Ciri-ciri Anak Kekurangan Zat Besi dan Cara Mencegahnya

Published date

Untuk mendukung tumbuh kembang Si Buah Hati, Bunda perlu memastikan ia mengonsumsi zat besi yang cukup pada makanan dan minuman hariannya. Dari informasi di laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia disebutkan zat besi sebagai mineral yang berperan penting dalam pembentukan hemoglobin dalam sel darah merah. 

Hemoglobin sendiri merupakan jenis protein yang membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Tak hanya berguna bagi orang dewasa, zat besi juga menjadi salah satu nutrisi yang penting untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak. 

Kekurangan zat besi pada anak usia sekolah dapat menghambat kinerja otak anak dan memicu berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah anemia defisiensi besi.

Dampak Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi merupakan suatu keadaan di mana kadar zat besi di dalam tubuh tidak mencukupi untuk mempertahankan fungsi fisiologis yang normal. Tanpa zat besi yang cukup, tubuh tubuh tidak dapat memproduksi sel darah merah yang sehat, sehingga distribusi oksigen dalam tubuh tidak dapat berjalan dengan optimal. Mudah merasa lelah dan sering sesak napas bisa menjadi ciri anak kekurangan zat besi yang paling jelas terlihat.

Ciri-ciri Anak Kekurangan Zat Besi

Melansir dari situs Kemenkes, kurangnya kadar zat besi pada anak-anak juga dapat mengganggu kemampuan tubuhnya untuk berfungsi secara optimal. Selain mudah lelah dan sesak napas, tanda kekurangan zat besi pada anak usia sekolah biasanya baru terdeteksi saat terjadi anemia defisiensi besi. 

Beberapa ciri kekurangan zat besi pada anak yang harus Bunda waspadai antara lain sebagai berikut: 

  1. Kulit terlihat lebih pucat dari biasanya. Hal ini karena pada dasarnya hemoglobin dalam sel darah merah memberikan warna merah dalam darah. Saat kadarnya menurun, maka darah menjadi kurang merah. 

  2. Tangan dan kaki terasa dingin karena peredaran darah ke tangan dan kaki yang tidak lancar.

  3. Pertumbuhan dan perkembangan yang melambat.

  4. Nafsu makan menurun drastis sebab zat besi memengaruhi produksi hormone ghrelin, yaitu hormon yang mengatur rasa lapar.

  5. Pernapasan yang tidak normal dan cepat. Hal ini terjadi karena otot-otot dalam tubuh tidak mendapatkan asupan oksigen yang cukup untuk melakukan aktivitas harian. Akibatnya, laju pernapasan meningkat karena tubuh berusaha mendapatkan oksigen lebih banyak, sehingga menyebabkan sesak napas.

  6. Sering mengalami infeksi, sebab zat besi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Saat kadarnya menurun, maka anak-anak lebih mudah terpapar infeksi.

  7. Mempengaruhi perubahan mood dan konsentrasi menurun pada anak sehingga akan berpengaruh pada prestasinya di sekolah. 

Baca Juga: Manfaat Vitamin D dari Susu FortiGro

Cara Mencegah Kekurangan Zat Besi pada Anak

 Kekurangan zat besi pada anak usia sekolah bisa dicegah dengan memenuhi kebutuhan zat besi melalui asupan harian, yakni makanan dan minuman bergizi seimbang dan mengandung zat besi. 

Perlu diketahui bahwa kebutuhan zat besi pada anak usia sekolah (6–12 tahun) yang dianjurkan seperti yang disebutkan dalam Angka Kecukupan Gizi dan Kementerian Kesehatan adalah 8–10 mg/hari . 

Bunda dapat memenuhi kebutuhan gizi Si Buah Hati melalui asupan makanan dan minuman bergizi. Beberapa makanan bergizi yang bisa dikonsumsi anak-anak untuk memenuhi kebutuhan zat besinya antara lain daging merah, ayam, ikan, telur, cokelat hitam, kerang kacang-kacangan, bayam, brokoli, dan juga dilengkapi dengan memberikan susu. 

Untuk membantu mencukupi kebutuhan gizi anak, Bunda dapat memberikan DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan untuk anak usia 6–12 tahun dengan kandungan vitamin dan mineral dalam segelas susu DANCOW FortiGro yang dapat mendukung proses tumbuh kembangnya seperti:

  1. Kandungan vitamin dan mineral yang dapat mendukung proses belajar dan meningkatkan imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, dan D.

  2. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks).

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Manfaat DANCOW FortiGro ini tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluargandan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.

DANCOW FortiGro juga tersedia kemasan UHT siap minum dengan pilihan rasa yang disukai Si Buah Hati, yaitu Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi untuk bekal sekolah atau dalam perjalanan. 

Setelah memahami ciri-ciri anak kekurangan zat besi dan cara pencegahannya, pastikan untuk selalu memenuhi kebutuhan gizi anak dengan baik ya, Bunda!

Image Article
Ciri-ciri Anak Kekurangan Zat Besi dan Cara Mencegahnya
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Menanamkan Nilai Jujur Sejak Dini: Pentingnya Jujur di Sekolah

Published date

Sebagai orang tua, tentunya kita ingin anak tumbuh sebagai pribadi yang jujur. Hal ini dapat ditunjukkan melalui perkataan, perilaku jujur di sekolah, maupun di mana pun mereka berada. Namun, satu hal yang tak bisa dipungkiri adalah kenyataan bahwa pola pikir anak akan berubah seiring dengan bertambahnya usia dan pada akhirnya membuat mereka terkadang mengatakan kebohongan kecil. 

Kebanyakan anak berbohong sebagai bentuk perlindungan bagi dirinya sendiri akibat tidak dapat memenuhi harapan dari orang tuanya yang terlalu tinggi. Namun tak sedikit juga yang berbohong untuk alasan lain, mulai dari menghindari masalah, membuat orang lain merasa senang dan terkesan, atau untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan. 

Meski beberapa kebohongan kecil pada anak terlihat sepele, tapi Bunda sebaiknya tidak membiarkannya untuk terbiasa berbohong dan mulai menumbuhkan sikap positif sejak dini. Ini karena kejujuran merupakan salah satu hal penting pada kehidupan yang harus ditanamkan pada anak sejak usia muda agar dapat tumbuh sebagai seseorang dengan karakter baik saat dewasa kelak. Untuk mengetahui bagaimana cara mengajarkan anak agar jujur, yuk simak penjelasannya berikut ini.

Peran Perilaku Jujur dalam Pembentukan Karakter Anak

Pada dasarnya, kejujuran memiliki arti yang sangat luas dan lebih dari sekedar tidak berbohong. Melansir informasi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, kejujuran berkaitan erat dengan integritas dan kepercayaan, sehingga harus ditunjukkan baik melalui perkataan maupun perbuatan. Hal ini sangat penting untuk diajarkan pada anak sejak dini agar mereka dapat tumbuh menjadi pribadi yang dapat dipercaya orang lain dan mampu menjalin hubungan baik dengan banyak orang. 

Pentingnya Perilaku Jujur di Sekolah

Selain lingkungan keluarga dan tempat tinggal, penting juga mengajarkan anak untuk menerapkan kejujuran di sekolah. Hal ini dilakukan untuk membangun kepercayaan antara siswa, guru, dan staf sekolah agar tercipta hubungan dan suasana belajar yang menyenangkan. Beberapa contoh perilaku jujur di sekolah yang bisa kita ajarkan pada anak antara lain:

  1. Berani mengaku saat melakukan kesalahan, baik saat mengerjakan tugas, ujian, atau saat berinteraksi dengan orang lain.
  2. Alih-alih mencontek atau mendapatkan bantuan dari orang lain, biasakan anak untuk mengerjakan tugas atau ujian sesuai dengan kemampuannya sendiri.
  3. Memberitahukan pada guru saat menjumpai ada pelanggaran sekolah yang dilakukan baik oleh orang lain maupun dirinya sendiri.
  4. Mampu menyampaikan informasi yang benar, misalnya saat seorang anak datang terlambat atau tidak mengerjakan pekerjaan rumah.
  5. Tidak berbuat curang dengan mengakui hasil kerja teman yang nilainya bagus sebagai hasil pemikirannya sendiri. 
  6. Membayar makanan atau jajan di kantin sesuai dengan nominal yang harus dibayarkan.

