8 Cara Belajar Efektif dan Efisien untuk Anak Usia 6 Tahun

Published date

Sebagai orang tua, mencari tahu informasi seputar cara belajar efektif dan efisien untuk anak usia sekolah tentu sudah menjadi hal yang wajib untuk dilakukan. Tujuannya adalah untuk mendukung proses belajar Buah Hati agar berjalan dengan baik sekaligus menurunkan risiko stres pada anak. Nah, untuk mengetahui apa saja cara mudah untuk belajar yang efisien untuk anak SD, yuk simak penjelasannya berikut ini, Bunda! 

Cara belajar efisien untuk anak SD

Tak cukup hanya dengan mendampingi anak belajar dan selalu siap untuk membantunya ketika menemukan kesulitan dalam memahami materi pembelajaran, berikut ini beberapa cara belajar efektif dan efisien yang bisa Bunda terapkan bagi anak saat belajar di rumah.

1. Batasi screen time

Seiring dengan bertambahnya usia Si Buah Hati, sebagai orang tua kita harus memutuskan berapa banyak media yang boleh digunakan anak seusianya setiap harinya. Melansir dari Mayoclinic.org, menerapkan aturan yang sama pada baik di dunia nyata maupun virtual bagi Buah Hati adalah hal yang penting. Tujuannya adalah agar mereka memiliki disiplin waktu, mencegah kecanduan terhadap media digital, dan dapat belajar dengan lebih efektif dan efisien.

2. Mulai dari hal yang disukai Si Buah Hati

Pada umumnya anak-anak usia sekolah lebih suka untuk membaca sesuatu yang menarik minatnya, seperti buku cerita bergambar, komik, atau bacaan lainnya. Melihat hal ini, maka cara belajar efisien untuk anak SD yang bisa Bunda coba adalah dengan mengajaknya untuk belajar dari materi pelajaran yang mereka sukai terlebih dahulu untuk membangun mood atau suasana hatinya. Setelah itu, Bunda bisa melanjutkan proses belajar bersama anak dengan materi pelajaran lainnya secara perlahan.

3. Ajarkan kebiasaan membaca

Membiasakan Si Buah Hati untuk membaca dan mengulangnya kembali dapat membantu mereka mempelajari teks dengan lebih baik, sehingga mereka bisa lebih percaya diri kedepannya nanti. Tak perlu buku yang terlalu berat, Bunda bisa memberikannya buku cerita bergambar, ensiklopedia, atau buku pelajaran mereka dapatkan dari sekolah.

Baca Juga: Pentingnya Dukung Kebutuhan Gizi Terpenuhi

4. Membaca dengan suara yang keras

Pertimbangkan juga untuk mengajak anak melakukan kegiatan membaca dengan suara yang keras dan percaya diri. Cara belajar efektif ini dipercaya dapat membantu Si Buah Hati membangun kosakata dan menghubungkan suara serta huruf di setiap teks yang mereka jumpai.

5. Buat catatan setelah belajar

Ajak Buah Hati untuk merangkum hal-hal penting yang sudah mereka pelajari ketika belajar di rumah. Tujuannya adalah untuk memberikan kesempatan kepada Si Buah Hati agar dapat memahami materi pembelajaran dengan lebih baik. Catatan yang berisi rangkuman hal-hal penting ini juga akan sangat berguna bagi mereka, terutama saat mendekati masa ujian sekolah.

6. Ciptakan suasana belajar yang menyenangkan

Cara belajar efisien untuk anak SD selanjutnya adalah dengan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, seperti membuat ruang khusus belajar dan mengajarkan Si Buah Hati dengan sabar serta hindari untuk memarahinya saat ia kesulitan dalam memahami pelajaran. Sebab dengan memarahi anak justru bisa membuatnya trauma dan membuat momen belajar menjadi hal yang menakutkan.

7. Minta bantuan tenaga pengajar

Padatnya aktivitas, pekerjaan di kantor, dan urusan rumah tangga membuat Bunda kewalahan untuk mendampingi Si Buah Hati belajar di rumah? Tak perlu bingung, karena Bunda juga bisa mencari bantuan tenaga pengajar yang sesuai. Misalnya dengan mendaftarkannya ke tempat les atau memanggil guru privat ke rumah. Dengan begini, Si Buah Hati bisa memahami pelajaran dengan lebih baik dan matang, deh!

8. Belajar dalam kondisi perut sudah terisi

Rasa lapar dapat memicu tantrum, rasa bosan, dan tubuh terasa lemas, sehingga mengganggu proses belajar Si Buah Hati menjadi tidak efektif dan efisien. Oleh karena itu, pastikan bahwa Si Buah Hati belajar dalam kondisi perut sudah terisi makanan ya, Bunda. Hindari memberikan makanan yang terlalu berlebihan dan dapat membuatnya mengantuk. 

Tak hanya memberikan makanan bergizi seimbang seperti protein, serat, karbohidrat kompleks, zat besi, vitamin dan mineral, pertimbangkan juga untuk menyediakan camilan sehat favorit anak selama belajar, seperti buah-buahan dan susu dengan rasa yang disukainya. Dengan begini, Buah Hati bisa belajar dengan lebih bersemangat, deh!

Sebagai rekomendasinya, Bunda bisa memberikan susu DANCOW FortiGroyaitu susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. DANCOW FortiGro juga mengandung vitamin dan mineral dapat mendukung proses belajar Si Buah Hati. Sebab dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium. 

Kandungan DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan saja dan di mana saja.

Nah, itu dia cara mudah untuk belajar yang efisien untuk anak SD yang bisa Bunda terapkan di rumah. Selamat mencoba dan semoga momen belajar bersama Buah Hati selalu menjadi hal yang menyenangkan ya, Bunda!

Image Article
cara belajar efektif dan efisien
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Yuk, Intip Cara Mengasah Otak Anak Agar Cerdas Berikut Ini!

Published date

Bunda tentu ingin Si Buah Hati tumbuh menjadi anak yang cerdas. Karena memiliki otak yang cerdas akan memudahkan anak dalam belajar dan menjalani kehidupan di sekolah dengan lancar.

Lantas, adakah cara mengasah otak anak agar cerdas sejak usia dini? Yuk, kita simak penjelasannya!

Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Anak

Ketika berbicara tentang kecerdasan anak, kebanyakan orang akan mengaitkannya dengan faktor keturunan atau genetik. Kecerdasan anak disebut karena salah satu atau kedua orang tuanya juga pintar. Namun apakah kecerdasan anak hanya dipengaruhi gen?

Penelitian tentang faktor yang mempengaruhi kecerdasan seorang anak telah banyak dilakukan. Kebanyakan menyimpulkan bahwa genetik bukan menjadi satu-satunya faktor penentu kecerdasan.

Ada sejumlah faktor luar diri atau eksternal yang turut membentuk kecerdasan, di antaranya lingkungan tempat tinggal, pendidikan, pola asuh, ketersediaan sumber pembelajaran, hingga asupan gizi.

Salah satu penelitian bahkan menyebut ada kaitan antara kecerdasan anak, yang ditunjukkan oleh nilai IQ, dengan lingkungan tempat tinggal, tingkat pendidikan dan penghasilan orang tua, sampai profesi ayah dan ibunya.

Cara Mengasah Otak Anak Agar Cerdas Sejak Dini

Karena kecerdasan anak juga dipengaruhi dari eksternal, kecerdasan Si Buah Hati dapat diasah sejak usia dini.

Maka dari itu, Bunda perlu tahu cara mengasah otak anak agar cerdas sedari kecil. Berikut ini beberapa tips mengasah otak anak yang bisa Bunda:

1. Ajak Si Buah Hati Mendengarkan Musik

Banyak manfaat yang bisa didapatkan anak dari mendengarkan musik atau memainkan alat musik. Pada anak usia dini, musik diyakini memainkan peran penting dalam perkembangan berbahasa. Sebuah penelitian menunjukkan musik dapat memperkuat kemampuan anak untuk memahami suara dan kata.

