Kapan Anak Boleh Minum Susu UHT? Simak Penjelasan Berikut!

Published date

Dalam kehidupan sehari-hari, susu Ultra High Temperature (UHT) menjadi favorit banyak orang tua karena praktis, tahan lama, dan hadir dalam berbagai varian rasa. Sama seperti susu pada umumnya, susu UHT  mengandung sejumlah zat gizi penting yang dibutuhkan untuk mendukung proses pertumbuhan dan perkembangan, sehingga susu ini cocok untuk dijadikan sebagai snack sehat maupun bekal sekolah bagi Si Buah Hati. Meski begitu, tak sedikit juga orang tua yang masih bertanya-tanya, sebenarnya susu UHT untuk anak usia berapa? Yuk, simak penjelasannya berikut ini, Bunda!

Kapan Anak Boleh Minum Susu UHT?

Susu Ultra High Temperature (UHT) merupakan jenis susu yang diproses melalui pemanasan dengan suhu tinggi untuk membunuh bakteri dan mikroorganisme berbahaya tanpa menghilangkan kandungan zat gizi di dalamnya. Hal inilah yang membuat susu UHT memiliki waktu penyimpanan yang lebih lama baik di suhu ruangan maupun di dalam kulkas.

Lantas, bolehkah bayi minum UHT? Mengetahui kapan dan bagaimana pemberian susu UHT yang tepat ke dalam pola makan Si Buah Hati tak boleh dilakukan secara sembarangan. Pada anak-anak usia dibawah 1 tahun, pemberian susu UHT hanya boleh dijadikan sebagai bahan campuran dalam mengolah MPASI, bukan dikonsumsi secara langsung.

Kebutuhan kalori anak usia 1-2 tahun didapatkan dari 70% makanan padat yaitu makanan utama dan camilan, dan 30% dari makanan cair, seperti susu dan air mineral. Pada anak usia 1-3 tahun pemberian susu UHT dibatasi hanya 1-2 gelas saja, sedangkan untuk anak usia sekolah (6-12 tahun) sebanyak 2-3 gelas setiap harinya. Hal ini karena semakin bertambahnya usia, maka semakin besar pula kalori yang mereka butuhkan agar tetap aktif dan terpenuhi kebutuhan gizinya untuk menunjang proses belajarnya.

Manfaat Susu UHT untuk Anak Dalam Masa Pertumbuhan

Proses pemanasan dengan suhu yang sangat tinggi yang digunakan untuk mengolah susu UHT tidak lantas menghilangkan kandungan vitamin dan zat gizi di dalamnya. Kabar baiknya, saat ini juga sudah banyak produk susu UHT yang difortifikasi (diberi zat tambahan) dengan kalsium dan mikronutrien lainnya. Tak cukup hanya dengan mengetahui susu UHT untuk anak usia berapa, berikut ini beberapa manfaat susu UHT dalam masa pertumbuhan Si Buah Hati yang bisa Bunda simak.

  1. Sumber energi, sebab susu mengandung karbohidrat dan gula alami di dalamnya. Selain itu, susu susu juga merupakan sumber vitamin B, magnesium, dan asam lemak esensial yang berperan penting dalam pembentukan energi. Kandungan ini juga meningkatkan mood Si Buah Hati, sehingga ia dapat beraktivitas dengan lebih bersemangat dan bertenaga.
  2. Meningkatkan kecerdasan otak dan meningkatkan daya fokus anak-anak berkat kandungan seperti asam lemak omega 3, kalsium, protein, kalium, vitamin B dan vitamin D di dalam susu.
  3. Meningkatkan suasana hati karena susu UHT juga mengandung protein dan vitamin D yang dapat merangsang produksi hormon serotonin dalam tubuh, yaitu hormon yang mengatur perubahan suasana hati seseorang. 
  4. Menjaga kesehatan dan kekuatan tulang berkat kandungan kalsium, fosfor, kalium, protein, dan vitamin K  yang baik untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak usia sekolah.
  5. Menjaga daya tahan tubuh berkat kandungan protein, vitamin A, vitamin B, vitamin D, zinc, dan magnesium.

Baca Juga: Anak Cerdas Memiliki Kemampuan Konsentrasi Tinggi? Cek di Sini!

Tips Memilih Susu UHT yang Sesuai dengan Kebutuhan Nutrisi Anak

Agar Si Buah Hati bisa mendapatkan manfaat susu UHT secara optimal, berikut ini tips memilih susu UHT yang bisa Bunda simak.

  1. Memahami kebutuhan kalori anak dengan baik. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menjelaskan bahwa kebutuhan kalori anak-anak usia sekolah adalah sebesar 1800-2050 kkal setiap harinya.
  2. Memilih susu UHT yang tidak mengandung gula tambahan atau setidaknya memiliki kandungan gula yang rendah. Batas konsumsi gula harian yang dianjurkan untuk anak usia sekolah adalah sebesar 25 gram atau 2 sendok makan setiap harinya. Dalam hal ini, pemerintah telah  memperkenalkan logo Pilihan Lebih Sehat untuk membantu Bunda membuat pilihan minuman dan makanan sehat. Logo ini berbentuk centang hijau yang ditempatkan pada produk yang telah memenuhi kriteria lebih sehat dibandingkan produk sejenis di pasaran. Produk dengan logo ini memiliki kandungan gula, garam, dan lemak yang lebih rendah. Salah satu contoh penerapan logo Pilihan Lebih Sehat adalah pada minuman dalam kemasan susu DANCOW FortiGro UHT, yang berarti DANCOW FortiGro UHT memiliki batasan kandungan gula total di bawah 6 gram per 100 ml dan tidak mengandung pemanis alami maupun buatan. Produk ini lebih sehat dibandingkan minuman sejenis yang sering kali mengandung gula tambahan dalam jumlah besar.
  3. Memberikan susu UHT jika asupan zat besi dari makanan utama sudah tercukupi dengan baik.

Rekomendasi susu UHT yang bisa Bunda berikan untuk mendukung tumbuh kembang dan proses belajar Si Buah Hati adalah DANCOW FortiGro kemasan UHT. Dalam satu kotak DANCOW FortiGro UHT mengandung sumber Vitamin D, B1, B3, B6, dan Biotin di dalamnya.

Hadir dalam berbagai varian rasa, seperti rasa cokelat, stroberi, dan vanila yang praktis, DANCOW FortiGro UHT baik dikonsumsi saat sarapan, makan siang, snack time, di malam hari sebelum tidur, atau saat sedang dalam perjalanan. DANCOW FortiGro UHT juga kini menggunakan sedotan kertas, sehingga lebih ramah lingkungan.

Semoga informasi mengenai kapan anak boleh minum susu UHT di atas bisa membantu Bunda dalam memenuhi kebutuhan gizi Si Buah Hati dengan optimal, ya!

Image Article
Kapan Anak Boleh Minum Susu UHT_Simak Penjelasan Berikut
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Adakah Hubungan antara Pola Asuh Orang Tua terhadap Prestasi?

Published date

Menjalani peran sebagai orang tua pastinya selalu ingin yang terbaik bagi Si Buah Hati, termasuk dalam hal prestasi akademiknya di sekolah. Namun, masih banyak orang tua yang bertanya-tanya apakah ada pengaruh antara pola asuh orang tua terhadap prestasi anak? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.

Jenis Pola Asuh dan Dampaknya Terhadap Prestasi Anak

Anak yang mendapatkan pola asuh kurang baik dari orang tua cenderung memiliki prestasi belajar yang kurang baik, anak menjadi kurang bertanggung jawab, dan bersikap acuh terhadap tugas yang diberikan. Berikut ini empat jenis pola asuh menurut Jean Piaget seperti yang dilansir dari laman situs American Psychological Association.

1. Pola asuh permisif

Pola asuh gaya permisif akan memposisikan Bunda sebagai teman bagi Si Buah Hati. Umumnya orang tua permisif cenderung hangat, mengayomi anak-anaknya, dan memiliki tuntutan yang sangat rendah. Mereka akan memberikan kebebasan bagi anaknya untuk membuat keputusan sendiri dalam hidupnya dan menahan diri untuk tidak ikut campur kecuali anak-anak yang memintanya.

Positifnya, anak terlatih untuk membuat keputusan sendiri, memiliki harga diri yang baik, serta memiliki keterampilan sosial yang baik. Sayangnya, pola asuh ini bisa memicu masalah kesehatan seperti obesitas akibat anak bisa mengonsumsi berbagai makanan sesuka hati tanpa ada batasan dari orang tua.

Selain masalah kesehatan, anak-anak yang mendapatkan pola pengasuhan permisif juga cenderung lebih impulsif, banyak menuntut, egois, kurang bisa mengatur diri sendiri. Tuntutan orang tua yang sangat rendah membuat anak-anak menjadi kurang disiplin, sehingga mereka cenderung lebih sering melakukan kebiasaan negatif, seperti bebas menentukan waktu tidur, waktu bermain, makan, dan mengerjakan pekerjaan rumah.

