terkandung berbagai nutrisi penting lainnya yang berfungsi meningkatkan kekebalan tubuh anak dari penyakit.

  • Memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Susu yang diminum Si Buah Hati tidak hanya penting karena nutrisinya, namun juga bantu mencegah anak dari dehidrasi.

Memilih Susu Anak

Di pasaran saat ini banyak dijual produk susu yang semuanya menawarkan kualitas terbaik bagi tumbuh kembang Si Buah Hati. Lantas bagaimana cara Bunda memilih susu anak terbaik?

Berikut beberapa hal yang penting Bunda perhatikan:

1. Jenis Susu

Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam memilih susu anak adalah jenis susu yang sesuai untuk Si Buah Hati. Berikut jenis susu beserta fungsinya:

  • Susu sapi, adalah produk susu anak yang berbahan dasar susu sapi. Susu yang dijual di pasaran pada umumnya adalah susu sapi yang dapat dikonsumsi mayoritas anak dan telah difortifikasi dengan berbagai nutrisi penting bagi tumbuh kembang anak.

  • Selain susu sapi, ada beberapa alternatif susu untuk anak alergi susu sapi, di antaranya:

  • Susu formula hidrolisat ekstensif. Pada susu ini, protein susu sapi diproses dalam bentuk yang telah dipecah menjadi komponen yang lebih kecil. Sebagian besar bayi dan anak ASS dapat mentoleransi susu jenis ini dengan baik.

  • Formula asam amino. Formula yang mengandung asam amino bebas (bentuk paling sederhana dari protein) sebagai sumber nitrogen ini merupakan pilihan terbaik untuk bayi dengan ASS, terutama pada ASS berat. Formula asam amino dianggap sebagai pengobatan pilihan pertama untuk ASS.

  • Formula kedelai (soya). Formula ini menggunakan kedelai sebagai sumber protein untuk mengganti komponen susu sapi. Meskipun tidak mengandung susu sapi, namun dapat terjadi reaksi silang antara protein susu sapi dengan protein kedelai, sehingga 10 – 14% bayi ASS dapat mengalami reaksi alergi dengan penggunaan susu ini. Formula kedelai tidak dianjurkan untuk bayi di bawah 6 bulan. Formula ini dapat dipertimbangkan pada bayi dengan keadaan khusus, misalnya masalah ekonomi keluarga, bayi tidak dapat mentoleransi susu formula jenis lain, atau adanya preferensi khusus (pola makan vegetarian). 

  • Susu formula hidrolisat parsial, jenis ini tidak dianjurkan untuk bayi atau anak alergi susu sapi.

2. Usia dan Kondisi Anak

Sebelum memilih susu untuk anak, Bunda perlu memperhatikan usia Si Buah Hati karena kebutuhan nutrisi anak terus bertambah seiring pertambahan usianya dan itu merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Untuk Masyarakat Indonesia. . Kebutuhan nutrisi anak usia 1-3 tahun akan berbeda dengan anak usia 3-5 tahun. Sehingga, susu untuk anak 1 tahun sudah tentu berbeda dengan susu terbaik untuk anak 5 tahun ke atas.

Selain usia, kondisi anak juga menentukan susu terbaik baginya. Ada anak yang memiliki intoleransi laktosa atau alergi susu. Perhatikan kondisi Si Buah Hati sebelum memilih susu anak ya, Bunda.

Baca JugaSusu yang Membuat Otak Anak Cerdas dan Pintar

3. Nutrisi yang Terkandung Dalam Susu

Kandungan nutrisi dalam susu juga penting diperhatikan sebelum Bunda membeli susu untuk Si Buah Hati. Pilih susu dengan kandungan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak, seperti protein, kalsium, zat besi, vitamin A, vitamin D, hingga DHA dan omega 3 dan 6.

4. Rasa

Tidak semua anak menyukai rasa susu asli, sehingga Bunda dapat memilih susu dengan tambahan rasa favorit Si Buah Hati. Ada susu dengan rasa vanila, madu, atau cokelat.

