Ciri-ciri Bayi Aktif yang Perlu Diketahui

Published date

Penting sekali untuk meluangkan waktu bersama bayi Bunda untuk mendukung gerak aktifnya. Penelitian menunjukkan bahwa bayi berusia sembilan bulan yang aktif bermain dengan orang tuanya mengalami peningkatan aktivitas fisik saat mereka mendekati usia dua tahun. Tentu saja tidak ada kata terlalu dini untuk terbiasa memasukkan waktu bermain aktif ke dalam rutinitasnya sehari-hari. 

Ternyata, banyak orang tua menganggap anak mereka akan aktif secara alami dan tidak memerlukan dorongan ekstra. Namun, penelitian menunjukkan hal sebaliknya, dan banyak batita tidak beraktivitas selama waktu yang direkomendasikan untuk usia mereka.

Di beberapa negara, terdapat pedoman aktivitas untuk batita usia satu hingga dua tahun. Pedoman ini merekomendasikan setidaknya satu hingga tiga jam aktivitas per hari. Setelah bayi Bunda berusia 10-12 bulan, Bunda dapat menargetkan tingkat waktu aktif ini, saat ia mendekati usia batita.

Para ahli menyarankan agar bayi melakukan aktivitas fisik yang mengeksplorasi gerakan dan lingkungannya sebentar saja setiap hari. Bayi tentunya harus selalu berada di lingkungan yang aman dan terawasi saat bermain.

Bayi aktif menunjukkan tanda-tanda gerakan yang lebih banyak dan lebih intens dibandingkan bayi yang kurang aktif. Beberapa ciri-ciri bayi aktif yang dapat diperhatikan adalah:

  • Sering kali bayi aktif mulai membuka mata dan menatap objek sekitarnya sejak usia yang relatif dini, yaitu sekitar 6-8 minggu pertama kehidupannya.
  • Ciri-ciri bayi aktif berikutnya adalah mereka lebih aktif bergerak dan menggerakkan bagian tubuhnya seperti tangan dan kaki secara lebih aktif dan aktif dibandingkan bayi kurang aktif. Gerakan yang lebih banyak dan intens sering kali menjadi ciri khas dari bayi aktif.
  • Bayi aktif cenderung menunjukkan perilaku yang lebih dinamis dengan banyak merintih, menangis dan juga suka mengoceh. Beberapa juga suka memperlihatkan senyuman atau ekspresi wajah yang lebih banyak dibandingkan bayi kurang aktif.
  • Lebih aktif melakukan eksplorasi dalam ruangan maupun di sekitar lingkungan sekitarnya. Mereka suka melihat dan mengeksplorasi objek dan benda di sekitarnya serta berinteraksi secara aktif dengan orang-orang di sekitarnya.
  • Tingkat kegelisahan dan keaktifan yang tinggi sering menunjukkan bahwa bayi aktif membutuhkan banyak stimulasi visual dan sensorik. Bayi aktif senang mengeksplorasi benda benda baru, mendengarkan suara dan merasakan tekstur halus dari barang-barang sekitarnya.
  • Bayi aktif biasanya tidur lebih sedikit dan seringkali bangun dari tidurnya di tengah malam. Hal ini karena tingkat kegelisahan dan keaktifannya yang tinggi.

Baca Juga: Jadwal Minum Susu dan Takaran yang Tepat untuk Si Kecil

Gunakan lima prinsip ini sebagai panduan cara bayi Bunda bermain, untuk memulainya menuju kehidupan yang aktif dan sehat.

  • Ayo bergerak aktif. Semangati bayi Bunda untuk aktif secara fisik beberapa kali sehari dengan berbagai cara. Bunda tidak perlu banyak peralatan—cukup bermain bersama di lantai akan membuatnya bergerak. Untuk mengetahui lebih banyak cara untuk aktif bersama, lihat Rencana aktivitas anak Bunda yang berusia 10-12 bulan.
  • Kurangi waktu untuk duduk diam. Usahakan untuk tidak membiarkan bayi Bunda duduk dengan posisi yang sama, misalnya di kereta dorong, kursi mobil anak, atau kursi bayi, selama lebih dari satu jam setiap kalinya. 
  • Hindari layar gadget. Durasi pemakaian gadget tidak disarankan untuk bayi atau anak di bawah dua tahun. Sebaliknya, nikmati waktu tenang dengan membaca bersama atau bercerita kepadanya.
  • Pastikan bayi terhidrasi. Untuk bayi usia di atas 6 bulan, bayi Bunda mungkin merasa haus selama sesi bermain, istirahatlah dan berikan dia secangkir air. Lalu, berikan dia segelas air lagi di akhir aktivitas. Pastikan ia juga melihat Bunda menikmati segelas air yang menyegarkan.
  • Tidur nyenyak. Untuk kelompok usia ini, disarankan tidur berkualitas baik selama 12 hingga 15 jam per 24 jam, termasuk tidur siang.

Itulah beberapa ciri-ciri bayi aktif yang dapat diperhatikan. Namun, perlu diingat bahwa setiap bayi memiliki karakteristik yang unik dan berbeda, sehingga tidak semua bayi yang aktif akan menunjukkan semua tanda-tanda di atas. Jika Bunda memiliki kekhawatiran tentang pertumbuhan atau kesehatan bayi Bunda, jangan ragu untuk mengonsultasikan dengan dokter atau tenaga medis profesional untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat dan lengkap.

Image Article
Ciri-ciri Bayi Aktif yang perlu Bunda ketahui
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Belajar Sambil Bermain

Published date

Senyum, tawa, dan ekspresi bayi Bunda menunjukkan apakah mereka merasa senang saat bermain bersama, dan Bunda juga pasti menikmati momen-momen kebersamaan tersebut. Namun, bermain bukanlah sekadar hiburan bagi si bayi. Di balik setiap keping lego, setiap permainan peran, setiap kata yang mereka dengar, ada kecerdasan dan kemampuan yang berkembang cepat. 

Mempersiapkan Si Buah Hati untuk belajar adalah tanggung jawab utama setiap orang tua. Namun, kadang-kadang menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bisa menjadi tantangan tersendiri. Salah satu cara yang efektif adalah belajar sambil bermain. Cara belajar sambil bermain ini tidak hanya memudahkan Si Buah Hati untuk menyerap informasi, tetapi juga membantu memotivasi mereka untuk mencari tahu lebih banyak.

Kemampuan berpikir kritis, kemampuan motorik, dan pemecahan masalah, kesemuanya dipelajari melalui permainan. Pada saat bermain juga bayi Bunda akan belajar bagaimana cara menghibur diri sendiri. Dengan membuat waktu bermain menjadi kebiasaan keluarga, daripada setiap anggota keluarga menghabiskan waktu masing-masing di depan layar ponsel, Bunda memperkenalkan kebiasaan sehat yang mungkin akan berdampak seumur hidupnya. Bermain juga merangsang pertumbuhan yang sehat. 

Beberapa manfaat yang dapat dirasakan dari cara belajar sambil bermain untuk anak:

Meningkatkan motivasi belajar

Dengan memadukan pembelajaran dengan permainan, Si Buah Hati cenderung menjadi lebih termotivasi dan antusias dalam belajar. Mereka akan menyukai proses belajar karena dianggap sebagai aktivitas yang menyenangkan. 