Baca Juga: Pilihan Susu untuk Anak Sekolah

Manfaat Berperilaku Jujur di Sekolah untuk Masa Depan Si Buah Hati

Tak hanya berlaku bagi orang dewasa, kejujuran merupakan nilai dasar yang harus ditanamkan sejak dini dalam kehidupan Si Buah Hati, termasuk di sekolah. Perilaku jujur di sekolah berperan penting dalam membentuk karakter individu serta juga menciptakan lingkungan belajar yang positif dan kondusif.

Contoh perilaku jujur di sekolah bukan hanya sekadar tentang menghindari kebohongan, tetapi juga bertanggung jawab, adil, serta terbuka dalam setiap tindakan dan keputusan. Dengan mengajarkan dan mempraktikkan kejujuran, anak tidak hanya mendapatkan kepercayaan dari teman dan guru, tetapi juga mempersiapkan diri mereka untuk masa depan yang lebih cerah dan sukses. Berikut ini manfaat berperilaku jujur di sekolah untuk masa depan Si Buah Hati.

1. Menumbuhkan kepercayaan

Pada usia dini, otak anak adalah spons yang mudah menyerap pola perilaku dan standar moral yang mereka lihat dan terima dari orang-orang di sekitarnya. Dengan menetapkan kejujuran sebagai norma, maka secara tidak langsung belajar untuk menjadi seseorang yang bisa dipercaya oleh lingkungannya.

2. Membangun harga diri dan kepercayaan diri

Saat anak dianggap sebagai seorang yang jujur dan dapat dipercaya oleh lingkungannya, maka hal ini bisa meningkatkan harga diri dan kepercayaan diri anak. Mereka cenderung merasa lebih aman dalam identitas dan kemampuan dirinya, sehingga sangat bermanfaat untuk perkembangan keseluruhan mereka.

3. Melatih anak untuk belajar mengambil keputusan dan memecahkan masalah

Kejujuran membantu Si Buah Hati untuk dapat berpikir dengan logis, sehingga membantu mereka dalam membuat keputusan mereka dalam hidup. Tak hanya itu saja, dengan menghadapi konsekuensi dari tindakan mereka secara jujur, Si Buah Hati juga belajar mengembangkan keterampilan pemecahan masalah. Si Buah Hati belajar untuk mengatasi dan memperbaiki kesalahan mereka daripada menghindari atau menyangkalnya.

4. Mendorong komunikasi yang terbuka

Anak yang berperilaku jujur juga cenderung menerapkan komunikasi yang terbuka dan jelas. Mereka tumbuh di lingkungan yang dapat mengekspresikan diri mereka dengan jujur dan mendengarkan orang lain dengan rasa hormat dan pengertian. Hal inilah yang akan membantu Si Buah Hati untuk dapat membangun hubungan yang sehat sepanjang hidupnya.

5. Mengajarkan tanggung jawab pada anak

Kejujuran mengajarkan Si Buah Hati untuk bertanggung jawab atas setiap tindakan yang mereka lakukan. Ketika mereka mengakui kesalahan mereka, mereka belajar pelajaran berharga tentang akuntabilitas, yang penting untuk pertumbuhan pribadi dan profesional.

6. Menciptakan lingkungan belajar yang positif

Ketika Si Buah Hati berperilaku jujur, hal ini menciptakan budaya saling menghormati dan keadilan di dalam kelas. Lingkungan positif ini meningkatkan pengalaman belajar dan mempromosikan rasa saling menghormati antara siswa dan guru.

7. Meningkatkan kemampuan akademik

Berperilaku jujur dalam lingkungan akademis memastikan bahwa Si Buah Hati melakukan pekerjaannya sendiri dan memahami materi, yang mengarah pada pembelajaran yang sesungguhnya dan kinerja akademis yang lebih baik. Kebiasaan ini sangat penting untuk mencapai jenjang pendidikan dan kesuksesan karier yang diinginkan.

8. Mempersiapkan anak untuk menghadapi tantangan di dunia nyata

Kejujuran mempersiapkan Si Buah Hati untuk dapat menghadapi tantangan di dunia nyata dengan baik, sehingga dapat membantu mereka dalam mencapai karier yang sukses, hubungan yang memuaskan, dan kedudukan yang dihormati dalam masyarakat.

Dampak Perilaku Jujur pada Kelancaran Aktivitas Belajar di Sekolah

Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perilaku jujur di sekolah dapat meningkatkan kepercayaan dan membantu anak dalam membina hubungan yang baik dengan teman, guru, dan staf sekolah. Tak hanya itu saja, kejujuran juga dapat menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan pada anak dan mencegah bullying, sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan optimal.

Cara Menanamkan Nilai Jujur Sejak Dini

Agar Si Buah Hati tumbuh sebagai orang yang dapat dipercaya, simak beberapa cara mengajarkan anak agar jujur seperti berikut ini: 

1. Berikan pemahaman soal kejujuran adalah nilai kehidupan yang penting

Cara mengajari anak jujur di sekolah, rumah, dan di mana pun ia berada adalah dengan mengajaknya berdiskusi. Beberapa hal yang bisa didiskusikan mulai dari arti kata jujur dan mengapa kejujuran menjadi nilai kehidupan yang sangat penting untuk diterapkan. Sampaikan juga bahwa melalui kejujuran mampu membantunya membangun hubungan baik dengan banyak orang dan membuatnya tumbuh sebagai orang yang bisa dipercaya.

Berikan juga pemahaman jika kita terlalu sering berbohong pada orang lain, maka kebiasaan ini bisa merusak kepercayaan yang sudah diberikan. Orang lain akan sulit membedakan kapan kita berbohong dan kapan kita mengatakan hal yang sebenarnya. Jika hal ini terjadi, maka anak tidak dapat menjalin hubungan baik dengan orang lain atau lingkungan sosialnya yang tentunya hanya akan membuatnya rugi.

2. Memberikan contoh perilaku jujur di sekolah maupun di lingkungan sosial

Anak merupakan peniru ulung dan mereka akan belajar nilai-nilai dengan melihat tindakan orang dewasa yang mereka hormati, terutama orang tuanya. Oleh karena itu, kita sebagai orang tua harus memberikan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saat berada di sekolah, ajarkan pada anak untuk selalu mengerjakan pekerjaan rumah atau ujian sekolah sesuai dengan kemampuannya sendiri, bukan hasil mencontek. Berapa pun nilai yang mereka dapatkan bukanlah menjadi permasalahan besar selama mereka mendapatkannya dengan cara yang jujur. 

Contoh lainnya adalah ketika berada di kantin sekolah yang cukup ramai dan membuat penjualnya tidak dapat mengawasi pembelinya satu per satu. Ajarkan pada anak untuk membayar sejumlah uang sesuai dengan makanan atau minuman yang mereka ambil, bukan sebaliknya. Saat menjumpai ada teman yang melakukan kecurangan, segera beritahukan pada si penjaga kantin dengan kalimat yang sopan.

3. Berikan pujian pada Si Buah Hati

Tak hanya anak, berkata jujur juga bisa menjadi hal yang cukup sulit untuk orang dewasa. Mengingat bahwa butuh keberanian yang cukup besar bagi seseorang untuk bersikap jujur, maka tidak ada salahnya bagi orang tua untuk berterima kasih atau memberikan pujian saat mereka berhasil melakukannya. Dengan begini, anak tahu bahwa orang tuanya merasa bangga terhadap kejujurannya dan termotivasi untuk terus menerapkan kejujuran dalam hidupnya.

Selain mengajarkan anak contoh perilaku jujur di sekolah maupun di lingkungan sosial untuk membentuk karakter yang baik, penting juga bagi orang tua untuk melengkapi asupan gizi anak dengan memberikan susu DANCOW FortiGro  2 kali sehari, yakni pagi dan malam hari sebelum tidur. DANCOW FortiGro  adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun. 

Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizi anak akan berbeda jika dibandingkan tahapan sebelumnya. Namun tak perlu khawatir, sebab dalam segelas susu DANCOW FortiGro  mengandung gizi yang dapat mendukung proses tumbuh kembangnya seperti:

  1. Kandungan vitamin dan mineral yang dapat mendukung proses belajar dan meningkatkan imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, dan D 

  2. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant dan Cokelat kemasan boks)

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium 

Manfaat DANCOW FortiGro ini tak hanya dapat dinikmati oleh anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. DANCOW FortiGro  tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.

DANCOW FortiGro  juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan pilihan rasa yang disukai Si Buah Hati, yaitu Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis jadi bekal sekolah atau camilan dalam perjalanan. Pastikan untuk mencoba beberapa cara mengajarkan anak agar jujur di atas dan penuhi kebutuhan gizinya dengan baik ya, Bunda!