Setiap anak berbeda antara satu dengan yang lain, termasuk dalam kebutuhan susu terbaiknya. Untuk itu, Bunda perlu memilih susu yang sesuai dengan kebutuhan Si Buah Hati.

Demikian penjelasan yang bisa Bunda jadikan pertimbangan sebelum membeli susu anak untuk Si Buah Hati. Selamat mencoba ya Bunda!

Image Article
Hal-hal yang Harus Diperhatikan Dalam Memilih Susu Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Menaikkan Berat Badan Anak 1 Tahun yang Bisa Bunda Lakukan

Published date

Setiap orang tua pasti ingin Si Buah Hati mereka dapat bertumbuh dengan sehat dan optimal. Salah satu tanda anak bertumbuh dengan baik adalah naiknya berat badan sesuai usia, terlebih saat Si Buah Hati berusia 1 tahun, di mana masih dalam periode emas atau golden age. 

Selama periode emas, yakni 1.000 hari pertama kehidupan ( mulai dari saat pembuahan di dalam rahim ibu sampai anak berusia 2 tahun) anak akan mengalami pertumbuhan paling pesat. Karenanya, penting bagi Bunda untuk mengetahui cara menaikkan berat badan anak 1 tahun yang termasuk pada periode emas.

Periksa Berat Badan Ideal Anak Sesuai Usia

Melihat berat badan Si Buah Hati yang terus bertambah tentu membuat Bunda senang. Namun, tidak cukup hanya bertambah berat badan, Bunda juga perlu memperhatikan berat badan Si Buah Hati tetap ideal sesuai dengan usianya.

Bunda dapat memantau berat badan ideal Si Buah Hati dengan mengacu pada Permenkes RI Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak yang memuat tabel standar berat badan menurut umur (BB/U) sesuai jenis kelamin dan telah disesuaikan dengan acuan dari WHO. Parameter BB ideal juga perlu dilihat dari 3 parameter BB menurut umur, BB menurut Panjang/Tinggi badan & Indeks massa tubuh menurut usia.

Berdasarkan tabel acuan dari Kemenkes dan WHO, berat badan normal menurut usia untuk anak 1-5 tahun adalah sebagai berikut:

Usia

BB Ideal Anak Perempuan

BB Ideal Anak Laki-laki

1 tahun

7 - 11,5 kg

7,7 – 12 kg

2 tahun

9-14,8 kg

9,7-15,3  kg

3 tahun

10,8-18,1 kg

11,3-18,3 kg

4 tahun

12,3-21,5 kg

12,7 – 21,2 kg

5 tahun

13,7-24,9 kg

14,1 – 24,2 kg

Ketika berat badan Si Buah Hati berbeda dengan acuan di atas, Bunda jangan langsung khawatir. Lakukan pengukuran rutin yang disesuaikan antara berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala. Lalu konsultasikan dengan dokter untuk mendapat saran terbaik. 

Baca JugaMengapa Anak Usia 1-3 Tahun Perlu Susu Pertumbuhan? Simak di Sini!

Tips Menaikkan Berat Badan Anak 1 Tahun

Berat badan anak yang tidak kunjung meningkat seiring bertambahnya usia dapat membuat khawatir, apalagi bila berat badan Si Buah Hati semakin menurun.

Untuk itu, Bunda perlu mengambil tindakan dengan menerapkan cara menaikkan berat badan anak 1 tahun. Berikut ini beberapa tips menaikkan berat badan anak 1 tahun:

1. Memberi Asupan Bergizi

Menaikkan berat badan anak tidak cukup hanya dengan banyak makan. Bunda perlu memberi Si Buah Hati asupan yang bergizi, terutama protein dan karbohidrat. 

Sumber protein bisa diperoleh bagus di antaranya dari daging merah, telur, daging ayam, juga tempe. Sedangkan karbohidrat bisa didapat dari kentang, jagung, roti gandum atau nasi. Jangan lupa sertakan juga buah dan sayuran ya, Bunda.

