Peran Orang Tua Asah Kreativitas Anak

Published date

Tahukah Bunda, kreativitas anak akan berkembang jika orangtuanya selalu bersikap non otoritatif (demokratik). Sikap demokratik ditunjukkan dengan cara mendengarkan omongan Si Buah Hati, menghargai pendapatnya, serta mendorongnya berani bereksplorasi aktif seperti yang ia inginkan. Sebaiknya, Bunda jangan memotong pembicaraan Si Buah Hati di saat ia ingin mengungkapkan pikiran atau perasaanya. Jangan memaksakan pada Si Buah Hati bahwa pendapat kita sebagai orang tua adalah yang paling benar. Bunda sebaiknya juga tidak banyak melarang atau membatasi ruang gerak eksplorasi Si Buah Hati. Biarkan ia berani melakukan sesuatu atau mengambil keputusan sendiri selama tidak membahayakan atau merugikan orang lain atau diri sendiri.

Jangan mengancam atau menghukum Si Buah Hati bila pendapat atau perbuatannya dianggap salah. Si Buah Hati tidaklah salah, karena pada umumnya mereka belum tahu apa yang mereka kerjakan dan perlu juga kita ingat bahwa Si Buah Hati sedang dalam tahap belajar.  Oleh karena itu, tanyakan mengapa mereka berpendapat atau berbuat demikian, berilah kesempatan bagi Si Buah Hati untuk mengemukakan alasan-alasannya. Berikanlah contoh-contoh, ajaklah Si Buah Hati berpikir, jangan mendiktenya atau memaksanya, biarkan mereka mencoba memperbaiki kesalahan dengan caranya sendiri. 

Dengan demikian, kita tidak mematikan keberanian mereka untuk mengemukakan pikiran, gagasan, pendapat atau melakukan sesuatu. Selain itu orangtua harus mendorong kemandirian Si Buah Hati dalam melakukan sesuatu, menghargai usaha-usaha yang telah dilakukannya, memberikan pujian untuk hasil yang telah dicapainya walau sekecil apapun. Cara-cara ini merupakan salah satu unsur penting pengembangan kreativitas anak.

Selain itu, Bunda juga harus merangsang Si Buah Hati untuk tertarik mengamati dan mempertanyakan tentang berbagai benda atau kejadian di lingkungan sekitar. Bunda pun juga harus banyak baca dan belajar agar mampu menjawab setiap keingintahuan Si Buah Hati. Penyediaan sarana untuk merangsang Si Buah Hati berpikir lebih dalam juga perlu Bunda, misalnya dengan memberikan gambar-gambar, buku-buku. Jangan menolak, melarang atau menghentikan rasa ingin tahu Si Buah Hati, asalkan tidak membahayakan dirinya atau orang lain.

Bunda, berikan kesempatan Si Buah Hati untuk mengembangkan khayalan,  merenung,  berpikir dan mewujudkan gagasan dengan caranya masing-masing. Biarkan mereka bermain, menggambar, membuat bentuk-bentuk atau warna-warna dengan cara yang tidak lazim, tidak logis, tidak realistis atau belum pernah ada. Biarkan mereka menggambar sepeda dengan roda segi empat,  langit berwarna merah, daun berwarna biru. Sebaiknya Bunda jangan banyak melarang, mendikte, mencela, mengecam, atau membatasi Si Buah Hati. Berilah kebebasan, kesempatan, dorongan untuk mencoba serta penghargaan atau pujian padanya saat ia bisa melakukan suatu hal. Dengan demikian kreativitas anak akan terasah secara optimal. Iapun akan mampu berpikir secara divergen (meluas),  intuitif (berdasarkan intuisi), abstrak, bebas dan juga simultan.

Artikel ini ditulis oleh: Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi.

Image Article
Peran Orang Tua Asah Kreativitas Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Yang Bunda Perlu Tahu tentang Golden Age Si Buah Hati

Published date

Otak merupakan organ tubuh yang berfungsi sebagai pusat kontrol dan kendali atas semua sistem di dalam tubuh. Dalam perkembangan otak Si Buah Hati, ada periode yang dikenal sebagai periode pacu tumbuh otak atau brain growth spurt. Yakni masa di mana otak Si Buah Hati berkembang sangat cepat, yang terjadi selama rentang usia 0-3 tahun atau disebut golden age.

Periode pacu tumbuh otak pertama kali dimulai ketika Si Buah Hati masih dalam kandungan Bunda, memasuki trimester ketiga). Sementara periode pacu tumbuh otak kedua terjadi setelah Si Buah Hati lahir hingga berusia 36 bulan. Selama itu, Si Buah Hati mempunyai keinginan belajar yang luar biasa dan senang mempelajari berbagai hal.

