Ide Kegiatan Menarik di Rumah Sambil Menjalankan Pola Hidup Sehat

Published date

Selama beraktivitas lebih banyak di rumah, biasanya Si Buah Hati cepat bosan sehingga pola hidup sehat yang biasa Bunda terapkan bisa jadi berantakan karena Si Buah Hati keseringan bermain gadget. Padahal menurut penelitian, terlalu sering dan lama berinteraksi lewat gadget kurang baik untuk kesehatan dan perkembangan Si Buah Hati. Namun, bagaimana ya caranya membuat Si Buah Hati tetap aktif dan tidak bosan di rumah saja tanpa gadget?

Daripada terus menerus memberikan gadget agar Si Buah Hati betah di rumah, Bunda lebih baik mengajak Si Buah Hati melakukan kegiatan fisik yang sehat untuk menjaga daya tahan tubuh anak. Apalagi di tengah situasi saat ini, daya tahan tubuh serta kesehatan Si Buah Hati harus selalu terjaga dan optimal. Tidak perlu bingung atau khawatir memikirkan ide kegiatan. Bunda bisa mencoba beberapa rekomendasi kegiatan fisik yang menyenangkan berikut ini untuk dilakukan bersama Si Buah Hati di rumah.

1. Berkebun

1

Jika Bunda memiliki tanaman atau kebun kecil di area halaman rumah, tidak ada salahnya menerapkan pola hidup sehat dengan mengajak Si Buah Hati untuk mengurus tanaman-tanaman tersebut. Mulai dari menyiram, membuang daun-daun kering, atau bahkan mulai menanam tanaman baru. Selain membuat Si Buah Hati bergerak, ia pun bisa belajar mengenali nama-nama tanaman yang ada di rumah. Kegiatan ini tidak hanya baik untuk fisiknya, tapi juga untuk perkembangan kemampuan sensorik dan motoriknya, lho, Bunda. Saat berkebun di rumah, kemampuan sensori Si Buah Hati terlatih karena indera peraba, penglihatan dan penciumannya terstimulasi dengan baik. Selain itu, kemampuan motoriknya juga terlatih saat ia menyiram tanaman satu per satu.

2. Berburu Harta Karun

Bunda bisa menyembunyikan “harta karun” berupa mainan atau makanan kesukaan Si Buah Hati di dalam rumah, lalu mintalah Si Buah Hati menemukan harta karun tersebut dengan bantuan peta sederhana yang telah Bunda buat sebelumnya sebagai petunjuk. Permainan ini selain membuat Si Buah Hati bergerak, juga akan melatih kemampuan kognitifnya karena ia harus berpikir saat membaca peta dan mengartikan petunjuk untuk dapat menemukan harta karun yang disembunyikan.

3. Menempel Berbagai Tekstur

Sambil bermain, Si Buah Hati bisa belajar mengembangkan kemampuan sensori dan bahasanya lewat permainan ini. Ajaklah Si Buah Hati mengumpulkan beberapa benda di area rumah dengan tekstur berbeda, misalnya daun, kertas, kapas, dll. Kemudian tempelkan benda-benda yang ditemukan dan mintalah Si Buah Hati menjelaskan apa yang dirasakan saat menyentuh tekstur benda-benda tersebut.

4. Memasak Kue Bersama

1

Meski kelihatan sederhana, kegiatan memasak juga merupakan aktivitas fisik yang menyenangkan. Tanyakan kepada Si Buah Hati apa kue yang ia inginkan dan ajaklah ia untuk membuatnya bersama-sama. Dengan begitu Si Buah Hati bisa mendapatkan stimulasi sensori saat mengolah adonan untuk memasak kue.

Baca Juga: Stimulasi Kecerdasan Si Buah Hati Harus Sesuai Umur

Selain menerapkan gaya hidup sehat dengan aktif bergerak selama di rumah, Bunda juga bisa mendukung daya tahan tubuh Si Buah Hati dengan memberikan asupan nutrisi yang lengkap dan seimbang. Asupan nutrisi yang lengkap dan seimbang dapat mendukung perlindungan daya tahan tubuhnya saat ia aktif bereksplorasi.

DANCOW 5+ Nutritods mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Sebagai partner Bunda, DANCOW terus setia mendampingi Bunda untuk melindungi kegiatan bereksplorasi Si Buah Hati. Ingin mencari ide kegiatan fisik lainnya agar Si Buah Hati aktif bereksplorasi selama di rumah aja? Yuk cari idenya di Nutritods 101 Monitor.

Yuk, Bunda, tetap terapkan pola hidup sehat lewat kegiatan fisik yang menyenangkan dilengkapi dengan asupan nutrisi yang seimbang tiap hari, ya. Dengan dukungan dari luar dan dalam, daya tahan tubuh Si Buah Hati akan tetap terjaga sehingga ia bebas bereksplorasi meski hanya di rumah aja.

Image Article
Agar pola hidup sehat tetap terjaga
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Bahasa
Quiz Answer 1 B
Sosial
Quiz Answer 1 C
Sensori
Quiz Answer 1 D
Emosional
Quiz Answer 2 A
Karena tidak baik untuk kesehatan dan perkembangan anak
Quiz Answer 2 B
Karena boros listrik dan kuota
Quiz Answer 2 C
Karena membuat anak jadi malas
Quiz Answer 2 D
Karena anak makin cepat merasa bosan
Quiz Answer 3 A
Karena mengasah koordinasi jari tangan dan matanya
Quiz Answer 3 B
Karena mendorong anak berjalan sendiri tanpa bantuan
Quiz Answer 3 C
Karena membantu anak fokus
Quiz Answer 3 D
Karena mendorong anak mengekspresikan idenya
Quiz 1
Selain merupakan kegiatan fisik yang menyenangkan untuk mengisi waktu, berkebun juga dapat menstimulasi kemampuan?
Quiz 3
Mengapa permainan berburu harta karun dapat menstimulasi kemampuan motorik kasar Si Buah Hati?
Quiz 2
Mengapa sebaiknya Si Buah Hati tidak terus-terusan bermain gadget selama berada di rumah aja?
Kunci Quiz 1
C
Kunci Quiz 2
A
Kunci Quiz 3
B

Sudahkah Gizi Anak Terpenuhi? Cek 4 Tandanya di Sini

Published date

Di situasi yang serba tak menentu seperti sekarang ini, menjaga gizi anak agar Si Buah Hati senantiasa sehat merupakan hal yang penting. Salah satu caranya tentu dengan menyajikan menu makanan yang nutrisinya lengkap dan seimbang. 