Image Article
Menanamkan Nilai Jujur Sejak Dini: Pentingnya Jujur di Sekolah
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Mengenal Sekolah Ramah Anak: Pengertian dan Ciri-cirinya

Published date

Bagi orang tua, salah satu kewajiban yang harus dipenuhi untuk menunjang masa depan anak-anaknya adalah dengan menyediakan fasilitas pendidikan yang terbaik semasa hidupnya. Oleh karena itu, penting sekali untuk memilih sekolah ramah anak yang aman dan nyaman agar anak-anak dapat menuntut ilmu secara optimal, menyenangkan, dan terhindar dari tindak kekerasan. Namun, sebenarnya apa itu sekolah ramah anak? Yuk, temukan jawabannya di sini, Bunda! 

Pengertian Tentang Sekolah Ramah Anak

Melansir dari situs Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), sekolah ramah anak (SRA) merupakan satuan pendidikan formal, nonformal, dan informal yang aman, bersih dan sehat, peduli dan berbudaya lingkungan hidup, mampu menjamin, memenuhi, menghargai hak-hak anak dan perlindungan anak dari kekerasan, diskriminasi, dan perlakukan salah lainnya, serta mendukung partisipasi anak terutama dalam perencanaan, kebijakan, pembelajaran, pengawasan, dan mekanisme pengaduan terkait pemenuhan hak dan perlindungan anak dalam pendidikan.

Pada dasarnya, konsep sekolah ramah anak melibatkan tiga pilar besar, yaitu sekolah (tenaga pengajar dan fasilitas lainnya), orang tua, dan anak-anak yang bersama-sama menciptakan kondisi sekolah yang bersih, rapih, indah, sehat, aman, nyaman, dan inklusif. Dalam hal ini para tenaga pengajar juga berperan sebagai pembimbing, orang tua, sekaligus sahabat anak yang terlibat penuh dalam melindungi anak-anak dari ancaman yang ada di satuan pendidikan, menjaga keamanan fisik dan emosional anak, sehingga dapat mendukung perkembangan anak secara menyeluruh.

Prinsip-prinsip yang Melandasi Sekolah Ramah Anak

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) juga menjelaskan beberapa prinsip yang melandasi pembentukan dan pengembangan sekolah ramah anak sebagai berikut.

  1. Nondiskriminasi, yaitu memberikan kesempatan bagi setiap anak untuk dapat menikmati haknya dalam hal pendidikan tanpa diskriminasi berdasarkan disabilitas, jenis kelamin, suku bangsa, agama, dan latar belakang orang tua.

  2. Kepentingan terbaik bagi anak, yaitu menempatkan anak-anak menjadi pertimbangan utama dalam semua keputusan dan tindakan yang diambil oleh pengelola dan penyelenggara pendidikan yang berkaitan dengan anak didik.

  3. Menciptakan lingkungan yang menghormati martabat anak dan menjamin pengembangan holistik dan terintegrasi pada setiap anak.

  4. Menghormati hak anak, yaitu mencakup penghormatan atas hak anak untuk mengekspresikan pendapat bagi segala hal yang memengaruhi anak di lingkungan sekolah.

  5. Pengelolaan yang baik, yaitu menjamin transparansi, akuntabilitas, partisipasi, keterbukaan informasi, dan supremasi hukum di satuan pendidikan.

Ciri-ciri Sekolah Ramah Anak

Berdasarkan ‘Child-Friendly School Manuals’ yang dirancang oleh United Nations Children's Fund (UNICEF), berikut ini beberapa kriteria sekolah ramah anak yang bisa Bunda simak dan terapkan saat memilih fasilitas pendidikan yang terbaik bagi Si Buah Hati.

  1. Sekolah ramah anak mendorong kesetaraan dengan memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anak untuk mengakses dan berpartisipasi dalam pendidikan tanpa memandang jenis kelamin, ras, etnis, dan latar belakang.

  2. Memiliki kurikulum dan metode pengajaran yang dirancang untuk mendukung perkembangan holistic anak-anak dan disesuaikan dengan kebutuhan serta tingkat perkembangan masing-masing siswa.

  3. Memiliki tenaga pengajar yang berpikiran adil, bersemangat, jujur, sopan, inspirator, terampil, dan mendukung, dan dapat memberikan dampak positif pada sikap dan kepribadian siswa. Tenaga pengajar yang berkualitas juga akan selalu meluangkan waktu untuk memperbarui pengetahuan, meningkatkan keterampilan, dan menemukan cara untuk membuat siswa termotivasi serta terlibat saat mengajar

  4. Menyediakan fasilitas air bersih dan memiliki sanitasi yang memadai untuk menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan ramah anak. 

  5. Ciri-ciri sekolah ramah anak selanjutnya yaitu memiliki fasilitas belajar seperti kursi dan meja yang ergonomis dalam jumlah yang memadai, ruangan belajar dengan listrik serta pencahayaan yang baik, menyediakan toilet yang terpisah untuk laki-laki dan perempuan, serta memberikan kesempatan untuk berolahraga dan berekreasi.

  6. Sekolah wajib mengidentifikasi dan menghilangkan penyebab cedera baik di dalam gedung maupun halaman sekolah.

  7. Melibatkan orang tua dalam setiap kegiatan anak-anak di sekolah, seperti komunikasi terbuka antara sekolah dan orang tua, pertemuan rutin, serta dukungan orang tua dalam mendukung perkembangan anak di rumah.

  8. Mengajarkan strategi penanganan konflik yang positif untuk mencegah terjadinya bullying serta menerapkan pola disiplin yang positif melalui aturan dan sanksi yang adil dan mendidik. 

  9. Menyediakan akses ke layanan kesehatan dan dukungan psikologis bagi siswa, seperti konseling, pelayanan kesehatan mental, dan dukungan untuk masalah kesehatan lainnya termasuk peralatan P3K dan prosedur tanggap darurat yang baik.

  10. Sekolah ramah anak juga harus memiliki aturan yang tegas untuk menciptakan lingkungan belajar bebas narkoba, alkohol, dan tembakau.

Baca Juga: Cara agar Anak Jadi Pintar di Sekolah

Manfaat dari Sekolah Ramah Anak

Dengan memahami beberapa penjelasan di atas, maka bisa kita simpulkan bahwa manfaat yang bisa didapatkan dari sekolah ramah anak adalah sebagai berikut.

  1. Anak-anak dapat menikmati proses belajar-mengajar dengan aman, nyaman, dan lancar.

  2. Meminimalisir gangguan yang mungkin terjadi pada siswa didiknya, mulai dari ketakutan, bullying, pelecehan, pertengkaran, kekerasan baik verbal maupun nonverbal, hingga masalah narkoba.

  3. Mendukung dan membantu mengembangkan kemampuan serta keterampilan anak, baik dalam bidang akademis maupun nonakademis.

  4. Menciptakan aturan dan konsekuensi yang jelas bagi mereka yang melanggarnya.

Tak cukup hanya dengan menyediakan fasilitas pendidikan seperti sekolah ramah anak yang terbaik bagi Si Buah Hati, pastikan juga untuk melengkapi asupan gizinya dengan memberikan susu DANCOW FortiGro. DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun dengan kandungan vitamin dan mineral yang dapat mendukung proses belajarnya agar dapat berjalan dengan lancar, nyaman, dan menyenangkan.

Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizi anak-anak akan berbeda jika dibandingkan tahapan sebelumnya. Namun tak perlu khawatir, sebab dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi yang dapat mendukung proses tumbuh kembangnya seperti:

  1. Kandungan vitamin dan mineral yang dapat mendukung proses belajar dan meningkatkan imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, dan D. 

  2. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks).

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Manfaat DANCOW FortiGro ini tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi dan tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.

DANCOW FortiGro juga tersedia dalam kemasan UHT siap minum dengan pilihan rasa yang disukai Si Buah Hati, yaitu Cokelat, Stroberi, dan Vanila dan bisa jadi bekal sekolah atau camilan dalam perjalanan. Yuk, lengkapi persediaannya di rumah sekarang juga, Bunda!

Image Article
Mengenal Sekolah Ramah Anak: Pengertian dan Ciri-cirinya
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Ini 5 Tugas Ramadan Anak SD yang Bisa Dilakukan!