2. Pola Asuh Otoritatif

Pola asuh ini disebut sebagai pola asuh anak paling ideal karena daya tanggap dan tuntutan sama-sama tinggi. Orang tua memiliki hubungan yang dekat dengan Si Buah Hati dan mendukung setiap hal positif yang mereka lakukan. Selain itu, orang tua juga selalu memberi penjelasan terlebih dahulu tentang dasar dari penerapan aturan serta menjelaskan sebab-akibat dari setiap perbuatan yang mungkin dilakukan oleh anak-anaknya.

Pola pengasuhan ini akan menghasilkan anak-anak yang bahagia, cakap, percaya diri, mandiri, bertanggung jawab, mampu mengelola emosinya dengan baik. Hubungan pola asuh dan anak berprestasi dapat terlihat dari pola asuh yang satu ini, karena anak-anak cenderung memiliki prestasi akademik yang baik di sekolah. Hal ini dapat terjadi karena pola asuh otoritatif memberi rasa aman dan nyaman bagi anak, serta mengurangi konflik antara orang tua dan anak.

3. Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter cenderung menerapkan komunikasi satu arah, di mana orang tua menetapkan aturan sangat ketat dan harus dipatuhi oleh anak-anaknya tanpa ada ruang untuk bernegosiasi. Orang tua menuntut anak untuk menjunjung tinggi standar-standar yang sudah ditentukan tanpa melakukan kesalahan. Saat anak-anaknya melakukan kesalahan, maka mereka akan mendapatkan hukuman yang cukup keras, baik berupa kekerasan verbal maupun fisik. Tak heran jika orang tua dengan pola asuh otoriter juga disebut dengan strict parents.

Si Buah Hati yang tumbuh dengan orang tua yang otoriter biasanya akan menjadi anak yang paling berperilaku baik di rumah. Hal ini karena mereka sadar akan konsekuensi yang didapatkan dari setiap perilakunya. Selain itu, mereka juga mampu mematuhi instruksi yang tepat untuk mencapai tujuan tertentu.

Sayangnya, pola asuh otoriter juga dapat memberikan dampak negatif terhadap perkembangan mental anak. Si Buah Hati akan tumbuh dengan tingkat agresi yang tinggi karena kesulitan mengontrol emosinya, pemalu, tidak memiliki kemampuan bersosialisasi, tidak mampu membuat keputusannya sendiri, memiliki harga diri yang rendah, dan membuat mereka untuk memberontak terhadap figur otoritas saat tumbuh dewasa nanti.

Baca Juga: Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Anak

4. Pola Asuh Abai

Pola asuh abai dinilai sebagai pola asuh yang paling tidak ideal karena membuat Si Buah Hati untuk bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Orang tua benar-benar lepas tangan dalam mengasuh, jarang berkomunikasi dengan anaknya, dan tidak memberi perhatian serta panduan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Hal ini membuat Si Buah Haticenderung tumbuh sebagai pribadi yang lebih tangguh dan mandiri dibanding anak-anak dari jenis pengasuhan lainnya. Sayangnya, mereka mengalami kesulitan dalam mengendalikan emosi dan memiliki kemampuan bersosialisasi yang buruk. Si Buah Hati juga dapat tumbuh sebagai individu dengan penghargaan diri rendah, memiliki kontrol diri yang rendah, rentan mengalami masalah mental, tidak bahagia, dan tidak memiliki prestasi akademis di sekolah.

Hubungan Pola Asuh dan Prestasi Belajar Anak

Si Buah Hati yang tumbuh dalam lingkungan keluarga yang hangat, nyaman, aman, dan harmonis cenderung dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Hal ini karena mereka mendapatkan perhatian, kasih sayang, rasa cinta, dan pendampingan dari kedua orang tuanya tanpa merasa dihakimi yang membuatnya tertekan.

Tak hanya itu saja, para Bunda yang menerapkan pola asuh yang baik juga selalu memenuhi kebutuhan gizi Si Buah Hati dengan baik. Pemberian gizi yang memadai mampu meningkatkan kesehatan dan fungsi otak bagi Si Buah Hati untuk dapat belajar dengan nyaman. Dengan begini, Si Buah Hati pun bisa mendapatkan prestasi akademik yang diinginkan di sekolah.

Selain pola asuh yang tepat, prestasi belajar juga dipengaruhi oleh beberapa faktor internal seperti kecerdasan, minat belajar anak, ketekunan, dan kebiasaan belajar yang memotivasinya untuk bersaing dengan teman seusianya. Tak lupa juga lingkungan sekolah yang kondusif juga memiliki pengaruh yang cukup besar bagi pencapaian prestasi akademik Si Buah Hati.

Tips Menerapkan Pola Asuh yang Mendukung Kesuksesan Anak

Bunda, setiap anak tentunya memiliki keunikan dan karakteristiknya masing-masing. Oleh karena itu, kita sebagai orang tua harus menyesuaikan pola asuh untuk dapat mendukung mereka agar tumbuh dan berkembang secara optimal, dan pastinya mendapatkan prestasi yang berguna bagi masa depannya. Perlu kerjasama yang baik antara Bunda dan Ayah dalam menerapkan pola asuh terhadap Si Buah Hati. Berikut ini beberapa tips pengasuhan yang dapat mendukung kesuksesan Si Buah Hati.

  1. Bunda dan Ayah harus kompak dalam berdiskusi mengenai tumbuh kembang Si Buah Hati dan menetapkan nilai-nilai dalam keluarga bersama-sama.
  2. Memberikan contoh yang baik pada Si Buah Hati. Berikan pujian dan apresiasi atas pencapaian yang dimiliki oleh Si Buah Hati. Tak hanya itu saja, Bunda juga bisa menjelaskan mengenai konsekuensi yang harus diterima Si Buah Hati saat mereka melakukan kesalahan. Konsekuensi ini bukanlah hukuman yang keras, melainkan hal yang sudah disepakati bersama. Misalnya tidak boleh bermain gadget saat akhir pekan jika mereka menolak untuk tidur siang atau berbuat yang tidak semestinya.
  3. Melakukan komunikasi yang efektif, di mana orang tua berusaha menjadi pendengar yang baik dan responsif terhadap Si Buah Hati. Bunda dan Ayah juga membebaskan Si Buah Hati untuk mengekspresikan perasaannya dengan caranya sendiri.
  4. Membuat jadwal harian yang harus dipatuhi oleh Si Buah Hati untuk melatih kedisiplinannya.
  5. Orang tua harus konsisten terhadap aturan yang sudah dibuat bersama dalam keluarga.
  6. Berikan kesempatan bagi Si Buah Hati untuk mencoba berbagai hal baru dalam hidupnya. 
  7. Mengajarkan Si Buah Hati mengenai sopan santun dan berbagi terhadap sesama.

Untuk mendukung kesuksesan Si Buah Hati di masa depan, pastikan untuk memenuhi kebutuhan gizi Si Buah Hati dengan baik sejak dini ya, Bunda. Berikan makanan bergizi dan juga susu sebagai pelengkap sebanyak dua gelas setiap harinya.

Khusus untuk anak-anak usia sekolah, Bunda bisa memberikan DANCOW FortiGro. DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6—12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Segelas DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kombinasi unik DHA dan Zat Besi yang dapat membantu proses belajar Si Buah Hati. 

DANCOW FortiGro mengandung berbagai vitamin dan mineral sebagai berikut:

  • Tinggi Zink, Tinggi Vitamin A, C, D yang berperan dalam mendukung daya tahan tubuh
  • DHA, Tinggi Zat Besi, Omega 6, Vitamin B1, B2, B6 dan B12 yang berperan dalam membantu proses belajar
  • Tinggi Kalsium dan Protein yang dapat membantu proses pertumbuhan

Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan pilihan rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanilla yang disukai Si Buah Hati. DANCOW UHT praktis dikonsumsi anak sebagai bekal sekolah, di sela-sela aktivitasnya di sekolah maupun di rumah, atau pun dalam perjalanan.

Tak hanya untuk anak-anak usia sekolah, kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini juga dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi terhadap susu sapi.

Image Article
Adakah Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua terhadap Prestasi Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Banyak Teman di Sekolah yang Bisa Diterapkan

Published date

Tak hanya berlaku bagi orang dewasa, memiliki banyak teman juga bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi anak-anak, terutama saat berada di sekolah. Berteman dengan banyak orang membantu Si Buah Hati untuk mengembangkan keterampilan sosialnya yang sangat penting untuk masa depannya kelak. Bagi sebagian anak, berteman mungkin akan terasa mudah, namun tak sedikit pula yang memerlukan usaha lebih keras untuk bisa bergaul dengan teman-teman sekelasnya. Bagaimana dengan Si Buah Hati Bunda? Yuk, simak cara agar anak banyak teman berikut ini!

Pentingnya Keterampilan Sosial dalam Lingkungan Sekolah

Keterampilan sosial merupakan hal yang penting untuk diajarkan pada anak-anak usia sekolah. Hal ini jugalah yang bisa dijadikan sebagai cara agar anak punya banyak teman baik di sekolah maupun lingkungan sosial lainnya. Berikut ini beberapa keterampilan sosial yang wajib dimiliki oleh Si Buah Hati.

