Latih Kemampuan Bahasa Si Buah Hati untuk Optimalkan Periode Emasnya

Published date

Periode emas anak berlangsung hingga Si Buah Hati berusia 5 tahun. Di periode ini Si Buah Hati akan banyak belajar keterampilan dan kemampuan sosial serta emosional yang bermanfaat untuk masa depannya. Di periode ini pula Si Buah Hati mengalami tumbuh kembang yang pesat. Inilah mengapa pada periode emas, Si Buah Hati menunjukkan berbagai kemampuan, salah satunya kemampuan bicara yang berkembang pesat. Untuk Si Buah Hati yang berusia mulai dari 3-5 tahun, biasanya sudah mampu mengucapkan kalimat dengan empat atau lebih kata, bisa menjawab pertanyaan sederhana, bisa berbicara dengan lancar, menggunakan kalimat dengan banyak detail, menggunakan kata yang berima, mendengarkan cerita dan menjawab pertanyaan sederhana terkait cerita, hingga membuat cerita sederhana. Pada periode ini, jumlah kosakata yang dikuasai Si Buah Hati pun melonjak tajam hingga sekitar 300-1.500 kata.

Saking pesatnya perkembangan kemampuan bicara Si Buah Hati yang terjadi pada periode emas anak, terkadang Bunda sebagai orang tua mungkin jadi kewalahan dalam merespon dan menjawab berbagai ucapan dan pertanyaan anak. Meskipun kemampuan bahasa Si Buah Hati belum terlalu sempurna, masih ada salah pengejaan atau penggunaan tata bahasa yang masih kurang tepat, Bunda tetap perlu mendukungnya. Bisa saja Si Buah Hati memiliki potensi menjadi pembawa acara, pembawa berita, atau pun menjadi pengisi suara, lho! Untuk itu, kemampuan bahasa Si Buah Hati harus terus dikembangkan agar langkah eksplorasi Si Buah Hati juga bisa jadi lebih optimal untuk memaksimalkan potensinya. Agar kemampuan bahasa Si Buah Hati terus berkembang, Bunda bisa melakukan beberapa aktivitas seru berikut ini di rumah.

Menebak Kata yang Hilang

image

Salah satu kegiatan seru yang bisa membantu mengasah kemampuan bahasa Si Buah Hati pada fase periode emas anak adalah bermain menebak kata. Bunda bisa memperlihatkan kartu bergambar benda atau hewan yang sudah dituliskan nama benda atau hewan di masing-masing kartu. Kemudian perlihatkan beberapa kartu bergambar tersebut, minta Si Buah Hati menutup mata dan sembunyikan salah satu kartu bergambar. Mintalah Si Buah Hati menebak kartu bergambar mana yang hilang.

Bermain Rima

image

Bermain rima juga dapat mengasah kemampuan bahasa Si Buah Hati yang berada di fase periode emas anak. Perkenalkan Si Buah Hati dengan kata-kata yang berima, misalnya ular, melingkar, di pagar, berputar, dll. Kemudian mintalah Si Buah Hati untuk menyebutkan kata-kata tersebut. Sebelumnya jangan lupa jelaskan apa pengertian dari kata yang berima ya, Bunda. Dengan melakukan kegiatan ini kosakata Si Buah Hati semakin bertambah dan ia jadi lebih memahami apa yang dimaksud dengan kata-kata yang berima.

Baca Juga: Fakta Klinis Tentang Perkembangan Otak Si Kecil pada Periode Emas 

Menceritakan “Perjalananku”

image

Kegiatan ini juga dapat membantu mengembangkan kecerdasan emosional Si buah Hati, lho, Bunda. Lewat kegiatan ini, Bunda perlu mengajak Si Buah Hati untuk menceritakan hal-hal seru yang pernah ia alami. Untuk memancing ingatan Si Buah Hati, Bunda bisa menunjukkan foto-foto saat Si Buah Hati berlibur bersama Ayah dan Bunda. Lalu mintalah Si Buah Hati mengingat dan menceritakan kembali pengalaman yang ia anggap seru saat menjalani liburan tersebut.

Selain memberikan stimulasi untuk meningkatkan kemampuan bahasa pada periode emas anak, pastikan Bunda juga mendukung eksplorasi Si Buah Hati dengan memberikan asupan gizi sesuai kebutuhannya di usia 3-5 tahun. Bunda juga dapat memberikan DANCOW 3+ Nutritods mengandung 0 gram Sukrosa, tinggi Zat Besi, Zink, Omega 3 & 6, Minyak Ikan, tinggi Vitamin A & C, serta Lactobacillus rhamnosus. Yuk Bunda, dukung langkah eksplorasi Si Buah Hati di masa periode emasnya!

 

Image Article
Kembangkan kemampuan bahasa di periode emas anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Bisa berkomunikasi dengan orang dewasa atau teman seusianya dengan lancar
Quiz Answer 1 B
Bisa menggunakan kata yang berima
Quiz Answer 1 C
Bisa membuat cerita sederhana
Quiz Answer 1 D
Bisa mengeja tanpa ada kesalahan
Quiz Answer 2 A
5 tahun
Quiz Answer 2 B
6 tahun
Quiz Answer 2 C
7 tahun
Quiz Answer 2 D
8 tahun
Quiz Answer 3 A
Kemampuan berhitung
Quiz Answer 3 B
Kecerdasan emosional
Quiz Answer 3 C
Kemampuan motorik
Quiz Answer 3 D
Kecerdasan spiritual
Quiz 1
Berikut ini adalah beberapa perkembangan kemampuan bahasa Si Buah Hati yang masuk usia 5 tahun, kecuali?
Quiz 3
Selain melatih kemampuan bahasa, meminta Si Buah Hati bermain menceritakan “Perjalananku” juga dapat melatih?
Quiz 2
Periode emas anak berlangsung hingga Si Kecil berusia?
Kunci Quiz 1
D
Kunci Quiz 2
A
Kunci Quiz 3
B

Bunda, Yuk Cari Tahu Kandungan dan Manfaat Sayuran untuk Si Buah Hati Usia Toddler

Published date

Tahukah Bunda, ada banyak manfaat sayuran bagi Si Buah Hati? Memasuki usia toddler, Si Buah Hati perlu didukung agar aktif bereksplorasi sehingga tumbuh kembangnya semakin optimal. Untuk mendukung langkah eksplorasinya, ada banyak cara yang bisa Bunda lakukan. Salah satunya adalah dengan memberikan asupan nutrisi yang lengkap dan seimbang.

 

Untuk mendapatkan berbagai manfaat sayuran, Bunda bisa mulai memperkenalkan bermacam-macam sayuran di menu harian Si Buah Hati. Selain melengkapi asupan nutrisi harian, sayuran juga membantu menjaga kesehatan tubuh. Yuk, kenali apa saja kandungan nutrisi dalam sayuran yang bermanfaat untuk Si Buah Hati!

 

1. Vitamin A

Salah satu manfaat sayuran adalah memberikan asupan vitamin A. Nutrisi ini memiliki peranan penting dalam menjaga daya tahan tubuh jika disertai dengan konsumsi makanan lain yang bergizi seimbang. 

 

Jenis vitamin tersebut tak hanya penting untuk menjaga kesehatan mata. Namun juga, meningkatkan fungsi sel darah putih, dan meningkatkan daya tahan tubuh Si Buah Hati terhadap infeksi. Karena anak-anak sedang dalam masa pertumbuhan, mereka membutuhkan asupan vitamin A yang cukup banyak untuk melindungi langkah eksplorasinya. 

 

Bahkan, Si Buah Hati  usia toddler memerlukan asupan vitamin A lebih dari setengah kebutuhan orang dewasa pria dan wanita usia 19-29 tahun. Pria dan wanita usia 19-29 tahun membutuhkan 600-650 RE sedangkan Si Buah Hati usia Toddler membutuhkan 400 RE setiap harinya. Beberapa sayuran ini  tinggi kandungan vitamin A, seperti wortel, labu, serta sayur-sayuran yang berdaun hijau.

 

2. Vitamin C

Manfaat sayuran lainnya adalah kaya vitamin C yang baik untuk Si Buah Hati. Bunda tentu sering mendengar bahwa vitamin C adalah vitamin yang baik untuk menjaga daya tahan tubuh. Jenis vitamin ini memang dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan serta melindungi sel-sel dari kerusakan radikal bebas. 

