1-3 Tahun

Product Name
Dancow 1+ Imunutri

Mendidik Si Buah Hati Bermain Sambil Belajar Mengenal Fauna

Published date

Bunda, akhir pekan adalah saat yang paling tepat untuk mengajak Si Buah Hati jalan-jalan. Waktu liburan anak bisa diisi dengan mengenal lingkungan termasuk makhluk hidup lain seperti hewan dan tumbuhan yang menjadi bagian dari alam. Aktivitas rekreasi ini dapat menumbuhkan empati dalam diri anak. Si Buah Hati bisa bermain sambil belajar. 

Yuk, simak beberapa lokasi wisata yang bisa Bunda pilih agar anak bisa bermain sambil belajar mengenal fauna.

1. Seaworld, Ancol

Si Buah Hati pasti senang melihat berbagai macam hewan air di Sea World, Ancol. Di sini terdapat ribuan ikan laut dan air tawar mulai dari yang berukuran kecil hingga raksasa. Ada juga kolam sentuh yang memberi kesempatan pada anak untuk dapat meraba kura-kura, penyu, serta bayi hiu dan manta yang jinak. 

Pada jam-jam tertentu, Bunda dan buah hati bisa menyaksikan petugas yang berenang sambil memberikan makanan pada ikan-ikan di kolam utama. Atraksi ini tentunya akan menjadi atraksi yang menarik dan sangat berkesan bagi Si Buah Hati.

2. Kebun Binatang

Mungkin selama ini Si Buah Hati hanya mendengar nama gajah, zebra, dan jerapah melalui dongeng. Dia juga baru mengetahui bentuk hewan tersebut dari gambar yang Bunda tunjukkan. 

Nah, Bunda bisa menunjukkan langsung bentuk dan rupa fauna liar yang biasa hidup di hutan kepada anak di kebun binatang. Beberapa kebun binatang yang dapat Bunda kunjungi bersama anak yaitu Kebun Binatang Ragunan (Jakarta) dan Kebun Binatang Gembira Loka (Yogyakarta).

Saat Si Buah Hati bermain sambil belajar mengenal fauna, Bunda bisa sekaligus menyisipkan pesan moral bahwa hewan juga perlu hidup bebas dan diperlakukan penuh kasih sayang. Satu hal lagi, tekankan juga bahwa anak agar selalu berhati-hati bila berada di area hewan buas dan tidak berada terlalu dekat.

3. Taman Burung

Sesekali, Bunda bisa mengajak Si Buah Hati berkunjung ke taman burung, seperti yang ada di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Di tempat ini, dia bisa bisa mengenal keistimewaan hewan bersayap tersebut. Misalnya, burung kakaktua yang dapat berbicara, merak yang bisa memamerkan bulu-bulu indahnya, atau burung hantu yang memiliki mata super besar. 

Selain itu, Bunda dapat menantang nyalinya dengan cara mengajaknya bermain sambil belajar dengan mengambil gambar bersama burung. Jangan khawatir karena burung itu tidak mematuk karena aktivitas berfoto pasti didampingi seorang pawang.

Baca Juga: 5 Perkembangan Anak 1 Tahun yang Bikin Bunda Bangga

4. Taman Bermain

Jika lokasi kebun binatang, atau taman burung terlalu jauh dari rumah, maka Bunda bisa mengenalkan fauna pada Si Buah Hati di taman bermain di sekitar kompleks. Taman bermain adalah salah satu tepat eksplorasi anak yang menarik. 

Ajak anak ke taman pada pagi dan sore hari. Kemudian, kenalkan beberapa jenis fauna yang ditemui. Misalnya, kucing yang berlarian di jalanan perumahan, anjing yang sedang dibawa jalan-jalan oleh pemiliknya, atau bahkan kadal dan bunglon yang merayap di pohon.

Selain itu, Si Buah Hati punya banyak kesempatan untuk berinteraksi dengan teman sebaya di taman bermain. Dia juga bisa mencoba berbagai fasilitas permainan yang tersedia seperti ayunan atau jungkat-jungkit. Jadi, dengan sekali kunjungan ke taman bermain, kemampuan bersosialisasi anak akan terasah, rasa empati dalam dirinya akan tumbuh, dia juga dapat bereksplorasi sepuasnya di alam.

Jadi, sekarang Bunda bisa punya lebih banyak ide untuk menghabiskan akhir pekan bersama anak. Habiskan hari libur dengan kegiatan yang menyenangkan sekaligus mendidik. Sehingga Si Buah Hati tumbuh semakin cerdas dan selalu ceria.

Untuk mendukung kegiatan bermain sambil belajar Si Buah Hati, Bunda bisa memberikan DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Mendidik Si Kecil Bermain Sambil Belajar Mengenal Fauna
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Cepat Belajar Membaca Si Buah Hati Saat Bunda Sibuk Bekerja

Published date

Menyediakan waktu untuk mengajarkan Si Buah Hati bagi sebagian orang tua bisa jadi tantangan tersendiri. Terutama bagi mereka yang keduanya bekerja dan tinggal di kota besar. Masalah utama mungkin bukan di faktor pekerjaan, tetapi kemacetan yang kian parah. Lalu, bagaimana cara cepat belajar membaca dan lainnya untuk Si buah Hati? 

 

Pertama-tama, kondisi yang sering terjadi adalah seperti berikut ini.  Bunda harus berangkat pagi-pagi sekali dan ketika pulang kantor terpaksa menghabiskan waktu berjam-jam di jalanan akibat macet. Sesampainya di rumah, Si Buah Hati sudah mengantuk atau sudah tidur. Itu tandanya Bunda hanya memiliki waktu di akhir pekan untuk mendampingi si Kecil dalam proses belajar dan tumbuh kembangnya.

 

Bunda tidak perlu merasa bersalah. Orang tua masih bisa membantu Buah Hatinya belajar baca dan kemampuan lainnya dengan menggunakan berbagai macam cara. Hal ini penting karena Si Buah Hati sudah memasuki usia prasekolah. Meski kemampuan membaca bukan sebagai milestones yang harus dicapai pada usia prasekolah, Bunda tetap harus memperkenalkannya. 