-    Rasa empati
-    Pengaturan emosi
-    Keterampilan memecahkan masalah
-    Keterampilan pengambilan keputusan
-    Keterampilan komunikasi
-    Menjalin hubungan dengan teman dan keluarga
-    Pengetahuan diri
-    Kontrol diri

Saat Si Buah Hati memiliki keterampilan sosial yang memadai, ia mampu mengidentifikasi perasaannya sendiri dan memahami perasaan orang lain, melatih kemampuan berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya, membantu membangun hubungan yang kuat, dan melatih membuat keputusan yang baik dalam kehidupannya.

Baca Juga: Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Anak

Tips Agar Anak Banyak Teman di Sekolah

Hubungan pertemanan merupakan pengalaman yang menyenangkan dan penting dalam kehidupan setiap manusia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Dukungan sosial yang didapatkan dari pertemanan terbukti dapat meningkatkan harga diri, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Oleh karena itu, berikut ini beberapa cara agar anak punya banyak teman yang bisa Bunda ajarkan pada Si Buah Hati.

  1. Mengajak Si Buah Hati untuk mencoba berbagai aktivitas baru, misalnya dengan mendaftarkannya les mata pelajaran atau kegiatan ekstrakurikuler yang sama dengan teman sekolahnya.
  2. Berikan pemahaman pada Si Buah Hati bahwa tidak ada salahnya untuk mengajak orang lain berkenalan terlebih dahulu. Meski akan terasa canggung di awal, lama-kelamaan pasti mereka akan terbiasa.
  3. Ajarkan pada Si Buah Hati untuk tidak memberikan penilaian buruk pada teman di sekolah yang memiliki perbedaan minat atau pendapat dengan dirinya. berikan pemahaman bahwa pada dasarnya setiap orang memiliki keunikan dan ciri khasnya masing-masing, termasuk Si Buah Hati.
  4. Jelaskan bahwa hubungan pertemanan harus terjadi dua arah. Pertemanan yang sehat seharusnya bisa saling memberikan rasa senang dan nyaman satu sama lain. Oleh karena itu, pastikan untuk mengajarkan Si Buah Hati untuk saling membantu saat temannya membutuhkan bantuan.

Selain mengajarkan Si Buah Hati mengenai cara banyak teman di sekolah, pastikan untuk memenuhi kebutuhan gizinya dengan baik ya, Bunda. Saat kebutuhan gizi Si Buah Hati terpenuhi dengan baik, maka ia bisa lebih bersemangat untuk menjalani hari dan menjalin hubungan dengan teman di sekolahnya.

Tak cukup hanya dengan makanan bergizi, Bunda juga bisa melengkapi asupan Si Buah Hati dengan susu pertumbuhan. Salah susu yang bisa Bunda jadikan pilihan untuk dikonsumsi anak usia sekolah adalah DANCOW FortiGro.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6—12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Segelas DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kombinasi unik DHA dan Zat Besi yang dapat membantu proses belajar Si Buah Hati. DANCOW FortiGro mengandung berbagai vitamin dan mineral sebagai berikut:

  • Tinggi Zink, Tinggi Vitamin A, C, D yang berperan dalam mendukung daya tahan tubuh
  • DHA, Tinggi Zat Besi, Omega 6, Vitamin B1, B2, B6 dan B12 yang berperan dalam membantu proses belajar
  • Tinggi Kalsium dan Protein yang dapat membantu proses pertumbuhan

Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan pilihan rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanilla yang disukai Si Buah Hati. DANCOW UHT praktis dikonsumsi anak sebagai bekal sekolah, di sela-sela aktivitasnya di sekolah maupun di rumah, atau pun dalam perjalanan.

Tak hanya untuk anak-anak usia sekolah, kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini juga dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi terhadap susu sapi.

Image Article
Cara Banyak Teman di Sekolah yang Bisa Diterapkan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Ini 5 Cara Mengatasi Strict Parents yang Perlu Bunda Ketahui

Published date

Bunda, menjalani peran sebagai orang tua tentunya kita ingin menjadi sosok yang tegas untuk membuat Si Buah Hati tumbuh menjadi pribadi yang disiplin, bukan? Sayangnya, tak jarang pula ketika seseorang menerapkan aturan yang terlalu ketat justru bisa menimbulkan tekanan bagi Si Buah Hati. Kondisi inilah yang pada akhirnya membuat hubungan orang tua dan anak menjadi kurang harmonis sebagai dampak pola asuh strict parents.

Apa Itu Strict Parents?

Sebelum memahami lebih lanjut mengenai cara agar tidak menjadi strict parents, kita harus mengerti apa itu arti strict parents dengan baik. Melansir dari Healthline, strict parents adalah orang tua baik ayah, ibu, maupun keduanya yang menerapkan pola asuh yang ketat, tegas, memberikan banyak aturan dan pembatasan, serta cenderung kaku ketika menghadapi anak-anaknya.

Pada umumnya, strict parents menerapkan pola asuh yang ketat dan tegas karena rasa cinta, kepedulian, dan harapan yang begitu besar pada Si Buah Hati. Beberapa ciri-ciri strict parents antara lain:

  1. Seringkali menetapkan aturan yang ketat, tegas, serta menciptakan batasan yang jelas dan konsisten yang harus diikuti oleh Si Buah Hati.
  2. Memberikan hukuman keras atas kesalahan yang dilakukan anak, baik secara verbal maupun non-verbal.
  3. Memiliki harapan yang tinggi dan berharap Si Buah Hati akan memenuhinya setiap waktu.
  4. Tidak memberikan kesempatan pada Si Buah Hati untuk menyampaikan pendapatnya (komunikasi yang terbuka).
  5. Sulit menoleransi kesalahan yang diperbuat oleh anak.
  6. Jarang melakukan aktivitas yang menyenangkan dengan Si Buah Hati di rumah, karena merasa bahwa wibawanya harus tetap terjaga.
  7. Susah menerima perbedaan nilai dan pendapat dari orang lain, terutama dari Si Buah Hati.
  8. Jarang bahkan tidak pernah memperbolehkan Si Buah Hati untuk mengambil keputusan, bahkan untuk hal yang sederhana sekalipun.

Sayangnya, tidak semua orang sanggup untuk menghadapi tantangan menjadi strict parents, termasuk Bunda di rumah. Pasalnya, pola asuh ini tak hanya berpotensi menimbulkan tekanan yang cukup besar, tetapi juga bisa menyebabkan trauma pada Si Buah Hati akibat pola asuh yang terlalu tegas dan keras.

Baca Juga: Pengaruh Pola Asuh Anak terhadap Perkembangan Orang Tua

5 Cara Mengatasi Strict Parents

Nah, jika Bunda merasa bahwa aturan yang diterapkan di rumah terlalu kaku atau justru pasangan menjadi Ayah yang strict, penting untuk mengevaluasi dan mempertimbangkan pola asuh demi menemukan keseimbangan antara disiplin dan kasih sayang, sehingga tercipta keluarga yang lebih harmonis. Berikut ini beberapa cara mengatasi strict parents yang bisa disimak.

1. Bersikap Sabar

Cobalah untuk sabar ketika menjumpai pasangan menerapkan pola asuh yang strict. Tujuannya adalah untuk menghindari pertikaian atau perdebatan yang dapat merugikan banyak orang.

2. Mencoba Berkomunikasi

Selanjutnya, coba ajak pasangan untuk berdiskusi berdua dan mengevaluasi pola asuh yang selama ini diterapkan dalam keluarga. Diskusikan kembali apakah pola asuh yang diterapkan memberikan dampak yang baik atau justru sebaliknya. Bila perlu, mintalah bantuan pada ahli untuk menemukan solusi terbaik.

3. Belajar Mendengarkan

Cara terhindar menjadi strict parents selanjutnya adalah dengan belajar mendengarkan pendapat pasangan atau pihak lain mengenai pola asuh yang tepat bagi Si Buah Hati sesuai dengan karakternya.

4. Menanggapi Pembicaraan ke Arah yang Positif

Saat berdiskusi dengan pasangan mengenai pola asuh di rumah, pastikan untuk mengesampingkan ego dan bawalah pembicaraan ke arah yang positif. Jelaskan mengenai dampak pola asuh strict parents dalam keluarga, terutama pada Si Buah Hati.

5. Manfaatkan Waktu untuk Me Time

Menghabiskan waktu bersama keluarga juga bisa menjadi cara agar tidak menjadi strict parents. Cobalah ajak anggota keluarga untuk berjalan-jalan dan biarkan masing-masing menyampaikan pendapat atau perasaannya dengan bebas. Dengan begini, orang tua bisa sama-sama belajar untuk saling memperbaiki diri, dan Si Buah Hati pun dapat mencontoh hal-hal baik dalam hidupnya, terutama dari perilaku kedua orang tuanya.