Menurut Hasan Maimunah dalam buku Pendidikan Anak Usia Dini, proses pertumbuhan otak Si Buah Hati berjalan sesuai dengan pertumbuhan badannya. Ketika ia menginjak umur 5 tahun, pertumbuhan otaknya pun sudah 80% sempurna. Sementara di usia 6 tahun, proses pertumbuhan otak Si Buah Hati bisa dikatakan sudah sempurna.

Baca juga: Dukung Eksplorasi Cerdas Si Buah Hati Lewat Beragam Makanan Kaya Omega-3

Nah, pada usia golden age inilah Bunda memiliki peran sangat penting dalam proses tumbuh kembang anak. Karena masa pertumbuhan Si Buah Hati hingga berumur 5 tahun merupakan parameter sederhana untuk menilai kenormalan status kesehatannya.

Berbagai hal bisa dilakukan Bunda agar otak Si Buah Hati berkembang optimal. Misalnya saja dengan memberikan asupan gizi serta nutrisi bagi Si Buah Hati. Selain makanan bergizi.

Untuk Si Buah Hati yang berusia 1 sampai 3 tahun, Bunda bisa memberikan DANCOW 1+ Nutritods. Susu ini diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Bunda juga dapat memberikan stimulasi, terutama dalam merangsang kecerdasan Si Buah Hati. Stimulus yang diberikan tidak hanya berupa pelukan atau dekapan. Tetapi juga berupa pernyataan cinta, kasih sayang, mengajak berbicara, mengajak bermain, bersenda gurau, atau memberikan pujian yang bisa membangkitkan semangat Si Buah Hati untuk bereksplorasi. Sehingga otaknya selalu terangsang untuk menerima berbagai pengetahuan baru.

Baca juga: 4 Aktivitas Simple Rangsang Kecerdasan Si Buah Hati

 

Image Article
Yang Bunda Perlu Tahu tentang Golden Age Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Rahasia di Balik Tidur Siang bagi Si Buah Hati

Published date

Ketika masih berada di dalam kandungan, Si Buah Hati memiliki pola tidur yang berbeda dengan manusia dewasa. Pola ini berlanjut ketika Si Buah Hati masih berusia bulanan. Ketika pagi atau sore hari, Si Buah Hati banyak tidur kemudian terjaga sepanjang malam. Seiring dengan pertambahan umur, lama-kelamaan pola tidur Si Buah Hati semakin sinkron dengan jam istirahat Bunda dan Ayah. Pada pagi sampai sore hari, dia ikut beraktivitas bersama penghuni rumah yang lain.

Walau demikian, Si Buah Hati masih membutuhkan jam tidur yang lebih banyak ketimbang orang dewasa. Tidak hanya kala malam, Si Buah Hati juga membutuhkan tidur siang dengan durasi cukup. Jumlah jam dan frekuensi tidur ini akan sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan otak serta tumbuh kembang Si Buah Hati.

Menurut penelitian yang dilakukan Dini Safitri Zahara dari Universitas Diponegoro, tidur siang yang cukup terbukti dapat meningkatkan daya ingat Si Buah Hati terhadap hal-hal baru yang dipelajarinya. Sebab tubuh Si Buah Hati membentuk sekitar 75% hormon pertumbuhan pada saat tidur.

Baca juga: Jangan Sepelekan Manfaat Tidur Siang agar Si Buah Hati Tumbuh Optimal

Hal itu pula yang membuat proses pembentukan dan fungsi hormon pertumbuhan Si Buah Hati akan berkurang bila mengalami gangguan tidur. Hingga menyebabkan kualitas pertumbuhan Si Buah Hati menurun. Seperti cenderung sulit berkonsentrasi, memiliki daya ingat yang lemah, rewel, dan kurang mau diajak bekerja sama.

Sementara penelitian Rini Sekartini dan Nuri Purwito Adi dalam jurnal Ikatan Dokter Anak Indonesia menyebutkan, masalah tidur Si Buah Hati dapat berlanjut pada berusia 5 tahun dan masa sekolah. Karena itu, Bunda perlu memastikan Si Buah Hati untuk memiliki kebiasaan tidur yang baik sejak sedini mungkin. Sehingga dapat memprediksi terjadinya masalah tidur dan perilaku Si Buah Hati, kelak.