 

Cara cepat belajar membaca biasanya dimulai dengan memperkenalkan abjad pada Si Buah Hati. Bunda perlu pula mencari tahu gaya belajarnya sehingga bisa memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhannya.

 

Supaya Ayah dan Bunda tidak bingung harus memulai mengajari si Buah Hati, berikut cara cepat belajar membaca yang dapat diikuti. 

 

1. Membaca Papan yang Dilewati di Jalan

Manfaatkan waktu di jalan untuk mengajak Si Buah Hati memperhatikan situasi lalu lintas termasuk billboard dan spanduk di jalan. Saat itulah, Bunda bisa memperkenalkannya kepada beberapa huruf dari berbagai tulisan yang dilewati. Kebiasaan ini sebenarnya menjadi seperti permainan bagi Si Buah Hati. Pastinya, ia akan menikmati cara cepat belajar membaca yang pertama ini.

 

2. Mengobrol Tentang Suasana di Jalan

Bunda mau anak cepat belajar membaca? Salah satu caranya adalah dengan memperkaya kosakata Si Buah Hati. Bunda bisa memulainya dengan bercerita atau lebih sering mengobrol dengannya. 

 

Jika terjebak kemacetan di jalan, Bunda bisa mengajak mengobrol Si Buah Hati. Deskripsikan situasi sekitar dengan bahasa yang menarik sehingga tanpa disadari bisa mengembangkan kemampuan berbahasa serta menambah kosakatanya.

 

3. Sediakan Buku Bergambar di Kendaraan

Selain bercerita, buku juga bisa menjadi sarana atau alat mengajarkan Si Buah Hati membaca lebih cepat, lho. Jika Buah Hati mulai terlihat bosan saat menghadapi kemacetan, Bunda dapat membacakan cerita dari buku tersebut. 

 

Jangan lupa ajak dia untuk melihat-lihat gambarnya. Biarkan ia berkomentar soal gambar ataupun cerita yang disampaikan. Ini bisa melatih rasa penasarannya untuk membaca dan kemampuannya menyampaikan suatu pendapat.

 

4. Manfaatkan Gadget

Bunda jangan selalu memusuhi gadget. Tahukah penggunan untuk tujuan dan durasi yang tepat justru bisa membantu Si Buah Hati belajar. Coba Bunda mengunduh aplikasi edukatif yang bisa mengembangkan ketertarikan Si Buah Hati belajar membaca.  Misanya,l aplikasi tentang pengenalan abjad, mengeja kata sederhana, menghubungkan antara gambar dan huruf, dan sebagainya.

 

5. Lengkapi Nutrisi untuk Otak

Tak cuma perut yang membutuhkan makanan, otak Si Buah Hati pun memerlukannya untuk mendapatkan gizi seimbang. Tahukah Bunda kalau anak yang kurang nutrisi justru dapat berkurang kemampuannya secara akademis, bahkan sulit fokus dan tak bisa berpikir kritis? Untuk itu, Bunda memerlukan makanan atau minuman pelengkap nutrisi.

 

Salah satunya adalah DANCOW 3+ Nutritods. Produk DANCOW ini merupakan susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun. Kelebihannya adalah  mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3, omega 6, serat pangan, tinggi vitamin A, vitamin  C, Lactobacillus rhamnosus, serta mikronutrien lainnya. Semua kandungan yang disebutkan tadi dibutuhkan tubuh dan otak anak selama masa tumbuh kembang. 

 

Itu tadi beberapa cara cepat belajar membaca yang bisa diterapkan Bunda. Meskipun waktu yang Ayah dan Bunda untuk mengajari Si Buah Hati membaca tidak rutin setiap hari, pastikan untuk memberikannya quality time. Tinggal manfaatkan kondisi sekitar sekreatif mungkin, termasuk menjadikan gadget, buku, dan mainan sebagai alat bantu.

Image Article
Cara Ajarkan Si Kecil Belajar Membaca kala Bunda Sibuk Bekerja
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

4 Perkembangan Si Buah Hati di Usia 1 Tahun

Published date

Memasuki usia satu tahun, Si Buah Hati biasanya sudah mulai berjalan sendiri. Pasti Bunda dan Ayah bangga akan perkembangan itu, bukan? Namun sesungguhnya berjalan bukan satu-satunya tanda tumbuh kembang dia di periode penting ini. Menurut situs Centers for Disease Control and Prevention, di momen ini, anak tengah mengalami perkembangan otak yang sangat pesat. Berikut hal yang dipelajari Si Buah Hati sesuai perkembangannya:

1. Perkembangan kognitif

Dalam tahapan ini, Si Buah Hati mulai memiliki kemampuan berpikir, belajar, dan mengingat perilaku orang atau kejadian di lingkungannya. Si Buah Hati juga mulai memahami simbol, mulai meniru, membayangkan, dan bermain pura-pura. Karena itu, Bunda, Ayah, dan anggota keluarga yang lain sebaiknya selalu menunjukkan sikap dan perkataan yang positif kepadanya. Sehingga apa yang ditirunya adalah hal baik pula.

2. Perkembangan emosi

Bentuk perlekatan emosi yang kuat pada balita ditandai dengan tangisan saat berpisah dari orang terdekat. Namun seiring waktu, Si Buah Hati biasanya ingin melakukan aktivitas seorang diri. Di sinilah tahap awal ia belajar tentang konflik, kebingungan, dan kadang-kadang merusak suatu benda. Meski begitu, Bunda janganlah langsung memarahinya. Terkadang ia tidak berniat untuk merusak benda tersebut, melainkan hanya penasaran.

3. Perkembangan bahasa

Setelah usia 1 tahun, Si Buah Hati biasanya mulai memahami banyak kosakata. Biasanya sekitar 10 kali lebih banyak dari yang bisa ia katakan. Di ulang tahun kedua, terkadang ia sudah bisa mengatakan setidaknya 50 sampai 100 kosakata.