Namun, apakah saat ini Bunda sudah yakin, kalau nutrisi perlindungan yang diperlukan Si Buah Hati sudah terpenuhi lewat makanan yang ia konsumsi sehari-hari? Untuk menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh anak, asupan nutrisi lengkap dan seimbang menjadi hal yang harus dipenuhi. 

Bunda belum yakin apakah nutrisi yang didapatkan Si Buah Hati sehari-hari sudah cukup atau belum? Daripada mengira-ngira, yuk, cek dulu tanda-tanda bahwa kebutuhan nutrisi untuk melindungi kesehatan Si Buah Hati yang sudah terpenuhi.

1. Si Buah Hati Tetap Aktif Bereksplorasi

Salah satu tanda gizi anak tercukupi adalah ia masih tetap aktif dan ekspresif meski kegiatannya lebih banyak di rumah saja. Anak yang gizinya tercukupi berarti tubuhnya sehat dan terlindungi sehingga ia memiliki tenaga untuk tetap aktif serta semangat untuk mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. 

2. Si Buah Hati Tidak Mudah Sakit

Saat kebutuhan gizi balita sudah terpenuhi dengan baik, maka daya tahan tubuhnya pun baik sehingga ia tidak akan mudah sakit. Menurut Penelitian Pengembangan Departemen Kesehatan RI di tahun 2013, 41,9% toddler di Indonesia masih sering terkena infeksi saluran pernapasan seperti batuk dan pilek karena daya tahan tubuh mereka terhadap virus belum berkembang dengan baik. 

Inilah sebabnya, kenapa anak-anak butuh nutrisi seimbang dan lengkap agar daya tahannya meningkat. Anak-anak yang tak mudah sakit batuk, pilek atau sakit lainnya berarti sudah mendapatkan asupan nutrisi yang  baik sehingga daya tahan tubuhnya pun lebih baik. 

3. Pencernaan Lancar
Saat gizi anak terlengkapi dengan seimbang lewat makanan sehat bernutrisi, maka kesehatan tubuhnya pun jadi baik. Ini berarti kesehatan bagian tubuh lainnya seperti saluran cerna Si Buah Hati juga sehat sehingga menyebabkan pencernaannya lancar. Saluran cerna yang lancar dan sehat juga mendukung daya tahan tubuh yang kuat. 

Usus merupakan “rumah” bagi 70% dari sistem kekebalan tubuh. Namun, usus juga mudah terganggu jika ada bakteri dari luar yang masuk. Oleh karena itu, jika kesehatan saluran cerna Si Buah Hati tidak kuat, maka bisa saja daya tahan tubuhnya pun tidak kuat.

4. Tinggi dan Berat Badannya Ideal

Di tiap tahapan usia, Si Buah Hati memiliki tinggi dan berat badan yang ideal. Bunda bisa mengonsultasikan kepada dokter anak untuk memantau perkembangan tinggi dan berat badannya. 

Anak yang mendapatkan nutrisi seimbang dan lengkap tentunya tidak akan mengalami masalah seperti lebih pendek dari anak seusianya atau mengalami obesitas.

Setelah memahami tanda-tanda anak yang mendapatkan nutrisi cukup, jangan lupa cek apakah tanda-tanda ini ada pada Si Buah Hati tercinta, ya, Bunda!

DANCOW 5+ Nutritods  mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Jangan lupa pastikan asupan gizi anak untuk perlindungan Si Buah Hati terpenuhi dengan menyajikan menu bergizi lengkap dan seimbang setiap hari ya, Bunda. Agar Si Buah Hati bisa tetap aktif bereksplorasi setiap hari.

Image Article
Tanda Gizi Anak Terpenuhi
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Karena daya tahan tubuhnya belum berkembang baik
Quiz Answer 1 B
Karena banyak virus di lingkungan rumah
Quiz Answer 1 C
Karena kurang aktivitas fisik
Quiz Answer 1 D
Karena nutrisi perlindungannya kurang
Quiz Answer 2 A
Pencernaan lancar
Quiz Answer 2 B
Tidak mudah sakit
Quiz Answer 2 C
Tinggi dan berat badan ideal
Quiz Answer 2 D
Susah tidur
Quiz Answer 3 A
Bakteri mudah masuk
Quiz Answer 3 B
Daya tahan tubuh yang kuat
Quiz Answer 3 C
Anak rentan sakit
Quiz Answer 3 D
Anak jadi mudah ngantuk
Quiz 1
Kenapa balita rentan mengalami masalah pernapasan?
Quiz 3
Kondisi kesehatan saluran cerna yang baik akan mendukung?
Quiz 2
Berikut ini adalah tanda-tanda Si Buah Hati mendapatkan nutrisi perlindungan yang tercukupi, kecuali?
Kunci Quiz 1
A
Kunci Quiz 2
D
Kunci Quiz 3
B

Kapan Sebaiknya Si Buah Hati Minum DANCOW Coklat Dingin atau Hangat?

Published date

Segelas DANCOW Coklat tak hanya lezat, tapi juga memiliki kandungan nutrisi untuk tumbuh kembang Si Buah Hati. Susu, seperti juga minuman lainnya, bisa disajikan sebagai minuman hangat atau pun dingin. Hal ini tidak akan mengurangi manfaat kandungan nutrisi di dalam susu asal Bunda membuatnya sesuai petunjuk yang ada di kemasan. Namun, bagaimana sebenarnya penyajian susu yang tepat? Benarkah ada waktu-waktu tertentu yang tepat untuk menyajikan susu hangat atau dingin?

 

Untuk membantu pertumbuhan Si Buah Hati di masa Prasekolah, Bunda bisa berikan susu bubuk. Saat menyajikan susu untuk balita, terkadang ia ingin minum susu hangat atau ia justru menginginkan susu dingin. Namun, mungkin Bunda pernah bertanya, sebenarnya apakah ada waktu yang tepat, kapan harus memberikan Si Buah Hati susu hangat atau susu dingin? Yuk, simak beberapa rekomendasi kapan harus memberikan susu hangat atau dingin berikut ini.

