4 Tips Si Buah Hati Belajar Pipis di Toilet

Published date

Suatu hari Si Buah Hati Via mencolek Bunda Dewi yang sedang duduk di sofa ruang tengah. Via berkata pada Bundanya kalau ia ingin buang air. Dewi menuntun Via ke kamar mandi, memintanya membuka celana dan membimbingnya menggunakan toilet.

"Akhirnya Via yang berusia 2,5 tahun bisa mengungkapkan keinginannya saat merasa mulas sebelum pup di celana," kata Dewi, akhir Agustus 2015 lalu.

Sejak kecil, Via memang tidak terbiasa menggunakan popok sekali pakai di rumah. Tapi karena masih suka mengompol, Dewi pun bergantung pada popok saat mengajak Via bepergian. Tapi Dewi tak bisa membiarkan Via selalu nyaman pipis di celananya. Dia harus mengajarkan Via agar bisa buang air di tempat yang benar.

Ririn Suwinul Arifin pada penelitian berjudul Hubungan Toilet Training Terhadap Kemampuan Anak dalam Melakukan Eliminasi menyebutkan tanda-tanda kesiapan fisik anak untuk memulai toilet training pada usia 24-28 bulan.

Pada saat itu, Si Buah Hati sudah sudah mampu memakai dan melepas celana sendiri, bisa memakai kata pipis atau pup, dan dapat duduk atau jongkok kurang lebih 2 jam. Sehingga dia sudah mulai berhasil menjaga popoknya tetap kering selama 3-4 jam.

Selain itu, lanjut Ririn, pada usia toddler, biasanya anak sudah tahu waktu untuk buang air kecil dan buang besar. Dia akan menunjukkan keinginannya untuk buang air dengan memegang alat kelaminnya sambil minta ke kamar mandi kecil.

Dia juga akan memperlihatkan ekspresi fisik misalnya meringis, merah, atau jongkok saat akan buang air. Jika mengompol, ia akan merasa tidak betah memakai popok yang basah dan kotor.

Ketika Si Buah Hati sudah menunjukkan tanda-tanda tersebut, maka Bunda bisa coba mengajarkan toilet training. Bunda Dewi akan berbagi trik bagaimana cara toilet training yang diterapkan pada Via. Yuk, simak tipsnya.

1. Selalu Ingatkan untuk Buang Air di Toilet

Menurut Dewi, hal cukup sulit dilakukan dalam toilet training adalah membuat Si Buah Hati sadar akan perasaan tak enak pada perutnya ketika ingin pup atau pipis. Bunda bisa bilang pada Si Buah Hati agar buang air di toilet saat mendapatinya sedang menampakkan tanda-tanda mengejan.

Secara tidak langsung, Bunda memberi tahu definisi sakit perut dan harus segera ke belakang. Harapannya Si Buah Hati mengerti kalau sudah merasakan mulas, dia akan langsung bilang pada Bunda.

2. Pakai Training Pants

Via masih sulit mengendalikan keinginan untuk buang air kecil. Dewi memutuskan memakaikan training pants untuk Via. Celana tersebut dibuat dari bahan kain berlapis.

Saat Si Buah Hati pipis, kulitnya akan terasa basah, tapi ompolnya tidak tembus sampai keluar celana. Dewi berharap lama-lama Via akan selalu bilang sebelum mengompol untuk menghindari perasaan basah yang tak enak itu.

3. Buat Si Buah Hati Nyaman saat di Toilet

Di kamar mandi Dewi hanya ada kloset jongkok. Jarak pijakan kaki di kanan kiri cukup jauh buat Si Buah Hati. Sehingga posisi jongkok Si Buah Hati tidak stabil dan mungkin membuatnya menjadi takut jatuh. Dewi selalu memegangi Via saat menggunakan kloset agar bisa buang air dengan nyaman.

Kebiasaan ini juga harus dilakukan Bunda yang menggunakan toilet duduk di rumah. Sebab desain toilet duduk bagi anak terlalu tinggi, sehingga kaki Si Buah Hati tidak sampai untuk menginjak lantai. Hal ini bisa membuat Si Buah Hati tak nyaman dan merasa takut jatuh ke lubang toilet. Bunda bisa selalu memegang Si Buah Hati atau memberikan bangku kecil di depan toilet sebagai pijakannya.

4. Kebiasaan Bersih Selepas Buang Air

Setelah buang air, Via langsung meminta Dewi menyiram toilet dan membersihkan tangannya. Via sudah tahu bahwa harus bersih selepas buang air. Tapi, belum bisa melakukannya sendiri. Bunda harus mencontohkan cara yang benar membersihkan diri selepas dari toilet. 

Siram kloset jongkok dengan perlahan, agar airnya tidak terpercik kemana-mana. Jika menggunakan toilet duduk, maka tutup dulu toilet sebelum memencet tombol flush. Pada jenis toilet ini Bunda bisa juga menggunakan dudukan khusus untuk anak.

Lambat laun Si Buah Hati akan mengikuti kebiasaan baik tersebut. Itulah salah satu bentuk cinta Bunda yang selalu memberi perlindungan bagi Si Buah Hati agar tidak terkena kuman dan bakteri di toilet.

