Menanamkan Nilai-nilai Sopan Santun pada Si Buah Hati

Published date

Setiap orangtua menginginkan buah hatinya tumbuh menjadi pribadi dengan karakter positif seperti cerdas, mandiri dan santun. Semua ini akan tercapai jika Si Buah Hati distimulasi dengan baik di sepanjang masa kanak-kanaknya.

Dalam buku Teaching Good Behaviour, Successful Parenting, terbitan Time Life Asia, 2000, disebutkan salah satu karakter positif yang diharapkan terbentuk pada Si Buah Hati adalah sikap sopan santun sejak dini.

Sikap ini penting mengingat Si Buah Hati nantinya akan hidup berdampingan dengan orang lain yang sama-sama punya kepentingan. Maka untuk bisa menjalani hal ini, modalnya adalah  kita perlu bersikap santun dan mematuhi aturan. Hal ini penting dikenalkan pada Si Buah Hati.

Lingkungan juga memberikan pengaruh besar dalam bersikap santun menghormati aturan. Lingkungan yang baik akan mendukung dan sejalan dengan nilai-nilai yang ingin ditanamkan pada Si Buah Hati.

Tentu setiap penjelasan mesti dibarengi dengan contoh dari orangtua. Dengan menghormati kepentingan orang lain dan patuh pada aturan, lama-kelamaan pada diri Si Buah Hati akan tumbuh sikap jujur, adil, menghormati hak orang lain,  bisa dipercaya, pemaaf, malu jika melanggar aturan, dan berani mengakui kekurangan serta kesalahan. Mengajarkan kesopanan pada Si Buah Hati bisa dilakukan dalam banyak cara seperti yang dicontohkan oleh Psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo M.Psi.:

  1.  Saat anak masih balita adalah momen yang paling tepat untuk memperkenalkan nilai-nilai kesopanan pada mereka. Bunda dan Ayah bisa mulai mengajarkan dari hal-hal yang sederhana seperti mengucapkan kata maaf, tolong dan terima kasih kepada orang lain.
  2. Si Buah Hati sangat membutuhkan sosok figur atau panutan baik bagaimana berperilaku sopan dan itu bisa diawali dari Bunda dan Ayah sebagai orangtuanya. Tunjukkan dalam keseharian, bagaimana perilaku sopan santun yang diterima masyarakat. Jangan pernah lelah memberi contoh hingga anak-anak mampu menyadari betapa pentingnya berperilaku sopan dalam kehidupan sehari-hari.
  3. Contoh-contoh perilaku santun dapat ditanamkan lewat mendongeng, melalui tokoh-tokoh yang disukai teman-teman atau lingkungannya karena selalu bersikap baik, menghargai, rendah hati.  Dengan demikian Si Buah Hati semakin memahami betapa pentingnya selalu bersifat sopan di mana pun ia berada.
  4. Jangan ragu memberikan apresiasi berupa pujian ketika melihat Si Buah Hati bersikap santun. Misalnya ketika melihatnya meminta tolong lalu berterima kasih. Pujian yang tulus dari orangtua akan membuat anak-anak semakin termotivasi untuk selalu berbuat sopan di manapun ia berada.
  5. Sikap sopan santun tidak lepas dari ajaran moral dan agama. Apa pun agamanya, keyakinan ini merupakan pilar utama bagi keluarga untuk mengenalkan anak tentang baik dan buruk. Dari situ anak juga akan memperoleh fondasi, bagaimana bersikap santun dan menghargai sesama.
  6. Sesering mungkin libatkan anak dalam interaksi sosial. Misalnya dengan mengajak berkunjung ke tetangga atau berkumpul dengan keluarga besar. Perlihatkan bagaimana Bunda dan Ayah memperlakukan orang-orang yang ditemui ini dengan sopan. Dengan demikian, Si Buah Hati dapat belajar langsung dengan cara melihat.
  7. Bunda dan Ayah perlu menjaga kata-kata dan perilaku di depan anak. Sebab, percuma menekankan anak harus berlaku sopan dan santun sedangkan orangtua sendiri tidak bersikap baik satu sama lain. Ingat, anak-anak adalah peniru sejati. Apa yang mereka lihat dan dengar, akan mudah ditiru.

Bunda yuk baca juga artikel mengenai sopan santun Si Buah Hati di artikel "Belajar Sopan Santun Sejak Dini Lewat Bermain Rumah-rumahan"

Image Article
Menanamkan Nilai-nilai Sopan Santun pada Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Kenali Bakat Si Buah Hati Untuk Membantu Mengembangkannya

Published date

Setiap anak masing-masing memiliki bakat atau talenta. Tugas orang tualah untuk menggali dan mengasah sehingga dapat berkembang maksimal serta mempengaruhi keberhasilan hidupnya kelak.

Apa itu bakat? Seorang anak dikatakan berbakat pada suatu bidang ketika kemampuannya di bidang tersebut tampak bagus sekali atau menonjol.

Menurut dr. Bernie Endyarni Medise, SpA(K), MPH, setiap anak memiliki bakat yang berbeda-beda. Misalnya ada yang berpotensi di bidang seni seperti menyanyi, bermain musik, melukis dan sebagainya. Lalu, ada juga anak yang berbakat di bidang akademis dan sebagainya.

“Namun perlu kita tahu, bakat anak bisa berubah-ubah. Boleh jadi pada suatu waktu, bakat anak yang sebenarnya adalah bidang yang sebelumnya belum ditekuni. Masalahnya, terkadang orangtua merasa tidak sabar ingin segera mengetahui bakat anak sejak usia dini. Alhasil, jangan heran bila pada usia balita, tidak sedikit anak yang diikutkan tes bakat yang sebenarnya belum perlu,” kata dokter anak di Divisi Tumbuh Kembang—Pediatri Sosial, Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI–Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo ini.

Daripada buru-buru ikut tes bakat, Dokter Bernie menyarankan orang tua sebaiknya memperkenalkan sebanyak mungkin kesempatan, pengetahuan, dan keterampilan lainnya pada anak.

“Perlu kita ingat bahwa anak sesungguhnya multitalenta. Anak tidak hanya memiliki satu bakat, akan tetapi ada potensi-potensi lain yang perlu juga dikembangkan. Nah, agar potensi talenta lain muncul, orangtua perlu mengenalkan beragam aktivitas dan kesempatan, serta kegiatan/keterampilan baru pada Si Buah Hati.”

