Tips Mendampingi Anak Belajar Bereksplorasi untuk Bunda dan Ayah

Published date

Di usia emas, Si Buah Hati mulai memiliki rasa ingin tahu yang besar. Seperti menunjukkan antusiasmenya terhadap berbagai hal. Ini tentu hal yang baik untuk perkembangan otak dan karakternya.

Nah, dalam tahap ini Bunda dan Ayah memiliki peran penting untuk mendampingi anak belajar. Sebab untuk mencapai kesuksesan hidup, Si Buah Hati tidak hanya memerlukan kecerdasan kognitif yang bisa diukur dengan angka, seperti membaca atau berhitung, saja. Tetapi juga kecerdasan kognisi, seperti rasa kepercayaan diri, mudah bergaul, kreatif, dan berjiwa pemimpin.

Kecerdasan kognisi ini sendiri bisa diperoleh Si Buah Hati ketika bereksplorasi di alam bebas. Sementara keberadaan Ayah dan Bunda dalam masa eksplorasi tersebut dapat membantunya mengembangkan kecerdasan kognisi, serta menambah kelekatan (attachment) antara Ayah, Bunda, dan Si Buah Hati.

”Tapi saya tidak punya banyak waktu untuk mendampingi anak belajar, karena kesibukan saya.” Mungkin, hal inilah yang terlintas di pikiran Bunda.

Menurut psikolog anak Ratih Ibrahim dalam wawancara 7 Agustus 2015, sebenarnya, Bunda tidak harus menyediakan waktu 24 jam dalam sehari untuk mendampingi Si Buah Hati. "Cukup sediakan waktu dua atau tiga jam sehari, sebelum berangkat atau sesudah pulang dari kesibukan Bunda,” ujar Ratih.

Agar tidak kehilangan momen attachment dengan Si Buah Hati, Bunda bisa mengisi waktu untuk bercengkerama dengan Si Buah Hati, usia pulang bekerja. Di momen itu, Bunda bisa memberikan afeksi atau perilaku kasih sayang pada Si Buah Hati, seperti memeluk, mencium, menggelitik, mengelus, mengobrol, kelonan, main bersama, dan bersenda gurau.

Pada malam harinya, Bunda dapat mengantarkan Si Buah Hati tidur sambil membacakan cerita dongeng. Akhiri dengan kecup kening dan katakan bahwa Bunda sangat mencintainya.

Nah berikut beberapa cara mendampingi anak belajar dari Ratih untuk Ayah dan Bunda dalam mendampingi Si Buah Hati bereksplorasi:

a) Bunda dan Ayah harus perhatikan apakah eksplorasi yang dilakukan Si Buah Hati sudah sesuai dengan tahapan usia tumbuh kembangnya.

b) Agar Si Buah Hati termotivasi untuk aktif bereksplorasi, Bunda dan Ayah harus bisa menunjukkan kesenangan atau antusiasme yang tinggi saat berada di luar, mendampingi Si Buah Hati bereksplorasi.

c) Bunda dan Ayah tidak harus berbagi peran secara saklek. Namun jika Bunda dan Ayah bisa bersama-sama mendampingi Si Buah Hati, maka akan lebih baik. Bila sulit menghabiskan waktu bersama-sama, barulah berbagi peran.

Pembagian peran ini berdasarkan kemampuan Bunda atau Ayah dalam melakukan eksplorasi seperti yang dibutuhkan Si Buah Hati. Misalnya Ayah pandai memancing, maka saat Si Buah Hati memancing Ayah yang mendampingi. Atau Bunda pandai berenang, maka saat Si Buah Hati berenang Bunda yang mendampingi.

Kehadiran orang tua sangatlah bermakna dalam proses pertumbuhan Si Buah Hati. Mendampingi saat Si Buah Hati bereksplorasi, menjadi teman bermain, memastikan ia memiliki waktu untuk bermain yang cukup di sela jadwal aktivitasnya sehari-hari, dan sebagainya merupakan contoh yang dapat dilakukan Ayah dan Bunda dalam mendukung Si Buah Hati mengembangkan kreativitas dan kecerdasan kognisinya.

Image Article
Cara Mendampingi Anak Belajar Bereksplorasi untuk Bunda dan Ayah
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Serunya Berwisata Sambil Mengenal Bintang di Bosscha bersama Si Buah Hati

Published date

Apakah Bunda pernah mengajak anak memandang bintang di langit? Seberapa antusias dia terhadap benda langit yang terhampar di hadapannya? Apakah Si Buah Hati tertarik dengan sistem tata surya? Lalu, dia memiliki cita-cita untuk menjadi seorang astronot?

Tahukah Bunda kalau ada cara lebih seru mengenalkan benda langit pada Si Buah Hati dengan cara yang lebih menyenangkan? Ajaklah dia ke tempat wisata yang menawarkan kegiatan pengamatan bintang dan benda langit lainnya. Salah satu lokasi menarik yang bisa menjadi tujuan rekreasi buat keluarga Bunda adalah Observatorium Bosscha, Lembang, Bandung, Jawa Barat.

