4 Perkembangan Si Buah Hati di Usia 1 Tahun
10-11-2020
Memasuki usia satu tahun, Si Buah Hati biasanya sudah mulai berjalan sendiri. Pasti Bunda dan Ayah bangga akan perkembangan itu, bukan? Namun sesungguhnya berjalan bukan satu-satunya tanda tumbuh kembang dia di periode penting ini. Menurut situs Centers for Disease Control and Prevention, di momen ini, anak tengah mengalami perkembangan otak yang sangat pesat. Berikut hal yang dipelajari Si Buah Hati sesuai perkembangannya:
1. Perkembangan kognitif
Dalam tahapan ini, Si Buah Hati mulai memiliki kemampuan berpikir, belajar, dan mengingat perilaku orang atau kejadian di lingkungannya. Si Buah Hati juga mulai memahami simbol, mulai meniru, membayangkan, dan bermain pura-pura. Karena itu, Bunda, Ayah, dan anggota keluarga yang lain sebaiknya selalu menunjukkan sikap dan perkataan yang positif kepadanya. Sehingga apa yang ditirunya adalah hal baik pula.
2. Perkembangan emosi
Bentuk perlekatan emosi yang kuat pada balita ditandai dengan tangisan saat berpisah dari orang terdekat. Namun seiring waktu, Si Buah Hati biasanya ingin melakukan aktivitas seorang diri. Di sinilah tahap awal ia belajar tentang konflik, kebingungan, dan kadang-kadang merusak suatu benda. Meski begitu, Bunda janganlah langsung memarahinya. Terkadang ia tidak berniat untuk merusak benda tersebut, melainkan hanya penasaran.
3. Perkembangan bahasa
Setelah usia 1 tahun, Si Buah Hati biasanya mulai memahami banyak kosakata. Biasanya sekitar 10 kali lebih banyak dari yang bisa ia katakan. Di ulang tahun kedua, terkadang ia sudah bisa mengatakan setidaknya 50 sampai 100 kosakata.
4. Perkembangan sensorik dan motorik
Keterampilan motorik terjadi saat otot dan saraf Si Buah Hati bekerja bersama-sama. Di usia setahun, ia pun sudah mencapai tahap kontrol dan koordinasi sehingga bisa berjalan dengan mantap. Setelah berjalan, keterampilan berikutnya adalah memanjat, lari, dan melompat.
Yang harus Bunda ingat, tumbuh kembang setiap anak sangat individual dan unik. Perkembangan dan pelajaran yang diserapnya tentu tidak sama dengan anak lain. Karena itu, Bunda harus terus memberikan pendampingan dan stimulasi padanya. Terutama untuk memastikan perkembangan bahasa dan emosinya.