Misalnya, ketika kita mendeteksi bahwa Si Buah Hati kemungkinan berbakat di bidang menyanyi, boleh saja diikutkan les vokal. Orangtua memang perlu memberikan stimulasi pada anak sesuai potensinya. Akan tetapi, jangan lupa bahwa ada bermacam keterampilan lain yang meski dikenalkan pada Si Buah Hati. Sebagai contoh, bidang olahraga. Mungkin Si Buah Hati berbakat di bidang ini seperti bermain sepak bola, basket, bulu tangkis dan sebagainya.

Selain saran di atas, Dokter Bernie juga menyarankan orang tua melakukan hal-hal di bawah ini agar bakat Si Buah Hati terus terasah;

Ketersediaan waktu menjadi salah satu kunci sukses mengembangkan bakat anak. 

Untuk itu, Bunda dan Ayah perlu terlibat secara langsung dengan Si Buah Hati. “Orangtua beserta anak harus secara bersama-sama mengeksplorasi apa yang dimiliki anak. Bantu Si Buah Hati mengenali berbagai minat dan bakatnya.”

Biasanya, bakat yang dimiliki Si Buah Hati tidak jauh dari yang dimiliki orangtua, tetapi kadang-kadang Si Buah Hati juga memiliki bakat lain yang berbeda dari orangtuanya.

Dorong rasa percaya diri Si Buah Hati mengenal bakat yang ia punya dengan cara tidak membandingkannya  dengan anak lain. 

“Sering kali Bunda dan Ayah merasa ‘iri’ karena anak tidak seperti anak lain yang dengan mudah menemukan bakatnya. Setiap anak punya perlakuan dan pola asuh yang berbeda,” ujar dokter Bernie.

Ketika Si Buah Hati terlihat enggan atau malas mendatangi kursus/tempat latihannya, Bunda tidak perlu marah. 

Teruslah untuk memberikan dukungan positif padanya karena bisa jadi Si Buah Hati tidak bosan, hanya saja butuh dukungan.

Hindari overstimulasi. 

Memang, ada beberapa anak yang sejak kecil sudah menunjukkan bakatnya. Bahkan beberapa balita sudah mendapat apresiasi/penghargaan saat menunjukkan bakatnya tersebut.

Bangga? Tentu saja. Namun demikian, dokter Bernie mengatakan, di usia anak-anak, Si Buah Hati hendaknya jangan terlalu difokuskan pada satu bidang. Bila ini yang diterapkan, bisa saja anak mengalami kelelahan. Selain bakatnya tak optimal karena terkesan dipaksa, bakat-bakat yang lainnya justru tidak akan muncul atau berkembang. Padahal, setiap anak bisa memiliki berbagai kecerdasan atau yang dikenal dengan multiple intelligence.  Nah, bila Si Buah Hati mengalami overstimulasi yang hanya difokuskan pada bidang tertentu,  selain dirinya menjadi stres karena merasa terbebani, boleh jadi bakatnya malah tidak akan berkembang optimal.

Dokter Bernie percaya, mengasah bakat anak sejak dini tidak hanya membuatnya belajar mengenali diri sendiri. “Ada manfaat lain, yaitu bila Si Buah Hati terasah bakatnya sejak dini, di usia sekolah, ia akan dengan mudah menerima ilmu baru di sekolah sehingga juga akan berpengaruh terhadap kemampuan akademiknya.”

Bunda yuk baca juga artikel bakat Si Buah Hati di artikel "Kenali Bakat Si Kecil Untuk Membantu Mengembangkannya"

Image Article
Kenali Bakat Si Kecil Untuk Membantu Mengembangkannya
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Nutrisi untuk Kesehatan Saluran Cerna

Published date

Tahukah Bunda, apa pun makanan dan minuman yang dikonsumsi Si Buah Hati akan memengaruhi sistem pencernaannya karena 80% daya tahan tubuh berasal dari kesehatan saluran cerna.

Untuk kesehatan pencernaan anak, kecukupan gizi makanan pada anak sangatlah penting  karena konsumsi makanan yang sehat juga menjaga kesehatan saluran cerna anak. Begitu pula, saluran cerna yang sehat membuat nutrisi terserap dengan baik dan berguna untuk tumbuh kembang anak, juga meningkatkan daya tahan tubuhnya.

Sebaliknya, menurut Lelly Andayasari dalam laporan Kajian Epidemiologi Penyakit Infeksi Saluran Pencernaan yang Disebabkan  oleh Amuba di Indonesia  (Media Litbang Kesehatan, Volume 21 Nomor 1, 2011), apabila saluran pencernaan anak kurang baik, ia akan mudah terpapar penyakit akibat infeksi saluran pencernaan yang disebabkan oleh  virus, bakteri, dan protozoa. Penyakit yang diakibatkan infeksi tersebut  adalah disentri dan diare.

Saluran cerna sebenarnya akan menjadi sehat apabila terjadi keseimbangan jumlah bakteri dalam tubuh kita. Ya, tidak semua bakteri itu jahat. Ada pula bakteri yang sifatnya baik, dan jumlahnya bisa jutaan dalam tubuh manusia.

Tahukah Bunda, saat bayi baru dilahirkan akan terjadi  kolonisasi bakteri pada usus. Bakteri baik ini mencegah perlekatan bakteri jahat yang terjadi akibat paparan dengan lingkungan. Misalnya, bakteri dipindahkan oleh ibu ke anak saat proses menyusui, atau masuk melalui makanan pendamping ASI, pengobatan antibiotik, atau stres karena ketidaknyamanan yang dialami bayi. Semua hal ini akan mengganggu perkembangan dan keseimbangan normal bakteri baik yang sehat.

Jumlah bakteri baik yang cukup dapat membantu mengontrol sistem kekebalan tubuh, menentukan hal-hal seperti apakah anak memiliki reaksi alergi terhadap makanan tertentu, atau seberapa efektif ia melawan virus flu. Bakteri ini juga membantu mengatur metabolisme dan penambahan berat badan. 