 

Selain itu, vitamin C juga berperan dalam menjaga kesehatan paru-paru, kulit, tulang, dan juga pembuluh darah. Dengan asupannya yang cukup dan konsumsi makanan dengan gizi seimbang, daya tahan tubuh Si Buah Hati dapat terjaga dengan optimal. 

 

Ketika Si Buah Hati sehat, maka langkah eksplorasinya juga terlindungi. Ada pun beberapa sayuran yang tinggi akan kandungan vitamin C, seperti kubis, kembang kol, bayam, dan brokoli.

 

Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Nutrisi Agar Si Buah Hati Tumbuh Optimal

 

3. Zink

Zink merupakan salah satu mineral yang juga tak kalah penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh Si Buah Hati. Karena tubuh tidak dapat menyimpan zink, diperlukan asupan mineral tersebut yang cukup tiap hari. 

 

Dengan mendapatkan asupan zink yang cukup dan makanan dengan gizi seimbang, respon antibodi Si Buah Hati pun akan meningkat. Zink dapat ditemukan secara alami di beberapa sayuran, seperti buncis, labu, dan lentil. Terkadang, juga ditambahkan ke dalam beberapa jenis makanan, misalnya cereal, susu, roti, serta biskuit.

 

4. Serat Pangan

Sejak dulu, serat pangan sudah dikenal sebagai makanan bergizi yang memiliki manfaat baik.  Salah satu jenis serat pangan yang baik adalah serat pangan inulin. Jenis serat yang satu ini merupakan makanan bagi bakteri baik yang ada di usus Si Buah Hati dan dapat dengan mudah ditemukan pada sayur-sayuran. 

 

Dengan berkembangnya bakteri baik, pertumbuhan bakteri jahat di saluran cerna pun berkurang. Hal ini membuat tubuh tidak mudah sakit dan dapat bebas bereksplorasi sesuka hati.

 

Selain berbagai macam sayuran untuk memenuhi kebutuhan nutrisi Si Buah Hati, Bunda juga bisa memberikan DANCOW 1+ Nutritods. DANCOW 1+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3, omega 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

 

Bunda tak perlu bingung bagaimana mengolah masakan yang tepat agar mendapatkan manfaat sayuran untuk Si Buah Hati. Bunda bisa menemukan inspirasi makanan dengan gizi yang lengkap dan seimbang dari ahli nutrisi DANCOW di Piring Nutrisi DANCOW. Yuk Bunda, pastikan asupan nutrisi Si Buah Hati pada masa toddler terpenuhi.

Image Article
Manfaat sayuran untuk anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
400 RE
Quiz Answer 1 B
500 RE
Quiz Answer 1 C
600 RE
Quiz Answer 1 D
700 RE
Quiz Answer 2 A
Menjaga daya tahan tubuh
Quiz Answer 2 B
Menjaga kesehatan kulit
Quiz Answer 2 C
Melindungi sel-sel dari kerusakan radikal bebas
Quiz Answer 2 D
Menjaga kesehatan pencernaan
Quiz Answer 3 A
Meningkatkan kemampuan kognitif anak
Quiz Answer 3 B
Makanan bagi bakteri baik yang menjaga kesehatan usus
Quiz Answer 3 C
Membantu menjaga kesehatan tulang dan gigi
Quiz Answer 3 D
Memperkenalkan anak kepada tekstur makanan yang beragam
Quiz 1
Berapa banyak kebutuhan vitamin A anak-anak di usia Toddler?
Quiz 3
Apa salah satu manfaat serat pangan inulin bagi langkah eksplorasi Si Buah Hati?
Quiz 2
Berikut ini adalah manfaat vitamin C untuk tubuh, kecuali?
Kunci Quiz 1
A
Kunci Quiz 2
D
Kunci Quiz 3
B

Ini Menu Sarapan Pagi yang Sehat dan Bergizi dengan Keluarga

Published date

Apa menu sarapan favorit keluarga di rumah, Bunda? Tak hanya memberikan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh untuk beraktivitas, sarapan juga bisa jadi momen menyenangkan untuk Si Buah Hati, lho. Apalagi, kalau menu sarapan sehat Si Buah Hati dilengkapi susu DANCOW FortiGro. Lalu, bagaimana caranya membuat momen sarapan menjadi lebih menyenangkan sekaligus memberikan pemahaman soal pentingnya sarapan untuk anggota keluarga? Yuk, cari tahu!

Pentingnya Sarapan untuk Anggota Keluarga

Sarapan itu penting untuk memberikan kita asupan energi sepanjang hari. Dengan menyiapkan menu sarapan pagi yang sehat dan bergizi, Bunda membantu keluarga mengembalikan kadar gula darah yang turun, sehingga membuat energi dalam tubuh kembali terisi. Kondisi ini tentunya dapat membantu Si Buah Hati dan seluruh anggota keluarga agar dapat berkonsentrasi dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari. Selain itu, sarapan juga dapat mengontrol berat badan, karena dapat mencegah nafsu makan berlebihan di jam makan siang.

Untuk itu saat menyiapkan sarapan, pastikan menunya sehat dan mengandung gizi yang lengkap, ya. Contohnya terdiri dari makanan yang mengandung Karbohidrat seperti sereal, roti, atau nasi; sumber Protein misalnya kacang-kacangan, yogurt, keju, dan susu; juga sayuran dan buah-buahan sebagai sumber Vitamin dan Mineral. 

Jadikan Waktu Sarapan Lebih Seru bersama Keluarga

Nah, supaya momen menikmati menu sarapan sehat jadi makin seru, Bunda juga bisa mengajak Si Buah Hati dan keluarga melakukan kegiatan yang seru ini di pagi hari, terutama di hari yang santai pada akhir pekan. Yuk, simak inspirasinya di bawah ini!

  1. Pilih Menu Sarapan

Bunda dan keluarga bisa melakukan kegiatan ini di malam hari. Caranya, siapkan kertas dan bentuklah menjadi lingkaran, kemudian Bunda bisa membagi kertas yang sudah berbentuk lingkaran itu menjadi 4-6 bagian. Setelah itu, siapkan gambar (sesuai dengan pembagian kertas) makanan yang diinginkan di keesokan paginya dan tempelkan gambar makanan tersebut pada bagian kertas. Kemudian, Bunda bisa siapkan satu botol kosong, yang nanti akan dipakai sebagai penunjuk gambar. Ketika botol diputar dan berhenti moncong botol menunjukkan satu menu, berarti itulah makanan yang akan disajikan sebagai sarapan esok harinya.

Baca Juga: 3 Kriteria Sarapan Sehat bagi Si Buah Hati

  1. Membuat Sarapan Bersama

image

Membuat menu sarapan sehat bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan bersama keluarga. Jadi, Bunda sebaiknya libatkan Si Buah Hati dan anggota keluarga lainnya untuk menyiapkan menu makanan di pagi hari. Aktivitas seperti ini membutuhkan komunikasi dan kerja sama, sehingga Bunda dan keluarga dapat terus menjaga kekompakan di rumah sekaligus melatih kemampuan bahasa Si Buah Hati.

  1. Menata Meja Makan

Nah! Bunda juga bisa mengajak anggota keluarga untuk membantu menyiapkan meja makan. Misalnya, menata piring, sendok dan garpu, atau menatanya dengan hiasan seperti bunga atau tanaman. Kalau mau membuat suasana sarapan yang berbeda, Bunda juga bisa mengajak keluarga untuk sarapan dengan duduk lesehan seperti piknik yang bisa dilakukan di dalam rumah ataupun di halaman rumah. Kegiatan ini bisa membantu Bunda untuk membuat suasana sarapan menjadi lebih hangat, sehingga Si Buah Hati dan keluarga jadi makin semangat untuk sarapan.

  1. Bermain ABC Lima Dasar

Setelah menikmati sarapan, Bunda bisa mengajak Si Buah Hati dan keluarga untuk memainkan permainan ABC Lima Dasar dengan menyebutkan nama-nama buah, sayur, atau bahan makanan. Kegiatan ini selain menyenangkan juga bisa membantu Si Buah Hati untuk bisa berkonsentrasi, dan membantunya menambah kosakata baru.

