Lakukan Olahraga untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Anak

Published date

Memang bukan hal yang aneh lagi sekarang ya, Bunda, melihat si buah hati yang asyik bermain dengan gawai. Bahkan anak usia prasekolah pun, sekarang sepertinya sulit lepas dari gawainya.

Melakukan aktivitas di dunia digital bagi si Buah Hati memang tidak selalu buruk kok, tapi jangan lupa, ia juga butuh bergerak agar tubuhnya tetap sehat. Yang tidak kalah penting, olahraga untuk meningkatkan daya tahan tubuh juga perlu dilakukan sejak dini agar menjadi kebiasaan yang baik.

Apa Saja Manfaat Olahraga bagi Kesehatan

Begitu banyak manfaat olahraga untuk meningkatkan daya tahan tubuh sehingga ahli medis mana pun pasti akan merekomendasikannya. Ini dia beberapa manfaat olahraga bagi si Buah Hati:

  • Memperkuat tulang dan otot.

  • Memperkuat kerja jantung.

  • Menjaga bentuk tubuh tetap ideal (mencegah obesitas).

  • Menurunkan risiko terkena diabetes tipe-2.

  • Menjaga tekanan darah dan kadar kolesterol tetap stabil.

  • Meningkatkan kemampuan kognitif, membuat anak belajar dengan lebih baik.

  • Meningkatkan daya tahan tubuh. Karena itu, ayo jaga imun dengan olahraga.

Olahraga untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Olahraga secara rutin dengan intensitas yang memadai memiliki peran yang penting dalam menghindarkan si Buah Hati dari berbagai infeksi penyakit. Olahraga dengan intensitas sedang dapat menstimulasi sirkulasi sel imunitas ke seluruh tubuh.

Melihat fakta Ini saja sudah membuktikan bahwa olahraga memang dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

Selain itu, Si Buah Hati yang rajin bergerak akan tidur dengan lebih lelap di malam hari. Tidur memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga daya tahan tubuh.

Kurang tidur dapat membuatnya lebih mudah sakit dan memiliki suasana hati yang buruk. Bahkan berolahraga secara teratur dengan intensitas yang sesuai juga akan mengurangi terjadinya peradangan di dalam tubuh. Jadi, mulai sekarang, Bunda bisa ajak Si Buah Hati untuk melakukan olahraga untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Baca Juga: 7 Cara Meningkatkan Imunitas Anak di Musim Hujan

Ide Seru Olahraga Bersama Si Buah Hati

Bagi orang dewasa, olahraga biasanya dilakukan cukup serius, misalnya dengan pergi ke pusat kebugaran. Sedangkan jenis olahraga anak itu berbeda; bagi mereka, bermain juga termasuk berolahraga. Apa saja olahraga yang paling baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak usia 3-5 tahun? Berikut beberapa usulan olahraga yang juga bisa dilakukan bersama Ayah dan Bunda:

Bersepeda

Bersepeda memperkuat otot tangan, kaki, dan jantung anak. Kegiatan ini juga menyenangkan untuk dilakukan bersama keluarga, misalnya dengan berkeliling kompleks pada hari Minggu yang cerah. Sambil bersepeda, Ayah dan Bunda bisa mengajak Si Buah Hati mengobrol dan tertawa riang.

Berkebun

Siapa sangka bahwa berkebun bisa menjadi olahraga usia dini? Ajak Si Buah Hati membantu Bunda untuk memindahkan pot-pot kecil, atau membawakan alat berkebun. Selain seluruh tubuhnya jadi sibuk bergerak, Si Buah Hati pun terpapar oleh sinar matahari yang kaya akan Vitamin D untuk memperkuat tulangnya.

Menari

Bunda dapat mengajak Si Buah Hati untuk menari dan menyanyi sambil melakukan berbagai tugas rumah tangga. Beri ia beberapa tugas yang mampu dilakukan anak usia 3-5 tahun seperti membersihkan kaca, mengelap debu, melipat baju, dan lain sebagainya.

Lomba lari

Wah, ini seru sekali jika dilakukan Si Buah Hati bersama Ayah dan Bunda! Buatlah lomba lari ini semenarik mungkin, misalnya dengan tugas tambahan memasukkan bola ke dalam keranjang, memecahkan balon, dan lain sebagainya.

Yoga dan latihan peregangan

Olahraga untuk meningkatkan daya tahan tubuh juga bisa dilakukan tanpa perlu tempat yang luas. Contohnya dengan melakukan yoga dan latihan peregangan. Bunda dapat mencontoh beberapa pose yoga yang bisa dilakukan bersama si Buah Hati dari kanal YouTube.

Menjaga daya tahan tubuh juga tentunya tidak hanya dilakukan melalui berolahraga. Si Buah Hati perlu diberi asupan gizi seimbang sesuai usianya, yang memegang peranan penting dalam tumbuh kembangnya.

Sebagai dukungan dalam menjaga daya tahan tubuh si Buah hati, berikan ia susu DANCOW 3+ Nutritods yang diformulasikan untuk anak dan keluarga Indonesia.  dengan 0 gram sukrosa, lebih banyak laktosa dibandingkan dengan formula sebelumnya, tinggi zat besi dan zink, tinggi Vitamin A dan C, Omega-3 dan Omega-6, serta Lactobacillus rhamnosus.

Lakukan olahraga untuk meningkatkan daya tahan tubuh sejak dini, untuk membentuk kebiasaan baik bagi Si Buah Hati. Yuk, Bunda, dukung eksplorasi Si Buah Hati bersama DANCOW 3+ Nutritods!

Image Article
Lakukan Olahraga untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Manfaat Membaca Cerita & Tips Mengenalkannya Pada Si Buah Hati

Published date

Tidak pernah ada waktu yang terlalu awal untuk membacakan buku cerita kepada si Buah Hati. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa membaca cerita setiap hari kepada balita membuatnya terekspos 78 ribu kata setiap tahunnya, sehingga saat berumur lima tahun, ia sudah terekspos 1,4 juta kata.

Manfaat membaca cerita ini hanya satu dari sederet manfaat yang bisa didapatkan oleh si Buah Hati. Ada lagi berbagai manfaat membaca cerita yang perlu Bunda pahami. Yuk, cari tahu di sini!

Manfaat Membaca Cerita bagi Toddler

Karena belum bisa membaca sendiri, si Buah Hati membutuhkan Bunda untuk membacakan cerita untuknya. Fungsi membaca buku cerita bukan hanya berupa aktivitas bermain dan hiburan, tapi juga belajar, misalnya saja belajar mendengarkan dan berkonsentrasi.

Beberapa manfaat membaca cerita yang didapatkan oleh si Buah Hati, yakni di antaranya:

  • Mengasah keterampilan mendengarkan

Manfaat membaca buku cerita untuk anak lainnya adalah melakukan stimulasi terhadap si Buah Hati belajar untuk fokus mendengarkan dan memahami apa yang Bunda katakan. Menurut para ahli perkembangan anak, keterampilan ini perlu dipelajari sebelum ia belajar membaca.

  • Mendorong perkembangan kognitif

Mendengarkan ucapan dapat membantu perkembangan otak si Buah Hati. Dari sebuah hasil penelitian terlihat bahwa anak-anak usia prasekolah yang sering dibacakan cerita di rumah memiliki aktivitas yang lebih tinggi di bagian otak yang berkaitan dengan pemahaman narasi dan berimajinasi.

  • Mendorong perkembangan komunikasi-bahasa

Saat dibacakan cerita, si Buah Hati akan terekspos banyak sekali kata, mencapai 78 ribu kata setiap tahunnya. Di antaranya termasuk kata-kata yang tidak sering digunakan oleh orang tua untuk percakapan sehari-hari. Mendengarkan kata-kata baru akan menambah perbendaharaan kosa katanya.

  • Meningkatkan minat baca

Jika si Buah Hati rutin dibacakan cerita, ia akan terbiasa dengan ucapan, kata-kata, bahasa, dan buku cetak, sehingga ia akan menghargai buku dan minat bacanya meningkat. Manfaat membaca buku cerita saat kecil akan membuat ia memiliki kemampuan membaca dan minat baca yang sangat baik pada saat dewasa nanti.   

  • Menguatkan hubungan ana dan orang tua

Membaca bersama terbukti dapat membuat hubungan antara orang tua dan anak lebih kuat dan berkualitas. Si Buah Hati merasa nyaman dan aman saat Ayah atau Bunda membacakan cerita untuknya. Sementara bagi orang tua, membacakan cerita menjadi aktivitas yang menyenangkan untuk melepas penat setelah sibuk seharian.