Selain itu  juga dapat mempengaruhi suasana hati dan berpotensi melindungi anak dari gangguan kesehatan mental seperti autisme atau depresi, demikian menurut Erica Sonnenburg, PhD, Senior Research Scientist di Department of Microbiology and Immunology, Stanford University School of Medicine.

Oleh karena itu, Bunda perlu memastikan Si Buah Hati memiliki cukup kolonisasi bakteri baik di saluran cernanya. Dengan demikian, Si Buah Hati dapat menyerap vitamin dan mineral dari makanan yang dikonsumsinya.

Pemeliharaan bakteri baik dapat dilakukan dengan konsumsi harian yang disebut dengan probiotik , demikian pendapat ahli gizi Dr. (c) Rita Ramayulis, DCN, M.Kes. Probiotik ini dapat mengubah konsentrasi jumlah bakteri baik, menghambat pertumbuhan bakteri jahat dengan memproduksi zat antibakteri, serta menurunkan racun yang dihasilkan pada saluran pencernaan.

Salah satu jenis bakteri baik yang mampu menyerap nutrisi secara maksimal sekaligus melawan bakteri jahat dalam tubuh adalah Lactobacillus rhamnosus. Jenis bakteri ini membantu mencegah infeksi diare dan mengurangi lamanya terkena diare, serta diare akibat reaksi antibiotik. 

Lactobacillus bermanfaat dalam meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi, terutama yang terjadi di usus. Diare yang dialami Si Buah Hati dapat lebih cepat teratasi dengan pemberian Lactobacillus rhamnosus. Mengonsumsi Lactobacillus juga akan menurunkan aktivitas beracun dari bakteri jahat, serta mencegah gangguan dalam penyerapan air yang dapat mengakibatkan masuknya bakteri ke dalam aliran darah.

Boleh dibilang, tidak ada makanan yang memiliki fungsi yang sama persis dengan bakteri tersebut. Namun, ada nutrisi yang bermanfaat untuk kesehatan saluran cerna, yaitu:

  • Serat oligosakarida dan inulin. Dalam jangka panjang, pemberian kedua jenis serat ini dapat memberikan perlindungan terhadap infeksi, menurunkan kejadian alergi, dan memberikan efek positif bagi perkembangan sistem kekebalan tubuhnya.
  • Serat ini terdapat dalam biji-bijian, sayuran terutama asparagus dan brokoli, serta buah-buahan, juga bumbu masak seperti bawang putih, bawang merah, dan daun bawang. Selain itu juga kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti sari kedelai dan tempe. 
  • Bunda bisa memasukkan bahan makanan ini dalam menu MPASI Si Buah Hati. Bakteri baik dalam bentuk probiotik ataupun bahan makanan alami tersebut membantu tubuh menyerap nutrisi dari susu ataupun MPASI Si Buah Hati.
  • Semua nutrisi tersebut akan terserap secara optimal bila saluran cerna Si Buah Hati sehat. Jika saluran cerna anak sehat, proses belajar dan tumbuh kembangnya juga akan berjalan dengan maksimal. Jika saluran cerna yang tidak sehat , perkembangan otak tidak optimal karena distribusi nutrisi ke otak berjalan tidak lancar.

Jadi, jangan lupa untuk selalu mengonsumsi nutrisi yang diperlukan agar saluran cerna Si Buah Hati sehat ya, Bun. Bunda juga bisa pula memberikannya susu pertumbuhan yang mengandung probiotik, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan

Image Article
Nutrisi untuk Kesehatan Saluran Cerna
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Mengasah Kecerdasan Spiritual Sejak Dini

Published date

Kecerdasan spiritual atau spiritual quotient (SQ) penting ditumbuhkan pada Si Buah Hati, sebagai dasar pemahaman terhadap akan adanya Sang Pencipta.

Pemahaman akan adanya Sang Pencipta (Tuhan) cukup ampuh untuk menjaga prinsip di jalur yang benar, sebuah prinsip yang didasarkan pada nilai-nilai positif lingkungan dan agama.

Spiritual quotient  (SQ) adalah kemampuan Si Buah Hati untuk memahami keberadaan Tuhan dengan baik. Ia memahami jika Tuhan yang menciptakannya, menciptakan alam sekitar, mengatur kehidupan, memerintahkan manusia untuk melakukan sesuatu yang baik, dan terus mengontrol apa yang mereka lakukan.

Dengan kata lain, anak yang kualitas SQ-nya baik, akan merasakan kehadiran Tuhan di sisinya. Itulah mengapa, anak dengan SQ yang baik akan mudah diminta beribadah karena melalui kegiatan itulah Si Buah Hati merasa dekat dengan Tuhan.

“Pemahaman akan adanya Tuhan cukup ampuh untuk menjaga prinsip di jalur yang benar, sebuah prinsip yang didasarkan pada nilai-nilai positif lingkungan dan agama. Ia tahu prinsip benar-salah, berjalan di jalur yang benar dan menghindari jalan yang salah yang dapat menyengsarakan banyak orang. Ia tahu, menganut prinsip hidup seperti itu akan membuatnya berguna bagi lingkungan,” jelas Psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo, M.Psi.

Prinsip inilah, lanjut Vera, yang akan dijadikan acuan untuk bersikap dan berperilaku. “Si Buah Hati yang SQ-nya bagus biasanya tidak segan menolak perbuatan yang tidak sesuai dengan prinsipnya, seperti mengambil milik orang lain tanpa izin, berperilaku curang, berbohong, menyakiti dan mencelakakan orang lain. Si Buah Hati juga akan lebih mudah melakukan hal-hal baik: belajar dengan giat, menolong orang lain, patuh kepada orangtua, taat kepada guru, hormat kepada orang dewasa, dan sebagainya. Si Buah Hati juga akan terdorong bersikap sportif, mengakui kelebihan orang lain. Selain itu, dia juga terbiasa meminta maaf bila bersalah dan memaafkan orang lain atas kesalahannya.”

Selain prinsip ketuhanan, pada sesama manusia juga Si Buah Hati yang ber SQ tinggi biasanya punya empati yang baik. Si Buah Hati akan peka terhadap situasi lingkungannya terutama pada mereka yang membutuhkan bantuan. “Misalnya ada temannya yang dinakali teman lain, ia akan membela temannya yang dinakali itu. Atau saat ia membawa bekal makanan sedangkan temannya tidak, maka ia akan tergerak untuk membagi sebagian bekalnya kepada teman tersebut.”