Situs Ikatan Dokter Anak Indonesia juga menuliskan bila kebutuhan tidur siang Si Buah Hati berbeda-beda tergantung usianya. Di umur 1-3 tahun, Si Buah Hati memerlukan tidur berdurasi 12 jam dalam sehari dengan 1,5-3,5 jam di antaranya dipenuhi dari tidur siang, setidaknya sekali sehari. Semakin besar, maka kebutuhan tidur siang Si Buah Hati akan semakin berkurang secara bertahap.

Baca juga:Kamar yang Menarik, Stimulasi Unik Bikin Si Kecil Betah di Kamar Sendiri
 

Image Article
Rahasia di Balik Tidur Siang bagi Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

2 Kunci Melatih Si Buah Hati Belajar Pecahkan Masalah

Published date

Kemampuan memecahkan masalah merupakan keahlian yang sangat penting dalam hidup setiap orang, termasuk Si Buah Hati. Nah, untuk merangsang kemampuan Si Buah Hati memecahkan masalah, Bunda bisa melakukan dua hal yang menjadi kunci utama. Yakni pemberian stimulasi dan nutrisi.

Menurut Dr Soedjatmiko, SpA(K), MSi, dokter spesialis anak konsultan tumbuh kembang, stimulasi dini dari Bunda adalah rangsangan bermain kepada Si Buah Hati sejak baru lahir. Pada prinsipnya, rangsangan yang diberikan harus dilakukan dengan penuh kegembiraan, kasih sayang, dan mengarah ke semua sistem indera.

Selain itu, stimulasi dini juga harus merangsang gerak kasar dan halus kaki, tangan, serta jari-jari. Pun mengajak Si Buah Hati berkomunikasi serta merangsang perasaan yang menyenangkan dari pikirannya.

Sementara pemberian nutrisi yang memadai dapat Bunda lakukan sejak Si Buah Hati masih dalam kandungan. Menurut dokter Atien Nur Chamidah, dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, fase ketika Si Buah Hati berusia 1 tahun adalah periode yang sangat berharga bagi perkembangan otaknya. Hal ini karena pertumbuhan saraf otak paling pesat terjadi ketika Si Buah Hati masih menjadi janin sampai berusia 18 bulan. Setelah itu, otak masih akan tumbuh sampai Si Buah Hati berusia 5 tahun tetapi kecepatannya melambat.

Karena itu, Bunda perlu memastikan bahwa asupan nutrisi harian Si Buah Hati memadai untuk perkembangan otaknya. Ada empat kelompok nutrisi utama yang dibutuhkan Si Buah Hati sehari-hari. Pertama, zat tenaga yang bersumber dari karbohidrat dan zat pengatur yang berasal dari protein. Kedua, vitamin dan mineral; khususnya zat besi yang akan mengoptimalisasi kecepatan hantar saraf Si Buah Hati sehingga mempercepat proses penyampaian informasi dan daya tangkapnya.

Baca juga: Nutrisi Seimbang dalam Menu Harian Si Buah Hati

Ketiga, kalium dan natrium yang diperlukan otak untuk menghasilkan energi. Kurangnya pasokan kalium akan berakibat mengurangi informasi yang dapat diterima oleh otak Si Buah Hati. Sementara keempat adalah asam lemak (DHA dan ARA) yang berperan penting dalam pertumbuhan otak dan mata Si Buah Hati.

Selain memberikan makanan olahan yang bergizi kepada Si Buah Hati yang berusia 1 tahun, Bunda bisa menambahkan susu DANCOW 1+ Nutritods sebagai alternatif sumber nutrisi. Dengan kandungan minyak ikan yang menjadi sumber DHA dan asam lemak esensial, DANCOW 1+ Nutritods dapat membantu tumbuh kembang otak Si Buah Hati dengan optimal. Sedangkan kandungan protein dan kalsium bakal mendukung pertumbuhan fisik Si Buah Hati.

DANCOW Lindungi Si Buah Hati dan Dukung Cinta Bunda agar Ia Berani Bereksplorasi #DANCOWLindungi

Image Article
Dua Kunci untuk Latih si Kecil Pecahkan Masalah
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Melindungi Si Buah Hati Sejak Dalam Kandungan, 1000 Hari Pertama yang Krusial

Published date

Setiap Bunda tentu ingin memiliki Si Buah Hati yang senantiasa sehat terlindungi. Namun tahukah Bunda, memberikan perlindungan tepat untuk Si Buah Hati sudah harus dimulai dari 1000 Hari Pertama Kehidupannya. 