Baca Juga: Stimulasi Tepat Akan Optimalkan Kecerdasan Si Buah Hati

Tips Memilih Buku Cerita dan Cara Membacanya

Anak-anak usia 19-30 bulan (toddler) menyukai cerita yang menampilkan karakter yang sudah familiar. Akan lebih baik jika karakter utama di cerita tersebut memiliki umur yang setara, sehingga ia merasa ada keterikatan dan kesamaan dengan si karakter utama tersebut.

Mendengarkan cerita tentang anak-anak lain seumurnya, walaupun merupakan karakter fiktif, dapat membantu si Buah Hati untuk lebih memahami apa yang ia alami dan rasakan dalam hidup.

Toddler juga sangat menyukai buku cerita yang memiliki banyak gambar, tapi ia bisa saja lebih memilih cerita tentang berbagai aktivitas yang dilakukan oleh karakter utama serta kata-kata yang jumlahnya lebih banyak. Ia juga senang dibacakan cerita yang banyak pengulangan di dalamnya atau dibacakan buku yang sama berulang-ulang karena ia sudah mengingat ceritanya dan hal ini membuatnya merasa nyaman.

Adapun cara membacakan buku cerita untuk toddler yang disarankan adalah sebagai berikut:

  • Selain membaca buku sebelum tidur, Bunda bisa membacakan buku di tempat khusus yang membaca yang nyaman dan minim gangguan.

  • Bunda bisa memangku si Buah Hati atau mendudukkannya di dekat kaki agar ia dapat melihat buku dan wajah Bunda.

  • Buat cerita menjadi lebih hidup. Bunda bisa menggunakan suara dan nada berbeda untuk karakter-karakternya, menyanyi bersama, berekspresi lewat wajah dan tangan, dan hal-hal dramatis lainnya. Cara ini akan membuat si Buah Hati lebih paham cerita yang disampaikan.

  • Pastikan Bunda memberikan asupan gizi yang lengkap dan seimbang yang memberi energi dan membantu proses belajarnya saat membaca bersama.

Untuk melengkapi asupan gizi yang didapatkan si Buah hati dari makanan, Bunda bisa memberikan susu DANCOW 1+ Nutritods.

Susu bubuk ini memiliki kandungan 0 gram sukrosa serta tinggi kalsium dan protein yang membantu pertumbuhannya, kandungan DHA dari minyak ikan juga Omega-3 dan Omega-6, serta zink dan Vitamin C yang mendukung fungsi sistem imun tubuh. Dilengkapi pula dengan Lactobacillus rhamnosus dan serat pangan inulin.

Manfaat membaca cerita tak hanya terlihat saat si Buah Hati masih berusia kanak-kanan, tapi juga berlanjut saat ia dewasa nanti. Yuk Bunda, mulai sekarang rutin bacakan cerita untuk Si Buah Hati!

Image Article
Manfaat Membaca Cerita & Tips Mengenalkannya Pada Si Buah Hati
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Manfaat Bermain Bersama Si Buah Hati. Bunda Sudah Tahu?

Published date

Bermain merupakan salah satu cara bagi si Buah Hati untuk belajar, baik untuk mengenal dirinya sendiri, orang-orang di sekitarnya, serta lingkungannya. Kegiatan ini tidak hanya bisa dilakukan bersama teman-temanny,a tapi juga bersama keluarganya.

Karena itu, Bunda bisa mengajak seluruh anggota keluarga agar si Buah Hati mendapatkan manfaat bermain bersama. Berikut ini berbagai manfaat bermain yang bisa didapatkan si Buah Hati, termasuk jika dilihat dari empat aspek perkembangannya.

Berbagai Bentuk Permainan untuk Anak-Anak

Para ahli perkembangan anak memiliki satu suara yang menyatakan bahwa bermain merupakan sesuatu yang penting bagi anak-anak, dimulai dari bayi sampai usia sekolah. Berbagai aktivitas yang dilakukan si Buah Hati sebenarnya dapat diubah menjadi permainan, asalkan Bunda tahu cara menyiasatinya. Makanya, Bunda tidak perlu memikirkan jenis-jenis aktivitas tertentu saat ingin mengajaknya bermain.

Walaupun bisa menerapkan bermain di hampir setiap aktivitasnya, tapi secara garis besar ada tiga bentuk permainan yang umum dilakukan pada masa kanak-kanak, yaitu:

  • Bermain sosial

Dalam bentuk permainan ini, si Buah Hati bermain bersama orang lain, baik bersama teman-teman atau pun bermain bersama keluarga. Aktivitas yang dilakukan melibatkan dua orang atau lebih, misalnya bermain lempar bola, kejar-kejaran, dan lainnya.

  • Bermain independen

Kebalikan dari bermain sosial, dalam bentuk permainan ini, ia bermain sendiri, misalnya menyusun balok, menyelesaikan puzzle, atau bermain bersama boneka.

  • Bermain bebas (tidak terstruktur)

Permainan ini tidak direncanakan untuk terjadi dan tergantung dari keinginan si Buah Hati ingin bermain apa. Bermain bebas membuatnya bermain sesuai dengan imajinasi dan kecepatannya sendiri.

  • Bermain dengan panduan (terstruktur)

Bentuk permainan ini dipersiapkan oleh orang dewasa untuk dilakukan oleh anak-anak. Misalnya saja permainan yang dilakukan saat anak-anak menginap bersama di rumah.

Baca Juga: Bunda, Yuk Ketahui Tata Cara Bermain di Taman Bermain!

Berbagai Manfaat Bermain Bersama bagi Si Buah Hati Usia Prasekolah

Apa pun bentuk permainannya, bermain memberi manfaat yang besar bagi anak-anak. Bermain membantu mereka untuk tumbuh kuat dan sehat, menjadi individu yang independen dan percaya diri, membantu perkembangan mental, serta mengurangi stres.

Beberapa penelitian bahkan menyebut bahwa anak-anak yang tidak mendapat waktu yang cukup untuk bermain, akan berisiko tinggi untuk memiliki masalah tingkah laku dan memusatkan perhatian. Selain itu, perkembangan sosial-emosionalnya juga akan terganggu.

Manfaat bermain dapat dilihat dari empat aspek perkembangan anak, yaitu kognitif, motorik-fisik, sosial-emosional, dan komunikasi-bahasa. Penjelasannya manfaat bermain bersama tersebut adalah adalah sebagai berikut:

  • Perkembangan kognitif

Bermain merupakan aktivitas yang esensial bagi perkembangan otak yang sehat. Saat bermain, si Buah Hati membangun keterampilan fungsi eksekutif, menambah ilmu pengetahuan, dan melatih berpikir kreatif. Misalnya saat ia sedang bermain menyusun balok, ia mempelajari pola menyusun, melakukan kalkulasi, dan membuat klasifikasi balok-balok mainannya sehingga dapat disusun dan tidak terjatuh.

  • Perkembangan sosial-emosional

Manfaat bermain bersama teman adalah melatih si Buah Hati untuk belajar mendengarkan, memperhatikan, dan mempertimbangkan sudut pandang orang lain. Selain itu, ia juga akan belajar untuk mengatur emosi dan perasaannya saat bermain, terutama dalam bentuk permainan sosial dan terstruktur.

  • Perkembangan motorik-fisik

Banyak permainan yang melibatkan fisik, terutama permainan yang dilakukan di luar ruang. Saat si Buah Hati banyak bergerak saat bermain, maka tubuhnya menjadi lebih kuat, otot-otot lentur, serta koordinasi dan refleksnya pun menjadi lebih baik. Manfaat bermain bersama ini juga menstimulasi motorik dan membuat si Buah Hati untuk memiliki keberanian dalam melakukan sesuatu.

  • Perkembangan komunikasi-bahasa

Pada usia prasekolah, si Buah Hati sudah dapat berkomunikasi dengan baik. Manfaat bermain bersama adalah ia dapat bercakap-cakap timbal balik dengan teman mainnya, baik keluarga atau pun teman. Membaca buku cerita membuat ia belajar lebih banyak tentang bahasa dan struktur sebuah cerita.

Untuk membantu perkembangan empat aspek di atas selama si Buah Hati bermain, Bunda harus memastikan agar asupan gizinya lengkap dan seimbang. Lengkapi pemenuhan kebutuhan gizinya sehari-hari dengan pemberian Dancow 3+ Nutritods, susu yang diformulasikan untuk anak dan keluarga Indonesia.

DANCOW 3+ Nutritods mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh si Buah Hati untuk bantu tumbuh-kembang yang optimal, seperti kandungan 0 gram sukrosa dan  tinggi kandungan zat besi dan zink untuk bantu tumbuh-kembangnya, minyak ikan (DHA) serta Omega-3 dan Omega-6 , juga tinggi Vitamin A dan C ditambah Lactobacillus rhamnosus.

Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan susu DANCOW. Bunda juga bisa tukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi? Tukar poin sekarang!

Dengan mengetahui manfaat bermain bersama, Bunda menjadi paham pentingnya bermain dalam masa kanak-kanak. Jadi, sediakan waktu sehari-hari untuk si Buah Hati bermain ya, Bunda!

Image Article
Manfaat Bermain Bersama Si Buah Hati. Bunda Sudah Tahu?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Ini Dia Ciri-Ciri Kecerdasan Kinestetik Pada Si Buah Hati!

Published date

Bunda mungkin pernah mendengar tentang kecerdasan kinestetik yang merupakan salah satu jenis kecerdasan berdasarkan teori Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligences) yang dikemukakan oleh psikolog Howard Gardner. Untuk mengetahui tentang ciri-ciri kecerdasan kinestetik hingga bagaimana mengembangkan kecerdasan tersebut, Bunda dapat menyimak penjelasan berikut ini!

Berbagai Jenis Kecerdasan Manusia

Teori mengenai Kecerdasan Majemuk pertama kali diperkenalkan oleh Howard Gardner di tahun 1983 dalam bukunya ‘Frames of Minds’. Di dalamnya ia menjelaskan mengenai definisi yang lebih luas mengenai kecerdasan dan membaginya dalam delapan jenis kecerdasan, yaitu Kecerdasan Linguistik-Verbal, Kecerdasan Logika-Matematika, Kecerdasan Visual-Spasial, Kecerdasan Kinestetik-Jasmani, Kecerdasan Musikal, Kecerdasan Interpersonal, Kecerdasan Intrapersonal, dan Kecerdasan Naturalis.

Apa itu Kecerdasan Kinestetik? Jenis kecerdasan ini membuat si Buah Hati mampu menggunakan anggota tubuhnya (fisik) dengan sangat baik dalam menyelesaikan masalah. Ciri-ciri Kecerdasan Kinestetik adalah memiliki kemampuan mengontrol tubuh dengan baik, serta dapat mengekspresikan diri menggunakan fisiknya. Ia belajar dengan cara yang disebut gaya belajar taktil-kinestetik. Bergerak akan membantunya dalam mengingat sementara memegang sebuah benda akan membantunya mempelajari benda tersebut.

Anak-anak dengan Kecerdasan Kinestetik sering disebut juga sebagai ‘body smart’ dan menyukai bekerja dengan tangan mereka, memiliki energi yang tinggi, dan kemungkinan besar juga menonjol di bidang olahraga.

Ciri-ciri Kecerdasan Kinestetik pada Si Buah Hati

Jika Bunda ingin mengetahui apakah si Buah Hati memiliki Kecerdasan Kinestetik, maka perhatikan hal-hal berikut ini:

  • Senang bergerak. Pada dasarnya, anak-anak dengan jenis kecerdasan ini senang belajar dengan melakukan sesuatu, bereksplorasi, dan mencari tahu. Bunda akan sering melihat Si Buah Hati berlarian ke sana ke mari, atau sering kali tidak bisa duduk diam saat belajar.

  • Memiliki ingatan fisik yang kuat. Kecerdasan Kinestetik membuatnya mudah mengingat sesuatu berdasarkan sentuhan atau cepat paham dalam mengingat sebuah gerakan (disebut juga sebagai muscle memory).

  • Cenderung memiliki minat/bakat yang berkaitan dengan aktivitas fisik. Ini menjadi salah satu ciri-ciri kecerdasan kinestetik yang lain. Si Buah Hati memiliki energi yang tinggi sehingga senang melakukan aktivitas fisik seperti olahraga, menari, atau crafting, misalnya membuat benda dari tanah liat.

  • Memiliki naluri yang bagus terhadap ruang dan waktu. Kegemaran dalam mengeksplorasi ruang dan gerak tubuh membuat mereka menjadi lincah, tangkas, dan tepat waktu. Itu dia sejumlah ciri anak yang memiliki kecerdasan kinestetik.

Baca Juga: Ini Cara Optimalkan Kecerdasan Anak

Cara Mengembangkan Kecerdasan Kinestetik Anak

Untuk si Buah Hati yang memiliki kecerdasan kinestetik, Bunda dapat menerapkan cara menstimulasi kecerdasan kinestetik anak berikut ini agar perkembangannya optimal:

  • Bermain peran. Libatkan anak untuk bermain peran bersama orangtua. Kita bisa bermain sebagai penjual, pembeli, atau dokter dan sabar dengan si Buah Hati. Sesekali ajak dia bermain sebagai guru dan murid atau orangtua dan anak. Jangan lupa tanyakan bagaimana perasaannya memainkan peran tersebut.

  • Latihan keseimbangan. Dengan melakukan aktivitas menari, Bunda dapat melatih keseimbangan gerak si Buah Hati, melatih keserasian gerak, kekuatan dan kelenturan otot.

  • Berinteraksi dengan alam. Daripada melihat-lihat gambar, ajak si Buah Hati ke taman rumah dan biarkan ia menyentuh dan melihat langsung jenis-jenis tanaman yang ingin kita kenalkan pada anak.

  • Menyusun puzzle. Bermain puzzle adalah cara yang bagus untuk melibatkan gaya belajar kinestetik anak. Si Buah Hati tidak hanya harus menggunakan tangan untuk menyatukan potongan-potongan itu, tetapi juga harus berpikir kritis untuk menyelesaikan tantangan. 

  • Menggambar dan menulis. Menulis dan menggambar sangat bagus untuk anak dengan kecerdasan kinestetik. Gerakan tangan yang terlibat dalam menulis dan menggambar membantu mereka memahami dan mempertahankan konsep.

  • Olahraga bersama. Anak dengan kecerdasan kinestetik sangat menikmati olahraga dan menunjukkan bakat yang kuat untuk pendidikan jasmani. Oleh karena itu, Bunda dapat mengajak si Buah Hati berolahraga secara rutin. Selain membantu mengembangkan kecerdasan dan daya ingat, olahraga tentu akan menyehatkan badan anak. 

Jangan lupa, berikan juga ia asupan gizi seimbang sesuai dengan tahapan usianya, termasuk susu. DANCOW 3+ Imunutri adalah susu bubuk untuk anak dan keluarga Indonesia dengan kandungan 0 gr sukrosa, tinggi zat besizink, mengandung DHA, Omega-3 dan Omega- 6, dan tinggi Vitamin A, C dan E.

Mengenal ciri-ciri kecerdasan kinestetik pada si Buah Hati akan membantu Bunda melakukan stimulasi yang tepat sehingga kecerdasannya akan berkembang secara optimal.

Image Article
Ini Dia Ciri-Ciri Kecerdasan Kinestetik Pada Si Buah Hati
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Macam dan Jenis-jenis Kecerdasan pada Anak

Published date

Mungkin Bunda pernah memerhatikan kalau Si Buah Hati sangat mudah berkomunikasi dengan orang lain sejak ia masih kecil, termasuk dengan orang dewasa. Bisa juga Si Buah Hati sangat suka menyanyi dan dapat memahami irama lagu dengan cepat.

Kondisi ini jangan sampai diabaikan Bunda sebab ini merupakan salah satu bentuk dari jenis-jenis kecerdasan anak yang tercakup dalam kecerdasan majemuk.

Teori kecerdasan majemuk pertama kali dikemukakan oleh Howard Gardner, seorang psikolog perkembangan dan profesor di Harvard Graduate School of Education, pada tahun 1983. Melalui teori ini, Gardner menyatakan bahwa setiap orang memiliki kecerdasan yang berbeda-beda, tidak seperti teori tradisional yang menilai kecerdasan setiap orang hanya berdasarkan hasil tes IQ (intelligence quotient).

Bagi Gardner, kecerdasan adalah bagaimana cara seseorang mengolah informasi dan memecahkan masalah. Ada delapan jenis kecerdasan majemuk yang ia kemukakan. Walaupun Si Buah Hati sudah menonjol di satu jenis kecerdasan, tak menutup kemungkinan ia memiliki jenis-jenis kecerdasan pada anak lainnya.

Berikut ini adalah penjelasan dari delapan jenis kecerdasan majemuk tersebut:

1. Kecerdasan linguistik-verbal

Seseorang dengan kecerdasan ini memiliki kekuatan dalam merangkai kata, menggunakan bahasa, dan menulis. Ia pandai berbicara, gemar bercerita dan mendengarkan cerita, serta senang membaca.

