Menanamkan Nilai-nilai Sopan Santun pada Si Buah Hati
14-11-2020
Setiap orangtua menginginkan buah hatinya tumbuh menjadi pribadi dengan karakter positif seperti cerdas, mandiri dan santun. Semua ini akan tercapai jika Si Buah Hati distimulasi dengan baik di sepanjang masa kanak-kanaknya.
Dalam buku Teaching Good Behaviour, Successful Parenting, terbitan Time Life Asia, 2000, disebutkan salah satu karakter positif yang diharapkan terbentuk pada Si Buah Hati adalah sikap sopan santun sejak dini.
Sikap ini penting mengingat Si Buah Hati nantinya akan hidup berdampingan dengan orang lain yang sama-sama punya kepentingan. Maka untuk bisa menjalani hal ini, modalnya adalah kita perlu bersikap santun dan mematuhi aturan. Hal ini penting dikenalkan pada Si Buah Hati.
Lingkungan juga memberikan pengaruh besar dalam bersikap santun menghormati aturan. Lingkungan yang baik akan mendukung dan sejalan dengan nilai-nilai yang ingin ditanamkan pada Si Buah Hati.
Tentu setiap penjelasan mesti dibarengi dengan contoh dari orangtua. Dengan menghormati kepentingan orang lain dan patuh pada aturan, lama-kelamaan pada diri Si Buah Hati akan tumbuh sikap jujur, adil, menghormati hak orang lain, bisa dipercaya, pemaaf, malu jika melanggar aturan, dan berani mengakui kekurangan serta kesalahan. Mengajarkan kesopanan pada Si Buah Hati bisa dilakukan dalam banyak cara seperti yang dicontohkan oleh Psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo M.Psi.:
- Saat anak masih balita adalah momen yang paling tepat untuk memperkenalkan nilai-nilai kesopanan pada mereka. Bunda dan Ayah bisa mulai mengajarkan dari hal-hal yang sederhana seperti mengucapkan kata maaf, tolong dan terima kasih kepada orang lain.
- Si Buah Hati sangat membutuhkan sosok figur atau panutan baik bagaimana berperilaku sopan dan itu bisa diawali dari Bunda dan Ayah sebagai orangtuanya. Tunjukkan dalam keseharian, bagaimana perilaku sopan santun yang diterima masyarakat. Jangan pernah lelah memberi contoh hingga anak-anak mampu menyadari betapa pentingnya berperilaku sopan dalam kehidupan sehari-hari.
- Contoh-contoh perilaku santun dapat ditanamkan lewat mendongeng, melalui tokoh-tokoh yang disukai teman-teman atau lingkungannya karena selalu bersikap baik, menghargai, rendah hati. Dengan demikian Si Buah Hati semakin memahami betapa pentingnya selalu bersifat sopan di mana pun ia berada.
- Jangan ragu memberikan apresiasi berupa pujian ketika melihat Si Buah Hati bersikap santun. Misalnya ketika melihatnya meminta tolong lalu berterima kasih. Pujian yang tulus dari orangtua akan membuat anak-anak semakin termotivasi untuk selalu berbuat sopan di manapun ia berada.
- Sikap sopan santun tidak lepas dari ajaran moral dan agama. Apa pun agamanya, keyakinan ini merupakan pilar utama bagi keluarga untuk mengenalkan anak tentang baik dan buruk. Dari situ anak juga akan memperoleh fondasi, bagaimana bersikap santun dan menghargai sesama.
- Sesering mungkin libatkan anak dalam interaksi sosial. Misalnya dengan mengajak berkunjung ke tetangga atau berkumpul dengan keluarga besar. Perlihatkan bagaimana Bunda dan Ayah memperlakukan orang-orang yang ditemui ini dengan sopan. Dengan demikian, Si Buah Hati dapat belajar langsung dengan cara melihat.
- Bunda dan Ayah perlu menjaga kata-kata dan perilaku di depan anak. Sebab, percuma menekankan anak harus berlaku sopan dan santun sedangkan orangtua sendiri tidak bersikap baik satu sama lain. Ingat, anak-anak adalah peniru sejati. Apa yang mereka lihat dan dengar, akan mudah ditiru.
Bunda yuk baca juga artikel mengenai sopan santun Si Buah Hati di artikel "Belajar Sopan Santun Sejak Dini Lewat Bermain Rumah-rumahan"