Corat-Coret Bantu Stimulasi Kemampuan Psikomotorik, Memori dan Perhatian

Published date

Bangga ya Bunda ketika melihat Si Buah Hati kini pandai menggambar. Tidak jarang dinding rumah kita pun diwarnai berbagai coretan tangannya. Gambar rumah, bunga matahari, figur ayah dan bunda, berbagai binatang kesayangan, beragam angka dan huruf, atau bahkan hanya sekedar coretan ramai menghiasi dinding atau karpet.

Krayon, pensil, spidol  atau alat tulis apa saja dapat menjadi media  Si Buah Hati untuk menggambar. Walaupun cara Si Buah Hati menggenggam krayon pasti sungguh lucu, atau hasil gambarnya belum sempurna, namun itulah proses perkembangan motorik halusnya. Lama-kelamaan ia akan semakin terbiasa menggenggam alat tulisnya.

Tidak hanya itu, tahukah bunda kalau menggambar tidak hanya melatih motorik halusnya, namun juga dapat merangsang imajinasi serta memorinya secara langsung. Si Buah Hati akan menuangkan beragam gambar  dari apa yang ia lihat di lingkungan, bahkan gambar-gambar lucu yang muncul dari imajinasinya.

Melalui menggambar pula, kemampuan Si Buah Hati memperhatikan atau fokus terhadap suatu hal, mulai terasah. Kemampuan memperhatikan sangat diperlukan agar nantinya ia dapat berkonsentrasi dalam memulai dan menyelesaikan tugas dengan benar.  

Dampingi mereka untuk lebih mengenal bentuk-bentuk baru dan berbagai macam warna. "Apel warnanya merah, dek", mintalah ia untuk menggambarnya untuk menstimulasi Kemampuan Psikomotorik, Memori, dan Perhatiannya ya, Bunda.

Image Article
Corat-Coret Bantu Stimulasi Kemampuan Psikomotorik, Memori, dan Perhatian
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

6 Cara Agar Anak Mau Minum Susu Setelah Disapih

Published date

Mengetahui cara agar anak mau minum susu setelah disapih memang penting bagi Bunda yang memiliki anak lepas masa ASI. Kegiatan menyapih bagi Bunda kadang memang menjadi momen yang berat, terlebih bagi anak pertama. Tentunya, cara menyapih si Buah Hati bisa sangat menguras fisik, pikiran, hingga emosi. Beberapa pertanyaan pun muncul dalam benak Bunda, apakah kegiatan menyapih merupakan hal yang bijak dilakukan pada si Buah Hati di usia tertentu? Bagaimana cara agar anak mau minum susu formula setelah disapih?

Hal yang Harus Disiapkan Sebelum Menyapih Anak

Sebelum mencari cara agar anak mau minum susu setelah disapih, Bunda juga harus menemukan berbagai informasi penting terkait penyapihan Si Kecil.Berikut berbagai Informasi penting yang harus Bunda pahami sebelum menyapih Si Kecil:

1. Usia Berapa SI Buah Hati Harus Disapih?

Dr. Utami Roesli SpA, IBCLC, FABM dari RS St. Carolus, mengatakan bahwa si Buah Hati sudah bisa mulai disapih di usia empat tahun dua bulan. Hal ini sejalan dengan saran dari World Health Organization (WHO) yang menyatakan agar  pemberian ASI dilanjutkan hingga berusia 2 tahun. Yang terpenting menurutnya, ia tidak boleh dipaksa terlalu keras untuk disapih, dan Bunda juga harus siap. Jika Bunda masih belum tega, maka tandanya Bunda belum siap.

2. Adakah Cara Khusus dalam Menyapih Si Buah Hati?

Menurut dr Elizabeth Yohmi, SpA, IBCLC, yang paling penting dari kegiatan menyapih adalah tidak adanya tindakan paksaan. Ia hendaknya diajak bicara secara terus-menerus, dan harus berdasarkan keputusan dari Bunda dan si Buah Hati. 

“Daripada harus mengoleskan sesuatu ke payudara Bunda, maka akan jauh lebih baik dengan mengajak Si Buah Hati berbicara agar dia secara perlahan dapat mengerti, barulah kemudian ajarkan dia untuk minum susu pertumbuhan,” ujar dr Elizabeth.

3. Bagaimana Mempersiapkan Si Kecil Agar Mau Disapih?

dr Wiyarni Pambudi Sp.A, IBCLC mengungkapkan bahwa menjelang waktu ia mulai disapih, cobalah untuk memberi tahu dengan lembut bahwa ia sudah cukup besar, dan harus sedikit demi sedikit belajar untuk minum air putih. Setelah itu, Bunda pun dapat memikirkan cara agar anak mau minum susu setelah disapih.

Jika Si Buah Hati telah berhasil, maka jangan lupa pula untuk memberinya pujian. Termasuk ketika ia sudah mulai bisa tidur malam tanpa harus menyusui. Di sini, peran Ayah juga penting dalam membentuk sikap anak agar menjadi mandiri.

4. Bagaimana cara agar Bunda bisa lancar menyapih?

Kadang justru Bunda yang belum siap untuk menyapih Si Buah Hati, padahal ia sudah siap dan cukup mandiri untuk menjalaninya. Lagi-lagi, dr Wiyarni mengatakan anak yang ceria merupakan tanda bahwa ia sudah siap disapih. Jadi, Bunda harus ikhlas untuk mengajarkan anak beralih ke beberapa asupan gizi selain ASI, seperti susu untuk anak

Bunda dapat mengalihkan pikiran dan energi Bunda untuk mengaplikasikan cara agar anak mau minum susu setelah disapih, sehingga baik Bunda maupun Si Buah Hati sama-sama bisa melewati masa transisi ini dengan baik.

5. Apa dampaknya jika si Buah Hati disapih melalui paksaan?

Masukan dari dr. Elizabeth adalah jika Bunda menyapih si Buah Hati melalui paksaan, maka hal tersebut akan mempengaruhi psikologisnya, karena ia akan merasa seperti tidak dipedulikan lagi. Pernyataan ini juga dibenarkan oleh dr. Ni Wayan Ani Purnamawati, Sp.KJ yang mengatakan bahwa jika melalui paksaan, maka ia akan melihat Bunda sebagai sosok yang menakutkan, sehingga membuat ia selalu berada dalam kondisi cemas. Karena itu, sebaiknya Bunda menyapih secara bertahap, dengan mengurangi pemberian ASI secara perlahan menjelang usia dua tahun.

6. Apa dampaknya jika si Buah Hati tidak segera disapih?

Menurut dr Wiyarni, semakin lama anak dimanja dengan dibiarkan terus menyusui, maka ia pun akan lebih susah untuk belajar mandiri. Padahal semakin bertambah usia anak, maka ia sudah bisa mendapatkan beragam sumber gizi lain, salah satunya adalah susu pertumbuhan yang baik untuk mengoptimalkan tumbuh kembang Si Buah Hati.

Dengan mengalihkan sumber gizi pada makanan dan susu pengganti ASI setelah disapih, Si Buah Hati juga lebih aktif dan lebih kuat dalam berbagai aktivitas seiring dengan pertumbuhannya.

