1-3 Tahun

Product Name
Dancow 1+ Imunutri

5 Cara Belajar Membaca dan Bermain Sambil Bernyanyi

Published date

Merangsang minat Si Buah Hati belajar membaca sambil bernyanyi bisa dilakukan Bunda sejak dini. Sebab ini juga bagian dari stimulasi kemampuannya dalam berbahasa. Karena di usia usia 1 tahun, ia tengah berada dalam fase bermain. Karena itu, Bunda bisa memberikan stimulasi bahasa melalui permainan. Misalnya:

1. Mengenalkan huruf dengan cara bernyanyi melalui lagu anak

Ada beberapa lagu anak yang liriknya mengenai alfabet. Bunda bisa menyanyikannya untuk Si Buah Hati sembari menunjukkan bentuk dan hurufnya melalui balok huruf atau magnet huruf. Sambil bernyanyi, susun balok atau tempel magnet huruf di kulkas sesuai abjad. 

2. Menggunakan flash card

Flash card adalah kartu bergambar yang akan menarik perhatian Si Buah Hati dalam belajar membaca sambil bernyanyi. Biasanya, flash card memiliki gambar yang lengkap dengan tulisan nama benda itu. Ada pula yang hanya memuat gambar seperti hewan, buah, anggota tubuh, dan lain-lain. Jika ingin berkreasi, Bunda bisa membuat flash card sendiri. Caranya:

  • Flash card terbuat dari kertas putih kaku. Bunda bisa menggunakan kertas karton atau manila putih.
  • Tulis kata pada setiap kartu dengan spidol besar berwarna mencolok. Misalnya merah, sehingga menarik perhatian Si Buah Hati.
  • Tulis huruf dengan rapi dan jelas, serta bentuk yang sederhana dalam huruf kecil.
  • Untuk gambar, Bunda sebaiknya memilih yang berukuran cukup besar. dan bisa mengambil gambarnya dari buku mewarnai. Agar lebih menarik, warnailah gambar tersebut.
  • Bunda bisa membuat kartu ini dengan tampilan bolak-balik. Satu sisi berisi gambar, sedangkan sisi lainnya tercantum kata.

3. Permainan jari sambil bernyanyi

Bunda bisa mengajak Si Buah Hati belajar membaca sambil bernyanyi dengan melakukan permainan jari. Bagaimana caranya? Bentuklah huruf-huruf dengan menggunakan jari sambil bernyanyi. Misalnya, untuk membentuk huruf “A”, menggunakan dua jempol dan dua telunjuk membentuk segitiga yang menyerupai huruf “A”. Huruf “B”, dengan satu telunjuk kiri berdiri tegak, kemudian telunjuk kanan dan jempol kanan membentuk setengah lingkaran yang ditempelkan ke jari telunjuk kiri. Bentuknya akan menjadi huruf “B” kecil. Demikian huruf lainnya, sesuai kreasi Bunda.

4. Menggunakan karpet huruf

Karpet alas bermain Si Buah Hati bisa pula menjadi media belajar huruf. Bunda bisa mencari karpet bergambar huruf-huruf dengan warna-warna cerah yang menarik perhatiannya. Metode ini, selain menarik, juga akan efektif mengenalkan huruf kepada dia sambil bermain.

5. Permainan mencari dan mengumpulkan huruf

Dalam permainan ini, Bunda bisa membuat huruf-huruf pada sebuah karton yang dipotong dengan ukuran yang sama. Setiap huruf A-Z dibuat dalam 3-4 potong. Tempelkan karton pada lidi, kemudian letakkan secara acak. Selanjutnya, Bunda bisa mengajak Si Buah Hati mengumpulkan huruf yang sama dan memasukkannya dalam botol atau kaleng bekas yang telah disiapkan. Jangan lupa berikan pujian dan melakukan permainan ini dengan riang. Selamat mencoba, Bunda!

Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan susu DANCOW. Bunda juga bisa tukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi? Tukar poin sekarang!

Image Article
Lima Cara Menyenangkan Kenalkan Huruf ke Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Si Buah Hati Rewel saat Salat Ied? Ini yang Harus Bunda Persiapkan

Published date

Hari Raya Idul Fitri merupakan hari yang paling ditunggu umat Muslim sedunia. Begitu pula dengan Ayah dan Bunda, terlebih ini merupakan momen berharga juga untuk mengenalkan perayaan Idul Fitri kepada Si Buah Hati. Namun apakah Si Buah Hati sudah siap untuk diajak melakukan salat Idul Fitri bersama di masjid?

Di usianya yang sudah menginjak 3 tahun, mungkin Bunda cenderung lebih mudah untuk mengarahkan Si Buah Hati bagaimana harus bersikap dan apa yang boleh dan tidak dilakukannya. Namun hal tersebut belum tentu menjamin ia tidak akan rewel saat diajak sholat Ied, terlebih bila sedang dilanda rasa bosan. Lalu apa saja yang perlu Bunda siapkan dan perhatikan bila mengajak Si Buah Hati melaksanakan sholat Ied bersama, simak tips yang dikutip dari buku Mengajak Anak Ke Tanah Suci ini:

1. Tidur Cukup

Karena salat Ied dilakukan pagi hari, pastikan Si Buah Hati tidur tidak larut malam. Cukupkan waktu tidur anak sejak dari malah hari, agar keesokkan pagi ia bisa bangun tepat waktu tanpa terpaksa atau masih merasa mengantuk. Bangun dengan perasaan segar bisa membuatnya bersemangat mengikuti salat Ied di masjid.