  1. Minum Susu Sambil Bermain

image

Untuk melengkapi nutrisi pada menu sarapan sehat yang telah disiapkan, Ibu bisa mengajak Si Buah Hati minum segelas susu dengan cara seru, lho. Misalnya, meminum susu DANCOW FortiGro yang diperuntukkan bagi anak usia sekolah sambil bernyanyi lagu Kalau Kau Suka Hati.

Setiap sebait lirik “kalau kau suka hati minum susu” dinyanyikan, Ibu bisa mengajak Si Buah Hati meminum susunya. Aktivitas tersebut bisa membantu Si Buah Hati lebih senang minum susu. Apalagi jika susu yang Bunda berikan adalah susu DANCOW FortiGro.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi anak usia sekolah 6-12 tahun. Karena ketika memasuki usia Sekolah kebutuhan nutrisinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung Vitamin dan Mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas anak. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung nutrisi untuk dukung imunitas seperti Zat Besi, Zink, Vitamin A, C, & D; kandungan nutrisi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan Minyak Ikan (khusus varian Instant kemasan box); serta kandungan nutrisi untuk membantu pertumbuhan seperti Protein dan Kalsium. Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan nutrisi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam 3 macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat dan Stroberi yang praktis dikonsumsi ketika di sekolah atau dalam perjalanan.

 

Nah, bagaimana Bunda? Semoga tips seputar aktivitas seru saat menyajikan menu sarapan sehat untuk Si Buah Hati di atas membantu, ya. Jangan lupa siapkan segelas DANCOW FortiGrodi pagi hari supaya lebih semangat sarapan. Selamat mencoba!

Image Article
Ibu dan anak membut roti di dapur
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Tips Belanja Makanan untuk Kebutuhan Nutrisi Anak saat Puasa

Published date

Ketika memasuki bulan puasa, banyak aktivitas yang berubah dari segi frekuensi maupun waktu. Salah satunya adalah aktivitas berbelanja. Apalagi, di bulan puasa banyak penyesuaian yang harus dilakukan dari segi kebutuhan nutrisi.

Tidak hanya bagi orang dewasa, tentu kebutuhan nutrisi anak saat puasa juga ikut meningkat. Dengan adanya pergeseran waktu makan dan minum membuat tubuh Si Buah Hati secara otomatis membutuhkan penyesuaian nutrisi. 

Oleh sebab itu, berbelanja di bulan puasa menjadi salah satu kegiatan yang penting sekaligus mengasyikkan, dan secara positif, bikin lupa waktu. Sering kali keasyikan berbelanja membuat waktu terasa berlalu begitu saja hingga tiba waktunya berbuka. Namun, satu hal yang harus diingat, Bunda, adalah perencanaan belanja yang matang. 

Tips Belanja Kebutuhan saat Puasa

Perencanaan wajib dilakukan terutama agar tidak banyak belanjaan yang terbuang, terutama makanan yang kadaluwarsa. Untuk itu, sebaiknya Bunda membagi belanja sesuai kebutuhan, baik itu harian, mingguan, atau bulanan.

Nah, pertimbangan-pertimbangan apa yang harus dibuat saat berbelanja agar efektif dan belanjaannya tidak lupa memenuhi kebutuhan nutrisi harian anak saat puasa? Yuk, simak tips belanja pintar di bawah ini, Bunda!

1. Buat Daftar Belanja

Sebelum pergi ke pasar, supermarket, atau bahkan belanja online, lebih baik Bunda membuat daftar belanja lebih dulu. Tulis setiap bahan makanan atau kebutuhan lain di kertas kecil dan belanjalah sesuai dengan daftar.

Hal ini dilakukan supaya Bunda fokus dengan kebutuhan nutrisi pada anak yang diperlukan. Sering kali jika berbelanja tanpa menulis daftar terlebih dahulu, malah cenderung berujung lapar mata dan membeli barang yang tidak diperlukan.

Dengan mempertimbangkan barang yang perlu dibeli dari rumah melalui catatan, Bunda tidak akan mengeluarkan uang untuk membeli barang yang belum dibutuhkan.

2. Buat Menu Makanan

Perubahan waktu makan di bulan puasa otomatis berimbas pada pergeseran waktu memasak. Agar tidak berujung masak seadanya karena waktu yang mepet, Bunda dapat membuat menu makanan mingguan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi anak saat puasa. Belilah bahan sesuai yang hendak dimasak agar tidak meninggalkan banyak makanan sisa.

3. Memanfaatkan Harga Promo

Siapa yang tidak suka dengan barang promo? Bunda juga pasti suka jika melihat ada barang promo di supermarket.

Sebelum masuk ke dalam supermarket, Bunda bisa melihat terlebih dahulu selebaran atau pamflet yang menampilkan barang yang sedang promo hari itu.

Atau, simak akun media sosialnya untuk promo-promo terbaru. Bakal menguntungkan sekali kalau kebutuhan nutrisi anak tetap terpenuhi dengan lebih hemat. Tapi, Bunda juga harus tetap ingat untuk belanja sesuai dengan daftar, jangan karena melihat barang promo Bunda menjadi kalap dan membeli barang yang tidak terlalu dibutuhkan.

4. Hindari Belanja saat Perut Lapar

Nah Bunda, siapa sangka jika belanja dengan perut lapar bisa menyebabkan Bunda belanja berlebihan. Alangkah baiknya jika sebelum berangkat belanja Bunda bisa makan terlebih dahulu di rumah. Kenapa begitu?

Karena ternyata ketika Bunda belanja dengan perut lapar, semuanya terlihat sangat enak. Bunda akan membeli makanan apa pun yang terlihat mata, meskipun makanan itu sebenarnya kurang bergizi dan tidak membantu memenuhi kebutuhan nutrisi anak.

Untuk itu, Bunda bisa berbelanja harian di pagi hari sebelum lapar dan haus datang menghadang. Gunakan waktu di sore hari untuk memasak persiapan untuk buka.

5. Pertimbangkan Baik-baik Saat Ingin Membeli Vitamin

Kebutuhan nutrisi anak saat puasa seperti vitamin jadi meningkat. Untuk itu, demi mendukung Si Buah Hati tetap sehat dapat dilakukan dengan memberikan vitamin. Tapi, Bunda jangan terlalu buru-buru ketika ingin membeli vitamin.

Jika ada vitamin yang sudah bisa terpenuhi dari bahan makanan lain atau susu yang Bunda pilih, maka membeli vitamin perlu dipertimbangkan lagi sesuai kebutuhan keluarga. Jangan sampai juga kelebihan vitamin atau mengonsumsi suplemen vitamin yang bisa didapat dari makanan.

6. Beli Daging dengan Bentuk Utuh

Perlu Bunda ketahui bahwa saat belanja daging ayam lebih baik membelinya secara utuh. Selain bisa menghemat waktu, karena Bunda tidak perlu bolak-balik pergi ke pasar untuk membeli daging ayam.

Biasanya, ketika membeli secara utuh Bunda bisa mendapatkan harga yang lebih ekonomis. Selain itu, Bunda juga dapat mengolah daging ayam utuh menjadi beberapa masakan sesuai bagiannya, bahkan dapat membuat kaldu ayam sendiri. 

7. Beli Buah Lokal yang Sedang Musim

Buah impor memang terkadang terlihat lebih menggiurkan dibandingkan dengan buah lokal, tapi buah-buahan yang sehat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak tidak selalu produk impor ya Bunda.

Meski terkesan kalah mentereng, tapi kandungan vitamin dan mineral dari buah lokal juga tidak kalah banyak dan bunda masih bisa mendapatkannya dari buah-buahan lokal. Perhatikan juga musimnya. Jika sedang musim buah tertentu, bahkan harga buah yang sedang musim cenderung lebih terjangkau. Bunda hanya perlu memastikan buah lokal yang dibeli dalam kondisi yang baik dan dikonsumsi kala segar.

8. Pilih Susu yang Tepat

Saat memilih susu, Bunda juga harus cermat sesuai dengan usia serta kebutuhan nutrisi Si Buah Hati. Maka dari itu, pilihlah susu dengan kandungan gizi yang lengkap seperti yang mengandung minyak ikan atau DHA serta Omega 6 yang dapat membantu proses belajar Si Buah Hati.