1000 hari pertama ini dihitung sejak Si Buah Hati berada di dalam kandungan atau selama kehamilan Bunda. Perlindungan yang tepat bersumber dari asupan nutrisi yang tepat. Lalu, nutrisi apa saja yang penting?

Nutrisi Diperlukan Saat Kehamilan

Selama kehamilan, nutrisi yang diperlukan bergantung pada proses perkembangan janin. Pada 3 bulan pertama, di mana terjadi pembentukan organ (organogenesis), dibutuhkan asupan utama berupa zat besi untuk suplai darah ke janin, serta asam folat untuk pembentukan saraf dan sintesis DNA. 

Pada 3 bulan kedua, diperlukan kalori tambahan sebesar 300 kalori/hari serta asupan protein, zat besi, dan kalsium. Sementara pada 3 bulan ketiga, maksimalkan asupan kalsium untuk perkembangan janin yang pesat. Jika terjadi defisiensi (kekurangan) nutrisi, maka dapat menyebabkan kelainan dalam proses perkembangan janin. Contohnya anencephalus dan spina bifida akibat defisiensi asam folat.

Kebutuhan nutrisi selama kehamilan yang mencakup zat besi;  kalsium; kromium; zink; asam folat; serta vitamin A,C,B6, dan B12, bisa diperoleh dengan mengkonsumsi semua jenis makanan secara bervariasi, seperti daging, ikan, hati, telur, susu, keju, kacang-kacangan, gandum, buah segar, dan sayuran hijau. 

Hindari Beberapa Hal Ini

Tidak disarankan untuk melakukan diet atau memantang makanan selama hamil, sebab janin butuh semua jenis nutrisi untuk dapat berkembang secara optimal.

Selain itu Bunda, kebiasaan buruk yang berisiko terhadap perkembangan janin juga harus dihentikan seperti konsumsi rokok dan alkohol. Bagaimana dengan konsumsi kopi? 

Kopi masih boleh Bunda, namun dibatasi satu cangkir saja dalam sehari. Hindari pula obat-obatan herbal maupun obat-obatan yang dijual bebas, sebab dosis obat-obatan jenis ini tidak tentu, sehingga tidak bisa diprediksi efeknya terhadap janin akan seperti apa.

Morning Sickness Akibat Naiknya Hormon

Pada saat hamil, sebagian besar Bunda akan mengalami morning sickness: mual dan muntah di pagi hari setelah lambung kosong di malam harinya. Tahukah Bunda, ternyata hal ini dipicu oleh naiknya hormon progesteron dalam tubuh Bunda. 

Untuk mengatasinya, Bunda perlu mengatur pola makan menjadi lebih sering, namun porsinya lebih sedikit. Misalnya makan pagi pk. 7.00, kemudian pk. 10.00, 13.00, 16.00, 19.00, dan terakhir saat akan tidur. Jika Bunda masih merasa lapar di luar waktu tersebut, konsumsilah buah-buahan. 

Penambahan porsi makan yang dianjurkan adalah maksimal sepertiga atau sekitar 25 - 30% dari porsi makan harian Bunda. Kebutuhan cairan juga tidak kalah penting untuk diperhatikan. Saat hamil, asupan air yang ideal adalah 2400 ml atau setara dengan 12 gelas air setiap hari.

Berat Badan Ideal Saat Hamil

Hal lain yang akan dialami oleh sebagian besar Bunda pada saat hamil adalah bertambahnya berat badan. Namun tahukah Bunda, pertambahan berat badan ideal selama hamil itu hanya berkisar 9 - 16 kg, dihitung dari berat janin; cairan ketuban; plasenta; rahim; payudara; serta cadangan lemak. 

Dengan demikian, rata-rata setiap bulan berat badan Bunda akan naik 1 - 2 kg. Namun, sering kali kenaikan berat badan ini tidak terjadi pada 3 bulan pertama, sebab Bunda masih rentan mengalami morning sickness

Pada 3 bulan kedua dan ketiga, saat Bunda mulai merasa nyaman untuk makan, berat badan mulai ikut naik. Oleh karena itu, makanlah secukupnya agar kenaikan berat badan Bunda tetap ideal.

Setelah melahirkan, pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan Si Buah Hati merupakan bentuk perlindungan tepat baginya. Di samping itu, lengkapi juga vaksinasi atau imunisasi pada tahun pertama dan dilanjutkan dengan booster tahun berikutnya. 

Stimulasi dini pada tahun pertama dan kedua yang disertai bonding kuat dengan orang tua merupakan stimulus terbaik untuk perkembangan otak Si Buah Hati. Hal inilah yang melengkapi perkembangan optimal Si Buah Hati pada 1000 hari pertama kehidupannya.