2. Perut Kenyang

Sebelum berangkat ke masjid, pastikan Si Buah Hati sarapan terlebih dulu. Tidak perlu sarapan yang terlalu berat, cukup roti dan susu DANCOW 3+ Nutritods kesukaannya atau buah.

DANCOW 3+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Bunda juga bisa membawa bekal camilan kesukaan Si Buah Hati untuk antisipasi bila masih merasa lapar.

3. Membawa Mainan Favorit Si Buah Hati

Mainan bisa menjadi salah satu alat untuk membuat Si Buah Hati merasa nyaman. Pilihlah mainan favoritnya, seperti boneka atau mobil-mobilan yang bisa dimainkan saat menunggu Ayah dan Bunda selesai salat Ied.

4. Teman Sebaya atau Lebih Tua

Bila ada saudara yang memiliki anak seusia atau lebih tua dari Si Buah Hati, ada baiknya Bunda melakukan salat Ied berdekatan dengan mereka. Atau bila ada saudara perempuan yang sedang tidak bisa ikut melakukan salat Ied, Bunda bisa meminta bantuannya mengawasi Si Buah Hati. Dengan adanya teman, anak akan lebih mudah mengontrol rasa bosannya dan tidak mudah rewel saat pelaksanaan salat Ied berlangsung.

5. Tetap Ajarkan Si Buah Hati

Di usianya 3 tahun, seringkali Si Buah Hati belum bisa mengendalikan diri. Meski begitu, Bunda janganlah menyerah untuk tetap mengingatkan dia agar tidak berteriak-teriak, menangis, atau berlarian saat pelaksanaan salat Ied atau ceramah.

Semoga tips diatas bisa membantu Bunda dalam mempersiapkan ketika mengajak Si Buah Hati untuk pelaksanaan sholat Ied. Komunikasian dengan baik kepada Si Buah Hati agar mereka mengerti arti penting dari ibadah. Apalagi ini perayaan satu tahun sekali. Semoga berhasil Bunda.

Bunda yuk baca juga artikel mengenai Idul Fitri di artikel “Resep Kue Lebaran Sehat untuk Si Buah Hati. Selamat Hari Raya Idul Fitri.

Image Article
Si Kecil Rewel saat Salat Ied? Ini yang Harus Bunda Persiapkan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

4 Pedoman Mengatur Ruang Belajar

Published date

Si Buah Hati sudah tidak sabar untuk bersekolah? Terkadang proses adaptasi terhadap lingkungan baru dan orang-orang asing dapat membuat Si Buah Hati kesulitan dan kehilangan motivasi dalam belajar. 

Asah stimulasi-nya sebelum memasuki sekolah dasar dengan mengakomodasi kegiatan bermain dan bereksplorasi dalam kelas yang disiapkan sebelum masuk ke sekolah yang lebih tinggi.

Berikut pedoman dasar untuk mengatur ruang belajar Si Buah Hati untuk mendorong eksplorasi, kreativitas, dan proses belajarnya.

1. Siapkan Area yang Menarik

Anak-anak yang berpartisipasi dalam program prasekolah terlibat dalam berbagai kegiatan bermain dan belajar. Ruangan harus dirancang sedemikian rupa untuk mendukung stimulasi dan pengembangan kemampuannya, misalnya area pasir dan air untuk mengasah kemampuan psikomotorik atau area membaca dan menulis untuk menyiapkan kemampuan dasar sebelum masuk SD.

Sediakan perlengkapan yang dibutuhkan dengan fungsi ganda sebagai pembatas ruangan, seperti area melukis yang penuh dengan kertas, cat air atau krayon, dibedakan dengan ruang berolahraga yang penuh dengan bola dan hula hoop.

2. Membuat Si Buah Hati Merasa Nyaman

Untuk memotivasi Si Buah Hati, diperlukan tempat yang nyaman, aman, dan bebas untuk belajar. Dalam rangka menciptakan ruang yang menarik ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan.

Tambahkan kelembutan berupa karpet, tirai, beanbag, boneka, dan bantal, pemilihan warna dan tekstur yang netral, penggunaan sumber cahaya alami, serta bahan bangunan alami baik kayu maupun batu-batuan.

3. Tempat Penyimpanan

Ruangan yang berantakan dengan banyak barang yang menumpuk tidak akan terlihat indah dan mengundang debu yang dapat memicu alergi atau penyakit pada Si Buah Hati. Sediakan ruang penyimpanan yang disesuaikan dengan ukuran ruangan dan barang-barang yang akan disimpan.

Untuk benda-benda yang berisiko menyebabkan cidera seperti benda tajam dan berat, simpan dalam lemari yang bisa dikunci. Berikan tiap anak lemari untuk menyimpan barang bawaan seperti tas, perlengkapan mewarnai, dan hasil karya mereka. Stimulasi Si Buah Hati untuk mengembalikan barang pada tempatnya untuk memupuk tanggung jawab.

4. Memilih Bahan dan Peralatan yang Tepat

Pemilihan peralatan dan bahan-bahan pembelajaran bagi anak-anak yang berada pada tahapan usia sekolah, wajib diperhatikan. Selain tidak mengandung toksin, juga mudah dibersihkan dan digunakan. 