 

Beberapa rekomendasi waktu yang cocok untuk memberikan susu hangat antara lain:

1. Malam Hari Sebelum Tidur

DANCOW Coklat yang disajikan hangat bisa diberikan pada malam hari sebelum Si Buah Hati tidur. Meski membutuhkan penelitian lebih lanjut, tapi sebuah studi yang diterbitkan di British Medicine Journal menyatakan bahwa meminum susu hangat membantu orang tertidur lebih pulas. Namun, jangan lupa untuk menyikat gigi Si Buah Hati setelah minum susu agar tak ada sisa minuman yang menempel di giginya ya, Bunda.

 

2. Saat Cuaca Dingin
Susu juga cocok disajikan hangat ketika cuaca sedang dingin. Minuman dengan temperatur hangat dapat membantu menaikkan sedikit suhu internal tubuh, sehingga membantu tubuh tidak terlalu kedinginan saat suhu cuaca turun. Jadi, Bunda bisa memberikan segelas susu hangat kepada Si Buah Hati saat kondisi cuaca saat dingin .

 

Baca Juga: Seberapa Penting Manfaat Susu Pertumbuhan untuk Perkembangan Anak?

 

Sedangkan beberapa rekomendasi waktu yang cocok untuk memberikan susu dingin  antara lain:

  1. Saat Cuaca Panas

Mengonsumsi minuman dingin saat cuaca sedang panas cenderung melindungi kandungan air di tubuh agar kita tidak dehidrasi. Selain itu, menurut penelitian dari Cardiff School of Biosciences, Inggris, stimulan dingin memberikan sensasi yang menyenangkan untuk mulut, terutama saat hari panas.

  1. Setelah Si Buah Hati Bermain
    Menurut penelitian yang dilakukan peneliti nutrisi dari Universitas Rutgers, minuman yang disajikan dingin dapat memuaskan rasa haus. Hal ini karena mengonsumsi minuman dingin membuat tubuh berpikir bahwa banyak air yang masuk. Setelah lelah seharian bermain dan bereksplorasi, Bunda bisa menyajikan susu coklat yang dingin untuk menghilangkan rasa haus Si Buah Hati.

 

1

Saat ini memang belum ada penelitian lebih mendalam yang memastikan kapan saja waktu yang paling tepat dan spesifik untuk menyajikan susu agar mendapatkan manfaat susu coklat yang optimal. Namun, tak ada salahnya juga mengikuti beberapa saran di atas untuk membantu membuat Si Buah Hati tetap nyaman dan ceria, supaya ia dapat terus bereksplorasi. 

 

DANCOW 5+ Nutritods rasa Coklat dengan kandungan 0 gram sukrosa, lebih banyak laktosa, tinggi zink, vitamin C, Vitamin B6, B12, Biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya serta Lactobacillus rhamnosus. Bantu dukung eksplorasi masa Prasekolah Si Buah Hati.

 

DANCOW Coklat enak disajikan panas atau dingin. Kelezatan rasa coklat aslinya dengan kebaikan DANCOW Nutritods, membantu #TerusLindungiEksplorasi Si Buah Hati di masa Prasekolah. Kandungan nutrisinya pun sama dengan DANCOW Nutritods lainnya. Jadi, Bunda tidak perlu khawatir menyuguhkan susu coklat ke Si Buah Hati.  Yuk, ajak Si Buah Hati cobain segelas susu DANCOW Coklat sekarang!

Image Article
DANCOW Coklat diminum panas atau dingin
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Membantu tidur Si Buah Hati lebih pulas
Quiz Answer 1 B
Membantu badan Si Buah Hati jadi hangat
Quiz Answer 1 C
Membantu Si Buah Hati rajin minum susu
Quiz Answer 1 D
Membantu Si Buah Hati jadi bersemangat
Quiz Answer 2 A
Melindungi kandungan air di tubuh agar tidak dehidrasi
Quiz Answer 2 B
Meningkatkan imunitas dengan menaikkan suhu tubuh
Quiz Answer 2 C
Mencegah batuk & pilek
Quiz Answer 2 D
Mencegah serangan dan radang panas
Quiz Answer 3 A
Karena membuat suhu tubuh ikut menjadi dingin
Quiz Answer 3 B
Karena membuat suhu tenggorokan jadi lebih tinggi
Quiz Answer 3 C
Karena membuat tubuh berpikir bahwa banyak air yang masuk
Quiz Answer 3 D
Karena membantu produksi hormon yang bekerja menghilangkan rasa haus
Quiz 1
Mengapa minum susu hangat lebih direkomendasikan dilakukan sebelum tidur?
Quiz 3
Mengapa minuman dingin lebih cocok untuk menghilangkan rasa haus?
Quiz 2
Apa salah satu manfaat mengonsumsi minuman dingin saat cuaca sedang panas?
Kunci Quiz 1
A
Kunci Quiz 2
A
Kunci Quiz 3
C

Latih Motorik Si Buah Hati Lewat 3 Mainan Tradisional Ini

Published date

 

Permainan anak tradisional di zaman sekarang mulai terlupakan dan tergantikan perannya oleh gadget. Padahal, berbagai permainan tradisional yang ada di Indonesia ternyata bermanfaat untuk mendukung perkembangan motorik Si Buah Hati yang sudah memasuki usia lima tahun, lho

Memasuki usia sekolah, ada beberapa pencapaian kekuatan motorik anak. Beberapa pencapaian kemampuan motorik Si Buah Hati di tahapan usia ini, seperti melompat dan mendarat dengan dua kaki, berdiri di atas satu kaki kemudian berjalan dengan seimbang, mampu menendang dan melempar bola dengan terarah, serta ketangkasan tangan dalam memegang benda (misalnya pensil atau barang berukuran kecil) jadi lebih baik. 

Nah, Bunda tentunya menginginkan agar kemampuan motorik anak usia sekolah sudah optimal. Untuk mewujudkan hal ini, Bunda perlu menstimulasi kemampuan motorik Si Buah Hati, misalnya melalui beberapa permainan tradisional yang bisa Bunda lakukan bersamanya di rumah.  Yuk, simak selengkapnya berikut ini. 