SQ yang dipunyai Si Buah Hati juga membuatnya akan menyayangi lingkungan dan mahkluk hidup lain seperti binatang serta tumbuhan karena semuanya merupakan ciptaan Tuhan yang perlu disayang.

Meskipun konsep ketuhanan dan hal-hal yang menyangkut spiritual adalah hal yang abstrak, bukan berarti kita tidak dapat mengajarkannya pada Si Buah Hati. Menurut Vera, hal-hal yang berkaitan dengan SQ dapat diajarkan lewat keseharian Bunda dan Ayah bersama Si Buah Hati. Contohnya adalah sebagai berikut:

  1. Mengasah SQ usia balita bisa dilakukan melalui permainan petak umpet yang mengandung pelajaran bahwa apa yang tidak terlihat  bukan berarti ia tidak ada.
  2. Jika Si Buah Hati suka menonton film, pilihkan tema-tema yang mengandung pembelajaran moral seperti etika berteman, hormat pada orangtua, sayang pada sesama manusia dan makhluk hidup, serta  kisah-kisah panutan.
  3. Selain itu, pastikan Si Buah Hati memiliki model identifikasi SQ di rumah. Bunda dan Ayah harus menjadi teladan dalam mengenalkan kebiasaan beribadah, berkata santun kepada orang lain, membantu orang yang membutuhkan pertolongan, dan bersikap jujur.
  4. Libatkan Si Buah Hati dalam kegiatan-kegiatan ritual keagamaan. Kegiatan beragama adalah cara praktis agar Si Buah Hati tahu kekuatan Tuhan. Misalnya salat berjamaah, pergi ke gereja bersama, atau mengunjungi rumah ibadah secara rutin. Bagi umat muslim, bulan puasa juga bisa menjadi sarana mengajarkan sisi spiritual tentang kegunaan berpuasa. Bantu anak-anak memahami mengapa orangtua berpuasa yaitu bentuk ibadah atau kegiatan yang berpusat pada Tuhan. Selain itu, puasa juga tidak sekadar menahan haus dan lapar, namun mengingatkan kita pada mereka yang tidak seberuntung kita bisa makan setiap hari.
  5. Saat menjalankan ibadah, beri pemahaman bahwa ibadah bukan sekadar ritual, namun perlu ditanamkan suasana batiniah dari setiap ibadah yang dilakukan. Tujuannya agar sembahyang dan berdoa bukan sekadar dilakukan sebagai kewajiban, tetapi sudah menjadi kebutuhan.

Bunda yuk baca juga artikel tentang kecerdasan Si Buah Hati di artikel "Stimulasi Tepat Akan Optimalkan Kecerdasan Si Buah Hati"

Image Article
Mengasah Kecerdasan Spiritual Sejak Dini
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

4 Cara Mengajarkan Si Buah Hati Berempati

Published date

Kemampuan empati membuat kita mampu merasakan perasaan orang lain, yang pada akhirnya mendorong kita untuk hidup bersama orang lain secara nyaman dan aman.

Empati adalah kemampuan untuk mengenali emosi atau perasaan orang lain. Empati mengajarkan kita untuk bisa menempatkan diri pada posisi orang lain yang kita hadapi, dengan turut merasakan apa yang mereka rasakan juga.

Apa Itu Empati?

“Empati mengedepankan bagaimana seseorang dapat mengekspresikan perasaannya dengan sikap peduli. Konsep empati memang terbilang abstrak bagi anak-anak. Namun, bukan berarti konsep tersebut mustahil diajarkan padanya,” kata Psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo, MPsi.

Dalam buku The How of Happiness (Penguin Books, London 2008)  Sonja Lyubomirski menuliskan manusia lebih bahagia saat bekerja sama dengan orang lain, daripada melakukan segalanya sendirian. 

Saat seseorang bekerja dalam sebuah kelompok, ia akan tergerak oleh interaksi dan hubungan sosial di dalam kelompok tersebut. Ada perasaan bahagia yang luar biasa saat kita bersikap peduli atau caring pada orang lain.

Dengan mampu berempati pada orang lain, berarti Si Buah Hati mampu untuk memahami bahwa ia adalah individu yang berbeda dan ‘berdiri sendiri’, sehingga anak mengerti orang lain bisa punya pikiran dan perasaan yang berbeda dengannya.

Bagaimana Cara Mengajarkan Empati?

Lalu, bagaimana sebenarnya kita dapat mengajarkan Si Buah Hati berempati sejak dini?

1. Jadikan Bunda Role Model

Sama seperti mengajarkan sopan santun, orang tua adalah role model anak dalam segala hal. Tanpa kita sadari, Si Buah Hati selalu mengamati apa yang kita tuturkan. Gaya bahasa apa yang biasa kita lakukan, bagaimana kita mendeskripsikan orang lain, apakah kita berusaha memahami orang lain atau malah cenderung menghakimi?

Jika kita mampu menekankan pada Si Buah Hati bahwa setiap orang punya alasan di balik perilakunya, itu adalah salah satu cara mengajarkan empati.

2. Memahami Emosi Si Buah Hati

Langkah berikutnya adalah mengenali dan memahami emosi yang dimiliki anak. Kadang tanpa kita sadari, kita berusaha mendikte Si Buah Hati apa yang harus ia pikirkan atau rasakan. 

Misalnya, Si Buah Hati bilang bahwa ia sedih, lalu kita cenderung menolak hal itu, “Sudah jangan sedih, masa begitu saja nangis?” Sebagai orang tua, kita harus bisa memberikan rasa percaya itu pada Si Buah Hati, sehingga ia bisa mengenali dirinya sendiri dengan baik, termasuk tahu bagaimana batasan diri.

Baca Juga: Ajarkan Si Buah Hati Berbagi

3. Membacakan Cerita Ke Si Buah Hati

Cara lain untuk mengajarkan berempati adalah dengan membacakan semua jenis cerita pada Si Buah Hati, baik cerita sedih, cerita gembira, dst. Buku memberikan beragam emosi yang bisa mendorong anak mengenali dan merasakan emosinya. 