Baca Juga: Bunda, Ini Gizi Menu Sarapan Pagi Sehat untuk Perkembangan Anak

Cara Memenuhi Asupan Nutrisi Anak saat Puasa

Untuk menjaga kondisi fisik Si Buah Hati agar dapat berpuasa dengan nyaman dan lancar, berikut ini beberapa kebutuhan nutrisi anak saat puasa yang harus Bunda penuhi setiap harinya.

1. Protein

Merupakan zat pembangun yang berpedan dalam setiap pembentukan dan perbaikan jaringan tubuh.  Protein bisa didapatkan dari dua sumber, yaitu sumber hewani dan nabati. Namun, protein hewani dinilai memiliki kualitas yang lebih baik karena mengandung asam amino esensial yang lebih lengkap dan banyak.

Beberapa jenis makanan tinggi protein yang bisa Bunda berikan antara lain tahu, tempe, kacang kedelai, kacang tanah, ikan, daging sapi, dan ayam agar Buah Hati tetap berenergi selama berpuasa. Selain itu, Bunda juga bisa melengkapi gizi anak dengan memberikan segelas susu baik saat sahur dan berbuka puasa.

2. Zat besi

Penuhi juga kebutuhan gizi anak saat puasa dengan asupan zat besi yang cukup. Selain untuk mendukung proses tumbuh kembang, kebutuhan zat Besi pada anak juga berfungsi untuk membantu produksi sel darah merah yang mengangkut oksigen ke sel-sel dalam tubuh.

Zat besi juga sangat penting untuk perkembangan otak Si Buah Hati, terutama dalam meningkatkan konsentrasi, daya ingat, dan kemampuan belajarnya. Beberapa makanan dengan kandungan zat besi yang bisa Bunda berikan antara lain roti, sereal, daging, dan sayuran hijau seperti bayam untuk menu sahur dan berbuka puasanya.

3. Kalsium

Selain meningkatkan kesehatan tulang, kalsium juga berperan untuk menjaga kesehatan gigi anak, membantu peredaran darah, dan mengaktifkan enzim yang membantu penyerapan nutrisi dari makanan serta minuman yang masuk ke dalam tubuh. Beberapa jenis makanan dengan kandungan kalsium yang bisa Bunda berikan antara lain roti gandum, sereal, susu, yoghurt, keju dan brokoli baik untuk sahur maupun berbuka.

4. Vitamin A, C, D, dan E

Keempat jenis vitamin ini berperan dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya, sehingga anak dapat berpuasa dengan lancar dan tidak mudah terserang penyakit. Beberapa makananyang bisa Bunda berikan antara lain wortel, buah jeruk, susu, telur, daging sapi, dan ikan laut.

5. Karbohidrat kompleks

Fungsinya adalah untuk membantu tubuh melepaskan energi secara perlahan selama berpuasa, sehingga membuat anak tetap berenergi sepanjang hari. Beberapa contoh makanannya antara lain roti gandum, oat, kacang-kacangan, dan sereal gandum.

6. Serat

Kebutuhan nutrisi yang satu ini sangat baik untuk membantu perut merasa kenyang dalam waktu yang lebih lama, sehingga anak dapat berpuasa tanpa rasa lemas dan mengeluh lapar setiap saat. Beberapa makanan kaya serat yang bisa Bunda berikan adalah aneka sayuran hijau yang dihidangkan saat sahur dan berbuka puasa.

Kandungan gizi yang tepat dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian anak saat puasa. Untuk itu, Bunda bisa memilih DANCOW FortiGro yang diformulasikan khusus untuk anak usia sekolah 6-12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan nutrisi Si Buah Hati tentunya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya.

DANCOW FortiGro mengandung Vitamin dan Mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas anak.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung nutrisi untuk dukung imunitas seperti Zat Besi, Zink, Vitamin A, C, & D; kandungan nutrisi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box); serta kandungan nutrisi untuk membantu pertumbuhan seperti Protein dan Kalsium. 

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan nutrisi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam 3 macam varian yaitu InstantCokelat, dan Full Cream.

Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa CokelatStroberi, dan Vanila dengan rasa yang disukai Si Buah Hati.

Nah, bagaimana Bunda? Semoga tips di atas bisa membantu Bunda dalam belanja bulanan, mingguan, atau bahkan harian, supaya bisa belanja lebih cerdas, ya!

 Jangan lupa untuk berikan DANCOW FortiGro 2 kali sehari saat sahur dan sebelum tidur agak Si Buah Hati siap belajar puasa.

Fortigro Ramadan

Image Article
Tips Belanja Makanan untuk Kebutuhan Nutrisi Anak saat Puasa
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

DANCOW FortiGro untuk Usia Berapa? Ini Susu UHT Coklat untuk Anak

Published date

Untuk terus mendukung proses belajarnya agar ia siap sekolah, Bunda perlu memberikan asupan nutrisi yang lengkap dan seimbang. Salah satunya, bisa didapatkan dari susu seperti DANCOW FortiGro. Tapi tahukah Bunda, memberikan susu itu harus sesuai tahapan perkembangan anak, lho. Kenapa ini penting? Lantas, kalau begitu susu DANCOW FortiGro untuk usia berapa, ya? Simak info lengkapnya di sini.

Pentingnya Minum Susu Sesuai Tahap Perkembangan Anak

Bunda, kebutuhan nutrisi anak usia sekolah berbeda dengan anak di usia yang lebih muda. Di usia ini Si Buah Hati butuh asupan nutrisi sebagai pendukung dalam proses belajar juga untuk beraktivitas. Tim peneliti dari University of Michigan, Amerika Serikat, menemukan hubungan antara kurang cukupnya nutrisi dalam tubuh Si Buah Hati dengan kemampuan kognitif, akademis, dan juga kondisi psikososialnya. Ini artinya, Bunda direkomendasikan untuk penuhi kebutuhan nutrisi anak tiap harinya supaya ia siap sekolah.

Susu merupakan sumber energi, protein, dan mikro nutrien penting untuk pertumbuhan dan perkembangan pada anak. Tapi, disarankan Bunda pilih susu yang sesuai dengan tahap perkembangan Si Buah Hati, ya. Berikut ini adalah beberapa alasannya.

1. Supaya kebutuhan gizi Si Buah Hati tercukupi

Semakin bertambah usia, kebutuhan gizi anak pun akan semakin bertambah. Itu sebabnya, Bunda perlu memenuhi kebutuhan gizi makro dan mikro susu untuk anak 6 tahun. Pada usia sekolah setidaknya ia membutuhkan asupan protein sekitar 25 gram, lemak 50 gram, karbohidrat 220 gram, dan serat 20 gram. 

Sedangkan, untuk kebutuhan mikro nutriennya, anak usia sekolah membutuhkan vitamin A sekitar 450 mcg, vitamin D 15 mcg, vitamin E 7 mg, vitamin K 20 mcg, vitamin B12 1,5 mcg dan vitamin C 45 mcg.  Takaran tersebut merupakan kebutuhan gizi harian anak usia sekolah sesuai Angka Kecukupan Gizi (AKG) dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Nah, semua kebutuhan nutrisi tersebut dapat dipenuhi dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan juga dilengkapi dengan susu. Penelitian dari Nestlé Nutrition Institute mengungkapkan bahwa, anak yang minum susu mendapatkan asupan mikro nutrien yang lebih banyak dibandingkan dengan anak yang tidak minum susu. Di antaranya nutrisi seperti zat besi, zink, tiamin, vitamin B6, C, D, dan E. 

Baca Juga: DANCOW FORTIGRO untuk Usia Berapa? Cek Susu Anak SD Kelas 6

2. Dapat mendukung aktivitas Si Buah Hati seharian

Setiap varian susu tentunya sudah disesuaikan dengan kebutuhan energi anak sekolah. Jumlahnya, yakni sekitar 1.440 kkal. Susu untuk anak usia sekolah juga ada yang dilengkapi vitamin B1, B2, B3, dan Kolin yang dapat mengubah karbohidrat menjadi energi. Sehingga, Si Buah hati bisa tetap aktif saat sekolah dan bermain. Informasi tentang kandungan gizi dan kalori/energi pada produk susu dapat Bunda temukan di kemasan bagian samping. Pastikan Bunda mengecek terlebih dahulu, ya!