Strategi untuk Menciptakan Hubungan Anak dan Orang Tua yang Harmonis

Lingkungan keluarga yang hangat dan penuh kasih sayang merupakan tempat yang paling tepat bagi anak-anak untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal. Ketika anak-anak memiliki hubungan yang baik dengan orang tuanya, maka mereka bisa belajar mengenai banyak hal dalam hidupnya dengan lebih nyaman. Beberapa cara terhindar menjadi strict parents dan menjalin hubungan yang harmonis antara orang tua dan anak yang bisa disimak antara lain:

  1. Selalu memberikan dukungan penuh pada Si Buah Hati untuk setiap keputusan dalam hidupnya. Namun, pastikan bahwa Bunda tetap memberikan arahan yang positif tanpa terkesan menghakimi, ya.
  2. Menghabiskan waktu bersama keluarga sebanyak mungkin.
  3. Menciptakan lingkungan yang hangat, penuh perhatian, saling percaya, dan saling menghormati antar anggota keluarga.
  4. Mencoba menjadi pendengar yang baik bagi Si Buah Hati. Berikan kebebasan bagi Si Buah Hati untuk mengekspresikan perasaannya.
  5. Membuat aturan bersama di rumah. Jelaskan juga mengenai konsekuensi yang harus diterima saat melanggarnya.

Sebagai orang tua, kita juga harus mulai membiasakan diri untuk tidak membatasi Si Buah Hati dalam memilih berbagai keputusan dalam hidupnya. Cukup jelaskan mengenai berbagai kemungkinan  risiko atau konsekuensi dari keputusan yang dipilih oleh Buah Hati. Biarkan mereka untuk merasakan kegagalan, sebab momen inilah yang dapat membantu mereka belajar untuk lebih baik kedepannya. Tujuannya adalah untuk membantu mereka tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri, bertanggungjawab, dan mandiri.

Dukung juga tumbuh kembang Si Buah Hati dengan memenuhi kebutuhan gizinya dengan baik, yaitu dengan memberikan makanan bergizi seimbang dan juga dilengkapi dengan susu. Untuk anak-anak usia sekolah, Bunda bisa memberikan DANCOW FortiGro.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6—12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Segelas DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kombinasi unik DHA dan Zat Besi yang dapat membantu proses belajar Si Buah Hati. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung:

  • Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Tinggi Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant & Cokelat kemasan box)
  • Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti Tinggi Zat besi, Zink, Vitamin A, C, & D
  • Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti Protein dan Kalsium.

Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan pilihan rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanilla yang disukai Si Buah Hati. DANCOW UHT praktis dikonsumsi anak sebagai bekal sekolah, di sela-sela aktivitasnya di sekolah maupun di rumah, atau pun dalam perjalanan.

Tak hanya untuk anak-anak usia sekolah, kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini juga dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi terhadap susu sapi.

Image Article
2 Ini 5 Cara Mangatasi Strict Parent yang Perlu Bunda Ketahui
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

DANCOW FortiGro Instant untuk Usia Berapa? Ini Penjelasannya!

Published date

Memilih susu untuk mendukung tumbuh kembang Si Buah Hati bukanlah hal yang bisa dilakukan dengan sembarangan. Kabar baiknya, susu DANCOW FortiGro Instant hadir untuk membantu melengkapi kebutuhan gizi Si Buah Hati setiap harinya. Hal ini berkat kandungan gizi seperti protein, zat besi, DHA, vitamin, dan mineral lainnya yang baik untuk mendukung proses belajarnya. Namun, masih banyak orang tua yang mungkin bertanya-tanya, DANCOW FortiGro Instant untuk usia berapa? Yuk, temukan jawabannya berikut ini!

Panduan Orang Tua Dalam Memilih Susu yang Tepat Sesuai Usia Anak

Sebelum mengetahui susu DANCOW instan untuk usia berapa, penting bagi orang tua untuk memahami cara memilih produk susu yang sesuai dengan kebutuhan Buah Hatinya. Susu yang baik dikonsumsi untuk anak usia sekolah adalah yang terbuat dari susu sapi. Susu sapi utuh mengandung sekitar 87% air. Sisanya, 13% mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral yang baik untuk meningkatkan kepadatan tulang.

Pada anak-anak usia sekolah, kebutuhan kalori yang harus dipenuhi menurut Angka Kecukupan Gizi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah sebesar 1800 kkal —2050 kkal, termasuk asupan kalsium sebesar 1000—1200 miligram dan 50—55 gram protein setiap harinya. Kebutuhan asupan gizi ini bisa berasal dari makanan dan juga dilengkapi dengan pemberian susu yang sesuai dengan usianya.

Pertimbangan selanjutnya dalam memilih susu bagi Si Buah Hati adalah dengan memerhatikan kandungan gula di dalam susu. Pada Permenkes Nomor 30 Tahun 2013 tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam dan Lemak Serta Pesan Kesehatan Pada Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji menyebutkan bahwa anjuran konsumsi gula per orang setiap harinya adalah 10% dari total energi atau setara dengan 3,5—4 sendok makan gula setiap harinya.

Mengingat bahwa anak-anak usia sekolah sedang berada dalam fase pertumbuhan dan perkembangan yang cukup pesat, pastikan juga bahwa susu yang Bunda pilih mengandung vitamin dan mineral yang mampu membantu meningkatkan perkembangan otak anak, seperti DANCOW FortiGro Instant.

Dancow Instant untuk Usia Berapa?

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah, yaitu anak-anak dalam rentang usia 6—12 tahun. DANCOW FortiGro yang mengandung vitamin dan mineral dapat mendukung proses belajar Si Buah Hati.

Meski begitu, kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini juga bisa membantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi terhadap susu sapi.

Baca Juga: Pengaruh Pola Asuh Anak terhadap Perkembangan Anak

Manfaat Kandungan Gizi dalam DANCOW FortiGro Instant

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6—12 tahun. DANCOW FortiGro yang tersedia dalam varian Instant, Cokelat, dan Full Cream, DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Berikut ini kandungan susu DANCOW Instant dan manfaatnya bagi anak-anak usia sekolah:

-    Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Tinggi Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant & Cokelat kemasan box)
-    Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti Tinggi Zat besi, Zink, Vitamin A, C, & D
-    Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti Protein dan Kalsium.

Untuk mendukung proses belajar Si Buah Hati di masa sekolahnya, Bunda bisa memberikan makanan bergizi dan juga dilengkapi dengan pemberian susu DANCOW FortiGro Instant. DHA adalah asam lemak esensial penting untuk perkembangan otak, sementara Zat Besi berperan membawa oksigen dalam darah untuk menjaga konsentrasi dan daya tahan tubuh. Sayangnya, anak usia 6—8 tahun hanya mencukupi 67,2% kebutuhan zat besi harian mereka. DANCOW FortiGro Instant hadir untuk bantu melengkapi 30% kebutuhan Zat Besi harian dengan mengonsumsinya sebanyak dua kali sehari, pada pagi dan malam hari sebelum tidur.

Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan pilihan rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanilla yang disukai Si Buah Hati. DANCOW UHT praktis dikonsumsi anak sebagai bekal sekolah, di sela-sela aktivitasnya di sekolah maupun di rumah, atau pun dalam perjalanan.

Yuk, lengkapi persediaannya di rumah sekarang juga!

Image Article
DANCOW FortiGro Instant untuk Usia Berapa_Ini Penjelasannya
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Waktu yang Tepat untuk Minum Susu: Pagi atau Malam Hari?

Published date

Dalam kehidupan sehari-hari, susu menjadi salah satu sumber gizi yang diberikan oleh sebagian besar orang tua bagi Si Buah Hati sebagai pelengkap pemenuhan asupan hariannya. Hal ini karena kandungan gizi dalam susu yang mampu mendukung proses tumbuh kembang Si Buah Hati, seperti protein, kalsium, zat besi, DHA, dan vitamin B kompleks di dalamnya. Namun, banyak orang tua yang bertanya-tanya kapan waktu yang tepat untuk minum susu agar mendapatkan manfaat maksimalnya? Yuk, simak penjelasannya berikut ini, Bunda!

Kapan Waktu Minum Susu yang Tepat, Lebih Baik Minum Susu Pagi atau Malam?

Pada dasarnya, susu sapi merupakan jenis minuman yang kaya akan kandungan gizi di dalamnya, seperti protein, kalsium, vitamin, serta mineral. Tak heran jika minuman ini bisa dijadikan sebagai menu pelengkap untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak-anak usia sekolah. Lantas, kapan waktu paling bagus minum susu untuk mendapatkan manfaatnya secara optimal?

Faktanya, hingga saat ini masih belum ada penelitian yang menyebutkan mengenai waktu terbaik minum susu untuk mendapatkan manfaat kesehatannya, terutama pada anak-anak. Para orang tua bisa memberikan susu sesuai dengan kebutuhan Si Buah Hati. Untuk anak-anak usia sekolah, takaran susu yang dianjurkan adalah sebanyak dua gelas setiap harinya yang bisa diberikan di pagi dan malam hari. Lain halnya dengan orang dewasa yang ingin menurunkan berat atau membentuk otot, maka mereka sebaiknya minum susu setelah berolahraga.