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa membaca cerita tentang beragam emosi meningkatkan kemampuan anak untuk berempati. Tanyakan pada Si Buah Hati perihal perasaan si tokoh, seperti “Burung kesayangan Captain Jack hilang, kira-kira dia sedih atau gembira?”

4. Peduli Terhadap Perasaan Si Buah  Hati

Tunjukkan rasa peduli kita pada perasaan anak dengan mendengarkan dan menyimaknya dengan baik, mulai kontak mata, mengulang apa yang ia sampaikan, hingga sentuhan seperti pelukan, kecupan, atau bahkan usapan. 

Contoh, saat Si Buah Hati gemas lalu memukul kita, daripada langsung marah, lebih baik berucap, “Bunda sedih kamu pukul Bunda. Itu sakit. Kalau memang tidak mau pakai baju ini, coba katakan saja, baju mana yang mau kamu pakai.” 

Si Buah Hati belajar bahwa tindakannya berpengaruh pada orang lain, sehingga ia tahu lain waktu ia pun bisa melakukan sesuatu saat melihat orang lain kesulitan, kesusahan, atau bahkan gembira.

Pada akhirnya, penting bagi kita untuk menanamkan bahwa anak laki-laki maupun perempuan sama-sama harus bisa berempati, bukan cuma anak perempuan saja yang perlu berempati. Berempati adalah salah satu kemampuan bersosialisasi  yang perlu dikuasai anak.

Oleh karena itu, kita bisa memulai membangun sikap empati sejak dini, sebab mengajarkan empati butuh proses secara bertahap, dan inilah perjalanan panjang orang tua dalam membesarkan dan mendidik anak.

Bunda bisa mendukung kemampuan sosialisasi dan empati dengan melengkapi nutrisi harian, seperti Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Mari Ajarkan Si Kecil Berempati
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Kiat Mengasah Kreativitas Si Buah Hati

Published date

Salah satu kemampuan yang berguna bagi Si Buah Hati adalah kemampuan berkreasi. Kemampuan inilah yang kelak akan memengaruhi keberhasilan atau kesuksesannya di masa depan. Kenapa kreativitas itu penting?  

Kreativitas tidak hanya membantu anak dalam mengasah kemampuan psikomotorik, akan tetapi juga menstimulasi kemampuan memecahkan masalah. Menurut dr. Bernie Endyarni Medise, SpA(K), MPH, seseorang yang kreatif akan memiliki banyak cara untuk menyelesaikan problem yang dihadapinya.

“Ia akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak mudah gagal dan tak mudah menyerah. Ia juga terbiasa untuk mencari tahu jalan mana yang efektif, efisien, dan cocok ketika dihadapkan pada masalah,” kata dokter anak di Divisi Tumbuh Kembang—Pediatri Sosial, Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI–Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo ini.

Artinya, kreativitas yang dimiliki seseorang bisa memunculkan banyak ide segar sebagai alternatif solusi bagi persoalan yang dihadapi. Ia takkan kehabisan akal. Bila mengalami kegagalan, ia akan mencoba cara lainnya.

Pentingnya Stimulasi Sejak Dini

Jika Bunda dan Ayah menginginkan Si Buah Hati tumbuh menjadi pribadi yang kreatif, dokter Bernie menyarankan agar stimulasi dilakukan sesering mungkin dengan melibatkan semua indra (pendengaran, penglihatan, perabaan, penciuman, pengecapan), gerak kasar dan halus kaki, tangan dan jari-jari, dan lainya. 

“Tentunya dengan cara stimulasi yang menyenangkan, dengan suasana bermain dan kasih sayang.”

Sehubungan dengan saran di atas, berikut beberapa hal yang dapat dilakukan Bunda-Ayah untuk mengasah kreativitas Si Buah Hati menurut dokter Bernie:

1. Lakukan Lewat Bermain

Dunia anak adalah dunia bermain. Oleh sebab itu mengasah kreativitas dapat dilakukan melalui berbagai permainan. Tak perlu permainan mahal, cukup yang dapat dimainkan dan ditemukan di rumah. 

Misalnya, pada anak toddler yang sedang senang berbicara, Bunda dapat bermain telpon-telponan dengan menggunakan sendok. Pada anak yang lebih besar, Bunda dapat mengenalkan alam lingkungan dengan mengajak mengumpulkan daun berbagai jenis, lalu menempelkannya di kertas. Kemudian dijilid seperti sedang membuat album. Anak jadi belajar tentang lingkungan dan belajar kerajinan (prakarya).

2. Eksplorasi Motorik Halus dan Kasar

Memberi kesempatan mengeksplorasi motorik halus dan kasar. Anak usia di atas 1 tahun, Si Buah Hati mulai menyukai kegiatan fisik yang lebih beragam seperti melompat, memanjat, dan bergelantungan. Kemampuan motor halus juga mulai lebih baik. 

Sedangkan pada sisi motorik halus, Si Buah Hati senang mencoret-coret, merobek atau melipat. Aktivitas motorik kasar dan halus dapat  membantu Si Buah Hati melatih keterampilan motoriknya, belajar menggunakan warna dan kertas, mengenal beragam tekstur sekaligus mengekspresikan pikiran, ide, dan pengalaman Si Buah Hati lewat karyanya.

3. Memperdengarkan Musik

Lagu dan musik adalah bentuk ekspresi diri yang baik. Bernyanyi bisa melatih Si Buah Hati dalam menggunakan kata-kata, dan membantunya mengingat kata-kata baru.  Si Buah Hati juga bisa menambahkan gerakan-gerakan menari saat Bunda bernyanyi bersamanya  dan menambahkan kata-kata yang mereka ingat. 

Dokter Bernie menyarankan Bunda memberikan variasi lagu untuk membantu Si Buah Hati berekspresi, dan ajak Si Buah Hati ikut serta dalam menyebutkan beberapa kata dalam lagu tersebut.

4. Melatih Kemampuan Berbahasa

Anak di atas usia 2 tahun, Si Buah Hati mulai senang bertanya dan berbicara. Mereka juga mulai tertarik dengan pertemanan (orang lain di luar keluarganya). Inilah kesempatan bagi Bunda memperkenalkan teman sebaya dan mengajaknya ke berbagai lingkungan baru agar Si Buah Hati dapat mengembangkan keterampilan sosialnya.