Meningkatkan kecerdasan dan keterampilan

Belajar sambil bermain dapat melatih dan mengembangkan berbagai aspek kecerdasan dan keterampilan, termasuk kognitif, motorik, sosial, dan emosional. Si Buah Hati akan belajar memecahkan masalah, berkomunikasi, dan berpikir kreatif melalui permainan.

Memperkuat ikatan antara anak dan orang tua

Bermain bersama Si Buah Hati adalah kesempatan bagi orang dewasa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran anak. Ini akan memperkuat ikatan antara anak dan orang dewasa, serta menciptakan hubungan yang positif.

Mendorong pemecahan masalah

Melalui permainan, Si Buah Hati dihadapkan pada situasi atau tantangan yang membutuhkan pemecahan masalah. Mereka akan belajar untuk berpikir logis, merencanakan, dan mengevaluasi solusi terbaik.

Menciptakan lingkungan belajar yang positif

Belajar sambil bermain membangun lingkungan belajar yang positif dan menyenangkan. Hal ini dapat membantu menghilangkan kecemasan atau tekanan yang biasanya terkait dengan proses belajar.

Dengan belajar sambil bermain, anak-anak dapat mengembangkan keterampilan dan memperoleh pengetahuan dengan cara yang menyenangkan. Ini penting untuk membantu mereka tumbuh dan berkembang secara optimal.

Berbicara 

Salah satu cara bayi mulai belajar kata-kata adalah dengan mendengarkan suara yang Bunda buat saat berbicara kepadanya. Jumlah kata yang bayi pelajari untuk berbicara berhubungan langsung dengan jumlah waktu yang digunakan oleh orang tua untuk berbicara kepada mereka.

Itulah kenapa sangat penting untuk sering-sering ‘berbicara’ dengan bayi Bunda, bahkan ketika percakapan tersebut terasa berat sebelah! Bunda bisa memberikan komentar tentang apa yang sedang Bunda lakukan (“Lihat, Bunda sedang memasak!”) atau menunjuk pada hal-hal yang Bunda berdua lihat saat sedang di luar (“Lihat anjing hitam itu!”).

Jika bayi Bunda hanya mendapatkan sesi ‘berbicara’ ini dari televisi, mereka kehilangan banyak kesempatan untuk mendengarkan Bunda dan orang dewasa lainnya. Para pakar telah membuktikan bahwa menonton TV dapat memperlambat bayi dalam proses belajar kata-kata baru.

Baca Juga: Nutrisi untuk Daya Tahan Tubuh Si Buah Hati

Permainan Tradisional

Sebuah studi terbaru meneliti tentang dampak permainan elektronik dibandingkan dengan permainan tradisional terhadap perkembangan bahasa. Bermain permainan tradisional dan membaca buku jauh lebih berdampak positif dibandingkan dengan permainan elektronik dalam memperkaya komunikasi antara orang tua dan bayi mereka.

Selain hal-hal di atas, Bunda juga bisa menerapkan cara belajar sambil bermain dengan Si Buah Hati dengan memperhatikan hal-hal berikut:

  • Pilihkan permainan yang sesuai dengan usia dan minat Si Buah Hati. Pastikan permainan tersebut memiliki unsur pembelajaran yang relevan.
  • Gunakan teknik interaktif yang menggabungkan permainan dengan aktivitas belajar. Misalnya, jika Si Buah Hati sedang bermain puzzle, Anda dapat membantu mereka mengenal bentuk dan warna dengan mengajukan pertanyaan.
  • Sertakan kegiatan fisik dalam permainan untuk meningkatkan daya tahan dan koordinasi motorik Si Buah Hati. Misalnya, ajak mereka untuk bermain permainan lari-larian yang mengajarkan konsep matematika seperti penjumlahan atau pengurangan.
  • Gunakan permainan edukatif yang tersedia dalam bentuk aplikasi atau perangkat lunak interaktif. Hal ini akan membuat Si Buah Hati lebih termotivasi dalam belajar.

Dengan cara belajar sambil bermain di atas, Si Buah Hati dapat mengembangkan keterampilan dan memperoleh pengetahuan dengan cara yang menyenangkan. Ini penting untuk membantu mereka tumbuh dan berkembang secara optimal. Selamat mencoba ya, Bunda!

Image Article
Cara Belajar Sambil Bermain yang Menyenangkan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Apa pengaruh tidur pada kesehatan anak?

Published date

Tidur sangat penting agar Si Buah Hati dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat. Para ahli merekomendasikan agar batita mendapatkan total waktu tidur antara 11 dan 14 jam setiap hari. Bunda mungkin terkejut saat mengetahui bahwa para ilmuwan telah menemukan hubungan antara kurang tidur dan risiko penambahan berat badan yang tidak sehat pada batita.

Sebuah penelitian menemukan bahwa batita yang memiliki waktu tidur malam lebih pendek pada usia 16 bulan mengonsumsi lebih banyak kalori lima bulan kemudian. Kalori ekstra terutama berasal dari minuman susu, umumnya sebelum tengah malam. Rata-rata, batita yang tidur kurang dari 10 jam mengonsumsi tambahan kalori hampir empat kali lebih banyak per hari dibandingkan batita yang tidur lebih dari 13 jam.

Kajian Mengenai Tidur

Para peneliti secara aktif mengeksplorasi hubungan antara waktu tidur yang singkat dan obesitas. Beberapa penjelasan telah dikemukakan untuk masalah ini termasuk:

  • Peningkatan asupan kalori

  • Penurunan tingkat olahraga dan aktivitas

  • Peningkatan waktu menggunakan gadget

  • Perubahan hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang

  • Pola makan dan kebiasaan makan yang tidak sehat

Penelitian ini masih dilakukan pada anak-anak, namun kesimpulannya sejauh ini terbatas pada orang dewasa. Misalnya, orang dewasa yang lelah karena kurang tidur mungkin menjadi kurang aktif. Secara teori, hal ini mungkin juga berlaku untuk batita. 

Menurut penelitian, kurang tidur juga dikaitkan dengan perubahan hormonal pada orang dewasa. Ketika peserta kurang tidur, tubuh mereka memproduksi lebih sedikit leptin (hormon yang membuat Bunda merasa kenyang) dan memproduksi lebih banyak ghrelin (salah satu hormon yang merangsang nafsu makan). Meskipun hubungan ini telah dieksplorasi pada orang dewasa, para ilmuwan masih mempelajari dampaknya pada anak-anak.

Tidur yang cukup adalah faktor penting untuk menjaga kesehatan dan perkembangan anak. Tidur yang tidak cukup akan berdampak negatif pada kinerja Si Buah Hati di sekolah dan aktivitas sehari-hari. Ada beberapa pengaruh tidur pada kesehatan anak yang bisa Bunda simak:

Pertumbuhan dan Perkembangan Si Buah Hati

Saat Si Buah Hati tidur, tubuhnya memproduksi hormon pertumbuhan yang sangat penting untuk pertumbuhan tulang dan otot. Jika anak tidak tidur cukup, ia mungkin tidak tumbuh sebagaimana mestinya. Selain itu, tidur juga membantu memperkuat ingatan dan konsolidasi informasi yang diperoleh anak setiap hari. 

Kinerja Sekolah dan Kebiasaan Belajar

Anak yang kurang tidur mungkin kesulitan berkonsentrasi, mudah lelah, dan sulit memproses informasi. Semua hal ini bisa mempengaruhi kinerja anak di sekolah dan kebiasaan belajarnya.

Sistem Kekebalan Tubuh

Pengaruh tidur pada kesehatan anak berikutnya adalah untuk membantu sistem kekebalan tubuh anak untuk melawan infeksi. Anak yang tidur cukup biasanya lebih jarang sakit dibandingkan dengan anak yang kurang tidur.