Manfaat dari paparan musik pada anak di usia dini di antaranya:

  • Membangun suasana hati dan mengurangi stres

  • Meningkatkan kemampuan konsentrasi dan menjadi lebih produktif

  • Meningkatkan kemampuan pembelajaran

  • Meningkatkan kosa kata dan kreativitas.

2. Kenalkan Kebiasaan Membaca

Studi terbaru menunjukkan bahwa keterampilan membaca dapat menjadi pertanda tingkat kecerdasan yang lebih tinggi. Bunda bisa mengenalkan kebiasaan membaca pada Si Buah Hati sejak dini dimulai dari sering membacakan buku dongeng atau cerita bergambar.

Baca Juga: Susu yang Membuat Otak Cerdas dan Pintar

3. Ajak Si Buah Hati Melukis

Kegiatan melukis memiliki manfaat yang luas bagi anak di usia dini, di antaranya mengajarkan tentang warna, membantu meningkatkan kepercayaan diri, mendorong kemampuan komunikatif, meningkatkan keterampilan motorik, membangun konsentrasi, melatih kesabaran, mendorong perkembangan indera sensorik, dan membangkitkan kreativitas.

4. Rutin Berolahraga

Aktivitas fisik dan berolahraga tidak hanya baik untuk kesehatan anak, namun juga dapat meningkatkan kecerdasannya. Sejumlah penelitian menunjukkan manfaat berolahraga untuk meningkatkan konsentrasi, fokus, daya ingat, dan sejumlah aspek kecerdasan lainnya.

5. Cukup Tidur dan Istirahat

Salah satu cara mengasah otak anak usia dini adalah dengan memastikan Si Buah Hati memiliki cukup waktu untuk tidur dan beristirahat. Menurut studi, anak usia sekolah yang tidur kurang dari 9 jam per malam memiliki perbedaan yang signifikan di area otak tertentu yang bertanggung jawab atas ingatan dan kecerdasan dibandingkan anak yang mendapatkan waktu tidur 9-12 jam per malam.

Penuhi Asupan Nutrisi Si Buah Hati

Selain berbagai kegiatan stimulasi, memenuhi kebutuhan gizi anak tidak kalah penting, karena nutrisi memiliki peran penting dalam perkembangan otaknya. Salah satu nutrisi yang berperan dalam meningkatkan kecerdasan otak adalah omega 3. Nutrisi ini dapat membantu fungsi kognitif, meningkatkan fokus, dan memahami pelajaran.

Omega 3 banyak ditemukan dalam ikan laut yang berlemak seperti ikan salmon, tuna, atau ikan sarden, juga dalam sayur bayam dan brokoli, atau susu pertumbuhan yang telah difortifikasi.

Untuk bantu penuhi kebutuhan gizi dan dukung daya tahan anak usia 1-3 tahun, Bunda dapat memberi Si Buah Hati asupan susu pertumbuhan DANCOW 1+ Imunutri. DANCOW 1+ Imunutri memiliki kandungan tinggi vitamin C dan zink, tinggi kalsium, protein, vitamin D, serta DHA, zat besi, dan Omega 3 & 6. 

Selamat mencoba, Bunda.

Image Article
Yuk, Intip Cara Mengasah Otak Anak Agar Cerdas Berikut Ini!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

5 Pilihan Aktivitas Fisik saat Puasa agar Anak Tidak Bosan

Published date

Saat Bunda mengajak Si Buah Hati tetap melakukan aktivitas fisik saat puasa, hal tersebut bisa membantu menjaga kesehatan tubuhnya. Aktivitas fisik pada anak juga bermanfaat untuk membangun kekuatan, koordinasi, kepercayaan diri, meningkatkan kualitas tidur, sekaligus membiasakan gaya hidup sehat pada Si Buah Hati sejak dini.

Manfaat Aktivitas Fisik bagi Anak Usia Sekolah

Bagi anak usia sekolah 6-12 tahun, melakukan aktivitas fisik sekitar kurang lebih 30-60 menit secara umum dapat memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh, di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Meningkatkan kesehatan dan kekuatan tulang, otot, dan persendian anak
  2. Menjaga kesehatan jantung dan paru-paru
  3. Melatih koordinasi, kekuatan, dan kontrol otot tubuh
  4. Mempertahankan berat badan yang sehat dan ideal
  5. Melatih fleksibilitas otot tubuh
  6. Menjaga keseimbangan dan postur tubuh
  7. Meningkatkan kemampuan otak dan meningkatkan daya konsentrasi
  8. Mencegah risiko penyakit kronis

Durasi waktu olahraga untuk anak saat puasa sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan fisik Si Buah Hati dan sebaiknya dilakukan menjelang berbuka puasa. Bunda bisa mengurangi waktu aktivitas jadi lebih singkat, misalnya hanya 30 menit setiap sesinya selama bulan Ramadan untuk mencegah anak mengalami kelelahan yang berlebihan.

Baca Juga: 5 Trik Mengajarkan Anak Puasa Ramadan

Pilihan Aktivitas Fisik saat Puasa yang Bisa Dilakukan oleh Anak

Agar anak tidak merasa bosan dan lemas saat menunggu waktu berbuka puasa, Bunda bisa mengalihkan perhatiannya dengan mengajak Si Buah Hati untuk melakukan aktivitas fisik berikut ini.

1. Jalan sore di sekitar komplek rumah

Jalan santai di sore hari merupakan salah satu jenis olahraga ringan yang bisa Bunda lakukan bersama Buah Hati menjelang berbuka puasa. Tak hanya mengelilingi komplek rumah, Bunda juga bisa memanfaatkan momen jalan sore ini untuk mengajak anak membeli berbagai macam bahan masakan untuk buka puasa di minimarket atau toko terdekat.

2. Bermain lempar tangkap

Kegiatan fisik saat puasa selanjutnya adalah bermain lempar tangkap di taman komplek atau di halaman rumah. Kegiatan ini juga ampuh untuk melatih daya konsentrasi Si Buah Hati sekaligus mengalihkan rasa bosannya saat menunggu waktu berbuka.

3. Bermain skateboard atau sepatu roda

Main skateboard atau sepatu roda bisa bantu menjaga kesehatan jantung hingga melatih keseimbangan dan koordinasi badan Si Buah Hati. Sangat cocok dijadikan kegiatan untuk mengisi waktu menjelang berbuka puasa, Bunda.

4. Bersepeda mengelilingi komplek rumah

Selain berjalan kaki dan bermain sepatu roda, Bunda bisa mengajak anak untuk bersepeda santai mengelilingi komplek rumah. Kegiatan bersepeda juga baik untuk kesehatan jantung, paru-paru, hingga peredaran darah.

5. Membersihkan rumah dan mempersiapkan hidangan berbuka puasa

Selain berolahraga, membersihkan rumah dan mempersiapkan hidangan berbuka puasa juga bisa menjadi pilihan aktivitas fisik saat puasa agar Si Buah Hati tetap aktif. Agar lebih menyenangkan dan memudahkan setiap pekerjaan rumahnya, ajak semua anggota keluarga ikut serta, Bunda!

Tetap melakukan aktivitas fisik saat puasa memang merupakan hal yang baik untuk mendukung kondisi fisik anak saat berpuasa. Namun, pastikan juga untuk mengimbanginya dengan memenuhi kebutuhan gizi anak dengan baik, salah satunya adalah pemberian susu yang kaya akan protein dan kalsium, baik saat sahur maupun berbuka puasa. Sebagai rekomendasi susu yang kaya akan vitamin dan mineral untuk mendukung anak puasa, Bunda bisa memilih DANCOW FortiGro.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Pada saat berpuasa, manusia membutuhkan zat gizi yang cukup untuk dapat beraktivitas tanpa terganggu karena lemas maupun tidak bersemangat. DANCOW FortiGro yang mengandung vitamin dan mineral dapat mendukung proses berpuasa Si Buah Hati.                    

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar puasa seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.

Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan saja dan di mana saja, termasuk untuk berbuka puasa.       