“Dari segi gizi, maka ASI menjadi salah satu zat gizi pokok di usia 0-1 tahun, khususnya untuk mendapatkan asupan protein, lemak serta vitamin. Namun seiring pertumbuhannya, maka anak juga harus mengalihkannya ke susu anak dengan kandungan asam lemak yang sangat baik bagi fungsi otaknya, serta sebagai daya tahan tubuh,” ungkap dr Wiyarni.

7. Apa yang Membuat Si Buah Hati Tidak Mau Minum Susu Setelah Disapih?

Selain karena merasa kehilangan kontak dengan Bunda, anak tidak mau minum susu setelah disapih juga bisa terjadi karena belum terbiasa minum dari gelas atau sippy cup (gelas latih). “Ketika anak masih usia dini telah diajarkan cara untuk minum susu (bukan hanya air) menggunakan gelas atau sippy cup. Proses peralihan dari minum susu botol (atau menyusui) ke gelas akan lebih mudah dilakukan.” ujar Peter Richel, MD, seorang dokter ahli anak dari Northern Westchester Hospital, Amerika Serikat.

Kebiasaan sebelum tidur juga kadang membuat anak masih kebingungan saat disapih. Biasanya ia menyusu ASI atau dari botol, kemudian harus minum susu dari gelas. Rallie McAllister, MD, MPH yang juga penulis buku The Mommy MD Guide to Toddler, menyarankan, “Lakukan rutinitas lain yang juga dapat menenangkan anak sebelum tidur, misalnya mandi air hangat, dipeluk sambil dibacakan cerita, dan lainnya.” Lama-kelamaan, ia pun akan terbiasa.

Selain itu, si Buah Hati juga mungkin tak menyukai rasa dari susu sapi yang berbeda dengan ASI. Dalam hal ini, Bunda perlu menemukan cara mengatasi anak tidak mau minum susu setelah disapih.

Cara Agar Anak Mau Minum Susu Setelah Disapih

Ada berbagai cara mengatasi anak tidak mau minum susu formula setelah disapih. Dengan mempraktekkan beberapa cara ini, Bunda tidak perlu pusing lagi saat menyapih Si Kecil.

1. Campurkan ASI dan susu formula

Jika Si Kecil  tidak menyukai rasa susu sapi atau susu formula, Anda dapat mencampurkan susu formula dan ASI dengan perbandingan yang sama. Kemudian, secara bertahap kurangi rasio ASI yang dicampurkan hingga Si Kecil terbiasa dengan rasanya.

2. Lakukan sejak masa penyapihan

Bunda tidak perlu terburu-buru dalam memberikan susu kepada si Buah Hati. Agar terbiasa, Bunda bisa mengkombinasikan pemberian susu formula dengan ASI secara bergantian dalam proses penyapihan. Bunda bisa mulai menggantikan salah satu waktu menyusu si Buah Hati dengan susu formula. Lakukan bertahap hingga akhirnya si Buah Hati tidak lagi minum ASI tapi mengkonsumsi susu formula saja. 

3. Pilih waktu yang tepat

Jika ingin memberi Si Kecil susu formula dengan botol, sebaiknya Bunda pilih waktu di mana Si Kecil sedang tenang dan tidak terlalu lapar atau kenyang. Mulailah dengan menawarkan Si Kecil susu formula dalam jumlah kecil. Bunda dapat menawarkan lebih banyak jika dia menunjukkan tanda-tanda lapar sampai Bunda mengetahui berapa banyak Si Kecil  biasanya minum susu.

4. Campurkan ke dalam makanan

Banyak orang tua khawatir tentang gizi Sang Buah Hati mereka jika mereka tidak mau mengkonsumsi susu. Namun, susu sebenarnya bukan komponen utama dalam pola makan sehat karenanya perlu konsultasi kepada dokter apakah si Buah Hati memerlukan susu sebagai asupan tambahan. Memberikan susu hanyalah salah satu cara agar anak mendapatkan nutrisi penting seperti vitamin D dan kalsium. Jika Si Buah Hati tidak ingin mengonsumsi susu, Bunda bisa mencampurkan susu ke dalam makanannya. Buatlah es lolipop dari susu yang bisa juga ditambahkan potongan buah, sehingga ia tertarik untuk mencobanya dan terbiasa dengan rasanya. Hal ini bisa Bunda lakukan sejak si Buah Hati mulai mencoba makanan padat atau MPASI lho.

5. Sediakan gelas khusus

Saat ini sudah banyak dijual berbagai gelas dan sedotan dengan bentuk yang lucu atau bergambar karakter kartun. Hal ini akan membuat si Buah Hati lebih semangat untuk minum susu. 

6. Berikan susu formula dengan rasa favorit Si Buah Hati

Mengganti susu tanpa rasa dengan milkshakes atau smoothies yang umumnya disukai anak. Bisa juga dengan mencobakan Dancow 1+ Imunutri yang memiliki beberapa varian rasa seperti rasa vanila, madu dan cokelat.

Masih banyak cara agar anak mau minum susu setelah disapih. Jangan lupa berikan juga ia susu anak yang memberi banyak manfaat bagi tumbuh-kembangnya.

DANCOW 1+ Imunutri diformulasikan untuk bantu mendukung daya tahan tubuh toddler Indonesia usia 1-3 tahun, agar ia bebas bereksplorasi dan tumbuh percaya diri. DANCOW 1+ Imunutri memiliki 0 gr sukrosa serta tinggi kandungan Vitamin C dan zink, tinggi kalsium, protein, Vitamin D serta, DHA, zat besi, omega-3 dan omega-6, dan Lactobasillus rhamnosus.

Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan susu DANCOW. Bunda juga bisa tukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi? Tukar poin sekarang! 

Image Article
6 Cara Agar Anak Mau Minum Susu Setelah Disapih
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Menyajikan Susu Pertumbuhan dan Takaran Susu DANCOW

Published date

Selain makanan bergizi seimbang, susu pertumbuhan anak juga bisa Bunda berikan kepada Si Buah Hati untuk mendukung tumbuh kembangnya. Ini karena susu pertumbuhan dilengkapi asupan protein, kalsium, dan vitamin D yang dibutuhkan Si Buah Hati. 

Nah, agar manfaat susu pertumbuhan tersebut dapat diperoleh secara optimal, Bunda perlu tahu bagaimana cara menyajikan susu yang benar untuk Si Buah Hati. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus Bunda perhatikan:

Jaga Kebersihan Tangan dan Alat

Sebelum membuatkan Si Buah Hati segelas susu, Bunda disarankan cuci tangan dengan air mengalir dan sabun antiseptik, lalu keringkan tangan menggunakan kain bersih atautisu. Jangan lupa juga, cuci seluruh alat yang digunakan dengan bersih pakai sabun ya, mulai dari sendok, gelas, dan peralatan lainnya. Kedua hal ini dapat membantu meminimalkan penularan kuman penyebab penyakit dari tangan Bunda dan perangkat minum Si Buah Hati.

Perhatikan Suhu Air dan Takaran Susu

Pastikan air matang yang digunakan untuk membuat susu pertumbuhan anak tidak lebih dari 45 derajat celsius, Bunda. Ini untuk mencegah kandungan probiotik (bakteri baik) yang terdapat di dalam susu rusak, sehingga dikhawatirkan dapat mengurangi manfaatnya.