1. Engklek
Dalam permainan ini, Si Buah Hati perlu melompat menggunakan satu kaki di setiap kotak-kotak yang telah digambar sebelumnya di tanah. Sebelum bermain, Si Buah Hati harus melemparkan “gaco” ke salah satu kotak dan ia tak boleh menginjak kotak yang berisi gaco tersebut.

Lewat permainan engklek keseimbangan tubuh Si Buah Hati akan terasah, terutama saat ia melompat dengan satu kaki. Selain itu, permainan ini juga mengoptimalkan fungsi dari otot-otot kaki, tangan dan punggung Si Buah Hati. 

2. Petak Jongkok

Permainan satu ini tidak membutuhkan alat, namun seperti engklek memerlukan area kosong yang cukup luas. Cara bermainnya pun mudah, para pemain akan kejar-kejaran dengan satu penjaga dan tidak boleh sampai tertangkap. 

Agar tidak tertangkap, maka pemain harus jongkok dan baru bisa dikejar lagi setelah berdiri. Gerakan berlari serta jongkok dan berdiri pada permainan ini akan melatih otot kaki serta menstimulasi kemampuan motorik kasar Si Buah  Hati. 

3. Congklak

Permainan anak tradisional yang satu ini memerlukan papan berisi 14 buah lubang kecil dan 98 buah biji congklak untuk memainkannya. Cara bermainnya, pemain mengisi setiap lubang pada papan congklak dengan biji-bijian satu persatu, secara bergiliran sampai semua biji-bijian yang ada habis. Pemenang adalah pemain dengan biji-bijian terbanyak di akhir permainan.

Saat bermain congklak, motorik halus Si Buah Hati akan terlatih karena ia harus menggerakkan tangannya untuk mengambil dan memindahkan biji-biji congklak ke dalam lubang. Ini tentunya akan melibatkan otot serta melatih koordinasi tangan dan mata Si Buah Hati

Mengajak Si Buah Hati bermain permainan anak tradisional adalah bentuk stimulasi untuk melatih kemampuan motoriknya Si Buah Hati yang bisa didukung dengan asupan gizi yang lengkap dan seimbang. Dengan asupan nutrisi yang lengkap dan seimbang akan mendukung perlindungan daya tahan tubuhnya saat ia bermain dan mengembangkan kemampuan motoriknya. 

DANCOW 5+ Nutritods mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Permainan Anak Tradisional Seperti Congklak Melatih Motorik Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Mampu melompat dan mendarat dengan dua kaki
Quiz Answer 1 B
Berjalan menggunakan satu kaki dengan seimbang
Quiz Answer 1 C
Menendang bola dengan lebih terarah
Quiz Answer 1 D
Mampu menyebut namanya sendiri
Quiz Answer 2 A
Ia harus melompat dengan tali
Quiz Answer 2 B
Ia harus berjalan dengan satu kaki
Quiz Answer 2 C
Ia harus berjalan menggunakan alat bantu tongkat
Quiz Answer 2 D
Ia harus berlari mengejar pemain lainnya
Quiz Answer 3 A
Ia harus menggerakkan tangan untuk mengambil dan memindahkan biji congklak
Quiz Answer 3 B
Ia harus berjalan dengan satu kaki
Quiz Answer 3 C
Ia harus melompat dan mendarat dengan dua kaki
Quiz Answer 3 D
Ia harus berlari menangkap bola
Quiz 1
Berikut ini adalah beberapa contoh perkembangan motorik anak ketika memasuki usia lima tahun, kecuali?
Quiz 3
Permainan congklak dapat melatih motorik halus Si Buah Hati karena?
Quiz 2
Bagaimana bermain engklek dapat menstimulasi kemampuan motorik anak usia lima tahun?
Kunci Quiz 1
D
Kunci Quiz 2
D
Kunci Quiz 3
A

Penyebab Batuk Pilek Berkepanjangan dan Gangguan Pernapasan Anak

Published date

Gangguan pernapasan pada anak yang disebabkan oleh infeksi virus seperti batuk dan pilek, biasanya rentan dialami Si Buah Hati. Apalagi, buat Si Buah Hati yang berusia Prasekolah, karena ia makin aktif untuk bereksplorasi di lingkungan yang belum tentu aman dari kuman penyebab penyakit infeksi saluran pernapasan.

 

Bunda tentu ingin selalu menjaga kesehatan anak agar ia jauh dari risiko terkena gangguan pernapasan. Wajar jika  Bunda mungkin pernah mendengar beberapa informasi terkait penanganan ataupun info seputar penyebab batuk pilek, kemudian menerapkannya pada Si Buah Hati. Namun apakah langkah yang diambil atau info yang Bunda dengar sudah benar? Yuk, cek lagi kebenarannya dengan menyimak beberapa fakta seputar batuk pilek pada anak berikut ini.

 

  1. Apa benar kalau anak batuk/pilek, harus minum antibiotik?

Mitos. Batuk sebenarnya merupakan respons normal tubuh dan tidak semua batuk pilek membutuhkan antibiotik. Jika penyebab batuk pilek pada anak adalah infeksi virus, maka tidak perlu antibiotik karena antibiotik digunakan untuk melawan infeksi bakteri dan tak dapat dipakai melawan infeksi virus.

 

  1. Apa benar Si Buah Hati tidak boleh makan es saat batuk dan pilek?

Mitos. Beberapa orang tua meyakini bahwa makan es atau minum air dingin saat anak batuk dan pilek akan memperparah sakit atau menyebabkan radang tenggorokan. Padahal kenyataannya tidak selalu begitu. Es krim atau air dingin bukanlah penyebab batuk dan pilek, kecuali jika Si Buah Hati memang memiliki alergi terhadap makanan dan minuman dingin.
 

  1. Apa benar Si Buah Hati tidak boleh konsumsi makanan yang digoreng saat batuk?

Mitos. Secara medis, sebenarnya pernyataan ini kurang tepat karena gorengan bukanlah penyebab langsung dari batuk. Namun, jika gorengan dibuat dengan cara digoreng menggunakan minyak yang dipakai berkali-kali, maka saat dikonsumsi gorengan akan memperparah kondisi radang tenggorokan. Jadi sebenarnya minyak jelantahlah yang memicu batuk dan radang.