Baca Juga: Pilihan Susu untuk Anak Sekolah

Tips Mengatur Waktu Minum Susu yang Sesuai dengan Kebutuhan Anak

Meski tidak ada aturan pasti yang menjelaskan mengenai waktu yang tepat untuk minum susu, pemberian susu pada Si Buah Hati bisa dilakukan di pagi hari sebelum beraktivitas dan malam hari sebelum tidur. Jadi pada dasarnya, baik pagi dan malam minum susu dapat dilakukan untuk bantu penuhi kebutuhan asupan gizi Si Buah Hati, namun pastikan asupan gizi dari makanan utamanya juga sudah terpenuhi dengan baik ya, Bunda.

Untuk mendukung proses belajar Si Buah Hati di masa sekolahnya, Bunda bisa memberikan makanan bergizi dan juga dilengkapi dengan pemberian susu DANCOW FortiGro.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6—12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Segelas DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kombinasi unik DHA dan Zat Besi yang dapat membantu proses belajar Si Buah Hati. 

DANCOW FortiGro mengandung berbagai vitamin dan mineral sebagai berikut :

  • Tinggi Zink, Tinggi Vitamin A, C, D yang berperan dalam mendukung daya tahan tubuh
  • DHA, Tinggi Zat Besi, Omega 6, Vitamin B1, B2, B6 dan B12 yang berperan dalam membantu proses belajar
  • Tinggi Kalsium dan Protein yang dapat membantu proses pertumbuhan

Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan pilihan rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanilla yang disukai Si Buah Hati. DANCOW UHT praktis dikonsumsi anak sebagai bekal sekolah, di sela-sela aktivitasnya di sekolah maupun di rumah, atau pun dalam perjalanan.

Tak hanya untuk anak-anak usia sekolah, kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini juga dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi terhadap susu sapi.

Image Article
5 Waktu yang Tepat untuk Minum Susu _ Pagi atau Malam Hari
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Kandungan Gizi yang Perlu Diperhatikan Dalam Susu Anak 6 Tahun

Published date

Pada usia 6 tahun (usia sekolah), Si Buah Hati berada dalam fase penting di mana perkembangan fisik dan mentalnya berjalan cukup pesat. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menjelaskan bahwa tumbuh kembang dan kesehatan anak-anak dipengaruhi oleh asupan makanan dan gizi yang cukup serta aktivitas fisik yang teratur setiap harinya. Selain makanan bergizi, Bunda juga bisa memberikan susu  sebagai menu pelengkapnya.

Namun, tidak semua susu mengandung gizi yang sama, sehingga penting bagi orang tua untuk memilih susu anak 6 tahun dengan kandungan yang sesuai untuk anak seusianya agar Si Buah Hati bisa mendapatkan manfaat maksimal dari setiap gelas susu yang diminum.

Kandungan Gizi Dalam Susu untuk Anak Usia 6 Tahun

Asupan makanan yang sehat dan bergizi sangat penting bagi kesehatan Si Buah Hati. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban bagi setiap orang tua untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan Si Buah Hati. Selain melalui makanan, Bunda juga bisa melengkapi kebutuhan gizi Si Buah Hati dengan memberikan susu tinggi nutrisi untuk anak 6 tahun yang memiliki kandungan seperti:

  1. Protein sebagai sumber energi, membentuk otot, memproduksi hormon dan sel, meningkatkan metabolisme, menjaga daya tahan tubuh, memperkuat tulang, serta mengantarkan gizi ke bagian-bagian dalam tubuh.
  2. Kalsium untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi, membantu kontraksi otot, stimulasi saraf, dan menjaga tekanan darah.
  3. Agar penyerapan kalsium berjalan optimal, pastikan juga untuk memilih susu yang dilengkapi dengan kandungan vitamin D untuk menjaga metabolisme kalsium sehingga berperan langsung terhadap kesehatan tulang.
  4. Jenis susu anak 6 tahun juga sebaiknya dilengkapi dengan kandungan vitamin A untuk menjaga kesehatan mata dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak usia sekolah. Selain itu, penting juga untuk memilih susu yang mengandung vitamin C yang berperan sebagai antioksidan dan penting untuk ketahanan tubuh sekaligus membantu menyerap zat besi. 
  5. Vitamin B kompleks, yaitu vitamin B1, B2, B6, serta B12 yang berperan untuk mendukung kemampuan memori dan meningkatkan mood belajar anak usia sekolah.
  6. Diperkaya zat besi dan zink. Zat besi berperan dalam menjaga metabolisme, termasuk penyimpanan oksigen dan mengantarkannya ke bagian tubuh yang membutuhkan, sedangkan zink penting untuk menjaga fungsi imunitas dan kesehatan saraf. 
  7. DHA yang dapat membantu proses perkembangan kemampuan sensori, persepsi, kognitif, dan sistem saraf motorik, mendukung fungsi kerja otak, dan membantu kerja sistem saraf menjadi lebih baikd alam mengirimkan sinyal antar sel saraf.

Baca Juga: Kunci Gizi Seimbang untuk Anak Sekolah

Manfaat Kandungan Gizi Bagi Proses Belajar dan Pertumbuhan Buah Hati

Jika melihat dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa manfaat susu untuk anak 6 tahun adalah sebagai berikut.

  1. Sebagai sumber energi karena susu juga mengandung karbohidrat, lemak, dan protein yang merupakan sumber kalori utama pada tubuh. Kalori inilah yang dijadikan sebagai ‘bahan bakar’ yang digunakan oleh anak usia sekolah untuk bergerak dan berpikir.
  2. Mendukung proses pertumbuhan anak berkat kandungan protein dan kalsium di dalamnya.
  3. Menjaga kesehatan dan kekuatan gigi berkat kandungan fosfor di dalamnya.
  4. Membantu kesehatan jantung dan meningkatkan fungsi otak karena biasanya susu pertumbuhan anak dilengkapi dengan kandungan DHA di dalamnya.
  5. Kandungan vitamin B kompleks di dalamnya dapat mendukung kecerdasan Si Buah Hati.

Saat Si Buah Hati mendapatkan gizi yang cukup baik dari asupan makanan maupun susu, maka proses belajar dan tumbuh kembangnya pun dapat berjalan dengan optimal. Namun, pastikan juga agar Buah Hati tetap melakukan aktivitas fisik yang teratur ya, Bunda. Tak perlu olahraga yang terlalu berat, mengajak Buah Hati untuk melakukan olahraga ringan atau bermain di luar rumah juga bisa membantu meningkatkan kesehatan jantung, paru-paru, kekuatan otot dan tulang, serta kesehatan emosionalnya.

Untuk mendukung proses belajar dan tumbuh kembang Si Buah Hati, Bunda bisa memberikan DANCOW FortiGro dua kali setiap hari yaitu pada pagi dan malam hari sebelum tidur.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6—12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Segelas DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kombinasi unik DHA dan Zat Besi yang dapat membantu proses belajar Si Buah Hati. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung:

  • Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Tinggi Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant & Cokelat kemasan box)
  • Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti Tinggi Zat besi, Zink, Vitamin A, C, & D
  • Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti Protein dan Kalsium.

Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan pilihan rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanilla yang disukai Si Buah Hati. DANCOW UHT praktis dikonsumsi anak sebagai bekal sekolah, di sela-sela aktivitasnya di sekolah maupun di rumah, atau pun dalam perjalanan.

Tak hanya untuk anak-anak usia sekolah, kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini juga dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi terhadap susu sapi.

Image Article
4 Kandungan Gizi yang Perlu Diperhatikan Dalam Susu Anak 6 Tahun
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Peran Orang Tua Terhadap Anak Dalam Menggali Potensi Diri

Published date

Menggali potensi Si Buah Hati merupakan salah satu kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap orang tua. United Nations Children's Fund (UNICEF) menjelaskan bahwa peran orang tua terhadap anak dalam hal ini adalah memberikan perawatan kesehatan dan pemenuhan gizi seimbang, perlindungan dari bahaya dan memberikan rasa aman, memberikan kesempatan untuk belajar sedak dini, dan pastinya pengasuhan yang penuh kasih sayang.  Tujuan dari semua hal ini adalah untuk mendukung agar tumbuh kembang Si Buah Hati berjalan optimal dan menciptakan pribadi yang percaya diri, mandiri, dan bahagia saat mereka dewasa nanti.

Mengidentifikasi dan Mengembangkan Potensi Anak

Pada dasarnya setiap anak dilahirnkan dengan potensi yang tidak terbatas di dalam dirinya. Namun, hal ini hanya dapat membantu mereka meraih kesuksesan di masa depan jika mereka mampu memaksimalkan potensinya dengan baik. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk membantu menggali potensi belajar Si Buah Hati secara lebih dalam.

Peran orang tua dalam mendidik anak dan mengembangkan potensinya tak sekedar memberi pengetahuan mekanis, tetapi juga harus menciptakan lingkungan yang aman, kondusif, nyaman, penuh cinta dan perhatian, serta dedikasi penuh. Meski bukan hal yang mudah, berikut ini beberapa cara menggali dan mengembangkan potensi Si Buah Hati yang bisa Bunda terapkan sehari-hari.