Memastikan batita Bunda mendapatkan tidur malam yang nyenyak adalah salah satu hal penting yang dapat Bunda lakukan untuk meningkatkan kesehatannya, saat ini dan untuk ke depannya.

Setelah mengetahui pengaruh tidur pada kesehatan anak, kini saatnya Bunda menerapkan beberapa tips untuk membantu menjaga pola tidur Si Buah Hati agar tetap berkualitas.

  • Tetapkan jadwal tidur yang konsisten. Cobalah menyesuaikan jadwal tidur Si Buah Hati dengan waktu bangun dan pergi sekolah atau aktivitas ekstrakurikuler lainnya.
  • Buat lingkungan yang nyaman untuk tidur. Buatlah kamar yang tenang, gelap, dan sejuk. Anak-anak cenderung tidur lebih nyenyak dalam lingkungan yang tenang dan sejuk.
  • Batasi penggunaan teknologi menjelang waktu tidur. Banyak orang tua memperbolehkan anak untuk menggunakan gadget atau menonton TV sebelum tidur. Hal ini bisa mengganggu pola tidur anak dan membuat anak kesulitan untuk tidur.
  • Jadikan kebiasaan membaca buku sebelum tidur. Kehadiran buku bisa merangsang pikiran untuk lebih tenang dan mengantuk.

Itulah beberapa penjelasan seputar pengaruh tidur pada kesehatan anak beserta tips yang bisa Bunda lakukan untuk memberikan waktu tidur yang berkualitas bagi mereka. Dengan mengatur pola tidur anak dengan baik, Bunda dapat membantu menjaga kesehatan dan perkembangan anak dan membantu anak mencapai potensi penuhnya.

Image Article
Ini Pengaruh Tidur terhadap Kesehatan Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

8 Bulan Pertama Kehidupan Bayi: Momen Penting bagi Orang Tua

Published date

Bayi Anda kini menginjak usia yang mengesankan. Di usia 8 bulan, banyak perkembangan yang akan Anda saksikan. Artikel ini akan mengupas tuntas tentang perkembangan fisik dan mental, serta nutrisi yang tepat untuk mendukung pertumbuhan si kecil.

Perkembangan Fisik

Di usia 8 bulan, perkembangan fisik bayi sangat krusial. Bayi Anda tidak hanya belajar duduk dengan stabil tanpa bantuan, tetapi juga mulai mengembangkan kemampuan untuk merangkak. Merangkak bukan sekadar pergerakan fisik; tetapi ini juga langkah awal bagi bayi untuk memahami lingkungan sekitar dan menumbuhkan rasa keingintahuan alaminya.

Koordinasi Motorik Kasar dan Eksplorasi

Perkembangan koordinasi motorik kasar bayi terlihat dari kemampuan mereka untuk mengontrol kepala dengan lebih baik dan mulai melakukan gerakan tubuh seperti menggulingkan diri dari posisi terlentang ke tengkurap dan sebaliknya. Anda mungkin menyadari bayi sering mengambil benda di sekitar mereka, memindahkan mainan dari satu tangan ke tangan lainnya, dan mengayun-ayunkan tangan mereka untuk mencapai objek yang menarik perhatian mereka.

Baca Juga: Tahap Perkembangan Bayi yang Wajib Diketahui

Perkembangan tersebut membuka kesempatan untuk belajar dan bermain. Objek dan mainan yang aman untuk bayi serta terbuat dari berbagai tekstur, warna, dan suara akan mendorong bayi untuk mengeksplorasi lebih jauh dan mengembangkan keterampilan motorik kasarnya.

Keinginan untuk Berdiri

Pada usia ini, umumnya bayi mulai menunjukkan keinginan untuk berdiri dengan bantuan. Mereka akan memegang furnitur atau tangan Anda untuk mencoba menarik diri ke posisi berdiri. Meskipun hal ini menunjukkan perkembangan kekuatan otot dan koordinasi yang baik, bayi harus selalu diawasi untuk mencegah kemungkinan bayi terjatuh.

Keterampilan Motorik Halus

Pada saat yang sama, keterampilan motorik halus bayi juga mulai berkembang dengan baik. Mereka mulai mengerti konsep 'pecahkan dan buang' serta 'letakkan dan ambil'. Fase ini menunjukkan bahwa bayi tidak hanya bisa menggenggam benda, tapi juga mulai memahami cara berinteraksi dengannya dan mengantisipasi hasil dari tindakannya. 
Bayi mungkin akan menunjukkan antusiasme untuk mengeluarkan isi dari dalam wadah dan menyukai proses memasukkan benda tersebut kembali. Permainan sederhana seperti memasukkan bola ke dalam gelas atau mengeluarkan kain dari kotak merupakan sesuatu yang mendidik dan mengasah keterampilan indera peraba mereka.

Tanggapan Terhadap Rangsangan Sensorik

Periode ini juga menjadi fase di mana bayi sangat tanggap terhadap rangsangan sensorik. Penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan peraba bayi berkembang pesat dan mereka belajar banyak melalui indera-inderanya. Berikan bayi kesempatan untuk menyentuh beragam tekstur dan merasakan berbagai jenis bahan karena ini adalah langkah penting dalam pemetaan sensorik.

Mainan yang dirancang khusus untuk mengembangkan keterampilan motorik halus, seperti kotak aktivitas, buku bergambar dengan tekstur berbeda, atau mainan yang mengeluarkan bunyi ketika ditekan dan digigit bisa sangat bermanfaat. Aktivitas-aktivitas ini tidak hanya menghibur tetapi juga penting untuk perkembangan kognitif bayi.

Dengan memahami perkembangan fisik bayi Anda pada bulan ke-8, Anda bisa memberikan dukungan optimal melalui permainan dan interaksi yang sesuai dengan tahap perkembangan mereka. Keselamatan tetap menjadi prioritas utama, selalu pastikan bahwa bayi Anda berada dalam kondisi yang aman saat bermain dan belajar.

Perkembangan Kognitif

Menginjak usia 8 bulan, bayi mulai mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang hubungan sebab akibat. Mereka akan lebih banyak bereksperimen dengan suara, suka memukul-mukul benda untuk menciptakan suara, dan tertarik dengan efek yang dihasilkan. 
Bayi Anda juga mulai memahami beberapa kata dasar dan nada suara, sehingga penting bagi orang tua untuk berbicara kepada bayi dengan kata-kata yang sederhana dan penuh ekspresi. Permainan seperti 'cilukba' menjadi sangat menarik karena dapat memicu tawa dan senyum bayi.

Nutrisi

Asupan nutrisi yang seimbang sangat krusial untuk mendukung ledakan pertumbuhan dan perkembangan keterampilan motorik bayi di bulan ke-8 mereka. Saat berusia 6 bulan, bayi mulai diperkenalkan dengan Makanan Pendamping ASI untuk melengkapi kebutuhan nutrisinya. Jika di awal MPASI sebelumnya tekstur makanan sangat halus, kini bayi sudah siap untuk mencoba menu MPASI dengan tekstur yang sedikit lebih kasar.