Setelah memastikan suhu air yang digunakan sesuai dengan saran penyajian, tuang air ke dalam gelas sebanyak 190 ml. Lalu masukkan susu bubuk sebanyak tiga sendok makan. Bunda disarankan mengikuti takaran yang tertera di kotak susu ya, sebab takaran ini sudah disesuaikan dengan kebutuhan anak sesuai usianya. Setelah itu, aduk hingga susu bubuk larut.

Segera Habiskan Susu 

Bujuk Si Buah Hati untuk segera menghabiskan susu, paling lama dalam jangka waktu satu jam setelah dibuat. Organisasi Kesehatan Dunia WHO menyarankan hal ini, karena dikhawatirkan susu akan terkontaminasi bakteri berbahaya yang dapat membuat Si Buah Hati sakit.

Agar anak mau minum susu, Bunda dapat menyajikan susu dengan gelas bergambar kartun favoritnya. Bunda bisa mengajak Si Buah Hati untuk memilih sendiri gelas untuk minum susunya di pusat perbelanjaan.

Simpan Susu dengan Baik

Tutup kemasan susu hingga rapat, lalu masukkan ke dalam toples atau wadah kering yang kedap udara. Simpan di tempat kering dan sejuk, serta habiskan dalam waktu tiga minggu. Ingatlah untuk selalu menggunakan sendok kering dan bersih setiap akan mengambil susu.

Yang tidak kalah penting, pilihlah susu sesuai usia Si Buah Hati, sehingga dapat melengkapi kebutuhan asupan nutrisinya. DANCOW 1+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Yuk, bantu Si Buah Hati mendapatkan manfaat susu pertumbuhan anak secara optimal, dengan memperhatikan cara penyajian yang tepat!

Image Article
Tips Menyajikan Susu Pertumbuhan Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Menggunakan air mengalir dan sabun antiseptik
Quiz Answer 1 B
Cuci dengan sabun mandi
Quiz Answer 1 C
Cuci dengan air garam
Quiz Answer 1 D
Semua benar
Quiz Answer 2 A
Gunakan air dingin
Quiz Answer 2 B
Gunakan air mendidih yang telah didiamkan tak lebih dari 30 menit
Quiz Answer 2 C
Campurkan dengan teh
Quiz Answer 2 D
Campurkan air gula
Quiz Answer 3 A
Simpan di kulkas
Quiz Answer 3 B
Masukkan ke dalam microwave
Quiz Answer 3 C
Bekukan di freezer
Quiz Answer 3 D
Simpan di tempat kering dan sejuk
Quiz 1
Teknik mencuci tangan yang benar adalah
Quiz 3
Tips menyimpan susu bubuk:
Quiz 2
Cara menyajikan susu pertumbuhan yang disarankan untuk Si Kecil adalah:
Kunci Quiz 1
A
Kunci Quiz 2
B
Kunci Quiz 3
D

Stimulasi Baca dan Tumbuh Kembang Anak 3 Tahun

Published date

Dunia Si Buah Hati yang memasuki usia 3 tahun penuh dengan imajinasi yang bisa membuat Bunda takjub! Di fase ini, anak mungkin masih belajar membedakan antara khayalan dan kenyataan. Bisa jadi, karena sering menonton kartun, Si Buah Hati berpikir bahwa ada hewan atau mobil yang bisa berbicara padanya.

Dalam fase tumbuh kembang anak 3 tahun, Si Buah Hati perlu didukung untuk mengembangkan kreativitasnya. Di sisi lain, Bunda juga perlu membantu proses belajarnya dengan mengenalkan baca, tulis, dan hitung (calistung).

Perkembangan Kognitif Anak Usia 3 Tahun

Tumbuh kembang anak 3 tahun cukup masif, termasuk perkembangan kognitif. Ini bisa menjadi waktu yang tepat untuk mengenalkan calistung.

Berikut ini beberapa perkembangan kognitif Si Buah Hati di usia 3 tahun, seperti yang diungkapkan oleh lembaga kesehatan anak Amerika Serikat, American Academy of Pediatrics (AAP):

  • Dapat menyebutkan beberapa jenis warna dengan benar

  • Dapat memahami konsep penghitungan dan mengenal beberapa angka

  • Mulai dapat mengikuti perintah

  • Mengingat bagian dari sebuah cerita

  • Terlibat dalam pemikiran fantasi

  • Mengenal konsep waktu, seperti pagi, siang, dan malam

Cara Mendidik Anak Usia 3 Tahun Calistung

Dalam melatih Si Buah Hati belajar, anak perlu dilatih dengan mendengarkan terlebih dahulu, kemudian berbicara berdasarkan apa yang didengarnya. Contohnya, Bunda dapat mengenalkan Si Buah Hati lebih banyak kosa kata melalui dongeng, gambar, bernyanyi, atau melakukan permainan edukatif.

Perlu dicatat, proses belajar Si Buah Hati dalam fase tumbuh kembang anak 3 tahun tidak boleh sampai membebani pikirannya. Supaya ia mau belajar, Bunda membutuhkan cara-cara yang menyenangkan dan menarik.

Hal ini dapat menjadi cara mengatasi Si Buah Hati yang susah belajar, karena ia menjadi tak mudah bosan untuk menyerap informasi baru. Simak tipsnya berikut ini!

1. Membaca

Di tahap usia ini, Si Buah Hati mungkin belum mampu mengingat dan melafalkan semua huruf alfabet. Namun, studi yang dilakukan peneliti dari Child Development Psychology at Washington University menunjukkan bahwa anak usia 3-5 tahun memiliki kemampuan mengenal tulisan, simbol, logo dan mengaitkannya dengan sebuah kata.

Jadi, Bunda sebaiknya melatih kemampuan baca Si Buah Hati dengan cara paling sederhana, yaitu melihat kata atau gambar, lalu belajar melafalkannya.

2. Menulis

Salah satu bentuk perkembangan anak 3 tahun adalah kemampuan menggenggam benda kecil yang makin meningkat. Ia bahkan bisa membolak-balikkan halaman buku. Peningkatan motorik halus ini merupakan tanda Bunda sudah bisa mengajarkan Si Buah Hati menulis, diawali dengan bagaimana memegang pensil dan menggoreskannya di kertas. Berikan Si Buah Hati pensil dengan berbagai warna agar ia lebih tertarik untuk mencorat-coret di atas kertas.

3. Berhitung

Menurut Judith A. Hudson, ahli tumbuh kembang anak dari Rutgers University in New Brunswick, New Jersey, Amerika Serikat, selain sudah bisa menghitung angka 1-10, anak umur 3 tahun juga mulai mengenal konsep penambahan atau pengurangan. Nah, cara mengajarkan anak berhitung bisa Bunda lakukan dengan hal ini melalui kegiatan sehari-hari.

Misalnya, saat Si Buah Hati sedang menikmati buah apel. Letakkan beberapa irisan apel di atas piring, lalu ajak si Buah Hati menghitung jumlahnya. Sekarang, minta ia untuk melahap satu atau dua irisan apel. Setelah itu bantu cara mengajarkan anak berhitung bisa dilakukan dengan membantunya menghitung kembali jumlah apel yang tersisa. 