4. Perkembangan sensorik dan motorik

Keterampilan motorik terjadi saat otot dan saraf Si Buah Hati bekerja bersama-sama. Di usia setahun, ia pun sudah mencapai tahap kontrol dan koordinasi sehingga bisa berjalan dengan mantap. Setelah berjalan, keterampilan berikutnya adalah memanjat, lari, dan melompat.

Yang harus Bunda ingat, tumbuh kembang setiap anak sangat individual dan unik. Perkembangan dan pelajaran yang diserapnya tentu tidak sama dengan anak lain. Karena itu, Bunda harus terus memberikan pendampingan dan stimulasi padanya. Terutama untuk memastikan perkembangan bahasa dan emosinya.

Image Article
4 Perkembangan Si Kecil di Usia 1 Tahun
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Manfaat Susu DANCOW 1+ untuk Penuhi Nutrisi Anak 1 Tahun ke Atas

Published date

Apa sih manfaat susu DANCOW untuk Si Buah Hati, terutama yang baru memasuki usia 1-3 tahun? Bisa jadi ini adalah pertanyaan yang sering muncul bagi Bunda yang baru memiliki satu anak.

Perlu Bunda ketahui, hingga usia 2 tahun, anak berada pada periode emas pertumbuhan atau disebut "windows of opportunity”. Di masa ini anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat dan tidak akan berulang.

Pemenuhan nutrisi untuk anak 1 tahun ke atas adalah kunci membantu mengoptimalkan periode emasnya. Beberapa nutrisi penting tersebut terdapat di dalam susu pertumbuhan DANCOW. 

Apa Saja Perkembangan yang Terjadi di Periode Emas Si Buah Hati?

Salah satunya adalah perkembangan otak. Menurut organisasi kesehatan nonprofit Urban Child Institute, Di usia 1-3 tahun perkembangan sel saraf Si Buah Hati mencapai 80% dari volume keseluruhan saat dewasa. Selain itu, sinaps yang berfungsi sebagai "pengirim sinyal" pada otak juga berkembang hingga dua kali lipat.

Berdasarkan informasi lembaga kesehatan nasional Amerika Serikat, CDC, perkembangan pesat pada sel saraf dan sinaps dapat dilihat dari perkembangan kemampuan anak dalam berbicara, merespons rangsangan, mendengar, mengikuti kebiasaan orang-orang terdekat, dan kemampuan adaptasi sosial.

Karena periode emas ini hanya berlangsung selama tiga tahun, Bunda harus memastikan asupan nutrisi Si Buah Hati terpenuhi. "Jika nutrisi pada masa tersebut tidak terpenuhi, maka akan berakibat pada keterlambatan pertumbuhan yang sulit untuk diperbaiki," ujar ahli gizi Qonita Rachmah, SGz, MSc, dari Departemen Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.

Di sinilah manfaat susu untuk anak, yaitu mendukung perkembangan saraf dan otak, karena sebagian susu pertumbuhan sudah terfortifikasi dengan kandungan DHA, omega 3, dan omega 6. Ketiganya merupakan lemak baik yang berfungsi memaksimalkan perkembangan saraf.

DHA, omega 3, dan omega 6 merupakan asam lemak esensial yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh sehingga harus dipenuhi melalui makanan atau minuman, salah satunya adalah susu DANCOW untuk anak 1 tahun ke atas.

Nutrisi Susu bagi Tumbuh Kembang Anak

Berikut berbagai nutrisi untuk anak 1 tahun ke atas yang ada pada susu DANCOW   yang membantu tumbuh kembang Si Buah Hati:

1. Probiotik

Dikenal juga sebagai bakteri baik, yakni berupa mikroorganisme hidup yang membantu dan memberi efek baik terhadap kesehatan. Contoh probiotik yang banyak dikenal salah satunya adalah Lactobacillus.

Beberapa sumber alami probiotik yakni makanan dan minuman yang difermentasi di antaranya tempe dan yogurt.

Kandungan probiotik  memberi manfaat bagi tumbuh kembang anak, di antaranya:

  • Meningkatkan sistem kekebalan 

  • Mengatasi diare akibat antibiotik dan diare menular pada anak

  • Menyehatkan dan memperlancar kerja saluran cerna

  • Membantu mengatasi gejala yang berhubungan dengan pencernaan yang bermasalah dengan laktosa.

2. Protein

Merupakan salah satu nutrisi paling penting yang dibutuhkan dalam kandungan gizi anak usia 1 tahun. Beberapa manfaat protein bagi anak, yaitu:

  • Membantu pembentukan otot dan jaringan tubuh

  • Mendukung pertumbuhan dan regenerasi sel tubuh

  • Meningkatkan metabolisme

  • Memperkuat sistem imun

  • Sumber energi yang baik.

3. DHA

Merupakan salah satu jenis asam lemak baik yang penting untuk perkembangan otak dan mata anak. Dikenal juga sebagai nutrisi otak karena bermanfaat membantu meningkatkan kecerdasan dan perkembangan otak Si Buah Hati.

Selain itu, asupan DHA juga baik untuk mengatasi ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder, yang ditunjukkan dengan gejala hiperaktif dan sulit fokus.

Kenapa Susu Pertumbuhan?

Susu pertumbuhan merupakan salah satu minuman bergizi yang dapat membantu pertumbuhan anak, karena di dalamnya terkandung berbagai zat gizi yang diperlukan oleh anak 1-3 tahun. Di antaranya, protein, kalsium, DHA, omega 3, omega 6, dan zink.

Selain itu, ada juga susu pertumbuhan  yang dilengkapi zat gizi untuk menjaga kesehatan fungsi saluran cerna seperti serat pangan inulin, vitamin A, C, E, selenium, dan bakteri baik.  

"Namun perlu diingat bahwa susu adalah pelengkap sehingga kebutuhan zat gizi tetap utamanya dipenuhi dari makanan," ujar Qonita.

Baca Juga: Apa Fungsi Laktosa pada Susu Pertumbuhan? Cek di Sini!