Tidak hanya baik untuk anak-anak, melakukan aktivitas fisik saat puasa juga sebaiknya dilakukan oleh anggota keluarga lainnya, apalagi jika melakukannya secara bersama-sama. Agar tidak membosankan, cobalah untuk melakukan aktivitas yang berbeda setiap harinya. Selain menyenangkan, kegiatan ini juga cocok untuk mempererat bonding dalam keluarga. Selamat mencoba,  Bunda!

Fortigro Ramadan

Image Article
5 Pilihan Aktivitas Fisik saat Puasa agar Anak Tidak Bosan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Pilihan Kegiatan Bulan Ramadan untuk Anak SD, Agar Si Buah Hati Tetap Semangat Puasa

Published date

Bunda, mengajarkan anak untuk berpuasa sejak dini tentu ada tantangannya tersendiri. Salah satunya dalam menjaga moodnya agar tetap berpuasa dengan semangat dan tidak banyak mengeluh, terutama di siang hari setelah pulang sekolah. Oleh karena itu, penting sekali bagi kita sebagai orang tua untuk menciptakan kegiatan bulan Ramadan untuk anak SD, sehingga dapat membuat suasana Ramadan menjadi lebih fun bagi Si Buah Hati.

Ide Kegiatan Bulan Ramadan untuk Anak SD

Selain mengisi bulan suci dengan mengaji dan berbagai amalan lainnya, berikut ini beberapa ide aktivitas bulan Ramadan untuk anak yang bisa Bunda coba di rumah bersama Si Buah Hati.

1. Membaca buku atau komik seru

Saat anak mulai terlihat lemas, terutama beberapa jam menjelang buka puasa, Bunda bisa mengalihkan perhatianya dengan mengajak anak untuk mengunjungi toko buku dan memilih beberapa buku favoritnya, mulai dari buku pengetahuan Islam, ensiklopedia, atau komik yang sesuai untuk usianya.

Tak melulu harus membeli buku baru, Bunda juga bisa mengajaknya ke perpustakaan umum atau tempat penyewaan komik di dekat rumah. Agar lebih menyenangkan, pertimbangkan juga untuk membuat agenda “Satu Hari Satu Komik”, sehingga anak bisa memanfaatkan waktu luang menjelang buka puasa dengan membaca dan dapat melanjutkan seri berikutnya di keesokan harinya, sehingga anak tidak akan merasa bosan dan lupa akan rasa lemas serta laparnya, deh.

Bunda juga bisa melatih imajinasi dan kreativitas Si Buah Hati dengan cara menyenangkan dengan cara membaca berbagai buku atau komik seru agar Si Buah Hati tidak cepat bosan selama berpuasa.

2. Mengajak anak untuk belanja keperluan berbuka

Aktivitas bulan Ramadan untuk anak dan juga menyenangkan untuk orang tua adalah belanja berbagai kebutuhan untuk berbuka puasa. Bunda bisa mulai merencanakan dari rumah menu favorit apa saja yang ingin disantap untuk berbuka. Setelah itu ajak anak untuk ikut belanja ke supermarket dan membantu memilihkan beberapa bahan masakannya.

Untuk membuat momen belanja sedikit berbeda dengan biasanya, Bunda bisa membuat list mengenai barang apa saja yang harus ditemukan oleh anak. Selain seru, cara ini juga sangat ampuh untuk membuat anak merasa dilibatkan dan dipercaya oleh orang tuanya. Pasti menyenangkan!

3. Mengajak anak untuk ikut menyiapkan hidangan berbuka puasa

Butuh bantuan untuk menyiapkan hidangan berbuka puasa? Well, dalam hal ini Bunda bisa mengandalkan anak-anak, loh! Ajak mereka untuk memasak bersama, terutama takjil atau minuman segar favoritnya untuk berbuka nanti. Namun, pastikan untuk tetap mengawasinya dengan baik ya Bunda, terutama saat harus menggunakan pisau atau kompor saat berada di dapur.

Baca Juga: Sumber Nutrisi Perkembangan Anak saat Puasa

4. Bercocok tanam di halaman rumah

Mengajak anak untuk bercocok tanam juga bisa menjadi salah satu ide kegiatan menarik untuk anak SD saat puasa, terutama saat mereka mulai terlihat lemas dan tidak bersemangat. Mintalah pendapat anak mengenai tanaman apa saja yang sebaiknya ditanam di halaman rumah, mulai dari tanaman bunga, sayuran, hingga buah-buahan favoritnya. Setelah itu, ajak mereka untuk mengunjungi toko tanaman hias untuk membeli berbagai kebutuhan seperti pot, pupuk, media tanam, biji tanaman, hingga perlengkapan bercocok tanam lainnya. Sesampainya di rumah, Bunda bisa langsung mulai bercocok tanam bersama anak. Tak hanya membuat anak kembali bersemangat untuk puasa, cara ini juga cocok untuk meningkatkan bonding antara orang tua dan anak.

5. Membuat kue kering untuk persiapan lebaran

Jika Bunda seringkali mendapat pesanan kue kering untuk lebaran, maka hal ini juga sangat cocok untuk dijadikan sebagai salah satu aktivitas bulan Ramadan untuk anak di rumah. Bunda bisa meminta bantuan anak untuk mempersiapkan beberapa bahan kue mulai dari telur, susu, tepung, selai, cokelat, dan beberapa keperluan lainnya. Tanyakan juga apakah mereka ingin membuat kue kering favoritnya. Jika iya, Bunda bisa membantu untuk mewujudkannya.

Selain menciptakan kegiatan menarik untuk anak SD saat puasa, cara untuk membuat anak tetap semangat berpuasa adalah memenuhi kebutuhan gizinya dengan baik, yaitu melalui asupan saat sahur dan berbuka. Berikan makanan dan minuman dengan gizi seimbang, mulai dari sayuran yang kaya akan vitamin dan mineral, daging, telur, dan ikan sebagai sumber protein, nasi sebagai sumber karbohidrat, serta DANCOW FortiGro sebagai sumber kalsium untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun.

Tak hanya mampu mendukung kegiatan berpuasa dan menjaga kesehatan tulang dan gigi anak, dapatkan juga beberapa manfaat kandungan gizi dalam segelas susu DANCOW FortiGro seperti:

  1. Zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D untuk meningkatkan imunitas tubuh.;
  2. Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks) untuk mendukung proses belajar.
  3. Protein dan kalsium untuk mendukung proses tumbuh kembang anak agar dapat berlangsung dengan baik dan lancar.

Kandungan DANCOW FortiGro  aman dikonsumsi dan tersedia dalam tiga macam varian, yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan saja dan di mana saja, termasuk saat sahur dan berbuka puasa. Yuk, lengkapi persediaannya di rumah, Bunda!

Fortigro Ramadan

Image Article
Pilihan Kegiatan Bulan Ramadhan untuk Anak SD, Agar Semangat Puasa
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off
image_article_potrait
Pilihan Kegiatan Bulan Ramadhan untuk Anak SD, Agar Semangat Puasa

5 Langkah untuk Dukung Fase Perkembangan Anak Usia 6 Tahun

Published date

Si Buah Hati kini telah memasuki usia enam tahun, berarti ia memasuki kelompok usia baru yaitu anak usia sekolah dan sudah melewati usia balita. Begitu banyak perubahan yang ia alami pada usia ini, Pada usia ini, menjadi mandiri merupakan hal yang penting, tapi ia tetap ingin Bunda perhatikan agar ia merasa aman dan nyaman menjalani segala perubahan. Fase perkembangan anak usia 6 tahun sangat menarik. Bunda tentu ingin ada untuknya dan memberi segala dukungan dan kasih sayang karena #CintaBundaSempurna.

Fase Perkembangan Anak Usia 6 Tahun Dilihat dari Empat Aspek Perkembangan

Dalam perkembangan anak, para ahli biasanya biasanya mendasarkan pada empat aspek utama perkembangan, yaitu motorik-fisik, kognitif, komunikasi-bahasa, dan sosial-emosional. Sering kali, salah satu aspek mengalami perkembangan yang dominan sehingga seakan hanya aspek itulah yang mengalami perubahan. Padahal sebenarnya semua aspek terus berubah hanya saja tak terlalu terlihat.