Manfaat Stimulasi Tepat Tumbuh Kembang Anak 3 Tahun

Balita pada usia 2-3 tahun akan mengalami perubahan besar dalam hal berpikir, belajar, interaksi sosial, dan emosional. Hal tersebut akan membantu Si Buah Hati menjelajah dunia barunya dan memahaminya. 

Pada tahap ini, anak usia 3 tahun seharusnya sudah dapat mengikuti arahan dua atau tiga langkah, mengurutkan objek berdasarkan bentuk dan warna, meniru tindakan orang dewasa dan teman bermain, serta mengekspresikan berbagai macam emosi.

Berikut beberapa stimulasi yang bisa Bunda atau orang tua lakukan untuk mengoptimalkan perkembangannya:

  1. Siapkan waktu khusus untuk membaca buku bersama Si Buah Hati.
  2. Doronglah anak untuk mencoba dan ikut pretend play, misal berpura-pura jadi koki, pura-pura jadi dokter, polisi, dan lain sebagainya. Permainan yang mengandalkan imajinasi itu akan memacu anak untuk aktif, terampil, dan kreatif.
  3.   Bantu Si Buah Hati untuk mengeksplorasi hal-hal di sekitarnya dengan mengajaknya berjalan-jalan atau naik kereta.
  4.  Berikan perhatian dan pujian kepada anak Anda saat ia mengikuti instruksi dan menunjukkan perilaku positif, serta batasi perhatian pada perilaku yang menantang seperti tantrum. Ajari anak Anda cara-cara yang dapat diterima untuk menunjukkan bahwa ia kesal.

Baca Juga: 5 Aktivitas Stimulasi Anak 2 Tahun

Tips Mengajarkan Calistung untuk Anak 3 Tahun

Bunda bisa mulai mengenalkan aktivitas membaca pada anak usia 3 tahun. Meski mereka belum bisa baca, dengan aktivitas tersebut anak akan mulai dibiasakan untuk " senang membaca"  di kemudian hari.

Berikut tips stimulasi yang bisa diterapkan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak 3 tahun:

Bermain sambil belajar

Anak usia 3-4 tahun sangat suka bermain. Tentu saja, bermain bagi mereka tak hanya bersenang-senang tapi juga belajar dan mengeksplorasi perasaan terhadap teman-teman bermainnya.

Karena Si Buah Hati pada usia ini senang bermain pura-pura, maka Bunda dapat memanfaatkan kondisi ini untuk menyisipkan pelajaran calistung. Misalnya, membuat ia berpura-pura menjadi kasir dan harus menghitung uang yang Bunda berikan saat membayar belanjaan.

Manfaatkan rasa penasaran anak

Perkembangan dan pertumbuhan anak 3 tahun membuat Si Buah Hati punya rasa penasaran yang tinggi terhadap lingkungan sekitarnya. Tak heran ia akan banyak bertanya dengan bahasanya sendiri.

Bunda bisa menjawab berbagai pertanyaan rasa penasaran ini dengan menyelipkan tentang calistung. Misalnya saat Si Buah Hati bertanya, “Kok pohon pisang tapi nggak ada pisangnya?" Bunda bisa menjelaskan jawabannya lalu ditutup dengan, “Ada berapa sih pohon pisang di situ? Yuk, hitung sama-sama"

Belajar menggunakan nyanyian

Buah hati pada usia ini senang mendengarkan musik dan membuat suara dengan cara memainkan alat musik dan bernyanyi. Bunda bisa mengajaknya berkaraoke dengan menonton video-video lagu anak-anak yang menampilkan liriknya. Sambil bernyanyi bersama, minta ia menyebutkan huruf-huruf yang terlihat di layar televisi.

Membaca buku bersama

Kegiatan lain yang disukai anak usia 3 tahun adalah membaca buku bersama. Karena anak senang melakukan segala sesuatu yang menstimulasi panca indera, Bunda bisa memilih buku sensori yang memiliki suara, tekstur, dan gambar dengan warna-warna cerah. Bunda dapat menyisipkan belajar calistung sambil membaca buku tersebut bersama Si Buah Hati.

Berikan asupan bernutrisi

Dalam mendukung proses belajar baca, tulis, dan berhitung, tentunya Si Buah Hati juga membutuhkan nutrisi yang cukup untuk perkembangan otaknya. Untuk itu, Bunda disarankan memberikan Si Buah Hati makanan bernutrisi lengkap dan seimbang. Berikan juga susu pertumbuhan untuk anak 3 tahun bila perlu.

Lengkapi kebutuhan nutrisinya dengan memberikan DANCOW 3+ Imunutri yang diformulasikan khusus bagi anak Indonesia. DANCOW 3+ Imunutri memiliki kandungan 0 gr sukrosa, tinggi zat besi dan zink, minyak ikan, Omega-3 dan Omega- 6, dan tinggi vitamin A, serta Lactobacillus rhamnosus. Juga mengandung kalsium dan vitamin D sehingga dapat membantu pertumbuhan tulang. 

Semoga tips dan cara stimulasi tumbuh kembang anak 3 tahun di atas dapat Bunda terapkan untuk mendukung proses belajar calistung Si Buah Hati. Pastikan ia belajar sesuai dengan kemampuan usainya dan dukung Si Buah Hati tumbuh berkembang secara optimal.

Image Article
Tips Mengenalkan Baca, Tulis & Hitung, Anak Usia 3 Tahun
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Memahami konsep hitung
Quiz Answer 1 B
Mengingat bagian dari cerita
Quiz Answer 1 C
Bersosialisasi
Quiz Answer 1 D
Semua benar
Quiz Answer 2 A
Menggunakan mainan
Quiz Answer 2 B
Diikutkan kursus
Quiz Answer 2 C
Ajari menggunakan kalkulator
Quiz Answer 2 D
Memarahi anak
Quiz Answer 3 A
Omega 3 dan Omega 6
Quiz Answer 3 B
Vitamin A
Quiz Answer 3 C
Vitamin K
Quiz Answer 3 D
Vitamin B
Quiz 1
Perkembangan kognitif usia tiga tahun
Quiz 3
Zat yang dibutuhkan Si Kecil dalam proses belajar
Quiz 2
Tips mengajarkan anak berhitung
Kunci Quiz 1
D
Kunci Quiz 2
A
Kunci Quiz 3
A

Terapi Anak Terlambat Jalan dengan Susu untuk Anak Cepat Berjalan

Published date

Memasuki usia 1-3 tahun, perkembangan motorik Si Buah Hati makin berkembang. Salah satunya, ia mulai belajar berdiri dan berjalan. Stimulasi tumbuh kembang anak seperti apakah yang sebaiknya Bunda berikan untuk mendukung agar membantu terapi anak terlambat jalan?

Bunda dapat mengikuti beberapa cara agar anak cepat jalan berikut:

1. Pilih Aktivitas Fokus Stimulasi Tumbuh Kembang Anak

Bunda bisa mengajak Si Buah Hati melakukan aktivitas yang melatih otot kakinya, sehingga mempersiapkannya untuk mulai berjalan. Beberapa aktivitas yang bisa dicoba untuk terapi anak terlambat jalan adalah sebagai berikut:

Belajar Duduk di Kursi dan Berdiri

Ketika Si Buah Hati sudah bisa duduk tanpa bantuan, mintalah ia duduk di bangku khusus untuk balita. Pastikan kakinya menyentuh lantai, sehingga Si Buah Hati bisa melatih lutut dan pinggulnya.