2. Memastikan Anak Cukup Tidur

Setelah anak cukup bergerak dan beraktivitas, maka cara menaikkan berat badan anak usia 1 tahun selanjutnya adalah memastikan Si Buah Hati mendapat cukup waktu untuk tidur dan beristirahat.  Menurut American Academy of Pediatrics (AAP) WHO, balita usia 1-2 tahun membutuhkan 11-14 jam untuk tidur dan beristirahat. Pada saat anak mendapat waktu tidur cukup, pertumbuhan anak akan lebih optimal. 

3. Menambahkan Susu dalam Menu Harian Si Buah Hati

Tips terakhir untuk cara menaikkan berat badan anak usia 1 tahun adalah dengan memberi Si Buah Hati minum susu dengan kandungan whole milk dan tinggi lemak baik dan protein secara rutin. 

Untuk melengkapi asupan nutrisi Si Buah Hati, Bunda bisa memberi asupan susu yang tinggi protein dan nutrisi lengkap seperti DANCOW 1+ Imunutri.

DANCOW 1+ Imunutri diformulasikan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak usia 1-3 tahun. DANCOW 1+ Imunutri tinggi Vitamin C & Zink dan Kalsium, juga Protein, Vitamin D, juga mengandung DHA, Zat Besi, dan Omega 3 & 6 untuk mendukung Si Buah Hati  agar dapat membantu memenuhi kebutuhan gizinya sehingga dapat mendukung anak untuk bertumbuh dan bebas bereksplorasi. 

Bagaimana Bunda, sudah lebih tahu tentang cara menaikkan berat badan anak 1 tahun? Semoga informasi yang disampaikan dalam artikel ini bisa bermanfaat bagi Bunda dan Si Buah Hati, ya.

Image Article
Cara Menaikkan Berat Badan Anak 1 Tahun yang Bisa Bunda Lakukan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Menyapih ASI yang efektif untuk Anak 2 Tahun

Published date

Menyapih ASI merupakan transisi penting bagi ibu dan anak usia dua tahun. Masa ini menunjukkan perpindahan dari menyusui secara langsung ke alternatif nutrisi lain seperti makanan padat atau susu pertumbuhan. Bunda perlu menerapkan cara menyapih ASI yang tepat dan penuh kasih sayang agar proses ini berjalan lancar.

Penyapihan juga menjadi hal yang penting dalam kehidupan anak, karena di masa ini terjadi perubahan cepat dalam tiap tahap perkembangan anak, serta perkembangan preferensi makanan dan perilaku makan.1

Kebutuhan nutrisi Si Buah Hati terus bertambah seiring pertumbuhannya, dari saat Bunda memberi ASI sebagai nutrisi terbaik, diikuti dengan pemberian MPASI saat Ia berusia enam bulan, hingga pada saatnya Si Buah Hati harus disapih. Sebenarnya tidak ada patokan waktu atau batasan untuk menyapih Si Buah Hati dari menyusu ASI.

WHO merekomendasikan pemberian ASI eksklusif hingga usia 2 tahun atau lebih. Sebab, dua tahun pertama kehidupan seorang anak sangatlah penting. Nutrisi yang optimal selama periode ini dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian (morbiditas dan mortalitas), mengurangi risiko penyakit kronis, dan secara keseluruhan mendorong perkembangan yang lebih baik.2

Baca Juga: Nutrisi agar Berat Badan Ideal saat Hamil

Cara Menyapih ASI Anak 2 Tahun yang Efektif

Bunda bisa mengikuti 5 cara menyapih ASI untuk anak 2 tahun yang aman dan efektif berikut ini.

1. Lakukan Proses Penyapihan Secara Bertahap

Jangan menyapih anak secara mendadak. Sebaiknya dilakukan secara bertahap dan perlahan-lahan. Kurangi frekuensi menyusu Si Buah Hati secara perlahan agar ia dapat membiasakan diri. Selain itu, penyapihan bertahap juga memberi manfaat untuk Bunda, agar dapat berangsur mengurangi produksi ASI dan mencegah pembengkakan.