Pola asuh sangat berpengaruh dalam pengembangan kecerdasan ini. Stimulasi dan latihan dapat terus diberikan oleh orang tua dan pengasuhnya, misalnya dengan rutin mengajak mengobrol, membaca bersama, berdiskusi, dan mengarang cerita.

2. Kecerdasan logika-matematika

Jenis kecerdasan ini membuat Si Buah Hati senang menganalisa masalah secara logis dan gemar menghitung. Ia akan merasa nyaman berhadapan dengan sesuatu yang dapat dikategorisasi dan diukur.

Bunda dapat memberi stimulasi sejak dini dengan memperkenalkan konsep matematika lewat permainan, bermain puzzle, dan melakukan eksperimen sederhana untuk membuktikan rasa penasarannya.

3. Kecerdasan visual-spasial

Anak dengan kecerdasan ini dapat memvisualisasi segala sesuatu dengan baik sehingga dapat menentukan arah dan memetakan sesuatu dengan mudah, senang membuat grafik, serta dapat mengingat sesuatu secara mendetail.

Mengasah jenis kecerdasan anak usia dini ini dapat dilakukan dengan memberinya buku-buku dengan banyak gambar, bermain puzzle, menggambar, dan memberinya sketch book untuk memvisualisasikan ide-ide di kepalanya.

Baca Juga: Yuk, Berikan UHT sebagai Susuk Anak Sekolah agar Tinggi Nutrisi

4. Kecerdasan kinestetik-jasmani

Salah satu dari jenis-jenis kecerdasan anak ini ditandai dengan kontrol tubuh juga koordinasi mata dan tangan yang baik, serta lincah dalam bergerak. Si Buah Hati dengan kecerdasan ini mengekspresikan diri menggunakan fisiknya.

Stimulasi yang tepat adalah dengan mengajaknya melakukan berbagai jenis olahraga atau latihan, melakukan crafting, serta menantangnya untuk melakukan bongkar-pasang sebuah benda.

5. Kecerdasan musikal

Kecerdasan ini ditandai dengan kemampuan dalam menciptakan dan mengapresiasi musik, serta senang mengekspresikan diri secara musikal, baik dengan menyanyi atau memainkan alat musik.

Jenis kecerdasan ini dapat diasah dengan mengikutsertakannya dalam kelas musik, menyediakan beberapa jenis alat musik, dan memutarkan musik saat ia beraktivitas agar bersemangat.

6. Kecerdasan interpersonal

Kekuatan dari salah satu jenis-jenis kecerdasan anak ini adalah dapat berinteraksi, berkomunikasi, dan memahami orang lain dengan baik sehingga ia dapat bekerja sama dengan orang lain secara efektif.

Untuk mengasah kecerdasan ini, berikan banyak kesempatan baginya untuk bersosialisasi dengan orang lain. Ajarkan untuk memilih topik obrolan yang menarik baik bagi dirinya maupun orang lain.

7. Kecerdasan intrapersonal

Buah Hati dengan kecerdasan ini memiliki kesadaran dan pemahaman yang tinggi akan dirinya sendiri. Ini membuatnya dapat mengenali kekuatan dan kekurangan diri lewat refleksi diri.

Bunda dapat mengembangkan kecerdasannya ini dengan memberikan buku harian atau jurnal, mengajaknya berdiskusi tentang dirinya, dan mengajak ia berimajinasi membuat cerita dengan dirinya sebagai tokoh utama.

8. Kecerdasan naturalis

Sejak usia dini, Buah Hati dengan kecerdasan naturalis telah menunjukkan ketertarikan pada alam dan lingkungan sekitarnya. Ia dapat mengenali berbagai jenis flora dan fauna, serta membaca tanda-tanda alam.

Bunda dapat terus memberinya stimulasi dengan mendekatkan Si Buah Hati ke alam, misalnya dengan berkebun, trekking, dan camping. Ajak juga ia ke kebun binatang atau museum yang berkaitan dengan alam.

Selain berbagai cara mengoptimalkan jenis kecerdasan anak berdasarkan ciri-cirinya di atas, Bunda juga dapat mendukung perkembangan kecerdasannya dengan pemberian makanan dengan gizi seimbang. Berikan segelas DANCOW FortiGro setiap hari untuk membantu melengkapi pemenuhan kebutuhan gizinya.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam tiga macam varian; yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.

Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi ketika di sekolah atau dalam perjalanan.

Image Article
Jenis-jenis Kecerdasan Anak dan Cara Mengoptimalkannya
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

6 Cara Belajar Membaca Huruf dan Menulis dengan Cepat

Published date

Salah satu keterampilan yang dipelajari Si Buah Hati saat ia masuk Sekolah Dasar (SD) adalah membaca, menulis, dan berhitung (calistung). Namun kadang kala, Si Buah Hati mungkin masih mengalami kesulitan dalam melakukannya. Jika ini terjadi, Bunda dapat mencoba cara mengajarkan anak membaca, menulis dan berhitung yang mudah dan efektif berikut ini:

Hubungan Membaca dan Mengeja, dan Belajar Berhitung

Para ahli biasanya menghubungkan belajar membaca huruf dan menulis dengan mengeja. Ketiganya saling berkaitan dan mendukung satu sama lain dalam pengembangan kemampuan literasi anak-anak.

Membaca dan mengeja sebenarnya memiliki dasar yang serupa, yaitu abjad dan fonem, yaitu bunyi abjad saat diucapkan. Karena itu, mengetahui ejaan sebuah kata akan sangat membantu Si Buah Hati membaca dengan lancar dan memahami apa yang ia baca.

Namun bagi anak-anak, mengeja lebih sulit dibandingkan membaca. Banyak ditemui anak-anak usia sekolah yang dapat membaca tapi kesulitan saat harus mengeja. Kendala ini dapat membuat kemampuan membaca Si Buah Hati terhambat.

Kendala lain yang juga sering dijumpai adalah anak yang mengalami disleksia. Melansir dari Healthline.com, disleksia adalah gangguan belajar yang memengaruhi cara seseorang untuk memproses bahasa tertulis dan lisan. Disleksia pada anak-anak biasanya menyebabkan mereka mengalami kesulitan belajar membaca dan menulis dengan percaya diri. 

Mengingat bahwa gejala disleksia pada setiap anak akan sangat berbeda, maka penting bagi kita untuk terus mendampinginya. Namun tak perlu khawatir, sebab disleksia yang dialami oleh anak-anak dapat diatasi melalui pengajaran fonik, yaitu pembelajaran huruf dan suara dengan bantuan tenaga ahli.

Tak heran kalau ada lembaga-lembaga pendidikan yang memilih untuk menerapkan cara mengajarkan anak membaca dan mengeja secara terpisah agar anak didiknya dapat membaca terlebih dahulu tanpa mengeja.

Tips Belajar Membaca untuk Anak

Berdasarkan dari Kidshealth.org, berikut ini beberapa cara belajar cepat membaca untuk anak-anak yang bisa Bunda terapkan di rumah.

  1. Belajar baca huruf bisa dimulai dari hal yang disukai Si Buah Hati, karena pada dasarnya anak-anak lebih suka untuk membaca sesuatu yang menarik minatnya. Sebagai permulaan, Bunda bisa memberikannya buku cerita bergambar, komik, atau bacaan lainnya untuk belajar membaca. Selain membantu meningkatkan kosakata, memberikan Si Buah Hati buku yang menarik juga dapat menunjukkan bahwa membaca buku juga bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan.
  2. Membaca dengan suara yang keras dan percaya diri untuk membantu Si Buah Hati dalam membangun kosakata dan menghubungkan suara dengan huruf di setiap bacaan yang mereka jumpai.
  3. Belajar membaca huruf bisa dilakukan dengan membuat catatan untuk dibaca oleh Si Buah Hati untuk memberikan kesempatan membaca lebih banyak pada Si Buah Hati setiap harinya. Bunda bisa menuliskan catatan dan menempelkannya di lemari es, meja belajar anak, atau di tempat lain yang seringkali dijangkau oleh mereka. Dengan begini, Si Buah Hati akan bisa belajar membaca dan minat membacanya dapat terus meningkat, deh.
  4. Cara cepat belajar membaca anak usia dini adalah dengan memanfaatkan teknologi, seperti e-book di mana Bunda bisa menemukan berbagai macam bacaan anak yang menarik dan dapat meningkatkan minat membaca Si Buah Hati.
  5. Cara cepat anak belajar membaca juga bisa dilakukan dengan bantuan tenaga pengajar untuk memaksimalkan kemampuan dan minat belajar anak, terutama jika mereka mengalami disleksia. 