 

Artikel ini ditulis oleh:

Dr.dr. Ali Sungkar, SpOG(K)

Divisi Fetomaternal, Departemen Obstetri & Gynecology,

Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Image Article
Melindungi Si Kecil Sejak Dalam Kandungan, 1000 Hari Pertama yang Krusial
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

4 Hal Penting Lindungi Si Buah Hati dari Infeksi Virus

Published date

Orang tua mana yang tidak khawatir dan panik ketika Si Buah Hati sakit. Apalagi jika Si Buah Hati sudah memasuki usia prasekolah dan mulai masuk playgroup atau PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). 

Biasanya, gejala yang sering dialami oleh Si Buah Hati adalah demam. Meski sebagian besar demam pada balita bukanlah suatu kondisi yang serius atau berbahaya. Penyebab demam pada Si Buah Hati yang paling sering adalah infeksi virus. seperti common cold, batuk, pilek, diare, dan infeksi virus lainnya. 

Menurut dokter spesialis anak, dr. Herbowo Agung Soetomenggolo, SpA, jika Si Buah Hati terlalu sering terkena infeksi virus atau infeksi apapun maka dapat menyebabkan tumbuh kembangnya tidak optimal.

Bunda tentunya tidak menginginkan hal ini terjadi. Untuk itu, lakukanlah beberapa tips berikut ini agar Si Buah Hati bebas bereksplorasi di dalam dan luar ruangan, tanpa Bunda khawatir akan serangan berbagai infeksi virus :

1. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Si Buah Hati

Berikanlah asupan makanan dengan gizi seimbang. Perbanyak sayur, buah, serta makanan yang kaya akan zat besi. Selain itu, jagalah kesehatan saluran cerna Si Buah Hati karena sistem pencernaan berperan penting dalam mempertahankan kesehatan anak. 

Bunda pun bisa memberikan Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

2. Jagalah Kebersihan Si Buah Hati dan Lingkungannya

Biasakan mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir sebelum makan atau menyiapkan makanan, setelah buang air besar atau kecil, dan ketika tangan kotor. 

Selain itu, jauhkan Si Buah Hati dari paparan asap rokok, debu, dan polusi udara. Ajarkan Si Buah Hati untuk rutin menyikat giginya setelah sarapan dan sebelum tidur malam.

3. Istirahat yang Cukup dan Ajaklah Si Buah Hati Rutin Berolahraga

Si Buah Hati membutuhkan tidur lebih banyak daripada orang tua, dari tidur itulah Si Buah Hati membangun sistem kekebalan tubuhnya agar tetap baik dan menjadi sempurna.

4. Imunisasi

Imunisasi telah memberikan manfaat yang sangat besar, terbukti dengan beberapa kejadian ledakan wabah penyakit tertentu pada suatu daerah karena tidak adanya kesadaran untuk imunisasi.

Pencegahan penyakit melalui imunisasi merupakan cara perlindungan terhadap infeksi yang paling efektif dan jauh lebih murah dibanding mengobati Si Buah Hati apabila telah jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit.

Yuk, Bunda tunjukkan cinta dengan menjaga kesehatan Si Buah Hati. Dengan menerapkan empat poin di atas dalam keseharian, Si Buah Hati akan terhindar dari infeksi penyakit yang berbahaya sehingga memiliki kesempatan untuk bermain, belajar, bereksplorasi, dan tumbuh kembang secara optimal tanpa terganggu masalah kesehatan.

Image Article
Empat Hal Penting Lindungi Si Kecil dari Infeksi Virus
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Tulang yang Kuat Dukung Si Buah Hati Bereksplorasi

Published date

Ketika menginjak usia toddler, Si Buah Hati menunjukkan perkembangan kemampuan psikomotorik yang signifikan. Misalnya, Si Buah Hati mampu menampakkan langkah pertama, menaiki tangga, kemudian mencoba berjalan sendiri tanpa dipegangi. 

Menurut Ernawulan Syaodih, M.Pd. dari Universitas Pendidikan Indonesia, perkembangan yang pesat ketika Si Buah Hati berusia 1 tahun ini terjadi karena tulang dan ototnya telah bertumbuh kuat untuk berjalan. 

Pertumbuhan ini berlangsung secara bertahap, sehingga perkembangan psikomotoriknya pun akan terjadi dari hal umum ke yang spesifik. Ini pula yang menjadikan penguasaan kemampuan berjalan Si Buah Hati sebagai puncak dari perkembangan geraknya sebelum berusia 2 tahun.