Bunda bisa memberikan pelengkap nutrisi yang dapat membantu kemampuan Si Buah Hati, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Belajar Pipis di Toilet Yuk!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Agar Si Buah Hati Tidak Jadi Anak Pemalu

Published date

Ketika anak lain sudah memiliki teman, Si Buah Hati masih saja malu-malu untuk mulai berteman dengan lingkungan sekitarnya. Bunda tentu khawatir, jangan-jangan nanti dia tidak punya teman gara-gara jadi anak pemalu. Anak pemalu cenderung menarik diri. Mereka kerap menempel pada orangtua, menangis, atau mengamuk bila dipaksa berhadapan dengan hal-hal baru di hadapan orang yang tidak dekat dengannya.

Menjadi anak pemalu memang dianggap sangat tidak membantu, terutama di dunia sekarang ini, di mana anak-anak diharapkan berada di luar sana dan menjadi yang terbaik dalam segala hal, termasuk dalam interaksi sosial. Tetapi, anak pemalu juga punya segi positif. Umumnya mereka tumbuh menjadi orang dewasa yang menganalisis setiap situasi secara utuh sebelum “masuk.” Anak-anak seperti ini cenderung membuat keputusan bijak.

Penanganan terbaik dengan memberi banyak waktu, dukungan, dan kesabaran bagi mereka untuk menyesuaikan diri dengan situasi baru. Jika Bunda memiliki anak pemalu, tugas kita untuk membantunya membangun kepercayaan diri dan mengajarkan kepadanya cara berinteraksi sosial. Selain itu, cobalah tip berikut mengatasi anak pemalu seperti yang disarankan Psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi., Psikolog.,;

Jangan memberi anak label

Bagaimana cara kita berbicara kepada anak-anak akan menjadi suara batin mereka. Jika orang tua secara terbuka memberi label pemalu pada Si Buah Hati, tidak percaya diri atau negatif, maka itu hanya akan meningkatkan masalah karena Si Buah Hati akan mulai mempercayainya. Sebaiknya, bicarakan hal-hal positif tentang Si Buah Hati dan membantunya berkembang lebih baik.

Dorong interaksi satu lawan satu

Interaksi yang dimaksud adalah anak yang cenderung melakukan interaksi dan bermain dengan anak seusianya. Anak-anak memiliki cara berkomunikasi dan bergaul sendiri, jadi biarlah hal itu terjadi secara alami. Bunda hanya perlu sering membawanya ke tempat di mana ia akan bertemu dengan anak seusianya. Misalnya, seperti taman, arena bermain agar Si Buah Hati terbiasa berinteraksi dengan anak-anak lain seusianya.

Jelaskan di depan tentang situasi yang diharapkan

Setiap anak dapat merasa tidak nyaman dalam situasi tertentu atau menghadapi orang yang baru ia temui, terutama jika Si Buah Hati adalah tipe pemalu. Untuk membuatnya nyaman, katakan padanya ke mana Bunda akan pergi dan apa yang akan terjadi, siapa saja orang yang akan ia temui dan berapa lama Bunda akan berada di sana. Jika perlu lakukan role play bersama anak yang menyerupai situasi yang akan dihadapinya.

Jadilah penyemangat

Terus dorong Si Buah Hati untuk melakukan percakapan, lebih percaya diri, lebih vokal dan tidak takut berbicara di depan orang atau dalam situasi apa pun. Rayakan rasa percaya dirinya saat ia telah berusaha dan memuji prestasinya. Dalam situasi ketika ia merasa sangat malu, bicarakan prestasinya yang lalu dan bantulah Si Buah Hati untuk percaya bahwa ia dapat melakukannya lagi.

Bicarakan tentang pentingnya kontak mata

Kapan pun Bunda berbicara dengannya, pastikan untuk melakukan kontak mata. Katakan padanya mengapa penting untuk melakukan kontak mata saat ia berbicara dengan siapa pun. Bantu Si Buah Hati berlatih di rumah, dan bersikaplah sangat lembut saat mencoba menceritakan kepadanya apa yang harus dilakukan dan bagaimana ia bisa lebih percaya diri.

Pahami rasa malunya dengan tidak memojokkan ketika sikap malunya muncul

Misalnya saat anak malu dan tidak mau bersalaman saat diajak bertamu, pahami dan berikan kesempatan pada anak dengan mengatakan, “Kalau belum mau salaman sekarang tidak apa-apa, nanti salamannya pas kita mau pamit aja ya.”

Bunda yuk baca juga artikel mengenai sifat pemalu Si Buah Hati di artikel “Tumbuhkan Kepercayaan Diri pada Anak Pemalu"

Image Article
Agar Si Kecil Tak Jadi Anak Pemalu
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

5 Tips Menitipkan Si Buah Hati di Daycare

Published date

Bagi Bunda yang bekerja dan tinggal di kota besar, daycare atau TPA (Tempat Penitipan Anak) sering menjadi alternatif terbaik untuk menitipkan Si Buah Hati. Namun, banyak pula Bunda yang tidak begitu senang dengan pemikiran menitipkan Si Buah Hati seharian dengan anak-anak lain atau orang lain.

Sebetulnya, jika Bunda melakukan riset yang mendalam terhadap daycare pilihan, Bunda tak perlu ragu lagi menitipkan Si Buah Hati. Yakinlah bahwa ia akan berada di tangan yang tepat selama Bunda beraktivitas. 

Apalagi ada beberapa keuntungan bila Bunda menitipkan Si Buah Hati di daycare. Seperti mengurangi attachment dengan pengasuh di rumah (babysitter atau asisten rumah tangga) atau meningkatkan stimulasi yang dapat mendukung tumbuh kembang optimal Si Buah Hati.