 

  1. Apa benar Si Buah Hati yang sering pilek itu berarti alergi?

Mitos. Pilek dan alergi memang terkadang menunjukkan gejala yang sama, namun pilek dan alergi adalah dua hal yang sebenarnya berbeda. Penyebab pilek disebabkan oleh virus, sedangkan alergi merupakan respon sistem daya tahan tubuh terhadap alergen (misalnya makanan, debu, bulu hewan, dll). Membedakannya memang tidak mudah jadi bila Bunda ragu, sebaiknya konsulatasikan ke dokter anak Si Buah Hati, ya.

 

Untuk membantu mencegah Si Buah Hati terkena gangguan pernapasan pada anak, lindungi daya tahan tubuhnya dengan selalu memberikan asupan nutrisi yang lengkap dan seimbang. Dengan asupan nutrisi yang lengkap dan seimbang, daya tahan tubuh anak terlindungi dan ia dapat terus aktif bereksplorasi.

 

DANCOW 5+ Nutritods  dengan kandungan 0 gram sukrosa, Jebih banyak laktosa, tinggi zink, vitamin C, Vitamin B6, B12, Biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya serta Lactobacillus rhamnosus. Bantu dukung eskplorasi masa Prasekolah Si Buah Hati di usia di atas 5 tahun #Preschool Expert

 

Saat mendengar  informasi seputar gangguan pernapasan pada anak, sebaiknya Bunda mengecek kembali informasi tersebut dan tidak langsung mempercayainya mentah-mentah agar bisa memberikan dukungan terbaik dalam menjaga kesehatan Si Buah Hati. Jika Bunda memiliki pertanyaan atau informasi yang ingin dipastikan kebenarannya, Bunda juga bisa bertanya langsung atau berkonsultasi dengan para ahli seputar kesehatan Si Buah Hati di sini, ya.

Image Article
Ternyata Tak Semua Mitos Gangguan Pernapasan pada Anak Tepat
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Karena anak aktif beraktivitas di lingkungan yang belum tentu aman dari kuman dan virus penyakit
Quiz Answer 1 B
Karena anak-anak mudah tertular dari teman atau keluarga
Quiz Answer 1 C
Karena anak yang aktif bergerak lebih mudah sakit
Quiz Answer 1 D
Karena anak belum bisa menerapkan gaya hidup sehat
Quiz Answer 2 A
Karena beberapa penyebab batuk adalah infeksi virus yang tak bisa ditangani antibiotik
Quiz Answer 2 B
Karena tidak ada antibiotik untuk menangani batuk
Quiz Answer 2 C
Karena antibiotik mahal
Quiz Answer 2 D
Karena anak usia Prasekolah tidak boleh minum antibiotik
Quiz Answer 3 A
Gorengan yang mengandung banyak garam
Quiz Answer 3 B
Gorengan yang mengandung tepung
Quiz Answer 3 C
Gorengan yang dibuat sendiri di rumah
Quiz Answer 3 D
Gorengan yang dibuat menggunakan minyak jelant
Quiz 1
Apa salah satu alasan Si Buah Hati di usia Prasekolah rentan terkena penyakit infeksi saluran pernapasan?
Quiz 3
Gorengan seperti apakah yang dapat memperburuk kondisi batuk dan radang tenggorokan yang diderita Si Buah Hati?
Quiz 2
Mengapa tidak semua batuk dan pilek perlu minum antibiotik?
Kunci Quiz 1
A
Kunci Quiz 2
A
Kunci Quiz 3
D

4 Tips Buat Anak Eksplorasi di Dalam Rumah

Published date

Salah satu langkah pola asuh anak cerdas yang tepat bagi Si Buah Hati berusia Prasekolah adalah membiarkannya bebas bereksplorasi. Memasuki usia prasekolah, Si Buah Hati yang aktif senang bermain di luar untuk berlari, berpetualang dan menemukan hal baru. 

Sayangnya, di tengah kondisi wabah seperti saat ini, ruang gerak eksplorasi Si Buah Hati menjadi sangat terbatas di rumah. Lalu, bisakah Si Buah Hati terus bereksplorasi meski hanya di dalam ruma? 

Tips Anak Eksplorasi di Dalam Rumah

Nah, Bunda bisa, terus dukung kegiatan eksplorasi Si Buah Hati di rumah dengan menyimak beberapa tips berikut ini. 

1. Manfaatkan Tiap Sudut Rumah

Tiap bagian sudut rumah sebenarnya bisa menjadi arena bermain dan eksplorasi Si Buah Hati yang berbeda-beda  Bunda. Mulai dari teras, dapur, taman, bahkan area jemuran. 

Di setiap area ini, Bunda bisa mengajak Si Buah Hati bereksplorasi sesuka hatinya. Misalnya di taman, Si Buah Hati bisa diajarkan untuk menanam, memperhatikan binatang yang hinggap di bunga, hingga menyiram tanaman.  

2. Pastikan Keamanan Si Buah Hati

Selama bereksplorasi di rumah, pastikan keamanan Si Buah Hati terjaga agar ia bebas bereksplorasi ya, Bunda. Misalnya jika sedang bereksplorasi di dapur, jauhkanlah Si Buah Hati dari benda-benda tajam seperti pisau. Jika sedang bereksplorasi di area mencuci baju, jauhkan cairan-cairan kimia dari jangkauan Si Buah Hati. 

3. Gunakan Berbagai Barang untuk Berkreasi

Tanpa membeli mainan baru atau bermain di ruang terbuka, Bunda tetap bisa mendukung kreativitas anak dengan memanfaatkan barang-barang yang ada di rumah, lho. Misalnya, membuat sendiri boneka dari sarung tangan bekas atau membuat pin bowling dari botol plastik bekas minuman. 

Pola asuh anak yang membebaskan Si Buah Hati untuk bereksplorasi akan membantu tumbuh kembangnya jadi lebih optimal. Tubuhnya akan aktif bergerak dan rasa ingin tahunya akan terpenuhi. 

Selain tips-tips di atas, Bunda juga bisa membantu melindungi kegiatan eksplorasi Si Buah Hati dengan mendukung daya tahan tubuhnya. Berikan Si Buah Hati makanan bergizi lengkap dan seimbang agar ia bisa tetap aktif bereksplorasi kapan pun ia mau. 

DANCOW 3+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Masih banyak lagi cara seru untuk mengoptimalkan pola asuh anak cerdas meski hanya di rumah saja lho, Bunda. Yuk, dicoba supaya tumbuh kembang Si Buah Hati bisa berjalan maksimal.