1. Mengenali Minat dan Bakat Si Buah Hati

Langkah pertama yang bisa Bunda lakukan untuk menggali dan mengembangkan potensi Si Buah Hati adalah dengan mengetahui minat dan bakatnya terlebih dahulu. Untuk yang satu ini, Bunda bisa mengobservasi aktivitas Si Buah Hati setiap harinya. Misalnya saat  bermain, Bunda menemukan Si Buah Hati sering kali berpura-pura menjadi dokter, guru, atau pilot. Besar kemungkinan bahwa beberapa peran itulah yang menarik minatnya.

2. Membantu Si Buah Hati untuk Mengeksplor Dunia

Selanjutnya, Bunda bisa mengeksplorasi lebih jauh dan menanyakannya langsung pada Si Buah Hati untuk memastikan minat mereka. Dengarkan respon Si Buah Hati dengan perhatian penuh, setelah itu, bantulah mereka untuk mengeksplorasi atau mendalami minatnya. Jika Si Buah Hati benar-benar tertarik untuk menjadi dokter atau pilot, Bunda bisa memberikan berbagai macam bacaan, video, atau jenis informasi lain yang sesuai dengan minat Si Buah Hati agar mereka lebih bersemangat untuk mewujudkannya.

Bunda juga bisa memberikan kesempatan pada Si Buah Hati untuk mengeksplorasi secara langsung, misalnya dengan mengajaknya tempat wisata edukatif yang memberikan kesempatan bagi Si Buah Hati untuk mencoba berbagai profesi yang ada di dunia. Pasti menyenangkan!

3. Memberikan Dukungan dan Pujian Atas Usaha Si Buah Hati

Jika Si Buah Hati mampu konsisten dan memiliki keinginan untuk terus belajar mendalami minatnya, orang tua perlu memberikan pujian dan apresiasi atas usahanya tersebut. Selain ucapan, Bunda juga bisa memberikan snack favorit Si Buah Hati setiap mereka berhasil melakukan sesuatu. Apresiasi dan pujian ini akan membuat Si Buah Hati merasa dihargai, dicintai, dan dianggap penting, sehingga mereka akan terpacu untuk belajar lebih semangat lagi.

4. Menciptakan Lingkungan Belajar yang Tepat

Peran orang tua terhadap pendidikan anak sekaligus mengembangkan potensinya juga harus didukung dengan lingkungan belajar yang tepat. Lingkungan yang tepat akan membuat Si Buah Hati merasa aman dan nyaman saat belajar, sehingga mereka lebih mudah menyerap materi belajarya. Dengan begini, Si Buah Hati bisa lebih semangat, percaya diri, dan siap mengeksplorasi berbagai hal baru dalam hidupnya.

Tips Komunikasi yang Efektif Antara Orang Tua dan Anak

Bunda, setiap interaksi yang terjadi antara orang tua dan anak merupakan bentuk dari komunikasi. Bentuk komunikasi yang terjadi menurut United Nations Children's Fund (UNICEF) bukan hanya soal kata-kata yang terucap, tetapi juga bisa berupa nada, tatapan mata, sentuhan fisik (pelukan dan ciuman) saat orang tua menyampaikan pesan pada Si Buah Hati. Cara orang tua berkomunikasi dengan Buah Hatinya tak hanya mengajarkan mereka cara berinteraksi dengan orang lain, tetapi juga merupakan  melatih perkembangan emosional dan bagaimana cara mereka membangun hubungan dalam kehidupannya.

Ada dua jenis komunikasi yang bisa dilakukan, yaitu komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal merupakan cara kita dalam berkomunikasi menggunakan kata-kata, nada dan suara, serta dialek atau cara pengucapan kata yang dipahami Si Buah Hati. Lain halnya dengan komunikasi nonverbal, yaitu komunikasi yang disengaja dan tidak disengaja melalui bahasa tubuh, seperti ekspresi wajah, kontak mata, ruang pribadi, gerakan tangan, atau sentuhan fisik seperti pelukan.

Peran orang tua dalam tumbuh kembang anak bisa memberikan dampak yang positif jika pola komunikasi yang digunakan sudah tepat. Berikut ini tips komunikasi yang efektif antara orang tua dan anak yang Bisa Bunda simak.

1. Menjadi Pendengar Aktif

Mendengarkan Si Buah Hati secara aktif dapat membuat mereka merasa dihargai, didengar, dan dipahami. Saat menjadi pendengar, Bunda bisa menggunakan gerakan tubuh seperti senyuman yang membesarkan hati atau anggukan yang menegaskan. Hal inilah yang bisa membantu menunjukkan bahwa Bunda benar-benar peduli terhadap apa yang disampaikan oleh Si Buah Hati.

Pastikan juga untuk menatap mata saat berdiskusi untuk membuat Si Buah Hati merasa lebih aman dan terhubung dengan orang tuanya. Tunjukkan bahwa Bunda benar-benar mendengarkan dengan mengajukan pertanyaan seperti “apa?” “mengapa” dan “bagaimana”, sehingga kemampuan Si Buah Hati dalam berkomunikasi juga semakin meningkat.

2. Mendengarkan Secara Reflektif

Buktikan bahwa Bunda menaruh kepedulian pada apa yang disampaikan Si Buah Hati dengan mengulang kembali apa yang mereka katakana menggunakan kalimat yang berbeda. Misalnya saat mereka berkata “Aku nggak mau makan sayur lagi,” maka Bunda bisa merespons dengan, “Kamu nggak mau makan sayur?,”. Kondisi ini dapat memberikan ruang bagi Si Buah Hati untuk mengekspresikan emosinya tanpa harus merasa dihakimi.

3. Berbicara dengan Jelas

Saat berkomunikasi dengan Si Buah Hati, pastikan untuk menggunakan bahasa dan kalimat yang mudah mereka pahami. Hindari kata-kata atau kalimat yang berpotensi melukai hatinya. Menggunakan bahasa yang baik tak hanya dapat memberikan contoh positif bagi Si Buah Hati, tetapi juga bisa membuat mereka merasa dihargai dan dicintai orang tuanya.

4. Hindari ‘Menyuap’ Si Buah Hati

Menawarkan hadiah untuk membuat Si Buah Hati tidak rewel mungkin bisa membuat Bunda merasa memiliki control sepenuhnya atas anak, namun hal ini juga bisa menyebabkan ketidakpercayaan antara Bunda dan Si Buah Hati. Oleh karena itu, cobalah untuk menetapkan harapan yang jelas dan realistis atas apa yang Bunda ingin Si Buah Hati lakukan, berikan pujian atas perilaku baiknya, dan gunakan konsekuensi untuk mendorong perilaku yang lebih baik ketika diperlukan.

5. Bantu SI Buah Hati Mengekspresikan Perasaannya

Penting bagi anak-anak untuk belajar menyebutkan perasaannya agar kecerdasan emosionalnya dapat terlatih. Saat Si Buah Hati mengekspresikan perasaannya secara verbal, dengarkanlah dengan penuh perhatian dan empati, cobalah untuk memandang dari sudut pandang mereka. Namun jika mereka menyampaikan perasaannya melalui amukan atau tertawa, bantu jelaskan berbagai macam perasaan seperti bahagia, sedih, santai, terluka, takut, lapar, mengantuk, marah, dan masih banyak lagi.

6. Bersenang-senang Bersama

Cara memperkuat hubungan dan komunikasi antara orang tua dan anak selanjutnya adalah dengan bersenang-senang bersama dan menikmati percakapan ringan setiap harinya. Bunda bisa mengajak Si Buah Hati berdiskusi mengenai banyak hal, mulai dari minat, musik, buku favorit, atau sekedar bercanda bersama. Namun satu hal yang harus diingat adalah untuk tertawa bersama Si Buah Hati, bukan menertawakan mereka karena hal tersebut bisa melukai hatinya.

7. Memberikan Contoh yang Baik

Peran orang tua dalam mendidik anak adalah dengan menjadi contoh yang baik, sebab anak-anak selalu melihat dan mencontoh kedua orang tuanya. Oleh karena itu, pertimbangkan contoh apa yang ingin Bunda dan Ayah berikan. Jika ingin Si Buah Hati tumbuh sebagai pribadi yang sopan, percaya diri, mandiri, dan kreatif, maka sebaiknya berikanlah contoh yang sesuai dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak

Pentingnya Dukungan Emosional dalam Perkembangan Potensi Anak

Kecerdasan emosional merupakan kemampuan seseorang dalam mengenali, memahami, mengatur, dan mengelola emosi dirinya sendiri dan mampu memahami perasaan orang lain. Hal ini sangatlah penting dalam kehidupan agar setiap orang mampu mengatasi konflik dengan baik, termasuk pada Si Buah Hati.

Dalam hal ini, peranan keluarga sangat penting dalam membentuk kecerdasan emosional pada Si Buah Hati, sebab mereka meniru perilaku kedua orang tuanya dan mempelajari bagaimana cara mengelola emosi dengan baik. Seorang anak yang memiliki kecerdasan emosional cenderung mampu untuk mengelola emosi negatif dalam dirinya, lebih terbuka untuk menceritakan emosinya kepada orang yang mereka percayai, dan mampu memahami emosi orang-orang di sekelilingnya.