Mengapa demikian? Karena ketika di daycare, Si Buah Hati bisa berkumpul bersama dengan teman seusianya. Berhubungan dengan teman lain yang lebih dulu lancar bicara, membaca, atau bernyanyi, Si Buah Hati pun akan mampu meningkatkan kemampuan berbahasanya.

Selain itu, program di daycare dirancang sesuai perkembangan Si Buah Hati. Sehingga Si Buah Hati akan memiliki aktivitas dan alat bermain yang beragam serta ruang bermain, baik di dalam maupun di luar ruang, yang relatif lebih luas ketimbang di rumah sendiri. 

Mengenai kesehatan Si Buah Hati, Bunda tak perlu khawatir. Karena para staf pengasuh di daycare memiliki dasar pendidikan anak sekaligus ilmu kesehatan dasar yang diawasi langsung oleh bagian pengelola.

Nah, agar tidak salah memilih daycare untuk Si Buah Hati, psikolog anak Ratih Ibrahim memberikan empat tips untuk Bunda:

1. Lokasi Daycare

Carilah daycare yang lokasi dan lingkungan sekitarnya bersih, aman, serta bersahabat untuk Si Buah Hati. Ini bertujuan untuk memberikan kepastian bila kesehatan dan keamanan Si Buah Hati akan selalu terjaga selama Bunda bekerja di kantor.

2. Jarak Daycare

Sebaiknya, lokasi daycare tidak jauh dari rumah atau kantor Bunda. Maksimal jarak tempuh ke daycare sekitar 1 jam dari rumah atau kantor Bunda. Mengapa? Sebab ketika sesuatu yang tidak diinginkan terjadi pada Si Buah Hati, proses evakuasi akan lebih cepat untuk dilakukan.

3. Berkenalan dengan Bunda Asuh

Bunda asuh atau fasilitator adalah orang-orang yang bekerja di daycare. Sebelum menitipkan Si Buah Hati, Bunda harus memastikan bila mereka merupakan orang-orang yang berhati baik dan telaten mengurus anak.

4. Membandingkan Jumlah Bunda Asuh dan Anak

Untuk yang satu ini, Bunda harus memastikan bila jumlah Bunda Asuh atau fasilitator memadai atau seimbang dengan jumlah anak yang dititipkan. Idealnya satu Bunda Asuh memegang tiga orang anak. Sehingga Si Buah Hati tidak terabaikan selama di daycare.

5. Akses Informasi ke Daycare

Bunda juga harus memastikan akses informasi ke daycare. Tujuannya agar Bunda dengan mudah melakukan monitor nutrisi dan stimulasi Si Buah Hati dari jarak jauh. Misalnya dengan menyimpan nomor telepon bunda asuh yang bertugas menjaga Si Buah Hati. Dengan begitu, Bunda dapat menghubunginya kapan saja.

Supaya kesehatan Si Buah Hati tetap terjaga selama di daycare, Bunda bisa memberikan DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Daycare, Solusi Alternatif bagi Bunda yang Bekerja
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

8 Asupan Penunjang Pertumbuhan Perkembangan Si Buah Hati

Published date

Ketika Si Buah Hati baru lahir hingga usia prasekolah, merupakan kurun waktu terpenting dalam kehidupannya. Karena pembentukan kepribadian dan karakter Si Buah Hati dimulai pada masa ini.

Apalagi di usia prasekolah, Si Buah Hati tengah dalam masa persiapan menjelang memasuki usia sekolah. Agar bisa menyerap informasi dan pendidikan dengan baik, Si Buah Hati pun memerlukan tubuh yang kuat, sehat, juga otak yang terpenuhi nutrisinya.

Merujuk pada buku Psikolog Nurul Chomaria, Panduan Terlengkap Tumbuh Kembang Anak Usia 0-5 Tahun, berikut asupan yang bisa Bunda sajikan untuk menyokong kecerdasan Si Buah Hati.

1. Daging Sapi

Jenis makanan ini kaya protein, vitamin, dan mineral. Kandungan vitamin dan mineral yang ada di dalam daging sapi antara lain: vitamin B1, vitamin B2, zat besi, kalsium, serta fosfor.

Vitamin B1 sendiri berfungsi membantu metabolisme energi serta menjaga kesehatan otak, sel-sel saraf, juga fungsi jantung. Vitamin B2 membantu fungsi metabolisme energi, kalsium dan fosfor menunjang pertumbuhan tulang serta gigi.

2. Daging Ayam

Daging ayam menjadi sumber protein hewani yang mengandung asam amino, lemak, vitamin, mineral, dan air.

3. Hati

Kaya dengan protein, hati mengandung zat gizi pembangun sel, pengatur proses metabolisme, dan daya tahan tubuh. Hati juga sumber fosfor, natrium, kalsium, serta zat besi.

Sebagai sumber vitamin A, hati berperan penting terhadap proses tumbuh kembang, memperbaiki penglihatan, membantu proses pembentukan dan pemeliharaan kesehatan kulit serta selaput lendir. Pun mengandung natrium yang berfungsi membantu keseimbangan cairan dalam tubuh, serta memelihara tekanan darah.

4. Telur

Mengandung protein, lemak, air, mineral, dan vitamin. Kadar vitamin A pada telur sangat tinggi, terutama pada telur ayam dan bebek. Dalam telur juga terkandung vitamin B1, B2, B3, dan B12. 