Image Article
Dukung Pola Asuh Anak Cerdas dengan Membiarkan Anak Bereksplorasi di Rumah
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Keindahan
Quiz Answer 1 B
Ketertiban
Quiz Answer 1 C
Kekeluargaan
Quiz Answer 1 D
Keamanan
Quiz Answer 2 A
Memanfaatkan berbagai ruangan di rumah untuk eksplorasi
Quiz Answer 2 B
Melarang anak bermain dan bereksplorasi di luar kamar
Quiz Answer 2 C
Memastikan keamanan anak terjadi selama eksplorasi di rumah
Quiz Answer 2 D
Memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia untuk berkreasi dan bereksplorasi
Quiz Answer 3 A
Agar tumbuh kembangnya optimal
Quiz Answer 3 B
Agar ia tidak bosan di rumah
Quiz Answer 3 C
Agar anak ada kegiatan
Quiz Answer 3 D
Agar Bunda tidak diganggu anak
Quiz 1
Saat mengajak Si Buah Hati bereksplorasi di rumah, salah satu faktor yang harus diperhatikan adalah?
Quiz 3
Mengapa sebaiknya Si Buah Hati didorong untuk bebas bereksplorasi?
Quiz 2
Berikut ini adalah beberapa cara untuk mendukung kegiatan eksplorasi Si Buah Hati di rumah, kecuali
Kunci Quiz 1
D
Kunci Quiz 2
B
Kunci Quiz 3
A

Belajar Sopan Santun Sejak Dini Lewat Bermain Rumah-rumahan

Published date

Sopan santun pada anak memang perlu diajarkan sejak dini. Salah satu cara yang dapat Bunda ajarkan adalah dengan bermain rumah-rumahan bersama Si Buah Hati. Biasanya permainan akan dimulai melalui percakapan seperti “Tok.. tok.. tok. Nina-nya adaaa?”

Sapaan itu juga akan sering terjadi saat sosialisasi anak semakin terpupuk dengan teman-temannya. Hari ini Si Buah Hati bermain ke rumah Nina, esoknya Nina mungkin yang akan berkunjung ke rumah yang lainnya. Apakah Bunda was-was Si Buah Hati akan berperilaku baik di rumah Nina?

Ragam pertanyaan masalah kesopanan tersebut memang mengkhawatirkan. Bunda ingin Si Buah Hati bersenang-senang dengan temannya, tapi juga ingin ia bertingkah laku sopan menghormati orang tua temannya, dan tidak membuat rumah mereka berantakan. Proses belajar anak untuk memahami etika kesopanan ini bisa dimunculkan dengan bermain rumah-rumahan. Berikut ini beberapa hal yang perlu diketahui tentang manfaat dari permainan rumah-rumahan bagi Si Buah Hati

Mengajarkannya Untuk Lebih Hormat

Mengajak Si Buah Hati bermain rumah-rumahan sekaligus dapat mengajarkannya untuk lebih sopan dan hormat. Cobalah mengajarkan kepadanya untuk membiasakan diri berkata tolong, permisi dan terima kasih dengan baik dan benar. Sehingga, permainan tamu-tamuan selain menyenangkan, juga dapat menjadi proses belajar Si Buah Hati untuk lebih hormat dan sopan kepada orang lain.

Mengajarkannya Cara Menyambut Tamu

Selain menyenangkan, permainan Rumah-rumahan ini juga dapat mengajarkannya bagaimana berperilaku sopan. Salah satunya adalah cara membuka pintu. Ajarkan pada Si Buah Hati untuk membuka pintu dan menyambut tamu dengan ramah. Hal ini tentu dapat meningkatkan aksi cerdas seiring dengan tahapan usianya, khususnya untuk selalu bersikap sopan pada orang lain.

Mengajarkannya Bertutur Kata yang Lembut dan Sopan

Ajarkan pada Si Buah Hati untuk menatap mata orang lain saat berbicara dan tersenyum saat berinteraksi dengan orang lain. Sikap sopan santun saat berbicara ini tentu sangat mempengaruhi proses belajarnya agar terbiasa bersikap sopan dan ramah pada setiap orang yang ditemui.

Mengajarkannya Agar Tidak Menginterupsi Pembicaraan

Melakukan permainan  Rumah-rumahan ini juga dapat memberikan kesempatan pada Bunda untuk mengajarkan agar tidak menginterupsi pembicaraan apabila orang lain sedang berbicara. Ajarkan pula pada Si Buah Hati untuk merespon pembicaraan lawan bicaranya sebagai bentuk sopan santun saat berinteraksi dengan orang lain.

Terakhir, mengajak Si Buah Hati bermain  Rumah-rumahan juga dapat membuatnya memahami dan mengerti bagaimana cara bertamu di rumah orang lain dengan baik dan sopan.

Image Article
 Belajar Sopan Santun Sejak Dini Lewat Bermain Rumah-rumahan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Hal yang Harus Diperhatikan Saat Si Buah Hati Akan Sekolah

Published date

Topik 'masuk sekolah' sering mencuat dalam obrolan Bunda dan Ayah bahkan sebelum Si Buah Hati memasuki usia sekolah. Setiap orang tua punya pertimbangan sendiri dalam memilih waktu yang tepat untuk memasukkan Si Buah Hati ke sekolah.

Ternyata ada banyak faktor yang menentukan; seperti umur anak, kesiapan pribadi Si Buah Hati, sampai imbauan pemerintah. Kadang pengaruh lingkungan dan keluarga juga mempengaruhi keputusan Bunda

Ketika semua faktor itu dikombinasikan, seperti apa hasilnya? Nah, di artikel kali ini, ada empat orang Bunda yang akan berbagi pengalaman mereka.

Pertama, Adisty Kanastari yang memilih memasukkan Lanang Hayoming Bumi, anak laki-lakinya yang akan berumur 5 tahun di bulan Agustus 2015, untuk mulai masuk TK A di tahun ajaran ini. 

Setelah berdiskusi panjang dengan sang Ayah, Bunda satu ini mantap memasukkan Si Buah Hati ke TK agar dia puas bermain sesuai tahap perkembangannya. Adisty juga hanya mengajari Lanang baca tulis jika Si Buah Hati memintanya. 