5. Bermain Peran (Role Playing) 

Bermain peran seperti menjadi putri, menjadi dokter, petugas pemadam kebakaran, atau profesi/tokoh lainnya akan membantu proses kreatif Si Buah Hati karena ia akan belajar tentang sebuah peran.

Di dalam peran tersebut, Si Buah Hati belajar bagaimana harus bersikap dan bagaimana menghadapi tantangan tugas-tugas “profesi”nya dalam tingkat yang sederhana.

Perlunya Dukungan Ayah dan Bunda

Tentu saja, dalam mengasah kreativitas anak, ada berbagai hal yang perlu diperhatikan Bunda-Ayah. Menurut dokter Bernie, kreativitas Si Buah Hati akan berkembang baik jika orang tuanya:

1. Selalu Bersikap Otoritatif (Demokratis) 

Mendengarkan dan menghargai pendapat anak, serta mendorongnya berani mengungkapkannya. Contohnya, Bunda-Ayah perlu mendorong Si Buah Hati untuk tertarik mengamati dan mempertanyakan tentang berbagai benda atau kejadian di sekeliling, yang mereka dengar, lihat, rasakan atau mereka pikirkan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Beri Kebebasan Si Buah Hati 

Membiarkan Si Buah Hati bermain dengan cara dan gayanya sendiri.  Jangan batasi eksplorasinya. Berikan kebebasan dan dukung Si Buah Hati untuk mencoba berbagai cara dan ide dalam melakukan kegiatannya. Aktivitas tersebut yang menjadi perhatian utama, bukan hasil akhirnya.

3. Gunakan Mainan Kreatif       

Berinvestasi dalam mainan-mainan kreatif. Tidak perlu yang berharga mahal, tapi mainan-mainan anak seperti balok kayu susun, lego dan sejenisnya perlu disediakan di rumah karena efektif membentuk kreativitas Si Buah Hati di rumah. Mainan ini juga bisa digunakan bertahun-tahun dan bisa diwariskan turun-temurun.

4 Perkenalkan dengan Konsep Kreatif

Biasakan Si Buah Hati terbiasa melihat bahwa Bunda-Ayah juga orang-orang yang kreatif. Misalnya Si Buah Hati sering melihat Bunda mencoba-coba resep masakan di dapur atau Ayah mencoba sesuatu yang baru dan bereksperimen sampai berhasil. 

Biarkan pula Si Buah Hati melihat bagaimana Bunda-Ayah membuat kesalahan dan belajar menikmati proses kreatifnya. Belajar melalui contoh lebih efektif dibandingkan pengajaran lewat kata-kata.

5. Berikan Feedback Menyenangkan

Benar bahwa kreasi Si Buah Hati belum tentu hasilnya memuaskan kita sebagai orang tuanya. Tapi pujilah bahwa Si Buah Hati telah berusaha membuat sesuatu, lalu perlihatkan kebanggaan kita. Dukungan orang tua adalah bagian penting dari proses kreatif anak.

Bunda bisa mendukung kreativitas Si Buah Hati dengan memberikan pelengkap nutrisi hariannya, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Kiat Mengasah Kreativitas Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Yuk, Gunakan Manfaat Bermain Balok untuk Belajar Berhitung

Published date

Di usia 5 tahun, biasanya Bunda sudah mempersiapkan Si Buah Hati untuk duduk di bangku sekolah. Namun sebagian anak di usia itu kurang suka dengan pelajaran matematika atau belajar berhitung. Padahal matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting, sebagai bekal Si Buah Hati di masa depan. Tenang, Bunda bisa menggunakan manfaat bermain balok untuk masalah ini.

Salah satu manfaat bermain balok adalah dapat mengajarkan anak berhitung. Tentunya, dengan cara yang lebih fun dan seru. Apalagi kalau Si Buah Hati suka sekali bermain jenis mainan tersebut. 

Berhitung sendiri merupakan kemampuan yang sesungguhnya dimiliki setiap anak. Bila Bunda mengajarkan Si Buah Hati berhitung sejak usia dini, pastikan dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan tidak rumit.

Alasannya, agar Si Buah Hati terlatih berpikir logis dan sistematis, namun tidak merasa terbebani dengan pelajaran tersebut. Apalagi pelajaran berhitung pada usia awal sekolah masih seputar konsep dasar angka, pengurangan dan pertambahan.

Dalam belajar berhitung, Si Buah Hati bisa menggunakan alat permainan edukatif. Untuk itu, manfaat bermain balok pun muncul. Salah satu jenisnya adalah Balok Cuisenaire. Ini adalah media yang dapat meningkatkan aspek kemampuan berhitung atau kognitif pada anak usia dini. 

Diciptakan oleh George Cuisenaire dari Belgia, Balok Cuisenaire berguna untuk mengembangkan kemampuan Si Buah Hati dalam berhitung, mengenal bilangan, dan keterampilan dalam bernalar.

Balok Cuisenaire terdiri dari sejumlah balok kayu dengan beragam ukuran. Biasanya, balok ini menyediakan model dasar untuk angka 1 sampai 10. Balok berwarna kayu atau putih mewakili angka 1 dan merah mewakili angka 2. 

Karena balok merah mempunyai panjang yang sama dengan dua buah balok putih. Sementara balok-balok dari warna hijau muda sampai oranye mewakili nilai dari 3 sampai 10.

Penggunaan Balok Cuisenaire oleh Si Buah Hati pun ada tahapannya tersendiri. Yakni:

  1. Menghitung tanpa mengerti, asal urutannya sesuai (root counting).
  2. Menghitung dan memadukan satu-satu (one to one correspondence)
  3. Menghitung dengan menggunakan syair-syair sederhana yang di dalamnya terdapat bilangan.
  4. Menggunakan Balok Cuisenaire secara bebas dengan menggunakan bahasa.
  5. Terakhir, Si Buah Hati membuat karpet berbentuk segi empat yang kemudian digunakan untuk mengungkapkan beberapa istilah matematis. Dengan Balok Cuisenaire ini, Bunda bisa membantu wawasan berpikir dan penguasaan bahasa Si Buah Hati.