5. Ikan

Selain merupakan salah satu bahan makanan yang mengandung protein, ikan juga mengandung zat besi, yodium, kalsium, fosfor, selenium, dan seng. Selenium dalam ikan bertindak sebagai antioksidan yang mampu menurunkan kadar radikal bebas.

Di dalam ikan juga terkandung dua jenis asam lemak yang berperan dalam proses tumbuh kembang Si Buah Hati, yaitu Docosahexaenoic acid (DHA) yang merupakan turunan dari asam lemak omega 3. Beberapa ikan laut yang mengandung zat tersebut antara lain salmon, sardin, makarel, tenggiri, kembung, dan layang. 

6. Minyak Ikan

Minyak ikan mengandung berbagai jenis asam lemak yang terbagi menjadi 25% asam lemak jenuh dan 75% asam lemak tak jenuh. Minyak ikan umumnya mengandung asam lemak omega 3 yang cukup besar. 

7. Kedelai

Dalam setiap 100 gram kedelai terkandung 30-35 gram protein, juga mineral dan vitamin yang cukup tinggi. Antara lain: B1, B2, B3, B12, dan vitamin E. Terdapat pula kandungan kalsium, zat besi, dan fosfor.

Bagi Si Buah Hati, vitamin dan mineral dibutuhkan untuk metabolisme seluruh sistem di dalam tubuh, termasuk sistem saraf. Sementara vitamin B12 dan zat besi untuk pembentukan butir darah merah dan mencegah anemia. Vitamin E pun dibutuhkan untuk mencegah kerusakan sel.

8. Susu

Susu mengandung zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Kandungan protein dalam susu berfungsi sebagai penjaga dan perbaikan jaringan sel, membuat hemoglobin, membentuk antibodi, serta penghasil hormon yang mengatur berbagai proses tubuh. 

Sebagai susu pertumbuhan DANCOW 3+ Nutritods diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

 

 

Image Article
8 Asupan Penunjang Pertumbuhan Perkembangan Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bunda, Saatnya Ajak Jalan Si Buah Hati Sambil Memetik Buah

Published date

Bunda pasti sudah mengenalkan berbagai jenis buah pada Si Buah Hati sejak dini. Dengan banyak makan buah, Bunda pastinya berharap kebutuhan vitamin anak terpenuhi dengan baik agar tumbuh kembangnya optimal. Untuk dia yang berusia 1 tahun, mungkin Bunda memperkenalkan rasa dan tekstur buah dengan sajian buah potong atau puree. Tapi sesungguhnya, tidak hanya rasa dan tekstur saja yang bisa Bunda kenalkan kepada anak.

Kepada Si Buah Hati, Bunda juga perlu mengenalkan berbagai bentuk buah. Caranya dengan menunjukkan bentuk buah sebelum dipotong atau dengan gambar. Proses belajar ini bisa dilakukan pada waktu makan atau saat sedang bermain. Namun, tahukah Bunda kalau ada cara asyik untuk mengenalkan bentuk buah pada Si Buah Hati? Cobalah sekali-kali ajak dia memetik buah sendiri di belakang rumah atau halaman depan. Bunda juga bisa mengajaknya wisata petik buah ke perkebunan dan tempat rekreasi berikut ini:

Petik Apel di Kusuma Agrowisata, Malang

Bila Ayah dan Bunda sedang berada di Malang, jangan lupa berkunjung ke Kusuma Agrowisata. Ajak Si Buah Hati merasakan pengalaman seru memetik buah apel. Ajarkan memilih buah apel yang benar, kemudian biarkan dia memetiknya sendiri.

Selain merasakan sensasi memetik apel, anak juga bisa menikmati serunya berkeliling kebun. Area wisata yang luas, membuatnya bebas berlari dan bereksplorasi. Setelah lelah berkeliling, Ayah dan Bunda bisa bermain ATV di mini off-road dengan Si Buah Hati. Belajar dari pengalaman langsung akan lebih mudah diserap oleh otak pintarnya, kegiatan ini juga akan meninggalkan memori yang menyenangkan.

Petik Stroberi di Ciwidey, Bandung

Siapa yang tidak suka dengan buah kecil berwarna merah ini? Walaupun rasanya sedikit masam, tapi tidak membuat Si Buah Hati berhenti mengudapnya. Ayah dan Bunda bisa mengajak Si Buah Hati ke perkebunan stroberi di Ciwidey, Bandung. Biarkan dia merasakan sendiri pengalaman memetik buah mungil ini. Waktu yang baik untuk mengajak anak untuk memetik stroberi adalah pada musim kemarau atau sekitar bulan Mei hingga Oktober. Sebelum memetik stroberi, jangan lupa memberitahunya agar mengambil buah yang berwarna merah terang dan berukuran kecil atau sedang. Karena rasanya lebih manis dibandingkan dengan yang berukuran besar.

Petik Jeruk di Desa Selorejo, Malang

Buah bulat berwarna kuning dengan rasanya yang manis dan asam ini bisa jadi salah satu buah favorit Si Buah Hati. Bunda pasti tersenyum jika melihat ekspresinya saat makan buah jeruk. Wajah anak akan tersenyum ketika mengunyah jeruk manis, air mukanya akan berubah merengut saat tidak sengaja memakan jeruk masam.

Selain mengenalkan rasa buah jeruk, sesekali boleh loh Bunda ajak Si Buah Hati untuk petik buah jeruk di Desa Selorejo, Malang. Anak bisa langsung memetik jeruk di area perkebunan seluas 240 hektar ini. Biarkan ia bereksplorasi memilih buah sesuai keinginannya, dan Bunda bisa mengajaknya untuk mencicipinya langsung.