2. Lewati atau Persingkat Jadwal Menyusui

Jika Bunda terpaksa perlu menyapih sebelum Si Buah Hati usia 2 tahun karena faktor medis, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter ahli. Hal tersebut karena Si Buah Hati perlu mendapatkan asupan harian yang cukup dan tepat.

Tips menyapih anak 2 tahun selanjutnya adalah dengan melewatkan waktu Si Buah Hati biasa menyusu. Misalnya, sehari ia biasa menyusu 3 kali, mulailah dengan melewatkan waktu menyusu di siang hari. Setelah terbiasa, lanjutkan dengan melewatkan waktu menyusu di malam atau pagi hari.

Selain melewatkan waktu menyusu, Bunda bisa mengurangi durasi Si Buah Hati menyusu. Misalnya, jika biasanya Si Buah Hati biasa menyusu selama 15 menit, coba untuk kurangi bertahap menjadi 10 menit dan seterusnya.

3. Lakukan Kegiatan Lain Sebagai Ganti Jadwal Menyusui

Melakukan kegiatan menyenangkan lain di saat jadwal anak biasanya menyusu juga bisa menjadi cara menyapih anak dengan cepat. Bunda dapat mengajak Si Buah Hati bermain permainan kesukaannya atau membacakan buku favoritnya.
Bunda bisa melakukan berbagai kegiatan untuk mendukung tahap perkembangan motorik si Buah Hati, seperti melempar atau memantulkan bola atau menyusun kaleng. Aktivitas ini membantu mendorong anak untuk berolahraga dan memicu pergerakan otot-otot tubuh, yang tentunya bagus untuk tahap perkembangan motoriknya.3

4. Sesuaikan dengan minum dari gelas

Mulailah menyapih dengan mengganti satu kali pemberian ASI sehari dengan alternatif lain, misalnya mengganti dengan segelas susu sapi atau susu pertumbuhan. Setelah anak terbiasa, secara bertahap ganti lebih banyak sesi menyusui dengan gelas tersebut. Dengan pengurangan bertahap ini, anak Anda memiliki waktu untuk beradaptasi dengan cara mendapatkan nutrisi yang baru.4

5. Gunakan Metode "Don't Offer, Don't Refuse"

Metode "Don't Offer, Don't Refuse" merupakan pendekatan yang dapat membantu proses penyapih ASI secara perlahan dan lembut.

Dengan metode ini, Anda tidak lagi secara aktif menawarkan sesi menyusui pada anak. Namun, jika anak meminta ASI, Anda tetap memenuhinya. Intinya, Anda mengurangi inisiatif untuk menyusui dan membiarkan anak yang mengambil keputusan.
Seiring bertambahnya usia, anak menjadi lebih aktif dan tertarik dengan berbagai kegiatan. Akibatnya, Anda mungkin akan melihat mereka jarang meminta ASI secara alami. Dengan pendekatan ini, proses menyapih terjadi secara bertahap dan tidak memaksa anak untuk berhenti menyusu secara tiba-tiba.5

Cara menyapih ASI untuk anak usia 2 tahun memang butuh proses dan bertahap. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak selama masa penyapihan, Bunda bisa memberikan mereka DANCOW 1+ Imunutri yang diformulasikan khusus untuk anak Indonesia usia 1-3 tahun. Dirancang untuk mendukung tumbuh kembang Si Buah Hati, DANCOW Imunutri 1+ dilengkapi dengan berbagai nutrisi penting seperti tinggi Protein; tinggi Vitamin A, C, E, dan D; tinggi Zat Besi; dan mengandung DHA, Omega 3 & 6. Dukung Si Buah Hati untuk tumbuh cerdas.