Published date

Bulan Ramadan merupakan saat yang tepat bagi umat muslim untuk berlomba-lomba melakukan kebaikan, tak hanya bagi orang dewasa tetapi juga anak-anak. Pasalnya, di momen inilah kita memiliki peluang yang sangat besar untuk mengumpulkan pahala sebanyak mungkin. Khusus untuk anak-anak usia sekolah, bulan puasa sangat identik dengan tugas Ramadhan anak SD yang harus mereka kerjakan. Beberapa kegiatan kreatif Ramadan juga bisa menjadi cara untuk mengajarkan Si Buah Hati tentang nilai-nilai mulia terhadap sesama. Untuk lebih jelasnya, yuk simak pembahasan berikut ini!

Mengapa Orang Tua Perlu Menanamkan Nilai Mulia sejak Dini?

Menurut informasi dari laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia menanamkan nilai mulia sejak dini merupakan hal yang penting dilakukan oleh orang tua untuk membangun karakter anak yang baik, jujur,dan rasa percaya diri yang tinggi saat tumbuh dewasa nanti. 

Menanamkan nilai mulia sejak dini juga dapat membantu anak-anak untuk dapat mengidentifikasi perasaan mereka, memahami cara berkomunikasi dengan orang lain, mengerti cara membangun hubungan yang kuat, mampu membuat keputusan dalam hidupnya, dan tak kalah penting juga untuk meningkatkan kemampuan berempati terhadap sesama. 

Nilai Mulia yang Mendukung Kepribadian Anak

Beberapa nilai mulia yang dapat ditanamkan kepada anak sejak dini antara lain nilai kejujuran, percaya diri, mandiri, keberanian, kesederhanaan, dan kesabaran dalam menghadapi berbagai hal. Nilai mulia tersebut yang dapat memberikan manfaat seperti: 

  1. Membantu anak-anak tumbuh menjadi orang dewasa yang berempati dan penuh pengertian.

  2. Menumbuhkan sikap pengendalian diri pada anak yang akan membantu meningkatkan kecerdasan emosional anak. 

  3. Nilai-nilai moral dapat membantu membangun karakter yang kuat yang dapat memancarkan kepositifan, kasih sayang, kebaikan, dan kejujuran.

  4. Membantu anak-anak berpikir sebelum membuat keputusan dalam hidupnya. 

  5. Mengembangkan karakter positif dan meningkatkan kepercayaan diri, sehingga mereka dapat menghadapi masa sulit dengan baik.

  6. Mendapatkan kepercayaan dan dihormati dari orang lain.

  7. Membantu anak-anak tumbuh sebagai individu yang bertanggungjawab dan menaati aturan.

Baca Juga: 5 Cara Mengajar Anak SD Kelas 1 yang Menyenangkan

Contoh Tugas saat Ramadan untuk Menanamkan Nilai Mulia 

Untuk membantu Bunda dalam menanamkan nilai mulia, berikut ini beberapa rekomendasi kegiatan anak di bulan Ramadan yang bisa dilakukan: 

  1. Kegiatan bersih-bersih bersama anak di bulan Ramadan. Dari kegiatan ini, anak akan belajar mengenai banyak hal, mulai dari belajar membantu orang lain, melatih rasa tanggung jawab untuk menjaga kebersihan lingkungan, dan juga meningkatkan hubungan antara orang tua dan anak.

  2. Membagikan makanan kepada orang-orang yang membutuhkan. Misalnya dengan membagikan takjil atau makanan menjelang berbuka puasa.

  3. Berpartisipasi dalam kegiatan amal, misalnya dengan mengumpulkan donasi yang nantinya dapat disalurkan kepada orang-orang yang membutuhkan.

  4. Tugas kegiatan Ramadhan selanjutnya adalah mengikuti pengajian dan mencatat isi dari ceramah yang didengarkan untuk kemudian diceritakan kembali.

  5. Mengadakan acara berbuka puasa bersama anak-anak yatim.

Nah, agar anak-anak bisa melaksanakan berbagai kegiatan Ramadan dengan lancar, pastikan kebutuhan gizinya tercukupi dengan baik selama bulan puasa dengan memerhatikan beberapa hal seperti: 

  1. Menyiapkan menu sahur dan buka puasa yang bergizi untuk anak, seperti sayur, daging, dan buah. Agar momen berpuasa di bulan Ramadan menjadi lebih menyenangkan, Bunda bisa mengajak anak untuk menyiapkan hidangan bersama.

  2. Berbuka dengan minum air mineral dan takjil sehat untuk anak berupa buah-buahan manis seperti kurma, susu, maupun makanan tradisional favoritnya.

  3. Memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan baik, melalui air mineral dan juga susu yang bisa dikonsumsi saat sahur dan berbuka. Susu dapat membantu memenuhi kebutuhan kalsium pada anak, mendukung kinerja otot, dan juga menjaga metabolisme tubuh selama berpuasa. 

Khusus untuk susu, Bunda bisa memberikan DANCOW FortiGro yang dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun, yang merupakan waktu terbaik bagi anak-anak untuk mulai belajar berpuasa dan dilengkapi dengan kandungan gizi seperti berikut: 

  1. Kandungan vitamin dan mineral yang dapat mendukung proses belajar dan meningkatkan imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, dan D.

  2. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks).

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Selain hadir dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream, DANCOW FortiGro juga tersedia dalam kemasan UHT siap minum dengan rasa yang disukai Si Buah Hati, yaitu Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi saat berbuka puasa. Jadi, pastikan DANCOW FortiGro selalu tersedia di rumah untuk mendukung aktivitas anak selama menjalankan puasa.

Image Article
Ini 5 Tugas Ramadan Anak SD yang Bisa Dilakukan!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Optimalkan Kebutuhan Gizi Anak saat Puasa

Published date

Meski anak-anak belum diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa Ramadan selama seharian penuh, namun tak sedikit dari mereka yang justru bersemangat untuk mencobanya. Sebagai orang tua, kita hanya bisa mendukungnya dengan baik. Salah satu caranya adalah dengan memastikan kebutuhan gizi anak terpenuhi dengan baik saat puasa. Agar puasa Si Buah Hati berjalan lancar, simak penjelasan mengenai tips penuhi gizi anak saat puasa berikut ini.

Pentingnya Memenuhi Kebutuhan Gizi Anak Saat Puasa

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang menyebutkan bahwa selama menjalankan puasa asupan makanan berkurang sebanyak 20–30 persen setiap harinya. Penurunan asupan makanan tentunya harus diimbangi dengan asupan makanan yang berkualitas baik saat sahur maupun berbuka puasa agar kebutuhan gizi anak saat puasa tetap terpenuhi. 

Memenuhi kebutuhan gizi anak usia 6–12 tahun saat puasa merupakan hal yang sangat penting untuk mendukung anak-anak tetap dapat melakukan proses belajar dan akitivitas harian dengan lancar dalam kondisi tidak mudah lelah dan gampang sakit ketika sedang berpuasa. 

Kebutuhan Gizi Anak saat Puasa 

Menurut penjelasan dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, berikut beberapa kebutuhan gizi anak usia 6–12 tahun saat puasa yang sebaiknya dikonsumsi Si Buah Hati.

Karbohidrat

Karbohidrat berperan sebagai sumber energi utama dalam tubuh, termasuk saat berpuasa. Jenis karbohidrat yang baik dikonsumsi sebagai menu sahur maupun berbuka adalah karbohidrat kompleks, seperti nasi merah, kentang, jagung, dan ubi. Anak-anak masih bisa mengonsumsi nasi putih, namun dalam porsi secukupnya ditambah dengan sayuran hijau. 

Protein

Selain memiliki peran untuk mempercepat pembentukan jaringan otot tubuh, protein juga berperan sebagai glikogen yang akan dipecah agar tubuh tetap berenergi selama berpuasa. Ada dua jenis protein yang bisa dikonsumsi, yaitu protein hewani dan nabati. Protein hewani contohnya adalah daging, telur, ikan, ayam, dan susu. Sedangkan protein nabati bisa didapatkan dari makanan seperti tahu, tempe, kedelai, kacang merah, dan kacang hijau.

Serat

Berperan untuk memperlambat proses perubahan karbohidrat menjadi gula, sehingga anak-anak bisa merasa kenyang lebih lama. Sumber serat yang paling baik untuk dikonsumsi adalah sayuran hijau.

Lemak

Meskipun kebutuhannya tidak sebanyak protein dan karbohidrat, namun lemak juga menjadi salah satu nutrisi yang diperlukan tubuh saat berpuasa. Namun, pastikan jenis lemak yang dikonsumsi adalah lemak sehat yang berasal dari beberapa makanan seperti ikan, alpukat, bayam, dan minyak zaitu, bukan aneka gorengan yang digoreng dengan minyak melimpah dan tidak memiliki nilai gizi di dalamnya.

