3 Tips Kenalkan Sejarah untuk Tujuan Pendidikan Usia Dini
14-11-2020
Bunda, apakah yang terlintas di pikiran saat menyebut kata sejarah? Kebanyakan dari kita pasti akan langsung teringat pada deretan nama, tempat, tahun, dan peristiwa yang memusingkan kepala. Bagi sebagian besar orang, sejarah adalah hal yang tidak menarik dan kaku.
Tapi, tahukah Bunda, mengenalkan sejarah pada anak usia prasekolah dapat membantunya menghargai proses kehidupan. Ini merupakan salah tujuan pendidikan usia dini.
Menurut analis Pendidikan Khusus Pendidikan Anak Usia Dini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ismia Unasiansari, untuk mencapai sesuatu yang baik diperlukan pula proses yang baik. "Mengenalkan sejarah kepada anak sejak dini merupakan salah satu cara menumbuhkan nilai-nilai budaya yang baik pada anak," kata Ismia.
Mengenal sejarah kemerdekaan bangsa ini, misalnya, dapat menumbuhkan sikap nasionalisme, rasa percaya diri, rasa menghargai, dan bangga menjadi warga negara Indonesia pada anak. Dan hal ini sejalan dengan salah satu tujuan pendidikan usia dini.
Pengenalan sejarah untuk anak tentu saja harus disesuaikan dengan tahap perkembangannya. Ismia mengutip teori psikologi perkembangan kognitif anak, yang diperkenalkan pertama kali oleh Jean Piaget, psikolog klinis dari Swiss.
Kata Ismia, berdasarkan teori Piaget, pada usia 5 tahun, anak memasuki tahap pra-operasional. Pada usia ini, anak mulai mengembangkan fungsi simboliknya yaitu kemampuan anak dalam menggunakan satu benda untuk merepresentasikan benda lain yang tidak berada di dekatnya.
Artinya, Bunda bisa memperkenalkan anak pada sejarah sejak dini. Syaratnya, kegiatan ini harus dilakukan dengan cara menyenangkan sekaligus memberikan stimulasi yang baik untuk perkembangan Si Buah Hati.
Pada usia ini, Si Buah Hati sangat senang dengan kegiatan yang dapat mengembangkan imajinasi mereka. Hal ini sering dianggap sepele padahal manfaatnya banyak bagi anak. Salah satunya untuk membantu mereka membangun pengetahuan terhadap segala sesuatu yang didengar, dilihat, dan dirasakan (sensory motor).
Karena itu, biarkanlah anak mengeksplorasi banyak hal. Setelah itu, Bunda dapat melakukan penguatan terhadap pengalaman dan pemahaman yang baru ia peroleh.
Selain menjadi tujuan pendidikan usia dini, pengenalan sejarah yang menyenangkan dapat dilakukan melalui beberapa aktivitas sebagai berikut:
1. Mendongeng
Pertama, persiapkan dahulu materi dan bagian sejarah yang ingin dikenalkan pada anak, gunakan boneka kesayangan anak atau boneka tangan agar kegiatan berjalan lebih seru.
Penggunaan boneka atau alat visualisasi yang menarik akan membantu anak berkonsentrasi lebih lama terhadap cerita kita. Selain itu kegiatan mendongeng dapat meningkatkan keterampilan bahasa pada anak.
2. Mengunjungi Tempat Bersejarah
Mengunjungi tempat-tempat sarat informasi sejarah bersama anak. Museum dan situs-situs bersejarah bisa menjadi tujuan jalan-jalan bersama Si Buah Hati di Hari Minggu.
Kegiatan ini akan membawa anak seolah-olah menyusuri lorong waktu. Melihat diorama proses kemerdekaan di Monumen Nasional (Monas) misalnya, selain akan memperkaya wawasan anak juga dapat mengembangkan sikap kritis padanya. Sikap kritis akan tumbuh jika kita bersedia memberikan stimulasi berupa informasi baru dan menarik pada anak. Selain itu, Bunda bisa membantu tercapainya tujuan pendidikan usia dini.
Baca Juga: 5 Perkembangan Anak 1 Tahun yang Bikin Bunda Bangga
3. Mencoba Storyplaying
Kita kuatkan pengalaman dan pemahaman baru yang anak peroleh mengenai sejarah dengan melakukan story playing. Bunda bisa memulai dengan meminta anak untuk menceritakan pengalaman baru yang diperolehnya.
Lalu, dengan spontan kita melakukan roleplay atau bermain peran bersama anak berdasarkan cerita tadi. Selain tambah pintar dan senang dengan sejarah, anak juga menjadi lebih kreatif dan mengembangkan fungsi simboliknya.
Bantu Si Buah Hati eksplorasi dengan memberikan minuman pelengkap nutrisi, seperti Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.
Pada intinya, pengenalan sejarah pada anak usia tahun harus disesuaikan dengan tahap perkembangannya. Proses belajar juga harus berlangsung menyenangkan. Selain itu, dan sebisa mungkin, tetap menstimulasi semua aspek perkembangan pada anak. Dengan begitu, tujuan pendidikan usia dini tercapai.
Disclaimer
Madu penting untuk perkembangan indra perasa Si Buah Hati. Namun, sebaiknya madu tidak diberikan kepada Si Buah Hati yang berusia di bawah 12 bulan, kecuali telah diproses dengan tekanan dan suhu tinggi untuk membunuh kandungan bakteri penyebab botulisme di dalamnya.
Penggunaan madu pada setiap produk DANCOW telah diproses dan diuji agar aman dikonsumsi oleh Si Buah Hati.