Pentingnya Memberikan Susu Bebas Gula Tambahan Pada Anak

Memberikan susu bebas gula tambahan pada anak-anak sangat penting untuk menjaga keseimbangan gizi dan kesehatan jangka panjangnya. Pasalnya, konsumsi gula berlebih dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari obesitas hingga diabetes tipe 2.

Hal ini sejalan dengan penuturan dari Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Piprim Basarah Yanuarso dalam wawancaranya bersama Kompas.com yang mengatakan bahwa faktor lingkungan berpengaruh dalam meningkatkan risiko diabetes pada anak-anak, salah satunya melalui pemberian makanan atau minuman manis (tinggi gula). Ia juga menjelaskan bahwa konsumsi makanan tinggi gula yang berlebihan dapat menaikkan gula darah dengan cepat dan merangsang rasa lapar. Kondisi ini membuat anak-anak mengonsumsi makanan atau minuman tinggi gula secara terus-menerus.

Menurut Piprim, batasan konsumsi gula harian pada anak-anak adalah 25 gram yang berasal dari makanan dan minuman yang dikonsumsi dalam satu hari.1

Memberikan susu rendah gula atau bebas gula tambahan juga membantu menurunkan risiko karies gigi serta penyakit berbahaya lainnya seperti jantung pada anak-anak.

Kebutuhan Nutrisi untuk Anak 1 Tahun ke Atas dari Susu

Sebagai bekal untuk mengeksplorasi lingkungan, susu yang dikonsumsi Si Buah Hati harus sesuai tahapan usianya. Nah, kebutuhan susu anak berdasarkan tahapan usia harus disesuaikan dengan kebutuhan energi serta zat gizi lainnya untuk setiap usia.

Berdasarkan tabel Angka Kecukupan Gizi yang ditetapkan Departemen Kesehatan RI tahun 2019, kebutuhan energi anak usia 1-3 tahun selama satu hari sebanyak 1350 kkal, lemak 45 gram, omega 6 sebanyak 7 gram, omega 3 sebanyak 0.7 gram, dan kalsium 650 mg.

Kebutuhan nutrisi anak 1 tahun ini dapat dipenuhi dengan mengonsumsi susu dan makanan lainnya.

Satu gelas susu full cream (250 ml/4 sendok makan) mengandung ±180 kkal (16% kecukupan), lemak 6 g (14% kecukupan), kalsium 260 g (40% kecukupan), omega 3 0,1 g (14% kecukupan), dan omega 6 1 g (14% kecukupan).

Untuk bantu mencukupi asupan nutrisi Si Buah Hati, Bunda bisa memberikan DANCOW 1+ Imunutri. Susu DANCOW 1+ dengan DHA, zat besi, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 dan 6 dan mikronutrien lainnya, membantu melengkapi asupan gizi dan mendukung tumbuh kembangnya dengan optimal. Selain itu, DANCOW 1+ juga sudah 0 gram sukrosa, sehingga lebih sehat untuk dikonsumsi sehari-hari.

Pastikan Si Buah Hati mendapatkan asupan nutrisi yang cukup setiap harinya. Kini, DANCOW hadir dengan harga baru yang lebih murah, menjadikan pilihan Bunda semakin terjangkau. Dukung Si Buah Hati tumbuh cerdas bersama DANCOW!

 

Sumber:

  1. Mengatur Konsumsi Gula Pada Anak Sejak Dini. Retrieved October 24 2024, from https://www.kompas.id/baca/humaniora/2023/03/07/mengatur-konsumsi-gula-pada-anak-sejak-dini
Image Article
Apa Manfaat Susu untuk Anak?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Manfaat Probiotik untuk Tumbuh Kembang Anak, Bunda Wajib Tahu!

Published date

Bunda tentu sudah memahami bahwa Si Buah Hati membutuhkan asupan makanan kaya bergizi lengkap dan seimbang. Seperti yang dikutip dari WebMD, probiotik merupakan mikroorganisme yang hidup di dalam usus manusia yang memberikan efek positif bagi kesehatan, juga dikenal dengan sebutan bakteri Lactobacillus rhamnosus. Probiotik ini bisa membantu sistem pencernaan dan meningkatkan sistem imunitas di dalam tubuh. Tidak mengherankan jika pada akhirnya probiotik ini kerap disebut dengan bakteri baik.

Oleh karena itulah anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan membutuhkan makanan yang mengandung probiotik. Di mana probiotik ini berfungsi memaksimalkan nutrisi dan vitamin yang telah dikonsumsi oleh Si Buah Hati.

Maka itu Bunda perlu memperhatikan apakah asupan makanan Si Buah Hati sudah mengandung probiotik dengan bakteri Lactobacillus rhamnosus atau tidak. Faktanya, sampai saat ini masih banyak orangtua yang belum menyadari bahwa usus sebagai saluran cerna merupakan salah satu kunci penting yang punya peran besar dalam kualitas pertumbuhan Si Buah Hati.

Berikut beberapa makanan yang mengandung probiotik bakteri Lactobacillus rhamnosus yang bisa Bunda berikan untuk Si Buah Hati.

ASI

Semua Bunda pasti sudah memahami bahwa ASI merupakan nutrisi pertama yang dibutuhkan Si Buah Hati di masa awal kehidupannya. Para pakar kesehatan, mengatakan bahwa ASI mengandung probiotik yang berguna untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

Bahkan ada penelitian yang menyebutkan kalau probiotik yang terdapat dalam ASI mampu mendukung kesehatan saluran cerna pada bayi. Bahkan, seperti diberitakan oleh kompas.com (https://lifestyle.kompas.com/read/2013/01/07/10431292/ASI.Mengandung.700.Jenis.Bakteri.Penting) para ilmuwan telah menemukan bahwa ASI mengandung 700 jenis bakteri baik dan penting untuk tubuh.

Tempe dan tahu

Kebutuhan probiotik untuk Si Buah Hati bisa Bunda dapatkan dari tempe dan tahu. Saat ia memasuki tahapan MPASI, tempe dan tahu sudah bisa diberikan sebagai salah satu pilihan. Tidak hanya kandungan protein yang tinggi, tempe dan tahu juga merupakan salah satu sumber probiotik untuk Si Buah Hati.

