Latih Si Buah Hati Mandiri untuk Ketangguhannya di Masa Depan
14-11-2020
Pastinya orang tua bahagia jika buah hatinya mandiri dan memiliki prinsip hidup yang kuat. Anak mandiri biasanya mampu menentukan prinsip hidup. Sehingga ia mampu mengatasi persoalan yang dihadapi dan tidak mudah terpengaruh dengan lingkungan sekitar.
Si Buah Hati pun akan menjadi lebih bertanggung jawab atas diri sendiri dan mampu membuat prioritas dalam hidup.
Menurut psikolog anak Efnie Indrianie, M.Psi., mengajarkan kemandirian pada Si Buah Hati penting dilakukan sejak usia dini. Alasannya, proses perkembangan kemandirian membutuhkan waktu yang panjang.
Usia prasekolah adalah waktu yang tepat untuk memulai penanaman kemandirian pada Si Buah Hati. Di usia ini Si Buah Hati masih suka meniru perilaku orang tua. Dengan catatan, Si Buah Hati tidak mengalami gangguan tumbuh kembang anak.
“Di usia 3 tahun ini anak sudah cerdas," kata Efnie, Sabtu, 25 Juli 2015. "Anak berada di fase mampu meniru apa yang dilakukan oleh orang-orang sekitarnya. Bahkan, Si Buah Hati mulai mengerti sebuah larangan, instruksi, hingga teguran."
Melatih kemandirian pada Si Buah Hati tidak hanya menjadikannya lebih bertanggung jawab ketimbang teman-teman sebayanya. Ia juga akan terdidik untuk menolong dirinya sendiri (self-help). Konsep ini sebaiknya dipegang kuat oleh Bunda sejak awal melatih kemandirian pada Si Buah Hati.
Cara Melatih Kemandirian pada Anak Usia Prasekolah
Bunda dapat mulai dari rutinitas di rumah yang bersifat natural. Untuk anak usia prasekolah, kemandirian dapat dilatih dengan membiarkan Si Buah Hati memilih makanan maupun minuman yang diinginkannya. Kemudian biarkan Si Buah Hati makan dan minum sendiri di kursi khusus makan (high chair).
Kemampuan motorik Si Buah Hati sudah mampu memegang peralatan makan dan minum dan mengarahkannya ke mulut. Tugas Bunda adalah memberikan kepercayaan pada Si Buah Hati untuk makan tanpa bantuan.
“Wajar jika Si Buah Hati belum rapi saat makan sehingga banyak remah makanan yang jatuh di sekitarnya. Saat seperti ini Bunda sebaiknya tidak memberikan teguran maupun celaan, tugas Bunda adalah mengawasi dan mengarahkan,” jelas Efnie yang juga berprofesi sebagai dosen di Universitas Katolik Maranatha, Bandung.
Efnie meyakini bila melatih kemandirian melalui rutinitas di rumah dapat dilakukan secara konsisten. Karena ini diajarkan langsung oleh orangtua dan keluarga di sekitar Si Buah Hati.
Selain itu, pelatihan kemandirian melalui rutinitas di rumah tidak membutuhkan suasana maupun sarana khusus layaknya di sekolah.
Melalui rutinitas di rumah, Si Buah Hati pun dapat merasa aman dan mampu mengembangkan penguasaan diri. Peningkatan kemampuan ini bakal membuat Si Buah Hati menguasai perubahan yang lebih besar.
Kunci kesuksesan pelatihan kemandirian melalui rutinitas itu adalah konsistensi dari orang tua dan keluarga yang tinggal bersama Si Buah Hati, dengan menggunakan satu metode yang sama. "Disiplin dari orang tua dalam menerapkan metode tadi juga akan berpengaruh terhadap Si Buah Hati."
Peningkatan kemandirian Si Buah Hati, perlahan bisa terlihat dari perubahan tingkah lakunya. Ia tidak akan kaget jika disuruh melakukan segala sesuatu sendirian. Manfaat lain dari melatih kemandirian adalah kemampuan emosional dan nilai sosial yang dimiliki Si Buah Hati.
Secara emosional, kemandirian mampu meningkatkan kepercayaan diri Si Buah Hati (self esteem). Seperti kala Si Buah Hati harus berpisah dalam waktu singkat dengan orangtuanya karena sudah mulai bersekolah.
Kemandirian tidak membuat ia lantas menangis tak mau melepaskan gandengan tangan Bunda, melainkan masuk kelas dengan nyaman dan dapat beradaptasi dengan lingkungan baru dengan baik karena mampu mengontrol diri.
Pada perkembangan di fase berikutnya, kemandirian mampu membentuk anak menjadi individu yang mempunyai konsep diri, penghargaan diri sendiri, dan mengatur diri sendiri (self regulation). "Anak akan mudah membuat prioritas hidup sesuai dengan nilai-nilai kehidupan," ujar Efnie.
Yuk Bunda, mulai latih kemandirian Si Buah Hati dari rumah dengan rutinitas. Untuk anak usia prasekolah, Bunda bisa memberikan Susu DANCOW 3+ Nutritods sebagai pelengkap nutrisi. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.
Disclaimer
Madu penting untuk perkembangan indra perasa Si Buah Hati. Namun, sebaiknya madu tidak diberikan kepada Si Buah Hati yang berusia di bawah 12 bulan, kecuali telah diproses dengan tekanan dan suhu tinggi untuk membunuh kandungan bakteri penyebab botulisme di dalamnya.
Penggunaan madu pada setiap produk DANCOW telah diproses dan diuji agar aman dikonsumsi oleh Si Buah Hati.