Untuk terus mendukung perkembangan Si Buah Hati, Bunda perlu memberikan stimulasi fisik. Seperti merancang aktivitas yang membuka ruang bagi Si Buah Hati untuk mengembangkan kemampuannya. 

Dalam jurnal yang ditulis Vina Adriany dari Universitas Pendidikan Indonesia, Bunda dapat memberikan rangsang kepada Si Buah Hati dengan mengajarkan melangkahkan kaki, berjalan ke depan, berjalan mundur, dan menaiki tangga.

Dari segi asupan, Bunda perlu memastikan Si Buah Hati memperoleh dua nutrisi esensial bagi pertumbuhan tulangnya. Yakni kalsium dan vitamin D. Karena menurut penelitian yang dilakukan Victoria Valentina dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Institut Pertanian Bogor, sekitar 38% anak Indonesia yang berusia di bawah 12 tahun memiliki kepadatan tulang kurang dari standar. 

"Karenanya, disarankan agar anak Indonesia mengonsumsi beberapa produk pangan seperti susu, sereal, dan margarin yang difortifikasi dengan kalsium serta vitamin D," tulis Victoria dalam penelitiannya.

Sementara dalam jurnal Kementerian Kesehatan, Edwi Saraswati dan Basuki menuliskan bahwa tingkat kematangan pertumbuhan tulang Si Buah Hati akan berkembang lebih matang bila mendapatkan suplementasi makanan berkalsium tinggi, ketimbang yang tidak. 

Pemberian asupan kalsium ini dilakukan secara konsisten. Bila saja dihentikan, pertumbuhan tulang Si Buah Hati tidak akan secepat ketika menerima asupan kalsium.

Untuk mendukung pertumbuhan tulang Si Buah Hati, Bunda bisa memberikan susu pertumbuhan yang mengandung probiotik, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Tulang yang Kuat Dukung Si Kecil Bereksplorasi
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Pentingnya Kebiasaan Makan Bersama untuk Si Buah Hati

Published date

Membangun komunikasi yang baik dengan Si Buah Hati, bisa dimulai dari meja makan. Salah satunya dengan membiasakan kegiatan makan bersama. Apalagi, Si Buah Hati yang sudah berusia di atas 1 tahun selalu ingin mencoba segala sesuatu sendiri. Dan ketika makan bersama keluarga, secara tidak langsung ia akan belajar dari Bunda dan anggota keluarga lain cara menyendok dan menyuap makanan sendiri.

Mengutip buku Parenting untuk Orang Tua Sibuk!, kebiasaan makan bersama di keluarga mendatangkan banyak efek positif bagi kehidupan anak. Misalnya saja, anak akan terhindar dari risiko obesitas. Sebab ketika bersantap bersama di rumah, menu yang tersaji adalah masakan rumahan yang kesehatan dan tingkat nutrisinya lebih terjamin ketimbang makanan siap saji.

Si Buah Hati yang makan bersama dan duduk di kursi hingga setiap anggota keluarga menyelesaikan aktivitas makan cenderung mempunyai berat dan indeks massa tubuh (body-mass index/BMI) yang lebih rendah. BMI adalah pengukuran tubuh berdasarkan berat dan tinggi seseorang.

Sementara menurut dr Suririnah, penulis Buku Pintar Mengasuh Batita, acara makan bersama dengan anggota keluarga akan meningkatkan proses perkembangan anak. Baik perkembangan motorik, sosial, emosional, maupun bahasa. "Anak akan belajar bagaimana menggunakan peralatan makan, saling berkomunikasi, berbagi makanan, membangun sopan-santun di meja makan, hingga menikmati makanannya," tulis Suririnah.

Makan bersama juga dianggap salah satu cara untuk mengatasi mogok makan pada Si Buah Hati alias gerakan tutup mulut (GTM). Selain itu, makan bersama akan melatih perilaku makan yang benar (feeding rules). Cara untuk melatih perilaku makan yang benar, seperti dikutip dari idai.or.id, adalah dengan membuat lingkungan yang menyenangkan bagi Si Buah Hati saat menyantap makanannya dan membiasakan makan bersama keluarga di meja makan. Jika tidak memungkinkan untuk makan bersama, sebaiknya Si Buah Hati dilatih makan di meja makan.

Dari sisi pengasuhan anak, kebiasaan makan bersama di dalam keluarga merupakan salah satu upaya untuk mensejahterakan anak dan mencegah pemiskinan jiwa anak. Orang tua sebagai pengasuh harus mengembangkan budaya dignity, respect, supportive, protective and caring dalam keluarga, agar anak-anak tumbuh penuh percaya diri dan merasa dicintai.