Observatorium Bosscha merupakan fasilitas penelitian astronomi milik Institut Teknologi Bandung. Kegiatan utama di gedung penelitian ini adalah untuk penelitian dan pendidikan. Namun, Bosscha juga memiliki program pengabdian masyarakat yang diantaranya adalah menerima kunjungan masyarakat umum.

Kalau berkunjung ke Bosscha pada siang hari, Bunda dan Si Buah Hati bisa melihat Matahari dengan teropong surya. Pada Mei hingga Oktober, Bosscha juga menerima kunjungan wisatawan pada malam hari. 

Bila Bunda mengajak anak datang ke observatorium pada malam hari, maka berkesempatan meneropong permukaan bulan dengan lebih jelas. Selain itu, Bunda dan Si Buah Hati juga bisa mengamati bintang dengan jumlah yang jauh lebih banyak dibanding bila melihat langsung dengan mata telanjang di lapangan terbuka.

Selain pengalaman berharga, Bunda dan Si Buah Hati juga akan mendapat banyak pengetahuan baru tentang astronomi dari pemandu wisata. Pengunjung juga akan diajak melihat cara kerja teleskop Zeiss, instrumen utama yang digunakan untuk berbagai penelitian astronomi. 

Setelah kunjungan di dalam observatorium berakhir, anak bisa bermain di Taman Bunga Bosscha dan merasakan kesejukan udara Lembang. Jadi, Bunda jangan ragu untuk mengajak anak ke tempat wisata yang memberikan kesempatan untuk bermain sambil belajar. Mengajarkan sains pada Si Buah Hati haruslah dengan cara mendidik yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. 

Sebab, pada usia ini, anak belum mampu berpikir abstrak, maka dibutuhkan peran orang tua untuk membimbingnya belajar yang konkrit dalam mengenalkan sains padanya.

Tujuan proses belajar sains pada anak usia dini adalah untuk proses belajar Si Buah Hati agar dapat memahami arti dari sains secara menyeluruh. Kemudian dia dapat menerapkannya dalam memecahkan masalah yang dihadapi di kemudian hari.

Dukung eksplorasi anak dengan memberikan DANCOW 5+ Nutritods yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Serunya Berwisata Sambil Mengenal Bintang di Bosscha bersama Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Tips Persiapkan Si Buah Hati di Usia Pra Sekolah

Published date

Tahukah Bunda, saat Si Buah Hati menginjak usia pra sekolah, ada dua jenis kesiapan yang harus kita perhatikan lho? Pertama adalah kesiapan fisik-biologis dan kedua adalah kesiapan mental-emosional . Kesiapan fisik-biologis merupakan kemampuannya dalam mendengar, melihat, bicara, bergerak dengan lincah, juga terampil sesuai usianya. Sedangkan kesiapan mental-emosional adalah keceriaannya, kemandirian, sikap interaktif, mengerti perintah, dan berperilaku baik sesuai usianya.

Kesiapan fisik-biologis dan mental-emosional ini penting untuk dipersiapkan sejak usia pra sekolah. Caranya adalah dengan mencukupi 3 (tiga) kebutuhan pokok sejak dini, yaitu: kebutuhan fisik-biologis, kasih sayang, dan stimulasi.

Bunda, kebutuhan fisik-biologis dipenuhi dengan cara memberi Si Buah Hati nutrisi yang cukup, beragam, dan seimbang yang berasal dari konsumsi makanan padat serta dilengkapi dengan susu pertumbuhan. Selain itu, diperlukan juga imunisasi,  kebersihan badan dan lingkungan tempat tinggal, pengobatan, serta bermain dan bereksplorasi aktif. Kebutuhan fisik-biologis ini sangat berpengaruh pada pertumbuhan fisik Si Buah Hati lho, termasuk otak, alat penginderaan, dan alat gerak  yang kemudian juga akan berpengaruh pada berbagai kecerdasan anak.

Sementara itu, kebutuhan kasih sayang dapat dipenuhi dengan cara memberikan Si Buah Hati rasa aman dan nyaman, serta perasaan dilindungi, diperhatikan, dihargai, serta didengar pendapatnya, Bunda sebaiknya tidak banyak memakai hukuman dan kemarahan, tetapi lebih banyak memberinya contoh-contoh dengan penuh kasih sayang dan kegembiraan. Kebutuhan kasih sayang ini ternyata punya pengaruh besar lho terhadap kemandirian dan kecerdasan emosi Si Buah Hati.