Pilihlah krayon yang berlabel non-toxin, cat air yang mudah dicuci jika menodai baju atau badan Si Buah Hati, atau peralatan yang tidak mengandung risiko tersedak. Tidak hanya itu, pilih peralatan yang mudah dalam perawatan dan tahan lama.

Siapkan Si Buah Hati agar lebih mudah beradaptasi saat memasuki sekolah dasar, dengan simulasi kelas prasekolah ya, Bunda.

Dukung anak untuk sekolah dengan memberikan Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

 

Image Article
Bunda, Kapan Aku Bisa Sekolah?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Si Buah Hati Suka Banting Barang? Ini caranya

Published date

Setelah menginjak usia 1 tahun, kemampuan Si Buah Hati untuk menunjukkan apa yang diinginkannya semakin meningkat. Tetapi kemampuan bicara yang masih terbatas membuat ia menunjukkan emosi dengan berteriak atau menangis, kala keinginannya tidak terpenuhi. Hal ini dilakukannya sebagai manifestasi atas rasa kesal yang ia rasakan. Ketika Si Buah Hati marah lalu membanting atau melemparkan barang, Bunda bisa memberikannya stimulasi emosi yang membuat Si Buah Hati merasa nyaman. Seperti dengan pelukan, ciuman, atau pun belaian. Lalu, jangan biarkan Si Buah Hati marah atau menangis terlalu lama, segera berikan respons atas luapan emosinya. Beberapa tindakan berikut bisa Bunda lakukan untuk membantu Si Buah Hati meredam emosinya:

1. Bantu Si Buah Hati mengenali dan mengatur emosinya

Kemampuan Si Buah Hati untuk mengenali dan mengatur emosinya adalah bagian dari kecerdasan emosional. Kemampuan mengenali ini akan membuatnya tahu ketika merasa sedih, senang, marah, atau pun kesal. Dengan demikian, ia akan terlatih untuk lebih peka sehingga bisa pula mengenali emosi orang lain, hingga dia memiliki rasa empati. Dengan kemampuan mengatur emosi, Si Buah Hati bisa mengendalikan perasaannya sehingga emosinya tidak meledak-ledak. Ia pun akan menjadi lebih sabar.

2. Mengetahui apa yang menyebabkan Si Buah Hati marah

Terkadang Si Buah Hati meluapkan emosinya bukan karena marah atau sedih. Bisa juga sebab lapar, bosan, suasana lingkungan yang tidak mendukung atau lainnya. Dengan mengetahui penyebabnya, maka Bunda dapat mencegah kemarahan Si Buah Hati.

3. Menunjukkan contoh sikap tenang kepada Si Buah Hati

Pada fase ini, Si Buah Hati mempelajari sesuatu dari apa yang dilihat dan didengarnya. Oleh karena itu, penting untuk selalu menunjukkan sikap tenang sehingga secara emosional Si Buah Hati akan melakukan hal yang sama. Sebaliknya, jika lingkungan sekitar selalu menunjukkan emosional yang meledak-ledak, ia akan menganggap ini adalah hal yang wajar.

4. Memberikan pelukan dan rangkulan

Si Buah Hati akan menjadi lebih tenang ketika menerima pelukan. Ketika melakukannya, Bunda tidak perlu memeluknya terlalu erat, sebab bisa jadi ia malah menolak. Cukup pelukan yang memberikannya kenyamanan di saat ia sedang marah.

5. Ajak bicara

Di saat sudah tenang, ajak Si Buah Hati untuk menceritakan apa yang menyebabkannya marah hingga membanting atau melempar barang. Berikan pengertian bahwa tindakannya melempar atau membanting barang tidak baik dan bisa merusak serta membahayakan. Yang pasti, jangan pernah menghakimi Si Buah Hati karena apa yang telah dilakukannya. Bagaimana pun, ia masih dalam proses belajar dan butuh bimbingan.

Image Article
Si Kecil Suka Banting Barang? Ini caranya
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bolehkan Si Buah Hati Konsumsi Menu Keluarga di Usia Satu Tahun?

Published date

Seiring bertambahnya usia Si Buah Hati, semakin banyak kejutan yang terjadi di masa tumbuh kembangnya! Salah satunya adalah kemampuan makan Si Buah Hati. Setelah berusia satu tahun, ia mulai bisa mengonsumsi menu makan keluarga. Tapi, apa benar ini artinya ia sudah dibolehkan melahap nasi, serta lauk-pauk, yang biasa dikonsumsi Bunda dan Ayah? Apakah ada hal tertentu yang mesti diperhatikan untuk membuat menu makan anak 1 tahun?

Tahap Perkembangan Anak Satu Tahun

Mari kita kenali lebih dulu kemampuan makan Si Buah Hati di usia satu tahun, Bunda.Menurut ahli gizi dari Politeknik Kesehatan Negeri Jakarta, Pritasari SKM, Mkes; sistem pencernaan dan oromotor (sistem gerak otot rongga mulut) anak usia satu tahun sudah siap mengonsumsi makanan keluarga sehari-hari. Namun, disarankan pemberian menu keluarga dilakukan bertahap, mengingat kemampuan mengunyah dan mencerna Si Buah Hati masih dalam proses penyesuaian. 

Panduan Pemberian Makan Si Buah Hati Usia Satu Tahun

Lalu, bagaimana cara memastikan bahwa menu yang dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangan anak satu tahun? Berikut ini adalah checklist (daftar pertanyaan), yang dapat Bunda gunakan sebagai panduan dalam memberikan makanan Si Buah Hati.