Baca Juga: Jenis-jenis Kecerdasan Anak dan Cara Mengasahnya dengan Tepat

Harvard Graduate School of Education menyatakan bahwa memberikan pengalaman membaca yang positif pada anak dapat mendorongnya untuk lebih banyak membaca sekaligus meningkatkan kemampuan membacanya. Untuk membantu anak mendapatkan pengalaman membaca yang seru dan menyenangkan, coba lakukan beberapa cara belajar membaca anak SD berikut ini ya, Bunda.

  1. Ajak Si Buah Hati bermain dengan kata-kata dan suara, misalnya bernyanyi, membaca, dan membuat sajak bersama. Tarik perhatian pada kata-kata yang memiliki bunyi yang sama, misalnya kata ‘ayam’ dan ‘anyam’ di mana keduanya dimulai dengan bunyi yang sama.
  2. Mengenali huruf dan kata-kata yang sudah dikenalnya, seperti namanya, dan ajak mereka untuk menuliskannya.
  3. Membaca ulang buku-buku favorit Si Buah Hati, baik yang berupa e-book maupun cetak, hingga pada akhirnya mereka akan dapat membacakannya untuk Anda.
  4. Menjadi pendengar setia saat Si Buah Hati membaca buku dan bercerita. Setelah itu, berbincanglah tentang cerita-cerita tersebut dan tanyakan bagian mana yang menjadi favoritnya.
  5. Manfaatkan media belajar membaca anak SD seperti flash cards dan bicarakan apa yang terjadi saat bermain.
  6. Membatasi dan mengawasi Si Buah Hati saat menggunakan komputer, televisi, maupun gadget lainnya. Selama waktu menonton, Bunda bisa membantu memilihkan program yang menarik minatnya dan membangun pengetahuannya, tentunya sesuai untuk usianya. Tanyakan apa yang telah ia pelajari, dan carilah buku-buku tentang hal ini di perpustakaan maupun di toko buku.

Cara belajar membaca untuk anak SD kelas 1 juga bisa dilakukan dengan cara memaparkan Si Buah Hati pada hal-hal dan informasi baru, seperti mengajaknya ke museum, kebun binatang, atau lingkungan yang berbeda. Doronglah dia untuk berbicara tentang apa yang dilihatnya.

Tips Agar Anak Mau Belajar Menulis dan Berhitung

Seperti apa cara mengajarkan membaca dan berhitung yang efektif? Untuk melakukannya, maka Bunda harus memastikan bahwa Si Buah Hati sudah mengetahui 26 abjad berikut cara pengucapannya yang tepat. Hal ini biasanya ia pelajari di Taman Kanak-Kanak (TK).

Setelah itu, baru Bunda bisa terapkan cara mengajar anak berhitung dan menulis berikut ini:

1. Bermain sambil belajar

Anak-anak sangat suka bermain. Tentu saja, bermain bagi mereka tak hanya bersenang-senang tapi juga belajar dan mengeksplorasi perasaan terhadap teman-teman bermainnya.

Karena Si Buah Hati pada usia ini senang bermain pura-pura, maka Bunda dapat memanfaatkan kondisi ini sebagai trik belajar membaca huruf dan mengajari anak menulis dan berhitung. Misalnya, membuat ia berpura-pura menjadi kasir dan harus menghitung uang yang Bunda berikan saat membayar belanjaan.

2. Manfaatkan rasa penasaran anak

Perkembangan dan pertumbuhan membuat Si Buah Hati punya rasa penasaran yang tinggi terhadap lingkungan sekitarnya. Tak heran ia akan banyak bertanya dengan bahasanya sendiri.

Bunda bisa menjawab berbagai pertanyaan rasa penasaran ini dengan menyelipkan momen belajar berhitung. Misalnya saat Si Buah Hati bertanya, “Kok pohon pisang tapi nggak ada pisangnya?" Bunda bisa menjelaskan jawabannya lalu ditutup dengan, “Ada berapa sih pohon pisang di situ? Yuk, hitung sama-sama!"

3. Belajar menggunakan nyanyian

Buah hati pada usia ini senang mendengarkan musik dan membuat suara dengan cara memainkan alat musik dan bernyanyi. Bunda bisa mengajaknya berkaraoke dengan menonton video-video lagu anak-anak yang menampilkan liriknya. Sambil bernyanyi bersama, minta ia menyebutkan huruf-huruf yang terlihat di layar televisi.

4. Membaca buku bersama

Kegiatan belajar membaca huruf yang disukai anak-anak adalah membaca buku bersama. Karena anak senang melakukan segala sesuatu yang menstimulasi panca indera, Bunda bisa memilih buku sensori yang memiliki suara, tekstur, dan gambar dengan warna-warna cerah. Bunda dapat menyisipkan belajar calistung sambil membaca buku tersebut bersama Si Buah Hati.

Jika ia terlihat lelah, maka Bunda bisa memberi waktu istirahat dan memberikan camilan yang bergizi, seperti susu DANCOW UHT agar ia kembali semangat untuk belajar.

Saat Si Buah Hati sudah mulai lancar membaca, jangan lupa pastikan ia juga mempelajari cara mengeja ya, Bunda. Hal ini penting agar ia tidak sekadar mengingat dan menghapal, tapi benar-benar memahami abjad, kata, dan kalimat yang ia baca.

Pentingnya Mengajarkan Anak Membaca Sejak Dini

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem Makarim dalam wawancaranya dengan Kompas.com menyatakan bahwa anak-anak Indonesia harus dibiasakan untuk belajar membaca huruf dan membaca buku sejak dini. Proses membaca buku sejak dini oleh anak harus dibimbing oleh orangtua di rumah dan dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Cara cepat mengajarkan anak membaca dan menulis adalah dengan membacakan buku kepada anaknya sejak dia lahir. 

Saat anak mulai tumbuh besar, orang tua sebaiknya memberikan buku yang diinginkan oleh anak, bukan yang diinginkan oleh orang tuanya. Selain membantu memperbaiki indeks aktivitas literasi membaca di Indonesia yang masih berada di posisi rendah, berikut ini beberapa manfaat mengajarkan anak membaca sejak dini.

  1. Meningkatkan kemampuan kognitif anak, sehingga mereka dapat berpikir, mengingat, memecahkan masalah, dan mampu membuat keputusan dalam hidupnya. 
  2. Meningkatkan kemampuan bahasa, keterampilan komunikasi, keterampilan sosial, dan keterampilan membaca. Hal ini karena membacakan buku untuk anak dapat merangsang bagian otak yang memungkinkan mereka memahami arti bahasa.
  3. Mempersiapkan diri untuk kesuksesan akademis, sebab anak-anak mampu mengembangkan kemampuan kosakata baru saat mendengarkan seseorang membacakan buku untuk mereka. Hal ini sangat untuk mendukung kesuksesan akademis mereka di masa depan.
  4. Meningkatkan ikatan yang kuat antara orang tua dan anak. Sebab membacakan buku untuk anak-anak merupakan kesempatan yang baik untuk menghabiskan waktu bersama. Dengan membaca bersama, maka Si Buah Hati percaya dan berharap bahwa Bunda akan selalu ada untuknya. 
  5. Meningkatkan konsentrasi dan kedisiplinan. Sebab saat membaca anak-anak harus duduk diam dan konsentrasi dalam waktu yang lama. Meski mungkin pada awalnya mereka akan merasa bosan selama waktu membaca, namun pada akhirnya mereka akan terbiasa belajar untuk tetap diam selama membaca buku.
  6. Melatih daya imajinasi Si Buah Hati. Membacakan buku dengan suara keras dapat membantu mereka menggunakan imajinasinya untuk mengeksplorasi orang, tempat, waktu, dan peristiwa di luar pengalaman mereka.
  7. Menumbuhkan rasa cinta untuk membaca hingga mereka dewasa nanti.

Pastikan Kebutuhan Gizi Si Buah Hati Terpenuhi

Si Buah Hati pada usia sekolah membutuhkan energi dan asupan gizi untuk mendukung fungsi kognitifnya saat belajar. Bunda bisa lengkapi kebutuhan gizinya sehari-hari dengan memberikan DANCOW FortiGro dua kali sehari di pagi hari dan sebelum tidur di malam hari.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi di sela-sela aktivitas Si Buah Hati di sekolah maupun di rumah.

Image Article
Cara Belajar Membaca Cepat pada Si Buah Hati
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

5 Cara Mengajarkan Anak Membaca dengan Bantuan Musik dan Video

Published date

Peran orang tua dalam proses belajar membaca Si Buah Hati sangat penting, lho. Sebab, proses belajar ini dimulai sejak dini di rumah. Bahkan, sejak anak usia dini, Bunda sudah bisa mulai memperkenalkannyaterhadap huruf dan alfabet. Namun pada kenyataannya, hal ini bukanlah hal yang mudah. Mungkin Bunda mengalami kondisi di mana Si Buah hati teralihkan perhatiannya pada hal lain dalam proses belajar. Oleh karena itu, proses belajar membaca pada Si Buah Hati harus dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan tanpa paksaan.