Peran orang tua dalam tumbuh kembang anak yang juga sangat penting untuk dilakukan adalah memenuhi kebutuhan gizi hariannya dengan baik. Pemberian makanan bergizi seimbang, penerapan pola hidup sehat dalam keluarga, dan pemberian dua gelas susu setiap harinya dapat membantu Si Buah Hati semakin siap untuk mengembangkan potensinya. Salah satu pilihan susu yang bisa Bunda jadikan pertimbangan adalah DANCOW FortiGro.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6—12 tahun. DANCOW FortiGro yang tersedia dalam varian Instant, Cokelat, dan Full Cream, DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung:

-    Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Tinggi Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant & Cokelat kemasan box)
-    Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti Tinggi Zat besi, Zink, Vitamin A, C, & D
-    Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti Protein dan Kalsium.

Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan pilihan rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanilla yang disukai Si Buah Hati. DANCOW UHT praktis dikonsumsi anak sebagai bekal sekolah, di sela-sela aktivitasnya di sekolah maupun di rumah, atau pun dalam perjalanan.

Tak hanya untuk anak-anak usia sekolah, kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini juga dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi terhadap susu sapi. Yuk, dukung kreativitas Si Buah Hati dan lengkapi persediaan DANCOW FortiGro di rumah sekarang juga!

Image Article
3 Peran Orang Tua Terhadap Anak Dalam Menggali Potensi Diri
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Asah Imajinasi Si Buah Hati dengan Mengembangkan Kreativitas

Published date

Masa anak-anak merupakan momen yang penuh dengan imajinasi dan kreativitas. Dalam masa ini, Si Buah Hati juga sudah mengalami perkembangan bahasa yang cukup pesat.  Pasalnya, semakin berkembang bahasa, maka akan semakin kompleks pula imajinasi seorang anak. Berfantasi atau berimajinasi merupakan cara mengembangkan kreativitas pada Si Buah Hati. Meski begitu, orang tua harus tetap mengingatkan akan realitas yang ada dan tetap memberikan dukungan penuh agar Si Buah Hatinya dapat mengeksplor dunia dengan caranya sendiri.

Aktivitas Kreatif yang Merangsang Imajinasi Anak

Bermain merupakan cara meningkatkan kreativitas anak yang paling tepat. Pasalnya, dengan bermain Si Buah Hati akan memiliki kesempatan untuk mempelajari banyak hal, mulai mengenal aturan, dapat bersosialisasi dan menempatkan diri, menata emosi, toleransi, dan kerjasama. Tak hanya itu saja, rasa ingin tahu Si Buah Hati terhadap sesuatu juga dapat terpenuhi melalui permainan yang menyenangkan.

Bermain dan melakukan eksplorasi melalui permainan kreatif juga sangat penting untuk perkembangan kognitif, fisik, sosial, dan emosional baik pada anak-anak dan remaja. Selain itu, bermain juga menawarkan kesempatan yang ideal bagi orang tua untuk terlibat secara penuh dengan Si Buah Hati. Beberapa permainan yang bisa dipilih sebagai cara mengasah kreativitas anak antara lain:

1. Bermain dengan objek

Cara membangun kreativitas anak ini memungkinkan Si Buah Hati untuk mengeksplorasi berbagai macam objek dan mempelajari sifat-sifatnya. Permainan objek berkembang dari eksplorasi sensori motor awal, termasuk penggunaan mulut, hingga penggunaan objek simbolis. Misalnya saat seorang Si Buah Hati menggunakan pisang sebagai telepon untuk komunikasi, bahasa, dan pemikiran abstrak.

Bunda juga bisa melatih imajinasi dan kreativitas Si Buah Hati dengan mengajarkan mereka bermain alat musik. Kegiatan ini mampu merangsang sel-sel otak untuk bekerja lebih aktif, sehingga ampuh untuk menumbuhkan kecerdasan dan meningkatkan memori anak sekaligus mengembangkan koordinasi panca inderanya.

2. Permainan yang melibatkan aktivitas fisik

Selain melatih perkembangan kemampuan motorik Si Buah Hati, permainan yang melibatkan aktivitas fisik juga dapat mencegah obesitas pada anak-anak. Beberapa permainan yang bisa dipraktikkan oleh Si Buah Hati adalah sepakbola, bulutangkis, bersepeda, dan aktivitas fisik favorit lainnya. Bila memungkinkan, selalu dampingi Si Buah Hati saat beraktivitas ya, Bunda.

3. Bermain di luar ruangan

Cara mengembangkan kreativitas selanjutnya adalah dengan mengajak Si Buah Hati melakukan berbagai aktivitas di luar ruangan. Beberapa kegiatan yang bisa Bunda coba antara lain camping, mendaki bukit, berkebun, atau jalan-jalan di taman kota saat akhir pekan. Saat beraktivitas di luar ruangan, Bunda juga bisa meminta Si Buah Hati untuk menggambar pemandangan alam yang ada di sekitarnya. Biarkan mereka berkreasi dengan gambar dan warna sesuai dengan keinginannya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kreativitas, kemampuan sensorik, motorik, kognitif, sosial, dan bahasa pada Si Buah Hati.

4. Bermain sosial atau bermain peran

Permainan ini mengajarkan Si Buah Hati mengenai banyak hal, mulai dari bereksperimen dalam menjalankan peran sosial yang berbeda, belajar bekerja sama, dan menegosiasikan ‘aturan’ saat bermain. Bermain peran juga mendorong Si Buah Hati untuk berpikir kreatif, misalnya saat bermain peran menjadi seorang dokter dan pasiennya. Si Buah Hati akan membuat skenario sesuai imajinasinya dan menggunakan benda-benda di sekitarnya sebagai alat peraganya.

Baca Juga: Pengaruh Pola Asuh terhadap Perkembangan Anak

Pentingnya Lingkungan dan Peran Orang Tua dalam Mendukung Perkembangan Kreativitas Anak

Keluarga merupakan sekolah pertama bagi Si Buah Hati dan orang tua sebagai gurunya di mana mereka bisa belajar banyak hal. Oleh karena itu, suasana kehidupan di rumah harus memperhatikan kebutuhan Si Buah Hati dalam menciptakan suasana emosional yang baik. Sebab rasa kasih sayang dan ketentraman yang dirasakan dalam keluarga bisa membuat Si Buah Hati tumbuh sebagai pribadi yang bahagia.

Saat anak tumbuh bahagia, maka mereka juga memiliki rasa percaya diri yang tinggi, memiliki rasa cinta dalam dirinya, dan terhindar dari masalah mental yang dapat menghambat tumbuh kembangnya.

Meski pada dasarnya setiap anak terlahir dengan potensi di dalam dirinya, sebagai orang tua wajib untuk membimbing dan terus mencari cara meningkatkan kreativitas anak agar Si Buah Hati dapat terus mengembangkan intelegensi, kemampuan sosial-emosional, spiritual, kemampuan fisik dan motorik, sehingga mereka dapat tumbuh sebagai generasi yang tangguh, mandiri, dan kreatif.

Selain memberikan lingkungan yang aman, hangat, nyaman, dan kondusif, peran orang tua dalam mengembangkan kreativitas Buah Hatinya antara lain:

  1. Memberikan kesempatan untuk bermain.
  2. Memilihkan jenis kegiatan atau permainan yang sesuai dengan usia.
  3. Ketika Si Buah Hati bertanya, orang tua tidak langsung memberikan jawaban, melainkan membebaskan mereka untuk mencari jawaban atas pertanyaannya sendiri dulu.
  4. Mengajak Si Buah Hati untuk berdiskusi mengenai banyak hal.
  5. Saat Si Buah Hati memiliki masalah, berikan kesempatan bagi mereka untuk memecahkan masalahnya sendiri.
  6. Memberikan contoh yang baik pada Si Buah Hati.

Peranan orang tua dalam mengembangkan kreativitas Si Buah Hati yang juga tak kalah pentingnya adalah memastikan kebutuhan gizinya terpenuhi dengan baik. Caranya adalah dengan memberikan makanan bergizi seimbang setiap harinya dan juga menu pelengkap seperti susu.

Sebagai rekomendasinya, Bunda bisa memberikan DANCOW FortiGro dua gelas setiap hari pada pagi dan malam hari sebelum tidur.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6—12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Segelas DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kombinasi unik DHA dan Zat Besi yang dapat membantu proses belajar Si Buah Hati. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung:

-    Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Tinggi Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant & Cokelat kemasan box)
-    Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti Tinggi Zat besi, Zink, Vitamin A, C, & D
-    Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti Protein dan Kalsium.

Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan pilihan rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanilla yang disukai Si Buah Hati. DANCOW UHT praktis dikonsumsi anak sebagai bekal sekolah, di sela-sela aktivitasnya di sekolah maupun di rumah, atau pun dalam perjalanan.

Tak hanya untuk anak-anak usia sekolah, kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini juga dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi terhadap susu sapi. Yuk, dukung kreativitas anak dan lengkapi persediaan DANCOW FortiGro di rumah sekarang juga!