Berikut fase perkembangan anak usia 6 tahun jika dilihat dari empat aspek utama ini.

Perkembangan motorik-fisik

Pada usia ini, Si Buah Hati sedang senang-senangnya mencoba melakukan berbagai gerakan yang menantang, mulai dari meloncat, berlari zig-zag, salto, dan lainnya. Perkembangan motorik halusnya sudah sangat baik, terbukti ia sudah bisa menyikat gigi dengan benar, menalikan sepatu, dan sudah bisa menuliskan namanya sendiri. Ia juga mulai memadukan kedua perkembangan motorik anak usia 6 tahun ini saat melakukan aktivitas, misalnya bermain tangkap bola atau bermain lompat tali.

Perkembangan sosial-emosional

Aspek perkembangan ini mengalami perubahan besar saat Si Buah Hati memasuki usia enam tahun, karena ia sudah masuk sekolah. Ia mulai belajar untuk mandiri dan menjadi bagian dari masyarakat, tapi merasa cemas karena mulai berpisah dari orang tuanya. Ia ingin diterima oleh kelompoknya, dalam hal ini teman-teman seumurnya di sekolah, karena itu ia belajar untuk berbagi dan bekerja sama. Ia tak lagi egois dan fokus pada dirinya sendiri tapi mulai memperhatikan orang lain dalam bentuk kepedulian dan empati.

Walaupun ingin mandiri, tapi Si Buah Hati masih kesulitan dalam mengatur emosinya. Ia mungkin tidak lagi mudah ngambek dan tantrum seperti sebelumnya, tapi akan ada saat-saat ia sedih dan kecewa, misalnya saat kalah dalam perlombaan. Ia juga menjadi sangat kritis terhadap dirinya sendiri dan mudah malu jika mendapat penilaian/pandangan dari orang lain tentang dirinya.

Perkembangan kognitif

Dalam fase perkembangan anak usia 6 tahun, ia akan banyak sekali berpikir karena mulai memahami ide-ide yang kompleks. Ia mulai paham konsep sebab-akibat, perbedaan imajinasi dan realita, serta masa lalu dan masa sekarang. Ia akan banyak sekali bertanya untuk memenuhi rasa ingin tahu. Bunda harus bersiap-siap mendapat pertanyaan yang unik dan kompleks karena hal ini merupakan cara ia memahami dunianya.

Daya ingat dan rentang perhatiannya semakin bertambah, begitu juga dengan keinginannya untuk bisa mengontrol sesuatu yang ia inginkan. Ia sudah memahami konsep dasar angka, matematika, dan bahasa.

Perkembangan komunikasi-bahasa

Mengobrol dengan Si Buah Hati menjadi kegiatan yang menarik karena pada tahap awal perkembangan bahasa anak usia 6-12 tahun ini, ia sedang belajar menyampaikan pemikiran, perasaan, dan pengalamannya lewat kata-kata. Pada usia ini, pengucapan kata-katanya sudah baik dan dimengerti oleh orang dewasa, strukturnya juga rapi, sehingga sudah bisa terlibat dalam obrolan. Perkembangan lainnya adalah ia sudah bisa membaca sendiri buku untuk anak seumurnya, dan menceritakan kembali sesuatu yang mereka baca atau tonton di televisi.

Baca Juga: Pentingnya Kandungan Susu FortiGro Full Cream untuk Anak

Lima Cara Mendukung Perkembangan Si Buah Hati

Dengan begitu banyak perubahan yang terjadi di hidup mereka, Si Buah Hati butuh dukungan dan panduan Bunda dalam segala aspek perkembangannya. Menjaga kesehatan dan kebugarannya dengan memastikan ia tidur yang cukup dalam sehari (10-12 jam), mendapat asupan makanan dengan gizi yang seimbang dan variatif, serta berolahraga secara rutin (60 menit per hari) merupakan hal mendasar yang Bunda lakukan karena #CintaBundaSempurna.

Spesifik untuk mendukung fase perkembangan anak usia 6 tahun, ini beberapa cara yang bisa Bunda lakukan:

  • Karena senang melakukan sesuatu yang menantang, maka yang perlu Bunda waspadai adalah keamanan dan keselamatannya. Ajak ia bermain dengan aman, tidak sembarang menyebrang jalan, dan tidak ikut-ikutan melakukan apa yang dilakukan teman-temannya jika berbahaya.
     
  • Dengan perkembangan sosialnya yang begitu pesat, maka Bunda dapat mengajarkan keterampilan-keterampilan yang berkaitan dengan hal tersebut. Misalnya, melatih kesabaran, menghargai orang lain, berlaku adil, dan batasan-batasan yang berlaku dalam pertemanan. Ajak ia melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain, misalnya, “Bayangkan kalau Adi berkata seperti itu ke kamu, kamu juga pasti akan marah.”
     
  • Anak umur 6 tahun yang cenderung canggung dan pemalu butuh dukungan Bunda agar ia memiliki penghargaan diri dan rasa percaya diri. Hargai kelebihan dan perilaku baiknya. Berikan pengertian bahwa ia tak perlu membandingkan dirinya dengan anak-anak lain, karena ia merupakan pribadi yang unik dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
     
  • Rutin mengajak Si Buah Hati mengobrol dan bercerita. Bunda bisa memulai dari hal-hal simpel seperti cerita pengalaman sekolahnya hari ini atau tentang teman-temannya, dan sesekali membahas topik yang lebih kompleks yang membuatnya terpancing untuk berpendapat.
     
  • Membaca bersama secara rutin. Jika sebelumnya Bunda yang banyak membacakan cerita, maka sekarang giliran Si Buah Hati yang membaca. Bantu penyebutan kata-kata yang sulit dan ajak ia berdiskusi tentang cerita yang ia baca.

Dengan begitu banyak hal yang harus dipelajari dan aktivitas yang harus dijalani Si Buah Hati, pemberian asupan makanan dengan gizi seimbang menjadi cara yang tepat untuk memastikan ia selalu punya energi. Untuk membantu mencukupi kebutuhan gizi Si Buah Hati sehari-hari, jangan lupa Bunda berikan susu DANCOW FortiGro sehari-hari.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan saja dan di mana saja. Bunda juga bisa berpartisipasi mengumpulkan poin dan dapatkan hadiah menarik di Parenting Rewards.

Jangan biarkan fase perkembangan anak usia 6 tahun yang penting ini terlewat begitu saja. Yuk Bunda, pelajari dan pahami cara mendukung perkembangan Si Buah Hati di fase ini.

Image Article
Dukung Fase Perkembangan Anak Usia 6 Tahun
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Pentingnya Mengenal Warna Pada Anak Usia Dini

Published date

Saat si Buah Hati memasuki usia toddler dan prasekolah, ada begitu banyak hal menarik yang dapat ia pelajari, salah satunya adalah mengenal warna. Walaupun saat bayi ia hanya tertarik pada warna-warna primer, tapi saat usianya bertambah, ada banyak warna yang bisa akan menarik perhatiannya. Belajar mengenal warna pada anak usia dini sering dikaitkan dengan perkembangan kognitifnya. Apa saja manfaat yang bisa didapatkan si Buah Hati dengan mengenal warna?

Manfaat Mengenal Warna pada Anak Usia Dini

Saat si Buah Hati sudah memasuki usia toddler, Anda sudah bisa memaparkannya dengan berbagai warna karena ia akan mulai belajar membedakan warna saat usia 18 bulan. Dengan ada begitu banyaknya warna, perlu Bunda pahami bahwa kemampuan mengenal warna pada anak usia dini akan butuh waktu untuk berkembang. Ada anak yang belajar lebih cepat dan ada yang lebih lambat, sehingga kemungkinan akan berlangsung sampai ia masuk usia prasekolah dan belajar di TK.