Nah, kebutuhan yang terakhir adalah kebutuhan stimulasi. Kebutuhan ini dipenuhi dengan cara bermain bersama Bunda yang meliputi berbagai permainan yang bisa merangsang semua indera Si Buah Hati di usia pra sekolah, termasuk pendengaran, penglihatan, sentuhan, membau, dan mengecap. Selain itu juga merangsang gerakan motorik kasar dan halus, merangsang kemampuan berkomunikasi, serta merangsang kreativitas Si Buah Hati . Kebutuhan stimulasi bermain sejak dini ini punya pengaruh besar pada berbagai kecerdasan anak lho Bunda.

Ketiga kebutuhan pokok itu harus diberi secara bersamaan sejak janin dalam kandungan karena akan saling berpengaruh. Bila kebutuhan fisik-biologis Si Buah Hati tidak tercukupi, maka bisa menimbulkan gizinya kurang, sering sakit, yang akan menyebabkan perkembangan otaknya tidak optimal. Sedangkan, bila kebutuhan mental-emosional dan kasih sayang tidak tercukupi, maka kecerdasan emosi (juga akan rendah. Kalau stimulasi bermain dan bereksplorasi sehari-harinya kurang bervariasi, maka perkembangan kecerdasan Si Buah Hati juga akan kurang bervariasi.

Artikel ini ditulis oleh: Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K)., M.Si.

 

Image Article
Tips Persiapkan Si Kecil di Usia Pra-Sekolah
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Takjil Ramadhan Paling Populer dari Berbagai Negara

Published date

Apa makanan berbuka puasa yang paling Ayah, Bunda, dan Si Buah Hati sukai saat bulan Ramadhan? Buka puasa tanpa makanan pembuka rasanya seperti makan sayur tanpa garam ya. Selain melaksanakan puasa selama satu bulan penuh, hal yang menarik di bulan Ramadhan adalah makanan khas saat berbuka puasa atau takjil. Misalnya kolak pisang, es blewah, lemang bambu, atau bubur kampiun.

Di negara-negara yang sebagian besar penduduknya melaksanakan ibadah puasa, juga menyediakan berbagai makanan khas berbuka puasa. Misalnya di Lebanon, ada dua sajian populer saat bulan puasa, yakni fattoush dan baklava. Fattoush merupakan makanan khas Lebanon yang terdiri dari roti pita, yoghurt, kacang pine dan hummus. Sementara baklava adalah kue Khas Lebanon yang terbuat dari kacang pistachio, filopastri, campuran gula dan sedikit tambahan air mawar.

Rasa baklava manis, dengan paduan kacang dan campuran gula, sedangkan rasa renyah berasal dari filopastri. Tanpa Fattah, berbuka puasa di Lebanon, rasanya kurang lengkap. Sedangkan di India, mayoritas umat Muslim berbuka puasa dengan fruit chaat. Atau di Pakistan, berbuka puasa dengan samosa. Samosa, makanan khas Pakistan ini bisa diisi dengan daging ayam, daging sapi, daging domba, atau sayuran.

Bunda tertarik mencoba membuat samosa? Bila ya, berikut resepnya:

Bahan utama:

  1. Kulit lumpia siap pakai 10 lembar (bagi dua membentuk memanjang)
  2. Daging ayam (sapi atau domba), 250 gram (cincang halus)
  3. Bawang putih 2 siung, haluskan
  4. Bumbu kari instan atau bumbu kari bubuk, 1 sendok makan
  5. Cabai bubuk 1 sendok makan
  6. Kacang polong 2 sendok makan
  7. Margarine 2 sendok makan
  8. Telur 1 butir, kocok lepas (untuk perekat)
  9. Garam, gula secukupnya
  10. Minyak goreng

Cara membuat samosa:

  1. Panaskan margarine, masukkan bawang putih halus, tumis hingga wangi.
  2. Masukan daging ayam cincang, masak hingga berubah warna (kecoklatan).
  3. Masukan bumbu kari, cabai bubuk, kacang polong, garam dan gula, aduk-aduk hingga wangi dan matang.
  4. Siapkan kulit lumpia, masukkan isian, lipat membentuk segitiga.
  5. Panaskan minyak goreng, masukkan samosa hingga tercelup ke dalam minyak. Masak hingga kuning, matang.
  6. Setelah matang, sajikan samosa isi daging ayam dengan sambal botol kesukaan keluarga.

Di Trinidad dan Tabago, pada bulan Ramadhan, masyarakatnya mempunyai menu takjil wajib yaitu sawine, yang terbuat dari bihun dan disajikan bersama kuah susu dan kacang-kacangan. Kuahnya sawine berbeda karena dibumbui jahe atau memakai kapulaga dan kayu manis. Membuatnya tidak sulit dan bahan-bahan pembuatnya mudah Bunda peroleh di pasar atau supermarket. Nah, ini resepnya:

Bahan-bahan:

  1. Dua bungkus bihun, potong-potong kecil
  2. Jahe atau kapulaga secukupnya
  3. Kayu manis secukupnya
  4. Susu cair, 120 mili
  5. Susu kental manis (SKM)
  6. Kacang Almond (cincang halus)
  7. Kismis
  8. Air putih
  9. Garam secukupnya

Cara Membuat Sawine:

  1. Goreng bihun (tanpa minyak sayur atau mentega) hingga berwarna kecoklatan.
  2. Masukkan air putih. Masak hingga bihun matang.
  3. Tambahkan garam, kayu manis dan jahe/kapulaga, secukupnya. Aduk rata.
  4. Tambahkan kismis dan kacang almond cincang.
  5. Tambahkan susu cair yang sudah direbus, aduk rata.
  6. Sawine siap disajikan dengan menambahkan susu kental manis (SKM).