Dengan cara ini, Si Buah Hati tidak merasa dituntut untuk belajar dan justru menagih kepada Bundanya untuk diajak membaca serta menulis.

Di sekolah, walau Lanang jadi salah satu murid tertua di kelasnya, Adisty bersyukur karena kematangan emosi dan kepercayaan diri Si Buah Hati terlihat menonjol dibanding teman-teman yang lain. 

"Murid lainnya masih ditunggu sama orang tua di dalam kelas sementara Lanang sudah lepas sendiri. Kebersihan pribadinya juga baik, Lanang sudah bisa pipis sendiri," kata Bunda yang bekerja sebagai arsitek lepas ini.

Diskusi yang cukup dalam menentukan waktu masuk sekolah ini juga penting dilakukan. Bunda bukan hanya perlu mempertimbangkan pendapat Ayah, anggota keluarga lain, ataupun pakar yang paham pendidikan. Proses dialog dengan Si Buah Hati juga perlu dalam mengambil keputusan. Contohnya yang dilakukan Laila Qhistina saat akan memasukkan Aril Rafi Ibrahim ke SD.

Bunda yang satu ini benar-benar mendengarkan pendapat Si Buah Hati dalam menentukan waktu masuk sekolah. Bukan hanya bertanya tentang besarnya keinginan Aril masuk SD di tahun ini, Laila bahkan mengajaknya berkeliling ke SD pilihan. Lalu membiarkan Si Buah Hati merasakan atmosfer calon sekolah barunya. 

"Karena anaknya sudah sekolah TK 2 tahun jadi waktu umur 6 tahun dia tidak mau TK lagi dan maunya masuk SD. Dia pilihnya di SDN 15 Pangkalpinang," kata Bunda yang bekerja sebagai PNS di Bangka Belitung ini.

Sementara itu Mira Gartina Sumawijaya lebih melihat faktor kesiapan dan kemandirian ketika memutuskan waktu yang tepat bagi Manika Zahirah Wibowo masuk sekolah. Sekarang Manika yang baru genap berusia 5 tahun sudah duduk di kelas TK B. 

Ketika berada di sekolah, Manika menunjukkan perbedaan sikap yang drastis jika dibandingkan saat ada di rumah. "Menurut cerita guru-gurunya, Manika lebih tertib, lebih mandiri di sekolah dibanding di rumah," kata Bunda yang punya dua anak ini.

Laporan perkembangan Manika dari gurunya juga menggembirakan, Si Buah Hati cukup punya prestasi di bidang menari dan main musik. Karena itu, Bunda yang mengelola bisnis produksi mukena ini pun yakin untuk memasukkan Manika ke SD di tahun ajaran mendatang.

Kesiapan Si Buah Hati masuk sekolah memang berbeda-beda dan bisa jadi tidak bergantung pada umurnya. Ketika Si Buah Hati lahir di akhir tahun, seringkali Bunda menghadapi dilema karena usia yang tanggung ketika tahun ajaran baru datang. 

Dilema itu pernah menghampiri Wina Widyana Dimyati ketika ingin memasukkan Queenie Alvia Letisha ke sekolah. Karena Queenie lahir pada bulan Desember, artinya usia Si Buah Hati belum genap ketika tahun ajaran baru.

Karena ingin memberikan kesempatan belajar bersosialisasi, tahun lalu Wina mencoba memasukkan Si Buah Hati ke TK A ketika Queenie berusia 3,5 tahun. Setelah diobservasi selama setahun, ternyata Si Buah Hati masih punya tantangan komunikasi dan kemandirian. 

Akhirnya sang Bunda berdiskusi dengan Ayah dan guru Si Buah Hati kemudian memutuskan bahwa Queenie yang sekarang berusia 4,5 tahun akan mengulang TK A di tahun ini.

Untuk Si Buah Hati yang memasuki usia sekolah, bisa diberikan DANCOW 5+ Nutritods. Susu pertumbuhan ini mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Hal yang Harus Diperhatikan Saat Si Kecil Akan Sekolah
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Lindungi Perjalanan Si Kecil dengan Disiplin dalam Mobil

Published date

Keselamatan si Kecil tidak hanya ketika bermain, tapi juga di dalam perjalanan dengan mobil. Erika Mariana Tambunan, paham betul soal ini. Sebelum buah hatinya lahir, Leah Kimberly Joan Butarbutar, 3 tahun, Erika sudah menyiapkan car seat atau tempat duduk khusus untuk anak di mobil. “Selain untuk safety (keselamatan),car seat juga penting dalam mobilitas kalau saya hanya pergi berdua dengan Leah,” kata perempuan berusia 30 tahun ini.

Menurut dia, disiplin di dalam mobil sangat penting. Kalau membiarkan anak terbiasa berdiri atau dipangku di dalam mobil justru berbahaya. Ketika terjadi kecelakaan, justru anaklah yang biasa menjadi korban. Memang, Erika mengakui, proses membiasakan anak duduk di car seat tidak gampang. Orang tua harus konsisten dan sabar supaya si Kecil mengerti mengapa harus duduk sendiri dan mengenakan sabuk pengaman.

Awalnya pun Leah sering menangis dan minta duduk bersama orangtuanya. Erika sendiri mulai mengajari duduk di car seat sejak Leah berusia sebulan. Beberapa kali Erika terpaksa mengalah, terutama ketika Leah perlu diganti popoknya atau ingin minum air susu ibu. Lalu, pernah pula ketika Erika, suami, serta Leah berlibur ke Australia dan harus berkendara selama enam jam. Leah menangis karena tidak tahan duduk berlama-lama. “Saya dan suami awalnya tutup kuping, tapi lama-lama kami mengalah juga dan berhenti sebentar supaya ia bisa lepas dari car seat-nya,” kata Erika.

Tapi seiring berjalannya waktu dan usia, Leah mulai sadar pentingnya duduk di car seat untuk perlindungannya. Pernah suatu kali, ketika Leah sudah berusia 2 tahun, car seat-nya harus dicuci dan ia terpaksa duduk di kursi depan memakai sabuk pengaman orang dewasa. “Dia pegangan terus di pintu, katanya takut jatuh,” ujar Erika. Sekarang, berkat konsistensi dan disiplin sejak dini, ketika masuk mobil Leah langsung duduk di kursinya dan menunggu Ayah dan Bunda-nya memakaikan sabuk pengaman.