  • Apakah Kandungan Gizinya Cukup & Seimbang?

Seperti Bunda ketahui, asupan gizi yang cukup di dua tahun pertama kehidupan Si Buah Hati tidak hanya memengaruhi pertumbuhan fisik, tapi juga perkembangan kecerdasannya saat dewasa. Untuk itu, Bunda direkomendasikan untuk memastikan menu makan anak 1 tahun  mengandung gizi yang cukup dan seimbang.

Hal tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip Piring Makanku yang digagas Kementerian Kesehatan RI. Ini merupakan panduan yang menyarankan bahwa dalam sekali makan, piring Si Buah Hati harus terdiri dari makanan pokok (nasi), lauk-pauk (ikan/tempe), buah-buahan (pisang), serta sayur-mayur (sayur bayam). Dengan catatan, jumlah buah dan sayur adalah separuh (50%) dari total jumlah makanan dalam piring. Sementara, separuhnya lagi adalah makanan pokok dan lauk pauk. Selain itu, dianjurkan porsi sayur lebih banyak dibandingkan buah, dan porsi makanan pokok lebih banyak dari porsi lauk-pauk. Bunda dapat mencari inspirasi menu bergizi seimbang, sekaligus mengecek kecukupan asupan nutrisi Si Buah Hati melalui Piring Nutrisi DANCOW

  • Apakah Porsi & Frekuensi Makan Si Buah Hati Sesuai Kebutuhan?

Jumlah makanan Si Buah Hati sebaiknya memenuhi kebutuhan kalori hariannya. Pada usia satu tahun misalnya, Si Buah Hati membutuhkan sekitar 550 kkal setiap hari. Bunda juga perlu tahu bahwa kebutuhan energi meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Oleh sebab itu, pemberian makanan perlu bertambah secara bertahap dari segi jumlah dan frekuensi, agar kebutuhan kalori dan nutrisi Si Buah Hati terpenuhi.

  • Apakah Tekstur Makanan Sesuai Kemampuan Makan Si Buah Hati?

Di usia 12 bulan, pada umumnya dua gigi seri bawah dan atas Si Buah Hati sudah tumbuh. Disusul dengan tumbuhnya dua gigi di samping gigi seri atas, sekitar usia 13 bulan. Dengan susunan gigi seperti ini, Si Buah Hati belum bisa mengunyah dengan baik makanan bertekstur padat dan kenyal, seperti daging sapi atau ayam. Untuk itu, Bunda sebaiknya memilih daging cincang atau ayam suwir, supaya lebih mudah dikunyah Si Buah Hati.

  • Apakah Bahan Makanan Terjamin Keamanan & Kebersihannya?

Menurut rekomendasi WHO, ada beberapa hal yang perlu Bunda perhatikan saat menyiapkan makanan untuk Si Buah Hati. Di antaranya, menjaga kebersihan dan kesegaran makanan, mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan, pastikan makanan panas hingga mengeluarkan uap saat memanaskannya, dan sebaiknya tidak memanaskan makanan lebih dari sekali. 

Untuk membantu lengkapi kebutuhan gizi Si Buah Hati, Bunda dapat memberikannya susu pertumbuhan saat sarapan dan juga sebelum tidur. DANCOW 1+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Bunda bisa memberikan DANCOW 1+ Nutritods untuk mendukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan optimal.

Nah, semoga info di atas dapat membantu Bunda untuk menyiapkan menu makan anak 1 tahun yang tepat, dan mengandung gizi yang cukup. Dengan begitu, Bunda dapat membantu melindungi kesehatan Si Buah Hati, sehingga tidak perlu ragi bilang “iya boleh” untuk mendukungnya bebas bereksplorasi.

Image Article
menu-makan-anak-satu-tahun
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
550 kkal
Quiz Answer 1 B
250 kkal
Quiz Answer 1 C
550 gram
Quiz Answer 1 D
250 gram
Quiz Answer 2 A
Dipanaskan hingga gosong
Quiz Answer 2 B
Dipanaskan hingga beruap
Quiz Answer 2 C
Tidak perlu lama-lama
Quiz Answer 2 D
Cukup panaskan 1 menit saja
Quiz Answer 3 A
Boleh saja
Quiz Answer 3 B
Boleh, asal sedikit
Quiz Answer 3 C
Boleh, tapi harus bertahap
Quiz Answer 3 D
Tidak boleh
Quiz 1
Berapa kebutuhan kalori Si Kecil usia 1 tahun?
Quiz 3
Apakah boleh Si Kecil melahap menu keluarga sehari-hari:
Quiz 2
Tips memanaskan makanan untuk Si Kecil:
Kunci Quiz 1
A
Kunci Quiz 2
B
Kunci Quiz 3
C

4 Trik Tingkatkan Kemampuan Sosial Si Buah Hati Lewat Belajar Kelompok

Published date

Sekolah tidak hanya menjadi tempat si Kecil bereksplorasi dan melalui proses belajar secara formal, seperti membaca, menulis, dan matematika. Namun, juga merupakan tempat untuk belajar bergaul dan mengembangkan kemampuan bersosialisasi sejak dini. 

 

Hal ini dinilai cukup penting dalam tumbuh kembangnya di masa yang akan datang. Selain bermain bersama, pertemanan bisa dimanfaatkan untuk belajar kelompok. Gunakan trik jitu berikut ini untuk menstimulasi kemampuan sosial sejak dini.