Menarik bukan Bunda? Selain unik, kedua sajian ini juga kaya nutrisi dan bergizi. Sebab mengandung banyak vitamin dan mineral yang bisa membantu tubuh mengembalikan tenaga setelah belasan jam berpuasa. Selamat mencoba, Bunda!

Image Article
Takjil Ramadan Paling Populer dari Berbagai Negara
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Atasi Gangguan Berat Badan Anak dengan Memberi Pola Makan yang Tepat

Published date

Dalam dunia parenting, berat badan anak menjadi salah satu indikasi kecukupan gizinya. Jika mengalami kurang berat badan, ia dapat mengalami kemunduran dalam proses belajar dan tumbuh kembangnya. Sedangkan bila kelebihan berat badan dapat memicu risiko obesitas dan mengganggu aktivitas bermain dan bereksplorasi. Mari usahakan berat badannya cocok dengan berat badan ideal anak.

Gunakan pola makan yang tepat agar anak tidak mengalami gangguan berat badan ya, Bunda.

Ketahui Penyebab Si Buah Hati Menolak Makan

Menurut situs Adoption Nutrition, ada beberapa penyebab yang memicu anak enggan makan seperti sedang mengalami emosi yang intens baik berupa rasa takut, cemas, maupun marah, yang berdampak pada nafsu makannya. Pengalaman yang buruk saat makan, misalnya pernah dipaksa atau dibentak karena tidak menghabiskan makanannya juga dapat memberikan trauma tersendiri sehingga anak malas makan. selain itu, menu makanan yang terbatas dan itu-itu saja, juga dapat membuatnya merasa bosan dan menghindari jam makan.

Pastikan Si Buah Hati Cukup Makan

Porsi makan berbeda pada tiap anak. Jangan terlalu cemas bila ia sepertinya tidak cukup makan di satu sesi. Bunda bisa memenuhi nutrisinya dengan kudapan atau jadwal makan berikutnya. Tawarkan makanan yang lezat dan terlihat menarik, serta dalam jumlah yang tepat. Tetapi jangan memaksa, menyuap, atau mengancamnya dengan hukuman jika makanannya tidak dihabiskan ya, Bunda.

Bunda, baca juga artikel ini: Pesan Tersembunyi Ketika Si Buah Hati Pilih-pilih Makanan

Pemberian Kudapan

Menurut situs Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), anak harus memiliki 3 kali makan dan 2 kali kudapan setiap hari. Tunjukkan cinta Bunda dengan menawarkan camilan yang ringan, sehat, dan bernutrisi seperti yoghurt, irisan apel, biskuit, selai kacang dan susu untuk melengkapi kebutuhan nutrisi harian Si Buah Hati. Cobalah untuk tidak memberikan kudapan terlalu dekat dengan jam makan agar tidak merasa kekenyangan sebelum makan berat. Kudapan juga membuatnya tidak merasa lapar terlalu lama, yang terkait dengan pola makan yang buruk.

Buat Jam Makan Menyenangkan

Berkumpul di meja makan untuk makan bersama dapat membangun rutinitas yang dibutuhkan Si Buah Hati. Anak-anak akan merasa lebih nyaman dan lebih fokus terhadap makanan di hadapannya. Matikan TV dan minta untuk tidak membawa mainannya selama waktu makan. Berikan pujian jika mau mencoba makanan baru dan menikmatinya. Perbaiki pola makan Si Buah Hati, agar kebutuhan gizinya terpenuhi dengan baik dan memberikan perlindungan dari dalam, untuk melindunginya dari penyakit yang dapat menyerangnya. Mudah-mudahan tips di atas bisa membuatnya memiliki berat badan ideal anak tetap terjaga.

Image Article
Atasi Gangguan Berat Badan Anak dengan Memberikan Pola Makan yang Tepat
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Optimalkan Daya Tahan Tubuh Si Buah Hati

Published date

Daya tahan tubuh merupakan sistem pertahanan tubuh terhadap serangan bakteri penyebab penyakit atau bakteri patogen. Namun, ternyata di dalam tubuh manusia sendiri tersebar triliunan bakteri atau mikrobiota, yaitu di kulit, selaput lendir, dan terbanyak ditemukan di saluran cerna bagian bawah yang dapat mempengaruhi sistem pertahanan ini. 