Riset

Pemberian makanan yang tepat sangat penting untuk mendukung pertumbuhan bayi.  
Secara umum, bayi usia 8 bulan membutuhkan sekitar 700-950 kalori per hari, dengan ASI masih menjadi sumber utama kalori mereka. Tetapi, karena mereka mulai aktif bergerak, kebutuhan energi mereka juga meningkat. MPASI yang kaya nutrisi serta teksturnya yang bervariasi akan membantu mencukupi keperluan energi dan nutrisi lainnya. 
Sebaiknya berikan makanan yang mengandung zat besi, zinc, dan vitamin C yang membantu penyerapan zat besi. Jangan lupa juga untuk memasukkan sumber protein seperti daging tanpa lemak, kuning telur, atau tahu, serta sayur-mayur dan buah-buahan.

Tips dalam pemberian makan: berikan bubur yang kental sedikit demi sedikit. Bayi mungkin membutuhkan waktu untuk terbiasa dengan tekstur yang baru ini. Perhatikan pula reaksi alergi yang muncul dan konsultasikan dengan dokter jika Anda ragu dengan pilihan makanan.

Mendukung Perkembangan Bayi di Bulan ke-8

Pada bulan ke-8, lingkungan bayi mulai memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap perkembangannya. Luangkan waktu untuk memahami dan mendukung langkah-langkah perjalanan ini untuk membantu perkembangan kemandirian serta kepercayaan diri bayi. Setiap elemen berkontribusi pada fondasi yang kuat bagi kehidupan bayi yang sedang berkembang, dimulai dari interaksi sosial yang merangsang perkembangan emosional hingga aktivitas yang membantu perkembangan kognitif. 

 

Penting untuk Diketahui!


Pada usia ini, interaksi sosial menjadi aspek penting dalam perkembangan bayi. Pastikan untuk sering berkomunikasi dan berinteraksi dengan bayi Anda. Tingkatkan stimulasi lewat permainan yang mengajak bayi untuk bergerak, mencari, dan menemukan. 
Berbagai permainan seperti 'temukan mainan' atau 'menyusun blok' adalah cara yang menyenangkan untuk mendukung perkembangan kognitif bayi. Dukungan dan kasih sayang Anda akan memberikan rasa aman bagi bayi dan memudahkannya dalam mengeksplorasi dunia di sekelilingnya.

Pertanyaan dan Jawaban

Sebagai orang tua, Anda mungkin memiliki banyak pertanyaan mengenai perkembangan bayi Anda. Berikut ini adalah beberapa pertanyaan umum beserta jawabannya: 
1.    Berapa kali sehari saya harus memberi makan bayi saya?  
Secara umum, bayi usia 8 bulan dapat makan 3 kali sehari dengan 2 kali makanan selingan yang bisa berupa buah atau cemilan sehat lainnya. 
2.    Bagaimana cara saya mengetahui apakah bayi mendapatkan makanan yang cukup? 
Bayi yang tumbuh sehat dan aktif umumnya mendapatkan asupan makanan yang adekuat. Perhatikan petunjuk seperti kenaikan berat badan yang konsisten dan kepuasan bayi setelah makan. 
3.    Apa yang harus saya lakukan jika bayi tidak mau makan?  
Hal ini mungkin terjadi dari waktu ke waktu. Jika bayi tidak tertarik dengan makanan, cobalah berikan makanan yang lebih bervariasi atau tawarkan kembali di waktu lain. Ketekunan dan kesabaran adalah kuncinya.

Seiring berlalunya waktu, Anda akan menjadi semakin memahami kebutuhan dan preferensi makanan bayi Anda. Ingatlah untuk selalu mengutamakan keselamatan dan kesehatan setiap kali membuat perencanaan asupan makanan.

Perkembangan bayi bulan ke-8, Anda akan menyaksikan banyak perkembangan yang menggembirakan pada bayi Anda. Dengan pengetahuan dan pemahaman yang tepat tentang perkembangan fisik dan mental serta kebutuhan nutrisi bayi, Anda dapat mendukung tumbuh kembangnya secara optimal dengan mudah. Selamat menikmati setiap proses dan pertumbuhan si kecil! 

Image Article
Perkembangan bayi 8 bulan awal
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Merangsang Laktasi dan Mengatasi Krisis Laktasi?

Published date

Bagi setiap ibu, masa menyusui adalah periode yang sangat penting dan emosional. Namun, ada kalanya tantangan muncul, salah satunya adalah krisis laktasi. Krisis laktasi bisa menimbulkan rasa cemas dan ragu dalam diri ibu, tetapi dengan pemahaman yang tepat dan langkah-langkah konkret, ibu dapat melewati masa sulit ini dan tetap bisa memberikan asupan terbaik untuk si kecil.

Krisis Laktasi– Apa Itu dan Bagaimana Ciri-cirinya?

Krisis laktasi, atau yang sering dikenal sebagai fase menurunnya produksi ASI, adalah suatu kondisi yang umum dialami oleh ibu menyusui. Hal ini biasanya terjadi pada minggu pertama hingga minggu ketiga setelah melahirkan, namun tidak menutup kemungkinan terjadi di periode lain.

Ciri-ciri krisis laktasi antara lain adalah penurunan jumlah ASI yang dihasilkan, perasaan payudara yang kurang penuh, serta perubahan perilaku bayi saat menyusu, seperti lebih sering rewel atau tampak tidak puas setelah menyusu. Terkadang, ibu juga mungkin merasa panggilan menyusu yang lebih sedikit dari biasanya, yang bisa menambah rasa khawatir akan cukupnya asupan nutrisi untuk bayi.

Penting bagi ibu untuk memahami bahwa krisis laktasi adalah fase sementara dan banyak faktor yang bisa menjadi penyebabnya. Dengan pemahaman yang benar dan dukungan yang tepat, ibu bisa mengatasi krisis ini dan terus menyusui dengan sukses.

Krisis Laktasi– Apa Penyebabnya?

Krisis laktasi bisa dipicu oleh berbagai faktor. Salah satu penyebab yang paling umum adalah penyesuaian hormon setelah kelahiran ketika tubuh ibu berubah dari memproduksi ASI berdasarkan hormon ke produksi ASI yang direspon oleh kebutuhan bayi. Faktor lain yang dapat menyebabkannya termasuk stres, kelelahan, asupan nutrisi yang tidak adekuat, dan pola menyusu yang tidak teratur. Bahkan faktor psikologis seperti kurangnya kepercayaan diri dalam menyusui juga dapat mempengaruhi produksi ASI.
Mencoba memahami penyebab khusus krisis laktasi yang dialami ibu agar dapat ditangani dengan tepat merupakan langkah yang penting. Mencatat pola menyusu dan perubahan yang terjadi serta berkonsultasi dengan dokter atau konselor laktasi bisa sangat membantu dalam mengidentifikasi penyebabnya.

Baca Juga: Apakah Puasa Mempengaruhi ASI?

Cara Merangsang Laktasi?

Untuk merangsang laktasi, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh ibu. Langkah-langkah ini tidak hanya berfokus pada tindakan fisik, tapi juga pada kesejahteraan emosional ibu, yang sangat penting dalam proses laktasi.
1.    Menyusui atau memerah ASI secara teratur merupakan cara yang paling efektif, karena stimulasi yang terjadi akan menyampaikan pesan ke tubuh untuk memproduksi lebih banyak ASI.
2.    Menjaga asupan nutrisi yang baik dan mencukupi kebutuhan cairan dalam tubuh sangat penting bagi produksi ASI yang optimal.
3.    Mengelola stres dan istirahat yang cukup adalah aspek penting yang sering terabaikan namun memainkan peran besar dalam produksi ASI.
4.    Menjaga kontak kulit ke kulit dengan bayi, karena hal ini tidak hanya dapat merangsang refleks menyusui tapi juga memperkuat ikatan antara ibu dan bayi, sehingga dapat berkontribusi pada respons laktasi yang lebih baik.
5.    Jika perlu, mengonsumsi herbal laktagogum atau obat yang dapat meningkatkan produksi laktasi dapat dipertimbangkan setelah berkonsultasi dengan tenaga kesehatan profesional.