Vitamin dan mineral 

Tubuh juga membutuhkan vitamin dan mineral selama berpuasa yang bisa didapatkan dari konsumsi buah-buahan tinggi air dan vitamin serta sayuran favorit anak-anak. Pastikan untuk memasukkan buah dan sayuran dalam menu sahur dan berbuka ya, Bunda!

Baca Juga: Cara Melatih Anak Puasa

Tips Memenuhi Kebutuhan Gizi Anak saat Puasa

Cara efektif yang bisa Bunda lakukan untuk mendukung anak agar dapat berpuasa dengan lancar adalah dengan memperhatikan hal berikut: 

  1. Cara penuhi kebutuhan gizi anak pada saat puasa yang utama adalah menyiapkan menu sahur dan buka puasa yang bergizi untuk anak, seperti sayur, daging, dan buah. Agar momen berpuasa di bulan Ramadan menjadi lebih menyenangkan, Bunda bisa mengajak anak untuk menyiapkan hidangan bersama.

  2. Berbuka dengan minum air mineral dan takjil sehat untuk anak berupa buah-buahan manis seperti kurma, susu, maupun makanan tradisional favoritnya.

  3. Memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan baik, melalui air mineral dan juga susu yang bisa dikonsumsi saat sahur dan berbuka. Susu dapat membantu memenuhi kebutuhan kalsium pada anak, mendukung kinerja otot, dan juga menjaga metabolisme tubuh selama berpuasa. 

Sebagai rekomendasinya, Bunda bisa memberikan DANCOW FortiGro yang sudah dilengkapi dengan vitamin serta mineral penting yang baik dikonsumsi saat sahur dan berbuka puasa untuk mendukung anak agar bisa tetap beraktivitas dan tidak lemas saat puasa. 

DANCOW FortiGro merupakan susu yang dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun dengan beberapa kandungan gizi sebagai berikut: 

  1. Kandungan vitamin dan mineral yang dapat mendukung proses belajar dan meningkatkan imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, dan D.

  2. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks).

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium

Selain hadir dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream, DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan pilihan rasa yang disukai Si Buah Hati, yaitu Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang pas jadi sajian untuk dikonsumsi saat berbuka puasa. 

Pastikan kebutuhan gizi anak terpenuhi dengan memberikan DANCOW FortiGro untuk membantu puasanya lancar dan dapat beraktivitas tanpa merasa lemas ya, Bunda!

Image Article
Optimalkan Kebutuhan Gizi Anak saat Puasa
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Takjil Manis untuk Anak: Pilihan yang Sehat dan Bergizi

Published date

Tanpa terasa, bulan suci Ramadan akan datang sebentar lagi. Anak-anak mulai tidak sabar untuk belajar berpuasa menahan rasa lapar dan haus selama hampir seharian penuh. Nah, agar momen puasa anak-anak menjadi lebih menyenangkan, yuk simak rekomendasi takjil manis untuk anak berikut ini!

Pentingnya Memilih Takjil Manis Namun Bergizi

Tak bisa dipungkiri bahwa takjil saat berbuka puasa selama bulan Ramadan menjadi salah satu hal yang membuat seseorang lebih semangat untuk berpuasa, tak hanya orang dewasa tetapi juga anak-anak. Pada umumnya, takjil yang berupa makanan dan minuman untuk anak buka puasa memiliki rasa yang manis dan lezat. Sayangnya, tak sedikit dari berbagai menu takjil yang tersedia merupakan sajian yang mengandung terlalu banyak santan atau minyak dan juga gula. 

Memilih menu takjil manis untuk anak saat berbuka puasa sebaiknya dilakukan secara teliti. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menganjurkan untuk mengawali berbuka puasa dengan minum air hangat dan dilanjutkan dengan makan makanan manis yang tidak asam seperti buah-buahan contohnya kurma. Hal ini karena buah kurma mengandung karbohidrat dan energi yang sangat baik untuk mengembalikan energi setelah berpuasa hampir seharian penuh. Selain menyehatkan, pemilihan makanan dan minuman untuk anak buka puasa yang dilakukan secara cermat juga memungkinkan untuk mencegah konsumsi gula berlebihan yang dapat memicu timbulnya penyakit diabetes pada anak-anak.

Pentingnya Membatasi Asupan Gula pada Anak

Membatasi asupan gula yang berasal dari menu takjil manis untuk anak adalah hal yang wajib dilakukan oleh setiap orang tua. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 30 tahun 2013, batasan konsumsi gula yang disarankan per hari adalah 10% dari total energi (200 kkal) atau setara dengan gula 4 sendok makan per orang per hari atau 50 gram per orang per hari. 

Bunda juga perlu mengetahui bahwa konsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula berlebihan dapat menimbulkan masalah kesehatan pada anak-anak, seperti diabetes tipe 2, obesitas, kerusakan gigi, penyakit jantung, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan penyakit hati berlemak (fatty liver). 

Tips Memilih Menu Takjil Sehat untuk Anak

Agar anak-anak tetap dapat menikmati takjil berbuka puasa yang lezat dan sehat tanpa harus mengonsumsi gula secara berlebihan, simak tips memilih makanan dan minuman untuk anak buka puasa berikut ini.

  1. Memastikan anak-anak mencukupi kebutuhan air mineral saat berbuka puasa. Hindari minuman bersoda karena kandungan gulanya sangat tinggi.

  2. Pilih buah-buahan segar yang mengandung serat, vitamin, dan mineral yang baik untuk kesehatan. Beberapa pilihan buahnya antara lain kurma, apel, pisang, semangka atau anggur.

  3. Memberikan makanan tradisional yang sehat dan dalam porsi kecil seperti bubur sumsum, kolak pisang, atau bubur ketan yang tidak mengandung gula berlebihan.

  4. Memberikan susu yang kaya akan kalsium dan protein untuk mendukung proses tumbuh kembang sekaligus mengembalikan energi anak-anak.

  5. Agar anak-anak semakin semangat berpuasa, pastikan untuk memberikan variasi makanan dan mempertimbangkan kebutuhan gizi harian anak-anak. 

Baca Juga: Cara Mengajarkan Anak Puasa dan Trik Melatih Kesabaran

Pilihan Takjil Manis yang Bergizi

Tak perlu bingung menyiapkan sajian berbuka, berikut ini beberapa rekomendasi takjil manis untuk anak yang bisa Bunda coba di rumah.

  1. Mencampurkan potongan kurma dan yoghurt.

  2. Jus buah segar favorit anak-anak, seperti jus alpukat, jus semangka, dan jus mangga.

  3. Bubur ketan hitam yang kaya akan serat dan antioksidan.

  4. Es buah yang berisi potongan buah manis favorit anak-anak.

  5. Bubur sumsum dengan siraman saus gula aren alami.

  6. Pisang bakar atau panggang yang diberi taburan bubuk kayu manis atau susu bubuk di atasnya. 

  7. Smoothies yang terbuat dari campuran buah dan susu dengan rasa favorit anak-anak.

Selain beberapa menu takjil manis untuk anak di atas, anak-anak juga bisa membatalkan puasanya dengan minum susu DANCOW FortiGro yang diberi tambahan es batu agar lebih menyegarkan. Selain memiliki rasa yang lezat dan disukai anak-anak, DANCOW FortiGro juga merupakan susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun dengan kandungan vitamin dan mineral yang dapat mendukung proses belajar agar dapat berjalan dengan lancar, seperti: 

  1. Kandungan vitamin dan mineral yang dapat meningkatkan imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, dan D.

  2. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks).

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium. 

Manfaat DANCOW FortiGro ini tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream sangat cocok dijadikan sebagai minuman saat sahur dan berbuka puasa.

DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila, sehingga lebih praktis dikonsumsi terutama saat buka puasa. Yuk, lengkapi persediaan DANCOW FortiGro sebagai pelengkap menu berbuka dan juga saat sahur!

Image Article
Takjil Manis untuk Anak: Pilihan yang Sehat dan Bergizi
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Makanan Tinggi Zat Besi untuk Kebutuhan Harian Anak Sekolah

Published date

Sama seperti protein dan vitamin D, zat besi merupakan jenis mineral yang sangat penting untuk dipenuhi guna mendukung proses tumbuh kembang anak usia sekolah agar berjalan dengan optimal. Oleh karena itu, pemberian makanan tinggi zat besi untuk anak sangat disarankan untuk mencegah terjadinya kekurangan zat besi yang dapat menghambat kinerja fungsi tubuh dan perkembangan otaknya. 