Image Article
Asah Imajinasi Si Buah Hati dengan 5 Cara Mengembangkan Kreativitas Ini
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Membaca Cepat untuk Anak SD Kelas 1

Published date

Sejak tahu ajaran baru 2022/2023, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) telah menyatakan bahwa tes membaca, menulis, dan menghitung (calistung) dalam proses penerimaan peserta didik baru (PPDS) jenjang Sekolah Dasar (SD) resmi dihapuskan. Meski begitu, tidak ada salahnya bagi Bunda untuk mulai mengajarkan cara membaca cepat untuk anak SD kelas 1 pada Si Buah Hati sejak dini karena ini dapat membantu meningkatkan kemampuan pemahaman dan konsentrasi Si Buah Hati, sehingga mereka lebih siap menghadapi pelajaran di sekolah dan mampu mengikuti kegiatan belajar dengan lebih percaya diri. Untuk mengetahui bagaimana pendekatan yang tepat dan menyenangkan agar Si Buah Hati tidak merasa terbebani saat belajar, yuk simak penjelasannya berikut ini!

Metode Belajar Membaca untuk Anak SD Kelas 1

Belajar membaca merupakan salah satu keterampilan dasar yang sangat penting bagi Si Buah Hati terutama di awal masa sekolah dasar (SD). Selain dapat membantu memahami materi belajar dengan lebih baik, dengan membaca juga dapat meningkatkan rasa percaya diri Si Buah Hati dalam belajar.

Namun, tak bisa dipungkiri bahwa mengajarkan anak membaca juga bukanlah hal yang mudah. Butuh kesabaran ekstra, pendekatan yang tepat, serta metode belajar yang paling sesuai dengan karakter Si Buah Hati. Tak perlu khawatir, Bunda. Kabar baiknya, ada berbagai cara yang bisa Bunda lakukan untuk membantu Si Buah Hati agar dapat membaca lebih cepat. Berikut adalah beberapa cara membaca cepat untuk anak SD yang bisa Bunda terapkan di rumah:

  1. Anak-anak usia sekolah cenderung lebih suka untuk membaca sesuatu yang menarik minatnya. Oleh karena itu, Bunda bisa mulai mengajarkan membaca dari hal yang paling disukai Si Buah Hati. Misalnya dengan memberikannya buku cerita bergambar, komik, atau bacaan lainnya untuk membantu meningkatkan kosakata sekaligus membuat membaca menjadi kegiatan yang menyenangkan.
  2. Membaca dengan suara yang keras dan percaya diri untuk membantu Si Buah Hati dalam membangun kosakata dan menghubungkan suara dengan huruf di setiap bacaan yang mereka jumpai.
  3. Buat catatan untuk memberikan kesempatan membaca lebih banyak pada Si Buah Hati setiap harinya. Bunda bisa menuliskan catatan dan menempelkannya di lemari es, meja belajar anak, atau di tempat lain yang seringkali dijangkau oleh mereka.
  4. Tidak ada salahnya memanfaatkan teknologi untuk mengajarkan anak membaca. Bunda bisa menemukan berbagai macam bacaan anak yang menarik dan dapat meningkatkan minat membaca Si Buah Hati. Pastikan untuk selalu mendampingi Si Buah Hati selama belajar menggunakan gadget, ya.
  5. Minta bantuan tenaga pengajar untuk memaksimalkan kemampuan dan minat belajar anak, terutama jika mereka mengalami disleksia atau kondisi kesehatan lainnya.

Langkah-Langkah Praktis untuk Melatih Kemampuan Membaca Cepat

Cara paling tepat untuk membuat Si Buah Hati jatuh cinta untuk membaca adalah dengan memberikan pengalaman membaca yang menyenangkan. Memberikan pengalaman membaca yang positif pada Si Buah Hati dapat mendorongnya untuk lebih banyak membaca sekaligus meningkatkan kemampuan membacanya. Oleh karena itu, yuk simak beberapa cara anak SD kelas 1 lancar membaca berikut ini!

  1. Ajarkan Si Buah Hati untuk memegang buku di sisi kanan, membalik halaman, dan memahami bahwa buku dibaca dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah.
  2. Ajak Si Buah Hati bermain dengan kata-kata dan suara, misalnya bernyanyi, membaca, dan membuat sajak bersama. Tarik perhatian pada kata-kata yang memiliki bunyi yang sama, misalnya kata “ayam” dan “bayam” di mana keduanya diakhiri dengan bunyi yang sama.
  3. Mengenali huruf dan kata-kata yang sudah dikenalnya, seperti namanya. Coba minta Si Buah Hati untuk menuliskan namanya di kertas.
  4. Membaca ulang buku-buku favorit Si Buah Hati, baik yang berupa e-book maupun cetak, hingga pada akhirnya mereka akan dapat membacakannya untuk orang lain.
  5. Menjadi pendengar setia saat Si Buah Hati membaca buku dan bercerita. Setelah itu, berbincanglah tentang cerita-cerita tersebut dan tanyakan bagian mana yang menjadi favoritnya.
  6. Metode belajar membaca untuk anak SD selanjutnya adalah dengan mulai memaparkan Si Buah Hati pada hal-hal dan informasi baru, seperti mengajaknya ke perpustakaan, museum, kebun binatang, atau lingkungan yang berbeda. Doronglah dia untuk berbicara tentang apa yang dilihatnya

Baca Juga: Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Anak

Manfaat Membaca Cepat untuk Prestasi Akademis Anak

Proses membaca buku sejak dini oleh anak harus dibimbing oleh orang tua di rumah dan dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan bisa mulai membacakan buku kepada Si Buah Hati sejak lahir. Saat anak mulai tumbuh besar, orang tua sebaiknya memberikan buku yang diinginkan oleh anak, bukan yang diinginkan oleh orang tuanya.

Selain membantu memperbaiki indeks aktivitas literasi membaca di Indonesia, berikut ini beberapa manfaat mengajarkan anak membaca sejak dini.

  1. Meningkatkan kemampuan kognitif anak, sehingga mereka dapat berpikir, mengingat, memecahkan masalah, dan mampu membuat keputusan dalam hidupnya.
  2. Meningkatkan kemampuan bahasa, keterampilan komunikasi, keterampilan sosial, dan keterampilan membaca. Hal ini karena membacakan buku untuk anak dapat merangsang bagian otak yang memungkinkan mereka memahami arti bahasa.
  3. Mempersiapkan diri untuk kesuksesan akademis, sebab anak-anak mampu mengembangkan kemampuan kosakata baru saat mendengarkan seseorang membacakan buku untuk mereka. Hal ini sangat untuk mendukung kesuksesan akademis mereka di masa depan.
  4. Meningkatkan ikatan yang kuat antara orang tua dan anak. Sebab membacakan buku untuk anak-anak merupakan kesempatan yang baik untuk menghabiskan waktu bersama. Dengan membaca bersama, maka Si Buah Hati percaya dan berharap bahwa Bunda akan selalu ada untuknya.
  5. Meningkatkan konsentrasi dan kedisiplinan. Sebab saat membaca anak-anak harus duduk diam dan konsentrasi dalam waktu yang lama. Meski mungkin pada awalnya mereka akan merasa bosan selama waktu membaca, namun pada akhirnya mereka akan terbiasa belajar untuk tetap diam selama membaca buku.
  6. Melatih daya imajinasi Si Buah Hati. Membacakan buku dengan suara keras dapat membantu mereka menggunakan imajinasinya untuk mengeksplorasi orang, tempat, waktu, dan peristiwa di luar pengalaman mereka.
  7. Menumbuhkan rasa cinta untuk membaca hingga mereka dewasa nanti.

Untuk mendukung usaha Bunda dalam meningkatkan kemampuan membaca Si Buah Hati, pastikan untuk memenuhi kebutuhan gizinya dengan baik, ya. Caranya adalah dengan memberikan makanan bergizi seimbang secara rutin dan juga melengkapinya dengan pemberian susu.

Tak sembarangan memilih, pastikan untuk memilih produk susu yang diperkaya Omega 3 serta vitamin dan mineral yang baik untuk kesehatan tubuh dan juga perkembangan otak Si Buah Hati. Salah satu susu yang bisa Bunda jadikan pilihan untuk mendukung proses belajar Si Buah Hati adalah DANCOW FortiGro Full Cream.

DANCOW FortiGro Full Cream adalah susu yang diformulasikan untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak dan seluruh anggota keluarga. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro Full Cream memiliki kandungan tinggi protein dan kalsium yang merupakan salah satu komponen esensial dalam pertumbuhan dan perkembangan, juga berperan dalam membantu pembentukan tulang dan gigi. Selain itu, DANCOW FortiGro Full Cream juga mengandung tinggi zat besi dan zink yang dapat mendukung proses belajar serta daya tahan tubuh.

Manfaat DANCOW FortiGro ini tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Selain Full Cream tersedia juga varian lain yaitu Instant dan Cokelat, serta dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan varian rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi untuk bekal sekolah atau dalam perjalanan.

Semoga beberapa cara membaca cepat untuk anak SD kelas 1 di atas bisa memberikan inspirasi bagi Bunda saat mengajarkan Si Buah Hati di rumah, ya!

Image Article
Cara Membaca Cepat untuk Anak SD Kelas 1
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off