Ingat bahwa setiap ibu dan bayinya unik, sehingga setiap orang mungkin memerlukan metode efektif yang berbeda. Jangan ragu untuk mencari dukungan dan sumber daya yang cukup ketika menghadapi krisis laktasi. Komunitas, grup dukungan, dan tenaga kesehatan profesional dapat menjadi sumber informasi dan bantuan yang sangat berharga. Konsisten, sabar, dan percaya pada diri sendiri adalah kunci utama dalam merangsang laktasi.

Setiap langkah dalam perjalanan menyusui adalah bagian dari pengalaman ibu yang unik. Krisis laktasi mungkin terasa menakutkan, namun ingatlah bahwa ini hanyalah salah satu fase yang akan berlalu. Membekali diri dengan pengetahuan yang tepat dan dukungan yang kuat bisa membuat perbedaan besar dalam menghadapi tantangan ini.

Pada akhirnya, kesehatan dan kebahagiaan ibu serta bayi adalah yang terpenting. Jangan ragu untuk meminta bantuan dan ingatlah bahwa Anda tidak sendirian. Banyak ibu telah berhasil melewati krisis laktasi dan terus memberikan nutrisi serta kasih sayang melalui ASI kepada bayi mereka. Percayalah pada kekuatan dan ketangguhan Anda sebagai seorang ibu dan pahami bahwa setiap tetes ASI yang Anda berikan merupakan hadiah berharga bagi pertumbuhan dan perkembangan si kecil.

Dengan memahami, mengidentifikasi, dan mengatasi krisis laktasi, Anda tidak hanya melestarikan proses menyusui tapi juga memperkuat hubungan antara Anda dan bayi Anda. Jadikan setiap momen menyusui sebagai momen kebersamaan yang indah dan penuh cinta.
Teruskan perjuangan, tetaplah memahami informasi, dan perhatikan dengan seksama sinyal-sinyal dari tubuh dan bayi. Ingat, Anda adalah kekuatan luar biasa yang membawa nutrisi kehidupan dan kasih sayang tanpa batas. Krisis laktasi bukanlah akhir, tetapi sebuah awal bagi fase baru dalam perjalanan menyusui yang luar biasa.

Image Article
Merangsang laktasi
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Menghitung Masa Subur Wanita dan Kalkulator Ovulasi

Published date

Gunakan kalkulator ovulasi kami untuk meningkatkan peluang kehamilan Anda

Ketika berencana untuk membangun sebuah keluarga, pengetahuan tentang siklus ovulasi menjadi sangat penting. Kalkulator ovulasi dan pemahaman tentang masa subur bisa menjadi informasi yang membantu bagi pasangan yang berencana untuk memiliki keturunan. Bagaimana cara mengetahui masa subur wanita? Simak di sini!

Masa Subur Wanita dan Kalkulator Ovulasi: Pertanyaan dan Jawaban

Menghitung masa subur wanita adalah kunci untuk memahami waktu dengan peluang kehamilan paling tinggi. Seorang wanita biasanya mengalami ovulasi sekitar 14 hari sebelum menstruasi berikutnya dimulai, dan sperma dapat bertahan hidup di dalam tubuh wanita sampai lima hari. Dengan menggunakan kalkulator ovulasi, Anda dapat menentukan waktu yang paling tepat untuk berhubungan seks yang bertujuan untuk kehamilan.

Kalkulator ovulasi dapat dioperasikan dengan memasukkan tanggal awal menstruasi terakhir dan panjang rata-rata siklus menstruasi Anda. Berdasarkan informasi tersebut, kalkulator akan memberikan perkiraan hari ovulasi dan masa kesuburan Anda. Walaupun tidak ada metode yang 100% akurat, menghitung masa subur dapat meningkatkan peluang keberhasilan Anda.


Baca Juga: Nutrisi agar Berat Badan Ideal saat Hamil

Jika Anda memiliki siklus yang teratur, menghitung masa subur dengan kalkulator ovulasi menjadi lebih mudah dan akurat. Namun, jika siklus Anda tidak teratur atau Anda baru saja menghentikan penggunaan kontrasepsi hormonal, kalkulator mungkin memerlukan beberapa siklus untuk dapat mengenali pola ovulasi Anda.

Ingatlah bahwa kalkulator ovulasi hanyalah alat bantu sehingga tidak dapat menggantikan pemeriksaan kesehatan yang lengkap oleh dokter. Jika Anda mengalami kesulitan untuk memahami siklus ovulasi atau memiliki pertanyaan terkait kesuburan, segera konsultasikan dengan tenaga profesional kesehatan.
 

Image Article
Perhitungan masa subur wanita dan kalkulator ovulasi
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

7 Tanda Bayi Pintar dan Cara Stimulasinya

Published date

Bunda, tanda anak pintar ternyata tidak hanya bisa diketahui dari prestasinya di sekolah. Kecerdasan anak bahkan bisa terlihat sejak Si Buah Hati masih bayi, lho.

Mengetahui tanda bayi pintar sejak dini akan membantu Bunda dalam mendorong potensi Si Buah Hati lebih awal, sehingga nantinya kemampuan anak dapat dikembangkan secara optimal.

Maka dari itu, yuk Bunda kenali apa saja sih ciri-ciri bayi pintar yang bisa diketahui sejak dini. Simak penjelasannya di artikel ini ya!

Pentingnya Mengenali Bayi Pintar sejak Dini

Dalam tahun pertama kehidupannya, bayi akan mempelajari banyak hal dan mengembangkan berbagai kemampuan, mulai dari kognitif, bahasa, motorik, hingga menjalin ikatan emosional dengan orang tuanya.

Masa-masa awal kehidupan Si Buah Hati juga menjadi kesempatan yang baik bagi Bunda untuk mengembangkan kemampuan otak anak.

Perkembangan otak anak sejak dini sangat penting dan peran orang tua untuk mendukung proses ini melalui interaksi dengan bayi. Kualitas dan kuantitas interaksi tersebut dapat memberi dampak signifikan terhadap kemampuan anak, terutama kognitifnya.

Baca Juga: Cara Komunikasi dengan Anak Usia Dini

Tanda Bayi Pintar yang Perlu Diketahui

Setiap anak lahir dengan potensi masing-masing dan berkembang dalam temponya sendiri. Meski demikian, tak dapat dipungkiri bahwa beberapa bayi lahir dengan kecerdasan di atas rata-rata anak lainnya.

Namun terkadang, orang tua tidak menyadari potensi kecerdasan yang dimiliki anak. Karenanya, Bunda perlu tahu beberapa tanda bayi pintar berikut ini:

1. Lebih cepat mempelajari hal baru

Setiap anak membutuhkan waktu untuk menguasai hal baru, seperti merangkak dan berjalan. Masing-masing juga memiliki waktunya sendiri untuk dapat melakukan hal tersebut.

Namun ada kalanya, anak mampu menguasai hal baru lebih cepat dibandingkan anak seumurannya. Misalnya, ciri-ciri bayi cerdas usia 7 bulan sudah dapat merangkak, sementara bayi seusianya baru belajar duduk dan tengkurap.