Untuk mengetahui peran dan seberapa banyak kebutuhan zat besi pada anak usia sekolah, yuk simak penjelasannya berikut ini!

Mengapa Zat Besi Penting untuk Anak Usia Sekolah?

Situs World Health Organization (WHO) atau badan kesehatan dunia menjelaskan bahwa setidaknya ada 300 juta anak di seluruh dunia mengalami anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi di tahun 2011. Sementara data tahun 2018 dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyebutkan bahwa 26,8% anak usia 5–14 tahun menderita anemia. 

Selain berperan penting dalam mendistribusikan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh dan membantu otot menyimpan serta menggunakan oksigen dengan baik, zat besi merupakan nutrisi penting yang diperlukan oleh tubuh untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan sel pada sistem kekebalan tubuh serta sistem saraf dan pengaturan metabolisme energi. 

Zat besi sangat penting bagi anak usia sekolah, sebab anak-anak usia 6–12 tahun sedang berada pada tahap perkembangan intelektual yang pesat dan optimalisasi kinerja kognitifnya (fungsi otak) dapat memberikan manfaat seumur hidup. 

Sebaliknya, kekurangan zat besi pada anak-anak dapat memicu anemia defisiensi besi, yaitu kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat dan jika tidak segera diatasi dapat memengaruhi proses tumbuh kembang anak. Maka tak heran jika orang tua disarankan untuk memberikan makanan yang mengandung zat besi untuk anak sejak dini.

Kebutuhan Zat Besi Anak Usia Sekolah

Meski orang tua disarankan untuk memberikan makanan yang tinggi zat besi untuk anak, namun pastikan untuk memberikannya sesuai dengan kebutuhan sesuai dengan usia anak-anak. Menurut Angka Kecukupan Gizi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kebutuhan makanan zat besi untuk anak sekolah adalah sebesar 8–10 mg setiap harinya. Kebutuhan zat besi ini dapat dipenuhi melalui asupan makanan dan minuman yang mengandung zat besi tinggi untuk anak setiap harinya.

Baca Juga: 7 Ide Menu Sarapan untuk Anak Sekolah

Pilihan Makanan dengan Zat Besi Jinggi

Berdasarkan penjelasan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, zat besi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

  1. Zat besi heme, yaitu zat besi yang berasal dari hemoglobin hewani (banyak ditemukan dalam daging) dan lebih mudah diserap oleh tubuh.

  2. Zat besi non-heme, yaitu zat besi yang berasal dari sumber nabati seperti kacang-kacangan dan sayuran.

Untuk mendukung kebutuhan gizi anak usia sekolah, maka Bunda bisa memberikan makanan yang mengandung zat besi untuk anak sebagai berikut: 

  1. Daging yang bisa berupa daging sapi, domba, ayam, dan kalkun.

  2. Ikan.

  3. Telur.

  4. Biji-bijian seperti sereal yang diperkaya dengan kandungan zat besi, roti gandum, pasta, dan nasi.

  5. Kacang-kacangan seperti lentil, dan kacang polong.

  6. Sayuran hijau seperti bayam, brokoli, kacang hijau, dan buncis.

Tak hanya makanan, minuman susu juga merupakan sumber asupan zat besi yang baik bagi anak usia sekolah. Bunda dapat memberikan susu DANCOW FortiGro yang mengandung tinggi zat besi yang dapat membantu melengkapi kebutuhan gizi keluarga. Konsumsi susu DANCOW FortiGro 2 kali sehari juga dapat membantu memenuhi 30% kebutuhan zat besi harian. 

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah (6–12 tahun) dengan kandungan vitamin dan mineral seperti: 

  1. Kandungan vitamin dan mineral yang dapat mendukung proses belajar dan meningkatkan imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, dan D.

  2. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks).

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Manfaat DANCOW FortiGro ini tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. DANCOW FortiGro tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.

DANCOW FortiGro juga tersedia dalam kemasan UHT siap minum dengan rasa yang disukai Si Buah Hati, yaitu Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis jadi menu bekal sekolah untuk mendukung Si Buah Hati dalam proses belajarnya. 

Pastikan untuk selalu memberikan makanan tinggi zat besi untuk anak sekolah pada asupan hariannya agar kebutuhan gizi Si Buah Hati tercukupi dengan baik, Bunda!

Image Article
Pilihan Makanan Tinggi Zat Besi untuk Anak Usia Sekolah
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

5 Cara Mengatasi Susu Bubuk yang Menggumpal

Published date

Jika dibandingkan dengan susu UHT, susu bubuk memang memiliki masa penyimpanan lebih lama bahkan masih bisa digunakan beberapa bulan kedepan selama kemasannya belum terbuka. Namun, Bunda tentunya pernah menjumpai susu bubuk menggumpal saat hendak melarutkannya dengan air, bukan? Untuk mengetahui penyebab susu menggumpal dan bagaimana cara mengatasinya, simak penjelasannya berikut ini.

Penyebab Susu Bubuk Menggumpal 

Dari keterangan Journal of Dairy Science menyebutkan bahwa susu bubuk terlalu menggumpal disebabkan oleh proses oksidasi atau penguraian yang dapat mengubah bentuknya, contohnya karena kemasan atau tempat penyimpanan susu yang tidak ditutup dengan baik, sehingga terpapar air, minyak, cairan tubuh, maupun udara. Hal inilah yang membuat molekul dalam susu bubuk tidak stabil dan pada akhirnya menggumpal, baik saat penyimpanan maupun ketika dilarutkan dengan air.

Susu bubuk yang sudah menggumpal sebaiknya tidak diberikan pada anak-anak karena mengandung bakteri atau kuman yang dapat memicu masalah kesehatan tubuh, terutama pada sistem pencernaannya. Selain susu yang menggumpal, jika terjadi perubahan warna dan bau, minuman tersebut sebaiknya tidak dikonsumsi lagi.

Selain cara penyimpanan yang salah, susu bubuk menggumpal juga bisa terjadi akibat cara pelarutan yang kurang tepat seperti berikut: 

  1. Susu bubuk yang digunakan tidak sesuai dengan takaran atau cara penggunaan (terlalu banyak), sehingga komposisi air dan susu bubuknya tidak seimbang.

  2. Melarutkan susu bubuk menggunakan air dingin atau air yang terlalu panas.

  3. Menuangkan susu bubuk sebelum air.

Tips Memilih Susu Bubuk yang Berkualitas

Agar terhindar dari masalah susu menggumpal, Bunda perlu mengetahui beberapa tips memilih susu untuk usia sekolah sebagai berikut: 

  1. Memilih susu sesuai dengan kebutuhan anak seusianya. Khusus untuk anak sekolah, pilih susu yang kandungan gizinya lengkap dan dapat mendukung tumbuh kembang, termasuk kepadatan tulangnya. 

  2. Memiliki kandungan protein sebagai sumber energi, membentuk otot, memproduksi hormon dan sel, meningkatkan metabolisme, menjaga daya tahan tubuh, memperkuat tulang, serta mengantarkan gizi ke bagian-bagian dalam tubuh. Menurut Angka Kecukupan Gizi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kebutuhan protein anak usia sekolah adalah 25–55 gram setiap harinya.

  3. Mengandung kalsium untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi, membantu kontraksi otot, stimulasi saraf, dan menjaga tekanan darah. Menurut Angka Kecukupan Gizi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kebutuhan kalsium harian anak sekolah (6–12 tahun) sekitar 1.000–1.200 mg setiap harinya. Agar penyerapan kalsium berjalan optimal, pastikan juga untuk memilih susu yang dilengkapi dengan kandungan vitamin D untuk menjaga metabolisme kalsium sehingga berperan langsung terhadap kesehatan tulang.

  4. Dilengkapi dengan kandungan vitamin A untuk menjaga kesehatan mata dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak usia sekolah.

  5. Mengandung vitamin C yang berperan sebagai antioksidan dan penting untuk ketahanan tubuh sekaligus membantu menyerap zat besi. 

  6. Vitamin B kompleks, yaitu vitamin B1, B2, B6, serta B12 yang berperan untuk mendukung kemampuan memori dan meningkatkan mood belajar.

  7. Diperkaya zat besi dan zink. Zat besi berperan dalam menjaga metabolisme, termasuk penyimpanan oksigen dan mengantarkannya ke bagian tubuh yang membutuhkan, sedangkan zink penting untuk menjaga fungsi imunitas dan kesehatan saraf. 