Saluran cerna merupakan tempat utama terjadinya interaksi antara tubuh manusia dengan mikrobiota tersebut, sehingga menyebabkan terjadinya kolonisasi. Kolonisasi bakteri dalam saluran cerna tersebut mempengaruhi perkembangan dan fungsi daya tahan tubuh.

Saluran cerna kaya akan jaringan limfoid yang merupakan sistem pertahanan untuk perlindungan tubuh. Bakteri usus dikenal memiliki peran penting dalam perkembangan organisasi struktur dan fungsi sel sistem pertahanan tubuh. 

Bersama dengan enzim pencernaan, lendir, gerakan peristaltik dari usus, tahanan/hubungan antar epitel yang rapat, maka bakteri baik yang dikenal sebagai probiotik ini juga dikenal sebagai komponen dari sistem pertahanan selaput lendir yang mampu berkomunikasi dengan komponen daya tahan tubuh dari selaput lendir tersebut. 

Dengan demikian, probiotik sangat memengaruhi perkembangan sistem pertahanan selaput lendir saluran cerna dan sangat penting dalam perlindungan tubuh terhadap masuknya bakteri patogen melalui stimulasi sistem pertahanan tubuh. 

Sampai saat ini, dikenal dua jenis probiotik, yaitu Lactobacillus dan Bifidobacterium. Dengan adanya probiotik tersebut maka diharapkan Si Buah Hati dapat terhindar dari berbagai masalah kesehatan baik secara umum (infeksi/peradangan seperti infeksi saluran pernafasan (batuk-pilek), alergi, asma dan lainnya), maupun secara lokal terkait gangguan fungsi saluran cerna, seperti diare, konstipasi, dan lainnya. 

Selain itu, saluran cerna yang sehat dapat memastikan fungsi penyerapan zat gizi dari saluran cerna dapat berlangsung dengan baik sehingga Si Buah Hati dapat membantu terhindar dari masalah kekurangan zat gizi.

Ketersediaan probiotik bergantung dari berbagai faktor yang berlangsung secara alamiah, yaitu usia kehamilan saat bayi lahir, cara persalinan (melalui vagina atau operasi sesar), pemberian ASI atau susu formula, dan penggunaan antibiotik. 

Usia kehamilan kurang dari 37 minggu (prematur) menyebabkan terjadinya peningkatan perpindahan/translokasi bakteri, peradangan dan stres oksidatif. Cara persalinan melalui vagina akan meningkatkan probiotik, demikian juga dengan pemberian ASI eksklusif.

Sementara pemberian antibiotika akan memperlambat kolonisasi mikrobiota.  Selain itu, adanya prebiotik, yaitu kandungan makanan yang tidak dapat dicerna, seperti serat pangan inulin sangat bermanfaat untuk merangsang pertumbuhan dan/atau aktivitas biologis probiotik di usus besar.

Selain mendapatkan probiotik secara alamiah, Si Buah Hati perlu mempertahankan koloni probiotik di dalam saluran cernanya dengan salah satu caranya adalah senantiasa mengonsumsi probiotik dan prebiotik dari makanannya sehari-hari. 

Sumber probiotik dan prebiotik dari makanan dapat diperoleh dari susu dan produk susu yang diperkaya dengan probiotik, yang dapat diketahui dari komposisi dan informasi nilai gizi di kemasan produk tersebut. Sementara sumber prebiotik dapat diperoleh dari berbagai makanan sumber serat, seperti sayur dan buah.

Dengan daya tahan tubuh yang optimal, Si Buah Hati bisa aktif bereksplorasi dan mendapatkan stimulasi sesuai tahapan usianya dan tumbuh dengan optimal.

Untuk menjaga daya tahan tubuh Si Buah Hati, bisa pula memberikannya susu pertumbuhan yang mengandung probiotik, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

 

 Artikel ini ditulis oleh: Dr. dr. Saptawati Bardosono, MSc.

 

Image Article
Cara Optimalkan Daya Tahan Tubuh si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Kiat Agar Si Buah Hati Tak Selalu Minta Gendong

Published date

Ada banyak perkembangan motorik kasar ketika Si Buah Hati memasuki usia toddler. Bisa berjalan adalah keterampilan yang membuat perbedaan cukup signifikan dalam masa pertumbuhannya. Sebab Si Buah Hati yang tadinya tergantung kepada Bunda atau orang dewasa lain untuk berpindah tempat, kini bisa melakukannya secara mandiri.

Sejak masih belajar berdiri, Kuina Magenta (2 tahun) sudah menunjukkan karakter yang senang menyelesaikan suatu tantangan sendiri. Dia akan mengeluarkan gestur risih jika sang Bunda, Eka Utami (30 tahun), membantunya meraih barang di atas meja atau membuka botol minum.

Begitu bisa berjalan, Kuina sungguh gembira. Ia mengeksplorasi kemampuan barunya dengan berjalan ke sana ke sini. Kebetulan, ruang keluarga di rumah Eka cukup luas dan tidak banyak perabotan. 