Yoghurt

Salah satu sumber probiotik yang paling umum dan sudah diketahui oleh banyak orang adalah yoghurt. Yoghurt  merupakan produk olahan susu yang sudah difermentasi mengunakan bakteri Lactobacillus rhamnosus. Namun, pemberian yoghurt ini baru bisa diberikan pada Si Buah Hati saat memasuki usia 1 tahun ke atas.

Bunda pun bisa memberikan tambahan aneka buah-buahan segar sebagai topping. Harapannya, Si Buah Hati lebih bersemangat saat mengonsumsi yoghurt sebagai jenis camilan yang sehat.

Susu Pertumbuhan Anak

Salah satu susu pertumbuhan anak yang mengandung adalah DANCOW 1+ Nutritods. Susu ini diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Manfaat bakteri lactobacillus bagi pencernaan anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Bakteri dan virus sama-sama baik
Quiz Answer 1 B
Bakteri dan virus sama-sama buruk
Quiz Answer 1 C
Ada bakteri baik, namun virus buruk
Quiz Answer 1 D
Ada bakteri buruk, namun virus baik
Quiz Answer 2 A
Mencegah pertumbuhan bakteri jahat
Quiz Answer 2 B
Menyehatkan pencernaan
Quiz Answer 2 C
Menambah kekebalan sistem imun Si Kecil
Quiz Answer 2 D
Semua jawaban benar
Quiz Answer 3 A
Ditunjang dengan makanan yang bergizi
Quiz Answer 3 B
Tidur cukup
Quiz Answer 3 C
Lewat vitamin saja
Quiz Answer 3 D
Manusia tidak memerlukan probiotik
Quiz 1
Apakah Bunda tahu perbedaan Bakteri dan Virus:
Quiz 3
Kebaikan probiotik bisa dimaksimalkan bila:
Quiz 2
Apa Manfaat Probiotik yang Bunda ketahui bagi si Kecil?
Kunci Quiz 1
C
Kunci Quiz 2
D
Kunci Quiz 3
A

3 Cara Memilih Bantal yang Rangsang Kemampuan Berpikir Si Buah Hati

Published date

Pada tahapan toddler, kebanyakan anak-anak menghabiskan lebih banyak waktu untuk tidur daripada terjaga. Sleep for Kids Organization, organisasi yang mengkaji tentang pentingnya tidur bagi anak-anak dari Amerika Serikat, menekankan pentingnya tidur untuk Si Buah Hati karena mempengaruhi tumbuh kembang fisik dan emosional, proses belajar, serta perkembangan kemampuan kognitifnya.

Banyak faktor yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas tidur Si Buah Hati, seperti mengalami mimpi buruk, peningkatan kemampuan psikomotoriknya yang pesat, dan kecemasan menghadapi perpisahan. 

Tempat tidur yang kurang nyaman juga membuatnya sering menolak tidur. Ikuti langkah-langkah berikut ini untuk memilih bantal yang nyaman untuk tidur.

1. Berbahan Lembut

Kulit Si Buah Hati yang masih lembut dan kepala yang belum terlalu keras memerlukan bantal yang berbahan lembut. Penggunaan kain berkualitas rendah dapat menyebabkan iritasi seperti kemerahan, bintik-bintik, dan gatal-gatal.

Selain itu, pilihlah bahan kain yang hypoallergenic agar tidak menstimulasi reaksi alergi berupa mata berair, kulit kemerahan, dan gangguan saluran pernafasan. Sebelum membeli, raba permukaan kain bantal dan hindari yang terasa panas dan tidak nyaman di kulit. Sebagai orang tua, mengeluarkan uang ekstra akan lebih baik daripada harus mengorbankan kenyamanan tidur Si Buah Hati.

2. Tahan Lama

Bahan yang digunakan untuk membuat bantal wajib dipertimbangkan. Belilah bantal yang terbuat dari bahan yang tidak hanya lembut, tapi tahan terhadap proses pencucian, dan dapat mempertahankan bentuknya. Cobalah untuk membeli bantal berbahan polyester yang dapat dicuci dengan tangan atau mesin. Selain itu, perlindungan Si Buah Hati dari reaksi alergi yang dipicu oleh penggunaan bulu untuk pengisi bantal.

3. Ukuran Bantal

Ukuran bantal merupakan faktor terpenting yang harus dipertimbangkan sebelum membelinya. Bantal yang kebesaran dapat menutupi wajah Si Buah Hati dan berbahaya untuk keselamatan Si Buah Hati. 

Selain itu, ia tidak akan mendapatkan rasa nyaman yang dicari dan tidur dengan gelisah. Libatkan aksi cerdas anak-anak dengan membawanya saat akan membeli bantal, minta untuk mencobanya dan memilih mana yang paling nyaman. 

Tidak hanya baik untuk menunjang waktu istirahatnya, kegiatan ini juga memberinya kebebasan untuk menentukan pilihan dan mengasah kemampuan penyelesaian masalah.

Semoga tips-tips di atas dapat membantu orang tua dalam memilih bantal yang tepat dan nyaman bagi Si Buah Hati ya.

Untuk membantu mengembangkan kemampuan berpikir Si Buah Hati, Bunda membutuhkan pelengkap nutrisi, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Bantal Istimewa Rangsang Kemampuan Berpikir Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bunda, Yuk Ketahui Tata Cara Bermain di Taman Bermain!

Published date

Bermain di playground bisa jadi pilihan menyenangkan untuk menghabiskan akhir pekan. Selain meningkatkan aktivitas fisik, juga dapat mengembangkan kemampuan psikomotorik yang baik bagi tumbuh kembang Si Buah Hati.

Taman bermain ini juga menjadi tempat berkumpulnya anak-anak dan orang tua, sehingga menjadi wadah yang tepat untuk mengasah keterampilan sosial dan kemampuan bahasanya, lho.

Sebelum memutuskan pergi ke playground, ada beberapa aturan tertulis yang harus ditaati oleh anak-anak dan pendampingnya, dalam hal ini orang tua. Etika apa saja yang harus dilakukan selama berada di taman bermain?