Khusus untuk susu bubuk, perhatikan juga beberapa hal berikut ini sebelum memberikannya pada Si Buah Hati: 

  1. Memastikan kemasan susu bubuk tertutup rapat untuk mencegah paparan kuman dan bakteri.

  2. Memerhatikan tanggal kedaluwarsa yang tertera pada kemasan susu bubuk. 

  3. Tips memilih susu bubuk yang juga tak kalah penting adalah dengan memerhatikan kandungan gula di dalam susu. 

Baca Juga: Manfaat Susu FortiGro Full Cream

Cara Penyajian Susu agar Tidak Menggumpal

Jika susu bubuk terlalu menggumpal akibat kesalahan pada saat melarutkannya, maka segera atasi dengan beberapa cara berikut ini: 

  1. Memastikan bahwa susu bubuk yang dibeli sudah terdaftar resmi pada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta tidak kedaluwarsa atau mengalami perubahan warna dan bau.

  2. Memastikan gelas dan sendok dalam kondisi bersih dan kering, sehingga susu tidak terlalu menggumpal.

  3. Susu bubuk menggumpal bisa terjadi karena terlalu banyak saat menuangkannya. Untuk mengatasinya, coba tambahkan air hangat dan pindahkan pada gelas yang lebih besar. Aduk perlahan hingga susu larut sempurna.

  4. Hindari melarutkan susu bubuk menggunakan air yang terlalu panas atau dingin. Untuk lebih baiknya, Bunda bisa ikuti petunjuk pada cara pembuatan di kemasan, sebab ada beberapa susu bubuk yang mudah larut meski diseduh tanpa air panas. 

  5. Agar larut sempurna, Anda juga bisa menggunakan alat pengocok atau blender untuk memastikan bahwa susu bubuk tercampur secara merata.

Tips Menyimpan Susu Bubuk agar Tidak Menggumpal

Untuk mencegah susu bubuk menggumpal dan tetap dapat merasakan manfaatnya secara optimal, simak cara penyimpanan yang baik berikut ini: 

  1. Tetap menyimpannya di dalam kemasan kaleng susu bubuk dan menutupnya dengan rapat.

  2. Simpan di tempat yang sejuk dan tidak terpapar sinar matahari langsung.

  3. Jika ingin memindahkan susu bubuk ke wadah penyimpanan, sebaiknya pilih wadah kedap udara yang bersih, kering, dan memiliki penutup yang rapat.

  4. Gunakan sendok takar yang bersih untuk mencegah paparan kuman dan bakteri.

Rekomendasi susu bubuk yang bisa Bunda berikan untuk memenuhi kebutuhan gizi harian anak-anak adalah DANCOW FortiGro. DANCOW FortiGro merupakan susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun agar proses tumbuh kembangnya berjalan optimal. Hal ini karena dalam segelas DANCOW FortiGro memiliki kandungan vitamin dan mineral seperti:

  1. Kandungan vitamin dan mineral yang dapat mendukung proses belajar dan meningkatkan imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, dan D.

  2. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks).

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium. 

Tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. DANCOW FortiGro Instant memiliki formula yang mudah larut, sehingga tidak menggumpal ketika diseduh, bahkan meski tanpa air panas. Selain itu, Bunda juga dapat memberikan DANCOW FortiGro Cokelat yang bisa langsung larut saat disajikan dalam air dingin. 

DANCOW FortiGro ini juga dapat dinikmati oleh seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. 

Tak hanya itu saja, DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan pilihan rasa yang disukai Si Buah Hati, yaitu Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi untuk bekal sekolah atau dalam perjalanan. Yuk, lengkapi persediaannya sekarang juga!

Image Article
5 Cara Mengatasi Susu Bubuk yang Menggumpal
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Tepat untuk Meningkatkan Percaya Diri pada Anak SD

Published date

Selain mengasah kecerdasan otak, anak juga membutuhkan memiliki kecerdasan emosional yang baik dimana salah satunya adalah rasa percaya diri untuk membantunya meraih prestasi dan sukses di kemudian hari. 

Menurut informasi dari laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, anak sekolah dengan rasa percaya diri yang tinggi cenderung lebih siap untuk menantang diri mereka untuk belajar hal baru dan mencapai kesuksesan yang diinginkan. Hal ini karena rasa percaya diri dapat melahirkan rasa yakin pada kemampuannya sehingga akan mendorong seseorang untuk bisa berusaha lebih keras untuk mewujudkan impiannya.

Memang tidak semua anak memiliki kadar rasa percaya diri yang tinggi. Tapi tenang Bunda, hal tersebut dapat ditumbuhkan dan dilatih sejak dini. Untuk mengetahui bagaimana cara meningkatkan percaya diri pada anak, yuk simak penjelasannya berikut ini!

Pentingnya Memiliki Percaya Diri yang Kuat pada Anak SD

Seiring dengan bertambahnya usia anak-anak, rasa percaya diri menjadi salah satu keterampilan yang harus mereka miliki agar dapat tumbuh sebagai individu yang sukses, baik dalam bidang akademis maupun lingkungan sosialnya. Untuk dapat berkembang dengan baik, anak-anak perlu percaya pada kemampuan yang dimilikinya, sehingga nantinya mereka juga mampu mengatasi keadaan saat mengalami kegagalan. 

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia menjelaskan pentingnya memiliki rasa percaya diri pada anak-anak baik saat berada di sekolah maupun lingkungan sosialnya sebagai berikut: 

  1. Anak-anak memiliki kemampuan bersosialisasi dan menjadi hubungan pertemanan dengan baik, terutama saat berada di lingkungan baru.

  2. Anak-anak mampu melihat dirinya sendiri dengan positif dan mampu mengenali kekurangan dalam dirinya. Kekurangannya inilah yang memotivasi mereka untuk terus belajar menjadi lebih baik lagi.

  3. Anak-anak menjadi lebih siap menghadapi berbagai tantangan dalam hidupnya. Misalnya saat menghadapi ujian sekolah, pemilihan ketua kelas, atau perlombaan yang diikuti.

  4. Anak-anak dan remaja dengan rasa percaya diri yang sehat juga cenderung memiliki lebih sedikit masalah perilaku, emosi yang cukup stabil, serta memiliki hubungan yang lebih sehat dengan keluarga dan teman sebayanya.

Baca Juga: Cara agar Anak Pintar di Sekolah

Tanda Anak Kurang Rasa Percaya Diri

Meski begitu, tak sedikit pula anak yang tidak memiliki rasa percaya diri yang cukup dalam dirinya. Ada banyak alasan kenapa anak tidak percaya diri, salah satunya adalah kurangnya dukungan dari orang-orang terdekatnya, termasuk orang tua yang membuat mereka tidak merasa dicintai dan dihargai, sehingga pada akhirnya mulai meragukan kemampuan dan harga dirinya sendiri. 

Penyebab anak tidak percaya diri dan pemalu yang datang dari lingkungan terdekatnya misalnya saat seorang anak selalu diremehkan dengan kalimat seperti “Ah, masa hal semudah itu saja kamu nggak bisa, sih? Adik aja bisa, loh.” Jika hal ini terjadi secara terus-menerus, maka anak-anak juga akan cenderung meremehkan dirinya sendiri. Beberapa perilaku anak yang tidak percaya diri sebagai berikut: 

  1. Seringkali menyalahkan diri sendiri untuk kesalahan yang tidak diperbuatnya.

  2. Lebih senang untuk menyerah saat menghadapi kesulitan dan tidak mengerjakan tugas sekolah yang cukup sulit.

  3. Mengalami perubahan suasana hati yang cukup drastis.

  4. Tidak ingin mencoba berbagai hal baru dalam hidupnya. 

  5. Memiliki prestasi akademik, hubungan sosial, dan perkembangan yang kurang baik dibanding dengan anak-anak seusianya. Kondisi ini jugalah yang pada akhirnya menjadi penyebab anak tidak percaya diri di sekolah.

  6. Kesulitan menerima kritik dari orang lain, sehingga ia sulit menjalin pertemanan bahkan hingga membuatnya tidak memiliki teman di sekolah.

Cara Meningkatkan Kepercayaan Diri pada Anak

Agar anak-anak dapat tumbuh sebagai individu yang percaya terhadap kemampuan yang dimilikinya, berikut ini beberapa cara meningkatkan percaya diri pada anak. 