"Kuina senang bisa jalan sampai jatuh, tertawa, berdiri lalu berjalan lagi, jatuh lagi, begitu terus sampai kecapaian," tutur Eka ketika dihubungi, 30 Agustus 2015. 

Namun, tidak semua Si Buah Hati seperti Kuina. Ada pula yang sering enggan lepas dari Bunda dan minta digendong ke mana-mana, walau sudah bisa berjalan sendiri. Begitu melihat Bunda beranjak, Si Buah Hati langsung merengek minta digendong.

Ternyata, Bunda perlu cermat menanggapi jenis rengekan Si Buah Hati yang satu ini. Menurut kajian linguistik yang dilakukan Murny, dosen di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, ujaran semacam 'minta gendong' dari Si Buah Hati yang berusia di atas 1 tahun bisa mempunyai makna lain dibandingkan arti harfiahnya.

Pada fase ini, Murny melanjutkan, Si Buah Hati menggunakan frase tunggal untuk mengekspresikan berbagai hal yang dirasakan. Satu-dua patah kata dari Si Buah Hati bisa bermakna permintaan, pertanyaan, maupun memberikan informasi. Karena itu, Bunda harus memperhatikan konteks dan situasi yang terjadi dalam menerjemahkan pesan yang ingin Si Buah Hati sampaikan.

Ketika Bunda terlihat beranjak dan Si Buah Hati minta gendong seperti contoh tadi, pesan yang ingin dia sampaikan adalah mau ikut Bunda pergi. Saat Bunda menghampiri Si Buah Hati yang baru bangun tidur, lantas ia minta digendong. Sebenarnya Si Buah Hati ingin menyampaikan pesan agar Bunda membawanya keluar dari kamar, tanpa mutlak harus dengan cara menggendong.

Saat melatih Si Buah Hati mandiri berjalan dan tidak melulu minta gendong, Qadr Jatsiyah Elmir (29 tahun) punya kiat menarik. Bunda dari Khadija Geaven Satrya atau Keykha (3 tahun) ini aktif berkomunikasi dengan Si Buah Hati tentang persiapan menjadi kakak.

Sebagai pemilik usaha sekaligus desainer sebuah lini pakaian etnik, perempuan yang akrab disapa Jetsi ini hampir selalu berada di rumah. Praktis membuat Keykha selama hampir 24 jam selalu beraktivitas di sekitar Bundanya dan kurang mandiri. Karena itu, Jetsi mulai perlahan mengenalkan konsep 'adik', sejak Keykha berusia 2 tahun.

Perlahan kemandirian Keykha mulai tumbuh karena Si Buah Hati ingin menjadi teladan bagi adiknya kelak. Jetsi pun mencontohkan kalimat yang sering diucapkan berulang kepada Si Buah Hati.

"Keykha 'kan sudah besar, sudah mau punya adik. Makanya makannya yang lancar ya.. Nggak pakai pampers lagi, nggak merengek, nggak merajuk, nggak minta gendong, supaya nanti adik bisa mencontoh."

Sejak mereka intens berkomunikasi seperti itu, Jetsi melihat ketergantungan Keykha kepadanya pun berangsur-angsur berkurang. 

"Alhamdulillah sekarang hampir tidak pernah minta gendong," katanya ketika dihubungi, 30 Agustus 2015.

Untuk mengantisipasi permintaan gendong dari Si Buah Hati karena kelelahan saat berjalan-jalan, Jetsi selalu menyediakan kereta dorong (stroller). Ketika Si Buah Hati capai atau mengantuk, Bunda bisa mengistirahatkannya di kereta dorong, sehingga konsisten dengan pesan tidak menggendong Si Buah Hati.

Agar Si Buah Hati tetap aktif berjalan dan bereksplorasi, Bunda juga bisa melengkapi nutrisinya dengan susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Kiat Agar Si Kecil Tak Selalu Minta Gendong
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Empat Indikator Si Buah Hati Cerdas Logika

Published date

Kemampuan Si Buah Hati dalam menghitung termasuk dalam kecerdasan logika-matematika. Cerdas berhitung tidak terbatas membilang. Tapi juga melihat, memahami angka, konsep bentuk, pola, dan menggunakan semuanya dalam memecahkan masalah. Menurut Eny Purwaningtyastuti dari Universitas Muhammadiyah Surakarta dalam penelitian Pendidikan Anak Usia Dini, ada empat indikator kecerdasan logika-matematika ketika anak berusia 4 tahun.

Pertama, Si Buah Hati tergolong cerdas ketika sudah bisa membilang dengan menunjuk benda dan mengenal konsep bilangan 1 sampai 5. Ketika mampu menyusun balok membentuk menara sambil mengurutkan dari yang paling kecil sampai yang paling besar, dia setahap lebih cerdas lagi.