3. Membantu proses belajar Si Buah Hati

DANCOW FortiGro untuk anak usia berapa?  Susu ini untuk anak 6 tahun ke atas atau usia sekolah yang sudah dilengkapi dengan omega 6 dan minyak Ikan, yang kandungannya juga sudah disesuaikan dengan kebutuhannya untuk dukung kemampuan berpikir anak saat belajar. Selain itu, kandungan nutrisi lainnya seperti zat besi, vitamin, dan mineral, juga sudah disesuaikan dengan tahapan perkembangan anak sekolah. Menurut penelitian, kekurangan zat besi, vitamin dan mineral dapat menghambat kemampuan kognitif dan konsentrasi Si Buah Hati saat belajar.

4. Dukung Si Buah Hati tumbuh optimal

Susu juga mengandung nutrisi yang dibutuhkan anak usia sekolah agar ia dapat tumbuh dengan optimal. Tentu kebutuhan ini tidak sama dengan kebutuhannya sewaktu ia masih di tahap usia sebelumnya. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Manado, asupan susu dapat memengaruhi tinggi badan anak. Sebab, susu mengandung kalsium dan fosfor yang diperlukan dalam pembentukan tulang dan pertumbuhan anak. Adapun, anak usia sekolah dikatakan pendek bila tinggi badannya kurang dari 106,1 cm untuk anak laki-laki dan 104,9 cm untuk anak perempuan, berdasarkan studi WHO.

Nah, itu tadi alasan kenapa Bunda harus pilih susu untuk anak 6 tahun yang sesuai dengan tahapan usia anak. Untuk bantu penuhi nutrisi Si Buah Hati, Bunda dapat memberikannya segelas susu. Tak boleh sembarang pilih, sebaiknya berikan susu dengan kandungan vitamin serta mineral yang baik untuk mendukung proses belajar dan tumbuh kembangnya. 

Kandungan yang Harus Ada dalam Susu Anak SD Kelas 6

Claire McCarthy, seorang dokter sekaligus editor dari Harvard Health Publishing menjelaskan bahwa perkembangan otak yang sehat juga harus didukung oleh asupan gizi yang baik. Beberapa kandungan vitamin dan mineral yang baik untuk dikonsumsi antara lain:

  1. Protein yang dapat ditemukan dalam daging, unggas, makanan laut, kacang-kacangan, telur, produk kedelai, kacang-kacangan dan biji-bijian, serta produk susu. Protein merupakan pondasi utama tubuh yang penting untuk membentuk otot, memproduksi hormon dan sel, meningkatkan metabolisme, menjaga daya tahan tubuh, menjadi sumber energi, memperkuat kulit dan tulang, serta mengantarkan gizi ke bagian-bagian dalam tubuh. 
  2. Zink yang dapat ditemukan dalam makanan seperti tiram, daging, ikan, produk susu, dan kacang-kacangan. Zink penting untuk pertumbuhan anak-anak, menjaga fungsi imunitas dan saraf. Kebutuhan zink harian anak-anak adalah 5 mg untuk usia 4 hingga 8 tahun dan 8 mg untuk usia 9 hingga 13 tahun. 
  3. Zat besi yang dapat ditemukan dalam makanan daging, kacang-kacangan dan lentil, sereal dan roti yang diperkaya, sayuran berdaun gelap, dan kentang panggang. Zat besi merupakan komponen penting yang berperan dalam menjaga metabolisme, termasuk penyimpanan oksigen dan mengantarkannya ke bagian tubuh yang membutuhkan. Asupan zat besi yang cukup juga dapat mencegah anemia.
  4. Kalsium yang penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi sekaligus membantu kontraksi otot, stimulasi saraf, dan menjaga tekanan darah. Kandungan ini banyak ditemukan pada produk susu pertumbuhan untuk anak SD.
  5. Vitamin A dalam hati ayam, wortel, ubi jalar, bayam, dan susu. Vitamin A penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh anak, menjaga penglihatan terutama dalam cahaya redup, sekaligus menjaga kesehatan kulit. Kebutuhan harian anak-anak akan vitamin A adalah 1.333 IU untuk usia 4 hingga 8 tahun dan 2.000 IU untuk usia 9 hingga 13 tahun.
  6. Vitamin D atau "vitamin sinar matahari" yang banyak ditemukan pada ikan berlemak seperti salmon, minyak hati ikan, dan susu yang diperkaya vitamin D di dalamnya.
  7. Vitamin B kompleks yang terdiri dari vitamin B1, B2, B6, serta B12 yang banyak ditemukan pada hati dan daging, ikan, kentang, dan susu. Vitamin ini berperan untuk mendukung kemampuan memori dan mood belajar.
  8. Asam lemak omega-3 yang mudah ditemukan dalam lemak ikan dan minyak ikan dan produk susu.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi anak usia sekolah 6-12 tahun. Karena ketika memasuki usia sekolah kebutuhan nutrisinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung Vitamin dan Mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas anak. 

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.  

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.

Saat ini DANCOW juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi, sehingga sangat cocok dijadikan bekal sekolah maupun untuk menemani Si Buah Hati belajar di rumah.

Bunda, semoga dengan membaca info di atas, Bunda lebih paham kenapa harus memilih susu yang sesuai tahapan perkembangan anak dan dapat mencari tahu informasi tentang susu DANCOW FortiGro untuk usia berapa. Yuk Bunda, terus dukung Si Buah Hati untuk siap sekolah!

Image Article
susu sesuai tahap perkembangan anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Mau Dukung Prestasi Sekolah Si Buah Hati? Pastikan Kebutuhan Gizinya Terpenuhi

Published date

Memasuki usia sekolah, bobot pelajaran yang harus dipahami Si Buah Hati semakin meningkat. Untuk mendukungnya supaya dapat mengikuti pelajaran dengan baik dan mendapatkan prestasi di sekolah, Bunda perlu memastikan kebutuhan gizi anak terpenuhi. Selain dari makanan dan minuman yang Bunda hidangkan, gizi ini juga bisa didapatkan dari kandungan susu DANCOW FortiGro. Bagaimana asupan gizi yang seimbang dapat mempengaruhi semangat belajar Si Buah Hati? Yuk, kita simak bersama, Bunda.

Konsep Tumbuh Kembang Anak Usia Sekolah

Dibandingkan anak usia dini, anak usia sekolah mengalami pertumbuhan yang cenderung lebih lambat tapi stabil. Namun saat ia masuk ke usia puber, dimulai pada usia 8-9 tahun untuk anak perempuan dan 10-11 tahun untuk anak laki-laki, Si Buah Hati akan mengalami growth spurt yang membuat pertumbuhannya berlangsung dengan sangat cepat.

Jika pertumbuhannya cenderung stabil, maka perkembangan anak usia sekolah cenderung berlangsung dengan cepat. Hal ini terlihat dari empat aspek perkembangan anak, yaitu fungsi otak, tubuh, serta perilaku yang termasuk interaksi sosial dan komunikasi. Hal ini terjadi karena saat memasuki usia sekolah, Si Buah Hati mulai belajar menjadi individu yang independen. Ia akan semakin banyak belajar dari lingkungannya, termasuk dari sekolah.

Pemenuhan Kebutuhan Gizi Anak Usia Sekolah

Bunda pasti sudah paham kalau Si Buah Hati yang kebutuhan gizinya tercukupi secara seimbang akan membantunya mengalami tumbuh-kembang yang optimal. Nah, untuk mendukung tumbuh-kembangnya ini, Bunda bisa menerapkan cara memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah, yaitu dengan pemberian gizi yang seimbang. Ini berarti bahwa Bunda dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan makronutrien berupa karbohidrat, protein, dan lemak, serta mikronutrien berupa vitamin dan mineral.

Karbohidrat

Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi yang paling penting dan paling tersedia untuk dikonsumsi. Terbagi atas dua jenis, terdapat karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Asupan karbohidrat yang cukup dapat diubah menjadi energi agar tubuh dapat bekerja sepanjang hari. Pilihan sumber karbohidrat yang tepat termasuk sereal gandum, nasi merah, roti gandum, buah-buahan, sayuran, dan susu. Batasi asupan karbohidrat dari gula tambahan.