  1. Memberikan contoh yang baik pada Si Buah Hati. Tak perlu harus menjadi sempurna, cukup tunjukkan bahwa Bunda bisa menyelesaikan berbagai pekerjaan atau tugas dengan semangat dan optimis setiap harinya.

  2. Hindari memarahi anak saat mereka melakukan kesalahan. Sebaliknya, berikan pemahaman bahwa setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan dan yang terpenting adalah belajar dari kesalahan yang pernah dilakukannya. 

  3. Ajak anak untuk melakukan hal baru dalam hidupnya. Sebab dengan memperoleh keterampilan baru dapat membuat anak-anak merasa mampu dan percaya diri bahwa mereka bisa mengatasi setiap hal yang ada di dalam hidupnya. 

  4. Biarkan anak-anak untuk merasakan kegagalan. Sebab dari kegagalan ini mereka bisa belajar bahwa tidak berhasil mencapai hal yang diingankannya tak lantas membuatnya menjadi celaka. Justru membuatnya belajar dan berusaha lebih baik lagi kedepannya. 

  5. Berikan pujian untuk setiap usaha yang dilakukan oleh anak. Termasuk saat mereka mengalami kegagalan. Sebab kepercayaan diri tak hanya dibangun dari keberhasilan, tetapi juga saat anak-anak dapat kembali bangkit setelah mengalami kegagalan dalam hidupnya.

  6. Membantu anak menemukan minatnya. Tujuannya adalah untuk membantu anak-anak untuk mengembangkan identitas dirinya, sebuah hal yang sangat penting untuk membangun rasa percaya diri.

Selain beberapa hal di atas, cara meningkatkan percaya diri pada anak juga bisa diwujudkan dengan menunjukkan rasa cinta Bunda padanya. Biarkan mereka tahu bahwa orang tua dan keluarganya memiliki rasa cinta yang besar padanya apapun yang terjadi. Rasa cinta ini bisa berupa ucapan, pelukan, kecupan hangat, dan yang tak kalah penting adalah dengan memastikan bahwa kebutuhan gizinya terpenuhi dengan baik. 

Tak cukup hanya dengan makanan bergizi, Bunda juga bisa melengkapinya dengan memberikan DANCOW FortiGro. DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun agar proses tumbuh kembangnya berjalan optimal. Hal ini karena dalam segelas DANCOW FortiGro memiliki kandungan vitamin dan mineral seperti: 

  1. Kandungan vitamin dan mineral yang dapat mendukung proses belajar dan meningkatkan imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, dan D.

  2. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks).

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Manfaat DANCOW FortiGro ini tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.

DANCOW FortiGro juga tersedia dalam kemasan UHT siap minum dengan rasa yang disukai Si Buah Hati, yakni Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi untuk bekal sekolah atau dalam perjalanan. 

Semoga penjelasan mengenai penyebab anak tidak percaya diri dan cara mengatasinya di atas dapat menjadi inspirasi bagi Bunda untuk meningkatkan kepercayaan diri pada Si Buah Hati, ya!

Image Article
Cara Tepat untuk Meningkatkan Percaya Diri pada Anak SD
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Pentingkah Konsumsi Susu Tinggi Zat Besi untuk Anak? Ini Tipsnya!

Published date

Dalam kehidupan sehari-hari, konsumsi susu pada anak usia sekolah dipercaya mampu membantu mendukung proses tumbuh kembangnya agar berjalan dengan optimal. Melansir dari Healthline.com, asupan susu memiliki kaitan yang cukup erat dengan peningkatan pertumbuhan pada anak-anak, sebab dalam segelas susu terkandung nutrisi yang dapat mendukung pertumbuhan seperti protein, kalsium, dan juga hormon pertumbuhan. Selain protein dan kalsium, penting juga untuk memilih susu tinggi zat besi untuk meningkatkan fungsi kognitif anak usia sekolah.

Pentingnya Zat Besi bagi Perkembangan Anak

Berdasarkan penjelasan dari World Health Organization (WHO) atau badan kesehatan dunia, anak-anak usia sekolah (6–12 tahun) sedang berada pada tahap perkembangan intelektual yang kritis dan optimalisasi kinerja kognitifnya (fungsi otak) yang dapat memberikan manfaat hingga mereka dewasa kelak. Zat besi berperan penting dalam memproduksi sel darah merah yang sehat, sehingga tubuh dapat mendistribusikan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh dan membantu otot menyimpan serta menggunakan oksigen dengan baik. 

Selain itu, zat besi juga merupakan nutrisi penting yang diperlukan oleh tubuh untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan sel pada sistem kekebalan tubuh serta sistem saraf dan pengaturan metabolisme energi. Sebaliknya, kekurangan zat besi pada anak-anak dapat memicu anemia defisiensi besi, yaitu kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat dan jika tidak segera diatasi dapat memengaruhi proses tumbuh kembang anak. 

Untuk mencegahnya, pemberian makanan bergizi dan susu tinggi zat besi untuk anak SD sangat disarankan untuk memenuhi kebutuhan gizi hariannya dengan baik sekaligus mencegah terjadinya anemia defisiensi besi akibat kekurangan zat besi pada anak usia sekolah.

Baca Juga: Manfaat Vitamin D dari Susu FortiGro

Manfaat Konsumsi Susu Tinggi Zat Besi

Menurut informasi dari laman Kementerian Kesehatan, susu sapi merupakan bahan pangan berupa minuman yang penting bagi tubuh karena mengandung sejumlah gizi, seperti protein, vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh, dimana salah satunya adalah zat besi. Mengonsumsi susu tinggi zat besi untuk anak SD secara rutin dipercaya dapat memberikan manfaat seperti: 

  1. Kandungan susu tinggi zat besi dipercaya mampu membantu meningkatkan produksi sel darah merah dan melancarkan distribusi oksigen ke seluruh tubuh.

  2. Kandungan gizi dalam susu seperti protein, vitamin, dan sejumlah mineral seperti zat besi, membantu meningkatkan daya tahan tubuh anak lebih optimal. Dengan daya tahan tubuh yang kuat, anak jadi bisa mengikuti proses belajar dan beraktivitas dengan baik. 

  3. Manfaat lain susu tinggi zat besi adalah membantu meningkatkan kepadatan tulang, sebab susu memiliki kombinasi yang kuat termasuk kalsium, fosfor, kalium, protein, vitamin D, dan vitamin K2.

  4. Kandungan zat besi, kalium, B12, kalsium dan vitamin D di dalam susu juga sangat baik untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak-anak usia sekolah, sehingga sangat baik untuk mendukung perkembangan otaknya.

  5. Mencegah obesitas pada anak usia sekolah. Sebab susu dapat membuat perut terasa kenyang dalam waktu yang lebih lama.

  6. Konsumsi susu juga dapat meningkatkan kualitas tidur anak sehingga anak bisa tidur dan beristirahat secara maksimal yang akan bermanfaat untuk memulihkan energinya untuk beraktivitas kembali. 

  7. Manfaat susu tinggi zat besi untuk anak SD lainnya adalah membantu memperbaiki mood meningkatkan fokus. Hal ini akan membantu Si Buah Hati dalam proses belajar dan aktivitasnya sehingga bisa meningkatkan potensi dan prestasinya. 

 

Untuk membantu melengkapi gizi anak, Bunda bisa memberikan susu DANCOW FortiGro, yang merupakan susu yang diformulasikan khusus sekolah (6–12 tahun) dengan kandungan gizi penting yang dibutuhkan anak dalam tumbuh kembangnya. DANCOW FortiGro mengandung tinggi zat besi dimana mengonsumsi 2 gelas sehari dapat membantu memenuhi 30% asupan zat besi harian.

Selain protein dan kalsium yang sangat baik untuk meningkatkan kepadatan tulang dan membantu proses pertumbuhan anak usia sekolah, berikut ini kandungan yang ada dalam segelas DANCOW FortiGro. 

  1. Kandungan vitamin dan mineral yang dapat mendukung proses belajar dan meningkatkan imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, dan D.

  2. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks).

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Bunda dapat memberikan DANCOW FortiGro, dua kali sehari, yakni pada pagi dan malam hari sebelum tidur pada Si Buah Hati. DANCOW FortiGro tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan pilihan rasa yang disukai Si Buah Hati, seperti rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis jadi menu bekal sekolah atau dalam perjalanan. Jadi, pastikan DANCOW FortiGro selalu tersedia di rumah ya, Bunda.

Image Article
Pentingkah Konsumsi Susu Tinggi Zat Besi untuk Anak? Ini Tipsnya!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off