Itu tadi, cara membantu Si Buah Hati belajar berhitung dengan manfaat bermain balok. Bunda juga bisa mendukung kemampuan kognitifnya dengan memberikan pelengkap nutrisi, seperti Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Yuk, Belajar Berhitung dengan Balok Cuisenaire
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Nutrisi Agar Berat Badan Ideal Saat Hamil

Published date

Secara umum, seluruh kebutuhan nutrisi harus tercukupi selama masa kehamilan bahkan sebelum masa kehamilan. Hal inilah yang seringkali terlupakan sehingga menyebabkan gangguan pada janin maupun Bunda. Selama kehamilan, nutrisi yang diperlukan tergantung pada proses perkembangan janin.

Pada trimester pertama, dimana terjadi pembentukan organ, Bunda membutuhkan penambahan mikronutrien terutama zat besi untuk suplai darah ke janin, serta asam folat untuk pembentukan tabung saraf dan sintesis DNA. Kebutuhan peningkatan kalori rata rata yang diperlukan adalah sebesar 300 Kkal/hari. Trimester kedua terutama dibutuhkan asupan protein bersama zat besi dan kalsium.

Pada trimester ketiga, maksimalkan kalsium untuk perkembangan janin yang pesat. Defisiensi nutrisi akan menyebabkan kelainan berdasarkan fungsi zat tersebut dalam proses perkembangan janin. Contohnya defisiensi atau kekurangan asam folat dapat menyebabkan spina bifida, yaitu kondisi yang terjadi ketika janin berkembang di dalam rahim dan tulang belakangnya tidak membentuk dengan benar (cacat tabung saraf).

Secara garis besar, kebutuhan nutrisi selama kehamilan mencakup penambahan zat besi, kalsium, kromium, zink, asam folat, vitamin A, vitamin C, B6, dan B12, yang bisa diperoleh dengan mengkonsumsi semua jenis makanan secara bervariasi, seperti daging, ikan, hati, telur, susu, keju, kacang-kacangan, gandum, buah segar, dan sayuran hijau.

Jangan melakukan diet selama hamil. Hentikan kebiasaan merokok serta konsumsi alkohol karena akan mempengaruhi perkembangan janin. Konsumsi kopi satu cangkir sehari masih diperbolehkan. Hindari obat-obatan herbal karena dosis pastinya tidak diketahui sehingga sulit memperkirakan efeknya. Hindari juga obat bebas tanpa resep dokter.

Bunda hamil memiliki kadar hormon progesteron yang tinggi untuk menenangkan otot polos di rahim. Namun progesteron juga mempengaruhi kerja otot polos lain seperti pada lambung dan usus. Akibatnya, pengosongan lambung terlambat sehingga terbentuklah gas yang meregang dinding lambung, dan akhirnya menyebabkan mual dan muntah pada pagi hari setelah lambung kosong semalaman. Inilah yang disebut morning sickness.

Untuk mengantisipasinya, aturlah pola makan Bunda. Bagi porsi makan sehari menjadi lebih sering dalam porsi kecil, bukan melipatgandakan porsi makan. Misalnya makan pagi jam 7.00, kemudian jam 10.00, 13.00, 16.00, 19.00, dan terakhir saat akan tidur. Jika Bunda masih merasa lapar di luar waktu tersebut, konsumsilah buah-buahan secukupnya. Penambahan porsi makan yang dianjurkan adalah maksimal sepertiga dari porsi makan harian Bunda, atau penambahan sekitar 25 % hingga 30 % dari porsi makan biasa

Pertambahan berat badan ideal selama hamil adalah 9 – 16 kg, yang dihitung dari berat janin, cairan ketuban, plasenta, rahim, payudara, serta deposit lemak Bunda. Sehingga rata-rata setiap bulan berat badan Bunda bertambah 1 kg. Namun seringkali pertambahan tersebut tidak terjadi pada trimester pertama akibat mual dan muntah yang terjadi.

Barulah pada trimester kedua, Bunda mulai merasa nyaman untuk makan sehingga berat badan bisa bertambah hingga 2 kg/bulan atau lebih, padahal pertumbuhan janin masih sama. Artinya pertambahan berat badan tersebut berasal dari deposit lemak Bunda yang tidak diperlukan. Untuk itu, makanlah secukupnya dan jangan berlebihan.

Artikel ini ditulis oleh Dr., dr. Ali Sungkar, Sp.OG (K).

Divisi Fetomaternal, Departemen Obstetri & Gynecology,

Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Image Article
Nutrisi Agar Berat Badan Ideal Saat Hamil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Kebiasaan Bercerita Menstimulasi Kemampuan Mengingat Si Buah Hati

Published date

Kebiasaan bercerita bisa dimulai sejak dini. Ayah dan Bunda bisa memulainya dengan membiasakan membacakan cerita bagi Si Buah Hati, selalu menceritakan kejadian yang baru saja dialami, dan meminta Si Buah Hati selalu menceritakan kembali apa yang dilihat atau dialaminya. 

Hal ini akan menjadi stimulus untuk meningkatkan kemampuan ingatannya. Pada usia 2-5 tahun, Si Buah Hati pun sudah mulai bisa mengungkapkan sebuah cerita.

Menurut RUA Zainal Fanani, dalam buku, Memahami Berbagai Aspek Bercerita, mendongeng adalah metode komunikasi universal yang sangat berpengaruh kepada jiwa manusia , terutama anak-anak. 

"Mereka tak hanya memperoleh kesenangan atau hiburan saja, tetapi mendapatkan pendidikan yang jauh lebih luas. Bahkan tidak berlebihan bila dikatakan bahwa cerita ternyata menyentuh berbagai aspek pembentukan kepribadian anak-anak," tulis Zainal.

Pada usia prasekolah, Si Buah Hati cenderung mengingat peristiwa-peristiwa tertentu yang terjadi sebelumnya. Ketika mereka mengkonstruksikan secara narasi tentang apa yang terjadi, maka di sinilah proses membangun ingatan autobiografi dimulai.

Di rentang usia ini, Si Buah Hati akan mengingat konsep-konsep abstrak seperti warna, bagaimana berhitung, dan belajar alfabet. Mereka menyimpan informasi yang didapatkan pada ingatan jangka pendeknya dan akan berusaha untuk memunculkannya kembali saat membutuhkan informasi tersebut.