Maka dari itu, yuk Bunda, bantu latih fokus belajar Si Buah Hati!

Melatih Fokus Belajar Si Buah Hati

Beberapa hal berikut ini dapat membantu Bunda untuk melatih fokus belajar Si Buah Hati, yakni:

1. Meningkatkan kualitas tidur

Tidur yang cukup akan memperkuat fokus, memori, dan serta meningkatkan kemampuan Si Buah Hati dalam menyelesaikan masalah. Menurut The National Sleep Foundation, anak usia sekolah (6-12 tahun) membutuhkan waktu tidur sebanyak 9-11 jam setiap hari.

2. Konsumsi makanan bergizi seimbang

Gizi seimbang dari makanan akan memperlancar metabolisme tubuh Si Buah Hati, yang otomatis akan mendukung konsentrasinya dalam belajar. Tambahkan juga segelas susu DANCOW FortiGro Cokelat yang kaya akan zat gizi,

3. Cukupi kebutuhan cairan tubuh

Memenuhi kebutuhan akan cairan dapat membuat suasana hati Si Buah Hati membaik, daya ingat, serta perhatian mereka saat belajar pun meningkat. Sebaiknya ia minum air putih sebanyak 7-8 gelas setiap harinya. Minum susu juga turut membantu memenuhi kebutuhan cairan pada tubuh Si Buah Hati.

4. Ajak membuat tenggat waktu

Membuat jadwal harian dan menetapkan target yang bisa ia capai dalam jangka pendek, misalnya seminggu; dapat membantu Si Buah Hati untuk lebih konsentrasi dalam belajar. Misalnya, Bunda bisa memberikan tenggat waktu membaca buku selama 1 jam setiap harinya dalam seminggu.

5. Memberikan bekal sehat bergizi

Untuk waktu istirahat di sekolah, Bunda dapat memberikan bekal sehat seperti potongan buah dan sayur. Sebagai alternatif, susu juga baik bagi Si Buah Hati karena kaya gizi, seperti DANCOW FortiGro UHT yang mengandung sumber Vitamin B1, B3, B6, D, dan Biotin serta kebaikan susu yang praktis dikonsumsi SI Buah Hati kapan saja untuk lengkapi kebutuhan gizi harian anak.

Baca Juga: Cara Mengajarkan Anak Membaca dan Menghitung

Cara mengajarkan anak membaca melalui musik dan video

Bagi kebanyakan anak, kegiatan membaca bukanlah hal yang mudah dan seringkali terasa membosankan. Salah satu alasannya adalah karena mereka seringkali mengalami kesulitan dalam menghubungkan antara huruf dan bunyinya. Namun tak perlu khawatir, karena masih ada cara mengajarkan anak membaca cepat dan efektif, yaitu melalui musik dan video. Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

1. Pilih kumpulan musik dan video yang mendidik

Pertama-tama, pilih kumpulan musik dan video yang mendidik. Bunda bisa mendapatkannyadengan mudah di internet. Pastikan bahwa musik dan video yang Bunda pilih memiliki visual yang menarik dan pastinya sudah sesuai dengan usia Si Buah Hati, ya!

2. Mulai dari hal yang disukai Si Buah Hati

Pada umumnya, anak-anak lebih suka untuk membaca sesuatu yang menarik minatnya. Dalam hal ini, maka cara mengajarkan anak yang sulit membaca adalah dengan mendengarkan musik serta video dari penyanyi favorit Si Buah Hati. Pilih video yang dilengkapi dengan terjemahan lirik yang bisa mereka baca. Dengan begini, tanpa disadari mereka akan terpacu untuk membaca lirik agar dapat menyanyikan lagu favoritnya dengan sempurna, deh.

3. Membaca dengan suara yang keras dan percaya diri

Cara mengajarkan anak belajar membaca selanjutnya adalah dengan mendampinginya untuk membaca bersama dengan suara yang keras dan percaya diri. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kosakata dan menghubungkan suara dengan huruf yang ia jumpai saat membaca.

4. Buat catatan untuk dibaca oleh Si Buah Hati

Tujuannya adalah untuk memberikan kesempatan untuk membaca lebih banyak pada Si Buah Hati setiap harinya. Coba ajak Si Buah Hati untuk menuliskan catatan lirik dari lagu favoritnya dan menempelkannya di lemari es, meja belajar anak, atau di tempat lain yang seringkali dijangkau oleh mereka. Dengan begini, minat membacanya dapat terus meningkat, deh.

5. Ajak Si Buah Hati untuk memahami isi lagu favoritnya

Tak hanya membaca lirik lagunya saja, pertimbangkan juga untuk mengajak Si Buah Hati untuk memahami maksud atau arti dari lagu yang mereka dengar. Kemampuan inilah yang nantinya dapat membantu mereka memahami banyak hal sekaligus melatih kemampuan untuk memecahkan permasalahan dengan baik di masa yang akan datang.

Selama belajar melalui musik dan video, Bunda dapat membantu menyemangati Si Buah Hati dengan memberikannya DANCOW FortiGro yang kaya akan vitamin dan mineral; termasuk zat besi dan Vitamin B6 untuk dukung aktivitas hariannya, termasuk aktivitas belajar.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya.

DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

 Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan susu UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi ketika di sekolah atau dalam perjalanan.

Image Article
5 Cara Mengajarkan Anak Membaca dengan Bantuan Musik dan Video
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Ide Seru Ngabuburit Bulan Puasa Bareng Anak yang Suka Alam

Published date

Ngabuburit bulan puasa adalah kegiatan yang dilakukan untuk menghabiskan waktu menjelang berbuka puasa biasanya di sore hari. Selama ngabuburit, waktu biasanya akan terasa sangat lambat apalagi jika dilalui tanpa aktivitas.

Ide Seru Ngabuburit Bulan Puasa

Bagi anak-anak yang baru belajar berpuasa, tentu akan berbeda lagi. Apalagi secara mental maupun fisik, tubuhnya masih beradaptasi dengan segala perubahan pola makan yang dilakukan. Untuk itu ketika puasa, penting untuk melibatkan Si Buah Hati untuk memanfaatkan waktu ngabuburit di bulan Ramadan dengan melakukan berbagai kegiatan.

Agar Si Buah Hati tidak mudah bosan selama menunggu waktu berbuka puasa, berikut kegiatan ngabuburit bulan puasa bersama anak yang bisa Bunda lakukan, termasuk ada juga pilihan bagi Si Buah Hati yang suka main di alam.

1. Membuat prakarya

Membuat prakarya dengan anak-anak menjadi cara ngabuburit yang efektif dan bermanfaat. Tidak perlu terlalu membuat yang sulit, namun yang penting adalah membiarkan Si Buah Hati menyibukkan diri dalam dunianya untuk berkreasi. Beberapa contoh prakarya yang bisa Bunda lakukan antara lain dengan origami, lilin, ataupun menyusun balok.

Banyak manfaat yang bisa didapat dari membuat prakarya bagi anak-anak. Antara lain melatih skill komunikasi, memecahkan masalah, sosial dan emosional, serta motorik. Membuat prakarya juga melatih kreativitasnya sekaligus melihat caranya mengekspresikan diri. Dengan menyibukkan diri, waktu akan terasa lebih cepat.

2. Movie marathon

Banyak manfaat dari menonton film untuk anak-anak. Oleh sebab itu, nonton film bisa dijadikan opsi untuk ngabuburit di bulan Ramadhan bersama anak. Selain menghibur, nonton film juga dapat menambah pengetahuan; memberi inspirasi; mengembangkan kemampuan kognitif dan bahasa; sekaligus meningkatkan imajinasi dan kreativitas. Pilih film anak-anak yang mendidik sekaligus bermanfaat agar ada pelajaran yang dapat dipetik dari sana. Jangan lupa dampingi mereka, ya Bunda!

Baca Juga: 5 Trik Melatih Puasa untuk Anak

3. Olahraga ringan

Meski berpuasa, tubuh harus tetap bergerak untuk menjaga kebugaran. Jika Si Buah Hati sedang menjalani pembelajaran jarak jauh atau sedang banyak menghabiskan waktu di rumah, maka otomatis waktu yang dihabiskan untuk berolahraga turut berkurang.

Nah, untuk itu, berolahraga di rumah bersama anak-anak dapat dilakukan. Tidak perlu terlalu berat, yang penting bergerak dan berkeringat. Cari inspirasi di YouTube dan ikuti gerakannya.