 

1. Ketahui Tahapan Kemampuan Sosial

Tahapan usia yang berbeda memengaruhi kemampuan sosial setiap anak. Untuk Buah Hati yang memasuki usia sekolah, mulai terlihat tanda-tanda perkembangan sosial. Dimulai dari kemampuan untuk bermain bersama, mengembangkan persahabatan, bersikap adil, dan mulai dapat mengatasi rasa malu saat bertemu orang lain. 

 

Walau Bunda selalu ingin membantunya jika berada dalam kesulitan, ada baiknya kali ini tidak dilakukan. Ini untuk memberikan kesempatan untuk mengembangkan diri.

 

2. Berikan Contoh Kepada Si Buah Hati

Orang tua adalah contoh yang ditiru oleh anak-anaknya. Berikan contoh cara berkenalan dengan orang lain. Menurut saran Candy Lawson untuk cdl.org, awali dengan mengucapkan salam setiap kali bertemu. Bantu Si Buah Hati untuk meningkatkan kemampuan bahasa dan atensi, yang diperlukan untuk berhubungan dengan orang lain.

 

3. Biasakan untuk Mendengar

Terkadang, Si Buah Hati terbiasa untuk didengar ketimbang mendengarkan. Padahal. komunikasi yang baik membutuhkan timbal balik yang seimbang. Candy mengatakan untuk dukung stimulasi kemampuan mendengarnya sejak dini, lewat kegiatan yang menyenangkan. Misalnya, lewat bermain peran bersama-sama. 

 

Dampingi dan tunjukkan sikap yang harus diperbaiki, lalu berikan koreksi dengan lembut. Ingatkan untuk melakukan kontak mata dengan orang-orang yang ia ajak bicara, untuk mendapatkan perhatian penuh.

 

4. Latih Kemampuan Mengenali Emosi

Kemampuan ini merupakan bagian penting dari kemampuan bersosialisasi. Banyak kesalahpahaman muncul saat Si Buah Hati salah mengartikan emosi temannya. Terkadang mereka bingung membedakan ekspresi kekecewaan atau marah, sehingga tidak tahu bagaimana menghadapinya. Biasakan sejak dini untuk berempati pada orang lain, misalnya dengan mengajaknya dalam kegiatan sosial.

 

Selain itu, Bunda juga jangan melupakan kelengkapan gizi anak usia sekolah. Sebagai pelengkap nutrisi berikan DANCOW 5+ Nutritods. Susu pertumbuhan ini kaya nutrisi dan mengandung 0 gram sukrosa. Produk DANCOW ini kaya akan zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3, omega 6, serat pangan, Lactobacillus rhamnosus, serta mikronutrien lainnya. 


Gunakan trik-trik tersebut untuk memudahkan Si Buah Hati masuk ke dalam lingkungan pergaulan yang baik bagi tumbuh kembangnya. Agar tidak berlama-lama, segera aplikasikan pada buah hati ya.

Image Article
Kembangkan Sosialisasi Lewat Belajar Kelompok
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Mau Menjadi Bunda yang Lebih Baik? Intip Tipsnya di Sini

Published date

Santai saja, Bunda. Tidak perlu khawatir berlebihan bila saat ini belum bisa menjadi Bunda yang terbaik. Sebagai orang tua yang ingin selalu memberikan hal terbaik bagi Si Buah Hati, terkadang mencari formula dari pola asuh yang tepat bisa jadi membuat stres. Apalagi, bagi Bunda yang baru saja memiliki momongan. Terkadang, omongan tetangga juga bisa bikin pusing tujuh keliling.

Begitu sulitnya merealisasikan mimpi menjadi yang terbaik bagi Si Buah Hati, sebagian besar Bunda mungkin merasakan kecemasan, depresi, dan emosi yang luar biasa ketika pola asuh Bunda tidak sesuai dengan pemikiran orang lain. Padahal, justru pemikiran perfeksionis dan harapan yang belum diraih tersebut adalah yang menghambat Bunda menjadi yang terbaik.

Tidak Harus Sempurna

Menjadi yang terbaik bukan berarti harus sempurna. Keraguan menjalani peran sebagai Bunda tentu saja akan ada. Hal yang terpenting adalah mencari tahu cara seperti apa yang optimal dalam membantu tumbuh kembang Si Buah Hati. Bunda bisa mengetahuinya dari Nutritods 101.

Nah, berikut ini adalah beberapa tips untuk membantu Bunda menjadi orang tua yang lebih baik bagi Si Buah Hati:

1. Cari Informasi dari Sumber Terpercaya

Sebaiknya Bunda tidak belajar dari sedikit sumber saja, tetapi dengan semua informasi yang masuk, Bunda dapat menyaring mana yang baik untuk diterapkan, dan mana yang tidak perlu. Terkadang saat membaca artikel atau jurnal tertentu Bunda bisa saja merasa bersalah, karena pola asuh yang diterapkan tidak sesuai dengan yang terdapat pada artikel tersebut.

Oleh sebab itu, akan lebih baik jika Bunda memilih yang cocok dan melupakan yang memang belum sesuai untuk diterapkan. Hal ini tidak bisa dipungkiri, sebab setiap keluarga memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

2. Kenali Kepribadian Si Buah Hati

Setiap anak tentu lahir dengan kepribadian yang berbeda. Sebelum menerapkan pola pengasuhan yang disarankan para ahli, ada baiknya Bunda kenali dahulu karakteristik Si Buah Hati dan pahami apa yang benar-benar dibutuhkannya. Bisa jadi pola asuh yang direkomendasikan itu tidak sesuai dengan kondisi anak. Jadi, dengan cara ini Bunda dapat memastikan bahwa Si Buah Hati mendapatkan pengasuhan yang tepat.