Petik Buah Naga di Sabila Farm, Yogyakarta

Buah naga adalah salah satu kudapan favorit sebagian anak-anak, mungkin Si Buah Hati kesayangan Bunda adalah salah satunya. Sekarang anak sudah mengenal bentuk, rasa, dan warna buah naga. Kini saatnya Bunda mengenalkan tanaman buah naga padanya.

Cobalah sesekali ajak Si Buah Hati untuk berlibur sekaligus bermain di Sabila Farm, Yogyakarta. Dia bisa melihat sendiri tanaman buah naga. Bunda bisa menunjukkan cara memanen buah naga dengan secara langsung atau menggunakan alat potong khusus. Jangan lupa untuk selalu mendampingi anak saat dia memetik buah naga sendiri ya..

Taman Buah Mekarsari

Bila keempat tempat wisata yang disebut di atas dirasa terlalu jauh untuk dikunjungi, Bunda bisa mengajak Si Buah Hati ke Taman Buah Mekarsari di Bogor. Objek wisata yang ditawarkan pun beragam dan sangat menyenangkan bagi Si Buah Hati untuk belajar sambil bermain. Anak bisa mengenal berbagai jenis buah-buahan dan sayuran, dan tentu saja berkesempatan untuk memetik buah langsung.

Kegiatan memetik buah adalah salah satu pengalaman berharga buat Si Buah Hati. Pastikan liburan seru ini menjadi salah satu pilihan keluarga Bunda di akhir pekan atau masa liburan panjang. Rekreasi ini akan membuatnya senang dan belajar banyak hal tentang buah-buahan.

Image Article
Bunda, Saatnya Ajak Jalan si Kecil Sambil Memetik Buah
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

6 Cara Agar Si Buah Hati Minum Pakai Gelas

Published date

Bunda, bila Si Buah Hati sudah menginjak satu tahun, sebaiknya kebiasaan minum dengan botol dan dot segera dihentikan. Menurut Widyaiswara Perwakilan Badan Kependudukan dan keluarga Berencana Aceh, Sri Raihan, terlalu lama minum pakai botol dan dot akan mempengaruhi kesehatan gigi dan memengaruhi bentuk rahang. 

Namun, perpindahan cara minum dari botol ke gelas tidaklah mudah. Terkadang, Si Buah Hati merasa tak nyaman dan menolak minum dengan gelas. Karena itu, proses perpindahannya harus bertahap. Seperti beberapa langkah di bawah ini:

1. Kenalkan dengan Gelas

Gelas berwarna menarik atau bergambar seperti tokoh kartun favoritnya cenderung akan menarik perhatian Si Buah Hati. Hingga ia tertarik mencoba menggunakannya. Pastikan bahan gelas aman untuk anak-anak, seperti gelas plastik yang berkualitas tinggi. Lalu ajarkan Si Buah Hati memegang dan berilah contoh cara minum menggunakan gelas.

2. Gunakan Sedotan

Ketika Si Buah Hati belum terbiasa atau masih sulit minum langsung menggunakan gelas, Bunda dapat memberikannya sedotan. Mintalah ia untuk menghisap air menggunakan sedotan itu. 

Si Buah Hati pasti senang merasakan sensasi air ketika masuk ke mulutnya. Apalagi bila Bunda memberikannya sedotan berbentuk aneh yang melingkar-lingkar. Sambil bermain sedotan, tanpa sadar ia tengah belajar minum tanpa dot lagi.

3. Sendok

Bunda bisa pula membantu Si Buah Hati menyesap minumannya menggunakan sendok. Misalnya kala ia tengah minum jus, teh manis, atau sus. Setelah meminum beberapa sendok, Bunda bisa memintanya mencoba untuk langsung meneguk air langsung dari gelas. Setelahnya, jauhkanlah darinya sedotan atau sendok itu, agar Si Buah Hati terbiasa minum menggunakan gelas.

4. Awasi Penggunaan Gelas

Biasanya, Si Buah Hati akan suka dengan hal baru.Termasuk pengalaman perdananya minum dengan gelas. Hingga ia cenderung membawa gelasnya ke mana saja. Di tahap ini, Bunda harus bersiap dengan baju Si Buah Hati yang selalu basah, tumpahan minuman di mana-mana, atau lantai yang kotor karena ceceran minuman. Waspadai pula kemungkinan Si Buah Hati terpeleset karena tumpahan air yang dibawanya.

5. Batasi Penggunaan Botol

Si Buah Hati sudah bisa minum dengan gelas, namun terkadang rindu dengan botolnya. Terutama ketika akan tidur atau bangun di tengah tidur malam. Di tahap ini, Bunda jangan langsung mengabulkan permintaan itu. 

Cobalah selalu isi gelas dengan air, agar jika sewaktu-waktu dibutuhkan, sudah siap sedia. Lakukan hal ini secara konsisten agar ia cepat terbiasa minum dengan gelas.

6. Sajikan Jus dalam Gelas

Agar lebih tertarik minum dengan gelas, Bunda bisa pula menyajikan jus buah yang berbeda setiap harinya. Warna-warni jus akan membuat Si Buah Hati semangat minum dari gelas. Selain itu, minuman jus juga bisa membantu Bunda memenuhi kebutuhan nutrisi dan gizinya.