2. Berat badan lahir tinggi

Sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Pediatrics menemukan, bayi dengan berat badan saat lahir di atas rata-rata cenderung memiliki IQ yang lebih tinggi. Hal ini dikaitkan dengan jumlah gizi yang lebih banyak diterima bayi selama dalam kandungan.

3. Daya ingat kuat

Ciri bayi pintar selanjutnya adalah memiliki daya ingat yang kuat. Mungkin Si Buah Hati akan dapat mengingat mainan yang hanya sekali dilihat atau makanan yang baru pertama kali dicoba. Bayi pintar juga dapat lebih cepat mengingat suara orang terdekatnya.

4. Lebih aktif dan energik

Tidur penting untuk bayi dan anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Namun bayi pintar seringkali memiliki energi yang lebih banyak. Bayi dengan otak yang bergerak cepat membutuhkan waktu lebih lama untuk mengistirahatkan otak mereka, sehingga sulit untuk bersantai dan tertidur lebih lambat dari bayi lain seusia mereka.

Meski demikian, Ibu pastikan si Buah Hati selalu cukup tidur ya karena hormon pertumbuhan anak akan bekerja maksimal saat ia sedang tidur. 

5. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi

Bayi senang dengan hal-hal baru yang belum pernah dilihatnya. Itu sebabnya, bayi akan terlihat bersemangat saat diberikan mainan baru atau mencoba makanan baru. Rasa ingin tahu yang tinggi ini juga bisa menjadi salah satu tanda dari bayi pintar.

6. Kemampuan fokus lebih lama

Perhatian bayi pada umumnya mudah teralihkan. Misalnya saat bermain, bayi mudah bosan dan berganti mainan. Namun beberapa bayi pintar dapat mempertahankan fokusnya lebih lama pada sesuatu hal dibandingkan anak lain.

7. Mengenali wajah lebih cepat

Selama dalam kandungan, bayi sudah dapat mendengarkan suara orang tua atau kerabat dan belum dapat melihat. Jika setelah lahir Si Buah Hati dapat lebih cepat mengenali wajah orang terdekatnya, seperti Bunda dan keluarga, itu menjadi salah satu tanda bayi pintar.

Tips Mendukung Perkembangan Bayi Pintar

Setelah mengetahui ciri dan tanda bayi pintar, maka tugas Bunda selanjutnya adalah membantu Si Buah Hati mengembangkan potensinya agar dapat menjadi anak yang cerdas di kemudian hari.

Berikut beberapa tips mengembangkan potensi intelektual dan emosional bayi pintar:

  • Ajak anak bermain bersama

Bermain bisa membangun ikatan emosional anak dan orang tua. Bunda juga bisa memilih permainan yang dapat membangun kemampuan intelektualnya.

  • Bernyanyi dan memainkan lagu

Musik bagus untuk bayi yang sedang bertumbuh karena dapat membantu perkembangan otak. Selain itu, menyanyikan lagu dapat melatih kemampuan bahasa Si Buah Hati.

  • Berbicara kepada anak

Sekadar berbicara kepada Si Buah Hati juga dapat mendorong perkembangan otak anak. Luangkan waktu setiap hari untuk berbicara kepada bayi Bunda.

  • Cukupi kebutuhan gizi bayi

Bayi yang sedang bertumbuh membutuhkan banyak gizi untuk berkembang. Penuhi kebutuhan gizi hariannya dengan asupan seimbang.

Demikian Bunda, penjelasan seputar tanda bayi pintar yang perlu diketahui. Dengan mengetahui sejak dini, Bunda bisa membantu potensi Si Buah Hati tumbuh menjadi anak cerdas.

Image Article
tanda bayi pintar
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Janin Aktif Bergerak? Ini Panduan untuk Memahami Gerakan

Published date

Pernahkah Bunda merasakan sensasi berdebar atau kepakan lembut di perut saat hamil? Itulah gerakan Si Buah Hati, Bunda. Merasakan janin bergerak adalah momen yang sangat istimewa bagi ibu hamil. Mau tahu bagaimana gerakan janin sesuai usia kehamilan dan apa yang dirasakan saat janin bergerak? Yuk, Bunda baca terus artikel ini!

Kapan dan Mengapa Janin Bergerak?

Bunda biasanya akan mulai merasakan kapan janin bergerak di dalam kandungan antara 16 hingga 24 minggu kehamilan. Jika ini kehamilan pertama, Bunda mungkin tidak merasakan gerakannya sampai setelah 20 minggu.

Pada kehamilan kedua, beberapa wanita bahkan bisa merasakan gerakan janin sejak minggu ke-13. Bunda akan lebih mudah merasakan gerakan bayi saat sedang dalam posisi tenang, baik saat duduk ataupun berbaring. Gerakan janin yang dirasakan ibu hamil merupakan tanda bahwa janin semakin bertambah besar dan kuat.

Gerakan janin dalam kandungan merupakan hal yang penting untuk pertumbuhan mereka. Mulai dari peregangan, tendangan, dan gerakan lainnya membantu perkembangan sendi, otot, dan tulang bayi. Gerakan ini juga mempersiapkan mereka untuk kehidupan di luar rahim.

Kebanyakan dokter kandungan menyarankan ibu hamil untuk memperhatikan gerakan janin, terutama pada trimester ketiga. Hal ini bisa dilakukan dengan cara sederhana, yaitu ibu hamil harus memiliki kesadaran umum terhadap gerakan janin dan memperhatikan apakah gerakan janin berkurang dari biasanya atau tetap sama seperti hari-hari lainnya. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa menghitung gerakan janin dapat meningkatkan ikatan ibu-anak selama kehamilan karena ibu mulai mengenal bayinya yang belum lahir.

Baca Juga: Kenapa Ibu Hamil Susah Tidur

Gerakan Janin di Setiap Tahap Kehamilan

Selama kehamilan, gerakan janin berkembang dari gerakan tidak terkoordinasi yang melibatkan seluruh tubuh menjadi pola perilaku yang lebih terintegrasi dan spesifik. Pergerakan janin juga berbeda-beda seiring bertambahnya usia kehamilan. Berikut bentuk gerakan janin sesuai usia kandungan:

1. Trimester pertama

Gerakan pertama janin saat Bunda pertama kali merasakannya dikenal dengan istilah quickening. Gerakan quickening ini masih halus dan lembut. Apa yang dirasakan saat janin bergerak oleh setiap wanita berbeda, ada yang merasa seperti kupu-kupu yang beterbangan, sentuhan atau denyut kecil, kejang otot kecil, berguling atau berputar pelan, dan berkedip.

2. Trimester kedua

Antara minggu ke-24 dan 28 kehamilan, gerakan janin menjadi lebih teratur dan ibu hamil dapat mulai mencatat aktivitas janin. Di fase ini, Bunda bisa merasakan tendangan Si Buah Hati yang semakin kuat. Biasanya, dokter Bunda menyarankan membuat "catatan tendangan" untuk gerakan bayi Bunda. Catatan ini berisi frekuensi tendangan atau gerakan janin yang dirasakan ibu hamil.

3. Trimester ketiga

Saat memasuki trimester akhir kehamilan, Bunda akan merasakan janin bergerak semakin kuat, cegukan janin, dan pola diurnal yang melibatkan gerakan janin yang kuat di malam hari.