3. Anggap Kritik Sebagai Masukan

Poin satu ini memang sulit. Komentar-komentar sinis dari orang lain seputar teori pola asuh yang Bunda terapkan bisa menjadi pemicu stres dan depresi jika terus diambil pusing. Bisa saja ada orang yang mengomentari Si Buah Hati yang terlalu kurus sambil berkata, “Bunda, kok anaknya kurus banget?” atau mungkin berkata, “Jangan galak-galak sama anak.” Soal hal tersebut, tidak usah ambil pusing. Ambil kritik yang baik sebagai masukan, dan lupakan saja kritik pedas yang kurang sesuai dengan kondisi Bunda.

4. Senyaman Mungkin dengan Keputusan yang Dibuat

Melakukan apa yang Bunda percaya adalah yang terbaik, tidak peduli apakah sesuai dengan pendapat orang lain atau tidak. Ketika Bunda merasa nyaman dengan keputusan yang dibuat, percayalah semua akan baik-baik saja.

5. Berhenti Mengejar Kesempurnaan

Sebaiknya tidak membandingkan Bunda dengan orang tua lain. Inilah yang disebut pertempuran dalam modern parenting. Melihat akun media sosial dari Bunda lainnya mungkin bisa membuat Bunda berpikir untuk mengejar kesempurnaan. Daripada berusaha untuk sempurna, lebih baik Bunda fokus pada apa yang penting, karena yang dibutuhkan Si Buah Hati adalah Bunda selalu ada di sisinya saat dibutuhkan.

Dukung Si Buah Hati Bereksplorasi

Dalam memutuskan sesuatu itu baik atau tidak untuk tumbuh kembang Si Buah Hati, terkadang memang tidak mudah. Ada kalanya Bunda menjadi protektif dan membatasi anak untuk bereksplorasi. Padahal, aktivitas ini penting untuk mendukung tumbuh kembangnya, mulai dari melatih perkembangan motorik kasar dan halus, hingga mendukung proses belajarnya.

Jadi, sebaiknya jangan batasi rasa ingin tahu Si Buah Hati yang sangat tinggi. Hal ini merupakan fase penting bagi anak untuk belajar. Dukung Si Buah Hati bereksplorasi dengan mengatakan “iya boleh” asalkan Bunda memastikan kesehatannya terlindungi. Salah satu caranya dengan memberikan makanan sehat bergizi lengkap seimbang. DANCOW 1+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Menjadi supermom memang sangatlah menginspirasi. Namun, berupaya terlalu keras untuk menjadi pribadi yang sempurna bisa membuat Bunda depresi dan berisiko mengganggu pertumbuhan Si Buah Hati. Jadi, terapkan teori pola asuh orang tua hanya yang sesuai dengan kondisi Bunda dan Si Buah Hati, ya.

Image Article
Mau Menjadi Bunda yang Lebih Baik? Intip Tipsnya di Sini
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Cari info pola asuh anak yang sempurna
Quiz Answer 1 B
Protektif terhadap Si Kecil
Quiz Answer 1 C
Berhenti mengejar kesempurnaan
Quiz Answer 1 D
Memberikan semua keinginan anak
Quiz Answer 2 A
Anggap sebagai masukan
Quiz Answer 2 B
Abaikan
Quiz Answer 2 C
Jawab dengan santai
Quiz Answer 2 D
Semua benar
Quiz Answer 3 A
Dukung perlindungan kesehatannya
Quiz Answer 3 B
Memberikannya fasilitas belajar
Quiz Answer 3 C
Mendukungnya bahagia
Quiz Answer 3 D
Melarang anak untuk bermain
Quiz 1
Apa tips untuk menjadi Bunda yang lebih baik?
Quiz 3
Bagaimana cara mendukung eksplorasi Si Kecil?
Quiz 2
Bagaimana cara menghadapi kritik soal pola asuh yang diterapkan Bunda?
Kunci Quiz 1
C
Kunci Quiz 2
A
Kunci Quiz 3
A

7 Cara Pilih Sepatu untuk Pertumbuhan Kaki Si Buah Hati

Published date

Ketika Si Buah Hati lahir, ia hanya memiliki 22 dari 26 tulang di kakinya. Empat tulang sisanya akan berkembang secara perlahan seiring dengan pertumbuhan kakinya sampai ia dewasa. Pertumbuhan kaki Si Buah Hati harus Bunda dukung dengan pemilihan sepatu yang tepat. Tujuannya agar Si Buah Hati merasakan nyaman kala belajar menggunakan sepatu. Lalu apa saja yang perlu Bunda perhatikan ketika memilih sepatu untuk Si Buah Hati?

1. Sepatu bersol lembut

Pada saat mulai belajar berjalan, Si Buah Hati akan lebih merasa nyaman berjalan tanpa alas kaki. Karena itu, sebaiknya Bunda jangan membeli sepatu dengan sol keras dan tidak fleksibel sampai Si Buah Hati bisa berjalan dengan lancar. Karena sol sepatu yang keras dapat membuat Si Buah Hati kesulitan ketika sedang berjalan. Jadi, pilihlah sepatu dengan sol lembut seolah Si Buah Hati tidak merasa memakai sepatu.