Mintalah Si Buah Hati untuk mengambil mainan dan duduk. Latihan ini dapat memperkuat otot kaki, punggung, dan bahu Si Buah Hati.

Menjelajah Rumah

Si Buah Hati dapat berlatih berjalan dengan menjelajah rumah sambil berpegangan pada sofa atau meja. Pastikan area bermainnya di rumah cukup aman bagi Si Buah Hati untuk bereksplorasi.

Bermain Bola Busa

Cara melatih anak agar cepat jalan bisa dengan menggunakan bola busa. Letakkan bola busa di dekat kaki Si Buah Hati dan biarkan ia menendangnya. Si Buah Hati dapat mengangkat satu kaki untuk menendang bola. Bunda dapat meletakkan bola secara bergantian di kedua sisi, sehingga Si Buah Hati bisa berlatih menendang dengan kedua kaki.

1. Menitah Si Buah Hati

Salah satu cara menstimulasi anak agar cepat jalan adalah dengan menitah. Bunda dapat berdiri di belakang Si Buah Hati, pegang tangan Si Buah Hati, dan ajak ia ke posisi berdiri. Tarik perlahan satu tangan ke depan, lalu lakukan terus hingga kakinya secara alami akan mengikuti saat ia memutar pinggulnya untuk melangkah. Teruslah berlatih berjalan sampai Si Buah Hati ingin berhenti.

2. Membiasakan Anak Bertelanjang Kaki

Saat Si Buah Hati mulai menunjukkan tanda-tanda siap berjalan, sebaiknya Bunda membiasakan ia latihan dengan bertelanjang kaki. Tunda dulu memakaikan sepatu mungil nan lucu itu sampai Si Buah Hati lancar berjalan atau hanya saat berada di luar ruangan.

Memakaikan sepatu dengan sol keras dan tidak fleksibel hanya akan menghambat Si Buah Hati untuk berjalan karena pergerakan alami kakinya menjadi terbatas.

Sebaliknya, cara stimulasi anak agar cepat jalan dengan membiasakan Si Buah Hati tanpa sepatu saat belajar berjalan akan membantu perkembangan otot kakinya, melatih keseimbangan, dan mendukung perkembangan sistem sensoriknya.

Baca Juga: Bentuk Tumbuh Kembang Anak 1 Tahun

3. Menjaga Berat Badan Si Buah Hati Tetap Ideal

Berdasarkan penelitian, Si Buah Hati yang kelebihan berat badan hampir dua kali lipat kemungkinannya mengalami keterlambatan perkembangan motorik, sehingga ia akan kesulitan untuk mulai berjalan.

Karena itu, Bunda perlu memperhatikan berat badan Si Buah Hati sesuai standar di usianya. Ini merupakan bagian dari cara agar anak cepat jalan.

4. Memperkuat Otot Kaki dan Paha Anak

Salah satu hal yang bisa menjadi penyebab Si Buah Hati terlambat mulai berjalan adalah karena otot kaki dan pahanya yang belum terlalu kuat untuk menopang berat tubuhnya. Oleh karena itu, Bunda bisa membantu menguatkan otot kaki dan paha Si Buah Hati dengan memberinya pijatan.

Caranya, pegang bagian telapak kaki Si Buah Hati lalu dorong perlahan ke depan dan ke belakang seperti gerakan mengayuh sepeda. Bisa juga dengan membuat gerakan kaki seperti sedang berbaris.

Saat Bunda mendorong kakinya, Si Buah Hati akan berusaha mendorong balik. Ini akan melatih kekuatan otot kaki dan juga paha Si Buah Hati.

5. Konsisten Adalah Kunci Cara Agar Anak Cepat Jalan

Ketika anak lain seusianya sudah bisa berjalan namun Si Buah Hati belum, jangan terburu-buru sampai memaksa Si Buah Hati untuk segera berjalan, karena setiap anak memiliki waktunya sendiri dalam perkembangannya.

Salah satu kunci dalam cara agar anak cepat berdiri dan jalan adalah konsisten. Jangan menyerah saat Si Buah Hati terjatuh dan beri pujian ketika ia berhasil melangkah atau berdiri tanpa berpegangan. Ajak ia terus berlatih berjalan setiap hari dengan tetap mendampingi dan memberi stimulasi yang dibutuhkan.

Hindari menggunakan alat bantu jalan seperti baby walker pada Si Buah Hati. Sebagai gantinya, Bunda dapat memilih mainan dorong atau push walker untuk membantu Si Buah Hati berlatih berjalan.

6. Memastikan Asupan Nutrisi Si Buah Hati

Agar tumbuh kembang Si Buah Hati optimal dan sesuai dengan usianya, Bunda perlu memastikan asupan nutrisi Si Buah Hati terpenuhi sesuai kebutuhannya, yakni dengan memberikan makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral.

Cara ini juga cukup efektif untuk mengatasi masalah berat badan Si Buah Hati. Usahakan untuk mengombinasikan beberapa macam jenis makanan dalam satu menu. Jika Si Buah Hati sulit makan sayur misalnya, Bunda bisa mencampurkan brokoli, buncis, dan wortel menjadi menu telur dadar gulung.

Selain dari makanan bergizi, bila perlu Bunda dapat memberikan asupan nutrisi tambahan dari susu pertumbuhan seperti susu DANCOW 1+ Imunutri, yang diformulasi untuk memenuhi kebutuhan gizi anak Indonesia usia 1-3 tahun.

DANCOW 1+ Imunutri mengandung 0 gram sukrosa, tinggi kalsium dan protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya yang baik untuk bantu agar ia bebas bereksplorasi dan tumbuh percaya diri. Selain itu, kandungan vitamin C, E, zin, tembaga, dan selenium juga membantu mendukung daya tahan tubuh Si Buah Hati. 

Kini Bunda telah mengetahui cara agar anak cepat jalan dan hal-hal apa saja yang dapat menjadi stimulasi tumbuh kembang anak. Semoga bermanfaat!

Image Article
Lakukan Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Agar Cepat Berjalan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Memperkuat otot kaki
Quiz Answer 1 B
Memperkuat punggung
Quiz Answer 1 C
Memperkuat bahu
Quiz Answer 1 D
Semua benar
Quiz Answer 2 A
Terlambat berjalan
Quiz Answer 2 B
Sulit makan
Quiz Answer 2 C
Sulit tidur
Quiz Answer 2 D
Mengalami gangguan mental
Quiz Answer 3 A
Lemak, karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral
Quiz Answer 3 B
Karbohidrat, lemak, dan protein
Quiz Answer 3 C
Protein, vitamin, dan mineral
Quiz Answer 3 D
Vitamin, karbohidrat, lemak, dan mineral
Quiz 1
Manfaat aktivitas duduk dan berdiri setelahnya?
Quiz 3
Kandungan nutrisi lengkap untuk Si Kecil?
Quiz 2
Dampak Si Kecil kelebihan berat badan?
Kunci Quiz 1
D
Kunci Quiz 2
A
Kunci Quiz 3
A

Ketika Bunda Membiarkan Si Buah Hati Bereksplorasi

Published date

Saya termasuk ibu yang cukup paranoid kalau Si Buah Hati bermain di tempat yang kerap dianggap sebagai sarang virus, bakteri, atau kuman," kata Febri, Bunda dari anak usia prasekolah, dan sedang mengandung anak keduanya.