Mengapa Bunda sudah didorong untuk mengajarkan si Buah Hati untuk mengenal warna pada anak usia dini? Karena dapat memberi manfaat-manfaat berikut ini:

  • Mengenal warna menjadi fondasi untuk belajar matematika. Saat ia dapat mengelompokkan benda-benda berdasarkan warna, maka ia belajar untuk berpikir logis. Selain itu, saat belajar mengenali warna, ia juga belajar mengenali pola. Hal ini merupakan dasar-dasar yang baik untuk mempelajari matematika.
  • Nama-nama warna tergolong kata-kata yang dipelajari si Buah Hati paling awal karena menggunakan warna menjadi cara paling mudah dalam mendeskripsikan sesuatu. Karena itu, belajar membedakan warna dan nama-namanya dapat membantu memperkaya kosakatanya.
  • Belajar mengenal warna pada anak usia dini membuat ia lebih cepat memahami makna yang terkandung di sebuah warna jika dihubungkan ke sebuah benda atau kondisi. Misalnya, warna merah di lampu lalu lintas berarti berhenti, sedangkan jika melihat air berwarna cokelat berarti air yang kotor.

Baca Juga: Tahapan Tumbuh Kembang dan Pentingnya Masa Usia Toddler

Manfaat Warna bagi Tumbuh-Kembang si Buah Hati

Tak hanya eksplorasi warna untuk anak yang memberi banyak manfaat, tapi warna sendiri ternyata juga berperan dalam proses tumbuh-kembangnya. Para ahli perkembangan anak menilai bahwa warna dapat memberi pengaruh kepada perilaku dan emosinya. Sebuah penelitian menunjukkan hasil kalau anak laki-laki akan berperilaku baik saat beraktivitas di ruangan dengan warna-warna cerah, sementara anak perempuan akan bersikap manis dan baik di ruangan yang dindingnya memiliki warna-warna lembut.

Jika dikaitkan dengan emosi, maka anak prasekolah dipercaya dapat mengasosiasikan sebuah warna dengan emosi. Hasil sebuah penelitian yang diadakan kepada anak-anak berusia tiga tahun menyebutkan bahwa mereka mencocokkan warna kuning dengan gambar orang yang sedang tersenyum dan mencocokkan warna biru dengan gambar orang yang sedang bersedih. Ini bisa Bunda manfaatkan untuk mengubah mood dan emosinya dengan pilihan warna yang tepat di pakaian atau mainannya.

Warna juga dapat membantu perkembangan kognitif si Buah Hati, yang mencakup melihat, memperhatikan, mengingat, memikirkan, dan mengerti tentang sesuatu yang ia pelajari. Warna yang tepat akan membantu meningkatkan perhatiannya saat ia sedang belajar. Warna merah, oranye, dan kuning disebut sebagai warna yang paling pas untuk membantu meningkatkan perhatiannya kepada pelajaran dan menstimulasinya untuk aktif belajar. Sedangkan warna biru dipercaya dapat membantu si Buah Hati mengingat kembali hal-hal yang telah dipelajarinya.

Mengajarkan si Buah Hati untuk Mengenal Warna

Cara termudah untuk mengenal warna pada anak usia dini adalah dengan menggunakan benda-benda yang ditemuinya sehari-hari dan tentu saja dengan bermain. Beberapa tip berikut bisa Bunda terapkan dalam mengajarkan ia mengenal warna:

  • Mulailah dari warna-warna primer terlebih dahulu, yaitu merah, biru, dan kuning, karena warna-warna inilah yang paling menarik perhatian si Buah Hati usia toddler.  Ajarkan juga tentang warna hitam dan putih. Fokus terlebih dahulu kepada warna-warna ini baru ajarkan warna sekunder dan tersier.
  • Hindari memaksa si Buah Hati belajar beberapa warna sekaligus, cukup ajarkan ia mengenal satu warna dalam seminggu. Pastikan ia sudah paham tentang warna tersebut baru Bunda ajarkan warna yang lain.
  • Gunakan perlengkapan pembantu. Mengajarkan mengenal warna pada anak usia dini menggunakan benda-benda yang ada di rumah dan lingkungan sekitar bisa dilakukan pada toddler, sedangkan untuk si Buah Hati usia prasekolah, Bunda bisa menggunakan perlengkapan seperti buku mewarnai, flash card, atau mainan sensori berwarna.
  • Selipkan belajar tentang warna di aktivitas sehari-hari. Misalnya, pilih baju warna biru untuk dipakai hari ini, menyebutkan warna-warna aneka buah yang ada di wadah di atas meja, atau menunjuk bunga warna merah yang tumbuh di taman.

Bantu proses belajar si Buah Hati dalam mengenal warna dengan memastikan ia mendapat asupan gizi yang lengkap dan seimbang sehari-hari. Untuk itu, jangan lupa untuk melengkapi kebutuhan gizinya dengan memberikan susu DANCOW 1+ Imunutri.

Susu bubuk ini diformulasikan untuk mendukung daya tahan tubuh toddler Indonesia usia 1-3 tahun, agar ia bebas bereksplorasi dan tumbuh percaya diri. DANCOW 1+ Imunutri memiliki 0 gr sukrosa serta tinggi kandungan Vitamin C dan zink, tinggi kalsium, protein, Vitamin D serta, minyak ikan (DHA), zat besi, omega-3 dan omega-6, dan Lactobasillus rhamnosus.

Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan susu DANCOW. Bunda juga bisa tukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi? Tukar poin sekarang!

Mengetahui pentingnya mengenal warna pada anak usia dini dan manfaat warna bagi tumbuh-kembang si Buah Hati akan membantu Bunda mengajarkan mengenal warna dengan cara yang tepat dan efektif.

Image Article
mengenal warna pada anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Perkembangan dan Stimulasi Keterampilan Motorik Halus Anak

Published date

Salah satu keterampilan yang penting untuk dipelajari oleh Si Buah hati pada usia prasekolah adalah keterampilan motorik halus. Pada usia ini, ia sedang persiapan untuk masuk sekolah, bahkan ada yang sudah belajar di PAUD dan TK.  Memiliki keterampilan motorik halus akan sangat membantunya baik untuk berbagai aktivitas sehari-hari serta aktivitas yang berkaitan dengan belajar, seperti mengenakan pakaian, memegang pensil, dan menggunting.

Keterampilan Motorik Halus pada Anak Usia Dini

Salah satu aspek perkembangan anak yang penting untuk dilatih adalah perkembangan fisik-motorik. Keterampilan motorik adalah keterampilan Si Buah Hati untuk berkoordinasi dan menggunakan otot-ototnya untuk bergerak dalam melakukan aktivitas sehari-hari sehingga ia menjadi lebih independen.

Keterampilan motorik dibagi menjadi dua, yaitu keterampilan motorik kasar dan halus. Keterampilan motorik kasar melibatkan kelompok otot-otot besar di tumbuh sehingga Si Buah Hati dapat duduk, berdiri, berjalan, berlari, dan melompat. Sedangkan keterampilan motorik halus adalah keterampilan yang melibatkan kelompok otot-otot yang kecil untuk aktivitas yang lebih detail, seperti menggenggam, makan, menulis, menyikat gigi, atau penggunaan benda-benda lainnya.

Perlu Bunda catat bahwa motorik halus sangat dibutuhkan untuk mendukung proses belajar. Membuka halaman buku, mewarnai, menulis, menggunting, menempelkan benda-benda memakai lem, mengukur memakai penggaris, sampai menggerakkan mouse komputer merupakan bentuk dari keterampilan motorik ini. Karena itu, Bunda bisa membantu Si Buah Hati pada usia prasekolah dengan memberi banyak stimulasi dan latihan sesuai usianya agar ia siap belajar di sekolah.

Stimulasi Keterampilan Motorik Halus pada Anak

Mengetahui tonggak perkembangan motorik halus pada Si Buah Hati akan membantu Bunda memberi stimulasi yang tepat. Berikut perkembangan motorik halus pada anak usia toddler dan prasekolah yang Bunda sebaiknya ketahui:

  • Usia 1-2 tahun

Keterampilan: Menyusun beberapa buah balok ke atas, mencoret-coret kertas, makan dengan sendok, membalik lembaran buku sehelai demi sehelai, menjepit krayon menggunakan jari-jari, mendorong dan menarik benda, dan menumpahkan sesuatu ke dalam wadah.