2. Sepatu anti-slip

Pilihlah sepatu yang mencegah Si Buah Hati terpeleset di lantai kayu atau ubin. Karena pada saat belajar berjalan, Si Buah Hati masih belajar menyeimbangkan dirinya dan akan sering terjatuh. Sehingga sepatu yang licin akan berbahaya bagi keselamatannya.

3. Sepatu harus melindungi kaki Si Buah Hati

Selain melindungi agar kakinya tetap hangat, sepatu Si Buah Hati juga harus dapat melindunginya dari benda-benda tahan, basah, kotor atau panasnya aspal atau tanah. Sehingga ia merasa nyaman dan tidak kesakitan kala berjalan.

4. Sepatu harus mudah dipakai

Pilihlah sepatu yang mudah dipakai dan dilepas baik oleh Bunda ataupun oleh Si Buah Hati sendiri. Sepatu dengan perekat atau tali elastis bisa menjadi pilihan yang tepat. Sementara sepatu dengan tali juga bisa menjadi pilihan, asalkan dipakai dengan benar dan sesuai dengan kaki Si Buah Hati.

5. Ukuran sepatu harus sesuai di kaki Si Buah Hati

Pastikanlah bahwa Bunda memilih sepatu dengan ukuran yang tepat. Caranya, coba pakaikan calon sepatu ketika Si Buah Hati berdiri. Lalu tekan bagian ujung sepatu. Harus ada cukup ruang untuk semua jari masuk dan bergerak. Selain itu, perhatikan pertumbuhan kaki Si Buah Hati pada setiap bulan. Karena di tahun pertamanya, kaki Si Buah Hati akan berkembang pesat dan mengharuskan mengganti sepatu setiap dua-tiga bulan. Rata-rata Si Buah Hati akan memakai 2 ukuran yang berbeda setiap tahunnya sampai usia 5 tahun.

6. Sepatu tidak harus mahal tapi jangan murahan

Pilihlah sepatu dengan kualitas yang baik, tidak hanya melihat modelnya yang lucu atau warnanya yang menarik. Selain itu, jangan tergoda dengan merek sepatu. Namun pastikan kualitasnya terlebih dahulu dan pastikan cocok di kaki Si Buah Hati ya Bunda.

7. Sepatu dengan sirkulasi udara dan menyerap keringat

Kaki Si Buah Hati biasanya berkeringat dua kali lipat daripada kaki orang dewasa. Pastikan Bunda memilih sepatu dengan bahan yang menyerap keringat dan memiliki sirkulasi udara sehingga kaki Si Buah Hati dapat bernapas. Jangan memilih sepatu dengan bahan plastik atau jelly karena kaki Si Buah Hati tidak akan dapat bernapas, memperbanyak produksi keringat, dan membuat kakinya lecet.

Yuk, Bunda pilih sepatu yang tepat dan nyaman bagi Si Buah Hati untuk mendukung tumbuh kembangnya yang optimal. Oh ya Bunda, jangan membeli sepatu di pagi hari ya, karena kaki akan tumbuh sekitar 5 persen pada akhir hari. Ketika mencoba sepatu, biarkan Si Buah Hati memakainya dan berjalannya di toko selama 5 menit untuk memastikan ia benar-benar nyaman dengan sepatu barunya.

Image Article
7 Cara Pilih Sepatu untuk Pertumbuhan Kaki Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Ajari Si Buah Hati Pintar Atur Waktu

Published date

Walau masih dalam tahapan usia 1+, anak-anak perlu diajarkan disiplin sejak dini. Salah satu kebiasaan baik yang harus ditanamkan pada Si Buah Hati adalah pintar mengatur waktu. Manajemen waktu sama pentingnya dengan proses belajar membaca dan menulis karena mengetahui bagaimana mengelola waktu dapat dikaitkan dengan keberhasilan dalam kehidupan Si Buah Hati ke depan, baik dalam pendidikan maupun karirnya. Bunda, ketahui cara-cara ajarkan Si Buah Hati agar pintar mengatur waktu yuk.

Tidak Memaksa Si Buah Hati

Memberikan latihan yang konsisten dapat dilakukan oleh orangtua untuk membantu Si Buah Hati mengatur waktu secara mandiri. Sehingga saat sudah terbiasa tepat waktu, bukan diburu-buru untuk melakukan sesuatu. Orang tua diharapkan juga tidak cerewet dan memaklumi jika belum bisa terlaksana dengan benar. Selain itu, jangan memberikan tekanan berlebihan untuk menguasainya dalam waktu singkat, karena Si Buah Hati masih membutuhkan banyak waktu luang untuk bermain dan bereksplorasi.

Berikan Alat Bantu

Anak-anak biasanya lebih mudah belajar dengan bantuan visual, untuk mengasah kemampuan atensi, memori dan bahasa. Buat grafik untuk digantung di kamar mandi dan gunakan kata-kata sederhana atau gambar, untuk mencantumkan tugas yang perlu diselesaikan, baik untuk menyikat gigi atau meletakkan pakaian kotor di tempatnya. Selain itu, Bunda bisa memasang jadwal kegiatan keluarga untuk membangun rutinitas sehari-hari, misalnya kapan waktu makan dan tidur. Proses belajar ini akan membantu Si Buah Hati belajar cara efisien untuk bertanggung jawab terhadap tugas dan diri sendiri.