Sebagian besar janin memiliki pola gerakan tersendiri. Bisa jadi Si Buah Hati lebih aktif setelah makan, dini hari, atau larut malam. Setiap janin berbeda, jadi kenali pola gerakan bayi. Ini adalah metode teraman dan paling bisa diandalkan untuk memantau gerakan mereka dan akan membantu Bunda menentukan apakah bayi Bunda mengalami periode penurunan atau peningkatan gerakan.

Menurut American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), ibu hamil dianjurkan untuk memantau gerakan janin mereka dengan menghitung tendangannya. Setelah Anda mencapai minggu ke-28 kehamilan, mulailah periksa berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk merasakan 10 tendangan.

Idealnya, Bunda harus duduk dengan kaki dinaikkan atau berbaring di sisi kiri saat menghitung tendangan. Untuk mendokumentasikan hitungan tendangan, gunakan catatan harian atau unduh aplikasi monitor janin di ponsel cerdas Bunda, hal ini sangat membantu lho, Bun.

Seperti itu Bund tahap perkembangan gerakan janin sesuai usia kehamilan dan kapan janin bergerak bisa dirasakan oleh Bunda. Janin bergerak adalah tanda bahwa mereka sedang tumbuh. Jika gerakan janin berkurang atau tidak seaktif biasanya, Bunda bisa segera konsultasi ke dokter.

Image Article
Janin Aktif Bergerak? Ini Panduan untuk Memahami Gerakan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Milestones Perkembangan Bayi dan Hal-hal yang Perlu Bunda Pahami

Published date

Bunda, menyaksikan Si Buah Hati tumbuh dan berkembang pasti membawa kebahagiaan tersendiri. Namun, sebagai orangtua, kita perlu mengamati milestone bayi atau kemampuan yang dikuasai seiring bertambahnya usia.

Mengamati tahap perkembangan bayi sangat penting untuk mengetahui apakah perkembangan bayi sesuai dengan yang diharapkan untuk usianya, mengukur apakah pola asuh yang diberikan sudah sesuai, dan mendeteksi jika ada penyimpangan pertumbuhan, perkembangan, atau mental Si Buah Hati.

Tahap Perkembangan atau Milestone Bayi Usia 0-12 Bulan

Berikut penjelasan milestones bayi dari kemampuan emosional, motorik, hingga perkembangan otak bayi 0-12 bulan. 

Bulan 1: Si Buah Hati Mulai Mengenal Dunia

Pada bulan pertama, Si Buah Hati masih beradaptasi dengan kehidupan di luar rahim. Pada periode ini, mereka akan lebih banyak tidur dan sering terbangun untuk menyusu.

Beberapa kemampuan yang umumnya sudah bisa tercapai pada usia ini misal Si Buah Hati menangis karena tidak senang, menatap dengan penuh perhatian ketika diajak bicara mengeluarkan suara serak, tangan terkepal, refleks tangan kuat, hingga diam ketika mendengar suara.

Cara mendukung perkembangannya adalah memberikan stimulasi, banyak pelukan dan kontak kulit, berbicara dengan lembut, hingga sering menatap matanya. 

Bulan 2-3: Mulai Tersenyum dan Interaksi

Pada usia dua hingga tiga bulan, Si Buah Hati sudah mulai responsif terhadap lingkungannya. Milestones  perkembangan bayi pada usia ini yang dapat di amati, seperti tersenyum saat melihat wajah yang dikenal, tenang saat diajak bicara atau digendong, terlihat senang saat didekati orangtua, bereaksi terhadap suara, hingga bisa mengangkat kepala sebentar.

Bunda dapat mendukung perkembangannya dengan mengajak bermain, memberikan stimulasi dan berbicara sesering mungkin, memberikan tummy time (waktu tengkurap) beberapa kali sehari untuk memperkuat otot leher dan bahunya, merespons balik ketika dia bersuara atau melakukan sesuatu.

Baca Juga: Manfaat Susu DANCOW 1+ untuk Perkembangan Anak

Bulan 4-5: Menggenggam dan Mengoceh

Memasuki bulan keempat dan kelima, Si Buah Hati mulai menunjukkan kemampuan dalam menggenggam benda dan mengeluarkan suara-suara lucu.

Sesuai standar WHO, panjang Si Buah Hati sekitar 61-64 cm untuk perempuan dan 64-66 cm untuk laki-laki.

Pada usia ini umumnya bayi sudah mempunyai perkembangan seperti dapat mengoceh untuk menarik perhatian, terkekeh atau belum tertawa penuh, mengeluarkan suara ketika diajak bicara, menggerakkan kepala untuk mencari sumber bunyi, menggenggam dan mengayunkan mainan, hingga push up saat tengkurap.

Cara mendukung Si Buah Hati, bisa dengan memberikan mainan yang aman dan mudah digenggam hingga membalas ocehannya dengan kata-kata untuk merangsang kemampuan berbicaranya.

Bulan 6-7: Duduk dan Mulai Makan Makanan Padat

Pada usia enam hingga tujuh bulan, banyak bayi mulai duduk tanpa bantuan dan mencoba makanan padat.

Menurut standar WHO, Si Buah Hati akan tumbuh sekitar 67-68 cm untuk laki-laki dan 66-67 cm untuk perempuan.

Milestones perkembangan bayi  yang dapat diamati pada usia ini, seperti tertawa, mengenali wajah yang sering ia lihat, membuat suara memekik, hingga menutup mulut saat tidak ingin makan. 

Kemudian, tahap perkembangan motorik bayi pada usia 6-7 bulan, seperti duduk tanpa bantuan, menepuk bayangan sendiri di cermin, mencari objek yang sebagian tersembunyi, hingga  mendengarkan musik.

Cara mendukungnya adalah melatih duduk dengan menempatkannya di posisi yang aman dan dikelilingi bantal hingga membacakannya buku dengan gambar berwarna warni setiap hari.

Bulan 8-9: Menjelajah dan Berekspresi

Pada usia ini, perkembangan otak bayi mengalami lonjakan. Kondisi ini meningkatkan daya ingat Si Buah Hati sehingga Bunda bisa memperhatikan keterikatan yang lebih kuat dengan orang, mainan, dan buku favoritnya.

Panjang bayi pada usia ini sekitar 71-72 cm untuk laki-laki dan 69-70 cm untuk perempuan.

Milestones perkembangan yang dapat dilihat, seperti meniru suara, membuat suara untuk menarik perhatian, mengeksplorasi lingkungan sekitar, dan menemukan benda tersembunyi. Pada usia 9 bulan, Si Buah Hati juga sudah bisa mengekspresikan emosi di wajahnya, seperti senang, marah, sedih, terkejut, termasuk malu atau takut ketika bertemu orang asing.

Bunda bisa mendukung mereka dengan menirukan suara bayi dan kata yang mirip dengan suara tersebut hingga menaruh anak di lantai dengan mainan agar mereka belajar merangkak.

Bulan 10-11: Menjelajah dan Mengucapkan Kata Pertama

Pada usia ini, Si Buah Hati semakin aktif mengeksplorasi lingkungan sekitarnya dan mengoceh, bahkan mulai mengucapkan kata pertama, seperti “mama”  atau “ papa”.

Pada usia ini, panjang tubuh mereka sekitar 73-75 cm untuk laki-laki dan 71-73 cm untuk perempuan.

Milestones  perkembangan bayi yang terlihat, seperti bergoyang mengikuti musik, meniru suara sederhana, menurut saat berpakaian, mudah mengambil sesuatu menggunakan ibu jari dan jari telunjuknya. Mereka juga sudah tidak malu atau takut lagi dengan orang asing serta merangkak dan mulai belajar berdiri sendiri.