Image Article
Pentingnya Kebiasaan Makan Bersama untuk Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Latih Si Buah Hati Mandiri untuk Ketangguhannya di Masa Depan

Published date

Pastinya orang tua bahagia jika buah hatinya mandiri dan memiliki prinsip hidup yang kuat. Anak mandiri biasanya mampu menentukan prinsip hidup. Sehingga ia mampu mengatasi persoalan yang dihadapi dan tidak mudah terpengaruh dengan lingkungan sekitar. 

Si Buah Hati pun akan menjadi lebih bertanggung jawab atas diri sendiri dan mampu membuat prioritas dalam hidup.

Menurut psikolog anak Efnie Indrianie, M.Psi., mengajarkan kemandirian pada Si Buah Hati penting dilakukan sejak usia dini. Alasannya, proses perkembangan kemandirian membutuhkan waktu yang panjang. 

Usia prasekolah adalah waktu yang tepat untuk memulai penanaman kemandirian pada Si Buah Hati. Di usia ini Si Buah Hati masih suka meniru perilaku orang tua. Dengan catatan, Si Buah Hati tidak mengalami gangguan tumbuh kembang anak.

“Di usia 3 tahun ini anak sudah cerdas," kata Efnie, Sabtu, 25 Juli 2015. "Anak berada di fase mampu meniru apa yang dilakukan oleh orang-orang sekitarnya. Bahkan, Si Buah Hati mulai mengerti sebuah larangan, instruksi, hingga teguran."

Melatih kemandirian pada Si Buah Hati tidak hanya menjadikannya lebih bertanggung jawab ketimbang teman-teman sebayanya. Ia juga akan terdidik untuk menolong dirinya sendiri (self-help). Konsep ini sebaiknya dipegang kuat oleh Bunda sejak awal melatih kemandirian pada Si Buah Hati.

Cara Melatih Kemandirian pada Anak Usia Prasekolah

Bunda dapat mulai dari rutinitas di rumah yang bersifat natural. Untuk anak usia prasekolah, kemandirian dapat dilatih dengan membiarkan Si Buah Hati memilih makanan maupun minuman yang diinginkannya. Kemudian biarkan Si Buah Hati makan dan minum sendiri di kursi khusus makan (high chair). 

Kemampuan motorik Si Buah Hati sudah mampu memegang peralatan makan dan minum dan mengarahkannya ke mulut. Tugas Bunda adalah memberikan kepercayaan pada Si Buah Hati untuk makan tanpa bantuan.

“Wajar jika Si Buah Hati belum rapi saat makan sehingga banyak remah makanan yang jatuh di sekitarnya. Saat seperti ini Bunda sebaiknya tidak memberikan teguran maupun celaan, tugas Bunda adalah mengawasi dan mengarahkan,” jelas Efnie yang juga berprofesi sebagai dosen di Universitas Katolik Maranatha, Bandung.

Efnie meyakini bila melatih kemandirian melalui rutinitas di rumah dapat dilakukan secara konsisten. Karena ini diajarkan langsung oleh orangtua dan keluarga di sekitar Si Buah Hati. 

Selain itu, pelatihan kemandirian melalui rutinitas di rumah tidak membutuhkan suasana maupun sarana khusus layaknya di sekolah.

Melalui rutinitas di rumah, Si Buah Hati pun dapat merasa aman dan mampu mengembangkan penguasaan diri. Peningkatan kemampuan ini bakal membuat Si Buah Hati menguasai perubahan yang lebih besar. 

Kunci kesuksesan pelatihan kemandirian melalui rutinitas itu adalah konsistensi dari orang tua dan keluarga yang tinggal bersama Si Buah Hati, dengan menggunakan satu metode yang sama. "Disiplin dari orang tua dalam menerapkan metode tadi juga akan berpengaruh terhadap Si Buah Hati."

Peningkatan kemandirian Si Buah Hati, perlahan bisa terlihat dari perubahan tingkah lakunya. Ia tidak akan kaget jika disuruh melakukan segala sesuatu sendirian. Manfaat lain dari melatih kemandirian adalah kemampuan emosional dan nilai sosial yang dimiliki Si Buah Hati.

Secara emosional, kemandirian mampu meningkatkan kepercayaan diri Si Buah Hati (self esteem). Seperti kala Si Buah Hati harus berpisah dalam waktu singkat dengan orangtuanya karena sudah mulai bersekolah. 

