Hal yang Harus Diperhatikan Saat Si Buah Hati Akan Sekolah
14-11-2020
Topik 'masuk sekolah' sering mencuat dalam obrolan Bunda dan Ayah bahkan sebelum Si Buah Hati memasuki usia sekolah. Setiap orang tua punya pertimbangan sendiri dalam memilih waktu yang tepat untuk memasukkan Si Buah Hati ke sekolah.
Ternyata ada banyak faktor yang menentukan; seperti umur anak, kesiapan pribadi Si Buah Hati, sampai imbauan pemerintah. Kadang pengaruh lingkungan dan keluarga juga mempengaruhi keputusan Bunda
Ketika semua faktor itu dikombinasikan, seperti apa hasilnya? Nah, di artikel kali ini, ada empat orang Bunda yang akan berbagi pengalaman mereka.
Pertama, Adisty Kanastari yang memilih memasukkan Lanang Hayoming Bumi, anak laki-lakinya yang akan berumur 5 tahun di bulan Agustus 2015, untuk mulai masuk TK A di tahun ajaran ini.
Setelah berdiskusi panjang dengan sang Ayah, Bunda satu ini mantap memasukkan Si Buah Hati ke TK agar dia puas bermain sesuai tahap perkembangannya. Adisty juga hanya mengajari Lanang baca tulis jika Si Buah Hati memintanya.
Dengan cara ini, Si Buah Hati tidak merasa dituntut untuk belajar dan justru menagih kepada Bundanya untuk diajak membaca serta menulis.
Di sekolah, walau Lanang jadi salah satu murid tertua di kelasnya, Adisty bersyukur karena kematangan emosi dan kepercayaan diri Si Buah Hati terlihat menonjol dibanding teman-teman yang lain.
"Murid lainnya masih ditunggu sama orang tua di dalam kelas sementara Lanang sudah lepas sendiri. Kebersihan pribadinya juga baik, Lanang sudah bisa pipis sendiri," kata Bunda yang bekerja sebagai arsitek lepas ini.
Diskusi yang cukup dalam menentukan waktu masuk sekolah ini juga penting dilakukan. Bunda bukan hanya perlu mempertimbangkan pendapat Ayah, anggota keluarga lain, ataupun pakar yang paham pendidikan. Proses dialog dengan Si Buah Hati juga perlu dalam mengambil keputusan. Contohnya yang dilakukan Laila Qhistina saat akan memasukkan Aril Rafi Ibrahim ke SD.
Bunda yang satu ini benar-benar mendengarkan pendapat Si Buah Hati dalam menentukan waktu masuk sekolah. Bukan hanya bertanya tentang besarnya keinginan Aril masuk SD di tahun ini, Laila bahkan mengajaknya berkeliling ke SD pilihan. Lalu membiarkan Si Buah Hati merasakan atmosfer calon sekolah barunya.
"Karena anaknya sudah sekolah TK 2 tahun jadi waktu umur 6 tahun dia tidak mau TK lagi dan maunya masuk SD. Dia pilihnya di SDN 15 Pangkalpinang," kata Bunda yang bekerja sebagai PNS di Bangka Belitung ini.
Sementara itu Mira Gartina Sumawijaya lebih melihat faktor kesiapan dan kemandirian ketika memutuskan waktu yang tepat bagi Manika Zahirah Wibowo masuk sekolah. Sekarang Manika yang baru genap berusia 5 tahun sudah duduk di kelas TK B.
Ketika berada di sekolah, Manika menunjukkan perbedaan sikap yang drastis jika dibandingkan saat ada di rumah. "Menurut cerita guru-gurunya, Manika lebih tertib, lebih mandiri di sekolah dibanding di rumah," kata Bunda yang punya dua anak ini.
Laporan perkembangan Manika dari gurunya juga menggembirakan, Si Buah Hati cukup punya prestasi di bidang menari dan main musik. Karena itu, Bunda yang mengelola bisnis produksi mukena ini pun yakin untuk memasukkan Manika ke SD di tahun ajaran mendatang.
Kesiapan Si Buah Hati masuk sekolah memang berbeda-beda dan bisa jadi tidak bergantung pada umurnya. Ketika Si Buah Hati lahir di akhir tahun, seringkali Bunda menghadapi dilema karena usia yang tanggung ketika tahun ajaran baru datang.
Dilema itu pernah menghampiri Wina Widyana Dimyati ketika ingin memasukkan Queenie Alvia Letisha ke sekolah. Karena Queenie lahir pada bulan Desember, artinya usia Si Buah Hati belum genap ketika tahun ajaran baru.
Karena ingin memberikan kesempatan belajar bersosialisasi, tahun lalu Wina mencoba memasukkan Si Buah Hati ke TK A ketika Queenie berusia 3,5 tahun. Setelah diobservasi selama setahun, ternyata Si Buah Hati masih punya tantangan komunikasi dan kemandirian.
Akhirnya sang Bunda berdiskusi dengan Ayah dan guru Si Buah Hati kemudian memutuskan bahwa Queenie yang sekarang berusia 4,5 tahun akan mengulang TK A di tahun ini.
Untuk Si Buah Hati yang memasuki usia sekolah, bisa diberikan DANCOW 5+ Nutritods. Susu pertumbuhan ini mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.
Disclaimer
Madu penting untuk perkembangan indra perasa Si Buah Hati. Namun, sebaiknya madu tidak diberikan kepada Si Buah Hati yang berusia di bawah 12 bulan, kecuali telah diproses dengan tekanan dan suhu tinggi untuk membunuh kandungan bakteri penyebab botulisme di dalamnya.
Penggunaan madu pada setiap produk DANCOW telah diproses dan diuji agar aman dikonsumsi oleh Si Buah Hati.