Ajarkan Si Kecil Cara Menghadapi Orang Asing
09-11-2020

Maraknya kasus penculikan dan kekerasan seksual pada si Kecil tentunya sangat membuat Bunda-Ayah resah dan khawatir. Beberapa kasus diketahui pelakunya adalah orang yang dikenal sang anak. Akan tetapi, sebagian kasus lain pelakunya adalah orang asing atau tak dikenal.
Pastinya, si Kecil melihat dan bertemu orang asing setiap saat atau setiap hari di lingkungan mereka, entah itu di jalan, sekolah atau di lingkungan rumah. Masalahnya, kita tak mengetahui apakah orang asing ini baik atau tidak.
Jadi, sangat beralasan dan wajar bila Bunda-Ayah merasa cemas akan keamanan si Kecil ketika berada di lingkungan sosialnya. Sebagai orangtua, tentu kita harus waspada dimana dan dengan siapa si Kecil bermain atau berinteraksi, terlebih ketika kita tidak bisa menemaninya karena harus bekerja atau beraktivitas.
Namun, menjadi sebuah dilema ketika di sisi lain Bunda juga perlu mengenalkan si Kecil dengan lingkungan sosial. Sebagai orangtua, tentu kita senang jika si Kecil mudah akrab, mudah bergaul dan mampu bersikap ramah pada orang lain. Akan tetapi, sikap terbuka si Kecil juga bisa menimbulkan kekhawatiran.
Karena itu, menurut dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A(K), MPH dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak, FKUI-RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Bunda-Ayah penting mengajarkan sejak dini pada si Kecil tentang keamanan dirinya dari ancaman bahaya atau kejahatan yang dilakukan orang asing, apalagi bila ia tidak sedang bersama Bunda atau Ayah. Bagaimana caranya? Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:
- Jelaskan siapa orang asing
Terlebih dulu, kita perlu menjelaskan siapa orang asing itu. Orang asing adalah sosok yang tak dikenal atau tak diketahui di lingkungan keluarga dengan baik. Perlu dijelaskan bahwa kita tidak dapat mengetahui apakah orang asing itu baik atau tidak hanya dengan melihat penampilannya. Ini penting diinformasikan karena si Kecil cenderung berpikir bahwa orang asing yang tak baik itu tampak dari penampilannya yang menakutkan. Boleh jadi, orang asing yang jahat itu berpenampilan rapi dan menarik.
Kita memang harus menjelaskan pada si Kecil untuk berhati-hati terhadap semua orang asing. Waspada dan tak sembarangan bicara dengan orang asing. Tapi jangan sampai membuat si Kecil berpikir bahwa semua orang asing itu buruk atau jahat. Pasalnya, dalam kondisi membutuhkan bantuan, misalnya ketika kesulitan menyeberang jalan, kita butuh pertolongan orang asing.
- Waspada orang asing yang bersikap tak baik
Yang perlu diperhatikan adalah bila orang asing berperilaku mencurigakan dan memperlakukan si Kecil dengan tidak baik. Untuk melindungi si Kecil, cara yang bisa dilakukan adalah mengajarkan ia untuk waspada terhadap situasi yang berbahaya. Dalam hal ini, ketika ia berhadapan dengan orang asing yang mungkin memiliki niat buruk. Si Kecil perlu mengetahui perilaku buruk orang lain yang membuatnya merasa tak nyaman. Misalnya, jika ada orang tak dikenal tiba-tiba menggenggamnya atau memeluknya.
- Ajarkan untuk tegas dan berani
Ajarkan si Kecil untuk bersikap tegas sikap berani si Kecil kepada orang asing yang memperlakukannya secara tidak baik dengan cara berlari sambil berteriak. Jadi ajarkan si Kecil tentang bagaimana cara “membaca” situasi berbahaya. Salah satu cara adalah dengan mengajarkan ia berkata “Tidak, Pergi” dan berteriak. Jika dalam situasi berbahaya, si Kecil harus mengatakan tidak, lari, berteriak sekeras yang ia bisa, dan segera memberitahu orang dewasa tepercaya apa yang terjadi. Misalnya, polisi atau petugas keamanan.
Contoh lain, ajarkan si Kecil untuk menolak pemberian orang lain. Memang, si Kecil tak perlu dilarang untuk berbicara dengan orang asing. Namun, ajari si Kecil untuk menolak pemberian orang lain seperti permen, mainan, dan tolak ajakan orang lain.
- Jelaskan siapa orang asing yang baik
Untuk menghindari penculikan, sering kali Bunda-Ayah mengajarkan si Kecil untuk tidak berbicara dengan orang asing atau orang tak dikenal. Akan tetapi, cara seperti itu sebenarnya tidak tepat. Misalnya, ketika si Kecil merasa tidak nyaman dengan orang asing di tengah keramaian dan merasa tidak aman, si Kecil justru tidak bisa meminta tolong pada orang lain. Sebab, dalam pikiran si Kecil, ia sama sekali tidak boleh bicara dengan orang tak dikenal.
Nah, lalu si Kecil harus minta tolong pada siapa? Orangtua bisa mengajarkan si Kecil meminta bantuan kepada orang-orang berseragam seperti petugas keamanan atau ibu-ibu yang juga membawa si Kecil.
Jadi, orang asing yang aman adalah mereka yang dapat dimintai bantuan oleh si Kecil ketika dibutuhkan. Polisi dan petugas keamanan adalah contoh dari orang asing yang aman. Bila memungkinkan, si Kecil harus menuju ke tempat umum untuk meminta bantuan. (*)
Bunda yuk baca juga artikel tentang interaksi si Kecil dengan orang lain di artikel "Agar si Kecil Bersikap Manis Ketika Bertamu”