Lemak

Lemak adalah makronutrien sebagai sumber dari asam lemak penting yang tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh. Lemak berfungsi untuk menyerap vitamin A, D, dan E dan lemak ekstra yang tidak digunakan di dalam tubuh. Terdapat dua jenis lemak, yakni lemak jenuh dan tak jenuh. Pastikan agar makanan Si Buah Hati kaya akan lemak tak jenuh untuk mencegah penyakit jantung dan menurunkan kolesterol di kemudian hari. Lemak tak jenuh ditemukan pada minyak dari tanaman dan ikan, alpukat, kacang-kacangan, jagung, dan lainnya.

Protein

Secara umum protein dibutuhkan tubuh agar tetap sehat dan bekerja sebagaimana mestinya. Asupan protein yang cukup maka tubuh mendapatkan energi dan mampu membawa oksigen ke seluruh tubuh. Protein juga dapat memproduksi antibodi untuk melawan infeksi dan penyakit sekaligus menjaga kesehatan dan menciptakan sel-sel baru. Buat Si Buah Hati, pilih sumber protein hewani yang sehat seperti ikan, daging unggas, daging sapi, tahu, telur, dan susu. Protein juga bisa didapat dari sumber nabati seperti kacang-kacangan, gandum, maupun biji-bijian.

Vitamin dan mineral

Secara umum, kedua mikronutrien ini dibutuhkan untuk pertumbuhan tubuh baik secara fisik maupun mental serta menjaga kesehatan. Baik vitamin dan mineral terdiri dari begitu banyak jenis dan anak-anak bisa mendapatkannya dari berbagai jenis makanan. Kekurangan vitamin dan mineral dapat berdampak pada masalah pertumbuhan. Karenanya, asupannya tetap harus diperhatikan. Jumlah kebutuhan vitamin dan mineral sendiri berbeda-beda tergantung jenis dan usianya. Ada banyak sekali vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh anak usia sekolah, di antaranya adalah kalsium, zat besi, zink, serta Vitamin A, C, B, dan D. Vitamin bisa didapatkan dari sayuran dan buah-buahan, sedangkan mineral bisa didapatkan dari lauk-pauk, kacang-kacangan, dan susu.

Kebutuhan gizi anak bisa Bunda penuhi setiap hari lewat tiga kali makan utama, yaitu sarapan, makan siang, dan makan malam, serta dua kali camilan di antara sarapan-makan siang dan sore hari. Berikan makanan dengan kandungan zat gizi makro dan zat gizi mikro yang lengkap dan seimbang. Sebagai panduan porsinya, Bunda bisa mengacu ke panduan Isi Piringku.

Baca Juga: Pentingnya Kandungan Gizi Susu DANCOW untuk Prestasi Si Buah Hati

Pengaruh Terpenuhinya Kebutuhan Gizi Anak terhadap Akademis

Terpenuhinya kebutuhan gizi anak diperlukan oleh anak usia sekolah selain untuk proses kehidupan, juga diperlukan untuk proses pertumbuhan dan perkembangan kognitif, yang akan berpengaruh terhadap kemampuan belajar anak. Anak dengan gizi normal lebih aktif dan lebih energik karena ketersediaan sumber energi dalam tubuhnya mencukupi  untuk  mereka  beraktivitas  dan belajar. Anak dengan status gizi normal dan asupan makanan yang adekuat menunjang untuk mereka berekspresi dan untuk perkembangan otak, pemeliharaan dan fungsi organ tubuhnya. Oleh sebab itu, kekurangan asupan zat gizi dapat menghambat pertumbuhan myelin pada otak, menurunkan kecerdasan sehingga dapat menyebabkan gangguan belajar.

Mendukung fungsi kognitif dan perkembangan sistem syaraf

Untuk dapat mendukung fungsi kognitif dan perkembangan sistem syaraf Si Buah Hati, Bunda perlu memenuhi kebutuhan Vitamin B dalam tubuhnya. Setidaknya, terdapat beberapa jenis Vitamin B, seperti:

  • Vitamin B1 dan B2 membantu menjaga fungsi sel-sel syaraf pada otak
  •  
  • Vitamin B3 sebagai pelindung sel-sel tubuh, salah satunya sel syaraf dalam otak
  •  
  • Vitamin B6 membantu proses metabolisme zat gizi dalam tubuh

Kombinasi lengkap Vitamin B membantu perkembangan sistem syaraf sehingga mendukung perkembangan fungsi kognitif anak

Mendukung konsentrasi belajar Si Buah Hati

Kandungan zat besi Vitamin B juga dapat mendukung konsentrasi belajar Si Buah Hati. Beberapa jenis Vitamin B yang dapat mendukung konsentrasi belajar Si Buah Hati di antaranya:

  • Vitamin B12 mendukung kelancaran peredaran darah dengan menjaga fungsi pembuluh darah
  • Zat Besi sebagai salah satu komponen penyusun sel darah merah yang membawa oksigen dan zat gizi ke seluruh tubuh
  • Zat Besi dan Vitamin B12 berperan dalam proses transportasi oksigen dan zat gizi ke seluruh tubuh, termasuk ke otak sehingga mendukung kerja otak dan menjaga tetap fokus

Dukung daya tahan tubuh

Ada beberapa Vitamin dan Mineral yang dapat mendukung daya tahan tubuh Si Buah Hati, di antaranya adalah Vitamin A, C, dan D, serta zat besi dan zink.  Untuk mendapatkan Vitamin yang cukup, Si Buah Hati perlu mengonsumsi beragam jenis buah dan sayur, misalnya wortel, jeruk, stroberi, dan juga berbagai jenis sayuran hijau. Jangan lupa, ajak Si Buah Hati beraktivitas di bawah sinar matahari untuk mendapatkan asupan Vitamin D. Sedangkan zat besi dan zink bisa diperoleh dari lauk-pauk seperti ikan, daging sapi, daging ayam, telur, dan boga bahari.

DANCOW FortiGro untuk Dukung Tumbuh-Kembang Anak Usia Sekolah

Bunda, ayo dukung proses belajar Si Buah Hati dengan memberikannya DANCOW FortiGro, yaitu susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan serta mendukung kekuatan daya tahan tubuh Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan saja dan di mana saja.

Bunda, sekarang pasti jadi lebih paham tentang pentingnya asupan gizi untuk dukung prestasi belajar Si Buah Hati. Karena itu, pastikan kebutuhan gizi anak terpenuhi secara seimbang agar Si Buah Hati selalu merasakan #CintaBundaSempurna, ya.

Image Article
Anak belajar dengan tersenyum
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bunda, Ini Tips agar Hubungan Kakak Adik Akur Tanpa Drama

Published date

Keakraban hubungan Kakak Adik dimulai sejak masa kanak-kanak. Berawal dari main bareng, hingga Si Adik yang suka iseng dan berulah dan mulai mengikuti Kakak. Kadang cemburu dan bertengkar, kadang juga jadi akur dan saling berbagi.

Hubungan kakak adik yang sehat, sangat penting untuk mendukung perkembangan interaksi sosial, pengendalian emosi, kemampuan berpikir, hingga keterampilan bahasa mereka. Bunda perlu ingat bahwa setiap anak memiliki kebutuhan dan capaian tumbuh kembang masing-masing. Simak tips agar kakak adik akur ya Bunda, agar eksplorasi Kakak dan Adik tetap optimal dan bebas drama!

Bangun Kebiasaan Family Time Setiap Harinya

Salah satu tips agar hubungan kakak adik akur adalag ajak kedua Buah Hati menentukan bersama kegiatan apa yang ingin dilakukan saat family time. Ada banyak kegiatan seru seperti memasak bersama, movie nights, bersepeda, kemah-kemahan di pekarangan rumah, berbagi cerita sebelum tidur, dan banyak lainnya. Namun, mungkin Bunda seringkali bingung, “Aduh gimana ya? Si Kakak lagi suka main pedang-pedangan, tapi Si Adik mau ajak kakaknya main masak-masakan.” Jangan khawatir, sebenarnya mereka tetap bisa bermain bersama meski kesukaannya berbeda. Bunda bisa lho, menciptakan peran yang berbeda untuk Adik dan Kakak dalam satu permainan yang sama. Misalnya, Si Kakak suka bermain pedang-pedangan, ia menjadi ahli pedang yang memotong-motong bahan makanan. Sementara karena Si Adik suka memasak, ia akan menerima potongan bahan makanan dari Si Kakak dan memasaknya. Lewat permainan ini, Kakak dan Adik bisa mengeksplorasi aktivitas motorik dengan tingkat kesulitan yang berbeda.