Menurut dia, di negara maju kebijakan memakaikan car seat untuk balita sudah lama diterapkan. Bahkan aturan ini sangat mengikat dan dendanya bisa sangat tinggi bagi yang melanggar. Ia semakin menyadari pentingnya memakaikan car seat untuk si Kecil ketika berlibur ke Australia bersama suami dan anak setahun yang lalu.

Selain konsistensi dan kesabaran, orang tua juga harus mempersiapkan hal-hal yang membuat Si Kecil betah duduk berlama-lama di dalam mobil. Berikut ini aktivitas menarik yang bisa dilakukan:
1. Ajarkan Si Kecil mengenal warna dengan mengajaknya mencari objek dengan warna tertentu selama perjalanan.
2. Ajak Si Kecil menghitung jumlah pohon atau objek lain yang ditemui di perjalanan.
3. Ajak Si Kecil bermain tebak benda. Pilih satu buah benda yang ada di dalam mobil, berikan beberapa kata sebagai petunjuk yang mendeskripsikan benda tersebut, lalu minta Si Kecil menebaknya.
4. Ajak Si Kecil bernyanyi lagu2 favoritnya atau main tebak lagu
5. Bawa boneka dan mainan kesayangan Si Kecil agar ia bisa bermain-main dengannya

DANCOW Lindungi Si Kecil dan Dukung Cinta Bunda agar Ia Berani Bereksplorasi #DANCOWLindungi.

Image Article
Lindungi Perjalanan Si Kecil dengan Disiplin dalam Mobil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Si Buah Hati Belajar Mandiri Lewat Mencoba Minum Sendiri

Published date

Ketika Si Buah Hati memasuki usia toddler, Bunda sering kali gemas dengan tingkahnya yang mau melakukan semuanya sendiri. Lagi makan, mau pegang sendok sendiri. Selesai mandi, mau sisir rambut sendiri. 

Begitu haus, Si Buah Hati maunya pegang gelas sendiri juga. Hasilnya, proses makan jadi lebih berantakan, rambut pun masih acak-acakan, air bertumpahan, dan Si Buah Hati tertawa puas setelah 'berhasil' melakukan itu semua.

Walau belum mampu mengerjakan semua pekerjaan itu sendiri, ternyata Bunda bisa melatih kemandirian Si Buah Hati dari sini. Lewat artikel berikut, psikolog Dewi Puspaningtyas Faeni akan menjelaskan tahapan yang bisa Bunda lakukan melatih kemandirian Si Buah Hati lewat kebiasaan minum sendiri.

Perkembangan fisik Si Buah Hati yang sehat berbanding lurus dengan perkembangan psikisnya. Pada usia 1 tahun, tulang-tulang Si Buah Hati mulai menguat dan bisa dipakai berjalan, walau baru satu-dua langkah. 

"Di masa ini, daya kemandirian Si Buah Hati juga meningkat walau sebatas ingin berjalan tanpa mau dipegangi atau melakukan sesuatu tanpa dibantu Bunda," kata Dewi ketika dihubungi, 28 Juli 2015.

Pada tahap ini, peningkatan kemandirian Si Buah Hati didorong rasa ingin tahu yang besar terhadap hal-hal yang menurutnya baru. Dia amat penasaran mengenali warna, bentuk, rasa, dan sebagainya. Bunda perlu memberikan kebebasan seluas-luasnya bagi Si Buah Hati yang ingin bereksplorasi. Dengan catatan, Bunda tetap perlu mengawasi agar aktivitas eksplorasi Si Buah Hati tetap dalam batas aman.

Bunda juga penting untuk tahu bahwa Si Buah Hati mengalami fase oral di umur 1 tahun, yaitu kebiasaan Si Buah Hati memasukkan barang ke mulut sebagai cara mengekspresikan emosinya. Tindakan ini terjadi karena Si Buah Hati belum memiliki cara komunikasi yang baik, baru sepatah dua patah kata dan belum langsung dipahami orang di sekitarnya. 

"Jadi ketika dia lapar, marah, sakit, atau mengompol, Si Buah Hati cenderung memasukkan tangan ke mulut dan merasa nyaman," kata Dewi.

Kebiasaan ini perlu dicermati oleh Bunda ketika mengajari Si Buah Hati minum sendiri. Walau berkesan praktis, hindari mengajari Si Buah Hati minum dengan media botol dot susu karena memberikan edukasi yang keliru. 

Kebiasaan ini membuat Si Buah Hati terus mendapat pesan untuk mencari kenyamanan dengan memasukkan apapun ke mulutnya, sampai menjadi ketergantungan yang menerus sampai dewasa. Ketika mereka besar, tidak jarang kita mendapati orang yang demikian meneruskan pencarian kenyamanan dengan merokok.

Karena itu, sebaiknya Bunda mulai mengajari Si Buah Hati minum sendiri dengan menggunakan sendok lalu disuapkan sedikit demi sedikit. Jika cengkraman tangan dan gerakan menyuap Si Buah Hati mulai padu, Bunda bisa pelan-pelan membiarkannya minum sendiri sampai tidak perlu dibantu lagi.

Lewat proses ini Si Buah Hati akan memahami tiga pelajaran penting. Pertama, mekanisme menelan. Kedua, sikap tubuh yang baik ketika minum yaitu sambil duduk. Ini akan melatih Si Buah Hati berdisiplin sekaligus menekan risiko tersedak ketika minum sambil tiduran. Ketiga, mengajari Si Buah Hati untuk tidak tergantung kepada media apapun, termasuk soal minum. 

"Jadi, ketika kebetulan Bunda lupa membawa botol dot ketika berlibur sekeluarga, Si Buah Hati tetap bisa minum sendiri," ujarnya.

Untuk mendukung eksplorasinya, Bunda bisa memberikan susu pertumbuhan yang mengandung probiotik, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Setelah membaca penjelasan di atas, Bunda bisa mulai mencoba membiasakan Si Buah Hati minum sendiri. Lewat latihan sederhana ini, ada banyak manfaat yang bisa dipetik sampai nanti Si Buah Hati tumbuh kembang menjadi dewasa. Selamat mencoba!

Image Article
Kemandirian di Balik Mengajari Si Kecil Minum Sendiri
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off