Dukungan yang bisa diberikan adalah mengajak Si Buah Hati berbicara atau bernyanyi, membiarkannya menjelajah dengan aman di sekitar rumah, dan bermain di luar rumah untuk mendapatkan pengalaman berbeda.

Bulan 12: Langkah Pertama dan Lebih Banyak Kata

Saat memasuki usia satu tahun, Si Buah Hati mulai berdiri melangkah untuk pertama kali serta menambah kosakatanya. Tahap perkembangan bayi pada usia ini, seperti mengambil langkah pertama tanpa bantuan, mulai mencoba lebih banyak kata-kata baru. Mereka juga pintar berkomunikasi dengan menunjuk, mengangguk, hingga melambaikan tangan. Mereka juga mulai memahami instruksi visual.

Stimulasi yang bisa mendukung mereka dengan mencontohkan dalam melakukan sesuatu, berbicara dan bernyanyi sambil memperagakan ungkapan, melatih mereka merespons sesuatu dengan kata “ya” atau “mama”.

Mengingat setiap bayi berkembang dengan kecepatannya sendiri, Bunda tidak perlu khawatir jika Si Buah Hati belum mencapai milestones tepat pada waktunya. Bisa jadi si Buah Hati perkembangan motoriknya lebih cepat, namun perkembangan emosional masih perlu terus distimulasi atau mungkin perkembangan kognitif lebih unggul dibandingkan perkembangan motoriknya di usianya. Nikmati setiap momen dan terus berikan stimulasi yang tepat sesuai usianya atau berkonsultasi dengan dokter anak jika memiliki kekhawatiran. Semangat memantau milestone bayi dan mendukung perkembangannya, ya, Bunda!

Image Article
Milestones Bayi dan Hal-hal yang Perlu Bunda Pahami
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Milestone Kecerdasan Bayi di Usia 8 Bulan

Published date

Memiliki anak yang cerdas tentu menjadi harapan dan kebanggaan orang tua. Tahukah Bunda? Kecerdasan anak bisa diketahui sejak dini, lho, dapat terlihat dari seberapa cepat si Buah Hati mencapai milestone pada usianya. Dengan mengenali kecerdasan anak sedini mungkin, orang tua bisa membantu dengan memberikan stimulasi yang tepat.

Yuk, Bunda kenali ciri bayi cerdas usia 8 bulan agar bisa mendukung perkembangan Si Buah Hati dengan lebih optimal!

Perkembangan Bayi Usia 8 Bulan

Menginjak usia 8 bulan, bayi umumnya sudah bisa merangkak bahkan mulai belajar berdiri dengan berpegangan pada meja atau kursi.

Bayi 8 bulan biasanya sudah bisa mengambil benda kecil dengan dua jari. Kemampuan ini akan membantunya saat belajar makan sendiri. Si Buah Hati juga mulai membuat suara-suara seperti mengoceh atau mencoba menirukan suara yang didengarnya.

Secara emosional, perkembangan bayi 8 bulan yakni akan merasa nyaman bila didekat orang yang dikenalnya, seperti Bunda atau pengasuhnya. Sebaliknya, Si Buah Hati menjadi gelisah dan rewel saat ditinggal sendirian atau jauh dari Bunda.

Mengenali Ciri Bayi Cerdas Usia 8 Bulan

Setiap anak tumbuh dan berkembang dengan kecepatan masing-masing. Meski usianya sama, belum tentu pencapaian tahapannya juga sama, sehingga tidak bisa membandingkan perkembangan satu anak dengan anak lainnya.

Lalu, bagaimana cara mengenali ciri-ciri bayi cerdas 8 bulan dan perkembangannya sesuai dengan milestone pada usianya?

Berikut ini beberapa ciri bayi cerdas usia 8 bulan yang bisa Bunda perhatikan:

1. Mencapai perkembangan pada milestone-nya lebih awal

Salah satu ciri bayi cerdas yakni mencapai tahapan perkembangan pada milestone-nya lebih awal dibandingkan teman-teman seusianya. Apakah si Buah Hati melambaikan tangannya atau meraih mainan yang ia inginkan, segera saat masuk usia 6 bulan? Atau ia melakukan hal-hal lain segera di awal milestone pada usianya, maka hal tersebut bisa mengindikasikan bayi cerdas.

2. Fokus lebih lama dan nyaman bermain sendiri

Bayi umumnya memiliki fokus yang singkat dan mudah teralihkan oleh sesuatu di sekitarnya. Bayi biasanya fokus pada hal tertentu sekitar 10-15 menit sebelum beralih melakukan hal lain. Namun bila Si Buah Hati usia 8 bulan memiliki rentang waktu fokus yang lebih lama, ia kemungkinan memiliki kecerdasan lebih tinggi.

3. Punya rasa ingin tahu yang tinggi

Bayi 8 bulan sudah bisa merayap atau merangkak sehingga dapat lebih mengeksplorasi lingkungan di sekitarnya. Rasa penasaran Si Buah Hati juga akan mendorongnya mencari hal-hal baru di sekitarnya.

4. Punya daya ingat kuat

Tanda bayi cerdas usia 8 bulan berikutnya yakni memiliki daya ingat yang kuat. Si Buah Hati yang cerdas dapat mengingat tempat mainan favoritnya, lebih mudah mengingat wajah baru, atau tempat yang pernah dikunjungi.

Baca Juga: Kandungan Susu untuk Kecerdasan Otak dan Nutrisi Anak

Stimulasi untuk Bayi Cerdas Usia 8 Bulan

Apakah Bunda melihat Si Buah Hati memiliki ciri bayi cerdas? Maka selanjutnya, Bunda perlu membantunya mengembangkan keterampilannya melalui stimulasi yang tepat.

Pemberian stimulasi bayi 8 bulan agar cerdas bisa disesuaikan dengan kemampuan yang akan dikembangkan, misalnya untuk membangun keterampilan kognitif dan emosional Si Buah Hati.

  • Ajak bayi bermain

Bermain penting untuk anak-anak, termasuk bayi usia 8 bulan. Siapkan permainan yang melatih otak Si Buah Hati, seperti balok susun. Bermain juga bisa menjadi bentuk stimulasi motorik bayi 8 bulan agar cerdas tergantung jenis permainannya.

Untuk membangun kemampuan emosional, berikan mainan yang mendorong bayi berekspresi. Bisa juga dengan memainkan boneka dan mengajarinya berbagai macam bentuk emosi, seperti sedih dan tertawa.

  • Bermain alat musik atau mendengarkan lagu

Musik bagus untuk perkembangan kemampuan kognitif dan emosional anak. Selain mengajak mendengarkan lagu, Bunda bisa mengajak membuat suara-suara menggunakan alat musik sederhana seperti ember atau terompet.

  • Membacakan buku cerita

Buku cerita bagus untuk mendorong daya imajinasi dan mengajarkan hal-hal baru kepada Si Buah Hati. Bunda bisa mencoba membaca buku cerita sambil menirukan suara karakter di dalamnya, seperti hewan atau tokoh yang berbeda-beda.

Tak hanya mengenali ciri bayi cerdas usia 8 bulan, memberikan stimulasi yang tepat sejak dini juga penting agar Bunda dapat mengoptimalkan potensi kecerdasan Si Buah Hati.

Image Article
Ciri Bayi Cerdas di Usia 8 Bulan yang Harus Bunda Tahu
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off