Saat sedang bermain bersama, masing-masing anak tetap bisa mengeksplorasi tumbuh kembang sesuai dengan milestone-nya. Bunda bisa mencoba cara ini untuk bikin mereka akrab dan tentunya mencegah Kakak Adik bertengkar.

Berikan Ruang untuk Kakak dan Adik Bermain Tanpa Bunda dan Ayah

Bunda perlu memberikan waktu tertentu, misal 15 menit setiap harinya untuk Kakak dan Adik habiskan berdua saja. It’s sibling time! Bunda bisa berikan tugas untuk menyelesaikan pekerjaan rumah bersama, misal menyiram halaman rumah atau biarkan mereka bermain mandiri. Waktu spesial berdua ini akan membantu Kakak dan Adik lebih bebas berekspresi tanpa khawatir akan respon Bunda dan Ayah, mengenal satu sama lain lebih baik, belajar saling menjaga, hingga membangun kekompakan. Kenangan menyenangkan antara Kakak dan Adik dapat mempermudah mereka untuk kembali berbaikan ketika sedang bertengkar atau berbeda pendapat.

Bekali Si Buah Hati dengan Keterampilan Mengelola Konflik

Sebenarnya konflik antara Adik dan Kakak bisa menjadi bagian dari proses perkembangan sosial emosional anak lho, Bunda. Saat melihat Kakak dan Adik bertengkar, Bunda tidak perlu buru-buru turun tangan. Tenang, perhatikan mereka dulu dan beri kesempatan untuk belajar menemukan cara menyelesaikan konflik mereka sendiri. Jika ternyata pertengkaran semakin memanas, di momen tersebut Bunda bisa mengambil peran.

Hal yang terpenting adalah jangan memihak siapa pun. Pisahkan dan biarkan mereka menenangkan diri dahulu. Dengarkan cerita dari masing-masing anak, sambil tetap menerima perasaan yang mereka ungkapkan. Misalnya, “Jadi Adik kesal ya, karena tidak boleh main sama Kakak?” atau “Oh, Kakak tadi memang mau lagi main sendiri ya?”. Tanpa menentukan siapa yang salah atau benar, ajak mereka untuk menyepakati solusi bersama. Di akhir pertengkaran, selalu ingatkan Kakak dan Adik untuk saling minta maaf. Juga biasakan mereka untuk tidak malu mengungkapkan rasa sayang pada satu sama lain.

Jika sudah terpola dengan baik, hal ini dapat mematangkan kemampuan anak di dalam menerima dan mengemukakan pendapat nantinya bersama teman-teman.

Hindari Menunjukkan Kesan “Anak Kesayangan”

Walau Bunda atau Ayah kadang merasa lebih dekat dengan salah satu anak, penting untuk tidak menunjukkan kesan “anak kesayangan” pada Si Buah Hati. Hindari kata-kata yang terkesan membanding-bandingkan, misalnya “Kok kamu makannya lama banget sih? itu liat dong, Kakak hebat makannya cepat habis.” Ucapan Bunda yang seperti itu justru membuat cemburu Kakak Adik. Membuat Kakak-Adik merasa sama-sama disayangi oleh Bunda dan Ayah dapat membantu mereka merasa aman dan nyaman akan kehadiran satu sama lain. Kakak dan Adik bisa semakin asyik beraktivitas bersama tanpa perlu drama untuk mencari perhatian dari Bunda dan Ayah.

Bunda dan Ayah memiliki peran besar dalam mendampingi agar tercipta hubungan Kakak dan Adik yang sehat. Pola interaksi sehat perlu dicontohkan dan dilakukan bersama-sama. Pola komunikasi yang matang di dalam keluarga dapat menunjang tumbuh kembang Si Buah Hati untuk berkembang menjadi anak yang siap menghadapi tantangan.

Selain peran Bunda dan Ayah, nutrisi juga memegang peranan penting untuk dukung eksplorasi Si Buah Hati, lho! Bantu lindungi langkah eksplorasi Si Buah Hati di Usia Prasekolah dengan penuhi asupan nutrisinya dan lengkapi dengan DANCOW 3+ Nutritods dan DANCOW 5+ Nutritods yang mengandung 0 gram sukrosa, Lactobacillus rhamnosus, Omega 3 & 6, Minyak Ikan, Tinggi Vitamin C, dan Zink.

Image Article
kakak adik akur tanpa drama
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cari Tahu Cara Kembangkan Kreativitas Anak dengan Kegiatan Memasak

Published date

 

Mengembangkan kreativitas anak sejak dini punya banyak manfaat bagi Si Buah Hati. Kreativitas membantu Si Buah Hati mempersiapkan diri menghadapi tantangan serta mengasah imajinasi dan kemampuan mereka dalam memecahkan masalah. 

Bagi Si Buah Hati yang sudah memasuki usia 5 tahun, kreativitas harus semakin sering diasah. Apalagi anak di usia ini sudah mulai menunjukkan kemandiriannya, sehingga terkadang ia tertarik ikut membantu pekerjaan rumah Bunda sehari-hari, misalnya memasak atau bikin kue di dapur. 

Lalu, bagaimana kegiatan memasak di dapur ini bisa Bunda arahkan untuk membantu mengasah kreativitas Si Buah Hati?

Bunda perlu mengenali cara mendidik anak usia sekolah agar kreativitasnya berkembang serta langkah eksplorasinya terus berjalan, salah satunya adalah dengan melakukan kegiatan sehari-hari seperti memasak kepada Si Buah Hati. 

Meskipun eksplorasi Si Buah Hati di dapur mungkin membuat area dapur jadi berantakan dan membuat Bunda khawatir akan keselamatannya, tapi jangan sampai hal ini membuat Bunda ragu untuk mendukungnya bereksplorasi untuk mengasah kreativitasnya. 

Supaya Bunda bisa lebih tenang saat Si Buah Hati mengeksplorasi kemampuan kreatifnya di dapur, ikuti tips berikut ini, ya.

1. Gunakan Pakaian yang Tepat

Hindari menggunakan lengan panjang saat memasak di dapur untuk menghindari pakaian Si Buah Hati tersangkut atau terkena api ya, Bunda. Sebisa mungkin gunakan pakaian berlengan pendek atau kalau hanya ada lengan panjang sebaiknya digulung. Jika perlu, Bunda bisa memakaikan celemek agar pakaian Si Buah Hati tidak kotor.

2. Ikat Rambut

Jika Si Buah Hati berambut panjang, sebaiknya ikat rambutnya saat beraktivitas di dapur agar rambut tidak gampang terkena adonan kue atau bahan masakan, menghindari risiko tersangkut, serta agar rambut tidak menutupi pandangan Si Buah Hati saat sedang fokus memasak.

3. Gunakan Alas

Agar Bunda lebih mudah membersihkan dapur setelah memasak bersama Si buah Hati, sebaiknya gunakan alas untuk melapisi area kerja di dapur. Bunda juga bisa mengajak Si Buah Hati untuk membantu beres-beres setelah kegiatan memasak di dapur selesai.

Baca Juga: Yuk, Asah Kreativitas Anak Prasekolah di Rumah dengan Kegiatan Sederhana Ini

4. Jauhkan dari Benda Tajam dan Berbahaya

Berikan tugas yang mudah dilakukan tapi tetap mengasah kreativitas anak, seperti menghias kue, memberikan pewarna untuk kue, mencampur bahan-bahan ke dalam panci, dll. Sebaliknya, jauhkan Si Buah Hati dari pisau, memegang mixer dengan tangan, atau menyalakan kompor.

karena untuk Si Buah Hati usia sekolah, sebaiknya ia tidak memegang alat memasak yang tajam atau mengeluarkan api atau panas agar lebih aman.

5. Ajari Si Buah Hati untuk Menghindari Kontaminasi Kuman

Jelaskan pada Si Buah Hati kalau ia tidak bisa mencicipi bahan masakan atau bahan-bahan kue yang masih mentah. Selain itu, ajarkan juga Si Buah Hati untuk selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum dan setelah memasak. Kedua hal ini berguna untuk menghindari kontaminasi kuman penyebab penyakit.