Misalnya, Si Buah Hati bermain pasir di pantai, tempat bermain umum, dan sebagainya. Febri langsung was-was semua itu akan berdampak terhadap kesehatan Si Buah Hati. Apalagi sebagai ibu bekerja, Febri terpaksa mengorbankan sejumlah hal dalam pekerjaannya jika Si Buah Hati sakit. "Tapi di sisi lain, saya paham, bermain dengan tekstur, seperti pasir atau tanah, penting untuk melatih motorik anak,” aku Febri.

Dilema yang dihadapi Febri bukan hal yang jarang ditemui. Kebanyakan Bunda di area perkotaan, terutama yang kerap mendapat informasi dari berbagai media, akan berusaha menjauhkan anak dari segala hal yang bisa menimbulkan risiko terhadap kesehatan. Padahal ada kondisi-kondisi tertentu, saat anak bermain di lokasi seperti area pasir di pantai, memiliki manfaat untuk perkembangan pengetahuan anak.

Apalagi anak-anak usia prasekolah umumnya mulai ingin mengeksplorasi banyak hal. Kala itu, rasa ingin tahunya sedang membuncah. Kebanyakan di antara mereka suka bermain bongkar-pasang, menjalin pertemanan, bereksplorasi di mana pun, dan mencoba banyak hal baru. 

Akan sangat disayangkan bila Si Buah Hati kehilangan kesempatan untuk belajar dan berteman karena terbatas rasa takut akan masalah kesehatan. Padahal kekhawatiran Bunda itu bisa diantisipasi dengan perlindungan atau pengawasan tepat terhadap Si Buah Hati.

Menurut Dr Soedjatmiko dalam artikel berjudul Pentingnya Stimulasi Bermain untuk Merangsang Kecerdasan Multipel yang dipublikasikan di situs Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sel-sel otak anak terbentuk sejak dalam kandungan, sekitar usia 3-4 bulan dalam kandungan hingga usia 3 tahun. Kualitas perkembangannya tergantung stimulasi yang dilakukan oleh lingkungan. Semakin bervariasi stimulasinya, makin baik untuk perkembangan otak anak.

Oleh karena itu, Bunda harus selalu merangsang semua sistem indera Si Buah Hati. Mulai dari pendengaran, penglihatan, perabaan, pembauan, dan pengecapan. Juga menstimulasi gerak kasar dan halus kaki, tangan serta jari-jari, mengajak berkomunikasi, merangsang perasaan dan pikiran Si Buah Hati dengan suasana bermain dan kasih sayang.

Salah satu dari delapan kecerdasan multipel adalah kecerdasan naturalis. Merangsang kecerdasan naturalis bisa Bunda lakukan dengan mengajak Si Buah Hati menanam biji-bijian hingga tumbuh, memelihara tanaman dalam pot, memelihara binatang, berkebun, wisata di hutan, gunung, sungai, pantai, mengamati langit, awan, bulan, bintang, dan sebagainya. Artinya, Si Buah Hati harus memperoleh kesempatan mengenal hal-hal terkait alam, yang mediumnya kebanyakan kerap dinilai tidak higienis.

Menurut Dr Soedjatmiko, kreativitas anak akan berkembang jika orang tua selalu bersikap otoritatif atau demokratik. Yaitu mendengarkan dan menghargai pendapat Si Buah Hati, serta mendorongnya berani mengungkapkan pikiran serta perasaannya. 

Keluarga, lanjut Dr Soedjatmiko, harus merangsang anak untuk tertarik mengamati dan mempertanyakan tentang berbagai benda atau kejadian di sekeliling, yang mereka dengar, lihat, rasakan atau mereka pikirkan dalam kehidupan sehari-hari.

Memahami pentingnya stimulasi kecerdasan, bereksplorasi, dan mengenali banyak hal, Febri sempat mencoba menguatkan diri dan mengambil jalan tengah terbaik yang bisa dipilih. Meski khawatir, ia berpendapat bila Si Buah Hati juga perlu mengeksplorasi dirinya dengan bermain di tempat yang edukatif dan membuatnya senang. "Saya lihat dia enjoy belajar dan mengeksplorasi hal baru, yang artinya merangsang keingintahuannya," kata Febri. "Saya rasa itu penting."

Febri sendiri mencoba melakukan antisipasi dengan memastikan Si Buah Hati sudah mendapat asupan cukup, seperti tidak melewati jam makan atau minum susu, memberlakukan pengawasan ekstra agar anak tidak melakukan hal yang berbahaya, mencuci tangan dan mandi dengan bersih, serta minum vitamin jika perlu. 

"Karena sebenarnya, di tempat-tempat yang tak terlalu higienis, seperti pasir di pantai, asal antisipatif dan diawasi, bisa jadi sarana belajar yang baik untuk Si Buah Hati,” ujarnya.

Untuk mendukung Si Buah Hati bereksplorasi, Bunda bisa memberikan Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Ketika Bunda Membiarkan Si Kecil Bereksplorasi
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Tips agar Daya Ingat Anak Optimal di Masa Sekolah

Published date

Sebagai orang tua, Bunda pasti ingin otak Si Buah Hati berkembang maksimal dan mampu menyerap segala informasi dengan mudah. Sehingga ia tidak kesulitan dalam mengikuti pelajaran sekolahnya.

Satu faktor yang mempengaruhi kelancaran proses belajar Si Buah Hati adalah kemampuan mengingatnya. Daya ingat sendiri merupakan kemampuan dasar kognitif yang penting dalam perkembangan Si Buah Hati. Proses dasar daya ingat itu meliputi proses encoding (memasukkan informasi), storage (penyimpanan), dan retrieval (menimbulkan kembali).

Dalam perkembangan Si Buah Hati, proses encoding sangat penting. Sebab bila Si Buah Hati kurang konsentrasi, proses memasukkan informasi baru bisa terganggu. Sementara lupa terjadi karena ada hambatan pada proses storagedan retrieval.

Untuk memicu perkembangan otak Si Buah Hati, Bunda bisa memberikan DANCOW 5+ Nutritods, yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Baca Juga: Rekomendasi Menu Makanan Kaya Vitamin D

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 58 Tahun 2009, Bunda bisa pula memicu stimulasi otak Si Buah Hati dengan mengajaknya melakukan aktivitas yang bersifat eksploratif dan menyelidik, seperti apa yang terjadi jika air ditumpahkan. Juga dapat bermain memecahkan masalah sederhana dengan permainan puzzle, atau mengurutkan benda berdasarkan urutan dari paling kecil ke paling besar maupun sebaliknya. Stimulasi lain bisa Bunda berikan melalui kegiatan mendongeng atau membaca buku dan selipkan pertanyaan kepada Si Buah Hati terkait isi cerita.