Bergantian Menggunakan Permainan

Baru saja Bunda mendorong Si Buah Hati di ayunan, kemudian anak-anak mulai berkumpul menunggu giliran memainkannya. Ini adalah kesempatan yang baik untuk mengajarkan Si Buah Hati tentang pentingnya antri dan bergantian. Berikanlah batasan waktu untuk bermain, kemudian biarkan anak lain mencoba permainan tersebut. Begitu pula sebaliknya.

Mengingatkan Si Buah Hati untuk Mengikuti Aturan

Playground biasanya dilengkapi dengan peralatan dan permainan yang dapat dimainkan oleh beragam usia. Untuk menjamin keselamatan dan keamanan selama bereksplorasi, dukung stimulasi Si Buah Hati untuk memilih permainan yang dirancang seusia dengan tahapan usianya. Selain itu, selalu dampingi atau awasi penggunaannya agar tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain yang ada di area playground.

Menegur Anak Lain

Ketika melihat anak lain mendominasi permainan dan tidak mau mengantre, bahkan mulai mendorong anak-anak lainnya, ingatkan dengan tegas, tapi dengan tetap tenang dan santun. Bukan tugas Bunda untuk mendisiplinkan anak orang lain, tapi mintalah kesediaannya untuk bekerjasama.

Apabila anak tersebut masih mengabaikan, Bunda bisa memberitahukan kepada orang tuanya untuk menangani situasi yang terjadi. Hal ini juga dapat memberikan contoh yang baik untuk Si Buah Hati untuk meningkatkan kemampuan penyelesaian masalah.

Ikut Menjaga Kebersihan

Terkadang Bunda membawa makanan atau minuman untuk menemani Si Buah Hati bermain. Bereskan sebelum pulang untuk ikut menjaga kebersihan playground. Stimulasi anak untuk melakukan hal yang sama. Keadaan taman yang bersih dan bebas sampah tentunya lebih menyenangkan bagi semua orang.

Perhatikan etika-etika di atas sebelum memulai hari yang menyenangkan di taman bermain ya, Bunda.

Image Article
Bunda, Yuk Ketahui Tata Cara Bermain di Taman Bermain!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Si Buah Hati Memelihara Hewan? Ini Trik dan Tipsnya!

Published date

Kehadiran hewan peliharaan di tengah Si Buah Hati tentu membawa nuansa tersendiri. Terutama untuk buah hati Bunda yang masih berusia satu tahun. Sebab anjing lucu dapat menjadi sahabat setia. Sementara kucing yang menggemaskan adalah teman bermain yang sangat mengasyikkan.

Dengan memelihara hewan, Bunda bisa pula mengajari anak arti kelembutan. Sehingga rasa kasih sayang terhadap manusia lain dapat tumbuh dalam dirinya. Misalnya saat Si Buah Hati memegang atau menarik salah satu bagian tubuh binatang peliharaannya, Bunda bisa memperingatkan kalau binatang itu akan merasa kesakitan. “Anda dapat mengatakan kepada Si Buah Hati untuk bersikap baik kepada binatang peliharaan mereka,” ujar Tracy Hogg, perawat sekaligus penulis buku pengasuhan anak Toddler Wishperer.

Selain itu, anak yang memelihara hewan bisa belajar tentang tanggung jawab sejak dini dan merasakan empati dengan makhluk lain. Misalnya saja Bunda dapat meminta Si Buah Hati untuk memberi makan hewan peliharaannya sambil membisikkan nilai-nilai kebaikan. “Kitty sudah lapar, yuk kita kasih makan," kata Tracy Hogg mencontohkan.

Nah, sebelum membiarkan Si Buah Hati berinteraksi langsung dengan hewan peliharaannya, ada beberapa hal yang harus Bunda perhatikan. Yakni:

Beri penjelasan tentang hewan yang dipeliharanya

Setiap hewan memiliki kebiasaan sendiri yang berbeda dengan hewan lain. Misalnya kucing yang suka dimanja dengan dielus pada bagian belakang leher dan telinganya, anjing yang doyan bermain sambil berlari-lari, ayam yang doyam mematuk, atau kelinci yang doyan makan selada. Sebelum melepaskan Si Buah Hati langsung berhubungan dengan hewan peliharaannya, sebaiknya Bunda menjelaskan dulu mengenai kebiasaan itu pada Si Buah Hati. Sehingga ia tidak kaget dan bisa beradaptasi.

Awasi Si Buah Hati saat bermain dengan hewan peliharaan

Hewan peliharaan bisa sangat menyenangkan, tapi sekali waktu jadi sangat berbahaya. Maka Bunda harus selalu waspada dan mengawasi kala anak bermain dengan peliharaannya. Biasanya anak yang masih berusia satu tahun akan bermain dengan hewan peliharaan tanpa memperhatikan risiko tindakannya. Bisa jadi suatu kali dia menarik ekor kucing yang bisa menyebabkan peliharaannya itu menjadi marah dan menggigit.

Jauhkan Si Buah Hati dari tempat makanan hewan

Pada usia satu tahun, seorang anak sedang aktif bergerak. Rasa ingin tahunya pada benda asing begitu besar. Hingga tak jarang Si Buah Hati memasukkan berbagai benda ke dalam mulut sendiri. Karena itu, Bunda harus menjauhkan makanan, bedak, atau obat kimia untuk hewan dari jangkauannya.

Jaga kebersihan hewan

Agar hewan peliharaan selalu sehat dan tidak menularkan penyakit pada Si Buah Hati, Bunda harus memastikan kebersihannya. Baik kebersihan kandang, tempat makan dan minum, maupun tubuh hewan peliharaan. Untuk itu, Bunda dan Si Buah Hati harus rajin membawa hewan kesayangannya ke dokter hewan. Tindakan ini dapat mencegah timbulnya virus atau bakteri pada tubuhnya, dan Bunda dapat memastikan kesehatan anak.

DANCOW Bantu Lindungi Eksplorasi Si Buah Hati.