Dukung perkembangan Si Buah Hati dengan memberikan DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
6 Cara Agar Si Kecil Minum Pakai Gelas
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Main Boneka Bisa Tingkatkan Panca Indera Si Buah Hati

Published date

Organ gerak dan panca indera Si Buah Hati berkembang pesat ketika usianya menginjak 2 tahun. Di masa ini, ia akan aktif bergerak, doyan berlari, melompat, juga memegang segala benda yang ditemuinya. Menurut A. Aziz Alimul Hidayat dalam buku Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan, inilah tahapan penting bagi Bunda untuk memberikan stimulasi kepadanya. Agar stimulasi menyenangkan dan ia menikmatinya, berilah rangsangan yang dikemas dalam bentuk permainan.

Sementara menurut Pusat Pendidikan Anak Berbasis Sensorimotor di Yogyakarta, Bunda bisa mencoba berbagai metode permainan di rumah untuk mengasah kemampuan sensorimotor Si Buah Hati. Sehingga ia mampu mengekspresikan pikiran dan perasaannya. Empat permainan berbasis sensorimotor adalah:

Mengelompokkan  benda berdasarkan warna 

Mengelompokan benda yang berwarna sama dan memisahkan yang berona beda akan merangsang persepsi visual Si Buah Hati. Permainan ini pun meningkatkan pemahamannya akan benda yang dilihat. Untuk permainan ini, Bunda tidak perlu membelikannya mainan yang mahal. Bisa pula menggunakan benda-benda yang ada di rumah. Misalnya mengajak Si Buah Hati menumpuk bantal dengan warna sarung yang serupa, atau memisahkan potongan sayur berdasarkan warna yang berbeda.

Bermain bola

Bunda dapat pula mengembangkan kemampuan motorik Si Buah Hati untuk mengontrol gerakan tubuhnya. Seperti mengajaknya bermain bola. Bisa permainan lempar-tangkap bola, mengoper bola dengan tendangan, atau menendang bola ke arah gawang buatan. Agar permainan lebih seru, Bunda bisa mengajak anggota keluarga lain atau teman sebayanya.

Bermain peran dan tebak ekspresi wajah

Bermain peran sesungguhnya bisa mendorong Si Buah Hati untuk berimajinasi dan mengembangkan pikiran. Dengan berpura-pura menjadi orang lain, ia juga belajar untuk merangkai kata menjadi kalimat lengkap. Kalaupun belum lancar berbicara, ia bisa menyerap kalimat dalam peran yang Bunda mainkan. Sementara permainan ekspresi wajah dapat membuat ia mengerti perasaannya sendiri maupun orang lain.

Bermain boneka

Mungkin banyak orang yang menganggap boneka merupakan mainan untuk anak perempuan saja. Namun sebenarnya anak lelaki bisa pula memainkannya. Bermain boneka sesungguhnya akan mengajarkan Si Buah Hati untuk bersikap mandiri dan mampu bersosialisasi dengan tepat. Misalnya ia memperlakukan boneka dan mainan seperti sahabatnya sendiri dan menyayangi mereka. Menggantikan pakaian boneka atau berpura-pura memberikannya makanan akan mendorong Si Buah Hati untuk mandiri.

Agar Si Buah Hati bisa menyerap stimulasi dengan optimal, Bunda bisa mendukungnya dengan asupan nutrisi dan gizi. Misalnya dengan memberikan susu pertumbuhan DANCOW 3+ Nutritods. Susu ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Main Boneka Bisa Tingkatkan Panca Indera Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Dari Mana Sih Sumber Kekebalan Tubuh Si Buah Hati?

Published date

Setiap Bunda pasti bahagia melihat Si Buah Hati yang berusia 1 tahun sudah bisa berjalan atau bahkan berlari. Bahkan dia akan lebih aktif saat bermain di taman bersama kawan-kawannya. Kegiatan yang hanya bisa dilakukan jika badan Si Buah Hati sehat. Maka, Bunda harus selalu memberi perlindungan dari dalam agar Si Buah Hati tahan terhadap serangan kuman dan bakteri yang membawa penyakit. Salah satunya caranya adalah dengan memberinya asupan nutrisi yang baik. Daya tahan tubuh didukung oleh asupan nutrisi dan istirahat yang cukup.

Dalam jurnal berjudul Child Immune Response and the Role of Nutrition, Ariyanto Harsono, MD, PhD, mengemukakan penelitiannya tentang tanggapan tubuh Si Buah Hati terhadap nutrisi yang diberikan kepadanya. Disebutkan bahwa vitamin A penting untuk kekebalan tubuh.

Ia juga menyebut mineral seng atau zink dapat mengurangi dampak dari berbagai penyakit. Sebab zink dapat mencegah pembongkaran sistem imun pada tubuh. Adapun pemberian susu dengan fortifikasi zat besi terbukti mengurangi angka kesakitan akibat penyakit pernapasan dan infeksi pada anak dengan anemia. Berikut beberapa makanan yang mengandung berbagai zat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh Si Buah Hati.

1. Ikan

Ikan, seperti baronang, mengandung banyak zink. Masih menurut Ariyanto, zink ini yang dapat memperkuat imunitas, meningkatkan perkembangan tubuh, menambah intelegensi, juga mencegah anemia. Kandungan selenium dapat membantu metabolisme tubuh, sebagai antioksidan, dan mencegah penyakit degeneratif.