Stimulasi pada otak Si Buah Hati ini sangat penting, Bunda. Sebab setiap otak terdiri dari 100 juta sel-sel saraf atau neuron, yang saling terhubung membentuk sinapsis. Sementara informasi yang Si Buah Hati pelajari akan tersimpan dalam sinapsis. Semakin banyak informasi baru yang dipelajari, maka bertambah jumlah neuron yang terhubung dan membentuk sinapsis. Jumlah sinapsis itu berhubungan dengan kemampuan kognitif otak.

Dalam situs Ikatan Dokter Anak Indonesia disebutkan bahwa Si Buah Hati yang tumbuh di lingkungan yang miskin stimulasi, walau nutrisinya terpenuhi, akan terpengaruhi perkembangan otaknya. Termasuk ukuran otak dan kemampuan kognitif Si Buah Hati. Karena itu Bunda perlu menstimulasinya sejak usia dini.

Image Article
Agar Daya Ingat Si Kecil Optimal di Masa Sekolah
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

4 Aktivitas Rangsang Stimulasi Kecerdasan Si Buah Hati

Published date

Pada tahapan usia toddler, anak-anak mengalami perkembangan paling cepat dalam kehidupannya, sehingga menjadi periode paling ideal untuk memberikan stimulasi. 

Mardi Lucich, MD, praktisi kesehatan sekaligus penulis konten kesehatan anak di California Childcare Health Program, menyebutkan walaupun memiliki laju perkembangan yang berbeda-beda, semua menunjukkan kemajuan dalam bidang pertumbuhan fisik, kemampuan kognitif, dan pertumbuhan emosional.

Ayah dan Bunda tidak perlu membeli peralatan khusus atau mengikuti kurikulum yang direncanakan, untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya. Cukup lakukan empat aktivitas sederhana ini aja, lho.

1. Bermain

Si Buah Hati biasanya mengalami proses belajar yang optimal lewat permainan. Bermain memberikan kesempatan untuk bereksplorasi, mengembangkan daya imajinasi, dan kreativitas yang penting untuk perkembangan kecerdasannya. 

Menurut Stan Tian, praktisi kesehatan juga penulis banyak artikel kesehatan di Health Guidence Organization, bermain juga dapat meningkatkan kemampuan bersosialisasi dan mengatur tingkat emosi. Ayah dan Bunda tidak harus menyediakan permainan yang rumit dan modern, cukup luangkan waktu dan libatkan diri untuk bermain bersamanya.

2. Membaca Buku

Membaca buku bersama Si Buah Hati biasanya hanya dilakukan sebagai ritual pengantar tidur. memperkenalkan anak-anak sejak dini ke dunia sastra dapat memberikan manfaat seperti meningkatkan kemampuan bahasa, memperkenalkan seni dan budaya, serta mengajarkan nilai-nilai budi pekerti. 

Walaupun belum bisa mengikuti alur ceritanya, ia akan menyukai gambar-gambar dan suara yang lembut saat membacakan cerita, sehingga menjadi cara yang bagus untuk memperkuat ikatan emosional orang tua-anak.

Baca Juga: Ragam Nutrisi untuk Daya Tahan Tubuh Anak

3. Ajak Mengobrol

Walaupun kemampuan bahasanya masih terbatas, ajak Si Buah Hati berbicara menggunakan suara lembut, berbagai kosakata, dan banyak ekspresi. Lakukan setiap saat Ayah atau Bunda sedang bersamanya, misalnya saat menyuapi makanan, memandikan, atau berjalan-jalan ke taman. 

Melalui kata-kata, cerita, dan bahkan lagu akan merangsang kemampuan berbicaranya, menunjukkan bagaimana harus mengatur emosi atau cara bersikap, dan juga mengajarkan kemampuan penyelesaian masalah.

4. Menyentuh

Menggendong dengan lembut atau berpelukan merupakan salah satu contoh menyentuh Si Buah Hati. Perlu diingat bahwa mandi, mengganti popok, dan memberi makan juga merupakan kesempatan untuk saling bersentuhan dan melakukan kontak mata. 

Sentuhan penting untuk perkembangan Si Buah Hati, karena menjadi cara pertama untuk mengekspresikan cinta Bunda dan Ayah, serta menjadi sumber kenyamanan.

Cara-cara sederhana ini dapat meningkatkan kedekatan orang tua dan Si Buah Hati, sekaligus mengasah kecerdasannya secara optimal.

Untuk mendukung tumbuh kembang Si Buah Hati, Bunda bisa memberikan pelengkap nutrisi, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
4 Aktivitas Simple Rangsang Kecerdasan Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Inspirasi Menu Sayur untuk Sarapan Si Buah Hati

Published date

Terkadang Si Buah Hati selalu punya alasan untuk menolak menu sayur yang Bunda tawarkan. Padahal kandungan vitamin dan mineral di dalamnya penting untuk memenuhi kebutuhan gizi hariannya. Nah, agar Si Buah Hati mau melahap sayuran dan asupan gizinya tercukupi, Bunda bisa membuatkan beragam kreasi resep sayuran untuk anak , dimulai dari menu sarapannya.

Bingung mau membuatkan menu sarapan apa untuk Si Buah Hati? Berikut ini adalah beberapa inspirasinya. Sudah siap mencatat Bunda? 

1. Sandwich Roti Gandum

Ini bisa jadi salah satu resep masakan untuk anak yang susah makan sayur. Di pagi hari, Bunda bisa menyiapkan roti gandum yang diisi dengan potongan daging  dan keju sebagai sumber protein dan kalsium. Lalu, letakkan aneka sayuran di atasnya, seperti selada, tomat, dan timun.  Perpaduan rasa gurih daging dengan segarnya sayuran, bisa membantu Si Buah Hati agar mau melahap beragam sayur. Tomat misalnya, menurut studi dari Institute of Biochemistry and Clinical Biochemistry, Italia, mengandung likopen dan potasium yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah Si Buah Hati.

2. Telur Gulung Isi Sayur

Kreasi menu sayur ini mudah dibuat dan sangat cocok dijadikan menu sarapan Si Buah Hati sebelum memulai aktivitas di pagi hari. Caranya, kocok lepas telur lalu masak seperti omelette, angkat dan tiriskan. Taruh irisan sayur yang sudah dikukus di bagian pinggirnya, misalnya wortel, buncis, dan brokoli. Gulung omelette perlahan-lahan, dan siap disajikan untuk Si Buah Hati.

Kandungan folat dalam buncis penting dalam pembentukan sel darah merah, yang fungsinya mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh Si Buah Hati. 

3. Tumis Ubi & Sayur

Ubi tidak hanya disajikan sebagai camilan manis, tapi juga bisa diolah dengan tambahan sayuran sebagai menu sarapan. Mau coba membuatkan Si Buah Hati sajian unik ini? Siapkan potongan ubi, irisan wortel, dan petikan daun bayam. Lalu, tumis bersama irisan bawang bombay dan bawang putih yang dimemarkan, dan tambahkan sedikit garam. Potongan ubi membuat rasa sayuran di dalam sajian ini terasa sedikit manis, sehingga Si Buah Hati mau melahapnya. Salah satunya, wortel yang kaya kandungan vitamin A untuk mendukung kesehatan mata Si Buah Hati. 