  • Usia 2-3 tahun

Keterampilan: Memutar gagang pintu, menggunakan sendok dan garpu dengan benar, membuka dan menutup ritsleting pakaian, membuka dan menutup tutup wadah, menyusun 8-10 balok, meniru garis tegak dan melintang di atas kertas, dan meniru gambar lingkaran.

  • Usia 3-4 tahun

Keterampilan: Mengancing dan membuka kancing pakaian, menggunting kertas, menghubungkan titik-titik untuk membentuk gambar di kertas, membuat tanda silang di kertas, dan menggambar manusia lidi yang sederhana.

  • Usia 4-5 tahun

Keterampilan: Sudah bisa membuat kotak di kertas, menggambar manusia dengan lebih kompleks, memegang pensil dengan benar, mewarnai tidak keluar garis, mencuci dan mengeringkan tangan dengan benar, serta mengenakan sepatunya sendiri.

Baca Juga: Perbedaan Motorik Kasar dan Halus dengan Lengkap

Bunda dapat membantu perkembangan motorik halus Si Buah Hati dengan memberinya berbagai aktivitas yang memberi pengalaman sesuai dengan usianya.  Nah, untuk anak usia prasekolah, Bunda bisa memberikan stimulasi berkaitan dengan:

  • Mengenakan dan membuka pakaiannya

Aktivitas ini melibatkan penggunaan berbagai jenis kancing, ritsleting, dan gesper. Begitu juga dengan mengenakan sepatu. Pada usia lima tahun, Si Buah Hati sudah dapat dilatih untuk mengikat tali sepatunya sendiri.

  • Mandi, buang air, dan mencuci tangan

Banyak sekali kegiatan saat mandi yang mengasah keterampilan motorik halus Si Buah Hati, mulai dari menyabuni tubuh, keramas, dan sikat gigi. Begitu juga saat ia buang air dan mencuci tangan lalu mengeringkannya.

  • Makan

Aktivitas macam menggunakan sendok dan garpu yang benar, menata piring di meja, membuka dan menutup wadah makanan, memotong dengan pisau, mengaduk, menuang, dan lain-lain akan sangat melatih motorik halusnya.

  • Belajar

Berikan stimulasi berupa membolak-balik halaman buku, mewarnai, menggambar, melukis, menulis, menghubungkan titik-titik, menggunting, menempel, mengukur, dan memainkan alat musik.

  • Bermain

Ada banyak stimulasi yang bisa diberikan, seperti merangkai manik-manik, menyusun balok, menyusun puzzle, membentuk benda-benda menggunakan plastisin, menyusun rangkaian lintasan rel kereta, bermain board games, dan mendadani boneka. 

Agar Si Buah Hati bersemangat saat mengasah keterampilan motorik halusnya, pastikan kebutuhan zat gizinya sehari-hari tercukupi, ya. Untuk bantu melengkapi gizinya, Bunda bisa memberikan Si Buah Hati susu DANCOW 5+ Nutritods. Susu bubuk ini mengandung 0 gram sukrosa serta nutrisi esensial berupa Vitamin B6, B12, dan Biotin untuk bantu tumbuh-kembangnya, minyak ikan (DHA) serta asam lemak omega-3 dan 6, juga tinggi Vitamin C dan zink ditambah Lactobacillus rhamnosus.

Perkembangan motorik halus pada setiap anak memang bisa memiliki laju yang berbeda. Namun pemberian stimulasi yang tepat akan membantunya mencapai tonggak perkembangan keterampilan motorik halus sesuai dengan usia Si Buah Hati.

Image Article
Perkembangan dan Stimulasi Keterampilan Motorik Halus Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Manfaat Bermain Balok Bagi Tumbuh Kembang Si Buah Hati

Published date

Sejak zaman dahulu, para peneliti, filsuf, dan ahli perkembangan anak tak habis-habisnya mengeksplorasi tentang manfaat bermain bagi perkembangan anak. Tak bisa dipungkiri bahwa bermain memang membawa dampak positif di empat aspek perkembangan anak, yaitu sosial-emosional, bahasa-komunikasi, kognitif, dan fisik-motorik. Menyusun balok merupakan salah satu permainan yang disebut membawa manfaat bagi perkembangan anak. Apa saja manfaat bermain balok susun bagi Si Buah Hati? Yuk, Bunda, ketahui bersama.

Balok Susun, Permainan untuk Segala Umur

Di antara berbagai permainan yang dinilai cocok untuk anak-anak usia dini dari segala kelompok umur, maka balok susun merupakan salah satunya. Cara bermain balok susun tergolong simpel karena hanya disusun. Toddler usia satu tahun biasanya bisa menyusun dua balok, sementara usia dua tahun ke atas sudah bisa menyusun delapan balok. Sedangkan pada usia tiga tahun, Si Buah Hati sudah bisa menyusun sampai sepuluh balok.

Tentu saja, mainan balok susun memiliki materi yang berbeda tergantung dari usia Si Buah Hati. Pada usia prasekolah, balok susun kebanyakan sudah terbuat dari kayu atau plastik keras agar tahan lama. Selain itu, balok susun untuk anak usia prasekolah umumnya merupakan bagian dari konstruksi sesuatu, yang paling mudah dibuat adalah pagar, rumah, atau jalan raya. Bunda bisa melengkapinya dengan mainan lain berupa mobil, orang, hewan, atau perlengkapan rumah.

Si Buah Hati usia prasekolah senang bermain pura-pura dan ini tercermin di dalam permainan balok susun. Saat mereka merangkai balok menjadi sebuah bangunan besar, bisa saja ia menyebut kalau itu sekolah atau rumah sakit. Sedangkan jika mereka menaruh mobil-mobilan di dalam bangunan, ia bisa menyebutnya dengan bengkel atau pameran mobil. Bunda tinggal ikuti ke mana imajinasi Si Buah Hati membawanya.

Baca Juga: Manfaat Bermain Bersama Si Buah Hati

Manfaat Bermain Balok bagi Perkembangan Si Buah Hati

Walaupun merupakan permainan yang sederhana, tapi ternyata manfaat bermain balok susun cukup banyak lho, Bunda. Tak heran jika balok susun termasuk permainan yang digemari oleh para guru di PAUD dan TK. Beberapa manfaat bermain balok untuk anak adalah:

  • Si Buah Hati yang berusia tiga tahun akan memahami tentang sebab dan akibat. Saat ia menyusun balok dengan benar, maka hasilnya bisa berdiri tanpa runtuh bahkan jika disusun tinggi. Namun jika ia menyusun dengan tidak benar, maka susunan balok itu bisa runtuh dan ia harus mengulang dari awal. Memahami sebab dan akibat akan membantu Si Buah Hati dalam membuat prediksi dan mengatasi masalah.
     

  • Mengasah perkembangan fisik-motoriknya, terutama motorik halus. Karena saat menyusun balok, Si Buah Hati harus mengambil, memindahkan dan menumpuk balok. Manfaat bermain balok juga mengasah koordinasi antara mata dan tangan. 
     

  • Mengasah keterampilan matematikanya, karena ia harus menghitung jumlah balok yang dibutuhkan, menambahkan dan mengurangi jumlahnya, menyortir balok sesuai bentuk, serta memperkirakan tinggi dan luas dari konstruksi yang ia kerjakan.
     

  • Mengasah kreativitas dan kemampuan spasialnya, karena ia harus membayangkan wujud dari sesuatu yang ia ingin buat. Pada saat bersamaan ia akan belajar membuat rencana dan cara untuk mewujudkannya. Jika berhasil mewujudkannya, maka rasa percaya diri Si Buah Hati akan meningkat.
     

  • Jika “proyek” konstruksi Si Buah Hati dikerjakan bersama orang lain, misalnya bersama Bunda atau teman-temannya, maka perkembangan sosialnya akan terasah karena ia harus mendengarkan, berdiskusi, dan berbagi dengan yang lain.