2. Telur

Telur merupakan salah satu sumber makanan yang mengandung protein hewani yang paling mendekati sempurna. Menurut Winda Wahidar dalam penelitian berjudul Penetapan Kadar Magnesium pada Telur Ayam Kampung, Telur Ayam Ras dan Telur Bebek secara Spektofotometri Serapan Atom, telur mengandung berbagai vitamin. Antara lain vitamin A, riboflavin, asam folat, vitamin B6, B12, kolin dan vitamin E. Telur juga merupakan sumber mineral besi, fosfor, kalsium, kalium, natrium, magnesium, tembaga, yodium, mangan dan zink.

Di dalam satu butir telur terdapat zink yang berguna membantu memperkuat imunitas. Selain itu, telur juga mengandung vitamin A yang baik untuk kesehatan mata, tulang, dan gigi. Ada pula kolin yang penting untuk fungsi otak dan kesehatan jantung, serta selenium untuk fungsi tiroid. Bunda dapat memberikan 3 butir telur dalam sepekan untuk Si Buah Hati yang masih berusia 1 tahun. Kombinasi pemberian telur rebus dan sayuran berwarna merah membantu penyerapan vitamin A.

3. Sayur dan buah mengandung vitamin C

Berdasarkan artikel berjudul Dosis Vitamin C dan Manfaat pada situs Universitas Gadjah Mada, vitamin C bermanfaat untuk menyembuhkan flu, meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan penyembuhan luka. Sayur dan buah yang mengandung vitamin C antara lain bayam, jambu, pepaya, dan jeruk.

4. Susu pertumbuhan

DANCOW 1+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Dari Mana Sih Sumber Kekebalan Tubuh Si Kecil?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

5 Cara Agar Si Buah Hati Tidak Mudah Sakit

Published date

Kini Si Buah Hati semakin besar, sudah pintar dalam memilih sesuatu termasuk makanan yang mereka suka dan tidak suka. Ditambah maraknya jenis makanan yang beredar, semakin membuat Si Buah Hati pintar dalam meminta apa yang mereka anggap menarik. Padahal tidak semua makanan yang dijual itu baik untuk kesehatan Si Buah Hati. Hingga tidak pelak ia terjangkit penyakit.

Jenis penyakit yang ditimbulkan pun beragam, seperti infeksi saluran, batuk, alergi, demam, dan lain sebagainya. Tapi tidak perlu cemas, selama Bunda bisa memberikan asupan nutrisi yang baik, ia pun tidak mudah sakit. Berikut strategi yang bisa Bunda lakukan:

Nutrisi lengkap dan seimbang

Bunda pasti ingat dengan kalimat “mencegah lebih baik daripada mengobati”. Inilah yang menjadi kunci bagi Bunda untuk bisa tetap menjaga Si Buah Hati agar terhindar dari berbagai virus penyakit. Cara yang paling sederhana dan mudah adalah selalu memberikan asupan nutrisi yang baik bagi Si Buah Hati. Masaklah semua makanan sendiri agar terjaga kualitas nutrisi, juga kebersihannya.

Pastikanlah menu makanan yang Bunda berikan mencakup semua nutrisi yang dibutuhkan untuk perkembangan Si Buah Hati. Seperti sayuran dan buah kaya vitamin C dan A, dan juga protein yang bisa Bunda peroleh dari susu serta daging. Sementara karbohidrat kompleks dapat Bunda penuhi dari biji-bijian seperti beras merah dan gandum utuh.

Pastikan jam tidur yang cukup untuk Si Buah Hati

Tidur yang cukup merupakan salah satu cara untuk membuat sistem kekebalan tubuh Si Buah Hati lebih kuat sehingga mencegahnya dari penyakit. Ketika mengalami kesulitan tidur dan kualitas tidurnya terus menurun, ketahanan tubuh Si Buah Hati pun akan melemah. Sehingga kuman penyakit bisa lebih mudah menginfeksi tubuhnya.

Untuk itu, pastikan Si Buah Hati selalu tidur yang cukup setiap harinya. Secara kuantitas, Si Buah Hati memerlukan waktu tidur sekitar 10-11 jam sehari. Sementara dari segi kualitas, ia mesti tertidur lelap dalam kondisi ruangan yang tenteram dan tidak banyak sinar atau suara.

Tidak berlebihan dalam menjaga kebersihan Si Buah Hati

Tahukah Bunda, ada beberapa pola asuh yang bisa menurunkan daya tahan tubuh Si Buah Hati, sehingga tubuhnya tidak terlatih untuk melawan penyakit. Misalnya, Bunda over protective atau melarang Si Buah Hati untuk tidak bermain kotor-kotoran karena takut terkena bakteri jahat. Padahal sesungguhnya Si Buah Hati membutuhkan beberapa paparan bakteri baik dan virus untuk berlatih memerangi bakteri jahat, yang mana hal ini merupakan cara kerja antibodi. Perhatikan juga cara penggunaan produk antibakteria, seperti antiseptik atau sanitizer, pada Si Buah Hati. Karena hal tersebut bisa saja membunuh bakteri baik yang sebenarnya diperlukan oleh tubuh Si Buah Hati.

Jauhkan Si Buah Hati dari paparan asap rokok

Seperti Bunda ketahui, asap rokok banyak mengandung zat kimia yang bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh orang yang menghirupnya. Bayangkan jika Si Buah Hati yang terpapar asap rokok. Tubuh mereka yang belum memiliki imunitas sempurna pun akan lebih rentan terkena berbagai penyakit dan infeksi pernapasan.