4. Onigiri Isi Sayur

Makanan khas Jepang ini juga bisa diolah menjadi resep sayur untuk anak lho, Bunda. Selain bentuknya yang menarik, onigiri dapat menjadi sumber energi yang baik untuk aktivitas pagi Si Buah Hati. Tambahkan tumis brokoli dan wortel di dalamnya. Vitamin C dalam brokoli hijau bermanfaat untuk membantu memperkuat daya tahan tubuh Si Buah Hati.

Semoga inspirasi menu sarapan ini bisa membantu Bunda untuk mencukupi asupan gizi Si Buah Hati, ya. Selain membuatkan berbagai resep sayur untuk anak , lengkapi juga menu sarapan Si Buah Hati dengan segelas susu pertumbuhan. 

DANCOW 3+ Nutritods mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus, untuk mendukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan optimal. Lewat asupan gizi yang cukup, Bunda dapat mendukung perlindungan kesehatan Si Buah Hati saat ia bereksplorasi. 

Yuk, katakan “iya boleh” agar Si Buah Hati makin semangat untuk bereksplorasi!

Image Article
Resep Sayuran untuk Menu Sarapan Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off
Quiz Answer 1 A
Likopen
Quiz Answer 1 B
Lemak
Quiz Answer 1 C
Vitamin A
Quiz Answer 1 D
Vitamin C
Quiz Answer 2 A
Meningkatkan nafsu makan
Quiz Answer 2 B
Mendukung daya tahan tubuh
Quiz Answer 2 C
Meningkatkan berat badan
Quiz Answer 2 D
Meningkatkan berat badan
Quiz Answer 3 A
Membuat tidur lelap
Quiz Answer 3 B
Menambah tinggi badan
Quiz Answer 3 C
Mendukung kesehatan mata
Quiz Answer 3 D
Memproduksi sel darah merah
Quiz 1
Kandungan zat dalam tomat yang dapat menjaga kesehatan jantung adalah
Quiz 3
Khasiat buncis bagi Si Kecil
Quiz 2
Manfaat brokoli bagi Si Kecil adalah
Kunci Quiz 1
A
Kunci Quiz 2
B
Kunci Quiz 3
D

Perbolehkan Si Buah Hati Eksplorasi agar Tumbuh Optimal!

Published date

Eksplorasi merupakan hal penting dalam proses tumbuh kembang Si Buah Hati. Missy Willis M.Ed., pendiri organisasi pendidikan anak The Natural Child Project, menyebutkan bahwa terlalu sering berkata “jangan” atau “tidak” ternyata dapat memberikan dampak bagi Si Buah Hati. 

Salah satunya adalah membatasi rasa ingin tahu anak, karena ia mendapatkan larangan dari orang tuanya untuk bereksplorasi. Alasannya, bisa jadi karena soal keamanan bagi Si Buah Hati, misalnya “jangan lari-lari, nanti jatuh!”. Padahal, akan lebih baik jika Bunda memberikan Si Buah Hati kesempatan bereksplorasi untuk mendukungnya belajar hal baru.

Dampak lain yang bisa terjadi pada Si Buah Hati jika Bunda terlalu sering berkata “jangan” kepadanya adalah perilaku Si Buah Hati yang memberontak. Menurut Palo Alto Medical Foundation, semakin bertambah usia biasanya anak menginginkan sedikit lebih banyak kebebasan dan kemandirian dalam membuat keputusan. 

Jika terlalu sering dilarang atau banyak aturan, maka Si Buah Hati akan cenderung memberontak dan menentang Bunda. Jadi, terapkan aturan yang aman dan sehat, tapi tidak terlalu ribet. Dengan begitu, Bunda dapat memberikan Si Buah Hati ruang untuk tumbuh dan dapat mendukung mendukung rasa percaya diri anak. 

Agar tidak terjadi hal-hal di atas, ajak Si Buah Hati turut serta membuat peraturan. Hal ini bisa membuat Si Buah Hati merasa aturan tersebut adil baginya. Menurut Lehigh University College of Education, tiga hingga lima aturan dalam satu waktu adalah batas peraturan yang boleh diberikan.  

Hindari menumpuk lebih banyak aturan karena justru dapat menghambat tumbuh kembang Si Buah Hati dan menyebabkan masalah perilaku.

Pentingnya Eksplorasi dalam Tumbuh Kembang Si Buah Hati

Menurut para pakar perkembangan anak, fase eksplorasi sangat dibutuhkan oleh Si Buah Hati. Berdasarkan studi yang dilakukan University of Ilinois Extension, pada usia toddler berada di fase sangat aktif. 

Si Buah Hati di usia ini akan menggunakan keterampilan fisik dan verbalnya untuk mengeksplorasi segala sesuatu di sekitarnya.  Seiring pertumbuhannya, Si Buah Hati akan menghabiskan lebih banyak waktu bermain. Ini merupakan cara bagi anak untuk mengasah kemampuan berpikir, belajar empati, dan bersosialisasi dengan lingkungannya.

Jangan sampai, di usia ini Si Buah Hati tidak dapat bebas bereksplorasi karena rasa khawatir Bunda yang berlebihan. Hal ini dapat menjadi salah satu penyebab anak tidak percaya diri. Ketika anak dilarang menyentuh suatu barang misalnya, mereka bisa saja mengasosiasikan objek tersebut dengan rasa takut atau ketidaknyamanan. 

Di sini, ia menjadi kehilangan kesempatan untuk belajar dan memperluas pengetahuannya. Lalu, apa yang sebaiknya dilakukan oleh Bunda untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya?

“Cara terbaik yang sebaiknya dilakukan orang tua adalah dengan ikut terlibat dalam proses eksplorasi. Hal ini lebih baik daripada orang tua menghalangi rasa ingin tahu anak,” jelasnya. Jadi, jangan ragu lagi untuk katakan, “iya boleh” demi tumbuh kembang Si Buah Hati yang optimal. 

Supaya Bunda tidak merasa was-was untuk membolehkan Si Buah Hati bereksplorasi, tentunya kondisi kesehatannya perlu terlindungi. Dukung perlindungan kesehatan anak dengan memberikan asupan makanan bergizi lengkap dan seimbang.

Susu DANCOW 1+ Nutritods merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Dengan tubuh sehat, Si Buah Hati pun dapat terus bereksplorasi untuk mengembangkan rasa ingin tahunya sekaligus membantu meningkatkan rasa percaya diri anak.

 

Image Article
Katakan “Iya Boleh” Agar Si Kecil Tumbuh Optimal!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Menjaga
Quiz Answer 1 B
Membimbing
Quiz Answer 1 C
Melindungi
Quiz Answer 1 D
Semua benar
Quiz Answer 2 A
Pemberontakan pada Si Kecil
Quiz Answer 2 B
Si Kecil menangis
Quiz Answer 2 C
Si Kecil tidur nyenyak
Quiz Answer 2 D
Si kecil senang
Quiz Answer 3 A
5-10 tahun
Quiz Answer 3 B
1-3 tahun
Quiz Answer 3 C
0-5 bulan
Quiz Answer 3 D
13-16 tahun
Quiz 1
Definisi mengasuh anak
Quiz 3
Usia berapa anak menjadi sangat aktif
Quiz 2
Dampak Bunda sering berkata “Jangan” pada Si Kecil
Kunci Quiz 1
D
Kunci Quiz 2
A
Kunci Quiz 3
B