 

 

Sumber:

  1. Nuzzi, G., Gerini, C., Comberiati, P., & Peroni, D. G. (2022). The weaning practices: A new challenge for pediatricians?. Pediatric allergy and immunology : official publication of the European Society of Pediatric Allergy and Immunology, 33 Suppl 27(Suppl 27), 44–46. https://doi.org/10.1111/pai.13627
  2. Infant and young child feeding - WHO. Retrieved 27/4/2024 from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/infant-and-young-child-feeding
  3. Sutapa, P., Pratama, K. W., Rosly, M. M., Ali, S. K. S., & Karakauki, M. (2021). Improving Motor Skills in Early Childhood through Goal-Oriented Play Activity. Children (Basel, Switzerland), 8(11), 994. https://doi.org/10.3390/children8110994
  4. Weaning | Nutrition - CDC. Retrieved 27/4/2024 from https://www.cdc.gov/nutrition/infantandtoddlernutrition/breastfeeding/weaning.html
  5. Ten tips for gently stopping breastfeeding your toddler | Baby & toddler, Feeding articles & support - NCT. Retrieved 27/4/2024 from https://www.nct.org.uk/baby-toddler/feeding/practical-tips/ten-tips-for-gently-stopping-breastfeeding-your-toddler
Image Article
5 Tips Menyapih Anak 1 Tahun yang Efektif
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Pentingnya Mengenal Warna Pada Anak Usia Dini

Published date

Saat si Buah Hati memasuki usia toddler dan prasekolah, ada begitu banyak hal menarik yang dapat ia pelajari, salah satunya adalah mengenal warna. Walaupun saat bayi ia hanya tertarik pada warna-warna primer, tapi saat usianya bertambah, ada banyak warna yang bisa akan menarik perhatiannya. Belajar mengenal warna pada anak usia dini sering dikaitkan dengan perkembangan kognitifnya. Apa saja manfaat yang bisa didapatkan si Buah Hati dengan mengenal warna?

Manfaat Mengenal Warna pada Anak Usia Dini

Saat si Buah Hati sudah memasuki usia toddler, Anda sudah bisa memaparkannya dengan berbagai warna karena ia akan mulai belajar membedakan warna saat usia 18 bulan. Dengan ada begitu banyaknya warna, perlu Bunda pahami bahwa kemampuan mengenal warna pada anak usia dini akan butuh waktu untuk berkembang. Ada anak yang belajar lebih cepat dan ada yang lebih lambat, sehingga kemungkinan akan berlangsung sampai ia masuk usia prasekolah dan belajar di TK.

Mengapa Bunda sudah didorong untuk mengajarkan si Buah Hati untuk mengenal warna pada anak usia dini? Karena dapat memberi manfaat-manfaat berikut ini:

  • Mengenal warna menjadi fondasi untuk belajar matematika. Saat ia dapat mengelompokkan benda-benda berdasarkan warna, maka ia belajar untuk berpikir logis. Selain itu, saat belajar mengenali warna, ia juga belajar mengenali pola. Hal ini merupakan dasar-dasar yang baik untuk mempelajari matematika.
  • Nama-nama warna tergolong kata-kata yang dipelajari si Buah Hati paling awal karena menggunakan warna menjadi cara paling mudah dalam mendeskripsikan sesuatu. Karena itu, belajar membedakan warna dan nama-namanya dapat membantu memperkaya kosakatanya.
  • Belajar mengenal warna pada anak usia dini membuat ia lebih cepat memahami makna yang terkandung di sebuah warna jika dihubungkan ke sebuah benda atau kondisi. Misalnya, warna merah di lampu lalu lintas berarti berhenti, sedangkan jika melihat air berwarna cokelat berarti air yang kotor.

Baca Juga: Tahapan Tumbuh Kembang dan Pentingnya Masa Usia Toddler

Manfaat Warna bagi Tumbuh-Kembang si Buah Hati

Tak hanya eksplorasi warna untuk anak yang memberi banyak manfaat, tapi warna sendiri ternyata juga berperan dalam proses tumbuh-kembangnya. Para ahli perkembangan anak menilai bahwa warna dapat memberi pengaruh kepada perilaku dan emosinya. Sebuah penelitian menunjukkan hasil kalau anak laki-laki akan berperilaku baik saat beraktivitas di ruangan dengan warna-warna cerah, sementara anak perempuan akan bersikap manis dan baik di ruangan yang dindingnya memiliki warna-warna lembut.