Kemandirian tidak membuat ia lantas menangis tak mau melepaskan gandengan tangan Bunda, melainkan masuk kelas dengan nyaman dan dapat beradaptasi dengan lingkungan baru dengan baik karena mampu mengontrol diri.

Pada perkembangan di fase berikutnya, kemandirian mampu membentuk anak menjadi individu yang mempunyai konsep diri, penghargaan diri sendiri, dan mengatur diri sendiri (self regulation). "Anak akan mudah membuat prioritas hidup sesuai dengan nilai-nilai kehidupan," ujar Efnie.

Yuk Bunda, mulai latih kemandirian Si Buah Hati dari rumah dengan rutinitas. Untuk anak usia prasekolah, Bunda bisa memberikan Susu DANCOW 3+ Nutritods sebagai pelengkap nutrisi. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Latih si Kecil Mandiri untuk Ketangguhannya di Masa Depan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Ajak Si Buah Hati Eksplorasi Alam untuk Tumbuhkan Kepercayaan

Published date

Di usia 1 tahun, Si Buah Hati tengah berada pada masa membangun kepercayaan (trust) dengan Bunda sebagai figur utama, kemudian Ayah, dan lingkungan sekitar. Untuk Si Buah Hati, proses penumbuhan trust itu sangat berpengaruh pada pembentukkan kepercayaan diri.

Membangun kepercayaan Si Buah Hati bisa Bunda lakukan melalui beberapa tahapan. Diawali dari stimulasi dalam rumah, eksplorasi di lingkungan luar namun masih sekitar rumah, kemudian eksplorasi di tempat-tempat baru yang lebih jauh atau asing bagi Si Buah Hati. 

Menurut psikolog anak, Ratih Ibrahim, tahapan ini bisa Bunda lakukan seiring dengan meningkatnya rasa percaya diri Si Buah Hati. Di dalam rumah, Ratih mengatakan, Bunda bisa membangun kepercayaan Si Buah Hati dengan cara bermain yang menyenangkan. Seperti bermain "ciluk ba". 

Dalam permainan itu, Bunda mengajarkan Si Buah Hati bahwa sesuatu atau seseorang yang pergi akan kembali lagi. Hal ini melatih Si Buah Hati agar tidak cemas saat Bunda harus meninggalkannya, sebab tahu bila Bunda akan kembali lagi.

"Eksplorasi di lingkungan sekitar rumah sangat dianjurkan untuk dilakukan setiap hari," kata Ratih. "Saat usia Si Buah Hati masih 1 atau 2 tahun, ajak saja keluar rumah belajar menginjak rumput atau main hujan."

Kalau Si Buah Hati sudah lebih berani dan percaya diri, Bunda bisa mengajaknya berjalan-jalan ke tempat yang lebih jauh seperti ke kebun raya atau kebun binatang. Dapat pula bereksplorasi ke pantai, dan ajari Si Buah Hati menginjak pasir pantai atau menyentuh biota laut.

Lalu, bagaimana bila Bunda sibuk bekerja di kantor dan tidak bisa selalu menemani Si Buah Hati bermain di rumah? 

Menurut Ratih, Bunda dapat meluangkan waktu sepulang kerja dengan bercengkrama dengan Si Buah Hati. Sesingkat apapun kesempatan Bunda untuk berinteraksi dengan Si Buah Hati, berusahalah agar kesempatan tersebut tidak terbuang sia-sia. "Sehingga Bunda tidak kehilangan momen attachment dengan Si Buah Hati," ujar Ratih.

Yang bisa Bunda lakukan adalah menyapa Si Buah Hati dengan hangat saat tiba di rumah, menanyakan kejadian atau pengalaman yang dialaminya selama ditinggal, atau menjadi pendengar yang baik. 

Bunda dapat pula memberikan afeksi atau perilaku kasih sayang pada Si Buah Hati seperti memeluk, mencium, menggelitik, mengelus, mengobrol, kelonan, juga main bersama.

Pada malam hari, Bunda bisa mengantarkan Si Buah Hati tidur sambil membacakan cerita dongeng. Akhiri dengan kecup kening dan katakan bahwa Bunda sangat mencintainya. 

"Di saat-saat tertentu, upayakan Bunda bisa kembali ke rumah lebih cepat sehingga memaksimalkan waktu yang tersisa dengan Si Buah Hati sebelum beristirahat," kata dia.

Dukung eksplorasi Si Buah Hati dengan memberikan pelengkap nutrisi, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Eksplorasi Alam Tumbuhkan Kepercayaan Si Kecil Pada Bunda
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off