Kedua, Si Buah Hati disebut cerdas ketika bisa menghubungkan lambang bilangan atau angka dengan benda yang berjumlah sama. Rentang bilangan yang sebaiknya sudah ia kuasai adalah 1 sampai 5.

Ketiga, Si Buah Hati memiliki kecerdasan logika-matematika jika mampu mengelompokkan benda berdasarkan bentuk geometrinya. Mulailah mengajarkannya dengan bentuk yang sederhana seperti segitiga, lingkaran, atau persegi.

Keempat, kecerdasan logika-matematika itu akan terlihat jika dia mampu mengkategorisasi berbagai barang berdasarkan kriteria tertentu. Misalnya berat, warna, jenis zat, dan sebagainya.

Nah, untuk merangsang kecerdasan ini, Bunda dapat memberikan stimulasi dengan permainan balok berwarna dan beragam bentuk. Bunda bisa mengembangkan aktivitas dengan mengajaknya mengurutkan, mengelompokkan, atau menyusun balok berdasarkan warna, ukuran, serta bentuk. Selain itu, Bunda bisa mengenalkan Si Buah Hati pada permainan congklak. Dalam eksperimen Muharti, sarjana Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Negeri Bengkulu, anak usia dini yang bermain congklak mengalami peningkatan kemampuan dalam latihan matematika setelah melakukan permainan itu.

Selain stimulasi, Bunda sebaiknya juga mendukung proses belajar Si Buah Hati dengan memberikannya nutrisi yang baik bagi otaknya. Seperti ikan salmon yang banyak mengandung DHA atau susu pertumbuhan. 

DANCOW 3+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Empat Indikator si Kecil Cerdas Logika
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara agar Si Buah Hati Terlindungi dari Diare

Published date

Bunda, nutrisi yang baik akan mendorong Si Buah Hati tumbuh optimal dari segala sisi perkembangan, baik mental maupun fisik, sehingga tidak melewatkan setiap tahap perkembangannya. 

Karena itu, Bunda haruslah memantau asupan pangan Si Buah Hati. Bila saja Si Buah Hati mengonsumsi makanan atau minuman yang salah, bisa jadi akan berakibat fatal atau menghambat perkembangannya. Terutama mengganggu saluran pencernaan Si Buah Hati.

Dalam jurnal kesehatan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), yakni Paediatrica Indonesiana, Made Ratna Dewi menuliskan penelitian berjudul Efficacy of Synbiotic Treatment in Children with Acute Rotavirus Diarrhea

Ratna menyatakan bila penyakit diare adalah salah satu penyakit yang paling sering mengganggu kesehatan Si Buah Hati. Bahkan sekitar 30-70% pasien anak di rumah sakit mengalami masalah diare akibat rotavirus.

"Pada kondisi tertentu, diare bisa menyebabkan dehidrasi dan bila tidak segera diatasi bisa menyebabkan masalah kesehatan lanjutan, bahkan bisa berakibat fatal," tulis Ratna dalam penelitiannya. 

Selain itu, diare juga bisa menurunkan semangat Si Buah Hati untuk melakukan beragam kegiatan. Termasuk mengeksplorasi banyak hal yang penting untuk masa depannya.

Untuk itu, Bunda perlu memberikan Si Buah Hati susu pertumbuhan dan beragam asupan kaya probiotik. Misalnya, yoghurt atau susu fermentasi, keju, serta mentega. 

Menurut Ratna, kombinasi probiotik dan prebiotik, seperti L.acidopholus, L.rhamnosus, B.bifidum, B.longun, E.faecium, dan fructooligosaccharida, membantu mempercepat penyembuhan Si Buah Hati dari diare.

Sedangkan psikolog Nurul Chomaria dalam buku Panduan Terlengkap Tumbuh Kembang Anak Usia 0-5 Tahun mengingatkan Bunda untuk selalu mempersiapkan makanan yang memadai, sehat, bergizi, dan bersih. Juga menjaga kebersihan tubuh Si Buah Hati dan anggota keluarga lainnya; serta membiasakan mencuci tangan bagi Si Buah Hati dan diri sendiri.

Selain itu, ada baiknya Bunda untuk mengajarkan Si Buah Hati membuang air di WC atau toilet, sedini mungkin; memastikan tempat sampah selalu tertutup dan dibuang setiap hari; memberantas lalat agar tidak menghinggapi makanan; dan selalu menjaga lingkungan yang sehat. 

Menurut Nurul, pada umumnya diare ditularkan melalui 4F. Yakni Food (makanan), Feces (kotoran), Fly (lalat), dan Fingers (jari-jari tangan).

Bunda, bisa pula memberikannya susu pertumbuhan yang mengandung probiotik, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Agar Si Kecil Terlindungi dari Diare
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

3 Tips Kenalkan Sejarah untuk Tujuan Pendidikan Usia Dini

Published date

Bunda, apakah yang terlintas di pikiran saat menyebut kata sejarah? Kebanyakan dari kita pasti akan langsung teringat pada deretan nama, tempat, tahun, dan peristiwa yang memusingkan kepala. Bagi sebagian besar orang, sejarah adalah hal yang tidak menarik dan kaku.