Mengajak Si Buah Hati rutin berolahraga

Olahraga yang cukup bisa membuat Si Buah Hati semakin sehat dan kuat. Terlebih bila dilakukan bersama Bunda. Tidak perlu mengajaknya melakukan olahraga yang mahal. Bunda cukup mengajak Si Buah Hati untuk sekedar ber-jogging setiap pagi di sekitar kompleks rumah. Dengan berolahraga, Si Buah Hati akan mendapat manfaat Vitamin D yang baik untuk tulang. Sehat dan menyenangkan kan Bunda.

Image Article
5 Cara Agar si Kecil Tidak Mudah Sakit
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Efektif Ini Bisa Bunda Lakukan untuk Tingkatkan Selera Makan Si Buah Hati

Published date

Anak susah makan sepertinya jadi salah satu tantangan yang sering dialami oleh semua orangtua. Hal ini tentu saja membuat was-was, khawatir jika asupan gizi Si Buah Hati tidak tercukupi. Akibatnya, tumbuh kembang Si Buah Hati pun bisa terhambat.

Sebenarnya ada banyak alasannya mengapa Si Buah Hati kehilangan selera makan. Bahkan hingga menolaknya. Namun, Bunda perlu memahami memang ada beberapa fase yang kerap membuat Si Buah Hati sulit makan. Salah satunya pada saat usia Si Buah Hati memasuki usia 3- 4 tahun.

Usia 3-4 tahun adalah fase di mana Si Buah Hati menunjukan ke-aku-annya yang menyebabkannya kehilangan nafsu makan. Penyebab lainnya juga dikarenakan Si Buah Hati sedang sakit, di mana Si Buah Hati terlihat lemas, demam, dan diare.

Jika Bunda tengah bingung melihat Si Buah Hati kehilangan selera makan, maka ini ada beberapa cara yang bisa Bunda terapkan. Berikut beberapa kiat dari Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes., Nutritionist yang bisa Bunda terapkan.

Berikan dalam porSi Buah Hati

Jika Si Buah Hati sudah mulai kehilangan selera makan, Bunda bisa menyajikan makanan dengan porsi yang kecil. Jika memang ia menolak, jangan dipaksakan karena hal ini justru bisa membuatnya kehilangan selera makan.

Lebih kreatif dalam memilih menu dan sajikan dengan menarik

Coba bayangkan, jika Bunda mengonsumsi makanan sama setiap hari, dengan penampilan tidak menarik, apa yang akan Bunda lakukan? Kehilangan selera makan, bukan? Hal ini pun bisa dirasakan Si Buah Hati. Jika menu yang disajikan tidak menarik, tentu tidak bisa mendongkrak selera makannya. Untuk itu, Bunda perlu variasikan hidangan setiap kali Si Buah Hati makan, baik dari pilihan menu makanannya maupun penyajiannya.

Jangan lupa libatkan Si Buah Hati

Salah satu langkah yang bisa dilakukan agar Si Buah Hati mau makan, jangan lupa ikut melibatkannya saat menyiapkan hidangan. Bunda bisa bertanya, menu apa yang ia inginkan. Jika perlu, libatkan Si Buah Hati dalam mengolahnya. Biarkan ia ikut membantu, seperti mencuci dan membersihkan sayuran. Harapannya, keinginan untuk mencicipi makanan yang telah ia buat dapat timbul.

Berikan camilan atau makanan dan minuman tambahan

Jangan berpikir negatif dulu mengenai kudapan atau snack, karena Si Buah Hati membutuhkan makanan selingan dan berperan dalam memenuhi kebutuhan nutrisi. Baiknya, snack diberikan sebanyak 2 sampai 3 kali sehari. Utamakan memberikan Si Buah Hati camilan yang sehat seperti buah-buahan, sereal dengan susu, biskuit, dan sebagainya.

Salah satu susu pertumbuhan yang bisa Bunda pilih adalah DANCOW 1+ Nutritods yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Salah satu yang tidak kalah penting dalam memilih susu pertumbuhan untuk Si Buah Hati, Bunda perlu memperhatikan dan baca labelnya terlebih dahulu. Karena dari label kemasan, Bunda bisa melihat waktu kedaluwarsa, cara menyiapkan susu dan menyimpannya, termasuk memperhatikan informasi gizi yang terdapat di dalamnya.

Image Article
Ketahui cara efektif untuk meningkatkan selera makan Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off
Quiz Answer 1 A
Ya, karena Si Kecil susah dalam urusan selera makan.
Quiz Answer 1 B
Tidak, Si Kecil sudah mampu meningkatkan selera makannya sendiri
Quiz Answer 1 C
Biasa saja
Quiz Answer 1 D
Tidak tahu
Quiz Answer 2 A
Menambah selera makan
Quiz Answer 2 B
Lebih percaya diri
Quiz Answer 2 C
Lebih Kreatif
Quiz Answer 2 D
Semua benar
Quiz Answer 3 A
Si Kecil sedang sakit
Quiz Answer 3 B
Si kecil merasa bosan dengan penampilan makanan yang tidak menarik
Quiz Answer 3 C
Porsi makan terlalu banyak
Quiz Answer 3 D
Semua benar
Quiz 1
Apakah Bunda membutuhkan cara efektif untuk meningkatkan selera makan Si Kecil?
Quiz 3
Menurut Bunda, apa penyebab Si Kecil kehilangan nafsu makannya?
Quiz 2
Dengan menggunakan cara-cara yang efektif, apa pengaruh positif untuk perkembangan Si Kecil?
Kunci Quiz 1
A
Kunci Quiz 2
D
Kunci Quiz 3
D