4. Melakukan kegiatan sosial

Selain menambah pahala, melibatkan Si Buah Hati untuk melakukan kegiatan sosial seperti menyumbang takjil ke masjid atau berbagi makanan maupun pakaian yang membutuhkan dapat meningkatkan kesadaran dan skill sosial sekaligus empati. Kegiatan sosial juga dapat mengajarkan Si Buah Hati mengenai pentingnya berbagi.

5. Menyiapkan sajian buka puasa

Mempersiapkan makanan kegemaran untuk disantap sendiri saat lapar sudah melanda di waktu berbuka puasa pastinya sangat menyenangkan. Beri Si Buah Hati tugas sesuai usia dan kemampuannya saat menyiapkan sajian untuk berbuka. Meski tugas yang diberikan tidak terlalu berat, namun menyiapkan sajian buka puasa dengan anak-anak menjadi cara ngabuburit yang ampuh, lho, Bunda.

6. Bercocok tanam

Mengajak Si Buah Hati untuk bercocok tanam juga bisa menjadi salah satu aktivitas ngabuburit bersama anak menyenangkan sekaligus melatih kesabaranya. Mintalah pendapat anak mengenai tanaman apa saja yang sebaiknya ditanam di halaman rumah, lalu ajak mereka untuk mengunjungi toko tanaman hias untuk membeli berbagai kebutuhan seperti pot, pupuk, media tanam, biji tanaman, hingga perlengkapan bercocok tanam lainnya.

Dalam momen ini, Bunda bisa memberikan pemahaman pada anak bahwa merawat tanaman harus dilakukan dengan penuh kesabaran agar tanamannya tumbuh sehat dan cantik. Sama halnya dengan berpuasa, harus tetap semangat agar dapat menyantap hidangan berbuka puasa dengan lebih nikmat dan berbangga hati.

7. Memancing

Tips ngabuburit di bulan Ramadan selanjutnya adalah memancing di kolam pemancingan ikan. Nah, untuk yang satu ini Bunda bisa meminta bantuan sang Ayah untuk menemani Buah Hati. Sama halnya dengan bercocok tanam, kegiatan memancing ikan juga dapat dilakukan untuk melatih kesabaran anak. Sebab, mereka harus sabar menunggu hingga umpannya berhasil dimakan oleh ikan. Tertarik untuk mencobanya?

Betapa menyenangkan ngabuburit di bulan puasa bersama anak-anak, apalagi jika dilalui dengan hal yang berguna dan Si Buah Hati mendapatkan banyak manfaat dari hal-hal tersebut. Nah, untuk menjaga agar tubuh anak tetap bugar dan dapat aktif pada waktu ngabuburit tiba, pastikan agar dia mendapatkan gizi yang cukup ketika sahur dan berbuka.

Selain makanan yang bermanfaat, jangan lupakan DANCOW FortiGro, ya Bunda!

DANCOW FortiGro merupakan susu untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Gizi yang terkandung dalam DANCOW FortiGro dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas anak.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung zat gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D; kandungan gizinya untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

DANCOW FortiGro tersedia dalam 3 macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Bunda juga bisa memberi Si Buah Hati DANCOW FortiGro dalam kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi saat berbuka. Selamat mencoba!

Fortigro Ramadan

Image Article
Ide Seru Ngabuburit Bulan Puasa Bareng Anak yang Suka Alam
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Apa Saja Tahap Perkembangan Intelektual Anak? Simak di Sini!

Published date

Pada kehidupan sehari-hari, perkembangan fisik Si Buah Hati mungkin lebih mudah untuk Bunda awasi. Namun selain perkembangan fisik, perkembangan intelektual anak juga harus menjadi perhatian.

Di setiap jenjang usianya, ada beberapa aspek yang umum menjadi tonggak perkembangan intelektual atau kognitifnya. Berikut ini penjelasan tentang perkembangan intelektual Si Buah Hati yang sebaiknya Bunda pahami.

Perkembangan Intelektual Anak versi Jean Piget

Perkembangan anak pada dasarnya dapat diukur dari kemampuan fisik, kognitif (intelektual), komunikasi-bahasa, dan emosi-sosial. Pada 1000 hari pertama kehidupannya, tumbuh kembang Si Buah Hati perlu mendapat perhatian lebih karena masa golden age ini adalah momen krusial yang menentukan kemampuannya, bahkan sampai saat ia dewasa nanti.

Ada beberapa panduan yang dapat Bunda gunakan dalam memperhatikan pencapaian intelektual anak. Salah satu teori tahapan perkembangan intelektual anak dibuat oleh Jean Piaget. Berikut adalah tahap perkembangan intelektual anak menurut Jean Piaget:

1. Tahap Sensorimotor

Di usia awal kehidupannya, Si Buah Hati hanya menyadari apa yang ada di depannya dan bereaksi terhadap apa yang terjadi di sekitarnya. Ia menggoyang, melempar, dan memasukkan sesuatu ke dalam mulut, sebagai respon akan lingkungannya.

Setelah ia mulai merangkak, berdiri, dan berjalan, peningkatan mobilitas fisik Si Buah Hati mengarah kepada perkembangan intelektual yang lebih banyak. Menjelang akhir tahap sensorimotor (usia 18–24 bulan), Si Buah Hati mencapai tonggak penting lainnya, yaitu perkembangan bahasa awal, yang menandakan bahwa ia mulai bisa mengembangkan beberapa kemampuan simbolis.

2. Tahap Praoperasional

Pada tahap ini (usia 2–7 tahun), Si Buah Hati dapat memikirkan berbagai hal secara simbolis. Ia juga mulai mengembangkan memori dan imajinasi, yang memungkinkannya memahami perbedaan antara masa lalu dan masa depan, serta terlibat dalam khayalan. Tetapi pemikirannya masih didasarkan pada intuisi dan masih belum sepenuhnya logis. Saat ini, ia belum dapat memahami konsep yang lebih kompleks seperti sebab dan akibat, waktu, dan perbandingan.

Baca Juga: Tahap Perkembangan Bahasa Anak yang Perlu Bunda Ketahui

3. Tahap Operasional Konkrit

Si Buah Hati (usia 7–11 tahun) mulai menunjukkan penalaran yang logis dan konkret. Pemikirannya menjadi kurang terfokus pada dirinya sendiri dan semakin sadar akan peristiwa eksternal. Ia mulai menyadari bahwa pikiran dan perasaan masing-masing unik dan mungkin tidak dimiliki oleh orang lain atau bahkan mungkin bukan bagian dari kenyataan. Namun selama tahap ini, sebagian besar anak masih belum bisa berpikir secara abstrak atau hipotesis.

4. Tahap Operasional Biasa

Anak (usia 11 tahun ke atas) yang mencapai tahap keempat perkembangan intelektual ini mampu menggunakan simbol-simbol yang berhubungan dengan konsep abstrak, seperti aljabar dan sains. Ia dapat memikirkan berbagai hal dengan cara yang sistematis dan mempertimbangkan kemungkinan. Ia juga dapat merenungkan hubungan dan konsep abstrak seperti keadilan.

Menurut Piaget, perkembangan intelektual anak tidak selalu melalui proses yang sama. Beberapa anak mungkin melewati tahapan pada usia yang berbeda dari yang disebutkan di atas. Sementara yang lain juga sangat mungkin menunjukkan karakteristik lebih dari satu tahap pada waktu tertentu. Hal ini dikarenakan setiap anak memiliki keunikan tersendiri.

Tips Mendukung Perkembangan Intelektual Anak

Bunda dapat mendukung perkembangan kemampuan intelektual Si Buah Hati dengan memberikan pengalaman atau cara yang berbeda untuk mengeksplorasi dan bereksperimen dengan lingkungan. Coba terapkan beberapa tips berikut:

  • Memberikan kesempatan untuk trial and error. Fokus pada proses pembelajaran dibandingkan hasil akhir.
     
  • Memberi anak-anak alat bantu visual dan alat peraga lainnya untuk mengilustrasikan ide dan konsep yang berbeda.
     
  • Menggunakan contoh kehidupan nyata untuk menggambarkan ide-ide kompleks, seperti masalah kata dalam matematika.
     
  • Memberikan kesempatan untuk mengklasifikasikan atau mengelompokkan informasi.
     
  • Mencoba pemecahan masalah yang memerlukan pemikiran analitis atau logis.