Bunda bisa memberi dukungan agar manfaat bermain balok yang didapatkan Si Buah Hati bisa optimal dengan mendengarkan ide-idenya tentang hasil akhir dari menyusun balok, serta memberi saran-saran agar bisa tercapai. Saat ia terbentur masalah, Bunda bisa menjadi tempatnya berkonsultasi mencari solusi. Tak hanya itu, Bunda juga memastikan keamanannya selama bermain dan mendorongnya untuk merapikan balok-balok tersebut setelah usai.

Yuk, Bunda, dukung Si Buah Hati agar aktif bermain! Sebagai pilihan, Bunda juga bisa memberikannya susu DANCOW 3+ Nutritods. Susu bubuk ini diformulasikan untuk anak dan keluarga Indonesia dengan kandungan 0 gr sukrosa, tinggi zat besi dan zink, minyak ikan, Omega-3 dan Omega- 6, dan tinggi Vitamin A dan C serta Lactobacillus rhamnosus.

Dengan dukungan yang tepat dari Bunda, termasuk dengan memberikan susu DANCOW 3+ Nutritods, menyusun balok tak hanya menjadi aktivitas bermain tapi juga memberi manfaat bermain balok yang penting bagi tumbuh-kembang si Buah Hati.

Image Article
Manfaat Bermain Balok Bagi Tumbuh Kembang Si Buah Hati
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Atasi Batuk Berdahak Pada Anak yang Bisa Bunda Lakukan

Published date

Apakah Bunda sedang bingung bagaimana cara atasi batuk berdahak pada anak? Selain pilek, batuk berdahak juga sering diderita oleh Si Buah Hati yang masih kecil. Mereka bisa menderita infeksi saluran pernapasan antara 6-12 kali dalam setahun. Ada berbagai penyebabnya batuk yang bisa memberi jenis batuk yang berbeda; ada yang ringan sehingga cukup dengan perawatan di rumah, tapi ada juga yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter anak.

Berbagai Penyebab Batuk

Batuk merupakan cara tubuh Si Buah Hati mengeluarkan sesuatu dari saluran pernapasannya, bisa berupa kuman, iritan, dan alergen. Jenis batuk yang umum ada dua macam, yaitu batuk kering dan batuk basah. Pada batuk basah, warna lendir yang keluar bervariasi antara putih, kekuningan, dan hijau. Beberapa penyebab umum dari batuk yang diderita anak-anak adalah:

  • Infeksi virus

Saat Si Buah Hati mengalami infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus, seperti pilek, flu, dan croup, maka biasanya batuk akan muncul. Pada pilek, batuk yang menyertai biasanya batuk basah. Biasanya batuk ini memburuk pada malam hari karena lendir menetes dari belakang hidung dan masuk ke saluran pernapasan.

Sedangkan pada flu, biasanya berupa batuk kering. Sedangkan batuk akibat croup memiliki suara yang keras dan seperti menggonggong. Pada malam hari, napas Si Buah Hati biasanya berbunyi karena saluran pernapasan atas membengkak sehingga ia kesulitan bernapas.

  • Alergi

Disebabkan oleh alergen yang terhirup Si Buah Hati dan masuk ke saluran pernapasannya, misalnya bulu binatang atau polen. Biasanya batuk diikuti gejala lain seperti hidung meler, mata yang gatal dan berair, bersin-bersin, serta sakit tenggorokan. Cara menghilangkan batuk pada anak adalah mengatasi alerginya.

  • GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)

Merupakan penyakit pencernaan yang membuat asam lambung kembali naik ke kerongkongan. Salah satu gejala GERD adalah batuk kronis serta mengi saat menarik dan menghembuskan napas. Batuk akibat GERD akan hilang dengan sendirinya saat penyakit ini sudah diatasi.

  • Asma

Salah satu gejala Si Buah Hati mengalami asma adalah mengi saat menghembuskan napas. Batuk akibat asma bisa memburuk pada malam hari, atau saat berolahraga, tertawa, bermain dengan kontak fisik yang kasar, serta saat terpapar asap rokok dan polusi udara.

Baca Juga: Kenapa Bayi Susah Disapih? Simak di Sini!

  • Pertusis (batuk rejan)

Pertusis atau batuk rejan merupakan batuk yang disebabkan infeksi bakteri di saluran pernapasan. Biasanya pertusis diiringi gejala lain yaitu hidung meler, bersin-bersin, demam ringan, dan saat menarik napas terdengar suara keras. Batuk ini bisa parah, karena itu sebaiknya Bunda memeriksakan Si Buah Hati ke dokter anak untuk mendapatkan antibiotik.

Bronkitis

Bronkitis terjadi saat saluran bronkus di dekat paru-paru mengalami infeksi, bisa akibat virus atau bakteri. Batuk akibat bronkitis bisa berupa batuk kering atau basah. Untuk memastikan, Bunda bisa mengecek gejala lain bronkitis yaitu hidung meler, tenggorokan sakit, demam, serta si Buah Hati seperti kesulitan bernapas.

Cara Atasi Batuk Berdahak pada Anak

Jika Si Buah Hati terlihat baik-baik saja walau sedang batuk, maka cara atasi batuk berdahak pada anak bisa dilakukan di rumah saja. Namun jika ia tidak juga sembuh setelah dua minggu, maka Bunda disarankan untuk memeriksakannya ke dokter anak.

Bunda juga disarankan untuk segera memeriksakan Si Buah Hati ke dokter anak jika ia terlihat kesulitan bernafas tapi ringan, demam sampai 40 derajat Celcius, mengi, tersengal-sengal, batuk berdarah, tak bisa mengambil napas dalam-dalam karena sakit di dada, stridor (keluar suara kasar saat menarik dan menghembuskan napas), muntah, bibir terlihat biru saat ia batuk, dan ia terlihat kesakitan.

Nah, untuk perawatan di rumah, baik untuk penerapan cara mengatasi batuk berdahak pada anak 1 tahun atau cara menghilangkan batuk kering pada anak, Bunda bisa melakukan langkah-langkah berikut:

  • Memberinya cukup cairan, terutama air putih. Ini akan mencegah Si Buah Hati mengalami dehidrasi, menyamankan tenggorokan yang sakit, serta mengencerkan lendir di paru-paru sehingga mudah dikeluarkan. 

  • Berikan madu yang merupakan obat batuk alami. Madu dapat membantu mengencerkan lendir sehingga mudah dikeluarkan saat batuk. Madu bisa diberikan sebanyak setengah sampai satu sendok teh.

  • Beristirahat lebih banyak daripada biasanya. Tak harus terus-menerus tidur, tapi bisa juga melakukan kegiatan tanpa mengeluarkan banyak tenaga, misalnya membaca buku atau menonton televisi. Saat tidur, cegah hidungnya tersumbat lendir dengan mengganjal kepalanya dengan beberapa bantal, tapi pastikan ia merasa nyaman.

  • Untuk meringankan pernapasan, Bunda bisa melembabkan udara di kamarnya menggunakan humidifier. Bisa juga Bunda meminta Si Buah Hati untuk mandi dengan air hangat.

  • Pastikan Si Buah Hati mendapatkan asupan makanan dan minuman dengan gizi seimbang. Untuk melengkapi kebutuhan gizinya, Bunda bisa menambahkan susu pertumbuhan dalam asupannya sehari-hari.

Bahaya jika Batuk Berdahak Tidak Diatasi

Sebenarnya, batuk berdahak tidak memerlukan obat atau perawatan apapun selama gejalanya tidak mengganggu Si Buah Hati. Terlebih, penelitian membuktikan bahwa tidak ada pengobatan yang efektif untuk mengobati atau meredakan batuk berdahak anak. Namun jika batuk berkepanjangan dapat mengganggu aktivitas anak dan membuatnya tidak bisa tidur nyenyak, Bunda harus segera solusi bagaimana cara mengatasi batuk berdahak pada anak. 