Tapi, tahukah Bunda, mengenalkan sejarah pada anak usia prasekolah dapat membantunya menghargai proses kehidupan. Ini merupakan salah tujuan pendidikan usia dini. 

Menurut analis Pendidikan Khusus Pendidikan Anak Usia Dini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ismia Unasiansari, untuk mencapai sesuatu yang baik diperlukan pula proses yang baik. "Mengenalkan sejarah kepada anak sejak dini merupakan salah satu cara menumbuhkan nilai-nilai budaya yang baik pada anak," kata Ismia.

Mengenal sejarah kemerdekaan bangsa ini, misalnya, dapat menumbuhkan sikap nasionalisme, rasa percaya diri, rasa menghargai, dan bangga menjadi warga negara Indonesia pada anak. Dan hal ini sejalan dengan salah satu tujuan pendidikan usia dini.

Pengenalan sejarah untuk anak tentu saja harus disesuaikan dengan tahap perkembangannya. Ismia mengutip teori psikologi perkembangan kognitif anak, yang diperkenalkan pertama kali oleh Jean Piaget, psikolog klinis dari Swiss. 

Kata Ismia, berdasarkan teori Piaget, pada usia 5 tahun, anak memasuki tahap pra-operasional. Pada usia ini, anak mulai mengembangkan fungsi simboliknya yaitu kemampuan anak dalam menggunakan satu benda untuk merepresentasikan benda lain yang tidak berada di dekatnya.

Artinya, Bunda bisa memperkenalkan anak pada sejarah sejak dini. Syaratnya, kegiatan ini harus dilakukan dengan cara menyenangkan sekaligus memberikan stimulasi yang baik untuk perkembangan Si Buah Hati.

Pada usia ini, Si Buah Hati sangat senang dengan kegiatan yang dapat mengembangkan imajinasi mereka. Hal ini sering dianggap sepele padahal manfaatnya banyak bagi anak. Salah satunya untuk membantu mereka membangun pengetahuan terhadap segala sesuatu yang didengar, dilihat, dan dirasakan (sensory motor).

Karena itu, biarkanlah anak mengeksplorasi banyak hal. Setelah itu, Bunda dapat melakukan penguatan terhadap pengalaman dan pemahaman yang baru ia peroleh. 

Selain menjadi tujuan pendidikan usia dini, pengenalan sejarah yang menyenangkan dapat dilakukan melalui beberapa aktivitas sebagai berikut:

1. Mendongeng

Pertama, persiapkan dahulu materi dan bagian sejarah yang ingin dikenalkan pada anak, gunakan boneka kesayangan anak atau boneka tangan agar kegiatan berjalan lebih seru. 

Penggunaan boneka atau alat visualisasi yang menarik akan membantu anak berkonsentrasi lebih lama terhadap cerita kita. Selain itu kegiatan mendongeng dapat meningkatkan keterampilan bahasa pada anak.

2. Mengunjungi Tempat Bersejarah

Mengunjungi tempat-tempat sarat informasi sejarah bersama anak. Museum dan situs-situs bersejarah bisa menjadi tujuan jalan-jalan bersama Si Buah Hati di Hari Minggu.

Kegiatan ini akan membawa anak seolah-olah menyusuri lorong waktu. Melihat diorama proses kemerdekaan di Monumen Nasional (Monas) misalnya, selain akan memperkaya wawasan anak juga dapat mengembangkan sikap kritis padanya. Sikap kritis akan tumbuh jika kita bersedia memberikan stimulasi berupa informasi baru dan menarik pada anak. Selain itu, Bunda bisa membantu tercapainya tujuan pendidikan usia dini.

Baca Juga: 5 Perkembangan Anak 1 Tahun yang Bikin Bunda Bangga

3. Mencoba Storyplaying 

Kita kuatkan pengalaman dan pemahaman baru yang anak peroleh mengenai sejarah dengan melakukan story playing. Bunda bisa memulai dengan meminta anak untuk menceritakan pengalaman baru yang diperolehnya.

Lalu, dengan spontan kita melakukan roleplay atau bermain peran bersama anak berdasarkan cerita tadi. Selain tambah pintar dan senang dengan sejarah, anak juga menjadi lebih kreatif dan mengembangkan fungsi simboliknya.

Bantu Si Buah Hati eksplorasi dengan memberikan minuman pelengkap nutrisi, seperti  Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Pada intinya, pengenalan sejarah pada anak usia tahun harus disesuaikan dengan tahap perkembangannya. Proses belajar juga harus berlangsung menyenangkan. Selain itu, dan sebisa mungkin, tetap menstimulasi semua aspek perkembangan pada anak. Dengan begitu, tujuan pendidikan usia dini tercapai.

Image Article
3 Tips Kenalkan Sejarah pada Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off