Membantu anak tentang cara menceritakan sesuatu akan meningkatkan pengembangan ingatannya. Lalu, bagaimana cara menstimulasi Si Buah Hati agar senang bercerita?

Bunda bisa memancing Si Buah Hati untuk mengelaborasi pengalamannya. Tak perlu hal-hal yang besar, bisa dimulai dari hal kecil. Misalnya bertanya tentang apa yang dimakan saat di sekolah, siapa saja teman bermain hari ini, dan sebagainya. Biarkan Si Buah Hati bercerita, jangan mengarahkan atau hanya fokus pada hal-hal yang menarik bagi Bunda. 

Untuk memulainya, Bunda juga harus membiasakan bercerita dengan Si Buah Hati sehingga ia pun akan senang melakukan hal yang sama. Bunda harus jeli ketika berkomunikasi dengan anak. Sebaiknya ajukan pertanyaan tentang aktivitas spesifik yang dilalui oleh Si Buah Hati. Dengan cara ini, ingatan Si Buah Hati akan terstimulasi, dan obrolan pun pun akan terus bergulir.

Dikutip dari buku Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak, satu hal yang akan mendorong anak untuk meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi adalah dengan memberikan pujian atas apa yang telah dicapainya atau ditunjukkannya terhadap orang tuanya.

Beberapa cara ini bisa Bunda lakukan untuk memancing Si Buah Hati agar terbiasa untuk mengingat dan menceritakan hal yang dialaminya:

  • Tak memancingnya dengan berbagai pertanyaan saat ia baru pulang bermain. Karena mungkin mereka masih merasa lelah sehingga tak bersemangat untuk bercerita. Beri jeda waktu, ketika suasana santai, bisa bertanya dan memintanya menceritakan apa yang dialaminya hari ini.
  • Berikan perhatian penuh saat Si Buah Hati bercerita. Ketika merasa diperhatikan saat bercerita, Si Buah Hati akan senang melakukannya.
  • Hindari pertanyaan yang bersifat tertutup sehingga Si Buah Hati hanya menjawab "Ya" atau "Tidak". Berikan pertanyaan yang bisa memancingnya untuk mengelaborasi tentang sesuatu.
  • Berikan ekspresi yang bisa mengundang Si Buah Hati untuk bercerita lebih jauh. Misalnya, merespon cerita yang disampaikannya dengan ungkapan, "Oya?", "Wah, kok bisa begitu ya?", dan lain sebagainya.
  • Mengulang ucapan Si Buah Hati. Misalnya, Si Buah Hati bercerita, "Aku tadi di sekolah main ayunan". Bunda bisa mengulang cerita Si Buah Hati sehingga memancingnya untuk bercerita lebih jauh, "Kamu main ayunan?".
  • Jadi bagian dari cerita. Bunda bisa juga menceritakan tentang keseharian Bunda kepada Si Buah Hati. Dengan cara ini, Si Buah Hati akan merasa jadi bagian dari cerita sehingga ia juga mau bercerita. Libatkan juga ayah untuk melakukan hal yang sama.

Kebiasaan ini bisa dilakukan saat waktu santai keluarga. Jangan lupa untuk mengenali keseharian Si Buah Hati, sehingga menemukan waktu yang tepat untuk berbagi cerita.

Perkembangan memori Si Buah Hati juga bisa Bunda dukung dengan memberikan Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Kebiasaan Bercerita Menstimulasi Kemampuan Mengingat Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Dukung Si Buah Hati Mandiri dengan Kontrol Diri Yang Tepat

Published date

Si Buah Hati yang memasuki usia 5 tahun mulai memiliki keinginan kuat untuk bereksplorasi secara mandiri, terutama ketika sudah masuk Taman Kanak-Kanak. Secara psikologis, ia merasa sudah memiliki banyak pelajaran dari stimulasi Bunda dan lingkungannya. Sehingga siap untuk menghadapi semuanya secara mandiri.

Pada usia ini, Si Buah Hati pun tengah mengembangkan rasa untuk lebih percaya diri. Ia melihat dirinya sebagai individu yang terpisah dari orang tua atau orang dewasa lainnya, dan mulai menunjukkan minat khusus pada beberapa hal. Misalnya, cara berpakaian, permainan tertentu, memilih teman, dan sudah sangat ekspresif untuk mengutarakan pikiran mereka.

Kemampuan Si Buah Hati untuk menerima dan mengelola tantangan pun semakin meningkat. Ia akan sangat menikmati melakukan pelbagai hal baru secara mandiri di sekolahnya. Bunda dan Ayah pasti merasa bangga dengan perkembangan Si Buah Hati saat ini.

Di sisi lain, Bunda mungkin sering merasa khawatir dan selalu ingin membantu, menasehati, dan mengingatkan Si Buah Hati ketika melakukan beberapa hal. Terutama jika ia menghadapi kegiatan yang berisiko terhadap keselamatannya.

Sikap Bunda memang sangat wajar. Tapi, jangan sampai tindakan Bunda membuat Si Buah Hati menjadi tidak percaya diri atau bahkan menentangnya. Sebab di usia 5 tahun pula, Si Buah Hati tengah belajar mengembangkan impulse control. Yakni kemampuan Si Buah Hati untuk mengendalikan keinginan, dorongan, kesukaan, serta tekanan yang muncul di dalam diri.

Untuk membantu Si Buah Hati mandiri, mengontrol diri, dan membuat keputusan yang tepat tanpa campur tangan orang tua di lingkungannya, berikut tips bagi Bunda:

  • Ajak Si Buah Hati bermain permainan yang mengasah otak
  • Sediakan lebih banyak waktu dan kesempatan bagi Si Buah Hati untuk membuat keputusan sendiri serta mengungkapkan pendapatnya.
  • Libatkan Si Buah Hati dalam bekerja sama memecahkan masalah keluarga sehari-hari.
  • Tunjukkan pula bahwa Bunda dan Ayah sangat mencintainya.
  • Sebagai asupan nutrisi yang tepat bagi perkembangan otaknya, Bunda dapat memberikan susu DANCOW 5+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.
Image Article
Dukung Si Kecil Mandiri dengan Kontrol Diri Yang Tepat
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off