Selain stimulasi yang dapat Bunda berikan pada Si Buah Hati, kemampuan intelektualnya juga akan lebih berkembang dengan adanya asupan gizi yang seimbang. Dukung pertumbuhan Si Buah Hati sejak tahap awal dengan pemberian gizi yang sesuai. Untuk membantu melengkapi konsumsi gizi yang sesuai, mengonsumsi susu bergizi tinggi bisa dijadikan salah satu pilihan.

Dancow 1+ Nutritods adalah susu bubuk yang diformulasikan untuk anak usia 1-3 tahun ini mengandung minyak ikan (DHA) serta omega 3 dan omega 6. Selain itu, Dancow 1+ Nutritods juga memiliki kandungan 0 gram sukrosa serta tinggi kalsium dan protein, serta zink dan Vitamin C yang mendukung fungsi sistem imun tubuh jika disertai dengan diet gizi seimbang. Dancow 1+ Nutritods juga dilengkapi pula dengan bakteri Lactobacillus rhamnosus dan serat pangan inulin. 

Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan susu DANCOW. Bunda juga bisa tukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi? Tukar poin sekarang!

Dengan stimulasi yang tepat ditambah dukungan dari asupan gizi yang sesuai, Si Buah Hati pun dapat berlangsung dengan optimal sejak awal.

Image Article
Apa Saja Tahap Perkembangan Intelektual Anak? Simak di Sini!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off
image_article_potrait
artikel

Cara Agar Anak Tumbuh Tinggi dan Zat Gizi yang Dibutuhkan

Published date

Salah satu parameter pertumbuhan anak adalah tinggi badan. Berdasarkan rekomendasi IDAI (2017), saat usia Si Buah Hati telah memasuki usia sekolah yaitu di atas enam tahun, sebaiknya Bunda tetap memperhatikan tumbuh kembang Si Buah Hati.

Salah satu caranya ialah dengan mengukur tinggi badan setiap satu tahun sekali secara rutin. Bagaimana Bunda dapat memastikan pertumbuhan Si Buah Hati dapat berjalan dengan optimal dan menerapkan cara agar anak tumbuh tinggi? Simak penjelasan berikut ya, Bunda. 

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tinggi Badan Si Buah Hati

Pertumbuhan anak usia sekolah tidak secepat pada saat usia balita, namun cenderung lebih stabil. Setiap tahunnya, Si Buah Hati diperkirakan akan bertambah tinggi sekitar 5-6,5 cm. Pertumbuhan baru akan melesat kembali dengan cepat saat memasuki masa puber pada usia remaja karena dipengaruhi oleh hormon. Di masa tersebut terjadi percepatan pertumbuhan dan Si Buah Hati bisa mengalami penambahan tinggi badan mencapai 7-10 cm per tahun sampai usia 15 tahun.

Proses pertumbuhan akan kembali melambat setelah melewati masa puber ini; anak perempuan akan mencapai tinggi maksimal pada pertengahan usia remaja, sementara anak laki-laki pada akhir usia remaja. Oleh karena itu, masa pertumbuhan pada periode sampai remaja ini harus dimanfaatkan dengan baik, untuk membantu proses tumbuh kembang Si Buah Hati, terutama sebagai cara agar anak tumbuh tinggi.

Menurut Supariasa (2002), faktor yang mempengaruhi tinggi badan seseorang anak adalah faktor internal seperti genetik dan berbagai faktor eskternal seperti lingkungan dan gaya hidup. Berikut penjelasannya:

  • Waktu istirahat yang cukup

Saat sedang berisitirahat, tubuh Si Buah Hati memproduksi hormon pertumbuhan yang disebut dengan GH (growth hormone) khususnya pada saat waktu tidur di malam hari. Jika Si Buah Hati tidak mendapatkan tidur yang cukup, apalagi dalam jangka waktu panjang, maka produksi hormon ini akan berkurang dan dapat mempengaruhi laju pertumbuhan. Oleh sebab itulah, untuk cara agar anak tumbuh tinggi, ia sangat dianjurkan untuk tidur selama 9-11 jam dalam sehari.

  • Aktif bergerak dan berolahraga

Aktif bergerak dan rutin berolahraga jadi cara agar anak tumbuh tinggi lainnya karena membuat tulang dan otot bertambah kuat, sehingga bisa menstimulasi pertumbuhan agar lebih optimal. Anak-anak usia sekolah disarankan untuk melakukan aktivitas fisik sekitar satu jam per hari, selama lima kali dalam seminggu. Si Buah Hati bisa melakukan aktivitas fisik sesuai dengan kegemarannya, baik berolahraga maupun melakukan permainan yang melibatkan bergerak aktif.

Baca Juga: Bagaimana Anak Tumbuh Tinggi dengan Cepat? Simak di Sini!

Cara Agar Anak Tumbuh Tinggi Lewat Asupan Zat Gizi yang Seimbang

Pada masa pertumbuhan, tinggi badan sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan organ tubuh serta perkembangan fungsinya, salah satunya adalah tulang. Tulang akan terus bertambah panjang sehingga Si Buah Hati akan bertambah tinggi, dan baru akan berhenti saat akhir masa puber, di mana tinggi badannya sudah mencapai batas maksimal.

Tak hanya tulang, jaringan dan organ lainnya di dalam tubuh juga berperan penting dalam pertumbuhan anak. Karena itu, tak hanya zat gizi yang penting untuk pertumbuhan tulang saja yang perlu dicukupi, tapi zat gizi yang beragam dan seimbang juga tidak kalah penting. Tujuannya, agar Si Buah Hati dapat mengalami pertumbuhan yang baik sehingga ia dapat tumbuh tinggi dengan optimal.

Beberapa jenis zat gizi yang penting untuk dicukupi kebutuhannya sebagai cara agar anak tumbuh tinggi adalah:

  • Protein: selain untuk membantu tumbuh kembang Si Buah Hati, asupan protein yang cukup juga dibutuhkan untuk perbaikan sel-sel tubuh dan mendukung kerja sistem kekebalan tubuh.

  • Kalsium: pastikan pertumbuhan tulang dan kesehatan tulang dengan mencukupi asupan kalsium. Untuk Si Buah Hati usia sekolah, kebutuhan kalsium hariannya adalah 1.000 mg (usia 4-8 tahun) dan 1.300 mg (usia 9-18 tahun).

  • Vitamin D: berperan penting dalam penyerapan kalsium oleh tubuh dan membantu normalnya pertumbuhan tulang.

  • Zat gizi mikro lainnya seperti magnesium, fosfor, zat besi, dan berbagai Vitamin B juga berperan dalam pertumbuhan normal dan membentuk kekuatan tulang Si Buah Hati.

Memenuhi kebutuhan zat gizi Si Buah Hati sebagai cara agar anak tumbuh tinggi adalah hal yang dapat Bunda lakukan untuk mendukung tumbuh kembang optimal Si Buah Hati. Bunda bisa mengacu pada panduan Isi Piringku Sekali Makan yang sudah membagi proporsi makanan pokok, lauk-pauk, sayuran, dan buah yang sesuai dengan kebutuhan Si Buah Hati. Sebagai bentuk #CintaBundaSempurna, berikan juga pada Si Kecil susu untuk melengkapi kebutuhan gizinya.

Minum Susu sebagai Cara agar Anak Tumbuh Tinggi

Susu merupakan salah satu jenis pangan yang mengandung tinggi protein sebagai komponen esensial dalam pertumbuhan dan perkembangan Si Buah Hati. Di dalam susu juga terkandung kalsium sebagai sumber zat gizi pendukung pertumbuhan tulang. Zat gizi tersebut merupakan beberapa di antara jenis zat gizi yang dibutuhkan agar ia tumbuh tinggi. Selain itu, susu yang difortifikasi dengan berbagai zat gizi lainnya seperti Vitamin A, B, C, Zink, dan Selenium juga menambah nilai manfaat gizi jika dikonsumsi karena dapat berkontribusi terhadap fungsi normal daya tahan tubuh jika disertai dengan konsumsi makanan bergizi seimbang.

Untuk dapat memenuhi gizi harian Si Buah Hati, jangan lupa berikan asupan makanan bergizi seimbang dan lengkapi dengan 2 gelas DANCOW FortiGro setiap hari, sebagai pilihan susu yang mengandung kombinasi protein dan berbagai zat gizi penting lainnya seperti vitamin dan mineral untuk melengkapi kebutuhan gizi keluarga dalam mendukung tumbuh kembang optimal Si Buah Hati.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan zat gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan zat gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung zat gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D; kandungan zat gizi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan minyak ikan (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan zat gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan zat gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam 3 macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi dan Vanilla yang praktis dikonsumsi ketika di sekolah atau dalam perjalanan.

Image Article
Langkah Penting Agar Anak Tumbuh Tinggi Secara Optimal
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off