Jika dikaitkan dengan emosi, maka anak prasekolah dipercaya dapat mengasosiasikan sebuah warna dengan emosi. Hasil sebuah penelitian yang diadakan kepada anak-anak berusia tiga tahun menyebutkan bahwa mereka mencocokkan warna kuning dengan gambar orang yang sedang tersenyum dan mencocokkan warna biru dengan gambar orang yang sedang bersedih. Ini bisa Bunda manfaatkan untuk mengubah mood dan emosinya dengan pilihan warna yang tepat di pakaian atau mainannya.

Warna juga dapat membantu perkembangan kognitif si Buah Hati, yang mencakup melihat, memperhatikan, mengingat, memikirkan, dan mengerti tentang sesuatu yang ia pelajari. Warna yang tepat akan membantu meningkatkan perhatiannya saat ia sedang belajar. Warna merah, oranye, dan kuning disebut sebagai warna yang paling pas untuk membantu meningkatkan perhatiannya kepada pelajaran dan menstimulasinya untuk aktif belajar. Sedangkan warna biru dipercaya dapat membantu si Buah Hati mengingat kembali hal-hal yang telah dipelajarinya.

Mengajarkan si Buah Hati untuk Mengenal Warna

Cara termudah untuk mengenal warna pada anak usia dini adalah dengan menggunakan benda-benda yang ditemuinya sehari-hari dan tentu saja dengan bermain. Beberapa tip berikut bisa Bunda terapkan dalam mengajarkan ia mengenal warna:

  • Mulailah dari warna-warna primer terlebih dahulu, yaitu merah, biru, dan kuning, karena warna-warna inilah yang paling menarik perhatian si Buah Hati usia toddler.  Ajarkan juga tentang warna hitam dan putih. Fokus terlebih dahulu kepada warna-warna ini baru ajarkan warna sekunder dan tersier.
  • Hindari memaksa si Buah Hati belajar beberapa warna sekaligus, cukup ajarkan ia mengenal satu warna dalam seminggu. Pastikan ia sudah paham tentang warna tersebut baru Bunda ajarkan warna yang lain.
  • Gunakan perlengkapan pembantu. Mengajarkan mengenal warna pada anak usia dini menggunakan benda-benda yang ada di rumah dan lingkungan sekitar bisa dilakukan pada toddler, sedangkan untuk si Buah Hati usia prasekolah, Bunda bisa menggunakan perlengkapan seperti buku mewarnai, flash card, atau mainan sensori berwarna.
  • Selipkan belajar tentang warna di aktivitas sehari-hari. Misalnya, pilih baju warna biru untuk dipakai hari ini, menyebutkan warna-warna aneka buah yang ada di wadah di atas meja, atau menunjuk bunga warna merah yang tumbuh di taman.

Bantu proses belajar si Buah Hati dalam mengenal warna dengan memastikan ia mendapat asupan gizi yang lengkap dan seimbang sehari-hari. Untuk itu, jangan lupa untuk melengkapi kebutuhan gizinya dengan memberikan susu DANCOW 1+ Imunutri.

Susu bubuk ini diformulasikan untuk mendukung daya tahan tubuh toddler Indonesia usia 1-3 tahun, agar ia bebas bereksplorasi dan tumbuh percaya diri. DANCOW 1+ Imunutri memiliki 0 gr sukrosa serta tinggi kandungan Vitamin C dan zink, tinggi kalsium, protein, Vitamin D serta, minyak ikan (DHA), zat besi, omega-3 dan omega-6, dan Lactobasillus rhamnosus.

Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan susu DANCOW. Bunda juga bisa tukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi? Tukar poin sekarang!

Mengetahui pentingnya mengenal warna pada anak usia dini dan manfaat warna bagi tumbuh-kembang si Buah Hati akan membantu Bunda mengajarkan mengenal warna dengan cara yang tepat dan efektif.

Image Article
mengenal warna pada anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off