Batuk berdahak yang tidak diobati bisa dapat menyebabkan infeksi dada yang serius. Jadi jika anak Anda mengalami batuk berdahak, sebaiknya hubungi dokter. Jika batuk disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik. Jika batuk disebabkan oleh virus, anak Anda akan memerlukan istirahat dan minum air yang cukup selama proses penyembuhan. 

Batuk berdahak yang tak segera diatasi juga seringkali membuat anak sulit tidur.  Padahal, tidur sangat penting bagi anak-anak karena dampaknya terhadap perkembangan mental dan fisik.  Apalagi, batuk berdahak di malam hari biasanya terasa lebih buruk, terutama jika Si Buah Hati menderita asma, alergi, dan infeksi. 

Selain mengganggu tidur dan infeksi dada serius, batuk berdahak yang tak segera diobati bisa menyebabkan keterlambatan diagnosis dan morbiditas pernapasan kronis.  Batuk yang tak segera diobati juga bisa menyebabkan komplikasi, seperti peradangan telinga, ruam kulit, diare, mual muntah, hingga mengembangkan bronkitis dan pneumonia. Beberapa dampak lain dari batuk berdahak pada anak seperti asma, rasa sakit yang mengganggu, kesulitan bergaul, dan ketinggalan pelajaran di sekolah juga sering terjadi.

Untuk menjaga kesehatan anak agar tidak mudah jatuh sakit, berikan Si Buah Hati gizi yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhannya. Bunda bisa berikan susu DANCOW 5+ Imunutri untuk membantu melengkapi kebutuhan gizi hariannya. Susu bubuk ini mengandung 0 gram sukrosa serta nutrisi esensial vitamin B6, B12, Biotin, vitamin D, dan kalsium untuk bantu dukung tumbuh-kembang Si Buah Hati, minyak ikan (DHA) serta asam lemak omega-3 dan 6 , juga tinggi vitamin C, vitamin E, dan zink. Konsumsi Vitamin C, E, dan Zink yang cukup dapat berkontribusi terhadap fungsi normal daya tahan tubuh, jika disertai dengan diet gizi seimbang. 

Bunda bisa dapatkan berbagai hadiah menarik dengan menukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi?

Image Article
Cara Menghilangkan Batuk pada Anak yang Bisa Bunda Lakukan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Mengasah Otak Anak agar Cerdas

Published date

Memiliki Buah Hati yang cerdas dan sehat merupakan impian para orang tua. Kecerdasan, walau ada yang didapatkan secara genetis, tapi juga bisa ditingkatkan dengan menerapkan rutinitas yang terbukti memang dapat meningkatkan kecerdasan otak Si Buah Hati dan membuatnya bersemangat untuk belajar. Cara-caranya tidak sulit lho, Bunda, tapi memang peranan orang tua sangat penting untuk membuat fungsi otaknya menjadi optimal, terutama pada anak usia dini.

Proses Belajar Anak Usia Dini

Otak Si Buah hati mengalami perkembangan yang sangat pesat pada seribu hari pertama kehidupan. Pada usia prasekolah, otaknya telah berkembang sampai 90 persen dari otak orang dewasa. Kondisi ini tentunya tidak boleh disia-siakan. Usia-usia ini menjadi masa yang tepat untuk memberikan stimulasi dan zat gizi yang penting bagi perkembangan otaknya.

Namun pentingnya usia ini untuk perkembangan otak Si Buah hati jangan sampai membuat Bunda jadi berlebihan dalam memberi stimulasi, ya. Perlu Bunda pahami bahwa stimulasi yang tepat adalah yang diberikan secara alami dan sesuai dengan usianya. Selain itu, sesuai prosesnya, ia perlu mempelajari hal-hal yang mendasar terlebih dahulu sebelum mempelajari hal-hal yang lebih canggih. Karena itu, memberi stimulasi untuk keterampilan yang mendasar terlebih dahulu dan sesuai usianya lebih disarankan daripada memberi stimulasi yang sebenarnya belum ia perlukan.

Perlu Bunda pahami juga bahwa selain memberikan stimulasi berupa informasi dan ilmu pengetahuan, si Buah Hati juga butuh lingkungan yang memberi pengalaman yang ia butuhkan untuk meningkatkan kecerdasan otaknya. Karena untuk belajar, Si Buah Hati perlu menggunakan semua inderanya serta belajar langsung dengan cara melakukan dan mengalaminya sendiri. Dengan banyak pengalaman yang ia dapatkan, hubungan antar sel-sel otak (neuron) Si Buah Hati menjadi semakin kuat dan otaknya menjadi lebih terstruktur.

Baca Juga: Manfaat Susu yang Membuat Otak Anak Cerdas dan Pintar

Stimulasi untuk Meningkatkan Kecerdasan Otak Si Buah Hati<H2>

Berikut ini lima rutinitas yang dapat membantu menstimulasi Si Buah Hati sebagai cara meningkatkan kecerdasan otak anak:

  • Bermain

Sampai ia masuk usia sekolah, bermain merupakan cara utama Si Buah Hati untuk belajar. Bunda tak perlu membelikannya mainan-mainan edukatif yang mahal, karena dengan cara yang simpel Si Buah Hati juga dapat distimulasi untuk menjadi lebih cerdas. Membenamkan jari-jari tangannya ke pasir saja sudah membantu ia untuk belajar, begitu juga dengan menyusun balok.

  • Mengajaknya aktif bergerak dan berolahraga

Olahraga terbukti dapat meningkatkan kemampuan untuk belajar karena jika dilakukan secara rutin, olahraga dapat meningkatkan aliran darah ke bagian otak yang fokus ke daya ingat dan belajar. Anak usia prasekolah disarankan untuk aktif bergerak sepanjang hari untuk meningkatkan daya ingat dan kecerdasan otak, bisa dengan bermain yang banyak membuat ia bergerak intensif, jalan pagi, membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga, dan berolahraga.

  • Mengasah kreativitasnya

Bermain musik disebut dapat membantu meningkatkan kecerdasan Si Buah Hati, terutama yang berkaitan dengan kecerdasan spasial dan matematika. Bermain musik juga disebut dapat meningkatkan fungsi otak. Tak hanya kreativitas di musik, tapi juga menggambar, melukis, dan menulis dapat meningkatkan kecerdasan Si Buah Hati dengan caranya masing-masing.   

  • Membina kedekatan

Anak-anak yang memiliki hubungan dekat dengan orang tua serta tumbuh di lingkungan yang membuatnya merasa aman dan nyaman terbukti memiliki skor tes kecerdasan yang lebih tinggi dibanding dengan anak-anak lainnya. Karena itu, menjadi orang tua yang mendukung, dapat diandalkan, mau mendengarkan, dan sabar akan membantu meningkatkan kecerdasan otak Si Buah Hati.

  • Memberi asupan zat gizi yang seimbang

Si Buah Hati membutuhkan zat gizi yang seimbang agar tumbuh-kembangnya berlangsung optimal. Karena itu, Bunda sangat disarankan untuk memperhatikan menu makanan dan minumannya agar dapat memenuhi kebutuhan gizinya. Berikan menu yang bervariasi agar zat gizi yang ia dapatkan juga variatif. Hindari hanya fokus ke zat gizi yang dapat meningkatkan kecerdasan otak karena sebenarnya semua memiliki peran.

Sebagai pelengkap zat gizi, Bunda dapat memberikannya susu DANCOW 3+ Nutritods Imunutri yang kaya kandungan gizi. Susu bubuk ini diformulasikan untuk anak dan keluarga Indonesia dengan kandungan 0 gr sukrosa, tinggi zat besi dan zink, minyak ikan, Omega-3 dan Omega- 6, dan tinggi Vitamin A dan C serta Lactobacillus rhamnosus.

Stimulasi yang tepat akan dapat membantu meningkatkan kecerdasan otak Si Buah Hati, tapi tak ketinggalan peran Bunda dan Ayah ikut menentukan agar ia bisa jadi anak yang cerdas.

Yuk, Bunda, bantu lindungi langkah eksplorasinya!

Image Article
kecerdasan otak anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off