 

Image Article
Si Kecil Memelihara Hewan? Ini Trik dan Tipsnya!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Peran Ayah Milenial dalam Pengasuhan Anak

Published date

Tidak hanya Bunda, Ayah juga punya peran penting dalam pengasuhan anak, apalagi di zaman sekarang. Para Ayah dan Bunda milenial cenderung berbagi peran dalam pengasuhan anak. Dibanding generasi terdahulu, peran orang tua di era digital ini memang berbeda. Dulu Ayah mungkin digambarkan sebagai satu-satunya sosok yang mencari nafkah dan bertanggung jawab pada semua urusan finansial. Sementara Bunda adalah sosok yang sepenuhnya bertanggung jawab pada perawatan dan pendidikan anak. Alhasil, keterlibatan Ayah dari generasi terdahulu dalam mengawal perkembangan anak terhitung minim dibandingkan dengan sekarang.

“Sekarang keterlibatan Ayah terlihat lebih tinggi meskipun ia mungkin satu-satunya pencari nafkah dalam keluarga. Ayah bukan lagi sebagai sosok yang otoriter dan berjarak. Tetapi Ayah sekarang lebih menggambarkan figur yang hangat, playful serta terlibat aktif dalam pengasuhan anak,” ujar Adisti F. Soegoto M.Psi., Psikolog.

Ayah kini lebih banyak berperan dalam kegiatan bereksplorasi dan bermain Si Buah Hati, sehingga Si Buah Hati lebih kreatif dan kritis. Menurut Adisiti, ada banyak hal yang bisa dilakukan oleh Ayah agar bisa terlibat aktif dalam pengasuhan anak. Misalnya saat Si Buah Hati akan berangkat tidur, Ayahlah yang membacakan dongeng sebelum tidur untuknya. Sosok Ayah yang hangat akan membuat Si Buah Hati senang punya waktu bersamanya.

Pembagian tugas antara Ayah dan Ibu dalam pengasuhan anak kini lebih banyak dikomunikasikan oleh keduanya. Kalaupun belum mencapai tahap tersebut, Bunda perlu paham latar belakang pola asuh yang didapat Ayah dari orang tuanya. Jadi, jika sebagian Ayah belum bisa  terbuka dan sigap mengasuh Si Buah Hati, itu karena ia memang tidak disiapkan menjadi orang tua pengasuh. Tentunya dengan kemauan berubah dan beradaptasi, Ayah bisa menjadi teman bermain dan bereksplorasi Si Buah Hati yang seru.

Bermain Bersama

Para Ayah umumnya lebih mudah masuk ke dunia anak saat Si Buah Hati sudah menginjak usia 2 hingga 3 tahun. Di usia itu, Si Buah Hati sudah mantap dalam berjalan juga berlari, sehingga lebih banyak yang bisa dilakukannya bersama Ayah. Permainan sederhana seperti berlari-larian atau bermain sepeda di taman akan jadi waktu menyenangkan bagi Ayah dan Si Buah Hati.

Namun, karena di usia ini anak juga memasuki masa sulit diatur maka, “Akan ada banyak penolakan dari Si Buah Hati,” ujar Adisti. “Untuk itu, Ayah dituntut lebih kreatif untuk menangani hal ini. Misalnya, kreatif membujuk Si Buah Hati agar tidak menolak ajakan ataupun instruksi Ayah yang  tentu saja disampaikan dengan cara menyenangkan.”

Ketika anak memasuki usia prasekolah, Ayah juga bangga menjadi sosok yang berteman baik dengan anak. Kedekatan ini ternyata bermanfaat untuk menyiapkan kemandirian saat Si Buah Hati memasuki masa belajar dan bermain bersama di kelas. Tanpa sadar, bermain dan beraktivitas bersama Ayah yang biasanya lebih seru, karena lebih dinamis dan  mungkin sedikit agresif akan membentuk rasa percaya diri dan juga kemandirian pada Si Buah Hati, kata Adisti.  Dua hal ini sangat diperlukan ketika Si Buah Hati mulai dikenalkan dengan kegiatan belajar di taman kanak-kanak.

Untuk mengetahui perkembangan Si Buah Hati di sekolah, Ayah bisa mengajaknya mengulang kembali kegiatan di sekolah atau bertanya soal apa yang ia alami di sekolah. Ajakan berkomunikasi dari Ayah membuat Si Buah Hati senang menceritakan pengalaman dan masalahnya. Kedekatan seperti ini tentunya sangat dibutuhkan agar anggota keluarga semakin kompak.

Hangat Bukan Permisif

Meski Ayah harus menjadi sosok yang hangat dan playful, bukan berarti Ayah lantas harus bersikap permisif atau serba membolehkan di hadapan Si Buah Hati. Bagaimanapun, Ayah perlu memegang kendali atau aturan.  Namun tidak tepat juga kalau peraturan diberlakukan dengan pemaksaan dan amarah. “Kondisi-kondisi ini memang membuat anak patuh tetapi relasinya tidak sehat. Kuncinya adalah bagaimana kreativitas Ayah,” tambah Adisti. “Ayah perlu membuat waktu makan dan belajar misalnya jadi lebih menyenangkan. Hal ini akan membuat Ayah jadi tetap pegang kendali tetapi dengan cara yang lebih hangat.”

Manfaat keterlibatan Ayah dalam pengasuhan sangat dirasakan bagi Si Buah Hati. Menurut Adisti, anak jadi lebih terbiasa berdiskusi, berpikir kritis, kreatif, banyak bereksplorasi, dan berpikir lebih luas. Sebuah penelitian yang dilakukan Academics at the University of Newcastle pada 2008 menemukan, Ayah yang terlibat secara langsung membuat anak memiliki IQ lebih tinggi 10 poin. Stimulasi yang Ayah berikan kepada Si Buah Hati membuka komunikasi yang hangat, sehingga Si Buah Hati punya kemampuan berkomunikasi lebih baik. Bukti-bukti kedekatan Ayah dengan Si Buah Hati kini bahkan banyak kita jumpai  di media sosial yang menjadi kebanggaan para Ayah.