Memaksimalkan Penggunaan Gadget

Menghabiskan waktu untuk bermain gadget memang sering dilakukan oleh Si Buah Hati di masa sekarang ini. Namun, akan lebih baik bila waktu penggunaan gadget tersebut tidak hanya dimanfaatkan untuk bermain melainkan dimaksimalkan untuk mengedukasinya juga.

Puji Usaha Kerasnya

Pujian tulus yang diberikan akan memberikan motivasi pada Si Buah Hati untuk terus berusaha mengatur waktu. Walau tidak selalu berhasil, berikan semangat agar tetap mau mencobanya. Sediakan hadiah-hadiah kecil atau buktikan cinta Bunda lewat makanan favoritnya, setiap anak menyelesaikan tugas atau mematuhi ketentuan yang sudah dibuat.

Jadi, lindungi selalu si Petualang Kecil dan dukung eksplorasinya, agar tumbuh kembangnya berjalan secara optimal. Bersama DANCOW dukung cinta Bunda untuk Si Buah Hati setiap waktu.

Image Article
Ajari Si Kecil Pintar Atur Waktu
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Latih Kemampuan Bahasa Si Buah Hati Demi Masa Depan Cerah

Published date

Bunda, kemampuan bahasa merupakan sebuah indikator perkembangan kognitif Si Buah Hati. Terutama bila ia sudah memasuki usia sekolah. Menurut penelitian Ahmad Wahyudin yang berjudul Bilingualisme: Konsep dan Pengaruhnya Terhadap Individu, kemampuan Si Buah Hati menuturkan dua bahasa atau lebih akan mengubah anatomi otak "grey area", yaitu bagian otak yang mengolah informasi. Dalam proses ini berkembang seperti layaknya pembentukan otot dalam sebuah latihan badan. Dengan kata lain, otak diajak "berolahraga" dengan belajar bahasa kedua

Lalu bagaimana cara tepat melatih multibahasa untuk Si Buah Hati? Konsistensi Bunda dan Ayah adalah kunci utama untuk melatihnya, yakni dengan menerapkan prinsip One Parent One Language (OPOL). Dalam konsep ini, Bunda dan Ayah, sebagai model panutan, tetap menggunakan bahasa ibu dalam percakapan sehari-hari kepada Si Buah Hati. Untuk melatih bahasa tambahan, Bunda dapat mengajak Si Buah Hati melakukan beberapa kegiatan:

1. Menonton film anak-anak yang menggunakan bahasa asing

Seperti bahasa Inggris, bahasa Jepang, bahasa Mandarin, dan lainnya. Perlahan ia akan meniru ucapan dalam film tersebut. Berikan kesempatan bagi Si Buah Hati untuk bertanya kata-kata yang tidak dimengertinya. Bunda pun dapat menjawabnya dengan tetap menggunakan bahasa Ibu.

2. Perkenalkan bahasa asing lewat musik

Seperti kebanyakan anak, Si Buah Hati pasti menyukai musik. Karenanya, Bunda bisa mengunduh beberapa lagu anak-anak dari negara lain dalam sebuah pemutar musik. Meski belum memahami makna lagu tersebut, kegiatan ini mampu merangsang memori otak Si Buah Hati. Perlahan Si Buah Hati akan mengenali bunyi dan frasa dari lagu berbahasa asing yang didengarnya. Jangan kaget jika suatu hari Si Buah Hati bernyanyi dalam bahasa asing.

3. Buku cerita

Buku cerita bergambar juga menjadi salah satu cara mengenalkan dan melatih multibahasa kepada Si Buah Hati. Bacakan ceritanya sambil menunjuk gambar yang tersedia. Biarkan Si Buah Hati bertanya makna sebuah objek. Kegiatan ini secara perlahan merangsang Si Buah Hati untuk memahami makna sebuah objek dan menambah kosakata dalam beberapa bahasa.

4. Sekolah berbahasa asing

Memasuki usia 5 tahun tentunya Si Buah Hati sudah bisa mengikuti proses pembelajaran di kelas. Nah, di sini Bunda dapat mengikutkan Si Buah Hati ke taman kanak-kanak yang menggunakan bahasa asing, selain bahasa Ibu. Biarkan Si Buah Hati belajar dan bersosialisasi dalam bahasa asing.

5. Bermain dengan teman berbahasa asing

Buatkanlah Si Buah Hati janji bermain dengan anak seusia yang orang tuanya memiliki kesamaan visi dalam melatih multibahasa. Bunda jadwalkan sepekan sekali untuk Si Buah Hati bermain bersama di luar rumah dan luar jam sekolah. Kegiatan ini akan terus menghadirkan teman untuk mengasah berbahasa asing yang sedang ia pelajari. Jika sulit menemukan teman bermain di sekitar rumah yang bervisi sama, Bunda dapat memasukkan Si Buah Hati ke kelas les bahasa.

Bagaimana jika Bunda dan Ayah adalah penutur bahasa yang berbeda? Tidak perlu risau. Prinsip OPOL masih bisa diterapkan. Bunda dan Ayah tetap berkomunikasi dengan bahasa masing-masing kepada Si Buah Hati. Secara perlahan, Si Buah Hati terbiasa untuk membedakan bahasa yang digunakan oleh kedua orang tuanya.

Image Article
Latih Multilingual Si Kecil Demi Masa Depan Cerah
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off