6. Selalu Berikan Apresiasi

Si Buah Hati yang masih kecil tentu belum sepandai Bunda saat memasak, namun apa pun usaha yang telah ia lakukan saat bereksplorasi di dapur sebaiknya diapresiasi, Bunda. Sehingga Si Buah Hati akan merasa percaya diri dan tidak takut untuk mencoba lagi serta mengembangkan kreativitasnya saat memasak bersama Bunda.

Yuk, Bunda dukung terus kreativitas anak saat ia di dapur, karena eksplorasinya menjadi koki hebat dimulai dari sini! Jangan lupa juga untuk memberikan nutrisi yang lengkap dan seimbang agar Si Buah Hati di usia prasekolah bisa terus bereksplorasi tanpa henti.

Bunda juga bisa memberikan DANCOW 5+ Nutritods yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Memasakan bisa mengasah kreativitas anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Mengasah kekuatan fisik
Quiz Answer 1 B
Mengasah imajinasi
Quiz Answer 1 C
Mengasah kemampuan memecahkan masalah
Quiz Answer 1 D
Mempersiapkan diri menghadapi tantangan
Quiz Answer 2 A
Karena panas
Quiz Answer 2 B
Karena takut kotor
Quiz Answer 2 C
Karena menghindari pakaian tersangkut atau terbakar
Quiz Answer 2 D
Karena mempersulit pergerakan anak
Quiz Answer 3 A
Untuk menghindari pakaian kotor
Quiz Answer 3 B
Untuk menghindari kontaminasi kuman penyebab penyakit.
Quiz Answer 3 C
Untuk menghindari bahan makanan jadi terkena bakteri
Quiz Answer 3 D
Untuk menghindari masakan jatuh ke lantai
Quiz 1
Berikut ini adalah manfaat mengembangkan kreativitas Si Buah Hati sejak dini, kecuali?
Quiz 3
Mengapa Si Buah Hati tidak diperbolehkan makan bahan masakan atau bahan kue mentah?
Quiz 2
Mengapa sebaiknya Si Buah Hati tidak menggunakan baju lengan panjang saat bereksplorasi di dapur?
Kunci Quiz 1
A
Kunci Quiz 2
C
Kunci Quiz 3
B

Si Buah Hati Aktif Lari & Lompat? Yuk, Dukung Eksplorasi dan Stimulasi Gerak Lokomotornya

Published date

Menginjak usia tiga tahun Si Buah Hati yang sudah di tahap prasekolah semakin aktif dan kemampuan gerak lokomotor yang dimiliki juga makin terasah. Di usia ini ia sudah bisa berlari dengan lebih percaya diri, naik turun tangga, memanjat, melompat, bahkan berjalan maju dan mundur dengan mudah. 

 

Bunda tentu senang melihat perkembangannya ini. Namun di sisi lain, Si Buah Hati sedang aktif-aktifnya berlarian dan melompat ke sana ke mari sehingga Bunda jadi pusing dan khawatir. Bunda juga mungkin merasakan energi terkuras karena harus menemani Si Kecil lari-larian dan lompat ke sana kemari. 

 

Kira-kira, bagaimana ya menghadapi Si Buah Hati yang sedang senang lari dan lompat seperti ini?

 

Tak perlu pusing, Bunda, sebenarnya ada banyak cara mendidik anak yang aktif. Namun sebelum Bunda terburu-buru melarang Si Buah Hati untuk tidak lari dan lompat, sebaiknya cari tahu dulu alasan aktivitas ini sangat wajar dilakukan anak usia prasekolah. Berikut ini penjelasannya.

 

1. Kemampuan Motoriknya Berkembang Pesat

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, memasuki usia prasekolah, Si Buah Hati jadi bisa berlari dengan lebih percaya diri, naik turun tangga, memanjat, melompat, bahkan berjalan maju dan mundur dengan mudah. 

 

Ini semua terjadi karena kemampuan motoriknya berkembang pesat. Jadi wajar jika Si Buah Hati jadi lebih aktif menggerakkan tubuhnya.

 

2. Lari & Lompat Menunjukkan Kemandirian anak Prasekolah Secara Psikologis

Secara psikologis, anak-anak di usia prasekolah berada pada fase di mana mereka merasa memiliki kebebasan dan berusaha melakukan berbagai hal sendiri. Inilah yang kemudian menyebabkan mereka senang berlari dan lompat ke sana ke mari. 

 

Bagi Bunda, hal ini mungkin kadang terasa mengganggu, tapi bagi Si Buah Hati mereka sedang berusaha menunjukkan kalau mereka bisa mandiri.

 

Baca Juga: Latih Kemampuan Motorik Si Buah Hati Usia 3 Tahun dengan Belajar Naik Sepeda

 

3. Anak Butuh Aktif Bergerak untuk Dukung Perkembangannya

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika atau yang dikenal dengan nama CDC, anak usia prasekolah justru disarankan untuk aktif sepanjang hari agar tumbuh kembangnya optimal. 

 

Otot dan tulangnya butuh berkembang sehingga disarankan saat bermain pun, anak-anak usia Prasekolah ini melakukan permainan yang melibatkan aktivitas fisik.

 

4. Anak Memiliki Kebutuhan untuk Mengeksplorasi

Ketika diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi, anak-anak dapat mempelajari banyak hal dengan mengolah informasi dari lingkungan sekitarnya. Apalagi untuk anak prasekolah, mereka sudah memiliki kemampuan yang cukup untuk melakukan kegiatan yang lebih sulit dilakukan ketika mereka berusia toddler

 

Mereka tentu jadi penasaran dan ingin mengeksplorasi lingkungan dengan berbagai cara, salah satunya lewat berlari dan lompat-lompatan.

 

Meskipun eksplorasi dalam bentuk lari dan lompat ini kadang membuat suasana rumah jadi berantakan, tapi gerak lokomotor yang dilakukan Si Buah Hati ini memiliki banyak manfaat untuk mengasah perkembangannya. Siapa yang tahu, dengan aktif lari dan lompat, di masa depan Si Buah Hati tumbuh menjadi seorang atlet yang tangguh. 

 

Jadi, daripada membatasi Si Buah Hati untuk tidak berlari dan melompat, lebih baik salurkan kebutuhannya bereksplorasi dengan memberikan fasilitas yang sesuai. Misalnya, ajaklah Si Buah Hati untuk lompat di teras rumah dibandingkan di atas sofa atau tempat tidur.

 

Yuk Bunda, dukung terus perkembangan gerak lokomotor Si Buah Hati yang senang lari dan lompat karena eksplorasinya menjadi atlet yang tangguh dimulai dari sini. Bunda juga bisa mendukung eksplorasi Si Buah Hati di masa prasekolah yang tanpa henti dengan memberikan DANCOW 3+ Nutritods. Ini merupakan produk susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus
 

Dengan nutrisi yang tercukupi, Si Buah Hati pun jadi lebih bebas untuk bereksplorasi dan melatih kemampuan lokomotornya.

 

 

Image Article
Lompat adalah kemampuan gerak lokomotor
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Sepanjang hari
Quiz Answer 1 B
Di malam hari saja
Quiz Answer 1 C
Di pagi hari saja
Quiz Answer 1 D
Hanya 30-60 menit tiap harinya
Quiz Answer 2 A
Anak butuh aktif bergerak untuk dukung perkembangannya
Quiz Answer 2 B
Anak Memiliki Kebutuhan untuk Mengeksplorasi
Quiz Answer 2 C
Karena Kemampuan Motoriknya Berkembang Pesat
Quiz Answer 2 D
Karena tulang dan otot anak sudah berkembang
Quiz Answer 3 A
Gerak Lokomotor
Quiz Answer 3 B
Gerak Peristaltik
Quiz Answer 3 C
Gerak Periodik
Quiz Answer 3 D
Gerak Berirama
Quiz 1
Berapa lama waktu yang disarankan bagi anak Prasekolah untuk melakukan aktivitas fisik setiap harinya menurut CDC?
Quiz 3
Kemampuan gerak apa yang semakin terasah ketika Si Buah Hati memasukin fase usia Prasekolah?
Quiz 2
Berikut adalah beberapa alasan kenapa aktivitas seperti lari dan lompat justru sebaiknya didukung dan bukan dilarang untuk Si Buah Hati, kecuali?
Kunci Quiz 1
A
Kunci Quiz 2
D
Kunci Quiz 3
A