Bunda yuk baca juga artikel  tentang peran orang tua lainnya di artikel Kiat Mengasah Kreativitas Si Kecil

 

Image Article
Peran Ayah Milenial dalam Pengasuhan Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Ajarkan Si Kecil Cara Menghadapi Orang Asing

Published date

Maraknya kasus penculikan dan kekerasan seksual pada si Kecil tentunya sangat membuat Bunda-Ayah resah dan khawatir. Beberapa kasus diketahui pelakunya adalah orang yang dikenal sang anak. Akan tetapi, sebagian kasus lain pelakunya adalah orang asing atau tak dikenal.

Pastinya, si Kecil melihat dan bertemu orang asing setiap saat atau setiap hari di lingkungan mereka, entah itu di jalan, sekolah atau di lingkungan rumah. Masalahnya, kita tak mengetahui apakah orang asing ini baik atau tidak.

Jadi, sangat beralasan dan wajar bila Bunda-Ayah merasa cemas akan keamanan si Kecil ketika berada di lingkungan sosialnya. Sebagai orangtua, tentu kita harus waspada dimana dan dengan siapa si Kecil bermain atau berinteraksi, terlebih ketika kita tidak bisa menemaninya karena harus bekerja atau beraktivitas.

Namun, menjadi sebuah dilema ketika di sisi lain Bunda juga perlu mengenalkan si Kecil dengan lingkungan sosial. Sebagai orangtua, tentu kita senang jika si Kecil mudah akrab, mudah bergaul dan mampu bersikap ramah pada orang lain. Akan tetapi, sikap terbuka si Kecil juga bisa menimbulkan kekhawatiran.

Karena itu, menurut dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A(K), MPH dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak, FKUI-RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Bunda-Ayah penting mengajarkan sejak dini pada si Kecil tentang keamanan dirinya dari ancaman bahaya atau kejahatan yang dilakukan orang asing, apalagi bila ia tidak sedang bersama Bunda atau Ayah. Bagaimana caranya? Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:

-         Jelaskan siapa orang asing

Terlebih dulu, kita perlu menjelaskan siapa orang asing itu. Orang asing adalah sosok yang tak dikenal atau tak diketahui di lingkungan keluarga dengan baik. Perlu dijelaskan bahwa kita tidak  dapat mengetahui apakah orang asing itu baik atau tidak hanya dengan melihat penampilannya. Ini penting diinformasikan karena si Kecil cenderung berpikir bahwa orang asing yang tak baik itu tampak dari penampilannya yang menakutkan. Boleh jadi, orang asing yang jahat itu berpenampilan rapi dan menarik.

Kita memang harus menjelaskan pada si Kecil untuk berhati-hati terhadap semua orang asing. Waspada dan tak sembarangan bicara dengan orang asing. Tapi jangan sampai membuat si Kecil berpikir bahwa semua orang asing itu buruk atau jahat. Pasalnya, dalam kondisi membutuhkan bantuan, misalnya ketika kesulitan menyeberang jalan, kita butuh pertolongan orang asing.

-         Waspada orang asing yang bersikap tak baik

Yang perlu diperhatikan adalah bila orang asing berperilaku mencurigakan dan memperlakukan si Kecil dengan tidak baik. Untuk melindungi si Kecil, cara yang bisa dilakukan adalah mengajarkan ia untuk waspada terhadap situasi yang berbahaya. Dalam hal ini, ketika ia berhadapan dengan orang asing yang mungkin memiliki niat buruk. Si Kecil perlu mengetahui perilaku buruk orang lain yang membuatnya merasa tak nyaman. Misalnya, jika ada orang tak dikenal tiba-tiba menggenggamnya atau memeluknya.

-         Ajarkan untuk tegas dan berani

Ajarkan si Kecil untuk bersikap tegas sikap berani si Kecil kepada orang asing yang memperlakukannya secara tidak baik dengan cara berlari sambil berteriak. Jadi ajarkan si Kecil tentang bagaimana cara “membaca” situasi berbahaya. Salah satu cara adalah dengan mengajarkan ia berkata “Tidak, Pergi” dan berteriak. Jika dalam situasi berbahaya, si Kecil harus mengatakan tidak, lari, berteriak sekeras yang ia bisa, dan segera memberitahu orang dewasa tepercaya apa yang terjadi. Misalnya, polisi atau petugas keamanan.

  Contoh lain, ajarkan si Kecil untuk menolak pemberian orang lain. Memang, si Kecil tak perlu dilarang untuk berbicara dengan orang asing. Namun, ajari si Kecil untuk menolak pemberian orang lain seperti permen, mainan, dan tolak ajakan orang lain.

-          Jelaskan siapa orang asing yang baik

Untuk menghindari penculikan, sering kali Bunda-Ayah mengajarkan si Kecil untuk tidak berbicara dengan orang asing atau orang tak dikenal. Akan tetapi, cara seperti itu sebenarnya tidak tepat. Misalnya, ketika si Kecil merasa tidak nyaman dengan orang asing di tengah keramaian dan merasa tidak aman, si Kecil justru tidak bisa meminta tolong pada orang lain. Sebab, dalam pikiran si Kecil, ia sama sekali tidak boleh bicara dengan orang tak dikenal.

  Nah, lalu si Kecil harus minta tolong pada siapa? Orangtua bisa mengajarkan si Kecil meminta bantuan kepada orang-orang berseragam seperti petugas keamanan atau ibu-ibu yang juga membawa si Kecil.

  Jadi, orang asing yang aman adalah mereka yang dapat dimintai bantuan oleh si Kecil ketika dibutuhkan. Polisi dan petugas keamanan adalah contoh dari orang asing yang aman. Bila memungkinkan, si Kecil harus menuju ke tempat umum untuk meminta bantuan. (*)

Bunda yuk baca juga artikel tentang interaksi si Kecil dengan orang lain di artikel  "Agar si Kecil Bersikap Manis Ketika Bertamu

Image Article
Ajarkan Si Kecil Cara Menghadapi Orang Asing
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off